Gambar Sampul Sosiologi · Bab 4 Metode Penelitian Sosial
Sosiologi · Bab 4 Metode Penelitian Sosial
Bondet

22/08/2021 10:41:15

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Metode Penelitian Sosial

IV

BAB

Tujuan Pembelajaran:

P

enelitian sosial dilakukan untuk memecahkan atau menganalisis berbagai

fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini berhubungan dengan

minat peneliti untuk mengetahui fenomena sosial tertentu. Sebelum mengadakan

suatu penelitian, peneliti harus menyusun suatu rancangan penelitian yang dijadikan

sebagai pedoman agar pelaksanaan penelitiannya berjalan dengan baik, benar, dan

lancar. Rancangan penelitian itu antara lain memuat atau

menentukan metode yang

akan digunakan dalam penelitian

. Metode ini disesuaikan dengan jenis penelitian

yang dipilih. Pada bab ini kamu akan belajar mengenai rancangan penelitian beserta

unsur-unsurnya dan tahap-tahap dalam merancang suatu penelitian.

Sumber:

www.google.com:image

Peta Konsep

– penelitian sosial

– rancangan penelitian

– metode penelitian

– topik penelitian

– subjek penelitian

– instrumen penelitian

Kata Kunci

Rancangan penelitian

sosial

Pengertian penelitian

sosial

—

Ciri dan karakteristik

—

Jenis-jenis penelitian

Kuantitatif

Kualitatif

Penelitian dalam

sosiologi

Penelitian Sosial

Unsur-unsur yang ada

dalam rancangan penelitian

Menentukan subjek

penelitian

Menentukan metode dan

instrumen penelitian

Menentukan topik atau

fokus penelitian

Menentukan latar bela-

kang masalah

Tahap-tahap merancang

penelitian

Metode Penelitian Sosial

91

Segala fenomena yang terjadi di sekitar kita menarik untuk

diteliti. Masih banyak masalah yang belum terselesaikan, baik

masalah yang sudah lama menjadi perhatian ilmu pengetahuan

dan umum, maupun masalah yang baru, yang belum pernah

disadari oleh siapapun juga sebelumnya. Ini merupakan tantangan

dalam suatu penelitian. Sebagai cara pemecahan masalah yang

terjadi di masyarakat, penelitian merupakan penyempurnaan

terhadap cara-cara yang sudah dikenal oleh manusia sebelumnya.

Penelitian dimaksudkan untuk memberikan solusi atas masalah

yang terjadi di masyarakat dan untuk memberikan kontribusi

bagi pengembangan ilmu pengetahuan, serta masukan yang

positif bagi instansi terkait. Sebelum kamu lebih jauh mempelajari

apakah penelitian sosial itu, terlebih dahulu mari kita simak dua

metode penelitian yang sering digunakan dalam sosiologi. Metode

penelitian tersebut adalah metode penelitian kuantitatif dan

metode penelitian kualitatif.

A.

Metode Penelitian dalam Sosiologi

Sekarang kita akan belajar tentang penelitian dalam sosiologi.

Penelitian mungkin merupakan suatu hal yang baru buat kamu.

Untuk itu mari kita mulai pembahasan ini dengan mengenal

dua metode penelitian dalam sosiologi, yaitu metode penelitian

kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

1. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dalam

menganalisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan

angka-angka. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks,

tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung meng-

gunakan uji statistik. Menurut

Creswell

dalam Asmadi Alsa

(2007), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang bekerja

dengan angka, yang datanya berwujud bilangan, yang dianalisis

menggunakan statistik. Fungsinya untuk menjawab pertanyaan

atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik. Selain itu juga

untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu

memengaruhi variabel yang lain.

Masalah penting dalam penelitian kuantitatif adalah

kemampuan untuk melakukan generalisasi hasil penelitian,

yaitu seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi pada

populasi. Hal ini karena secara tipikal penelitian kuantitatif selalu

dikaitkan dengan proses yang dinamakan

induksi enumeratif

.

Apakah induksi enumeratif itu? Induksi enumeratif adalah

menarik kesimpulan berdasarkan angka dan melakukan

abstraksi berdasarkan generalisasi.

Jika kamu akan melakukan suatu penelitian kuantitatif,

maka ada beberapa langkah yang harus kamu ketahui atau

kamu lakukan. Menurut

Asmadi Alsa

, langkah-langkah

penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif beserta

spesifikasinya adalah sebagai berikut.

92

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

a. Mengidentifikasi Masalah Penelitian

Dalam hal ini, penelitian kuantitatif perlu menguraikan

kecenderungan atau menjelaskan keterkaitan antara variabel

dan pengembangannya. Penjelasan ini menunjukkan bahwa

peneliti tertarik dalam menentukan apakah satu atau lebih

variabel yang mungkin memengaruhi variabel lain.

b. Melakukan Tinjauan Kepustakaan

Melakukan tinjauan terhadap kepustakaan dimaksudkan

untuk menunjukkan pentingnya permasalahan penelitian itu

untuk diteliti dan untuk mengidentifikasi arah penelitian.

Mengidentifikasi arah penelitian berarti peneliti melakukan

telaah pustaka dan mengidentifikasi variabel-variabel kunci

yang layak dan berhubungan, serta memiliki kecenderungan

potensial yang perlu diuji dalam penelitian. Di samping itu,

kegiatan tinjauan kepustakaan ini juga dimaksudkan untuk

mengarahkan tujuan dan pertanyaan atau hipotesis penelitian.

c. Menetapkan Tujuan Penelitian

Pernyataan tentang tujuan, pertanyaan-pertanyaan

penelitian, dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif harus

sempit dan spesifik. Hal ini dikarenakan peneliti harus

mengisolasi variabel-variabel yang diteliti.

d. Mengumpulkan Data

Dalam penelitian kuantitatif, pengumpulan data didasarkan

pada instrumen yang sudah ditetapkan sebelum penelitian.

Instrumen yang dimaksud adalah daftar pertanyaan

terstruktur (kuesioner).

e. Menganalisis dan Menginterpretasi Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif

adalah analisis statistik yang meliputi uraian kecenderungan,

perbandingan kelompok yang berbeda, atau hubungan

antarvariabel. Selain itu kita juga melakukan interpretasi

terhadap data yang telah terkumpul. Hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui perbandingan antara hasil penelitian

dengan yang diprediksikan sebelum penelitian. Jadi

interpretasi ini merupakan penjelasan mengenai hasil

penelitian, apakah mendukung atau tidak mendukung

prediksi yang diharapkan sebelumnya.

Pendekatan dalam metode ini biasanya sangat bergantung

pada hipotesis dan variabel, sehingga metode pendekatannya

berbeda dengan kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam

metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan populasi dan

pendekatan sampel.

a. Pendekatan Populasi

Populasi adalah kumpulan seluruh anggota dalam kelompok

tertentu yang memiliki jumlah yang besar karena melibatkan

seluruh anggota kelompok. Sebagai suatu populasi,

Metode Penelitian Sosial

93

kelompok subjek ini harus memiliki ciri-ciri dan karakteristik

bersama yang membedakan dari kelompok subjek yang lain.

Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi,

akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu.

Studi populasi seringkali tidak memungkinkan dilakukan

untuk jangka panjang apabila karakteristik subjek dan

variabel penelitiannya menyangkut aspek perkembangan.

Namun apabila populasi yang hendak diteliti harus dipelajari

seluruhnya, maka sangat mungkin akan memakan waktu

yang lama guna mengambil data, membutuhkan tenaga

peneliti dan tenaga lapangan yang banyak sekali, serta akan

menghabiskan dana yang sangat besar.

Suatu penelitian tidak dapat dilakukan terhadap seluruh

populasi karena apabila hal itu dilakukan, maka akan dapat

merusak populasi itu sendiri. Oleh karena itu, batasan dan

karakteristik populasi harus jelas dan tegas sehingga

kesimpulan penelitian dan target generalisasinya juga jelas.

Begitu pentingnya pembatasan karakteristik populasi ini

mengakibatkan pemilihan sampel dan pengambilan data

belum dapat dilakukan sebelum batasan populasi tersebut

diperoleh dengan benar.

b. Pendekatan Sampel

Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti atau dapat

dikatakan sebagai bagian dari populasi. Karena merupakan

bagian dari populasi, maka harus memiliki ciri seperti yang

dimiliki oleh populasinya. Apakah suatu sampel merupakan

representasi yang baik bagi populasinya sangat tergantung

pada sejauhmana karakteristik sampel itu sama dengan

karakteristik populasinya. Karena analisis penelitian

didasarkan pada data sampel, sedangkan kesimpulannya

nanti akan diterapkan pada populasi, maka sangat penting

untuk memperoleh sampel yang representatif bagi populasi-

nya. Untuk itulah perlu pemahaman mengenai teknik-teknik

pengambilan sampel yang tepat. Proses mengambil atau

menentukan sampel disebut dengan

sampling

.

Secara garis besar kita mengenal dua macam teknik

pengambilan sampel (

sampling

), yaitu

probability sampling

dan

nonprobability sampling

.

1)

Probability Sampling

Probability sampling

merupakan teknik pengambilan

sampel yang memberi kemungkinan yang sama bagi

setiap unsur populasi untuk dipilih. Jenis ini dibagi atas

simple random sampling

dan

stratified random sampling

.

a)

Simple Random Sampling

(Sampel Acak Sederhana)

Pengambilan sampel dengan cara acak sederhana

memberikan kesempatan yang sama untuk dipilih

bagi setiap individu atau unit dalam keseluruhan

populasi. Pengambilan sampel secara acak sederhana

Keterangan:

S : sampel

P : populasi

P

S

Bagan 4.1

Hubungan sampel dengan

populasi.

94

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

ini dilakukan dengan cara undian, tabel, atau

menggunakan komputer sebagai media pengacaknya.

Ciri utama sampel acak sederhana ini adalah bahwa

setiap unsur dari keseluruhan populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

sampel. Selain itu kesempatan harus independen,

artinya kesempatan bagi suatu unsur untuk dipilih

tidak memengaruhi kesempatan unsur-unsur lain

untuk dipilih. Pengambilan sampel dengan cara ini

hanya dapat dilakukan pada populasi yang

homogen. Apabila populasinya tidak homogen, maka

tidak akan diperoleh sampel yang representatif.

