Gambar Sampul Seni Budaya · Bab 4 Pertunjukan Teater Daerah
Seni Budaya · Bab 4 Pertunjukan Teater Daerah
Alien Wariatunnisa Yulia

24/08/2021 15:21:46

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pelajaran 4

Pertunjukan Teater

Daerah

Pementasan teater di sekolah

Sumber:

www.bpkpenabur.or.id

Pertunjukan teater adalah tahap terakhir

dalam seluruh rangkaian kegiatan berteater. Untuk

mementaskan teater, dibutuhkan perencanaan

dan persiapan yang matang sehingga pementasan

akan berhasil dengan baik dan sesuai dengan yang

diharapkan oleh panitia dan penonton. Sebagai

tulang punggung pementasan, para pemain harus

melakukan latihan dengan mengeksplorasi teknik

olah tubuh, olah pikir, dan olah suara. Demikian

juga dengan komponen-komponen yang lain.

Mereka harus merancang pertunjukan dengan

baik dan melaksanakan rancangan bersama-sama.

Dengan demikian, persiapan menjadi matang

sampai saat pertunjukan tiba.

Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran ini bertujuan agar siswa

mampu mengapresiasi seni teater melalui

kemampuannya dalam:

• mengeksplorasi teknik olah tubuh,

olah pikir, dan olah suara,

• merancang pertunjukan teater

daerah setempat,

• menerapkan prinsip kerja sama

dalam berteater,

• menyiapkan pertunjukan teater

daerah setempat di sekolah, dan

• menggelar pertunjukan teater

daerah setempat di sekolah.

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

40

Peta Konsep

• Olah tubuh • Merancang

• Olah pikir • Menyiapkan

• Olah suara • Menggelar

K

a

t

a

K

u

n

c

i

Berekspresi melalui

Teater Daerah

Teknik berlatih

teater

Teknik olah tubuh

Merancang

pertunjukan

teater

Menerapkan

prinsip kerja sama

dalam berteater

Teknik olah pikir

Teknik olah suara

Membentuk kelompok

pementasan

Mempersiapkan

pementasan

Melaksanakan tugas sesuai

bidang

Bekerja sama dengan bidang

lain dalam menyiapkan

pementasan

Menyiapkan

pertunjukan

teater daerah

Menggelar

pertunjukan

teater daerah

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

41

A.

Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan

Olah Suara

Dapat dikatakan bahwa akting merupakan salah satu jenis keterampilan.

Sebagaimana jenis-jenis keterampilan yang lain, pemerolehannya harus melalui

proses pelatihan. Kamu pun sebenarnya bisa menjadi pemain teater. Syaratnya

kamu harus berniat sungguh-sungguh dan mau berlatih. Akan tetapi, harus diingat,

bahwa keterampilan berakting tidak dapat diperoleh dalam waktu singkat, kamu

harus rajin belajar dan berlatih secara terus-menerus.

Mengenai cara berlatih, kamu telah mempelajarinya di

Semester 1

. Berikut

ini akan d

ij

elaskan secara lebih mendalam mengenai teknik olah tubuh, olah pikir,

dan olah suara yang merupakan dasar dari pelatihan teater.

1. Teknik Olah Tubuh

Gambar 4.1

Anggar merupakan salah satu teknik olah tubuh

Sumber:

uwadmnmeb.uwyo.edu

Tubuh seorang pemeran teater

harus bagus dan menarik. Pengertian

bagus dan menarik di sini bukanlah

tampan atau cantik. Maksudnya, tubuh

harus lentur, sanggup memainkan

semua peran, dan mudah diarahkan.

Tubuh tidak boleh kaku.

Berikut adalah latihan-latihan

dasar untuk melenturkan tubuh.

a.

Latihan tari agar aktor mengenal

gerak berirama dan dapat

mengatur waktu.

b.

Latihan samadi silat agar mengenal dirinya sendiri dan percaya diri.

c.

Latihan anggar supaya mengenal arti semangat.

d. Latihan renang agar aktor mengenal pengaturan napas.

2. Teknik Olah Pikir

Mengeksplorasi teknik olah pikir dapat dilakukan dengan latihan konsentrasi.

Pengertian konsentrasi secara har

fi

ah adalah pemusatan pikiran atau perhatian.

Makin menarik pusat perhatian, makin tinggi kesanggupan memusatkan perhatian.

Pusat perhatian seorang pemain adalah sukma atau jiwa dari peran atau karakter

yang akan dimainkan. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian seorang pemain,

cenderung dapat merusak proses pemeranan. Maka, konsentrasi menjadi sesuatu

hal yang penting untuk pemeran.

Tujuan dari konsentrasi ini yaitu mencapai kondisi kontrol mental dan

fi

sik

di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh.

Seorang pemeran harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat. Langkah awal

yang perlu diperhatikan adalah mengasah kesadaran dan mampu menggunakan

tubuhnya dengan e

fi

sien. Dengan konsentrasi pemeran akan dapat mengubah

dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan.

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

42

Dunia teater adalah dunia imajiner atau dunia rekaan. Dunia tidak nyata yang

diciptakan seorang penulis lakon dan diwujudkan oleh pekerja teater. Dunia ini

harus diwujudkan menjadi sesuatu yang seolah-olah nyata dan dapat dinikmati

serta menyakinkan penonton. Kekuatan pemeran untuk mewujudkan dunia rekaan

ini hanya bisa dilakukan dengan kekuatan daya konsentrasi. Misalnya, seorang

pemeran melihat sesuatu yang menj

ij

ikkan (meskipun sesuatu itu tidak ada di

atas pentas) maka ia harus menyakinkan kepada penonton bahwa sesuatu yang

dilihat benar-benar menj

ij

ikkan. Kalau pemeran tingkat konsentrasinya rendah,

dia tidak akan dapat menyakinkan penonton.

Latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih lima indra yang ada pada

tubuh. Latihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman tentang berbagai

suasana yang kemudian disimpan dalam ingatan sebagai sumber ilham.

3. Teknik Olah Suara

Dalam pementasan, pemeran mengucapkan kata-kata yang dirangkai menjadi

kalimat-kalimat untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Kata-kata

diucapkan dengan mulut. Suara dari mulut yang membunyikan kata-kata itu

disebut vokal. pemeran harus memiliki vokal yang kuat agar kata-kata yang ia

ucapkan jelas. Latihan dasar untuk menguatkan vokal, antara lain berdeklamasi

dan menyanyi.

Dalam kegiatan teater, suara

mempunyai peranan penting karena

digunakan sebagai bahan komunikasi

yang berwujud dialog. Dialog merupakan

salah satu daya tarik dalam membina

konflik-konflik dramatik. Kegiatan

mengucapkan dialog ini menjadi sifat

teater yang khas.

Dialog yang diucapkan oleh

seorang pemeran mempunyai peranan

yang sangat penting dalam pementasan

naskah drama atau teks lakon. Hal ini

disebabkan karena dalam dialog banyak

terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana

mestinya, nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton.

Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang pemeran.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemeran tentang fungsi

ucapan, yaitu sebagai berikut.

a.

Ucapan yang dilontarkan oleh pemeran bertujuan untuk menyalurkan kata

dari teks lakon kepada penonton.

b.

Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara.

c.

Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran, misalnya umur, kedudukan

sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya.

Gambar 4.2

Dialog antar pemain

Sumber:

www.blogspot.com

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

43

d. Mengendalikan perasaan penonton seperti yang dilakukan oleh musik.

e. Melengkapi variasi.

Ketika pemeran mengucapkan dialog harus mempertimbangkan pikiran-

pikiran penulis. Jika pemeran melontarkan dialognya hanya sekadar hasil hafalan

saja, dia mencabut makna yang ada dalam kata-kata. Ekspresi yang disampaikan

melalui nada suara membentuk satu pemaknaan berkaitan dengan kalimat dialog.

Proses pengucapan dialog mempengaruhi ketersampaian pesan yang hendak

dikomunikasikan kepada penonton.

B.

Merancang Pertunjukan Teater Daerah

Kegiatan merancang pertunjukan teater dapat dilakukan dalam beberapa

tahapan. Dalam berteater, kegiatan ini disebut dramatisasi cerita drama. Pada

prinsipnya, dramatisasi adalah memahami dan mengeksplorasi naskah secara

sungguh-sungguh, kemudian membuat rencana untuk mementaskan naskah

tersebut bersama seluruh anggota kelompok.

1. Memilih Lakon dan Cerita Teater Daerah

Memilih lakon dan cerita adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah.

Dibutuhkan konsentrasi dan kejelian serta pengalaman yang memadai supaya

pemilihan tersebut sesuai dengan tema.

Kesesuaian lakon dan tema adalah dua hal yang sangat penting, keduanya

mendasari berhasil tidaknya teater digelar. Misalnya, tema yang telah ditetapkan

yaitu tentang percintaan, maka cerita yang dibuat harus berhubungan dengan

hal yang berbau cinta seperti cerita Romeo dan Juliet. Tema lain misalnya tentang

kejenakaan atau kekocakan, maka pilihlah cerita Si Kabayan. Jika bertema cerita

anak, pilihlah cerita Si Kancil dan Buaya.

Sumber cipta lakon bisa berasal dari mana saja. Insprirasi muncul bisa dari

kehidupan sehari-hari, kisah-kisah masa lampau, dan hubungan antara manusia

dan alam atau fenomena alam. Dalam kehidupan teater tradisi, pemilihan lakon

biasanya bersumber pada cerita-cerita yang telah ada. Cerita tersebut bisa berupa

mite, legenda, sage, cerita panji, dan cerita hiburan atau jenaka (komedi).

a. Mite

Mite adalah cerita yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat

setempat tentang adanya makhluk halus, roh, atau dewa-dewi. Cerita ini

P

e

l

a

t

i

h

a

n

1

Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar!

1.

Sebutkan empat latihan dasar untuk melenturkan tubuh!

2.

Bagaimana cara melatih konsentrasi?

3.

Apa fungsi ucapan yang perlu diketahui seorang pemeran dalam teater?

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

44

berkembang di masyarakat dan merupakan

perwujudan kesetian mereka terhadap para

leluhur. Contohnya adalah Nyi Roro Kidul.

b. Legenda

Legenda adalah cerita yang dihubungkan

dengan keanehan dan keajaiban alam atau

asal muasal terjadinya tempat tertentu. Isi

ceritanya tentang terjadinya nama-nama

sebuah tempat seperti gunung, danau, sungai,

dan hutan. Contohnya adalah cerita legenda

Gunung Tangkuban Perahu, Asal Mula Candi

Prambanan, dan Terjadinya Danau Toba.

c. Saga/Sage

Saga adalah cerita yang di dalamnya mengandung unsur sejarah. Selain

mengandung unsur kesejarahan, saga biasanya mengandung unsur tambahan

yaitu unsur khayal. Contohnya adalah cerita Ken Arok dan Ken Dedes.

d. Cerita Panji

Cerita panji merupakan cerita yang berasal dari kesusastraan Jawa. Isinya

berupa cerita-cerita seputar perilaku seseorang, wejangan dan nasihat serta pesan

kebaikan. Contohnya adalah cerita Panji Semirang.

e. Cerita Lelucon

Cerita lelucon adalah cerita yang sengaja mengutarakan tentang kelucuan,

kebodohan, dan kekonyolan seseorang. Cerita lelucon memuat hal-hal yang

penuh dengan keriangan, menggemaskan, menyenangkan sekaligus mengesalkan.

Contohnya adalah cerita Si Kabayan dan Pak Belalang.

