Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 5 Cerita Menarik
Bahasa Indonesia · Bab 5 Cerita Menarik
Nia Kurniati

24/08/2021 15:42:56

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

KOMPETENSI 5

CERITA MENARIK

A. MEMBACA CERITA

Standar Kompetensi

Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

Kompetensi Dasar

Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca.

Indikator

1.

Mampu menentukan pokok-pokok cerita anak.

2.

Mampu menceritakan kembali cerita dengan bahasa

sendiri secara lisan dan tulis.

1.

Membaca Cerita Anak

Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya

memahami arti tulisan. Membaca adalah salah satu proses

yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan

pengetahuan. Tanpa bisa “membaca”, manusia dapat

dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Hidup

manusia sangat tergantung pada ilmu pengetahuan yang

dimilikinya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut,

salah satunya dengan membaca.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

68

Dilihat dari tujuan proses membaca, ada tiga cara umum

membaca di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

a. Membaca sebagai hiburan.

b. Membaca untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

c. Membaca kritis.

Membaca cerita anak termasuk kegiatan membaca sebagai

hiburan. Kegiatan membaca ini tidak perlu memeras otak

terlalu keras. Bacaan yang mengandung unsur hiburan di

sini contohnya cerpen, komik, majalah ringan, dan lain-lain.

Perhatikan contoh sebuah cerita berikut ini.

Keledai Pembawa Garam

(Sumber: e-smartschool.com)

Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai

berjalan di pegunungan. Keledai itu membawa beberapa

karung berisi garam di punggungnya. Karung itu sangat

berat, sementara matahari bersinar dengan teriknya. "Aduh

panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat berjalan lagi,"

kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah,

ada sungai! Lebih baik aku berhenti sebentar," kata keledai

dengan gembira. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalam

sungai dan....

Byuur... Keledai itu terpeleset dan tercebur. Ia berusaha

untuk berdiri kembali, tetapi tidak berhasil. Lama sekali

keledai berusaha untuk berdiri. Anehnya, semakin lama

Kompetensi Berbahasa Indonesia

69

berada di dalam air, ia merasakan beban dipunggungnya

semakin ringan. Akhirnya, keledai itu bisa berdiri lagi. "Ya

ampun, garamnya habis!" kata tuannya dengan marah. "Oh,

maaf... garamnya larut di dalam air ya?" kata keledai.

Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk

membawa garam. Seperti biasa, ia harus berjalan melewati

pegunungan bersama tuannya. "Tak lama lagi akan ada

sungai di depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika

berjalan menyeberangi sungai, keledai menjatuhkan dirinya

dengan sengaja. Byuuur.... tentu saja garam yang ada di

punggungnya menjadi larut di dalam air. Bebannya menjadi

ringan. "Asyik! Jadi ringan!" kata keledai ringan. Namun,

mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja,

tuannya menjadi marah. "Dasar keledai malas!" kata

tuannya dengan geram.

Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa

kapas. Sekali lagi, ia berjalan bersama tuannya melewati

pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi keledai

menjatuhkan diri dengan sengaja. Byuuur.... Namun apa

yang terjadi? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya

kapas itu menyerap air dan menjadi seberat batu. Mau tidak

Kompetensi Berbahasa Indonesia

70

mau, keledai harus terus berjalan dengan beban yang ada di

punggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terik

matahari sambil membawa beban berat dipunggungnya.

Setelah selesai membaca cerita “Keledai Pembawa Garam”,

kita dapat menyusun pokok-pokok ceritanya. Pada pelajaran

menulis dongeng, kamu sudah belajar tentang cara

menyusun pokok-pokok dongeng. Cara menyusun pokok-

pokok cerita pun sama dengan cara menyusun pokok-pokok

dongeng. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan atas isi cerita

tersebut! Perhatikanlah pertanyaan dan jawaban berikut ini!

1. Siapakah tokoh dalam cerita tersebut?

(Keledai dan tuannya.)

2. Apakah yang diceritakan dalam cerita tersebut?

(Keledai pembawa garam yang kepanasan.)