Selain meng-hendaki homogenitas, cara ini juga

hanya praktis apabila digunakan pada populasi yang

tidak terlalu besar.

b)

Stratified Random Sampling

(Sampel Acak Berstrata)

Pengambilan sampel berstrata dilakukan pada suatu

populasi yang terbagi atas beberapa strata atau

subkelompok dan dari masing-masing subkelompok

itu diambil sampel-sampel terpisah. Pengambilan

sampel berstrata dapat dilakukan dengan dua pende-

katan, yaitu dengan cara proporsional dan cara tidak

proporsional.

(1)

Proportional Stratified Sampling

(Sampel

Berstrata Proporsional)

Pada prosedur pengambilan sampel ini,

banyaknya subjek dalam setiap subkelompok

harus diketahui perbandingannya lebih dahulu.

Kemudian ditentukan persentase besarnya

sampel dari keseluruhan populasi. Persentase atau

proporsi ini lalu diterapkan dalam pengambilan

sampel bagi setiap subkelompok atau stratanya.

Untuk lebih jelasnya lihatlah ilustrasi tabel

berikut.

Tabel Distribusi Subjek dalam Strata Populasi

Berdasarkan tabel di atas, dari populasi yang

berjumlah 1520 subjek ditetapkan untuk diambil

20% sebagai sampel. Dengan mengambil secara

random atau acak sebesar 20% subjek dari setiap

strata sebagai sampel, maka distribusi subjek

sampel dapat kita lihat pada tabel berikut.

Tahukah Kamu?

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi

untuk dapat menggunakan metode

pengambilan sampai acak berstrata,

yaitu sebagai berikut.

– Harus ada kriteria yang jelas

yang akan dipergunakan sebagai

dasar untuk menstratifikasi

populasi ini dalam lapisan-

lapisan.

– Harus ada data pendahuluan

dari populasi mengenai kriteria

yang dipergunakan untuk men-

stratifikasi.

– Harus diketahui dengan tepat

jumlah satuan-satuan elementer

dari tiap lapisan dalam populasi

itu.

Sumber:

Masri Singarimbun dan

Sofian Effendi, 1995

hal. 162–163

Strata Berdasarkan Status

Kelas 1

Kelas 2

Jumlah

Sosial Ekonomi (SEE)

Populasi

SSE tinggi

268

342

610

SSE sedang

243

444

687

SSE rendah

122

101

223

Jumlah SSE

633

887

n = 1520

Metode Penelitian Sosial

95

Dengan demikian, berdasarkan tabel di atas kita

dapat menentukan bahwa besarnya sampel yang

diambil adalah 304 dari 1520 populasi.

(2)

Disproportional Stratified Random Sampling

(Sampel Acak Berstrata Disproporsional)

Prosedur ini biasanya dilakukan karena alasan

statistik yang kadang-kadang analisisnya

meminta jumlah subjek yang sama dari masing-

masing subkelompok. Kadangkala, pengambilan

sampel dengan model ini dapat mengakibatkan

terlalu sedikit jumlah sampel dalam satu atau

beberapa strata. Padahal kita ketahui bahwa

semakin besar jumlah sampel dalam masing-

masing strata, maka kesalahan pengambilan

sampel (

sampling error

) akan semakin kecil.

Dalam cara ini, penentuan sampel dilakukan

tidak dengan mengambil proporsi yang sama

bagi setiap subkelompok atau strata, akan tetapi

dimaksudkan untuk mencapai jumlah tertentu

dari masing-masing strata.

Untuk lebih jelasnya kita lihat ilustrasi tabel

berikut.

Dengan melihat tabel di atas, kita dapat menen-

tukan bahwa besarnya sampel yang diambil

untuk dijadikan sebagai subjek dalam penelitian

adalah 32 orang dari 98 populasi.

c)

Cluster Random Sampling

(Sampel Acak Klaster)

Pengambilan sampel dengan cara ini adalah dengan

melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan

terhadap subjek secara individual. Sebagai contoh,

pada suatu tempat kos siswa yang terdiri dari 30

kamar, siswa yang menghuni masing-masing kamar

Strata Berdasarkan Status

Kelas 1

Kelas 2

Jumlah

Sosial Ekonomi (SEE)

Sampel

SSE tinggi

54

68

122

SSE sedang

49

89

138

SSE rendah

24

20

44

Jumlah SSE

127

177

n = 304

Kategori

Populasi

Persentase

Jumlah Sampel

A

40

20 %

8

B

32

25 %

8

C

10

80 %

8

D

16

50 %

8

Jumlah

98

n = 32

96

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

tersebut adalah 3 orang. Dengan cara klaster,

pengambilan sampel tidak dilakukan randomisasi

terhadap 90 orang siswa secara individual, melainkan

lewat randomisasi terhadap kamar sebagai klaster.

Misalnya dipilih 20 kamar dari 30 kamar yang ada

dan menjadikan seluruh penghuni kamar terpilih

sebagai sampel, sehingga kita memiliki 20 x 3 = 60

orang siswa sebagai subjek.

2)

Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling

adalah suatu cara pengambilan

sampel, di mana besarnya peluang anggota populasi

untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui. Tentu saja

akibat dari kondisi ini kita tidak mungkin dapat meng-

hitung besarnya kesalahan dalam estimasi terhadap

karakteristik populasi.

Yang termasuk

nonprobability sampling

di antaranya

adalah

quota sampling

dan

purposive sampling

.

a)

Quota Sampling

Quota sampling

adalah metode memilih sampel yang

mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota

yang diinginkan. Misalnya sejumlah siswa kelas XII

yang pernah menjadi pengurus OSIS di sekolahnya,

atau sejumlah siswa kelas XII yang pernah mengikuti

seminar tentang penelitian.

Hasilnya berupa kesan-kesan umum yang masih

kasar yang tidak dapat dipandang sebagai generalisasi

umum. Dalam sampel dengan sengaja kita memasuk-

kan orang-orang yang mempunyai ciri-ciri yang kita

inginkan.

b)

Purposive Sampling

Purposive sampling

ini dilakukan dengan mengambil

orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut

ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh subjek itu. Sampel

yang dipilih adalah sampel yang dapat relevan dengan

rancangan penelitian. Peneliti berusaha agar dalam

sampel itu terdapat wakil-wakil dari segala lapisan

populasi. Dengan demikian harus diusahakan agar

sampel itu memiliki ciri-ciri yang esensial dari

populasi, sehingga dapat dianggap representatif.

Misalnya untuk menilai mutu kegiatan OSIS di

Sekolah Menengah Atas, peneliti harus menentukan

sampel yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan, guru-guru yang menjabat

sebagai pembina OSIS, pengurus OSIS, pengurus

Komite Sekolah, dan sebagian siswa.

c)

Snowball Sampling

Dalam

snowball

sampling

ini kita memulai dari

kelompok kecil yang nanti diminta untuk menunjuk

Metode Penelitian Sosial

97

orang lain dalam kelompok tersebut. Kemudian orang

lain tersebut diminta pula untuk menunjukkan

kawan masing-masing pula, begitu seterusnya

sehingga kelompok itu senantiasa bertambah besar.

Sampling

ini dipilih apabila kita ingin menyelidiki

hubungan antarmanusia dalam kelompok yang baik,

atau menyelidiki cara-cara informasi tersebar di

kalangan tertentu. Misalnya bagaimana orang

menanamkan modal, membeli rumah di perumahan,

dan lain sebagainya.

2. Metode Penelitian Kualitatif

Kamu sudah belajar mengenai metode penelitian kuantitatif.

Sekarang kita akan belajar mengenai metode penelitian dalam

sosiologi yang kedua, yaitu metode penelitian kualitatif. Apakah

metode penelitian kualitatif itu? Metode penelitian kualitatif

merupakan metode penelitian yang mengutamakan cara kerja

dengan menjabarkan data yang diperoleh dengan cara verbal.

Pada dasarnya ada tiga unsur utama dalam penelitian

kualitatif, yaitu sebagai berikut.

a. Data, bisa berasal dari bermacam-macam sumber, biasanya

dari wawancara dan pengamatan.

b. Prosedur analisis dan interpretasi yang digunakan untuk

mendapatkan temuan atau teori. Prosedur ini mencakup

teknik-teknik untuk memahami data atau biasa disebut

dengan

coding

(penandaan).

c. Laporan tertulis dan lisan. Laporan ini dapat dikemukakan

dalam jurnal ilmiah atau konferensi. Bentuknya bisa

beragam, tergantung pada khalayak dan aspek-aspek temuan

atau teori yang disajikannya.

Untuk melakukan penelitian kualitatif, ada beberapa langkah

yang harus kamu lakukan. Menurut

Asmadi Alsa

, langkah-

langkah tersebut adalah sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi Masalah Penelitian

Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menekankan

pada deskripsi dan eksplanasi, penelitian kualitatif

melakukan penelitian dengan cara yang eksploratif dan

berusaha memahami fenomena sentralnya. Eksplorasi di sini

maksudnya bahwa peneliti hanya mengetahui sedikit

tentang fenomena yang akan diteliti, sehingga peneliti harus

belajar lebih banyak tentang fenomena tersebut dari subjek

yang diteliti.

Tugas Individu

Menurut kamu, jenis

sampling

apakah yang sering dipakai dalam penelitian kuantitatif?

Jelaskan alasanmu!

Tahukah Kamu?

Dalam penelitian kualitatif tidak

menggunakan populasi, karena

penelitian ini berangkat dari kasus

tertentu yang ada pada situasi sosial

tertentu dan hasil kajiannya tidak

akan diberlakukan ke populasi, tetapi

ditransferkan ke tempat lain pada

situasi sosial yang sama dengan

situasi sosial yang dipelajari.

Sumber:

Sugiyono, 2005 hal. 50

98

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

b. Melakukan Tinjauan Kepustakaan

Dalam penelitian kualitatif, kepustakaan lebih dimaksudkan

sebagai dasar untuk melakukan justifikasi (pentingnya

masalah itu diteliti) atas permasalahan penelitian dan tidak

mengarahkan pertanyaan penelitian. Ini berarti bahwa

kepentingan tinjauan kepustakaan merupakan keperluan

yang sekunder, sedangkan yang utama adalah pandangan

dan pengalaman dari subjek.

c. Menetapkan Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan penelitian lebih banyak

diarahkan untuk aspek keterbukaan (

open-ended

), karena

dimaksudkan untuk memperoleh pandangan subjek tentang

masalah yang diajukan dalam penelitian. Maksud peneliti

adalah memberikan kesempatan kepada subjek untuk

berbicara secara terbuka mengenai pengalaman mereka.

d. Mengumpulkan Data

Ketika melakukan penelitian kualitatif, seorang peneliti

dapat mengembangkan satu fokus saat mengumpulkan data,

ia tidak menggunakan pendekatan dalam penelitiannya

dengan pertanyaan-pertanyaan khusus untuk menjawab atau

menguji hipotesis. Peneliti kualitatif cenderung

mengumpulkan datanya melalui kontak terus-menerus

dengan informan (subjek) dalam pergaulan sehari-hari.

