Halaman
BAB
3
Topik Inti
Desa, tata ruang, sistem
perhubungan, pengangkutan.
Perkembangan kota, Pola
persebaran, pemukiman,
bentang alam, pusat kegiatan.
Urbanisasi.
Pusat pertumbuhan, wilayah
pembangunan, Kawasan Asia
Tenggara, Cina, Korea,
Jepang, Eropa Barat, Amerika
Utara.
Setelah mempelajari dan menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan, serta
interaksi spasial antara desa dan kota, menganalisis kaitan antara konsep wilayah
dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah serta menganalisis
wilayah dan perwilayahan negara maju dan berkembang, diharapkan kalian dapat
memahami adanya interaksi kota-desa serta akibat-akibat yang ditimbulkannya,
juga dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan akibat adanya
pertumbuhan, baik di Indonesia maupun di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika.
Tujuan Pembelajaran
WILAYAH DAN
PERWILAYAHAN
Pasar merupakan salah satu pusat kegiatan. Di pasar terjadi interaksi
antara penjual dan pembeli.
(Sumber:
www.xentana.com
)
86
A. Pengertian Desa, Kaitannya dengan Tata Ruang,
Sistem Perhubungan, dan Pengangkutan
Kata
desa
berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu
deshi
yang
berarti ‘tanah kelahiran’ atau ‘tanah tumpah darah’. Kemudian desa
menjadi suatu istilah yang merujuk pada suatu wilayah hukum di
daerah Jawa pada umumnya. Dinyatakan dalam UU No. 5 Tahun
1979 tentang Pemerintahan Desa bahwa yang dimaksud dengan
desa (Inggris:
the village
) adalah kesatuan wilayah yang ditempati
oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk
di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
organisasi pemerintah terendah langsung di bawah camat, dan
berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mana UU tersebut telah
diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Desa yang dimaksud dalam UU tersebut termasuk antara
lain Nagari di Sumatra Barat, Gampong di Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam, Lembang di Sulawesi Selatan, Kampung di
Kalimantan Selatan dan Papua, Negeri di Maluku. Menurut Pasal
200 UU No. 32 Tahun 2004, ditentukan bahwa dalam Pemerintahan
Daerah, Kabupaten/ Kota dibentuk Pemerintah Daerah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa.
Pembentukan, penghapusan, dan/ atau penggabungan desa
dengan memperhatikan asal-usulnya atau prakarsa masyarakat.
Desa di kabupaten/ kota secara bertahap dapat diubah atau
disesuaikan statusnya menjadi kelurahan sesuai usul dan prakarsa
pemerintah desa bersama badan permusyawaratan desa yang
ditetapkan dengan Perda.
Dibandingkan dengan keadaan atau pun kehidupan kota,
keadaan dan kehidupan di desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.
Bangunan rumah penduduk pada umumnya jarang-jarang atau
terpencar.
2.
Penduduknya relatif kecil atau sedikit.
Desa adalah
kesatuan
masyarakat
hukum terendah
yang berhak
menyelenggarakan
rumah tangganya
dalam ikatan
NKRI.
3.1
POLA PERSEBARAN, HUBUNGAN, SERTA
INTERAKSI ANTARA DESA DAN KOTA
87
3.
Pada umumnya penduduk Indonesia bermata pencaharian
sebagai petani atau nelayan.
4.
Hubungan antara anggota masyarakatnya sangat intim, dengan
ciri kekerabatan, persaudaraan, dan kegotongroyongan.
Dalam kaitannya dengan tata ruang, sistem perhubungan,
dan pengangkutannya, desa memiliki ciri-ciri atau karakteristik
sebagai berikut.
1.
Tata Ruang
Jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya berjauhan,
tidak berjejal seperti di kota. Salah satu contoh bentuk tata
ruang desa adalah seperti yang digambarkan
Soetardjo
Kartohadikusumo.
Ia menggambarkan tata ruang desa di Jawa.
Secara fisik, desa-desa di Jawa, tepinya dipagari dengan tanaman,
misalnya bambu. Di luar pagar desa itu terhampar persawahan
dan atau perladangan. Di bagian dalamnya adalah rumah-rumah
penduduk yang berjejer di kiri kanan jalan desa.
Berdasarkan pasal 215 UU No. 32 Tahun 2004, pembangunan
kawasan pedesaan yang dilakukan oleh kabupaten/ kota dan atau
pihak ketiga mengikutsertakan pemerintah desa dan badan
permusyawaratan desa. Pelaksanaannya dengan memperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut.
a.
Kepentingan masyarakat desa.
b.
Kewenangan desa.
c.
Kelancaran pelaksanaan investasi.
d.
Kelestarian lingkungan hidup.
e.
Keserasian kepentingan antarkawasan dan kepentingan
umum.
2.
Sistem Perhubungan
Di desa, sistem perhubungannya sangat dipengaruhi oleh
kondisi geografisnya. Desa yang kondisi geografisnya berupa
dataran memiliki tingkat kelancaran yang tinggi dibandingkan desa-
desa di daerah perbukitan atau pun pegunungan.
88
CONTOH
3.
Sistem Pengangkutan
Desa-desa di Papua yang letaknya
jauh di pedalaman dan kawasannya
terisolasi oleh hutan, menggunakan
pesawat terbang untuk mencapai desa-
desa lain. Lain halnya dengan desa-desa
di Kalimantan, yang menggunakan perahu
kecil sebagai sarana angkutannya.
Sedangkan desa-desa di Jawa dan
Sumatra pada umumnya menggunakan sarana angkutan darat,
seperti gerobak, delman, sepeda, ojek, atau mobil.
B. Potensi Desa Kaitannya dengan Perkembangan Kota
dan Desa
Potensi dasar suatu desa merupakan modal dasar dari desa
yang bersangkutan dalam melaksanakan pembangunan. Potensi-
potensi desa itu meliputi hal-hal sebagai berikut.
1.
Unsur Lokasi Geografis
Desa merupakan wilayah yang berada di kaki-kaki gunung, di
pedalaman, ataupun di pinggir-pinggir pantai yang jauh dari
kesibukan kehidupan manusia. Cuacanya yang segar dan airnya
yang melimpah merupakan suatu potensi bagi pengembangan
pertanian.
2.
Unsur Keadaan dan Kekayaan Alam
Sebagian besar lahan pedesaan dimanfaatkan sebagai
daerah pertanian, seperti persawahan, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan sebagainya. Produksi pertanian selain
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, juga
dipasarkan ke kota. Dengan demikian, desa merupakan sumber
pangan bagi masyarakat kota.
Gambar 3.1
Sarana angkutan sungai di Kalimantan.
(Sumber:
www.lgsp.or.id
)
89
3.
Unsur Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Sumber daya pedesaan usia produktif merupakan tenaga
kerja yang potensial, dan tidak sedikit yang menganggur karena
kekurangan lapangan kerja. Sedangkan di kota banyak
membutuhkan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja kasar, seperti
tukang bangunan, pekerja pabrik, dan lain-lain. Ini berarti, desa
merupakan sumber tenaga kerja bagi wilayah perkotaan.
4.
Unsur Ideologi-Politik
Penduduk desa belum banyak dipengaruhi oleh ideologi atau
kepentingan-kepentingan luar. Dengan demikian, penyebarluasan,
pemahaman, dan penghayatan, serta pengamalan Pancasila di
pedesaan tak akan banyak mengalami hambatan. Selain itu,
penduduk desa memiliki loyalitas dan ketaatan yang tinggi dalam
melaksanakan ketentuan dan peraturan pemerintah.
5.
Unsur Ekonomi
Tidak sedikit desa di Indonesia yang telah mampu
mengembangkan potensi daerahnya secara optimal, yang ditandai
dengan kemampuan masyarakatnya dalam mengadakan relasi
dan interaksi dengan masyarakat luar, melakukan tukar-menukar
barang dengan wilayah lain, serta kemampuan masyarakatnya
untuk saling memengaruhi dengan penduduk yang ada di daerah
lain. Bila keadaan ekonomi desa sudah demikian, maka
masyarakat dapat dijadikan sebagai mitra kerja bagi masyarakat
perkotaan, misalnya dalam hal penyediaan bahan baku,
permodalan, ataupun pemasaran barang-barang produksi.
6.
Unsur Sosial Budaya
Warga masyarakat pedesaan memiliki hubungan kerabat dan
gotong-royong yang kuat serta memegang norma-norma agama
secara teguh. Ditinjau dari sisi itu, maka desa merupakan benteng-
benteng budaya nasional dari kemungkinan adanya pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.
7.
Unsur Pertahanan Keamanan
Ketenteraman dan ketertiban desa-desa di Indonesia pada
umumnya telah terjamin. Ini ditandai dengan rendahnya tingkat
kriminalitas atau pun kejadian-kejadian pidana lainnya.
90
C. Pola Persebaran dan Pemukiman Desa dalam
Lingkup Bentang Alamnya
Secara garis besar, pola persebaran dan pemukiman desa
dapat dibedakan menjadi pola linear, pola menyusur, dan pola
konsentris (memusat).
1.
Pola Desa Linear
Pola desa semacam ini dapat dijumpai di daerah aliran sungai
atau pun di wilayah yang dilalui oleh jalan (raya). Rumah-rumah
penduduk berderet, memanjang (linear) mengikuti jalur sungai atau
jalan raya. Pola tata guna lahan seperti ini dimaksudkan
memudahkan untuk bepergian ke tempat lain bila ada keperluan,
juga untuk memudahkan pergerakan barang dan jasa.
Keterangan:
1)
arah pengembangan pemukiman penduduk
2)
jalan tembus
3)
12345
1
234
5
1
234
5
12345
daerah industri kecil
4)
lahan pertanian
2.
Pola Desa Menyusur
Pola desa menyusur dapat dijumpai di daerah-daerah pantai.
Persebaran atau perluasan desa biasanya memanjang mengikuti
arah garis pantai.
Gambar 3.2
Pola keruangan desa linear
(Sumber:
Daldjoeni,
1997)
Gambar 3.3
Pola keruangan desa linear
(Sumber:
Google earth,
2006)
91
Keterangan:
1)
arah pengembangan pemukiman penduduk
2)
12345
1
234
5
12345
kawasan industri kecil
3)
daerah pemukiman penduduk.
3.
Pola Desa Konsentris (Memusat)
Pola desa memusat terdapat di wilayah pegunungan, juga di
dataran rendah. Pola macam ini terbentuk mungkin karena
penduduknya berasal dari satu keturunan yang sama, atau juga
karena terdapatnya fasilitas-fasilitas umum yang dibutuhkan
penduduk setempat, seperti mata air, danau, ataupun fasilitas-
fasilitas lainnya.
Keterangan:
1)
fasilitas umum
2)
arah pengembangan pemukiman penduduk
3)
12345678901
1
234567890
1
1
234567890
1
1
234567890
1
12345678901
pemukiman penduduk
4)
daerah industri kecil
Gambar 3.4
Pola keruangan desa menyusur
(Sumber:
Daldjoeni,
1997
)
1
Laut
1
3
222
Gambar 3.5
Pola keruangan desa menyusur
(Sumber:
Google earth,
2006)
Gambar 3.6
Pola keruangan desa memusat
(Sumber:
Daldjoeni,
1997
)
2
1
2
2
4
2
4
92
Kebanyakan pola lokasi desa adalah
berbentuk konsentris, dengan kantor kepala
desa sebagai pusatnya. Di sekitarnya adalah
tempat tinggal penduduk, yang lama kelamaan
-seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk- terbentuklah dusun-dusun baru di
sekitar dusun induk sehingga tidak sedikit desa
yang terdiri dari empat atau lima dusun, bahkan
lebih.
Di Jawa (dulu) pengaturan desa-desanya
memiliki pola yang hampir sama. Yaitu adanya pusat pemerintahan
desa yang berada di tengah desa, kemudian lumbung desa,
pekuburan desa, tempat pemandian umum, pasar, sekolah,
masjid, dan gardu-gardu. Ada pula lapangan khusus untuk
penggembalaan ternak. Di bagian luarnya terhampar lahan
persawahan atau perladangan serta hutan.
Desa yang sudah maju memiliki tata ruang desa yang rapi
dan asri, dengan deretan rumah dan pepohonan di kanan-kiri jalan.
Umumnya setiap rumah memiliki pekarangan yang cukup luas.
Sehingga jarak antara satu rumah dengan yang lainnya seringkali
sangat jarang. Di luar Jawa, terdapat desa-desa atau pemukiman
penduduk di atas air sungai. Rumah-rumah dibangun di atas rakit.
Hal ini karena di sana banyak sungai besar. Di Kalimantan,
misalnya, ada Sungai Barito, Sungai Kapuas, dan Sungai
Mahakam. Di Sumatra ada Sungai Musi, Sungai Batanghari, dan
Sungai Indragiri. Di perairan Riau, penduduk bermukim di atas
perahu (suku laut). Pemukiman di atas air seperti itu tentu saja
tata ruang desanya relatif kecil dan sulit diatur.
Sedangkan berdasarkan lingkup bentang alamnya, wilayah
desa di Indonesia dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa kategori, yaitu sebagai berikut.
a.
Desa pantai
Desa yang terletak di daerah pantai, tentulah
tidak selalu sama, baik dalam pola pengaturan
lahannya maupun dalam corak kehidupan
penduduknya. Semua itu bergantung kepada
kondisi wilayahnya. Pola pengaturan lahan atau
Di luar jawa
terdapat desa/
pemukiman
penduduk di atas
air
Gambar 3.7
Pola keruangan desa memusat
(Sumber:
Google earth,
2006)
Gambar 3.8
Pola keruangan desa pantai.
(Sumber:
Google earth,
2006)
93
juga corak kehidupan penduduk di pantai yang landai tentunya
relatif akan lain dengan yang di pantai perbukitan.
b.
Desa di Dataran Rendah
Desa-desa yang berada di dataran rendah
pun bervariasi sesuai dengan sejarah dan
perkembangannya masing-masing. Desa-
desa di wilayah ini relatif lebih leluasa
dalam mengatur pola lahan atau teritorial-
nya dibandingkan dengan desa-desa di
pantai atau di pegunungan.
c.
Desa di Pegunungan
Di daerah pegunungan, desa-desanya sangat bergantung
pada keadaan alamnya. Rumah-rumah penduduk desa
pegunungan sering terlihat bersaf-saf secara hierarkis, yaitu
di celah-celah perbukitan, di lembah-lembah pegunungan,
atau di kanan-kiri sungai.
d.
Desa Pedalaman
Desa pedalaman adalah desa yang
berada jauh dari kota dan terisolir. Desa-
desa seperti ini masih banyak dijumpai di
pulau Papua dan Kalimantan.
e.
Desa di Perkotaan (sekitar kota)
Desa di perkotaan atau di sekitar kota
merupakan desa yang sudah termasuk
wilayah perkotaan, dan bila telah memenuhi syarat-syarat
tertentu bisa pula disebut kota.
D. Pola Keruangan Kota
1.
Pengertian Kota, Kaitannya dengan Lokasi Pusat Kegiatan,
Tata Ruang, Sistem Pengangkutan, dan Perhubungan
Menurut
Burkhad Hofmeister
(dalam Nurmala Dewi, 1997),
bahwa yang dimaksud dengan
kota
adalah suatu pemusatan
keruangan tempat tinggal dan tempat kerja sama manusia yang
sebagian besar sumber kehidupannya ada pada sektor sekunder
(industri dan perdagangan) dan sektor tersier (jasa dan pelayanan
Kota merupakan
bentang budaya
yang ditimbulkan
oleh unsur alami
dan nonalami.
Gambar 3.9
Pola keruangan dataran rendah
(Sumber:
Google earth,
2006)
Gambar 3.10
Pola keruangan pedalaman
(Sumber:
Google earth,
2006)
94
masyarakat), dengan pembagian kerja yang khusus, pertumbuhan
penduduknya sebagian besar disebabkan oleh tambahan kaum
pendatang, serta mampu melayani kebutuhan barang dan jasa
bagi wilayah yang jauh letaknya. Sedangkan
Bintarto
(dalam
Nurmala Dewi, 1997) mendefinisikan kota sebagai sebuah bentang
budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan nonalami
dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan
corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun
1980, dinyatakan bahwa pada hakikatnya kota mempunyai dua
macam pengertian, yaitu:
a.
suatu wadah yang memiliki batasan administratif
sebagaimana telah diatur dalam perundang-undangan;
b.
sebagai lingkungan kehidupan yang mempunyai ciri nonagraris,
misalnya: ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan yang
berfungsi sebagai pusat pertumbuhan pusat pemukiman.
Menurut pasal 14 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah ditentukan bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah untuk kabupaten/ kota. Merupakan urusan
yang berskala kabupaten/ kota meliputi:
a.
perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b.
perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
c.
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat;
d.
penyediaan sarana dan prasarana umum;
e.
penanganan bidang kesehatan;
f.
penyelenggaraan pendidikan;
g.
penanggulangan masalah sosial;
h.
pelayanan bidang ketenagakerjaan;
i.
fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah;
j.
pengendalian lingkungan hidup;
k.
pelayanan pertahanan;
l.
pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
m. pelayanan administrasi penanaman modal;
n.
penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
o.
urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan.
95
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa
ciri-ciri kota adalah sebagai berikut.
a.
Adanya spesialisasi pekerjaan warganya.
b.
Mata pencaharian penduduk di luar agraris.
c.
Kepadatan penduduk yang tinggi.
d.
Mobilitas penduduk yang cepat.
e.
Tempat pemukiman yang permanen.
f.
Kehidupan agama tidak terlalu ketat.
g.
Pandangan hidup masyarakatnya lebih rasional.
h.
Hubungan sosial di antara mereka terbuka dan luas.
i.
Kurang mempunyai solidaritas sosial.
a.
Kota sebagai Pusat Kegiatan
Kota memiliki banyak fungsi, misalnya: sebagai pusat
pemerintahan, pusat pendidikan, dan pusat hiburan
(pariwisata), atau pun sebagai fungsi-fungsi lainnya. Tidak
setiap kota memiliki fungsi yang sama, mungkin ada yang
berfungsi sebagai pusat kebudayaan saja, sebagai pusat
perdagangan saja, atau fungsi-fungsi khusus lainnya. Tapi,
tidak sedikit pula kota yang memiliki banyak fungsi. Misalnya
kota Jakarta. Di samping sebagai pusat pemerintahan, Jakarta
juga merupakan pusat pendidikan dan pusat rekreasi.
Lebih rinci lagi, fungsi-fungsi kota itu ialah sebagai berikut.
1)
Kota sebagai pusat produksi, baik barang setengah jadi
maupun barang jadi.
2)
Kota sebagai pusat perdagangan, yakni melayani daerah
sekitarnya. Contohnya: Rotterdam, Singapura, dan
Hamburg.
3)
Kota sebagai pusat pemerintahan atau ibu kota negara.
Contohnya: Jakarta, London, Kairo.
4)
Kota sebagai pusat kebudayaan.
Contohnya: Mekah, Yerusalem, dan Vatikan.
5)
Kota sebagai pusat pengobatan dan rekreasi.
Contohnya: Monaco, Palm Beach, Florida, dan Puncak-
Bogor
6)
Kota yang berfungsi ganda. Kota-kota di abad sekarang
banyak yang termasuk kategori ini.
Contohnya: Jakarta, Tokyo, dan Surabaya yang men-
canangkan diri sebagai kota industri, perdagangan,
maritim, dan pendidikan, di samping sebagai pusat
pemerintahan.
Fungsi kota
sebagai:
• Perdagangan
• Pemerintahan
• Kebudayaan
• Pengobatan
dan rekreasi
96
Zona bisnis adalah pusat kegiatan. Di zona ini terdapat
pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik
dalam suatu kota sehingga terdapat bangunan utama
tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, seperti toko,
hotel, restoran, gedung kesenian, kantor pemerintahan,
pusat bisnis, maskapai penerbangan, dan bank.
2)
Zona Transisi
Adalah zona peralihan yang ditempati oleh golongan
lapisan bawah atau yang berpenghasilan rendah.
Kebanyakan didiami oleh para pekerja, buruh kasar,
pedagang kecil yang pada umumnya mereka terlibat dalam
pusat perdagangan dan bisnis di jantung kota. Rumah
mereka kecil, padat, kumuh, dan keberadaannya
terancam. Zona ini merupakan tempat imigran dari desa
atau tempat lain. Sedikit demi sedikit mereka tergusur,
rumah mereka dibongkar untuk dijadikan toko dan kantor.
