Halaman
53
3
3
Bab
Bab
Wujud Zat dan Perubahannya
Air, pepohonan, oksigen yang kamu hirup, dan benda-
benda di sekitar lingkungan adalah zat. Tahukah kamu apakah
zat itu? Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang. Sifat-sifat zat dapat berlainan, bergantung pada keadaan
partikel yang dikandung zat tersebut.
Di alam, kita mengenal zat dalam tiga wujud, yaitu padat,
cair, dan gas. Beberapa zat akan mengalami perubahan, baik
wujud maupun ukuran volumenya ketika suhu atau tekanan zat
diubah. Konsep tersebut mendasari terciptanya termometer,
freezer
(pendingin), lemari es, dan tabung oksigen.
Agar kamu dapat memahami semua hal di atas dengan
benar, pelajari tiap urutan dalam bab ini.
Sumber:
www.acsyouth.org
A
.
Model Partikel
B
.
Perubahan Wujud Zat
C
.
Massa Jenis Zat
D
.
Pemuaian Zat
Hasil yang harus kamu capai:
memahami wujud
zat dan perubahannya.
Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:
• menyelidiki sifat-sifat
zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
•
mendeskripsikan konsep
massa jenis dalam kehidupan sehari-hari;
•
melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
54
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Untuk mempermudahmu dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan sebagai berikut.
Diagram Alur
Diagram Alur
memiliki
terdiri atas
memiliki
dipengaruhi
dipengaruhi
berhubungan dengan
berhubungan dengan
Zat
Wujud
Cair
Massa jenis
Pemuaian
Suhu
Kalor
Padat
Gas
Struktur
55
Wujud Zat dan Perubahannya
Pikirkan jawaban pertanyaan berikut sebelum kamu membaca uraian materi bab ini. Kemudian, periksa
kembali jawabanmu setelah kamu selesai membaca uraian bab ini. Apakah ada yang harus diperbaiki dengan jawaban
tersebut?
1. Benda-benda di alam dapat digolongkan dalam
kelompok
zat padat,
zat cair, dan gas. Sebutkan
contoh-contohnya di lingkungan sekitarmu. Tahu-
kah kamu, apa dasar penge
lompokannya?
2.
Dapatkah wujud
zat suatu benda berubah? Bagai
-
mana proses terjadinya?
A. Model Partikel
Pandanglah segenggam gula pasir yang disimpan dalam
toples transparan (tembus pandang) dari jarak dekat. Apa
yang tampak pada matamu? Butiran-butiran kecil gula pasir
akan tampak oleh matamu. Di antara butiran-butiran gula
pasir tersebut, terdapat ruang-ruang kosong. Sekarang,
pandanglah gula pasir tersebut dari jarak yang berbeda-
beda. Dari mulai 1 meter, 2 meter, 3 meter, dan seterusnya
sampai kalian hanya melihat bahwa yang tampak dalam
toples hanyalah zat berwarna putih. Adapun ruang-ruang
kosong antarbutiran gula pasir sudah tidak terlihat lagi.
Dengan satu pengamatan tersebut, kamu diajak untuk
belajar membayangkan bahwa apa yang tidak terlihat dengan
mata belum tentu tidak ada. Kamu dapat saja tidak melihat
sesuatu, misalnya sejenis bakteri karena terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata. Akan tetapi, dengan bantuan mikroskop
kamu dapat dengan jelas melihatnya. Cincin emas, batang-
batang besi, air minum yang ada dalam gelas, udara yang
kita hirup, dan semua zat yang ada di alam menurut model
partikel disusun oleh partikel-partikel terkecil dari zat yang
bersangkutan.
Partikel-partikel terkecil dari zat yang berbeda memiliki
ukuran yang berbeda pula. Partikel-partikel ini sangat
kecil sehingga dengan bantuan mikroskop paling modern
pun, kita belum dapat melihatnya. Sebutir gula pasir dapat
mengandung bermilyar-milyar partikel. Setiap partikel zat
tersebut tidak diam, tetapi senantiasa melakukan gerakan.
Ruang di antara partikel-partikel tersebut kecil sekali. Ruang
tersebut hanya bisa diisi oleh partikel-partikel dari zat lain
yang ukurannya lebih kecil daripada ruang antarpartikel
tersebut.
Sumber
:
Dokumentasi Penerbit
Tes Materi Awal
Gambar 3.1
Partikel-partikel dalam
zat
dapat diumpamakan sebagai
butiran-butiran gula pasir
dalam toples.
56
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Ayo Coba 3.1
Ayo Coba 3.2
Untuk memperdalam pemahaman imajinasi kamu
tentang adanya partikel-partikel terkecil penyusun suatu zat,
kamu dapat melakukan kegiatan Ayo Coba 3.1
berikut. Coba
kamu buktikan hasil pengamatan yang sudah tertera pada
percobaan tersebut. Pahami juga tiap penjelasannya.
Tujuan
Memahami adanya partikel-partikel penyusun suatu zat
Alat dan bahan
Gelas kimia ukuran 50 mL, 100 mL, dan 250 mL; kacang polong/
jagung; kacang kedelai/beras
Cara kerja
1.
Ke dalam satu buah gelas ukur 50 mL, masuk kan butiran
kacang polong atau bisa digantikan dengan butiran jagung
sehingga mencapai volume 50 mL.
2.
Ke dalam gelas ukur 50 mL yang lain, masukkan butiran kacang
kedelai atau bisa digantikan dengan butiran beras sehingga
mencapai volume 50 mL.
3.
Masuk kan kedua isi gelas ukur itu ke dalam wadah yang
sama, misalnya gelas kimia berukuran 250 mL. Aduk hingga
tercampur. Masukkan campuran dari kacang polong dan
kacang kedelai ke dalam gelas ukur berukuran 100 mL. Amati
berapa volume campuran dari kedua jenis kacang-kacangan
tersebut.
Pertanyaan
Apakah volume campuran lebih kecil, sama, atau lebih besar dari
100 mL? Coba jelaskan mengapa demikian?
Tujuan
Memahami adanya partikel-partikel penyusun suatu zat
Alat dan bahan
Gelas kimia ukuran 50 mL dan 100 mL, alkohol, air suling atau
aquadest
Cara kerja
Siapkan 50 mL alkohol mutlak dan 50 mL air suling atau
aquadest
yang telah diberi sedikit pewarna makanan. Masukkan kedua cairan
tersebut ke dalam gelas ukur berukuran 100 mL. Amati berapa
volume campuran kedua cairan tersebut.