2. Memilih Peran

Salah satu unsur dalam pementasan teater adalah pemain/pemeran/

tokoh. Pemeran atau tokoh adalah orang yang memainkan cerita sesuai dengan

karakter dan watak yang telah ditentukan oleh cerita. Peran yang diemban oleh

seorang pemain adalah bentuk perwujudan atau esensi sebuah teater dalam

mengomunikasikan cerita kepada khalayak ramai (penonton).

Dalam berteater, pemilihan tokoh yang sesuai sangatlah penting. Tokoh yang

dipakai harus sesuai dengan karakter serta watak yang telah ditentukan dalam

cerita. Tokoh dalam cerita dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu protagonis,

antagonis, dan tritagonis.

a. Peran Protagonis

Peran protagonis atau peran utama (tokoh inti) adalah tokoh yang memiliki

peranan penting dalam pementasan teater. Untuk menjadi tokoh utama diperlukan

ketekunan dan pengalaman yang memadai. Di samping itu, tokoh protagonis

merupakan pusat perhatian para penonton dan memiliki peran sentral dalam

Gambar 4.3

Teater yang menampilkan legenda

Balingkang dari Bali

Sumber:

www.indonesia media.com

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

45

teater. Oleh sebab itu, pemeran utama dituntut untuk bermain semaksimal

mungkin. Kadang-kadang, tokoh ini menuntut syarat harus pemain yang berwajah

sempurna seperti berwajah tampan dan cantik. Namun, hal tersebut tidaklah

mutlak, bergantung tuntutan cerita dan skenario. Tokoh protagonis biasanya

memerankan watak baik, ksatria, dan pahlawan.

b. Peran Antagonis

Peran antagonis adalah tokoh utama yang berseberangan atau berlawanan

dengan tokoh protagonis. Antagonis sering merupakan tokoh jahat yang

menyusahkan tokoh utama. Tokoh antagonis bisa juga seorang tokoh yang

merintangi tokoh protagonis. Dengan kata lain, tokoh antagonis ini menghalangi

perjuangan atau tujuan tokoh protagonis. Tokoh antagonis ini biasanya memerankan

sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan atau pandangan penonton. Karakter

tokoh ini biasanya jahat, pengadu domba, atau penyebar

fi

tnah.

c. Peran Tritagonis

Peran tritagonis adalah peran yang menjadi penengah dan pendamai antara

peran protagonis dan antagonis. Peran ini biasanya berwatak kalem, sederhana,

berwibawa, b

ij

aksana, dan memiliki wawasan yang luas.

Untuk menguasai peran seorang tokoh atau pemeran dibutuhkan latihan

keras yang terus-menerus, penghayatan yang tinggi, dan pengalaman yang banyak.

Dengan begitu, ketika bermain, peran yang dimainkan dapat dikuasai dengan

baik. Adapun syarat-syarat seorang pemeran adalah sebagai berikut.

1) Sehat

Sehat yang dimaksud adalah berhubungan dengan keadaan pemain pada

saat sebelum dan berlangsungnya pertunjukan. Sehat ini meliputi sehat jasmani

dn rohani. Keduanya harus dalam keadaan prima dan terkendali sehingga akan

tercipta peran yang diharapkan oleh cerita atau skenario.

2) Memiliki wawasan yang tinggi

Seorang pemeran dituntut untuk memerankan tokoh sesuai dengan watak dan

karakteristik tertentu. Bagi pemain yang memiliki wawasan tinggi, peran tersebut

bukanlah menjadi halangan, tetapi tidak bagi yang berwawasan minimal, peran

yang dibebankan akan terasa berat. Selain itu, pemeran juga dihadapkan pada

dialog yang harus dihafal disertai dengan gerak dan pola lantai.

3) Mampu bekerja sama

Dalam sebuah pertunjukan teater pemain diharuskan mampu bekerja sama

dengan pemain lain. Walaupun tugas yang diemban berbeda-beada, keterpaduan

antara pemain, sutradara, dan penata gerak harus serasi, seirama, dan kompak. Kerja

sama bisa dilakukan pada saat latihan, persiapan, dan saat pementasan.

4) Ulet

Seorang pemeran diharuskan untuk terus mengasah kemampuannya dalam

berakting dan selalu mau memperbaiki kesalahan, baik dialog maupun gerak,

untuk mencapai kesempurnaaan.

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

46

5) Disiplin

Seorang pemeran harus memiliki tingkat kedisiplinan diri yang tinggi.

Kedisiplinan bisa berasal dari diri sendiri, mulai dari disiplin waktu latihan sampai

disiplin saat pementasan berlangsung.

6) Bertanggung Jawab

Dalam memainkan peran, seorang pemeran bertanggung jawab pada diri

sendiri dan kelompoknya. Berhasil atau tidaknya teater dilandasi oleh sikap

tanggung jawab para anggotanya. Sikap ini bisa dimunculkan pada saat menerima

peran, rutinitas latihan, dan latihan perorangan, baik menghafal dialog, bermain

peran, maupun mempertunjukkannya.

P

e

l

a

t

i

h

a

n

2

Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar!

1.

Apa yang dimaksud dengan mite, legenda, saga, dan cerita panji ?

2.

Apa yang dimaksud dengan peran protagonis, antagonis, dan tritagonis?

3. Jelaskan sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemeran agar ia mampu

mementaskan teater dengan baik!

4. Bagaimana bentuk sikap tanggung jawab yang harus dimiliki oleh setiap

orang dalam kelompok teater?

5.

Mengapa seorang pemain teater harus memiliki wawasan yang luas?

C. Prinsip Kerja Sama dalam Berteater

Pementasan naskah drama bukanlah kerja individu melainkan kerja kolaborasi

dari berbagai komponen. Komponen tersebut adalah naskah, sutradara, pengurus

produksi, pemain, dan tim artistik.

