Gambar Sampul Geografi · Bab 3 WILAYAH DAN PERWILAYAHAN
Geografi · Bab 3 WILAYAH DAN PERWILAYAHAN
Nurmala Dewi

24/08/2021 16:37:27

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

BAB

3

Topik Inti

Desa, tata ruang, sistem

perhubungan, pengangkutan.

Perkembangan kota, Pola

persebaran, pemukiman,

bentang alam, pusat kegiatan.

Urbanisasi.

Pusat pertumbuhan, wilayah

pembangunan, Kawasan Asia

Tenggara, Cina, Korea,

Jepang, Eropa Barat, Amerika

Utara.

Setelah mempelajari dan menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan, serta

interaksi spasial antara desa dan kota, menganalisis kaitan antara konsep wilayah

dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah serta menganalisis

wilayah dan perwilayahan negara maju dan berkembang, diharapkan kalian dapat

memahami adanya interaksi kota-desa serta akibat-akibat yang ditimbulkannya,

juga dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan akibat adanya

pertumbuhan, baik di Indonesia maupun di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika.

Tujuan Pembelajaran

WILAYAH DAN

PERWILAYAHAN

Pasar merupakan salah satu pusat kegiatan. Di pasar terjadi interaksi

antara penjual dan pembeli.

(Sumber:

www.xentana.com

)

86

A. Pengertian Desa, Kaitannya dengan Tata Ruang,

Sistem Perhubungan, dan Pengangkutan

Kata

desa

berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu

deshi

yang

berarti ‘tanah kelahiran’ atau ‘tanah tumpah darah’. Kemudian desa

menjadi suatu istilah yang merujuk pada suatu wilayah hukum di

daerah Jawa pada umumnya. Dinyatakan dalam UU No. 5 Tahun

1979 tentang Pemerintahan Desa bahwa yang dimaksud dengan

desa (Inggris:

the village

) adalah kesatuan wilayah yang ditempati

oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk

di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

organisasi pemerintah terendah langsung di bawah camat, dan

berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mana UU tersebut telah

diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

Desa yang dimaksud dalam UU tersebut termasuk antara

lain Nagari di Sumatra Barat, Gampong di Provinsi Nangroe Aceh

Darussalam, Lembang di Sulawesi Selatan, Kampung di

Kalimantan Selatan dan Papua, Negeri di Maluku. Menurut Pasal

200 UU No. 32 Tahun 2004, ditentukan bahwa dalam Pemerintahan

Daerah, Kabupaten/ Kota dibentuk Pemerintah Daerah Desa dan

Badan Permusyawaratan Desa.

Pembentukan, penghapusan, dan/ atau penggabungan desa

dengan memperhatikan asal-usulnya atau prakarsa masyarakat.

Desa di kabupaten/ kota secara bertahap dapat diubah atau

disesuaikan statusnya menjadi kelurahan sesuai usul dan prakarsa

pemerintah desa bersama badan permusyawaratan desa yang

ditetapkan dengan Perda.

Dibandingkan dengan keadaan atau pun kehidupan kota,

keadaan dan kehidupan di desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1.

Bangunan rumah penduduk pada umumnya jarang-jarang atau

terpencar.

2.

Penduduknya relatif kecil atau sedikit.

Desa adalah

kesatuan

masyarakat

hukum terendah

yang berhak

menyelenggarakan

rumah tangganya

dalam ikatan

NKRI.

3.1

POLA PERSEBARAN, HUBUNGAN, SERTA

INTERAKSI ANTARA DESA DAN KOTA

87

3.

Pada umumnya penduduk Indonesia bermata pencaharian

sebagai petani atau nelayan.

4.

Hubungan antara anggota masyarakatnya sangat intim, dengan

ciri kekerabatan, persaudaraan, dan kegotongroyongan.

Dalam kaitannya dengan tata ruang, sistem perhubungan,

dan pengangkutannya, desa memiliki ciri-ciri atau karakteristik

sebagai berikut.

1.

Tata Ruang

Jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya berjauhan,

tidak berjejal seperti di kota. Salah satu contoh bentuk tata

ruang desa adalah seperti yang digambarkan

Soetardjo

Kartohadikusumo.

Ia menggambarkan tata ruang desa di Jawa.

Secara fisik, desa-desa di Jawa, tepinya dipagari dengan tanaman,

misalnya bambu. Di luar pagar desa itu terhampar persawahan

dan atau perladangan. Di bagian dalamnya adalah rumah-rumah

penduduk yang berjejer di kiri kanan jalan desa.