Pertanyaan
Apakah volume campuran lebih kecil, sama, atau lebih besar dari
100 mL? Coba jelaskan mengapa demikian?
Sumber
:
Dokumentasi Penerbit
Sumber
:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 3.2
Volume pada pencampuran
kacang polong dan kedelai
tidak sama dengan volume yang
diperhitungkan.
Gambar 3.3
Volume pada pencampuran
alkohol dan air tidak sama
dengan yang diperhitungkan.
57
Wujud Zat dan Perubahannya
Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh dari kedua
kegiatan tersebut? Dari kegiatan Ayo Coba 3.1
diperoleh data
bahwa volume campuran antara kacang polong dan kacang
kedelai kurang dari 100 mL. Begitu pula pada kegiatan Ayo Coba
3.2
diperoleh data bahwa campuran antara alkohol mutlak dan
aquadest
memberikan volume larutan kurang dari 100 mL
(tepatnya hanya sekitar 97 mL).
Keberadaan ruang kosong antarpartikel pada kedua
kegiatan di atas menyebabkan volume campuran menjadi
kurang dari yang diperhitungkan.
Kegiatan Ayo Coba 3.1
dan Ayo Coba 3.2
telah mem-
berikan petunjuk padamu bahwa setiap zat tersusun atas
partikel-partikel terkecil yang terdapat pada zat tersebut.
Namun, perlu diketahui bahwa ruang kosong antarbutiran
kacang polong dan kacang kedelai yang terlihat tidak ada
apa-apanya, sebenarnya berisi udara. Sementara di antara
partikel-partikel terkecil penyusun zat, sama sekali tidak
terdapat apa-apa atau vakum.
Gambar 3.4
Model struktur untuk
(a) wujud padat, (b) wujud cair,
dan (c) wujud gas.
Jelaskan olehmu mengenai partikel-partikel
penyusun zat.
Kerjakanlah di buku latihanmu.
Soal Penguasaan Materi 3.1
B. Perubahan Wujud Zat
Pada uraian sebelumnya, kita telah membahas bahwa
semua materi atau zat yang kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari merupakan kumpulan dari satu macam atau
lebih partikel yang sangat kecil. Di kelas VIII nanti kamu
akan belajar bahwa partikel-partikel terkecil penyusun
zat ada tiga macam, yaitu atom, ion, dan molekul. Dalam
pembahasan kali ini kita belum perlu untuk membedakan
jenis-jenis partikel terkecil tersebut.
b
c
a
Dalam keadaan berwujud padat, suatu zat tersusun atas
partikel-partikel terkecil dari zat tersebut. Partikel tersebut
teratur susunannya dan masing-masing tetap berada pada
tempatnya (tidak berpindah tempat) disebabkan ikatan yang
58
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
kuat antarpartikel (lihat Gambar 3.4 a). Namun, partikel-
partikel tersebut masih tetap membuat gerakan berupa
getaran (vibrasi) di tempatnya masing-masing.
Getaran ini akan semakin cepat dengan bertambahnya
suhu zat. Jika kecepatan getaran ini terus meningkat, suatu saat
ikatan antarpartikelnya tidak mampu lagi mem pertahankan
keteraturan dalam susunannya. Perubahan susunan partikel
dari teratur menjadi tidak teratur, akan teramati oleh mata kita
sebagai peristiwa meleleh atau mencair. Suhu pada saat zat
meleleh disebut titik leleh. Sebagai contoh, air memiliki titik
leleh 0
o
C pada tekanan 1 atm. Titik leleh suatu zat sama dengan
titik bekunya ( suhu saat zat membeku).
Dalam keadaan berwujud cair, jarak antarpartikel
terkecil dari suatu zat masih relatif berdekatan, namun
sudah tidak memiliki susunan lagi atau tidak beraturan
(lihat Gambar 3.4 b). Ikatan antara satu partikel dan partikel
lainnya lemah sehingga tiap-tiap partikel bisa berpindah dari
satu tempat ke tempat lain. Seperti halnya zat padat, gerakan
partikel-partikel dalam zat cair akan semakin cepat dengan
bertambahnya suhu. Jika gaya tarik antarpartikel tidak
mampu menahan kecepatan gerakan ini, partikel tersebut
akan meninggalkan kelompok partikel-partikel lain atau
disebut juga menguap.
Dengan semakin tingginya suhu, partikel-partikel yang
meninggalkan kelompoknya akan semakin banyak. Jika
suatu cairan sudah memiliki atau mencapai suhu tertentu,
pemanasan tidak akan dapat menaikkan suhu cairan ter-
sebut. Suhu pada saat pemanasan suatu cairan tidak lagi
menghasilkan kenaikan suhu merupakan titik didih cairan
tersebut. Sebagai contoh, titik didih air murni pada tekanan
satu atmosfer adalah 100
o
C.
Dalam keadaan berwujud gas, suatu zat tersusun atas
partikel-partikel terkecil dari zat tersebut yang tidak teratur
susunannya. Jarak antarpartikelnya lebih besar dibandingkan
jarak antarpartikel dalam keadaan zat tersebut berwujud
cair (lihat Gambar 3.4 c). Setiap partikel dapat bergerak
bebas dalam ruangan yang ditempatinya dan tidak ada gaya
tarik lagi antarpartikelnya. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, dalam setiap wujud zat, antarpartikel terkecil
penyusun materi dipisahkan oleh ruang hampa (vakum).
Perubahan wujud suatu zat terjadi karena adanya
per ubahan dalam susunan partikel terkecil zat tersebut.
Perubahan struktur antarpartikel bisa terjadi dari satu bentuk
Molekul-molekul
zat gas
ditunjukkan oleh gambar ....
(UAS 2003)
a.
b.
c.
d.
Jawaban (d)
Zat gas memiliki partikel-
partikel dengan sifat
berjauhan dan tidak teratur.
par
t
g
et
a
Molekul-molekul
zat gas
Pembahasan UN
Pembahasan UN
59
Wujud Zat dan Perubahannya
ke bentuk lain. Berikut ini daftar seluruh perubahan struktur
dan wujud yang dapat terjadi pada wujud zat beserta nama
peristiwanya.
