Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 4 Dongeng
Bahasa Indonesia · Bab 4 Dongeng
Dewi Indrawati Didik Durianto

24/08/2021 15:32:11

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Dongeng

65

Pelajaran

Dongeng

4

A

Relevansi Isi Dongeng dengan Situasi Sekarang

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menemukan pelajaran moral

yang dapat dicontoh pada situasi sekarang.

Dongeng adalah cerita tentang tokoh yang mengalami suka dan duka kehidupan. Banyak

cerita dongeng yang dapat memberikan pelajaran yang baik untuk kehidupan kita.

Misalnya, pelajaran tentang kebaikan moral yang selalu menang dalam melawan

kejahatan, pengorbanan seorang ibu, dan kecerdikan dalam menghadapi masalah.

Banyak cerita dongeng yang dapat kita ambil manfaatnya, agar kita selalu berhati-hati

dalam perbuatan sehari-hari. Perhatikan contoh berikut ini!

Kisah Skolong Pemuda Tampan

Tersebutlah seorang anak muda bernama Skolong Reba Todo. Karena nadar

kedua orang tuanya, Skolong yang tampan itu sudah direncanakan untuk

dijodohkan dengan anak bibinya. Walaupun anak bibinya itu belum lahir,

Skolong sudah disuruh ibunya untuk mulai tinggal bersama dengan bibinya.

Maksud ibunya, kelak kalau bibinya melahirkan anak gadis yang cantik maka

gadis itu langsung akan dijodohkan dengan Skolong.

Skolong pun berangkat menuju ke rumah bibinya. Ia diterima oleh bibinya

dengan ramah. Bibinya sangat senang karena Skolong tampan dan rajin. Skolong

membantu mencarikan kayu api. Ia pun rajin bekerja di kebun bersama

pamannya.

Waktu itu bibinya sedang hamil. Tentu saja Skolong berharap bibinya

melahirkan seorang putri cantik. Tetapi harapan tinggal harapan, tidak semua

harapan sesuai dengan kenyataan, ternyata, yang lahir bukanlah seorang putri

cantik. Melainkan sebuah cue atau ubi hutan yang berbulu-bulu. Cue biasanya

tumbuh begitu saja di hutan, tidak ditanam manusia dan juga tidak dipelihara

manusia.

66

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Paman, Bibi, dan Skolong tentu sangat sedih. Mereka tak habis pikir atas

kelahiran si Cue. Tapi bagaimanapun makhluk itu adalah anak mereka. Mereka

harus menerima dengan ikhlas. Lebih-lebih si Cue bisa bicara layaknya manusia.

Mereka berharap Skolong tetap bersedia menerima Cue sebagai calon

istrinya. Namun, pemuda itu tidak mau. Skolong pun berniat untuk kembali ke

rumah ibunya.

"Kakak Skolong," kata Cue, "kalau kau kembali ke rumah ibumu, aku juga

ikut."

"Adik Cue! Jangan ikut aku!" kata Skolong. "Walaupun kau larang aku

tetap pergi bersamamu."

"Aku akan bunuh kamu di jalan!" kata Skolong. "Walaupun aku dibunuh,

aku tetap mengikutimu dan membantu ibumu," kata Cue.

"Ibuku tidak suka padamu karena kamu sebuah cue. Badanmu tidak

berbentuk, kaki dan tanganmu tidak ada. "Bagaimana kamu bisa membantu

ibuku? Lagi pula, badanmu kotor dan penuh bulu," demikian kata-kata Skolong.

Sambil berkata begitu, Skolong berkemas-kemas untuk segera kembali ke

rumah orang tuanya. Si Cue pun ikut berkemas-kemas. Si Cue tidak malu dan

tidak sakit hati sekalipun diejek oleh Skolong.

Skolong Reba Todo berjalan menuju ke kampungnya. Sekitar lima belas

meter di belakangnya menyusul pula si Cue hendak menuju ke kampung Skolong.

Di tengah perjalanan, kadang-kadang si Cue bergulir mendahului si Skolong,

tetapi Skolong tidak mengetahuinya. Skolong mengira bahwa si Cue masih berada

di belakangnya, tahu-tahu si Cue berada di depannya. Jika si Cue sedang berada

di depan, seolah-olah Skolong melihat rombongan manusia yang berjalan dari

arah berlawanan. Sebenarnya, rombongan itu adalah rombongan si Cue, tetapi

skolong tidak mengenalnya. Ketika Skolong berpapasan dengan rombongan

itu, beberapa orang bertegur sapa dengan Skolong.

"Tuan-tuan, ada sebuah Cue yang mengikuti saya, kalau tuan-tuan

melihatnya, bunuh saja atau lemparkan cue itu ke jurang yang gelap," pinta

Skolong kepada rombongan tersebut.

Setiap ada perjumpaan seperti itu, Skolong dilirik seorang gadis cantik yang

ada dalam rombongan. Dalam sekejap mata gadis cantik itu berlalu bersama

dengan rombongannya, dan saat itu juga Skolong mendengar nyanyian seorang

gadis. "Wahai Skolong, dalam perjalananmu yang jauh, kau lalui beberapa

kampung, kau pandangi seorang gadis, betapa cintaku padamu, aku rindu

belaianmu."

Mendengar suara nyanyian itu, Skolong diam sejenak. Dipandanginya alam

di sekitarnya, barangkali di sana ada seorang gadis yang sedang bernyanyi.

Akan tetapi, di sekitarnya tiada seorang manusia pun. Yang ada hanyalah burung-

burung berkicau. Skolong pun menoleh ke arah si Cue, siapa tahu si Cue juga

bisa menyanyi. Akan tetapi, si Cue tak kelihatan.