1. Memilih Naskah

Naskah yang dipilih hendaklah yang sesuai dengan situasi tempat

pertunjukan. Selain itu naskah yang dipilih harus bisa dimainkan oleh pemain,

jangan menggunakan naskah yang terlalu sulit untuk diperankan karena akan

menghambat pemain dalam menginterpretasikan isinya. Hal ini berpengaruh juga

terhadap waktu pementasan. Jika naskah yang dipilih sudah sesuai, jadwal latihan

akan lancar sehingga tepat waktu dengan acara pelaksanaan. Namun, jika terlalu

sulit, biasanya pemain akan memaksakan waktu yang akhirnya pemain kurang

siap dalam pementasannya.

2. Penyutradaraan

Sutradara adalah pemimpin pertunjukan yang mempunyai ide dan gagasan

tentang bentuk garapan serta perilaku pemain untuk memerankan tokoh cerita

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

47

yang dibawakan. Jika pementasan dilakukan di sekolah, orang yang bertindak

sebagai sutradara adalah guru kesenianmu atau siswa-siswa yang dianggap

mampu menyutradarai.

3. Memilih Pemain

Pemain hendaklah dipilih berdasarkan kemampuan dan karakteristik tokoh.

Kamu dapat memilih pemain di antara temanmu dengan cara memilih langsung

atau lewat audisi.

Dalam berteater, kamu tentunya akan mendapatkan peran. Peran itu

haruslah sesuai dengan jiwa dan karaktermu, janganlah terlalu memaksakan ingin

memerankan tokoh utama atau tokoh tertentu. Akan tetapi, lihatlah potensi yang

ada dalam dirimu dan sesuaikan dengan watak yang dituntut dalam naskah.

Jika kamu telah mempunyai peran dalam pertunjukan teater, ada beberapa

hal yang harus kamu perhatikan, di antaranya sebagai berikut.

a. Identi

fi

kasikan peran yang didapat. Apakah peran tersebut telah sesuai dengan

karaktermu atau belum? Untuk itu, kamu dapat mencoba peran yang kamu

dapatkan dan melatihnya.

b. Jika peran telah sesuai, langkah selanjutnya adalah mencari karakteristik

peran. Buatlah beberapa pertanyaan seputar peran yang didapat kepada

sutradara atau pahami naskah dengan lebih mendalam.

c.

Carilah keterangan seputar peran. Misalnya, nama, umur, pekerjaan, tingkah

lakunya, asal daerah, logat bicara, cara berjalan, cara berpakaian, model

rambut, menggunakan kacamata atau tidak, dan sebagainya. Semakin detail

keterangannya, akan semakin memudahkan kamu menguasai karakter peran

tersebut.

d. Jika dalam naskah tidak d

ij

elaskan mengenai karakter yang didapat, kamu

bisa menafsirkan sendiri sesuai dengan kemampuan yang telah kamu

miliki. Observasilah dengan melihat dan mengamati setiap tingkah laku dan

kebiasaan orang yang akan diperankan. Buatlah catatan kecil untuk dianalisis

dan didiskusikan dengan temanmu.

Gambar 4.4

Pola gerak ini harus dilatih sejak awal

agar saat pementasan tidak canggung

Sumber:

Dokumentasi Teater Tanah

Air, 2009

e. Jika karakter yang didapat tidak ada di

lingkunganmu, misalnya kamu mendapat

peran memerankan tokoh Ken Arok, secara

otomatis kamu hendaklah mencari referensi

di buku atau bertanya kepada orang yang

mengetahui sejarah atau bertanyalah kepada

gurumu.

f.

Setelah memahami karakter peranmu, hal

yang harus kamu latih adalah karakter suara

(vokal) yang sesuai. Sesuaikan suara dengan

logat atau karakter.

g. Selanjutnya yang harus kamu latih adalah

pola gerak pertunjukan. Pola ini bisa dilatih

dengan cara memahami gerakan objek peran

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

48

Gambar 4.5

Pemilihan pemeran ini ditentukan

berdasarkan karakteristik tokoh

Sumber:

Dokumentasi Teater Tanah

Air, 2009

dan disesuaikan dengan pola gerak lantai

teater sesungguhnya. Latihan ini merupakan

rangkaian gerak tubuh dalam pencarian

gerak yang sesuai dengan peran. Usahakan

kelenturan gerak tubuh dilatih sehingga

tidak terlihat kaku dan canggung.

h. Jika dialog, karakter peran, suara, dan

latihan telah selesai maka tahap selanjutnya

berlatih dengan sesama anggota secara

bersama-sama. Mintalah masukan dari

teman atau sutradara mengenai bahasa

dialog, gerakan, penghayatan dan kesesuaian

peran dengan naskah. Dalam hal ini kalian

belajar memahami diri kalian dan orang

lain. Terimalah setiap masukan dengan lapang dada untuk meningkatkan

kemampuan berperan. Kamu juga harus terus mencoba berperan sampai

benar-benar merasa pas bagi diri sendiri dan bagi kelompokmu.

i.

Tingkatkan motivasi untuk berlatih bersama-sama dengan kelompokmu.

j.

Tanamkan kepercayaan diri. Mulailah dengan membentuk kepercayaan

terhadap diri sendiri bahwa kamu bisa bermain teater dan bisa bermain

bagus. Setelah itu barulah membentuk kepercayaan diri kelompokmu. Ingat,

keberhasilan bukan ditentukan oleh kelompok kalian, tetapi ditentukan pula

oleh penonton.

k. Tahap akhir adalah berkonsentrasilah dengan memusatkan energimu pada

pertunjukan.

4. Bagian Produksi

Bagian ini bertugas untuk mempersiapkan dan mengatur produksi, mulai

proses persiapan, latihan, hingga pementasan. Adapun struktur bagian produksi

adalah sebagai berikut.

a. Pimpinan produksi bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap

proses produksi dari awal sampai pementasan.

b. Sekretaris bertugas mengurus administrasi, misalnya surat-menyurat,

membuat undangan, dan lain-lain.

c. Bendahara bertugas dalam mengelola keuangan mulai dari menyimpan,

mengatur, dan menggunakan uang.

d.