Tabel 3.1
Perubahan Wujud Zat
No.
Struktur
Antarpartikel Zat
Sebelum Berubah/
Wujud Zat
Struktur
Antarpartikel Zat
Setelah Berubah/
Wujud Zat
Nama Peristiwa
Perubahan Wujud
1
Padat
Cair
Meleleh atau melebur
2
Padat
Gas
Menyublim
3
Cair
Padat
Membeku
4Cair
Gas
Menguap
5
Gas
Padat
Menyublim
6
Gas
Cair
Mengembun
Skema perubahan wujud zat yang terjadi dapat digambarkan
sebagai berikut.
Menyublim
Menguap
Menyublim
Gas
Padat
Cair
Mengembun
Meleleh/melebur
Membeku
Pada Ayo Coba 3.3, kamu akan mengamati peristiwa
perubahan wujud melebur dan mendidih. Contoh zat yang
akan digunakan untuk percobaan ini adalah air murni.
Gambar 3.5
Skema perubahan wujud
zat
Es dipanaskan hingga
mendidih. Perubahan wujud
yang terjadi adalah ....
(UN 2006)
a. padat – cair – gas
b. padat – cair – padat
c. cair – padat – gas
d. cair – padat – cair
Jawaban (a)
Ketika es dipanaskan,
terjadi perubahan wujud
zat dari padat menjadi cair.
Kemudian, es yang mencair
menjadi air tersebut
mendidih menjadi uap yang
merupakan
zat gas.
Es dipanaskan hingga
Pembahasan UN
Pembahasan UN
60
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Ayo Coba 3.3
Perubahan Wujud Zat
Tujuan
Menentukan titik leleh dan titik didih air
Alat dan bahan
• Gelas kimia 100 mL
• Lap atau tisu
• Tabung reaksi
besar
• Statif dan
penjepitnya
• Termometer
–10°C – 150°C
•
Aquades
• Kawat kassa
• Garam dapur
• Kaki tiga
• Es
• Pembakar
spiritus
• Air ledeng
• Korek api
Cara kerja
1.
Susunlah alat seperti tampak pada Gambar 3.6.
2.
Masukkan butiran-butiran es yang terbuat dari air murni
ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering. Kemudian,
tuangkan sedikit air murni ke dalam gelas kimia tersebut
sehingga tidak ada ruangan kosong di antara butiran-
butiran es tersebut. Celupkan ujung termometer ke dalam
gelas kimia tadi. Upayakan agar ujung termometer terletak
di antara butiran-butiran es. Amati perubahan suhu yang
terjadi setelah tercelup di antara butiran es. Catat saat suhu
yang ditunjukkan termometer tidak berubah lagi.
3.
Nyalakan pembakar spiritus dan upayakan agar nyala yang keluar
relatif tetap sama sepanjang percobaan. Catat suhu setiap selang
waktu 2 menit setelah api dinyalakan. Pemanasan terus dilakukan
sampai suhu air yang mendidih tidak berubah lagi. Kemudian,
masukkan data yang diperoleh ke dalam tabel
ini.
Tabel Hasil Pengamatan
Gambar 3.6
Skema percobaan menentukan
titik leleh dan
titik didih.
Statif
Pembakar
Kaki tiga
Gelas kimia
Termometer
No.
Waktu/Menit ke
Suhu (°C)
Wujud Zat
1
2
3
4
5
0
2
4
5
6
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Pertanyaan
Setelah kamu menyelesaikan semua langkah percobaan, jawablah
pertanyaan berikut.
1.
Apakah yang dimaksud dengan titik leleh dan titik didih?
2.
Mengapa pada saat terjadi perubahan wujud, suhu zat tidak
berubah?
3. Buatlah grafi
k hubungan perubahan suhu (sumbu-Y) terhadap
waktu (sumbu-X). Berdasarkan grafi
k tersebut, berapakah titik
leleh dan titik didih air?
4.
Mengapa garam dapur pada suhu kamar berwujud padat?
5.
Mengapa alkohol (etanol) pada suhu kamar berwujud cair?
6.
Mengapa oksigen pada suhu kamar berwujud gas?
Lakukan kegiatan dengan
hati-hati, terutama ketika
menyalakan pembakar
spiritus. Jangan bermain-
main dengan api.
61
Wujud Zat dan Perubahannya
C. Massa Jenis Zat
Coba kamu lemparkan sebatang besi dan sebatang kayu
yang berukuran sama ke kolam. Kamu akan melihat bahwa
besi akan tenggelam, sedangkan kayu akan tetap terapung.
Walaupun volume kedua benda tadi sama, keadaan yang
terjadi pada keduanya berbeda. Mengapa demikian? Untuk
mengetahuinya, lakukan Ayo Coba 3.4 berikut ini.
1.
Bagaimana susunan partikel dalam wujud
padat, cair, dan gas?
2.
Jelaskan perbedaan antara membeku dan
mencair.
3.
Telah diketahui titik didih air murni pada
teka n an 1 atm adalah 100
o
C. Apa artinya?
Kerjakanlah di buku latihanmu.
Soal Penguasaan Materi 3.2
Ayo Coba 3.4
Tujuan
Menentukan massa jenis suatu benda
Alat dan bahan
Macam-macam kubus dari bahan yang berbeda, neraca, dan
penggaris
Cara kerja
1.
Timbanglah kubus dengan menggunakan neraca.
2.
Ukur panjang setiap sisi kubus dengan penggaris dan tentukan
volume kubus tersebut.
3.
Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel hasil pengamatan.
Ulangi untuk kubus dari bahan yang berbeda.
Tabel Hasil Pengamatan
No
Nama Benda
Vo l u m e
(cm
3
)
Massa (g)
Massa/Volume
1
Kubus kapur tulis
...
...
...
2
Kubus besi
...
...
...
3
Kubus kayu
...
...
...
4
Kubus aluminium
...
...
...
Pertanyaan
1.
Apakah nilai (massa/volume) masing-masing benda sama?
2.
Disebut apakah pada kolom (massa/ volume)?
3.
Apakah kesimpulan dari kegiatan di atas?
Key Point
Key Point
Hal Penting
Hal Penting
Massa jenis benda
adalah massa per satuan
volume benda tersebut.