3. Mengapa tuan Sang Keledai marah?

(Garam yang diangkut larut dalam air sungai.)

4. Kapankah kemarahan tuan Sang Keledai bertambah?

(Ketika keledai menjatuhkan diri dengan sengaja.)

5. Di manakah terjadi peristiwa itu?

(Di sungai.)

6. Bagaimanakah cara tuan Sang Keledai memberikan

pelajaran kepada keledainya?

(Keledai ditugaskan membawa kapas.)

Kompetensi Berbahasa Indonesia

71

Perhatikanlah jawaban-jawaban dari pertanyaan nomor 1-6.

Jawaban-jawaban itulah yang dapat dijadikan sebagai

pokok-pokok cerita “Keledai Pembawa Garam”. Selanjutnya,

kamu dapat dengan mudah menceritakan kembali cerita

“Keledai Pembawa Garam” melalui pokok-pokok cerita

tersebut.

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah sebuah kelompok yang terdiri atas tiga orang!

2. Bacalah dengan saksama teks cerita “Putri Melati Wangi”

berikut bersama kelompokmu!

“Putri Melati Wangi“

(Sumber: e-smartschool.com)

Di sebuah kerajaan, ada seorang putri yang bernama Melati

Wangi. Ia seorang putri yang cantik dan pandai. Di

rumahnya ia selalu menyanyi. Sayangnya, ia seorang yang

sombong dan suka menganggap rendah orang lain. Di

rumahnya ia tidak pernah mau jika disuruh menyapu oleh

ibunya. Selain itu, ia juga tidak mau jika disuruh belajar

memasak. "Tidak, aku tidak mau menyapu dan memasak

nanti tanganku kasar dan aku jadi kotor", kata Putri Melati

Wangi setiap kali disuruh menyapu dan belajar memasak.

Sejak kecil Putri Melati Wangi sudah dijodohkan dengan

Kompetensi Berbahasa Indonesia

72

seorang pangeran yang bernama Pangeran Tanduk Rusa.

Pangeran Tanduk Rusa adalah seorang pangeran yang

tampan dan gagah. Ia selalu berburu rusa dan binatang

lainnya di hutan. Oleh karena itu, ia dipanggil tanduk rusa.

Suatu hari, Putri Melati Wangi berjalan-jalan di taman. Ia

melihat seekor kupu-kupu yang cantik sekali warnanya. Ia

ingin menangkap kupu-kupu itu tapi kupu-kupu itu segera

terbang. Putri Melati Wangi terus mengejarnya sampai ia

tidak sadar sudah masuk ke hutan. Sesampainya di hutan,

Melati Wangi tersesat. Ia tidak tahu jalan pulang dan haripun

sudah mulai gelap.

Setelah terus berjalan, ia menemukan sebuah gubuk yang

biasa digunakan para pemburu untuk beristirahat. Melati

Wangi tinggal di gubuk tersebut. Karena tidak ada makanan,

Putri Melati Wangi terpaksa memakan buah-buahan yang

ada di hutan itu. Bajunya yang semula bagus, kini menjadi

robek dan compang-camping akibat tersangkut duri dan

ranting pohon. Kulitnya yang dulu putih dan mulus kini

menjadi hitam dan tergores-gores karena terkena sinar

matahari dan duri.

Setelah sebulan berada di hutan, ia melihat Pangeran

Kompetensi Berbahasa Indonesia

73

Tanduk Rusa datang sambil memanggul seekor rusa

buruannya. "Hai Tanduk Rusa, aku Melati Wangi, tolong

antarkan aku pulang," kata Melati Wangi. "Siapa? Melati

Wangi? Melati Wangi seorang Putri yang cantik dan bersih,

sedangkan engkau mirip seorang pengemis", kata Pangeran

Tanduk Rusa. Ia tidak mengenali lagi Melati Wangi. Karena

Melati Wangi terus memohon, Pangeran Tanduk Rusa

berkata," Baiklah, aku akan membawamu ke kerajaanku".

