Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 4 Moral
Bahasa Indonesia · Bab 4 Moral
Sarwiji

24/08/2021 15:21:34

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Keledai yang Malas

56

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

A. Menyimak Dongeng

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu mampu:

z

menentukan tema dongeng yang didengarkan,

z

menjelaskan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.

Pada pembelajaran sebelumnya kamu sudah terlibat dengan kegiatan

menyimak dongeng untuk menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng

tersebut. Pada pembelajaran ini kita masih akan membahas dongeng.

Sebagaimana yang telah kamu pahami bahwa sebagai karya sastra lama

dongeng sudah berkembang sejak dahulu. Meskipun zamannnya sudah sangat

berbeda, isi yang terkandung di dalam dongeng banyak yang masih relevan

dengan situasi sekarang. Tema dan pesan yang ada di dalamnya dapat dijadikan

pendidikan bagi generasi sekarang. Inilah salah satu hal penting perlunya

mempelajari dongeng. Di samping itu, dengan membaca dongeng, kamu akan

beroleh kesenangan dan hiburan serta memperluas cakrawala pengetahuan.

Sekarang dengarkan dongeng yang akan dibacakan guru atau temanmu

berikut ini! Ingat, segera tutuplah bukumu dan berkonsentrasilah menyimak

dongeng tersebut!

Keledai Pembawa Garam

Oleh Latisya Nalfa Naila

Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai berjalan di

pegunungan. Keledai itu membawa beberapa karung berisi garam di

punggungnya. Karung itu sangat berat, sementara matahari bersinar dengan

teriknya. "Aduh, panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat berjalan lagi,"

kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah, ada sungai! Lebih

baik aku berhenti sebentar," kata keledai dengan gembira. Tanpa berpikir

panjang, ia masuk ke dalam sungai dan....

Byuur... Keledai itu terpeleset dan tercebur. Ia berusaha untuk berdiri

kembali, tetapi tidak berhasil. Lama sekali keledai berusaha untuk berdiri.

Anehnya, semakin lama berada di dalam air, ia merasakan beban di

punggungnya semakin ringan. Akhirnya keledai itu bisa berdiri lagi. "Ya ampun,

garamnya habis!" kata tuannya dengan marah. "Oh, maaf... garamnya larut

di dalam air, ya?" kata keledai.

57

Moral

Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk membawa

garam. Seperti biasa, ia harus berjalan melewati pegunungan bersama tuannya.

"Tak lama lagi akan ada sungai di depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika

berjalan menyeberangi sungai, keledai menjatuhkan dirinya dengan sengaja.

Byuuur.... Tentu saja garam yang ada di punggungnya menjadi larut di dalam

air. Bebannya menjadi ringan. "Asyik! Jadi ringan!" kata keledai ringan. Namun,

mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja, tuannya menjadi marah.

"Dasar keledai malas!" kata tuannya dengan geram.

Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa kapas. Sekali lagi, ia

berjalan bersama tuannya melewati pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-

lagi keledai menjatuhkan diri dengan sengaja. Byuuur.... Namun apa yang

terjadi? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya kapas itu menyerap air dan

menjadi seberat batu. Mau tidak mau, keledai harus terus berjalan dengan beban

yang ada dipunggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terik

matahari sambil membawa beban berat di punggungnya.

Sumber:

Elexmedia

1. Menentukan Tema Dongeng yang Diperdengarkan

Tema dongeng adalah ide pokok dongeng. Bagi pendengar dongeng,

tema dapat dinyatakan dalam bentuk kata, frasa, atau kalimat. Tentukan

tema dongeng Keledai Pembawa Garam!

Tema dongeng Keledai Pembawa Garam adalah . . . . .

(nyatakan dengan satu kata)

Tema dongeng Keledai Pembawa Garam adalah . . . . .

(nyatakan dengan frasa)

Tema dongeng Keledai Pembawa Garam adalah . . . . .

(nyatakan dengan satu kalimat)

Menentukan Pesan Dongeng

Salah satu unsur yang menonjol dalam dongeng adalah pesan.

Tentukanlah pesan-pesan apa yang ada di dalam dongeng Keledai Pembawa

Garam.

Pesan yang terkandung dalam dongeng tersebut adalah:

1. ..............................................................................................................

2. ..............................................................................................................

3. ..............................................................................................................

58

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

2. Menunjukkan relevansi dongeng dengan situasi sekarang

Cerita yang senada dengan "Keledai Pembawa Garam" tidak hanya

ada dan terjadi pada zaman dahulu, tetapi tema seperti dalam cerita itu

bisa terjadi pada masa sekarang.