Keluarga Skolong sibuk menyiapkan segala sesuatu. Mereka mengira bahwa

Skolong akan datang bersama istrinya. Begitu pemuda itu masuk kampung,

Dongeng

67

keluarganya tidak melihat seorang gadis berjalan dengan Skolong, yang dilihat hanyalah

sebuah cue yang bergulir mengikuti Skolong.

"Saya tidak perlu disambut dengan meriah suara gong dan gendang," kata si Cue.

"Hai, Cue itu bisa bicara," kata orang kampung dengan penuh keheranan. Si Cue

tidak perduli dengan kata-kata orang. Ia masuk ke rumah Skolong dan segera membantu

orang tua Skolong untuk menanak makanan dan menimba air di pancuran.

"Oe. Inang," panggil si Cue kepada bibinya, "Aku pergi timba air." Bibinya sangat

heran. Si Cue menggeret-geret wadah air yang kosong. Sampai di pancuran, ia

menanggalkan kulitnya. Orang tidak melihatnya. Begitulah kerjanya setiap hari.

Dalam Minggu itu pada pesta wagal, yaitu salah satu pesta adat dalam tata cara

perkawinan orang Manggarai. Dalam pesta itu akan diadakan pertandingan caci. Dalam

pertandingan yang dimainkan kaum lelaki itu biasanya ada iringan pukulan gong dan

gendang oleh kaum wanita, gadis-gadis biasanya membawakan tarian khas Manggarai.

Si Cue mengetahui pesta wagal yang disertai caci. Oleh karena itu, si Cue

menyiapkan rombongannya. Ia berpura-pura pergi menimba air di pancuran. Di

sana ia menanggalkan dan menyembunyikan kulitnya di bawah batu lempeng.

Setelah itu, tiba-tiba muncullah serombongan manusia: tua muda, laki perempuan,

pemuda dan gadis-gadis. Rombongan si Cue itu berarak-arak menuju ke halaman

kampung, yaitu tempat berlangsungnya permainan caci.

"Rombongan dari mana ini?" tanya Skolong kepada orang-orang yang

sekampung dengannya.

"Mungkin dari kampung Rejeng," jawab seorang kampung. Rombongan

yang dipimpin Cue sungguh menarik perhatian karena penuh dengan gadis cantik

dan pemuda tampan.

Malam harinya Skolong bermimpi. Dalam mimpi ia disuruh untuk mengikuti

si Cue ke pancuran. Ketika si Cue pagi-pagi buta hendak berangkat ke air

pancuran, Skolong mengikutinya dan bersembunyi di sekitar pancuran. Dari

persembunyian itu Skolong melihat si Cue menyembunyikan kulitnya di bawah

batu lempeng. Setelah itu, muncullah serombongan manusia.

"Oo... ini rombongan si Cue," kata Skolong dalam hati. Begitu si Cue dan

rombongannya berjalan menuju ke halaman kampung untuk mengikuti caci hari

kedua, secara diam-diam Skolong mengambil kulitnya.

Pesta caci hari kedua pun segera dimulai. Si Cue yang telah berubah menjadi

gadis cantik itu sedang menari dengan lenggak-lenggoknya di halaman. Semua

mata memandangi kecantikannya.

Pada saat si Cue sedang asyik menari, Skolong meletakkan kulit si Cue di

atas asap api, si Cue yang sedang menari tiba-tiba pingsan. Orang-orang terkejut

dan Skolong pun segera menolongnya. Kulit Cue yang kena asap api itu segera

dicelupkan ke dalam air lalu dibalutkan ke kepala gadis cantik yang pingsan itu. Pelan-

pelan gadis itu sadar. Setelah sadar, ia ditanya Skolong.

68

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Latihan 4.1

"Siapakah kau yang sebenarnya?" tanya Skolong. "Saya...anak bibimu," jawabnya

pelan dan pasti.

Sekarang Skolong semakin mengerti, bahwa sebuah cue yang dilahirkan bibinya

tempo hari ternyata seorang gadis cantik. Skolong agak merasa malu dan rikuh jika

ingat betapa dulu ia mengejek si Cue dan memperlakukan gadis itu dengan sikap dan

kata-kata kasar.

Namun si Cue tidak mendendam, pada dasarnya ia memang mencintai pemuda

itu, maka ia tidak merasa terhina dan malu ketika diejek Skolong. Mereka segera

dinikahkan dan akhirnya hidup bahagia hingga hari tua.

Sumber.

MB Rahmyah

Cerita Rakyat Indonesia

Penerbit: Tertib Terang Surabaya.

Dari contoh cerita dongeng tersebut kita dapat mengambil manfaatnya. Tidak seharusnya

kamu menilai seseorang dari ujud luarnya atau lahirnya saja. Akan tetapi, nilailah juga sikap

dan budi pekertinya. Seperti halnya si Cue, walaupun bentuknya aneh seperti ubi,

ternyata, ia seorang yang baik hati. Ketabahan dan keuletannya akhirnya membuahkan

hasil yang membahagiakan. Masih banyak lagi cerita dongeng yang dapat kamu ambil

manfaatnya.

Simaklah dongeng berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang

menyertainya!

Leo dan Simon

Oleh Hadi Pranoto

Tuan Mugabe seorang pengusaha kayu. Ia mempunyai banyak pekerja yang

pandai membuat kayu-kayu gelondongan menjadi meja, kursi, dan lemari yang

bagus. Ia juga mempunyai dua penebang kayu yang bertugas menebang pohon di

perkebunan miliknya.

Tuan Mugabe sangat memperhatikan lingkungan. Setiap satu pohon ditebang,

maka ia akan menanam seratus pohon kecil di perkebunannya yang luas.

Suatu hari, dua penebang kayu yang bekerja untuknya sakit. Tuan Mugabe

mencari dua penebang kayu yang baru. Cukup banyak pekerja yang melamar.