Setelah sampai di Kerajaan Pangeran Tanduk Rusa, Melati

Wangi disuruh mencuci, menyapu, dan memasak. Ia juga

diberikan kamar yang kecil dan agak gelap. "Mengapa

nasibku menjadi begini ?" keluh Melati Wangi. Setelah satu

tahun berlalu, Putri Melati Wangi bertekad untuk pulang. Ia

merasa uang tabungan yang ia kumpulkan dari hasil

kerjanya sudah mencukupi. Sesampainya di rumahnya, Putri

Melati Wangi disambut gembira oleh keluarganya yang

mengira Putri Melati Wangi sudah meninggal dunia.

Sejak itu, Putri Melati Wangi menjadi seorang putri yang

rajin. Ia merasa mendapatkan pelajaran yang sangat

berharga selama berada di hutan dan di Kerajaan Pangeran

Kompetensi Berbahasa Indonesia

74

Tanduk Rusa. Setahun kemudian, Putri Melati Wangi

dinikahkan dengan Pangeran Tanduk Rusa. Setelah

menikah, Putri Melati Wangi dan Pangeran Tanduk Rusa

hidup berbahagia sampai hari tuanya.

3. Diskusikanlah pokok-pokok cerita berikut!

a. Siapakah tokoh-tokoh dalam cerita tersebut?

b. Apakah yang terjadi dalam cerita tersebut?

c. Kapankah Putri Melati Wangi tersesat di hutan?

d. Mengapa Pangeran Tanduk Rusa tidak mengenal

Melati Wangi di hutan?

e. Dimanakah Melati Wangi tinggal setelah bertemu

dengan Pangeran Tanduk rusa?

f. Bagaimanakah akhir nasib Putri Melati Wangi?

4. Ceritakanlah kembali cerita “Putri Melati Wangi” tersebut

berdasarkan urutan pokok-pokok cerita dengan

menggunakan bahasamu sendiri!

3. Tugas

1. Pilihlah salah satu cerita yang pernah kamu baca atau

kamu dengar!

2. Tuliskanlah pokok-pokok ceritanya dengan melengkapi

kolom di bawah ini!

Kompetensi Berbahasa Indonesia

75

NO.

POKOK-POKOK CERITA

JAWABAN

1.

Siapakah tokoh-tokoh

dalam cerita tersebut?

2.

Apakah yang menjadi

masalah?

3.

Kapankah terjadinya

peristiwa tersebut?

4.

Mengapa peristiwa tersebut

terjadi?

5.

Di manakah terjadinya

peristiwa tersebut?

6.

Bagaimanakah akhir dari

cerita tersebut?

3. Tuliskanlah kembali cerita tersebut berdasarkan urutan

pokok-pokok cerita di atas dengan menggunakan

bahasamu sendiri!

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

Kompetensi Berbahasa Indonesia

76

B. MENYAMPAIKAN CERITA

Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan

bercerita.

Kompetensi Dasar

1. Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi,

gesture, dan mimik yang tepat.

2. Bercerita dengan alat peraga.

Indikator

1. Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal,

intonasi,

gesture

, dan mimik yang tepat.

2. Mampu bercerita dengan alat peraga berdasarkan pokok-

pokok cerita.

1. Berbagi Cerita

Pernahkah kamu mendengarkan orang sedang bercerita?

Apakah gaya berceritanya menarik sehingga kamu terus

menyimak? Ataukah sebaliknya, gaya berceritanya tidak

menarik sehingga kamu merasa bosan dan jemu

mendengarkannya?

Agar kamu dapat bercerita dengan baik, ada beberapa hal

yang perlu kamu lakukan.

a. Menentukan cerita yang kamu sukai.

b. Membaca berulang kali cerita itu sehingga isi cerita dapat

dipahami dengan baik.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

77

c. Melakukan latihan bercerita dengan memperhatikan nada,

tempo, jeda, perubahan wajah, mimik, dan lafal secara

tepat. Latihan dapat dilakukan di depan cermin, di depan

teman-teman, dan lain-lain.

d. Memperhatikan urutan cerita yang logis dalam bercerita

serta menggunakan bahasa yang menarik dan

menyenangkan.

e. Menggunakan alat peraga, misalnya boneka, media

gambar, dan lain-lain.