Latihan

1. Tunjukkan relevansi isi dongeng "Keledai Pembawa Garam" dengan situasi

sekarang!

2. Adakah sifat yang sama antara tokoh-tokoh dalam cerita itu dengan sifat-

sifat orang-orang yang ada di sekitarmu atau yang pernah kamu baca?

Tuliskan dengan ilustrasi secukupnya!

Tugas

1. Pinjamlah buku dongeng dari perpustakaan sekolahmu, perpustakaan

yang ada di daerahmu, atau temanmu dan jika memungkinkan kamu

dapat membeli buku dongeng tersebut dari toko buku.

2. Baca dan jelaskan relevansi isi dongeng tersebut dengan situasi

sekarang!

B.

Menceritakan Pengalaman

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu dapat:

z

mengembangkan kerangka untuk menceritakan pengalaman yang mengesankan,

z

menceritakan pengalaman yang paling mengesankan,

z

memberi tanggapan terhadap pengalaman mengesankan yang disampaikan

teman.

Pada pembelajaran terdahulu kamu telah mempelajari materi pembelajaran

menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan

pilihan kata dan kalimat efektif. Pengalaman itu sering bukan saja penting bagi

diri kita, tapi juga berguna bagi orang lain. Oleh karena itu, kita kadang-kadang

merasa perlu menceritakan pengalaman itu kepada orang lain, sekalipun kita

59

Moral

bahasa

tidak dimintanya. Pernahkah hal tersebut kamu lakukan? Baiklah, pada

pembelajaran kali ini, kamu akan diajak kembali berlatih menceritakan

pengalaman yang paling mengesankan dengan pilihan kata yang tepat dan

dengan kalimat yang efektif. Pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif

sangat diperlukan agar pengalaman yang kita ungkapkan dapat dengan mudah

dipahami oleh mitra bicara (pendengar) kita.

Latihan

1. Pilih dan tentukan salah satu pengalaman yang paling mengesankan dari

kehidupanmu, khususnya yang berkaitan dengan tata krama pergaulan,

budi pekerti, atau keluhuran moral!

2. Kembangkan kerangka dan susunlah pengalamanmu itu dengan bahasa

yang baik dan benar (ketepatan pilihan kata dan keefektifan kalimat)!

3. Ceritakan di depan kelas pengalaman yang telah kamu susun tersebut

dengan disertai penghayatan agar pengalaman yang kamu sampaikan

menarik dan mudah dipahami temanmu! Usahakan sewaktu bercerita

kamu tidak membaca teks yang telah kamu kembangkan! Sewaktu

bercerita, kamu hanya boleh membaca kerangka cerita, bukan karangan

utuh! Berceritalah di depan kelas dengan penuh rasa percaya diri!

4. Berikan komentar berkaitan dengan penampilan temanmu! Fokuskan

komentarmu pada aspek berikut ini:

Aspek yang

Deskripsi

Ya/Tidak

dinilai

Isi

Adakah hikmah yang dapat kamu petik

dari pengalaman yang diceritakan

temanmu?

Apakah ada kesesuaian antara kejadian

satu dengan kejadian yang lain dalam cerita

yang diceritakan temanmu?

Penggunaan

Apakah kalimat-kalimatnya tidak

monoton?

Apakah kata dan kalimat yang digunakan

mampu menarik perhatian pendengar?

Apakah dengan kata dan kalimat yang

digunakan temanmu, kamu dapat

membayangkan suasana yang

diceritakan?

60

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

C. Membaca dan Menceritakan Cerita Anak

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu dapat:

z

mengemukakan hal-hal yang menarik dari buku cerita,

z

menceritakan kembali cerita anak yang dibaca,

z

mengomentari buku cerita yang dibaca.

1. Membaca Cerita Anak

Bacalah cerita anak berikut ini!

Bagaimana Tuhan Menghukum Anak Nakal

Nasrudin sangatlah sabar dan bisa bersahabat, baik dengan anak-anak

maupun dengan orang dewasa. Salah satu dari anak-anak itu sangatlah

nakal. Ia tidak menghormati orang dewasa dan sering mengusik anak-anak

lain.