Berdasarkan pasal 215 UU No. 32 Tahun 2004, pembangunan

kawasan pedesaan yang dilakukan oleh kabupaten/ kota dan atau

pihak ketiga mengikutsertakan pemerintah desa dan badan

permusyawaratan desa. Pelaksanaannya dengan memperhatikan

faktor-faktor sebagai berikut.

a.

Kepentingan masyarakat desa.

b.

Kewenangan desa.

c.

Kelancaran pelaksanaan investasi.

d.

Kelestarian lingkungan hidup.

e.

Keserasian kepentingan antarkawasan dan kepentingan

umum.

2.

Sistem Perhubungan

Di desa, sistem perhubungannya sangat dipengaruhi oleh

kondisi geografisnya. Desa yang kondisi geografisnya berupa

dataran memiliki tingkat kelancaran yang tinggi dibandingkan desa-

desa di daerah perbukitan atau pun pegunungan.

88

CONTOH

3.

Sistem Pengangkutan

Desa-desa di Papua yang letaknya

jauh di pedalaman dan kawasannya

terisolasi oleh hutan, menggunakan

pesawat terbang untuk mencapai desa-

desa lain. Lain halnya dengan desa-desa

di Kalimantan, yang menggunakan perahu

kecil sebagai sarana angkutannya.

Sedangkan desa-desa di Jawa dan

Sumatra pada umumnya menggunakan sarana angkutan darat,

seperti gerobak, delman, sepeda, ojek, atau mobil.

B. Potensi Desa Kaitannya dengan Perkembangan Kota

dan Desa

Potensi dasar suatu desa merupakan modal dasar dari desa

yang bersangkutan dalam melaksanakan pembangunan. Potensi-

potensi desa itu meliputi hal-hal sebagai berikut.

1.

Unsur Lokasi Geografis

Desa merupakan wilayah yang berada di kaki-kaki gunung, di

pedalaman, ataupun di pinggir-pinggir pantai yang jauh dari

kesibukan kehidupan manusia. Cuacanya yang segar dan airnya

yang melimpah merupakan suatu potensi bagi pengembangan

pertanian.

2.

Unsur Keadaan dan Kekayaan Alam

Sebagian besar lahan pedesaan dimanfaatkan sebagai

daerah pertanian, seperti persawahan, perkebunan, peternakan,

perikanan, dan sebagainya. Produksi pertanian selain

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, juga

dipasarkan ke kota. Dengan demikian, desa merupakan sumber

pangan bagi masyarakat kota.

Gambar 3.1

Sarana angkutan sungai di Kalimantan.

(Sumber:

www.lgsp.or.id

)

89

3.

Unsur Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Sumber daya pedesaan usia produktif merupakan tenaga

kerja yang potensial, dan tidak sedikit yang menganggur karena

kekurangan lapangan kerja. Sedangkan di kota banyak

membutuhkan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja kasar, seperti

tukang bangunan, pekerja pabrik, dan lain-lain. Ini berarti, desa

merupakan sumber tenaga kerja bagi wilayah perkotaan.

4.

Unsur Ideologi-Politik

Penduduk desa belum banyak dipengaruhi oleh ideologi atau

kepentingan-kepentingan luar. Dengan demikian, penyebarluasan,

pemahaman, dan penghayatan, serta pengamalan Pancasila di

pedesaan tak akan banyak mengalami hambatan. Selain itu,

penduduk desa memiliki loyalitas dan ketaatan yang tinggi dalam

melaksanakan ketentuan dan peraturan pemerintah.

5.

Unsur Ekonomi

Tidak sedikit desa di Indonesia yang telah mampu

mengembangkan potensi daerahnya secara optimal, yang ditandai

dengan kemampuan masyarakatnya dalam mengadakan relasi

dan interaksi dengan masyarakat luar, melakukan tukar-menukar

barang dengan wilayah lain, serta kemampuan masyarakatnya

untuk saling memengaruhi dengan penduduk yang ada di daerah

lain. Bila keadaan ekonomi desa sudah demikian, maka

masyarakat dapat dijadikan sebagai mitra kerja bagi masyarakat

perkotaan, misalnya dalam hal penyediaan bahan baku,

permodalan, ataupun pemasaran barang-barang produksi.

6.

Unsur Sosial Budaya

Warga masyarakat pedesaan memiliki hubungan kerabat dan

gotong-royong yang kuat serta memegang norma-norma agama

secara teguh. Ditinjau dari sisi itu, maka desa merupakan benteng-

benteng budaya nasional dari kemungkinan adanya pengaruh

budaya asing yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.

7.

Unsur Pertahanan Keamanan

Ketenteraman dan ketertiban desa-desa di Indonesia pada

umumnya telah terjamin. Ini ditandai dengan rendahnya tingkat

kriminalitas atau pun kejadian-kejadian pidana lainnya.

