Gambar Sampul Sosiologi  · Bab 4 Rancangan Metode Penelitian Sosial
Sosiologi · Bab 4 Rancangan Metode Penelitian Sosial
VinaDwiLaning

24/08/2021 16:24:37

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

73

Rancangan Metode Penelitian Sosial

Pada bab ini, saya ingin merancang

metode penelitian sosial secara

sederhana.

Saya akan mengidentifikasi suatu

kasus sosial untuk dijadikan sebagai

bahan penelitian.

Pada akhirnya, saya mampu meran-

cang metode penelitian sosial

dengan baik.

Saya juga akan mempelajari

langkah-langkah penyusunan ran-

cangan penelitian.

Saya akan menggali informasi

tentang pengertian, macam-macam,

dan manfaat penelitian sosial.

SOSIOLOGI Kelas XII

74

Pernahkah kamu berpikir, mengapa prostitusi bisa ada dalam

kehidupan masyarakat? Apabila dilihat dari kacamata umum,

merebaknya prostitusi dikarenakan kebutuhan akan uang. Namun,

kenyataannya terdapat banyak hal yang menjadikan praktik prostitusi

itu ada. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor lingkungan, diri

sendiri, keluarga, pemerintah, dan lain-lain. Dari mana kita bisa

membuat kesimpulan seperti itu? Kesemua itu didapat melalui sebuah

penelitian panjang.

Dengan penelitian, kita dapat menangkap fenomena-fenomena

sosial yang terjadi di masyarakat. Bahkan, menemukan sesuatu di

luar dugaan kita. Terkadang orang beranggapan bahwa penelitian itu

sulit dan rumit. Namun, apabila kita mengetahui metode-metode serta

teori yang digunakan, penelitian akan menjadi kegiatan yang me-

nyenangkan. Tidak percaya? Buktikan saja dengan mempelajari bab

ini!

Sumber:

Kompas, 11 November 2006, halaman 37

Seorang pekerja seks komersial dengan seorang laki-laki.

75

Rancangan Metode Penelitian Sosial

A. Penelitian Sosial

Pernahkah kamu melakukan penelitian sosial? Pada hakikatnya

suatu penelitian biasa digunakan untuk memecahkan masalah

tertentu. Penelitian juga dapat digunakan sebagai sarana bagi ilmu

pengetahuan untuk mengembangkan ilmu tersebut. Misalnya

penelitian di bidang kesehatan, penelitian tentang suatu penyakit,

dan lain-lain. Terlebih dalam sosiologi, penelitian digunakan sebagai

sarana pengungkapan kebenaran dalam masyarakat. Melalui

penelitian sosiologis, kita mampu memecahkan masalah-masalah

sosial yang terjadi, serta mampu memahami dan mengerti perilaku

masyarakat secara keseluruhan. Lantas, apa yang dimaksud dengan

penelitian? Bagaimana hubungannya dengan penelitian sosial?

Bagaimana manfaatnya bagi kehidupan masyarakat? Kesemua ini akan

kita kaji bersama pada materi di bawah ini.

1. Pengertian Penelitian Sosial

Untuk memahami pengertian penelitian sosial, terlebih dahulu

kita memahami makna dan arti penelitian itu sendiri. Tahukah kamu

apa yang dimaksud dengan penelitian? Cobalah bersama teman

sebangkumu berdiskusi menentukan pengertian penelitian.

Istilah lain dari penelitian adalah riset. Riset diambil dari kata

research

yang berasal dari kata

re

(kembali) dan

search

(mencari),

sehingga secara etimologis istilah penelitian diartikan sebagai

”mencari kembali”, yaitu mencari bukti-bukti baru yang dikembangkan

menjadi teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu.

Setiap ilmuwan-ilmuwan baik eksakta maupun sosial melakukan

penelitian didasari adanya rasa ingin tahu atau

curiosity

. Dengan rasa

ingin tahu itulah mereka melakukan penelitian demi memperdalam

dan memperluas ilmu yang digelutinya. Dengan kata lain, penelitian,

merupakan suatu upaya sistematis melalui prosedur dan langkah-

langkah tertentu untuk mencari jawaban atas suatu masalah.

penelitian sosial, penelitian

eksploratif, penelitian verifi-

katif, penelitian pengembang-

an, penelitian survei, penelitian

expost facto,

penelitian ekspe-

rimen, penelitian kualitatif,

penelitian kuantitatif, ran-

cangan penelitian, topik pe-

nelitian, rumusan masalah,

subjek penelitian

Melalui penelitian sosial kita

mampu memecahkan ma-

salah sosial yang terjadi serta

mampu memahami dan me-

ngerti perilaku masyarakat.

Mengapa demikian?

Rancangan Metode

Penelitian Sosial

Penentuan topik

penelitian

Perumusan

masalah

Rancangan

penelitian sosial

SOSIOLOGI Kelas XII

76

Lantas apa itu penelitian sosial? Dalam penelitian sosial, masalah-

masalah yang ingin diperoleh jawabannya adalah masalah-masalah

yang berkaitan dengan kehidupan manusia di masyarakat. Dengan

demikian, penelitian sosial adalah suatu metode analisis situasi dan

merumuskan pelbagai masalah sosial dengan maksud untuk

menemukan aspek-aspek yang baru, memahami sebab musabab

beserta interelasinya, mengoreksi, mengadakan verifikasi dan

memperluas pengetahuan yang semuanya sangat diperlukan bagi

pengembangan teori-teori dan tindakan-tindakan praktis.

2. Macam-Macam Penelitian Sosial

Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pula

masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, tidak

mengherankan apabila banyak penelitian sosial dilakukan untuk

mencari solusi yang tepat. Kenyataan ini mendorong munculnya

berbagai macam penelitian sosial, seperti penelitian dipandang dari

sudut tujuannya, penelitian dilihat dari pendekatan yang digunakan,

dan penelitian berdasarkan pembahasan masalah. Kesemua bentuk

penelitian ini pada intinya mempunyai tujuan yang sama, yaitu

mencari solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah sosial.

Pada pembahasan ini, kita akan mempelajari dan mengkaji setiap

bentuk dari penelitian sosial. Barangkali kamu telah mengenal satu

dari bentuk penelitian sosial tersebut? Cobalah ungkapkan di depan

kelas!

Dilihat dari tujuannya, penelitian sosial dibedakan menjadi lima

macam yaitu:

a. Penelitian Eksploratif

(Explorative Research)

Penelitian eksploratif

(explorative research)

adalah jenis

penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu

pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada.