Koordinator latihan bertugas untuk membuat jadwal latihan, lamanya, tempat,

dan mengoordinir orang yang berlatih.

e.

Seksi dana usaha bertugas mencari sumber dana.

f.

Seksi publikasi bertugas memublikasikan acara kepada khalayak ramai

(masyarakat).

g. Seksi dokumentasi bertugas mendokumentasikan seluruh acara, baik pada

saat latihan maupun pada acara pementasan.

h. Seksi konsumsi bertugas dalam penyediaan makanan.

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

49

i.

Seksi keamanan bertugas untuk mengamankan jalannya pementasan supaya

tertib dan lancar.

j.

Seksi P3K bertugas untuk menyiapkan obat-obatan dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan kesehatan.

k. Seksi transportasi bertugas menyiapkan layanan kendaraan, baik layanan

orang maupun barang produksi termasuk peralatan.

l.

Seksi peralatan bertugas untuk menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan

dengan peralatan yang digunakan dalam pementasan.

5. Bagian Artistik

Bagian artistik bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan

dengan produk artistik. Adapun lingkup penata pentas adalah sebagai berikut.

1) Seksi panggung atau pentas yang dipimpin oleh pemimpin panggung (

stage

manager

) bertugas mengatur masalah panggung.

2) Seksi tata cahaya (tata lampu) yang bertugas dalam mengerjakan penataan

cahaya dan lampu.

3) Seksi tata musik yang bertugas membuat ilustrasi musik pengiring.

4)

Seksi tata rias dan busana yang bertugas merias pemain sesuai dengan watak

pemain dan memilih kostum atau pakaian yang cocok untuk pemeran.

5) Seksi tata suara yang bertugas untuk mempersiapkan dan mengecek

sound

system.

6) Seksi dekorasi yang bertugas untuk menata latar panggung.

Setelah kamu mengetahui unsur-unsur pertunjukan, cobalah bekerja sama

melaksanakan rancangan pertunjukan teater yang telah kalian buat. Ingat, kerjakan

segala sesuatu secara sung

guh-sungguh, disiplin, dan bertanggung jawab.

P

e

l

a

t

i

h

a

n

3

Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar!

1.

Naskah seperti apa yang sebaiknya dipilih untuk dipentaskan?

2.

Sebutkan struktur bagian produksi dalam pementasan teater?

3. Jika kamu bertugas sebagai penata panggung, apa saja yang harus kamu

kerjakan?

D.

Menyiapkan Pertunjukan Teater

1. Mengelola Pementasan

Mengelola pementasan merupakan kegiatan perencanaan dan pengaturan

serta koordinasi dengan berbagai pihak sebelum berlangsungnya pementasan. Jika

berkaitan dengan dekorasi, segera lakukan pengecekan dengan seksi artistik. Jika

berkaitan dengan bagian produksi, berkoordinasilah dengan teknisi panggung,

teknisi suara, atau teknisi dekorasi.

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

50

Semua aspek yang terkandung di dalam pementasan teater wajib berinteraksi

dan saling mengecek pekerjaannya masing-masing. Kemudian, koordinasikan

dengan pengatur pementasan (dalam hal ini sutradara) sehingga semuanya akan

terkontrol dengan baik.

2. Menyusun Jadwal Kegiatan Produksi

Jauh hari sebelum pementasan, jadwal produksi harus sudah dibuat dengan

terperinci dan kronologis. Hal ini bermanfaat supaya semua unsur mengetahui

secara pasti waktu latihan, waktu menata panggung, waktu menata dekorasi

panggung dan ruangan, serta waktu penataan cahaya dan suara.

3. Menyusun Jadwal Latihan

Latihan sangat diperlukan dalam berteater. Semakin banyak latihan, pemain

akan cepat menguasai peran yang diemban. Agar latihan teratur, susunlah jadwal

latihan secara teratur dengan tahapan-tahapan yang jelas.

Pengaturan jadwal latihan bisa dilakukan dengan cara mengatur jadwal

latihan per individu dan keseluruhan. Pengembangan latihan secara keseluruhan

atau geladi kotor bisa dilakukan beberapa kali di tempat latihan. Setelah mendekati

waktu pementasan, lakukan geladi bersih di tempat pentas/panggung. Geladi

bersih ini bisa dilakukan sehari atau dua hari sebelum pertunjukan.

4. Perencanaan Penataan

Dekorasi

Penataan dekorasi berhubungan

dengan kegiatan menghias sedemikian

rupa, baik panggung maupun

ruangan sehingga memberi kesan

sesuai dengan adegan. Penataan

panggung bisa dilakukan dengan

memasang gambar atau bentuk 3

dimensi yang sesuai dengan cerita

atau

se

Ĵ

ing

. Penataan dekorasi ini akan

menjadi daya tarik bagi para penonton

dan menunjang pada pementasan

teater. Selain penataan panggung,

harus diperhatikan pula bagaimana

penataan ruang penonton, tempat

duduk penonton sehingga nyaman.

5. Penataan Lampu

Lampu berhubungan dengan cahaya dan penerangan. Penataan lampu

hendaknya disesuaikan dengan besar kecilnya arena pementasan, tempat

pementasan berlangsung, atau permintaan efek pencahayaan.

Gambar 4.6

Dekorasi panggung teater menjadi pendukung dalam

pementasan.

Sumber:

www.indonesianembassy.it

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

51

Jika arena pementasan besar, penata lampu harus memasang lampu yang

besar pula. Jika pementasan berada di luar, penata lampu harus memasang lampu

yang sesuai. Kalau pertunjukan teater tradisi, biasanya menggunakan penerangan

obor atau petromak.