90

C. Pola Persebaran dan Pemukiman Desa dalam

Lingkup Bentang Alamnya

Secara garis besar, pola persebaran dan pemukiman desa

dapat dibedakan menjadi pola linear, pola menyusur, dan pola

konsentris (memusat).

1.

Pola Desa Linear

Pola desa semacam ini dapat dijumpai di daerah aliran sungai

atau pun di wilayah yang dilalui oleh jalan (raya). Rumah-rumah

penduduk berderet, memanjang (linear) mengikuti jalur sungai atau

jalan raya. Pola tata guna lahan seperti ini dimaksudkan

memudahkan untuk bepergian ke tempat lain bila ada keperluan,

juga untuk memudahkan pergerakan barang dan jasa.

Keterangan:

1)

arah pengembangan pemukiman penduduk

2)

jalan tembus

3)

12345

1

234

5

1

234

5

12345

daerah industri kecil

4)

lahan pertanian

2.

Pola Desa Menyusur

Pola desa menyusur dapat dijumpai di daerah-daerah pantai.

Persebaran atau perluasan desa biasanya memanjang mengikuti

arah garis pantai.

Gambar 3.2

Pola keruangan desa linear

(Sumber:

Daldjoeni,

1997)

Gambar 3.3

Pola keruangan desa linear

(Sumber:

Google earth,

2006)

91

Keterangan:

1)

arah pengembangan pemukiman penduduk

2)

12345

1

234

5

12345

kawasan industri kecil

3)

daerah pemukiman penduduk.

3.

Pola Desa Konsentris (Memusat)

Pola desa memusat terdapat di wilayah pegunungan, juga di

dataran rendah. Pola macam ini terbentuk mungkin karena

penduduknya berasal dari satu keturunan yang sama, atau juga

karena terdapatnya fasilitas-fasilitas umum yang dibutuhkan

penduduk setempat, seperti mata air, danau, ataupun fasilitas-

fasilitas lainnya.

Keterangan:

1)

fasilitas umum

2)

arah pengembangan pemukiman penduduk

3)

12345678901

1

234567890

1

1

234567890

1

1

234567890

1

12345678901

pemukiman penduduk

4)

daerah industri kecil

Gambar 3.4

Pola keruangan desa menyusur

(Sumber:

Daldjoeni,

1997

)

1

Laut

1

3

222

Gambar 3.5

Pola keruangan desa menyusur

(Sumber:

Google earth,

2006)

Gambar 3.6

Pola keruangan desa memusat

(Sumber:

Daldjoeni,

1997

)

2

1

2

2

4

2

4

92

Kebanyakan pola lokasi desa adalah

berbentuk konsentris, dengan kantor kepala

desa sebagai pusatnya. Di sekitarnya adalah

tempat tinggal penduduk, yang lama kelamaan

-seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk- terbentuklah dusun-dusun baru di

sekitar dusun induk sehingga tidak sedikit desa

yang terdiri dari empat atau lima dusun, bahkan

lebih.

Di Jawa (dulu) pengaturan desa-desanya

memiliki pola yang hampir sama. Yaitu adanya pusat pemerintahan

desa yang berada di tengah desa, kemudian lumbung desa,

pekuburan desa, tempat pemandian umum, pasar, sekolah,

masjid, dan gardu-gardu. Ada pula lapangan khusus untuk

penggembalaan ternak. Di bagian luarnya terhampar lahan

persawahan atau perladangan serta hutan.

Desa yang sudah maju memiliki tata ruang desa yang rapi

dan asri, dengan deretan rumah dan pepohonan di kanan-kiri jalan.

Umumnya setiap rumah memiliki pekarangan yang cukup luas.

Sehingga jarak antara satu rumah dengan yang lainnya seringkali

sangat jarang. Di luar Jawa, terdapat desa-desa atau pemukiman

penduduk di atas air sungai. Rumah-rumah dibangun di atas rakit.

Hal ini karena di sana banyak sungai besar. Di Kalimantan,

misalnya, ada Sungai Barito, Sungai Kapuas, dan Sungai

Mahakam. Di Sumatra ada Sungai Musi, Sungai Batanghari, dan

Sungai Indragiri. Di perairan Riau, penduduk bermukim di atas

perahu (suku laut). Pemukiman di atas air seperti itu tentu saja

tata ruang desanya relatif kecil dan sulit diatur.

Sedangkan berdasarkan lingkup bentang alamnya, wilayah

desa di Indonesia dapat dikelompokkan ke

dalam beberapa kategori, yaitu sebagai berikut.

a.