Di antara pemukiman kumuh tersebut terdapat kegiatan
industri dan perbankan sebagai perluasan dari zona bisnis.
3)
Zona Para Pekerja
Merupakan zona yang paling banyak ditempati pekerja
dengan tingkat ekonomi sedang. Zona ini pemukimannya
lebih baik dari zona transisi karena belum ada pengaruh
dari fungsi industri. Tidak adanya pengaruh disebabkan
zona ini masih dihalangi oleh zona transisi. Zona ini
merupakan tempat kediaman kaum buruh dan pegawai-
pegawai rendahan, yang secara ekonomis mereka lebih
mampu daripada penduduk yang tinggal di zona transisi.
b.
Sistem Tata Ruang Kota
Ernst W. Burgess
menggambarkan tata ruang kota ke dalam zona-
zona lingkaran, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
1)
Zona Bisnis
1. Daerah pusat perdagangan (
central business
dictrict
)
2. Daerah transisi
3. daerah pemukiman pekerja
4. daerah pemukiman kelas menengah
5. Daerah pemukiman pengluju (daerah si kaya,
yang siang hari kosong karena kerja ditempati
pada daerah pusat perdagangan)
Gambar 3.11
Zona-zona Kota
(Sumber:
Geografi 2
, 1997)
97
4)
Zona Kelas Menengah
Zona kelas menengah adalah zona yang dihuni oleh
penduduk yang berstatus menengah. Kondisi ekonomi
stabil, kondisi pemukiman lebih baik sehingga lingkungan
pemukiman teratur, fasilitas pemukiman terencana
dengan baik sehingga kenyamanan dapat dirasakan.
Zona ini merupakan kediaman orang-orang mampu. Di
sinilah adanya rumah-rumah mewah dan vila-vila.
5)
Zona Para Penglaju
Zona para penglaju adalah daerah campuran antara
daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, atau daerah
pedesaan yang banyak berubah menjadi perkotaan.
Lokasinya strategis pada dataran tinggi dengan keindahan
lingkungan dan udara yang sejuk. Zona ini merupakan
tempat orang-orang yang pulang pergi ke tempat
pekerjaannya masing-masing, baik yang menggunakan
mobil pribadi, bis, atau pun kereta api. Pada siang hari
hampir tidak berpenghuni karena penduduk bekerja.
TUGAS
Lihatlah peta Bandung berikut. Kemudian tentukan zona-zona di
wilayah Bandung.
Gambar 3.12
Peta Bandung
(Sumber:
macalester.edu
)
Kepatihan
Dalem Kaum
Pendopo
Lengkong Kecil
Dalem Kaum
Lengkong Besar
Asia Afrika
Asia Afrika
Tamblong
Sunda
Sunda
Tamblong
Naripan
TELECOM
CENTRE
GEDUNG
MERDEKA
CENTRAL
POST
OFFICE
Braga
Braga
MILITARY
MUSEUM
Lembong
Veteran
Naripan
ABC
G. Suniaraja
Banceuy
CATHOLIC
CATEDRAL
Jawa
Police
Ta m a n
lalu-lintas
Santa
Angela
School
Sumbawa
Aceh
Aceh
Sumatra
Bethel
Church
98
c. Sistem Pengangkutan dan
Perhubungan Kota
Sistem pengangkutan dan
perhubungan boleh dikatakan sebagai
urat nadinya kota. Bila salah satunya
macet atau tersendat, akan lumpuhlah
kehidupan kota. Seperti yang sering kita
saksikan selama ini, terutama di kota-
kota besar seperti Jakarta, kemacetan
merupakan masalah klasik yang sering
terjadi setiap hari.
Kemacetan merupakan problema terbesar transportasi di
Jakarta, yang seolah-olah tak pernah bisa diatasi. Bahkan kian
hari, titik-titik kemacetan terus bertambah di ibukota ini. Semua
itu terjadi akibat tidak sebandingnya penambahan jumlah
kendaraan dengan panjang jalan. Setiap tahun, jalan di Jakarta
hanya bertambah sebanyak 4%, sedangkan jumlah kendaraan
bertambah 14%.
2.
Sejarah Pertumbuhan Beberapa Kota di Indonesia
Kota-kota yang terdapat di negeri kita mulanya hanya
merupakan sebuah pemukiman penduduk biasa, seperti desa.
Lama-kelamaan tumbuh dan berkembang berdasarkan latar
belakang atau sejarahnya masing-masing. Ada yang berkembang
karena tempat tersebut merupakan kawasan perdagangan, karena
merupakan pusat perkebunan, pertambangan, atau karena
dijadikan pusat administrasi pemerintahan.
a.
Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai
Pusat Perdagangan
Kota yang tumbuh atas dasar pusat perdagangan, antara lain,
Jakarta, Aceh, dan Ujungpandang. Sejak zaman Portugis,
kota-kota itu merupakan tempat persinggahan dan
perdagangan, tidak hanya pedagang dari Nusantara melainkan
juga dari mancanegara, seperti pedagang dari Portugis,
Spanyol, Belanda, India, Arab, juga Cina. Sekarang kota-kota
itu tidak hanya merupakan pusat perdagangan, melainkan juga
merupakan pusat-pusat pemerintahan.
Saudagar asing
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
kota.
Gambar 3.13
Bandung dan kemacetannya.
(Sumber:
Pikiran Rakyat,
2007)
99
b.
Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai
Pusat Perkebunan
Kota Jambi dan Maluku dapat digolongkan ke dalam jenis
kota yang mengalami pertumbuhan atas dasar pusat
perkebunan.
1)
Jambi, mulanya unit-unit perkebunan yang berskala besar
yang kemudian berkembang seiring dengan peningkatan
pendapatan penduduk dan kemajuan di bidang teknologi.
Sampai pada tahun 1990, Jambi memiliki 48,7% hutan
produksi dan 24,7% hutan konsumsi dari 2.947.200 ha
hutan yang dimilikinya.
2)
Maluku, adalah pusat rempah-rempah yang sejak dulu
telah menjadi rebutan pedagang-pedagang Eropa.
Setelah dikuasai 3,5 abad oleh Belanda, Maluku semakin
berkembang dan sampai sekarang tetap menjadi pusat
perkebunan rempah-rempah.
c.
Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai
Pusat Pertambangan
Yang tergolong ke dalam kota kategori ini, antara lain:
1)
Cepu dan Surabaya tumbuh dan berkembang karena
terdapat pertambangan minyak bumi.
2)
Bangka, Belitung, Linggas, dan Singkep dapat tumbuh
dan berkembang karena adanya sumber tambang timah.
d.
Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai
Pusat Administrasi Pemerintahan
DKI Jakarta dan DI Yogyakarta merupakan kota yang tergolong
kategori ini. Pada abad ke-16, Jakarta atau Jayakarta ketika
itu merupakan pusat kekuasaan Kerajaan Fatahillah.
Sejak Perjanjian Giyanti ditandatangani tahun 1955, Yogya
merupakan pusat kesultanan Yogyakarta, dan pernah menjadi
ibu kota negara pada tahun 1949. Pertumbuhan kota yang
berlatar belakang sebagai pusat administrasi pemerintahan.
Kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dapat
berkembang menjadi pusat pertumbuhan. Hal ini terjadi karena
kota sebagai pusat administrasi pemerintahan biasanya berdiri
berbagai gedung-gedung pemerintahan seperti kantor
kepolisian, gedung pengadilan, dan kantor pemerintahan
100
lainnya. Dengan adanya kantor-kantor pemerintahan maka
akan menarik orang dari wilayah lain untuk datang mengurus
masalah politik, sosial, dan ekonomi. Dengan adanya
aktivitas-aktivitas tersebut, kota akan sering dikunjungi. Hal
ini akan mempercepat kota menjadi pusat pertumbuhan.
3.
Urbanisasi
Urbanisasi
ialah suatu proses berpindahnya penduduk desa
ke kota. Dengan kata lain, urbanisasi merupakan proses terjadinya
masyarakat perkotaan. Urbanisasi biasanya timbul seperti faktor
berikut.
a.
Adanya faktor yang mendorong
(push factors)
penduduk desa
untuk meninggalkan daerah kediamannya. Faktor-faktor
tersebut adalah:
1)
kurangnya lapangan kerja,
2)
terbatasnya kesempatan untuk menambah ilmu
pengetahuan,
3)
kurangnya sarana hiburan, dan sebagainya.
b.
Adanya faktor yang menarik penduduk desa untuk pindah ke
kota
(pull factors)
, yaitu:
1)
tersedianya lapangan kerja yang relatif banyak dan
bermacam-macam,
2)
luasnya kesempatan untuk sekolah, sampai ke jenjang
paling tinggi sekalipun,
3)
tersedianya aneka sarana hiburan dan luasnya pergaulan.
Bintarto
(dalam Nurmala Dewi, 1997) mengemukakan
beberapa program pemerintah dalam mengatasi masalah urbanisasi,
yaitu:
a.
mempelajari, meneliti, dan melaksanakan pengembangan
wilayah di berbagai tempat, terutama di kota-kota besar yang
ada di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa;
b.
mengembangkan industri kecil atau industri rumah tangga di
berbagai daerah pedesaan;
c.
mengatur arus migrasi penduduk dari daerah pedesaan ke
kota melalui kegiatan administratif dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan lainnya;
d.
melancarkan kegiatan Keluarga Berencana (KB) dengan lebih
ketat, baik di desa maupun di kota;
e.
menghidupkan daerah pedesaan dengan berbagai kegiatan
pembangunan, antara lain mengembangkan dan meningkat-
kan jalur transportasi dan komunikasi, sehingga masyarakat
desa tidak merasa tertinggal dari masyarakat kota.
Kesempatan
lapangan kerja di
kota salah satu
penyebab
terjadinya
urbanisasi.
101
f.
Pembangunan perumahan rakyat yang murah dan memenuhi
syarat-syarat kualitas kesehatan di daerah tepian kota,
sehingga dapat dihindari meluasnya pemukiman kumuh.
3.
Perbedaan Pola Tata Ruang di Pedesaan dan di Perkotaan
P.J.M. Nas
(dalam Nurmala Dewi, 1997), mengutip pendapat
Constandse
(dalam Nurmala Dewi, 1997), bahwa perbedaan
antara desa dengan kota adalah sebagai berikut.
a.
Kota kawasannya lebih luas dengan gambaran yang jelas,
sedangkan keadaan pedesaan lebih kecil, bercampur baur,
tanpa gambaran yang tegas.
b.
Masyarakat kota mengenal adanya pembagian kerja, sedang-
kan desa (pedalaman) tidak mengenal pembagian kerja.
c.
Di kota, struktur sosialnya mengenal diferensiasi yang luas,
sedangkan di pedesaan relatif sederhana.
d.
Individualitas memainkan peranan penting dalam kebudayaan
kota, sedangkan di pedesaan didasari oleh tali kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
e.
Kota mengarahkan gaya hidup pada kemajuan, sedangkan
pedesaan lebih berorientasi pada tradisi, dan cenderung
konservatif (bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan,
dan tradisional).
Bintarto
(dalam Nurmala Dewi, 1997), merumuskan perbedaan
antara desa dengan kota yang lebih rinci. Perbedaan-perbedaan
tersebut dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.1 Perbedaan Antara Desa dan Kota
Unsur Pembeda
Desa
Kota
1. Mata pencaharian
2. Ruang Kerja
3. Musim/ cuaca
4. Keahlian
5. Rumah dan tempat kerja
6. Kepadatan penduduk
7. Kontak sosial
8. Stratifikasi penduduk
9. Lembaga-lembaga
10. Kontrol sosial
11. Sifat kelompok masyarakat
12. Mobilitas
13. Status sosial
a. agraris homogen
b. lapangan terbuka
c. penting dan menentukan
d. umum dan tersebar
e. dekat
f. tidak padat
g. frekuensi rendah
h. sederhana dan sedikit
i. terbatas sederhana
j. adat/ tradisi
k. gotong royong
l. rendah
m. stabil
a. nonagraris heterogen
b. ruang terbuka
c. tidak penting
d. ada spesialisasi
e. berjauhan
f. padat
g. frekuensi tinggi
h. kompleks dan banyak
i. banyak dan kompleks
j. hukum/ peraturan
k. individu
l. tinggi
m. labil
102
E. Interaksi Kota
Interaksi
ialah hubungan imbal balik antara pihak-pihak
tertentu, antara orang perseorangan dengan orang perseorangan,
antara perseorangan dengan kelompok, atau dari tanggapan
antarmanusia. Berinteraksi merupakan kebutuhan setiap manusia
dan juga merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa
adanya interaksi, tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Bentuk interaksi kota merupakan hubungan imbal balik
keruangan yang di dalamnya tidak hanya antara manusia saja,
melainkan terjadi pula proses pergerakan materi yang berupa
barang dan peralihan immateri, misalnya informasi, tradisi, atau
pandangan hidup. Interaksi kota dapat terjadi karena berbagai
faktor, antara lain:
1.
adanya kemampuan masyarakat kota,
2.
perluasan jaringan jalan antara kota-kota itu,
3.
kebutuhan imbal balik antara kota-kota itu, atau
4.
adanya pengaruh dari satu kota terhadap kota lainnya.
1.
Manfaat Interaksi Kota
Dalam kenyataannya, wujud interaksi itu tidak hanya
berlangsung antara kota dengan kota, melainkan juga antara kota
dengan desa. Kedua jenis interaksi itu berlangsung terus tanpa
henti. Hal ini dapat kita saksikan dengan hilir mudiknya kendaraan
yang memadati jalan raya, atau pun gaungnya aneka siaran televisi
dan radio dari satu kota ke kota lain atau ke sudut-sudut desa
yang jauh sekalipun.
a.
Pengaruh Positif dan Pengaruh Negatif Interaksi Kota
Adanya interaksi itu menimbulkan aneka pengaruh, baik yang
positif maupun yang negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut
ialah sebagai berikut.
1)
Pengaruh Positif
a)
Tingkat pengetahuan penduduk semakin meningkat.
Peningkatan pengetahuan penduduk itu bisa terjadi
karena pergaulan atau adanya saling tukar informasi
dan pengalaman antarpenduduk; pendirian lembaga-
103
lembaga pendidikan, dan keterampilan (khusus);
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;
dan arus informasi, baik lewat media elektronik
maupun surat kabar.
b)
Bertambahnya kaum cendekiawan di daerah-
daerah pedesaan, sebagai penggerak pembangunan
di daerahnya.
c)
Gairah perekonomian penduduk semakin meningkat.
d)
Adanya alih-alih dan penggunaan teknologi tepat
guna —khususnya di daerah-daerah pedesaan–
dapat meningkatkan aneka produksi masyarakat
sehingga pendapatannya pun semakin meningkat.
e)
Bagi penduduk kota, akan lebih mudah memperoleh
bahan-bahan konsumsi pertanian dengan harga
yang relatif murah.
2)
Pengaruh Negatif
a)
Terbukanya kesempatan kerja dan daya tarik kota
di berbagai bidang telah banyak menyerap tenaga
kerja muda dari desa-desa sehingga desa meng-
alami kekurangan tenaga potensial untuk mengolah
lahan-lahan pertanian, dan pembangunan daerahnya.
b)
Wilayah pedesaan akan menjadi lahan yang menarik
bagi masyarakat kota sehingga tidak sedikit dari
mereka yang membelinya. Wilayah pedesaan ini
dibeli bukan untuk diolah menjadi lahan pertanian
yang produktif, melainkan mereka jadikan tempat-
tempat industri, rekreasi, ataupun sekadar untuk
tempat peristirahatan. Bila tanpa disertai peraturan
yang jelas dan tegas, tidak tertutup kemungkinan
untuk timbulnya hal-hal seperti:
(1) kawasan hijau semakin berkurang,
(2) penyempitan lahan pertanian produktif,
(3) penurunan kemampuan lahan sebagai daerah
tangkapan hujan, dan peresapan air,
(4) rusaknya alam pedesaan sebagai akibat
pencemaran.
104
c)
Timbulnya penetrasi (perembasan)
budaya kota yang kurang sesuai
dengan tradisi pedesaan, misalnya
dalam etika pergaulan dan
pandangan hidup. Hal ini seringkali
menimbulkan keresahan dan
mengganggu stabilitas budaya
pedesaan.
d)
Tumbuhnya para pedagang kaki lima
dan hunian liar yang mengganggu
ketertiban kota.
b.
Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Kota
Terjadinya interaksi antarwilayah, menurut
Edward Ullman
(dalam Nurmala Dewi, 1997)
,
didasari oleh tiga faktor, yaitu
sebagai berikut.
1)
Adanya wilayah yang Saling Melengkapi (Komplemen-
taritas Regional)
Menurut teori ini, hubungan imbal balik antarwilayah akan
terjadi bila di antara keduanya memiliki potensi yang
saling melengkapi atau saling membutuhkan. Wilayah A
memiliki surplus potensi yang tidak dimiliki wilayah B.
Sebaliknya, wilayah B memiliki surplus potensi yang
tidak dimiliki wilayah A. Maka, dengan kondisi seperti itu,
antara keduanya akan timbul interaksi, hubungan imbal
balik antara A dan B (lihat gambar).
Gambar 3.14
Pedagang kaki lima
(Sumber:
Kompas
, 2007)
Wilayah A
Wilayah B
Surplus potensi X
Minus potensi Y
Surplus potensi Y
Minus potensi X
Gambar 3.15
Skema Komplementaritas Regional
105
2)
Adanya Kesempatan Berintervensi
Kesempatan berintervensi diartikan sebagai suatu
kemungkinan adanya perantara yang menghambat
interaksi antarwilayah. Walaupun wilayah A memiliki
surplus potensial yang dibutuhkan wilayah B misalnya,
kemungkinan untuk tidak terjalin interaksi antarkeduanya
bisa saja terjadi. Hal ini karena:
a)
kebutuhan wilayah A atau B dipasok wilayah lain,
atau
b)
surplus potensi yang dimiliki wilayah A atau wilayah
B dipasok ke wilayah lain (lihat gambar).
Wilayah A
Wilayah B
Surplus X
Minus Y
Surplus Y
Minus X
Wilayah C
Surplus X
Minus Y
Kebutuhan A
dipasok oleh C
Kebutuhan B
dipasok oleh C
Interaksi lemah
Gambar 3.16
Skema Interaksi yang Berintervensi
Seperti yang terlihat pada gambar, bila meninjau potensi
yang dimiliki wilayah A dan wilayah B, sangat mungkin
antara keduanya terjadi interaksi. Namun, karena
kebutuhan kedua wilayah itu secara langsung dipasok
oleh wilayah C, maka interaksi antara A dan B melemah.
3)
Interaksi karena Kemudahan
Faktor lain yang mendasari jalinan interaksi antarwilayah
adalah adanya kemudahan, yaitu:
a)
lengkapnya fasilitas komunikasi,
b)
jarak yang relatif dekat,
c)
biaya transportasi yang murah, atau
d)
kelancaran arus transportasi.
106
c.
Teori-teori Interaksi
1)
Teori Gravitasi
Teori ini mulanya dikemukakan oleh
Sir Issac Newton
dalam ilmu fisika, yang kemudian dikembangkan oleh
W.J. Reilly
. Reilly mengadaptasikan teori ini dalam studi
geografi, yaitu untuk menentukan nilai kekuatan interaksi
antardua wilayah atau lebih (d
alam Nurmala Dewi, 1997).
Teori gravitasi keruangan dari Reilly diformulakan dengan
rumus sebagai berikut.
I
AB
=k .
2
AB
BA
)
(d
P . P
Keterangan:
I
AB
= kekuatan interaksi antara wilayah A dengan wilayah B
k = nilai konstanta, yang biasanya dihargakan dengan 1
P
A
= jumlah penduduk wilayah A
P
B
= jumlah penduduk wilayah B
d
AB
= jarak mutlak yang menghubungkan wilayah A ke wilayah B.
Jarak mutlak adalah jarak sebenarnya dari dua tempat atau
lebih yang ingin diketahui kekuatan interaksinya.
Contoh:
Diketahui bahwa kota B letaknya berdekatan dengan dua
buah desa, yaitu Desa A dan Desa C. Jarak dari Desa A
ke kota B setengah kali lebih dekat daripada Desa C.
Jarak dari Desa C ke kota B adalah 100 km. Jumlah
penduduk kota B adalah 50.000 orang. Sedangkan
penduduk Desa A dan Desa C masing-masing berjumlah
1.000 dan 1.100 orang. Dengan desa manakah kota B
paling kuat interaksinya?
Jawab:
Diketahui:
P
A
= 1.000;
P
B
= 50.000;
P
C
= 1.100;
d
AB
= 50 km
(½ x 100); dan d
BC
= 100 km.
maka:
107
a.