Namun, akhirnya Tuan Mugabe memilih dua pemuda, Leo dan Simon.

Leo berbadan besar dan kuat. Tuan Mugabe tak ragu mempekerjakannya.

Simon bertubuh sedang, namun semangatnya untuk bekerja cukup besar.

Tuan Mugabe menerimanya dengan beberapa persyaratan. "Kalau hasil

kerjamu kurang dari sepuluh batang pohon per hari kau akan dipecat," katanya.

"Baik Tuan," kata Simon bersemangat.

Dongeng

69

Tuan Mugabe kemudian memberi keduanya kapak besar. Leo dan Simon

pun mulai bekerja.

Hari pertama Leo berhasil menebang lima belas batang pohon besar.

Sementara Simon hanya delapan pohon.

"Sudah kuduga. Kau pasti tidak mampu," ujar Tuan Mugabe

"Maaf tuan. Berilah hamba kesempatan seminggu lagi. Hamba akan

bekerja lebih keras lagi," jawab Simon. Tuan Mugabe pun setuju.

"Leo, tidak salah aku memilihmu. Kau memang pekerja keras yang

baik,"Puji Tuan Mugabe pada Leo.

"Terima kasih, Tuan. Hamba akan bekerja lebih keras lagi," jawab Leo

bangga.

Karena pujian majikannya, Leo bekerja semakin bersemangat lagi.

Sementara Simon masih mempersiapkan alat kerjanya, Leo telah menebang

satu pohon.

"Hari ini aku akan menebang pohon lebih banyak dari kemarin," kata

Simon dalam hati. Maka mulailah ia bekerja dengan lebih giat.

Sore itu Simon berhasil menebang sepuluh pohon. Leo dua belas batang

pohon. "Tidak apa-apa, Leo. Hasil tebanganmu masih lebih banyak. Kau tetap

pekerja kesayanganku," puji Tuan Mugabe.

"Terima kasih, Tuan. Besok hamba akan bekerja dua kali lebih giat,"

janjinya.

"Simon, bekerjalah terus seperti hari ini. Kau tetap lulus," kata Tuan

Mugabe.

"Terima kasih, Tuan. Hamba akan bekerja lebih cermat dan teliti lagi,"

jawabnya.

Pagi-pagi sekali Leo telah pergi ke hutan. Ia menebang pohon dengan

semangat dan mengerahkan seluruh tenaganya. Sementara Simon pagi itu, mulai

bekerja seperti biasa. Akan tetapi, menjelang sore hari Leo hanya berhasil

mengumpulkan

sembilan

batang pohon. Simon malah

berhasil menebang

dua

belas

batang pohon. Tuan Mugabe menjadi heran. Ia tahu kalau Leo selalu

bekerja lebih awal dan lebih giat, sedangkan Simon bekerja dengan waktu dan

kecepatan biasa.

"Maafkan hamba, Tuan. Sepertinya hamba kehilangan tenaga dan

kekuatan," keluh Leo sedih.

"Aneh! Kenapa sekarang justru hasil tebangan Simon lebih banyak?

Padahal tubuhmu lebih besar dan kuat dibanding Simon," Tuan Mugabe heran.

Karena penasaran, Tuan Mugabe pun berusaha menyelidiki hal itu. Pagi-

pagi sekali, ia sudah berada di dalam hutan mengawasi kedua pekerjanya.

Yang pertama datang adalah Leo. Begitu sampai, ia langsung menebang pohon

dengan gigihnya.

"Hhmmm, Leo lebih dulu mulai bekerja sebelum Simon. Tapi mengapa?”

pikir Tuan Mugabe. Tak lama kemudian, datanglah Simon. Begitu sampai, ia

tidak langsung bekerja. Simon mengeluarkan kapak dan mengasah kapaknya

sampai tajam berkilat. Melihat hal itu Tuan Mugabe tersenyum, ia kini tahu

jawabannya.

70

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Tugas 4.1

Sore itu, Simon berhasil mengumpulkan dua belas batang pohon. Sementara

Leo cuma delapan batang. Leo menemui majikannya dan meminta maaf dengan

sedih. Tuan Mugabe tersenyum,"Kapan terakhir kali kau mengasah kapakmu?"

"Mengasah?" Hamba tidak punya waktu untuk mengasah kapak, hamba terlalu

sibuk menebang pohon," jawab Leo jujur.

"Itulah sebabnya hasil kerjamu menurun. Kau bekerja dua kali lebih keras,

padahal kau memakai kapak yang tumpul. Akibatnya, kau butuh waktu lebih lama

untuk menebang pohon," jelas Tuan Mugabe. Leo mengangguk mengerti. Ia kini

sadar kecerobohannya. Ia juga mengagumi kecermatan Simon dalam bekerja.

Sumber:

Bobo,

21 Desember 2006

Pertanyaan:

1.

Dari cerita tersebut, pesan apa yang dapat kamu ambil?

2.

Apakah pesan tersebut masih cocok dan bermanfaat untuk situasi sekarang?

1.

Carilah cerita dongeng di koran atau majalah yang memberikan pesan dan manfaat

untuk situasi sekarang!

2.

Tulislah pada selembar kertas pesan yang ada dalam cerita dongeng tersebut!

B

Mendongeng dengan Alat Peraga

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat mendongeng dengan

menggunakan alat peraga.

Tentu kamu pernah melihat orang mendongeng dengan menggunakan bantuan alat

peraga. Seperti wayang kulit yang dimainkan oleh seorang dalang, wayang golek yang

terbuat dari kayu juga dimainkan oleh dalang. Pernahkah kamu melihat orang

mendongeng dengan bantuan boneka tangan? Tentu kamu pernah melihat atau bahkan

sering melihat "Laptop Si Unyil", film pendidikan yang ditayangkan pada salah satu

stasiun televisi swasta. Tokoh dalam film tersebut dimainkan dengan tangan yang

digerakkan oleh jari-jari tangan.