Desa pantai

Desa yang terletak di daerah pantai, tentulah

tidak selalu sama, baik dalam pola pengaturan

lahannya maupun dalam corak kehidupan

penduduknya. Semua itu bergantung kepada

kondisi wilayahnya. Pola pengaturan lahan atau

Di luar jawa

terdapat desa/

pemukiman

penduduk di atas

air

Gambar 3.7

Pola keruangan desa memusat

(Sumber:

Google earth,

2006)

Gambar 3.8

Pola keruangan desa pantai.

(Sumber:

Google earth,

2006)

93

juga corak kehidupan penduduk di pantai yang landai tentunya

relatif akan lain dengan yang di pantai perbukitan.

b.

Desa di Dataran Rendah

Desa-desa yang berada di dataran rendah

pun bervariasi sesuai dengan sejarah dan

perkembangannya masing-masing. Desa-

desa di wilayah ini relatif lebih leluasa

dalam mengatur pola lahan atau teritorial-

nya dibandingkan dengan desa-desa di

pantai atau di pegunungan.

c.

Desa di Pegunungan

Di daerah pegunungan, desa-desanya sangat bergantung

pada keadaan alamnya. Rumah-rumah penduduk desa

pegunungan sering terlihat bersaf-saf secara hierarkis, yaitu

di celah-celah perbukitan, di lembah-lembah pegunungan,

atau di kanan-kiri sungai.

d.

Desa Pedalaman

Desa pedalaman adalah desa yang

berada jauh dari kota dan terisolir. Desa-

desa seperti ini masih banyak dijumpai di

pulau Papua dan Kalimantan.

e.

Desa di Perkotaan (sekitar kota)

Desa di perkotaan atau di sekitar kota

merupakan desa yang sudah termasuk

wilayah perkotaan, dan bila telah memenuhi syarat-syarat

tertentu bisa pula disebut kota.

D. Pola Keruangan Kota

1.

Pengertian Kota, Kaitannya dengan Lokasi Pusat Kegiatan,

Tata Ruang, Sistem Pengangkutan, dan Perhubungan

Menurut

Burkhad Hofmeister

(dalam Nurmala Dewi, 1997),

bahwa yang dimaksud dengan

kota

adalah suatu pemusatan

keruangan tempat tinggal dan tempat kerja sama manusia yang

sebagian besar sumber kehidupannya ada pada sektor sekunder

(industri dan perdagangan) dan sektor tersier (jasa dan pelayanan

Kota merupakan

bentang budaya

yang ditimbulkan

oleh unsur alami

dan nonalami.

Gambar 3.9

Pola keruangan dataran rendah

(Sumber:

Google earth,

2006)

Gambar 3.10

Pola keruangan pedalaman

(Sumber:

Google earth,

2006)

94

masyarakat), dengan pembagian kerja yang khusus, pertumbuhan

penduduknya sebagian besar disebabkan oleh tambahan kaum

pendatang, serta mampu melayani kebutuhan barang dan jasa

bagi wilayah yang jauh letaknya. Sedangkan

Bintarto

(dalam

Nurmala Dewi, 1997) mendefinisikan kota sebagai sebuah bentang

budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan nonalami

dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan

corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis

dibandingkan dengan daerah di sekitarnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun

1980, dinyatakan bahwa pada hakikatnya kota mempunyai dua

macam pengertian, yaitu:

a.

suatu wadah yang memiliki batasan administratif

sebagaimana telah diatur dalam perundang-undangan;

b.

sebagai lingkungan kehidupan yang mempunyai ciri nonagraris,

misalnya: ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan yang

berfungsi sebagai pusat pertumbuhan pusat pemukiman.

Menurut pasal 14 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah ditentukan bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan

pemerintahan daerah untuk kabupaten/ kota. Merupakan urusan

yang berskala kabupaten/ kota meliputi:

a.

perencanaan dan pengendalian pembangunan;

b.

perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;

c.

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman

masyarakat;

d.

penyediaan sarana dan prasarana umum;

e.

penanganan bidang kesehatan;

f.

penyelenggaraan pendidikan;

g.

penanggulangan masalah sosial;

h.

pelayanan bidang ketenagakerjaan;

i.

fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah;

j.

pengendalian lingkungan hidup;

k.

pelayanan pertahanan;

l.

pelayanan kependudukan dan catatan sipil;

m. pelayanan administrasi penanaman modal;

n.

penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan

o.

urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan

perundang-undangan.

95

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa

ciri-ciri kota adalah sebagai berikut.

a.

Adanya spesialisasi pekerjaan warganya.

b.

Mata pencaharian penduduk di luar agraris.

c.

