Halaman
57
Bab 4
Penelitian Sosial
Bab
IV
Penelitian
Sosial
z
Tujuan Pembelajaran :
Ilmu sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
masyarakat secara ilmiah atau dengan pendekatan ilmu. Kajian
keilmuan tentang masyarakat dapat dilakukan dengan cara
melakukan penelitian sosial. Pada bab ini kalian akan
mempelajari tentang penelitian sosial, yang tujuannya adalah
agar kalian dapat mempraktikan metode penelitian sosial. Agar
dapat melakukan penelilitian sosial, maka kalian harus bisa
merancang metode penelitian sosial yaitu dengan cara
merumuskan rancangan penelitian sosial secara sederhana serta
melaksanakan penelitian sosial secara sederhana. Apabila
kalian sudah dapat melaksanakan penelitian secara sederhana
maka kalian harus bisa mengkomunikasikan hasil penelitian
dengan cara membuat laporan penelitian sosial secara
sederhana serta mempresentasikannya penelitian tersebut
secara sederhana pula.
Manfaat kalian setelah mempelajari bab ini adalah, kalian
dapat mempraktikan metode penelitian sosial yang akan sangat
bermanfaat sekali bagi pengembangan ilmu sosiologi atau
masyarakat.
58
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
Kita pernah mendengar tentang penelitian. Apakah sebenarnya
penelitian itu? Penelitian merupakan sarana untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan. Mungkin anda pernah berpikir tentang hal-hal yang
terjadi disekitar lingkungan. Mengapa terjadi hal seperti ini? Karena
manusia serba ingin tahu tentang sesuatu. Dengan adanya rasa ingin
tahu sebagai jawabannya dapat ditemukan melalui sebuah penelitian
yang akan di bahas pada bab ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam kehidupan di lingkungan
masyarakat sering terjadi masalah-masalah sosial sebagai akibat adanya
kesenjangan sosial dan adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur
yang berbeda sehingga menimbulkan suatu masalah sosial yang terjadi
dimasyarakat. Dari adanya permasalahan tersebut penelitian
merupakan suatu proses.
Penelitian berawal dari sebuah pertanyaan yang ada pada seorang
individu kemudian berkembang menjadi sebuah pemikiran, gagasan
atau ide-ide. Pertanyaan tersebut disesuaikan dengan teori-teori sosial
yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Penelitian sosial yang akan anda lakukan dimulai dari merumuskan
masalah, metode penelitian yang digunakan, pengumpulan dan
pengolahan data hasil penelitian dan tahap yang terakhir yaitu
mempresentasikan hasil penelitian yang anda lakukan.
Berkaitan dengan adanya penelitian sosial, terdapat beberapa topik
yang dapat kita pelajari yaitu:
a. Rancangan penelitian sosial
b. Metoda pengumpulan data
c. Pengolahan data hasil penelitian sosial
d. Laporan penelitian sosial
A. Pengertian Penelitian
Ada beberapa tokoh yang berpendapat tentang penelitian.
a. John, mengartikan penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut
metoda objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara
fakta sehingga menghasilkan dalil dan hukum.
b. Soedjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah
yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah
satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang
dihadapinya.
c. Saifuddin Anwar, penelitian tidak dapat dilakukan tanpa adanya
masalah dan tanpa adanya tujuan.
59
Bab 4
Penelitian Sosial
d. Sanafiah Faisal, Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah
suatu masalah dengan menggunakan secara terancang dan
sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang kebenarannya
(objektif dan sah) mengenai dunia alam dan dunia sosial.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
karakteristik penelitian adalah sebagai berikut.
1. merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus sebagai hasil
dari suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi. Hasil
tersebut dapat berlanjut atau dilanjutkan oleh penelitian lain.
2. Bersifat ilmiah, artinya melalui prosedur tertentu dan sistematis
dengan menggunakan fakta yang diperoleh secara objektif.
Seperti kita ketahui apabila akan melakukan penelitian yang
pertama yang harus kita lakukan adalah menyusun atau merumuskan
rancangan penelitian. Peneliti yang akan melaksanakan penelitian harus
ada persiapan, administrasi, persiapan fisik, persiapan mental maupun
secara profesional. Dengan kata lain peneliti perlu membuat rancangan
penelitian sebelum melaksanakan penelitian. Apakah rancangan
penelitian itu? Akan kita pelajari pada bab ini.
B. Pengertian Rancangan Penelitian
Hasan Shadily dan Echas berpendapat bahwa des
ain
ialah rencana,
pola, potongan, bentuk, model tujuan dan maksud. Rancangan pada
dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu rancangan penelitian sosial,
yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis, pembatasan masalah, dan
metodalogi penelitian.
1. Latar Belakang Masalah
Sebelum muncul suatu permasalahan, tentunya terdapat sebab-
sebab munculnya permasalahan tersebut. Untuk itu dalam suatu
rancangan penelitian ditampilkan hal-hal yang melatar belakangi
terjadinya suatu permasalahan. Di dalam latar belakang masalah, harus
dikemukakan alasan mengapa masalah atau topik penelitian tersebut
dipilih?
Apabila kita akan menyusun latar belakang masalah, yang perlu
kita perhatikan sebagai berikut:
a. Adanya fakta dan data yang bisa mendukung terlaksananya
penelitian.
60
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
b. Urgensi masalah penelitian yang diajukan.
c. Alasan dan manfaat serta keuntungan jika penelitian tersebut
dilakukan.
2. Rumusan Masalah Penelitian
Didalam latar belakang masalah dipaparkan secara singkat tentang
teori, hasil-hasil penelitian, kemampuan seminar dan diskusi ilmiah
maupun pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait erat dengan
topik masalah yang diteliti.
Masalah penelitian merupakan pertanyaan yang mengungkapkan
hubungan antara apa yang diketahui dan apa yang seharusnya
diketahui atau antara teori dan kenyataan.
Misalnya, kemampuan seorang mahasiswa bisa masuk perguruan
tinggi favorit karena merasa memiliki kemampuan dan nilai yang bagus
tetapi kenyataannya ia tidak bisa masuk karena kalah bersaing dengan
siswa lain yang prestasinya lebih baik sehingga ia tidak bisa diterima
disekolah yang diharapkan.
Untuk lebih memperjelas masalah yang hendak kita teliti, kita perlu
memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi munculnya masalah
penelitian tersebut, karena itu sebelum suatu masalah penelitian
dirumuskan, kita perlu mengemukakan kejadian, peristiwa, dan gejala
sosial lainnya yang mungkin melatarbelakangi masalah yang hendak
diteliti.
(Sumber: Majalah Gerbang, 2004)
Dasar utama penelitian adalah rumusan permasalahan berdasarkan
pada latar belakang.
61
Bab 4
Penelitian Sosial
Perlu ditekankan bahwa merumuskan masalah penelitian me-
rupakan tahapan yang penting dalam proses penelitian. Langkah-langkah
selanjutnya akan banyak ditentukan oleh keberhasilan didalam
merumuskan masalah penelitian ini. Jika langkah ini bisa dilakukan
dengan baik, proses berikutnya akan lebih mudah dilalui.
Untuk mempermudah dalam menetapkan permasalahan yang akan
diteliti terdapat beberapa langkah yang sebaiknya anda ikuti, yaitu
sebagai berikut.
a. Menentukan topik dan judul penelitian.
b. Membuat sketsa mengenai masalah-masalah yang dipandang saling
berhubungan.
c. Setelah diketahui luas dan ruang lingkupnya, tentukan aspek-aspek
yang akan diuraikan.
d. Diskusikan sketsa masalah tersebut dengan teman dan guru.
Masalah yang akan dirumuskan harus memperhatikan kesatuan-
kesatuan sebagai berikut.
a. Menggunakan kalimat pertanyaan.
b. Mengungkapkan variabel-variabel penelitian.
c. Mengungkapkan jenis hubungan data variabel penelitian.
d. Mengungkapkan subjek atau populasi penelitian.
Contoh rumusan masalah penelitian, yaitu:
•
Bagaimana latar belakang pendidikan masyarakat di desa Kampung
Naga, Kabupaten Garut?
•
Apa yang menjadi penyebab masyarakat desa Kampung Naga
tertutup terhadap perubahan sosial dan perubahan budaya?
•
Apa akibat dari sikap masyarakat di kampung Naga tidak mau
menerima perubahan-perubahan sosial maupun budaya?
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin ditemukan
dalam penelitian tesebut. Oleh karena itu, antara rumusan masalah dan
tujuan penelitian harus sejalan. Tujuan penelitian merupakan rumusan
kalimat yang menunjukan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu
dalam penelitiannya. Dalam rumusan masalah dikemukakan dalam
bentuk pertanyaan, tujuan penelitian dikemukakan dalam bentuk
pernyataan. Bentuk rumusan masalah dan tujuan penelitian, sebenarnya
hampir sama. Perbedaannya terletak pada fomulasi atau bentuk
kalimatnya.
62
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
Contoh tujuan penelitian dengan rumusan masalah.
•
Rumusan masalah:
Apa penyebab masyarakat di Desa Kampung Naga kabupaten
Garut tidak mampu menerima perubahan-perubahan sosial
maupun perubahan budaya.
•
Tujuan penelitian:
Untuk mengetahui penyebab masyarakat di Desa Kampung
Naga tidak mau menerima perubahan sosial maupun perubahan
budaya.
Antara rumusan masalah dan tujuan penelitian hubungan saat
menarik kesimpulan dari penelitian. Jika rumusan masalah merupakan
pertanyaan, tujuan penelitian merupakan jawaban yang diperoleh dari
dilaksanakannya penelitian tersebut. Jumlah penelitian harus
disesuaikan dengan rumusan penelitian.
Manfaat penelitian perlu dikemukakan dalam rancangan penelitian
agar diketahui hasil yang akan dicapai dan untuk siapa hasil penelitian
ini dilakukan. Rumusan manfaat penelitian merupakan kelanjutan dari
tujuan penelitian.
Didalam penelitian biasanya terdapat dua manfaat penelitian, yaitu
menfaat teoritis, misalnya untuk kepentingan akademis dan ilmu
pengetahuan. Manfaat praktis misalnya untuk pengambilan keputusan.
Contoh tujuan penelitian dengan rumusan masalah:
•
Tujuan penelitian:
Untuk mengetahui penyebab masyarakat desa Kampung Naga
kabupaten Garut tidak mau menerima perubahan-perubahan sosial
maupun perubahan budaya.
•
Manfaat penelitian:
Dengan mengetahui penyebab masyarakat desa Kampung
Naga tidak mau menerima perubahan-perubahan sosial maupun
perubahan budaya bisa diambil solusi atau cara mengatasi masalah
tersebut.
4. Tinjauan Kepustakaan
Setiap akan melaksanakan suatu rencana penelitian tentu anda
sangat memerlukan tambahan pengetahuan melalui beberapa literatur
untuk mengetahui penelitian-penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya, yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
63
Bab 4
Penelitian Sosial
Literatur-literatur yang anda baca dapat memberikan gambaran
beberapa hal yang perlu diketahui tentang penelitian yang akan
dilakukan, dan juga data penulisan laporan penelitian nantinya.
