Gambar Sampul Sosiologi · Bab 4 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
Sosiologi · Bab 4 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
Puji

23/08/2021 13:04:29

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

85

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Kelompok Sosial

dalam Masyarakat

Multikultural

4

4

Kelompok semu

Kelompok nyata

Asosiasi

Gemeinschaft

Gesellschaft

Komunitas

Organisasi sosial

Kata-Kata Kunci

Kata-Kata Kunci

Manusia pada dasarnya dilahirkan seorang diri, namun demikian mengapa harus

hidup bermasyarakat? Seperti kita ketahui bersama bahwa manusia tidak mungkin

hidup tanpa orang lain. Ia akan selalu berhubungan dengan orang lain. Bentuk

hubungan tersebut salah satunya terwujud dalam kelompok-kelompok sosial.

Kelompok-kelompok sosial tersebut selain sebagai wadah untuk memenuhi

kebutuhan manusia juga merupakan komunitas yang dapat menjadi identitas

seorang individu atau sekelompok manusia. Di Indonesia sendiri terdapat

berbagai macam kelompok sosial dengan berbagai latar belakang, corak, dan

kepentingan. Keberagaman kelompok tersebut sebagai akibat dari kemajemukan

yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Misalnya kelompok suku bangsa, ras, etnik,

agama, profesi, dan lain-lain. Kelompok-kelompok tersebut juga terbagi menjadi

kelompok yang paling kecil, seperti keluarga, teman sepermainan, sampai pada

negara, dan lain-lain.

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan memahami dan dapat

mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. Oleh

karena itu, pelajarilah bab ini dengan saksama, agar Anda dapat mengetahui

tipe maupun karakteristik berbagai kelompok sosial.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Bab

Bab

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

86

Alur Pemikiran Bab 4

Kemajemukan Sosial

dalam Masyarakat

Multikultural

Kemajemukan

Masyarakat

Memengaruhi

Pengertian

Kelompok

Sosial

Tipe-Tipe

Kelompok

Sosial

Pengertian

Masyarakat

Multikultural

Kelompok Sosial

dalam Masyarakat

Multikultural

Membentuk

87

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Pengantar

A.

Kelompok sosial merupakan gejala sosial yang sangat penting dalam

kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung

di dalam kelompok. Anda mungkin tidak merasa dan menyadarinya, bahwa

sebenarnya sejak kita dilahirkan sebenarnya kita sudah secara otomatis

menjadi anggota dari suatu kelompok. Sebagai bayi yang baru lahir kita sudah

menjadi anggota kelompok yang dinamakan keluarga. Kita juga sudah secara

otomatis menjadi anggota dari kelompok suku, kelompok etnik, anggota

rukun tetangga, rukun warga, dan menjadi anggota kelompok yang lebih

besar lainnya, yaitu negara RI.

Pada tahap selanjutnya, ketika interaksi yang kita lakukan tidak lagi

terbatas pada keluarga saja, maka kita mulai menjadi anggota kelompok lain,

seperti kelompok teman bermain

( peer group)

. Setelah mencapai usia sekolah

kita akan menjadi anggota kelompok formal, yaitu sekolah. Pada tahap ini kita

pun juga menjadi anggota kelompok OSIS, pramuka, Palang Merah Remaja,

dan lain-lain. Setelah meninggalkan bangku sekolah kita akan bergabung

dengan kelompok-kelompok lain dalam berbagai bidang kehidupan, seperti

kelompok dalam bidang ekonomi (sebagai karyawan perusahaan), agama

(menjadi salah satu umat beragama), kesenian (sebagai anggota group band),

politik (sebagai anggota partai politik), dan lain-lain.

Dari hal tersebut dapat kita pahami bahwa sejak lahir hingga kita

meninggal kelak, kita sebenarnya merupakan anggota berbagai macam

kelompok.

Sumber:

www.smusantocaralus-sby.sch.id

Gambar 4.1

OSIS adalah kelompok formal di sekolah yang mengikat para

siswa dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan secara tertulis.

Sebutkan faktor-faktor

yang menyebabkan

manusia harus

berhubungan dengan

orang lain dan hidup

berkelompok!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

88

Pengertian Kelompok Sosial

B.

Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha

untuk hidup bersama. Perkembangan hidup

manusia akan mendorong kuat tiap-tiap individu

untuk melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial

ini akhirnya membentuk kelompok-kelompok

sosial. Gejala pembentukan kelompok sosial ini

sangat menarik untuk dikaji. Ada kecenderungan

pembentukan kelompok atas dasar tertentu seperti

tujuan, hubungan sosial, sifat, dan sebagainya.

Coba

Anda perhatikan ilustrasi berikut!

Apakah Anda memiliki keluarga? Pasti. Di

dalam sebuah keluarga paling tidak terdapat

ayah, ibu, dan anak. Apakah ayah dan ibu

sudah bersama sejak kecil? Tentu tidak. Sebelum

terikat dalam lembaga perkawinan, mereka

hidup bersama kelompok sosialnya masing-

masing, yaitu keluarganya. Ayah dan ibu dalam

perjalanan hidupnya melakukan sosialisasi, dalam

perkembangan sosialisasi tersebut kemudian saling

mengenal. Namun pada saat itu belum terbentuk

kelompok sosial. Interaksi sosial kemudian

dilakukan oleh ayah dan ibu dengan membentuk

ikatan keluarga melalui proses perkawinan. Saat

itulah terbentuk kelompok sosial baru. Kelompok

sosial tersebut kemudian bertambah jumlah

anggotanya dengan lahirnya anak. Begitu juga

dengan individu lain yang juga membentuk kelompok sosial sehingga

jumlahnya semakin banyak.

Setelah membentuk keluarga, kemudian keluarga kita tinggal di suatu

tempat. Di tempat tersebut kita memiliki tetangga yang juga merupakan

kelompok sosial tersendiri. Ketika masing-masing kelompok yang tinggal

bersama tersebut mempunyai kesepakatan bersama, maka terbentuklah

kelompok sosial yang lebih luas. Kelompok tersebut seperti Rukun Tetangga

(RT), Rukun Warga (RW), dan seterusnya. Bisa juga kelompok sosial

berkembang lagi seperti Karang Taruna, kelompok arisan warga, atau

dikelompokkan dengan dasar yang lainnya seperti usia, pekerjaan, hobi, dan

sebagainya.

Kelompok sosial bisa terjadi secara alami atau bisa pula dengan sengaja

dibuat. Hal ini dikarenakan organisasi sosial ditujukan untuk mencapai

tujuan tertentu. Pernahkah Anda berpikir, mengapa ketika Anda masih kecil

senang bermain dengan teman yang sebaya? Mengapa Anda tidak bermain

F

F

okus

okus

Menurut

Soerjono

Soekanto (115 ; 2005)

suatu himpunan manusia

dapat dinamakan

kelompok sosial, apabila

memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

1. setiap anggota

kelompok harus

sadar bahwa dia

merupakan sebagian

dari kelompok yang

bersangkutan,

2. ada hubungan timbal

balik antaranggota,

3. ada suatu faktor

yang dimiliki

bersama seperti

nasib, kepentingan,

tujuan, ideologi

politik, dan lain-lain.

4. berstruktur,

berkaidah, dan

mempunyai pola

perilaku, dan

5. bersistem dan

berproses.

89

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

dengan orang tua? Nah, hal itu yang merupakan contoh terbentuknya

kelompok sosial secara alami. Sebaliknya RT, RW, Karang Taruna, dan arisan

merupakan kelompok sosial yang sengaja dibuat. Jadi, apakah yang dimaksud

dengan kelompok sosial itu sendiri? Berikut merupakan beberapa pengertian

kelompok sosial menurut para ahli:

1. Menurut Robert K. Merton (Dalam Kamanto Sunarto, 131 ; 2000),

kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi

sesuai dengan pola yang telah mapan.

2. Menurut Bierstedt (Dalam Kamanto Sunarto, 130 ; 2000), kelompok

sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis,

berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan

organisasi.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

dalam kelompok sosial terdapat anggota kelompok yang saling berinteraksi

dan memiliki kesadaran dalam satu ikatan. Tidak semua orang yang berkumpul

merupakan kelompok sosial. Mungkin saja berkumpulnya orang tersebut

karena adanya rangsang tertentu dan bukan atas kesadaran jenis. Contohnya

orang-orang yang sedang membeli karcis kereta api, orang yang sedang naik bis,

orang yang sedang menonton sepak bola, dan sebagainya. Mereka sebenarnya

juga merupakan kelompok, tetapi bersifat semu, dan tidak permanen.

Tipe-Tipe Kelompok Sosial

C.

Sudah menjadi fakta sosiologis-antropologis bahwa adanya kemajemukan atau

keragamaan kepulauan menjadi fondasi bagi kemajemukan bangsa Indonesia yang

di dalamnya menyimpan kekayaan etnik-suku, agama, bahasa, tradisi dan adat

istiadat. Adanya kemajemukan ini sebenarnya menjadi kekayaan kultural yang

begitu tinggi nilainya, sekaligus menyimpan berbagai aneka macam keindahan dan

tebaran pesona yang mengundang decak kagum bagi siapa pun yang menghayati

dan menikmatinya, seperti aneka tarian, arsitektur rumah adat, candi, kerajinan

tangan dan jenis makanan. Begitu pula dengan adanya keragamaan sistem sosial

di dalam masyarakat (nusantara) memunculkan pula mekanisme dan pola

kepemimpinan yang satu sama lain memiliki keunikan atau kekhasan. Agama dan

identitas etnik terkadang berpengaruh pula dalam jalinan pola kemasyarakatan

dengan semangat toleransi dan pluralisme yang begitu tinggi.

Dalam suatu masyarakat pastilah terdapat berbagai ragam jenis dan

corak kelompok sosial, terlebih lagi dalam masyarakat multikultural seperti

Indonesia. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang tersusun

atas kemajemukan-kemajemukan dalam setiap aspek kehidupan, mulai

dari keadaan geografis, kepentingan-kepentingan masyarakatnya, suku

bangsanya, sampai pada ras manusianya. Berbagai tipe kelompok sosial

dalam masyarakat dapat diklasi

s

kasikan ke dalam tipe-tipe tertentu. Adapun

tipe-tipe tersebut adalah sebagai berikut:

Rujukan:

untuk lebih memahami mengenai konsep kelompok sosial, baca dan pahami: Kamanto Sunarto.

Pengantar Sosiologi. 1993. hal. 129-143.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

90

1. Kelompok Sosial menurut Proses Terbentuknya

Menurut proses terbentuknya, kelompok sosial dapat dibedakan

menjadi:

a. Kelompok semu

Kelompok semu merupakan kelompok orang-orang yang bersifat

sementara. Kelompok sosial ini tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis,

atau aturan. Biasanya kelompok semu ini terjadi secara spontan atau tiba-tiba.

Sebagai contoh yang mungkin sering Anda lihat yaitu berkumpulnya orang-

orang ketika terjadi peristiwa tabrakan. Orang-orang yang berkumpul tadi

tidak ada yang memerintahkan untuk berkumpul. Mereka juga tidak memiliki

aturan, bukan atas dasar kesadaran perasaan yang sama, dan juga mereka

tidak mempunyai ikatan antara satu dengan lainnya. Ketika proses evakuasi

tabrakan tersebut telah selesai, maka satu per satu orang meninggalkan tempat

tersebut. Akhirnya tempat tersebut kembali sepi. Hal ini berarti kelompok

tersebut adalah semu dan bersifat sementara. Adapun ciri-ciri kelompok semu

adalah:

1) tidak direncanakan karena terjadi secara spontan,

2) tidak terorganisasi sehingga tidak berstruktur,

3) tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama

(langgeng),

4) tidak ada kesadaran kelompok, dan

5) kehadirannya bersifat sementara.

Sumber:

www.media-indonesia.com

Gambar 4.2

Pada saat terjadi kecelakaan, pada waktu sekejap ber-

kumpulah orang-orang di tempat kejadian. Anehnya mereka berkumpul

untuk menonton bukan untuk membantu. Setelah beberapa saat mereka

akan membubarkan diri dari tempat tersebut menjadi sepi kembali. Hal

ini yang dinamakan dengan kelompok semu.

F

F

okus

okus

Kelompok semu adalah

kelompok yang bersifat

sementara, tidak

memiliki struktur, ikatan,

kesadaran jenis, aturan,

dan terjadi secara

spontan.

Atas dasar ciri-cirinya tersebut, maka kelompok semu ini juga dapat

dibedakan menjadi 3, yaitu:

1) Kerumunan (crowd)

Kerumunan merupakan berkumpulnya orang-orang pada saat tertentu

secara cepat tanpa ada ikatan organisasi. Himpunan manusia yang termasuk

kerumunan, yaitu:

91

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

a) Penonton pasif (formal audience)

Penonton pasif

(formal audience),

yaitu kerumunan yang mempunyai

pusat perhatian dan tujuan yang sama erat dan mempunyai sifat pasif. Pada

kelompok sosial ini interaksi sosialnya sangat dibatasi bahkan dihindari.

Masing-masing individu mempunyai perhatian tertentu yang tidak ingin

diganggu.Contohnya penonton di dalam gedung

s

lm dan pendengar khotbah.

Khotbah adalah bagian dari suatu peristiwa ibadah. Dalam khotbah terjadi

komunikasi searah yaitu orang yang berkhotbah kepada para pendengar.

