Gambar Sampul Sosiologi · Bab 4 Penelitian Sosial
Sosiologi · Bab 4 Penelitian Sosial
Elisanti

24/08/2021 16:24:54

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

57

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Bab

IV

Penelitian

Sosial

z

Tujuan Pembelajaran :

Ilmu sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji

masyarakat secara ilmiah atau dengan pendekatan ilmu. Kajian

keilmuan tentang masyarakat dapat dilakukan dengan cara

melakukan penelitian sosial. Pada bab ini kalian akan

mempelajari tentang penelitian sosial, yang tujuannya adalah

agar kalian dapat mempraktikan metode penelitian sosial. Agar

dapat melakukan penelilitian sosial, maka kalian harus bisa

merancang metode penelitian sosial yaitu dengan cara

merumuskan rancangan penelitian sosial secara sederhana serta

melaksanakan penelitian sosial secara sederhana. Apabila

kalian sudah dapat melaksanakan penelitian secara sederhana

maka kalian harus bisa mengkomunikasikan hasil penelitian

dengan cara membuat laporan penelitian sosial secara

sederhana serta mempresentasikannya penelitian tersebut

secara sederhana pula.

Manfaat kalian setelah mempelajari bab ini adalah, kalian

dapat mempraktikan metode penelitian sosial yang akan sangat

bermanfaat sekali bagi pengembangan ilmu sosiologi atau

masyarakat.

58

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

Kita pernah mendengar tentang penelitian. Apakah sebenarnya

penelitian itu? Penelitian merupakan sarana untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan. Mungkin anda pernah berpikir tentang hal-hal yang

terjadi disekitar lingkungan. Mengapa terjadi hal seperti ini? Karena

manusia serba ingin tahu tentang sesuatu. Dengan adanya rasa ingin

tahu sebagai jawabannya dapat ditemukan melalui sebuah penelitian

yang akan di bahas pada bab ini.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam kehidupan di lingkungan

masyarakat sering terjadi masalah-masalah sosial sebagai akibat adanya

kesenjangan sosial dan adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur

yang berbeda sehingga menimbulkan suatu masalah sosial yang terjadi

dimasyarakat. Dari adanya permasalahan tersebut penelitian

merupakan suatu proses.

Penelitian berawal dari sebuah pertanyaan yang ada pada seorang

individu kemudian berkembang menjadi sebuah pemikiran, gagasan

atau ide-ide. Pertanyaan tersebut disesuaikan dengan teori-teori sosial

yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Penelitian sosial yang akan anda lakukan dimulai dari merumuskan

masalah, metode penelitian yang digunakan, pengumpulan dan

pengolahan data hasil penelitian dan tahap yang terakhir yaitu

mempresentasikan hasil penelitian yang anda lakukan.

Berkaitan dengan adanya penelitian sosial, terdapat beberapa topik

yang dapat kita pelajari yaitu:

a. Rancangan penelitian sosial

b. Metoda pengumpulan data

c. Pengolahan data hasil penelitian sosial

d. Laporan penelitian sosial

A. Pengertian Penelitian

Ada beberapa tokoh yang berpendapat tentang penelitian.

a. John, mengartikan penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut

metoda objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara

fakta sehingga menghasilkan dalil dan hukum.

b. Soedjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah

yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah

satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang

dihadapinya.

c. Saifuddin Anwar, penelitian tidak dapat dilakukan tanpa adanya

masalah dan tanpa adanya tujuan.

59

Bab 4

„

Penelitian Sosial

d. Sanafiah Faisal, Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah

suatu masalah dengan menggunakan secara terancang dan

sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang kebenarannya

(objektif dan sah) mengenai dunia alam dan dunia sosial.

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

karakteristik penelitian adalah sebagai berikut.

1. merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus sebagai hasil

dari suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi. Hasil

tersebut dapat berlanjut atau dilanjutkan oleh penelitian lain.

2. Bersifat ilmiah, artinya melalui prosedur tertentu dan sistematis

dengan menggunakan fakta yang diperoleh secara objektif.

Seperti kita ketahui apabila akan melakukan penelitian yang

pertama yang harus kita lakukan adalah menyusun atau merumuskan

rancangan penelitian. Peneliti yang akan melaksanakan penelitian harus

ada persiapan, administrasi, persiapan fisik, persiapan mental maupun

secara profesional. Dengan kata lain peneliti perlu membuat rancangan

penelitian sebelum melaksanakan penelitian. Apakah rancangan

penelitian itu? Akan kita pelajari pada bab ini.

B. Pengertian Rancangan Penelitian

Hasan Shadily dan Echas berpendapat bahwa des

ain

ialah rencana,

pola, potongan, bentuk, model tujuan dan maksud. Rancangan pada

dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan.

Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu rancangan penelitian sosial,

yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis, pembatasan masalah, dan

metodalogi penelitian.

1. Latar Belakang Masalah

Sebelum muncul suatu permasalahan, tentunya terdapat sebab-

sebab munculnya permasalahan tersebut. Untuk itu dalam suatu

rancangan penelitian ditampilkan hal-hal yang melatar belakangi

terjadinya suatu permasalahan. Di dalam latar belakang masalah, harus

dikemukakan alasan mengapa masalah atau topik penelitian tersebut

dipilih?

Apabila kita akan menyusun latar belakang masalah, yang perlu

kita perhatikan sebagai berikut:

a. Adanya fakta dan data yang bisa mendukung terlaksananya

penelitian.

60

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

b. Urgensi masalah penelitian yang diajukan.

c. Alasan dan manfaat serta keuntungan jika penelitian tersebut

dilakukan.

2. Rumusan Masalah Penelitian

Didalam latar belakang masalah dipaparkan secara singkat tentang

teori, hasil-hasil penelitian, kemampuan seminar dan diskusi ilmiah

maupun pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait erat dengan

topik masalah yang diteliti.

Masalah penelitian merupakan pertanyaan yang mengungkapkan

hubungan antara apa yang diketahui dan apa yang seharusnya

diketahui atau antara teori dan kenyataan.

Misalnya, kemampuan seorang mahasiswa bisa masuk perguruan

tinggi favorit karena merasa memiliki kemampuan dan nilai yang bagus

tetapi kenyataannya ia tidak bisa masuk karena kalah bersaing dengan

siswa lain yang prestasinya lebih baik sehingga ia tidak bisa diterima

disekolah yang diharapkan.

Untuk lebih memperjelas masalah yang hendak kita teliti, kita perlu

memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi munculnya masalah

penelitian tersebut, karena itu sebelum suatu masalah penelitian

dirumuskan, kita perlu mengemukakan kejadian, peristiwa, dan gejala

sosial lainnya yang mungkin melatarbelakangi masalah yang hendak

diteliti.

(Sumber: Majalah Gerbang, 2004)

Dasar utama penelitian adalah rumusan permasalahan berdasarkan

pada latar belakang.

61

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Perlu ditekankan bahwa merumuskan masalah penelitian me-

rupakan tahapan yang penting dalam proses penelitian. Langkah-langkah

selanjutnya akan banyak ditentukan oleh keberhasilan didalam

merumuskan masalah penelitian ini. Jika langkah ini bisa dilakukan

dengan baik, proses berikutnya akan lebih mudah dilalui.

Untuk mempermudah dalam menetapkan permasalahan yang akan

diteliti terdapat beberapa langkah yang sebaiknya anda ikuti, yaitu

sebagai berikut.

a. Menentukan topik dan judul penelitian.

b. Membuat sketsa mengenai masalah-masalah yang dipandang saling

berhubungan.

c. Setelah diketahui luas dan ruang lingkupnya, tentukan aspek-aspek

yang akan diuraikan.

d. Diskusikan sketsa masalah tersebut dengan teman dan guru.

Masalah yang akan dirumuskan harus memperhatikan kesatuan-

kesatuan sebagai berikut.

a. Menggunakan kalimat pertanyaan.

b. Mengungkapkan variabel-variabel penelitian.

c. Mengungkapkan jenis hubungan data variabel penelitian.

d. Mengungkapkan subjek atau populasi penelitian.

Contoh rumusan masalah penelitian, yaitu:

Bagaimana latar belakang pendidikan masyarakat di desa Kampung

Naga, Kabupaten Garut?

Apa yang menjadi penyebab masyarakat desa Kampung Naga

tertutup terhadap perubahan sosial dan perubahan budaya?

Apa akibat dari sikap masyarakat di kampung Naga tidak mau

menerima perubahan-perubahan sosial maupun budaya?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin ditemukan

dalam penelitian tesebut. Oleh karena itu, antara rumusan masalah dan

tujuan penelitian harus sejalan. Tujuan penelitian merupakan rumusan

kalimat yang menunjukan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu

dalam penelitiannya. Dalam rumusan masalah dikemukakan dalam

bentuk pertanyaan, tujuan penelitian dikemukakan dalam bentuk

pernyataan. Bentuk rumusan masalah dan tujuan penelitian, sebenarnya

hampir sama. Perbedaannya terletak pada fomulasi atau bentuk

kalimatnya.

62

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

Contoh tujuan penelitian dengan rumusan masalah.

Rumusan masalah:

Apa penyebab masyarakat di Desa Kampung Naga kabupaten

Garut tidak mampu menerima perubahan-perubahan sosial

maupun perubahan budaya.

Tujuan penelitian:

Untuk mengetahui penyebab masyarakat di Desa Kampung

Naga tidak mau menerima perubahan sosial maupun perubahan

budaya.

Antara rumusan masalah dan tujuan penelitian hubungan saat

menarik kesimpulan dari penelitian. Jika rumusan masalah merupakan

pertanyaan, tujuan penelitian merupakan jawaban yang diperoleh dari

dilaksanakannya penelitian tersebut. Jumlah penelitian harus

disesuaikan dengan rumusan penelitian.

Manfaat penelitian perlu dikemukakan dalam rancangan penelitian

agar diketahui hasil yang akan dicapai dan untuk siapa hasil penelitian

ini dilakukan. Rumusan manfaat penelitian merupakan kelanjutan dari

tujuan penelitian.

Didalam penelitian biasanya terdapat dua manfaat penelitian, yaitu

menfaat teoritis, misalnya untuk kepentingan akademis dan ilmu

pengetahuan. Manfaat praktis misalnya untuk pengambilan keputusan.

Contoh tujuan penelitian dengan rumusan masalah:

Tujuan penelitian:

Untuk mengetahui penyebab masyarakat desa Kampung Naga

kabupaten Garut tidak mau menerima perubahan-perubahan sosial

maupun perubahan budaya.

Manfaat penelitian:

Dengan mengetahui penyebab masyarakat desa Kampung

Naga tidak mau menerima perubahan-perubahan sosial maupun

perubahan budaya bisa diambil solusi atau cara mengatasi masalah

tersebut.

4. Tinjauan Kepustakaan

Setiap akan melaksanakan suatu rencana penelitian tentu anda

sangat memerlukan tambahan pengetahuan melalui beberapa literatur

untuk mengetahui penelitian-penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya, yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

63

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Literatur-literatur yang anda baca dapat memberikan gambaran

beberapa hal yang perlu diketahui tentang penelitian yang akan

dilakukan, dan juga data penulisan laporan penelitian nantinya.