Kekuatan interaksi antara Desa A dengan kota
B adalah:
I
AB
=k .
2
AB
BA
)
(d
P . P
=1 .
2
(50)
(50.000)
x
(1.000)
=
2.500
50.000.000
=
20.000
b.
Kekuatan interaksi antara kota B dengan Desa
C adalah:
I
BC
=k .
2
BC
CB
)
(d
P . P
=1 .
2
(100)
(1.100)
x
(50.000)
=
10.000
55.000.000
=
5.500
Jadi, apabila kekuatan interaksi antara Desa A
dengan kota B dengan Desa C kita bandingkan,
maka diperoleh angka perbandingan:
20.000
: 5.500
40 : 11 (lihat gambar)
Interaksi
lebih kuat
A
B
C
Gambar 3. 17
Skema perbandingan kekuatan interaksi antara AB dan BC.
108
2)
Teori Titik Henti
Teori Titik Henti (
The Breaking Point Theory
) digunakan
untuk memperkirakan lokasi strategis yang merupakan
garis pembatas antara dua wilayah. Oleh karena itu, teori
ini bermanfaat dalam memilih lokasi yang tepat untuk
perindustrian, perdagangan, ataupun sebagai tempat
layanan masyarakat, misalnya Puskesmas, kantor
kecamatan, dan sebagainya.
Teori Titik Henti dinyatakan dengan rumus:
A
B
AB
P
P
1
d
+
Keterangan:
D
AB
=
jarak lokasi titik henti, yang diukur dari wilayah yang
jumlah penduduknya lebih kecil (dari wilayah A)
d
AB
=
jarak antara wilayah A dengan B
P
A
=
jumlah penduduk wilayah yang lebih kecil
P
B
=
jumlah penduduk wilayah yang lebih besar
Contoh:
Pemerintah akan mendirikan pasar antara Desa A
dengan kota B. Diketahui bahwa jarak dari wilayah A ke
wilayah B adalah 50 km. Jumlah penduduk A sebanyak
1.000 orang, sedangkan wilayah B 25.000. Di manakah
pasar itu sebaiknya didirikan?
Jawab:
Diketahui: d
AB
= 50 km; P
A
= 1.000; P
B
= 25.000
maka:
D
AB
=
A
B
AB
P
P
1
d
+
=
1.000
25.000
1
d
AB
+
=
25
1
50
+
=
5 1
50
+
= 8,33
109
3)
Teori Potensi Penduduk
Yang dimaksud potensi penduduk ialah kekuatan
(potensi) aliran untuk tiap tempat. Artinya, berapa besar
kemungkinan penduduk suatu wilayah untuk meng-
adakan pergerakan (migrasi) atau berinteraksi dengan
penduduk wilayah lain. Nilai potensi penduduk suatu
wilayah dinyatakan dengan isoplet, yaitu garis-garis
khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang memiliki potensi penduduk yang sama.
Isoplet sangat membantu dalam menentukan suatu
tempat yang dianggap strategis dari pembangunan,
misalnya tempat layanan masyarakat. Untuk mencari nilai
potensi penduduk digunakan rumus berikut.
Misalnya ada tiga wilayah yang ingin diketahui potensi
penduduknya, yaitu Desa A, Desa C, dan Kota B. Maka,
digunakan rumus:
Gambar 3.18
Lokasi titik henti antara Desa A dengan kota B.
Desa A
Kota B
d
AB
= 50 km
8,33 km
lokasi pasar
Dengan demikian, dari hitungan di atas dapat
diketahui bahwa titik henti antara wilayah A dengan
wilayah B adalah 8,33 km diukur dari wilayah A yang
penduduknya lebih kecil. Ini berarti bahwa pem-
bangunan pasar yang strategis adalah sekitar 8.33
km dari wilayah desa (lihat gambar).
110
PP
A
=
2
AX
2
1
A
)d . (
P . k
+
2
AB
B
)d(
P . k
+
2
AC
C
)d(
P . k
PP
B
=
2
BX
2
1
B
)d . (
P . k
+
2
BA
A
)d(
P . k
+
2
BC
C
)d(
P . k
PP
C
=
2
CX
2
1
C
)d . (
P . k
+
2
CA
A
)d(
P . k
+
2
CB
B
)d(
P . k
Keterangan:
PP =
nilai (indeks) potensi penduduk masing-masing
wilayah
P
A
, P
B
, P
C
=
jumlah penduduk masing-masing wilayah
(A, B, C)
d
AX
=
jarak dari kota A ke kota lain yang paling dekat,
yang sama-sama sedang dihitung potensi
penduduknya.
d
AB
=
jarak dari wilayah A ke wilayah B
k
=
konstanta, bernilai 1
Jarak sebenarnya dari masing-masing wilayah (A, B, C)
digambarkan dalam skema berikut ini.
C
B
50 km
100 km
75 km
A
Gambar 3.19
Jarak wilayah A, B, dan wilayah C.
Diketahui:
Jumlah penduduk Desa A (PA) adalah 1.000 orang
Jumlah penduduk Desa C (PC) adalah 2.000 orang
Jumlah penduduk Kota B (PB) adalah 25.000 orang
Maka, nilai potensi penduduk masing-masing wilayah
adalah sebagai berikut.
111
PP
A
=
2
AX
2
1
A
)d . (
P . k
+
2
AB
B
)d(
P . k
+
2
AC
C
)d(
P . k
=
2
2
1
50) . (
1.600
x
1
+
2
50)
(
25.000
x
1
+
2
5)
7(
2.000
x
1
=
625
.000
1
+
500
.2
25.000
+
625
.5
2.000
=
1,6 + 10 + 0,35
=
11,95
PP
B
=
2
BX
2
1
B
)d . (
P . k
+
2
BA
A
)d(
P . k
+
2
BC
C
)d(
P . k
=
2
2
1
50) . (
25.000
x
1
+
2
50)
(
1.000
x
1
+
2
100)
(
2.000
x
1
=
625
.000
25
+
500
.2
1.000
+
000
.
10
2.000
=
40 + 0,4 + 0,2
=
40,60
PP
C
=
2
CX
2
1
C
)d . (
P . k
+
2
CA
A
)d(
P . k
+
2
CB
B
)d(
P . k
=
2
2
1
75) . (
2.000
x
1
+
2
5)
7(
1.000
x
1
+
2
100)
(
25.000
x
1
=
25,406.1
.000 2
+
625
.5
1.000
+
000
.
10
25.000
=
1,42 + 0,18 + 2,5
=4,10
setelah nilai potensi penduduk dari setiap wilayah
diketahui, langkah berikutnya adalah menyusun
persentase potensi penduduk setiap wilayah terhadap
potensi penduduk tertinggi. Dalam hal ini wilayah yang
berpotensi penduduknya lebih tinggi adalah wilayah Kota
B, yaitu sebesar 40,60.
112
Langkah penghitungan persen potensi penduduk (PP)
untuk setiap wilayah.
1)
Persentase PPA =
60
,
40
11,95
x 100%
=
29,43%
2)
Persentase PPB =
60
,
40
40,60
x 100%
=
100%
3)
Persentase PPC =
60
,
40
4,10
x 100%
=
10,10%
Dari hasil penghitungan di atas, diperoleh kesimpulan
bahwa potensi penduduk kota B lebih tinggi dibandingkan
wilayah lainnya. Ini menunjukkan bahwa mobilitas
penduduk kota B lebih tinggi, sedangkan penduduk Desa
C adalah yang paling rendah. Dengan demikian,
pembangunan layanan masyarakat sebaiknya didirikan
di dekat wilayah yang lebih rendah mobilitas pen-
duduknya, yaitu sekitar Desa C dan Desa A.
4)
Teori Grafi
k
Teknik lain untuk mengetahui tinggi-rendahnya interaksi
antarwilayah adalah dengan cara melihat banyak
sedikitnya jalur transportasi, baik darat, laut, maupun
udara, yang menghubungkan antarwilayah. Teori ini
menyatakan bahwa semakin banyak jalur yang
menghubungkan dua wilayah (atau lebih), semakin tinggi
mobilitas atau interaksi antarwilayah-wilayah itu.
Dirumuskan oleh
K. J. Kansky
(dalam Nurmala Dewi,
1997),
bahwa untuk mengetahui tingkat interaksi
antarwilayah dengan teori ini digunakan formula sebagai
berikut.
=
V
e
Keterangan:
β
(Beta) = nilai kelancaran interaksi (konektivitas)
e
= jumlah jaringan yang menghubungkan wilayah-
wilayah tersebut
V
= jumlah wilayah yang ingin diketahui tingkat
interaksinya
β
113
Jawab:
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa
yang paling tinggi tingkat interaksinya adalah
wilayah A.
β
=
V
e
β
=
V
e
=
3
5
=
4
3
=
1,66
=
0,75
2.
Beberapa Aspek Interaksi Kota
1)
Interaksi Kota Aspek Ekonomi
Interaksi kota aspek ekonomi ditandai dengan adanya
pergerakan (baca: pertukaran) barang dan jasa, seperti:
hasil-hasil industri, pertanian atau hasil bumi, hasil-hasil
pertambangan, tenaga kerja, dan sebagainya.
2)
Interaksi Kota Aspek Sosial
Interaksi kota aspek sosial ditandai dengan bertambahnya
jumlah penduduk, perkembangan lembaga-lembaga
sosial, dan sebagainya.
3)
Interaksi Kota Aspek Budaya
Interaksi kota aspek budaya ditandai dengan masuknya
tradisi baru atau berubahnya tradisi lama, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, semakin kompleksnya
keperluan hidup, perkembangan bahasa dan kesenian,
dan sebagainya.
Contoh:
Manakah wilayah di bawah ini yang paling tinggi
interaksinya?
V3
e5
V2
e4
e3
e2
e1
V1
Wilayah A
V1
V2
e1
e2
e3
V4
V3
Wilayah B
114
3.2
PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH
A. Pusat Pertumbuhan dan Konsep yang Mendasarinya
1.
Pengertian
Pusat pertumbuhan
ialah wilayah atau kawasan yang
pertumbuhannya sangat pesat sehingga karena kepesatannya itu
dijadikan sebagai pusat pembangunan yang memengaruhi
kawasan-kawasan lain di sekitarnya. Dengan adanya kawasan-
kawasan yang dijadikan pusat pertumbuhan itu, diharapkan
kawasan-kawasan di sekitarnya turut terpengaruh dan terpicu
untuk maju.
Beberapa contoh kawasan yang merupakan pusat
pertumbuhan, antara lain kota Jakarta – Bogor – Tangerang –
Bekasi atau Jabotabek, pusat industri Batam, segitiga
pertumbuhan Singapura – Johor – Riau atau segitiga SIJORI, dan
sebagainya.
2.
Konsep-konsep Pusat Pertumbuhan
Water Christaller
(dalam Nurmala Dewi, 1997),
ahli geografi
berkebangsaan Jerman, mengatakan bahwa sebagai kawasan
yang berpengaruh luas terhadap wilayah-wilayah di sekitarnya,
pusat pertumbuhan dapat dicitrakan dengan titik-titik simpul yang
berbentuk geometris heksagonal (segi enam). Wilayah segi enam
itu merupakan wilayah-wilayah yang penduduknya terlayani oleh
tempat sentral yang bersangkutan. Tempat-tempat sentral yang
dimaksud dapat berupa pusat-pusat perbelanjaan, kota, atau pun
pusat-pusat kegiatan lainnya. Oleh tempat-tempat sentral itu,
wilayah atau tempat-tempat lain di sekitarnya akan tertarik.
Misalnya, ibukota provinsi dapat menarik beberapa kota atau
ibukota kabupaten, ibukota kabupaten menarik beberapa
kecamatan, dan seterusnya secara hierarkis.
Water Cristaller:
Pusat
pertumbuhan
dicitrakan dengan
titik-titik simpul
yang berbentuk
geometris
heksagonal.
115
Ditinjau dari luas kawasan pengaruhnya,
hierarki sentral dibedakan atas: (1) tempat sentral
berhierarki tiga (k = 3), (2) tempat sentral
berhierarki empat (k = 4), dan (3) tempat sentral
berhierarki tujuh (k = 7).
a.
Tempat Sentral Berhierarki Tiga
Tempat sentral berhierarki tiga adalah pusat
pelayanan yang berupa pasar yang senantiasa
menyediakan barang-barang bagi kawasan-
kawasan di sekitarnya (kasus pasar yang
optimum atau asas pemasaran).
k=3
=6 (
3
1
) + 1
(k = 3) diperoleh dari penjumlahan kawasan
tempat yang sentral (1) dengan satu pertiga (
3
1
)
bagian kawasan yang ada di sekelilingnya yang
jumlahnya ada enam (6).
Untuk membangun lokasi pasar ataupun fasilitas
umum lainnya, sekurang-kurangnya harus di
kawasan yang diperkirakan dapat berpengaruh
terhadap
3
1
penduduk dari keenam kawasan
yang ada di sekitarnya. Sebagai penunjangnya,
maka dalam pembangunan lokasi tersebut perlu
memperhatikan:
Gambar 3.21
Tempat sentral berhierarki tiga dan kawasan
yang dipengaruhinya.
(Sumber:
Geografi 2
, 1997)
1)
jalan beserta sarana angkutannya,
2)
tempat parkir, dan
3)
barang yang diperjualbelikannya.
b.
Tempat Sentral Berhierarki Empat
Tempat sentral berhierarki empat merupakan pusat sentral
yang memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang paling efisien
situasi lalu lintas yang (k = 4) diperoleh dari penjumlahan kawasan
1/3
1/3
1/3
1/3
1/3
1/3
A2
A3
A5
A6
A1
A4
A
Gambar 3.20
Hierarki tempat sentral dan kawasan yang
dipengaruhinya. (Sumber:
Geografi 2
, 1997)
116
1/2
1/2
1/2
1/2
1/2
1/2
tempat sentral (1) dengan setengah (½) bagian
kawasan yang ada di sekitarnya, yang berjumlah
enam (6).
k=4
=
6 (½) + 1
Penempatan lokasi terminal kendaraan
sekurang-kurangnya harus memiliki kawasan
pengaruh setengah dari enam kawasan tetangga-
nya. Dengan demikian, terminal harus berada
pada tempat yang mudah dijangkau oleh para
pemakai jasa angkutan yang secara sentral
memiliki radius relatif sama ke segala arah.
Gambar 3.22
Tempat sentral berhierarki empat dan kawasan
pengaruhnya (Sumber:
Geografi 2
, 1997)
k=7
=
6 (1) + 1
(k = 7) diperoleh dari penjumlahan kawasan
tempat sentral (1) dengan satu (1) bagian
kawasan sekitarnya, yang berjumlah enam (6).
Tempat yang sentral dari pusat kegiatan
administratif pemerintahan pada hierarki
tujuh (k = 7) merupakan kawasan yang luas
jangkauannya. Kawasan tersebut harus mampu
menjangkau dan dijangkau kawasan yang berada
di bawah kekuasaannya. Lokasinya berada di
wilayah yang beradius relatif sama dari semua
arah, berada pada rute kendaraan umum yang
c.
Tempat Sentral Berhierarki Tujuh
Tempat sentral berhierarki tujuh dinamakan juga situasi
administratif yang optimum atau asas administratif, yaitu tempat
sentral yang memengaruhi seluruh bagian wilayah tetangganya.
Situasi administratif yang dimaksud dapat berupa kota pusat
pemerintahan.
terjangkau semua arah. Dengan begitu, diharapkan tidak
menimbulkan kecemburuan sosial di antara warganya.
1
1
1
1
1
1
A
Gambar 3.23
Tempat sentral berhierarki tujuh dan kawasan
yang dipengaruhinya. (Sumber:
Geografi 2
,
1997)
117
B. Wilayah Pembangunan
Pengembangan suatu wilayah di Indonesia diarahkan sesuai
dengan potensi dan kemampuan yang ada. Bila potensi dan
kemampuan wilayah-wilayah itu meningkat, maka strategi
pengembangannya pun turut berubah pula. Sebagai contoh, pada
Pelita II, terdapat empat wilayah yang ditunjuk sebagai pusat
pembangunan utama. Keempat wilayah pembangunan utama
tersebut adalah:
1)
wilayah pembangunan utama A, dengan pusat utama
Medan,
2)
wilayah pembangunan utama B, dengan pusat utama Jakarta,
3)
wilayah pembangunan utama C, dengan pusat utama
Surabaya,
4)
wilayah pembangunan utama D, dengan pusat utama
Ujungpandang.
Seiring dengan kemajuan yang diraih dalam setiap tahapnya,
maka pada Pelita IV pusat pembangunan utama berkembang
menjadi lima buah. Wilayah Pembangunan Utama D dipecah men-
jadi Wilayah Pembangunan Utama D dan Wilayah Pembangunan
Utama E, dengan pusat utama Ambon.
Yang berkembang bukan hanya pusat dan wilayah utama,
melainkan juga pusat pembangunan yang ada pun turut bergeser
dan berkembang pula. Dalam Pelita II, misalnya, di Sumatra Barat
hanya terdapat tiga pusat pembangunan, yaitu Padang, Bukit tinggi,
dan Sawahlunto. Dalam Pelita IV, berkembang menjadi lima pusat
pembangunan, menjadi Padang, Bukit tinggi, Lubuk Sikaping,
Solok, dan Sikakap.
Lebih rinci lagi, kelima wilayah pembangunan utama pada
Pelita IV itu adalah sebagai berikut.
1)
Wilayah Pembangunan Utama A dengan pusat pertumbuhan
utama adalah kota Medan.
118
Wilayah ini meliputi:
a)
Wilayah Pembangunan I, yang terdiri dari provinsi Aceh
dan Sumatra Selatan, pusatnya di Medan.
b)
Wilayah Pembangunan II, yang terdiri dari provinsi
Sumatra Barat dan Riau, pusatnya di Pekan Baru.
2)
Wilayah Pembangunan Utama B, dengan pusat pertumbuhan
utama adalah kota Jakarta.
Wilayah ini meliputi:
a)
Wilayah Pembangunan III, yang terdiri dari provinsi
Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu, pusatnya di
Palembang.
b)
Wilayah Pembangunan IV, yang terdiri dari provinsi
Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI
Yogyakarta, pusatnya di Jakarta.
c)
Wilayah Pembangunan V, yang meliputi provinsi
Kalimantan Barat, pusatnya di Pontianak.
3)
Wilayah Pembangunan Utama C, dengan pusat pertumbuhan
utama adalah kota Surabaya.
Wilayah ini meliputi:
a)
Wilayah Pembangunan VI, yang terdiri dari provinsi Jawa
Timur dan Bali, pusatnya di Surabaya.
b)
Wilayah Pembangunan VII, yang terdiri dari provinsi
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, pusatnya di Balikpapan dan Samarinda.
4)
Wilayah Pembangunan Utama D, dengan pusat pertumbuhan
utama adalah kota Ujungpandang.
Wilayah ini meliputi:
a)
Wilayah Pembangunan VIII, yang terdiri dari provinsi Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Timor Timur,
Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, pusatnya di
Ujungpandang.
b)
Wilayah Pembangunan IX, yang terdiri dari provinsi
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, pusatnya di
Manado.
119
5)
Wilayah Pembangunan Utama F, dengan pusat pertumbuhan
utama adalah Ambon.
Wilayah ini termasuk ke dalam Wilayah Pembangunan X,
yang terdiri dari provinsi Maluku dan Papua.
Beberapa Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Dengan adanya pusat-pusat pertumbuhan itu, ternyata
memberikan pengaruh dan manfaat bagi manusia dalam segala
aspek kehidupannya. Pengaruh-pengaruh dan manfaat tersebut
adalah sebagai berikut.
1)
Pengaruh terhadap pemusatan dan persebaran sumber daya,
antara lain:
a)
pola mobilitas penduduk meningkat,
b)
teknologi dan transportasi semakin meninggi.
2)
Pengaruh terhadap perkembangan ekonomi, antara lain:
a)
meningkatkan kondisi ekonomi penduduk sehingga
kesejahteraan dan kualitas hidupnya lebih baik,
b)
menjadikannya sebagai pusat perdagangan.
3)
Pengaruh terhadap perubahan sosial budaya masyarakat,
antara lain:
a)
pendidikan penduduk semakin meningkat,
b)
masuknya budaya asing atau budaya luar sehingga
timbulnya asimilasi budaya di masyarakat.
A. Peta Bumi Asia, Pembagian Kawasan dan Batas-
batasnya
1.