Manfaat yang diperoleh dari studi kepustakaan antara lain sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apakah topik penelitian yang telah kita pilih
itu telah diselidiki oleh orang lain sebelumnya, sehingga pekerjaan
kita tidak merupakan duplikasinya.
2. Untuk mengetahui hasil penelitian orang lain dalam bidang
penyelidikan kita, sehingga dapat memanfaatkannya untuk
mendukung penelitian kita itu, atau digunakan sebagai rujukan
dan teori penunjang tentang generalisasi penelitian kita.
3. Untuk memperoleh bahan-bahan yang mempertajam atau
membenarkan orientasi dan dasar teoritis tentang topik atau
masalah penelitian kita.
4. Untuk memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang
telah diterapkan terhadap pokok persoalan penelitian kita itu.
5. Untuk dijadikan bahan rujukan/daftar kepustakaan dalam
penulisan laporan (karya tulis ilmiah) hasil penelitian kita, sehingga
menjadi suatu karya tulis yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenaran dan keilmiahannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan tinjauan
kepustakaan yaitu dalam memilih sumber bacaan harus diperhatikan
sebagai berikut:
a. Prinsip relevansi, artinya sumber tersebut berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
b. Prinsip kemutakhiran, artinya sumber tersebut tidak ketinggalan
zaman.
Selanjutnya kita akan membahas tentang Hipotesis, apakah
Hipotesis itu? Akan kita pelajari dalam bab ini.
5. Hipotesis
Dalam kehidupan sosial sehari-hari kita mendapati adanya
perkelahian remaja (tawuran) timbul pertanyaan apa sebabnya para
pelajar SLTA sering berkelahi? Untuk menjawab pertanyaan kita itu,
timbul dugaan misalnya perkelahian pelajar (tawuran) disebabkan
kurangnya perhatian orang tua dan guru terhadap mereka. Dugaan
kita itu bersifat sementara karena belum dibuktikan kebenarannya oleh
64
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
data-data hasil penelitian ilmiah. Tiap-tiap pernyataan (dugaan) tentang
sesuatu hal yang bersifat sementara dan belum dibuktikan kebe-
narannya oleh data-data hasil penelitian ilmiah. Tiap-tiap pernyataan
(dugaan) tentang sesuatu hal yang bersifat sementara dan belum
dibuktikan kebenarannya secara empiris dan ilmiah disebut hipotesa.
Hipotesis berasal dari bahasa latin, yaitu
hypo
yang berarti kurang
dari dan
theis
yang berarti pendapat. Jadi, yang dimaksud hipotesis
adalah suatu pendapat yang masih sederhana. Suatu hipotesis dapat
pula berasal dari pengamatan atau penjajakan atas sejumlah kejadian
dilapangan. Hipotesis ini disebut hipotesis induktif. Suatu hipotesis
dapat muncul dari teori yang telah ada. Hipotesis merupakan suatu
pendapat baru yang dikembangkan dari suatu teori. Hipotesis ini
disebut hipotesis deduktif.
Hipotesis sering dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
menghubungkan dua atau lebih variabel. Hipotesis berfungsi sebagai
jawaban sementara untuk masalah penelitian.
Fungsi hipotesis sebagai berikut:
1. Merumuskan jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang muncul sehubungan dengan peristiwa yang terjadi.
2. Untuk menguji kebenaran suatu teori, pendapat, atau pernyataan.
3. Memberi ide untuk menghubungkan suatu teori (pendapat).
4. Memperluas dan menunjukan pengetahuan dan pengertian kita
terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.
6. Pembatasan Masalah
Istilah lain untuk pembatasan masalah yaitu batasan konsep dan
penegasan masalah. Dalam rancangan penelitian, peneliti harus juga
memberikan batasan pengertian dari setiap istilah konsep atau variabel
yang digunakan.
Pembatasan masalah digunakan untuk memudahkan pembaca
tentang yang diteliti sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara
peneliti dan orang lain. Dan selain itu juga, pembatasan masalah juga
digunakan sebagai pedoman peneliti untuk mengoperasionalkan
konsep dan variabel yang ada dalam penelitian kedalam instrumen
penelitian, seperti pertanyaan atau dalam menetapkan sampel
penelitian.
7. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan gambaran bagi seorang peneliti
tentang langkah-langkah yang akan dilakukannya sehingga masalah
65
Bab 4
Penelitian Sosial
tersebut dapat dipecahkan sesuai dengan harapan peneliti. Metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengum-
pulkan data penelitiannya.
Pemilihan metode penelitian ditentukan oleh:
a. Objek peneliti.
b. Sumber data.
c. Waktu.
d. Teknik untuk mengolah data.
e. Jumlah peneliti.
Metode penelitian berkaitan dengan cara pengumpulan data,
sedangkan alat untuk mengumpulkan data penelitian disebut instrumen
penelitian. Jadi, harus dibedakan antara metode penelitian dan instrumen
penelitian. Adakalanya nama untuk metode penelitian dan instrumen
memang sama. Misalnya, metode untuk mengumpulkan data adalah
tes, instrumen untuk mengumpulkan data juga bernama tes. Begitu juga
metode angket, instrumennya berupa angket. Akan tetapi, dalam metode
observasi digunakan instrumen berupa check-list, metode dokumentasi
digunakan instrumen pedoman dokumentasi.
Pada hakikatnya, metode penelitian itu ada dua, yaitu (a) metode
tes, dan (b) metode nontes. Adapun metode nontes masih dapat dirinci
lagi seperti dibawah ini.
a. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan
seseorang. Ditinjau dari pelaksanaannya, interview dibedakan atas:
(Sumber: Majalah Gerbang, 2004)
Proses wawancara dalam sebuah penelitian.
66
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
1. Interview bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja
tetapi juga mengingat data apa yang akan dikumpulkan.
2. Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh
pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap
dan terperinci.
3. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara
bebas dan wawancara terpimpin.
b. Observasi
Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka
mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian
melalui proses pengamatan langsung dilapangan. Dalam kegiatan
observasi ini, pengamatan yang dilakukan bukan sekadar
mengamati sesuatu, seperti mengamati bulan, mengamati
pemandangan yang indah, atau mengamati deburan ombak di laut.
Namun, pengamatan dalam penelitian harus berada dalam lingkup
kegiatan ilmiah.
Menurut keberadaan pengamat di lapangan, observasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pengamatan terlibat (observasi partisipasi), yaitu observasi yang
dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri ke dalam
lingkungan objek pengamatan. Misalnya, seorang peneliti ingin
meneliti tentang pola hidup masyarakat Tengger, maka untuk
mengetahui hal ini peneliti dapat melakukan observasi
partisipasi, yaitu hidup bersama dengan masyarakat Tengger
selama jangka waktu tertentu sehingga peneliti bisa lebih
mendalami budaya dan pola hidup yang dianut oleh masyarakat
Tengger tadi, termasuk lingkup pola pikir mereka. Observasi
partisipasi ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu (a)
partisipasi sebagian, maksudnya peneliti tidak terlibat secara
penuh dalam objek pengamatannya, tetapi hanya terlibat pada
waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan pengambilan
data, dan (b) partisipasi penuh maksudnya adalah peneliti
melibatkan diri secara penuh kedalam objek pengamatan.
2. Observasi tak terlibat (observasi nonpartisipasi), yaitu peneliti
tidak melibatkan diri secara langsung ke dalam objek
pengamatan, tapi tetap bisa memperoleh gambaran mengenai
objeknya, misalnya seorang peneliti ingin mengamati tentang
pola perilaku pengamen anak-anak di sebuah terminal. Dalam
proses pengamatan objeknya, peneliti tidak harus berperilaku
67
Bab 4
Penelitian Sosial
atau menjadi bagian dari pengamen tersebut, namun cukup
dengan cara mengamati pola perilaku, kegiatan atau kesibukan
mereka dari jarak tertentu.
c. Angket atau Kuesioner
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal lain yang ia ketahui. Kuesioner terdiri
atas beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan sudut pandang-
nya, yaitu:
1. dipandang dari cara menjawab
a. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab pertanyaan peneliti.
b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya.
2. dipandang dari jawaban yang diberikan
a. Kuesioner langsung, dan
b. Kuesioner tidak langsung.
3. dipandang dari bentuknya
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama
dengan kuesioner tertutup.
b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
c. Check-list, sebuah daftar.
d. Skala bertingkat, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukan tingkatan.
Keuntungan dari metode kuesioner antara lain sebagai berikut:
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden yang
jumlahnya relatif banyak.
3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-
masing, dan menurut waktu senggang responden.
4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur, dan tidak
malu-malu menjawab.
5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat
diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Kelemahan dari metode kuesioner antara lain sebagai berikut:
a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada
pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi
diberikan kembali kepadanya.
68
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
b. Sering kali sukar diberi validitasnya (kesahihannya).
c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan
sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
d. Sering kali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.
Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka
pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%.
e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-
kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
d. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemam-
puan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Berdasarkan objek atau sasaran yang akan dievaluasi, tes
dibedakan menjadi:
1. Tes kepribadian (
personality test
), yaitu tes yang digunakan
untuk mengungkap kepribadian seseorang. Hal yang diukur
dalam tes ini dapat berupa kedisiplinan, kreativitas dan
sebagainya.
2. Tes prestasi (
achievment test
), yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
3. Tes bakat (
aptitude test
), yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur atau mengetahui bakat seseorang.
4. Teknik proyeksi
5. Tes minat (
measures of interest
), yaitu alat untuk menggali minat
seseorang terhadap sesuatu.
6. Tes intelegensi (
intelegensi test
), yaitu tes yang digunakan untuk
mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat atau
perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara
memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur.
7. Tes sikap (
altiude test
) atau skala sikap, yaitu alat yang
digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai
sikap seseorang.
e. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Dalam pelaksanaannya, peneliti menyelidiki benda-
benda tertulis seperti buku, majalah, notulen rapat, catatan harian,
dan sebagainya. Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan:
69
Bab 4
Penelitian Sosial
kegiatan
1. pedoman dokumentasi, yang memuat garis-garis besar atau
kategori yang akan dicari datanya.
2. Perhatian.
3. Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan
datanya.
Dokumen bukan hanya berwujud tulisan saja, tetapi dapat
berupa benda-benda peninggalan sejarah. Metode ini dapat
merupakan metode utama, apabila peneliti melakukan pendekatan
analisis isi.
Bagaimana menurut pendapat anda, metode penelitian apa
yang cocok untuk menguji masalah kenakalan remaja dan
pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa?