Manfaat yang diperoleh dari studi kepustakaan antara lain sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui apakah topik penelitian yang telah kita pilih

itu telah diselidiki oleh orang lain sebelumnya, sehingga pekerjaan

kita tidak merupakan duplikasinya.

2. Untuk mengetahui hasil penelitian orang lain dalam bidang

penyelidikan kita, sehingga dapat memanfaatkannya untuk

mendukung penelitian kita itu, atau digunakan sebagai rujukan

dan teori penunjang tentang generalisasi penelitian kita.

3. Untuk memperoleh bahan-bahan yang mempertajam atau

membenarkan orientasi dan dasar teoritis tentang topik atau

masalah penelitian kita.

4. Untuk memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang

telah diterapkan terhadap pokok persoalan penelitian kita itu.

5. Untuk dijadikan bahan rujukan/daftar kepustakaan dalam

penulisan laporan (karya tulis ilmiah) hasil penelitian kita, sehingga

menjadi suatu karya tulis yang dapat dipertanggung jawabkan

kebenaran dan keilmiahannya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan tinjauan

kepustakaan yaitu dalam memilih sumber bacaan harus diperhatikan

sebagai berikut:

a. Prinsip relevansi, artinya sumber tersebut berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

b. Prinsip kemutakhiran, artinya sumber tersebut tidak ketinggalan

zaman.

Selanjutnya kita akan membahas tentang Hipotesis, apakah

Hipotesis itu? Akan kita pelajari dalam bab ini.

5. Hipotesis

Dalam kehidupan sosial sehari-hari kita mendapati adanya

perkelahian remaja (tawuran) timbul pertanyaan apa sebabnya para

pelajar SLTA sering berkelahi? Untuk menjawab pertanyaan kita itu,

timbul dugaan misalnya perkelahian pelajar (tawuran) disebabkan

kurangnya perhatian orang tua dan guru terhadap mereka. Dugaan

kita itu bersifat sementara karena belum dibuktikan kebenarannya oleh

64

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

data-data hasil penelitian ilmiah. Tiap-tiap pernyataan (dugaan) tentang

sesuatu hal yang bersifat sementara dan belum dibuktikan kebe-

narannya oleh data-data hasil penelitian ilmiah. Tiap-tiap pernyataan

(dugaan) tentang sesuatu hal yang bersifat sementara dan belum

dibuktikan kebenarannya secara empiris dan ilmiah disebut hipotesa.

Hipotesis berasal dari bahasa latin, yaitu

hypo

yang berarti kurang

dari dan

theis

yang berarti pendapat. Jadi, yang dimaksud hipotesis

adalah suatu pendapat yang masih sederhana. Suatu hipotesis dapat

pula berasal dari pengamatan atau penjajakan atas sejumlah kejadian

dilapangan. Hipotesis ini disebut hipotesis induktif. Suatu hipotesis

dapat muncul dari teori yang telah ada. Hipotesis merupakan suatu

pendapat baru yang dikembangkan dari suatu teori. Hipotesis ini

disebut hipotesis deduktif.

Hipotesis sering dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang

menghubungkan dua atau lebih variabel. Hipotesis berfungsi sebagai

jawaban sementara untuk masalah penelitian.

Fungsi hipotesis sebagai berikut:

1. Merumuskan jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan

yang muncul sehubungan dengan peristiwa yang terjadi.

2. Untuk menguji kebenaran suatu teori, pendapat, atau pernyataan.

3. Memberi ide untuk menghubungkan suatu teori (pendapat).

4. Memperluas dan menunjukan pengetahuan dan pengertian kita

terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.

6. Pembatasan Masalah

Istilah lain untuk pembatasan masalah yaitu batasan konsep dan

penegasan masalah. Dalam rancangan penelitian, peneliti harus juga

memberikan batasan pengertian dari setiap istilah konsep atau variabel

yang digunakan.

Pembatasan masalah digunakan untuk memudahkan pembaca

tentang yang diteliti sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara

peneliti dan orang lain. Dan selain itu juga, pembatasan masalah juga

digunakan sebagai pedoman peneliti untuk mengoperasionalkan

konsep dan variabel yang ada dalam penelitian kedalam instrumen

penelitian, seperti pertanyaan atau dalam menetapkan sampel

penelitian.

7. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan gambaran bagi seorang peneliti

tentang langkah-langkah yang akan dilakukannya sehingga masalah

65

Bab 4

„

Penelitian Sosial

tersebut dapat dipecahkan sesuai dengan harapan peneliti. Metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengum-

pulkan data penelitiannya.

Pemilihan metode penelitian ditentukan oleh:

a. Objek peneliti.

b. Sumber data.

c. Waktu.

d. Teknik untuk mengolah data.

e. Jumlah peneliti.

Metode penelitian berkaitan dengan cara pengumpulan data,

sedangkan alat untuk mengumpulkan data penelitian disebut instrumen

penelitian. Jadi, harus dibedakan antara metode penelitian dan instrumen

penelitian. Adakalanya nama untuk metode penelitian dan instrumen

memang sama. Misalnya, metode untuk mengumpulkan data adalah

tes, instrumen untuk mengumpulkan data juga bernama tes. Begitu juga

metode angket, instrumennya berupa angket. Akan tetapi, dalam metode

observasi digunakan instrumen berupa check-list, metode dokumentasi

digunakan instrumen pedoman dokumentasi.

Pada hakikatnya, metode penelitian itu ada dua, yaitu (a) metode

tes, dan (b) metode nontes. Adapun metode nontes masih dapat dirinci

lagi seperti dibawah ini.

a. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan

seseorang. Ditinjau dari pelaksanaannya, interview dibedakan atas:

(Sumber: Majalah Gerbang, 2004)

Proses wawancara dalam sebuah penelitian.

66

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

1. Interview bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja

tetapi juga mengingat data apa yang akan dikumpulkan.

2. Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh

pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap

dan terperinci.

3. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara

bebas dan wawancara terpimpin.

b. Observasi

Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka

mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian

melalui proses pengamatan langsung dilapangan. Dalam kegiatan

observasi ini, pengamatan yang dilakukan bukan sekadar

mengamati sesuatu, seperti mengamati bulan, mengamati

pemandangan yang indah, atau mengamati deburan ombak di laut.

Namun, pengamatan dalam penelitian harus berada dalam lingkup

kegiatan ilmiah.

Menurut keberadaan pengamat di lapangan, observasi dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Pengamatan terlibat (observasi partisipasi), yaitu observasi yang

dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri ke dalam

lingkungan objek pengamatan. Misalnya, seorang peneliti ingin

meneliti tentang pola hidup masyarakat Tengger, maka untuk

mengetahui hal ini peneliti dapat melakukan observasi

partisipasi, yaitu hidup bersama dengan masyarakat Tengger

selama jangka waktu tertentu sehingga peneliti bisa lebih

mendalami budaya dan pola hidup yang dianut oleh masyarakat

Tengger tadi, termasuk lingkup pola pikir mereka. Observasi

partisipasi ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu (a)

partisipasi sebagian, maksudnya peneliti tidak terlibat secara

penuh dalam objek pengamatannya, tetapi hanya terlibat pada

waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan pengambilan

data, dan (b) partisipasi penuh maksudnya adalah peneliti

melibatkan diri secara penuh kedalam objek pengamatan.

2. Observasi tak terlibat (observasi nonpartisipasi), yaitu peneliti

tidak melibatkan diri secara langsung ke dalam objek

pengamatan, tapi tetap bisa memperoleh gambaran mengenai

objeknya, misalnya seorang peneliti ingin mengamati tentang

pola perilaku pengamen anak-anak di sebuah terminal. Dalam

proses pengamatan objeknya, peneliti tidak harus berperilaku

67

Bab 4

„

Penelitian Sosial

atau menjadi bagian dari pengamen tersebut, namun cukup

dengan cara mengamati pola perilaku, kegiatan atau kesibukan

mereka dari jarak tertentu.

c. Angket atau Kuesioner

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal lain yang ia ketahui. Kuesioner terdiri

atas beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan sudut pandang-

nya, yaitu:

1. dipandang dari cara menjawab

a. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada

responden untuk menjawab pertanyaan peneliti.

b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya.

2. dipandang dari jawaban yang diberikan

a. Kuesioner langsung, dan

b. Kuesioner tidak langsung.

3. dipandang dari bentuknya

a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama

dengan kuesioner tertutup.

b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c. Check-list, sebuah daftar.

d. Skala bertingkat, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukan tingkatan.

Keuntungan dari metode kuesioner antara lain sebagai berikut:

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden yang

jumlahnya relatif banyak.

3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-

masing, dan menurut waktu senggang responden.

4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur, dan tidak

malu-malu menjawab.

5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat

diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Kelemahan dari metode kuesioner antara lain sebagai berikut:

a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada

pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi

diberikan kembali kepadanya.

68

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

b. Sering kali sukar diberi validitasnya (kesahihannya).

c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan

sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

d. Sering kali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.

Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka

pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%.

e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-

kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

d. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemam-

puan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Berdasarkan objek atau sasaran yang akan dievaluasi, tes

dibedakan menjadi:

1. Tes kepribadian (

personality test

), yaitu tes yang digunakan

untuk mengungkap kepribadian seseorang. Hal yang diukur

dalam tes ini dapat berupa kedisiplinan, kreativitas dan

sebagainya.

2. Tes prestasi (

achievment test

), yaitu tes yang digunakan untuk

mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

3. Tes bakat (

aptitude test

), yaitu tes yang digunakan untuk

mengukur atau mengetahui bakat seseorang.

4. Teknik proyeksi

5. Tes minat (

measures of interest

), yaitu alat untuk menggali minat

seseorang terhadap sesuatu.

6. Tes intelegensi (

intelegensi test

), yaitu tes yang digunakan untuk

mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat atau

perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara

memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur.

7. Tes sikap (

altiude test

) atau skala sikap, yaitu alat yang

digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai

sikap seseorang.

e. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Dalam pelaksanaannya, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis seperti buku, majalah, notulen rapat, catatan harian,

dan sebagainya. Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan:

69

Bab 4

„

Penelitian Sosial

kegiatan

1. pedoman dokumentasi, yang memuat garis-garis besar atau

kategori yang akan dicari datanya.

2. Perhatian.

3. Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan

datanya.

Dokumen bukan hanya berwujud tulisan saja, tetapi dapat

berupa benda-benda peninggalan sejarah. Metode ini dapat

merupakan metode utama, apabila peneliti melakukan pendekatan

analisis isi.

Bagaimana menurut pendapat anda, metode penelitian apa

yang cocok untuk menguji masalah kenakalan remaja dan

pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa?

C. Pengumpulan Data

Apabila data penelitian sudah diperoleh, langkah berikutnya

adalah pengolahan data atau analisis data. Pada dasarnya, pengolahan

data penelitian ini tergantung pada jenis datanya. Jika data itu berupa

angka-angka, maka data itu dianalisis dengan statistik, dan penelitian

ini disebut penelitian kuantitatif. Akan tetapi, jika penelitian itu bukan

berupa angka-angka, melainkan pernyataan dengan kata-kata atau

tindakan, maka analisisnya tidak perlu menggunakan statistik, dan

penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.

Pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan melalui cara-

cara berikut ini:

1. Tes

Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

Tes sebagai instrumen penelitian terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai

berikut:

a. Tes buatan guru, yaitu tes yang disusun oleh guru dengan prosedur

tertentu dan belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak

diketahui ciri-ciri kebaikannya.

70

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

b. Tes standar, yaitu tes yang telah tersedia di lembaga tes dan sudah

terjamin keampuhannya. Jadi, tes standar merupakan tes yang

sudah mengalami uji coba berkali-kali dan dianggap cukup baik.

Selain itu, proses pengumpulan data juga dilakukan melalui

kegiatan observasi, wawancara, kuesioner, atau angket.

2. Analisis Isi Media Massa

Sumber data dalam penelitian dapat diperoleh juga melalui media

massa, seperti surat kabar, majalah, tabloid, radio, dan televisi.

Pengumpulan data melalui media massa ini dapat dilakukan dengan

merekam bila data berasal dari media elektronik, dan menulis atau

mencatat kembali jika data berasal dari media cetak.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan penelusuran dan

penelaahan literatur. Kegiatan ini sangat diperlukan dalam melakukan

penelitian, dan dianggap sebagai suatu bentuk survei terhadap data

yang telah ada, tanpa memandang jenis metode penelitian yang dipilih.

Studi kepustakaan juga dapat dilakukan pada saat sebelum atau

sesudah pemilihan masalah penelitian. Bila dilakukan sebelum

pemilihan masalah penelitian maka studi kepustakaan berguna untuk

mendapatkan ide-ide terbaru, untuk diangkat menjadi bahan atau

masalah penelitian. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sumber

untuk mencari data sekunder yang mendukung penelitian.

Berdasarkan klasifikasinya data dibedakan menjadi:

a. Menurut cara memperolehnnya, terdiri atas:

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari tangan

pertama dan diolah oleh organisasi atau perorangan. Pengam-

bilan data meliputi teknik wawancara, observasi, yang

dirancang sesuai dengan tujuannya, bersifat langsung sehingga

sifat akurasinya tinggi.

2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh suatu

organisasi atau perorangan yang diperoleh dari pihak lain yang

telah mengumpulkan dan mengolahnya.

b. Menurut waktu pengumpulannya data terdiri atas:

1.

cross-section

, merupakan data yang dikumpulkan pada waktu

tertentu memberikan gambaran keadaan waktu itu.

2.

Time series

, data merupakan data yang dikumpulkan dari waktu

ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau

pertumbuhan.

71

Bab 4

„

Penelitian Sosial

c. Menurut sifatnya, data dibagi menjadi:

1. Data kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angka.

2. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka.

d. Menurut sumbernya data dibagi menjadi:

1. data internal, merupakan data yang menggambarkan keadaan

di dalam suatu organisasi, seperti negara, perusahaan, dan

sebagainya.

2. Data eksternal, merupakan data yang menggambarkan sesuatu

diluar organisasi.

Beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan dalam proses

pengumpulan data ialah sebagai berikut:

1. Seleksi data yaitu memilih data yang valid (sah, berlaku) dan yang

paling erat berhubungan dengan inti masalahnya.

2. Dari sumber pertama atau asli sifatnnya sedapat mungkin

hendaknya diusahakan mencari dan mendapatkan data dari sumber

aslinya, sedikit mungkin mengambilnya dari sumber informasi

sekunder , ketiga, dan seterusnya. Sebab, pada umumnya, ide-ide

yang diceritakan kembali ataupun dikutip lagi itu akan kehilangan

arti, nilai, dan orsinalitasnya.

3. Saat data ditulis atau diceritakan atau dikeluarkan apabila ada

tulisan lama, maka harus ditinjau dan diinterpretasikan kembali

dalam kegiatannya dalam konteks sosial yang baru dan perkem-

bangan teknologi yang muktahir sekarang.

4. Membuat catatan-catatan data untuk memudahkan pelaksanaan

penelitian, perlu dibiasakan untuk membuat catatan data secara

seksama dan cermat.

5. Koreksi, revisi, dan modifikasi atau pengubahan perlu kiranya

diadakan koreksi, revisi, dan modifikasi terhadap data informatif

dan permasalahannya selama proses pengumpulan data, hendak-

nya kita menghadapi masalahnya dan menganalisanya dengan hati

dan pikiran terbuka.

Data penelitian dikumpulkan baik lewat instrumen pengumpulan

data, observasi, maupun lewat data dokumentasi. Data yang harus

dikumpulkan mungkin berupa data primer, data sekunder, atau

keduanya.

Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian mempunyai

tujuan mengungkap fakta mengenai variable yang diteliti. Tujuan untuk

mengetahui haruslah dicapai dengan menggunakan metode atau cara-

cara yang efisien dan akurat.

72

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

Dari segi interpresentasinya, data penelitian dapat dikategorikan

menjadi dua macam, yaitu data yang bersifat faktual dan data yang

bersifat bukan faktual. Data faktual adalah data yang diperoleh dari

subjek, berdasarkan anggapan bahwa memang subjeklah yang lebih

mengetahui keadaan sebenarnya dan pihak penelitian berasumsi bahwa

informasi yang diberikan oleh subjek adalah benar, sedangkan data

yang bersifat bukan faktual adalah data mengenai subjek penelitian

yang perlu digali secara tidak langsung lewat cara-cara pengukuran

dikarenakan subjek penelitian biasanya tidak mengetahui faktanya.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti

melalui studi kepustakaan, menggunakan daftar pertanyaan (angket),

wawancara, observasi, dokumentasi, dan analisis media massa.

4. Observasi

Dalam pemahaman yang sempit, observasi dapat diartikan sebagai

memperhatikan sesuatu hanya dengan mata telanjang, misalnya

mengamati bulan purnama. Dalam suatu penelitian, observasi meliputi

kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan tes, angket, rekaman

gambar, dan rekaman suara sehingga observasi merupakan penga-

matan dalam metode ilmiah.

Beberapa cara yang biasa dilakukan dalam observasi antara lain

sebagai berikut:

a. Membuat catatan anekdot, yaitu catatan informasi yang digunakan

pada waktu mengadakan observasi dan berisi suatu gejala atau

peristiwa misalnya tingkah laku manusia yang diperoleh dalam

pengamatan bebas.

b. Membuat daftar cek, yaitu aftar yang berisi catatan setiap faktor

secara sistematis.

5. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya (si

peneliti) dan responden.

Wawancara berbeda dengan percakapan sehari-hari, karena:

a. Pewawancara dan responden pada umumnya belum saling

mengenal;

b. Pewawancara selalu bertanya;

c. Responden selalu menjawab;

d. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti alur pembicaraan;

e. Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan pada suatu jawaban.

73

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Menurut tujuannya terdapat dua macam wawncara yaitu:

a. wawancara survei, yang bertujuan mencari data untuk suatu

populasi tertentu;

b. wawancara diagnistik, yang bertujuan mendiagnosis seseorang

tentang masalah yang dihadapi.

Pada saat melakukan wawancara, pewawancara harus memiliki

sikap-sikap sebagai berikut:

1. Netral, dengan cara tidak memberikan reaksi dan bentuk apa pun

terhadap jawaban yang diberikan responden.

2. Adil, pewawancara harus memperlakukan semua responden sama,

tidak memihak agar responden merasa aman dalam memberikan

jawaban atau keterangan.

3. Ramah dalam mewawancarai, pewawancara harus selalu bersikap

ramah dengan wajar, tanpa dibuat-buat, segar dan berpenampilan

rapi serta menarik.

4. Hindari ketegangan, pada saat wawancara hindarilah ketegangan

dan hilangkan kesan seolah-olah responden sedang diuji, agar

responden tidak merasa tegang.

Seorang peneliti sebaiknya mengikuti langkah-langkah pelakanaan

wawancara, yaitu:

a. Membuat pedoman wawancara;

Terdapat dua macam pedoman wawancara, yaitu sebagai berikut:

1. Pedoman wawncara tidak berstruktur, merupakan pedoman

wawancara yang hanya memuat garis besar wawancara.

2. Pedoman wawancara berstruktur, merupakan pedoman

wawancara yang disusun secara terinci. Butir-butir pertanyaan

telah dipersiapkan dan pewawancara tinggal memberi tanda cek.

b. Menetapkan sampel sesuai dengan tujuan penelitian agar sampel

benar-benar memiliki informasi yang dibutuhkan.

c. Latihan wawancara untuk pewawancara dan instrumen pelaksa-

naannya.

6. Analisis Media Massa

Televisi, radio, koran merupakan media massa yang dapat

dijadikan sebagai sumber data. Berita-berita yang diperoleh tersebut

harus seleksi untuk memilih yang akan dipakai dalam penelitian.

Berita-berita yang bagaimanakah yang dapat dijadikan data, yaitu:

a. beritanya aktual,

b. berita yang objektif,

74

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

b. berita yang objektif,

c. tidak memihak sehingga tidak menyesatkan pengumpulan data,

d. mengandung wawasan ilmiah.

Selanjutnya apabila berita sudah terkumpul, kita dapat mengin-

dentarisasi data dengan pemberian kode, pembuatan matrik data,

pembuatan tabulasi data dan penganalisisan data.

Apakah perbedaan angket dan kuesioner?

A

ngket adalah daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah

tertentu dengan luang untuk menjawab bagi setiap pertanyaan.

Sedangkan kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri

atas serangkaian pertanyaan tertulis bertujuan mendapatkan

tanggapan dari kelompok orang terpilih.

7. Angket

a. Angket tertutup

Dikatakan angket dalam bentuk tertutup, apabila semua pertan-

yaan yang ada dalam angket tersebut jawabannya sudah disediakan,

dalam arti responden tidak diberi kesempatan untuk menuliskan

jawaban yang tidak disediakan dalam angket tersebut. Angket

seperti ini layaknya, jika anda sedang mengerjakan soal-soal dalam

bentuk pilihan ganda, jadi semua jawabannya telah tersedia, tinggal

mengisi mana yang sesuai dengan pendapat responden.

Contoh:

1. Penghasilan orang tua kalian dalam satu bulannya sebesar ....

a. Rp 700.000 – Rp 1.500.000

b. Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000

c. Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000

d. Lebih dari Rp 3.500.000

2. Seorang siswa tidak naik kelas disebabkan oleh ....

a. tidak ada perhatian dari orang tua

b. malas belajar

c. sering tidak masuk karena kurang biaya

d. tidak suka dengan pelajaran

75

Bab 4

„

Penelitian Sosial

3. Agar pelajaran di kelas menjadi berhasil, guru harus ....

a. membawa siswa ke pengalaman belajar

b. cara mengajar yang tidak monoton

c. menggunakan beberapa metode dalam proses pembela-

jaran

d.

siswa diajak aktif ber

fi

kir

Ketiga contoh daftar pertanyaan di atas jawabannya sudah

tersedia sehingga responden atau orang yang akan mengisinya

tinggal memilih mana jawaban yang menurutnya benar. Jadi tidak

ada kesempatan bagi responden untuk mengisi jawaban lain selain

yang telah disediakan.

b.