Metode pengumpulan data yang mewakili karakteristik

penelitian kualitatif ini adalah observasi berpartisipasi dan

pertanyaan mendalam (

in-depth interview

). Prosedur yang

digunakan secara runtut menurut

Bogdan

dan

Biklen

seperti

dikutip dalam Asmadi Alsa (2007) adalah sebagai berikut.

1) Mengumpulkan data berupa kata-kata (verbal);

2) Menganalisis kata-kata tersebut dengan cara pendeskripsian

peristiwa-peristiwa dan memperoleh atau menetapkan

tema;

3) Mengajukan pertanyaan umum dan luas;

4) Tidak membuat prediksi terhadap subjek yang diamati,

tetapi menyandarkan diri pada peneliti untuk

membentuk apa yang mereka laporkan;

5) Tetap dapat dilihat dan ada dalam laporan tertulis.

e. Menganalisis Data

Dalam penelitian kualitatif, karena datanya terdiri dari teks

dan gambar, maka ada perbedaan pendekatan analisisnya.

Ada beberapa pendekatan dalam metode kualitatif ini, di

antaranya adalah pendekatan fenomenologis, interaksi

simbolis, historis, komparatif, gabungan antara komparatif

dan historis, studi kasus, dan studi kepustakaan.

1) Pendekatan Fenomenologis

Sebuah pendekatan yang berusaha memahami arti

peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang

biasa dalam situasi-situasi tertentu disebut dengan

Metode Penelitian Sosial

99

pendekatan fenomenologis. Pendekatan ini memberi

tekanan pada

verstehen

, yaitu pengertian interpretatif

terhadap pengamatan manusia. Fenomenologi tidak

berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi

orang-orang yang sedang ditelitinya. Oleh karena itu,

dalam fenomenologi peneliti berusaha untuk masuk ke

dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya

sedemikian rupa, sehingga mengerti apa dan bagaimana

suatu pengertian yang dikembangkan olehnya di sekitar

peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.

2) Pendekatan Interaksi Simbolis

Pendekatan ini berasumsi bahwa pengalaman manusia

dipengaruhi oleh penafsiran. Objek, orang, situasi, dan

peristiwa tidak memiliki pengertiannya sendiri,

sebaliknya pengertian itu diberikan untuk mereka.

Melalui interaksi seseorang membentuk pengertian.

Orang dalam situasi tertentu sering mengembangkan

definisi karena mereka secara teratur berhubungan dan

mengalami pengalaman bersama, masalah, dan latar

belakang, tetapi kesepakatan tidak merupakan

keharusan. Di pihak lain sebagian memegang definisi

bersama untuk menunjuk pada kebenaran, suatu

pengertian yang senantiasa dapat disepakati. Hal itu dapat

dipengaruhi oleh orang yang melihat sesuatu dari sisi lain.

Pendekatan ini tidak menolak kenyataan bahwa konsep

teoretik tersebut mungkin bermanfaat. Namun, hal itu

hanya relevan untuk memahami perilaku sepanjang hal

itu memasuki atau berpengaruh terhadap proses

pendefinisian.

3) Pendekatan Historis

Pendekatan historis merupakan suatu pendekatan yang

analisis datanya didasarkan pada peristiwa-peristiwa masa

lampau untuk mengetahui kejadian saat ini. Pendekatan

ini merunut suatu peristiwa pada suatu waktu, kemudian

dieksplanasi (dikupas) untuk memahami kejadian-

kejadian yang ada pada saat itu guna menerapkan pada

kejadian saat ini.

4) Pendekatan Komparatif

Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan dengan cara

membandingkan antara kondisi masyarakat di suatu

tempat dengan kondisi masyarakat yang ada di tempat

yang lain. Dengan mendasarkan pada konsep yang sama,

pendekatan ini mencoba menafsirkan kejadian berbeda

antarmasyarakat untuk dicari perbedaannya.

5) Pendekatan Gabungan antara Komparatif dan Historis

Dapat dikatakan bahwa pendekatan gabungan

merupakan suatu pendekatan yang berusaha untuk

membandingkan pola kehidupan masyarakat pada kurun

masa tertentu dengan masyarakat masa sekarang.

Penafsiran atas perbedaan inilah yang akan menjadi

orientasi pendekatan gabungan.

100

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Tugas Individu

Kamu sudah memahami tentang metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian

kualitatif. Sekarang, coba kamu simpulkan tentang perbedaan di antara dua metode

penelitian dalam sosiologi tersebut!

B.

Apakah Penelitian Sosial Itu?

Pada pembahasan subbab sebelumnya kamu sudah

memahami tentang penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif,

bukan? Nah, tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan

penelitian itu?

Penelitian (

research

) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian

tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi)

langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian

hanya merupakan bagian dari usaha pemecahan masalah yang

lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencari penjelasan dan

jawaban terhadap permasalahan, serta memberikan alternatif bagi

kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.

Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan itu bersifat

abstrak dan umum sebagaimana halnya dalam penelitian dasar

(

basic research

), serta dapat pula sangat konkret dan spesifik

seperti biasa ditemui pada penelitian terapan (

applied research

).

Beberapa definisi penelitian menurut pendapat para ahli di

antaranya adalah sebagai berikut.

1. Sutrisno Hadi

Penelitian adalah usaha menemukan sesuatu untuk mengisi

kekosongan atau kekurangan, mengembangkan, mem-

6) Pendekatan Studi Kasus

Pendekatan studi kasus memusatkan perhatian pada

fenomena-fenomena sosial yang nyata dalam masyarakat,

di mana yang ditelaah adalah keadaan masyarakat dilihat

dari persoalan atau kasus tertentu, baik dalam suatu

lembaga, kelompok, maupun secara individu. Contohnya

gerakan buruh memprotes undang-undang ketenaga-

kerjaan, gerakan mahasiswa memprotes kenaikan harga

BBM, dan lain-lain. Atau dengan kata lain pendekatan

ini berusaha mendalami secara sungguh-sungguh dari

salah satu gejala yang nyata yang terdapat dalam

kehidupan masyarakat pada waktu itu.

7) Pendekatan Studi Kepustakaan

Pendekatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan

informasi dengan bantuan macam-macam materi yang

ada dalam batasan kepustakaan. Misalnya dapat berupa

buku-buku, majalah-majalah, surat kabar, internet,

rekaman audio-visual, dokumen, jurnal-jurnal ilmu

pengetahuan, dan lain sebagainya.

Tahukah Kamu?

Penelitian sosial pada dasarnya

adalah suatu upaya yang sistematis

untuk menerangkan fenomena

sosial dengan cara memandang

fenomena tersebut sebagai hu-

bungan antarvariabel.

Sumber:

Masri Singarimbun dan

Sofian Effendi, 1995 hal. 31

Gambar 4.1

Demonstrasi mahasiswa

memprotes kenaikan

harga BBM dapat diteliti

dengan menggunakan

metode studi kasus.

Sumber:

www.pabelanpos.com

Metode Penelitian Sosial

101

perluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta

menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada tetapi

diragukan kebenarannya.

2. Soerjono Soekanto

Penelitian sosiologi merupakan proses pengungkapan

kebenaran yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep

dasar yang dalam sosiologi dikenal sebagai sebuah ilmu.

3. Marzuki

Penelitian adalah suatu usaha mengumpulkan, mencari, dan

menganalisis fakta-fakta suatu masalah.

4. Sanapiah Faisal

Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah suatu

masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara

terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan

baru yang terandalkan kebenarannya mengenai dunia alam

dan dunia sosial.

1. Ciri dan Karakteristik Penelitian

Penelitian sosial yang dilakukan dengan maksud untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia secara

umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Bersifat ilmiah, artinya penelitian bersifat rasional,

kebenarannya bersifat objektif, didukung data yang valid,

dan disusun secara sistematis.

b. Merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus,

karena hasil penelitian selalu dapat disempurnakan.

Sementara itu, sebagai suatu kegiatan ilmiah, penelitian

memiliki beberapa karakteristik kerja ilmiah di antaranya

adalah memiliki tujuan, harus sistematik, terkendali, objektif,

dan tahan uji.

a. Memiliki Tujuan

Maksudnya bahwa kegiatan penelitian tidak dapat lepas dari

kerangka tujuan pemecahan permasalahan. Hasil penelitian

harus memberikan penjelasan akan fenomena yang menjadi

pertanyaan penelitian dan harus dapat melandasi keputusan

serta tindakan pemecahan permasalahan.

b. Harus Sistematik

Artinya langkah-langkah yang ditempuh sejak dari persiapan,

pelaksanaan, sampai pada penyelesaian laporan penelitian

harus terencana dengan baik dan mengikuti metodologi

yang benar.

Tugas Individu

Setelah memahami pengertian penelitian yang dikemukakan oleh para ahli di atas,

berdasarkan pemahamanmu dan menggunakan kata-katamu sendiri, kemukakan

mengenai pengertian penelitian!

102

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

c. Terkendali

Maksudnya dalam batas-batas tertentu peneliti harus dapat

menentukan fenomena-fenomena yang akan diamatinya dan

memisahkan dari fenomena lain yang mengganggu.

d. Objektif

Maksudnya bahwa semua pengamatan, telaah yang

dilakukan, dan kesimpulan yang diambil oleh peneliti tidak

boleh didasari oleh subjektivitas pandangan pribadi dan

pengaruh kepentingan pihak lain.

e. Tahan Uji

Maksudnya penyimpulan penelitian harus merupakan hasil

dari telaah yang didasari oleh teori yang solid dan metode

yang benar, sehingga siapapun yang akan melakukan

replikasi terhadap penelitian termaksud tentu akan sampai

pada kesimpulan yang serupa.

2. Jenis-Jenis Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan

dari berbagai cara dan sudut pandang, di antaranya adalah

sebagai berikut.

a. Pendekatan Analisis

Dilihat dari pendekatan analisisnya, kita mengenal dua jenis

penelitian, yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif

dan penelitian dengan pendekatan kualititatif.

1) Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif digunakan dalam

penelitian-penelitian survei dan eksperimen yang

menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)

yang diolah dengan metode statistik. Dengan pendekatan

kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok

atau signifikansi hubungan antarvariabel yang diteliti. Pada

umumnya, penelitian dengan pendekatan ini merupakan

penelitian dengan sampel besar.

2) Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif

Penelitian ini lebih menekankan analisisnya pada proses

penyimpulan deduktif dan induktif, serta pada analisis

terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang

diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Penekanan

penelitian ini adalah pada usaha menjawab pertanyaan

penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumen-

tatif. Biasanya penelitian kualitatif merupakan penelitian

sampel kecil.

b. Tujuan

Jenis penelitian dilihat dari tujuannya adalah penelitian dasar,

terapan, eksploratif, verifikatif, dan developmental.

1) Penelitian Dasar

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan suatu

generalisasi, teori, atau dalil-dalil yang berlaku umum.

Gambar 4.2

Untuk mengetahui jumlah

penduduk diadakan sensus

penduduk yang merupakan

salah satu bentuk penelitian

kuantitatif.

Sumber:

www.google.com:image

Tahukah Kamu?

Penelitian dengan pendekatan

kualitatif digunakan dalam penelitian

apabila data yang dikumpulkan

adalah data kualitatif, yaitu data

yang disajikan dalam bentuk kata

atau kalimat.

Metode Penelitian Sosial

103

2) Penelitian Terapan

Penelitian terapan diarahkan untuk kepentingan praktis

di bidang kehidupan sehari-hari.

3) Penelitian Eksploratif

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan

masalah-masalah dan gejala-gejala baru dari suatu hal atau

berusaha menemukan sesuatu yang sebelumnya belum

ada (mendapatkan pengetahuan baru).

4) Penelitian Verifikatif

Penelitian jenis ini bertujuan menguji kebenaran atau

menguji hasil suatu penelitian yang sudah dilakukan

karena adanya data atau kesimpulan yang diragukan

kebenarannya.

5) Penelitian Developmental

Penelitian ini bertujuan mengembangkan, memperluas,

dan menggali lebih dalam suatu teori keilmuan.

c. Kedalaman Analisisnya

Ditinjau dari kedalaman analisisnya, kita mengenal dua jenis

penelitian, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.

1) Penelitian Deskriptif

Penelitian ini dalam melakukan analisis hanya sampai

pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan

fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk

dipahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan

selalu jelas dasar faktualnya, sehingga semuanya selalu

dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.

2) Penelitian Inferensial

Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan

antarvariabel dengan pengujian hipotesis. Dengan

demikian kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian

data kuantitatif. Dalam penelitian jenis ini, kita dapat

berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam

pengambilan kesimpulan.

d. Karakteristik Masalah Berdasarkan Kategori Fungsional

Menurut

Isaac

dan

Michael,

dipandang dari karakteristik

masalah berdasarkan kategori fungsionalnya, penelitian

dibedakan atas penelitian deskriptif, perkembangan, studi

kasus, kausal komparatif, dan eksperimental.

1) Penelitian Deskriptif

Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara sistematis

dan akurat mengenai fakta dan karakteristik populasi atau

bidang tertentu. Selain itu juga berusaha meng-gambarkan

situasi atau kejadian, dan data yang dikumpulkan semata-

mata bersifat deskriptif, sehingga tidak bermaksud

mencari penjelasan ataupun menguji hipotesis.

2) Penelitian Pengembangan atau Penelitian Tindakan

Penelitian ini bertujuan mempelajari pola dan urutan

perkembangan dan atau perubahan, sejalan dengan

104

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

berlangsungnya perubahan waktu. Penelitian ini

seringkali memanfaatkan data-data kuantitatif dan

kualitatif, tetapi fokusnya lebih merupakan terapan.

Penelitian ini banyak dilakukan di bidang pendidikan.

Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan praktik

pendidikan dan pengajaran, di mana guru melaksanakan-

nya berkaitan dengan masalah yang mereka hadapi dalam

lingkungan sekolah. Di samping itu, penelitian ini juga

bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis

dan lokal, seperti masalah disiplin kelas atau efektivitas

model pembelajaran. Penelitian ini memiliki dua

pendekatan, yaitu

longitudinal

dan

cross-sectional

.

a)

Longitudinal

adalah sebuah studi dengan mengikuti

perkembangan subjek tertentu secara terus-menerus.

Penelitian dengan pendekatan

longitudinal

ini

memerlukan waktu yang lama dan rentang yang

panjang. Penelitian ini biasanya diterapkan pada

responden yang sifatnya homogen, dan sifat

penelitiannya holistik. Dengan begitu beberapa

kelemahan muncul dalam penelitian ini, di antaranya

memerlukan dana yang cukup besar. Selain itu, dengan

jarak waktu yang lama ini, maka perlu perhatian yang

terus-menerus dan ketelitian yang luar biasa untuk

mengamati masing-masing perkembangan sampel dari

waktu ke waktu. Kelemahan lainnya adalah apabila

dilakukan dengan jumlah sampel yang besar, maka

waktu yang dibutuhkan akan semakin panjang dan

radius perhatian akan semakin luas pula. Namun

demikian, perlu kamu ketahui bahwa penelitian

dengan pendekatan

longitudinal

ini juga memiliki

kelebihan. Apakah kelebihannya itu? Kelebihannya

adalah apabila penelitian dilakukan dalam sampel yang

kecil dan terbatas pada satu komunitas saja, maka akan

lebih intensif dan hasilnya akan semakin tajam.

b)

Cross-sectional

adalah sebuah studi yang melibatkan

lebih banyak subjek, sehingga banyaknya faktor yang

memengaruhi pertumbuhan yang dapat dianalisis

menjadi lebih terbatas. Keunggulan pendekatan ini

jika dibandingkan dengan pendekatan

longitudinal

adalah waktunya lebih pendek, jumlah responden

bisa lebih besar karena heterogen, dan analisisnya

lebih terbatas. Namun kelemahannya adalah adanya

perbedaan karakteristik masing-masing sampel akan

memengaruhi bias tidaknya suatu hasil penelitian.

3) Studi Kasus

Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam (

in depth

study

) mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa

sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir

dengan baik dan lengkap. Cakupan studi kasus dapat

meliputi keseluruhan siklus kehidupan atau dapat pula

hanya meliputi segmen-segmen tertentu saja.

Metode Penelitian Sosial

105

4) Penelitian Kausal Komparatif

Melalui penelitian ini, hubungan sebab akibat akan dapat

diselidiki lewat pengamatan terhadap konsekuensi yang

sudah terjadi dan melihat kembali data yang ada untuk

menemukan faktor-faktor penyebab yang mungkin

terdapat di sana. Pada hakikatnya penelitian kausal

komparatif adalah suatu penelitian, di mana data

dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan

terjadi. Kemudian peneliti memilih satu atau lebih

variabel tergantung (

dependent variable

) dan menguji data

dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab,

melihat hubungan, dan memahami artinya.

5) Penelitian Eksperimental

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kemungkinan

adanya hubungan sebab akibat di antara variabel-variabel

dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental

pada beberapa macam kondisi perlakuan dan

membandingkan akibat (hasil) dengan satu atau lebih

kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

Tugas Individu

Menurut kamu, bentuk penelitian apakah yang paling tepat untuk mengkaji fenomena-

fenomena sosiologis yang ada di sekitar kita? Jelaskan!

Tahukah Kamu?

Dalam penelitian eksperimen yang

tidak menggunakan kelompok

kontrol, hasil penelitian tersebut

diragukan keabsahannya, karena

beberapa variabel yang mengancam

atau yang melemahkan validitas

penelitian tidak dikontrol.

Sumber:

Camphell dan Stanely,

dalam Masri Singarimbun

dan Sofian Effendi, 1995

hal. 7

C.

Rancangan Penelitian Sosial

Sebelum mengadakan penelitian di lapangan, biasanya

peneliti melakukan kegiatan menyusun rencana kegiatan yang

merupakan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam

penelitian yang terangkum dalam tahapan-tahapan berikut ini.

1. Menentukan permasalahan yang akan diteliti.

2. Menentukan topik penelitian.

3. Melakukan kegiatan prapenelitian (biasanya diadakan

observasi awal terhadap objek penelitian).

4. Merumuskan masalah penelitian ke dalam beberapa

pertanyaan penelitian.

5. Menentukan dugaan sementara (asumsi) dan hipotesis.

6. Menentukan metode yang hendak digunakan dalam penelitian.

7. Menentukan variabel (jika kuantitatif) dan sumber yang

akan diambil datanya.

8. Menentukan dan atau membuat instrumen penelitian.

9. Melakukan kegiatan pengumpulan data.

10. Melakukan analisis data.

11. Menarik sebuah kesimpulan.

1 2. Menyusun hasil penelitian ke dalam sebuah laporan penelitian.

106

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Setelah rencana kegiatan yang dibuat dapat dipastikan telah

siap, kemudian seorang peneliti melakukan kegiatan

berikutnya, yaitu membuat rancangan penelitian atau desain

penelitian yang sering disebut dengan proposal penelitian.

Proposal penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh

penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara

ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan

tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat dijalankan secara benar,

baik, dan lancar.

Rancangan penelitian biasanya memuat judul penelitian,

latar belakang masalah penelitian, rumusan permasalahan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

hipotesis, definisi operasional, batasan konsep, metodologi

penelitian, sistematika penulisan, dan daftar pustaka. Dalam

penelitian, hal itu disebut dengan unsur-unsur penelitian yang

mutlak harus ada dalam sebuah penelitian.

Sebuah rancangan penelitian yang baik harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut.

1. Sistematis,

artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan

penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis.

2. Konsisten,

artinya terdapat kesesuaian di antara unsur-

unsur dalam rancangan penelitian.

3. Operasional,

artinya dapat menjelaskan bagaimana pene-

litian itu dilakukan.

Sebenarnya manfaat apa yang dapat diambil ketika kita

membuat sebuah rancangan penelitian? Secara lebih terinci

manfaat atau kegunaan rancangan penelitian menurut

S. Nasution

adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti

dalam melakukan penelitiannya.

2. Menentukan batasan-batasan penelitian yang bertalian

dengan tujuan penelitian.

3. Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus

dilakukan, sekaligus gambaran tentang macam-macam

kesulitan yang akan dihadapi dalam melakukan penelitian.

Rancangan penelitian yang dibuat sebelum kita melakukan

penelitian berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam

suatu penelitian. Dengan demikian kita dapat mengklasi-

fikasikan tujuan penelitian sosial atas eksploratoris, deskriptif,

dan eksperimental.