Suasana khotbah diharapkan khidmat dan tertib sehingga pendengar khotbah

dilarang berbicara. Mereka harus mendegarkan, dan jika terjadi suara atau

pembicaraan akan ditegur oleh orang di sebelahnya. Pendengar khotbah

sangat pasif karena hanya mendengarkan materi dari peristiwa tersebut.

Sumber:

www.wordpress.com

Gambar 4.3

Kerumunan para pendengar khotbah bersifat pasif secara

¿

sik, mereka hanya mendengarkan dan mencoba memaknai isi atau

materi khotbah yang disampaikan melalui perasaan dan pikiran.

F

F

okus

okus

Menurut

Soerjono

Soekanto (145, 2005),

ukuran utama adanya

kerumunan adalah

kehadiran orang-orang

secara

¿

sik. Sedangkan

batas kerumunan

adalah sejauh mata

dapat melihat dan

selama telinga dapat

mendengarkannya.

b) Kelompok ekspresif (planned expressive group)

Kelompok ekspresif

(planned expressive group)

, yaitu kerumunan yang

mementingkan tujuan dari pada pusat perhatian. Orang-orang berkumpul

dengan tujuan yang sama tanpa memandang apa yang menarik perhatian

mereka. Contohnya orang yang berkumpul di pantai untuk berekreasi, orang

yang sedang pesta, dan sebagainya.

Sumber:

Kompas 26 Oktober 2006

Gambar 4.4

Tujuan orang berekreasi adalah mencari hiburan dan

penyegaran kembali serta menghilangkan kepenatan pikiran. Mereka

tidak terlalu memperhatikan kerumunan orang-orang yang berada

disekitarnya yang juga sedang berrekreasi

Sebutkan 5 contoh

kelompok ekspresif

dalam kehidupan sehari-

hari!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

92

Turis yang berada di pantai untuk menikmati pemandangan pada saat

liburan datang dari berbagai kelompok sosial dengan tujuan yang sama.

Mereka bertujuan untuk berlibur dan memilih daerah pantai sebagai tempat

berlibur. Pusat perhatian mereka mungkin saja berbeda-beda seperti ada yang

sedang memperhatikan ombak, ada yang memperhatikan tiupan angin, dan

sebagainya.

c) Kelompok saling tidak senang (inconvinient causal crowds)

Kelompok saling tidak senang

(inconvinient causal crowds)

, yaitu

kerumunan sementara yang tidak menyukai kehadiran orang lain sebab dapat

menghambatnya untuk mencapai tujuan. Contohnya orang yang sedang

antri karcis. Orang tersebut agak kurang senang bila ada orang lain karena

kehadiran orang lain tersebut dapat menghambatnya mencapai tujuan.

Sumber:

Kompas, Mei 2007

Sebutkan 5 contoh

Inconvinient Casual

Crowds.

Kemudian

buatlah kliping

mengenai contoh-contoh

Inconvinient casual

crowds yang Anda pilih

tersebut!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Gambar 4.5

Orang yang sedang antri mempunyai tujuan untuk segera

mendapatkan bagiannya. Mereka tidak mau didahului oleh orang lain,

tetapi mereka justru berharap dapat mendahului orang lain. Biasanya

dalam keadaan yang demikian sering muncul pertentangan ataupun

perkelahian.

Setiap orang yang mengantri karcis akan mempunyai harapan untuk

segera mendapatkan karcis. Semakin banyak orang berantri, maka semakin

kecil peluang untuk memperoleh karcis. Oleh karena itu, orang lain dianggap

sebagai penghambat untuk mencapai tujuan. Tetapi perlu diingat bahwa

budaya mengantri adalah budaya yang baik dan perlu dikembangkan.

Sudahkah Anda membudayakan tertib antri?

d) Kerumunan panik (panic causal crowds)

Kerumunan panik

(panic causal crowds)

, yaitu kerumunan orang yang

dalam keadaan panik untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Contohnya

ketika sedang terjadi gempa semua orang berkumpul di depan rumah.

Suatu tragedi yang sangat memilukan pernah terjadi di Nanggroe Aceh

Darusalam, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004. Pasalnya terjadi

gempa bumi yang mencapai kekuatan 9 skala ricther yang mengakibatkan

munculnya gelombang pasang, yang dikenal dengan tsunami. Karena cepat

dan dahsyatnya bencana tersebut, banyak orang tidak sempat menyelamatkan

diri. Bahkan orang yang berhasil menyelamatkan diri sekali pun harus melalui

93

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

perjuangan yang keras dan harus melawan kepanikan yang sangat luar biasa.

Semua orang diliputi oleh kepanikan yang tinggi, saling berebut kesempatan

agar dapat menyelamatkan diri. Dari hal tersebut dapat dibayangkan

bagaimana kacau dan paniknya keadaan pada saat itu.

Sumber:

Kompas, 28 Mei 2006

Faktor psikologis apakah

yang paling banyak

muncul dalam

panic

casual crowds

?

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Gambar 4.6

Dalam keadaan panik orang akan melakukan apa saja untuk

dapat keluar dari keadaan tersebut. Setiap orang berusaha untuk meny-

elamatkan diri tanpa mempertimbangkan keberadaan orang lain.

e) Kerumunan emosional (acting lawless crowds)

Kerumunan emosional

(acting lawless crowds)

, yaitu kerumunan yang

menggunakan kekuatan

s

sik untuk melawan norma-norma pergaulan hidup

yang bersangkutan, contohnya pengeroyokan.

P

P

orto Sosio

orto Sosio

Tindak kejahatan terhadap anak-anak memang sangat sensitif. Warga dengan mudah bisa

terpancing provokasi dan dengan enteng main hakim sendiri tanpa mendengar penjelasan

dari orang yang diduga pelaku. Ini dialami seorang pria di Serang, Banten. Laki-laki setengah

baya ini babak belur dihajar massa, Senin (19/6). Maksudi yang diduga pelaku sodomi

telah dicari selama sepekan terakhir.

Kasus pengeroyokan ini bermula dari kejadian satu pekan silam. Ketika itu Maksudi bertemu

dengan seorang anak berusia 9 tahun--sebut saja Dodi-- di Alun-Alun Kota Serang. Pertemuan

ini ternyata berlanjut hingga pada hubungan intim sesama lelaki.

Rupanya setelah kejadian itu Dodi melaporkan perbuatan Maksudi kepada orang tuanya.

Keluarga Dodi yang marah selanjutnya mencari dan menangkap Maksudi. Mereka kemudian

menghajar Maksudi hingga babak belur. Saat Maksudi akan dibawa ke rumah sakit, massa

yang mendengar kejadian itu berusaha mengejar Maksudi hingga ke ruang gawat darurat.

Kini Maksudi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Serang karena menderita

luka parah di bagian kepala.(IAN/Ariel Maranoes)

Berilah tanggapan mengenai peristiwa di atas. Kemudian susunlah tanggapan Anda tersebut

ke dalam sebuah karangan deskriptif!

Sumber:

Liputan6.com

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

94

S

S

osio Info

osio Info

Narkoba adalah

singkatan dari narkotika

dan obat-obatan

terlarang. Sementara

nafza merupakan

singkatan dari narkotika,

alkohol, dan zat adiktif

lainnya (obat-obat

terlarang, berbahaya

yang mengakibatkan

seseorang mempunyai

ketergantungan terhadap

obat-obat tersebut).

Sumber:

Pikiran Rakyat, Sabtu, 24

Desember 2005

f) Kerumunan tak bermoral (immoral lawless crowd)

Kerumunan tak bermoral

(immoral lawless

crowd)

,yaitu kerumunan orang yang tindakannya

melawan norma pergaulan hidup dan tidak

mempunyai tujuan yang jelas. Contohnya

kumpulan orang yang mabuk dan pecandu

narkotika dan obat-obatan terlarang.

2) Massa (mass)

Massa mempunyai kemiripan ciri dengan

kerumunan tetapi proses terbentuknya agak

berbeda. Pada massa ada sebagian pembentukan

yang disengaja dan ada sebagian yang terjadi

secara spontan. Contohnya adalah pengumpulan

orang-orang di sebuah lapangan/jalan untuk

melakukan demonstrasi.

3) Publik (public)

Terbentuknya publik hampir sama dengan massa tetapi tidak dalam

tempat yang sama. Publik mempunyai anggota yang tersebar tanpa batas

wilayah formal. Contohnya adalah publik pendengar pidato presiden

yang disiarkan oleh Radio. Para hadirin yang datang pada pidato tersebut

merupakan massa. Sedangkan seluruh pendengar radio yang memperhatikan

pidato adalah publik.

b. Kelompok nyata

Kelompok sosial yang nyata mempunyai

berbagai bentuk tetapi ada satu ciri yang sama,

yaitu kehadirannya bersifat tetap. Hampir pada

semua kelompok sosial yang terjadi di masyarakat

merupakan kelompok nyata.

Adapun bentuk-bentuk kelompok nyata

adalah:

1) Kelompok statistik (statistick group)

Kelompok statistik merupakan kelompok

dalam arti analitis saja. Ciri-ciri dari kelompok ini

adalah:

a)

tidak direncanakan tetapi bukan berarti terjadi secara spontan,

b) tidak terorganisir dalam satu wadah tertentu,

c) tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama

(langgeng),

d) tidak ada kesadaran berkelompok, dan

e) kehadirannya bersifat tetap.

Kelompok statistik ini biasanya digunakan sebagai sarana penelitian. Agar

penelitian mudah dilakukan, maka masyarakat dikelompokkan sesuai dengan

kepentingannya. Contohnya kelompok laki-laki dan wanita, kelompok anak-

anak, kelompok pengusaha, dan sebagainya.

F

F

okus

okus

Birstedt (Dalam

Kamanto Sunarto 130

; 1993) menggunakan

tiga kriteria untuk

membedakan jenis

kelompok, yaitu ada

tidaknya organisasi,

hubungan sosial

di antara anggota

kelompok, dan

kesadaran jenis.

95

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

2) Kelompok kemasyarakatan (societal group)

Kelompok kemasyarakatan adalah

kelompok yang di dalamnya terdapat persamaan

kepentingan pribadi diantara para anggotanya,

tetapi kepentingan tersebut bukanlah kepentingan

bersama. Kelompok kemasyarakatan mempunyai

ciri-ciri:

a) tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan

sendirinya,

b) kemungkinan berkelompok dalam suatu

wadah tertentu,

c) kemungkinan ada interaksi, interelasi, dan komunikasi,

d) kemungkinan terjadi kesadaran berkelompok, dan

e) kehadirannya tetap.

Kelompok kemasyarakatan dapat mempunyai wilayah yang tidak

terbatas. Contohnya kelompok yang memiliki kesamaan warna kulit,

kelompok masyarakat suku Jawa, dan sebagainya.

3) Kelompok sosial (social group)

Kelompok sosial oleh para ahli sosiologi sering disebut kelompok

masyarakat “khusus”. Sering kali kelompok ini terjadi karena ikatan pekerjaan,

usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan sebagainya. Ciri-ciri kelompok sosial

adalah:

a) tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya,

b) kemungkinan berkelompok dalam suatu wadah tertentu,

c) ada interaksi dan interelasi sehingga terjadi komunikasi,

d) ada kesadaran berkelompok, dan

e) kehadirannya tetap.

Kelompok sosial agak berbeda dengan kelompok terdahulu karena di

antara para anggotanya sudah terjadi interaksi dan interelasi yang terus

menerus sehingga terjadi komunikasi. Contohnya kelompok teman bermain,

tetangga, dan sebagainya.

4) Kelompok asosiasi (associational group)

Kelompok asosiasi mempunyai bentuk yang tetap. Ciri-ciri kelompok

asosiasi adalah:

a)

terjadi karena sengaja direncanakan/dibuat,

b) terorganisir dalam suatu wadah,

c) ada interaksi, interalasi, dan komunikasi secara terus menerus,

d) kesadaran berkelompok sangat kuat, dan

e) kehadirannya bersifat tetap.

Kelompok asosiasi paling mudah dikenali karena adanya wadah tertentu.

Contohnya partai politik, perkumpulan olah raga, dan sebagainya.

Rujukan:

untuk lebih memahami mengenai konsep kelompok statistik, kemasyarakatan, sosial, dan

asosiasi, baca dan pahami: Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, 1993. hal 130 - 131.

Coba Anda amati

daerah sekitar tempat

tinggal Anda, temukan

contoh-contoh kelompok

kemasyarakatan beserta

karakteristik dari masing-

masing kelompok

tersebut!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

96

Sumber:

KPU, 2004

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Bersama kelompok

Anda amatilah kelompok

asosiasi yang ada di

daerah tempat tinggal

Anda. Kemudian

diskusikanlah mengenai

corak dan sistem

kerjanya!

Gambar 4.7

Partai politik merupakan media yang dapat menampung

segala aspirasi dan kepentingan masyarakat dalam kaitannya dengan

tatanan hidup kenegaraan. Tujuan lain dari sebuah partai politik adalah

sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan.

2. Kelompok Sosial menurut Ikatannya

Kelompok sosial ini didasarkan atas keeratan ikatan antaranggotanya.

Ferdinand Tonies (Dalam Soerjono Soekanto, 402 ; 2005) membagi kelompok

ini menjadi 2 yaitu, Gemeinschaft dan Gesellschaft. Kedua kelompok ini

oleh Djojodiguno kemudian dikenalkan dengan istilah Paguyuban dan

Patembayan. Untuk lebih jelasnya, bacalah dengan saksama uraian berikut!

a. Paguyuban (gemeinschaft)

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-

anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta

bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan

batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut juga bersifat nyata

dan organis, sebagaimana dapat diumpamakan dengan organ tubuh manusia

atau hewan. Bentuk paguyuban terutama akan dapat dijumpai di dalam

keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain sebagainya.