Misalnya, penelitian tentang etos kerja masyarakat suku

Dayak di pedalaman Kalimantan.

b. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang

bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih de-

tail mengenai gejala atau fenomena. Penelitian ini bisa

juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian

eksploratif. Contoh, penelitian tentang kemiskinan di

suatu daerah.

c. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif adalah jenis penelitian yang

bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang

mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir

dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan

sebab akibat. Contoh, penelitian tentang hubungan antara interaksi

keluarga dengan kenakalan anak.

d. Penelitian Verifikatif

(Verificative Research)

Penelitian verifikatif

(verificative research)

adalah jenis penelitian

yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian

Penelitian sosial adalah suatu

metode analisis dan meru-

muskan pelbagai masalah

sosial dengan maksud untuk

menemukan aspek-aspek

yang baru, memahami sebab

musabab beserta intere-

lasinya, mengoreksi meng-

adakan verifikasi bagi pe-

ngembangan teori-teori.

Sumber:

Indonesian Heritage: Agama dan Upacara,

halaman 97

Gambar 4.1

Mempelajari kehidupan suku terpencil

merupakan salah satu wujud penelitian

eksploratif.

77

Rancangan Metode Penelitian Sosial

sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau

menggugurkan teori atau hasil penelitian sebelumnya. Misalnya,

penelitian untuk menguji teori konflik milik Ralp Dahrendorf.

e. Penelitian Pengembangan

(Development Research)

Penelitian pengembangan

(development research)

adalah jenis

penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas,

dan menggali lebih dalam sebuah teori yang dimiliki oleh ilmu

tertentu. Melalui penelitian-penelitian ini tercipta teknologi-

teknologi baru yang akhirnya dikenal dengan R dan D

(Research

and Development)

.

Namun, apabila kita melihat dari sudut pendekatan yang

digunakan, penelitian sosial dibedakan menjadi enam macam, yaitu:

a. Penelitian Survei

Penelitian survei adalah penelitian yang digunakan untuk

mengambil suatu generalisasi dari suatu pengamatan terbatas

menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi. Penelitian

survei dapat juga dilakukan terhadap populasi secara ke-

seluruhan, yang biasa disebut dengan sensus. Contoh, sensus

jumlah penduduk di suatu kota.

b. Penelitian

Expost Facto

Penelitian

expost facto

adalah penelitian yang dilakukan untuk

meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke

belakang melalui data untuk menemukan faktor-faktor yang

mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas

peristiwa yang diteliti. Penelitian jenis ini menggunakan logika

dasar jika ”X” maka ”Y”. Contoh, penelitian tentang interaksi dalam

keluarga terhadap kenakalan anak atau penelitian status sosial

ekonomi terhadap partisipasi dalam masyarakat.

c. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk

menemukan hubungan sebab akibat antarvariabel dengan cara

melakukan kontrol langsung terhadap faktor penyebab. Dengan

demikian, penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama

dengan penelitian

expost facto

yaitu jika ”X” maka ”Y”. Hanya saja

dalam penelitian eksperimen seorang peneliti bisa merancang dan

merekayasa objek yang akan diteliti. Contoh, penelitian dampak

lampu terhadap semangat kerja buruh di suatu pabrik.

d. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami

kejadian sosial berdasarkan pandangan-pandangan subjektif dari

para pelaku. Penelitian jenis ini menganggap masyarakat adalah

kumpulan dari individu-individu manusia sebagai subjek.

Berbeda dengan penelitian-penelitian jenis lain yang memandang

manusia yang diteliti sebagai objek. Dalam penelitian kualitatif,

kelompok yang teliti dipandang sebagai manusia yang mempunyai

ekspresi, perasaan, emosi, dan pandangan yang tidak mudah

diungkap dengan angket. Oleh karena itu, penelitian jenis ini

mengandalkan teknik wawancara mendalam

(depth interview)

dalam penggalian datanya. Contoh, penelitian tentang peranan

ibu dalam sebuah keluarga.

Berdasarkan manfaatnya

penelitian dibedakan menjadi

dua macam, yaitu:

1. Penelitian murni, yang

manfaatnya dirasakan

untuk waktu yang lama

dan biasanya hanya di-

rasakan bagi peneliti

sendiri.

2. Penelitian terapan, yang

manfaat penelitian dapat

dirasakan oleh berbagai

kalangan.

Berdasarkan dimensi waktu-

nya penelitian dibedakan

menjadi dua macam, yaitu:

1. Penelitian

cross-sec-

tional,

adalah penelitian

yang dilakukan dalam

satu waktu tertentu.

2. Penelitian

longitudinal

,

adalah penelitian yang

dilakukan lebih dari dua

kali penelitian dengan

topik atau gejala yang

sama.

SOSIOLOGI Kelas XII

78

e.

Content Analysis

Content analysis

adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud

menggali isi dan maksud pesan-pesan yang terkandung pada

bahan-bahan atau sumber tertentu, kemudian memberi makna

pada pesan yang terkandung di dalamnya untuk menggambarkan

gejala sosial yang terjadi. Sumber data dalam penelitian ini berupa

benda-benda hasil karya manusia seperti buku, nyanyian, lukisan,

puisi, surat kabar, pidato, dan lain-lain.

Menguak Jenis Penelitian

Melalui Pertanyaan yang Digunakan

Pada dasarnya setiap bentuk penelitian mempunyai karakteristik

masing-masing. Melalui karakteristik itulah bentuk penelitian dikenal dan

diketahui oleh banyak orang. Seperti pada penelitian eksploratif, sering

kali penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang selalu menggunakan

pertanyaan ”apa” dan ”siapa” dalam menggali informasi. Tujuan dari penelitian

eksplorasi itu sendiri antara lain mengembangkan gagasan dasar mengenai

topik yang baru dan memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.

Penelitian deskriptif diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan

pertanyaan ”bagaimana” dalam mengembangkan informasi yang ada. Tujuan

dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan mekanisme sebuah proses

dan menciptakan seperangkat kategori atau pola.

Sedangkan penelitian eksplanatif, diidentikkan dengan penelitian yang

menggunakan pertanyaan ’bagaimana” dalam mengembangkan informasi

yang ada. Tujuan dari penelitian eksplanatif, yaitu menghubungkan pola-

pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan dan menghasilkan pola

hubungan sebab akibat.