Suatu hari anak yang sangat nakal itu pergi ke kedai kopi tempat

Nasrudin dan temannya biasa berkumpul dan bercakap-cakap. Ia datang

menghampiri Nasrudin dan meminta uang. Nasrudin memberinya sedikit

uang. Ia tidak berterima kasih bahkan memukul kepala Nasrudin sehingga

sorban Nasrudin jatuh ke lantai. Lalu anak itu berlari. Nasrudin tidak marah

dengannya. Ia tidak berkata apa-apa lalu mengambil sorbannya dan

memakainya kembali.

"Betapa nakalnya anak itu!" bisik seorang temannya. Hari selanjutnya

anak itu datang lagi ke Nasrudin. Tapi Nasrudin tidak punya uang. Anak

itu marah dan memukul kepala Nasrudin lagi hingga sorbannya

menggelinding ke lantai. Anak itu lari. Nasrudin dengan kalem mengambil

sorbannya dan memakainya kembali. Besoknya anak itu datang lagi ke

kedai kopi dan melakukan hal yang sama seperti hari sebelumnya.

"Nasrudin, anak itu terlalu nakal, kenapa tidak kau tangkap dan

menghukumnya?" tanya salah satu temannya.

"Itu bukan cara yang baik dan waktunya belum tepat", ia menjawab.

"Apa maksudmu?" tanya temannya. "Tunggu, lihat saja. Tuhan akan

menghukumnya sendiri", jawab Nasrudin.

Hari besoknya teman Nasrudin yang menjadi tentara, yang kuat,

mengunjunginya. Nasrudin mengundangnya ke kedai kopi dan bersama-

sama menikmati segelas kopi. Nasrudin mengatakan kepadanya untuk

duduk di kursi yang biasanya ditempatinya.

61

Moral

Isi mengacu pada fakta cerita, tidak mengada-ada

Kalimat bervariasi, tidak monoton

Kata-kata khas, menarik

Gaya pengungkapan khas

Ide yang dimunculkan asli, tidak mencontoh

paparan yang ada dalam cerita yang dibaca

Beberapa saat kemudian anak nakal itu datang dan memukul kepala

tentara itu dari belakang. Tentara itu terkejut dan marah kepadanya. Ia

cepat-cepat berdiri dan mengejar anak nakal itu dan dengan mudah dapat

menangkapnya. Orang-orang di dalam kedai kopi itu bisa melihat

bagaimana tentara itu memukul anak itu beberapa kali.

Nasrudin berkata kepada teman-temannya, "Itulah apa yang telah

kukatakan kemarin. Tunggu dan lihat saja, Tuhan akan memberi keadilan

kepada anak itu".

(dikutip dari Nasrudin, Seorang

yang tak pernah putus asa, 1995)

2. Mendeskripsikan Hal-hal yang Menarik dari Cerita

Dalam cerita yang kamu baca, tentu ada hal-hal yang menarik. Hal-

hal yang menarik itu adalah tokoh dan wataknya, aspek humor dalam cerita

itu, cara pengarang menyajikan cerita itu, hikmah atau nilai-nilai yang dapat

dipetik dari cerita itu, atau yang lain.

Latihan

Deskripsikan hal-hal yang menarik dari cerita yang kamu baca dalam bentuk

karangan singkat. Kerjakan deskripsi ini secara individual, kemudian tempelkan

hasil karyamu di dinding kelasmu atau tempat lain yang ditentukan guru!

3. Memberikan Komentar Terhadap Karya Teman

Kamu dipersilakan bekerja secara individual! Pilihlah salah satu karya

temanmu yang sudah ditempel di dinding dan bacalah! Setelah itu, berikan

komentar secara lisan tentang hasil karya temanmu itu! Komentar

difokuskan pada dua kriteria, yaitu kebenaran isi dan kreativitas. Jabaran

dari kedua kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut!

Aspek

Deskripsi

kebenaran isi

kreativitas

penggunaan bahasa

kreativitas

penggarapan isi

62

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Contoh komentar

Deskripsi tentang kemenarikan cerita bersumber dari fakta yang

terungkap dalam cerita. Pengungkapan dengan gaya retoris (bertanya)

cukup menarik dan enak dibaca. Ide yang dimunculkan cukup kreatif,

tidak mengutip paparan yang ada dalam cerita.

Latihan

1. Bacalah cerita berikut ini dengan seksama!

Saudagar Jerami

Dahulu kala, ada seorang pemuda miskin

yang bernama Taro. Ia bekerja untuk ladang

orang lain dan tinggal di lumbung rumah

majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil

untuk berdoa. "Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah

bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi

kehidupanku tidak berkercukupan. Tolonglah

aku agar hidup senang". Sejak saat itu setiap

selesai bekerja, Taro pergi ke kuil. Suatu malam,

sesuatu yang aneh membangunkan Taro. Di sekitarnya menjadi bercahaya,

lalu muncul suara. "Taro, dengar baik-baik. Peliharalah baik-baik benda

yang pertama kali kau dapatkan esok hari. Itu akan membuatmu bahagia."