Dongeng

71

Perhatikan contoh alat peraga untuk mendongeng berikut ini!

Ganbar boneka tangan

Gambar wayang golek

Simaklah cerita dongeng berikut ini!

Pedagang yang Budiman

Sera adalah seorang pedagang keliling. Ia ramah dan selalu gembira. Sambil

menyusuri jalan ia menjajakan barang jualannya, "Barang bagus! Barang bagus!

Siapa mau beli? Siapa mau beli?"

Sera senang jika ibu-ibu mau membelikan anak-anak mereka barang yang

bagus. Hatinya puas melihat anak-anak tersenyum bahagia. Suatu hari, saat Sera

sedang menyusuri jalan, ia melihat pedagang keliling lain bernama Taro.

"Pergi Sera!" seru Taro marah. "Ini jalanku! Aku lebih dulu berada di jalan

ini! Kau boleh berdagang di sini setelah aku pergi!"

Sera segera pindah ke jalan lain. Taro mengetuk pintu rumah pertama.

Seorang gadis kecil membuka pintu.

"Oh, Nenek!" katanya. "Maukah Nenek membelikanku sesuatu?"

"Kita tidak punya uang," kata Nenek. "Tapi coba tanya pedagang itu. Apa

dia mau menukar barang yang kamu suka dengan kendi hitam kita?"

Ketika si gadis keluar, ia memperlihatkan kendi hitam pada Taro. Taro

mengamati lalu membuat goresan kecil pada kendi itu. Ia sangat terkejut, ternyata

kendi hitam itu terbuat dari emas. Timbul ide liciknya. Wanita tua ini tidak tahu

kendinya terbuat dari emas. Akan kukatakan kendi ini jelek. Lantas aku pergi.

Nanti aku kembali dan membelinya dengan harga yang sangat murah. Begitu

pikir Taro. Lalu ia berkata,

"Kendi ini tidak bagus!" Setelah mengembalikan kendi pada gadis, ia segera

pergi.

Tak lama kemudian, Sera melewati jalan itu. "Barang bagus!" serunya. "Siapa

mau beli? Siapa mau beli?"

Saat gadis kecil itu melihat Sera, ia berkata, "Nenek, boleh aku bertanya ke

pedagang itu? Mungkin dia mau menukar barang yang kubutuhkan dengan kendi

ini..."

Sumber:

Dokumen Pribadi

Sumber:

Dokumen Pribadi

72

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

"Kata pedagang yang tadi kendi ini jelek," sahut Nenek. "Tapi coba tanya pada

pedagang ini."

Gadis kecil itu memanggil Sera. "Maukah Bapak menukar kendi nenekku dengan

barang bagus yang kubutuhkan?"

Sera mengamati kendi itu. Ia melihat goresan yang telah dibuat oleh Taro.

"Nyonya!" katanya pada si Nenek. "Kendi ini terbuat dari emas!"

Nenek memandang dengan takjub. "Tetapi kata pedagang yang tadi, kendi ini

tidak bagus!" sahutnya.

"Oh tidak," kata Sera. "Kendi ini terbuat dari emas. Aku akan membayar dengan

semua uangku yang ada. Lalu aku akan kembali membawa uang lebih banyak."

Ia tersenyum pada gadis kecil itu. "Gadis kecil, ambillah beberapa barang yang

kamu mau," katanya.

Setelah Sera pergi, datanglah Taro si pedagang pertama tadi. Ia berkata, "Aku

telah berjalan jauh. Tapi aku teringat pada cucumu yang ingin barang daganganku.

Aku akan memberi beberapa yang ia mau. Tukarlah dengan kendi hitam tua milikmu."

Nenek lalu menceritakan apa kata Sera tentang kendi tuanya. "ia memberi kami

uang banyak. Nanti ia akan kembali membawa uang lebih banyak."

"Uang lebih banyak?" seru Taro kecewa. "Dia harus memberiku uang juga.

Bagaimanapun, aku yang pertama melihat kendi itu!" Taro terus bersungut-

sungut. Gadis kecil dan neneknya hanya tersenyum geli melihatnya. Mereka

bersyukur bertemu Sera si pedagang yang jujur.

Besoknya, Sera berhasil menjual kendi dengan harga tinggi. Ia membayar

lebih banyak pada Nenek. Saat pulang, ia berkata pada istrinya, "Aku telah

melakukan yang terbaik untuk kendi itu. Aku telah melakukan yang terbaik,

sangat baik."

"Apakah kamu akan kaya?" tanya istrinya.

"Benar," kata Sera. "Aku merasa kaya sekarang, karena bisa memberikan

sesuatu kepada orang yang tidak mampu. Mampu membantu orang lain yang

kesusahan, membuatku merasa sangat bahagia..."

(Diterjemahkan Oleh Tututha, dari

Some Pretty Little Thing

)

Sumber:

Bobo,

19 April 2007

Dari cerita tersebut, kamu membutuhkan empat boneka untuk bercerita. Tokoh-tokoh

dalam dongeng tersebut mempunyai sifat yang berbeda.

1. Sera seorang pedagang yang sangat ramah.

2. Taro seorang pedagang yang licik.

3. Cucu.

4. Nenek.

Dongeng

73

Latihan 4.2

Simaklah dongeng berikut, kemudian jawablah pertanyaan yang

mengikutinya!

Si Tanduk Panjang

Konon kata yang empunya cerita, dahulu kala binatang rusa tak mempunyai

tanduk. Justru anjing yang mempunyai tanduk panjang dan bercabang-cabang.

Bermula dari cerita inilah kemudian rusa mempunyai tanduk panjang.