Sumber:

Metode Penelitian Kuantitatif Rajawali Pers

Dari deskripsi di atas, setidaknya kamu mampu membedakan dan

memahami macam-macam penelitian sosial. Dengan penelitian yang tepat,

akan menghasilkan kebenaran yang tepat pula. Nah, tugasmu sekarang

tentukan masalah-masalah sosial dalam bentuk penelitian yang tepat pula.

Carilah contoh penelitian dari setiap bentuk penelitian sosial di depan.

Selamat mengerjakan!

3. Manfaat Penelitian Sosial

Setiap penelitian sosial yang dilakukan sangat besar manfaatnya

bagi kehidupan masyarakat. Selain mampu memecahkan masalah-

masalah sosial, penelitian mampu menemukan ilmu pengetahuan

baru yang mampu meningkatkan kemajuan bangsa. Lihat saja per-

kembangan ilmu pengetahuan di negara Barat. Hampir semua ilmu

79

Rancangan Metode Penelitian Sosial

pengetahuan di negara Barat berkembang secara luar biasa. Hal ini

dikarenakan kegiatan penelitian dilakukan secara besar-besaran.

Dengan kata lain, kegiatan penelitian sosial mempunyai banyak

kegunaan dalam mengembangkan keilmuan pada khususnya dan

kehidupan manusia pada umumnya.

Menurut Siti Partini (sebagaimana dikutip Arif Rohman : 2002)

secara umum penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan sebagai

berikut.

a. Penjajakan (eksploratif), yaitu berguna untuk mencari cara-cara

kemungkinan terbaik dalam memecahkan problem sosial,

sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka. Misalnya,

penelitian sosial yang ingin mencari cara-cara terbaik untuk

menanggulangi masalah tawuran pelajar.

b. Deskriptif, yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap

fenomena sosial tertentu. Contoh, penelitian sosial tentang jumlah

pengangguran, manusia lanjut usia, dan tingkat

pendidikan masyarakat suatu kabupaten.

c. Eksplanatori, yaitu berguna untuk menjelaskan sebab-

sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan sosial

tertentu. Misalnya, penelitian sosial tentang pengaruh

televisi terhadap kepribadian seorang anak.

d. Evaluatif, yaitu berguna untuk mengetahui seberapa

jauh tercapainya tujuan yang ditetapkan pada awal

program. Misalnya, penelitian sosial untuk mengetahui

cara kerja sebuah organisasi sosial.

e. Prediktif, yaitu penelitian sosial berguna untuk

meramalkan kejadian atau fenomena sosial yang akan

terjadi. Misalnya, penelitian tentang akibat ke depan

dari banjir lumpur panas Sidoarjo.

Pada deskripsi di atas telah dijelaskan tentang pengertian, macam-macam,

dan kegunaan penelitian sosial. Untuk menambah wawasanmu tentang

penelitian sosial, cobalah gali informasi sebanyak-banyaknya tentang

penelitian sosial. Manfaatkan buku-buku perpustakaan, artikel-artikel di

media massa maupun internet untuk membantumu dalam mengerjakan

tugas ini. Dari data-data atau kebenaran-kebenaran tersebut, buatlah sebuah

tulisan tentang penelitian sosial. Selanjutnya bacakan di depan kelas.

B.

Persiapan Menyusun Rancangan

Penelitian

Dalam pelaksanaan sebuah penelitian, haruslah terlebih dahulu

menyusun sebuah rancangan penelitian. Dengan rancangan penelitian

yang matang akan menjadikan pelaksanaan penelitian berjalan lancar

tanpa adanya hambatan serta menghasilkan suatu kebenaran yang

dapat dipercaya. Melalui rancangan inilah segala sesuatu telah

dipersiapkan, mulai dari topik penelitian, judul penelitian, masalah

penelitian, subjek penelitian sampai pada pendekatan penelitian.

Sumber:

www.jawapos.co.id

Gambar 4.2

Memprediksi masa depan Sidoarjo pasca-

lumpur panas dapat menggunakan pe-

nelitian sosial.

SOSIOLOGI Kelas XII

80

Kesemua ini ditentukan dalam rancangan penelitian. Apa itu

rancangan penelitian dan bagaimana menentukan topik, judul,

masalah, subjek dan pendekatan sosial, akan kita pelajari bersama

pada subbab ini.

1. Pengertian dan Manfaat Rancangan Penelitian

Sebagaimana telah diungkapkan di depan, bahwa rancangan

penelitian disusun sebelum melakukan penelitian. Rancangan

penelitian digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan

penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan

lancar. Lantas apa yang dimaksud dengan rancangan penelitian?

Bersama teman sebangkumu, cobalah jawab pertanyaan tersebut.

Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh

penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas,

jelas, dan utuh. Biasanya rancangan penelitian berisi judul penelitian,

latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian,

hipotesis, metodologi penelitian, dan tinjauan kepustakaan (kesemua

ini akan dibahas pada bab berikutnya).

Pada deskripsi di atas telah diterangkan tentang pengertian rancangan

penelitian. Sebelum melangkah pada pembahasan berikutnya, bersama

teman sebangkumu jawablah pertanyaan berikut ini.

1. Mengapa rancangan penelitian perlu dibuat di awal pelaksanaan

penelitian?

2. Pada dasarnya apa manfaat dan kegunaan rancangan penelitian?

Rancangan penelitian adalah

pokok-pokok perencanaan

seluruh penelitian yang ter-

tuang dalam suatu kesatuan

naskah secara ringkas, jelas,

dan utuh.

Tidak adanya rancangan penelitian dapat dipastikan, penelitian

tidak akan berjalan lancar. Oleh karenanya, rancangan penelitian

mempunyai manfaat yang besar bagi kelancaran sebuah penelitian.