Gambar 4.7

Perencanaan yang baik akan menghasilkan

pertunjukan yang baik

Sumber:

www.h5.ggpht.com

E.

Menggelar Pertunjukan Teater Daerah

Sehari sebelum pementasan, para pemain melakukan geladi resik. Geladi

resik dilakukan di hadapan sekelompok kecil penonton. Dengan demikian, para

pemain akan terbiasa dengan reaksi penonton.

Menjelang pementasan, para pemain harus sudah siap satu jam sebelumnya sehingga

mereka tidak tergesa-gesa mempersiapkan diri. Penataan panggung harus sudah siap

para penonton agar mereka telah duduk di tempat yang telah ditentukan. Setelah

itu, ia segera memberi tahu sutradara yang duduk di antara penonton dan memberi

isyarat bahwa pertunjukan akan dimulai. Selanjutnya, pemimpin panggung

memberi isyarat agar layar dibuka atau lampu dinyalakan dan pementasan pun

dimulai.

Selama pementasan berlangsung, sutradara, semua pemain, dan tim artistik

berkonsentrasi penuh. Kadang-kadang ada kondisi yang bersifat tak terduga,

seperti para pemain dapat bermain dengan sangat cemerlang, melebihi aktingnya

P

e

l

a

t

i

h

a

n

4

Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar!

1.

Apa saja yang harus dipersiapkan untuk sebuah pementasan teater?

2.

Apa fungsi penyusunan jadwal dalam persiapan pementasan teater?

3.

Jika kamu akan mementaskan teater daerah kelasmu, bagaimana penataan

denah panggung dan tempat penontonnya?

berjam-jam sebelum pementasan dimulai.

Segala sesuatu harus diatur di belakang

panggung. Properti harus diletakkan

di tempat yang tepat sehingga mudah

dipindahkan saat peralihan adegan.

Jika para pemain sudah siap

sekitar tiga menit sebelum pementasan

dimulai, mereka harus menempatkan

diri di tempat yang sudah ditentukan,

biasanya di belakang panggung. Saat

itu, sutradara harus yakin pada diri

sendiri karena ia menjadi panutan

bagi pemain.

Sebelum pementasan dimulai,

pemimpin panggung harus memeriksa

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

52

ketika latihan. Akan tetapi, ada kemungkinan rencana yang telah diatur dengan baik

justru tidak berjalan mulus. Namun, semua itu tidak dapat diulangi. Demikianlah

hakikat pementasan teater, yakni teater hadir hanya untuk sekali sehingga

kesalahan tidak dapat diperbaiki saat itu juga. Pemain hanya dapat melakukan

improvisasi untuk mengatasi kesalahan. Improvisasi adalah gerakan dan ucapan

yang tidak terencana untuk menghidupkan permainan. Bagaimanapun, proses

pementasan ini akan memberikan pengalaman yang menakjubkan bagi semua

yang terlibat.

Latihan teater

Setelah memahami pokok bahasan dan uraian di atas, cobalah bentuk

kelompok dan berlatih untuk mementaskan teater dengan naskah berjudul “Ken

Arok” berikut. Setelah berlatih, tampilkan di depan kelas dengan panduan bapak/

ibu gurumu.

Babak VIII

Di Lulumbang, di bengkel pandai besi Mpu Gandring. Siang.

Adegan 1

Mpu Gandring sedang bekerja di bengkelnya. Muncul Ken Arok dengan Tita.

Tita

: Selamat siang, Mpu?

Mpu Gandring : Selamat siang. Ah, rupanya kalian. Kapan dari Karuman?

Ken Arok

: Tadi pagi, Mpu.

Mpu Gandring : Apa kabar Ayahmu?

Ken Arok

: Baik, Mpu. Terima kasih.

Mpu Gandring : Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan Bango

Samparan. Kudengar usahanya maju, ya?

Ken Arok

: Lumayan, Mpu.

Mpu Gandring : Syukur. Kau sendiri, kudengar kau bekerja pada Akuwu

Tumapel?

Ken Arok

: Benar, Mpu.

Mpu Gandirng : Bagus. Dari pada hidup liar tanpa masa depan yang jelas,

lebih baik pilih hidup yang wajar. Kesempatan untuk maju

bukannya tidak terbuka kalau kau hidup secara wajar.

Ken Arok

: (Tertegun lalu tersenyum) Perkataan Mpu benar sekali.

Mpu Gandirng : Syukur kalau kau paham (kepada Tita) dan kau Tita,

bagaimana ayahmu di Siganggeng. Masihkah ia jadi

kepala desa?

Tita

: Pernah berhenti sebentar, Mpu. Sekarang bekerja

kembali sebagai kepala desa setelah kami bekerja

pada Akuwu Tumapel.

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

53

Mpu Gandring : Syukur. Tampaknya kalian maju. Pakaian kalian sekarang

lebih cocok untuk mata.

Tita

: Begitukah, Mpu?

Mpu Gandring : Mengapa tidak?

Ken Arok

: Mpu, bagaimana dengan keris pesanan saya?

Mpu Gandring : Sudah kubilang keris yang baik hanya dapat diselesaikan

dalam satu tahun.

Ken Arok

: Apa tidak bisa dipercepat?

Mpu Gandring : Tidak, Arok. Membuat k

eris tidak hanya berarti menempa atau

menyepuh. Membuat keris berarti bertapa, samadi,

memuja, membakar dupa, dan seterusnya. Keris yang dibuat

secara sembarangan akan membahayakan pemiliknya.

Ken Arok

: Rasanya enam bulan cukup lama, Mpu.

Mpu Gandring : E n a m b

ulan terlalu singkat. Aku tidak bisa

mempertanggungjawabkan keris yang dibuat sesingkat

itu. Ada pandai keris yang membuat dalam dua bulan, tapi

bagiku yang begitu bukanlah keris. Itu mainan anak-anak

yang berbahaya.