Pada suatu ketika musim panas berkepanjangan tiba, hampir semua sungai

kering tak berair. Semua hewan kehausan dan kelaparan karena rumput dan tanaman

tidak tumbuh lagi.

Hal itu juga dialami oleh sepasang rusa yang pergi mencari air dengan

menyusuri bukit dan lereng-lereng gunung. Pada akhirnya, mereka menemukan

sebuah sungai yang masih ada airnya. Banyak pula hewan lain yang telah

berada di situ.

"Sudah lama sekali kita mengembara, baru sekarang kita menemukan air

di sini. Lihat, sudah banyak binatang lain yang berkumpul," kata Rusa Jantan

kepada istrinya.

Rusa Betina memalingkan wajahnya ke segala penjuru.

"Memang tempat ini sudah ramai dikunjungi oleh binatang lainnya," kata

Rusa Betina.

Sepasang rusa itu kemudian turun ke sungai. Tiba-tiba Rusa Betina

mengamit punggung suaminya seraya berkata, "Coba lihat ke sana! Siapa

gerangan yang sedang kemari. Sungguh tampan ia, tanduknya sangat indah

dan menarik. Wah, sungguh gagah sekali tampaknya."

Si Rusa Jantan menoleh, memerhatikan pendatang baru yang sedang

menuruni bukit menuju sungai.

"Yang ke sini itu adalah Anjing. Dia sahabatku, namun sudah lama kami

tak jumpa," karta Rusa Jantan.

"Hai, Rusa! Mengapa engkau juga berada di sini?" tegur si Anjing kepada

sahabatnya.

"Ya, tak usah heran. Bukankah sekarang ini air sangat sulit diperoleh,

makanan pun tak ada. Airlah yang membuat kita begini, pergi berkeliaran

hingga ketemu di tempat ini," kata Rusa Jantan.

Kemudian mereka turun ke sungai untuk minum melepas dahaga. Setelah

minum, mereka berpencar kembali.

"Mana Anjing itu tadi?" tanya Rusa Betina kepada suaminya.

"Oh itu di sana! Di bawah pohon sedang beristirahat, mungkin ia masih

kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh." Sahut Rusa Jantan.

74

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

"Kalau begitu, marilah? Kita juga beristirahat di sana bersama dengan dia,"

ajak si Rusa Betina.

"Ah, kamu ini. Selalu saja ketampanan si Anjing yang jadi buah mulutmu,"

sahut si Rusa Jantan. Tapi akhirnya mereka pergi juga, ke tempat si Anjing yang

tengah beristirahat.

Ketika mereka berteduh di bawah pohon besar yang tak jauh dengan si Anjing,

Rusa Betina itu selalu memandangi si Anjing. Sang Rusa Jantan juga terus menerus

memerhatikan tingkah laku istrinya.

"Hei!" tegur si Rusa Jantan.

"Kenapa kau selalu memandangi si Anjing? Sedang aku tak kau perhatikan?"

tanya Rusa Jantan dengan jengkel

"Tentu saja. Aku sangat mengagumi tanduk Anjing itu, sungguh tak terkatakan

indahnya. Oh,......sungguh bagus sekali," jawab Rusa Betina segan memuji-muji

tanduk di Anjing.

"Apakah ia lebih gagah dariku?" tanya si Rusa Jantan pada istrinya.

"Yah tentu saja tidak. Tetapi yang jelas tanduknya sangat bagus. Sekiranya

engkau bertanduk seperti dia, pasti kau akan jauh lebih gagah daripada si

Anjing" jawab Rusa Betina.

Rusa Jantan terdiam sejenak. Ia berusaha mencari akal.

"Lebih baik begini," katanya sesaat kemudian. Kalau kau mau lihat aku

bertanduk, nanti aku meminjam tanduk si Anjing. Aku akan ke sana dulu

untuk menyiasatinya."

Rusa Jantan itu tampaknya termakan oleh rayuan si istrinya. Ia segera

menemui si Anjing.

"Hei saudara Anjing. Istriku ingin melihat kita berlomba lari," kata Rusa

Jantan berbohong.

Si Anjing yang tak ingin mengecewakan sahabatnya menyetujui usul itu.

Mereka kemudian pergi ke tepi padang rumput untuk berlomba.

"Apabila saya sudah berdiri dan mengangkat kakiku, maka mulailah kalian

berdua lari" Rusa Betina memberi aba-aba.

Rusa Jantan dan Anjing itu kemudian berlomba lari, ternyata, Anjing dapat

dikalahkan oleh si Rusa. Si Anjing menjadi kecewa karena kekalahannya itu.

Sang Rusa Jantan pun segera menghibur sambil menyiasatinya.

"Begini saudara Anjing. Engkau tadi dapat ku kalahkan karena engkau

memakai tanduk sehingga larimu lambat. Nah, supaya adil bagaimana kalau

aku sekarang yang memakai tanduk itu. Kemudian kita berlomba lagi."

Sang Anjing segera menyetujui lagi usul sahabatnya tanpa curiga. Ia segera

melepas tanduknya dan memberikannya kepada si Rusa Jantan. Kemudian

Rusa Jantan memakai tanduk si Anjing yang besar dan bercabang-cabang

indah itu.

Dongeng

75

Situs Bahasa

Tugas 4.2

Segera mereka berlomba lagi. Ketika Rusa Jantan melihat si anjing berlari

sekencang-kencangnya di depan, ia pun berlari terus membelok ke arah lain

menjauhi si Anjing. Sementara itu, si Anjing terus berlari dan berlari. Karena

merasa akan menang, ia menoleh ke belakang. Alangkah terkejutnya ketika

dilihat si Rusa tidak ada di belakangnya.