Satuan SI untuk
massa jenis
adalah kilogram per meter
kubik (kg/m
3
). Massa jenis
objek yang mengapung di
permukaan air lebih kecil
daripada
massa jenis air.
The density of a body is
its mass per unit volume. The
SI unit for density is kilogram
per cubic metre (Kg/m
3
). The
density of an object that
¾
oats
in water is lower than the
density of water.
Hasil kegiatan di atas menunjukkan bahwa karakteristik
setiap bahan berbeda. Zat penyusun besi lebih rapat dibanding-
kan zat penyusun kayu sehingga massa besi lebih besar daripada
62
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
massa kayu. Kamu tentu mengetahui bahwa dengan massa yang
lebih besar yang akan tenggelam dibandingkan dengan bahan
yang bermassa kecil. Karakteristik bahan ini berhubungan erat
dengan massa jenis. Massa jenis
(baca: rho) diartikan sebagai
massa yang dimiliki suatu zat per satuan volume.
Massa Jenis
Massa
Volume
atau
==
r
m
V
Satuan massa jenis yang paling sering digunakan adalah
g/cm
3
. Massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh suhu atau
temperatur zat tersebut.
1. Mengukur Massa Jenis Zat Padat
Untuk menentukan massa jenis suatu zat padat, langkah
pertama adalah menimbang massa zat padat tersebut.
Kemudian, volume zat padat ditentukan dengan cara me-
masukkannya ke dalam gelas ukur yang sudah berisi air
dalam jumlah tertentu. Setelah itu, permukaan air dalam
gelas ukur akan naik. Selisih antara tinggi permukaan air
sesudah dan sebelum dimasukkan zat padat merupakan
volume zat padat tersebut.
Dengan memasukkan massa dan volume zat padat ke
dalam rumus di atas, kita akan mengetahui massa jenis zat
padat tersebut. Misalnya, aluminium memiliki massa jenis
2,7 g/cm
3
dan timbel memiliki massa jenis 11,4 g/cm
3
. Berdasar-
kan data massa jenis tersebut, kita dapat mengatakan bahwa
1 cm
3
aluminium memiliki massa 2,7 g dan 1 cm
3
timbel
memiliki massa 11,4 g. Aluminium termasuk kelompok
logam ringan, sedangkan timbel termasuk logam berat. Batas
penentuan suatu logam termasuk logam berat atau ringan
adalah harga massa jenis 5 g/cm
3
.
Agar kamu lebih memahami cara penentuan massa jenis
suatu zat, kini coba perhatikan contoh berikut. Bahan yang
akan ditentukan massa jenisnya adalah besi.
1.
Mengukur massa besi (
m
), perhatikan Gambar 3.7.
Hasil pengukuran: 17,176 g.
2.
Mengukur volume besi (
V
), perhatikan Gambar 3.8.
Hasil pengukuran: 2,2 cm
3
.
Massa jenis besi adalah 17,176 g :
2,2 cm
3
= 7,8 g/cm
3
.
2. Mengukur Massa Jenis Zat Cair
Untuk menentukan massa jenis suatu cairan, langkah awal
yang perlu dilakukan adalah menimbang massa gelas ukur
kosong, misalnya terukur 155 g. Kemudian, isilah dengan cairan
Sumber
:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 3.8
Volume
zat padat diukur
dengan menggunakan tabung
yang terisi air dalam jumlah
tertentu.
Sumber
:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 3.7
Massa
zat padat dapat diukur
dengan menggunakan neraca.
63
Wujud Zat dan Perubahannya
yang akan ditentukan massa jenisnya sampai volume tertentu,
misalnya 100 cm
3
. Setelah terisi cairan, timbang kembali gelas
ukur tersebut beserta isinya, misalnya terukur 255 g. Dengan
demikian, dapat diperoleh massa jenis cairan tersebut adalah
(255 – 155) g : 100 cm
3
= 1,0 g/cm
3
.
3. Mengukur Massa Jenis Gas
Dalam menentukan massa jenis suatu gas, kita me-
merlukan bola kaca khusus untuk menimbang gas. Jika
tidak tersedia, kita dapat menggunakan siring jarum suntik
yang telah dimodifi
kasi. Mula-mula, siapkan ruang vakum
dengan volume tertentu di dalam siring. Lalu, massa siring
yang memiliki ruang vakum tersebut ditimbang. Selanjutnya,
ruang hampa dalam siring diisi dengan gas yang akan di-
tentukan massa jenisnya. Siring yang telah berisi gas tersebut
ditimbang massanya. Selisih massa siring antara sebelum dan
sesudah diisi gas merupakan massa gas. Volume gas adalah
volume ruang hampa yang terdapat dalam siring.
Dengan kedua data tersebut, kamu dapat menentukan
massa jenis gas. Sebagai contoh, 100 mL udara memiliki
massa 0,12 g, yang berarti massa jenis udara adalah
0,0012 g/mL atau 1,2 g/L. Contoh lainnya, 100 mL gas helium
memiliki massa 0,017 g maka massa jenis helium adalah
0,00017 g/mL atau 0,17 g/L. Untuk zat berwujud gas, massa
jenisnya juga dipengaruhi oleh tekanan. Perhatikan Tabel 3.2
yang memperlihatkan data massa jenis beberapa zat pada
suhu 0
o
C dan tekanan 1 atmosfer.
1.
Apa saja yang memengaruhi massa jenis
suatu zat?
2.
Diketahui massa suatu zat 500 g dengan
volume 50 cm
3
. Berapakah massa jenis zat
tersebut jika dinyatakan dalam satuan SI?
Kerjakanlah di buku latihanmu.
Soal Penguasaan Materi 3.3
Nama Benda
Massa Jenis
(g/cm
3
)
Aluminium
2,7
Besi
7,8
Emas
19,3
Es
0,917
Tulang
1,7–2,0
Air (4
o
C)
1,00
Air laut
1,025
Bensin
0,68
Alkohol
0,79
Darah
1,03
Udara
1,29
Helium
0,179
CO
2
1,98
Air (uap)
11,34
Tabel 3.2
Massa Jenis
Beberapa Zat
pada Suhu 0°C
dan Tekanan 1
atmosfer
Sumber:
Physics for Scientists and
Engineers,
2002
D. Pemuaian Zat
Pada umumnya, peningkatan suhu suatu zat akan diiringi
oleh peningkatan volume zat, yang disebut pemuaian. Seperti
telah dipelajari sebelumnya, setiap zat baik berwujud padat,
cair, maupun gas tersusun atas partikel-partikel terkecil yang
dapat berupa atom, ion, atau molekul. Peristiwa pemuaian
suatu zat bukan disebabkan oleh ukuran partikel terkecil
penyusun zat yang bertambah besar ukurannya. Akan tetapi,
akibat jarak antarpartikelnya yang semakin besar.