Peta Bumi Asia
Daratan Asia terbentang dari 1°LU – 79°LU (jika termasuk
Kepulauan Indonesia 11°LS) dan 25°BT – 170°BB. Luasnya sekitar
44.000.000 km
2
. Dengan demikian, keseluruhan daratannya
berada di Belahan Bumi Utara. Asia membentang dari perbatasan
3.3
WILAYAH DAN PERWILAYAHAN
BEBERAPA NEGARA
120
Benua Eropa ke arah timur; dari Arktik ke arah selatan
mencapai Samudra Indonesia; terdapat semenanjung-
semenanjung Arabia, India, Malaya, dan Indo-Cina. Kepulauan
Indonesia merupakan bagian dari Benua Asia, kecuali Papua dan
pulau-pulau di Laut Aru.
2.
Pembagian Kawasan dan Batas-batasnya
a.
Berdasarkan Struktur dan Wujud Fisiknya
Berdasarkan struktur dan wujud fisiknya, Sir Dudley Stamp
(dalam Nurmala Dewi, 1997) membagi Asia ke dalam empat
bagian besar.
1)
Tanah Rendah Utara
Daerah ini seolah-olah meru-
pakan kelanjutan dari dataran rendah
Besar Eropa yang di bagian utaranya
dibatasi oleh Samudra Arktik.
Sebenarnya tanah rendah ini
bukanlah dataran rendah. Hal ini
karena di bagian timur laut terdapat
pegunungan dan di bagian tengahnya
merupakan plato rendah bebatuan
purba yang luas. Wilayah ini dibatasi
oleh pegunungan Ural dari dataran
besar Eropa.
2)
Segitiga Pegunungan Lipatan Muda
Sentral dan plato-plato terdiri dari
pegunungan lipatan sentral dan plato
antarpegunungan. Daerah pegu-
nungan besar dan tanah tinggi ini
membentuk segitiga di Jantung Asia,
yang merupakan bagian dari sistem
pegunungan Tengah Dunia.
Gambar 3.24
Wujud Fisik Utama Asia
(Sumber:
Atlas Indonesia dan Dunia
)
Gambar 3.25
Rangkaian Pegunungan Asia
(Sumber:
Atlas Indonesia dan Dunia
)
121
3)
Plato Tua Selatan
Yang dimaksud plato tua selatan ialah:
a)
Plato Arabia, merupakan plato besar yang
menghadap ke Laut Merah dan melereng
ke timur hingga melalui Lembah Tigris.
b)
Plato Semenanjung India, melereng dari
barat ke timur. Pinggir barat atau yang
curam dikenal sebagai Ghat Barat,
sedangkan pinggir Timur yang rendah
disebut Ghat Timur.
c)
Plato Yunan dan Indo-Cina, merentang dari
negara bagian Shan di Myanmar (Birma)
ke timur. Plato ini banyak terpotong oleh
banyak sungai, seperti Sungai Salwem,
Sungai Mekhong, dan Sungai Yangtze.
4)
Lembah-lembah Sungai Besar dan Dataran
Rendah
Bagian ini merupakan daerah-daerah tanah
rendah yang subur dengan rentangan tanah
aluvial yang luas. Daerah ini meliputi Lembah
Tigris dan Efrat (A), Lembah Indus (B), Lembah Gangga-
Brahmaputra (C), Lembah Irawadi (D), Lembah Menam (E),
Lembah Mekhong (F), Lembah Yangtze (G), dan Lembah
Hwang Ho.
b.
Berdasarkan Hubungan Bangsa-bangsa dan Daerahnya
Berdasarkan aspek ini, kawasan Asia terbagi ke dalam enam
wilayah.
1)
Asia Barat Daya
Meliputi: Yordania, Libanon, Israel, Syria, Irak,
Iran, Kuwait, Arab Saudi, Yaman Siprus,
Bahrain, Qatar, Emirat Arab, dan Oman.
2)
Asia Selatan
Meliputi: India, Pakistan, Afghanistan,
Bangladesh, Nepal, Bhutan dan Srilangka.
3)
Asia Tenggara
Meliputi: Myanmar (Burma), Thailand, Laos,
Kamboja, Vietnam, Malaysia, Singapura,
Indonesia, Brunei Darussalam, dan Filipina.
Gambar 3.26
Plato (dataran tinggi) Arab
(Sumber:
Google earth
, 2006)
Gambar 3.27
Plato (dataran tinggi) India
(Sumber:
Google earth
, 2006)
Gambar 3.28
Asia Barat Daya.
(Sumber:
Ensiklopedia, 2006
)
122
4) Asia Timur
Meliputi: Cina, Korea Utara, Korea Selatan,
Jepang, dan Taiwan.
5) Asia Tengah
Meliputi: Tibet, Turkistan, dan Sinkiang.
6) Asia Utara
Meliputi: Kazakstan, Uzbekistan, Kirgistan,
Tajikistan, Turkmenistan, Armenia, Mongolia, dan
Siberia Selatan.
B. Ciri Khas Kawasan Asia Tenggara
1.
Lokasi Kawasan Asia Tenggara
Asia Tenggara terletak pada 21°LU yang dibatasi
oleh negara Myanmar dan negara yang berada di
ujung selatannya adalah negara kita, Indonesia
(11°LS). Sedangkan wilayah baratnya dibatasi oleh
negara Indonesia, Malaysia, dan Myanmar (95°BT)
dan ujung timurnya berbatasan dengan negara Papua
New Guinea. Jadi, negara Papua New Guinea tidak
termasuk wilayah Asia Tenggara.
Secara geografik, lokasi kawasan Asia Tenggara
terletak antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia,
serta berada di antara Benua Asia sebelah utara,
Benua Australia di selatan, dan di sebelah timurnya
adalah Benua Amerika.
2.
Bentang Alam
Secara geologis, alam Asia Tenggara merupakan daerah
pertemuan dua pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum
Mediterania dan bertemu di Indonesia. Tepatnya di perairan Sibolga,
arah barat laut Palung Banda. Rangkaian pegunungan (lipatan)
muda di atas membentuk suatu busur kurva linear, yang beberapa
bagiannya ada di bawah permukaan laut.
Selain daerah pegunungan lipatan muda, bentang alam Asia
Tenggara terdiri atas daerah batuan tua dan daerah lembah. Daerah
batuan tua terdapat di bagian tengah, yang meliputi Plato Tua
Yunan dan Indo Cina yang terbentuk pada masa pra-kambium,
dan rangkaian Pegunungan Indo-Malaysia. Batuan tua itu banyak
Gambar 3.29
Asia Selatan
(Sumber:
Ensiklopedia
, 2006)
I N D I A
PAKISTAN
AFGANISTAN
MALADEWA
SRILANGKA
Colombo
Male
New Delhi
Kabul
TAJIKISTAN
NEPAL
Katmandu
BANGLADESH
Daka
Kep.
Andaman
(India)
Kep.
Nikobar
(India)
Gambar 3.30
Asia Tenggara
(Sumber:
Ensiklopedia
, 2006)
THAILAND
PHILIPINA
MALAYSIA
KAMBOJA
VIETNAM
MYANMAR
I N D O N E S I A
BRUNEI
DARUSSALAM
SINGAPURA
123
mengandung bijih timah sehingga dapat menopang perekonomian
sebagian negara di wilayah itu.
Di sela-sela rangkaian pegunungan itu terdapat hamparan
dataran rendah yang letaknya di lajur aliran dan delta sungai-sungai
besar di kawasan itu, seperti Sungai Mekong, Sungai Irawadi, Sungai
Salween, Sungai Chao Phraya, dan Sungai Kapuas.
3.
Aspek Kesejarahan
Bangsa-bangsa Asia Tenggara adalah bangsa yang termasuk
ke dalam ras Malayan Mongoloid, yang dalam perkembangan
selanjutnya banyak menerima pengaruh kebudayaan India, Arab
(Gujarat), dan Cina.
Selain memiliki persamaan keturunan, bangsa-bangsa Asia
Tenggara memiliki masa-masa kesejarahan yang hampir sama.
Baik bangsa Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina,
Myanmar (Birma), Vietnam, Laos, dan Kamboja, terkecuali
Thailand, sama-sama pernah dijajah oleh bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris, dan Prancis).
4.
Penduduk dan Kegiatan Perekonomiannya
Jumlah penduduk Asia Tenggara sampai dengan tahun 1991
tercatat sekitar 445 juta jiwa.
Tabel 3.2
Penduduk dan Kegiatan Perekonomiannya
(Sumber:
World Population Data Sheet
, 2002)
Variabel
Negara
Brunei
Filipina
Indonesia
Kamboja
Laos
Malaysia
Myanmar
Singapura
Thailand
Vietnam
Luas
(m
2
)
2.228
300.000
1.948.732
69.900
236.800
330.442
676.577
622
513.115
331.003
Jumlah
Penduduk
400.000
81.600.000
220.763.000
12.600.000
5.600.000
25.100.000
49.500.000
4.200.000
6.310.000
80.800.000
Kepadatan
(Pdk/m
2
)
47
212
94
49
19
56
64
4.489
111
209
Tingkat
Pertumbuhan (%)
1,9 %
2,2 %
1,6 %
1,8 %
2,3 %
2,1 %
1,4 %
0,7 %
0,7 %
1,3 %
Kegiatan
Perekonomian
Pertambangan
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Industri
Pertanian
Pertanian
124
5.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kehidupan Ekonomi di
Asia Tenggara
Kawasan Asia Tenggara memiliki nilai strategis bagi bangsa-
bangsa lain di dunia, baik dilihat dari potensi alam, maupun dari
kondisi geografisnya.
1)
Potensi alam Asia Tenggara memiliki nilai strategis, karena:
a)
menghasilkan hampir 2/3 produksi timah dunia, terutama:
Malaysia, Indonesia, dan Thailand;
b)
penghasil karet alam terbesar di dunia, terutama Malaysia
dan Indonesia;
c)
penghasil kopra terbanyak di dunia, terutama Filipina,
Malaysia, dan Indonesia;
d)
menghasilkan kayu lapis, hasil hutan tropis, dan komoditi
pertanian lainnya;
e)
penghasil beras terbesar di Asia.
2)
Kondisi geografis Asia Tenggara memiliki nilai strategis
karena:
a)
merupakan jembatan perhubungan antarkawasan Asia
dengan Australia, Samudra Pasifik dengan Samudra
Indonesia (Hindia), juga dunia barat dengan dunia
timur;
b)
Bangkok merupakan pelabuhan internasional;
c)
Singapura merupakan pelabuhan transit internasional.
Dengan besarnya potensi pengembangan ekonomi yang
dimiliki oleh bangsa-bangsa Asia tenggara, bermunculanlah
negara-negara industri baru di kawasan itu. Negara-negara
tersebut ialah Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Namun, satu hal
yang masih menjadi kendala ke arah itu, yaitu kualitas sumber
daya manusia di negara-negara Asia tenggara masih rendah.
6.
Posisi Kawasan Asia Tenggara di Dunia
a.
Ditinjau dari Aspek Politis
Asia Tenggara berdasarkan kedudukannya yang terletak di
antara tiga benua: Asia, Amerika, dan Australia menjadikannya
sebagai kawasan yang sangat terbuka bagi pengaruh-pengaruh
berbagai macam politik (baca: kepentingan) dari ketiga benua itu.
Dapat dikatakan bahwa sampai pertengahan abad XX, seluruh
kawasan ini, kecuali Thailand, merupakan kawasan yang terus
bergolak.
125
Pada abad XVI, Belanda melalui VOC, menancapkan kuku-
kuku kekuasaannya atas wilayah Netherlands Indie, yang sejak
tahun 1945 melalui perang kemerdekaan berubah menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pada abad XIX, Inggris mengambil
alih pemerintahan di Myanmar dan Malaya. Prancis menguasai
Indo-Cina. Kemudian pada Perang Asia Timur, kawasan ini, kecuali
Thailand, dikuasai oleh bala tentara Jepang. Sejak berakhirnya
Perang Dunia II, negara-negara di Asia Tenggara satu per satu
mendapatkan kemerdekaan dengan caranya masing-masing.
b.
Ditinjau dari Aspek Ekonomi
Letak Asia Tenggara sangat strategis bagi lalu lintas
perdagangan antara Benua Asia, Australia, dan Amerika. Hal
tersebut menyebabkan kawasan ini mempunyai letak ekonomis
yang menguntungkan. Apalagi negara-negaranya masih
menghadapi persoalan-persoalan ekonomi yang pelik dalam
usahanya untuk menyejahterakan negara masing-masing. Hanya
beberapa negara saja yang sudah dapat mengatasi persoalan
ekonominya, kebanyakan masih memerlukan bantuan PBB dan
badan-badan donor lainnya. Usaha bersama yang dilakukan oleh
bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam menghadapi persoalan ini
ialah dengan mendirikan ASEAN (
Association of South East Asia
Nations
).
c.
Ditinjau dari Aspek Sosial Budaya
Kawasan ini, karena letaknya, pernah menjadi ajang
pertemuan dari pengaruh kebudayaan-kebudayaan utama dalam
sejarah, termasuk agama-agama besar bersaing untuk
mendapatkan pengikut. Berabad-abad kebudayaan India dan
Cina meresap ke dalam kebudayaan kawasan ini. Tidak sedikit
adat kebiasaan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang berasal dari
Timur Tengah, Arab, dan Eropa. Pengaruh kebudayaan Jepang
juga pernah melanda kawasan ini karena sebagian kawasannya
pernah dikuasai oleh pemerintahan militer Jepang selama
beberapa tahun. Semua gelombang pengaruh ini menyebabkan
adanya suatu percampuran berbagai adat dan kebiasaan.
Walaupun demikian, yang tampak paling dominan dalam
kehidupannya sekarang adalah kebudayaan asli daerah mereka
masing-masing.
126
Secara garis besar, struktur geologis RRC, terbagi ke dalam
dua kelompok besar, yaitu Cina bagian utara dan Cina bagian
selatan.
1)
Cina Utara
Cina utara terdiri dari dataran-dataran tinggi. Tanahnya
sebagian besar terdiri dari lapisan tebal
tanah loss, yaitu sejenis tanah endapan,
yang oleh bangsa Cina disebut Tanah
Kuning. Sungainya yang terbesar ialah
Sungai Huang-Ho dengan anak-anak
sungai yang penting, seperti Sungai Fen
di Shansi yang masuk ke Sungai Kuning
Timur Laut dan Sungai Wei Shensi yang
masuk di sebelah barat. Di dataran rendah
antara Hushan dan Pegunungan Shantung
mengalir Sungai Huai, yang juga seperti di
Sungai Kuning sering menimbulkan
bahaya banjir.
C. Kawasan Cina, Korea, dan Jepang
1.
Kawasan Cina
a.
Batas-batas dan Bentang Alamnya
Republik Rakyat Cina luas seluruhnya kira-kira 9,6 juta km
2
.
Di sebelah utara, negara ini berbatasan dengan Rusia dan
Mongolia; sebelah barat berbatasan dengan Pakistan, India, dan
Nepal; sebelah selatan berbatasan dengan negara Myanmar,
Bhutan, Laos, dan Vietnam; dan sebelah timur dengan Korea dan
Jepang.
Gambar 3.31
Peta wilayah Cina, Korea, dan Jepang
(Sumber:
Atlas Indonesia & Dunia)
Tabel 3.3 Karakteristik Negara Asia Timur
Variabel
Negara
Luas
Jumlah Penduduk
Kepadatan (penduduk/m
2
)
Tingkat Pertumbuhan (%)
GNP perkapita (USS)
Cina
9.572.900
1.165.888.000
122
0,9
3950
Korea
Selatan
99.263
43.663.000
440
0,93
1.251
Korea
Utara
122.762
22.227.000
181
0,6
–
Jepang
377.835
124.310.000
328
0,18
25.550
(Sumber:
World Population Data Sheet
, 2002)
127
2)
Cina Selatan
Kawasan ini terdiri dari rangkaian pegunungan dan perbukitan
yang diselingi lembah-lembah sungai. Sungai terbesar adalah
Sungai Jangtse-Kiang, yang juga seperti Sungai Huang-Ho,
berhulu di Tibet. Tetapi, volume air yang diangkut Sungai
Jangtse-Kiang jauh lebih besar daripada Huang-Ho dan juga
lebih baik untuk pelayaran.
b.
Ciri-ciri Kawasan Cina
1)
Lokasi
Secara umum, kawasan Cina
dapat dibedakan menjadi:
a)
plato dan pegunungan tinggi
Tibet, seperti Ledok Tsai,
Plato Tibet, dan Plato Yunan.
b)
Lembah-lembah dan dataran
tinggi, terutama di bagian
timur, seperti Lembah Sungai
Yangtse, Huang-Ho, Hsi-
Kiang, dan dataran tinggi
Manchuria.
c)
Ledok Gunung Sinkiang yang terdiri atas Ledok Tarim,
Gurun Takla Makon, dan Basin Dzungaria.
d)
Stepa Plato Mongolia.
Cina Selatan umumnya beriklim muson, sedangkan bagian
utaranya beriklim kontinental. Curah hujannya bervariasi,
berkisar 50 mm di gurun barat laut dan 3.000 mm di bagian
tenggara. Sedangkan musim hujan umumnya terjadi antara
bulan Mei dan Oktober. Di zona kering, seperti di bagian tengah
Mongolia dan Plato Tibet-Qianghai terjadi pada bulan Juli dan
Agustus.
Bulan-bulan terpanas ialah Juli. Suhu rata-ratanya sekitar
20°C. Daerah tenggara bermusim panas dengan waktu yang
lebih lama, udaranya hangat. Selebihnya musim singkat
dengan hawa yang lembut. Sebaliknya di daerah timur laut
dan Plato Tibet-Qianghai, musim panas lebih singkat, musim
dinginnya lebih lama.
Gambar 3.32
Peta wilayah Cina
(Sumber:
World book)
128
2)
Aspek Kesejarahan
Dengan masuknya bangsa-bangsa Eropa ke Cina, masuk
pula paham-paham dan pengetahuan Barat termasuk di
dalamnya adalah paham nasionalisme, pelopornya adalah
Dr. Sun Yat Sen. Ia bercita-cita mendirikan Cina Baru yang
berdasarkan filsafat San Min Chu I, yaitu tiga dasar
kenegaraan, yang terdiri atas Nasionalisme, Demokrasi, dan
Sosialisme.
Pada tanggal 10 Oktober 1991 pecah pemberontakan di kota
industri Wu Can, yang kemudian merembet ke kota-kota lain.
Seluruh Cina memproklamirkan Republik Cina yang meliputi
Cina Selatan. Cina bagian utara tetap dikuasai pemerintahan
Manchu, sebuah Dinasti Cina terakhir yang terkenal kolot dan
lemah. Demi persatuan, Sun Yat Sen menyetujui pem-
bentukan sebuah negara Republik Cina yang meliputi seluruh
Cina. Sebagai presidennya diangkatlah Yuan Shin Kay,
seorang jenderal dari pemerintahan Manchu. Ternyata Yuan
Shin Kay menyimpang dari cita-cita Republik. Kemudian Sun
Yat Sen mengambil alih kekuasaan.
Seperti halnya kepada bangsa-bangsa Asia lainnya, pada
tahun 1932 Jepang secara terang-terangan memproklamirkan
Manchuria, suatu wilayah bagian pemerintahan Cina, sebagai
salah satu daerah jajahannya. Dengan bahu-membahu
bangsa Cina bertempur melawan agresi Jepang yang telah
merembet ke pesisir dan kota-kota besar Cina. Dengan
meletusnya Perang Pasifik (1941), bantuan Sekutu mengalir
ke Cina sebagai kawan seperjuangan yang bertempur
melawan fasisme Jepang di Asia Timur dan Asia Tenggara.
3)
Potensi Ekonomi, Penduduk, serta Kegiatan Perekonomiannya
Cina adalah negara dengan banyak bangsa (multi-
nasionalitas). Selain bangsa Cina asli, di negara itu banyak
pula bangsa-bangsa lainnya, seperti Bangsa Manchu,
Mongolia, Uygur, Tibet, dan lain-lain. Penduduk Cina Utara
biasa disebut Han, sedangkan penduduk Cina Selatan disebut
Tang Lang. Jumlah penduduk Cina memperlihatkan gejala
kenaikan yang amat cepat. Dalam abad XVII, misalnya jumlah
taksiran ada 100 juta jiwa. Berikutnya, abad XIX mencapai
sekitar 400 juta jiwa dan pada tahun 1993 penduduk Cina
telah mencapai 1.117,5 juta jiwa. Diperkirakan pada tahun
2010, penduduk Cina akan mencapai 1.420,3 juta jiwa.
