Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 4 Belajar dari Berbagai Peristiwa
Bahasa Indonesia · Bab 4 Belajar dari Berbagai Peristiwa
Endah

24/08/2021 16:01:07

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

69

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

4

Belajar dari Berbagai

Peristiwa

A. Menulis Kembali Berita yang Dibicaraan

B. Menulis Buku Harian

C. Menulis Kreatif Puisi Berkenaan dengan Peristiwa yang

Pernah Dialamai

D. Bercerita dengan Urutan, Ekspresi, dan Intonasi yang

Sesuai dan Bercerita dengan Alat Peraga

70

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Berbagai berita tentang masalah di seputar kita setiap saat dapat

kamu dengarkan melalui media elektronik, baik radio maupun televisi. Agar

dapat mengambil intisari isi berita secara tepat, kamu perlu latihan. Dalam

pembelajaran ini kamu akan belajar mendengarkan berita kemudian mencatat

pokok-pokok isinya dan menuliskan kembali berita yang kamu dengar dalam

beberapa kalimat. Selain beragam berita, dalam kehidupanmu sehari-hari

kamu juga mengalami beberapa peristiwa yang dapat kamu petik hikmahnya.

Tulislah pengalaman pribadimu itu dalam buku harian secara ekspresif. Pada

akhir pembelajaran, kamu juga akan belajar bersastra, yaitu bercerita dengan

memperhatikan urutan, suara, lafal, gesture, mimik, intonasi, dan penggunaan

alat peraga. Jika semua kegiatan tersebut kamu lakukan dengan baik, menjadi

bekal kamu dalam meniti karier pada masa depan. Selamat berlatih!

A. Menuliskan Kembali Berita yang Dibacakan

Mendengarkan informasi dari berbagai media, mengingatnya, dan menuliskan kembali dengan

bahasamu sendiri adalah kegiatan berpikir yang perlu terus dilatihkan. Kegiatan-kegiatan itu akan kamu

laksanakan pada subpokok bahasan ini, mulai dari: (1) menggali informasi berkaitan dengan topik yang

akan kamu dengarkan, (2) mencatat pokok-pokok berita yang kamu dengarkan, (3) menuliskan kembali

berita ke dalam beberapa kalimat, dan (4) memberikan tanggapan terhadap isi berita.

1.

Menggali Informasi Berkaitan dengan Topik yang Akan Didengar

(Pramendengar)

Kamu tentunya sering menyaksikan berita di televisi atau membaca dari berbagai

media cetak tentang berbagai peristiwa, misalnya: banjir, tanah longsor, kebakaran,

gunung yang akan meletus, peledakan bom dan lain-lain. Salah satu berita yang selalu

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

71

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

2.

Menyimak Berita dan Mengenali Pokok-pokok Berita

Simak dengan saksama berita yang akan diperdengarkan oleh gurumu berikut ini!

Contoh berita yang diperdengarkan

Bayar Parkir Rp1,3 Miliar!

Oslo

- Parkir mobil hanya beberapa jam harus membayar Rp1.346.800.000,00. Paling sedikit 26

pemilik mobil terkena tarif yang fantastis tersebut.

Semula mereka tidak mengetahui harus membayar sebesar itu. Yang mereka alami adalah kartu

debit mereka tak bisa digunakan untuk membayar barang belanjaan di toko, karena kartunya

diblokir bank. Kasus tersebut terjadi di Kota Trondheim, Norwegia Tengah.

“Pemblokiran kartu itu jelas membuat saya stres berat karena tidak bisa berbelanja keperluan

Natal,” Marthe Stork, kata salah seorang yang terkena nasib sial itu. Ia yakin uang di tabungannya

masih banyak. Sejumlah orang juga mengalami kasus serupa.

Setelah dicek ke bank, ternyata tabungan mereka terkuras habis atau malah de

fi

sit untuk

membayar parkir mobil di akhir pekan lalu. Sistem perparkiran di negeri itu mengandalkan

komputer. Si pemilik kendaraan tidak membayar pakai uang tunai, tetapi dengan kartu debit.

menghiasi beberapa stasiun televisi saat ini adalah berita, baik di ibu kota maupun

di daerah-daerah. Catatlah apa yang kamu ketahui dan apa yang ingin kamu ketahui

tentang

peristiwa-peristiwa tersebut, seperti contoh berikut ini!

Berita tentang kebakaran hutan di Kalimantan Barat.

Apa yang kamu ketahui?

Apa yang ingin kamu ketahui?

Asap tebal membatalkan beberapa

penerbangan.

Siapa yang menyebabkan?

...................................................................

Mengapa terus-menerus terjadi?

...................................................................

Apa upaya yang dilakukan pemerintah

daerah dan pusat untuk mencegah dan

mengatasinya?

72

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Kegiatan

a.

Bekerjalah dengan teman sebangkumu!

b.

Catatlah pokok-pokok isi informasi dari berita yang kamu baca!

c.

Gunakan format berikut!

3. Menuliskan Isi Berita ke dalam Beberapa Kalimat

Untuk menuliskan isi berita ke dalam beberapa kalimat, lakukanlah kegiatan

berikut!

a.

Tetaplah bekerja dengan teman sebangkumu!

b.

Dengarkan wacana yang akan diperdengarkan sekali lagi oleh gurumu!

Ternyata komputer yang mengatur mesin parkir mengalami

error

sehingga jumlah yang harus

dibayar menjadi beribu kali lipat dari seharusnya, dan langsung didebit dari tabungan pemilik

mobil. Salah seorang pimpinan perusahaan parkir yang dimiliki pemda tersebut, Jumat (14/12),

mengatakan bahwa kesalahan transaksi itu sudah bisa diselesaikan. Perusahaan juga akan

memberi kompensasi kepada mereka karena telah kehilangan waktu berbelanja.

(AP/Put)

Kompas Cyber Media, Jumat 14 Desember 2007.

Pokok-pokok Isi Informasi

Deskripsi

Apa

Persitiwa apa yang diberitakan dalam wacana yang

kamu dengarkan?

.................................................

Siapa

Siapa saja yang mengalami peristiwa tersebut?

......................................

Kapan

Kapan peristiwa itu terjadi?

....................................................

Di mana

Di mana peristiwa itu terjadi?

.......................................................

Mengapa

Mengapa peristiwa itu terjadi

..........................................

Bagaimana

Bagaimana nasib mereka yang mengalami peristiwa

tersebut?

