Halaman
Mengekspresikan Diri
dengan Seni Teater
M
engekspresikan diri dengan seni teater adalah mengungkapkan gagasan,
maksud, dan perasaan
menggunakan gerak anggota tubuh, vokal, dan pikiran.
Pada bab ini kamu akan diajak mempelajari mengekplorasi teknik olah tubuh,
olah pikir, dan olah suara; merancang pertunjukan teater daerah setempat;
menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater; menyiapkan pertunjukan teater
daerah setempat di sekolah; serta menggelar pertunjukan teater daerah setempat
di sekolah.
BAB
4
Sumber:
Suroto Jimbung
Gambar 4.1
Salah satu wujud ekspresi diri dari
kesenian tradisional Reog Ponorogo.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
32
A. Mengekplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir,
dan Olah Suara
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu mengeksplorasi
teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara.
Pada bab 2 kamu pernah mempelajari teknik olah tubuh, olah pikir, dan
olah suara. Nah, berikut adalah pengembangan-pengembangan teknik olah
tubuh, olah pikir, dan olah suara.
1. Melatih Tubuh
Latihan tubuh adalah latihan ekspresi secara fisik. Kita berusaha
agar fisik kita dapat bergerak secara fleksibel, disiplin, dan ekspresif.
Artinya, gerak-gerik kita wajar, tetapi berdisiplin terhadap peran kita,
dan ekspresif sesuai watak dan perasaan tokoh yang kita bawakan. Di
beberapa kelompok teater biasanya sering diberikan latihan dasar akting,
berupa menari, balet, senam, dan latihan pencak silat untuk melatih
kelenturan, kedisiplinan, dan daya ekspresi jasmaniah. Rikrik El Saptaria
dalam bukunya menjelaskan teknik latihan olah tubuh sebagai berikut.
a.
Head Alone
(Gerakan hanya Kepala)
–
Kepala terbang, kepala tiba-tiba ringan, dan terbang ke langit,
rasakan dengan intens ringannya kepala itu dan efeknya pada
tubuh.
–
Kepala tiba-tiba berat ke depan, ke belakang, ke samping kiri
atau ke samping kanan. Rasakan dengan intens berat kepala
itu serta efeknya pada tubuh.
Gambar 4.2
Contoh gerakan pemberian konsentrasi kekuatan pada
kepala.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Bab 4
- Mengekspresikan Diri dengan Seni Teater
33
b.
Hand Alone
(Hanya Tangan)
–
Berilah jiwa pada tangan, jadilah tangan itu binatang (bisa saja
ular). Rasakan efeknya ketika tangan itu bergerak menjauhi
tubuh atau rasakan tangan itu ketika sang ular tiba-tiba menge-
jar tubuh (mematuk tubuh).
–
Atau bayangkanlah jika tangan kamu itu tiba-tiba ringan dan
terbang ke udara. Bisa juga tiba-tiba tangan kamu menjadi
berat, seolah-olah membawa beban yang sangat berat.
Gambar 4.3
Contoh gerakan pemberian konsentrasi kekuatan pada
tangan.
c.
Stomach Alone
(Hanya Perut)
Rasakan di dalam tubuh ada satu benda yang bergerak-gerak
liar mendorong perut, seluruh badan bagian tersebut seperti akan
keluar, dan terasa ringan seolah akan terbang. Rasakan efeknya
pada kaki, tangan, dan kepala. Kemudian rasakan pula bagian
perut tersebut menjadi berat.
Gambar 4.4
Contoh gerakan pemberian konsentrasi kekuatan pada perut.
d.
Hip Alone
(Hanya Pantat)
–
Rasakan bagian-bagian torsonya, menjadi berat atau menjadi
ringan.
–
Rasakan seluruh efeknya pada kaki, perut, tangan, dan kepala.
Misalnya: Bagaimana jika tiba-tiba pantat kita terbang? Apa yang
terjadi pada tubuh kita?