2. Uji Kemampuan

Masih ingatkah kamu akan cerita Malin Kundang? Dalam

kaitannya dengan kompetensi menulis dongeng, kamu

sudah membaca cerita yang berjudul Malin Kundang.

Bacalah kembali cerita tersebut! Pahamilah jalan ceritanya.

Kamu akan menceritakan cerita Malin Kundang dengan

penuh penjiwaan dan nada suara yang bervariasi. Jika

perlu, sertailah ceritamu dengan gerakan tubuh serta

ekspresi wajahmu sehingga cerita yang kamu bawakan

menjadi hidup dan menarik.

Untuk memudahkan penyampaian ceritamu, perhatikanl

dengan saksama gambar-gambar ilustrasi cerita Malin

Kundang di bawah ini.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

78

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Kerjakanlah uji kemampuan berikut!

1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan empat orang!

2. Susunlah keempat gambar di atas menjadi sebuah

gambar yang bercerita secara berurutan!

3. Lakukanlah kegiatan menyampaikan cerita Malin

Kundang secara bergantian!

4. Gunakanlah keempat gambar yang telah tersusun

sebagai media kamu dalam menyampaikan cerita!

Kompetensi Berbahasa Indonesia

79

Keempat gambar tersebut berfungsi sebagai pokok-

pokok cerita.

5. Tentukanlah satu pencerita terbaik yang berhasil

memenuhi kriteria dapat menyampaikan cerita dengan

urutan yang baik, suara, lafal, intonasi,

gesture

, dan

mimik yang tepat!

3. Tugas

1. Bacalah cerita berikut dengan saksama!

Mia dan Si Kitty

(

Sumber : www.e-smartschool.com)

Mia adalah seorang anak yang baik hati. Ia tinggal bersama

orangtuanya di suatu desa. Karena ramah dan baik hati, ia

mempunyai banyak teman di lingkungan rumah maupun

sekolahnya. Mia adalah anak terkecil di antara 4

bersaudara. Setiap harinya, Mia dan kakak-kakaknya selalu

diajari kedisiplinan dan budi pekerti oleh orangtuanya. Mia

sangat senang dengan binatang. Binatang yang ada

dirumahnya, dipeliharanya dengan rajin. Sudah lama Mia

ingin memelihara kucing, tetapi Ibunya melarang binatang

peliharaan yang dipelihara di dalam rumah karena membuat

dalam rumah kotor.

Suatu hari, Mia pergi menuju sekolahnya. Ia pergi ke

Kompetensi Berbahasa Indonesia

80

sekolah dengan berjalan kaki. Jarak antara rumah dan

sekolahnya tidak terlalu jauh hanya 300 meter. Di tengah

jalan, ia melihat seekor anak kucing yang masih kecil

terjatuh ke dalam selokan. Mia merasa kasihan dengan

anak kucing itu. Lalu ia mengangkat anak kucing itu dari

selokan dan menaruhnya di tempat yang aman kemudian

Mia melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Bel tanda masuk

berbunyi. Mia dan teman-temannya segera masuk ke kelas.

Di sekolahnya, Mia termasuk anak yang cerdas. Ia selalu

masuk dalam rangking 3 besar. Ia sering mengadakan

kelompok belajar bersama teman-temannya di waktu

istirahat maupun setelah pulang dari sekolah. Dalam

kelompok belajar itu, mereka membahas pelajaran yang

telah mereka dapatkan dan juga membahas pekerjaan

rumah yang diberikan oleh guru. Kriiingg... Bel tanda waktu

pulang berbunyi! Mia dan teman-temannya segera bergegas

membereskan buku-bukunya dan segera keluar ruangan.