129
Sebagai akibat dari adanya kelebihan penduduk, terjadilah
emigrasi. Di Cina Selatan, penduduk pada umumnya
bermigrasi ke Nan Yang (Asia Tenggara) dan beberapa
kawasan Pasifik lainnya. Dari Cina Utara terjadi emigrasi ke
Singkiang, Mongolia, dan Manchuria.
Sebenarnya bumi Cina merupakan kawasan yang cukup
subur, terutama di lembah-lembah sungai. Namun, karena
banyaknya pembukaan hutan secara liar, maka banyak
kawasan yang gundul dan kering. Sekarang pemerintah RRC
mengadakan gerakan penghijauan secara besar-besaran. Di
Sungai Kuning dibangun sebuah bendungan raksasa. Selain
untuk mengairi lahan pertanian yang luas, juga untuk
mencegah banjir. Bendungan raksasa juga dibangun di Sungai
Huai dengan fungsi yang sama.
2.
Kawasan Korea
a.
Batas-batas dan Bentang Alamnya
Kawasan Korea letaknya seakan-akan di jantung Asia Timur,
secara keseluruhan merupakan suatu semenanjung. Korea atau
Semenanjung Korea ini terpisah dalam dua kekuasaan yang
berbeda, yaitu setelah perang Korea (1900 – 1953) berakhir,
menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
1)
Korea Utara, batas-batasnya:
a)
bagian utara berbatasan dengan RRC dan Rusia,
b)
bagian timur dengan Jepang,
c)
bagian selatan dengan Korea Selatan,
d)
bagian barat dengan Laut Kuning.
2)
Korea Selatan, batas-batasnya:
a)
bagian utara berbatasan dengan Korea Utara,
b)
bagian timur dengan Laut Jepang,
c)
bagian selatan dengan Laut Cina Selatan,
d)
bagian barat dengan Laut Kuning.
PYONGYANG
SEOUL
Gambar 3.33
Peta wilayah Korea
(Sumber:
Ikdu.com
)
Pyongyang
Seoul
KOREA UTARA
KOREA SELATAN
P. Tsyeyu
130
Secara keseluruhan, kawasan Korea terdiri atas pegunungan
dan sedikit saja yang merupakan dataran rendahnya. Deskripsi
global kawasan Korea tersebut ialah sebagai berikut.
1)
Di kawasan barat terdapat barisan Pegunungan Sobek yang
membentang ke arah barat daya. Dapat ditemukan pula
sungai-sungai, seperti Sungai Han (515 km), Sungai Kum
(401 km), Sungai Yongsan (116 km), dan Sungai Naktong
(525 km).
2)
Di kawasan utara terdapat rangkaian Pegunungan Changi Bai
Shan, Pegunungan Pepi Shan, dan pegunungan Tuman. Di
lereng pegunungan Changi Bai Shan terdapat Sungai Yalu,
Sungai Chong Chon, dan Sungai Taedong.
3)
Di kawasan pantai timur membujur Pegunungan Tobaek.
Kawasan pantai ini tidak terlalu berkelok-kelok sehingga di
sana terdapat lebih banyak pelabuhan dibandingkan dengan
kawasan pantai yang ada di sebelah baratnya.
b.
Ciri-ciri Khas Kawasan Korea
1)
Lokasi (Iklim dan Vegetasi)
Kawasan di Semenanjung Korea umumnya beriklim musim,
yang banyak mendapat pengaruh dari daratan Benua Asia.
Di kawasan bagian utara udaranya kering dan dingin, yang
bertiup dari daerah Siberia. Pada bulan Agustus, suhu rata-
ratanya berkisar antara 20°C – 27°C. Di kawasan selatannya,
udaranya dingin bahkan kadang-kadang mencapai titik beku
dengan suhu rata-rata antara 20°C – 24°C. Curah hujan di
bagian utara berkisar 600 mm hingga 1.300 mm per tahun.
Sedangkan di selatan berkisar antara 500 mm sampai 1.500
mm per tahun.
Korea bagian utara kaya akan berbagai jenis tetumbuhan,
karena sekitar 70% wilayahnya masih tertutup hutan.
Sedangkan di bagian selatan tinggal 62% saja. Hal ini karena
banyaknya pembukaan hutan. Jenis pepohonan yang banyak
tumbuh di kedua kawasan itu ialah cemara, eukaliptus, dan
pinus. Jenis-jenis binatangnya, antara lain links, harimau, dan
beruang. Selain itu ada pula binatang liar lainnya, seperti
antelop dan rusa.
131
2)
Aspek Kesejarahan
Sejak tahun 1910, Korea merupakan bagian dari kekuasaan
Jepang, dijadikan salah satu provinsi dari negaranya dengan
nama Chosen. Pada bulan Agustus 1945, setelah PD II
berakhir, Korea terbagi dua. Korea bagian utara berada di
bawah kekuasaan Uni Soviet, dan Korea bagian selatannya
di bawah pengaruh Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Mei 1948,
Korea Utara memproklamirkan diri sebagai negara merdeka
dengan nama Republik Demokrasi Rakyat Korea dengan
ibukota di Pyongyang. Tiga bulan berikutnya, sesudah Majelis
Nasionalnya terbentuk, rakyat Korea Selatan pun
memproklamasikan diri dengan nama negara Republik Korea.
Berbeda dengan Korea Utara yang komunis, Korea Selatan
merupakan negara liberalis.
Pada tahun 1950, Korea Utara menyerang Korea Selatan.
Lalu, berkecamuklah perang Korea (1950 – 1953), yang
berakhir setelah Persetujuan Panmuyon ditandatangani oleh
kedua pihak. Melalui persetujuan itu, kedua belah pihak
sepakat mengenai garis batas kedua negara tersebut, yaitu
pada garis 38°LU.
3)
Keadaan Penduduk, Potensi Ekonomi, serta Kegiatan
Perekonomiannya
Dibandingkan dengan Korea Utara, Korea Selatan lebih padat
penduduknya. Berdasarkan catatan tahun 1991, dari jumlah
penduduk Semenanjung Korea yang diperkirakan 65 juta jiwa
67% di antaranya tinggal di Korea Selatan. Padahal jika ditinjau
dari luas wilayah, kawasan Korea Utara lebih luas dibanding-
kan Korea Selatan. Perbedaan kepadatan penduduk dari dua
negara Korea itu karena besarnya migrasi penduduk dari
Korea Utara ke Korea Selatan selama Perang Korea
berkecamuk. Pertumbuhan penduduk di kedua negara itu rata-
rata 1,35%. Namun demikian, angka pertumbuhan di Korea
Utara relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Korea Selatan.
Angka pertumbuhan hidup menujukkan angka 69 tahun di
Korea Utara dan 71 tahun di Korea Selatan.
Pada tahun 1959, sistem pertanian di Korea Utara diorgani-
sasikan menjadi koperasi petani. Hasil pertaniannya, antara
lain padi, jagung, kentang, gandum, tebu, tembakau, kapas,
dan buah-buahan. Sedangkan hasil tambangnya, antara lain
132
berupa batu bara, bijih besi, nikel, grafit, tungsten, dan
magnesium. Batu bara ditambang terutama di kawasan utara
Pyongyang, dan bijih besi di Musan, Kaech’on, dan dekat
Haeju. Di bidang perdagangan, barang impor utama ialah
bahan bakar minyak, batu bara, mesin, alat-alat transportasi,
barang kimia, dan bahan sandang pangan. Sedangkan barang
ekspor utamanya adalah mineral besi dan baja, semen, dan
hasil-hasil pertanian, baik ekspor maupun impor, semuanya
ditangani oleh pemerintah.
Di Korea Selatan, lahan pertaniannya mencapai 22% dari
seluruh wilayahnya. Sebagian besar ditanami padi. Tanaman
sebagai komoditas ekspor utamanya ialah kapas, serat, rami,
dan sutra. Bahan tambang yang banyak dihasilkannya ialah
batu bara, tungsten (terutama di Sangdong), bijih besi, seng,
timah, grafit, emas, dan perak.
Komoditi ekspor andalan Korea Selatan, antara lain tekstil,
kayu lapis, hasil laut, dan hasil tambang, juga alat-alat
elektronika. Barang-barang yang masih diimpor, di antaranya
bahan industri, antibiotik, alat-alat transportasi, minyak bumi,
dan barang konsumsi.
Kegiatan industri di Korea Selatan berkembang pesat. Industri
utamanya ialah tekstil, bahan pangan, alat-alat elektronik, baja,
dan bahan kimia. Hasil-hasil industrinya itu mampu
memberikan sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan
ekonomi negara tersebut sehingga bisa menyejajarkan diri
dengan negara-negara maju Asia lainnya.
3.
Kawasan Jepang
a.
Batas-batas dan Bentang Alamnya
Jepang berada di sekitar 160 – 180 km dari lepas
pantai daratan Asia, terdiri atas pulau-pulau yang
berderet membentuk busur 30°LU – 45°LU. Terdapat
empat pulau besar di kawasan tersebut, yaitu Pulau
Kyushu, Pulau Shikoku, Pulau Honshu, dan Pulau
Hokkaido, serta lebih dari 3.000 pulau kecil lainnya.
Luasnya sekitar 377.835 km
2
.
Batas-batasnya adalah:
1)
sebelah barat laut berbatasan dengan
Samudra Pasifik;
Gambar 3.34
Peta wilayah Jepang
(Sumber:
World book
, 2006)
133
2)
sebelah utara berbatasan dengan Pulau Shakhalin, Rusia;
3)
sebelah timur dengan Laut Jepang; dan
4)
sebelah selatan dengan Laut Filipina dan Laut Cina Selatan.
Sekitar 80% kawasan Jepang bergunung-gunung, dengan
puncak-puncaknya yang lebih dari 2.000 m tingginya dan yang
tertinggi adalah Gunung Fujiyama (3.778 m). Tanah dataran
rendahnya sangat sempit. Kurang dari seperlima daratannya
yang dijadikan lahan huni, pertanian, dan perindustrian.
Sungai-sungainya banyak, tetapi pendek-pendek dan alirannya
deras. Hampir seluruhnya tidak dapat dilayari. Walaupun
demikian, sungai-sungai itu berguna bagi pembangkit tenaga listrik
dan irigasi.
Sungai kawasan Jepang, retakan dan lipatan-lipatannya
menciptakan bentuk tanah yang menyerupai mozaik yang sangat
rumit. Dataran rendah banyak yang hanya berupa jalur tanah
aluvium yang sempit, garis pantainya tidak teratur, lereng-lereng
gunung yang curam dan bersudut tajam seakan-akan diiris cairan
es di musim dingin dan hujan lebat di musim panas.
Di Jepang sering terjadi gempa bumi dan gempa laut yang
sering kali menimbulkan tsunami. Jalur gempa bumi berada di
sisi luar busur pulau-pulau sehingga tidak menguntungkan bagi
negeri Jepang. Adapun mengenai banyaknya gempa dan gunung
berapi di Negeri Sakura itu disebabkan oleh letaknya yang berada
di daerah pertumbukan antara tepi timur Lempeng Benua Asia
yang stabil dengan Lempeng Pasifik yang labil, bergerak perlahan-
lahan ke arah barat.
b.
Ciri-ciri Khas Kawasan Jepang
1)
Lokasi (Iklim dan Vegetasi)
Iklim Jepang berkisar dari dingin sampai hangat. Pada musim
dingin, angin dingin dari daratan Asia (Siberia) berembus kuat
melintasi laut dan menurunkan salju lebat di pantai barat dan
Pegunungan Jepang, berbeda dengan kawasan di sisi timur
(dekat Laut Pasifik) yang beriklim kering. Di kawasan utara
bersuhu rata-rata di bawah nol pada bulan Januari, sedangkan
di Kyushu bersuhu 6,4°C.
134
Pada musim panas, angin muson tenggara memasuki
Jepang, membawa hujan terutama di bagian selatan dan
timur. Pada musim dingin berhawa kering dan dingin karena
pengaruh angin musim barat yang bertiup dari daratan Asia.
Pada musim panas sebagian besar kawasan Jepang
mengalami kehangatan yang menyenangkan. Sedangkan
pada musim gugur mengalami curah hujan yang cukup
melimpah. Curah hujan tahunannya berkisar antara 840 mm
(di Hokkaido) sampai 1.575 mm (di Tokyo), dan lebih dari
3.050 mm di daerah pegunungannya.
2)
Aspek Kesejarahan
Jepang adalah salah satu negara Asia yang berhasil
mengadakan perkawinan harmonis antara nilai-nilai
kebudayaan bangsanya sendiri dengan nilai-nilai teknologi
Barat. Orang Jepang tidak menjadi pemuja Barat dalam
usahanya menguasai dan menyesuaikan diri pada
perkembangan modern. Berkat kebiasaan hidupnya yang
kerja keras, hemat, dan tekun belajar, menjelang tahun 1890
sudah tampak kemajuan besar, baik dalam bidang industri,
perdagangan, pelayaran, dan usaha-usaha swasta.
Setelah tumbuh menjadi bangsa yang maju, timbullah niat
untuk menjadi pemimpin Asia. Untuk mencapai cita-citanya
itu, maka bergeraklah Jepang melakukan ekspansi ke berbagai
kawasan di Asia. Kemenangan Jepang bergema hebat di
seluruh Asia. Jepang memelopori kebangkitan Asia kembali.
3)
Penduduk, Potensi Ekonomi, serta Kegiatan Perekono-
miannya
Mata pencaharian penduduk Jepang sebagian besar di
bidang industri, perdagangan, pertambangan, perikanan,
dan pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian tidak
lagi menjadi sektor ekonomi penting di negara itu. Dari
lahan pertanian yang ada, sebagian besar ditanami
tanaman pangan, terutama padi. Jenis tanaman lainnya
adalah sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti jeruk dan
apel.
Perikanan dikembangkan terutama di daerah pertemuan
antara arus dingin Oyashio dan arus hangat Kuroshio, yaitu
di Tanjung Unoho-Honshu. Selain untuk memenuhi
kepentingan dalam negeri, hasil perikanannya diarahkan pula
untuk ekspor. Sedangkan, usaha peternakannya dikembang-
kan di sekitar pantai.
135
Dilihat dari aspek astronomisnya,
Benua Eropa terletak di antara 71°6’ LU –
36°LU dan antara 9°27’ BB – 66°20’ BT,
dengan luas sekitar 10.507.630 km
2
.
Bagian utara dan barat merupakan
dataran rendah yang menghadap ke
Samudra Atlantik, tempat mengalirnya
Sungai Seine, Sungai Lotre, dan Sungai
Garonne. Di bagian ini juga masih
ditemukan beberapa dataran tinggi, seperti
dataran tinggi Skandinavia, Skotlandia,
dan Pemini.
Di bagian selatannya terdapat
rangkaian pegunungan muda Alpen (pegunungan Mediterania).
Secara umum, Benua Eropa dibagi ke dalam beberapa region,
yaitu sebagai berikut.
1)
Eropa Utara, terdiri atas negara-negara Skandinavia (yaitu
Swedia, Norwegia, dan Finlandia), Denmark, Inggris Raya,
dan Republik Eire.
D. Kawasan Eropa Barat
1.
Peta Bumi Eropa
Luas keseluruhan Benua Eropa diperkirakan 5% saja dari luas
daratan yang ada di muka bumi. Secara morfologis, benua yang
terkecil setelah Benua Australia ini terdiri atas wilayah daratan dan
wilayah kepulauan. Yang dimaksud wilayah kepulauan itu ialah
kawasan Inggris dan Irlandia.
Negara
Variabel
Luas
Jumlah Penduduk
Kepadatan (penduduk/m
2
)
Tingkat Pertumbuhan (%)
GNP per kapita (USS)
(Sumber:
World Population Data Sheet
2002)
Belanda
41.863
15.163.000
362
1,01 %
27.390
Jerman
356.957
80.293.000
225
0,29 %
25.240
Prancis
543.965
57.289.000
105
0,38 %
24.080
Tabel 3.4
Karakteristik Kawasan Eropa Barat
Gambar 3.35
Peta kawasan Eropa
(Sumber:
Atlas Indonesia dan Dunia
)
136
2)
Eropa Barat, terdiri atas negara-negara Austria, Jerman
bagian Barat, Prancis, negara-negara Benelux (Belgia,
Netherlands, Luksemburg), Swiss, Andorra, Monaco, dan
Lichtenstein.
3)
Eropa Timur, terdiri atas Polandia, Cekoslovakia, Hongaria,
Rumania, Bulgaria, Albania, negara-negara pecahan
Yugoslavia, negara-negara pecahan Uni Soviet, dan Jerman
bagian Timur.
4)
Eropa Selatan, terdiri atas Spanyol, Portugis, dan Italia.
2.
Negara-negara di Kawasan Eropa Barat
Beberapa negara yang termasuk kawasan Eropa Barat, yaitu
sebagai berikut.
a.
Kawasan Negara Netherlands
(Belanda)
1)
Batas-batas Kawasan
Negara yang beribukota di Den Haag
ini terletak antara 50°LU – 53°33’ LU dan
di antara 3°22’ BT – 7°15’ BT. Luas
keseluruhan sekitar 40.922 km
2
. Batas-
batas negaranya:
a)
di bagian barat berbatasan
dengan Laut Utara,
b)
di bagian utara berbatasan
dengan Laut Utara,
c)
di bagian timur berbatasan
dengan Jerman, dan
d)
di bagian selatan berbatasan
dengan Belgia.
2)
Bentang Alamnya
Keadaan permukaan bumi Netherland yang menonjol ialah
adanya bagian daratan yang lebih rendah dari permukaan air
laut, yaitu di bagian barat negara ini. Sepanjang pantai barat
dan utara bagian daerah ini dilengkapi dengan deretan gurun
pasir yang tingginya mencapai 30 meter. Di belakang gurun
pasir pantai itu terdapat genangan air, semacam rawa yang
ditumbuhi tumbuh-tumbuhan rawa.
Gambar 3.36
Peta negara Belanda
(Sumber:
World Book
, 2006)
137
Bagian yang tinggi terletak di sebelah timur yaitu berada pada
ketinggian 1 meter dan setinggi-tingginya 200 meter di atas
permukaan laut.
3)
Lokasi (Iklim, Flora, dan Fauna)
Karena letaknya berada di antara 51° dan 53°33’ lintang utara
di pantai Laut Utara dan arus gelombang yang panas, maka
negeri Belanda mempunyai iklim laut sedang. Suhu rata-rata
pada bulan Januari 1,7°C dan pada bulan Juli 17°C. Curah
hujan rata-rata 700 mm per tahunnya.
Di daerah pantai negeri ini banyak ditumbuhi rumput sejenis
rumput Nibung, dan rumput kasar banyak terdapat di bukit-
bukit pasir. Kawasan hutannya pada umumnya ditumbuhi
pohon Ek dan Birch.
Luak, burung elang, udang sungai, dan kura-kura rawa
sebagai binatang khas negeri ini sudah hampir tidak ada lagi.
Yang masih banyak adalah burung belibis merah dan aneka
jenis ikan.
4)
Keadaan Penduduk
Penduduk Belanda terdiri atas suku Bangsa Fries, Saksis,
dan Frankis (96,2%), Turki (1,1%), Maroko (0,7%), Jerman
(0,3%), dan lain-lain. Dan, menurut data Biro Pusat Statistik,
persentase kepercayaan agama di negeri Belanda adalah
Katolik Roma 40,4%, Netherlands Hervormd 23,5%,
Gereformeerd 9,4%, agama-agama lain 3,1%, dan yang tidak
beragama 23,6%.
5)
Potensi Ekonomi dan Kegiatan Perekonomian Penduduk
Sejak PD II berakhir, pertumbuhan ekonomi negeri Belanda
sudah memperlihatkan gambaran yang membaik. Sektor
industri maju pesat dan semakin banyak membuka
kesempatan kerja. Demikian halnya di sektor jasa. Dengan
demikian, penghasilan penduduknya sebagian besar (63%)
diperoleh dari sektor industri dan jasa, sektor kerajinan 31%,
dan dari sektor pertanian hanya 6% saja.
Pertanian diusahakan secara intensif, hasilnya berupa padi,
sayuran, bunga, gula, kentang, rempah-rempah, dan lain-lain.
Peternakan diusahakan secara intensif pula pada lahan
sekitar 140.000 ha. Perikanannya banyak dihasilkan di
perairan Laut Utara dan Laut Widden, sedangkan perikanan
air tawar diusahakan di Danau Yosel.
138
b.