Angket terbuka

Angket terbuka adalah angket yang jawaban-jawabannya dalam

daftar pertanyaan, sepenuhnya diserahkan kepada responden untuk

mengisinya sesuai dengan data dan fakta yang dimiliki responden

tersebut.

Contoh:

1.

Penghasilan orang tua anda setiap bulan sebesar ....

2. Agar kegiatan proses belajar mengajar berhasil, guru harus ....

3. Seorang siswa tidak naik kelas disebabkan oleh ....

4. Isilah kolom di bawah ini sesuai dengan data yang ada!

c. Angket kombinasi

Merupakan angket dengan bentuk pertanyaan kombinasi antara

angket tertutup dan angket terbuka. Dalam angket kombinasi,

alternatif akhirnya dengan angket terbuka sehingga responden

mempunyai ruang untuk memiliki jawaban lain. Contoh angket

kombinasi, yaitu:

1.

Menurut anda, tindakan apa yang harus dilakukan untuk me-

nangani anak-anak jalanan?

N

O

Nama

Tempat &

tanggal lahir

Pendidikan

Tahun

lulus

Alamat

1.

2.

3.

4.

5.

76

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

a. Menyerahkannya ke bagian dinas sosial.

b. Melaporkan ke polisi

c. Memasukkannya ke rumah singgah untuk memperoleh

keterampilan

d.

.... (lainnya)

8. Daftar Cocok

Daftar cocok adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan

tentang suatu permasalahan yang berkaitan dengan pokok bahasan atau

sub pokok bahasan yang disampaikan pada siswa. Pertanyaan-pertan-

y

aan ini hendaknya bersifat singkat, tapi jelas. Alat ini dapat digunakan

untuk kepentingan individu guru, siswa, atau kelompok.

Contoh: Daftar cocok guru mengenai kebudayaan, bubuhkan sebuah

tanda check (

) pada kolom yang tepat.

Skala Bertingkat

S

kala bertingkat atau

numerical scaling

adalah alat pengumpulan

data untuk mengukur karakteristik tertentu sebagaimana diharapkan

muncul dalam arti siswa. Tipe ini merupakan

rating scale

yang paling

sederhana baik bentuk maupun pengadministrasiannya yang dalam

pelaksanaannya diikuti oleh angka yang menunjukkan kualitas ke-

beradaan tersebut.

Untuk mengembangkan alat eveluasi ini ada sejumlah kaidah yang

harus diperhatikan dan dicermati oleh pengembang alat evaluasi.

Kaidah-kaidah tersebut sebagaimana dinyatakan oleh Asmawi Zaenul

adalah sebgai berikut:

No

Pertanyaan

Ya

Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

Budaya kita adalah budaya yang memiliki

nilai paling tinggi.

Percampuran budaya asli dengan budaya

asing selalu menimbulkan masalah.

Bangsa Indonesia mendapat predikat

bangsa yang korup.

Ketidaktaatan membuang sampah sudah

merupakan budaya kita, sehingga selalu

menimbulkan banjir.

Penebangan hutan liar sudah menjadi

bagian kehidupan masyarakat pedalaman.

..........

..........

..........

..........

..........

..........

..........

..........

..........

..........

77

Bab 4

„

Penelitian Sosial

1) Jumlah pertanyaan atau pernyataan haruslah terbatas, tetapi tetap dapat

memberi gambaran yang utuh dari keseluruhan hal yang diukur.

2) Angka untuk perangkat ratting scale harus mempunyai arti yang

sama.

3)

Jumlah kategori angka yang digunakan supaya diusahakan cukup

bermakna, tetapi tidak terlalu rumit sehingga tidak jelas lagi per-

bedaan

arti satu angka dengan angka lainnya. Sebagai patokannya

tidak lebih dari 7 kategori.

4)

Setiap pernyataan atau pertanyaan hendaknya hanya mengukur

satu karakteristik atau satu komponen.

5)

Bila digunakan untuk mengukur suatu prosedur, sebaiknya pertan-

yaan

atau pernyataan disusun secara urut dari yang termudah ke

yang lebih sukar.

Contoh

Petunjuk:

Berilah tanda (

) di bawah angka-angka yang ada di depan

pernyataan. Angka tersebut mengandung makna sesuai

dengan pendapatmu:

1

= sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = netral

4 = setuju

5 = sangat setuju

Skala Bertingkat (

numerical rating scale

)

SMA

: ..........................................

Kelas : ..........................................

Nama Siswa : ..........................................

Tanggal : ..........................................

Waktu

: ..........................................

Tujuan

: Untuk mengetahui tingkat ketaatan siswa

No

Aspek yang diukur

1

2

3

4

5

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9

10.

Menyapa

Ketepatan datang ke sekolah

Keseriusan mengikuti pelajaran

Kelengkapan atribut sekolah

Keseriusan mengerjakan PR

Melaksanakan piket di kelas

Membersihkan papan tulis

Ketepatan mengerjakan tugas

Merokok di sekolah

Bolos sekolah

78

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

D. Pengolahan Data

Kegiatan pengolahan data, baik data yang bersifat kuantitatif maupun

data yang bersifat kualitatif diawali oleh suatu tabulasi data kedalam

suatu table induk, klasi

fi

kasi data, analisi-analisi deskriptif, pengjian

hipotesia penelitian, dan diakhiri oleh penyimpulan hasil analisis. Tabu-

l

asi adalah proses pembua tab table induk yang memuat susunan data

penelitian berdasarkan klasi

fi

kasi yang sitematis sehingga lebih mudah

untuk dianalisis lebih lanjut. Pengolahan data penelitian yang sudah

diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorga-nisasikan data

sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan dapat ditafsirkan.

Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan meng-

k

la-si

fi

kasikan. Menimbang dan menyaring data ialah memilih secara

hati-hati data yang relevan tepat dan berkaitan dengan masalah yang

tengah diteliti. Mengatur dan mengklasi

fi

kasikan adalah menggolongkan,

serta menyusun menurut aturan tertentu.

Jika penelitian dilaksanakan untuk tujuan yang inferensial, yaitu

tujuan mencari salah satu kesimpulan, maka penelitian harus dilengkapi

dengan penganalisaan, interpretasi data dan penarikan kesimpulan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pengolahan data

ialah seperti berikut ini

1. Meny

usun

Data

Data penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti, dikelom-

pokkan agar mudah dalam mengolahnya. Pengelompokan data dilakukan

dengan cara:

1) Memeriksa data mulai dari mengecek nama dan kelengkapan iden-

t

itas responden, mengecek kelengkapan data dan mengecek macam

isian data. Hal ini dimaksudkan untuk memilih data yang terpakai

atau dapat digunakan dalam penelitian sehingga memper-mudah

p

roses pengolahan.

2) Memberi kode pada setiap data yang terkumpul. Hal ini dimak-sud-

kan agar semua variable dalam penelitian mudah untuk diolah.

Contoh dari angket:

No

Objek Penelitian

Kode

1.

Jenis Kelamin

a. laki-laki

b. perempuan

1

2

79

Bab 4

„

Penelitian Sosial

2. Pengkodean Data

a. Pengkodean terhadap jawaban yang berupa angka jawaban-jawaban

responden yang berupa angka dapat diperoleh dari pertanyaan-per-

tanyaan tentang usia, tinggi dan berat badan, penghasilan perbulan,

jumlah anak dan sebagainya. Pengkodean pada jawaban-jawaban

dalam bentuk angka lebih mudah dilakukan karena angka-angka

jawaban tersebut sudah dapat dijadikan sebagai kode.

Contoh:

B

ila jawaban berupa angka tersebut terdapat dalam bentuk interval

kelas, maka perlu dilakukan pengkodean tersendiri.

Contoh:

b. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan tertutup.

P

ertanyaan tertutup merupakan bentuk pertanyaan yang sudah

memiliki beberapa alternatif jawaban sehingga responden hanya

Pertanyaan

Jawaban

Kode

Berapakah jumlah anak anda?

Berapakah usia sekarang?

Berapakah penghasilan anda perbu-

lan?

4

35

Rp 700.000,00

4

35

700.000

Pertanyaan

Jawaban

Kode

Berapakah pengeluaran anda

setiap bulan?

a. Rp 750.000,00

b. Rp 1.000.000,00

c. > Rp 1.000.000,00

1

2

3

2.

3.

4.

Tingkat pendidikan

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Perguruan Tinggi

Pekerjaan

a. PNS

b. Pegawai Swasta

Pendapatan dalam satu bulan

a. < Rp 750.000,00

b. Rp 750.000,00 - Rp 1.500.000,00

c. > Rp 1.500.000,00

1

2

3

4

1

2

1

2

3

80

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia, sesuai dengan

instruksi yang diberikan.

Contoh:

c. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan terbuka.

Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan yang diajukan. Tetapi,

sebelum dilakukan Pengkodean terhadap jawaban-jawaban dari

pertanyaan terbuka ini, perlu dibuat kategorisasi atas jawaban-

jawaban tersebut karena variasi jawaban yang diperoleh cukup

banyak. Untuk membuat kategori jawaban ada kodenya.

Contoh:

Bagaimanakah tanggapan anda sebagai anggota masyarakat

tentang kegiatan Pos Yandu di lingkungan anda?

Jawaban yang ditulis dari responden sangat beragam yaitu:

• Sangat baik, karena memberi manfaat bagi kesehatan anak

balita.

Cukup baik

• Kurang baik

• Tidak tahu

• Penyelenggaraan Pos Yandu sekarang ada peningkatan.

• Kegiatan Pos Yandu membosankan.

• Saya tidak bisa memberi pendapat/tanggapan.

3. Tabulasi Data

Menurut Kamus Besar Indonesia (1995), tabulasi adalah penyajian

data dalam bentuk table atau daftar untuk memudahkan dalam penga-

matan dan evaluasi tabulasi merupakan proses pengolahan data yang

dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel. Hasil tabu-

lasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian karena

data-data yang diperoleh dari lapangan sudah tersusun dan terangkum

dalam tabel-tabel yang mudah dipahami maknanya.

Contoh Tabel Frekuensi (Distribusi Frekuensi).

Pertanyaan

Jawaban

Kode

Apakah anda setuju dengan

adanya RUU Pornogra

fi

dan

porno aksi?

a. Ya

b. Tidak

1

0

81

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Data hasil penelitian perlu disusun dan dihitung jumlahnya agar

dapat dilukiskan dalam tabel frekuensi

Tabel Frekuensi Nilai Sosiologi Kelas XI IPS I untuk 40 siswa

Apabila datanya banyak, perlu dilakukan pengelompokan,

pengga-bungan data kedalam satu kelompok disebut interval kelas.

Setiap kelompok data harus sama besar dan digunakan bilangan ganjil

sehingga titik tengahnya bukan pecahan.