Dalam perjalanan pulang, ketika sedang mengobrol dengan

teman-temannya, Mia melihat anak kucing yang tadi pagi

diangkatnya dari selokan. Anak kucing itu mengeong-

ngeong sambil terus mengikuti Mia. Mia tidak sadar ia diikuti

oleh anak kucing itu. Sesampainya di rumah, ketika akan

menutup pintu, Mia terkejut karena ada anak kucing

mengeong sekeras-kerasnya. Mia baru menyadari kalau

Kompetensi Berbahasa Indonesia

81

anak kucing yang ditolongnya, mengikutinya sampai rumah.

Mia mohon pada Ibunya, agar ia di izinkan memelihara

kucing kecil itu. "Tidak boleh, nanti hewan itu membuat kotor

rumah", ujar Ibu Mia. "Tapi bu, kasihan kucing ini, ia tidak

punya tempat tinggal dan tidak punya orangtua", kata Mia.

Setelah beberapa saat, Ibu membolehkan Mia memelihara

kucing dengan syarat binatang itu tidak boleh ditelantarkan

dan jangan sampai mengotori rumah.

Sejak saat itu, Mia memelihara anak kucing tersebut. Setiap

hari ia memberi anak kucing itu minum dan makan. Lama-

lama Mia menjadi sangat sayang dengan anak kucing itu.

Mia memberi nama anak kucing itu Kitty. Semenjak

dipelihara Mia, Kitty menjadi bersih dan gemuk, bulunya

yang berbelang tiga membuatnya tambah lucu.

Beberapa bulan kemudian, Si Kitty menjadi besar. Suatu

hari, Mia melihat seekor burung kutilang yang tergeletak di

halaman rumahnya. Mia mendekati burung kutilang itu dan

mengangkatnya. Ternyata burung kutilang itu terluka

sayapnya dan tidak bisa terbang. Mia merawat burung itu

dengan penuh kasih sayang. Si Kitty merasa cemburu

karena merasa Mia menjadi lebih sayang pada burung

kutilang daripadanya. Padahal Mia tetap menyayangi si

Kitty. Karena merasa tidak diperhatikan lagi, setiap Mia tidak

ada, si Kitty selalu menakut-nakuti burung kutilang tersebut.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

82

Setelah dirawat Mia selama seminggu, burung kutilang itu

sembuh. Beberapa hari kemudian, ketika Mia baru pulang

dari sekolah, ia melihat pintu kandang burung kutilangnya

terbuka dan ada bercak darah di bawah kandang burung

kutilangnya. Mia berpikir jangan-jangan si Kitty memakan

burung Kutilangnya. Ketika melihat si Kitty, Mia jadi lebih

curiga karena pada mulut si Kitty terdapat bercak darah.

Karena saking kesalnya, Mia mengambil sapu dan mengejar

si Kitty untuk dipukul. Si Kitty segera berlari masuk ke

kolong tempat tidur.

Ketika melihat ke kolong Mia sangat terkejut karena ada

seekor ular yang sudah mati dibawah kolong tempat

tidurnya. Akhirnya Mia sadar, si Kitty telah

menyelamatkannya dengan menggigit ular tersebut. Mia

baru ingat kalau ia lupa menutup pintu sangkar burungnya.

Mia menyesal ketika ingat akan memukul si Kitty. Padahal

kalau tidak ada si Kitty mungkin ular tersebut masih hidup

dan bisa mencelakainya. Akhirnya Mia sadar akan

kesalahannya dan memeluk si Kitty dengan erat. Sejak

kejadian itu, Mia jadi lebih sayang dengan Si Kitty.

2. Susunlah ketiga gambar di bawah ini!

Kompetensi Berbahasa Indonesia

83

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

3. Berlatihlah menyampaikan cerita Mia dan Si Kitty

dengan bantuan ketiga gambar yang telah kamu susun!

Jangan lupa, berlatih menyampaikan cerita dengan

urutan cerita yang baik, suara, lafal, intonasi, dan mimik

yang tepat.

4. Setelah berlatih, bersiaplah untuk bercerita di depan

kelas!

Kompetensi Berbahasa Indonesia

84