64
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Seperti uraian pada Subbab B, gerakan partikel terkecil
suatu zat akan semakin cepat dengan bertambahnya suhu
suatu zat akibat pemanasan. Semakin cepat gerakan partikel-
partikel tersebut maka partikel memerlukan ruangan yang
lebih besar untuk mempermudah gerakannya. Akibatnya, ruang
antarpartikel menjadi semakin besar. Kamu tidak bisa melihat
pertambahan ruang antarpartikel tersebut karena terlalu kecil
untuk dapat dilihat. Namun, buktinya bisa dilihat dengan
adanya pertambahan volume zat bila suhu zat meningkat.
Akibat pertambahan volume, massa yang dimiliki zat
untuk setiap ukuran volume tertentu akan menurun. Dengan
kata lain, pemuaian suatu zat akan mengakibatkan turunnya
atau berkurangnya massa jenis zat tersebut.
Peristiwa pemuaian dapat terjadi pada setiap wujud
zat baik padat, cair, maupun gas. Gambar 3.9
adalah contoh
pemuaian yang terjadi karena adanya panas matahari.
Perhatikanlah kabel listrik yang terbentang di pinggir jalan
pada siang hari. Apakah yang dapat kamu amati? Jika kita
perhatikan dengan saksama, kabel listrik pada siang hari
akan mengendur. Tahukah kamu penyebabnya?
Sementara itu, pada malam hari udara lebih dingin
sehingga kabel listrik tidak akan mengendur seperti halnya
pada siang hari. Perhatikanlah Gambar 3.10
.
Pada gambar
tersebut, tampak kabel listrik pada malam hari mengalami
pengerutan. Mengapa terjadi demikian?
Penurunan suhu suatu zat umumnya akan diikuti oleh
penurunan volume zat, yang disebut pengerutan. Pada saat
suhu zat turun, kecepatan gerakan partikel-partikel terkecil
suatu zat akan turun sehingga jarak antarpartikelnya
mengecil. Penurunan ruang antarpartikel tersebut tidak
dapat dilihat karena terlalu kecil untuk diamati, bahkan
dengan bantuan mikroskop tercanggih. Namun, buktinya
dapat dilihat dengan adanya penurunan volume zat saat
suhunya turun.
Untuk memahami pemuaian yang terjadi pada zat padat,
zat cair, dan gas, perhatikanlah uraian berikut.
1. Pemuaian Zat Padat
Pernahkah kamu memerhatikan sambungan rel kereta
api? Jika kamu kebetulan melewati rel tersebut, coba amati
sambungan di antara rel. Apakah sambungan tersebut dibuat
rapat atau regang? Ternyata, pada sambungan rel terdapat
celah. Mengapa dibuat demikian? Untuk menjawabnya,
lakukan kegiatan Ayo Coba 3.5
berikut.
Gambar 3.9
Pada siang hari, kabel listrik
tampak mengendur.
Apa penyebabnya?
Gambar 3.10
Pada malam hari, kabel listrik
tampak mengerut.
65
Wujud Zat dan Perubahannya
Pada kegiatan tersebut, ketika ketiga logam dipanaskan,
jarum penunjuk akan menyimpang. Hal tersebut me nunjukkan
bahwa ketiga logam tersebut bertambah panjang. Pertambahan
panjang ini menunjukkan terjadinya pemuaian pada zat
padat. Mengapa benda tersebut dapat bertambah panjang?
Sebenarnya, kamu telah mempelajari peristiwa ini ketika
membahas sifat partikel-partikel zat. Partikel-partikel zat selalu
bergerak. Jika zat tersebut dipanaskan, gerakan partikelnya
akan semakin cepat dan saling menumbuk dengan partikel
tetangganya. Akibatnya, jarak antarpartikel menjadi regang dan
zat padat menjadi bertambah panjang.
Pada rentang suhu tertentu, semakin besar kenaikan
suhu maka semakin besar pertambahan panjangnya. Hasil
percobaan membuktikan bahwa pemuaian setiap zat berbeda-
beda bergantung pada jenis zatnya. Pemuaian aluminium lebih
besar dibandingkan tembaga dan besi. Hasil pemuaian besi
paling kecil dibandingkan tembaga dan aluminium. Besaran
yang membedakan pemuaian setiap jenis zat disebut koefi
sien
muai. Oleh karena setiap benda terdiri atas dimensi panjang,
lebar, dan tinggi, akan terjadi penambahan dimensi tersebut.
Pd k i
b
k ik k i
l
di
k
Ayo Coba 3.5
Tujuan
Mengamati Pemuaian Zat Padat
Alat dan bahan
Alat
musschenbroek,
beberapa batang logam, pembakar spiritus,
dan korek api
Cara kerja
1. Sediakan alat
musschenbroek
, beberapa batang logam yang
berbeda (misalnya aluminium, tembaga, dan besi), dan pem-
bakar spiritus atau pembakar bunsen.
2.
Aturlah alat tersebut agar kedudukan ketiga jarum me nun-
jukkan skala yang sama.
3. Panaskan ketiga batang logam tersebut beberapa menit
dengan pembakar spiritus. Perhatikan jarum penunjuk dari
ke tiga logam tersebut. Apakah yang terjadi?
Sumber
:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 3.11
Alat
musschenbroek
diguna
kan
untuk mengamati pemuaian
pada logam.
Lakukan kegiatan dengan hati-hati, terutama ketika menyalakan
pembakar spiritus. Jangan bermain-main dengan api.
Pertanyaan
1.
Ketika ketiga logam tersebut dipanaskan, apakah jarumnya
bergerak? Menunjukkan apakah pergerakan jarum tersebut?
2.
Apakah penyimpangan jarum dari ketiga logam tersebut sama?
Apakah artinya?
3.
Jika pemanasan kamu teruskan, apakah akibatnya terhadap
pe nambah an panjang zat tersebut?