Kepadatan penduduk yang tinggi.

d.

Mobilitas penduduk yang cepat.

e.

Tempat pemukiman yang permanen.

f.

Kehidupan agama tidak terlalu ketat.

g.

Pandangan hidup masyarakatnya lebih rasional.

h.

Hubungan sosial di antara mereka terbuka dan luas.

i.

Kurang mempunyai solidaritas sosial.

a.

Kota sebagai Pusat Kegiatan

Kota memiliki banyak fungsi, misalnya: sebagai pusat

pemerintahan, pusat pendidikan, dan pusat hiburan

(pariwisata), atau pun sebagai fungsi-fungsi lainnya. Tidak

setiap kota memiliki fungsi yang sama, mungkin ada yang

berfungsi sebagai pusat kebudayaan saja, sebagai pusat

perdagangan saja, atau fungsi-fungsi khusus lainnya. Tapi,

tidak sedikit pula kota yang memiliki banyak fungsi. Misalnya

kota Jakarta. Di samping sebagai pusat pemerintahan, Jakarta

juga merupakan pusat pendidikan dan pusat rekreasi.

Lebih rinci lagi, fungsi-fungsi kota itu ialah sebagai berikut.

1)

Kota sebagai pusat produksi, baik barang setengah jadi

maupun barang jadi.

2)

Kota sebagai pusat perdagangan, yakni melayani daerah

sekitarnya. Contohnya: Rotterdam, Singapura, dan

Hamburg.

3)

Kota sebagai pusat pemerintahan atau ibu kota negara.

Contohnya: Jakarta, London, Kairo.

4)

Kota sebagai pusat kebudayaan.

Contohnya: Mekah, Yerusalem, dan Vatikan.

5)

Kota sebagai pusat pengobatan dan rekreasi.

Contohnya: Monaco, Palm Beach, Florida, dan Puncak-

Bogor

6)

Kota yang berfungsi ganda. Kota-kota di abad sekarang

banyak yang termasuk kategori ini.

Contohnya: Jakarta, Tokyo, dan Surabaya yang men-

canangkan diri sebagai kota industri, perdagangan,

maritim, dan pendidikan, di samping sebagai pusat

pemerintahan.

Fungsi kota

sebagai:

• Perdagangan

• Pemerintahan

• Kebudayaan

• Pengobatan

dan rekreasi

96

Zona bisnis adalah pusat kegiatan. Di zona ini terdapat

pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik

dalam suatu kota sehingga terdapat bangunan utama

tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, seperti toko,

hotel, restoran, gedung kesenian, kantor pemerintahan,

pusat bisnis, maskapai penerbangan, dan bank.

2)

Zona Transisi

Adalah zona peralihan yang ditempati oleh golongan

lapisan bawah atau yang berpenghasilan rendah.

Kebanyakan didiami oleh para pekerja, buruh kasar,

pedagang kecil yang pada umumnya mereka terlibat dalam

pusat perdagangan dan bisnis di jantung kota. Rumah

mereka kecil, padat, kumuh, dan keberadaannya

terancam. Zona ini merupakan tempat imigran dari desa

atau tempat lain. Sedikit demi sedikit mereka tergusur,

rumah mereka dibongkar untuk dijadikan toko dan kantor.

Di antara pemukiman kumuh tersebut terdapat kegiatan

industri dan perbankan sebagai perluasan dari zona bisnis.

3)

Zona Para Pekerja

Merupakan zona yang paling banyak ditempati pekerja

dengan tingkat ekonomi sedang. Zona ini pemukimannya

lebih baik dari zona transisi karena belum ada pengaruh

dari fungsi industri. Tidak adanya pengaruh disebabkan

zona ini masih dihalangi oleh zona transisi. Zona ini

merupakan tempat kediaman kaum buruh dan pegawai-

pegawai rendahan, yang secara ekonomis mereka lebih

mampu daripada penduduk yang tinggal di zona transisi.

b.

Sistem Tata Ruang Kota

Ernst W. Burgess

menggambarkan tata ruang kota ke dalam zona-

zona lingkaran, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

1)

Zona Bisnis

1. Daerah pusat perdagangan (

central business

dictrict

)

2. Daerah transisi

3. daerah pemukiman pekerja

4. daerah pemukiman kelas menengah

5. Daerah pemukiman pengluju (daerah si kaya,

yang siang hari kosong karena kerja ditempati

pada daerah pusat perdagangan)

Gambar 3.11

Zona-zona Kota

(Sumber:

Geografi 2

, 1997)

97

4)

Zona Kelas Menengah

Zona kelas menengah adalah zona yang dihuni oleh

penduduk yang berstatus menengah. Kondisi ekonomi

stabil, kondisi pemukiman lebih baik sehingga lingkungan

pemukiman teratur, fasilitas pemukiman terencana

dengan baik sehingga kenyamanan dapat dirasakan.