Adapun manfaat tersebut antara lain:

a. Rancangan penelitian memberi pegangan yang jelas kepada

peneliti dalam melakukan penelitian. Sebagaimana seorang teknik

sipil yang akan membangun sebuah jembatan. Seorang teknik sipil

tahu betul bahan-bahan apa yang akan digunakan, ukuran-ukuran

dan bentuk-bentuk serta waktu pelaksanaan yang tepat dalam

membangun jembatan. Kesemua itu ditentukan dalam rancang

bangun. Tanpa adanya sebuah rancang bangun, apa yang akan

terjadi dalam membangun jembatan? Tentunya akan menghasilkan

sebuah jembatan dengan kualitas yang buruk. Demikian pula,

penelitian sosial memerlukan rancangan penelitian untuk hasil

yang dapat dipercaya.

b. Rancangan penelitian menentukan batas-batas penelitian yang

berhubungan dengan tujuan penelitian. Dalam rancangan

penelitian dijelaskan pula tentang tujuan penelitian. Dengan

tujuan penelitian maka peneliti mempunyai arah dan petunjuk

yang tepat dalam penelitian sehingga kegiatan penelitian menjadi

terpusat kepada objek yang benar.

Syarat-syarat rancangan

penelitian antara lain:

1. Sistematis, artinya unsur-

unsur yang ada dalam

rancangan penelitian ha-

rus tersusun dalam urutan

yang logis.

2. Konsisten, artinya ter-

dapat kesesuaian di an-

tara unsur-unsur tersebut.

3. Operasional, artinya da-

pat menjelaskan bagai-

mana penelitian itu di-

lakukan.

81

Rancangan Metode Penelitian Sosial

c. Rancangan penelitian memberikan gambaran tentang apa yang

harus dilakukan dan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi saat

penelitian. Dengan rancangan penelitian, seorang peneliti mampu

mengambil sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi

masalah saat penelitian.

2. Menentukan Topik Penelitian

Pada umumnya sebelum rancangan penelitian disusun, seorang

peneliti diharuskan menentukan topik penelitian terlebih dahulu.

Topik penelitian dijadikan sebagai tema penelitian. Topik adalah

pokok permasalahan dari suatu penelitian.

Di dalam penelitian, topik penelitian disebut juga masalah

penelitian. Hal ini dikarenakan masalah merupakan objek atau sasaran

penelitian yang akan dipecahkan melalui penelitian ilmiah.

Apabila ditilik dari konsepnya, masalah adalah keadaan yang

dianggap sebagai suatu kesulitan yang perlu diselesaikan. Dalam

kehidupan ini masalah dapat ditemukan di segala bidang kehidupan

seperti bidang politik, ekonomi, hukum, pertahanan dan keamanan,

sosial, dan lain-lain. Contoh masalah di lingkup sosial berupa

kemiskinan, kemerosotan moral, padatnya jumlah penduduk, dan

lain-lain.

Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang

mengungkapkan adanya hubungan antarvariabel yang ingin

ditemukan jawabannya. Masalah penelitian dapat

diperoleh dari kehidupan sehari-hari, berbagai tulisan di

media massa, hasil penelitian orang lain atau pribadi, hasil

pembicaraan masyarakat luas, diskusi-diskusi ilmiah,

seminar, dan lain-lain. Tidak semua masalah yang menarik

dapat dijadikan sebagai topik penelitian. Terdapat beberapa

hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan

masalah sebagai topik penelitian. Adapun hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam menentukan topik penelitian,

menurut Suryati Sidharta sebagai berikut.

a. Topik dipandang penting dan cukup menarik untuk

diteliti.

b. Peneliti mempunyai potensi keahlian dalam bidang yang akan

diteliti.

c. Ada sumber data yang memadai.

d. Topik tersebut dapat memberi kontribusi pada pengembangan

ilmu.

e. Ada ketercukupan data.

f.

Topik tersebut tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu sulit.

3. Menentukan Judul Penelitian

Setelah topik ditemukan, dengan memerhatikan ketentuan-

ketentuan di atas, maka langkah berikutnya adalah menetapkan judul.

Meskipun judul tidak harus mewakili secara keseluruhan akan makna

yang terkandung dalam topik, namun paling tidak judul diharapkan

mewakili topik penelitian yang dimaksud. Judul penelitian diambil

Keberadaan topik dalam pe-

nelitian sering kali dikaitkan

dengan masalah sosial. Lan-

tas, apa hubungan antara

keduanya?

Sumber:

online.ac.id

Gambar 4.3

Sebuah topik penelitian dapat diperoleh

melalui sebuah diskusi.

SOSIOLOGI Kelas XII

82

dari topik penelitian yang dirumuskan dalam bentuk kalimat. Fungsi

pokok judul penelitian adalah menunjukkan kepada pembaca inti dari

objek penelitian, subjek penelitian, dan sifat penelitian yang

digunakan.

Di dalam menentukan judul penelitian ada beberapa pedoman-

pedoman yang perlu diperhatikan, antara lain:

a. Judul harus ditulis secara singkat, padat, dan jelas.

b. Judul harus mencerminkan spesifikasi permasalahan yang diteliti.

c. Judul harus memuat variabel-variabel utama yang dilibatkan

dalam penelitian.

d. Judul harus menyebutkan secara jelas jenis hubungan antar-

variabel.

e. Judul harus mengungkapkan objek yang diteliti.

Berdasarkan uraian pada materi di atas, cobalah buat minimal lima buah

judul penelitian yang berhubungan dengan fenomena sosial yang terjadi di

lingkungan sekitarmu. Tulislah jawabanmu pada selembar kertas kemudian

kumpulkan kepada gurumu sebagai bahan penilaian.

Topik penelitian diangkat dari

masalah yang akan diteliti,

sedangkan judul penelitian

diambil dari topik penelitian

yang dirumuskan dalam ben-

tuk kalimat.

4. Merumuskan Masalah Penelitian

Setelah topik permasalahan dan judul penelitian diperoleh, maka

topik tersebut harus dirumuskan secara eksplisit di dalam rancangan

penelitian. Masalah-masalah yang akan dirumuskan harus memer-

hatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

a. Menggunakan kalimat pertanyaan.

b. Mengungkapkan variabel-variabel penelitian.

c. Mengungkapkan jenis hubungan antarvariabel yang ada.

d. Mengungkapkan objek penelitian.

Contoh rumusan masalah penelitian.

”Apakah tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap prestasi

kerja karyawan PT Sentosa Jaya?”

Dari rumusan masalah tersebut dapat ditemukan adanya dua

variabel, yaitu:

a. Variabel bebas: latar belakang pendidikan.

b. Variabel tergantung: prestasi kerja karyawan.