Sumber:
Dokumentasi penulis
Sumber:
Dokumentasi penulis
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
34
Gambar 4.5
Contoh gerakan pemberian konsentrasi kekuatan pada pantat.
e.
Legs Alone
(Hanya Kaki)
Kaki dimulai dengan berjalan, berbelok dengan ujung-ujung
jari kaki, berbelok dengan pangkal kaki, berbelok dengan lutut,
demikian seterusnya. Dan bagaimana jika kaki menjadi berat atau
ringan (silakan pilih) misalnya jika kaki kita tiba-tiba terasa ringan
dan terbang, tentu saja diusahakan untuk tidak terjatuh. Bagaimana
efeknya pada tubuh kita?
Gambar 4.6
Contoh gerakan pemberian konsentrasi kekuatan pada kaki.
Kemudian kombinasikan beberapa gerakan tadi (kaki berat,
tangan berat, perut berat) untuk dijadikan sebagai sebuah karakter.
Contohnya: kera.
Gambar 4.7
Contoh gerakan kombinasi kekuatan pada kepala, tangan, perut,
pantat, dan kaki tercipta karakter kera.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Sumber:
Dokumentasi penulis
Sumber:
Dokumentasi penulis
Bab 4
- Mengekspresikan Diri dengan Seni Teater
35
2. Melatih Pikiran
a. Latihan Konsentrasi
Konsentrasi diarahkan untuk melatih aktor/pemain dalam kemam-
puan membenamkan dirinya sendiri ke dalam watak dan pribadi tokoh
yang dibawakan dan ke dalam lakon itu. Konsentrasi harus pula di-
ekspresikan melalui ucapan,
gesture
,
movement
, dan intonasi ucapannya.
b. Observasi dan Imajinasi
Untuk menampilkan watak tokoh yang diperankan, aktor/pemain
secara sungguh-sungguh harus berusaha memahami bagaimana me-
manifestasikannya secara eksternal. Pemain mulai dengan belajar
mengobservasikan (memahami) setiap watak, tingkah laku, dan motivasi
orang-orang yang dijumpainya. Kekuatan imajinasi berfungsi untuk
mengisi dimensi kejiwaan dalam akting, setelah diadakan observasi ter-
sebut. Akting bukan sekadar meniru apa yang diperoleh lewat observasi,
tetapi harus menghidupkannya, memberi nilai estetis.
3. Melatih Suara
Latihan suara atau vokal dapat diartikan latihan mengucapkan suara
secara jelas dan nyaring (vokal), dapat juga berarti latihan penjiwaan
suara. Latihan suara bertujuan agar suara jelas, nyaring, mudah
ditangkap, komunikatif, dan diucapkan sesuai daerah artikulasinya.
Pengembangan pada latihan olah suara antara lain sebagai berikut.
a) Menyanyi. Metode yang digunakan adalah menyanyi
segala macam
jenis lagu terutama
seriosa. Hendak
nya dilakukan pagi hari setelah
bangun tidur dan sebaiknya jangan makan ataupun minum dahulu.
b) Deklamasi. Metode yang digunakan adalah pergi ke alam terbuka
dan lapang, pilih puisi yang panjang. Perlu diperhatikan adalah
pengaturan napas, ketepatan artikulasi, dan diksi. Deklamasikan
puisi tersebut dengan keras dan penghayatan sampai ruang reso-
nansimu terbentuk dan terbiasa.
Kamu sudah mempelajari cara mengekplorasi teknik olah tubuh,
olah pikir, dan olah suara. Sekarang untuk mengasah kemampuan-
mu praktikkan materi cara mengekplorasi teknik olah tubuh, olah
pikir, dan olah suara di atas.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
36
B. Merancang Pertunjukan Teater Daerah Setempat
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu merancang
pertunjukan teater daerah setempat.
Sebelum pertunjukan teater dilakukan, perlu sekali menentukan jadwal
produksi seperti jadwal latihan, misalnya, satu minggu diadakan latihan
berapa kali sesuai kesepakatan bersama. Jadwal produksi ini juga penting
berkaitan dengan penggalangan dana dan persiapan pertunjukan lainnya.