Zona ini merupakan kediaman orang-orang mampu. Di

sinilah adanya rumah-rumah mewah dan vila-vila.

5)

Zona Para Penglaju

Zona para penglaju adalah daerah campuran antara

daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, atau daerah

pedesaan yang banyak berubah menjadi perkotaan.

Lokasinya strategis pada dataran tinggi dengan keindahan

lingkungan dan udara yang sejuk. Zona ini merupakan

tempat orang-orang yang pulang pergi ke tempat

pekerjaannya masing-masing, baik yang menggunakan

mobil pribadi, bis, atau pun kereta api. Pada siang hari

hampir tidak berpenghuni karena penduduk bekerja.

TUGAS

Lihatlah peta Bandung berikut. Kemudian tentukan zona-zona di

wilayah Bandung.

Gambar 3.12

Peta Bandung

(Sumber:

macalester.edu

)

Kepatihan

Dalem Kaum

Pendopo

Lengkong Kecil

Dalem Kaum

Lengkong Besar

Asia Afrika

Asia Afrika

Tamblong

Sunda

Sunda

Tamblong

Naripan

TELECOM

CENTRE

GEDUNG

MERDEKA

CENTRAL

POST

OFFICE

Braga

Braga

MILITARY

MUSEUM

Lembong

Veteran

Naripan

ABC

G. Suniaraja

Banceuy

CATHOLIC

CATEDRAL

Jawa

Police

Ta m a n

lalu-lintas

Santa

Angela

School

Sumbawa

Aceh

Aceh

Sumatra

Bethel

Church

98

c. Sistem Pengangkutan dan

Perhubungan Kota

Sistem pengangkutan dan

perhubungan boleh dikatakan sebagai

urat nadinya kota. Bila salah satunya

macet atau tersendat, akan lumpuhlah

kehidupan kota. Seperti yang sering kita

saksikan selama ini, terutama di kota-

kota besar seperti Jakarta, kemacetan

merupakan masalah klasik yang sering

terjadi setiap hari.

Kemacetan merupakan problema terbesar transportasi di

Jakarta, yang seolah-olah tak pernah bisa diatasi. Bahkan kian

hari, titik-titik kemacetan terus bertambah di ibukota ini. Semua

itu terjadi akibat tidak sebandingnya penambahan jumlah

kendaraan dengan panjang jalan. Setiap tahun, jalan di Jakarta

hanya bertambah sebanyak 4%, sedangkan jumlah kendaraan

bertambah 14%.

2.

Sejarah Pertumbuhan Beberapa Kota di Indonesia

Kota-kota yang terdapat di negeri kita mulanya hanya

merupakan sebuah pemukiman penduduk biasa, seperti desa.

Lama-kelamaan tumbuh dan berkembang berdasarkan latar

belakang atau sejarahnya masing-masing. Ada yang berkembang

karena tempat tersebut merupakan kawasan perdagangan, karena

merupakan pusat perkebunan, pertambangan, atau karena

dijadikan pusat administrasi pemerintahan.

a.

Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai

Pusat Perdagangan

Kota yang tumbuh atas dasar pusat perdagangan, antara lain,

Jakarta, Aceh, dan Ujungpandang. Sejak zaman Portugis,

kota-kota itu merupakan tempat persinggahan dan

perdagangan, tidak hanya pedagang dari Nusantara melainkan

juga dari mancanegara, seperti pedagang dari Portugis,

Spanyol, Belanda, India, Arab, juga Cina. Sekarang kota-kota

itu tidak hanya merupakan pusat perdagangan, melainkan juga

merupakan pusat-pusat pemerintahan.

Saudagar asing

dapat

mempengaruhi

pertumbuhan dan

perkembangan

kota.

Gambar 3.13

Bandung dan kemacetannya.

(Sumber:

Pikiran Rakyat,

2007)

99

b.

Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai

Pusat Perkebunan

Kota Jambi dan Maluku dapat digolongkan ke dalam jenis

kota yang mengalami pertumbuhan atas dasar pusat

perkebunan.

1)

Jambi, mulanya unit-unit perkebunan yang berskala besar

yang kemudian berkembang seiring dengan peningkatan

pendapatan penduduk dan kemajuan di bidang teknologi.

Sampai pada tahun 1990, Jambi memiliki 48,7% hutan

produksi dan 24,7% hutan konsumsi dari 2.947.200 ha

hutan yang dimilikinya.