Apabila dilihat dari fungsinya dalam penelitian, terdapat dua jenis

variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung.

a. Variabel bebas yaitu variabel yang diduga sebagai sebab munculnya

variabel lain. Variabel ini dimanipulasi, diamati, diukur untuk

mengetahui hubungan dengan variabel lain. Variabel tergantung

disebut juga variabel independen.

b. Variabel tergantung yaitu variabel yang muncul sebagai akibat dari

manipulasi variabel bebas. Variabel ini diamati dan diukur untuk

mengetahui pengaruh dari variabel bebas. Variabel ini disebut juga

variabel dependen.

Variabel penelitian adalah

faktor yang apabila diukur

memberikan nilai yang ber-

variasi.

83

Rancangan Metode Penelitian Sosial

Secara umum, masalah penelitian dikategorikan menjadi tiga

bentuk, yaitu:

a. Permasalahan deskriptif, yaitu permasalahan yang hanya

berkenaan dengan satu atau dua pokok masalah penelitian, tanpa

membandingkan atau menghubungkan dengan hal lain.

Contoh: Bagaimana sikap karyawan pabrik terhadap kenaikan

upah minimum regional?

b. Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan yang ingin

membandingkan suatu hal atau variabel tertentu pada dua

kelompok sampel yang berbeda.

Contoh: Mana yang lebih tinggi prestasi belajar antara siswa yang

aktif di kegiatan ekstrakurikuler dengan siswa yang tidak aktif?

c. Permasalahan asosiatif adalah permasalahan penelitian yang

bersifat mengembangkan dua atau lebih variabel. Permasalahan

asosiatif ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Hubungan simetris adalah suatu permasalahan yang

menunjukkan adanya hubungan dua variabel atau lebih yang

bersifat sejajar. Artinya, variabel-variabel saling memengaruhi.

Contoh: Apakah ada hubungan antara ketaatan beribadah

dengan pergaulan bebas?

2) Hubungan kausal adalah suatu permasalahan yang menunjuk-

kan adanya hubungan sebab akibat antardua variabel atau lebih.

Contoh: Seberapa besar pengaruh gaya mengajar guru

terhadap prestasi belajar siswa?

5. Menentukan Subjek Penelitian

Di dalam sebuah penelitian, pemilihan subjek penelitian sangat-

lah penting. Salah dalam memilih subjek penelitian dapat dipastikan

hasil penelitian tidak akurat. Lantas, apa yang dimaksud subjek

penelitian?

Menurut Masri Singarimbun, ada dua bentuk variabel dalam penelitian sosial:

1. Variabel Kategorikal (

Categorical Variables

)

Variabel kategorikal adalah variabel yang membagi responden menjadi

dua atau lebih kategorial. Variabel yang terdiri atas dua kategori disebut

variabel dikonomi seperti jenis kelamin (laki-laki, perempuan), status

pekerjaan (bekerja/tidak bekerja), status perkawinan (kawin/tidak

kawin), dan lain-lain. Sedang variabel kategorikal yang terdiri atas

beberapa variabel disebut variabel polinomi, seperti jenis pendidikan

(tidak bersekolah, SD, SMP, SMA, S1, S2, dan S3), jenis pekerjaan

(pegawai negeri, pegawai swasta, pemilik toko, pedagang kecil, petani

pemilih, buruh tani, dan lain-lain), agama (Islam, Katolik, Kristen, Hindu,

dan Buddha).

2. Variabel Bersambungan (

Continuous Variables

)

Variabel bersambungan adalah variabel yang nilai-nilainya merupakan

suatu skala, baik bersifat ordinal maupun rasio. Contohnya adalah umur,

jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran rumah tangga, tingkat

efektivitas, tingkat sentuhan media massa, dan tingkat kriminalitas.

Rumusan masalah berisi per-

tanyaan-pertanyaan tentang

hal-hal yang akan dicari

jawabannya melalui kegiatan

penelitian. Fungsinya adalah

untuk menegaskan hal-hal

utama yang akan diteliti dari

suatu topik atau masalah.

SOSIOLOGI Kelas XII

84

Subjek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh

keterangan atau data penelitian. Pemilihan subjek penelitian harus

sesuai dengan objek penelitian. Dalam hal ini, objek penelitian adalah

topik penelitian. Berdasarkan objek penelitian, kita dapat menemukan

subjek mana yang akan kita pilih sebagai sumber data.

Pada dasarnya, terdapat dua sumber data untuk mendapatkan

subjek penelitian yaitu sampel dan populasi. Populasi adalah seluruh

unsur atau elemen yang menjadi anggota dalam suatu kesatuan yang

akan diteliti. Misalnya, peneliti akan meneliti tentang semangat belajar

para pelajar di Jakarta. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh

pelajar di wilayah Jakarta. Penelitian populasi sangat sulit dilakukan,

dikarenakan subjek penelitian yang terlalu luas. Oleh karenanya,

dibutuhkan penyederhanaan subjek penelitian dengan cara penarikan

sampel.

Sampel adalah bagian populasi yang dipilih untuk penelitian yang

karakteristiknya dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel

digunakan sebagai subjek penelitian, apabila peneliti bermaksud

menarik kesimpulan atas suatu populasi tetapi peneliti mengalami

kesulitan jika harus meneliti populasi secara keseluruhan. Misalnya,

jika peneliti ingin meneliti gaya hidup siswa SMAN 3 Surakarta.

Peneliti tidak perlu meneliti gaya hidup seluruh siswa SMAN 3

Surakarta. Untuk mengambil sebuah kesimpulan, seorang peneliti

hanya perlu mengambil beberapa mahasiswa di berbagai fakultas yang

dianggap mewakili. Hasilnya digeneralisasikan terhadap semua siswa

di SMAN 3 Surakarta. Namun hal ini berbeda, apabila sifat penelitian-

nya adalah sensus. Dalam penelitian sensus, seluruh populasi

diikutsertakan sebagai subjek penelitian.

Proses pengambilan atau penentuan sampel disebut sampling.

Dalam penelitian dikenal beberapa macam sampling, yaitu:

a. Sampel Acak Sederhana

(Simpel Random Sampling)

Di dalam sampel acak, setiap anggota populasi memiliki

kemungkinan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

Kemungkinan untuk menjadi anggota sampel berlaku bagi semua

individu-individu terlepas dari persamaan-persamaan maupun

perbedaan di antara mereka sepanjang mereka itu menjadi anggota

populasi. Misalnya, Dito adalah lelaki berumur 29 tahun ber-

pendidikan sarjana, sedangkan Surti adalah wanita 20 tahun dan

buta huruf, keduanya memiliki kesempatan yang sama untuk

terpilih sebagai anggota sampel, sepanjang mereka itu merupakan

anggota sampel. Penentuan sampel melalui simpel random sam-

pling dapat dilakukan dengan undian.

b. Sampel Terstratifikasi

(Stratified Sampling)

Teknik ini digunakan apabila yang diteliti terdiri atas beberapa

tingkat. Misalnya, peneliti ingin meneliti sikap siswa terhadap

cara-cara penilaian guru. Oleh karena siswa terdiri atas kelas satu,

dua, dan tiga, peneliti harus mengambil sampel dari tiap-tiap kelas.