Sadar merasa ditipu, si Anjing berlari kembali memburu si Rusa dengan

marah. Akan tetapi, karena si Rusa lebih gesit dan lincah, si Anjing tak mampu

menyusulnya. Akhirnya, tanduk si Anjing dibawa lari oleh si Rusa.

Itulah sebabnya hingga kini, bila Anjing melihat Rusa pasti segera mengejarnya,

karena ingin mengambil kembali tanduknya yang dipinjam si Rusa. Hingga

saat ini, binatang Rusa Jantan memiliki tanduk yang indah dan kukuh, membuat

ia tampak lebih gagah

Sumber:

MB Rahimsyah

Cerita Rakyat Nusantara

Penerbit: Terbit Terang Surabaya.

Pertanyaan:

1.

Siapa sajakah tokoh-tokoh dalam cerita dongeng tersebut?

2.

Bagaimanakah watak tokoh-tokoh tersebut?

3.

Apa pesan yang dapat kamu ambil dari cerita dongeng tersebut?

1. Buatlah gambaran tokoh dalam dongeng "Tanduk Panjang" dengan

menggunakan kardus!

2. Berceritalah di depan kelas dengan boneka tersebut!

3.

Mintalah pendapat temanmu! Jika ada yang salah perbaikilah!

Kata seru

Kata seru yang dipakai dalam suatu kalimat menambah jelas maksud kalimat.

Kata seru yang menyatakan rasa hati

1. Kata seru yang menyatakan rasa heran

Contoh:

a.

Oh, Nyonya! Kendi ini terbuat dari emas!

b.

Aduh, indahnya tanduk itu!

76

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Tugas

2.

Kata seru biasa

Contoh:

a.

Barang bagus! Barang bagus!

b.

Kendi ini tidak bagus!

3.

Kata seru yang menyatakan sakit

Contoh:

Aduh! Kakiku sakit.

4.

Kata seru yang menyatakan rasa kesal

Contoh:

a.

Pergi sana! Jangan dekat-dekat!

b.

Ini jalanku! Aku yang lebih dulu berada di sini!

5.

Kata seru yang menyatakan minta perhatian

Contoh:

a.

Oh, Nenek! Maukah Nenek membelikanku sesuatu?

b.

Oh, itu di sana! Lihatlah!

Carilah contoh lain kata seru tersebut masing-masing dua saja!

C

Membaca Teks Perangkat Upacara

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat m

embaca teks perangkat upacara

dengan benar.

Membaca adalah suatu kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk

kepentingan sendiri, membaca juga berfungsi untuk orang lain. Kegiatan membaca

tidak dapat lepas dari kehidupan, contohnya kita setiap hari mendengar berita di radio,

kita juga sering melihat pembacaan berita di televisi dengan gaya pembacaan yang

berbeda-beda sesuai dengan tujuan dari teks itu sendiri.

Cara membaca yang tidak benar akan menimbulkan makna yang berbeda, hasilnya

akan terdengar kurang jelas atau tidak dapat dinikmati dengan baik oleh pendengar.

Teks resmi atau teks yang dibacakan pada acara resmi memiliki gaya pembacaan yang

berbeda.

Membaca teks upacara sekolah, sesuai dengan sifatnya yang resmi maka teks

harus dibacakan dengan gaya yang terkesan resmi, tegas, jelas, dan khidmat.

Dongeng

77

Setiap hari Senin, di sekolah-sekolah selalu diadakan upacara bendera. Sekolah-sekolah

juga mengadakan upacara peringatan pada hari-hari tertentu, seperti hari Sumpah Pemuda,

hari Pendidikan Nasional, hari Pahlawan, hari Kebangkitan Nasional, dan sebagainya. Teks-

teks yang biasa dibacakan saat upacara sekolah, antara lain: teks Pancasila, teks Pembukaan,

dan teks Undang-Undang Dasar 1945.

Bacalah teks perangkat upacara berikut dengan benar!

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEMBUKAAN

(Preambule)

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai

dengan perikemanusian dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada

saat

yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke

depan pintu

gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,

adil, dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan dengan didorong oleh

keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat

Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya

Kemudian daripada itu, untuk membentuk pemerintahan Negara Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indone-

sia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan

Kebangsaan Indonesia itu dan suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang

Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

78

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Agar kamu dapat membaca teks-teks tersebut dengan benar, perhatikanlah hal-hal di

berikut.

a.

Bersikaplah tenang jangan gugup.

b.

Ucapkan setiap kata dengan jelas dan benar.

c.

Perhatikanlah intonasi kalimat agar terdengar jelas.

d.

Sesekali pandanganmu terarah kepada peserta upacara.

e.

Berbicaralah dengan keras, tetapi jangan berteriak.

f.

Bacalah teks-teks tersebut dengan lancar dan jangan tergesa-gesa.

Sebelum kamu melaksanakan tugas membaca teks tersebut di depan peserta upacara,

berlatihlah membaca teks berulang-ulang sampai kamu dapat membaca dengan lancar. Minta

tolonglah kepada salah seorang teman atau saudaramu untuk mendengarkan pendapat tentang

kelancaran, kecepatan, sikap, intonasi, dan volume suaramu. Jika ada yang salah cara

membacamu perbaikilah

Selain teks Pancasila dan UUD 1945, masih ada teks perangkat upacara yang lain,

misalnya teks susunan acara upacara, teks ikrar siswa Indonesia, dan teks doa. Teks doa di

setiap sekolah berbeda-beda karena setiap sekolah dapat menentukan sendiri teks doa.

Perhatikanlah contoh teks doa di bawah ini!

Ya, Tuhan Yang Maha Pengasih dan juga Maha Penyayang, kami kembali

menghadap ke hadirat-Mu, terimalah puji syukur kami.

Tuhan penguasa dunia dan akhirat, terima kasih kami ucapkan, karena Engkau

sudi memberikan kesehatan kepada kami, sehingga kami dapat berkumpul kembali

pada hari ini, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, dosa

-dosa

guru kami, dosa teman-teman kami, dan juga dosa musuh-musuh kami.