2)

Maluku, adalah pusat rempah-rempah yang sejak dulu

telah menjadi rebutan pedagang-pedagang Eropa.

Setelah dikuasai 3,5 abad oleh Belanda, Maluku semakin

berkembang dan sampai sekarang tetap menjadi pusat

perkebunan rempah-rempah.

c.

Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai

Pusat Pertambangan

Yang tergolong ke dalam kota kategori ini, antara lain:

1)

Cepu dan Surabaya tumbuh dan berkembang karena

terdapat pertambangan minyak bumi.

2)

Bangka, Belitung, Linggas, dan Singkep dapat tumbuh

dan berkembang karena adanya sumber tambang timah.

d.

Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai

Pusat Administrasi Pemerintahan

DKI Jakarta dan DI Yogyakarta merupakan kota yang tergolong

kategori ini. Pada abad ke-16, Jakarta atau Jayakarta ketika

itu merupakan pusat kekuasaan Kerajaan Fatahillah.

Sejak Perjanjian Giyanti ditandatangani tahun 1955, Yogya

merupakan pusat kesultanan Yogyakarta, dan pernah menjadi

ibu kota negara pada tahun 1949. Pertumbuhan kota yang

berlatar belakang sebagai pusat administrasi pemerintahan.

Kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dapat

berkembang menjadi pusat pertumbuhan. Hal ini terjadi karena

kota sebagai pusat administrasi pemerintahan biasanya berdiri

berbagai gedung-gedung pemerintahan seperti kantor

kepolisian, gedung pengadilan, dan kantor pemerintahan

100

lainnya. Dengan adanya kantor-kantor pemerintahan maka

akan menarik orang dari wilayah lain untuk datang mengurus

masalah politik, sosial, dan ekonomi. Dengan adanya

aktivitas-aktivitas tersebut, kota akan sering dikunjungi. Hal

ini akan mempercepat kota menjadi pusat pertumbuhan.

3.

Urbanisasi

Urbanisasi

ialah suatu proses berpindahnya penduduk desa

ke kota. Dengan kata lain, urbanisasi merupakan proses terjadinya

masyarakat perkotaan. Urbanisasi biasanya timbul seperti faktor

berikut.

a.

Adanya faktor yang mendorong

(push factors)

penduduk desa

untuk meninggalkan daerah kediamannya. Faktor-faktor

tersebut adalah:

1)

kurangnya lapangan kerja,

2)

terbatasnya kesempatan untuk menambah ilmu

pengetahuan,

3)

kurangnya sarana hiburan, dan sebagainya.

b.

Adanya faktor yang menarik penduduk desa untuk pindah ke

kota

(pull factors)

, yaitu:

1)

tersedianya lapangan kerja yang relatif banyak dan

bermacam-macam,

2)

luasnya kesempatan untuk sekolah, sampai ke jenjang

paling tinggi sekalipun,

3)

tersedianya aneka sarana hiburan dan luasnya pergaulan.

Bintarto

(dalam Nurmala Dewi, 1997) mengemukakan

beberapa program pemerintah dalam mengatasi masalah urbanisasi,

yaitu:

a.

mempelajari, meneliti, dan melaksanakan pengembangan

wilayah di berbagai tempat, terutama di kota-kota besar yang

ada di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa;

b.

mengembangkan industri kecil atau industri rumah tangga di

berbagai daerah pedesaan;

c.

mengatur arus migrasi penduduk dari daerah pedesaan ke

kota melalui kegiatan administratif dan kebijaksanaan-

kebijaksanaan lainnya;

d.

melancarkan kegiatan Keluarga Berencana (KB) dengan lebih

ketat, baik di desa maupun di kota;

e.

menghidupkan daerah pedesaan dengan berbagai kegiatan

pembangunan, antara lain mengembangkan dan meningkat-

kan jalur transportasi dan komunikasi, sehingga masyarakat

desa tidak merasa tertinggal dari masyarakat kota.

Kesempatan

lapangan kerja di

kota salah satu

penyebab

terjadinya

urbanisasi.

101

f.

Pembangunan perumahan rakyat yang murah dan memenuhi

syarat-syarat kualitas kesehatan di daerah tepian kota,

sehingga dapat dihindari meluasnya pemukiman kumuh.

3.

Perbedaan Pola Tata Ruang di Pedesaan dan di Perkotaan

P.J.M. Nas

(dalam Nurmala Dewi, 1997), mengutip pendapat

Constandse

(dalam Nurmala Dewi, 1997), bahwa perbedaan

antara desa dengan kota adalah sebagai berikut.

a.

Kota kawasannya lebih luas dengan gambaran yang jelas,

sedangkan keadaan pedesaan lebih kecil, bercampur baur,

tanpa gambaran yang tegas.

b.