Paguyuban pada dasarnya merupakan kelompok sosial yang terjadi

karena ikatan darah (garis keturunan) misalnya perkawinan, kerabat,

suku bangsa, dan sebagainya. Pada kelompok sosial ini, rasa kebersamaan,

solidaritas sosial, dan perasaan sangat kuat diantara anggotannya.

Contoh dari paguyuban yaitu perkumpulan keluarga Minang di Jakarta,

Perkumpulan Darah Martowikraman, dan sebagainya. Selain itu paguyuban

juga dipengaruhi oleh ikatan tempat (paguyuban yang terdiri dari orang-

orang yang berdekatan tempat tinggal) dan paguyuban karena jiwa-pikiran.

Paguyuban karena jiwa-pikiran merupakan suatu

gemeinschaft

yang terdiri

dari orang-orang yang walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun

tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa

dan pikiran, serta ideologi yang sama. Ikatan dalam paguyuban semacam ini

biasanya tidak sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.

97

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Diskusikan bersama

Kelompok Anda

mengenai pola kehidupan

antara masyarakat

perkotaan dan

pedesaan. Kemudian

identi

¿

kasikanlah

keduanya, apakah

termasuk dalam

paguyuban atau

patembayan!

b. Patembayan (gesellschaft)

Patembayan merupakan kelompok sosial

yang terbentuk atas dasar kepentingan tertentu.

Seseorang akan menjadi anggota patembayan

dengan memperhitungkan untung rugi. Jadi,

pada kelompok sosial ini masing-masing anggota

menggunakan rasionya untuk bergabung dalam

kelompok. Bila anggota merasa sudah tidak perlu

lagi terhadap kelompok, maka ia dapat keluar

dari kelompok tersebut. Oleh karena itu, ikatan

antaranggotanya bersifat longgar. Contohnya

perusahaan, Perkumpulan PKK, dan sebagainya.

3. Komunitas

Komunitas merupakan kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah

geografis yang jelas. Komunitas ini sering dinamakan dengan istilah

masyarakat setempat. Dasar dalam suatu komunitas yaitu batas wilayah

dan kesadaran berkelompok. Contohnya RT, RW, Kelurahan, SMA Y, dan

sebagainya.

Sumber:

Kompas 23 Maret 2006

Gambar 4.8

Sekolah merupakan sebuah komunitas pendidikan yang

dibatasi oleh daerah kelompok atau himpunan manusia. Di luar dari

komunitas itu berarti sudah merupakan komunitas lain.

Bagaimanakah pola

hubungan dan ikatan

yang terjalin di antara

anggota-anggota suatu

komunitas?

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Adapun unsur-unsur perasaan yang terdapat dalam komunitas adalah:

a. Seperasaan, unsur seperasaan ini sebagai akibat seseorang yang berusaha

untuk mengidenti

s

kasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang

yang berada dalam kelompok tersebut.

b. Sepenanggungan, setiap individu sadar akan perannya dalam kelompok

dan keadaan masyarakat atau kelompoknya sendiri.

c. Saling memerlukan, individu yang tergabung dalam masyarakat setempat

merasakan dirinya tergantung pada komunitasnya yang meliputi

kebutuhan

s

sik maupun psikologis.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

98

Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat

setempat (komunitas), dapat digunakan 4 (empat)

kriteria yang saling berkaitan, yaitu:

a. jumlah penduduk,

b. luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk,

c. fungsi-fungsi khusus anggota komunitas

terhadap seluruh masyarakat atau komunitas,

dan

d. organisasi masyarakat setempat atau komunitas

yang bersangkutan.

4. Organisasi Sosial

Kelompok sosial yang paling jelas

keberadaannya adalah asosiasi. Kelompok

asosiasi ini mempunyai struktur yang jelas dan

memiliki kesadaran kelompok yang kuat, tetapi

ikatan kelompoknya relatif longgar. Semakin

berkembang tingkat kehidupan masyarakat, maka

semakin berkembang pula ragam kebutuhan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka

dibuatlah wadah-wadah yang dapat mengorganisir

anggota kelompok. Oleh karena itu, perkembangan

kelompok asosiasi menjadi organisasi sosial

semakin nyata. Organisasi merupakan kesatuan

orang-orang dengan struktur dan pembagian

kerja yang jelas. Jadi, pengertian organisasi sosial

adalah kesatuan orang-orang dengan struktur dan

pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan

sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

a. Ciri-ciri organisasi sosial

Organisasi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

1

) Memiliki keanggotaan yang bersifat formal.

Artinya, untuk menjadi anggota organisasi

tersebut harus melalui seleksi yang ditetapkan

oleh organisasi. Dalam organisasi sosial ada

ikatan formal pada anggota untuk mematuhi

aturan yang ditetapkan organisasi.

2) Status dan peran dari masing-masing anggota

sesuai dengan struktur organisasi sehingga

jelas. Anggota memainkan perannya sesuai

dengan status yang dimilikinya.

3) Rumusan organisasi jelas. Tujuan yang

telah ditetapkan organisasi sudah jelas dan

dijunjung tinggi oleh seluruh anggota. Setiap

Sumber:

Sosiologi Suatu Pengantar

Soerjono Soekanto.2005

M

M

engenal Tokoh

engenal Tokoh

William Graham

Sumner (1940 – 1910)

Sistem sosiologi Sumner

(seorang Amerika)

didasarkan pada

konsep in-group dan

out-group. Masyarakat

merupakan peleburan

dari kelompok-

kelompok sosial.

Kebiasaan dan tata

kelakuan merupakan

petunjuk-petunjuk

bagaimana harus

memperlakukan warga-

warga sekelompok

maupun warga-

warga dari kelompok

lainnya. Apabila suatu

kebiasaan dianggap

demikian pentingnya

bagi kesejahteraan

kelompok sosial, maka

kebiasaan tesebut

menjadi tata kelakukan

atau moral kelompok

yang mempunyai

sanksi-sanksi tegas.

Menurut Sumner ada

empat dorongan yang

universal dalam diri

manusia yaitu rasa

lapar, rasa cinta, rasa

takut, dan rasa hampa.

Dari dorongan tersebut

timbullah kepentingan-

kepentingan yang

menyebabkan terjadinya

pola-pola kegiatan

kebudayaan.

99

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

kegiatan yang dilakukan oleh anggota tidak boleh menyimpang dari

tujuan organisasi. Visi dan misi organisasi telah dipahami oleh seluruh

anggota.

4) Memiliki identitas yang jelas. Identitas merupakan suatu simbol yang

menunjukkan organisasi. Biasanya identitas menjadi suatu kebanggaan

para anggota. Identitas mencakup tujuan dan informasi tentang organisasi

yang bersifat kolektif. Identitas ini dapat berupa kartu anggota, logo,

bendera, dan sebagainya.

Dalam sebuah organisasi sosial, faktor keanggotaan sangat penting karena

dapat menunjukkan status dan peran masing-masing anggota. Mengapa

keanggotaan organisasi begitu penting? Karena dengan keanggotaan yang

jelas dapat ditetapkan pula pembagian kerja yang lebih jelas dan rinci.

Misalnya tugas hak dan kewajiban sebagai ketua organisasi, sekretaris,

bendahara, seksi, dan sebagainya akan berbeda dengan tugas, hak, dan

kewajiban anggota biasa.

Beberapa aspek yang berhubungan erat dengan keanggotaan organisasi

( Huky) yaitu:

1) Keanggotaan diperoleh melalui suatu syarat dengan kuali

s

kasi tertentu.

Seseorang baru dapat diterima sebagai anggota apabila telah memenuhi

syarat tersebut.

2) Seorang anggota mempunyai hak dan kewajiban yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini seorang anggota akan dituntut untuk melaksanakan

kewajibannya.

3) Keanggotaan seseorang dalam organisasi karena adanya dorongan minat

terhadap tujuan organisasi tersebut. Dalam organisasi, anggota dapat

mengembangkan dan menyalurkan keinginannya.

4) Program kerja disesuaikan dengan tujuan organisasi tersebut. Organisasi sosial

akan membuat program kerja yang bertujuan untuk memberikan layanan

sosial dan kepuasan sosial. Misalnya organisasi ekonomi (perusahaan) akan

membuat program kerja untuk mencapai keuntungan maksimal.

5) Keanggotaan organisasi pada umumnya tercatat dengan daftar

keanggotaan. Hal ini akan sangat memudahkan untuk mengatur jalannya

organisasi.

6) Organisasi mempunyai sifat relatif langgeng sesuai dengan keberadaan

organisasi itu. Walaupun sifatnya langgeng tetapi keanggotaannya

memiliki ikatan yang relatif longgar, artinya ketika seorang anggota

sudah tidak cocok bergabung dengan organisasi, maka ia dapat keluar

dari organisasi tersebut.

b. Tata hubungan dalam organisasi sosial

Dalam sebuah organisasi, antaranggota terjadi hubungan sosial.

Hubungan ini sangat penting untuk melaksanakan jalannya organisasi.

Sistem manajemen yang handal dalam organisasi berhubungan erat dengan

tata hubungan struktur organisasi. Tata hubungan tersebut agar dapat

berlangsung dengan baik dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:

1) Ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial, yang dapat diterima

oleh anggota kelompok.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

100

Apakah Anda menjadi

anggota dari sebuah

organisasi? Jika ya,

kemukakan pola-pola

hubungan yang terjalin di

antara anggotanya!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

2) Adanya pola tingkah laku yang standar dan

menjadi pedoman tingkah laku anggota.

3) Ada otoritas atau kekuasaan yang dapat

memaksa tata hubungan sosial anggota.

4) Ada pengaturan dan penyusunan individu-

individu dalam kelompok dan lapisan sosial

tertentu untuk memudahkan koordinasi.

5) Anggota-anggota yang berada pada berbagai

bidang dapat bekerjasama secara harmonis dan

nyaman (

favourable

).

c. Tipe-tipe organisasi sosial

Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1) Organisasi formal

Organisasi formal mempunyai pembatasan kewenangan dan tanggung

jawab serta sistem kerja yang jelas dan tegas. Tujuan organisasi formal

adalah untuk mencapai ketentuan resmi yang telah ditetapkan oleh

organisasi. Untuk mencapi tujuan tersebut diperlukan kedisiplinan dari para

anggotanya. Hubungan kerja para anggotanya diatur secara formal dalam

batas kewenangan yang jelas dan tegas. Pemimpin organisasi mempunyai

kewenangan untuk menerapkan peraturan organisasi sesuai dengan status/

kedudukannya. Contoh organisas

i formal yaitu kelurahan, perusahaan,

koperasi, dan sebagainya.

Ciri-ciri organisasi formal, yaitu:

a) pola komunitas relatif mapan,

b) disiplin kerja diatur secara formal,

c) pengorganisasian jelas,

d) ada keahlian tertentu, dan

e) tujuan organisasi jelas.

2) Organisasi informal

Organisasi informal tidak memiliki struktur kerja yang didasarkan atas

ketentuan resmi. Organisasi informal dalam mencapai tujuannya didasarkan

atas hubungan pribadi antaranggotanya. Jalannya roda organisasi informal

ditentukan oleh kesadaran anggotanya yang tidak terpengaruh oleh jabatan

struktural. Organisasi ini dapat dilakukan di mana saja tanpa perlu tempat

khusus yang resmi (tidak memerlukan kantor).

Ciri-ciri organisasi informal, yaitu:

a)

hubungan sosial bersifat informal,

b) jumlah anggotanya relatif kecil,

c) pembentukan organisasi atas dasar kepentingan bersama,

d) disiplin kerja didasarkan atas kesadaran pribadi bukan pada aturan yang

memaksa, dan

e) adanya kegemaran anggota yang relatif sama di luar organisasi.

Contoh organisasi informal yaitu Kelompok Rukun Tani, paguyuban

kesenian daerah, dan sebagainya.

101

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikutural

Indonesia

D.

1. Pengertian Masyarakat Multikultural

Multikultural menurut Prof. Dr. Supardi Suparlan (Suparlan ; 2002)

merupakan sebuah ideologi yang mengagungkan perbedaan budaya

atau sebuah keyakinan yang mengakui dan mendorong terwujudnya

pluralisme (keberagaman) budaya sebagai suatu corak kehidupan

masyarakat. Multikulturalisme mengangungkan dan berusaha melindungi

keanekaragaman budaya termasuk kebudayaan dari mereka yang tergolong

minoritas.

Pengertian multikulturalisme sebuah masyarakat bangsa dilihat sebagai

sebuah kebudayaan bangsa yang merupakan

mainstream

seperti sebuah mozaik

dan di dalam kebudayaan bangsa tersebut terdapat berbagai perbedaan corak

budaya.

Multikulturalisme merupakan pengikat dan jembatan yang

mengakomodasi berbagai perbedaan, termasuk perbedaan kesukubangsaan

dan suku bangsa dalam masyarakat yang multikultural. Perbedaan itu

terwadahi di tempat umum, tempat kerja, pasar, dan sistem nasional

dalam hal kesetaraan derajat secara politik, hukum, ekonomi, dan sosial.

Sementara itu, kesukubangsaan dan masyarakat suku bangsa dengan

kebudayaan suku bangsanya tetap dapat hidup dalam ruang lingkup atau

suasana kesukubangsaannya. Namun, dalam suasana nasional dan tempat

umum yang seharusnya menjadi ciri adalah kebangsaan dengan pluralisme

budayanya, dan bukan suatu kesukubangsaan atau suatu kebudayaan suku

bangsa tertentu yang dominan.