...........................................

73

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

c.

Cocokkan ketepatan catatanmu dengan informasi yang diperdengarkan!

d. Tulislah pokok-pokok informasi yang telah kamu catat dan kamu cocokkan

ketepatan isinya tersebut dalam beberapa kalimat!

4. Memberikan Tanggapan Mengenai Isi Berita

Memberikan tanggapan adalah memberikan perhatian dalam bentuk kritik,

komentar, atau pendapat mengenai hal yang dilihat atau didengar. Tanggapan

hendaknya jelas dan diikuti alasan yang logis. Pada bagian sebelumnya kamu sudah

menuliskan isi berita dalam beberapa kalimat, sekarang bentuklah kelompok dengan

beranggotakan 5 orang! Diskusikan tanggapan-tanggapan yang patut kamu berikan

mengenai isi berita yang berjudul "Bayar Parkir Rp1,3 Miliar!" tersebut dan tunjuk

wakil kelompokmu untuk mengemukakannya di depan kelas secara bergantian!

Contoh tanggapan:

No.

Isi Berita

Tanggapan

1.

Parkir mobil hanya beberapa jam

harus membayar Rp1.346.800.000,00.

Paling sedikit 26 pemilik mobil ter-

kena tarif yang fantastis tersebut.

Tanggapan Positif

Kami senang dengan cara pengelola

dalam menangani kasus tersebut.

Pengelola sangat bertanggung jawab

dan bijak.

Tanggapan Negatif

Kelalaian semacam itu seharusnya tidak

boleh terjadi. Hal ini karena kejadian itu

merugikan banyak pihak yang harus dirugikan

dan banyak waktu dan tenaga terbuang.

74

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Minggu, 26 Desember 2004

Keluarga Itu Permata

Pada setiap minggu pagi aku berlari pagi bersama teman-teman sebayaku menuju kota Banda

Aceh yang jaraknya tidak jauh dari rumahku. Namun, di Minggu pagi 26 Desember 2004 itu aku

memilih tidur setelah aku melaksanakan sholat Shubuh.

Jam 8 pagi, adikku Wilda mengajakku untuk mandi. Namun, belum sampai aku ke kamar

mandi, tiba-tiba rumahku bergetar hebat. Barang-barang berjatuhan dan pecah. Dinding rumahku

retak-retak, kaca jendela dan pintu berantakan. Seisi rumah panik.

Belum pernah seumur hidupku merasakan gempa sehebat itu. Semua yang ada di rumah

berlarian keluar. Kulihat ibuku memeluk erat kedua adikku, Wilda dan Nurhaliza sambil merunduk

menjauhi rumah. Ayahku sudah meninggal empat tahun yang lalu.

Di jalan kulihat banyak tetangga sudah berlarian dan sebagian bertiarap di jalan-jalan.

Tak lama kemudian, getaran mereda, semua kembali ke dalam rumah, sembari mem-

perbincangkan apa yang baru saja terjadi. Aku dan seluruh keluargaku memulai sarapan pagi sambil

menonton televisi. Piring-piring dan gelas pecah sudah kami bereskan.

Aku tidak jadi mandi pagi itu, tetapi ikut menikmati sarapan pagi bersama seluruh keluargaku.

Saat sedang nikmat-nikmatnya bersantap, tiba-tiba di luar rumah terdengar, “Air! Air!”

Kamu tentu pernah merasa jengkel, putus asa, marah, dan senang ketika melakukan kegiatan

atau mengalami kejadian penting sehingga hal tersebut menjadi catatan tersendiri dalam hidupmu.

Bagaimana cara mengingat hal tersebut? Salah satu cara adalah menuliskannya dalam buku harian.

Buku harian juga dapat kamu gunakan untuk menuangkan pemikiran dan perasaan. Banyak penulis

besar menghasilkan karya-karyanya berawal dari buku harian. Untuk dapat menulis buku harian

dengan baik, dalam pembelajaran ini kamu akan melakukan aktivitas berikut: (1) mengamati contoh

buku harian dan mengenali unsur-unsurnya, (2) mencatat kejadian/peristiwa penting yang dialami, (3)

mengembangkan catatan dalam buku harian, dan (4) menyunting buku harian yang ditulis.

1.

Mengamati Contoh Buku Harian

Bacalah contoh tulisan buku harian di bawah ini!

Contoh 1

B. Menulis Buku Harian

75

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

Jumat, 16 Februari 2005

Pagi itu aku ingin sekali makan rambutan. Aku pergi naik bemo ke perempatan dekat

rumahku. Di sana ada dua penjual rambutan. Kepada penjual rambutan pertama kutanya berapa

harga rambutan satu kilo. Ia jawab lima ribu rupiah dan ia persilakan aku mencicipi. Begitu aku

cicipi, ia mengomel macam-macam. Ia katakan bahwa rambutannya begini-begitu, harga tak bisa

ditawar, itu sudah lumrah, dan lain-lain. Ketika aku tawar tiga ribu rupiah dia langsung marah.

Langsung kutinggalkan saja tukang rambutan yang tak ramah itu.

Aku coba menghampiri penjual yang satunya. Penjual ini sangat ramah, meski ia ajukan harga

yang sama dan mengatakan tidak boleh ditawar, aku langsung beli rambutannya sebanyak 4 kg.

Dasar!!!

Suara gemuruh menyusul di belakangnya. Dari jendela yang sudah berlubang aku melihat

banyak orang berlarian tak karuan sambil mengangkut barang-barang.

Aku, ibu, dan adik-adikku kembali keluar rumah, berlari sambil mengabarkan kepada

orang-orang bahwa air laut naik. “Bilang sama orang-orang, kita lari ke gunung!” Teriak pemuka

kampung. Sambil berlari kutengok ke belakang, gumpalan hitam bergulung-gulung dengan cepat

menuju ke arah kami berlari. Semuanya histeris berlari secepat-cepatnya tanpa menghiraukan

barang-barang bawaan.

Aku tak ingat seberapa cepat dan lama aku berlari. Genangan air dan lumpur seakan susul-

menyusul. Suara gemuruh dibarengi hantaman benda-benda keras semakin terdengar mendekat

di belakang.

Aku mencapai bukit dengan kaki yang sangat letih. Sayup-sayup kudengar suara laki-laki

berteriak-teriak, para perempuan menangis, dan anak-anak menangis lebih keras lagi.