Teknik ini sering disebut dengan penarikan sampel secara

proporsional atau

proportional sampling

. Hal ini dikarenakan

penarikan sampel, dalam teknik ini memerhatikan perimbangan

jumlah unit-unit di dalam setiap subpopulasi.

Keuntungan

stratified random sampling

adalah lebih hemat

daripada

random sampling

. Hal ini karena random sampling

Subjek penelitian adalah sum-

ber tempat kita memperoleh

keterangan atau data pene-

litian, sedangkan objek pe-

nelitian adalah topik penelitian

yang dipilih.

Langkah utama dalam pemi-

lihan sampel dengan cara

acak adalah meneliti terlebih

dahulu apakah

sampling frame

(kerangka sample) kita sudah

benar, artinya apakah semua

anggota populasi sudah ter-

daftar.

85

Rancangan Metode Penelitian Sosial

memerlukan sampel yang lebih besar agar semua lapisan atau

golongan dapat terjaring di dalam sampel. Bagi

stratified random

sampling,

terjaringnya golongan-golongan atau lapisan-lapisan di

dalam sampel sudah terjamin. Dengan

stratified random sam-

pling

yang terwakili bukan saja golongan atau lapisan tetapi juga

variabel-variabel penelitian yang dikehendaki untuk diteliti secara

simultan di dalam sampelnya.

c. Sampel Rumpun (

Cluster Sampling

)

Pengambilan sampel secara

cluster

pada hakikatnya sama

dengan pengambilan sampel secara acak dengan perbedaan bahwa

setiap unit sampelnya adalah kumpulan atau

cluster

dari unsur-

unsur. Misalnya, jika peneliti berkehendak untuk meneliti mu-

rid-murid SMA di sebuah sekolah. Peneliti menarik unit

sampelnya bukan murid-murid secara individual, tetapi terlebih

dahulu unit sampelnya adalah kelas-kelas di sekolah itu yang

terdiri atas kelas satu sampai dengan kelas tiga. Dari kelas satu

secara random terpilih kelas XC. Dari kelas dua terpilih kelas

XIA. Dari kelas tiga terpilih secara random kelas XII IPA1. Setelah

peneliti dapat memilih secara random unit-unit sampel secara

cluster

, langkah berikutnya adalah memilih sampel dari kelas-

kelas itu sejumlah murid sebanyak yang dikehendaki.

Cluster sampling

juga dapat disebut area sampling.

Istilah ini dipakai apabila kerangka sampelnya

tersusun berdasarkan pada wilayah tertentu yang luas.

Area sampling umumnya dipakai apabila kita tidak

mungkin dan tidak praktis untuk mengambil sampel

di suatu daerah yang luas. Misalnya, peneliti hendak

meneliti pandangan ibu-ibu tentang nilai anak di

Kabupaten A. Jika peneliti mendaftar ibu-ibu di

seluruh Kabupaten A adalah tidak praktis dari segi

waktu, tenaga, dan biaya cukup memboroskan. Oleh

karenanya, peneliti dapat menempuh dengan cara

pengambilan sampel wilayah secara bertingkat.

Tingkat pertama, Kabupaten A terdiri atas

kecamatan-kecamatan, kemudian peneliti pilih

kecamatan-kecamatan yang dapat mewakili Kabupaten

A sesuai dengan kebutuhan penelitian peneliti. Tingkat kedua,

dari kecamatan-kecamatan yang terpilih sebagai sampel itu

peneliti memilih lagi desa-desa yang dianggap dapat mewakili

keadaan kecamatan-kecamatannya. Apabila desa masih dianggap

terlalu luas, maka dapat menggunakan prosedur yang sama

menentukan dukuh sebagai wilayah terkecil penelitian.

Keuntungan dari

cluster sampling

maupun area sampling

yaitu menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Sedangkan kerugi-

annya, karena caranya dilakukan bertingkat-tingkat, pada setiap

tingkat dapat terjadi kesalahan. Ada kemungkinan sampel-sampel

yang ditarik pada setiap tingkat tidak mewakili populasi atau sub-

populasinya, atau pada tingkat pertama masih representatif

terhadap populasinya, sedangkan pada tingkat kedua sudah tidak

lagi representatif.

Untuk dapat mengambil sam-

pel yang mampu mewakili po-

pulasinya, cluster atau area

sampling dapat digabungkan

dengan cara pengambilan

sampel lainnya.

Sumber:

www.nim.nih.gov

Gambar 4.5

Cluster sampling atau area sampling lebih

tepat digunakan untuk pengambilan sampel

pada wilayah tertentu yang luas seperti

kota.

SOSIOLOGI Kelas XII

86

d. Sampel Purposif (

Purposive Sampling

)

Pengambilan sampel secara purposif pada hakikatnya adalah suatu

pengambilan sampel dengan mendasarkan diri pada pertim-

bangan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya,

seorang peneliti ingin meneliti bagaimana proses interaksi para

penyandang cacat. Setiap sampel yang dipilih berdasarkan pada

ketentuan-ketentuan yang telah dibuat oleh peneliti. Contoh

sampel adalah penyandang cacat dengan tingkat kecacatan

tertentu.

e. Sampel Insidental (

Insidental Sampling

)

Cara pengambilan sampel ini dilakukan secara kebetulan dengan

tidak menggunakan perencanaan. Peneliti semata-mata memilih

siapa saja yang dapat diraih pada saat penelitian diadakan sebagai

respondennya. Sebagai contoh, kita akan meneliti penggunaan

waktu belajar siswa, responden yang kita ambil siapa saja siswa

yang kita temui.

f.

Sampel Bola Salju (

Snow Ball Sampling

)

Snow ball sampling

merupakan penarikan sampel bertahap yang

makin lama jumlah respondennya semakin bertambah besar.