C. Pengumpulan Data
Apabila data penelitian sudah diperoleh, langkah berikutnya
adalah pengolahan data atau analisis data. Pada dasarnya, pengolahan
data penelitian ini tergantung pada jenis datanya. Jika data itu berupa
angka-angka, maka data itu dianalisis dengan statistik, dan penelitian
ini disebut penelitian kuantitatif. Akan tetapi, jika penelitian itu bukan
berupa angka-angka, melainkan pernyataan dengan kata-kata atau
tindakan, maka analisisnya tidak perlu menggunakan statistik, dan
penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
Pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan melalui cara-
cara berikut ini:
1. Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
Tes sebagai instrumen penelitian terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai
berikut:
a. Tes buatan guru, yaitu tes yang disusun oleh guru dengan prosedur
tertentu dan belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak
diketahui ciri-ciri kebaikannya.
70
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
b. Tes standar, yaitu tes yang telah tersedia di lembaga tes dan sudah
terjamin keampuhannya. Jadi, tes standar merupakan tes yang
sudah mengalami uji coba berkali-kali dan dianggap cukup baik.
Selain itu, proses pengumpulan data juga dilakukan melalui
kegiatan observasi, wawancara, kuesioner, atau angket.
2. Analisis Isi Media Massa
Sumber data dalam penelitian dapat diperoleh juga melalui media
massa, seperti surat kabar, majalah, tabloid, radio, dan televisi.
Pengumpulan data melalui media massa ini dapat dilakukan dengan
merekam bila data berasal dari media elektronik, dan menulis atau
mencatat kembali jika data berasal dari media cetak.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan penelusuran dan
penelaahan literatur. Kegiatan ini sangat diperlukan dalam melakukan
penelitian, dan dianggap sebagai suatu bentuk survei terhadap data
yang telah ada, tanpa memandang jenis metode penelitian yang dipilih.
Studi kepustakaan juga dapat dilakukan pada saat sebelum atau
sesudah pemilihan masalah penelitian. Bila dilakukan sebelum
pemilihan masalah penelitian maka studi kepustakaan berguna untuk
mendapatkan ide-ide terbaru, untuk diangkat menjadi bahan atau
masalah penelitian. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sumber
untuk mencari data sekunder yang mendukung penelitian.
Berdasarkan klasifikasinya data dibedakan menjadi:
a. Menurut cara memperolehnnya, terdiri atas:
1. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari tangan
pertama dan diolah oleh organisasi atau perorangan. Pengam-
bilan data meliputi teknik wawancara, observasi, yang
dirancang sesuai dengan tujuannya, bersifat langsung sehingga
sifat akurasinya tinggi.
2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh suatu
organisasi atau perorangan yang diperoleh dari pihak lain yang
telah mengumpulkan dan mengolahnya.
b. Menurut waktu pengumpulannya data terdiri atas:
1.
cross-section
, merupakan data yang dikumpulkan pada waktu
tertentu memberikan gambaran keadaan waktu itu.
2.
Time series
, data merupakan data yang dikumpulkan dari waktu
ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau
pertumbuhan.
71
Bab 4
Penelitian Sosial
c. Menurut sifatnya, data dibagi menjadi:
1. Data kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angka.
2. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka.
d. Menurut sumbernya data dibagi menjadi:
1. data internal, merupakan data yang menggambarkan keadaan
di dalam suatu organisasi, seperti negara, perusahaan, dan
sebagainya.
2. Data eksternal, merupakan data yang menggambarkan sesuatu
diluar organisasi.
Beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan dalam proses
pengumpulan data ialah sebagai berikut:
1. Seleksi data yaitu memilih data yang valid (sah, berlaku) dan yang
paling erat berhubungan dengan inti masalahnya.
2. Dari sumber pertama atau asli sifatnnya sedapat mungkin
hendaknya diusahakan mencari dan mendapatkan data dari sumber
aslinya, sedikit mungkin mengambilnya dari sumber informasi
sekunder , ketiga, dan seterusnya. Sebab, pada umumnya, ide-ide
yang diceritakan kembali ataupun dikutip lagi itu akan kehilangan
arti, nilai, dan orsinalitasnya.
3. Saat data ditulis atau diceritakan atau dikeluarkan apabila ada
tulisan lama, maka harus ditinjau dan diinterpretasikan kembali
dalam kegiatannya dalam konteks sosial yang baru dan perkem-
bangan teknologi yang muktahir sekarang.
4. Membuat catatan-catatan data untuk memudahkan pelaksanaan
penelitian, perlu dibiasakan untuk membuat catatan data secara
seksama dan cermat.
5. Koreksi, revisi, dan modifikasi atau pengubahan perlu kiranya
diadakan koreksi, revisi, dan modifikasi terhadap data informatif
dan permasalahannya selama proses pengumpulan data, hendak-
nya kita menghadapi masalahnya dan menganalisanya dengan hati
dan pikiran terbuka.
Data penelitian dikumpulkan baik lewat instrumen pengumpulan
data, observasi, maupun lewat data dokumentasi. Data yang harus
dikumpulkan mungkin berupa data primer, data sekunder, atau
keduanya.
Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian mempunyai
tujuan mengungkap fakta mengenai variable yang diteliti. Tujuan untuk
mengetahui haruslah dicapai dengan menggunakan metode atau cara-
cara yang efisien dan akurat.
72
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
Dari segi interpresentasinya, data penelitian dapat dikategorikan
menjadi dua macam, yaitu data yang bersifat faktual dan data yang
bersifat bukan faktual. Data faktual adalah data yang diperoleh dari
subjek, berdasarkan anggapan bahwa memang subjeklah yang lebih
mengetahui keadaan sebenarnya dan pihak penelitian berasumsi bahwa
informasi yang diberikan oleh subjek adalah benar, sedangkan data
yang bersifat bukan faktual adalah data mengenai subjek penelitian
yang perlu digali secara tidak langsung lewat cara-cara pengukuran
dikarenakan subjek penelitian biasanya tidak mengetahui faktanya.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
melalui studi kepustakaan, menggunakan daftar pertanyaan (angket),
wawancara, observasi, dokumentasi, dan analisis media massa.
4. Observasi
Dalam pemahaman yang sempit, observasi dapat diartikan sebagai
memperhatikan sesuatu hanya dengan mata telanjang, misalnya
mengamati bulan purnama. Dalam suatu penelitian, observasi meliputi
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan tes, angket, rekaman
gambar, dan rekaman suara sehingga observasi merupakan penga-
matan dalam metode ilmiah.
Beberapa cara yang biasa dilakukan dalam observasi antara lain
sebagai berikut:
a. Membuat catatan anekdot, yaitu catatan informasi yang digunakan
pada waktu mengadakan observasi dan berisi suatu gejala atau
peristiwa misalnya tingkah laku manusia yang diperoleh dalam
pengamatan bebas.
b. Membuat daftar cek, yaitu aftar yang berisi catatan setiap faktor
secara sistematis.
5. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya (si
peneliti) dan responden.
Wawancara berbeda dengan percakapan sehari-hari, karena:
a. Pewawancara dan responden pada umumnya belum saling
mengenal;
b. Pewawancara selalu bertanya;
c. Responden selalu menjawab;
d. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti alur pembicaraan;
e. Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan pada suatu jawaban.
73
Bab 4
Penelitian Sosial
Menurut tujuannya terdapat dua macam wawncara yaitu:
a. wawancara survei, yang bertujuan mencari data untuk suatu
populasi tertentu;
b. wawancara diagnistik, yang bertujuan mendiagnosis seseorang
tentang masalah yang dihadapi.
Pada saat melakukan wawancara, pewawancara harus memiliki
sikap-sikap sebagai berikut:
1. Netral, dengan cara tidak memberikan reaksi dan bentuk apa pun
terhadap jawaban yang diberikan responden.
2. Adil, pewawancara harus memperlakukan semua responden sama,
tidak memihak agar responden merasa aman dalam memberikan
jawaban atau keterangan.
3. Ramah dalam mewawancarai, pewawancara harus selalu bersikap
ramah dengan wajar, tanpa dibuat-buat, segar dan berpenampilan
rapi serta menarik.
4. Hindari ketegangan, pada saat wawancara hindarilah ketegangan
dan hilangkan kesan seolah-olah responden sedang diuji, agar
responden tidak merasa tegang.
Seorang peneliti sebaiknya mengikuti langkah-langkah pelakanaan
wawancara, yaitu:
a. Membuat pedoman wawancara;
Terdapat dua macam pedoman wawancara, yaitu sebagai berikut:
1. Pedoman wawncara tidak berstruktur, merupakan pedoman
wawancara yang hanya memuat garis besar wawancara.
2. Pedoman wawancara berstruktur, merupakan pedoman
wawancara yang disusun secara terinci. Butir-butir pertanyaan
telah dipersiapkan dan pewawancara tinggal memberi tanda cek.
b. Menetapkan sampel sesuai dengan tujuan penelitian agar sampel
benar-benar memiliki informasi yang dibutuhkan.
c. Latihan wawancara untuk pewawancara dan instrumen pelaksa-
naannya.
6. Analisis Media Massa
Televisi, radio, koran merupakan media massa yang dapat
dijadikan sebagai sumber data. Berita-berita yang diperoleh tersebut
harus seleksi untuk memilih yang akan dipakai dalam penelitian.
Berita-berita yang bagaimanakah yang dapat dijadikan data, yaitu:
a. beritanya aktual,
b. berita yang objektif,
74
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
b. berita yang objektif,
c. tidak memihak sehingga tidak menyesatkan pengumpulan data,
d. mengandung wawasan ilmiah.
Selanjutnya apabila berita sudah terkumpul, kita dapat mengin-
dentarisasi data dengan pemberian kode, pembuatan matrik data,
pembuatan tabulasi data dan penganalisisan data.
Apakah perbedaan angket dan kuesioner?
A
ngket adalah daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah
tertentu dengan luang untuk menjawab bagi setiap pertanyaan.
Sedangkan kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri
atas serangkaian pertanyaan tertulis bertujuan mendapatkan
tanggapan dari kelompok orang terpilih.
7. Angket
a. Angket tertutup
Dikatakan angket dalam bentuk tertutup, apabila semua pertan-
yaan yang ada dalam angket tersebut jawabannya sudah disediakan,
dalam arti responden tidak diberi kesempatan untuk menuliskan
jawaban yang tidak disediakan dalam angket tersebut. Angket
seperti ini layaknya, jika anda sedang mengerjakan soal-soal dalam
bentuk pilihan ganda, jadi semua jawabannya telah tersedia, tinggal
mengisi mana yang sesuai dengan pendapat responden.
Contoh:
1. Penghasilan orang tua kalian dalam satu bulannya sebesar ....
a. Rp 700.000 – Rp 1.500.000
b. Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
c. Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000
d. Lebih dari Rp 3.500.000
2. Seorang siswa tidak naik kelas disebabkan oleh ....
a. tidak ada perhatian dari orang tua
b. malas belajar
c. sering tidak masuk karena kurang biaya
d. tidak suka dengan pelajaran
75
Bab 4
Penelitian Sosial
3. Agar pelajaran di kelas menjadi berhasil, guru harus ....
a. membawa siswa ke pengalaman belajar
b. cara mengajar yang tidak monoton
c. menggunakan beberapa metode dalam proses pembela-
jaran
d.
siswa diajak aktif ber
fi
kir
Ketiga contoh daftar pertanyaan di atas jawabannya sudah
tersedia sehingga responden atau orang yang akan mengisinya
tinggal memilih mana jawaban yang menurutnya benar. Jadi tidak
ada kesempatan bagi responden untuk mengisi jawaban lain selain
yang telah disediakan.
b.