Setelah tenagaku pulih kucoba mencari ibu dan adik-adikku. Seluruh tempat sudah

kujelajahi, namun tak satu pun keluargaku kutemukan. Lemaslah seluruh tubuhku. Pedih rasa

hatiku. Dapatkah aku meneruskan hidupku sebatang kara?

Hari itu kurasakan betapa berat beban hidupku. Aku betul-betul dapat merasakan betapa

tersiksanya hidup sendirian tanpa keluarga. Aku baru menyadari betapa berharganya keluarga,

keluarga adalah permata.

(Supriyanto,Tanpa Tahun)

Contoh 2

76

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Sabtu, 17 Februari 2005

Ketika pulang ke Nganjuk, dalam bus jurusan Kediri-Nganjuk ada seorang anak laki-laki

kecil, kurang lebih usianya 10 tahun, menjajakan koran. Ketika tak ada seorang pun di dalam bus

yang mau membeli korannya, tiba-tiba ia menangis di depanku sambil berkata bahwa sejak pagi

belum satu pun koran yang laku. Yach... terpaksa, meskipun sudah langganan koran di rumah, aku

beli juga.

Sesampainya di rumah, aku ceritakan kejadian itu kepada kakakku. Eh... ternyata kakakku

juga mengalami peristiwa yang sama. Aksi menangis itu ternyata hanya trik belaka..

Jumat, 18 Maret 2005

Haruskah aku bertahan?

Dia telah berjanji menemuiku hari ini

Sampai malam kumenanti

Dia tak pernah hadir di sini

Di tempat ini ku sendiri menanti

Untuk apa aku harus menyiksa diri

Bukankah sabar itu ada batas?

Kuputuskan tuk melupakan semua

Semua yang pernah kualami bersama

Aku tak ingin tersiksa

Oleh penantian yang sia-sia

Tuhan beri aku kekuatan

Tuk melakukan semua ini

Contoh 3

Contoh 4

STOP

77

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

2. Mengenali Unsur-unsur Buku Harian

Untuk mengenali unsur-unsur buku harian, lakukanlah kegiatan

berikut!

a.

Kerjakan dengan teman sebangkumu!

b.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait dengan contoh-contoh buku harian yang

telah kamu baca tersebut!

Apakah tulisan dalam buku harian mengungkapkan kegiatan atau kejadian

yang dialami penulisnya?

Apakah kegiatan atau kejadian yang dialami penulisnya dituliskan secara

runtut?

Apakah pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan atau kejadian-kejadian

dituliskan?

Apakah isi tulisan dalam buku harian mengungkapkan pemikiran atau

perasaan penulisnya?

Apakah waktu terjadinya kegiatan-kegiatan, kejadian-kejadian, pemikiran,

atau perasaan dituliskan dalam buku harian tersebut?

Kata ganti orang ke berapakah yang digunakan untuk mengungkapkan

kejadian dalam buku harian tersebut?

Ragam bahasa formal atau informalkah yang digunakan untuk mengung-

kapkan kejadian dalam buku harian tersebut?

Adakah hikmah yang dapat kamu petik setelah membaca buku harian

tersebut?

Apakah peristiwa dalam buku harian diungkapkan dalam berbagai bentuk?

Misalnya lewat narasi, puisi, gambar, simbol?

Contoh 5

Sebuah lembaga yang terhormat, telah memerankan adegan pertengkaran yang begitu hebat

ketika sedang membicarakan masalah rakyat. Ketika banyak orang merasa malu melihat kejadian

itu, aku justru senang melihat kejadian itu. Bukankah pertengkaran itu sebagai wujud akting

mereka agar tampak berjuang membela rakyat?

Sabtu, 19 Maret 2005

78

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Dari jawabanmu tersebut dapat kamu simpulkan hal-hal berikut!

a.

Buku harian adalah buku yang mencatat peristiwa-peristiwa yang kamu alami.

b.

Waktu, tempat kejadian peristiwa ditulis secara runtut.

c.

Selain peristiwa yang kamu alami, buku harian juga mengungkapkan tentang

curahan pikiran dan perasaan.

d.

Biasanya buku harian ditulis dengan menggunakan kata ganti aku.

e.

Bahasa dalam buku harian menggunakan ragam tidak resmi/informal.

f.

Buku harian juga dapat diungkapkan dalam bentuk: narasi, puisi, gambar, dan

simbol?

3. Mencatat Kejadian/Peristiwa Penting

Seminggu yang lalu atau pada hari ini mungkin kamu melakukan

kegiatan yang menarik atau mengalami kejadian yang berkesan atau punya nilai tersendiri

bagi dirimu. Coba ingat dan kenali kegiatan atau kejadian apa? Di mana? Siapa yang

terlibat? Bagaimana pikiran atau perasaanmu terhadap kegiatan atau kejadian tersebut!

Catatlah semua kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupanmu sehari-hari

atau yang telah terjadi. Tulislah secara urut, sesuai dengan urutan waktu kejadiannya!

Perhatikan contoh berikut ini!

Sabtu, 2 September 2006

• Bangun pagi jam 05.00

• Pergi ke sungai tergesa-gesa

• Membantu orang tua memecah batu

• Melihat anak-anak SD pergi ke sekolah

• Ingin pergi ke sekolah

• Dilarang orang tua

• Menangis sambil memecah batu

Didatangi seorang pengusaha

• Dijadikan anak asuh (dibiayai sekolah)

79

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

4. Mengembangkan Catatan dalam Buku Harian

Kembangkan catatanmu tentang kejadian-kejadian yang kamu alami dalam buku

harian yang telah kamu buat dengan bahasa yang ekspresif! Pilihlah salah satu bentuk

tulisan apakah narasi, puisi, atau yang lain! Perhatikan contoh pengembangan tulisan

dalam buku harian dalam bentuk narasi berikut!

5. Menyunting Tulisan dalam Buku Harian

Suntinglah pilihan kata yang kurang sesuai atau pengungkapan yang kurang

ekspresif, atau penulisan paragraf yang kurang tepat, atau ejaan yang banyak salah dari

tulisan yang telah kamu kembangkan tersebut!

Contoh Hasil Penyuntingan

Sabtu, 2 September 2006

Hari ini aku bangun agak kesiangan. Biasanya aku bangun pukul 04.30. Maklum, seharian

kemarin aku membantu ayah ibuku memecah dan mengangkut batu sampai menjelang malam. Aku

bergegas pergi ke sungai di belakang rumahku. Ayah ibuku sudah berada di sungai itu. Ayahku

mengambil batu-batuan dan pasir di sungai, ibuku membantu ayah memecah batu-batuan yang

besar menjadi kerikil-kerikil kecil.