Berikut ini kebutuhan-kebutuhan pertunjukan yang harus dipersiapkan.
1. Kebutuhan Pemeran
a. Kostum
Hal-hal yang dibutuhkan dalam kostum atau tata busana terdiri
atas pakaian dan aksesoris yang sesuai
dengan karakter tokoh. Misalnya,
untuk karakter perempuan desa dari
Jawa dibutuhkan pakaian lusuh ber-
warna biru tua, pakaian dalam me-
makai
suroso
(pakai dalam yang sering
dipakai oleh ibu-ibu zaman dahulu),
tanpa menggunakan alas kaki. Bawah-
an memakai kain panjang serta meng-
gunakan selendang di bahu.
b. Alat Rias
Kebutuhan-kebutuhan dasar untuk
rias pertunjukan
teater
adalah
foun-
dation
(alas bedak) dan bedak untuk
memberi warna pada kulit; pensil alis
untuk menggambar karakter wajah,
blush on
untuk menambah rona yang
dapat memperkuat perwatakan, dan
lipstik. Kebutuhan lainnya, misalnya:
pomade untuk memberi efek tata
rambut yang menggambarkan karak-
ter tertentu, pasta gigi atau
sindwich
yang dapat digunakan untuk memberi
efek uban pada rambut, atau arang
untuk memberi kesan kotor. Perlu kamu
pahami bahwa alat rias hendaknya aman untuk digunakan.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 4.8
Busana pemain teater
tradisi.
Sumber:
www.dreamworldfx.com
Gambar 4.9
Foundation
untuk
memperkuat karakter wajah
pemain.
Bab 4
- Mengekspresikan Diri dengan Seni Teater
37
c. Properti
Penggambaran karakter suatu tokoh biasanya diperkuat dengan
benda-benda yang dapat menghubungkannya dengan pekerjaan atau
kehidupannya sehari-hari. Misalnya, untuk seorang tokoh polisi mem-
butuhkan properti berupa sepatu PDH, topi polisi, dan pistol. Seorang
tokoh dokter tentu membutuhkan properti berupa stetoskop, tas dokter,
serta alat pengukur tekanan darah.
2. Kebutuhan Pentas
Ada tiga hal yang menjadi kebutuhan pokok sebuah pertunjukan
teater.
a. Peralatan Musik dan Efek Bunyi
Untuk mendukung pertunjukan
drama tradisi, peralatan musik yang
dibutuhkan adalah alat-alat musik
tradisional, misalnya: kendang, keti-
pung, beberapa alat-alat gamelan,
kentungan, dan seruling. Fungsi alat-
alat musik tersebut tidak selalu sekadar
untuk menciptakan ilustrasi musik.
Kadang untuk memperkuat penggam-
baran situasi dibutuhkan efek bunyi
yang diciptakan dengan alat-alat
musik atau alat-alat khusus lainnya.
b. Tata Cahaya
Penataan cahaya dipergunakan
untuk menerangi panggung serta me-
munculkan suasana tertentu dalam
pertunjukan. Ada tiga macam peralat-
an tata cahaya yang utama diperlukan,
yaitu
striplight
(lampu berderet),
spot-
light
(lampu memusat), dan
floodlight
(lampu tanpa filter).
c. Dekorasi atau
Setting
Dekorasi yang terpenting pada pertunjukan adalah
background
.
Untuk memberikan nuansa netral, biasanya
background
yang digunakan
berwarna hitam sebab warna ini tidak memantulkan sinar lampu. Tetapi
untuk keperluan pertunjukan khusus digunakan pula
background
ber-
warna putih. Bagian dekorasi lainnya adalah benda-benda yang
disusun sedemikian rupa sehingga menciptakan situasi atau meng-
gambarkan lokasi tertentu.
Sumber:
Suroto Jimbung
Gambar 4.10
Anak-anak yang
sedang memainkan alat musik
tradisional gamelan Jawa.