Tabulasi data dapat dilakukan melalui:

• Tabulasi langsung

• Lembaran kode (

code sheet

)

Tabulasi langsung

Tabulasi langsung yaitu data langsung ditabulasi dari kuesioner

kedalam table yang sudah dipersiapkan tanpa perantara lainnya,

cara ini biasanya dilakukan untuk data yang jumlah responden dan

variabelnya sangat sedikit. Proses penabulasian data secara langsung

ini dikodekan dengan sistem

Tally

(lidi)

Contoh :

Tabel Frekwensi Kunjungan Orangtua Yang Membawa Balita

Ke Posyandu Desa X, Selama 2 Tahun

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa

orang tua yang membawa anak balitanya di desa X sangat sering

mengunjungi posyandu selama dua tahun terakhir.

Nilai

F

F. Komulatif

%

% Komulatif

6

7

8

9

2

14

20

4

2

16

36

40

5

35

50

10

5

40

90

100

Nilai

F

F. Komulatif

Sangat Penting

Sering

Cukup Sering

Jarang

21

17

9

3

Jumlah

50

82

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

4. Tabulasi Data ke Dalam Tabel Frekuensi dan Tabel Silang

a. Tabel frekuensi

Tabulasi data ke daiam tabel frekuensi dilakukan sebelum

analisis data, tabel frekuensi untuk semua variabel penelitian yang

disusun tersendiri. Tabel tabel ini dijadikan bahan dasar untuk

analisis, baik bagi peneliti sendiri maupun orang lain yang ingin

memanfaatkan data penelitian tersebut. Tabel frekuensi merupakan

tabel yang menyajikan beberapa kali sesuatu hal tejadi. Penyusunan

tabel frekuensi berguna untuk mengelompokkan data bagi penyu-

sunan tabel silang.

Contoh:

Tabel Jenis Kelamin Responen

Rumus perhitungan presentase

Pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu cara men-

golah data kuantitatif sedemikian rupa sehingga data penelitian

tersebut mempunyai arti. Pengolahan data melalui teknik statistik

dapat dilakukan berbagai cara.

b. Distribusi frekuensi

Biasanya data yang diperoleh peneliti dari lapangan masih

berupa data mentah, maka dan itu, perlu diatur dalam kategori atau

kelas tertentu agar data tersebut mudah dipahami, pengaturan data

yang sedemikian bias dilakukan melalui tabel frekuensi. Contoh,

kita memperoleh data mengenai bidang studi sosiologi untuk 50

orang siswa.

8767647867

3486534722

Jenis Kelamin

Frekuensi (f)

Presentase (%)

Perempuan

Laki-laki

30

20

60

40

Jumlah

50

100

83

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Data tersebut belum tersusun, agar bisa dipahami perlu disusun

menurut distribusi frekuensi.

Tabel distribusi frekuensi nilai bidang studi sosiologi 50 orang siswa.

Distribusi frekuensi di atas, kemudian dapat di susun dan disa-

jikan ke distribusi relatif atau distribusi presentase (frekuensi relatif).

Tabel distribusi relatif merupakan tabel yang menyajikan frekuensi

data dalam bentuk presentase.

Tabel distribusi dan relatif silang

Melalui frekuensi komulatif dan persen komulatif, kita dapat

dengan mudah mengetahui berapa banyak siswa yang mempunyai

Nilai

Frekuensi (f)

Presentase (%)

2

3

4

5

6

7

8

9

5

4

7

4

7

11

8

4

10

8

14

8

14

22

16

8

Σ

f = 50

Nilai

Tally

Frekuensi

2

3

4

5

6

7

8

9

5

4

7

4

7

11

8

4

8767647867

3486534722

4975842747

84

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

23

92

30

80

60

90

42

90

72

62

70

43

35

82

65

92

55

42

86

92

62

55

65

83

67

93

65

37

35

75

73

75

94

64

42

52

76

39

50

65

80

43

80

73

28

68

70

40

70

56

nilai 5 ke bawah. Pada tabel tersebut menunjukkan 20 orang atau

40 % dari keseluruhan.

Dalam membuat tabel frekuensi tersebut ada beberapa prosedur

yang perlu dilakukan sebagai berikut.

1.

Menentukan range dari pengamatan.

R

ange yaitu selisih antara nilai tertinggi dan terendah. Nilai

terendah merupakan limit bawah untuk kelas pertama.

2. Menentukan jumlah kelas dengan menggunakan range dan

besar interval kelas atau dengan rumus

keterangan:

K = Jumlah interval kelas

i

= besar interval kelas

R = range

Besar interval kelas dapat ditentukan sendiri oleh peneliti.

Sebaiknya besar interval kelas tidak terlalu besar atau jauh.

3.

Membuat interval kelas dan hitung frekuensi pengamatan untuk

tiap kelas dengan membuat tally.

4. Menjumlahkan frekuensi dari masing-masing kelas. Contoh:

Tabel data mentah nilai Kimia 50 siswa kelas A IPA

Tabel di atas ini merupakan data mentah tentang nilai kimia

50 siswa kelas XII IPA sebuah SMA

Pada data di atas nilai tertinggi adalah 94 dan terendah

adalah 23, maka range 0 = 94 - 23 = 71. Bila inter kelas ditentu-

kan

sebesar 9 maka jumlah interval kelas (K) adalah 71 : 9 = 7,87

(dibulatkan menjadi 8) berdasarkan perhitungan jumlah kelas

ini maka interval kelas, tally, dan frekuensi dari data mentah

tersebut adalah seperti digambarkan dalam tabel dibawah ini.

85

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Distribusi frekuensi di atas juga dapat disajikan menurut

frekuensi komulatif dan persentase kumulatifnya yaitu:

c. Ukuran pemusatan (tendensi sentral)

Penyusunan dan penyajian data mentah yang berbentuk distribusi

frekuensi hanya memberikan gambaran umum. Untuk mendapat

ciri khas dalam bentuk sebuah nilai bilangan, peneliti dapat meng-

gunakan ukuran pemusatan (tendensi sentral) berikut ini.

Teknik statistik sederhana, statistik berguna untuk mengolah

data yang bersifat kuantitatif.

1. Mean (rerata).

Rerata/mean adalah nilai bilangan yang berasal dari jum-

lah keseluruhan nilai bilangan dibagi dengan banyaknya unit

bilangan.

Seorang murid mempunyai nilai mata pelajaran : IPA = 7,

matematika = 7, IPS = 8, PPKn = 6, maka nilai reratanya =

Nilai

Tally

Frekuensi (f)

23 - 31

32 - 40

41 - 49

50 - 58

59 - 67

68 - 76

77 - 85

86 - 94

3

7

5

3

10

9

5

8

Jumlah

50

Nilai

f

f Kumula-

tif

%

% Kumu-

latif

23 - 31

32 - 40

41 - 49

50 - 58

59 - 67

68 - 76

77 - 85

86 - 94

3

7

5

3

10

9

5

8

3

10

15

18

28

37

42

50

6

14

10

6

20

18

10

16

6

20

30

36

56

74

84

100

86

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

Keterangan:

= mean

X = besarnya bilangan berturut-turut

Σ

fx = jumlah keseluruhan dari nilai bilangan

n = banyaknya unit bilangan

Perhitungan rerata untuk data tunggal, yang nilai f nya lebih

dari satu.

2. Modus

Modus merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan

frekuensi terbesar pada suatu perangkat data.

Keterangan:

M

o

= modus

L = batas bawah nyata interval kelas yang mengandung

modus

fa = selisih frekuensi atas

fo = selisih frekuensi bawah

i

= besarnya kelas interval

XfF

x

4

5

6

7

8

2

4

3

3

6

8

20

18

21

46

Jumlah

18

103

87

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Contoh mencari modus dari dua kelompok

3. Median

Median adalah nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai

yang sudah diurutkan. Diurutkan maksudnya kelompok nilai

tersebut disusun berdasarkan urutan nilai terkecil hingga ter-

besar atau sebaliknya.

Cara mencari median adalah sebagai berikut:

a. Apabila banyaknya anggota kelompok nilai itu ganjil, maka

nilai mediannya adalah nilai yang terletak di tengah-tengah

urutan tersebut.

Contoh :

Skor prestasi lima orang siswa adalah 5, 6, 7, 8, 9, maka me-

diannya (nilai tengah) adalah 7.

b. Bila banyaknya anggota kelomopk nilai itu genap, maka

mediannya adalah jumlah dua anggota yang terletak di

tengah-tengah urutan nilai tersebut dibagi dua.

Contoh :

Skor prestasi 6 orang adalah 7,4,6,8,5,9 diurutkan menjadi

4, 5, 6, 7, 8, 9, maka mediannya.

Nilai

Frekuensi

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

3

6

8

6

2

M

o

88

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

c. Untuk memperoleh nilai median dari sebuah daftar dis-

tribusi frekuensi yang memiliki data-data tunggal dengan

frekuensi lebih dari 1 (satu), dapat dilakukan contoh berikut:

Distribusi frekuensi nilai siswa

Dalam daftar distribusi frekuensi tersebut banyaknya

data adalah n = 50 (genap) sehingga median data tersebut

merupakan jumlah nilai data ke - 25 dan ke - 26 dibagi 2 dari

daftar distribusi frekuensi nilai data ke - 25 dan 26 berturut-

turut adalah 6 dan 6 sehingga nilai mediannya adalah:

d. Untuk mendapatkan nilai median dari daftar distribusi

frekuensi yang menggunakan data kelompok interval kelas

bias diperoleh dari:

Keterangan:

L = tepi bawah kelas median

N = banyaknya data

Fcb = frekuensi kumulatif kelas sebelum median

Fme = frekuensi kelas median

U = tepi atas kelas median

Fca = frekuensi kumulatif kelas adalah median

Ni-

lai

Frekuensi

(f)

Frekuensi kumu-

latif lebih dari

Frekuensi ku-

mulatif kurang

dari

2

3

4

5

6

7

8

9

5

4

7

4

7

11

8

4

50

45

41

34

30

33

12

4

5

9

16

20

27

38

46

50

89

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Contoh perhatikan Tabel berikut ini 1

Distribusi data kelompok

Berdasarkan data di atas banyaknya data adalah n = 25

jadi nilai mediannya berada pada nilai yang ke 12,5 (hasil

bagi 25/2 atau 1/2 n yaitu pada kelompok 35 - 39. Dengan

frekuensi 8 maka tepi bawah kelas mediannya adalah 34,5

dan tepi atas kelas mediannya adalah 39,5 sehingga

E. Penyusunan Laporan Penelitian

Tahap akhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menulis atau

menyusun laporan penelitian. Peneliti dituntut untuk menguasai ke-

mampuan menyusun laporan. Penulisan laporan penelitian merupakan

bagian yang sangat penting, karena melalui laporan tersebut. Suatu

Nilai

Frekuensi

(f)

Frekuensi ku-

mulatif lebih

dari

Frekuensi

kunmulatif

kurang dari

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

2

6

8

7

2

25

23

17

9

2

2

8

16

23

25

Me = L +

(

1/2 n - feb

)

x i

= 34,5 +

(

1/2 . 25 - 9

)

x 5

= 34,5 +

(

4

)

x 5

= 34,5 + 2,5

= 37

fm

8

8

Me = U +

(

1/2 n - fea

)

x i

= 39,5 +

(

1/2 . 24 - 8

)

x 5

= 39,5 +

(

5

)

x 5

= 39,5 + 3,12

= 36,38

= 37

fm

8

8

90

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

hasil penelitian dapat dibaca orang lain, mudah dipahami, dan dapat

dijadikan sebagai alat dokumentasi untuk pengujian dan pengembangan

penelitian lebih lanjut.