Entah apa, hari itu aku agak malas. Aku duduk termenung di pinggir kali sambil memandangi

pecahan-pecahan batu yang aku kerjakan kemarin. Aku ambil palu, alat utama pemecah batu,

namun aku enggan untuk memulai pekerjaan harianku.

Dari jauh kulihat sekelompok anak berseragam merah-putih sedang berjalan beriringan.

Tampaknya mereka akan berangkat ke sekolah. Aku intip mereka dari balik semak-semak di pinggir

kali. Mereka tampak gembira bercanda ria, berkejar-kejaran. Mereka semua berpakaian rapi,

bersepatu, dan menenteng tas.

Melihat semua itu, tiba-tiba hatiku bergolak. Ada keinginan kuat untuk melanjutkan sekolah

yang kemarin terputus di saat aku akan naik kelas 4. Aku terpaksa putus sekolah karena orang tuaku

mengharuskan aku untuk membantu mencari nafkah untuk kebutuhan adik-adikku yang jumlahnya

tiga orang.

Diam-diam air mataku meleleh, aku menangis tersedu-sedu. Dalam hati aku berdoa, Ya

Tuhan, aku ingin sekolah, kabulkanlah keinginaku ini Ya Tuhan.

Tiba-tiba ada seorang lelaki setengah baya menghampiriku dan bertanya kenapa aku

menangis. Aku ceritakan semua keinginanku kepada lelaki itu. Ya, ternyata Tuhan telah mengirimkan

pertolongannya. Melalui tangan lelaki setengah baya itu, aku bisa sekolah lagi. aku dijadikan anak

asuhnya, dibiayai semua keperluanku, termasuk keperluan adik-adikku.

80

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Sabtu, 2 September 2006

Hari ini aku bangun kesiangan. Maklum, tadi malam aku tidur

terlalu malam

karena banyak

pekerjaan rumah yang harus kukerjakan.

Selain itu, aku mempelajari materi ulangan untuk

besuk

. Kenapa sih semua guru harus memberi PR? Mengapa para guru suka menyiksa muridnya

dengan memberi banyak PR?

................................................................................................

................................................................................................

.

6.

Menilai Isi dan Penggunaan Bahasa dalam Buku Harian

Nilailah hasil karyamu dengan menggunakan pedoman penilaian atau rubrik

berikut ini!

Jika saemua jawaban "ya", berarti Kamu telah dapat menulis buku harian dengan

benar.

7.

Membuat Buku Harian

Pada bagian sebelumnya kamu sudah belajar membuat tulisan untuk buku

harian. Berikutnya, tulislah kegiatan atau kejadian yang menarik yang kamu alami

selama satu bulan sehingga tulisanmu itu menjadi sebuah buku harian!

No.

Aspek yang

Dinilai

Deskripsi

Ya

Tidak

1.

Isi

Apakah tulisan berisi kegiatan atau kejadian

yang dialami atau pemikiran dan perasaan

terhadap apa yang dialami?

Apakah isi tulisan dalam buku harian

mengungkapkan pemikiran atau perasaan

penulisnya?

2.

Kelengkapan

Apakah unsur-unsurnya lengkap?

3.

Pengekspresian

Apakah kejadian/perasaan/pemikiran dike-

mukakan dengan menggunakan bahasa

yang mudah dipahami dan enak dibaca/segar

dan lugas?

4.

Ketepatan Ejaan

Apakah ada kesalahan penulisan ejaan atau

tanda baca dalam tulisan tersebut?

81

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

Setelah dapat menulis buku harian, kamu dapat merenungkan kembali peristiwa yang pernah

kaualami . Selain dalam buku harian, peristeiwa itu dapat juga kamu torehkan menjadi sebuah puisi.

Pada bagian ini, kamu akan diajak berlatih untuk menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang

pernah dialami. Urutan langkah yang kamu lakukan adalah (1)memilih peristiwa penting yang pernah

kau alami dan (2) menulis kreatif puisi.

1. Memilih Peristiwa Penting

Banyak peristiwa yang pernah kita alami, coba daftarlah berbagai peristiwa

penting yang masih lekat, dalam pikiran dan hatimu! Kerjakan dalam tabel berikut!

No

Peristiwa Penting

Pilihlah salah satu peristiwa itu untuk dijadikan puisi!

2. Menulis Kreatif Puisi

Setelah memilih peristiwa penting yang kamu alami, tulislah kata-kata kunci

yang sesuai untuk peristiwa itu. Kemudian kembangkan kata-kata kunci itu ke

dalam baris-baris puisi! Perhatikan rima dan persajakan yang ada! Jika perlu gunakan

pula gaya bahasa yang sesuai.

C. Menulis Kreatif Puisi Berkenaan dengan

Peristiwa yang Pernah Dialamai

Kegiatan bercerita sejak zaman dahulu sudah dilakukan para leluhur kita. Kegiatan itu bukan hanya

untuk mengisi waktu luang, mengantar anak cucu tidur, menghibur hati yang sedang gundah, melainkan

juga untuk menyampaikan nilai-nilai moral. Pada zaman kini, kegiatan bercerita apabila ditekuni dapat

menjadi pilihan pekerjaan atau profesi yang bisa mendatangkan rizki. Untuk itu, kemampuan bercerita

dengan baik sangat diperlukan. Pada bagian ini kamu akan diajak berlatih untuk bercerita dengan urutan

yang baik, suara, lafal, intonasi, dan mimik yang tepat dan bercerita dengan membedayakan alat

peraga. Urutan langkah yang kamu lakukan sebelum bercerita adalah (1) menentukan ide pokok cerita,

(2) menentukan peristiwa-peristiwa beserta tokoh dan karakter yang terlibat,dan (3) merangkai peristiwa

sehingga menjadi cerita yang baik.

D. Bercerita dengan Urutan, Ekspresi, dan Intonasi

yang Sesuai dan Bercerita dengan Alat Peraga

82

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

KATA MAAF DARI IBU

Segala nasihat dari ibunya tidak satupun yang diindahkan. Sampai-sampai ibunya terpaksa

mengeluarkan kata-kata pantangan dari mulutnya yang tidak seharusnya diperuntukkan bagi

anaknya.