Kawasan Negara Jerman
1)
Batas-batas Kawasan
Secara astronomis, Jerman terletak
di antara 47°16’ LU – 55°03’ LU dan 5°56’
BT – 15° BT, dengan batas-batas kawasan
sebagai berikut.
a) sebelah utara berbatasan
dengan Laut Baltik dan
Denmark.
b)
sebelah selatan berbatasan
dengan Swis dan Austria.
c) sebelah timur berbatasan
dengan Polandia dan Ceko-
slovakia.
d) sebelah barat berbatasan
dengan Prancis, Belgia, Belan-
da, dan Laut Utara.
2)
Bentang Alamnya
Luas kawasan Jerman sekitar 357.050 km
2
. Secara umum
kawasan Jerman terbagi tiga, yaitu:
a)
dataran rendah utara, merupakan daerah yang luas
di kawasan pantai utara. Daerah ini terbentuk oleh
endapan lumpur dari Sungai Ems, Sungai Weser, dan
Sungai Elbe;
b)
dataran tinggi, merupakan daerah yang berada di bagian
tengah kawasan Jerman yang terdiri atas plato-plato.
Daerah dataran tinggi-tengah dialiri oleh sungai Rhein;
c)
daerah bagian selatan, merupakan bagian dari kawasan
Pegunungan Alpen.
3)
Lokasi (Iklim, Flora, dan Fauna)
Bagian barat laut Jerman beriklim sama dengan Netherlands,
yaitu beriklim laut sedang. Semakin ke timur dan selatan,
iklimnya berangsur berubah menjadi iklim darat dengan suhu
musim dingin yang rendah dan musim panas yang tinggi.
Pada musim panas suhu pernah mencapai 40°C, padahal
pada musim dingin selalu turun salju.
Daerah barat merupakan kawasan hutan yang cukup luas.
Di kawasan timur tumbuh berbagai macam tumbuhan
semacam pinus, cemara gunung, pohon ek, dan beech.
Gambar 3.37
Peta Negara Jerman
(Sumber:
World Book
, 2006)
,
139
Sedangkan di daerah Pegunungan Alpen penuh dengan hutan
konifera. Jenis fauna yang hidup di kawasan Jerman, antara
lain babi hutan dan rusa.
4)
Keadaan Penduduk
Jerman termasuk negara yang padat penduduknya di Eropa.
Kepadatan penduduknya rata-rata 260 orang per km
2
. Jerman
juga memperlihatkan konsentrasi penduduk di kota-kota yang
sebagian besar kota-kota tersebut berada di sekitar dataran
rendah utara. Konsentrasi penduduk yang lebih rendah
terdapat di daerah pegunungan selatan. Yang dimaksud kota-
kota yang padat penduduknya itu ialah kota Dortmund, Essen,
Duisburg, dan Bonn.
5)
Potensi Ekonomi dan Kegiatan Perekonomian Penduduk
Jerman dikenal sebagai negara industri di Eropa. Pendukung
utama kemajuan industri berat Jerman adalah kekayaan
buminya akan batu bara. Sumber batu bara terbesar terdapat
di daerah Ruhr dan Aachen. Jerman juga kaya akan potas,
garam, bijih besi, dan mangan. Kota-kota industri yang penting
kebanyakan berderet sepanjang Sungai Rhein dan di sekitar
anak-anak sungai tersebut, seperti di daerah Sungai Main-
Neckar. Kota-kota industri tersebut, antara lain Frankfurt,
Mainz, Manheim, dan Sturgart. Kota industri terdapat pula di
bagian utara, misalnya kota industri Keulen, Leverkusen,
Solingen, Munchen-Gladbach, Dusseldorf, Duisburg, Essen,
Dortmund, Bremen, dan Hamburg.
c.
Kawasan Negara Prancis
1)
Batas-batas Kawasan
Republik Prancis, demikian nama
resminya, terletak di antara 42°20’ LU –
51°05’ LU dan antara 8°10’ BT – 5°55’ BB,
dengan batas-batas sebagai berikut.
a)
Sebelah selatan berbatasan dengan
Laut Tengah, Andora, dan Spanyol.
b)
Sebelah utara berbatasan dengan
Selat Inggris (Chanel), Belgia, dan
Luxemburg.
Gambar 3.38
Peta Negara Prancis
(Sumber:
World Book
, 2006)
140
c)
Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Biscaye.
d)
Sebelah timur berbatasan dengan Jerman, Swiss, dan
Italia.
2)
Bentang Alamnya
Negara yang luas wilayahnya 543.965 km
2
ini, lebih dari
setengahnya bagian selatan dan timur merupakan dataran
tinggi dan pegunungan. Daratan Prancis bagian barat
merupakan dataran rendah yang luas, tempat mengalirnya
Sungai Seine dan Sungai Loire. Di daerah ini terdapat pula
sebuah lembah yang sangat luas, dikenal dengan Cekungan
Paris yang luasnya sekitar 75.000 km
2
. Bagian barat daya
Prancis terdapat cekungan yang berbentuk segitiga, yaitu
Tanah Rendah Guyenne, daerah Pasir Landes, dan Lembah
Naurouze.
3)
Lokasi (Iklim dan Vegetasi)
Karena garis 40°LU melintang hampir di tengah wilayah
Prancis, maka negara yang dikenal dengan sebutan Negeri
Mode Dunia ini dipengaruhi dua jenis iklim yang berbeda.
Bagian utara garis itu beriklim Laut Sedang yang basah,
sedangkan bagian selatannya beriklim Laut Tengah. Pada
musim panas, udara sangat panas, musim dinginnya terasa
sejuk dan hujan turun pada musim dingin.
Jenis vegetasi yang ada di kawasan Prancis, antara lain:
a)
beech berada di wilayah utara dan tengah;
b)
semak-belukar yang tahan kering, myrtee, juga zaitun
liar, terdapat di daerah mediterania (selatan);
c)
aneka jenis pohon pinus tumbuh di pantai selatan;
d)
larch tersebar di daerah Biancon dan Champsaur di
pegunungan Alpen;
e)
jenis-jenis hutan lainnya yang terdapat di Alsace,
Franche-Comte, Burgundy, Pegunungan Alpen, dan
daerah Guyenne.
4)
Keadaan penduduk
Pada tahun 1989 penduduk Prancis berjumlah 55,8 juta jiwa
dengan kepadatan 103/km
2
. Angka pertumbuhan rata-rata
0,4% per tahun. Penyebaran penduduk sebagian besar berada
di perkotaan, sekitar 70%.
141
Penduduk Prancis terdiri dari etnis Nordik (di bagian utara),
etnis Alpen (di bagian timur), dan etnis Mediterania (di bagian
selatan). Agama yang dianut penduduk adalah: Katolik Roma,
Kristen Protestan, Yahudi dan Islam.
5)
Potensi ekonomi dan kegiatan perekonomian penduduk
Prancis adalah negara penghasil bijih besi terbesar di Eropa.
Hasil tambang yang penting lainnya adalah: batubara, gas
alam, minyak bumi, bauksit, dan belerang. Prancis tergolong
ke dalam negara industri maju, terutama industri besi baja,
industri penyulingan minyak, dan industri mobil dan pesawat
terbang.
Lebih dari setengah tanah pertaniannya digunakan untuk
penanaman bahan-bahan buah-buahan dan biji-bijian. Tak
heran apabila negara ini tergolong ke dalam penghasil anggur
terbesar kedua dan produsen gandum terbesar dunia.
E. Kawasan Amerika Utara
Secara astronomis, Benua Amerika terletak antara 10°/35°
BB – 170°BB dan antara 83°LU – 55°LS. Dengan demikian, benua
ini memiliki 8 daerah waktu.
Variabel
Negara
Luas
Jumlah Penduduk
Kepadatan (penduduk/m
2
)
Tingkat Pertumbuhan (%)
GNP per kapita (USS)
(Sumber:
World Population Data Sheet
, 2002)
Amerika Serikat
9.529.063
225.000.000
27
0,9
34.280
Kanada
9.970.610
151.000.000
3
1,02
26.530
Tabel 3.5
Karakteristik Kawasan Amerika Utara
Secara geografis, Benua Amerika dikelilingi samudra-samudra
dan laut-laut sebagai bagian dari samudra-samudra itu. Di sebelah
barat benua ini terdapat Samudra Pasifik atau Lautan Teduh
dengan laut tepi-laut tepinya, seperti Selat Bering, Laut Bering,
Teluk Alaska, Teluk California, Teluk Panama, dan Selat Magelhaes.
Di sebelah timur benua ini dibatasi oleh Samudra Atlantik, serta
142
beberapa laut tepinya. Di bagian utara
berbatasan dengan Laut Arktik. Di ujung
utara benua ini bertetangga dekat dengan
Benua Asia yang dipisahkan hanya
dengan selat sempit, yaitu Selat Bering.
Bagian barat Benua Amerika, dari
utara sampai ujung selatan, termasuk ke
dalam deretan pegunungan muda Sirkum
Pasifik. Di Amerika Utara pegunungan ini
dinamakan Rocky Mountains dan di
Amerika Selatan dinamakan Cordilleras.
Sedangkan di pantai timurnya dihiasi
beberapa kelompok pegunungan tua yang
terbentuk pada zaman Paleozoikum. Di
Amerika Selatan kita jumpai pegunungan
tua, yaitu Dataran Tinggi Guyana. Di
bagian tenggara benua ini terhampar
Dataran Tinggi Brasilia.
Berdasarkan bentuk daratannya,
Benua Amerika terbagi ke dalam dua
region, yaitu Amerika Utara dan Amerika Selatan. Mengenai batas
antara kedua wilayah itu terdapat dua versi pendapat.
1)
Pendapat yang menyatakan bahwa Tanah Genting (Ismuth)
Tehuantepeclah yang menjadi pembatasnya. Daerah
pembatas ini diapit oleh Teluk Campeche di Meksiko dan teluk
Tehuantepec di Pantai Lautan Teduh.
2)
Pendapat lain menyatakan bahwa batas antara region Amerika
Utara dengan Amerika Selatan adalah Ismuth Panama, yang
merupakan bagian tersempit di Amerika Tengah. Batas yang
terakhir inilah yang dewasa ini lebih populer.
Selain berdasarkan bentuk daratannya, terdapat pula
pembagian-pembagian lainnya, yaitu sebagai berikut.
1)
Berdasarkan perbedaan kebudayaannya, Amerika terbagi ke
dalam dua region, yaitu Anglo Amerika dan Amerika Latin yang
batasnya terdapat antara Amerika Serikat dengan Meksiko.
Gambar 3.39
Peta Amerika Utara
(Sumber:
Atlas Indonesia & Dunia
)
143
2)
Berdasarkan elevasi dan iklim terbagi ke dalam tiga region,
yaitu:
a)
tierra caliente atau daerah panas,
b)
tierra templada atau daerah sejuk, dan
c)
tierra fria atau daerah dingin.
3)
Berdasarkan pemerintahannya, pembagian region ini sifatnya
mutlak, dengan perbatasan ditetapkan atas dasar perjanjian
kedua negara.
1.
Kawasan Amerika Serikat
a.
Batas-batas Kawasan
Amerika Serikat atau USA (United
States of Amerika) adalah negara paling
penting di benua ini. Wilayahnya,
kecuali satu blok daratan dengan
Kanada dan Meksiko, termasuk dua
negara bagian lain. Yang pertama
adalah Alaska. Letaknya di ujung benua
ini, terpisahkan oleh ke 48 negara
Amerika Serikat lainnya serta oleh
wilayah Kanada. Negara bagian lainnya
yang letaknya berjauhan adalah Hawai.
Negara bagian Amerika Serikat ini berbentuk kepulauan yang berada
di tengah Samudra Pasifik.
Secara astronomis, kawasan Amerika Serikat terletak pada
garis 24°33’ LU – 70°23’ LU dan antara 172°27’ BT – 66°51’ BB.
Sedangkan secara geografis, daratan utama Amerika Serikat
memiliki batas-batas sebagai berikut.
1)
Bagian utara berbatasan dengan Kanada.
2)
Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Meksiko dan
Meksiko.
3)
Sebelah timur berbatasan dengan Samudra Atlantik.
4)
Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Pasifik.
Adapun batas-batas negara bagian Alaska adalah:
1)
sebelah utara berbatasan dengan Laut Arktik,
2)
sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Pasifik,
3)
sebelah timur berbatasan dengan Kanada, dan
4)
sebelah barat berbatasan dengan Laut Bering.
Gambar 3.40
Peta Amerika Serikat
(Sumber:
World Book
, 2006)
144
b.
Bentang alamnya
Bentang alam kawasan Amerika Serikat, secara garis besar,
dideskripsikan sebagai berikut: di pantai barat terdapat dataran
rendah yang sempit, berhadapan dengan Samudra Pasifik.
Dataran ini dibatasi pegunungan pantai yang merupakan tepi barat
rangkaian Pegunungan Rocky. Di seberang Rocky Mountains
terdapatlah Dataran Tengah (The Central Plain) yang merupakan
dataran tinggi di sebelah barat. Yang termasuk ke dalam kawasan
ini ialah negara bagian: Dakota Utara, Dakota Selatan, Nebraska,
Kansas, Oklahoma, dan Texas. Sedangkan, Illinois, Indiana,
Missouri, Kentucky, Arkansas, Mississippi, Alabama, dan Louisiana
terletak di dataran rendah lembah Sungai Missouri-Mississipi.
Di bagian utara great plain itu terdapat danau-danau besar.
Perbedaan tinggi permukaan air antara danau-danau itu
menghasilkan air terjun, seperti Niagara Fall selain menarik para
wisatawan, tenaganya juga menghasilkan tenaga listrik.
The Great Plain dibatasi Pegunungan Alleghany yang
merupakan pegunungan tua di dekat pantai timur USA.
Pegunungan ini memiliki banyak persediaan mineral dan potensi
tenaga air. Sedangkan di bagian dataran rendah Pantai Atlantik
merupakan bagian dari kawasan negara ini yang paling ramai
disinggahi kapal-kapal internasional.
c.
Lokasi (iklim, flora, dan fauna)
Kawasan Amerika Serikat mempunyai iklim yang bervariasi
yaitu:
1)
di pantai utara bagian barat beriklim sedang,
2)
pantai barat bagian selatan beriklim mediteran,
3)
pantai barat laut beriklim sedang basah,
4)
pantai tenggara beriklim subtropik basah,
5)
di wilayah teluk Meksiko dan pantai pedalaman beriklim
kontinental,
6)
Alaska beriklim kutub (dingin), dan
7)
kepulauan Hawaii beriklim hujan tropik.
Kawasan timur Amerika Serikat masih banyak dijumpai hutan
lebat, yaitu hutan luruh. Di bagian utaranya tumbuh subur pohon-
pohon pinus. Di sebelah timur ditumbuhi rerumputan yang tinggi.
Sedangkan di bagian barat dan selatan ditumbuhi padang rumput
yang pendek, dan di kawasan pedalaman California dan dekat
Arizona ditumbuhi oleh vegetasi gurun.
145
Negara-negara bagian di kawasan selatan negara ini memiliki
varietas pepohonan yang hijau sepanjang tahun. Tumbuhan palma
dan tropis hidup di bagian selatan Florida dan California. Pohon-
pohon konifer yang tinggi dan besar-besar (redwood) banyak
tumbuh di daerah Podzol pegunungan California, dan di bagian
tengah dan selatannya merupakan lahan yang subur bagi budidaya
buah-buahan dan sayuran.
Jenis fauna yang hidup di negeri Paman Sam antara lain:
bison, antelop, beruang di kawasan Midwes, domba, bighom, rusa,
di kawasan pegunungan; puma di pesisir pasifik, armadilo, selot,
dan jaguar di kawasan barat daya; posium, oligator, buaya kardinal
di kawasan selatan; dan karibu beruang kutub, anjing laut, paus di
kawasan Alaska.
d.
Keadaan penduduk
Jumlah penduduk Amerika Serikat terdiri orang-orang kulit
putih, yang sebagian besar berasal dari Inggris dan Irlandia. Dari
Afrika, orang-orang Negro juga merupakan pendatang yang cukup
banyak. Selain itu, ada pula orang-orang Asia, seperti: Cina, India,
Jepang, dan Vietnam. Orang Indian tidak lebih dari sejuta jiwa,
sedangkan orang Eskimo di negara bagian Alaska berjumlah
sedikit saja.
Ras diskriminasi juga pernah terjadi di negara ini, yang
terutama dirasakan oleh orang-orang negro di bagian selatan.
e.
Potensi ekonomi dan kegiatan perekonomian penduduk
Pembahasan kegiatan perekonomian penduduk akan diulas
secara region per region, agar kita memperoleh gambaran
hubungan antara bentuk kegiatan-kegiatan itu dengan potensi
alamnya.
1)
Daerah pantai pasifik
Hutan Fir Douglas dan cedar yang menutupi bagian utara
daerah ini menjadikannya sebagai daerah penghasil kayu yang
penting di AS. Iklimnya yang sejuk cocok untuk peternakan
sapi perah. Bahan galian yang dihasilkan daerah ini ialah
tembaga. Daerah California merupakan daerah pertanian yang
menghasilkan buah-buahan dan sayuran. Daerah ini juga
mengandung minyak bumi, emas, perak, dan tembaga. Los
Angles terkenal dengan industri filmnya, dan San Francisco
merupakan kota pelabuhan yang terkenal.
146
2
)
Daerah sistem Pegunungan Rocky
Di daerah ini terkandung bahan tambang seperti: tembaga,
emas hitam, aluminium, emas, perak, dan seng. Birmingham
di daerah ini merupakan pusat industri logam.
3)
Bagian barat Sentral Plain
Satu-satunya kegiatan yang cocok di daerah ini adalah
peternakan.
4)
Daerah dataran rendah
Yang dimaksud dengan daerah dataran rendah itu adalah
daerah bagian sentral plain mulai dari daerah danau-danau
besar ke arah selatan sampai dataran rendah teluk Meksiko,
Semenanjung Florida, dan pantai pasifik bagian selatan.
Bagian utara daerah ini merupakan pusat kegiatan
pertambangan, industri, perdagangan, dan transportasi.
5)
Daerah paling timur: Appalachia dan dataran rendah pantai
pasifik
Di daerah ini terkandung batubara, terdapat industri besi,
industri pesawat terbang, industri kertas, juga merupakan
pusat perdagangan dan transportasi.
6)
Alaska
Negara Amerika Serikat yang ke 49 ini memiliki kekayaan bumi
berupa emas dan minyak bumi.
7)
Hawaii
Merupakan daerah yang potensial bagi daerah pengembangan
pertanian, karena daerahnya yang beriklim tropika.
2.
Kawasan Kanada
a.
Batas-batas kawasan
Kawasan Kanada paling selatan berada
pada lintang 42°LU dan paling utara pada
72°LU. Batas-batasnya adalah sebagai
berikut:
1)
Sebelah utara berbatasan dengan
Samudra Atlantik.
2)
Sebelah barat berbatasan dengan
Samudra Pasifik Utara dan Alaska.
Gambar 3.41
Peta Kanada
(Sumber:
World Book
, 2006)
147
3)
Sebelah selatan berbatasan dengan Amerika Serikat.
4)
Sebelah timur berbatasan dengan Greenland dan Samudra
Atlantik Utara.
b.
Bentang alamnya
Kanada merupakan negara terluas di Amerika Utara yaitu
sekitar 9.250.000 km
2
. Pantai utara negeri ini hampir tak pernah
cair lautnya, kecuali teluk Hudson. Pantai barat Kanada merupakan
hasil erosi glasial, sehingga berteluk sempit yang menjorok ke darat
(fyord). Pantai timur Kanada merupakan teluk St. Lawrence yang
diapit dataran tinggi Labrador di utara dengan ujung utara
pegunungan Applachia di selatan teluk itu. Tepat di muka muara
yang berbentuk corong (estuarium) itu terletak pulau New
Founland.
Secara morfologis, kita bagi wilayah Kanada itu terbagi atas
tiga bagian, yaitu: kawasan pegunungan Rocky, kawasan dataran
rendah sekitar teluk Hudson, dan sisanya adalah kepulauan di Laut
Arktik.
c.
Lokasi (iklim, flora, fauna)
Secara umum, kawasan Kanada terbagi ke dalam beberapa
wilayah, yaitu:
1)
iklim laut, di wilayah Ontario selatan dan lembah St. Laurence;
2)
iklim pasifik merupakan iklim lunak di Kanada;
3)
iklim pegunungan terdapat di pegunungan Rocky Mountains,
lembah dan plato;
4)
iklim kontinental terdapat di kawasan sub arktik;
5)
iklim kontinental wilayah Atlantik dan padang rumput; dan
6)
iklim arktik terjadi di kepulauan arktik dan ujung utara dataran
utama Kanada.
d.