Angket terbuka
Angket terbuka adalah angket yang jawaban-jawabannya dalam
daftar pertanyaan, sepenuhnya diserahkan kepada responden untuk
mengisinya sesuai dengan data dan fakta yang dimiliki responden
tersebut.
Contoh:
1.
Penghasilan orang tua anda setiap bulan sebesar ....
2. Agar kegiatan proses belajar mengajar berhasil, guru harus ....
3. Seorang siswa tidak naik kelas disebabkan oleh ....
4. Isilah kolom di bawah ini sesuai dengan data yang ada!
c. Angket kombinasi
Merupakan angket dengan bentuk pertanyaan kombinasi antara
angket tertutup dan angket terbuka. Dalam angket kombinasi,
alternatif akhirnya dengan angket terbuka sehingga responden
mempunyai ruang untuk memiliki jawaban lain. Contoh angket
kombinasi, yaitu:
1.
Menurut anda, tindakan apa yang harus dilakukan untuk me-
nangani anak-anak jalanan?
N
O
Nama
Tempat &
tanggal lahir
Pendidikan
Tahun
lulus
Alamat
1.
2.
3.
4.
5.
76
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
a. Menyerahkannya ke bagian dinas sosial.
b. Melaporkan ke polisi
c. Memasukkannya ke rumah singgah untuk memperoleh
keterampilan
d.
.... (lainnya)
8. Daftar Cocok
Daftar cocok adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan
tentang suatu permasalahan yang berkaitan dengan pokok bahasan atau
sub pokok bahasan yang disampaikan pada siswa. Pertanyaan-pertan-
y
aan ini hendaknya bersifat singkat, tapi jelas. Alat ini dapat digunakan
untuk kepentingan individu guru, siswa, atau kelompok.
Contoh: Daftar cocok guru mengenai kebudayaan, bubuhkan sebuah
tanda check (
√
) pada kolom yang tepat.
Skala Bertingkat
S
kala bertingkat atau
numerical scaling
adalah alat pengumpulan
data untuk mengukur karakteristik tertentu sebagaimana diharapkan
muncul dalam arti siswa. Tipe ini merupakan
rating scale
yang paling
sederhana baik bentuk maupun pengadministrasiannya yang dalam
pelaksanaannya diikuti oleh angka yang menunjukkan kualitas ke-
beradaan tersebut.
Untuk mengembangkan alat eveluasi ini ada sejumlah kaidah yang
harus diperhatikan dan dicermati oleh pengembang alat evaluasi.
Kaidah-kaidah tersebut sebagaimana dinyatakan oleh Asmawi Zaenul
adalah sebgai berikut:
No
Pertanyaan
Ya
Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
Budaya kita adalah budaya yang memiliki
nilai paling tinggi.
Percampuran budaya asli dengan budaya
asing selalu menimbulkan masalah.
Bangsa Indonesia mendapat predikat
bangsa yang korup.
Ketidaktaatan membuang sampah sudah
merupakan budaya kita, sehingga selalu
menimbulkan banjir.
Penebangan hutan liar sudah menjadi
bagian kehidupan masyarakat pedalaman.
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
77
Bab 4
Penelitian Sosial
1) Jumlah pertanyaan atau pernyataan haruslah terbatas, tetapi tetap dapat
memberi gambaran yang utuh dari keseluruhan hal yang diukur.
2) Angka untuk perangkat ratting scale harus mempunyai arti yang
sama.
3)
Jumlah kategori angka yang digunakan supaya diusahakan cukup
bermakna, tetapi tidak terlalu rumit sehingga tidak jelas lagi per-
bedaan
arti satu angka dengan angka lainnya. Sebagai patokannya
tidak lebih dari 7 kategori.
4)
Setiap pernyataan atau pertanyaan hendaknya hanya mengukur
satu karakteristik atau satu komponen.
5)
Bila digunakan untuk mengukur suatu prosedur, sebaiknya pertan-
yaan
atau pernyataan disusun secara urut dari yang termudah ke
yang lebih sukar.
Contoh
Petunjuk:
Berilah tanda (
√
) di bawah angka-angka yang ada di depan
pernyataan. Angka tersebut mengandung makna sesuai
dengan pendapatmu:
1
= sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = netral
4 = setuju
5 = sangat setuju
Skala Bertingkat (
numerical rating scale
)
SMA
: ..........................................
Kelas : ..........................................
Nama Siswa : ..........................................
Tanggal : ..........................................
Waktu
: ..........................................
Tujuan
: Untuk mengetahui tingkat ketaatan siswa
No
Aspek yang diukur
1
2
3
4
5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
Menyapa
Ketepatan datang ke sekolah
Keseriusan mengikuti pelajaran
Kelengkapan atribut sekolah
Keseriusan mengerjakan PR
Melaksanakan piket di kelas
Membersihkan papan tulis
Ketepatan mengerjakan tugas
Merokok di sekolah
Bolos sekolah
78
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
D. Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data, baik data yang bersifat kuantitatif maupun
data yang bersifat kualitatif diawali oleh suatu tabulasi data kedalam
suatu table induk, klasi
fi
kasi data, analisi-analisi deskriptif, pengjian
hipotesia penelitian, dan diakhiri oleh penyimpulan hasil analisis. Tabu-
l
asi adalah proses pembua tab table induk yang memuat susunan data
penelitian berdasarkan klasi
fi
kasi yang sitematis sehingga lebih mudah
untuk dianalisis lebih lanjut. Pengolahan data penelitian yang sudah
diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorga-nisasikan data
sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan dapat ditafsirkan.
Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan meng-
k
la-si
fi
kasikan. Menimbang dan menyaring data ialah memilih secara
hati-hati data yang relevan tepat dan berkaitan dengan masalah yang
tengah diteliti. Mengatur dan mengklasi
fi
kasikan adalah menggolongkan,
serta menyusun menurut aturan tertentu.
Jika penelitian dilaksanakan untuk tujuan yang inferensial, yaitu
tujuan mencari salah satu kesimpulan, maka penelitian harus dilengkapi
dengan penganalisaan, interpretasi data dan penarikan kesimpulan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pengolahan data
ialah seperti berikut ini
1. Meny
usun
Data
Data penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti, dikelom-
pokkan agar mudah dalam mengolahnya. Pengelompokan data dilakukan
dengan cara:
1) Memeriksa data mulai dari mengecek nama dan kelengkapan iden-
t
itas responden, mengecek kelengkapan data dan mengecek macam
isian data. Hal ini dimaksudkan untuk memilih data yang terpakai
atau dapat digunakan dalam penelitian sehingga memper-mudah
p
roses pengolahan.
2) Memberi kode pada setiap data yang terkumpul. Hal ini dimak-sud-
kan agar semua variable dalam penelitian mudah untuk diolah.
Contoh dari angket:
No
Objek Penelitian
Kode
1.
Jenis Kelamin
a. laki-laki
b. perempuan
1
2
79
Bab 4
Penelitian Sosial
2. Pengkodean Data
a. Pengkodean terhadap jawaban yang berupa angka jawaban-jawaban
responden yang berupa angka dapat diperoleh dari pertanyaan-per-
tanyaan tentang usia, tinggi dan berat badan, penghasilan perbulan,
jumlah anak dan sebagainya. Pengkodean pada jawaban-jawaban
dalam bentuk angka lebih mudah dilakukan karena angka-angka
jawaban tersebut sudah dapat dijadikan sebagai kode.
Contoh:
B
ila jawaban berupa angka tersebut terdapat dalam bentuk interval
kelas, maka perlu dilakukan pengkodean tersendiri.
Contoh:
b. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan tertutup.
P
ertanyaan tertutup merupakan bentuk pertanyaan yang sudah
memiliki beberapa alternatif jawaban sehingga responden hanya
Pertanyaan
Jawaban
Kode
Berapakah jumlah anak anda?
Berapakah usia sekarang?
Berapakah penghasilan anda perbu-
lan?
4
35
Rp 700.000,00
4
35
700.000
Pertanyaan
Jawaban
Kode
Berapakah pengeluaran anda
setiap bulan?
a. Rp 750.000,00
b. Rp 1.000.000,00
c. > Rp 1.000.000,00
1
2
3
2.
3.
4.
Tingkat pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
Pekerjaan
a. PNS
b. Pegawai Swasta
Pendapatan dalam satu bulan
a. < Rp 750.000,00
b. Rp 750.000,00 - Rp 1.500.000,00
c. > Rp 1.500.000,00
1
2
3
4
1
2
1
2
3
80
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia, sesuai dengan
instruksi yang diberikan.
Contoh:
c. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan terbuka.
Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan yang diajukan. Tetapi,
sebelum dilakukan Pengkodean terhadap jawaban-jawaban dari
pertanyaan terbuka ini, perlu dibuat kategorisasi atas jawaban-
jawaban tersebut karena variasi jawaban yang diperoleh cukup
banyak. Untuk membuat kategori jawaban ada kodenya.
Contoh:
Bagaimanakah tanggapan anda sebagai anggota masyarakat
tentang kegiatan Pos Yandu di lingkungan anda?
Jawaban yang ditulis dari responden sangat beragam yaitu:
• Sangat baik, karena memberi manfaat bagi kesehatan anak
balita.
•
Cukup baik
• Kurang baik
• Tidak tahu
• Penyelenggaraan Pos Yandu sekarang ada peningkatan.
• Kegiatan Pos Yandu membosankan.
• Saya tidak bisa memberi pendapat/tanggapan.
3. Tabulasi Data
Menurut Kamus Besar Indonesia (1995), tabulasi adalah penyajian
data dalam bentuk table atau daftar untuk memudahkan dalam penga-
matan dan evaluasi tabulasi merupakan proses pengolahan data yang
dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel. Hasil tabu-
lasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian karena
data-data yang diperoleh dari lapangan sudah tersusun dan terangkum
dalam tabel-tabel yang mudah dipahami maknanya.
Contoh Tabel Frekuensi (Distribusi Frekuensi).
Pertanyaan
Jawaban
Kode
Apakah anda setuju dengan
adanya RUU Pornogra
fi
dan
porno aksi?
a. Ya
b. Tidak
1
0
81
Bab 4
Penelitian Sosial
Data hasil penelitian perlu disusun dan dihitung jumlahnya agar
dapat dilukiskan dalam tabel frekuensi
Tabel Frekuensi Nilai Sosiologi Kelas XI IPS I untuk 40 siswa
Apabila datanya banyak, perlu dilakukan pengelompokan,
pengga-bungan data kedalam satu kelompok disebut interval kelas.
Setiap kelompok data harus sama besar dan digunakan bilangan ganjil
sehingga titik tengahnya bukan pecahan.