Berilah kami rezeki pada hari ini, luaskanlah pengetahuan kami, jangan

masukan kami ke dalam percobaan tetapi lindungilah kami dalam segala

kejahatan dan segala sesuatu yang merusak iman kami, hanya kepada-Mu-lah

kami mengadu dan mohon pertolongan.

Tuhan kabulkanlah doa kami, terjadilah apa yang menjadi kehendak-Mu.

Amin.

Untuk melatih cara membaca teks perangkat upacara dengan benar, kamu dapat

menggunakan teks ikrar siswa Indonesia berikut yang biasa digunakan di sekolah-sekolah.

Ikrar Siswa Indonesia

Kami siswa SMP.... (nama sekolah dan alamat) berjanji:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.

setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

3. berbudi pekerti luhur dan senantiasa menjunjung tinggi nama baik sekolah.

Dongeng

79

Latihan 4.3

Tugas 4.3

4.

hormat dan taat pada orang tua, bapak/ibu guru, karyawan tata usaha, sesama

teman, sesama manusia.

5.

menaati tata tertib sekolah yang berlaku di SMP....

6.

rajin belajar dan senantiasa mengembangkan wawasan keilmuan serta memiliki

kepedulian terhadap lingkungan.

Teks Sumpah Pemuda tidak dibacakan setiap hari Senin, teks tersebut hanya dibacakan

setiap tanggal 28 Oktober, pada hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda

1.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air

Indonesia.

2.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia.

3.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

1. Apa yang dimaksud teks perangkat upacara?

2.

Apa saja yang termasuk teks perangkat upacara?

1.

Bacalah teks Pembukaan UUD 1945 dengan benar!

2.

Mintalah temanmu untuk mendengarkan dan mengomentari pembacaanmu

mengenai kelancaran, kecepatan, lafal, dan intonasi serta volume suaramu dan

tulislah dalam selembar folio!

3. Demikian juga sebaliknya, berilah komentar pembacaan teks Pembukaan

UUD 1945 oleh temanmu!

4.

Tukarkan hasil komentarmu dengan temanmu, bandingkan apabila ada yang masih

kurang berlatihlah sampai benar!

80

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

D

Menulis Pengumuman

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menulis suatu pengumuman

untuk kepentingan sendiri dengan benar.

Pengertian pengumuman dan jenis pengumuman telah kita bahas pada pelajaran yang

lalu. Pada pelajaran kali ini, kamu akan belajar membuat pengumuman. Dalam membuat

pengumuman, kamu harus menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif. Bahasa

efektif artinya ditulis dengan bahasa yang singkat, lugas, dan langsung menjelaskan

pada inti permasalahan. Adapun bahasa yang komunikatif adalah bahasa yang mudah

dipahami oleh pembaca dan pendengar.

Perhatikanlah contoh-contoh pengumuman berikut!

Sekolah Menengah Pertama Negeri I

Jl. Pattimura 113 Semarang

Kepala sekolah SMP Negeri I mengumumkan bahwa dalam rangka

memperingati HUT ke-62 Kemerdekaan Republik Indonesia. Sekolah SMP

Negeri I akan mengadakan gerak jalan, kegiatan ini akan diselenggarakan pada:

hari/tanggal :

Minggu, 19 Agustus 2007

pukul

:

07.00 sampai selesai

tempat

:

SMP Negeri I Semarang

Mengingat pentingnya kegiatan tersebut, semua siswa diwajibkan untuk

mengikuti kegiatan tersebut.

Semarang, 6 Agustus 2007

Kepala Sekolah

Yahya Darmawan. S.Pd.

Dongeng

81

PENGUMUMAN

Telah hilang sebuah dompet berwarna hitam beserta kartu pelajar dan surat-

surat penting atas nama Claudia Putri. Dompet hilang di sekitar halaman sekolah.

Barang siapa menemukan dompet tersebut, dimohon mengembalikan kepada

pemiliknya, yaitu Claudia Putri kelas VII A atau dapat menyerahkan kepada petugas

tata usaha.

Atas pethatiannya dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.

8 Mei 2007

Ari Suryawan S.Pd.

––––––––––––––––

bagian tata usaha

Karang Taruna Anggrek

Sekretariat : Jl Kebangkitan Nasional 201 Semarang

Dalam rangka peduli sesama, karang taruna Anggrek akan mengadakan

penggalangan dana yang akan disumbangkan, kepada saudara-saudara kita

korban bencana alam di beberapa wilayah tanah air. Sumbangan dapat berupa

pakaian pantas pakai, sembako, dan uang.

Semua warga diharap secara sukarela terlibat dalam penggalangan dana

tersebut. Sumbangan dapat diserahkan kepada:

1. Sdr. Andre Perkasa, telepon (024) 711400

2. Sdr. Candra Wijaya, telepon (024) 721870

3. Sdr. Wigar Wicaksana, telepon (024) 712871

4. Sdri. Yosefani, telepon (024) 722811

5. Sdri. Arkalita Widya, telepon (024) 723221

bantuan diserahkan paling lambat tanggal 7 Agustus 2007.

Atas bantuan dan partisipasi seluruh warga kampung Menjangan, saya ucapkan

terima kasih. Semoga amal baik kita mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa,

Amin

Semarang, 1 Agustus 2007

Ketua penggalangan dana

Tito Pramudita

82

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Tugas 3.1

Latihan 4.4

Rangkuman

Setelah membaca contoh-contoh pengumuman tersebut, apakah contoh tersebut

menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif? Bagaimana, artikulasi, lafal,

intonasi, dan jeda. Jika ada yang belum kamu pahami tanyakan pada gurumu!