4.
Berilah kesimpulan hasil kegiatan Ayo Coba 3.5.
66
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
Pada kondisi-kondisi tertentu, kamu dapat mengamati
pemuaian pada arah tertentu saja, dikenal koefi
sien muai
panjang, koefi
sien muai luas, dan koefi
sien muai volume.
Jika panjang mula-mula sebuah benda yang bersuhu
T
0
adalah
ℓ
0
maka panjang setelah dipanaskan sampai
T
adalah
ℓ
. Pertambahan panjang (
D
ℓ
) benda adalah selisih antara
panjang akhir dan panjang mula-mula.
D
ℓ
=
ℓ
–
ℓ
0
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertambahan panjang suatu
benda ditentukan oleh panjang mula-mula (
ℓ
0
), kenaikan suhu
(
ΔT
), dan koefi
sien muai panjang (
). Koefi
sien muai panjang
menunjukkan besarnya pertambahan panjang untuk setiap
D
ℓ
m
pada kenaikan suhu
ΔT
o
C. Secara matematis ditulis:
D
ℓ
=
ℓ
0
.
.
ΔT
Adapun nilai koefi
sien muai panjang beberapa zat dapat
dilihat pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3
Tabel Koefi
sien Muai Panjang Beberapa Zat Padat
No.
Jenis Bahan
Koefi
sien Muai Panjang,
(/°C)
1
Aluminium
0,000025
2
Kuningan
0,000019
3
Besi
0,000029
4 Kaca (
pyrex
)
0,000003
5
Kaca
0,000009
Sumber:
Physics for Scientists and Engineers,
2002
Benda padat tidak hanya berbentuk panjang, tetapi
ada yang berbentuk lempengan atau bidang dan ruang.
Jika benda berupa lempengan, pemuaiannya berupa luas
sehingga ditentukan koefi
sien muai luas (
), yaitu besarnya
penambahan untuk setiap luas (
D
ℓ
×
D
ℓ
) m
2
pada kenaikan
ΔT
o
C. Besar koefi
sien muai luas adalah dua kali koefi
sien
muai panjang.
= 2
Jika benda berupa ruang, pertambangan panjangnya ke
segala arah dan disebut sebagai muai volume. Pada pemuaian
ruang ditentukan koefi
sien muai volume (
), yaitu besarnya
penambahan untuk setiap volume (
D
ℓ
×
D
ℓ
×
D
ℓ
) m
3
pada
kenaikan
ΔT
o
C. Besar koefi
sien muai volume adalah tiga kali
koefi
sien muai panjang.
= 3
67
Wujud Zat dan Perubahannya
2. Pemuaian Zat Cair
Apakah zat cair juga memuai? Pernahkah kamu di-
kejutkan oleh tumpahnya air ketika sedang memasak air?
Mengapa hal itu bisa terjadi? Untuk mempelajarinya, lakukan
kegiatan Ayo Coba 3.6.
Gambar 3.12
Skema percobaan pengamatan
pemuaian
zat cair
Pada kegiatan Ayo Coba 3.6, dibuktikan bahwa zat cair
mengalami pemuaian jika dipanaskan. Pemuaian yang terjadi
pada zat cair hanya pemuaian volume. Hal ini disebabkan zat
cair selalu menempati bentuk dan isinya. Pemuaian zat cair
se tiap benda berbeda-beda bergantung pada suatu besaran
yang disebut koefi
sien muai volume. Semakin besar koefi
sien
muai volumenya, semakin besar pula pemuaiannya. Berikut
ini ditampilkan beberapa koefi
sien muai volume zat cair.
Tabel 3.4
Koefi
sien Muai Volume Beberapa Zat Cair
No.
Nama Zat Cair
Koefi
sien Muai Volume,
(/°C)
1
Alkohol
0,0011
2
Gliserin
0,0005
3
Air
0,00021
4
Raksa
0,00018
Sumber:
Physics for Scientists and Engineers,
2002
Pd k i
A C b 36dib kik
bh
i
Ayo Coba 3.6
Tujuan
Mengamati pemuaian pada zat cair
Alat dan bahan
Labu
erlenmeyer
, zat cair (misalnya air, minyak goreng, dan
alkohol), pipa kapiler, dan sumbat karet
Cara kerja
1. Sediakan labu
erlenmeyer
, zat cair (misalnya air, minyak
goreng, dan alkohol), pipa kapiler, dan sumbat karet.
2.
Masukkan air, minyak goreng, dan alkohol di dalam labu
erlenmeyer
yang disertai pipa yang sudah dipasangkan
melalui sumbat karet. Masukkan ketiga labu tersebut pada
air yang mendidih. Perhatikan Gambar 3.12.
3.
Amati setiap zat cair pada ketiga pipa tersebut.
Pertanyaan
1.
Apakah yang terjadi pada zat cair dalam pipa?
2.
Menunjukkan apakah naiknya zat cair pada pipa?
3.
Apakah naiknya zat cair pada ketiga pipa sama tinggi?
4.
Berilah kesimpulan dari kegiatan di atas.
Alkohol
Minyak goreng
Air
68
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
3. Pemuaian Gas
Pernahkah kamu dikejutkan oleh ledakan balon yang me -
ledak akibat terkena panas? Mengapa hal itu dapat terjadi? untuk
mengetahuinya, lakukanlah kegiatan Ayo Coba 3.7
berikut.
1.
Mengapa alat-alat yang terbuat dari gelas
di laboratorium kebanyakan terbuat dari
bahan kaca
pyrex
?
2. Perhatikan Tabel 3.5 tentang koefi
sien
muai volume beberapa zat cair. Jika kita
memanaskan keempat bahan tersebut
dengan volume mula-mula yang sama
pada suhu di atas 4
o
C, zat cair manakah
yang lebih banyak bertambah volumenya?
Kerjakanlah di buku latihanmu.
Soal Penguasaan Materi 3.4
Ayo Coba 3.7
Tujuan
Mengamati pemuaian gas
Alat dan bahan
Labu
erlenmeyer
, sumbat karet, pipa kaca, pembakar spiritus, dan
gelas kimia
Cara kerja
1. Sediakan labu
erlenmeyer
, sumbat karet, pipa kaca, pembakar
spiritus, dan gelas kimia.
2.