Tabulasi data dapat dilakukan melalui:
• Tabulasi langsung
• Lembaran kode (
code sheet
)
Tabulasi langsung
Tabulasi langsung yaitu data langsung ditabulasi dari kuesioner
kedalam table yang sudah dipersiapkan tanpa perantara lainnya,
cara ini biasanya dilakukan untuk data yang jumlah responden dan
variabelnya sangat sedikit. Proses penabulasian data secara langsung
ini dikodekan dengan sistem
Tally
(lidi)
Contoh :
Tabel Frekwensi Kunjungan Orangtua Yang Membawa Balita
Ke Posyandu Desa X, Selama 2 Tahun
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa
orang tua yang membawa anak balitanya di desa X sangat sering
mengunjungi posyandu selama dua tahun terakhir.
Nilai
F
F. Komulatif
%
% Komulatif
6
7
8
9
2
14
20
4
2
16
36
40
5
35
50
10
5
40
90
100
Nilai
F
F. Komulatif
Sangat Penting
Sering
Cukup Sering
Jarang
21
17
9
3
Jumlah
50
82
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
4. Tabulasi Data ke Dalam Tabel Frekuensi dan Tabel Silang
a. Tabel frekuensi
Tabulasi data ke daiam tabel frekuensi dilakukan sebelum
analisis data, tabel frekuensi untuk semua variabel penelitian yang
disusun tersendiri. Tabel tabel ini dijadikan bahan dasar untuk
analisis, baik bagi peneliti sendiri maupun orang lain yang ingin
memanfaatkan data penelitian tersebut. Tabel frekuensi merupakan
tabel yang menyajikan beberapa kali sesuatu hal tejadi. Penyusunan
tabel frekuensi berguna untuk mengelompokkan data bagi penyu-
sunan tabel silang.
Contoh:
Tabel Jenis Kelamin Responen
Rumus perhitungan presentase
Pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu cara men-
golah data kuantitatif sedemikian rupa sehingga data penelitian
tersebut mempunyai arti. Pengolahan data melalui teknik statistik
dapat dilakukan berbagai cara.
b. Distribusi frekuensi
Biasanya data yang diperoleh peneliti dari lapangan masih
berupa data mentah, maka dan itu, perlu diatur dalam kategori atau
kelas tertentu agar data tersebut mudah dipahami, pengaturan data
yang sedemikian bias dilakukan melalui tabel frekuensi. Contoh,
kita memperoleh data mengenai bidang studi sosiologi untuk 50
orang siswa.
8767647867
3486534722
Jenis Kelamin
Frekuensi (f)
Presentase (%)
Perempuan
Laki-laki
30
20
60
40
Jumlah
50
100
83
Bab 4
Penelitian Sosial
Data tersebut belum tersusun, agar bisa dipahami perlu disusun
menurut distribusi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi nilai bidang studi sosiologi 50 orang siswa.
Distribusi frekuensi di atas, kemudian dapat di susun dan disa-
jikan ke distribusi relatif atau distribusi presentase (frekuensi relatif).
Tabel distribusi relatif merupakan tabel yang menyajikan frekuensi
data dalam bentuk presentase.
Tabel distribusi dan relatif silang
Melalui frekuensi komulatif dan persen komulatif, kita dapat
dengan mudah mengetahui berapa banyak siswa yang mempunyai
Nilai
Frekuensi (f)
Presentase (%)
2
3
4
5
6
7
8
9
5
4
7
4
7
11
8
4
10
8
14
8
14
22
16
8
Σ
f = 50
Nilai
Tally
Frekuensi
2
3
4
5
6
7
8
9
5
4
7
4
7
11
8
4
8767647867
3486534722
4975842747
84
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
23
92
30
80
60
90
42
90
72
62
70
43
35
82
65
92
55
42
86
92
62
55
65
83
67
93
65
37
35
75
73
75
94
64
42
52
76
39
50
65
80
43
80
73
28
68
70
40
70
56
nilai 5 ke bawah. Pada tabel tersebut menunjukkan 20 orang atau
40 % dari keseluruhan.
Dalam membuat tabel frekuensi tersebut ada beberapa prosedur
yang perlu dilakukan sebagai berikut.
1.
Menentukan range dari pengamatan.
R
ange yaitu selisih antara nilai tertinggi dan terendah. Nilai
terendah merupakan limit bawah untuk kelas pertama.
2. Menentukan jumlah kelas dengan menggunakan range dan
besar interval kelas atau dengan rumus
keterangan:
K = Jumlah interval kelas
i
= besar interval kelas
R = range
Besar interval kelas dapat ditentukan sendiri oleh peneliti.
Sebaiknya besar interval kelas tidak terlalu besar atau jauh.
3.
Membuat interval kelas dan hitung frekuensi pengamatan untuk
tiap kelas dengan membuat tally.
4. Menjumlahkan frekuensi dari masing-masing kelas. Contoh:
Tabel data mentah nilai Kimia 50 siswa kelas A IPA
Tabel di atas ini merupakan data mentah tentang nilai kimia
50 siswa kelas XII IPA sebuah SMA
Pada data di atas nilai tertinggi adalah 94 dan terendah
adalah 23, maka range 0 = 94 - 23 = 71. Bila inter kelas ditentu-
kan
sebesar 9 maka jumlah interval kelas (K) adalah 71 : 9 = 7,87
(dibulatkan menjadi 8) berdasarkan perhitungan jumlah kelas
ini maka interval kelas, tally, dan frekuensi dari data mentah
tersebut adalah seperti digambarkan dalam tabel dibawah ini.
85
Bab 4
Penelitian Sosial
Distribusi frekuensi di atas juga dapat disajikan menurut
frekuensi komulatif dan persentase kumulatifnya yaitu:
c. Ukuran pemusatan (tendensi sentral)
Penyusunan dan penyajian data mentah yang berbentuk distribusi
frekuensi hanya memberikan gambaran umum. Untuk mendapat
ciri khas dalam bentuk sebuah nilai bilangan, peneliti dapat meng-
gunakan ukuran pemusatan (tendensi sentral) berikut ini.
Teknik statistik sederhana, statistik berguna untuk mengolah
data yang bersifat kuantitatif.
1. Mean (rerata).
Rerata/mean adalah nilai bilangan yang berasal dari jum-
lah keseluruhan nilai bilangan dibagi dengan banyaknya unit
bilangan.
Seorang murid mempunyai nilai mata pelajaran : IPA = 7,
matematika = 7, IPS = 8, PPKn = 6, maka nilai reratanya =
Nilai
Tally
Frekuensi (f)
23 - 31
32 - 40
41 - 49
50 - 58
59 - 67
68 - 76
77 - 85
86 - 94
3
7
5
3
10
9
5
8
Jumlah
50
Nilai
f
f Kumula-
tif
%
% Kumu-
latif
23 - 31
32 - 40
41 - 49
50 - 58
59 - 67
68 - 76
77 - 85
86 - 94
3
7
5
3
10
9
5
8
3
10
15
18
28
37
42
50
6
14
10
6
20
18
10
16
6
20
30
36
56
74
84
100
86
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
Keterangan:
= mean
X = besarnya bilangan berturut-turut
Σ
fx = jumlah keseluruhan dari nilai bilangan
n = banyaknya unit bilangan
Perhitungan rerata untuk data tunggal, yang nilai f nya lebih
dari satu.
2. Modus
Modus merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan
frekuensi terbesar pada suatu perangkat data.
Keterangan:
M
o
= modus
L = batas bawah nyata interval kelas yang mengandung
modus
fa = selisih frekuensi atas
fo = selisih frekuensi bawah
i
= besarnya kelas interval
XfF
x
4
5
6
7
8
2
4
3
3
6
8
20
18
21
46
Jumlah
18
103
87
Bab 4
Penelitian Sosial
Contoh mencari modus dari dua kelompok
3. Median
Median adalah nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai
yang sudah diurutkan. Diurutkan maksudnya kelompok nilai
tersebut disusun berdasarkan urutan nilai terkecil hingga ter-
besar atau sebaliknya.
Cara mencari median adalah sebagai berikut:
a. Apabila banyaknya anggota kelompok nilai itu ganjil, maka
nilai mediannya adalah nilai yang terletak di tengah-tengah
urutan tersebut.
Contoh :
Skor prestasi lima orang siswa adalah 5, 6, 7, 8, 9, maka me-
diannya (nilai tengah) adalah 7.
b. Bila banyaknya anggota kelomopk nilai itu genap, maka
mediannya adalah jumlah dua anggota yang terletak di
tengah-tengah urutan nilai tersebut dibagi dua.
Contoh :
Skor prestasi 6 orang adalah 7,4,6,8,5,9 diurutkan menjadi
4, 5, 6, 7, 8, 9, maka mediannya.
Nilai
Frekuensi
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
3
6
8
6
2
M
o
88
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
c. Untuk memperoleh nilai median dari sebuah daftar dis-
tribusi frekuensi yang memiliki data-data tunggal dengan
frekuensi lebih dari 1 (satu), dapat dilakukan contoh berikut:
Distribusi frekuensi nilai siswa
Dalam daftar distribusi frekuensi tersebut banyaknya
data adalah n = 50 (genap) sehingga median data tersebut
merupakan jumlah nilai data ke - 25 dan ke - 26 dibagi 2 dari
daftar distribusi frekuensi nilai data ke - 25 dan 26 berturut-
turut adalah 6 dan 6 sehingga nilai mediannya adalah:
d. Untuk mendapatkan nilai median dari daftar distribusi
frekuensi yang menggunakan data kelompok interval kelas
bias diperoleh dari:
Keterangan:
L = tepi bawah kelas median
N = banyaknya data
Fcb = frekuensi kumulatif kelas sebelum median
Fme = frekuensi kelas median
U = tepi atas kelas median
Fca = frekuensi kumulatif kelas adalah median
Ni-
lai
Frekuensi
(f)
Frekuensi kumu-
latif lebih dari
Frekuensi ku-
mulatif kurang
dari
2
3
4
5
6
7
8
9
5
4
7
4
7
11
8
4
50
45
41
34
30
33
12
4
5
9
16
20
27
38
46
50
89
Bab 4
Penelitian Sosial
Contoh perhatikan Tabel berikut ini 1
Distribusi data kelompok
Berdasarkan data di atas banyaknya data adalah n = 25
jadi nilai mediannya berada pada nilai yang ke 12,5 (hasil
bagi 25/2 atau 1/2 n yaitu pada kelompok 35 - 39. Dengan
frekuensi 8 maka tepi bawah kelas mediannya adalah 34,5
dan tepi atas kelas mediannya adalah 39,5 sehingga
E. Penyusunan Laporan Penelitian
Tahap akhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menulis atau
menyusun laporan penelitian. Peneliti dituntut untuk menguasai ke-
mampuan menyusun laporan. Penulisan laporan penelitian merupakan
bagian yang sangat penting, karena melalui laporan tersebut. Suatu
Nilai
Frekuensi
(f)
Frekuensi ku-
mulatif lebih
dari
Frekuensi
kunmulatif
kurang dari
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
2
6
8
7
2
25
23
17
9
2
2
8
16
23
25
Me = L +
(
1/2 n - feb
)
x i
= 34,5 +
(
1/2 . 25 - 9
)
x 5
= 34,5 +
(
4
)
x 5
= 34,5 + 2,5
= 37
fm
8
8
Me = U +
(
1/2 n - fea
)
x i
= 39,5 +
(
1/2 . 24 - 8
)
x 5
= 39,5 +
(
5
)
x 5
= 39,5 + 3,12
= 36,38
= 37
fm
8
8
90
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
hasil penelitian dapat dibaca orang lain, mudah dipahami, dan dapat
dijadikan sebagai alat dokumentasi untuk pengujian dan pengembangan
penelitian lebih lanjut.