Sumber:
Suroto Jimbung
Gambar 4.11
Tata lampu sebagai
sarana tata cahaya pada gedung
kesenian tradisi.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
38
3. Kebutuhan Produksi
Kebutuhan produksi lebih kepada hal-hal di luar pemanggungan
dan pertunjukan karena produksi bertugas dalam penggalangan dana,
mencukupi kebutuhan dan keperluan pemanggungan, berhubungan
dengan sponsorship,
ticketting
, publikasi, sampai menentukan agenda
dan jadwal pertunjukan. Adapun langkah-langkah kerja tim produksi
bisa dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel Langkah-langkah Kerja Tim Produksi
!
"#
$
"
Bab 4
- Mengekspresikan Diri dengan Seni Teater
39
Tabel di atas merupakan bagan langkah-langkah tim produksi yang
bersifat fleksibel, artinya tidak semua tim produksi kelompok teater meng-
gunakan langkah-langkah kerja seperti di atas, tetapi secara garis besar
langkah-langkah tim produksi mengacu pada tabel tersebut.
Kamu sudah merancang pertunjukan teater daerah setempat.
Sekarang tugas kamu adalah membuat rancangan pertunjukan
teater tradisi. Kamu bisa menyusunnya berdasarkan acuan teori di
depan. Selain itu, kamu bisa belajar dari sanggar-sanggar teater
tradisi di daerahmu!
C. Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
Pada subpelajaran ini siswa diharapkan mampu menerapkan prinsip kerja
sama dalam berteater.
Pada bab 2 kamu sudah mempelajari teknik kerja sama dalam berteater.
Prinsip penerapan kerja sama dalam berteater adalah pola kesadaran dari
para anggota teater untuk selalu bangkit dan tumbuh bersama memajukan
kebesaran kelompok teater tersebut. Adapun usaha-usaha yang bisa dilakukan
sebagai berikut.
1. Membuat jadwal latihan rutin untuk semua anggota yang terlibat dalam
kelompok tersebut.
2. Kesadaran untuk memajukan kelompok teater.
3. Saling memahami hubungan antaranggota.
4. Menjaga kesamaan visi dan misi dari kelompok teater.
Sutradara sangat vital dalam kemajuan suatu kelompok kerja teater,
karena sutradaralah yang akan membuat konsep rangka bangun dari kelom-
pok kerja teater tersebut. Ia pula yang akan bertanggung jawab dari bangunan
tersebut, sebagai upaya mengangkat naskah dengan pandangan-pandangan
hidupnya, prinsip-prinsip keseniannya, gaya, dan hal-hal yang berpengaruh
dalam caranya berekspresi, dan berkreasi di bidang artistik.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
40
Sutradara adalah pemimpin yang merangkap jadi pengasuh dan pem-
bimbing. Ia adalah guru yang menguasai dengan terampil dan betul masalah-
masalah kebudayaan, masalah spiritual, serta punya visi ke depan yang jelas,
serta
pandai menganalisis.
Kehadiran sutradara memang memiliki porsi yang besar dalam
kemajuan kelompok teater, tetapi tanpa didukung penerapan prinsip kerja
sama dari semua anggota yang terlibat niscaya kelompok teater itu akan
tenggelam ditelan zaman.
Kamu sudah mempelajari penerapkan prinsip kerja sama dalam
berteater. Sekarang tugasmu adalah membuat kelompok untuk
membuat jadwal latihan rutin bersama dari latihan olah
tubuh, olah
rasa, dan olah pikir; merancang pertunjukan dan menerapkan prinsip
kerja sama kelompok agar kelompokmu menjadi solid!
D. Menyiapkan Pertunjukan Teater Daerah Setempat
di Sekolah
Siswa diharapkan mampu menyiapkan pertunjukan teater daerah
setempat di sekolah.