Keadaan penduduk
Sebagian besar penduduk yang tinggal di sana adalah
keturunan Inggris (50%) dan Prancis (30%). Selebihnya adalah
keturunan Jerman, Skandinavia, Belanda, Polandia, Italia, Cina,
dan Jepang. Juga, ada di antaranya adalah penduduk Eskimo dan
Indian.
148
e.
Potensi ekonomi dan kegiatan perekonomian penduduk
Berdasarkan regionnya, potensi dan kegiatan perekonomian
penduduk Kanada terbagi ke dalam dua daerah.
1)
Daerah Pegunungan Rocky
Daerah ini kaya akan bahan galian, seperti: batubara, (di dekat
Fernie), tembaga (di Britania Beach dan Kootenay), timah
hitam dan seng (di Kootenay), dan emas (di bagian utara
British Kolombia). Kota industrinya terletak di Trail.
2)
Daerah perisai Kanada (Fennno Scandian Shield)
Daerah ini kurang baik untuk pertanian, karena tanahnya tipis,
habis terkikis es. Akan tetapi batuannya kaya akan mineral
berharga, seperti: Nikel, tembaga, kobalt, dan perak (di
Sudbudry, Ontario), emas (di daerah Timmin, Porcupine, dan
di sekitar danau Kirkland), asbes (di Theaford), uranium (di
daerah sungai Bind), bijih besi (di daerah Labrador).
Sungai-sungai yang merupakan anak sungai St. Lawrence
memiliki potensi pembangkit tenaga listrik berkekuatan tinggi.
Sungai-sungai tersebut adalah S. Ottawa, S. Gatineau, S. St.
Maurice, S. Saguenay. Dengan tenaga listrik itulah, Kanada
mengembangkan industrinya di daerah aliran S. St. Lawrence,
yaitu: industri alumunium, kertas, pulp, dan penggergajian
kayu.
149
RANGKUMAN
1.
Desa adalah kesatuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk
sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintah terendah langsung dibawah camat, dan berhak menyelenggara-
kan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2.
Ciri-ciri desa, antara lain: rumah penduduk yang jarang dan terpencar, jumlah
penduduknya sedikit, bermata pencaharian sebagai petani atau nelayan,
dan hubungan antara anggotanya sangat intim.
3.
Berdasarkan kategori wilayahnya, desa dikelompokkan kedalam kategori:
desa pantai, desa di dataran rendah, desa di pegunungan, desa pedalaman,
dan desa perkotaan. Sedangkan menurut pengaturan lahan (ruang) nya,
terbagi kedalam pola desa linear, memanjang, dan pola terpusat.
4.
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan strata
sosial ekonomi yang heterogen dengan corak yang materialis.
5.
Ciri-ciri kota, antara lain: warganya mempunyai spesialisasi pekerjaan, mata
pencaharian yang non agraris, kepadatan penduduk yang tinggi, mobilitas
yang cepat, dan tempat pemukiman yang permanen.
6.
Fungsi kota, antara lain: sebagai pusat produksi, pusat perdagangan, pusat
pemerintahan, pusat kebudayaan, pusat rekreasi dan sebagainya.
7.
Kota mulanya merupakan sebuah pemukiman penduduk biasa yang
berdasarkan latar belakang atau sejarah masing-masing kemudian
berkembang menjadi sebuah pemukiman yang padat dan kompleks, yang
kemudian disebut kota.
8.
Urbanisasi timbul karena adanya berbagai faktor penarik dari kota dan faktor
pendorong dari desa. Urbanisasi sering menimbulkan banyak masalah.
9.
Antara desa dengan kota memiliki banyak perbedaan, baik dalam
keadaan fisiknya maupun perbedaan dalam hubungan social masyarakat-
nya.
10. Interaksi kota ialah hubungan timbal balik keruangan antara kota dengan
wilayah lainnya yang berupa manusia, materi, dan atau immateri.
11. Interaksi kota itu menimbulkan aneka pengaruh, baik positif maupun
negatif.
150
12. Tiga faktor yang mendasari interaksi kota, yaitu:
a)
adanya wilayah yang saling melengkapi,
b)
adanya kesempatan berintervensi, dan
c)
adanya berbagai kemudahan.
13. Teori-teori interaksi:
a)
teori grafitasi,
b)
teori titik henti,
c)
teori potensi penduduk, dan
d)
teori grafik
14. Interaksi kota aspek ekonomi ditandai dengan adanya pergerakan barang
dan jasa atau tenaga kerja.
15. Interaksi kota aspek sosial ditandai, antara lain; adanya pertambahan
penduduk dan perkembangan lembang-lembaga sosial.
16. Interaksi kota aspek budaya ditandai dengan masuknya tradisi baru,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan pola hidup, dan
sebagainya.
17. Pusat pertumbuhan ialah suatu kawasan yang sangat pesat per-
tumbuhannya, sehingga dijadikan sebagai pusat pembangunan yang dapat
mempengaruhi kawasan-kawasan lain di sekitarnya.
18. Walter Christaller dalam teorinya yang disebut teori tempat sentral
merumuskan bahwa pusat pertumbuhan dapat dicitrakan dengan titik-titik
simpul yang berbentuk geometris heksagonal. Geometris heksagonal itu
kemudian dibedakan atas tiga hierarki sentral, yaitu: (1) tempat sentral
berhierarki tiga (K = 3), (2) tempat sentral berhierarki empat (K = 4), dan
(3) tempat sentral berhierarki tujuh (K = 7).
19. Di Indonesia pusat-pusat pertumbuhan wilayah terbagi secara berjenjang,
dari tingkat utama ke tingkat yang lebih khusus. Di tingkat yang lebih khusus
(provinsi, kabupaten), pusat-pusat pembangunan disesuaikan dengan
potensi wilayah masing-masing.
20. Berdasarkan struktur dan wujud fisiknya, Asia terbagi ke dalam empat bagian
besar, yaitu: Tanah Rendah Utara, Segitiga Pegunungan Lipatan Muda
Sentral dan Plato-plato, Plato tua Selatan, dan Lembah-lembah Sungai
besar dan dataran rendah. Sedangkan, berdasarkan aspek hubungan
bangsa-bangsanya terbagi ke dalam: Asia Barat Daya, Asia Selatan, Asia
Tenggara, Asia Timur, Asia Tengah, dan Asia Utara.
151
21. Kawasan Asia Tenggara memiliki nilai strategis bagi pembangunan
ekonomi di kawasannya, juga punya arti penting bagi bangsa-bangsa
lain di dunia.
22. Netherland beribukota di Den Haag dengan keadaan permukaan buminya
yang lebih rendah dari permukaan laut. Netherland atau Negeri Kincir
Angin termasuk ke dalam jajaran negara industri maju dunia.
23. Jerman pernah terpecah menjadi dua negara, yaitu: Republik Federasi
Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokrasi Jerman, dan bersatu
kembali pada tahun 1990. Negeri ini juga termasuk ke dalam kelompok
negara maju. Sektor ekonomi pentingnya ialah perindustrian.
24. Berbeda dengan Netherland, sebagian besar wilayah Prancis merupakan
dataran tinggi dan pegunungan. Prancis atau Negeri Mode dunia
merupakan dataran tinggi dan pegunungan. Prancis atau Negeri Mode
Dunia merupakan penghasil bijih besi terbesar Eropa, dan merupakan
produsen anggur, gandum, susu, dan daging tingkat dunia.
25. Amerika Serikat merupakan negara yang paling penting di benuanya,
terdiri atas 50 negara bagian. Amerika Serikat adalah negara besar, tidak
hanya besar dalam wilayah, melainkan juga besar dalam kekuasaannya,
baik di bidang ekonomi, teknologi, maupun di bidang pertahanan.
26. Kawasan Kanada yang luasnya 9.250.000 km2 terdiri atas enam wilayah
iklim. Berdasarkan potensi perekonomiannya, Kanada terbagi kedalam
dua region, yaitu region Pegunungan Rocky dan region Kanada. Negara
ini merupakan negara yang berhasil memajukan perekonomiannya melalui
pengembangan perindustrian.
152
A.
Pilihan Ganda
Bubuhkanlah tanda silang (X) pada huruf di depan
jawaban yang benar!
1.
Desa ialah kesatuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di
dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
organisasi pemerintah terendah langsung di bawah camat.
Pengertian tersebut dikemukakan dalam ....
A.
UU No. 5 Tahun 1979
B.
UU No. 6 Tahun 1979
C. UU No. 7 Tahun 1979
D. UU No. 8 Tahun 1979
E.
UU No. 9 Tahun 1979
2.
Ditinjau dari segi sosial budayanya, desa memiliki karakteristik
sebagai berikut ....
A.
bangunan rumah penduduknya jarang
B.
penduduknya relatif kecil
C. penduduknya bermata pencaharian agraris
D. hubungan antara anggota masyarakatnya sangat intim
E.
pendapatannya masih rendah
3.
Yang termasuk sarana angkutan tradisional pedesaan di
Indonesia adalah, kecuali...
A.
gerobak
D. kuda
B.
delman
E.
andong
C. becak
4.
Sarana angkutan air di desa-desa di Jawa kurang ber-
kembang, karena...
A.
di Jawa telah banyak sarana angkutan modern
B. sarana angkutan air lebih mahal daripada sarana
angkutan darat
C. selain jumlahnya sedikit, sungai-sungai di Jawa
umumnya dangkal, terjal, dan sempit
D. desa-desa di Jawa jaraknya berdekatan
E.
semua jawaban benar
SOAL-SOAL LATIHAN
KERUANGAN DESA DAN KOTA
153
5.
Keadaan alam yang subur dengan lahan yang luas sangat
potensial bagi ....
A.
pengembangan produksi pertanian
B.
pengembangan lahan peternakan
C. pengembangan industri
D. pengembangan lokasi pertambangan
E.
pengembangan industri kepariwisataan
6.
Sedangkan alam pedesaan yang sejuk, nyaman, indah,
terdapat banyak gua, juga aliran sungai yang bening sangat
potensial bila dijadikan ....
A.
daerah pemukiman
B.
daerah perindustrian
C. daerah pariwisata
D. daerah pertanian
E.
daerah perkebunan
7.
Sumber daya manusia pedesaan merupakan tenaga yang
potensial bagi pengembangan industri di perkotaan, terutama
sebagai ....
A.
tenaga ahli
B.
tenaga kerja murah
C. tenaga kerja kasar
D. tenaga sukarela
E.
pekerja serabutan
8.
Pola desa menyusur, pada umumnya ditemui di daerah....
A.
pegunungan
B.
lembah
C. pesisir pantai
D. pesisir sungai
E.
dekat jalan raya
9.
Rumah-rumah penduduk yang bersaf-saf secara hierarkis
dapat dijumpai di daerah...
A.
pegunungan
B.
dataran rendah
C. pedalaman
D. dekat perkotaan
E.
pesisir pantai
154
10. Unsur-unsur kelengkapan yang jarang dijumpai di daerah
pedesaan ialah...
A.
gardu-gardu ronda
B. pasar
C. pemandian umum
D. kantor pemerintahan
E.
tempat-tempat hiburan
11. Kota merupakan lingkungan kehidupan yang mempunyai ciri
non agraris dan berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan
pusat pemukiman, adalah pengertian dari...
A.
Burkhad Hofmeister
B.
Prof. R. Bintaro
C. P. J. M. Nas
D. Constandse
E.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4
12. Yang bukan merupakan ciri-ciri kota ialah...
A.
Mobilitas penduduk yang cepat
B.
Adanya spesialisasi pekerjaan warganya
C. Frekuensi kontak social rendah
D. Tempat pemukiman yang permanent
E.
kepadatan penduduk yang tinggi
13. Contoh kota yang memiliki fungsi khusus sebagai pusat
perdagangan....
A.
Kairo
D. Singapura
B.
Mekah
E.
Florida
C. Jakarta
14. Menurut Erns W. Burgess, pusat bisnis dan perdagangan
berada DI zona...
A.
pertama
D. keempat
B.
kedua
E.
kelima
C. ketiga
15. Kota di Indonesia yang mulanya merupakan pusat
perkebunan ialah...
A.
Ujung pandang
D. Bangka
B.
Jambi
E.
Belitung
C. DI Yogyakarta
155
16. Yang merupakan faktor pendorong timbulnya urbanisasi
antara lain ialah...
C. kurangnya lapangan kerja di desa
B.
luasnya kesempatan untuk sekolah di kota
C. tingginya persaingan hidup di desa
D. tersedianya aneka hiburan di kota
E.
murahnya harga barang-barang konsumsi di kota
17. Sedangkan yang termasuk faktor penarik terjadinya urbanisasi,
antara lain ialah...
A.
kurangnya lapangan kerja di desa
B.
luasnya kesempatan untuk sekolah di kota
C. tingginya persaingan hidup di desa
D. kurangnya aneka hiburan di desa
E.
pergaulan yang luas di kota
18. Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi masalah
urbanisasi ialah, kecuali....
A.
Mempelajari, meneliti, dan melaksanakan pengembangan
wilayah di kota-kota besar
B.
Mengembangkan industri kecil atau industri rumah tangga
di berbagai daerah pedesaan
C. Adanya pelarangan terhadap orang-orang desa yang mau
bepergian ke kota
D. Melancarkan program Keluarga Berencana (KB)
E. Menghidupkan daerah pedesaan dengan berbagai
kegiatan pembangunan
19. Perbedaan antara desa dengan kota dalam aspek kontak
sosial ialah...
A.
kontak sosial di desa didasarkan atas tradisi
B.
kontak sosial di kota lebih stabil
C. kontak sosial di desa lebih sederhana
D. kontak sosial di kota lebih tinggi frekuensinya
E. kontak sosial di desa berlangsung di lapangan ter-
buka
156
20. Yang bukan merupakan perbedaan antara desa dengan kota
ialah...
A.
di desa penduduknya lebih sibuk bekerja
B.
di kota status sosial masyarakatnya lebih labil
C. di desa kontrol sosial didasarkan pada adat/ tradisi
D. di kota lembaga sosial lebih banyak dan kompleks
E. di desa keahlian penduduknya lebih umum dan ter-
sebar
21. Interaksi kota itu dapat berupa...
A.
hubungan antarmanusia di satu wilayah dengan wilayah
lainnya
B.
pergerakan barang
C. peralihan informasi atau tradisi modern
D. perubahan adat atau pola hidup
E. hubungan antarmanusia, pergerakan materi, atau
immateri
22. Pengaruh positif dari adanya interaksi kota ialah, kecuali...
A.
meningkatnya pengetahuan penduduk
B.
meningkatnya gairah perekonomian penduduk
C. meningkatnya aneka produksi masyarakat
D. bergantinya tradisi desa oleh tradisi modern
E.
meningkatkan jumlah sumber daya manusia di desa-
desa
23. Pengaruh negatif interaksi kota di bidang budaya ialah...
A.
berkurangnya tenaga potensial di desa-desa
B.
timbulnya kerusakan alam di daerah pedesaan
C. tumbuhnya pedagang kaki lima dan hunian liar di daerah
perkotaan
D. perembesan adat kebiasaan kota yang kurang sesuai
dengan tradisi pedesaan
E.
menimbulkan kemacetan lalu lintas
157
24. Terjadinya interaksi antarwilayah didasari oleh tiga faktor, yaitu:
adanya wilayah yang saling melengkapi, adanya kesempatan
berintervensi, dan adanya berbagai kemudahan. Teori ini
dikemukakan oleh...
A.
Prof. R. Bintaro
B.
Edward Ullman
C. Constandes
D. Burkhad Hofmeister
E.
P. J. M. Nas
25. Kota A: minus tenaga kerja, surplus aneka barang tenun,
kaya akan barang tambang
Kota B: minus tenaga kerja, surplus produksi pupuk, surplus
produk bahan bangunan
Desa C: minus produksi minus barang tambang, surplus
hasil pertanian
Desa D: minus kebutuhan pakaian, surplus tenaga kerja,
surplus hasil pertanian
antara keempat wilayah diatas, manakah yang kemungkinan
terjadinya interaksi kuat?
A.
antara wilayah A dengan C
B.
antara wilayah A dengan D
C. antara wilayah B dengan C
E.
antara wilayah B dengan D
E.
antara wilayah A dengan B
26. Yang termasuk faktor kemudahan dalam interaksi kota ialah,
kecuali...
A.
adanya kesenggangan waktu
B.
jarak yang tidak terlalu jauh
C. kelancaran arus transportasi
D. biaya transportasi yang murah
E.
lengkapnya fasilitas komunikasi
27. Diketahui P
A
= 20.000; P
B
= 30.000; P
C
= 40.000;
d
AB
= 50 km; d
BC
= 100 km. Berapakah perbandingan interaksi
antara kota A dan B dengan antara kota B dan C?
A.
2 : 4
D. 4 : 2
B.
3 : 5
E.
3 : 5
C. 4 : 6
158
28. Penduduk Desa Sukajaya menjadi lebih makmur setelah listrik
masuk ke desa itu. Menurutmu, bagaimanakah kaitannya
antara kemakmuran penduduk Desa Sukajaya dengan listrik
masuk desa?
a.
Penduduk Desa Sukajaya lebih banyak yang betah tinggal
di rumah, sehingga pendapatannya lebih meningkat
b.
Penduduk Desa Sukajaya banyak yang membuka
perusahaan dengan menggunakan tenaga listrik sebagai
salah satu sarananya.
c.
Penduduk Desa Sukajaya menjual listrik kepada
penduduk desa lain.
d.
Dengan adanya listrik itu, tanaman-tanaman milik
penduduk menjadi lebih subur.
e.
Desa Sukajaya pada malam harinya tidak gelap lagi,
sehingga ronda malam menjadi lebih giat.
29. Dari gambar-gambar ini, manakah yang lebih besar
kemungkinan interaksinya?
A.
wilayah A
D. w
ilayah D
B.
wilayah B
E.
wilayah E
C. wilayah C
30. Contoh interaksi kota aspek ekonomi...
A.
terjadinya ekspor-impor
B.
adanya pergerakan barang dan jasa antarkota
C. penambahan jumlah penduduk
D. bertambah luasnya wawasan penduduk
E. berkurangnya penduduk
v1
v2
v3
v4
v2v1
v4
v3
v4
v5
v1
v2
v3
v2
v3
v4
v1
v3
v4
v1
v2
AB
C
D.
E.
159
B. Uraian
1.
Ilustrasikan tata ruang salah satu nama desa yang telah kamu
kenali!
2.
Mengapa penduduk desa di pedalaman Kalimantan banyak
yang menggunakan sarana angkutan air sebagai alat
transportasinya!
3.
Potensi apa saja yang dimiliki desa yang ada kaitannya
dengan pengembangan daerah perkotaan? Sebutkan!
4.
Adakah perbedaan antara kehidupan social budaya
masyarakat desa dengan masyarakat kota? Bagaimana
tanggapannmu?
5.
Sumber daya alam apa saja yang biasa dihasilkan oleh desa
pantai? Sebutkan!
6.
Sebutkan ciri-ciri kota berdasarkan pengertian dari Prof. R.
Bintarto!
7.
Sebutkan lima fungsi kota beserta contohnya!
8.
Apa yang dimaksud dengan penglaju? Apa beda dengan
urbanisasi?
9.
Bagaimana proses terjadinya kota? Jelaskan secara
singkat!
10. Usaha apa sajakah yang dilakukan pemerintah dalam
mengatasi masalah urbanisasi?
11. Sebutkan lima perbedaan desa dengan kota!
12. Sebutkan tiga pengaruh negatif dari adanya interaksi
kota!
13. Faktor apa sajakah yang mendasari terjadinya interaksi kota?
Jelaskan!
14. Apakah yang kamu ketahui mengenai teori interaksi
gravitasi?
15. Sebutkan bentuk interaksi kota dalam aspek sosial!
160
SOAL-SOAL LATIHAN
A.
Pilihan Ganda
Bubuhkan tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban
yang benar!
1.
Pusat pertumbuhan ialah ....
A.
wilayah yang pertumbuhannya sangat pesat, sehingga
mempengaruhi kawasan-kawasan di sekitarnya.
B. wilayah yang berada di tengah-tengah kota, karena
dipengaruhi oleh wilayah di sekitarnya.
C. wilayah yang letaknya di sekitar kota, dan dikelilingi oleh
desa-desa.