1. Langkah-langkah Penulisan Laporan

Pembahasan mengenai teknik dan strategi penulisan laporan

dalam bagian ini mencangkup langkah-langkah penulisan dan teknik

penulisan.

Ada tiga kelompok tahap awal penulisan laporan, yaitu:

a. Tahap pertama, menyusun materi data sehingga bahan-bahan itu

dapat secepatnya tersedia apabila diperlukan. Tugas ini hendaknya

dapat diselesaikan selama pemrosesan data berlangsung.

b. Tahap kedua, penyusunan kerangka laporan. Kerangka laporan itu

hendaknya dipersiapkan dalam rangka konsep yang ditemukan dari

data.

c. Tahap ketiga, mengadakan uji silang antara indeks bahan data den-

gan kerangka yang harus disusun. Jika indeks yang disusun terlalu

banyak, maka penulis hendaknya membuat ihtisarnya agar mudah

diuji silangkan.

Setelah pekerjaan tersebut selesai, barulah penulis siap meng-hadapi

penulisan yang sebenarnya. Penulisan yang sebenamya hendaknya

mengikuti kerangka yang telah disusun itu. Tahap penulisan ini

perlu diserati penjajakan audit. Hal itu memungkinkan penulis untuk

melaporkan fakta yang benar-benar fakta atas dasar sumber yang dapat

ditunjukkan dan dengan demikian peneliti benar-benar yakin untuk

membuat pertanyaan yang senantiasa didukung oleh data.

2. Teknik Penulisan Laporan

Dalam teknik penulisan laporan ini meliputi tiga hal, yaitu cara

penulisan, gaya penulisan, dan diakhiri dengan petunjuk umum pe-

nulisan.

3. Petunjuk Penulisan Laporan

Lincoln dan Cuba mengemukakan petunjuk penulisan laporan:

a. Penelitian hendaknya dilakukan secara informal.

b. Penulisan tidak bersifat penafsiran dan evaluatif kecuali bagian

yang mempersoalkan hal itu.

c. Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak date

yang dimasukan.

91

Bab 4

„

Penelitian Sosial

d. Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama

dan menjaga kerahasiaan.

e. Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit

f. Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelessian laporan

dan bertekad untuk menyelesaikannya.

4. Penelaahan Hasil Penulisan

Penelaahan terhadap laporan penelitian yang telah ditulis merupa-

kan pekerjaan yang sebaiknya dilakukan mengingat dengan mempe-

roleh umpan balik dari beberapa pihak, terhadap laporan penelitian

hasil karya penulisan dapat lebih disempurnakan.

5. Membuat Laporan Penelitian

Langkah terakhir dalam setiap kegiatan penelitian adalah pelaporan

hasil penelitian yang tidak dipublikasikan atau disebar-luaskan akan

kurang bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak

memiliki nilai praktis yang tinggi. Oleh karena itu, setiap peneliti mem-

punyai kewajiban untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan ilmiahnya

menjadi suatu bentuk laporan ilmiah tertulis yang dapat dipertanggung

jawabkan.

6. Fungsi, Jenis, dan Bentuk Laporan Hasil Penelitian.

Penulisan laporan hasil penelitian ini berfungsi untuk memenuhi

beberapa keperluan. Laporan hasil penelitian itu dimanfaatkan un-

tuk keperluan studi akademis. Di pihak lain, penulisan laporan hasil

penelitian dimanfaatkan juga untuk keperluan perkembangan ilmu

pengetahuan sebagai salah satu fungsi penelitian lainnya.

Dengan terdapat beberapa fungsi laporan yang dikemukakan di

atas, fungsi laporan ada bermacam-macam sesuai dengan keperluan

penggunaan laporan penelitian itu sendiri. Fungsi-fungsi penulisan

laporan tersebut di atas sangat erat kaitannya dengan jenis dan bentuk

laporan itu sendiri. Jenis pertama ialah yang dilakukan oleh siswa untuk

tugas akhir, skripsi untuk mahasiswa S1 pada akhir tahun studinya dan

mahasiswa S2 untuk menulis tesis. Bersamaan dengan itu, mahasiswa

tingkat studi S3 diwajibkan menyusun disertasi. Tesis maupun disertasi

mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model

tertentu yang ditetapkan oleh sekolah (lembaga) atau suatu perguruan

tinggi.

Jenis dan bentuk kedua ialah publikasi ilmiah yang dilakukan oleh

peneliti pada majalah ilmiah seperti jurnal. Pada bentuk publikasi ilmiah

92

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

terdapat aturan yang cukup longgar dan penyusunan laporan hasil

penelitian cukup luwes untuk menentukan sendiri gaya penulisannya,

misalnya dengan menyesuaikan pola penulisannya dengan target

au-

dience

atau pembacanya.

Jenis dan bentuk ketiga ialah laporan penelitian yang ditujukan

kepada para pembuat keputusan atau kebijaksanaan atau dinamakan

bentuk eksekutif. Pada bentuk ini pembacanya sekaligus akan menjadi

pemakai hasil penelitian, sedangkan waktu dan kesibukan kegiatan para

pemakai hasil penelitian tersebut menyita hampir seluruh kehidupan

professionalnya. Oleh karena itu, laporan bentuk ini harus disajikan

secara singkat, namun tetap padat berisi, tidak boleh dipenuh dengan

jargon-jargon ”ilmiah” yang bagi mereka membosankan, diusahakan

agar tetap bersifat argumentatif dan persuatif.

Bentuk akhir ialah bentuk tulisan sebagai laporan hasil penelitian

yang dipublikasikan kepada masyarakat awam, yang demikian biasanya

dimuat di koran sebagai artikel. Bentuk ini menuntut cara penyajian

tersendiri karena pembacanya terdiri atas orang-orang awam sehingga

penyajiannya hendaknya dilakukan secara ”ilmiah popular”.

7. Kerangka Laporan Isi Laporan.

BAB I Pendahuluan

A. Permasalahan

B. Rumusan masalah

C. Tujuan penelitian

BAB II Penelaahan Kepustakaan

A. Penemuan yang lalu

B. Teori yang mendasari

C. Ringkasan dan kerangka pikir peneliti

D. Hipotesis

BAB III Metodologi

A. Pemilihan subjek (populasi, sample dan teknik sam-

pling)

B. Desain dan pendekatan penelitian

C. Pengumpulan data

BAB IV Pelaksanaan Penelitian

A. Validitas instrumen

B. Pengumpulan dan penyajian data

C. Analisis data

D. Hasil analisis

93

Bab 4

„

Penelitian Sosial

BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil penelitian

B. Pembahasan

C. Diskusi

BAB VI Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

B. Saran dan rekomendasi

Daftar Pustaka

F. Presentasi Hasil Penelitian

Mempresentasikan hasil-hasil penelitian merupakan suatu upaya

untuk mensosialisasikan temuan-temuan hasil kerja peneliti.

Agar hasil-hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui secara

luas oleh masyarakat, maka selain peneliti melaporkan dalam bentuk

tulisan, juga dituntut untuk dikemukakan di depan umum melalui

kegiatan lokakarya, simposium, dan seminar.

Mempresentasikan hasil-hasil penelitian merupakan suatu upaya

untuk mensosialisasikan temuan-temuan hasil kerja peneliti. Misalnya

seorang siswa ditugaskan oleh guru sosiologi untuk meneliti tentang

akibat perkawinan dini pada remaja. Maka setelah melakukan kegiatan

penelitian tersebut. Selain diminta melaporkan hasilnya dalam bentuk

terbitan, juga akan lebih baik bermanfaat kalau diminta untuk memp-

resentasikan hasil-hasil penelitian tersebut.

(Sumber: Buletin Kangsen, 2003)

Presentasi Hasil Penelitan.

94

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

z

RANGKUMAN

Presentasi tersebut biasa dilakukan di sekolah, selain didihadiri oleh

seluruh warga sekolah, biasa juga dengan mengundang pihak-pihak

terkait, tokoh masyarakat, orang tua, alim ulama, komite sekolah, atau

sekolah lain yang ada di sekitarnya.

Suatu penelitian bertujuan untuk memperoleh hal baru yang ber-

guna bagi lingkungan masyarakat

Hasil penelitian dapat dipresentasikan dengan cara berikut:

1. Seminar

2. Lokakarya

3. Diskusi

4. Panel

5. Simposium

Dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan masyarakat

sekitar kita, banyak terdapat masalah-masalah sosial. Masalah

tersebut menarik untuk dijadikan bahan penelitian. Penelitian

merupakan usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip dengan

cara mengumpulkan dan menganalisis data yang dilaksana-

kan dengan jelas, teliti, sistematik, dan dapat dipertanggung

jawabkan. Penelitian sebagai sarana untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan dan penelitian merupakan suatu rangkaian

kegiatan ilmiah yang berawal dari adanya suatu permasalahan

yang hendak dicarikan jawabannya, sedangkan penelitian sosial

adalah penelitian berdasarkan masalah-masalah sosial yang ada

dilingkungan masyarakat.

Langkah pertama dalam penelitian yang dilakukan adalah

merumuskan latar belakang masalah penelitian berdasarkan

topik atau tema penelitian yang telah dipilih. Rumusan masalah

bertujuan agar dalam suatu penelitian terdapat sebuah rambu

atas batasan, agar penelitian tidak berbelit-belit sehingga pene-

litian yang dilakukan jelas arahannya.

Rancangan penelitian merupakan usaha merencanakan dan

menentukan segala kemungkinan serta perlengkapan yang

diperlukan. Rancangan penelitian meliputi penelitian, meliputi

penentuan masalah penelitian, tujuan penelitian, yaitu alasan

mengapa dan untuk apa penelitian, mengambil masalah terse-

but.

95

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Selain itu penelitian dikenal adanya metode penelitian yaitu

metode yang akan digunakan bersesuaian dengan masalah

penelitian. Metode penelitian tes, angket, wawancara, observasi,

dan dokumentasi.

Data merupakan bahan keterangan yang berupa himpunan

fakta-fakta, gra

fi

k, gambar, angka-angka, tabel, dan lambang-

lambang yang menyatakan suatu pemikiran objek kondisi dan

situasi.

Langkah terakhir dari penelitian adalah penulisan laporan

dan mempresentasikannya. Laporan penelitian terdiri atas judul,

kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, uraian, kesimpulan,

daftar pustaka, dan lampiran.

Laporan tersebut kemudian dipresentasikan di depan umum

yang memiliki kepentingan terhadap masalah yang diteliti.