“Kamu memang anak durhaka! Anak yang tak tahu membalas budi! Kalau selalu demikian

tingkahmu, yah.... saya rela kehilangan kamu!” Namun, si Cenguk tidak menggubris kata-kata

ibunya.

Dia selalu saja menuruti nafsu iblisnya. Berjudi, mencuri, menipu dan pekerjaan hina

lainnya. Mula-mula kebiasaan mencuri ini hanya terbatas pada milik ibunya saja. Tetapi setelah

ibunya dibuat melarat dan tak ada harta yang pantas dicuri, Cengkuk mulai berani mencuri

kepunyaan orang lain. Semua itu hanya buat foya-foya dan berjudi.

Baru-baru ini secara diam-diam Cengkuk menjual tanah pekarangan ibunya yang tinggal

sejengkal kepada seorang rentenir kaya di desanya. Akibatnya, ibu Cengkuk yang sudah renta itu

diusir oleh si rentenir karena tanah yang sudah dibeli itu akan ditanami. Inilah awal mulanya sang

ibu sampai hati mengeluarkan kutukan pada Cengkuk.

”Anak terkutuk! Hu...Hu....Hu...”. Ujar ibu Tengkuk di antara isak tangisnya.

”Ha...Ha...Ha....Ha...Ha...., Kutukanmu mana terwujud hai tua renta! Kutukan macam kamu

itu hanya bisa terjadi pada kecoak! Ha..ha...”Ujar Cenguk sambil pergi meninggalkan ibunya yang

menangis tersedu-sedu.

Ibu Cenguk terpaksa menumpang kepada orang lain karena sudah tak punya tempat

tinggal lagi. Cengkuk sejak saat itu tak pernah lagi. Entah kemana perginya. Yang jelas ia pergi

dengan membawa uang hasil penjualan tanah pekarangan ibunya dan menuju arena judi di mana

saja berada.

Minggu-minggu pertama nasib Cengkuk memang mujur. Dia selalu menang dalam

perjudian. Tetapi lambat laun kemenangan itu tidak berpihak padanya. Kekalahan selalu

dideritanya. Akhirnya uang yang dia bawa habis sama sekali. Akan menemui ibunya lagi sudah

tak mungkin karena dia merasa malu. Jalan satu-satunya terpaksa menumpang pada pamannya

yang berada di desa lain. Kini Cengkuk baru menyesali perbuatannya selama ini. Rasa berdosa

selalu menghantui jiwanya.

Akhirnya Cengkuk jatuh sakit, tak kepala tanggung parahnya. Berbagai obat telah

dicobanya, namun hasilnya nol. Cengkuk tetap saja tidak bisa terlepas dari sakitnya dan berada

di antara hidup dan mati.

1.

Menentukan Tema/Ide Pokok Cerita

Tema adalah ide pokok yang melandasi suatu cerita. Tema dapat diambil dari

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan masalah hakiki manusia seperti cinta

kasih, keadilan, kebahagiaan, kesengsaraan, dan sebagainya.Untuk bisa menentukan

tema, bacalah cerita yang berjudul

Kata Maaf dari Ibu

berikut ini!

83

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

Melihat kondisi Cengkuk yang mengenaskan itu, tetangga Paman Cengkuk menyarankan

supaya paman Cengkuk mendatangi Kyai Ibrahim dan minta tolong padanya untuk menyembuhkan

Cengkuk.Kyai Ibrahim adalah orang “pintar” dan dikenal mampu menyembuhkan orang sakit baik

sakit luar maupun dalam. Dengan saran tersebut, paman Cengkuk.

Kyai Ibrahim pun datang untuk mengobati Cengkuk. Dimintanya segelas air putih. Dengan

komat kamit Kyai Ibrahim membaca doa di air putih itu. Kyai Ibrahim mendekati Cengkuk dan

memegang tangannya. Air putih itu sebagian disodorkan ke mulut Cengkuk untuk diminumkan

padanya dan sebagian lagi diusapkan pada tubuh Cengkuk.

Sejenak kemudian...Cengkuk pun merasa kesakitan bak orang kesurupan. Sambil meronta-

ronta dia berucap “Aduh....aduh...aduh... aku ingin mati saja! Mengapa aku disksa seperti ini? Apa

salah saya...?

”Anak ini tak bisa sembuh kecuali ibunya sendiri yang menyembuhkan...! Ujar Kyai Ibrahim

pelan. Paman Cengkuk terkejut mendengar perkataan Kyai Ibrahim.

Hah... Apa Pak Kyai? Disembuhkan ibunya? kenapa harus ibunya yang menyem-

buhkan?”

“ Ya... sebab penyakit anak ini akibat kutukan dari ibunya. Untuk itu, hanya ibunyalah yang

bisa menyembuhkan!” Tegas Kyai Ibrahim kepada paman Cengkuk. “Pergi dan cari ibu anak ini

sampai ketemu. Beri tahu dan ajak kemari secepatnya... Kasihan dia!” Ujar Kyai Ibrahim lagi.

”Baik Kyai...Tapi.....bagaimana kalau ........tidak ketemu atau.....ibunya tidak mau diajak kemari?”

”Ehm.....Begini saja. Rayu dia. Ajak saja kemari kamu bisa beralasan lain. Pokoknya jangan

katakan tentang anak ini!”

”Baik, Pak Kyai!”

Paman Cengkuk pergi mendatangi rumah tempat ibu Cengkuk. Dengan berbagai cara,

Paman Cengkuk merayu kakaknya itu untuk mau datang ke rumahnya. Dan berhasillah upaya

paman Cengkuk.

Ibu cengkuk sudah tiba di rumah paman Cengkuk. Kyai Ibrahim masih ada di rumah itu.

Kyai Ibrahim mendekati perempuan tua yang disakiti anaknya itu sambil berkata, “Apa kamu

punya anak bernama Cengkuk?”

‘Benar, Pak Kyai. Tapi aku tak sudi mengakui anak itu lagi. Aku anggap anak itu sudah mati

karena ia jahat sekali padaku. Ia durhaka. Ia berani sama orang tua. Ia tak menganggap bahwa

aku ibu yang pernah melahirkannya. Ia...” Ibu Cengkuk menangis tak mampu melanjutkan kata-

katanya lagi. Hatinya gundah. sakit hati atas ulah anaknya itu tergores dalam dan masih terasa

kepiluannya.