1. Langkah-langkah Penulisan Laporan
Pembahasan mengenai teknik dan strategi penulisan laporan
dalam bagian ini mencangkup langkah-langkah penulisan dan teknik
penulisan.
Ada tiga kelompok tahap awal penulisan laporan, yaitu:
a. Tahap pertama, menyusun materi data sehingga bahan-bahan itu
dapat secepatnya tersedia apabila diperlukan. Tugas ini hendaknya
dapat diselesaikan selama pemrosesan data berlangsung.
b. Tahap kedua, penyusunan kerangka laporan. Kerangka laporan itu
hendaknya dipersiapkan dalam rangka konsep yang ditemukan dari
data.
c. Tahap ketiga, mengadakan uji silang antara indeks bahan data den-
gan kerangka yang harus disusun. Jika indeks yang disusun terlalu
banyak, maka penulis hendaknya membuat ihtisarnya agar mudah
diuji silangkan.
Setelah pekerjaan tersebut selesai, barulah penulis siap meng-hadapi
penulisan yang sebenarnya. Penulisan yang sebenamya hendaknya
mengikuti kerangka yang telah disusun itu. Tahap penulisan ini
perlu diserati penjajakan audit. Hal itu memungkinkan penulis untuk
melaporkan fakta yang benar-benar fakta atas dasar sumber yang dapat
ditunjukkan dan dengan demikian peneliti benar-benar yakin untuk
membuat pertanyaan yang senantiasa didukung oleh data.
2. Teknik Penulisan Laporan
Dalam teknik penulisan laporan ini meliputi tiga hal, yaitu cara
penulisan, gaya penulisan, dan diakhiri dengan petunjuk umum pe-
nulisan.
3. Petunjuk Penulisan Laporan
Lincoln dan Cuba mengemukakan petunjuk penulisan laporan:
a. Penelitian hendaknya dilakukan secara informal.
b. Penulisan tidak bersifat penafsiran dan evaluatif kecuali bagian
yang mempersoalkan hal itu.
c. Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak date
yang dimasukan.
91
Bab 4
Penelitian Sosial
d. Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama
dan menjaga kerahasiaan.
e. Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit
f. Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelessian laporan
dan bertekad untuk menyelesaikannya.
4. Penelaahan Hasil Penulisan
Penelaahan terhadap laporan penelitian yang telah ditulis merupa-
kan pekerjaan yang sebaiknya dilakukan mengingat dengan mempe-
roleh umpan balik dari beberapa pihak, terhadap laporan penelitian
hasil karya penulisan dapat lebih disempurnakan.
5. Membuat Laporan Penelitian
Langkah terakhir dalam setiap kegiatan penelitian adalah pelaporan
hasil penelitian yang tidak dipublikasikan atau disebar-luaskan akan
kurang bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak
memiliki nilai praktis yang tinggi. Oleh karena itu, setiap peneliti mem-
punyai kewajiban untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan ilmiahnya
menjadi suatu bentuk laporan ilmiah tertulis yang dapat dipertanggung
jawabkan.
6. Fungsi, Jenis, dan Bentuk Laporan Hasil Penelitian.
Penulisan laporan hasil penelitian ini berfungsi untuk memenuhi
beberapa keperluan. Laporan hasil penelitian itu dimanfaatkan un-
tuk keperluan studi akademis. Di pihak lain, penulisan laporan hasil
penelitian dimanfaatkan juga untuk keperluan perkembangan ilmu
pengetahuan sebagai salah satu fungsi penelitian lainnya.
Dengan terdapat beberapa fungsi laporan yang dikemukakan di
atas, fungsi laporan ada bermacam-macam sesuai dengan keperluan
penggunaan laporan penelitian itu sendiri. Fungsi-fungsi penulisan
laporan tersebut di atas sangat erat kaitannya dengan jenis dan bentuk
laporan itu sendiri. Jenis pertama ialah yang dilakukan oleh siswa untuk
tugas akhir, skripsi untuk mahasiswa S1 pada akhir tahun studinya dan
mahasiswa S2 untuk menulis tesis. Bersamaan dengan itu, mahasiswa
tingkat studi S3 diwajibkan menyusun disertasi. Tesis maupun disertasi
mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model
tertentu yang ditetapkan oleh sekolah (lembaga) atau suatu perguruan
tinggi.
Jenis dan bentuk kedua ialah publikasi ilmiah yang dilakukan oleh
peneliti pada majalah ilmiah seperti jurnal. Pada bentuk publikasi ilmiah
92
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
terdapat aturan yang cukup longgar dan penyusunan laporan hasil
penelitian cukup luwes untuk menentukan sendiri gaya penulisannya,
misalnya dengan menyesuaikan pola penulisannya dengan target
au-
dience
atau pembacanya.
Jenis dan bentuk ketiga ialah laporan penelitian yang ditujukan
kepada para pembuat keputusan atau kebijaksanaan atau dinamakan
bentuk eksekutif. Pada bentuk ini pembacanya sekaligus akan menjadi
pemakai hasil penelitian, sedangkan waktu dan kesibukan kegiatan para
pemakai hasil penelitian tersebut menyita hampir seluruh kehidupan
professionalnya. Oleh karena itu, laporan bentuk ini harus disajikan
secara singkat, namun tetap padat berisi, tidak boleh dipenuh dengan
jargon-jargon ”ilmiah” yang bagi mereka membosankan, diusahakan
agar tetap bersifat argumentatif dan persuatif.
Bentuk akhir ialah bentuk tulisan sebagai laporan hasil penelitian
yang dipublikasikan kepada masyarakat awam, yang demikian biasanya
dimuat di koran sebagai artikel. Bentuk ini menuntut cara penyajian
tersendiri karena pembacanya terdiri atas orang-orang awam sehingga
penyajiannya hendaknya dilakukan secara ”ilmiah popular”.
7. Kerangka Laporan Isi Laporan.
BAB I Pendahuluan
A. Permasalahan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
BAB II Penelaahan Kepustakaan
A. Penemuan yang lalu
B. Teori yang mendasari
C. Ringkasan dan kerangka pikir peneliti
D. Hipotesis
BAB III Metodologi
A. Pemilihan subjek (populasi, sample dan teknik sam-
pling)
B. Desain dan pendekatan penelitian
C. Pengumpulan data
BAB IV Pelaksanaan Penelitian
A. Validitas instrumen
B. Pengumpulan dan penyajian data
C. Analisis data
D. Hasil analisis
93
Bab 4
Penelitian Sosial
BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil penelitian
B. Pembahasan
C. Diskusi
BAB VI Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran dan rekomendasi
Daftar Pustaka
F. Presentasi Hasil Penelitian
Mempresentasikan hasil-hasil penelitian merupakan suatu upaya
untuk mensosialisasikan temuan-temuan hasil kerja peneliti.
Agar hasil-hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui secara
luas oleh masyarakat, maka selain peneliti melaporkan dalam bentuk
tulisan, juga dituntut untuk dikemukakan di depan umum melalui
kegiatan lokakarya, simposium, dan seminar.
Mempresentasikan hasil-hasil penelitian merupakan suatu upaya
untuk mensosialisasikan temuan-temuan hasil kerja peneliti. Misalnya
seorang siswa ditugaskan oleh guru sosiologi untuk meneliti tentang
akibat perkawinan dini pada remaja. Maka setelah melakukan kegiatan
penelitian tersebut. Selain diminta melaporkan hasilnya dalam bentuk
terbitan, juga akan lebih baik bermanfaat kalau diminta untuk memp-
resentasikan hasil-hasil penelitian tersebut.
(Sumber: Buletin Kangsen, 2003)
Presentasi Hasil Penelitan.
94
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
z
RANGKUMAN
Presentasi tersebut biasa dilakukan di sekolah, selain didihadiri oleh
seluruh warga sekolah, biasa juga dengan mengundang pihak-pihak
terkait, tokoh masyarakat, orang tua, alim ulama, komite sekolah, atau
sekolah lain yang ada di sekitarnya.
Suatu penelitian bertujuan untuk memperoleh hal baru yang ber-
guna bagi lingkungan masyarakat
Hasil penelitian dapat dipresentasikan dengan cara berikut:
1. Seminar
2. Lokakarya
3. Diskusi
4. Panel
5. Simposium
Dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan masyarakat
sekitar kita, banyak terdapat masalah-masalah sosial. Masalah
tersebut menarik untuk dijadikan bahan penelitian. Penelitian
merupakan usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip dengan
cara mengumpulkan dan menganalisis data yang dilaksana-
kan dengan jelas, teliti, sistematik, dan dapat dipertanggung
jawabkan. Penelitian sebagai sarana untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan penelitian merupakan suatu rangkaian
kegiatan ilmiah yang berawal dari adanya suatu permasalahan
yang hendak dicarikan jawabannya, sedangkan penelitian sosial
adalah penelitian berdasarkan masalah-masalah sosial yang ada
dilingkungan masyarakat.
Langkah pertama dalam penelitian yang dilakukan adalah
merumuskan latar belakang masalah penelitian berdasarkan
topik atau tema penelitian yang telah dipilih. Rumusan masalah
bertujuan agar dalam suatu penelitian terdapat sebuah rambu
atas batasan, agar penelitian tidak berbelit-belit sehingga pene-
litian yang dilakukan jelas arahannya.
Rancangan penelitian merupakan usaha merencanakan dan
menentukan segala kemungkinan serta perlengkapan yang
diperlukan. Rancangan penelitian meliputi penelitian, meliputi
penentuan masalah penelitian, tujuan penelitian, yaitu alasan
mengapa dan untuk apa penelitian, mengambil masalah terse-
but.
95
Bab 4
Penelitian Sosial
Selain itu penelitian dikenal adanya metode penelitian yaitu
metode yang akan digunakan bersesuaian dengan masalah
penelitian. Metode penelitian tes, angket, wawancara, observasi,
dan dokumentasi.
Data merupakan bahan keterangan yang berupa himpunan
fakta-fakta, gra
fi
k, gambar, angka-angka, tabel, dan lambang-
lambang yang menyatakan suatu pemikiran objek kondisi dan
situasi.
Langkah terakhir dari penelitian adalah penulisan laporan
dan mempresentasikannya. Laporan penelitian terdiri atas judul,
kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, uraian, kesimpulan,
daftar pustaka, dan lampiran.
Laporan tersebut kemudian dipresentasikan di depan umum
yang memiliki kepentingan terhadap masalah yang diteliti.