Gambar 4.9

Kalau dulu kemajemukan budaya adalah kemajemukan seperti potongan-potongan kain atau

lempengan kaca dengan warna yang berlain-lainan dan disatukan membentuk sebuah mozaik budaya yang

disebut “budaya Indonesia” kini dalam multikulturalisme kemajemukan itu sedang berubah menjadi sebuah

“permadani” yang terdiri dari benang-benang budaya yang beraneka warna, yang sedang dalam proses

penyulaman menjadi sebuah permadani budaya.

Mozaik Kebudayaan

Permadani Kebudayaan

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

102

2. Multikultural di Indonesia

Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural

adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan

mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual

maupun secara kebudayaan (Fay, 1996, Jary dan Jary 1991, Watson 2000).

Dalam model multikulturalisme, sebuah masyarakat (termasuk juga

masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai sebuah kebudayaan

yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti

sebuah mozaik. Pada mozaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat

yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar

yang mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mozaik (Reed, 1997).

Model multikkulturalisme sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh

para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai

kebudayaan bangsa sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32

UUD 1945, yang berbunyi “kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak

kebudayaan di daerah”.

Walaupun multikulturalisme itu telah digunakan oleh pendiri bangsa

Indonesia untuk mendisain kebudayaan bangsa Indonesia, pada umumnya

orang Indonesia masa kini memandang

multikulturalisme sebagai sebuah konsep asing.

Konsep multikulturalisme tidak dapat disamakan

dengan konsep keanekaragaman secara suku bangsa

atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri

masyarakata majemuk karena multikulturalisme

menekankan keragaman kebudayaan dalam

kesederajatan. Alasan mengenai multikulturalisme

setidaknya juga harus mengulas berbagai

permasalahan yang mendukung ideologi ini, yaitu

politik dan demokrasi, keadilan dan penegakan

hukum, kesempatan kerja dan berusaha, HAM,

hak budaya komuniti dan golongan minoritas,

prinsip etika dan mokral, dan tingkat serta mutu

produktivitas.

3. Kelompok-Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Indonesia

Berbagai ragam jenis dan corak kelompok sosial di Indonesia dapat

digolongkan atas dasar faktor-faktor berikut:

a. Kelompok sosial atas dasar ras

Kelompok sosial yang terbentuk atas dasar ras terdapat di sebagian

masyarakat di Indonesia. Beberapa kelompok sosial ini adalah:

F

F

okus

okus

Multikulturalisme

adalah sebuah ideologi

yang mengakui dan

mengagungkan

perbedaan dalam

kesederajatan, baik

secara individual

maupun secara

kebudayaan.

103

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

1) Kelompok sosial ras Arab

Keturunan Arab di Indonesia tersebar di

berbagai daerah di Indonesia. Hal ini berkaitan

dengan sejarah kedatangan bangsa Arab untuk

berdagang dan menyebarkan agama. Keturunan

Arab membentuk kelompok-kelompok sosial

antarmereka di daerah tempat tinggalnya. Misalnya

di daerah Cirebon dan sekitarnya, mereka tinggal

di pinggir kota dengan membawa budaya Arab

seperti kesenian hadrah.

2) Kelompok sosial ras Tionghoa (Asiatik)

Keturunan Tionghoa ada yang tinggal di kota-

kota besar, tetapi ada juga yang tinggal di desa-

desa dengan sejarah yang sangat lama. Misalnya

di Jakarta mereka dahulu tinggal di daerah kota

yang dikenal dengan Cina Glodok. Tetapi ada

pula keturunan Tionghoa yang mendiami desa-

desa sekitar kota besar dalam kurun waktu mulai

berabad-abad lalu. Mereka bermata pencaharian

seperti bertani dan beternak. Kulit mereka sudah

berubah menjadi kecokelatan bahkan ada yang

relatif hitam. Di Jakarta mereka tinggal di daerah

pinggiran kota dan dikenal dengan sebutan Cina

Benteng. Di beberapa daerah lain juga terjadi hal

yang demikian seperti di Bangka, Pontianak, dan

sebagainya.

3) Kelompok sosial ras India

Keturunan India banyak yang tinggal di kota-

kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Biasanya mereka juga berkelompok dalam bidang

ekonomi. Beberapa perusahaan raksasa nasional dipegang oleh kelompok dari

keturunan India ini. Di Sumatra Utara ada kelompok orang India yang tinggal

di suatu daerah, mereka dikenal dengan sebutan orang Keling.

b. Kelompok sosial atas dasar suku bangsa

Bangsa Indonesia yang menyebar luas mulai dari Sabang hingga Merauke

mempunyai jumlah suku bangsa yang sangat banyak. Tetapi para ahli belum

mempunyai kesepakatan tentang berapa banyak suku bangsa yang ada di

Indonesia. Misalnya Cliford Geertz menyatakan bahwa jumlah suku bangsa

di Indonesia lebih dari 300 suku bangsa dengan ciri yang berbeda-beda. Sutan

Takdir Alisyahbana menyatakan bahwa jumlah suku bangsa di Indonesia

antara 200 hingga 250 suku bangsa.

S

S

osio Info

osio Info

Ada beberapa kelompok

Suku India yang telah

lama menetap di

Indonesia. Kelompok

suku masyarakat Tamil

dari India Selatan

banyak terdapat di

daerah Sumatra Utara

(Medan, Pematang

Siantar, dan lain-lain).

Banyak dari mereka

yang didatangkan oleh

pemerintah kolonial

Inggris untuk bekerja di

perkebunan-perkebunan

yang dibuka di daerah

tersebut.

Selain itu, di Indonesia

ada pula kelompok suku

masyarakat Sindhi.

Mereka umumnya

bergerak di bidang

industri garmen dan

tekstil, makanan dan

pertanian, per

¿

lman,

intan permata, dan

batu-batu mulia. Mereka

juga menolong kaum

fakir miskin di kalangan

masyarakat yang lebih

luas.

Sumber:

www.liputan6.com

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

104

Setiap suku bangsa mempunyai identitas

dan ciri yang berbeda-beda. Dari perbedaan ini

kemudian munculah daerah lingkungan adat. Van

Vollenhoven membagi 19 daerah lingkungan adat,

yaitu:

1) Aceh

Aceh yang terletak di ujung utara pulau Sumatra

mempunyai adat budaya tersendiri. Kebudayaan

mereka banyak dipengaruhi oleh budaya Islam,

sehingga Aceh dikenal dengan sebutan serambi

Mekah. Aceh tidak mengenal musik gamelan

seperti daerah-daerah lain. Akan tetapi, banyak

jenis tarian yang hanya menggunakan anggota

badan si penari seperti tari saman.

2) Gayo, Alas, dan Batak

Gayo dan Alas secara administratif termasuk dalam wilayah Daerah

Istimewa Aceh. Tetapi secara adat mempunyai kesamaan dengan masyarakat

Batak. Oleh karena itu, ketiga suku bangsa ini dikelompokkan menjadi satu

daerah lingkungan adat. Masyarakat Batak pada umumnya beragama

Kristen, kecuali yang berasal dari daerah selatan, yaitu Suku Mandailing

yang dipengaruhi Islam.

3) Minangkabau

Suku bangsa Minangkabau meliputi daerah

Sumatra Barat. Budaya masyarakat Minangkabau

masih sangat kuat dipengaruhi oleh budaya

Islam. Tetapi di bagian masyarakat tertentu pihak

perempuan memberikan uang jemputan untuk

calon suaminya. Hal ini berbeda dengan ajaran

agama Islam yang mengharuskan pihak laki-

laki memberikan mahar kepada pihak wanita.

Kekerabatan pada masyarakat Minangkabau

menganut sistem kekerabatan matrilineal, artinya,

garis kekerabatan ditarik dari garis ibu/keturunan

pihak wanita.

4) Sumatra Selatan

Lingkungan adat Sumatra Selatan meliputi Jambi, Bengkulu, dan

Lampung. Kebudayaannya banyak dipengaruhi oleh budaya Islam. Daerah

Lampung sekarang beraneka ragam budayanya karena menjadi tempat tujuan

transmigrasi, terutama dari Jawa dan Bali. Di daerah itu mereka membentuk

kelompok sosial seperti pada daerah asalnya.

Rujukan:

untuk lebih memahami materi mengenai lingkungan adat di Indonesia, baca dan pahami:

Ensiklopedi Geogra

¿

Indonesia. 2006. Jilid 6.

F

F

okus

okus

Suku bangsa atau

ethnic

group

merupakan satu

kesatuan sosial atau

kolektif yang terikat

oleh kesadaran akan

kesatuan budaya, yang

seringkali dikuatkan

oleh adanya kesatuan

bahasa. Adanya

kesatuan budaya

ditentukan oleh warga

pendukung budaya itu

sendiri.

Coba Anda jelaskan

adat istiadat masyarakat

Minangkabau berkaitan

dengan sistem

perkawinan. Kemudian

deskripsikanlah

adat atau tata cara

perkawinan tersebut!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

105

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

5) Melayu

Orang Melayu merupakan bagian terbesar

dari populasi penduduk Provinsi Riau. Mereka

menyebar di berbagai wilayah, terutama di

Pekanbaru sebagai ibukota provinsi dan sepanjang

pemukiman di pesisir sungai-sungai utama serta

pesisir pantai timur. Di daerah perbatasan dengan

Sumatra Barat dapat juga dijumpai keturunan

campuran Melayu dan Minangkabau. Suku-suku

dalam jumlah yang lebih kecil seperti Suku Sakai,

Kubu, dan Talang Mamak mendiami kawasan

pedalaman. Sementara itu, di kawasan pemukiman

perkotaan, seperti di Pekanbaru dan daerah ladang-

ladang minyak banyak terdapat pekerja pendatang

yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air

dan di Bagansiapiapi terdapat komunitas etnik

Tionghoa.

6) Bangka Belitung

Pada umumnya penduduk daerah ini adalah

orang Melayu yang nenek moyangnya sudah

sangat lama menempati wilayah ini. Biasanya

orang Melayu yang menghuni wilayah Pulau

Bangka disebut orang Melayu Bangka. Penduduk

Melayu yang mendiami Pulau Belitung disebut

orang Melayu Belitung. Orang Melayu dari sekitar

Palembang dan Jambi juga banyak menghuni

wilayah ini. Selain suku Melayu, juga tedapat orang

Tionghoa, orang Jawa, dan suku-suku lainnya.

Kota Pangkalpinang dan wilayah pemukiman di

pesisir pantai merupakan daerah pemukiman utama. Banyak orang-orang

yang datang ke wilayah ini khususnya sejak lahan di Bangka dan Belitung

diketahui mengandung cadangan timah. Hingga kini, daerah Bangka Belitung

dikenal sebagai penghasil timah terbaik di dunia.

7) Kalimantan

Populasi penduduk Kalimantan didukung oleh banyak suku. Suku Dayak

adalah salah satu suku asli di Pulau Kalimantan yang menyebar di berbagai

wilayah. Sebagian dari mereka banyak menempati wilayah aliran sungai di

pedalaman dan kawasan perbatasan dengan hutan-hutan yang lebat. Mereka

tinggal di dalam rumah panjang sebagai pusat kehidupan mereka. Selain Suku

Dayak, wilayah perkotaan, terutama di pesisir pantai, banyak dihuni oleh Suku

Melayu, Cina, Madura, Jawa, dan Bugis-Makasar. Sedangkan singkawang

dikenal sebagai salah satu pemukiman tua orang Cina di Pulau Kalimanan.

Buatlah kliping mengenai

landmark

dari daerah

Bangka Belitung. Berilah

keterangan secukupnya

di bawah gambar-

gambar yang Anda

kumpulkan tersebut!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Bersama kelompok

Anda, carilah dari

berbagai sumber

(referensi) mengenai

karakteristik suku-

suku pedalaman yang

terdapat di Kepulauan

Riau! Kemudian

deskripsikanlah hal

tersebut untuk kemudian

didiskusikan di dalam

kelas!

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

106

Sebutkan suku-suku

Dayak yang terdapat

di Kalimantan beserta

wilayah persebarannya!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Gambar 4.10

Suku Dayak memiliki kekhasan tersendiri yang dapat

membedakannya dengan suku-suku yang lain. Salah satunya dapat

kita lihat dari cara berpakaiannya.

Sumber:

.www.kutaikartanegara.go.id

8) Minahasa

Suku bangsa Minahasa sering juga disebut orang Manado atau orang

Kawanua. Wilayah asalnya di Jazirah Sulawesi Utara. Daerah Minahasa,

meliputi pulau-pulau yang terletak di sekitarnya, seperti Pulau Bunaken,

Manado Tua, Mantehage, Talise, Bangka, dan Lembeh. Wilayah Minahasa ini

sekarang menjadi wilayah administratif Kabupaten Minahasa, Kota Minahasa

bertetangga dengan wilayah asal suku bangsa Bolaang Mongondow dan

wilayah asal suku bangsa Sangitalaud.

Sejumlah sumber menyebutkan bahwa atas dasar letak geogra

s

s, bahasa

atau dialek, suku bangsa Minahasa terbagi atas beberapa subsuku bangsa, yakni

Tonsea, Tombulu, Tontemboan (Tompakewa), Toulour, Tonsawang (Tonsini),

Pasan (Ratahan), Ponosakan, dan Bantik. Di samping kelompok tersebut, ada

pula kelompok peranakan Eropa yang disebut, Borgo. Orang Borgo yang

berada di Tanawangko, Amurang, dan Kema sudah mengidenti

s

kasi dirinya

sebagai orang Tombulu, Tontemboan, dan Tonsea.