Kegiatan menyiapkan pertunjukan teater daerah/tradisi setidaknya ter-
dapat dua wilayah yang sangat penting, yaitu wilayah produksi dan
wilayah sutradara. Seperti diperlihatkan pada bagan di bawah ini.
Bagan 4.1 Kerja Tim Produksi dan Sutradara
Bab 4
- Mengekspresikan Diri dengan Seni Teater
41
Di dalam teknik penyutradaraan, sedikitnya terdapat delapan langkah
dalam gaya penyutradaraannya. Kedelapan langkah itu, antara lain sebagai
berikut.
1) Menentukan nada dasar, meliputi: menentukan dan memberikan
suasana khusus; membuat naskah gembira menjadi suatu banyolan;
mengurangi bobot tragedi yang telalu berlebihan; dan memberikan
prinsip dasar pada naskah.
2) Memilih pemain atau peng
casting
-an, meliputi:
casting to type
;
casting
by ability
; dan
antitype casting
.
3) Latihan, meliputi: olah vokal; olah tubuh; olah pikir;
reading
; dan
blocking
.
4) Tata teknik pentas, meliputi: tata ruang, tata lampu, tata musik, tata
rias; dan tata busana.
5) Menguatkan dan melemahkan
scene
, meliputi adegan yang dibuat oleh
sutradara.
6) Menciptakan aspek-aspek laku, dengan pendekatan yang ketat dan
fleksibel.
7) Memengaruhi jiwa pemain, meliputi observasi; diskusi; dan latihan
alam.
8) Koordinasi, meliputi: mengumpulkan semua yang terlibat, baik para
pemain, penata
setting
; penata cahaya, penata rias dan busana,
pemusik, dan produksi untuk tumbuh bersama dalam menyukseskan
pertunjukan teater daerah setempat di sekolah.
Wilayah yang tidak kalah penting dari sutradara yang harus ada dalam
persiapan pertunjukan teater adalah wilayah produksi. Adapun tugas dari
keproduksian adalah sebagai berikut.
1) Menggalang bantuan dana lewat
sponsorship
.
2) Menjaga kesejahteraan tim panggung.
3) Mengurus dan membuat surat pemberitahuan, surat perizinan, dan
permasalahan administrasi yang lain.
4) Menentukan lokasi pertunjukan.
5) Mencukupi kebutuhan pertunjukan.
Kamu sudah mempelajari cara menyiapkan pertunjukaan
teater daerah setempat di sekolah. Sekarang tugas kamu adalah
mencari sutradara teater tradisi di daerahmu untuk dijadikan
sutradara dengan para pemain dan personil yang terlibat adalah
teman-teman sekelasmu!
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
42
E. Menggelar Pertunjukan Teater Daerah Setempat
di Sekolah
Pada subpelajaran ini kalian diharapkan mampu menggelar pertunjukan
teater daerah setempat di sekolah.
Di dalam menggelar pertunjukan teater daerah setempat ada bebe-
rapa kriteria yang harus dilakukan oleh personil yang terlibat. Kriteria
itu meliputi hal berikut.
1. Wilayah dan Tugas Sutradara
a. Memilih sutradara yang andal dan mumpuni, bisa diambil dari
seniman daerah yang memang memiliki kemampuan di bidang seni
teater daerah masing-masing.
b. Memilih cerita yang akan disampaikan ke penonton, biasanya kalau
sudah menemukan sutradara yang andal dan mumpuni, sang
sutradara sudah memiliki gambaran cerita yang akan diangkat.
c.
Menentukan pemain. Pada tahap ketiga berhubungan dengan lang-
kah dan tugas-tugas sutradara seperti sudah dijelaskan pada subbab
menyiapkan pertunjukan teater daerah setempat, yaitu: menentu-
kan nada dasar, memilih pemain atau pengkastingan, latihan, tata
teknik pentas, menguatkan dan melemahkan
scene
, menciptakan
aspek-aspek laku, memengaruhi jiwa pemain, dan koordinasi.
d. Menentukan tim
setting
. Ruang merupakan bentuk panggung untuk
menciptakan tempat guna kepentingan gerak pemeran, dan juga
untuk mewujudkan latar (aspek ruang). Oleh sebab itu, konsep
ruang dalam pembahasan ini adalah mengenai bentuk panggung.