Susunlah alat dan bahan seperti pada Gambar 3.13. Susunan
tersebut menyerupai sebuah alat yang disebut
dilatometer
,
yaitu suatu alat untuk membuktikan pemuaian pada gas.
3. Panaskan gelas
erlenmeyer
. Perhatikan yang terjadi pada zat
cair dalam pipa dan dalam gelas kimia.
Gambar 3.13
Skema percobaan pengamatan
pemuaian gas
Kegiatan tersebut membuktikan bahwa udara di dalam
labu erlenmeyer memuai saat diberikan panas padanya. Udara
dalam tabung
erlenmeyer
mendesak ke pipa. Akibatnya, terjadi
gelembung pada zat cair di dalam gelas kimia. Hal inilah yang
menyebabkan balon dapat meledak ketika kepanasan. Semua
kejadian itu membuktikan bahwa zat gas dapat memuai ketika
dipanaskan. Pemuaian gas yang terjadi yaitu pemuaian gas
pada tekanan yang tetap.
Lakukan kegiatan dengan hati-hati, terutama ketika menyalakan
pembakar spiritus. Jangan bermain-main dengan api.
Pertanyaan
1.
Ketika udara di dalam labu
erlermeyer
dipanaskan, apakah
yang terjadi pada air di dalam gelas kimia?
2.
Menunjukkan apakah terjadinya gelembung pada zat cair di
dalam gelas kimia?
3.
Berilah kesimpulan dari kegiatan ini.
69
Wujud Zat dan Perubahannya
4. Penerapan Prinsip Pemuaian
Konsep pemuaian banyak digunakan dalam bidang
teknologi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Bimetal
Sesuai dengan namanya "bimetal" yang berarti dua
metal (bahan logam), bimetal terbuat dari dua bahan yang
koefi
sien muai panjangnya berbeda. Oleh karena itu, ketika
dipanaskan pemuaiannya tidak sama. Akibatnya, bimetal
akan melengkung ke arah muai panjang yang kecil. Bahan
yang biasa digunakannya adalah baja dan aluminium. Bimetal
digunakan pada setrika listrik dan
rice cooker
(penanak nasi)
untuk memutus dan menyambungkan arus listrik ketika alat
tersebut mencapai suhu tertentu.
b. Pengelingan
Menyambung dua pelat logam menggunakan paku
keling disebut pengelingan. Pengelingan dilakukan dengan
cara memanaskan paku keling sampai berpijar. Setelah
dimasukkan pada lubang, kedua pelat akan disatukan. Pada
keadaan tersebut paku keling dipukul-pukul sampai rata
kemudian didinginkan. Ketika dingin, paku keling akan
menyusut dan menarik kedua pelat logam hingga bersatu.
c. Pemasangan Roda pada Ban Baja
Lokomotif
Konsep pemuaian juga digunakan untuk memasangkan
as roda pada ban baja lokomotif. As roda lokomotif memiliki
ukuran agak lebih besar dari lubang ban baja sehingga pada
keadaan biasa as roda tidak dapat dimasukkan ke dalam ban
baja. Untuk dapat memasukkannya, ban baja dipanaskan
hingga memuai dan lubang roda membesar. Akibatnya, as
roda dapat dimasukkan pada ban baja. Selanjutnya, pen-
dinginan dilakukan sehingga ban baja akan menjepit as roda
dengan kuat.
d. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Jika kamu perhatikan sambungan rel kereta api, ternyata
antara dua rel terdapat celah. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya pemuaian rel ketika siang hari.
Akibat pemuaian ini banyak rel yang menjadi melengkung
disebabkan sambungannya terlalu rapat.
Gambar 3.14
Termometer bimetal pada
setrika listrik
Gambar 3.15
Cara pengelingan logam
Gambar 3.16
As roda lokomotif tempat
dipasangnya ban baja
Gambar 3.17
Sambungan rel kereta api
3.
Jika kita memanaskan air yang memenuhi
suatu wadah, sebagian air ada yang tumpah
ketika mendidih. Membuktikan apakah
itu? Jelaskan.
70
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
•
Setiap zat memiliki wujud. Wujud zat
dapat berbentuk padat, cair, dan gas.
•
Wujud suatu zat ditentukan oleh partikel-
partikel penyusunnya.
•
Setiap zat memiliki massa jenis yang di-
pengaruhi oleh suhu.
•
Pemanasan membuat zat akan memuai
sehingga massa jenis zat akan berkurang.
•
Besar massa jenis ditentukan sesuai per-
samaan berikut.
Massa jenis
Massa
Volume
atau
=
ρ
=
m
V
•
Khusus pada zat berwujud gas, massa
jenisnya juga dipengaruhi oleh tekanan.
•
Besar pertambahan panjang pada pe-
muaian zat padat dirumuskan sebagai
berikut.
D
ℓ
=
ℓ
0
.
.
ΔT
•
Naik turunnya suhu suatu zat berhubung-
an erat dengan kalor yang diterima atau
dilepaskan zat tersebut.
•
Pada perubahan wujud, kalor yang dilepas
atau diterima tidak menyebabkan pe r-
ubahan suhu.
Rangkuman
Rangkuman
Re
à
eksi
Re
à
eksi
Selamat, kamu telah selesai mempelajari
Bab Wujud Zat dan Perubahannya. Menarik,
bukan? Segala bentuk di alam ini memiliki
wujud dan tidak selalu tetap. Ada bermacam-
macam penyebabnya. Salah satunya adalah
kalor yang akan kamu pelajari pada Bab 4.
Setelah mempelajari bab ini, kamu tentu
belum berpuas diri. Mungkin masih banyak
pertanyaan dan materi yang belum terpahami.
Nah
, untuk itu coba kalian baca literatur lain,
seperti buku, koran, majalah, atau membuka
situs internet yang berkaitan dengan topik
bab ini.
Diskusikan temuanmu dengan teman-
teman belajarmu. Jika ada yang tidak di-
mengerti, jangan sungkan bertanya kepada
gurumu.
1.
Mengapa ketika tukang kayu memasang-
kan kaca pada kusen, ukuran kaca tidak
boleh pas dengan ukuran kusen, tetapi
harus lebih kecil?
2.
Pada pemasangan jembatan beton, antara
jembatan dan badan jalan terdapat sam-
bungan yang agak meregang. Mengapa
harus dipasang demikian? Jelaskan.