1. Eksploratoris

Artinya penelitian berusaha untuk menjajagi sesuatu yang

belum dikenal atau hanya sedikit dikenal, andaikan masalah-

masalah itu belum pernah diselidiki secara mendalam.

2. Deskriptif

Maksudnya bahwa penelitian dilakukan guna mengadakan

deskripsi untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang

situasi-situasi sosial.

Tahukah Kamu?

S. Nasution

mengatakan bahwa

desain penelitian adalah rencana

tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat

dilaksanakan secara ekonomis

serta serasi dengan tujuan pene-

litian tersebut.

Sumber:

S. Nasution, 1991 hal. 40

Metode Penelitian Sosial

107

3. Eksperimental

Maksudnya penelitian dilakukan guna mengadakan

percobaan atau eksperimen untuk menguji hipotesis.

Rancangan penelitian memegang peranan penting dalam

pelaksanaan dan penyelesaian penelitian. Keberhasilan penelitian

banyak bergantung pada kualitas rancangannya. Sementara itu

kualitas rancangan terutama bergantung pada kemampuan

rancangan itu memberi petunjuk dan pegangan dalam

pelaksanaan tiap langkah dalam penelitian. Semakin jelas

langkah-langkah itu, semakin baik rancangan tersebut. Jadi,

rancangan yang baik hendaknya menjadi pegangan yang

terpercaya dalam tiap langkah penelitian sampai hal-hal yang

spesifik dan terinci.

Tugas Individu

Dapatkah kamu menjelaskan perbedaan antara rancangan penelitian dengan rencana

kegiatan penelitian? Jelaskan!

D. Unsur-Unsur dalam Rancangan

Penelitian Sosial

Rancangan penelitian memuat beberapa unsur yang mutlak

harus ada, yaitu sebagai berikut.

1. Latar Belakang Masalah

Bagian ini berisi tentang fakta-fakta yang ada di dalam

masyarakat yang mendukung permasalahan penelitian. Di

dalam latar belakang masalah juga harus diuraikan mengenai

alasan yang mendasari dipilihnya suatu masalah tertentu untuk

diteliti. Latar belakang masalah sebenarnya hanya merupakan

pengantar dari seorang peneliti guna menuju pada sasaran yang

dituju, yaitu perumusan masalah. Latar belakang permasalahan

ada baiknya tidak terlalu panjang, sebab ada kekhawatiran justru

akan menambah tidak jelas dalam merumuskan permasalahan.

2. Perumusan Masalah

Dalam penelitian, masalah merupakan hal yang sangat

penting dan merupakan jiwa dari sebuah penelitian. Masalah

harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga merangsang

untuk berpikir. Masalah dalam penelitian harus mendorong

pemahaman yang lebih mendalam, fundamental, prinsipil, dan

kausal.

Pemilihan masalah serta perumusannya memengaruhi

seluruh penelitian karena setiap langkah, bahkan apapun yang

diuraikan dalam sebuah penelitian harus selalu berkaitan dengan

Tahukah Kamu?

Dalam penelitian kuantitatif, rumu-

san masalah penelitian sangat

spesifik, dan akan digunakan

sebagai panduan bagi peneliti untuk

menentukan landasan teori, hipo-

tesis, instrumen, dan analisis data.

Sementara itu, dalam penelitian

kualitatif, rumusan masalah yang

merupakan fokus penelitian masih

bersifat sementara, dan akan

berkembang setelah peneliti masuk

lapangan atau situasi sosial tertentu.

Sumber:

Sugiyono, 2005 hal. 35–36

108

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

perumusan masalah. Oleh karena itu, masalah yang kita pilih

harus dipikirkan masak-masak. Dengan demikian lebih baik

memakan waktu lama dalam mencari dan merumuskan

masalah agar lebih jelas dan tidak menimbulkan kekaburan

dalam melakukan penelitian.

Mengingat pentingnya perumusan masalah dalam suatu

penelitian, maka harus memenuhi kriteria berikut ini.

a. Harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

b . Harus jelas, padat, dan mudah dipahami oleh orang lain.

c. Mengandung unsur data yang mendukung pemecahan

masalah penelitian.

d. Merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara

(hipotesis).

e. Rumusan masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Contohnya adalah

“bagaimanakah hubungan antara frekuensi

belajar dengan nilai ulangan siswa?”

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang

menunjukkan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu dalam

penelitiannya. Tujuan penelitian isinya sama dengan yang

terdapat dalam rumusan masalah. Hanya bentuk kalimatnya

saja yang berbeda. Dalam rumusan masalah berupa kalimat

pertanyaan, sedangkan dalam tujuan penelitian berupa kalimat

pernyataan. Dengan demikian jumlah rumusan masalah sama

dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian digunakan sebagai

kontribusi terhadap ilmu yang berkaitan dengan subjek

penelitian yang dimaksudkan. Contoh tujuan penelitian adalah

“untuk mengetahui hubungan antara frekuensi belajar dengan nilai

ulangan siswa”.

Manfaat penelitian merupakan rumusan tentang kegunaan

penelitian yang bisa bersifat praktis maupun teoretis. Bersifat

praktis, misalnya mempermudah dalam pengambilan kebi-

jakan, sedangkan bersifat teoretis, misalnya memperkaya dan

mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan. Manfaat

penelitian ini merupakan kelanjutan dari tujuan penelitian.

4. Tinjauan Pustaka (Studi Literatur)

Studi literatur sangat penting bagi pembuktian, terutama

masalah orisinalitas (keaslian) penelitian. Studi literatur yang

berkaitan dengan masalah yang kita pilih akan memperluas

pengetahuan kita tentang masalah yang akan kita teliti dan apa

yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Semakin banyak kita

Tugas Kelompok

Coba diskusikan dengan teman sekelompokmu mengenai hubungan antara latar belakang

masalah dengan perumusan masalah dalam sebuah penelitian sosial!

Gambar 4.3

Studi literatur merupakan

salah satu media untuk

membuktikan orisinalitas

penelitian kita.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Metode Penelitian Sosial

109

mengetahui tentang penelitian, maka kita akan semakin tahu

mengenai pendekatan dalam memecahkan permasalahan dari

penelitian yang kita lakukan. Jadi, studi literatur dapat

membantu kita dalam seluk-beluk permasalahan, metode atau

teknik penelitian yang dijalankan, sumber-sumber data, dan

bacaan lainnya.

Selain itu dapat juga kita mengetahui apakah permasalahan

yang kita angkat telah diteliti oleh orang lain atau belum.

Diusahakan dalam melakukan sebuah penelitian, masalah harus

orisinil atau dengan kata lain belum pernah diteliti oleh orang

lain, karena itu akan menjamin kualitas penelitian yang kita

lakukan. Kalaupun permasalahan penelitian kita ternyata sudah

pernah ada yang meneliti, kita harus mencoba untuk

meyakinkan pembaca dengan membandingkan permasalahan

kita dengan permasalahan penelitian yang sudah ada sebelum-

nya, yaitu dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Melihat banyaknya penelitian terutama penelitian sosial, maka

banyak sekali bidang yang telah digarap, dan banyak pula

permasalahan yang telah berhasil dipecahkan. Oleh karena itu,

kita harus lebih jeli dan berhati-hati dalam menemukan

permasalahan yang masih orisinil. Caranya dengan lebih teliti

dan lebih banyak melakukan studi literatur.

5. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat yang sifatnya masih

sederhana atau sementara, yang harus dibuktikan kebenarannya

dalam penelitian. Kerangka hipotesis ini biasanya muncul pada

penulisan rancangan penelitian yang bersifat inferensial dengan

melakukan pendekatan analisis kuantitatif. Dalam penelitian

deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif biasanya tidak

menggunakan hipotesis, namun menggunakan istilah

conseptual

framework

(kerangka kerja konseptual), yaitu dengan mengem-

bangkan asumsi yang bersifat konseptual.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap per-

tanyaan penelitian. Oleh karena itu, perumusan hipotesis sangat

berbeda dengan perumusan masalah dalam penelitian.

Perumusan hipotesis harus memenuhi syarat-syarat berikut ini.

a. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat per-

nyataan (

declarative statements

), bukan pertanyaan.

b. Hipotesis berisi pernyataan mengenai hubungan antara

paling sedikit dua variabel.

c. Hipotesis harus jelas dan tidak bermakna ganda.

d. Hipotesis harus dirumuskan secara operasional, sehingga

memudahkan dalam pengujiannya.

e. Hipotesis harus dapat diuji secara spesifik.

Apabila suatu hipotesis yang telah dirumuskan memenuhi

syarat-syarat di atas, maka akan diperoleh suatu hipotesis yang

baik. Adapun ciri-ciri hipotesis yang baik di antaranya adalah

sebagai berikut.

a. Dapat diterima oleh akal sehat.

Tahukah Kamu?

Istilah hipotesis berasal dari kata

Latin,

hypo

yang berarti kurang dari,

dan

thesis

yang berarti pendapat.

Dengan demikian arti dari hipotesis

adalah pendapat yang sifatnya

masih sederhana.

110

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

b . Dapat menjelaskan masalah secara rasional.

c. Menyatakan hubungan yang diharapkan di antara variabel

yang dipermasalahkan.

d. Harus dapat diuji atau ditentukan benar salahnya.

e. Dinyatakan sesederhana dan sesingkat mungkin.

f. Konsisten dengan teori dan fakta yang ada.

Dalam suatu penelitian, kita mengenal berbagai jenis hipo-

tesis yang digunakan untuk melihat berbagai fenomena atau

masalah yang terdapat di masyarakat.

a. Hipotesis Deduktif

Hipotesis yang dirumuskan dalam suatu rancangan

penelitian bisa saja dimunculkan dari teori yang telah ada

yang berhubungan dengan masalah yang dipilih dalam

penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis yang dimunculkan

dari teori atau hipotesis yang diturunkan dari teori ini disebut

sebagai hipotesis deduktif.

b. Hipotesis Induktif

Hipotesis induktif adalah hipotesis yang dimunculkan dari

lapangan. Biasanya hipotesis ini muncul pada kegiatan

prapenelitian atau pada saat observasi (pengamatan). Hipotesis

inilah yang akan diuji kebenarannya tanpa menafikan teori

yang telah ada.

c. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja atau Hipotesis

Asli (Ha)

Hipotesis kerja adalah semua hipotesis yang dirumuskan oleh

peneliti, baik yang bersifat relasional maupun deskriptif.