“Ehm..., Tetapi bagaimanapun dia itu anakmu. Darah dagingmu satu-satunya. Kini dia

sedang sakit parah dan tak mungkin sembuh tanpa doa dan ucapan pemberian maaf dari ibunya.

Dan kaulah ibunya...!

“Hah... biarkan saja Pak Kyai. Biarkan saja dia. Mati pun aku tak menyesal!”

“Jangan begitu,kasihanilah sedikit anakmu. Beri maaf dia...!”

“Baiklah, kalau begitu. Daripada Cengkuk tersiksa antara hidup dan mati lebih baik saya

sempurnakan saja dia agar tak memperpanjang penderitaannya..!”

84

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Selesai berkata seperti itu, Kyai Ibrahim beranjak dari tempat duduknya, bergegas

mengambil pisau dapur yang ada di meja, dan menuju ke kamar tempat Cengkuk terbaring.

Paman Cengkuk terkejut. Demikian pula ibu Cengkuk.

“Akan berbuat apakah Kyai Ibrahim ini?” Pikir mereka berdua. Serta merta kedua orang itu

menyusul Kyai Ibrahim.

“Daripada menanggung siksa yang tak terhingga, sementara itu ibunya tak mau

memberikan maaf, lebih baik anak ini saya bunuh saja!” Ujar Kyai Ibrahim sambil mengacungkan

pisau itu tinggi-tinggi. Ibu Cengkuk terkejut dan berteriak, “Jangan Kyai...!Jangan Bunuh

anakku...!

seakan tak peduli.

”Maafkan aku Kyai...Jangan bunuh anakku...! Jangan bunuh dia...! Baiklah aku akan

memaafkan asal dia tidak dibunuh...! hiba ibu Cengkuk.

”Benar....Kumaafkan segala kesalahan dia padaku...! Sambil mendekat ke putranya ibu

Cengkuk memeluk tubuh anaknya itu sambil berkata “ Kumaafkan segala kesalahanmu, Nak...,

kumaafkan..!

Aneh, setelah mendengar ucapan maaf dari ibunya, Cengkuk berangsur-angsur sembuh.

Dan Cengkuk kembali menjadi anak yang baik, yang taat pada ibunya serta rajin menjalankan

ibadahnya.

Diadopsi dari

Kumpulan Cerita Mancanegara

Karya Bambang Waluyo.

Setelah membaca cerita tersebut, tentu kamu sudah memiliki gambaran tentang isi

cerita. Bertolak dari gambaran tersebut, bentuklah kelompok yang beranggotakan lima

sampai dengan enam orang! Diskusikan tema cerita/ide pokok cerita

Kata Maaf dari Ibu

dan tunjukkan data-data yang tepat yang mendukung tema yang kamu rumuskan itu!

Tema cerita yang kamu temukan dapat berfungsi sebagai bahan atau masalah pokok

yang akan kamu ceritakan.

Tema: Peristiwa Lucu

Data Pendukung

.............................................................................

85

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

2. Menentukan Peristiwa

Setelah menemukan tema, proses selanjutnya adalah tema tersebut dikembangkan

ke dalam deretan peristiwa yang saling berkaitan atau jalin-menjalin dari awal sampai

akhir. Peristiwa tersebut tidak lepas dari peran tokoh beserta karakternya karena

kepentingan masing-masing peristiwa dan tokoh beserta karakternya dalam cerita

Kata

Maaf dari Ibu!

Bandingkan hasil diskusimu dengan hasil di bawah ini!

a. Peristiwa-peristiwa dalam Cerita

1.

Ibu Cengkuk marah kepada Cenguk dengan mengucapkan kata kutukan kepada Cengkuk

karena ia telah menjual tanah pekarangan yang ditempati ibunya kepada rentenir sehingga

ibunya terpaksa menumpang di rumah tetangganya.

2. Uang hasil penjualan tanah digunakan Cengkuk untuk berjudi sampai habis.

3.

Cengkuk tidak berani menemui ibunya dan memutuskan untuk pulang ke rumah pamannya

4. Cengkuk menyesali apa yang telah dilakukannya sampai sakit dan tidak ada obat yang bisa

menyembuhkan..

5. Salah satu tetangga paman Cengkuk menyarankan supaya mendatangkan Kyai Ibrahim

untuk mengobati Cengkuk.

6.

Paman Cengkuk mengikuti saran itu dan mendatangi rumah Kyai Ibrahim serta mengajaknya

ke rumah untuk mengobati Cengkuk.

7. Kyai Ibrahim memegang tangan Cengkuk dan mengatakan bahwa Cengkuk kena penyakit

kutukan dari ibunya.

8. Kyai Ibrahim menyarankan agar ibu Cengkuk didatangkan.

9. Paman Cengkuk menjemput ibu Cengkuk

10. Kyai Ibrahim memberitahukan bahwa Cengkuk,anaknya, sakit keras.

11. Sang ibu tidak mau tahu karena hatinya masih terasa sakit.

12. Kyai Ibrahim mengambil pisau dapur yang ada di meja dan masuk ke kamar untuk

membunuh Cengkuk agar ia tidak menderita terlalu lama.

13. Ibu Cengkuk mau memaafkan anaknya dan Cengkuk pun sembuh serta berubah menjadi

anak yang taat pada ibunya dan salih.

b.

Nama Tokoh beserta Karakternya

No.

Nama Tokoh

Karakter

1.

Cengkuk

pemuda, anak tunggal, senang berjudi,

berani pada ibu, karena sakit karena

terkena kutukan ibunya akhirnya sadar dan

berubah menjadi anak yang saleh dan taat

pada ibunya.

2.

Paman

tua, lugu, baik, suka menolong

86

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

3. Merangkai Deretan Peristiwa Menjadi Kerangka Cerita

Setelah kamu menentukan peristiwa-peristiwa dalam cerita, kegiatan berikutnya

adalah merangkai deretan peristiwa sehingga menjadi kerangka cerita. Lakukan

kegiatan itu dalam kelompokmu! Bandingkan hasil kegiatan kelompokmu dengan

kerangka cerita berikut ini!

4. Merancang Penampilan (Variasi/Improvisasi Suara, Lafal, Intonasi, dan Mimik

yang Tepat) dalam Bercerita

Setelah kamu menyusun kerangka cerita, kamu perlu membuat rancangan

penampilan. Dalam menyusun rancangan penampilan, kamu perlu membedakan mana

Ibu Cengkuk marah dengan mengucapkan kata kutukan kepada Cengkuk karena ia telah

menjual tanah pekarangan yang ditempati ibunya kepada rentenir. Hal ini menyebabkan ibu Cengkuk

diusir oleh rentenir dan terpaksa menumpang ditetangganya. Uang hasil penjualan tanah digunakan

Cengkuk untuk berjudi dan habis.