Keesokan harinya ketika keluar dari pintu

gerbang kuil, Taro jatuh terjerembab. Ketika

sadar ia sedang menggenggam sebatang jerami.

"Oh, jadi yang dimaksud Dewa adalah jerami,

ya? Apa jerami ini akan mendatangkan

kebahagiaan...?", pikir Taro. Walaupun agak

kecewa dengan benda yang didapatkannya, Taro

lalu berjalan sambil membawa jerami. Di tengah

jalan ia menangkap dan mengikatkan seekor lalat

besar yang terbang dengan ributnya mengelilingi

Taro di jeraminya. Lalat tersebut terbang berputar-putar pada jerami yang

sudah diikatkan pada sebatang ranting. "Wah menarik ya", ujar Taro. Saat

itu lewat kereta yang diikuti para pengawal. Di dalam kereta itu, seorang

63

Moral

anak sedang duduk sambil memperhatikan lalat Taro. "Aku ingin mainan

itu." Seorang pengawal datang menghampiri Taro dan meminta mainan

itu. "Silakan ambil", ujar Taro. Ibu anak tersebut memberikan tiga buah

jeruk sebagai rasa terima kasihnya kepada Taro.

"Wah, sebatang jerami bisa menjadi tiga buah jeruk", ujar Taro dalam

hati. Ketika meneruskan perjalanannya, terlihat seorang wanita yang sedang

beristirahat dan sangat kehausan. "Maaf, adakah tempat di dekat sini mata

air ?" tanya wanita tadi. "Ada di kuil, tetapi jaraknya masih jauh dari sini,

kalau anda haus, ini kuberikan jerukku", kata Taro sambil memberikan

jeruknya kepada wanita itu. "Terima kasih, berkat engkau, aku menjadi

sehat dan segar kembali". Terimalah kain tenun ini sebagai rasa terima kasih

kami, ujar suami wanita itu. Dengan perasaan gembira, Taro berjalan sambil

membawa kain itu. Tak lama kemudian, lewat seorang samurai dengan

kudanya. Ketika dekat Taro, kuda samurai itu terjatuh dan tidak mampu

bergerak lagi. "Aduh, padahal kita sedang terburu-buru." Para pengawal

berembuk, apa yang harus dilakukan terhadap kuda itu. Melihat keadaan

itu, Taro menawarkan diri untuk mengurus kuda itu. Sebagai gantinya Taro

memberikan segulung kain tenun yang ia dapatkan kepada para pengawal

samurai itu. Taro mengambil air dari sungai dan segera meminumkannya

kepada kuda itu. Kemudian dengan sangat gembira, Taro membawa kuda

yang sudah sehat itu sambil membawa 2 gulung kain yang tersisa.

Ketika hari menjelang malam, Taro pergi ke

rumah seorang petani untuk meminta makanan

ternak untuk kuda, dan sebagai gantinya ia

memberikan segulung kain yang dimilikinya.

Petani itu memandangi kain tenun yang indah itu,

dan merasa amat senang. Sebagai ucapan terima

kasih petani itu menjamu Taro makan malam dan

mempersilakannya menginap di rumahnya. Esok

harinya, Taro mohon diri kepada petani itu dan

melanjutkan perjalanan dengan menunggang kudanya.

Tiba-tiba di depan sebuah rumah besar, orang-orang tampak sangat

sibuk memindahkan barang-barang. "Kalau ada kuda tentu sangat

bermanfaat," pikir Taro. Kemudian Taro masuk ke halaman rumah dan

bertanya apakah mereka membutuhkan kuda. Sang pemilik rumah

berkata,"Wah, kuda yang bagus. Aku menginginkannya, tetapi aku saat

ini tidak mempunyai uang. Bagaimana kalau kuganti dengan sawahku?"

64

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

"Baik, uang kalau dipakai segera habis, tetapi sawah bila digarap akan

menghasilkan beras. Silakan kalau mau ditukar", kata Taro.