Penarikan sampel dengan

snow ball

dapat diibaratkan dengan

sebuah bola salju yang semula kecil berkembang menjadi

membesar seraya dia menggelinding dari bukit. Cara pengambilan

sampel ini berlangsung secara berantai dari satu responden kepada

responden lain berdasarkan informasi dari responden pertama.

Umumnya responden pertama adalah orang yang dianggap pa-

ling mengetahui.

6.

Menentukan Pendekatan dalam Penelitian

Sosial

Dalam menyusun rancangan penelitian ditentukan pula

pendekatan penelitian sosial. Melalui pendekatan ini, peneliti mampu

melihat objek penelitian secara lebih jelas. Namun, perlu diketahui

bahwa kesalahan memilih pendekatan akan memengaruhi kevalidan

sebuah penelitian. Oleh karenanya, pemilihan pendekatan penelitian

harus disesuaikan dengan objek penelitian. Secara umum terdapat

dua macam pendekatan utama dalam penelitian yaitu pendekatan

kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

a. Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berusaha menangkap

kenyataan sosial secara keseluruhan, utuh, dan tuntas sebagai

suatu kesatuan kenyataan. Menurut pendekatan ini, objek

penelitian dilihat sebagai kenyataan hidup dinamis, dan memiliki

dimensi pikiran, perasaan, dan subjektivitas yang unik. Melalui

pendekatan ini, peneliti berupaya menghasilkan data yang sifatnya

deskriptif, yaitu data yang diucapkan atau ditulis oleh objek

penelitian itu sendiri dan perilaku mereka yang dapat diamati.

Termasuk dalam pendekatan ini adalah metode

grounded research

,

metode

ethnografis

, dan metode historis.

Teknik pengambilan sampel

dilakukan melalui beberapa

cara:

1. Sampel acak sederhana.

2. Sampel stratifikasi.

3. Sampel rumpun.

4. Sampel purposif.

5. Sampel insidental.

6. Sampel bola salju.

87

Rancangan Metode Penelitian Sosial

b. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang

berusaha untuk mengungkap kenyataan sosial

dengan melihat saling ketergantungan antara

variabel satu dengan variabel lainnya. Di dalam

pendekatan ini, objek penelitian dilihat sebagai

fakta atau variabel yang tetap dan dapat di-

angkakan (dikuantifikasikan) serta hasilnya dapat

diolah dan dianalisis dengan menggunakan

teknik-teknik statistik. Termasuk dalam pen-

dekatan ini adalah metode penelitian survei dan

metode eksperimen.

Sebuah Ilustrasi Kerancuan Pendekatan Penelitian

(Bentrokan antara Aparat Keamanan dan

Mahasiswa yang Berdemonstrasi)

Bentrokan antara aparat keamanan dengan mahasiswa bukanlah hal

yang asing lagi di negara ini. Ketika mahasiswa melakukan aksi demo di

depan gedung DPR, mereka berusaha untuk memasuki areal gedung.

Dengan lantang mereka mengatakan bahwa pemerintahan sekarang adalah

pemerintah yang berpihak pada penguasa dan bukan pada kepentingan

rakyat. Sewaktu mahasiswa diminta untuk membubarkan diri, mereka justru

berteriak dan memaksa masuk. Sehingga bentrokan pun tidak terelakkan

lagi. Banyak dari kalangan mahasiswa dan juga aparat keamanan yang

terluka. Ketika ditanya mengapa benturan tersebut sampai terjadi, mahasiswa

justru balik bertanya, sebenarnya milik siapakah gedung DPR itu? Milik

penguasa atau rakyat? Jika milik rakyat, mengapa mereka yang juga rakyat

tidak boleh masuk ke gedung tersebut? Sementara di dalam pagar, aparat

keamanan membuat pagar betis dan tetap melarang mahasiswa masuk.

Ketika ditanya tentang terjadinya bentrokan hingga ada yang terluka, aparat

dengan sigap menjawab bahwa segala yang dilakukan oleh aparat keamanan

sudah sesuai prosedur. Melalui ilustrasi bentrokan di atas, kita dapat

mempelajari kerancuan kerangka pendekatan penelitian.

Masih ingat tentang pernyataan bahwa dalam sebuah penelitian kita

hanya bisa menggunakan satu pendekatan saja? Apa akibatnya jika dalam

sebuah penelitian, kita menggunakan dua pendekatan yang berbeda?

Jawabannya terlihat pada ilustrasi di atas. Aparat keamanan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Hal ini terlihat jelas dari jawaban aparat keamanan

yang mengatakan segala yang dilakukan ”sudah sesuai prosedur” jelas

dan tegas serta tidak dapat diubah. Aparat bukan lagi individu yang bebas

namun tunduk pada pola yang umum, sebaliknya mahasiswa menggunakan

pendekatan kualitatif. Dengan bertemunya antara pendekatan kuantitatif

dengan pendekatan kualitatif akan terjadi benturan-benturan pemikiran

sehingga penelitian tidak akan bisa dilakukan. Inilah sebuah kerancuan

menggunakan pendekatan dalam penelitian.

Sumber:

Metode Penelitian Kuantitatif, Rajawali Pers

Sumber:

www.depdiknas.go.id

Gambar 4.6

Pendekatan kuantitatif melihat data-data yang

berupa angka.

SOSIOLOGI Kelas XII

88

Pengaruh Tayangan Media Massa bagi Remaja

Pengaruh tayangan media massa baik media cetak maupun elektronik

acapkali menonjolkan unsur kekerasan dan diwarnai oleh berbagai kebrutalan.

Pengaruh-pengaruh tersebut memunculnya kelompok-kelompok remaja,

geng-geng yang berpakaian serem, dan bertingkah laku menakutkan yang

cenderung berupa pelanggaran norma. Kondisi ini membuat masyarakat

prihatin dan ngeri terhadap tindakan-tindakan mereka. Para remaja tidak

dipersatukan oleh suatu identitas yang ideal. Namun, mereka hanya

himpunan anak-anak remaja atau pemuda pemudi yang memperjuangkan

suatu yang tidak berharga (hura-hura dan foya-foya), kelompok yang hanya

mengisi kekosongan emosional tanpa tujuan jelas. Inilah fakta sosial yang

terjadi.