Cengkuk tidak berani menemui ibunya dan memutuskan untuk pulang ke rumah pamannya

dan baru menyesali apa yang telah dilakukannya. Penyesalan itu menyebabkan Cengkuk sakit

dan bermacam obat sudah diminumnya tapi sakitnya tidak sembuh. Salah satu tetangga paman

Cengkuk menyarankan supaya mendatangkan Kyai Ibrahim untuk mengobati Cengkuk. Saran

itu diikuti, paman Cengkuk mendatangi rumah Kyai Ibrahim dan mengajaknya ke rumah untuk

mengobati Cengkuk.

Sesampai di rumah Kyai Ibrahim memegang tangan Cengkuk dan mengatakan bahwa

Cengkuk kena penyakit kutukan dari ibunya. Untuk itu Kyai Ibrahim menyarankan agar ibu Cengkuk

didatangkan.

Paman Cengkuk mendatangi ibu Cengkuk dan memintanya untuk datang ke rumahnya.

Ketika tiba di rumah paman Cengkuk, Kyai Ibrahim memberitahukan bahwa anaknya sakit. Akan

tetapi, sang ibu tidak mau tahu karena hatinya masih terasa sakit.

Melihat kenyataan itu, tiba-tiba Kyai Ibrahim mengambil pisau dapur yang ada di meja dan

masuk ke kamar untuk membunuh Cengkuk agar ia tidak menderita terlalu lama. Akhirnya ibu

Cengkuk mau memaafkan dan Cengkuk pun sembuh. Sejak itu, Cengkuk berubah menjadi anak

yang taat pada ibunya dan salih.

3.

Ibu

tua, sengsara karena ulah anaknya, sayang

pada anak

4.

Kyai Ibrahim

suka menolong dan bijaksana

87

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

5.

Berlatih Bercerita Berdasarkan Rancangan yang Disusun

Pada bagian sebelumnya kamu sudah mengenali mana pernyataan narator dan

mana dialog tokoh serta sudah membuat rancangan penggunaan suara, lafal, intonasi,

gestur, dan mimik pada setiap peristiwa. Selanjutnya berlatihlah bercerita berdasarkan

rancangan yang kamu buat di kelompokmu!

yang merupakan pernyataan pencerita atau narator dan mana yang merupakan dialog

tokoh. Selain itu, kamu perlu memberi tanda atau penjelasan tentang penggunaan

variasi suara, lafal, intonasi, dan mimik yang tepat! Perhatikan contoh berikut

Cerita/Pernyataan

Suara

Lafal

Intonasi

Gesture

Mimik

Segala nasihat dari

ibunya tidak satu pun

yang diindahkan.

Sampai-sampai

ibunya terpaksa

mengeluarkan kata-

kata pantangan

dari mulutnya yang

tidak seharusnya

diperuntukkan bagi

anaknya. (

Pencerita

)

netral

Jelas netral

lengan

sekali-

sekali

diangkat

netral

“Kamu memang anak

durhaka! Anak yang

tak tahu membalas

budi! Kalau selalu

demikian tingkahmu,

yah ... saya rela

kehilangan kamu!”.

(

Dialog tokoh

)

Meniru-

kan suara

orang tua,

jelas

meninggi

jari–jari

menunjuk

pada anak-

nya

mengernyit,

marah

Namun, si Cengkuk

tidak menggubris

kata-kata ibunya.

(Pencerita)

netral

jelas

netral

lengan

sekali-

sekali

diangkat

netral

88

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Bacalah informasi berikut untuk menambah wawasanmu tentang teknik bercerita.

a. Agar bisa bercerita dengan baik dan menarik, ada beberapa hal yang perlu kamu

perhatikan.

b.

Bahan cerita dapat diambil dari peristiwa yang diamati secara langsung baik melalui televisi,

majalah, maupun dari buku cerita.

c.

Pencerita memahami (1) rangkaian peristiwa atau kerangka cerita, (2) karakter tokoh, dan (3)

tema dan pesan cerita.

d.

Pencerita memahami komentar pengarang dan dan dialog tokoh.

e.

Pencerita menghayati peristiwa -peristiwa atau adegan-adegan dalam cerita.

f.

Pencerita memiliki gambaran penampilan peristiwa demi peristiwa dalam bercerita, yang

mencakup (1) tempat dan posisi setiap adegan bercerita, (2) kejelasan pelafalan, (3) variasi

atau warna suara dan intonasi setiap adegan, dan (4) gesture serta mimik setiap adegan.

Penguasaan dan penghayatan dongeng ini mencakup antara lain jalan cerita, sifat-sifat

tokoh, pokok persoalan, dan pesan yang ada dalam dongeng.

g.

Tempat dan posisi yang enak dapat membuat kamu leluasa bergerak dan berekspresi.

Dengan pelafalan yang jelas pendengar bisa memahami apa yang kamu sampaikan. Suara

yang bervariasi serta intonasinya yang tidak monoton membuat pendengar atau penonton

bisa terbantu untuk menggambarkan atau mengimajinasikan karakter tokoh yang mendukung

cerita dan peristiwa yang terjadi dalam dongeng itu di benaknya. Selain itu, gesture (gerak

lengan) dan mimik yang menggambarkan karakter tokoh membuat cerita yang kamu bawakan

sangat menarik.

h.

Apabila bahan cerita berasal dari buku, pencerita perlu hafal atau setengah hafal cerita

tersebut agar dalam bercerita berjalan lancar.

i.

Bercerita dapat dilakukan secara berkelompok dengan cara berbagi peristiwa yang

diceritakan

6. Merancang Bercerita dengan Menggunakan Alat Peraga

Kamu sudah berlatih bercerita dengan menggunakan variasi suara, lafal, intonasi,

gestur, dan mimik yang tepat. Sekarang kamu bisa mengembangkan kemampuan

berceritamu dengan membuat rancangan bercerita dengan menggunakan alat peraga.

Alat peraga yang dimaksud bisa berupa boneka, tongkat, gambar, dan lainnya. Amati

contoh berikut!

89

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

7.