Untuk memperoleh tanggapan-tanggapan dan menjadi bahan

atau ditemukannya sebuah solusi dari masalah tersebut. Tujuan

mempresetasikan hasil penelitian untuk menguji apakah peneli-

tian yang dibuat sahih atau tidak sehingga dapat diketahui hasil

penelitian tersebut diterima secara objektif atau sebaliknya.

96

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

LEMBAR KOMPETENSI SISWA

Tugas Individu

A. Jelaskan pernyataan-pernyataan di bawah ini!

1. Data kualitatif

2. Data kuantitatif

3. Statistik

4. Tabulasi

B. Jelaskan pendapat anda dari pernyataan-pernyataan di bawah

ini!

1. Mengapa angket dan pedoman wawancara termasuk ke

dalam instrumen pengumpulan data?

2. Bagaimana apabila seseorang dalam melaksanakan pene-

litian tidak memahami teknik dan metodenya. Apakah

penelitian itu akan berjalan dengan baik?

Tugas Kelompok

Bentuklah kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6

orang!

Buatlah rancangan penelitian tentang masalah kenakalan remaja

yang terdapat dilingkungan anda. Ikutilah tahapan berikut ini.

1. Latar belakang masalah, mengapa anda memilih masalah terse-

but?

2. Rumusan masalah tersebut.

3. Tujuan dan manfaat penelitian.

4. Tinjauan pustaka (teori yang mendukung dalam masalah pene-

litian) dan jelaskan rancangan penelitian anda di depan kelas!

97

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Soal-soal Latihan

A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, d, atau e yang

paling tepat!

1. Fungsi penelitian adalah ....

a. penjajagan, pengujian, pengembangan

b. penjajagan, pengujian, pembangunan

c. perencanaan, pelaksanaan, penilaian

d. perencanaan, pembsngunan, penilaian

e. pembangunan, penilaian, pengembangan

2. Upaya peneliti untuk menjawab atau memecahkan persoalan

yang terjadi antara dua faktor disebut ....

a. kesimpulan

b. masalah

c. data

d. perumusan masalah

e. tujuan

3. Angket dan wawancara termasuk dalam ....

a. sumber daya

d. dokumentasi

b. instrumen

e. sarana

c. objek

4. Salah satu syarat data adalah objektif, artinya ....

a. sesuai apa adanya

b. tidak ada kesalahan

c. dapat terwakili

d. harus ada hubungan

e. selalu tepat waktu

5. Responden adalah ....

a. orang yang merespon

b. orang yang bertanya mengenai suatu hal

c. orang yang bersikap acuh tak acuh

d. orang yang diberi pertanyaan

e. orang-orang yang dijadikan sampel data

6. Berikut adalah ciri-ciri laporan yang ditulis dengan baik, kecuali

....

a. hemat kata-kata

b. menggunakan kata-kata sesitif dan penuh sara

98

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

c. tata bahasa tulis yang baik

d. pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak bermakna

ganda

e. kontinuitas yang terpelihara antara gagasan yang satu den-

gan yang lainnya

7. Sebelum melakukan penelitian langkah paling awal yang harus

dilakukan oleh peneliti adalah ....

a. merumuskan masalah

b. menentukan topik penelitian

c. menentukan metode

d. mencari data

e. mencari hubungan

8. Berikut adalah merupakan ciri-ciri merumuskan masalah dalam

suatu penelitian, kecuali ....

a. menanyakan hubungan antara paling tidak dua variabel

b. dinyatakan secara jelas dalam bentuk kalimat tanya

c. harus dinyatakan dalam bentuk sebab akibat

d. harus dapat diuji secra emipirik

e. tidak boleh berisi pertanyaan moral atau etika

9. Keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor

atau lebih menghasilkan situasi yang membingungkan disebut

sebagai ....

a. Tujuan

d. Data

b. Masalah

e. Metode

c. Kesimpulan

10. Proses pembuatan tabel induk yang memuat susunan dat ap-

enelitian berdasarkan klasi

fi

kasi yang sistematis sehingga lebih

mudah di analisa disebut sebagai ....

a. inkubasi

d. organisasi

b. administrasi

e. interprestasi

c. tabulasi

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan pengertian penelitian sosial menurut anda!

2. Sebutkan beberapa hal yang erat kaitannya dengan peru-musan

masalah!

3. Jelaskan pengertian rancangan penelitian!

99

Bab 4

„

Penelitian Sosial

4. Uraikan teknik pengumpulan data dalam penelitian!

5. Perhatikan tabel nilai sosiologi berikut!

Hitunglah nilai dari data-data diatas!

xff

x

90

80

70

60

40

2

2

3

2

1

180

160

210

120

40

100

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

EVALUASI AKHIR TAHUN

I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, d atau e yang

paling tepat!

1. Perubahan berikut bukan merupakan contoh perubahan yang

dikehendaki, yaitu ....

a. urbanisasi meningkat karena kekeringan

b. perubahan kurikulum 1994

c. perundang-undangan lalu lintas

d. pembangunan jangka panjang

e. transmigrasi penduduk ke luar Jawa

2. Salah satu syarat revolusi adalah momentum yang tepat, mak-

sudnya, yaitu ....

a. waktu yang tepat untuk mengadakan revolusi

b. saat yang tepat untuk mengakhiri revolusi

c. pemimpin harus mampu mengarahkan

d. didukung oleh seluruh rakyat

e. cara yang ditempuh sesuai tujuan

3. Salah satu sebab tejadinya perubahan sosial yang bersifat intern,

yaitu ....

a. timbulnya perbedaan pendapat

b. sikap menghargai hasil karya orang lain

c. toleransi terhadap penyimpangan

d. bertambah atau berkurangnya penduduk

e. cara-cara berpikir yang ilmiah

4. Pengendalian penduduk dengan keluarga mandiri merupakan

perubahan yang ....

a. terjadi secara cepat

d. pengaruhnya kecil

b. tidak direncanakan

e. dikehendaki

c. bersifat kumulatif

5. Pola berikut ini yang dapat digolongkan westernisasi, yaitu ....

a. berpesta pora dan mengagung-agungkan bahasa Inggris

b. berpesta pora dan ke sekolah naik mobil

c. menggunakan bahasa dan buku asing

d. menghargai waktu dan memanfaatkan ilmu

e. membentuk kelompok belajar

6. Dalam struktur masyarakat perubahan mode rambut, mode

101

Bab 4

„

Penelitian Sosial

pakaian atau kegemaran terhadap lagu-lagu yang populer

termasuk dalam perubahan yang ....

a. kecil pengaruhnya

b. terjadi secara lambat

c. melalui pencerahan

d. tidak dikehendaki

e. terjadi mendadak

7. Hal yang termasuk pendorong perubahan berencana berikut

ini, yaitu ....

a. perencanaan yang matang dan tersedia dana

b. sikap pasrah menerima dan reaktif

c. sikap primodial dan etnosentrisme

d. berprasangka buruk dan irasional

e. menerima semua bentuk perubahan dan praktis

8. Intensi

fi

kasi, ekstensi

fi

kasi, dan diversi

fi

kasi merupakan peruba-

han kebudayaan yang berhubungan dengan sistem ....

a. kesenian

b. mata pencaharian

c. religi

d. teknologi

e. organisasi sosial

9. Perubahan sosial dapat disebabkan oleh ....

a. prasangka terhadap hal yang baru

b. adanya kepentingan yang tertanam kuat

c. anggota masyarakatnya kreatif

d. kurang hubungan dengan masyarakat lain

e. kekuasaan dan tekanan sosial

10.

Perkembangan industri mengakibatkan adanya modernisasi. Hal

ini akan membawa pengaruh berupa ....

a. masyarakat menjadi materialistis

b. perekonomian berkembang dengan pesat

c. timbul sikap pasrah menerima nasib

d. terjadi keguncangan dalam masyarakat

e. munculnya suasana persaingan

11. Akibat k

urang siapnya mental masyarakat menghadapi peruba-

han sosial, dampak negatif pembangunan antara lain mening-

katnya kriminalitas. Faktor yang mendasari perilaku kriminal

semacam ini dikenal dengan faktor ....

102

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

a. historis

d. sosial ekonomi

b. psikologis

e. sosio kultural

c. biologis

12. Dilihat dari struktur sosialnya, perubahan sosial dari masyar-

akat berburu menjadi masyarakat bercocok tanam merupakan

perubahan yang bersifat ....

a. evolusioner

d. invention

b. revolusioner

e. discovery

c. reaksioner

13. Perubahan di bawah ini adalah contoh dari perubahan yang

dikehendaki, kecuali ....

a. urbanisasi meningkat karena kekeringan

b. perubahan kurikulum berbasis kompetensi 2004

c. perundang-undangan lalu lintas

d. pembangunan jangka panjang

e. transmigrasi ke luar pulau Jawa

14. Salah satu pendorong faktor modernisasi adalah perkem-ban-

gan iptek, sebab hal ini dapat ....

a. meningkatkan pendapatan masyarakat

b. mendorong penggunaan alat canggih

c. memperbanyak pembangunan pabrik

d. merubah perilaku manusia menjadi serba praktis

e. meningkatkan kesejahteraan dan produksi

15. Contoh penemuan baru:

1. penemuan kertas pengisap tinta

2. jamur kuping sebagai obat kanker

3. teh sebagai minuman penyegar

4. mobil sebagai alat transportasi

5. traktor untuk membajak sawah

Dua contoh penernuan baru di atas yang termasuk discovery

adalah ....

a. 4 dan 5

d. 1 dan 3

b. 3 dan 4

e. 1 dan 2

c. 2 dan 3

16. Perubahan sosial sederhana merupakan perubahan pada....

a. struktur sosial dan proses sosial

b. interaksi sosial dan gejala sosial

103

Bab 4

„

Penelitian Sosial

c. dinamika sosial dan peran sosial

d. komposisi sosial dan strati

fi

kasi sosial

e. lembaga dan pranata sosial

17. Dibawah ini merupakan faktor pendorong perubahan sosial,

kecuali ....

a. adanya rasa puas terhadap situasi yang ada

b. sikap menghargai hasil karya orang lain

c. penduduk yang heterogen

d. sistem pelapisan sosial yang terbuka

e. sistem pendidikan yang maju

18. S

alah satu sebab terjadinya perubahan sosial yang sifatnya

intern adalah ....

a. timbulnya perbedaan pendapat

b. sikap menghargai hasil karya orang lain

c. toleransi terhadap penyimpangan

d. bertambah atau berkurangnya penduduk

e. cara-cara berpikir yang alamiah

19. Dalam struktur masyarakat perubahan mode rambut, mode

pakaian atau kegemaran terhadap lagu-lagu yang populer

termasuk dalam perubahan yang ....

a. kecil pengaruhnya

b. terjadi secara singkat

c. melalui perencanaan

d. tidak dikehendaki

e. terjadi mendadak

20. Salah satu dampak dari perubahan sosial budaya dalam bidang

ekonomi yang bersifat negatif adalah ....

a. tidak meratanya pendidikan

b. naiknya status sosial

c. kelas-kelas dalam masyarakat

d. kesenjangan sosial ekonomi

e. peningkatan pendapatan

21. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lem-

baga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mem-

pengaruhi sistem sosialnya, termasuk di

dalamny

a nilai-nilai

sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok

masyarakat, de

fi

nisi ini ditemukan oleh ....