9) Gorontalo

Penduduk utama Gorontalo adalah orang Gorontalo. Penduduk ini

menyebar di hampir semua wilayah, khususnya di kawasan perkotaan dan

pesisir pantai. Nenek moyang masyarakat Gorontalo sudah lama menghuni

wilayah ini. Ketika zaman kerajaan berjaya di Nusantara, wilayah ini berada

di bawah kekuasaan kerajaan Islam. Pada zaman perjuangan kemerdekaan,

masyarakat di wilayah ini juga aktif melawan kekuasaan kolonial. Salah

seorang putra daerah yang giat memimpin perlawanan terhadap penjajah

adalah Nani Wartabone. Atas jasa kepahlawanannya, pemerintah pusat

memberi tanda jasa sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan kepada Nani

Wartabone.

107

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

10) Toraja

Suku bangsa Toraja mendiami wilayah bagian

utara Jazirah Provinsi Sulawesi Selatan, terutama

di Kabupaten Tana Toraja. Toraja berasal dari

bahasa Bugis

to

yang artinya orang dan

ri

yang

artinya dari, serta

aja

yang artinya atas. Nama

Toraja dibakukan menjadi sebutan suku bangsa

sejak pakar bahasa dan kebudayaan serta penginjil

Belanda, N. Adriani dan A.C. Kruyt (Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia,

Jilid 16 ; 2004) menggunakan nama tersebut dalam tulisan-tulisan ilmiah

mereka. Penggunaan nama ini kemudian diikuti oleh penulis-penulis lain,

baik dari kalangan penulis-penulis lain, kalangan ilmuwan, penginjil,

maupun musa

s

r, dan para pegawai pemerintah kolonial Belanda. Dalam

kepustakaan-kepustakaan disebutkan bahwa yang dinamakan penduduk

Toraja adalah sekelompok penduduk yang mendiami wilayah bagian utara

Jazirah Sulawesi Selatan dan hampir seluruh wilayah Sulawesi Tengah,

kecuali bagian timurnya.

Sumber:

.www.toraja.go.id

Gambar 4.11

Penguburan mayat Suku Toraja menjadi suatu peristiwa

yang menarik, bukan hanya masyarakat lokal tetapi juga wisatawan

maupun peneliti asing. Prosesi penguburan mayat di Suku Toraja harus

melalui berbagai tahap ritual dan pesta yang dilangsungkan beberapa

hari serta melibatkan banyak orang dan biaya.

Jelaskan prosesi

upacara penguburan

mayat di toraja mulai

dari awal hingga akhir

melalui sumber-sumber

bacaan!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

11) Sulawesi Selatan

Penduduk Sulawesi Selatan terdiri atas empat suku utama, yaitu Makasar,

Bugis, Toraja, dan Mandar. Orang Makasar adalah penduduk yang sejak

dulu nenek moyangnya mendiami wilayah Makasar. Sekitar abad ke-17,

Makasar menjadi pusat Kerajaan Goa-Tallo. Goa Tallo adalah dua kerajaan

kecil yang kemudian bersatu membentuk kerajaan besar yang menguasa

jalur perdagangan rempah-rempah di Selat Makasar hingga Maluku. Puncak

kejayaan terjadi ketika kerajaan ini berada di bawah pimpinan Sultan

Hasanuddin (1653-1669). Hunian orang Bugis berpusat di Bone, Soppeng, Wajo,

dan Luwu. Dua suku ini, Makasar dan Bugis dikenal sebagai pelaut ulung.

Coba Anda jelaskan

sistem lapisan sosial

pada masyarakat Toraja!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

108

Sumber:

www.geocities.com

Gambar 4.12

Rumah adat Bugis berbentuk panggung. Hal ini bertujuan

untuk memberikan rasa aman dari gangguan binatang buas.

Sebelum penjelajah dari Eropa menemukan

Australia para pelaut Bugis dan Makasar telah

mengarungi pesisir Australia dan Madagaskar

dengan memakai perahu Phinisi. Hingga kini

sekelompok orang di wilayah ini mewarisi keahlian

membuat perahu Phinisi. Orang Mandar pada

umumnya menempati wilayah pesisir barat. Kini,

sebagian besar wilayah yang dihuni orang Mandar

merupakan bagian dari Povinsi Sulawesi Barat.

12) Ternate

Suku bangsa Ternate adalah penduduk asli

Pulau Ternate yang termasuk wilayah Kabupaten

Maluku Utara, Provinsi Maluku. Pulau Ternate

yang luasnya 184,14 kilometer persegi ini terbagi

atas tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Ternate

Utara, Ternate Selatan, dan Kecamatan Pulau

Ternate. Selain di pulau asalnya itu orang Ternate

juga berdiam di daerah dalam, misalnya di Pulau

Bacan, Pulau Obi yang termasuk Kabupaten

Halmahera Tengah, serta wilayah lain yang di

dalam dan di luar Provinsi Maluku.

13) Ambon/Maluku

Populasi penduduk berbagai pulau atau kepulauan di Provinsi Maluku

terdiri dari sejumlah kelompok suku, termasuk keturunan campuran. Kondisi

dini dipengaruhi oleh sejarah wilayah ini, termasuk di Maluku Utara yang

telah menjadi daerah penting penghasil rempah-rempah selama berabad-

abad. Orang Cina dan India telah mencari rempah-rempah ke wilayah ini

S

S

osio Info

osio Info

Koteka adalah suatu

unsur pakaian sebagai

penutup alat kelamin laki-

laki, yang dipakai oleh

bebebrapa suku bangsa

di Irian Jaya, misalnya

suku bangsa Dani di

Lembah Baliem. Koteka

terbuat dari kulit buah

labu panjang yang sudah

mengeras. Pakaian

ini dikenakan dengan

cara mengikatkannya

pada tali yang melilit di

pinggang sehingga berdiri

tegak. Orang Timorini di

Pegunungan Tengah juga

menggunakan bahan

dan cara yang sama.

Mereka menamakannya

giluvak. Dalam hal ini

mereka berbeda dengan

suku bangsa Muyu

di dekat perbatasan

Papua Niugini, yang

menggunakan kulit biji

mangga sebagai penutup

kelamin.

Pemerintah sudah

berusaha untuk

memperkenalkan unsur

pakaian yang lebih

lengkap, misalnya

mengganti koteka

dengan celana, dalam

program yang dikenal

dengan “operasi koteka”.

Belakangan ini secara

berangsur-angsur mereka

telah mulai memakai

celana, baju, dan pakaian

lainnya.

Sumber:

Ensiklopedi Nasional

Indonesia, 2004

109

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

sejak abad ke-7. Pedagang-pedagang Islam dari Jawa dan Melayu juga datang

memburu rempah-rempah sejak abad ke-13. Begitu pun para pedagang dari

kerajaan-kerajaan di Pulau Sulawesi juga makin meningkatkan hubungan

dagang dengan para pedagang di kerajaan Maluku sejak abad ke-16.

Bersamaan dengan ini, para pedagang dari Eropa (Portugis, Inggris, dan

Belanda) juga berdatangan dan berusaha memonopoli perdagangan rempah-

rempah di wilayah Maluku. Selama ratusan tahun, berbagai suku bangsa ramai

hilir mudik di wilayah ini. Hingga sekarang, suku yang banyak mendiami

wilayah ini adalah Ambon, Togite, Alifuru, Aru, dan Faru. Orang Ambon

dikenal suka menyanyi, bermain musik, dan menari. Kostum dan gerak tari di

wilayah ini menunjukkan perpaduan antara kebudayaan Melayu dan Eropa.

14) Irian (Papua)

Provinsi Papua menempati daratan Pulau Papua yang sangat luas.

Sebelum dimekarkan, wilayah provinsi ini jauh lebih luas, mencakup semua

bagian barat Pulau Papua. Indonesia berbagi wilayah dengan Papua Nugini

di Pulau Papua. Bagian Timur dimiliki oleh Papua Nugini. Bagian Barat

merupakan wilayah Indonesia. Sejak tahun 2003, wilayah ini dimekarkan

menjadi dua Provinsi. Provinsi Papua menempati wilayah timur, sedangkan

Irian Jaya Barat menempati wilayah barat. Penduduk asli yang mendiami

wilayah Papua terdiri atas banyak suku. Masing-masing suku memiliki

bahasa sendiri yang berbeda dari suku lainnya. Dua suku yang terkenal

adalah Suku Dani di Lembah Baliem dan Suku Asmat yang banyak menghuni

daerah dataran rendah di selatan. Suku Asmat sangat terkenal dengan seni

ukir, pahat, dan patungnya yang memiliki cita rasa seni tinggi. Mereka

memahat dan membuat patung-patung dalam rangka melaksanakan ritual

kepercayaan tradisional mereka. Kini, banyak pahatan patung dibuat untuk

memenuhi permintaan komersial. Sebagian hasil kerajinan seni itu diekspor

ke luar negeri. Sedangkan Suku Dani terkenal dengan pola hidup tradisional

mereka yang dekat alam.

Sumber:

Indonesia Heritage jilid 2 halaman 139

Gambar 4.13

Suku Asmat merupakan suku yang mendiami wilayah pedala-

man selatan Papua. Hasil kebudayaannya yang terkenal adalah seni ukir

patung. Pada awalnya seni ini ditujukan untuk ritual saja, tetapi sekarang

justru menjadi komoditi ekspor dan digemari oleh orang-orang asing.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Suku Asmat dan Suku

Dani adalah dua suku

yang paling terkenal

yang terdapat di

Papua. Diskusikanlah

bersama kelompok Anda

mengenai karakteristik

dari masing-masing suku

tersebut!

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

110

15) Timor

Timor terletak di wilayah Indonesia bagian selatan, wilayahnya meliputi

Provinsi Timor-Timur (yang sekarang menjadi negara Timor Leste) dan Nusa

Tenggara Timur.

Pada zaman dahulu penduduk membangun desanya di puncak gunung

yang didiami sekelompok kerabat yang berjumlah sekitar 50-60 orang. Bila

kelompok ini sudah terlalu besar jumlahnya, maka sebagian akan membentuk

desa baru. Karena pengaruh Portugis, sebagian besar masyarakat memeluk

agama Katolik. Usaha penyiaran agama Katolik mulai dirintis oleh para

misionaris Portugis. Golongan pertama yang memeluk agama Katolik adalah

para raja, yang kemudian diikuti oleh masyarakatnya. Akan tetapi sebagian

masih bisa digolongkan sebagai penganut animisme. Sedangkan penganut

agama Islam, Hindu, dan Budha hanya sedikit.

16) Bali dan Lombok

Provinsi Bali mendiami seluruh wilayah Pulau Bali dan beberapa pulau

kecil di sekitarnya. Pulau Bali biasa disebut Pulau Dewata. Berbagai objek

wisata terdapat di pulau ini, baik wisata budaya maupun wisata alam,

sehingga menjadikan daerah ini terkenal ke seluruh dunia. Maju mundurnya

sektor pariwisata Indonesia banyak ditentukan oleh perkembangan sektor

pariwisata di Provinsi Bali. Bali terletak di sebelah timur Pulau Jawa. Selat

Bali memisahkan Pulau Bali dari Pulau Jawa.

Sumber:

www.photobucket.com

Gambar 4.14

Pewarisan budaya dan nilai asli di Bali merupakan hal

yang masih tetap dipertahankan masyarakat, walaupun berbagai nilai

dan budaya asing telah masuk. Berbagai kesenian, seperti seni tari, dan

pertunjukan lainnya masing sering dipertontonkan kepada khalayak ramai,

baik masyarakat, wisatawan domestik maupun wisatawan asing.

Masyarakat Bali kita kenal

dengan masyarakat yang

menganut sistem kasta.

Coba Anda jelaskan hal-

hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan sistem kasta

di Bali!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sedangkan populasi penduduk Nusa Tenggara Barat didukung oleh

beberapa suku, di antaranya Sasak, Bali, Sumbawa, Bima, dan Dompu. Suku

Sasak adalah penduduk asli Pulau Lombok. Mereka menyebar di beberapa

tempat di Pulau Lombok. Orang Bali mendirikan kerajaan di wilayah Lombok

pada abad ke-18. Perkampungan Hindu Bali masih dapat dijumpai di wilayah

pesisir barat pulau ini. Di Pulau Sumbawa terdapat sejumlah suku, seperti

orang Sumbawa yang banyak tinggal di wilayah barat serta orang Bima dan

Dompu yang mendiami wilayah tengah hingga timur

111

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

17) Jawa Tengah dan Jawa Timur

Bersama dengan Jawa Timur, provinsi Jawa Tengah merupakan kampung

halaman etnik terbesar di Indonesia, yaitu Suku Jawa. Sejak lama, wilayah ini

telah menjadi pusat perkembangan kebudayaan Jawa yang dipengaruhi oleh

berbagai kebudayaan Hindu, Budha, Islam, dan pendudukan kolonial selama

berabad-abad. Berbagai peninggalan sejarah dan budaya serta tradisi keraton

yang masih lestari sampai sekarang menunjukkan bahwa kebudayaan Jawa

masih dianut dan dipertahankan. Selain Suku Jawa, penduduk asli wilayah

ini adalah Suku Karimun dan Samin dengan populasi yang cukup kecil. Suku

Samin dijumpai di Samin, Blora. Sedangkan Kepulauan Karimun di lepas pantai

Jepara dihuni oleh Suku Karimun. Di beberapa wilayah perkotaan, misalnya di

Semarang dan Surakarta, terdapat kelompok kecil etnik Tionghoa dan Arab.