Hipotesis ini merupakan penerjemahan hipotesis penelitian

secara operasional. Contohnya tingkat perubahan sosial pada

masyarakat perkotaan lebih besar dibandingkan dengan

masyarakat yang tinggal di pedesaan.

d. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil (Ho)

Hipotesis nol adalah hipotesis yang meniadakan perbedaan

antara kelompok atau meniadakan hubungan antarvariabel.

Hipotesis ini diperlukan untuk membandingkan hipotesis

kerja (Ha). Selain itu juga merupakan formulasi terbalik dari

hipotesis kerja atau ingkaran dari hipotesis kerja. Sebagai

contohnya, tidak ada perbedaan tingkat perubahan sosial

pada masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan masya-

rakat yang tinggal di pedesaan.

Menurut

S. Nasution

, ada tiga fungsi hipotesis, yaitu sebagai

berikut.

a. Menguji kebenaran suatu teori.

b. Memberi ide untuk mengembangkan suatu teori.

c. Memperluas pengetahuan mengenai gejala-gejala yang

dipelajari.

Metode Penelitian Sosial

111

6. Definisi Operasional

Dalam penelitian inferensial yang menggunakan pendekatan

analisis kuantitatif memerlukan definisi operasional, yaitu suatu

definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan

karakteristik-karakteristik variabel yang diamati. Beberapa cara

untuk merumuskan definisi operasional menurut

Saifudin

Azwar

adalah sebagai berikut.

a. Definisi operasional dapat dirumuskan berdasarkan proses

apa yang harus dilakukan agar variabel yang didefinisikan

itu terjadi.

b . Definisi operasional dibuat berdasarkan bagaimana cara kerja

variabel yang bersangkutan.

c. Definisi operasional dibuat berdasarkan kriteria pengukuran

yang diterapkan pada variabel yang didefinisikan.

Sebelum memahami definisi operasional lebih lanjut, ada

baiknya kita mengetahui dulu beberapa jenis variabel yang

terdapat dalam definisi operasional.

a. Variabel Tergantung (

Dependent Variable

)

Variabel tergantung merupakan variabel penelitian yang

diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh

variabel lain. Dalam penelitian, variabel ini disebut juga

dengan variabel terpengaruh.

b. Variabel Bebas (

Independent Variable

)

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya

memengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian disebut juga

dengan variabel pengaruh.

c. Variabel Kendali (

Controlling Variable

)

Jenis variabel ini diartikan sebagai variabel bebas yang efeknya

terhadap variabel tergantung dikendalikan oleh peneliti

dengan cara menjadikan pengaruhnya netral.

d. Variabel Moderator (

Moderator Variable

)

Variabel jenis ini merupakan variabel bebas bukan utama

yang juga diamati oleh peneliti untuk menentukan sejauh-

mana efeknya ikut memengaruhi hubungan antara variabel

bebas utama dan variabel tergantung.

e. Variabel Antara (

Intervening Variable

)

Variabel antara adalah suatu faktor yang secara teoretik

berpengaruh terhadap fenomena yang diamati, akan tetapi

variabel itu sendiri tidak dapat dilihat, diukur, maupun

dimanipulasikan sehingga efeknya terhadap fenomena yang

bersangkutan harus disimpulkan dari efek variabel bebas

dan variabel moderator.

Contoh definisi operasional secara sederhana pada sebuah

penelitian dengan hipotesis “

Status sosial ekonomi akan

berpengaruh pada prestasi belajar siswa perempuan pada tingkat

inteligensia yang sama, hubungannya dengan motivasi belajar

112

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

IV

INV

DV

CV

MV

adalah status sosial ekonomi sebagai variabel bebas (IV) dan

prestasi belajar sebagai variabel tergantung (DV). Pada hipotesis

tersebut juga terdapat variabel antara (INV) yaitu motivasi belajar,

kemudian ada variabel kontrol (CV) yaitu tingkat intelegensia

yang sama. Selain itu juga terdapat variabel moderator (MV)

yaitu jenis kelamin, yang dalam hipotesis tersebut siswa

perempuan, tidak untuk siswa laki-laki.

Keterangan:

DV :

Dependent variable

(variabel tergantung)

IV

:

Independent variable

(variabel bebas)

CV :

Controlling variable

(variabel kend

ali)

MV :

Moderator variable

(variabel mod

erator)

INV :

Intervening variable

(variabel ant

ara)

Bagan 4.2

Variabel dalam definisi operasional.

Dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis

kualitatif tidak menggunakan definisi operasional, karena jarang

menggunakan relasi antarvariabel, sehingga hipotesisnya pun

juga tidak dinyatakan sebagaimana penelitian dengan

pendekatan analisis kuantitatif. Dengan demikian dalam

rancangan penelitian kualitatif agak berbeda dengan rancangan

penelitian kuantitatif.

7. Batasan Konsep

Batasan konsep dimaksudkan untuk memberikan batasan

pengertian terhadap setiap istilah atau variabel yang digunakan,

baik dalam judul, rumusan masalah, maupun tujuan penelitian.

Tujuan pembuatan batasan konsep dalam rancangan penelitian

adalah sebagai berikut.

a. Memudahkan pembaca dalam memahami masalah yang

akan diteliti.

b. Menghindari munculnya kesalahpahaman antara peneliti

dengan orang lain.

c. Sebagai pegangan dan pedoman bagi peneliti dalam

menyusun instrumen atau alat penelitian, mengurutkan

variabel-variabel yang hendak diteliti, menetapkan populasi

dan sampel, serta menginterprestasikan hasil penelitian.

d. Membatasi ruang lingkup masalah.

8. Metodologi Penelitian

Dalam suatu rancangan penelitian, metodologi penelitian

dituliskan sebagai pedoman bagaimana kita melakukan

penelitian. Mulai dari kegiatan prapenelitian, pemilihan metode

Metode Penelitian Sosial

113

Tugas Individu

Bagaimana cara penulisan daftar pustaka yang benar? Coba konsultasikan dengan guru

bahasa Indonesia!

dan instrumen penelitian, cara dan alat pengumpulan data, serta

pengolahan dan analisis data. Dalam bab ini, dituliskan bagai-

mana perjalanan seorang peneliti dalam melakukan penelitian.

9. Sistematika Penulisan

Dalam bagian ini, peneliti hanya menampilkan tulisan

beberapa bab yang akan digunakan dalam penulisan laporan

hasil penelitian. Misalnya Bab I berisi pendahuluan, dan

seterusnya sampai akhirnya kesimpulan pada bab terakhir.

Setelah itu jika ada lampiran hendaknya diselipkan setelah

kesimpulan. Kecuali gambar, tabel, atau yang lainnya yang

memperkuat data dapat disajikan di tengah bab.

10. Daftar Pustaka

Bagian ini berisi tentang semua bacaan seperti buku, majalah,

surat kabar, dan hasil penelitian sebelumnya yang digunakan

sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan.

E.

Membuat Latar Belakang Masalah

Sesuatu yang sangat penting dalam melakukan penelitian

sosial adalah menentukan masalah yang hendak diteliti. Masalah

tersebut harus benar-benar nyata terjadi di masyarakat dan

membutuhkan suatu penyelesaian, serta menarik minat peneliti.

Memilih permasalahan yang akan diteliti memang merupakan

salah satu langkah yang sulit dalam perencanaan penelitian.

Forcese

dan

Richter

membuat semacam bagan untuk menunjukkan hal

apa saja yang dapat memengaruhi pemilihan permasalahan.

Bagan 4.3

Pemilihan permasalahan penelitian.

Kriteria ekstra

ilmiah

Pemilihan

permasalahan

Kepentingan peme-

rintah, perusahaan,

dan kepentingan

umum

Nilai dan ideologi

bersama

Minat pribadi

114

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Bagan tersebut mengilustrasikan bahwa seorang peneliti

harus mempertimbangkan dan memadukan kepentingan pihak

ketiga yang mungkin bertindak sebagai sponsor atau mungkin

merupakan pihak yang sangat berkepentingan dengan hasil

penelitian yang akan dilakukan, dengan minat pribadi sendiri

sebagai peneliti. Peneliti juga harus memiliki kepekaan sosial

sehingga dapat berhati-hati dalam memilih permasalahan yang

mungkin dapat menimbulkan kerawanan dan guncangan sosial

karena menyangkut nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat. Kadang-kadang pertimbangan kepentingan politik

juga ikut membatasi keleluasaan peneliti dalam memilih

permasalahan yang hendak diteliti.

Penguraian latar belakang permasalahan dimaksudkan

untuk mengantarkan dan menjelaskan mengenai latar belakang

mengapa sesuatu dianggap sebagai permasalahan, fenomena

apakah yang tampak di mata peneliti atau yang terjadi di

lapangan sehingga perlu diteliti. Pada dasarnya, permasalahan

diuraikan sebagai suatu kondisi kesenjangan atau ketidak-

sesuaian antara apa yang seharusnya terjadi (

what should be

) dan

apa yang sesungguhnya terjadi (

what is happening

).

Penguraian permasalahan harus berangkat dari latar

belakang yang bersifat umum, yaitu berada dalam kerangka

pemikiran yang luas dengan mengaitkan topik penelitian pada

banyak hal yang relevan menuju ke permasalahan yang lebih

spesifik dan terpusat pada pokok persoalannya. Apabila latar

belakang permasalahan telah diuraikan dengan saksama, maka

pokok-pokok permasalahan yang hendak diteliti perlu di-

rumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang hendak dicari

jawabannya dalam penelitian. Perumusan permasalahan ini

seringkali langsung menjadi pertanyaan-pertanyaan dasar dalam

penelitian dan seringkali juga jawaban sementara terhadap

pertanyaan ini diformulasikan dalam bentuk hipotesis penelitian.

Suatu rumusan permasalahan harus memenuhi ciri-ciri

sebagai berikut.

1. Menanyakan mengenai hubungan antara dua variabel atau

lebih.

2. Dinyatakan secara jelas dalam bentuk kalimat tanya.

3. Harus dapat diuji oleh metode empirik, yaitu data yang

digunakan untuk menjawabnya harus dapat diperoleh.

4. Tidak boleh berisi pertanyaan mengenai moral atau etika.

F.

Menentukan Topik Penelitian

Setelah memperoleh permasalahan yang akan diteliti,

langkah selanjutnya adalah menentukan topik penelitian, yaitu

persoalan yang hendak dibuktikan. Dalam hal ini peneliti

menentukan satu topik sebagai fokus kegiatan penelitian. Hal

itu dilakukan karena permasalahan yang ada biasanya sangat

Metode Penelitian Sosial

115

kompleks, sehingga tidak mungkin hanya diteliti dari satu sudut

disiplin ilmu saja dan tidak mungkin diteliti dari semua segi

secara serentak.