Ken Arok

: Dapatkah saya melihat keris pesanan saya?

Mpu Gandring : Mengapa tidak? (pergi ke tempat penyimpanan keris, lalu

mengambil satu dan menyerahkannya kepada Ken Arok).

Tita

: Alangkah bagusnya.

Mpu Gandring : Kau lihat gagangnya belum selesai.

Tita

: Dengan gagangnya yang setengah selesai matanya

semakin tampak kebagusannya.

Mpu Gandring : Tidak hanya bagus dipandang mata. Keris ini tidak akan

bengkok. Bahkan baju zirah yang tipis bisa ditembusnya

kalau ditusukkan oleh tangan yang kuat.

Ken Arok

: Kalau begitu keris ini sudah dianggap selesai, Mpu.

Mpu Gandring : Sama sekali belum! Aku masih harus bertapa beberapa

minggu lagi, menyerahkan sajen di tempat-tempat keramat

tertentu, agar keris ini banyak isinya.

Ken Arok

: Jadi saya tidak dapat membawanya sekarang juga.

Mpu Gandring : Jelas tidak. Aku tidak dapat mempertanggungjawabkan di

kemudian hari.

Ken Arok

: Mpu dapat bertapa dan menyajikan sajen baginya

walaupun saya membawanya sekarang, bukan?

Mpu Gandring : Kau ini tidak sabar benar, Arok. Apakah kau akan

membunuh orang?

Ken Arok

: Tidak, Mpu. (menusukkan keris ke tubuh Mpu Gandring)

Tita

: Arok!

Mpu Gandring : Kau... binatang! (Ken Arok mencabut keris dari tubuh Mpu

Gandring, lalu membersihkanya dengan tak acuh). Kau sendiri

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

54

yang akan mampus oleh keris itu, juga tujuh keturunanmu...

kau tidak bisa lolos ... (Mati).

Tita

: Mengapa kau bunuh orang tua itu?

Ken Arok

: Ada tiga tujuan yang hendak kucapai. Pertama, aku tidak

usah membayar pada orang tua itu, yang lainnya kau

akan tahu kemudian ...

Tita

: Kau sungguh tak terduga, Arok (

black out

).

P

e

l

a

t

i

h

a

n

5

Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar!

1.

Mengapa geladi resik sebaiknya dilakukan di hadapan penonton?

2.

Mengapa sutradara harus percaya diri saat berlangsungnya pertunjukan?

3.

Apa yang dilakukan jika pemain melakukan kesalahan di panggung?

U

j

i

K

o

m

p

e

t

e

n

s

i

Bentuklah kelasmu menjadi beberapa kelompok. Kemudian, rancanglah

sebuah pementasan teater daerah dengan ketentuan berikut ini.

1. Tentukanlah seorang sutradara yang dapat memimpin pementasan.

2.

Tentukanlah naskah atau cerita yang akan dipentaskan.

3.

Bagilah tugas-tugas pementasan sesuai dengan kebutuhan pementasan.

4.

Tentukan para pemain yang sesuai dengan karakter tuntutan naskah.

5.

Persiapkanlah perlengkapan seperti kostum dan alat-alat rias serta peralatan

yang diperlukan untuk pementasan.

6.

Berlatihlah dengan semua anggota kelompok agar dapat mementaskan teater

dengan baik.

7.

Pentaskanlah teater tersebut di depan kelas.

Sinrili merupakan pertunjukan teater tutur yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Cerita dalam pertunjukan sinrili disampaikan oleh seorang ahli atau dalang.

Pertunjukan sinrili diiringi musik keso-keso (rebab) yang dapat menimbulkan

keharuan. Pertunjukan dapat dilakukan siang atau malam, di rumah atau di

halaman. Sinrili diadakan pada saat perkawinan, syukuran, membangun rumah,

pesta selesai panen, dan sebagainya. Tuturan sering diselingi dengan cerita-cerita

humor. Cerita yang dituturkan beragam, mulai dari kepahlawanan, keagamaan,

hingga percintaan. (

Sumber

:

makassarterkini.ning.com

)

INFO

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

55

Re

fl

eksi

Menampilkan teater daerah harus mengikuti aturan yang berlaku pada teater

tersebut. Bagaimana kesanmu setelah dapat merancang dan mementaskan teater

daerah? Ceritakan kesan tersebut kepada teman dan gurumu.

• Akting merupakan salah satu jenis keterampilan. Sebagaimana jenis-jenis

keterampilan yang lain, pemerolehannya harus melalui pelatihan.

Kegiatan merancang pertunjukan teater dapat dilakukan dalam beberapa

tahapan. Dalam berteater kegiatan ini disebut dramatisasi cerita drama.

Pementasan naskah drama bukanlah kerja individu melainkan kerja kolaborasi

dari berbagai komponen. Komponen tersebut adalah naskah, sutradara,

pengurus produksi, pemain, dan tim artistik.

Hakikat pementasan teater adalah hadir hanya untuk sekali sehingga kesalahan

tidak dapat diperbaiki saat itu juga. Pemain hanya dapat melakukan improvisasi

untuk mengatasi kesalahan.