Sedangkan penduduk asli wilayah Jawa Timur. Selain Suku Jawa adalah

Madura, Tengger, dan Osing. Suku Tengger mendiami dataran tinggi diantara

Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Sedangkan Suku Osing terdapat di

Banyuwangi, yang merupakan perpaduan antara Suku Jawa, Madura, dan

Bali. Sementara pulau Madura merupakan pulau terbesar yang dimiliki oleh

Jawa Timur yang didiami oleh Suku Madura. Suku Madura dikenal memiliki

semangat dan keuletan kerja yang tinggi.

18) Yogyakarta

Penduduk (orang) asli Provinsi Yogyakarta

termasuk Suku Jawa. Provinsi ini merupakan

bentukan dari wilayah Keraton Ngayogyakarta

Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman yang

bergabung dengan wilayah Republik Indonesia,

serta tiga daerah yang semula Gunung Kidul,

Imogiri, dan Bantul. Provinsi ini terdiri atas

sebuah kotamadya, yaitu Kota Yogyakarta, dan

4 kabupaten, yaitu Gunung Kidul, Bantul, Kulon

Progo, dan Sleman. Provinsi ini berada di wilayah

selatan bagian tengah Pulau Jawa.

Provinsi Yogyakarta yang berpusat di Kota Yogyakarta dan merupakan

daerah yang sangat terkenal di tanah air. Pusat kebudayaan Jawa, yaitu

Keraton Yogyakarta, menorehkan sejarah penting dalam persatuan Indonesia

ketika rajanya, Hamengkubuwono IX menyatakan Kesultanan Ngayogyakarta

Hadiningrat merupakan bagian utuh dari Republik Indonesia. Bahkan,

ketika Jakarta tidak aman akibat Belanda melakukan serangan militer karena

tidak menyetujui kemerdekaaan RI, Hamengkubuwono IX mengikhlaskan

kedudukan ibukota negara dipindahkan ke Yogyakarta untuk sementara

waktu.

19) Jawa Barat

Jawa Barat termasuk dalam Provinsi yang pertama kali dibentuk di

Indonesia. Provinsi yang berada di bagian barat Pulau Jawa ini merupakan

salah satu provinsi di tanah air yang memiliki populasi penduduk terbesar.

Orang Sunda adalah penduduk aslinya.

Coba Anda jelaskan

karakteristik dan

kepribadian orang Jawa!

Kemudian jelaskan pula

faktor-faktor yang melatar

belakangi munculnya

kepribadian tersebut!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

112

Provinsi Jawa Barat berbatasan dengan

Provinsi Banten dan DKI Jakarta di bagian barat

dan dengan Provinsi Jawa Tengah dibagian tengah

dan timur. Selain itu, provinsi ini memiliki garis

pantai yang panjang di dua sisi. Bagian sebelah

utara menghadap ke Laut Jawa, sedangkan bagian

sebelah selatan menghadap ke Samudra Hindia.

Sebagian besar lahan wilayah utara merupakan

dataran rendah yang membentang sepanjang

pesisir pantai dan masuk ke pedalaman. Sebagian

bentang lahan Jawa Barat merupakan dataran tinggi

yang bergunung-gunung atau berbukit-bukit.

Bila ibukota-ibukota provinsi lain di Pulau Jawa, serta beberapa kota

utama lainnya terletak di tepi atau tidak terlalu jauh dari pantai, ibukota

Jawa Barat adalah pengecualian. Ibukota Jawa Barat, Bandung, terletak di

bagian pedalaman, yaitu berada di daratan tinggi. Kota Bandung termasuk

kota yang sejuk dan menerima curah hujan yang cukup tinggi setiap tahun.

Karena keelokannya, Bandung dijadikan sebagai tempat peristirahatan dan

sering disebut

Paris van Java

(Paris-nya Jawa). Namun, seiring dengan semakin

lancarnya jaringan trasportasi Bandung-Jakarta serta meningkatnya populasi

penduduk, Bandung telah tumbuh menjadi kota yang sangat sesak dan

kemacetan makin sering terjadi di berbagai ruas jalan.

c. Kelompok sosial atas dasar agama

Kelompok sosial atas dasar agama terwujud dalam bentuk kelompok-

kelompok keagamaan. Di Indonesia ada 5 agama yang sah dan diakui oleh

Undang-Undang, yaitu:

1) Kelompok agama Islam

Agama Islam merupakan agama yang paling banyak penganutnya di

Indonesia. Bahkan jumlah penganut agama Islam adalah yang terbanyak di

seluruh negara di dunia. Beberapa kelompok sosial yang berlatar belakang

agama Islam misalnya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdatul Ulama (NU),

Muhammadiyah, dan sebagainya.

P

P

e

r

l

u

a

s

K

h

a

s

a

n

a

h

S

o

s

i

a

l

e

r

l

u

a

s

K

h

a

s

a

n

a

h

S

o

s

i

a

l

Konghuchu Diakui sebagai Agama

Pada perayaan Tahun baru Imlek Nasional ke 2557, 4 Februari 2006 Presiden

Yudhoyono memberikan sambutan dan mengatakan antara lain (transkripsi

sambutan Presiden RI, lihat di: http://www.presidensby. info/index.php/pidato/

2006/02/04/191.html):

......

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Diskusikan bersama

kelompok Anda

mengenai karakteristik

orang Sunda! Anda

dapat mengamati secara

langsung atau mencari

referensi melalui buku

atau sumber-sumber

kepustakaan lainnya!

113

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

“Hadirin yang saya muliakan,

Kesempatan yang baik pada sore hari ini, saya ingin menegaskan kembali

pernyataan saya dalam perayaan Imlek dari tahun yang lalu, mengenai status

agama Konghuchu. Seperti yang saya katakan tahun yang lalu, pemerintah mengacu

kepada penetapan Presiden Nomor 1 tahun 1965, yang telah diundangkan oleh

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1969. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa

agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu adalah agama-

agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia.

Di negeri kita, kita tidak menganut istilah, saya ulangi lagi, kita tidak menganut

istilah agama yang diakui atau yang tidak diakui oleh negara. Prinsip yang dianut

oleh Undang-Undang Dasar kita adalah negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

agamanya dan kepercayaanya itu. Negara tidak akan pernah mencampuri ajaran

suatu agama karena masalah itu berada di luar jangkauan tugas dan kewenangan

negara. Tugas negara adalah memberikan perlindungan, pelayanan, dan membantu

pembangunan dan pemeliharaan sarana peribadatan serta mendorong pemeluk

agama yang bersangkutan agar menjadi pemeluk agama yang baik ....

Menteri Agama pada tanggal 24 Januari 2006 yang lalu telah menegaskan, bahwa

berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 1 tahun 1965, yang kemudian dinyatakan

oleh Undang-Undang Nomor 5 tahun 1969, maka Departemen Agama melayani

umat Konghuchu sebagai umat penganut agama Konghuchu

Sumber:

http//www mail-archibe com/tionghoa-net@yahooogrouns com/msg 12926 html

2) Kelompok agama Kristen

Agama Kristen merupakan agama terbesar kedua yang tersebar di

Indonesia. Beberapa suku bangsa didominasi oleh pengaruh agama ini

misalnya suku bangsa Minahasa, Ambon, Batak, dan sebagainya. Kelompok

sosial yang berkembang denga latar belakang agama Kristen misalnya

Persatuan Gereja Indonesia (PGI), HKBP, dan sebagainya.

3) Kelompok agama Katolik

Agama Katolik tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Kelompok sosial

terbesar yang berlatar belakang pada agama Katolik adalah Persatuan Wali

Gereja Indonesia (PWI), dan organisasi-organisasi lainnya.

4) Kelompok agama Hindu

Kelompok sosial yang terbentuk atas dasar agama Hindu berkembang

pesat di pulau Bali dan Lombok. Kelompok sosial atas dasar agama Hindu

yang terbesar adalah dalam naungan Persatuan Hindu Dharma Indonesia

(PHDI).

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

114

5) Kelompok agama Budha

Kelompok sosial yang berkembang atas dasar agama Budha berada dalam

naungan kelompok sosial yaitu Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi)

dan lain-lainnya.

d. Kelompok sosial atas dasar pendidikan

Pendidikan mempunyai jalur, jenjang, dan jenis yang berbeda-beda. Pada

setiap jenjang dan jenis pendidikan diwujudkan dalam satuan pendidikan.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa:

1) Jalur pendidikan

Jalur pendidikan ada 3 macam yaitu:

a)

Jalur pendidikan formal

Jalur pendidikan formal adalah jalur

pendidikan yang diselenggarakan melalui

sistem sekolah. Setiap sekolah (satuan

pendidikan) merupakan kelompok sosial

yang berupa komunitas pendidikan.

b) Jalur pendidikan nonformal

Jalur pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang

diselenggarakan di luar sekolah. Pendidikan jenis ini membentuk

kelompok sosial yang sangat banyak misalnya program paket A, B,

C, lembaga kursus keterampilan, pendidikan anak usia dini seperti

kelompok bermain dan taman kanak-kanak, dan sebagainya.

c) Jalur pendidikan informal

Jalur pendidikan informal yaitu pendidikan yang dilakukan dalam

keluarga ataupun masyarakat umum. Keluarga merupakan unit sosial

terkecil dalam masyarakat, sehingga keluarga merupakan kelompok

sosial yang mengembangkan fungsi edukasi.

2) Jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan formal meliputi:

a

) Pendidikan dasar yang meliputi Sekolah Dasar (SD), Madrasah

Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs). Kelompok sosial

pendidikan ini diselenggarakan oleh

pemerintah maupun swasta.

b) Pendidikan menengah meliputi Sekolah

Menengah Atas (SMA) yang bersifat umum

dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

c) Pendidikan tinggi meliputi seluruh satuan

perguruan tinggi dalam bentuk Universitas,

Sekolah Tinggi atau Akademi.

Apakah yang Anda

ketahui mengenai sekolah

menengah kejuruan?

Jelaskan dengan disertai

contohnya!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Diskusikan bersama

kelompok Anda,

mengapa tingkat dan

jenjang pendidikan

yang dimiliki seseorang

dapat meningkatkan

prestisenya dalam

masyarakat?

115

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

3) Jenis pendidikan

Jenis pendidikan meliputi:

a)

Pendidikan umum, yang mengajarkan materi umum seperti SMP dan

SMA.

b) Pendidikan kejuruan, yang mengajarkan keterampilan khusus untuk

memasuki dunia kerja seperti SMEA, STM, dan SMK lainnya.

f. Kelompok sosial atas dasar kekerabatan

Kelompok sosial atas dasar kekerabatan merupakan wujud dari hubungan

sosial atas ikatan darah. Ada 3 bentuk kekerabatan secara umum yaitu:

1) Patrilineal

Kekerabatan patrilineal adalah kekerabatan yang ditarik dari garis

ayah (pihak laki-laki). Kekerabatan ini banyak dianut oleh suku bangsa di

Indonesia. Garis ayah membentuk sebuah kelompok sosial yang dinamakan

klen (clan). Biasanya dalam kekerabatan patrilineal dikenal dengan marga.

Suku bangsa yang menganut kekerabatan patrilineal misalnya Suku Batak,

Minahasa, Ambon, dan sebagainya.

2) Matrilineal

Kekerabatan matrilineal merupakan garis kekerabatan yang ditarik dari

garis ibu (pihak wanita). Kekerabatan patrilineal mewariskan harta warisan

kepada anak-anak perempuannya. Suku bangsa yang menganut kekerabatan

matrilineal adalah Suku Minangkabau.

3) Bilineal

Kekerabatan bilineal merupakan garis kekerabatan yang ditarik dari garis

ayah dan ibu (pihak laki-laki dan perempuan). Sistem kekerabatan semacam

ini banyak dianut oleh keluarga-keluarga di Jawa.

Gambar 4.17

Bagan sistem

kekerabatan bilineal.

Gambar 4.16

Bagan sistem

kekerabatan patrilineal.

ego

Gambar 4.15

Bagan sistem

kekerabatan matrilineal.

ego

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

116

g. Kelompok sosial atas dasar ekonomi

Manusia adalah makhluk yang mempunyai

kebutuhan yang dinamis. Kebutuhan utama dari

manusia adalah bagaimana memenuhi kebutuhan

pokoknya. Pada zaman awal manusia hidup secara

sendiri-sendiri, kelompok sosial yang terjadipun

juga masih sangat sederhana.

Bersamaan dengan tingkat perkembangan

dari ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingkat

kebutuhan masyarakat yang terus meningkat

maka membentuklah kelompok sosial. Bentuk

kelompok sosial yang terjadi tersebut didasarkan

atas kriteria ekonomi dalam masyarakat yang juga

berkaitan dengan fungsi ekonomi, yaitu produksi,

konsumsi, dan distribusi. Contohnya kelompok

koperasi, badan-badan usaha, perusahaan dagang,

dan lain-lain.

Di dunia ini setiap orang melakukan kegiatan

ekonomi yang berbeda dengan orang lainnya.

Dalam analisis ekonomi tidak mungkin untuk

menyebutkan kegiatan mereka secara satu persatu

dan sebenarnya hal itu juga tidak perlu dilakukan.

Hal yang perlu diperhatikan adalah garis besar

dan corak kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

berbagai golongan masyarakat. Untuk mencapai

tujuan ini cukuplah apabila pelaku-pelaku kegiatan

ekonomi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu

rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.