Identifikasikan kasus di atas sebagai bahan penelitian. Jadikan fakta

sosial tersebut sebagai tema umum dalam penelitian sosial. Berdasarkan

kasus tersebut tentukan:

1. Topik penelitian yang menarik.

2. Judul penelitian yang menarik.

3. Jenis penelitian yang cocok jika meneliti topik tersebut.

4. Rumusan masalahnya.

5. Subjek penelitian yang tepat.

6. Cara pemilihan subjek yang dirasa cocok.

7. Pendekatan penelitian yang sesuai.

Kerjakan tugas ini dengan berdiskusi bersama teman sekelompokmu.

Hasilnya tulislah dalam bentuk laporan. Selanjutnya presentasikan di depan

kelas.

Keberadaan metode penelitian sosial membantu masyarakat untuk

mengungkapkan fenomena-fenomena sosial yang terjadi. Sebuah penelitian

sosial memerlukan rancangan penelitian yang dinyatakan dalam sebuah

tulisan dalam bentuk naskah secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan

penelitian ini digunakan sebagai patokan dalam melaksanakan penelitian

sosial agar lebih terarah.

Untuk mendalami lebih lanjut materi ini, salin dan lengkapilah beberapa

pengertian di bawah ini ke dalam buku catatanmu dengan menggunakan

beragam sumber pustaka.

1. Macam-macam penelitian sosial berdasarkan tujuannya:

a. Penelitian Eksploratif

b. . . . .

c. . . . .

2. Manfaat atau kegunaan penelitian sosial menurut Siti Partini:

a. Penjajakan

b. Deskriptif

c. Eksplanatori

d. . . . .

e. . . . .

89

Rancangan Metode Penelitian Sosial

3. Manfaat rancangan penelitian:

a. Memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan

penelitian.

b. . . . .

c. . . . .

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik penelitian:

a. Topik dipandang penting dan cukup menarik untuk diteliti.

b. Peneliti mempunyai potensi keahlian dalam bidang yang akan

diteliti.

c. Ada sumber yang memadai.

d. . . . .

e. . . . .

f. . . . .

5. Pedoman-pedoman dalam pembuatan judul penelitian:

a. Judul harus ditulis secara singkat, padat, dan jelas.

b. Judul harus mencerminkan spesifikasi permasalahan yang diteliti.

c. . . . .

d. . . . .

e. . . . .

6. Teknik sampel dalam penelitian sosial:

a. Sampel

random sampling

b.

Stratified sampling

c.

Cluster sampling

d. . . . .

e. . . . .

f. . . . .

A.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian sosial!

2. Apa yang dimaksud dengan ”rasa ingin tahu” (

curiosity

)

sebagai dorongan awal untuk melakukan penelitian?

3. Sebutkan tiga macam penelitian sosial dilihat dari tujuannya!

4. Sebutkan manfaat rancangan-rancangan penelitian!

5. Apa yang dimaksud dengan topik penelitian?

6. Bagaimana seharusnya peneliti menyusun rumusan masalah?

7. Jelaskan proses pengambilan sampel dengan insidental

sam-

pling

!

8. Jelaskan penelitian

content analysis

!

9. Apa yang dimaksud dengan judul penelitian?

10. Jelaskan perbedaan pendekatan kuantitatif dan kualitatif!

B.

Belajar dari masalah.

1.

Manusia yang Hidup di Rawa-Rawa

Suku Asmat adalah masyarakat yang hidup dan tinggal

di atas rawa-rawa. Rumah-rumah mereka dibangun berpang-

gung, tinggi di atas daratan. Dari satu rumah ke rumah lain

atau dari satu tempat ke tempat lain dihubungkan dengan

papan kayu sebagai jalan utama.

SOSIOLOGI Kelas XII

90

Daerah berawa-rawa dengan ciri berlumpur dan berair

ketika air sungai pasang, mengakibatkan sangat sulit membuat

jalan darat di atas tanah. Tanaman pun sangat sulit tumbuh

di daerah ini, sehingga sayuran dan buah-buahan menjadi

barang langka dan sangat berharga di Asmat.

Kebudayaan suku Asmat sangat tinggi, mereka tidak saja

dikenal sebagai suku peramu makanan, pengukir kayu yang

ulung, namun juga suku yang sangat gemar berperang.

Perjalanan panjang dan bersejarah suku Asmat ini bisa dilihat

di Museum Asmat yang ada di Kabupaten Agast Merauke,

dengan koleksi lengkap, tertata dengan baik dan rapi. Inilah

sekilas tentang kehidupan suku Asmat sebagai salah satu suku

tradisional di Papua.

Sumber:

www.tv7.co.dokumenter

Suku-suku seperti itulah mempunyai daya tarik untuk

diteliti. Karakteristik dan kekhasan suku-suku tradisional

seperti suku Asmat belum dikenal oleh banyak orang. Oleh

karenanya, banyak peneliti berlomba-lomba mengamati dan

meneliti kehidupan sosial suku Asmat. Jika seorang peneliti

hendak meneliti tentang pola pengasuhan anak pada

masyarakat suku Asmat, menurutmu jenis penelitian apa yang

paling tepat? Kemudian tentukan teknik pengambilan sampel

yang mampu menangkap data-data yang benar? Pendekatan

penelitian apa yang menurutmu mampu mengungkapkan pola

pengasuhan yang terjadi dalam suku Asmat?

2. Perhatikan contoh judul penelitian sosial di bawah ini!

”Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Membolos di SMA N 2

Tegalrejo”

Berdasarkan contoh judul penelitian di atas tentukan:

a. Populasi dalam penelitian tersebut.

b. Bagaimana

sampling

yang tepat.

c. Siapa saja yang cocok dijadikan sampel dalam penelitian

tersebut?

d. Pendekatan penelitian yang tepat untuk memudahkan

dalam menganalisis data guna memperoleh suatu

kebenaran.

Adanya penelitian sosial dijadikan sebagai sarana untuk mencari jawaban

atas masalah-masalah yang terjadi. Dengan begitu, keberadaan penelitian

sosial sangat bermanfaat dalam kehidupan sosial. Oleh karenanya, sangatlah

penting kita sebagai seorang calon sosiolog mempelajari metode-metode

dalam penelitian sosial sebagai bekal dalam memahami kehidupan sosial

masyarakat. Namun, keberhasilan suatu penelitian sosial tidak lepas dari

peran rancangan penelitian. Melalui rancangan penelitian yang tepat akan

menjadikan pelaksanaan penelitian menjadi lancar dan terarah yang pada

akhirnya menghasilkan hasil penelitian yang benar dan dapat dipercaya

serta berfungsi untuk kemajuan masyarakat.