Kehadiran tim
setting
sangat penting karena mereka yang akan
menentukan gambaran tentang tempat kejadian. Mereka akan me-
nentukan bentuk panggung (realis atau nonrealis), menata isi
dekorasi, dan semua yang berhubungan dengan pemanggungan
dengan tanpa mengurangi penafsiran sutradara.
e.
Menentukan tim penata cahaya. Tidak kalah penting adalah tim
penata cahaya juga sangat dominan karena kalau pertunjukan di-
laksanakan pada malam hari tanpa ada cahaya, maka prosesi per-
tunjukan akan sia-sia.
Pada hakikatnya ada dua fungsi
cahaya
dalam sebuah pertunjukan
teater, yaitu:
cahaya
sebagai sebagai penerangan dan cahaya
sebagai
penyinaran.
Cahaya
sebagai penerangan (
general
illumination
), maksud-
nya mempunyai tuj
uan sebagai penerangan suatu tempat atau ruangan
Bab 4
- Mengekspresikan Diri dengan Seni Teater
43
dalam panggung agar tidak terkesan gelap. Sedangkan sebagai
penyinaran (
specific illumination
) mengandung maksud dan tujuan yang
lebih kompleks yaitu menerangi bagian-bagian tertentu, seperti: pentas,
properti, ataupun pemain. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan efek
dramatik atau suasana tertentu lebih mengena. Pada teater daerah
zaman dahulu fungsi lampu hanya sebagai penerangan.
f.
Menentukan tim penata rias. Tata rias adalah seni menggunakan
alat dan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan karakter wajah
dan tubuh tokoh. Sedangkan tugas rias adalah memberikan bantuan
dengan jalan memberikan dandanan atau perubahan-perubahan
pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung dengan suasana
yang kena dan wajar. (Harymawan, 1988, h. 134). Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa merias wajah karakter tokoh dalam seni
teater daerah adalah pencarian karakter alami seorang tokoh dalam
keadaan keseharian masyarakat.
g. Menentukan tim penata busana. Busana merupakan pakaian serta
perlengkapan (aksesoris) yang digunakan oleh tokoh di atas pentas.
Fungsi busana adalah membantu menghidupkan pelaku, yaitu agar
busana yang dikenakan sanggup menunjukkan siapa tokoh itu
sesungguhnya. Oleh sebab itu, hendaknya busana yang dikenakan
oleh seorang tokoh mampu menampilkan kepribadiannya, status
sosialnya, maupun usianya.
h. Menentukan tim musik. Musik pada pertunjukan teater daerah
sangat penting. Kehadiran musik pada teater daerah biasanya sebagai
pembuka acara, menunjukkan keadaan kondisi tokoh seperti: senang;
sedih; dan
lain-lain, dan yang terakhir sebagai penutup pertunjukan.
Kesemua unsur di atas merupakan hasil perenungan sutradara
beserta koordinator masing-masing tim, dalam pelaksanaannya semua
yang terlibat bekerja sesuai tugas masing-masing.
Unsur-unsur dalam menggelar pertunjukan teater daerah setempat
di sekolah bisa kamu coba dengan melakukan tahapan-tahapan di atas.
Wilayah dan tugas sutradara bisa dilihat dari bagan berikut ini.
Bagan 4.2 Tugas Sutradara
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
44
2. Wilayah dan Tugas Tim Produksi
Pada wilayah tim produksi untuk menggelar pertunjukan teater di
sekolah tugasnya tidak terlalu berat seperti pada teater profesional. Ada-
pun langkah dan tugas tim keproduksian untuk menggelar pertunjukan
teater daerah di sekolah antara lain sebagai berikut.
a) Menyiapkan proposal pertunjukan.
b) Membuat perizinan.
c) Menentukan jadwal tanggal pelaksanaan pertunjukan. Perlu diper-
hatikan jadwal jangan sampai mengganggu jadwal proses belajar
mengajar.
d) Menyiapkan dana pertunjukan yang biasanya sudah mendapat
bantuan dari pihak sekolah dan orang tua siswa.
e) Mencukupi kebutuhan pemanggungan.