Untuk memperoleh tanggapan-tanggapan dan menjadi bahan
atau ditemukannya sebuah solusi dari masalah tersebut. Tujuan
mempresetasikan hasil penelitian untuk menguji apakah peneli-
tian yang dibuat sahih atau tidak sehingga dapat diketahui hasil
penelitian tersebut diterima secara objektif atau sebaliknya.
96
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
LEMBAR KOMPETENSI SISWA
Tugas Individu
A. Jelaskan pernyataan-pernyataan di bawah ini!
1. Data kualitatif
2. Data kuantitatif
3. Statistik
4. Tabulasi
B. Jelaskan pendapat anda dari pernyataan-pernyataan di bawah
ini!
1. Mengapa angket dan pedoman wawancara termasuk ke
dalam instrumen pengumpulan data?
2. Bagaimana apabila seseorang dalam melaksanakan pene-
litian tidak memahami teknik dan metodenya. Apakah
penelitian itu akan berjalan dengan baik?
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6
orang!
Buatlah rancangan penelitian tentang masalah kenakalan remaja
yang terdapat dilingkungan anda. Ikutilah tahapan berikut ini.
1. Latar belakang masalah, mengapa anda memilih masalah terse-
but?
2. Rumusan masalah tersebut.
3. Tujuan dan manfaat penelitian.
4. Tinjauan pustaka (teori yang mendukung dalam masalah pene-
litian) dan jelaskan rancangan penelitian anda di depan kelas!
97
Bab 4
Penelitian Sosial
Soal-soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, d, atau e yang
paling tepat!
1. Fungsi penelitian adalah ....
a. penjajagan, pengujian, pengembangan
b. penjajagan, pengujian, pembangunan
c. perencanaan, pelaksanaan, penilaian
d. perencanaan, pembsngunan, penilaian
e. pembangunan, penilaian, pengembangan
2. Upaya peneliti untuk menjawab atau memecahkan persoalan
yang terjadi antara dua faktor disebut ....
a. kesimpulan
b. masalah
c. data
d. perumusan masalah
e. tujuan
3. Angket dan wawancara termasuk dalam ....
a. sumber daya
d. dokumentasi
b. instrumen
e. sarana
c. objek
4. Salah satu syarat data adalah objektif, artinya ....
a. sesuai apa adanya
b. tidak ada kesalahan
c. dapat terwakili
d. harus ada hubungan
e. selalu tepat waktu
5. Responden adalah ....
a. orang yang merespon
b. orang yang bertanya mengenai suatu hal
c. orang yang bersikap acuh tak acuh
d. orang yang diberi pertanyaan
e. orang-orang yang dijadikan sampel data
6. Berikut adalah ciri-ciri laporan yang ditulis dengan baik, kecuali
....
a. hemat kata-kata
b. menggunakan kata-kata sesitif dan penuh sara
98
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
c. tata bahasa tulis yang baik
d. pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak bermakna
ganda
e. kontinuitas yang terpelihara antara gagasan yang satu den-
gan yang lainnya
7. Sebelum melakukan penelitian langkah paling awal yang harus
dilakukan oleh peneliti adalah ....
a. merumuskan masalah
b. menentukan topik penelitian
c. menentukan metode
d. mencari data
e. mencari hubungan
8. Berikut adalah merupakan ciri-ciri merumuskan masalah dalam
suatu penelitian, kecuali ....
a. menanyakan hubungan antara paling tidak dua variabel
b. dinyatakan secara jelas dalam bentuk kalimat tanya
c. harus dinyatakan dalam bentuk sebab akibat
d. harus dapat diuji secra emipirik
e. tidak boleh berisi pertanyaan moral atau etika
9. Keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor
atau lebih menghasilkan situasi yang membingungkan disebut
sebagai ....
a. Tujuan
d. Data
b. Masalah
e. Metode
c. Kesimpulan
10. Proses pembuatan tabel induk yang memuat susunan dat ap-
enelitian berdasarkan klasi
fi
kasi yang sistematis sehingga lebih
mudah di analisa disebut sebagai ....
a. inkubasi
d. organisasi
b. administrasi
e. interprestasi
c. tabulasi
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan pengertian penelitian sosial menurut anda!
2. Sebutkan beberapa hal yang erat kaitannya dengan peru-musan
masalah!
3. Jelaskan pengertian rancangan penelitian!
99
Bab 4
Penelitian Sosial
4. Uraikan teknik pengumpulan data dalam penelitian!
5. Perhatikan tabel nilai sosiologi berikut!
Hitunglah nilai dari data-data diatas!
xff
x
90
80
70
60
40
2
2
3
2
1
180
160
210
120
40
100
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
EVALUASI AKHIR TAHUN
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, d atau e yang
paling tepat!
1. Perubahan berikut bukan merupakan contoh perubahan yang
dikehendaki, yaitu ....
a. urbanisasi meningkat karena kekeringan
b. perubahan kurikulum 1994
c. perundang-undangan lalu lintas
d. pembangunan jangka panjang
e. transmigrasi penduduk ke luar Jawa
2. Salah satu syarat revolusi adalah momentum yang tepat, mak-
sudnya, yaitu ....
a. waktu yang tepat untuk mengadakan revolusi
b. saat yang tepat untuk mengakhiri revolusi
c. pemimpin harus mampu mengarahkan
d. didukung oleh seluruh rakyat
e. cara yang ditempuh sesuai tujuan
3. Salah satu sebab tejadinya perubahan sosial yang bersifat intern,
yaitu ....
a. timbulnya perbedaan pendapat
b. sikap menghargai hasil karya orang lain
c. toleransi terhadap penyimpangan
d. bertambah atau berkurangnya penduduk
e. cara-cara berpikir yang ilmiah
4. Pengendalian penduduk dengan keluarga mandiri merupakan
perubahan yang ....
a. terjadi secara cepat
d. pengaruhnya kecil
b. tidak direncanakan
e. dikehendaki
c. bersifat kumulatif
5. Pola berikut ini yang dapat digolongkan westernisasi, yaitu ....
a. berpesta pora dan mengagung-agungkan bahasa Inggris
b. berpesta pora dan ke sekolah naik mobil
c. menggunakan bahasa dan buku asing
d. menghargai waktu dan memanfaatkan ilmu
e. membentuk kelompok belajar
6. Dalam struktur masyarakat perubahan mode rambut, mode
101
Bab 4
Penelitian Sosial
pakaian atau kegemaran terhadap lagu-lagu yang populer
termasuk dalam perubahan yang ....
a. kecil pengaruhnya
b. terjadi secara lambat
c. melalui pencerahan
d. tidak dikehendaki
e. terjadi mendadak
7. Hal yang termasuk pendorong perubahan berencana berikut
ini, yaitu ....
a. perencanaan yang matang dan tersedia dana
b. sikap pasrah menerima dan reaktif
c. sikap primodial dan etnosentrisme
d. berprasangka buruk dan irasional
e. menerima semua bentuk perubahan dan praktis
8. Intensi
fi
kasi, ekstensi
fi
kasi, dan diversi
fi
kasi merupakan peruba-
han kebudayaan yang berhubungan dengan sistem ....
a. kesenian
b. mata pencaharian
c. religi
d. teknologi
e. organisasi sosial
9. Perubahan sosial dapat disebabkan oleh ....
a. prasangka terhadap hal yang baru
b. adanya kepentingan yang tertanam kuat
c. anggota masyarakatnya kreatif
d. kurang hubungan dengan masyarakat lain
e. kekuasaan dan tekanan sosial
10.
Perkembangan industri mengakibatkan adanya modernisasi. Hal
ini akan membawa pengaruh berupa ....
a. masyarakat menjadi materialistis
b. perekonomian berkembang dengan pesat
c. timbul sikap pasrah menerima nasib
d. terjadi keguncangan dalam masyarakat
e. munculnya suasana persaingan
11. Akibat k
urang siapnya mental masyarakat menghadapi peruba-
han sosial, dampak negatif pembangunan antara lain mening-
katnya kriminalitas. Faktor yang mendasari perilaku kriminal
semacam ini dikenal dengan faktor ....
102
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
a. historis
d. sosial ekonomi
b. psikologis
e. sosio kultural
c. biologis
12. Dilihat dari struktur sosialnya, perubahan sosial dari masyar-
akat berburu menjadi masyarakat bercocok tanam merupakan
perubahan yang bersifat ....
a. evolusioner
d. invention
b. revolusioner
e. discovery
c. reaksioner
13. Perubahan di bawah ini adalah contoh dari perubahan yang
dikehendaki, kecuali ....
a. urbanisasi meningkat karena kekeringan
b. perubahan kurikulum berbasis kompetensi 2004
c. perundang-undangan lalu lintas
d. pembangunan jangka panjang
e. transmigrasi ke luar pulau Jawa
14. Salah satu pendorong faktor modernisasi adalah perkem-ban-
gan iptek, sebab hal ini dapat ....
a. meningkatkan pendapatan masyarakat
b. mendorong penggunaan alat canggih
c. memperbanyak pembangunan pabrik
d. merubah perilaku manusia menjadi serba praktis
e. meningkatkan kesejahteraan dan produksi
15. Contoh penemuan baru:
1. penemuan kertas pengisap tinta
2. jamur kuping sebagai obat kanker
3. teh sebagai minuman penyegar
4. mobil sebagai alat transportasi
5. traktor untuk membajak sawah
Dua contoh penernuan baru di atas yang termasuk discovery
adalah ....
a. 4 dan 5
d. 1 dan 3
b. 3 dan 4
e. 1 dan 2
c. 2 dan 3
16. Perubahan sosial sederhana merupakan perubahan pada....
a. struktur sosial dan proses sosial
b. interaksi sosial dan gejala sosial
103
Bab 4
Penelitian Sosial
c. dinamika sosial dan peran sosial
d. komposisi sosial dan strati
fi
kasi sosial
e. lembaga dan pranata sosial
17. Dibawah ini merupakan faktor pendorong perubahan sosial,
kecuali ....
a. adanya rasa puas terhadap situasi yang ada
b. sikap menghargai hasil karya orang lain
c. penduduk yang heterogen
d. sistem pelapisan sosial yang terbuka
e. sistem pendidikan yang maju
18. S
alah satu sebab terjadinya perubahan sosial yang sifatnya
intern adalah ....
a. timbulnya perbedaan pendapat
b. sikap menghargai hasil karya orang lain
c. toleransi terhadap penyimpangan
d. bertambah atau berkurangnya penduduk
e. cara-cara berpikir yang alamiah
19. Dalam struktur masyarakat perubahan mode rambut, mode
pakaian atau kegemaran terhadap lagu-lagu yang populer
termasuk dalam perubahan yang ....
a. kecil pengaruhnya
b. terjadi secara singkat
c. melalui perencanaan
d. tidak dikehendaki
e. terjadi mendadak
20. Salah satu dampak dari perubahan sosial budaya dalam bidang
ekonomi yang bersifat negatif adalah ....