Masing-masing golongan ini menjalankan peranan

yang sangat berbeda dalam suatu perekonomian.

Adapun contoh kelompok sosial atas dasar ekonomi

(kelompok usaha) adalah sebagai berikut:

1) Firma (Fa)

Firma adalah perusahaan yang didirikan paling

sedikit oleh 2 orang. Biasanya orang-orang yang

sudah saling mengnal dan saling percaya. Segala

tindakan dan risiko ditanggung bersama

2) Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer adalah perusahaan

yang bisa didirikan dari perusahaan perseorangan

bisa juga dari

s

rma. Bila memerlukan tambahan

modal dapat diperoleh dari penanaman modal.

3) Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas adalah perusahaan yang

merupakan persekutuan antara dua orang atau lebih

dengan modal yang diperoleh dari penjualan saham.

S

S

osio Info

osio Info

Pemulung jadi

Jutawan

Sunarno lahir di Solo,

5 Agustus 1961 dan

berasal dari keluarga

miskin. Kondisi ekonomi

yang serba kekurangan

memaksanya berhenti

sekolah begitu

tamat SD. Tak lama

berselang, kedua orang

tuanya meninggal

dunia.

Untuk menyambung

hidup, Sunarno menjadi

kacung dibeberapa

kota besar. Tetapi

hal tersebut tidak

berlangsung lama,

kemudian Sunarno

kembali ke Solo dan

menjadi pemulung.

Setelah merasakan

pahitnya kehidupan,

Ia melakoni bisnis

MLM. Ternyata ia

lebih cepat daripada

rekan-rekannya yang

lebih mapan dan

berpendidikan. Ia hanya

membutuhkan waktu 27

bulan sudah menempati

peringkat

Senior

Network Director

(posisi

tertinggi). Jaringannya

kini sudah lebih dari

100 ribu orang, tersebar

di seluruh Indonesia.

Seiring dengan itu,

penghasilannya

mencapai di atas Rp 15

juta perbulan, fasilitas

sepeda motor, mobil,

rumah, berbagai bonus

wisata ke luar negeri

telah ia nikmati.

Dari cerita ini, hikmah

yang dapat kita

ambil adalah kerja

keras adalah kunci

kesuksesan.

Sumber:

http//pembelajar.com

117

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Pemilik saham tanggung jawabanya hanya terbatas pada modal yang

disetorkan. Saham dapat diperjualbelikan di pasar modal. Banyaknya saham

yang dimiliki oleh persero akan menentukan besarnya deviden yang diterima.

Devuden adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

4)

Koperasi

Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi dengan ciri

khas kekeluargaan. Perkoperasian di Indonesia diatur oleh UU No. 25 tahun

1992 tentang perkoperasian. Dilihat dari usahanya ada koperasi tunggal dan

koperasi serba usaha.

Koperasi tunggal adalah koperasi yang bergerak dalam satu bidang usaha

saja, misalnya simpan pinjam, koperasi sekolah. Sedangkan koperasi serba

usaha bergerak di berbagai bidang usaha, misalnya menyediakan modal,

menampung hasil, menyalurkan/memasarkan barang, contohnya KUD

(Koperasi Unit Desa), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Pegawai Negeri

(KPN).

Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota

dan masyarakat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional agar

terwujud masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Kekuasaan koperasi ada

di tangan rapat anggota. Istilah yang terdapat dalam koperasi antara lain:

a) SHU adalah sisa hasil usaha yang diterima setiap tahun sebagai hasil

usaha koperasi selama tutup tahun pembukuan.

b) RAT adalah Rapat anggota Tahunan. Rapat ini dilakukan satu tahun

sekali tentang kemajuan dan rencana koperasi.

c) Simpanan pokok, yaitu simpanan yang dibayar pertama kali masuk

menjadi anggota koperasi sebagai modal usaha pertama.

d) Simpanan wajib, yaitu simpanan yang dibayar setiap bulan sekali. Besar

simpanan tiap anggota sama dan waktu pembayaran juga sama.

e) Simpanan sukarela, yaitu simpanan yang dibayarkan tidak terbatas waktu

dan besarnya, simpanan bebas sesuai kemampuan anggotanya.

Kekuasaan koperasi ada di atangan rapat anggota.

5) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BUMN adalah perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara

dan bertujuan untuk melindungi kepentingan umum, sehingga BUMN

boleh memiliki satu usaha atau lebih. BUMN dipimpin oleh direksi. Direksi

bertanggung jawab kepada menteri departemen yang berkaitan dengan

perusahaan tersebut. Contoh: Direksi PT Kereta Api, bertanggung jawab

kepada Menteri Perhubungan. Adapun perusahaan yang termasuk BUMN

adalah PT Perum Pengadaian, PLN, PT Tambang Timah, PT Telkom, dan

lain-lain.

h. Kelompok Sosial atas dasar politik

Kelompok sosial berdasarkan kriteria politik meliputi institusi-institusi

politik yang bertujuan untuk melaksanakan kekuasaan dan wewenang.

Beberapa kelompok utama di bidang politik adalah sebagai berikut:

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

118

1) Legislatif

Badan legislatif adalah lembaga yang membuat undang-undang.

Anggota-anggotanya dianggap dapat mewakili rakyat, maka dari itu badan

ini dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), nama lain yang sering

dipakai ialah parlemen.

Dewan Perwakilan Rakyat di negara demokratis disusun sedemikain

rupa, sehingga ia mewakili mayoritas dari rakyat dan pemerintah bertanggung

jawab kepadanya. Anggota lembaga legislatif dipilih dalam pemilihan umum

dan berdasarkan sistem kepartaian. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan

beberapa orang anggota dipilih tanpa ikatan pada suatu partai, tetapi sebagai

orang “Independent”

2) Eksekutif

Badan eksekutif merupakan lembaga yang melaksanakan kebijakan -

kebijakan yang telah ditetapkan oleh badan legislatif serta menyelenggarakan

undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif. Kekuasaan eksekutif ini

biasanya dipegang oleh presiden beserta menteri-menterinya.

3) Yudikatif

Badan yudikatif adalah lembaga yang mengawasi dan mempertahankan

undang-undang negara. Peran dan fungsi ini dilakukan oleh Mahkamah

Agung. Mahkamah Agung melaksanakan kekuasaan dan tugasnya terlepas

dari pengaruh kekuasan pemerintah dan pengaruh-pengaruh lainnya. Selain

itu, MA dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum,

baik diminta maupun tidak kepada lembaga-lembaga tinggi negara lainnya.

4) Militer

Menurut UUD 1945, Tentara Nasional Indonesia terdiri atas angkatan

darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Fungsi dan peran TNI adalah

mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan

negara. Orang-orang yang berada di dalamnya merupakan orang yang terpilih

dan terlatih serta dibekali berbagai kemampuan pertahanan diri, kerja sama,

solidaritas, dan diplomasi.

5) Keamanan nasional atau negara

Peran ini dijalankan oleh lembaga Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Adapun tugas dari Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah menjaga

keamanan dan ketertiban masyarakat, melindungi, mengayomi, dan melayani

masyarakat, serta menegakkan hukum (sesuai dengan pasal 30 ayat 4 UUD 1945).

Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan keadaan masyarakat

sebagai salah satu syarat terselenggaranya pembangunan nasional yang

ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum serta

terbinanya ketenteraman yang mengandung kemampuan membina serta

mengembangkan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan

menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan gangguan-gangguan

lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

119

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

6) Partai politik

Pengklasifikasian partai dapat dilakukan

dengan berbagai cara. Bila dilihat dari segi

komposisi dan fungsi keanggotanya, secara

umum partai dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu

partai massa dan partai kader. Partai massa

mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan

jumlah anggota. Oleh karena itu, biasanya terdiri

dari pendukung-pendukung dari berbagai aliran

politik dalam masyarakat yang sepakat untuk

bernaung di bawahnya dalam memperjuangkan suatu program yang biasanya

luas. Kelemahan dari partai massa ialah masing-masing aliran atau kelompok

yang bernaung di bawahnya cenderung untuk memaksakan kepentingan

masing-masing. Sedangkan partai kader lebih mementingkan ketataan

organisai dan disiplin kerja anggota-anggotanya. Pimpinan partai biasanya

menjaga kemurnian doktrin politik yang dianut dengan jalan mengadakan

saringan terhadap calon anggotanya dan memecat anggota yang menyeleweng

dari garis partai yang telah ditetapkan.

i. Kelompok sosial atas dasar profesi

Pada zaman sekarang terutama di perkotaan. Kelompok sosial

yang timbul atas dasar profesi berkembang menjadi semakin baragam.

Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh penghasilan. Berdasarkan profesi seseorang, kelompok sosial

dapat dibedakan menjadi:

1) Profesi yang tidak memerlukan keterampilan atau keahlian

Profesi yang termasuk dalam golongan ini tidak diperlukan adanya

keterampilan atau keahlian tertentu. Pendidikan tidak dipentingkan untuk

menunjang pekerjaan. Dengan kata lain pekerjaan ini merupakan pekerjaan

kasar yang hanya mengandalkan otot atau kekuatan tubuh. Kelompok sosial

seperti ini misalnya kelompok petani tradisional, kaum buruh, tukang becak,

dan sebagainya.

2) Profesi yang memerlukan keterampilan (semi profesional)

Untuk menunjang jenis profesi ini diperlukan pendidikan dengan

keterampilan tertentu. Jenis profesi ini semakin banyak terutama pada

masyarakat modern. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tertentu

semakin berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan industri. Pada

umumnya pekerjaan kelas menengah dalam masyarakat industri adalah semi

profesional. Jenis pekerjaan ini misalnya tenaga administrasi kantor, sales,

marketing, dan sebagainya.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Diskusikan bersama

kelompok Anda

mengenai fungsi umum

partai politik di Indonesia!

Apakah partai-partai

di Indonesia sudah

menjalankan fungsi-

fungsi tersebut dengan

baik?

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

120

3) Profesi yang memerlukan keahlian ( profesional)

Kelompok profesional terdiri dari orang-orang profesional yang seolah-

olah mempunyai monopoli terhadap bidang ilmu dan teknologi tertentu.

Kelompok profesi ini mengembangkan patokan-patokan tingkah laku sendiri,

yang lazim disebut dengan kode etik profesi. Apabila salah seorang anggota

kelompok profesi ini melakukan kesalahan, maka yang menilai adalah teman-

teman sejawatnya, misalnya pengacara, akuntan, dokter, dan lain-lain.

P

P

orto Sosio

orto Sosio

Mengubah Masyarakat Plural Menjadi Multikultural

Konsep multikulturalisme adalah mengakui dan melindungi keragaman budaya

yang tidak selalu dan tidak semata-mata berdasarkan keragaman etnis. Terkandung

juga pengertian tentang penyertaan derajat dari kebudayaan yang berbeda-

beda itu. Penekanan terletak pada pemahaman dan upaya untuk menggumuli,

mempertanyakan, dan belajar dari pihak lain yang berbeda, serta hidup dalam

konteks perbedaan sosial-budaya, baik secara individual maupun kelompok.

Bagaimana cara kita mengubah tatanan bangsa Indonesia yang semula mewujudkan

diri sebagai suatu masyarakat plural (plural society) menjadi sebuah tatanan

masyarakat multikultural (multicultural society). Berdasarkan pengertian kosa

katanya, masyarakat plural dan masyarakat multikultural mengacu pada suatu

tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat dengan

ciri budaya yang beragam.

Mengacu pada Furnivall (1948), pada dasarnya masyarakat plural mengacu pada

suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat

yang memiliki ciri-ciri budaya yang berbeda satu sama lain. Masing-masing

unsur relatif hidup dalam dunianya sendiri-sendiri. Hubungan antarunsur yang

membentuk masyarakat plural tersebut relatif lebih rendah dan terbatas. Hubungan

antarunsur yang berbeda itu juga ditandai oleh corak hubungan yang dominatif,

dan karenanya juga bersifat diskriminatif. Meski wujud konkritnya masih terlihat

samar-samar tatanan masyarakat multikultural yang hendak dituju cenderung

mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang unsur-unsurnya memiliki ciri

yang juga beragam. Perbedaan yang jelas dibandingkan dengan masyarakat

plural ialah adanya interaksi yang aktif di antara unsur-unsurnya melalui proses

belajar. Lebih dari itu, kedudukan berbagai unsur yang ada di dalam masyarakat

itu berada dalam posisi yang setara, demi terciptanya keadilan di antara berbagai

unsur yang saling berbeda.

Sumber:

www.mail-archive.com

Setelah Anda memahami artikel di atas, analisislah hal-hal berikut ini:

1. Perbedaan antara masyarakat multikultural dan plural.

2. Cara menciptakan tatanan masyarakat multikultural Indonesia.

3. Perbedaan pola kehidupan berkelompok dalam masyarakat plural dengan

multikultural.

121

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

R

R

angkuman

angkuman

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, dapat disimpulkan

bahwa kelompok sosial adalah suatu ikatan sosial yang di dalamnya

terdapat interaksi yang sesuai dengan pola yang telah mapan, serta

terdapat kesadaran jenis tanpa terikat dalam organisasi.

Banyak tipe ataupun jenis kelompok sosial dalam masyarakat

multikultural. Kelompok sosial dalam masyarakat dapat digolongkan

ke dalam tipe-tipe tertentu. Penggolongan kelompok berdasarkan tipe-

tipenya adalah:

1. Kelompok sosial menurut terbentuknya, dibedakan menjadi:

a. Kelompok semu, yaitu kelompok orang-orang bersifat

sementara, tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis,

atau aturan. Kelompok semu juga dapat dibedakan lagi

menjadi kerumunan, masa, dan publik.

b. Kelompok nyata, yaitu kelompok yang kehadirannya bersifat

tetap. Adapun bentuk-bentuk kelompok nyata meliputi

kelompok statistik, kemasyarakatan, sosial, dan asosiasi.