D. wilayah yang berada jauh di pusat kota, dan wilayah yang
ada di sekitarnya sangat berpengaruh terhadap wilayah
itu.
E. wilayah yang sedang tumbuh bersama-sama wilayah
lain di sekitarnya.
2.
Teori tempat sentral dikemukakan oleh ....
A.
Sir Issac Newton
D. W.J. Reilly
B. Prof. R. Bintarto
E.
K.J. Knasky
C. Water Christaller
3.
Tempat sentral berhierarki tiga, oleh Christaller disebut ....
A.
kasus pasar optimum
B. situasi lalu lintas minimum
C. kasus pasar minimum
D. situasi konektivitas optimum
E. situasi lalu lintas optimum
4.
Berapakah tingkat pengaruh optimum yang diharapkan dari
pembangunan lokasi terminal kendaraan di tempat sentral
berhierarki empat? ....
A.
1/2
D . 1/6
B. 1/5
E. 1/4
C. 1/3
WILAYAH ASIA, EROPA, AMERIKA
161
5.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pusat
kegiatan administratif pemerintahan ialah, kecuali ....
A.
harus dapat mempengaruhi setengah dari daerah di
sekitarnya
B.
harus dapat menjangkau dan dijangkau kawasan yang
berada di bawahnya
C. lokasi berada di wilayah yang beradius relatif sama dari
semua arah
D. berada pada rute kendaraan umum yang terjangkau
semua arah
E.
semua jawaban benar
6.
Plato besar yang menghadap ke Laut Merah dan melereng
ke timur hingga melalui Lembah Tigris merupakan bagian dari
kawasan ....
A.
Plato Arabia
D. Plato Yuna
B.
Plato Tigris
E.
Plato Indo-China
C. Plato Semenanjung India
7.
Yordania, Libanon, Syiria, Irak, dan Iran merupakan negara-
negara yang masuk ke dalam kawasan ....
A.
Asia Utara
D. Asia Barat Daya
B.
Asia Tengah
E.
Asia Tenggara
C. Asia Timur
8.
Sedangkan negara-negara yang termasuk ke dalam Asia
Selatan ialah, kecuali ....
A.
India
D. Bang
ladesh
B.
Afghanistan
E.
Tibet
C. Pakistan
9.
Di sela-sela Pegunungan Indo-Malaysia terdapat hamparan
dataran rendah yang letaknya di lajur aliran dan delta sungai-
sungai besar di kawasan itu, yaitu ....
A.
Sungai Mekong, Irawadi, Salween, Chao Phraya, dan
Kapuas
B.
Sungai Huai, Huangho, Ren, Irawadi, Chao Phraya, dan
Barito
C. Sungai Mekong, Huangho, Salween, Huai, dan Kapuas
D. Sungai Irawadi, Huangho, Chao Phraya, Kapuas, dan Barito
E.
Sungai Mekong, Salween, Chao Phraya, Huangho, dan
Fen
162
10. Komoditi ekspor utama Korea Selatan ialah ....
A.
padi, jagung, serat, sayuran
B. karet, teh, kopi, kapas
C. buah-buahan, kina, kapas, tebu
D. cokelat, tebu, rami, sayuran
E. kapas, serat, rami, sutera
11. Hubungan dagang antara Korea dengan Indonesia telah
berlangsung lama. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
barang-barang produksi Negeri Ginseng itu yang beredar di
Indonesia, contohnya ....
A.
mobil Toyota
D. Televisi Sharp
B. motor Honda
E.
mobil Hyundai
C. pesawat terbang Boeing
12. Pulau Jepang yang terbesar ialah ....
A.
Hokkaido
D.
Honshu
B. Kyushu
E.
Sado
C. Shikoku
13. Hanya sebagian kecil saja kawasan Jepang yang di-
manfaatkan lahan pertanian. Hal ini karena tanahnya ....
A.
gersang
B. sering dilanda gempa
C. mudah longsor
D. terjal (bergunung-gunung)
E.
kering
14. Yang termasuk ke dalam kota industri utama Jepang ialah,
kecuali ....
A.
Yokohama
D. Tokyo
B.
Nagoya
E.
Nagasaki
C. Kobe
15. Dua negara bagian Amerika Serikat yang letaknya jauh
terpisahkan dengan ke 48 negara bagian lainnya ialah ....
A.
Alaska dan Hawaii
B. Illionis dan Indiana
C. Kansas dan Oklahoma
D. Missouri dan Kentucky
E. Alabama dan Louisiana
163
16. Suatu daerah di kawasan Amerika Serikat yang iklimnya tidak
jauh beda dengan iklim di Indonesia ialah ....
A.
pantai utara bagian barat
B.
wilayah Alaska
C. pantai barat laut
D. kepulauan Hawaii
E.
wilayah Teluk Meksiko
17. Penduduk asli kawasan Alaska ialah ....
A.
Indian
D. India
B. Eskimo
E. I
nggris
C. Negro
18. Vegetasi (kelompok tetumbuhan) yang terdapat di Quibec,
Ontaro, dan Manitoba-Kanada ialah ....
A.
padang rumput
B.
cemara balsam dan poplar
C. tetumbuhan berdaun lebar dan birch putih
D. semak belukar
E.
tumbuhan berdaun jarum dan yang berdaun lebar
19. Sebagian besar penduduk Kanada ialah keturunan ....
A.
Inggris
D. Belanda
B.
Prancis
E.
Cina
C. Jerman
20. Daerah penghasil gandum Kanada ialah ....
A.
Labrador, Kittimat, dan Manitoba
B.
Prince Rupert, Trail, dan Kootenay
C. Victoria, Nova Scotia, dan New Founland
D. Theoford, Kootenay, dan Ontario
E.
Alberta, Manitoba, dan Saskatchewan
B. Essai
1.
Lukiskan formasi kawasan pasar yang optimum dalam bentuk
geometri heksagonal!
2.
Jelaskan secara singkat wilayah-wilayah pembangunan yang
termasuk ke dalam Wilayah Pembangunan Utama B?
164
3.
Wilayah Pembangunan Bandung Raya dijadikan pusat
pembangunan apa saja?
4.
Apa kesimpulanmu mengenai pusat-pusat pertumbuhan di
Indonesia?
5.
Sebutkan pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perubahan
sosial budaya masyarakat!
6.
Jelaskan secara singkat struktur dan wujud fisik kawasan Asia
Tenggara!
7.
Apa saja ciri-ciri dan khas kawasan Asia Tenggara?
8.
Potensi alam Asia Tenggara memiliki nilai strategis,
mengapa?
9.
Bagaimana posisi kawasan Asia Tenggara dalam kaitannya
dengan percaturan ekonomi dunia?
10. Sebutkan beberapa persamaan bangsa-bangsa Asia
Tenggara ditinjau dari aspek sosial budaya!
11. Jelaskan secara singkat bentang alam Benua Eropa!
12. Sebutkan hasil-hasil industri negeri Belanda! Bagaimana
pasarannya di negeri kita?
13. Mengapa wilayah barat laut Jerman beriklim Laut Sedang?
14. Jelaskan batas-batas kawasan negara Prancis!
15. Sebutkan hasil-hasil pertanian Prancis! Bagaimana
potensinya dalam kaitannya dengan perdagangan dunia?
16. Apa sebabnya kawasan Cina bagian selatan mengalami iklim
muson, sedangkan bagian utaranya beriklim kontinental?
17. Di daerah Cina bagian manakah musim dingin akan
berlangsung lebih lama?
18. Apa yang menyebabkan Korea terpecah?
19. Apa yang kamu ketahui mengenai perbedaan antara Korea
Utara dengan Korea Selatan?
20. Jelaskan secara singkat batas-batas kawasan Jepang!
165
GLOSARIUM
Amunisi data
Merupakan proses mengindenfikasi dan mengumpulkan data yang
dibutuhkan.
Atlas
Kumpulan lembaran-lembaran peta yang dibukukan.
Azimuth
Sudut mendatar yang besarnya sesuai dengan arah jarum jam
dihitung dari suatu garis pokok/garis data.
Back Azimuth
Sudut arah dari suatu garis dilihat menurut kebalikannya (kebalikan
dari zimuth).
Citra
Gambar objek yang nampak pada cermin melalui lensa kamera
atau tampak langsung pada hasil cetakan.
Data raster
Data yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data
spesial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel
yang membentuk grid.
Data vektor
Data yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data
spesial dengan menggunakan titik, garis-garis atau kurva atau oligon
beserta atribut-atributnya.
Desa
Kesatuan wilayah yang ditempuh oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung
di bawah camat dan bentuk menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No.
5 1979).
Filter
Pengatur sinar yang masuk ke kamera.
Foto high obbligue
Foto yang memperlhatkan horizon yang diperoleh dengan kamera
yang kedudukan sumbu optiknya.
Garis astronom
Garis pada petayang menunjukkan letak lintang dan letak bujur.
Ikhtilaf/Deklinasi
Penyimpangan dan buah garis yang ditarik dari suatu titik.
Inset peta
Merupakan upaya untuk memberikan tekanan terhadap sesuatu
yang ada dalam peta.
Inset peta
Upaya untuk memberikan tekanan terhadap sesuatu yang ada
dalam peta.
Intepretasi peta
Menafsirkan untuk mengetahui dan menganalisis suatu peta.
Interaksi kota
Merupakan hubungan timbal balik karangan yang di dalamnya tidak
hanya antara manusia saja, melainkan terjadi pula proses
pergerakan mulai yang berupa barang dan peralihan imateri,
misalnya informasi, tradisi atau pandangan hidup.
Intersection
Cara untuk menentukan tempat/kedudukan di medan atau lapangan
yang belum diketahui di peta dengan pertolongan titik/tanda yang
berada di medan/lapangan atau di peta.
166
Inttering
Semua tulisan atau pun angka yang lebih mempertegas arti dari
simbol-simbol yang ada.
Isoplet
Garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang memiliki potensi penduduk yang sama.
Kamera kartografi
Kamera kerangka untuk keperluan tinjau dirancang untuk
menyajikan gambaran objek dengan resoluisi spesial yang tinggi.
Kamera kerangka
(frame camera)
Kamera yang merekam tiap lembar foto dilakukan secara serentak
dan bukan bagian demi bagian.
Kamera multispekteral
Berupa kamera yang diarahkan ke satu titik fokus (multi camera)
atau satu kamera dengan beberapa lensa.
Kamera panoramik
Kamera yang mengindra pada bidang pandang yang relatif sempit
melalui suatu celah yang sempit.
Kompas
Alat yang dibentuk bulat dengan piringan derajat dan jarum yang
menunjukkan angka-angka di dalamnya terdapat cairan minyak
kompas digunakan untuk menentukan arah, untuk melakukan
orientas peta untuk membuat bangun dan lain-lain.
Legenda
Merupakan usara memperjelas keteangan dari simbol yang ada
dalam peta.
Lithologis
Batuan
Mobilitas penduduk
Perpindahan penduduk.
Mozaik foto
Serangkaian foto dari suatu daerah yang disusun menjadi satu
lembar foto.
Orientasi medan
Kegiatan untuk mencocokan wujud medan (objek) yang tergambar
di foto dengan objek yang sebenarnya.
Orientasi peta
Pengenalan atau pengidentifikasian suatu tempat di atas peta.
paralaktis
Penyimpangan pada sebuah foto disebabkan oleh relief, misalnya
pegunungan, lembah dan lain-lain.
Pasangan Stereo
(Stereo pasir)
Pasangan dari dua foto yang memungkinkan diperoleh gambaran
stereoskopis.
Penginderaan jauh
Suatu ilmu seni dan teknik dalam usaha mengetahui benda gejala
dan area dari jarak jauh engan menggunakan alat berupa sensor
buatan.
Pola Desa Biner
Pola desa yang pemukimannya mengikuti sungai atau jalan raya.
Pola Desa Konsentras
Pola desa yang pemukimannya menyusur terhadap pegunungan.
Pola Desa Menyusur
Pola desa yang pemukimannya menyusur di sekitar pantai.
Proyeksi azimutal
Penggambaran kembali (proyeksi) bola bumi dari bentuk bulat
diproyeksikan ke dalam bidang datar.
167
Proyeksi kerucut
Memproyeksikan globe pada bidang kerucut yang melengkapinya.
Proyeksi Peta
Cara pemindahan lintang/bujur yang terdapat pada lengkung
permukaan bumi ke bidang datar.
Resection
Cara untuk menentukan tempat/kedudukan sendiri di medan ke
titik di peta dengan menggnakan titik pertolongan yang berada di
peta dan di medan.
Sentral
Pusat
SIG
Sistem Informasi Geografi suatu kegiatna untuk menyimpan,
mengelola dan menganalisis data spesial di permukaan bulan
dengan menggunakan komputer.
Simbol peta
Merupakan tanda-tanda konvensional yang umum dipakai untuk
mewakili keadaan yang sesungguhnyake dalam peta.
Skala peta
Merupakan angka yang menunjukan perhubungan jarak dalam
peta jika dibandingkan dengan jarak sesungguhnya.
Stereo triplet
Pasangan dari tiga yang memungkinkan diperoleh gambaran
sterokopis.
Stereoskopis
Studi dalam stereoskop untuk memperoleh gambaran tiga dimensi
dari ddaerah yang terdapat gambarannya di atas foto itu.
Steroskop
Alat yang digunakan untjuk mengamati foto udara.
Tanda arah
Merupakan tanda arah atau seirng pula disebut mata angin
biasanya menyerupai panah yang ujungnya runcing menunjukkan
arah utara.
Topografi
Gambaran permukaan bumi/relief. Keadaan permukaan bumi.
UM (Utara Magnet)
Suatu arah yang ditunjukkan kompas, dan suatu temapt tertentu
ke kutub utara magnetis bumi yang terletak di Jazirah Boshi,
sebelah utara Kanada.
UP (Utara Peta)
Anah yang ditunjukkan oleh garis-garis tegak lurus vertikal sumbu
y dari grid suatu peta.
Urbanisasi
Berpindahnya penduduk dari desa ke kota.
US (Utara Sebenarnya)
Arah yang ditunjukkan oleh garis-garis bujur atau meridian.
Zona bonis
Ziona dalam kota yang merupakan pusat perdagangan, pusat
kegiatna bisnis, perbankan, penerbangan dan aneka perubahan
lainnya.
Zona kelas menengah
Zona ini merupakan kediaman orang-orang mampu.
Zona para pekerja
Zona yang merupakan tempat kediamannya kaum buruh dan
pegawai rendahan.
Zona para penglaju
Zona ini merupakan tempat orang-orang yang pulang pergi ke
tempat pekerjaannya masing-masing, baik yang menggunakan
mobil pribadi, bus ataupun kereta.
168
A
Active Microwave Instrument (AMI), hal 47
Alat pengindraan jauh, hal 44
Along Track Scanning Radiometer and
Microwave Sounder (ATRS), hal 47
Asosiasi, hal 43
B
Bahan mentah, hal 23
Bayangan, hal 43
Bentuk, hal 43
C
Citra, hal 39
Citra foto, hal 39
D
Detector, hal 36
F
Foto infra merah asli, hal 40
Foto infra merah modifikasi, hal 40
Foto ortokromatik, hal 40
Foto pankromatik, hal 40
Foto ultraviolet, hal 40
G
Garis astronomis, hal 4
Garis tepi, hal 4
I
Inset peta, hal 4
Interpretasi citra, hal 43
Intersection, hal 16, 19
J
Judul peta, hal 2
L
Lettering, hal 3
Legenda, hal 3
O
Orientasi medan, hal 45
P
Pemantulan dan penangkapan, hal 38
Pengindraan Jauh, hal 35
Pengguna data, hal 38
Penyinaran, hal 38
Perekaman, hal 38
Peta, hal 2
Pola, hal 43
Posisi sumbu kamera, hal 40
Precise Range and Range-Rate Equipment
(PRARE), hal 47
R
Radar Altimeter (RA), hal 47
Remote sensing, hal 36
Resection, hal 16
Rona, hal 43
S
Sensor, hal 37
Sensoria remote, hal 36
Sensor fotografik, hal 37
Sensor elektronik, hal 37
Simbol peta, hal 2
Situs, hal 43
Skala peta, hal 2
Spektrum elektromagnetik, hal 38
T
Tanda arah, hal 2
Tata warna, hal 2
Tekstur, hal 43
Teledection, hal 36
Tenaga kerja, hal 24
Tenaga pulsa, hal 36
Topografi, hal 24
U
Ukuran, hal 44
W
Wahana, hal 37
INDEKS
169
DAFTAR PUSTAKA
Adiyuwono, 1995.
Teknik Membaca peta dan kompas
. Bandung: Angkasa.
Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1983.
Pedoman Pembuatan Bendungan Pengendali.
Jakarta: PU.
Dede, Sugandi, 2006.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi
. Bandung.
Dewi, Nurmala, 1997.
Geografi untuk SMU
. Bandung: Penerbit Maulana.
Dewi, Nurmala. 1997.
Geografi 2.
Bandung: Penerbit Maulana.
Hartanto, Anton, 2001.
Sistem Infomasi Geografi dengan Menggunakan Mapa Info di
Puslitbang Teknologi Pertambangan dan Mineral
. Bandung. Laporan Praktikum,
Bandung: Jurusan Geografi FPIPS UPI.
Joko, Hadimulyo, 2006.
Pendekatan Geografi dalam Pengembangan Wilayah
. Bandung.
Dosen PLSBT UPI, 2005.
Pendidikan Lingkungan, Sosial Budaya dan Teknologi.
Bandung:
Value Press.
Hartono, 2006.
Pengembangan Pendidikan Survei dan Pemetaan Bidang Pengelolaan Pesisir
dan Organisasi Penginderaan Jauh/SIG dalam Era Globalisasi Informasi.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi
. Bandung.
Ikatan Geografi Indonesia (IGI), 2006.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi
.
Bandung.
Inti Mulya Multi Kencana, 2006.
JIS untuk PLK
. Bandung.
Lowrance S. Hamilton, Feter N King, 1997.
Daerah Aliran Sungai Hutang Tropika
. Jogjakarta:
Gajah Mada University Press.
Macmudin, Dadang, 1987.
Biologi SMA
. Bandung: Epsilon Grup
Mulyo, Agung, 2004.
Pengantar Ilmu Kebumian, Pengetahuan Geologi untuk Pemula
.
Bandung: Pustaka Setia.
Posya, Kanwil, Gurniwan, 2002.
Geografi (Pemahaman Konsep dan Metodologi)
. Bandung:
Buana Nusantara.
Purwadi, 2001.
Interprevasi Citra Digital
. Jakarta: Gramedia Widyasarana.
Pusat Penyuluhan Kehutanan dan Perkebunan, 1999.
Informasi Teknik Rehabilitasi dan
Konservasi tanah
. Jakarta: Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Puslitbang Sumber Daya Air, 2006.
Pengelolaan Lingkungan.
Bandung.
Rahim Efendi, Suti, 2000.
Pengendalian Erosi Tanah (Dalam rangka melestarikan lingkungan
Hidup)
. Bandung: Bumi Aksara.
Robert W. MIller. 1997.
Urban Forestry. New Jersey: Prentice Hall.
Soemarwoto, Otto, 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup Pembangunan
, Jakarta: Djambatan.
Soegeng Sarjadi Syindicated, 2001.
Potensi Masa Republik Indonesia.
Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
170
Subagyo, 2003,
Pengantar Peta.
Bandung: Penerbit ITB.
Sumaatmadja, Nursid, 1996.
Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan
Hidup
. Bandung: Alfabeta.
Supardi, Imam, 1994.
Lingkkungan Hidup
. Bandung: Alumni.
Sutanto, 1999,
Penginderaan Jauh Jilid I.
Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
Suyono Sosrodarsono, Masayashi Takasihi, 1983.
Pengukuran Topografi dan Teknik
Pemetaan
. Jakarta: Jambatan.
_______, 2002.
Gambaran Umum dan Perspektif Pengelolaan Sungai di Indonesia
. Bandung:
Puslitbang KIM PRASWIL.
Prahasta, Edi,
Sistem Informasi Geigrafis
, Bandung.
Pulonin, Hicholas. 1990.
Pengantar Geografi Tumbuhan
. Jogjakarta: UGM Press.
_______, 2004.
Undang-Undang Otonomi Daerah
. Bandung: Citra Umbara.
Ensiklopedia Indonesia.
Ilmu Geografi dan Biologi
.
Sumber gambar:
Ensiklopedia Iptek, Ensiklopedia Umum untuk Pelajar, Kamus Visual,
Atlas, Mengenal Ilmu Pengetahuan, Harian Kompas, Harian Pikiran Rakyat.