Ciri-ciri topik penelitian yang baik adalah sebagai berikut.

1. Urgen untuk Diteliti

Maksudnya penting untuk segera diselidiki pada waktu atau

saat ini. Di masyarakat kita dapat menjumpai banyak topik atau

permasalahan yang perlu diteliti, namun ada yang mendesak

dan belum mendesak untuk ditangani, baik dari segi jangkauan

kegunaannya maupun dari segi keterlaksanaan prosedurnya.

Nah, dalam penelitian kita harus dapat memilih atau

menentukan topik yang menuntut atau mendesak untuk segera

diselidiki. Oleh karena peneliti harus selalu mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan memerhatikan fenomena

sosial dalam masyarakat agar dapat membedakan mana

permasalahan yang urgen untuk diteliti dan yang tidak.

2. Membuahkan Sesuatu yang Baru bagi Ilmu Pengetahuan

Artinya penelitian mengenai topik tersebut akan meng-

hasilkan temuan baru yang dapat membuka cakrawala pemikiran

dan memperkaya pengetahuan dengan informasi yang mutakhir.

3. Sumbangan bagi Pengembangan Ilmu dan Ber-

manfaat bagi Masyarakat

Hal ini dapat menentukan nilai hasil penelitian. Hasil

penelitian harus merupakan sumbangan yang berarti bagi

pengembangan disiplin ilmu itu khususnya dan ilmu

pengetahuan umumnya, serta dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat, baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

4. Aktual

Peneliti yang selalu mengikuti perkembangan ilmu akan lebih

mudah menemukan topik yang aktual dan segar. Sekedar

melakukan penelitian mengenai topik yang usang, apalagi

temuan-temuannya sudah sejak lama diketahui dan sudah

sedemikian banyak dipublikasikan sehingga hasilnya sudah

sangat konklusif, tidak ada artinya lagi.

Di samping harus mengetahui ciri topik yang baik, peneliti

juga harus memerhatikan pertimbangan lain dalam penentuan

topik penelitiannya. Pada kenyataannya, kadang-kadang sulit

sekali untuk menemukan topik yang memenuhi kesemua ciri

di atas. Tanpa bermaksud mengurangi kadar penelitiannya,

peneliti mungkin saja terpaksa mengabaikan satu di antara ciri-

ciri yang seharusnya dipenuhi, demi pertimbangan lain yang

juga ikut menentukan kelangsungan penelitian. Di antara

pertimbangan yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Minat peneliti terhadap topik yang diteliti.

2. Ketersediaan sumber referensi.

3. Ketersediaan sumber daya.

4. Kemampuan peneliti.

Tahukah Kamu?

Spradley

mengemukakan empat

alternatif menentukan fokus, yaitu

sebagai berikut.

– Menetapkan fokus pada perma-

salahan yang disarankan.

– Menetapkan fokus berdasarkan

domain-domain tertentu.

– Menetapkan fokus yang memiliki

nilai temuan untuk pengembangan

iptek.

– Menetapkan fokus berdasarkan

permasalahan yang terkait dengan

teori-teori yang telah ada.

Sumber:

Sugiyono, 2005 hal. 34–35

116

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Beberapa sumber yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana

untuk memperoleh topik penelitian di antaranya adalah sebagai

berikut.

1. Studi kepustakaan.

2. Pengamatan atau observasi lapangan.

3. Informasi dari masyarakat.

4. Imajinasi kreatif dari peneliti.

G. Menentukan Metode dan Instrumen

Penelitian

Menentukan metode penelitian biasanya sangat dipengaruhi

oleh subjektivitas peneliti dan permasalahan yang hendak

diangkat dalam penelitian. Namun, tidak menutup

kemungkinan berdasarkan kemampuan peneliti juga. Berikut

ini akan dipaparkan bagaimana menentukan metode dan

instrumen penelitian.

Pada penulisan usulan (rancangan) penelitian, menentukan

metode dan instrumen penelitian sangat diperlukan. Mengapa?

Dengan memperhitungkan serta menetapkan metode dan

instrumen sebelum melakukan penelitian, maka akan

membantu peneliti guna mempermudah jalannya proses

penelitian. Menurut

I Made Wirartha

, bagian-bagian metode

penelitian setidaknya meliputi berikut ini.

1. Penentuan Lokasi Penelitian

Usulan penelitian perlu mengungkapkan alasan-alasan yang

tepat sesuai permasalahan dan tujuan penelitian dalam

pemilihan suatu daerah sebagai lokasi penelitian. Untuk bisa

memberikan alasan-alasan yang lebih tepat dan jelas, hendaknya

peneliti mengenali dengan baik lokasi yang nantinya dijadikan

lokasi penelitian.

2. Data Penelitian

Pada bagian ini, diuraikan jenis data yang dikumpulkan,

sumber data penelitian, instrumen penelitian, dan metode

penelitian.

a. Jenis Data yang Dikumpulkan

Peneliti harus mengemukakan jenis data apa yang hendak

dicari dalam penelitian ini. Apakah data-data kuantitatif atau

kualitatif, perlu ditegaskan pada bagian ini.

b. Sumber Data Penelitian

Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan asal (dari mana)

data penelitian itu diperoleh. Penjelasan dan identifikasi

sumber data sangat penting karena dapat mencerminkan

kualitas data yang didapat.

Tahukah Kamu?

Metode adalah pendekatan atau

cara yang digunakan dalam

penelitian suatu ilmu agar tercapai

sesuatu sesuai yang dikehendaki.

Metode Penelitian Sosial

117

c. Instrumen Penelitian atau Instrumen Pengumpulan Data

Jenis instrumen pengumpulan data pada bagian ini perlu

dijelaskan. Namun perlu diingat penentuan instrumen

penelitian atau pengumpulan data ini sangat bergantung pada

model penelitian yang dipilih. Selain itu, perlu disajikan pula

alasan penggunaan instrumen tersebut yang terkait dengan

jenis penelitian dan metode pendekatan yang termuat dalam

ruang lingkup penelitian. Pemilihan instrumen penelitian

tergantung pada beberapa pertimbangan berikut ini.

1) Jumlah responden

. Apabila jumlahnya sedikit, maka

instrumen pengumpulan data melalui wawancara lebih

tepat daripada kuesioner.

2) Lokasi

. Apabila lokasi penelitian meliputi daerah yang

relatif luas, maka penggunaan kuesioner sebagai

instrumen pengumpulan data akan lebih efektif.

3) Data

. Jika ingin memperoleh data yang lebih mendalam,

maka instrumen pengumpulan data yang lebih tepat

adalah dengan menggunakan pedoman wawancara.

4) Pelaksana

. Jika pelaksana penelitian cukup banyak,

sedangkan responden terbatas, maka instrumen

pengumpulan data yang tepat adalah dengan melakukan

wawancara. Dalam keadaan sebaliknya, penggunaan

kuesioner lebih tepat.

d. Metode Pengumpulan Data

Menyusun instrumen merupakan pekerjaan penting di dalam

penelitian. Akan tetapi, pengumpulan data jauh lebih

penting. Berikut ini jenis-jenis instrumen pengumpulan data

dalam penelitian sosial.

1) Wawancara (

interview

).

2) Angket (

questionaire

).

3) Tes.

4) Perangkat observasi.

5) Skala-skala.

6) Penggunaan dokumentasi.

Mengenai jenis-jenis ini akan dibahas pada bab berikutnya,

yaitu pengumpulan dan pengolahan data.

3. Metode Analisis Data

Analisis hasil penelitian berisi uraian tentang cara-cara analisis,

yaitu bagaimana memanfaatkan data yang terkumpul untuk

dipergunakan dalam memecahkan masalah penelitian. Jenis

analisis kuantitatif dan analisis kualitatif dapat dipilih berdasarkan

jenis data yang dikumpulkan. Tentang bagaimana metode analisis

data ini, akan dibahas lebih mendalam pada bab V.

4. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Usulan penelitian juga menyertakan jadwal pelaksanaan

penelitian dalam bentuk baris yang menunjukkan tahapan

kegiatan dan kolom yang menunjukkan waktu. Jadwal kegiatan

penelitian menunjukkan hal-hal berikut ini.

Tahukah Kamu?

Dalam penelitian kualitatif instrumen

utamanya adalah peneliti sendiri,

namun selanjutnya setelah fokus

penelitian menjadi jelas, maka

kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitian sederhana,

yang diharapkan dapat melengkapi

dan membandingkan dengan data

yang ditemukan melalui observasi

dan wawancara.

Sumber:

Sugiyono, 2005 hal. 61

Gambar 4.4

Observasi merupakan

salah satu instrumen

pengumpulan data.

Sumber:

www.google.com:image

118

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

H. Menentukan Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu

yang memiliki data mengenai variabel-variabel atau per-

masalahan-permasalahan yang diteliti. Pada dasarnya subjek

penelitian adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian.

Oleh karena itu, subjek penelitian ini harus sesuai dengan

permasalahan yang kita angkat dalam penelitian. Dalam

penelitian kuantitatif seperti yang telah disinggung di atas di

mana subjek penelitian diambil dengan menggunakan sistem

sampling

, sehingga semakin banyak sampel, maka akan semakin

memperkecil jumlah kesalahan dalam pengumpulan data.

Sedangkan dalam penelitian kualitatif, jumlah sampel atau

subjek yang diteliti tidak begitu berpengaruh, yang jelas dalam

penelitian kualitatif subjek yang diambil benar-benar fokus pada

permasalahan yang kita angkat dan kita mencoba untuk

‘mengorek’ keterangan darinya sedalam-dalamnya dan sedetail-

detailnya.

Penentuan subjek penelitian dalam penelitian kualitatif

dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama

penelitian berlangsung. Caranya yaitu peneliti memilih orang

tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang

diperlukan.

Guba

dan

Lincoln

mengemukakan bahwa penentuan

subjek dalam penelitian kualitatif sangat berbeda dengan

penelitian kuantitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini

tidak didasarkan pada perhitungan statistik. Subjek dipilih

berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum,

bukan untuk digeneralisasikan.