3.
Bagaimanakah cara membuka tutup botol
dari gabus yang sulit dibuka. Gunakan
prinsip pemuaian untuk melakukannya.
Kerjakanlah di buku latihanmu.
Soal Penguasaan Materi 3.5
71
Wujud Zat dan Perubahannya
1.
Zat tersusun atas partikel-partikel. Sifat-
sifat partikel, diantaranya:
(1) dapat dilihat dengan mata telanjang;
(2) selalu bergerak atau bergetar;
(3) antara partikel satu dan partikel lain
saling tarik;
(4) terdapat ruang antarpartikel antara
partikel satu dan partikel lain.
Pernyataan di atas yang benar adalah no-
mor ....
a.
2, 3, dan 4
c.
1, 3, dan 4
b.
1, 2, dan 3
d.
1, 2, dan 4
2.
Kenaikan suhu benda mengakibatkan getar-
an partikel-partikel benda tersebut ....
a. semakin lambat
b. semakin cepat
c. tidak berubah
d. berhenti
3.
Pada gambar tersebut dari kiri ke kanan ber-
turut-turut menunjukkan model partikel ....
a.
gas, zat cair, zat padat
b.
gas, zat padat, zat cair
c.
zat cair, gas, zat padat
d.
zat padat, zat cair, gas
4.
Besar ikatan antarpartikel paling lemah
terdapat pada ....
a. raksa c. alkohol
b. seng d. oksigen
5.
Bensin dapat digolongkan sebagai zat cair
karena ....
a.
bentuk tidak tetap, volume tidak tetap
b.
bentuk tetap, volume tetap
c.
bentuk tidak tetap, volume tetap
d.
bentuk tetap, volume tidak tetap
6. Udara memiliki massa jenis 1,2 g/L. Manakah
di antara gas berikut yang ketika diisikan
pada balon, balon tidak dapat naik ke udara?
Perhatikan kembali Tabel 3.2.
a. hidrogen
b. nitrogen
c. helium
d. oksigen
7. Es dapat mengapung di permukaan air
karena ....
a. massa jenis es sama dengan massa
jenis air
b. massa jenis es lebih kecil daripada
massa jenis air
c.
massa jenis es lebih besar daripada
massa jenis air
d.
wujud es sama dengan wujud cair
8. Di antara logam-logam berikut, yang me-
miliki massa jenis paling besar adalah ....
a. emas c. besi
b. timbel d. tembaga
9. Berdasarkan Tabel 2.1
di bab 2, logam yang
berwujud cair pada suhu 1.000°C adalah ....
a. emas c. tembaga
b. aluminium d. besi
10. Besarnya massa jenis suatu benda ber-
gantung pada ....
a.
tempat benda tersebut berada
b.
keadaan partikel penyusunnya
c. suhu ruang
d.
massa dan volumenya
11. Sebuah balok dengan ukuran (5×2×1) cm,
memiliki massa 30 gram. Massa jenis balok
tersebut adalah ....
a. 0,5 g/cm
3
b. 1 g/cm
3
c. 3 g/cm
3
d. 6 g/cm
3
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
Kerjakanlah di buku latihanmu
.
T
T
es Kompetensi Bab 3
es Kompetensi Bab 3
72
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII
B. Selesaikan soal-soal berikut dengan benar.
1.
Apakah yang dimaksud dengan zat? Jelas-
kan perbedaan susunan partikel antara zat
padat, zat cair, dan gas.
2. Sepotong emas yang massa jenisnya
1.930 kg/m
3
memiliki volume 10 m
3
.
Berapakah massa emas tersebut?
3.
Mengapa balon udara yang diisi dengan
udara panas dapat terbang?
4.
Perbedaan suhu antara siang dan malam
di daerah gurun yang berudara kering
(mengandung sedikit uap air) lebih besar
dibandingkan dengan di daerah tropis
yang lembap (mengandung banyak uap
air). Jelaskan mengapa timbul perbedaan
tersebut.
5.
Pada bagian awal bacaan bab ini terdapat
satu peta konsep yang berisi tentang konsep-
konsep penting (terdapat dalam kotak)
yang telah kalian pelajari dalam bab ini.
Hubungan bermakna antara konsep-konsep
tersebut ditunjukkan oleh kata penghubung.
Sekarang coba kalian perhatikan lagi se-
tiap konsep yang ada dalam peta konsep
tersebut. Jelaskan dengan kata-kata sendiri
mengenai arti dari setiap konsep tersebut
beserta kaitannya dengan konsep yang lain.
12. Zat memiliki sifat dapat memuai dan
mengerut. Sifat ini disebabkan ....
a.
partikel terkecil suatu zat ukurannya
membesar jika dipanaskan
b.
partikel terkecil suatu zat dapat me-
ngerut jika didinginkan
c.
jarak antarpartikel terkecil suatu zat
dapat berubah
d. partikel terkecil suatu zat dapat me-
muai dan mengerut
13. Prinsip dasar kerja termometer adalah
menggunakan prinsip ....
a. perubahan suhu
b.
pemuaian zat cair
c.
pemuaian zat padat
d. pemuaian gas
14. Perhatikan tabel berikut.
Jenis Bahan
Koefi
sien Muai
Panjang (/
°
C)
Benda 1
0,000024
Benda 2
0,000019
Benda 3
0,000011
Benda 4
0,000009
Jika keempat benda tersebut dipanaskan,
berlaku ....
a.
pertambahan panjang benda 1 lebih
besar daripada benda 4
b. pertambahan panjang benda 2 lebih
besar daripada benda 1
c.
pertambahan panjang benda 4 lebih
besar daripada benda 3
d. pertambahan panjang benda 3 lebih
besar daripada benda 2
15. Jika kita memanaskan air dalam wadah
yang terlalu penuh, ketika mendidih air
ada yang tumpah. Hal ini membuktikan ....
a.
pemuaian zat cair tidak teratur
b.
pemuaian zat padat lebih besar dari-
pada zat cair
c. pemuaian zat cair lebih besar dari-
pada zat padat
d. pemuaian zat padat teratur, sedang-
kan pemuaian zat cair tidak teratur
C. Jawablah soal tantangan berikut dengan tepat.
Mengapa es dapat memiliki massa jenis lebih kecil daripada air, padahal keduanya berasal dari bahan
yang sama, yaitu air?