a. tidak meratanya pendidikan
b. naiknya status sosial
c. kelas-kelas dalam masyarakat
d. kesenjangan sosial ekonomi
e. peningkatan pendapatan
21. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lem-
baga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mem-
pengaruhi sistem sosialnya, termasuk di
dalamny
a nilai-nilai
sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
masyarakat, de
fi
nisi ini ditemukan oleh ....
a. Selo Soemardjan
104
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
b. Gillin-Gillin
c. Kingsley Davis
d. William. F. Ogburn
e. Kontjaraningrat
22. Dibawah
ini faktor pendorong perubahan-perubahan sosial
budaya, kecuali ....
a. toleransi
b. sistem terbuka
c. penduduk yang heterogen
d. kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
e. orientasi ke masa depan
23. Peru bahan-perubahan yang tejadi dalam masyarakat dapat
berupa perubahan ....
a. pola prilaku
b. wewenang
c. nilai sosial
d. organisasi
e. semua jawaban benar
24. Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang memiliki ke-
sadaran bersama akan keanggotaan dan satu sama lain saling
berinteraksi. Kelompok penduduk usia 20-25 tahun disebuah
kecamatan merupakan contoh dari ....
a. kelompok asosiasi
b. kelompok statis
c. kelompok kemasyarakatan
d. kelompok sosial
e. kelompok kekerabatan
25. Menurut Gillin-Gillin, ciri-ciri umum lembaga ssosial adalah
seperti berikut kecuali ....
a. mempunyai alat-alat kelengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuan lembaga tersebut. Biasanya alat-alat ini
antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya ber-
beda.
b. pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-
aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
c. mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Maksud-nya,
suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga setelah men-
galami proses-proses peraclaban dalam waktu yang relatif
105
Bab 4
Penelitian Sosial
lama.
d. mempunyai satu atau beberapa tujuan
e. mempunyai kaidah-kaidah tertentu yang berlaku dalam
masyarakat.
26. Berikut ini yang tidak termasuk isi laporan penelitian sosial,
yaitu ....
a. bab pendahuluan
b. halaman judul
c. hasil penelitian
d. kesimpulan dan saran
e. landasan teori
27. Langkah penting dalam pengolahan data penelitian kuantitatif
yang sudah disajikan dalam bentuk tabel distribusi adalah ....
a. mentabulasi
b. membuat gra
fi
k
c. menghitung persen
d. menghitung tendensi sentral
e. menarik konklusi/kesimpulan
28. Kelemahan penggunaan angket untuk pengumpulan data pene-
litian antara lain ....
a. mudah diisi karena bukan buah pikiran responden
b. memerlukan waktu banyak untuk mengisinya
c. kemungkinan besar angket dikembalikan oleh respon-
den
d. pengolahan data susah dilaksanakan oleh peneliti
e. pilihan jawaban seringkali tidak mencakup pendapat re-
sponden
29. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Menarik minat peneliti
2. Mampu dilaksanakan
3. Mengandung kegunaan praktis
4. Mudah dibuat duplikasinya
5. Judul ditulis dalam kalimat tanya
Pernyataan yang termasuk syarat untuk menentukan topik
penelitian adalah nomor ....
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4
b. 1, 2, dan 4 e. 2, 3, dan 5
c. 1, 2, dan 5
106
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
30. Berikut ini adalah fungsi-fungsi penelitian, yaitu ....
a. penjajagan, pengujian, dan pengembangan
b. penjajagan, pengujian, dan pembangunan
c. perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
d. perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
e. perencanaan, pembangunan, dan pengujian.
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertian perubahan sosial menurut Selo Soemardjan!
2. Jelaskan perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil dan
pengaruhnya besar!
3. Sebutkan bentuk-bentuk perubahan sosial!
4. Jelaskan faktor pendorong perubahan sosial!
5. Jelaskan dan berikan contoh faktor-faktor penghambat peruba-
han sosial!
6. Jelaskan dampak perubahan sosial dan tuliskan contohnya!
7. Jelaskan tantangan globalisasi terhadap eksistensi jati diri
bangsa!
8. Jelaskan bagaimana cara mengatasi memudarnya jati diri
bangsa!
9. Jelaskan pengertian lembaga sosial!
10. Jelaskan proses pembentukan lembaga sosial!
11. Jelaskan pentingnya peran dan fungsi keluarga, agama, pen-
didikan, ekonomi, dalam hidup bermasyarakat!
12. Tuliskan ciri-ciri perumusan masalah dan berikan penje-lasan-
nya!
13. Mengapa angket dan pedoman wawancara termasuk kedalam
instrumen pengumpulan data!
14. Sebutk
an langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian!
15. Sebutkan langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian!
16. Sebutkan dua cara perolehan? Dan jelaskan!
17. Perhatikan frekuensi berikut ini!
107
Bab 4
Penelitian Sosial
Hitunglah modus, median, mean
dari data di samping!
18. Uraikan bagaimana sistematika penulisan laporan!
19. Mengapa hasil penelitian harus dipresentasikan? Jelaskan dan
sebutkan bentuk-bentuknya!
20. Jelaskan perbedaan angket tertutup dengan angket terbuka!
XFFX
919
8324
7535
6742
5525
4312
212
225
2148
108
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
Angket
: Alat pengumpul data yang berisi sejumlah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada responden.
Data Kualitatif
: Data yang berupa kata-kata atau ungkapan
Data Kuantitatif
: Data yang berupa angka-angka
Deskripsi
: Pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas
dan terperinci.
Deskriptif
: Bersifat menggambarkan apa adanya.
Generalisasi
: Perihal membentuk gagasan atau kesimpulan umum dari suatu
kejadian, hal dan sebagainya, perihal membuat suatu gagasan
yang lebih sederhana daripada yang sebenarnya.
Hipotesis
: Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan.
Ilmiah
: Bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat ilmu
pengetahuan.
Instrumen : Secara
dalam penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya)
untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Kuesioner
: Alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan
tertulis; bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok
orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui tes, daftar
pertanyaan.
Kuota
: Jatah, jumlah yang telah ditentukan.
Metodelogi
: Ilmu tentang metode, uraian; uraian tentang metode.
Objektif :
Mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat
atau pandangan pribadi.
Observasi lapangan :
Pengamatan terhadap perilaku manusia dalam keadaan ala-
miah.
Populasi
: Jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama,
sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pen-
gambilan sampel, suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu
yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Random : Secara acak.
Responden
: Penjawab (pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan peneli-
tian).
Riset
: Penyelidikan suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah
untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapat-kan
fakta baru.
z
GLOSARIUM
109
Bab 4
Penelitian Sosial
Sampel
: Bagian dari populasi statistik yang cirinya dipelajari untuk mem-
peroleh informasi tentang seluruhnya.
Statistik
: Data yang berupa angka yang dikumpulkan ditabulasi, digolong-
kan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai
suatu masalah atau gejala.
Tabulasi : Penyusunan menurut lajur yang telah tersedia; penyampaian data
dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan pengamatan
dan evaluasi.
Variabel
: Faktor atau hal atau unsur yang dianggap dapat menentukan
variabel lainnya.
110
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
A
Adat istiadat 4, 42, 43, 46, 47
Agama 15, 26, 33, 42, 43, 44, 45, 46, 49
Akulturasi 13
Angket 65, 67, 68, 70, 72, 74, 75, 78
Asimilasi 13
Asosiasi 42, 43, 44
D
Data kualitatif 71
Data kuantitatif 71, 82
Deskriptif 78
Difusi 5, 9, 10, 13
Disasosiatif 27
Discovery 12
Disintegrasi 7, 24, 25, 27, 29
Disorganisasi 15, 24, 25, 26, 27
E
Ekonomi 7, 12, 25, 26, 29, 30, 31, 32, 42, 45, 49
Evolusi 6
G
Generalisasi 63
Globalisasi 2, 13, 24, 26, 30, 31, 32, 33
H
Heterogen 6, 11
Hipotesis 59, 63, 64, 92
I
Ideologi 5, 11, 14, 15, 16, 28, 33
Ilmiah 7, 10, 58, 59, 60, 63, 64, 66, 72, 74, 91, 92
Instrumen 64, 65, 69, 71, 73, 92
Integrasi 7, 14, 24, 25, 26, 32, 34, 43
Iptek 2, 34
Indeks
111
Bab 4
Penelitian Sosial
J
Jati diri bangsa 24, 30, 31, 32, 33
K
Kebudayaan 3, 4, 5, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 25, 43, 76
Keluarga 29, 42, 45, 49
Kuesioner 67, 70, 74, 81
M
Metodelogi 92
Modernisasi 32, 33
Momentum 7
N
Nilai 4, 5, 10, 12, 15,26, 27, 28, 29, 31, 42, 43, 47, 60, 71, 81, 83, 84, 85,
86, 87, 88, 89, 91
Norma 4, 5, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 42, 44, 45, 46, 48, 49
O
Objektif 3, 58, 59, 73
Observasi 65, 66, 70, 71, 72
P
Politik 7, 25, 29, 30, 31, 32, 42, 49
Populasi 61, 73, 92
R
Rancangan Penelitian 58, 59, 62, 64
Reorganisasi 15, 24, 26
Responden 67, 68, 72, 73, 74, 75, 78, 79, 80, 81
Revolusi 2, 5, 7, 12, 25
Riset 74
S
Sampel 64, 73
Statistik 69, 82, 85
T
Tabulasi 74, 78, 80, 81, 82
V
Variabel 61, 64, 69, 82
112
Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS
Daftar Pustaka
Cohen, Bouce J. 1992, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Depdiknas, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Ja-
karta : Balai Pustaka
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1991. Sosiologi, Edisi 6 jilid I.
Terj. Drs. Aminudin Ram, M. Ed dan Dra. Tita Sobari. Jakarta : Grame-
dia.
Kartono, Kartini. 1992. Patalogi Sosial. Jakarta : Rajawali Press.
Kamanto, Soekarto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga
Fakultas Ekonomi UI.
Koentjaraningrat, 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara
Baru.
_______. 1996. Pengantar Antropologi I. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Lawang, M.2 Robert. 1980. Pengantar Sosiologi. Jakarta : UT.
Soekanto, Soedjono. 1983. Pribadi dan masyarakat. Bandung.
Alumni.
Soekanto, Soerjono dan Heri Tjandasari. 1987
Pengendalian Sosial. Jakarta. CV. Rajawali.
Soekanto. Soejono dan Ratih Lestari. 1988. Sosiologi. Penyimpangan.
Jakarta : CV. Rajawali.
Sutanto, S Astrid Phil. 1988. Pengantar Sosiologi dan Perubahan
Sosial. Jakarta : Bina Cifta.
Kosim, E. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Pengantar diskusi. Bandung :
STBA - ABA.
Sunardjan. 1995. Sosiologi, Semarang : IKIP Semarang Press.
Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan : Bandung. Rosda.
Machendrawaty dan Safei. 2001. Pengembangan Masyarakat Is
lam.
ISBN 978-979-068-
742-4
(no
.
j
i
l
i
d lengkap)
ISBN 978-979-068-
755-4
Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp
6.844
,-
-