1. Pra lapangan

– Survei awal

– Pembuatan usulan

penelitian

2. Lapangan

– Pengumpulan data

3. Pasca lapangan

– Analisis data

– Pembuatan laporan

Kegiatan

Juni

Juli

Agustus

September

12 34 12 3412 34 12 34

123456789

1

2345678

9

123456789

123456789012345678901234

123456789012345678901234

12345678901234567

12345678901234567

123456789

123456789

1234567890123456

1

23456789012345

6

1234567890123456

a. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

b . Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian.

c. Perincian kegiatan masing-masing tahap.

Contoh matrik jadwal pelaksanaan penelitian.

Metode Penelitian Sosial

119

Rangkuman

x

Metode penelitian dalam sosiologi dibedakan atas metode kuantitatif dan kualitatif.

Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dalam menganalisis datanya

mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Adapun pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan populasi dan sampel.

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang mengutamakan cara kerja dengan

menjabarkan data yang diperoleh dengan cara verbal. Adapun pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan fenomenologis, interaksi simbolis, historis,

komparatif, gabungan antara komparatif dan historis, studi kasus, dan studi

kepustakaan.

x

Penelitian (

research

) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan

suatu permasalahan. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban

terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat

digunakan untuk pemecahan masalah.

x

Sebagai suatu kegiatan ilmiah, penelitian memiliki karakteristik kerja ilmiah, yaitu

memiliki tujuan, harus sistematik, terkendali, objektif, dan tahan uji.

x

Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian terangkum dalam tahapan-

tahapan sebagai berikut.

Menentukan permasalahan yang akan diteliti.

Menentukan topik penelitian.

Melakukan kegiatan prapenelitian (biasanya diadakah observasi awal terhadap

objek penelitian).

Merumuskan masalah penelitian ke dalam beberapa pertanyaan penelitian.

Menentukan dugaan sementara (asumsi) dan hipotesis.

Menentukan metode yang hendak digunakan dalam penelitian.

Menentukan variabel (jika kuantitatif) dan sumber yang akan diambil datanya.

Menentukan dan atau membuat instrumen penelitian.

Melakukan kegiatan pengumpulan data.

Melakukan analisis data.

Menarik sebuah kesimpulan.

Menyusun hasil penelitian ke dalam sebuah laporan penelitian.

Beberapan kriteria yang harus dipenuhi seseorang atau

sekelompok orang untuk menjadi subjek dalam penelitian

kualitatif menurut

Sanapiah Faisal

adalah sebagai berikut.

1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu bukan

sekedar mengetahui, tetapi juga menghayatinya.

2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau

terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.

3. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi

hasil ‘kemasannya’ sendiri.

4. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk

dimintai informasi.

5. Mereka yang pada mulanya tergolong ‘cukup asing’ dengan

peneliti, sehingga akan lebih memacu semangat untuk

dijadikan narasumber.

120

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Latih Kemampuan 4

I. Pilihlah satu jawaban yang tepat!

Kerjakan di buku tugasmu!

x

Jenis-jenis penelitian dapat diklasifikasikan menurut berbagai cara dan sudut pandang.

Menurut pendekatan analisisnya, penelitian dibedakan atas penelitian dengan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Menurut tujuannya, penelitian dibedakan atas penelitian terapan, dasar, eksploratif,

verifikatif, dan developmental.

Menurut kedalaman analisisnya, penelitian diklasifikasikan atas penelitian deskriptif

dan inferensial.

Dilihat dari karakteristik masalah berdasarkan kategori fungsionalnya, penelitian

dibedakan atas penelitian deskriptif, perkembangan, studi kasus, kausal komparatif,

dan eksperimental.

x

Unsur-unsur yang mutlak harus ada dalam rancangan penelitian meliputi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis,

definisi operasional, batasan konsep, metodologi penelitian, sistematika penulisan, dan

daftar pustaka.

x

Macam-macam hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

Hipotesis deduktif, yaitu hipotesis yang diturunkan dari teori atau hipotesis yang

dimunculkan dari teori.

Hipotesis induktif, yaitu hipotesis yang dimunculkan dari lapangan.

Hipotesis alternatif atau kerja, yaitu semua hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti,

baik yang bersifat relasional maupun deskriptif.

Hipotesis nol atau nihil, yaitu hipotesis yang meniadakan perbedaan antara

kelompok atau hubungan antarvariabel.

x

Teknik pengambilan sampel (

sampling

) ada dua macam, yaitu sebagai berikut.

Probability sampling

, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi

kemungkinan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih.

Nonprobability sampling

, yaitu cara pengambilan sampel, di mana besarnya peluang

anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui.

1.

Berikut ini adalah contoh beberapa topik

penelitian. Menurut kamu, yang me-

menuhi ciri aktual dari topik penelitian

adalah ....

a. narkoba di kalangan remaja

b . seks pranikah marak di siswa SMA

c. anak-anak sekolah pascagempa tsuna-

mi Pangandaran, Jawa Barat

d. curanmor selalu menghiasi media

pemberitaan

e. penggunaan alat kontrasepsi pencegah

kehamilan

2.

Masalah-masalah dalam masyarakat yang

cocok diteliti dengan menggunakan

metode komparatif adalah ....

a. menggambarkan kondisi suatu suku

bangsa

b. melihat pengaruh pendidikan ter-

hadap peluang pekerjaan

c. membandingkan kondisi suatu bangsa

dengan bangsa lainnya

d. membandingkan kondisi suatu bangsa

pada tahun 1900-an dengan tahun

2000-an

e. menggambarkan secara mendetail

kondisi korban gempa di Bantul,

Jogjakarta

Metode Penelitian Sosial

121

3.

Suatu usaha untuk mengumpulkan,

mencari, dan menganalisis fakta-fakta

suatu masalah merupakan definisi

penelitian sosial menurut ....

a. Sutrisno Hadi

b . Sanapiah Faisal

c. Marzuki

d. Soerjono Soekanto

e. Koentjaraningrat

4.

Sebuah jenis penelitian yang meng-

gunakan data yang bersifat numerik dan

memakai analisis statistik lazim disebut

dengan penelitian ....

a. kualitatif

d. historis

b. kuantitatif

e. eksperimental

c. komparatif

5.

Sikap peneliti harus objektif, artinya ....

a. dapat memisahkan pendapat ilmiah

dan nonilmiah

b. bersedia memberikan bukti dan

menerima pendapat pihak lain

c. dapat memisahkan keinginan sendiri

dalam data

d. bebas menggunakan metode atau

teknik penelitian

e. dapat menggunakan data yang diam-

bil dari mana saja

6.

Penelitian harus dilaksanakan secara

terkendali, maksudnya ....

a. penelitian tidak dapat lepas dari

kerangka tujuan pemecahan masalah

b . peneliti harus memahami batas-batas

tertentu dalam memahami fenomena

c. langkah-langkah dalam penelitian

harus sistematis dan prosedural

d. pengamatan dan hasil penelitian harus

lepas dari subjektivitas

e. menentukan hipotesis sejak awal

penelitian

7.

Sebuah studi dalam penelitian per-

kembangan di mana melibatkan banyak

subjek sehingga faktor yang memenga-

ruhi perkembangan menjadi terbatas

disebut dengan studi ....

a.

cross-cultural

d.

longitudinal

b.

cross-sectional

e. transversal

c.

cross-check

8.

Pokok-pokok perencanaan seluruh

penelitian yang tertuang dalam suatu

kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan

utuh disebut dengan ....

a. rancangan penelitian

b . petunjuk teknis penelitian

c. petunjuk pelaksanaan penelitian

d. ringkasan penelitian

e. rencana anggaran penelitian

9.

Berikut ini yang

bukan

merupakan

kriteria sebuah perumusan masalah

adalah ....

a. dirumuskan dalam bentuk pernyataan

b . jelas, padat, dan mudah dipahami

c. dasar penarikan kesimpulan semen-

tara

d. menjadi dasar bagi judul penelitian

e. mengandung unsur data

10.

Hipotesis deduktif adalah hipotesis

yang ....

a. dihasilkan dari pengamatan prape-

nelitian

b. dirumuskan oleh peneliti sebagai

pedoman awal penelitian

c. berupa pendapat pribadi peneliti

tentang fenomena yang dikaji

d. berupa kesimpulan awal seorang

peneliti sebelum masuk ke lapangan

e. diturunkan dari teori-teori yang sudah

ada

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1.

Apa sajakah manfaat penyusunan rancangan penelitian?

2.

Jelaskan jenis penelitian berdasarkan tujuan!

3.

Bagaimanakah ciri-ciri topik penelitian yang baik?

4.

Gambarkan bagan faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan permasalahan menurut Forcese

dan Richer dan berilah keterangan yang diperlukan untuk menjelaskan bagan tersebut!

5.

Bagaimanakah ciri-ciri hipotesis yang baik?

122

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Analisis Kasus

Cermatilah dengan saksama wacana di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan wacana dan pokok bahasan pada bab ini!

Tidak Harus Pas Ramadan

Program televisi Ramadan sebenarnya tidak harus selalu pada saat bulan Ramadan.

Di hari biasa stasiun televisi mana pun wajib menyuguhkan tayangan rohaniah, karena

fungsinya besar dan mendasar bagi pembentukan iman. Hanya saja, acara ramadhan di

bulan puasa terasa lebih efektif karena masyarakat sedang giat untuk mengasup ilmu

agama.

Fungsi tayangan itu sendiri adalah memberikan gambaran agama secara filosofi yang

dapat menyentuh insan manusia. Hal yang terpenting dari tayangan televisi Ramadan

adalah kedalaman nilai religiusnya dan sejauhmana program tersebut dapat dekat di

hati dan kehidupan masyarakat. Karena masyarakat lebih

ngeh

terhadap program yang

dekat dengan keseharian mereka. Kedua poin itu dapat mendukung khusyuknya muslim

dalam menjalankan ibadah puasa.

Sumber:

www.jawapos.com

dengan perubahan.

Pertanyaan:

1.

Apakah permasalahan sebenarnya dari wacana di atas?

2.

Mengapa tayangan televisi Ramadan sebaiknya ditayangkan tidak hanya di bulan Ramadan

saja?

3.

Dari wacana di atas, coba lakukan secara individual untuk berlatih membuat rancangan

penelitian sosial budaya secara sederhana. Ikuti panduan untuk membuatnya sebagai

berikut.

a. Tentukan masalah penelitian dan topik penelitiannya!

b . Buatlah beberapa pertanyaan penelitian sebagai perumusan masalah!

c. Tentukan asumsi dasar dan hipotesisnya!

d. Tentukan metode penelitiannya!

e. Susunlah dalam sebuah proposal penelitian sosial yang sederhana, dan setidaknya

mengandung unsur-unsur yang ada di atas!