a. Selo Soemardjan

104

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

b. Gillin-Gillin

c. Kingsley Davis

d. William. F. Ogburn

e. Kontjaraningrat

22. Dibawah

ini faktor pendorong perubahan-perubahan sosial

budaya, kecuali ....

a. toleransi

b. sistem terbuka

c. penduduk yang heterogen

d. kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

e. orientasi ke masa depan

23. Peru bahan-perubahan yang tejadi dalam masyarakat dapat

berupa perubahan ....

a. pola prilaku

b. wewenang

c. nilai sosial

d. organisasi

e. semua jawaban benar

24. Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang memiliki ke-

sadaran bersama akan keanggotaan dan satu sama lain saling

berinteraksi. Kelompok penduduk usia 20-25 tahun disebuah

kecamatan merupakan contoh dari ....

a. kelompok asosiasi

b. kelompok statis

c. kelompok kemasyarakatan

d. kelompok sosial

e. kelompok kekerabatan

25. Menurut Gillin-Gillin, ciri-ciri umum lembaga ssosial adalah

seperti berikut kecuali ....

a. mempunyai alat-alat kelengkapan yang digunakan untuk

mencapai tujuan lembaga tersebut. Biasanya alat-alat ini

antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya ber-

beda.

b. pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-

aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.

c. mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Maksud-nya,

suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga setelah men-

galami proses-proses peraclaban dalam waktu yang relatif

105

Bab 4

„

Penelitian Sosial

lama.

d. mempunyai satu atau beberapa tujuan

e. mempunyai kaidah-kaidah tertentu yang berlaku dalam

masyarakat.

26. Berikut ini yang tidak termasuk isi laporan penelitian sosial,

yaitu ....

a. bab pendahuluan

b. halaman judul

c. hasil penelitian

d. kesimpulan dan saran

e. landasan teori

27. Langkah penting dalam pengolahan data penelitian kuantitatif

yang sudah disajikan dalam bentuk tabel distribusi adalah ....

a. mentabulasi

b. membuat gra

fi

k

c. menghitung persen

d. menghitung tendensi sentral

e. menarik konklusi/kesimpulan

28. Kelemahan penggunaan angket untuk pengumpulan data pene-

litian antara lain ....

a. mudah diisi karena bukan buah pikiran responden

b. memerlukan waktu banyak untuk mengisinya

c. kemungkinan besar angket dikembalikan oleh respon-

den

d. pengolahan data susah dilaksanakan oleh peneliti

e. pilihan jawaban seringkali tidak mencakup pendapat re-

sponden

29. Perhatikan pernyataan berikut!

1. Menarik minat peneliti

2. Mampu dilaksanakan

3. Mengandung kegunaan praktis

4. Mudah dibuat duplikasinya

5. Judul ditulis dalam kalimat tanya

Pernyataan yang termasuk syarat untuk menentukan topik

penelitian adalah nomor ....

a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4

b. 1, 2, dan 4 e. 2, 3, dan 5

c. 1, 2, dan 5

106

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

30. Berikut ini adalah fungsi-fungsi penelitian, yaitu ....

a. penjajagan, pengujian, dan pengembangan

b. penjajagan, pengujian, dan pembangunan

c. perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

d. perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

e. perencanaan, pembangunan, dan pengujian.

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!

1. Jelaskan pengertian perubahan sosial menurut Selo Soemardjan!

2. Jelaskan perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil dan

pengaruhnya besar!

3. Sebutkan bentuk-bentuk perubahan sosial!

4. Jelaskan faktor pendorong perubahan sosial!

5. Jelaskan dan berikan contoh faktor-faktor penghambat peruba-

han sosial!

6. Jelaskan dampak perubahan sosial dan tuliskan contohnya!

7. Jelaskan tantangan globalisasi terhadap eksistensi jati diri

bangsa!

8. Jelaskan bagaimana cara mengatasi memudarnya jati diri

bangsa!

9. Jelaskan pengertian lembaga sosial!

10. Jelaskan proses pembentukan lembaga sosial!

11. Jelaskan pentingnya peran dan fungsi keluarga, agama, pen-

didikan, ekonomi, dalam hidup bermasyarakat!

12. Tuliskan ciri-ciri perumusan masalah dan berikan penje-lasan-

nya!

13. Mengapa angket dan pedoman wawancara termasuk kedalam

instrumen pengumpulan data!

14. Sebutk

an langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian!

15. Sebutkan langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian!

16. Sebutkan dua cara perolehan? Dan jelaskan!

17. Perhatikan frekuensi berikut ini!

107

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Hitunglah modus, median, mean

dari data di samping!

18. Uraikan bagaimana sistematika penulisan laporan!

19. Mengapa hasil penelitian harus dipresentasikan? Jelaskan dan

sebutkan bentuk-bentuknya!

20. Jelaskan perbedaan angket tertutup dengan angket terbuka!

XFFX

919

8324

7535

6742

5525

4312

212

225

2148

108

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

Angket

: Alat pengumpul data yang berisi sejumlah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada responden.

Data Kualitatif

: Data yang berupa kata-kata atau ungkapan

Data Kuantitatif

: Data yang berupa angka-angka

Deskripsi

: Pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas

dan terperinci.

Deskriptif

: Bersifat menggambarkan apa adanya.

Generalisasi

: Perihal membentuk gagasan atau kesimpulan umum dari suatu

kejadian, hal dan sebagainya, perihal membuat suatu gagasan

yang lebih sederhana daripada yang sebenarnya.

Hipotesis

: Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan

pendapat (teori, proposisi) meskipun kebenarannya masih harus

dibuktikan.

Ilmiah

: Bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat ilmu

pengetahuan.

Instrumen : Secara

dalam penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya)

untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.

Kuesioner

: Alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan

tertulis; bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok

orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui tes, daftar

pertanyaan.

Kuota

: Jatah, jumlah yang telah ditentukan.

Metodelogi

: Ilmu tentang metode, uraian; uraian tentang metode.

Objektif :

Mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat

atau pandangan pribadi.

Observasi lapangan :

Pengamatan terhadap perilaku manusia dalam keadaan ala-

miah.

Populasi

: Jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama,

sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pen-

gambilan sampel, suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu

yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Random : Secara acak.

Responden

: Penjawab (pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan peneli-

tian).

Riset

: Penyelidikan suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah

untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapat-kan

fakta baru.

z

GLOSARIUM

109

Bab 4

„

Penelitian Sosial

Sampel

: Bagian dari populasi statistik yang cirinya dipelajari untuk mem-

peroleh informasi tentang seluruhnya.

Statistik

: Data yang berupa angka yang dikumpulkan ditabulasi, digolong-

kan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai

suatu masalah atau gejala.

Tabulasi : Penyusunan menurut lajur yang telah tersedia; penyampaian data

dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan pengamatan

dan evaluasi.

Variabel

: Faktor atau hal atau unsur yang dianggap dapat menentukan

variabel lainnya.

110

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

A

Adat istiadat 4, 42, 43, 46, 47

Agama 15, 26, 33, 42, 43, 44, 45, 46, 49

Akulturasi 13

Angket 65, 67, 68, 70, 72, 74, 75, 78

Asimilasi 13

Asosiasi 42, 43, 44

D

Data kualitatif 71

Data kuantitatif 71, 82

Deskriptif 78

Difusi 5, 9, 10, 13

Disasosiatif 27

Discovery 12

Disintegrasi 7, 24, 25, 27, 29

Disorganisasi 15, 24, 25, 26, 27

E

Ekonomi 7, 12, 25, 26, 29, 30, 31, 32, 42, 45, 49

Evolusi 6

G

Generalisasi 63

Globalisasi 2, 13, 24, 26, 30, 31, 32, 33

H

Heterogen 6, 11

Hipotesis 59, 63, 64, 92

I

Ideologi 5, 11, 14, 15, 16, 28, 33

Ilmiah 7, 10, 58, 59, 60, 63, 64, 66, 72, 74, 91, 92

Instrumen 64, 65, 69, 71, 73, 92

Integrasi 7, 14, 24, 25, 26, 32, 34, 43

Iptek 2, 34

Indeks

111

Bab 4

„

Penelitian Sosial

J

Jati diri bangsa 24, 30, 31, 32, 33

K

Kebudayaan 3, 4, 5, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 25, 43, 76

Keluarga 29, 42, 45, 49

Kuesioner 67, 70, 74, 81

M

Metodelogi 92

Modernisasi 32, 33

Momentum 7

N

Nilai 4, 5, 10, 12, 15,26, 27, 28, 29, 31, 42, 43, 47, 60, 71, 81, 83, 84, 85,

86, 87, 88, 89, 91

Norma 4, 5, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 42, 44, 45, 46, 48, 49

O

Objektif 3, 58, 59, 73

Observasi 65, 66, 70, 71, 72

P

Politik 7, 25, 29, 30, 31, 32, 42, 49

Populasi 61, 73, 92

R

Rancangan Penelitian 58, 59, 62, 64

Reorganisasi 15, 24, 26

Responden 67, 68, 72, 73, 74, 75, 78, 79, 80, 81

Revolusi 2, 5, 7, 12, 25

Riset 74

S

Sampel 64, 73

Statistik 69, 82, 85

T

Tabulasi 74, 78, 80, 81, 82

V

Variabel 61, 64, 69, 82

112

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

Daftar Pustaka

Cohen, Bouce J. 1992, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka

Cipta.

Depdiknas, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Ja-

karta : Balai Pustaka

Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1991. Sosiologi, Edisi 6 jilid I.

Terj. Drs. Aminudin Ram, M. Ed dan Dra. Tita Sobari. Jakarta : Grame-

dia.

Kartono, Kartini. 1992. Patalogi Sosial. Jakarta : Rajawali Press.

Kamanto, Soekarto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga

Fakultas Ekonomi UI.

Koentjaraningrat, 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara

Baru.

_______. 1996. Pengantar Antropologi I. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Lawang, M.2 Robert. 1980. Pengantar Sosiologi. Jakarta : UT.

Soekanto, Soedjono. 1983. Pribadi dan masyarakat. Bandung.

Alumni.

Soekanto, Soerjono dan Heri Tjandasari. 1987

Pengendalian Sosial. Jakarta. CV. Rajawali.

Soekanto. Soejono dan Ratih Lestari. 1988. Sosiologi. Penyimpangan.

Jakarta : CV. Rajawali.

Sutanto, S Astrid Phil. 1988. Pengantar Sosiologi dan Perubahan

Sosial. Jakarta : Bina Cifta.

Kosim, E. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Pengantar diskusi. Bandung :

STBA - ABA.

Sunardjan. 1995. Sosiologi, Semarang : IKIP Semarang Press.

Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan : Bandung. Rosda.

Machendrawaty dan Safei. 2001. Pengembangan Masyarakat Is

lam.

ISBN 978-979-068-

742-4

(no

.

j

i

l

i

d lengkap)

ISBN 978-979-068-

755-4

Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp

6.844

,-

-