"Bijaksana sekali kau anak muda. Bagaimana jika selama aku pergi ke

negeri yang jauh, kau tinggal di sini untuk menjaganya?" tanya si pemilik

rumah. "Baik, terima kasih Tuan". Sejak saat itu Taro menjaga rumah itu

sambil bekerja membersihkan rerumputan dan menggarap sawah yang

didapatkannya. Ketika musim gugur tiba, Taro memanen padinya yang

sangat banyak.

Semakin lama Taro semakin kaya. Karena

kekayaannya berawal dari sebatang jerami, ia

diberi julukan "Saudagar Jerami". Para

tetangganya yang kaya datang kepada Taro dan

meminta agar putri mereka dijadikan istri oleh

Taro. Tetapi akhirnya, Taro menikah dengan

seorang gadis dari desa tempat ia dilahirkan.

Istrinya bekerja dengan rajin membantu Taro.

Mereka pun dikaruniai seorang anak yang lucu.

Waktu terus berjalan, tetapi si pemilik rumah tidak pernah kembali lagi.

Dengan demikian, Taro hidup bahagia bersama keluarganya.

Sumber :

Elexmedia

3. Berbagilah menjadi beberapa kelompok! Diskusikan garis besar isi cerita

dan hal-hal menarik dari cerita yang baru saja kamu baca!

4. Ceritakan kembali dengan kata-katamu sendiri cerita di atas secara lisan

dengan urutan yang tepat dan bahasa yang menarik. Kerjakan tugas

ini secara individual! Ingat-ingatlah bagian awal, tengah, dan akhir cerita

tersebut! Pilihlah kata-kata yang khas dan menarik untuk mengawali

ceritamu! Jangan tergesa-gesa menunjukkan akhir cerita, biarlah

pendengar penasaran dan terus mendengarkan sampai cerita berakhir!

Untuk membantumu dalam menceritakan kembali cerita tersebut,

perhatikan contoh pembuka cerita, penceritaan inti cerita, dan

penceritaan akhir cerita di bawah ini.

65

Moral

Contoh penceritaan di awal cerita

Apakah teman-teman pernah melihat

jerami?

Di manakah biasanya jerami itu dapat

kita temukan?

Siapakah yang biasanya berhubungan

dengan jerami?

Apakah kita merasa malu jika memiliki

orang tua sebagai petani?

Nah, teman-teman kisah yang akan saya

ceritakan ini menceritakan tentang

seorang petani yang suka menolong

hingga menjadi kaya raya.

Contoh penceritaan inti cerita

Contoh penceritaan bagian penutup (akhir cerita)

Membuka cerita dengan

kalimat tanya

Menceritakan bagian inti cerita

dengan bantuan gambar para

tokoh

Menceritakan bagian inti cerita

dengan bantuan gambar berseri

Pajanglah gambar para tokoh

dalam cerita sewaktu menceritakan

inti cerita.

Buatlah gambar berseri sesuai

dengan urutan cerita. Gunakan

gambar berseri itu sewaktu

menceritakan inti cerita.

Menutup cerita dengan

mengungkapkan nilai-nilai

yang terkandung dalam cerita

Menutup cerita dengan

pertanyaan retoris, yaitu

pertanyaan yang tidak perlu

jawaban

Banyak nilai yang dapat kita petik dari

cerita berjudul

Saudagar Jerami

.

Salah satu nilai yang dapat kita ambil

hikmahnya adalah dalam menjalani

hidup hendaknya kita selalu berdoa

dan selalu berbuat baik dengan sesama

manusia.

Demikian banyak keajaiban dan

kebesaran Tuhan yang diberikan pada

umat-Nya. Masihkah kita ragu akan

kebenarannya?

66

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

D. Menulis Buku Harian

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu dapat:

z

menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam buku harian,

z

menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara

pengungkapan dalam bahasa yang baik dan benar.

Buku harian atau catatan pribadi bukan hanya sarana untuk menumpahkan

perasaan, pikiran, dan pengalaman. Banyak cerpen, novel, dan tulisan-tulisan

terkenal, justru lahir dari buku harian. Oleh karena itu, biasakanlah menulis

buku harian!

1. Mengamati Contoh Buku Harian

Baca dan amatilah beragam contoh penulisan dan pengungkapan buku

harian berikut!

Contoh 1

Gara-Gara TV

Ibuku marah sekali padaku. Aku bangun tidur, sholat subuh kesiangan,

terus

nonton TV. Ibuku marah karena pekerjaan rutinku, yaitu menyapu

dan membersihkan tempat tidur, belum kukerjakan, aku sudah nongkrong

di depan TV. Bagaimana lagi? Aku,

sih,

inginnya tak ketinggalan acara TV

minggu yang bagus-bagus itu. Dengan mencuri-curi pandang ke TV tugas

rutinku kukerjakan dengan lunglai.