1. Apa yang dimaksud dengan bahasa yang efektif dan komunikatif?

2.

Apa yang dimaksud dengan pengumuman perseorangan?

3.

Sebutkan tiga contoh pengumuman perseorangan?

1.

Dari contoh teks pengumuman tersebut, diskusikan dengan teman-temanmu

keefektifan dan kekomunikatifan bahasanya!

2. Buatlah sebuah pengumuman yang berintikan kegiatan bakti sosial! Jangan

lupa gunakan bahasa yang efektif dan komunikatif!

3.

Diskusikanlah dengan teman-temanmu teks pengumuman yang telah kamu buat

tersebut!

4. Bacalah hasil diskusimu, mintalah pendapat gurumu! Jika ada yang kurang

perbaikilah teks pengumumanmu!

1. Relevansi dongeng dengan situasi sekarang adalah pelajaran yang dapat kita

ambil manfaatnya untuk masa sekarang.

2. Alat peraga untuk mendongeng adalah alat untuk membantu seseorang dalam

melakukan kegiatan mendongeng, agar cerita tersebut lebih menarik.

3. Membaca teks perangkat upacara harus khidmat, tegas, dan jelas seperti hal-hal

berikut.

a. Bersikap tenang dan tegas.

b. Ucapkan setiap kata dengan jelas dan benar.

c. Perhatikan intonasi kalimat.

d. Sesekali pandangan terarah kepada peserta upacara.

e. Berbicara dengan keras.

f. Bacalah teks dengan lancar.

Dongeng

83

Uji Kompetensi

4. Pengumuman ditulis berdasarkan kepentingan penulis atau pembuat. Dalam

menulis sebuah pengumuman harus menggunakan bahasa yang efektif dan

komunikatif.

a. Bahasa efektif adalah bahasa yang singkat, lugas, dan jelas.

b. Bahasa komunikatif adalah bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Dari cerita dongeng "Kisah Skolong Pemuda Tampan" kita mendapat pesan

bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari ujud luar atau lahirnya, karena

...

a.

ujudnya dapat berubah gadis cantik.

b.

ujudnya jelek siapa tahu hatinya baik, sebaliknya walaupun ujudnya cantik

belum tentu hatinya secantik ujudnya.

c.

ujud yang jelek pasti hatinya baik.

d.

walaupun ujudnya seperti ubi, tetapi dapat berbicara.

2. Seorang dalang mendongeng dengan menggunakan alat peraga berupa wayang

kulit, wayang kulit adalah tokoh pewayangan yang terbuat dari ....

a.

kulit binatang

c.

kayu

b.

kulit tumbuhan dan binatang

d.

kardus

3. Kamu sering mendengar cerita dongeng, yang dimaksud dengan dongeng

adalah ....

a.

cerita tentang kehidupan manusia zaman dahulu.

b.

cerita yang diceritakan sewaktu kecil.

c.

cerita tentang tokoh yang mengalami suka dan duka dalam kehidupan

d.

cerita tentang tokoh kerajaan.

4. Dari cerita dongeng "Si Tanduk Panjang" Rusa Betina berkata,"Coba lihat ke sana!

Siapa gerangan yang sedang kemari, sungguh tampan ia, tanduknya indah dan

menarik. Yang dimaksud rusa betina adalah ....

a.

hewan lain yang berada

di situ.

c.

rusa jantan

b.

rusa yang memiliki tanduk

d.

anjing

5.

Hai! Nakal benar anak itu!

Kata seru dalam kalimat di atas menyatakan rasa ....

a.

heran

c.

kesal

b. minta perhatian

d. sakit

84

Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

6. Saat mendapat tugas membaca teks UUD 1945, sikap dan cara membaca yang

harus diperhatikan adalah ....

a.

tenang dan membaca dengan hati-hati.

b.

bersikap biasa atau apa adanya.

c.

bersikap tenang, khidmat dan membaca dengan keras tetapi tidak berteriak

agar peserta upacara mendengar.

d.

khidmat, tenang tidak gugup, membacalah dengan suara yang keras sekali.

7. Di bawah ini adalah pengumuman perseorangan,

kecuali

....

a.

telah hilang sebuah dompet isi; KTP, SIM, STNK, SPM H4010 A a.n.

Andi Maulana. Jl. Kenanga 4 Pedurungan telp. (024) 5675671

b. hilang STNK Honda AG 5075 MN a.n. Teja Kusuma dan SIM a.n. Agung

Tugiman Jl. Setia Budi 201.

c.

dibutuhkan karyawati untuk toko onderdil elektronik, tidur dalam syarat wanita

umur 20 th.

d.

dijual cepat SPM Honda th 2006 Hub.551760 / 551761

8.

Aduh, indah benar bunga mawar itu!

Kata seru dalam kalimat di atas menyatakan rasa ....

a.

kagum

c.

kesal

b.

minta perhatian

d.

sakit

9. Berikut yang dimaksud teks perangkat upacara,

kecuali

....

a.

UUD 1945, Pancasila, teks doa, Sumpah Pemuda, ikrar siswa

b.

UUD 1945 dan Pancasila

c.

Pancasila dan teks doa

d.

semua salah

10. Skolong tidak mau menikahi anak bibinya karena anak bibinya ....

a.

seorang laki-laki.

c.

berupa cue atau ubi

b.

tidak tahu malu

d.

badannya kotor dan berbulu.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Apakah yang dimaksud dengan dongeng?

2. Apakah manfaat dari cerita dongeng "Pedagang yang Budiman" untuk situasi

sekarang?

3. Buatlah kata seru yang menyatakan rasa kesal!

4. Mengapa kita harus menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif dalam

membuat suatu pengumuman?

5. Apakah yang harus kamu perhatikan agar dapat membaca teks perangkat

upacara dengan benar?