Kamu sudah mempelajari cara menggelar pertunjukan teater
daerah setempat di sekolah. Sekarang tugas kamu adalah mengum-
pulkan teman sekelas untuk terlibat kegiatan menggelar pertunjuk-
an teater daerah setempat di sekolah!
Beberapa bentuk latihan yang wajib dilakukan oleh pemain-pemain
teater tradisi yaitu: pertama, latihan tubuh adalah latihan ekspresi secara
fisik. Kedua, latihan suara
yakni
latihan mengucapkan suara secara
jelas dan nyaring (vokal), dapat juga berarti latihan penjiwaan suara.
Ketiga, olah pikir bisa dengan konsentrasi, observasi, dan imajinasi.
Di dalam proses perancangan pertunjukan teater daerah ada
dua wilayah yang sangat penting, yaitu wilayah pemanggungan
di bawah kontrol sutradara dan wilayah produksi di bawah kontrol
pimpinan produksi.
Kamu sudah mempelajari cara mengekplorasi teknik olah tubuh; olah
pikir; dan olah suara, merancang pertunjukan teater daerah setempat,
menerapkan kerja sama dalam proses teater, menyiapkan pertunjukan teater
daerah setempat di sekolah, serta menggelar pertunjukan teater daerah
Bab 4
- Mengekspresikan Diri dengan Seni Teater
45
setempat di sekolah. Apakah kamu masih mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi-materi tersebut? Apabila masih mengalami kebingungan
kamu bisa bertanya pada guru pengampu atau orang yang lebih mumpuni
dalam bidang ini.
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Latihan ekspresi secara fisik disebut ....
a. olah tubuh
b. olah rasa
c.
olah suara
d. mimik
2. Orang yang bertugas menjadi koordinator wilayah keproduksian
adalah ....
a. pemusik
b. sutradara
c.
pimpinan produksi
d.
lighting
3. Salah satu bentuk latihan olah suara adalah ....
a. berlari
b. meditasi
c.
deklamasi
d. berlatih mimik
4. Seni menggunakan alat dan bahan-bahan kosmetik untuk mewu-
judkan karakter wajah tokoh adalah tugas dari ....
a. tata busana
b. tata rias
c.
tata lampu
d. tata musik
5. Untuk memberikan nuansa netral, biasanya
background
yang di-
gunakan berwarna ....
a. putih
b. hitam
c.
hijau
d. kuning
6. Lampu
striplight
artinya adalah ....
a. lampu berwarna
b. lampu tanpa filter
c.
lampu memusat
d. lampu berderet
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
46
7. Pemilihan pemain berdasar kesamaan fisik biasa disebut ....
a.
casting to type
b.
casting by ability
c.
antitype casting
d.
tereupatic casting
8. Bagian dari tata teknik pentas adalah,
kecuali
....
a. busana
b. lampu
c.
musik
d. pemain
9. Berikut adalah kerja dari keproduksian,
kecuali ....
a. menggalang bantuan dana lewat
sponsorship
b. menentukan lokasi pertunjukan
c.
melatih pemain
d. menjaga kesejahteraan personil panggung
10. Berikut adalah kerja sutradara,
kecuali ....
a. pemilihan pemain
b. melatih pemain
c.
memengaruhi jiwa pemain
d. menggalang bantuan dana
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Bagaimanakah cara mengeksplorasi olah tubuh?
2. Jelaskan cara merancang pertunjukan teater daerah!
3. Jelaskan cara menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater!
4. Apakah yang dimaksud sutradara?
5. Jelaskan tahap-tahap menggelar pertunjukan teater daerah!