Rangkuman

A. Berilah tanda silang ( × ) pada jawaban yang benar!

1. Tubuh seorang aktor harus bagus dan menarik. Pengertian bagus dan menarik

di sini adalah ....

a. tampan atau cantik

b. besar

c. berotot

d. lentur

2. Berikut adalah latihan-latihan dasar untuk melenturkan tubuh,

kecuali

....

a. latihan tari

b. latihan renang

c. latihan anggar

d. latihan menembak

3. Latihan dasar untuk menguatkan vokal, antara lain ....

a. menangis keras-keras

b. berbicara di depan mikrofon

c. berdeklamasi dan menyanyi

d. bermain musik

Pelatihan Pelajaran 4

a

a

t

i

i

h

h

h

a

a

n

4

n

4

n

4

Pelaj

a

a

ran

a

a

t

i

i

h

h

a

a

n

n

n

P

P

P

e

el

l

j4

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

56

4. Memahami dan mengeksplorasi naskah secara sungguh-sungguh, kemudian

membuat rencana untuk mementaskan naskah tersebut bersama seluruh

anggota kelompok merupakan pengertian ....

a. dramatisasi cerita drama

b. latihan teater

c. dramaturgi

d. teater

5. Cerita yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang

adanya makhluk halus, roh, atau dewa-dewi disebut ....

a. mitologi

b. mitos

c. mite

d. saga

6. Peran utama yang merupakan pusat atau sentral dari cerita disebut ....

a. protagonis

b. antagonis

c. tritagonis

d. aktor

7. Latihan terakhir sebelum pertunjukan dilakukan disebut ....

a. geladi kotor

b. geladi resik

c.

blocking

d. improvisasi

8. Seksi panggung atau pentas dipimpin oleh ....

a.

director

b. produser

c.

stage manager

d.

art director

9. Untuk mengatasi kesalahan di atas panggung pemain dapat melakukan ....

a. deklamasi

b. improvisasi

c. kolaborasi

d. dramatisasi

10. Sebelum pementasan dimulai, petugas yang harus memeriksa apakah para

penonton telah duduk di tempat mereka adalah ....

a. sutradara

b. pemimpin panggung

c. pengurus produksi

d. seksi buklet dan karcis

B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan konsentrasi?

2. Mengapa dalam kegiatan teater suara memiliki peran yang penting?

Pelajaran 4 Pertunjukan Teater Daerah

57

3. Apa yang dimaksud denga dramatisasi cerita drama?

4. Apa perbedaan peran protagonis dan antagonis?

5. Apa yang dimaksud dengan improvisasi?

Pelatihan Semester 2

t

i

i

h

h

h

a

a

n

n

2

n

2

Sem

e

ster

P

P

e

e

el

a

a

t

t

i

ih

h

a

a

a

n

n

n

S

S

S

e

e

m

ete 2

A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!

1. Di antara teater-teater daerah berikut, yang berasal dari Sumatra adalah ....

a. ludruk c. mendu

b. longser d. lenong

2. Calon arang yang berasal dari Bali merupakan contoh kelompok ....

a. teater rakyat c. teater istana

b. teater upacara keagamaan

d. teater transisi

3. Langendriyan merupakan teater istana yang berkembang di ....

a. Keraton Kanoman dan Kasepuhan

b. Keraton Surakarta dan Yogyakarta

c. Keraton Banten

d. Puri Denpasar

4. Perlengkapan yang digunakan dalam teater istana berhubungan

erat dengan tugas hidup kasta....

a. waisya c. ksatria

b. sudra d. brahmana

5. Topeng Cirebon dapat dikelompokkan ke dalam ....

a. teater rakyat c. teater istana

b. teater upacara keagamaan

d. teater transisi

6. Ketoprak merupakan teater rakyat yang populer di daerah-daerah berikut,

kecuali

.....

a. Jawa Barat c. Jawa Tengah

b. Jawa Timur d. Yogyakarta

7. Salah satu ciri ludruk adalah ....

a. dipentaskan di istana

b. pementasannya dipimpin seorang pedanda

c. menggunakan bahasa Jawa krama inggil

d. seluruh peran dimainkan oleh pria

8. Jenis teater tradisional dari Bali yang bersifat kerakyatan adalah ....

a. calon arang c. arja

b. mendu d. gambuh

9. Pada mulanya, ketoprak merupakan permainan orang-orang desa yang sedang

menghibur diri dengan menabuh lesung pada waktu bulan purnama yang

disebut ....

a. jogedan c. tayuban

b. gejogan d. sisingaan

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

58

10. Lagu-lagu (gending

), seperti Parianyar, Beskalan, Kaloagan, Jula-juli, Samirah,

dan Junian biasa digunakan dalam pertunjukan ....

a. srandul c. ketoprak

b. emprak d. ludruk

11. Tubuh seorang aktor harus bagus dan menarik. Pengertian bagus dan menarik

di sini adalah ....

a. tampan atau cantik

c. berotot

b. besar d. lentur

12. Berikut adalah latihan-latihan dasar untuk melenturkan tubuh,

kecuali

....

a. latihan tari c. latihan anggar

b. latihan renang d. latihan menembak

13. Latihan dasar untuk menguatkan vokal, antara lain dilakukan dengan ....

a. menangis keras-keras

c. berdeklamasi dan menyanyi

b. berbicara di depan mikrofon

d. bermain musik

14. Tokoh utama yang berseb

erangan atau berlawanan dengan tokoh yang menjadi

pusat atau sentral cerita disebut ....

a. protagonis c. tritagonis

b. antagonis d. aktor

15. Latihan terakhir sebelum pertunjukan dilakukan disebut ....

a. geladi kotor c.

blocking

b. geladi resik d. improvisasi

B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar!

1. Jelaskan arti teater secara sempit dan secara luas!

2. Jelaskan pengertian teater tutur, teater catur, dan teater boneka!

3. Sebutkan lima jenis teater daerah beserta daerah asalnya!

4. Sebutkan unsur-unsur yang termasuk unsur intrinsik dalam seni teater!

5. Apa yang dimaksud dengan mitos, saga, dan legenda?

6. Bagaimana cara melatih vokal dalam latihan olah vokal untuk teater?

7. Apa saja yang harus dikuasai oleh seorang pemain teater?

8. Bagaimana cara membuat efek suara pada sebuah pementasan?

9. Apa yang dimaksud dengan pemain sebagai tulang punggung pementasan?

10. Bagaim

ana tanggapanmu terhadap teater daerah yang pernah kamu

saksikan?