2. Kelompok sosial menurut ikatannya, dibedakan menjadi:

a. Paguyuban, yaitu bentuk kehidupan bersama di mana

anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni

dan bersifat alamiah serta kekal.

b. Patembayan, yaitu kelompok sosial yang terbentuk atas dasar

kepentingan tertentu.

3. Komunitas, yaitu kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah

geogra

s

s yang jelas.

4. Organisasi sosial, yaitu kesatuan orang-orang dengan struktur dan

pembagian kerja yang jelas. Organisasi sosial dapat dibedakan

menjadi:

a. Organisasi formal, yaitu organisasi yang pembatasan

kewenangan dan tanggung jawab serta sistem kerja yang jelas

dan tegas.

b. Organisasi informal, yaitu organisasi yang tidak memiliki

struktur kerja yang didasarkan atas ketentuan resmi.

Keberagaman masyarakat dengan segala perbedaan juga turut

membentuk berbagai macam corak dan jenis kelompok-kelompok sosial

yang ada di dalamnya. Kelompok-kelompok sosial tersebut adalah:

1. Kelompok sosial atas dasar Ras, meliputi kelompok ras, arab,

Tionghoa, India, dan Eropa.

2. Kelompok sosial atas dasar suku bangsa, meliputi kelompok suku

bangsa Aceh; Gayo, Alas, dan Batak; Minangkabau, Sumatra

Selatan; Melayu, Bangka dan Belitung; Kalimantan; Minahasa;

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

122

Gorontalo; Toraja; Sulawesi Selatan; Ternate; Ambon; atau

Maluku; Papua; Timor; Bali dan Lombok; Jawa Tengah dan Jawa

Timur; Yogyakarta; Jawa Barat.

3. Kelompok sosial atas dasar Agama, meliputi kelompok agama,

Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.

4. Kelompok sosial atas dasar pendidikan, meliputi kelompok

pendidikan formal, nonformal, dan informal.

5. Kelompok sosial atas dasar kekerabatan, meliputi kelompok

patrilineal, matrilineal, dan bilineal.

6. Kelompok sosial atas dasar ekonomi, meliputi kelompok-kelompok

yang berkaitan dengan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

7. Kelompok sosial atas dasar profesi, meliputi kelompok profesi

yang tidak memerlukan keterampilan, semi profesional, dan

profesional.

G

G

losarium

losarium

Kelompok asosiasi

(95,

96, 98)

:

kelompok yang mempunyai bentuk

yang tetap, terjadi dengan sengaja,

terorganisasi dalam satu wadah,

terdapat interaksi dan komunikasi

yang terus-menerus, serta kesadaran

anggota kelompoknya kuat.

Kelompok ekspresif

(91)

:

kerumunan yang lebih mementingkan

tujuan daripada pusat perhatian.

Kelompok

kemasyarakatan

(95, 126)

:

kelompok yang anggotanya memiliki

persamaan kepentingan, tetapi

kepentingan tersebut bukanlah

kepentingan bersama.

Kelompok nyata

(82, 89)

:

kelompok sosial yang kehadirannya

bersifat tetap.

Kelompok saling tidak

senang

(92)

: kerumunan sementara yang tidak

menyukai kehadiran orang lain

sebab dapat menghambatnya untuk

mencapai tujuan.

Kelompok semu

(90, 121)

:

kelompok orang-orang yang bersifat

sementara, tanpa struktur, ikatan,

kesadaran, dan aturan.

Kelompok sosial

(87, 88,

89, 90)

:

kesatuan/himpunan orang yang saling

berinteraksi dan memiliki kesadaran

dalam satu ikatan.

Kelompok statistik

(94, 95)

:

kelompok dalam arti analitis.

123

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Kerumunan

(90, 91, 92, 93,

94)

:

berkumpulnya orang-orang pada saat

tertentu secara cepat tanpa ada ikatan

organisasi.

Kerumunan emosional

(93)

: kerumunan yang menggunakan

kekuatan fisik untuk melawan

norma-norma pergaulan hidup yang

bersangkutan.

Kerumunan panik

(92)

:

kerumunan orang yang dalam keadaan

panik untuk menyelamatkan diri dari

bahaya.

Kerumunan tak bermoral

(94)

:

kerumunan orang yang tindakannya

melawan norma pergaulan hidup

tetapi tidak mempunyai tujuan yang

jelas.

Komunitas

(97, 98, 100,

105)

:

kelompok sosial yang terbentuk atas

dasar kepentingan tertentu.

Massa

(93, 94, 119)

: himpunan manusia yang terjadi

secara cepat dan tidak ada ikatan

organisasi, terbentuknya massa ada

yang disengaja dan ada sebagian yang

terjadi secara spontan.

Multikultural

(87, 102)

: ideologi yang mengagungkan

perbedaan budaya atau sebuah

keyakinan yang mengakui dan

mendorong terwujudnya pluralisme

budaya sebagai suatu corak kehidupan

masyarakat.

Organisasi sosial

(89, 99)

:

kesatuan orang-orang dengan struktur

dan pembagian kerja yang jelas.

Paguyuban

(96, 100)

:

bentuk kehidupan bersama di mana

anggota-anggotanya diikat oleh

hubungan batin yang murni dan

bersifat alamiah serta kekal.

Patembayan

(96, 97)

:

kelompok sosial yang terbentuk atas

dasar kepentingan tertentu.

Penonton pasif

(91)

:

kerumunan yang mempunyai pusat

perhatian dan tujuan yang sama erat

dan mempunyai sifat pasif.

Publik

(94, 125)

: himpunan massa yang terbentuk

secara cepat, ada yang disengaja

dan ada yang tidak, dan anggotanya

tersebar tanpa batas wilayah formal.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

124

U

U

ji Kompetensi Siswa

ji Kompetensi Siswa

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!

1. Berikut yang merupakan pengertian dari kelompok semu adalah ....

a. sekelompok orang yang tinggal bersama

b. sekelompok orang yang bertujuan sama

c. sekelompok orang yang tinggal sementara

d. orang yang berkumpul dengan ikatan yang sama

e. perkumpulan orang dalam waktu yang sama

2.

Perhatikan beberapa ciri kelompok sosial berikut:

(1) Tidak memiliki struktur

(2) Kesadaran jenis rendah

(3) Struktur sosial formal

(4) Terdapat pola yang jelas

Berdasarkan ciri-ciri di atas, yang merupakan sifat dari kelompok sosial

semu adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (3) dan (4)

3. Berikut yang merupakan contoh dari kelompok semu adalah ....

a. siswa yang belajar di kelas

b. keluarga inti atau batih

c. orang yang naik bis

d. organisasi massa

e. pemerintahan

4. Penonton bioskop merupakan kelompok pasif karena ....

a. didahului dengan membeli tiket

b. tidak terjadi interaksi antaranggota

c. bertentangan dengan norma sosial

d. tidak menyukai keberadaan orang lain

e. bertujuan untuk diri sendiri

5. Orang yang sedang mengungsi dari bencana gempa bumi merupakan

kerumunan yang bersifat ....

a. ekspresif

b. pasif

c. panik

d. emosi

e. amoral

125

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

6. Orang-orang yang sedang berpesta dapat digolongkan dalam kelompok

sosial ....

a. pasif

b. panik

c. emosi

d. amoral

e. ekspresif

7. Kelompok yang dikategorikan sebagai kelompok amoral adalah ....

a. orang yang sedang menonton sepak bola

b. orang-orang yang sedang belanja di pasar

c. para pengungsi yang sedang dievakuasi

d. gerombolan orang yang sedang mabuk

e. para gelandangan di pinggir jalan

8. Berikut merupakan hal yang membedakan kelompok massa dengan

kerumunan yaitu ....

a. terjadi dengan sengaja

b. terbentuk tanpa sengaja

c. tidak memiliki struktur

d. tidak terjadi ikatan emosi

e. tidak terdapat pola yang jelas

9.

Perhatikan beberapa ciri kelompok nyata berikut:

(1) Kehadirannya bersifat tidak direncanakan

(2) Tidak ada interaksi antaranggota

(3) Tidak terorganisir secara tetap

(4) Ada wadah tertentu

Berdasarkan ciri di atas, yang menjadi ciri-ciri kelompok statistik adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (3) dan (4)

10. Kelompok sosial yang bersumber dari perbedaan ciri

s

s

k adalah ....

a. suku bangsa

b. politik

c. ras

d. pendidikan

e. pekerjaan

11.

Para pendengar radio dan penonton TV dapat dikategorikan sebagai

kelompok sosial ....

a. panik

b. ekspresif

c. publik

d. massa

e. kerumunan

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

126

12. Berikut yang merupakan contoh dari kelompok statistik adalah ....

a. kelompok pedagang

b. perkumpulan basket

c. penonton bioskop

d. suku bangsa

e. anggota partai

13. B

erikut yang merupakan ciri dari kelompok kemasyarakatan adalah

mempunyai ciri ....

a. terjadi dengan sendirinya

b. tidak ada wadah yang tetap

c. tidak ada hubungan antaranggota

d. berlangsung dalam waktu yang lama

e. tidak ada tujuan yang sama antaranggota

14. Masyarakat Bali menganut sistem kekerabatan ....

a. matrilireal

b. bilireal

c. ambilireal

d. patrilireal

e. datrilateral

15. Suatu paguyuban

(gemeinschaft)

terbentuk atas dasar ....

a. pendidikan

b. kekuasaan

c. kepentingan

d. ekonomi

e. kekerabatan

16. Suatu organisasi perusahaan apabila ditinjau dari ikatan kelompoknya

digolongkan ke dalam kelompok ....

a. paguyuban

b. patembayan

c. ekonomi

d. kekayaan

e. kekuasaan

17. Berikut adalah ciri-ciri organisasi sosial,

kecuali ....

a. memiliki keanggotaan yang bersifat formal

b. status dan peran dari masing-masing anggota sesuai struktur

organisasi

c. adanya rumusan organisasi dengan tujuan yang jelas.

d. memiliki identitas yang jelas

e. memiliki anggota tidak tetap

127

Bab 4

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

18. Ist

ilah masyarakat majemuk bagi masyarakat Indonesia dikenalkan

oleh ....

a. Furnivall

b. George Simmel

c. F. Stuart Chapin

d. Leopold Von Wiese

e. Durkheim

19. Seb

uah ideologi yang mengagungkan perbedaan budaya atau sebuah

keyakinan yang mengakui dan mendorong terwujudnya pluralisme

budaya sebagai suatu corak kehidupan masyarakat adalah ....

a. masyarakat majemuk

b. gesellschaft

c. multikultural

d. masyarakat tradisional

e. informal group

20. Kelompok ekonomi atau badan us

aha yang berdasarkan pada azas

kekeluargaan adalah ....

a. CV

b.

s

rma

c. koperasi

d. BUMN

e. syariah

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan isian yang

tepat!

1. Kehidupan bersama dalam satu ikatan merupakan pengertian kelompok

sosial menurut ....

2. Kelompok orang yang bersifat sementara dan terjadi secara spontan

adalah ....

3. Orang yang sedang menonton penjual obat di pasar dikategorikan pada

kelompok ....

4. Kelompok yang lebih mementingkan tujuan daripada pusat perhatian

adalah ....

5. Kelompok yang sering diistilahkan dengan masyarakat setempat

adalah ....

6. Kelompok yang mempunyai ciri struktur yang jelas dan kesadaran

kelompok yang kuat, tetapi ikatan kelompok relatif longgar adalah ....

7. Pengelompokan berdasarkan usia termasuk kelompok sosial ....

8. Teman bermain merupakan contoh dari kelompok ....

9. Paguyuban terjadi atas dasar ....

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

128

10. Patembayan terbentuk atas dasar ....

11. Perbedaan unsur secara

s

sik dinamakan ....

12. Pada umumnya kelompok ket

urunan Tionghoa di Indonesia bekerja

dalam bidang ....

13. Kelompok kek

erabatan dalam masyarakat terjadi karena adanya

persamaan ....

14. Partai politik yang memperoleh suara terbanyak pada pemilu tahun 2004

adalah ....

15. Kelompok sosial yang terbentuk atas dasar agama Hindu di Indonesia

berkembang di Pulau ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan

tepat!

1. Jelaskan pengertian organisasi sosial!

2. Jelaskan ciri-ciri organisasi sosial!

3. Jelaskan pentingnya program kerja dalam organisasi sosial!

4. Jelaskan tata hubungan sosial dalam organisasi sosial!

5. Apakah ciri-ciri organisasi formal?

6. Apakah yang dimaksud dengan multikulturalisme?

7. Deskripsikan dan gambarkan bagan sistem kekerbatan matrilineal,

patrilineal dan bilineal!

8. Mengapa dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia tersimpan

potensi kon

ƀ

ik yang besar?

9. Reformasi 1998 telah membawa perubahan yang besar dalam semua

aspek kehidupan bangsa Indonesia, terutama aspek politiknya. Analisa

dan bandingkanlah kehidupan politik di Indonesia sebelum dan setelah

reformasi 1998!

10. Bag

aimanakah penerapan nilai-nilai demokrasi sebagai wujud adanya

sikap toleransi dalam masyarakat multikultural Indonesia?