Berlatih Bercerita dengan Alat Peraga dan Menilai Kemampuan Bercerita

Kamu sudah berlatih bercerita dengan menggunakan alat peraga. Berikutnya,

berlatihlah lagi dengan menggunakan suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik pada

setiap peristiwa dan alat peraga! Tentunya alat peraga yang kamu gunakan adalah yang

sesuai atau dibutuhkan dalam peristiwa dalam cerita tersebut. Nilailah kemampuan

bercerita temanmu dengan menggunakan rubrik atau panduan penilaian berikut!

Rubrik Penilaian Kemampuan Bercerita dengan

Menggunakan Alat Peraga

Cerita/Pernyataan

Alat Peraga

“Kamu memang anak durhaka! Anak yang

tak tahu membalas budi!. Kalau selalu

demikian tingkahmu, yah ... saya rela

kehilangan kamu!”. (

Dialog tokoh

)

Tongkat

“Ha...Ha...Ha....Ha...Ha...., Kutukanmu mana

terwujud hai tua renta! Kutukan macam

kamu itu hanya bisa terjadi pada kecoak!

Ha..ha...”’Ujar Cenguk sambil pergi me-

ninggalkan ibunya yang menangis tersedu-

sedu

Botol minuman yang memabukkan

Kecoak

No.

Aspek

Deskripsi

Skor

1234

1

Ide Pokok

Ide pokok/tema yang diceritakan jelas

2.

Peristiwa

Peristiwa diceritakan dengan lengkap

(awal, tengah, akhir) dan urut

3

Suara

Penggunaan suara bervriasi sesuai

dengan dengan karakter tokoh dan

dapat didengar oleh pendengar

4

Lafal

Pengucapan lafal jelas

5

Intonasi

Penggunaan intonasi (tinggi-rendah

suara, keras-lemah nada, cepat-lambat

tempo secara tepat dan proporsional

90

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Pada unit 4, kamu telah belajar menuliskan kembali berita yang dibacakan dalam

beberapa kalimat, yang dimulai dari mendengarkan berita, mencatat pokok-pokok

isi berita, menuliskan kembali pokok- pokok isi berita dlam beberapa kalimat, dan

memberikan tanggapan terhadap isi berita. Kamu juga telah belajar menulis buku harian

dengan menggunakan bahasa yang ekspresif. Pada akhir pembelajaran, kamu juga telah

belajar bersastra, yaitu bercerita dengan memperhatikan lafal, suara, intonasi, mimik, dan

memberdayakan penggunaan alat peraga untuk mendukung ceritamu.

A. Pilihlah satu pilihan jawaban yang paling tepat!

Dengarkanlah berita yang akan dibacakan temanmu berikut ini!

6.

Kelancaran

Cerita dikemukakan secara lancar, tidak

tersendat-sendat sehingga cerita mudah

diikuti

7

Gesture

Penggunaan gerakan lengan dan

tubuh sesuai dengan isi cerita dan

proporsional

8

Mimik

Penggunaan ekspresi wajah sesuai

dengan isi cerita dan proporsional

9.

Alat peraga

Penggunaan alat peraga fungsional dan

menambah keindahan

Keterangan:

1

: sangat kurang

3

: baik

2

: kurang

4

: sangat baik

TOKYO, JUMAT - Tidak ada baterai cadangan atau

colokan

listrik tidak lagi masalah untuk kamera digital

terbaru yang dikembangkan Sony. Prototipe kamera digital yang diperkenalkan, Kamis (13/12), itu dilengkapi

pembangkit listrik mini.

Kamera yang diberi nama “Twirl N’ Take” itu berbentuk mirip alat pemotong pizza. pada salah satu ujungnya

terdapat roda yang dapat berputar. Bagian tersebut berfungsi ibarat turbin, yang jika digerak-gerakkan

Rangkuman

Evaluasi

91

Belajar dari Berbagai Peristiwa

4

penggunanya di atas meja, akan mengaktifkan generator pembangkit listrik. Jadi, pantas kan kalau ia disebut

kamera digital bertenaga tangan.

Hanya dengan gerakan roda terus-menerus selama 15 detik, listrik yang dihasilkan dapat dipakai untuk

memotret sekali. Pengalaman ini tentu akan menyenangkan, khususnya bagi anak-anak. Namun, Sony

belum akan merilis kamera tersebut ke pasaran dalam waktu dekat.

No.

Pertanyaan

B

S

1.

Yang menjadi topik berita pada teks tersebut adalah kamera

digital terbaru Sony.

……

2.

Unsur kebaruan dalam kamera tersebut adalah desainnya

yang unik.

……

3.

Unsur kebaruan kamera tersebut adalah penggunaan pem-

bangkit tenaga listrik mini.

……

4.

Kamera baru tersebut dijuluki kamera digital bertenaga

tangan.

……

5.

Hal itu disebabkan oleh cara mengoperasikannya yang

menggunakan tenaga tangan.

……

6.

Penggunaan turbin yang diputar dengan tangan menyebabkan

kamera tersebut disebut dengan kamera bertenaga tangan.

……

7.

Hanya dengan gerakan roda terus-menerus selama 15

detik, listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk sekali

memotret.

……

8.

Sony telah memasarkan kamera baru tersebut.

……

B. Uji Praktik

1)

Pilihlah satu berita yang kamu sukai!

2)

Buatlah ikhtisar berita tersebut!

3)

Ceritakan dengan menggunakan alat peraga!

92

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam

pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum

kamu kuasai serta bagaimana kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan

dengan memberikan tanda centang (

) pada panduan berikut ini!

No.

Pertanyaan Pemandu

Ya

Tidak

1.

Saya dapat mencatat pokok-pokok isi berita yang saya

dengarkan dengan menggunakan enam pertanyaan

kunci, yaitu: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan

bagaimana.

……

2.

Saya dapat menuliskan kembali pokok-pokok berita yang

saya dengarkan dalam beberapa kalimat.

……

3.

Saya bangga dapat memberikan tanggapan terhadap isi

berita dengan alasan logis.

……

4.

Saya senang dapat menulis buku harian.

……

5.

Saya senang memiliki buku harian.

……

6.

Saya bangga dapat bercerita dengan lafal, intonasi,

ekspresi, dan gesture yang sesuai dengan isi cerita.

……

7.

Saya senang dapat bercerita dengan menggunakan alat

peraga.

……

8.

Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah

diikuti dan membuat saya senang belajar bahasa

Indonesia.

……

Refleksi