Minggu, 6 Juli 2007

Contoh 2

Senin, 14 Agustus 2007

Surprise!

Aku tidak menduga.

Ayah ibuku memberi gitar sebagai hadiah ulang tahun.

Kini aku tidak perlu lagi meminjam dari temanku.

Oh gitar baruku.

Hari-hari akan kulalui bersamamu untuk bersenandung.

2. Menemukan Unsur-Unsur yang Ditulis Dalam Buku Harian

Setelah kamu amati dengan seksama contoh buku harian di atas,

diskusikan dengan kelompokmu hal-hal berikut!

67

Moral

a. Adakah model lain dalam pengungkapan buku harian?

b. Unsur-unsur apa saja yang ditulis dalam buku harian?

c. Apa keuntungan atau kerugian menulis buku harian?

d. Bolehkah buku harian itu dipublikasikan?

Kesimpulan hasil diskusi

Buku Harian

Hasil Diskusi

Macam model/format

..........................................................

penulisan buku harian

..........................................................

Unsur-unsur yang terdapat

..........................................................

dalam buku harian

..........................................................

Keuntungan dan kerugian

..........................................................

menulis buku harian

..........................................................

Bolehkah buku harian

..........................................................

dipublikasikan?

..........................................................

Tugas

Setelah memahami beragam contoh dan mendiskusikan beberapa hal

berkaitan dengan buku harian, tulislah pengalaman, pikiran, perasaan,

atau peristiwa-peristiwa yang kamu anggap penting dalam hidupmu

dalam buku harianmu atau kerjakan di buku tugasmu!

Memahami dan Menggunakan Kalimat Berita

1. Kalimat Berita Positif

Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut ini!

a. Setiap hari Senin kami mengikuti upacara bendera.

b. Sekolahku sudah memiliki laboratorium bahasa.

c. Banjir di Jakarta kali ini lebih besar daripada banjir tahun 2002.

d. Bagus sekali lukisan itu.

e. Dia sahabat saya.

f.

Telah saya tulis surat ini seminggu yang lalu.

Kalimat-kalimat tersebut isinya berupa pernyataan atau pemberitaan

tentang suatu hal atau peristiwa yang disebut kalimat berita. Dalam kalimat-

kalimat tersebut tidak kita temukan adanya bentuk pengingkaran. Dengan

demikian, kalimat berita seperti itu disebut kalimat berita positif.

68

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Uji Kompetensi

2. Kalimat Berita Negatif

Perhatikan pula contoh-contoh kalimat berikut ini!

a. Rapat kenaikan kelas tidak dilaksanakan hari ini.

b. Tampaknya ia tidak sakit.

c. Utangnya tidak sedikit.

d. Dia bukan seorang dokter, melainkan perawat.

e. Ayah tidak mengizinkan saya.

f.

Anton tidak pernah melalaikan tugas sekolah.

Dalam kalimat-kalimat tersebut kita temukan penggunaan bentuk

ingkar. Kalimat berita yang menggunakan bentuk ingkar seperti itu disebut

kalimat berita negatif. Kata ingkar

tidak

dan

bukan

ternyata pemakaiannya

berbeda-beda. Bentuk ingkar

tidak

digunakan untuk predikat verba,

adjektiva, numeralia tak tentu. Bentuk ingkar

bukan

digunakan untuk

predikat nomina dan numeralia tentu.

Latihan

Buatlah masing-masing lima kalimat berita negatif dengan menggunakan kata

ingkar

tidak

dan

bukan

!

1. Dengarkan dongeng yang akan dibacakan oleh Bapak/Ibu gurumu dan

jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! Teks dongeng dapat diambil

pada lampiran buku ini!

a. Apakah tema dongeng tersebut?

b. Hal menarik apakah yang terdapat dalam dongeng?

c. Apakah relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang?

d. Jelaskan pesan atau amanat yang terdapat dalam dongeng tersebut!

2. Bacalah buku cerita yang terdapat di dalam perpustakaan sekolahmu!

Laporkan hasil kegiatan membacamu seperti berikut ini!

3. Tulislah dua buah paragraf yang berisi tentang pengalaman pribadimu yang

paling mengesankan! Perhatikan cara mengungkapkan isi cerita! Gunakan

bahasa yang baik dan benar dalam menulis cerita!