Masyarakat kota mengenal adanya pembagian kerja, sedang-

kan desa (pedalaman) tidak mengenal pembagian kerja.

c.

Di kota, struktur sosialnya mengenal diferensiasi yang luas,

sedangkan di pedesaan relatif sederhana.

d.

Individualitas memainkan peranan penting dalam kebudayaan

kota, sedangkan di pedesaan didasari oleh tali kekeluargaan

dan kegotongroyongan.

e.

Kota mengarahkan gaya hidup pada kemajuan, sedangkan

pedesaan lebih berorientasi pada tradisi, dan cenderung

konservatif (bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan,

dan tradisional).

Bintarto

(dalam Nurmala Dewi, 1997), merumuskan perbedaan

antara desa dengan kota yang lebih rinci. Perbedaan-perbedaan

tersebut dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.1 Perbedaan Antara Desa dan Kota

Unsur Pembeda

Desa

Kota

1. Mata pencaharian

2. Ruang Kerja

3. Musim/ cuaca

4. Keahlian

5. Rumah dan tempat kerja

6. Kepadatan penduduk

7. Kontak sosial

8. Stratifikasi penduduk

9. Lembaga-lembaga

10. Kontrol sosial

11. Sifat kelompok masyarakat

12. Mobilitas

13. Status sosial

a. agraris homogen

b. lapangan terbuka

c. penting dan menentukan

d. umum dan tersebar

e. dekat

f. tidak padat

g. frekuensi rendah

h. sederhana dan sedikit

i. terbatas sederhana

j. adat/ tradisi

k. gotong royong

l. rendah

m. stabil

a. nonagraris heterogen

b. ruang terbuka

c. tidak penting

d. ada spesialisasi

e. berjauhan

f. padat

g. frekuensi tinggi

h. kompleks dan banyak

i. banyak dan kompleks

j. hukum/ peraturan

k. individu

l. tinggi

m. labil

102

E. Interaksi Kota

Interaksi

ialah hubungan imbal balik antara pihak-pihak

tertentu, antara orang perseorangan dengan orang perseorangan,

antara perseorangan dengan kelompok, atau dari tanggapan

antarmanusia. Berinteraksi merupakan kebutuhan setiap manusia

dan juga merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa

adanya interaksi, tidak mungkin ada kehidupan bersama.

Bentuk interaksi kota merupakan hubungan imbal balik

keruangan yang di dalamnya tidak hanya antara manusia saja,

melainkan terjadi pula proses pergerakan materi yang berupa

barang dan peralihan immateri, misalnya informasi, tradisi, atau

pandangan hidup. Interaksi kota dapat terjadi karena berbagai

faktor, antara lain:

1.

adanya kemampuan masyarakat kota,

2.

perluasan jaringan jalan antara kota-kota itu,

3.

kebutuhan imbal balik antara kota-kota itu, atau

4.

adanya pengaruh dari satu kota terhadap kota lainnya.

1.

Manfaat Interaksi Kota

Dalam kenyataannya, wujud interaksi itu tidak hanya

berlangsung antara kota dengan kota, melainkan juga antara kota

dengan desa. Kedua jenis interaksi itu berlangsung terus tanpa

henti. Hal ini dapat kita saksikan dengan hilir mudiknya kendaraan

yang memadati jalan raya, atau pun gaungnya aneka siaran televisi

dan radio dari satu kota ke kota lain atau ke sudut-sudut desa

yang jauh sekalipun.

a.

Pengaruh Positif dan Pengaruh Negatif Interaksi Kota

Adanya interaksi itu menimbulkan aneka pengaruh, baik yang

positif maupun yang negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut

ialah sebagai berikut.

1)

Pengaruh Positif

a)

Tingkat pengetahuan penduduk semakin meningkat.

Peningkatan pengetahuan penduduk itu bisa terjadi

karena pergaulan atau adanya saling tukar informasi

dan pengalaman antarpenduduk; pendirian lembaga-

103

lembaga pendidikan, dan keterampilan (khusus);

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;

dan arus informasi, baik lewat media elektronik

maupun surat kabar.

b)

Bertambahnya kaum cendekiawan di daerah-

daerah pedesaan, sebagai penggerak pembangunan

di daerahnya.

c)

Gairah perekonomian penduduk semakin meningkat.

d)

Adanya alih-alih dan penggunaan teknologi tepat

guna —khususnya di daerah-daerah pedesaan–

dapat meningkatkan aneka produksi masyarakat

sehingga pendapatannya pun semakin meningkat.

e)

Bagi penduduk kota, akan lebih mudah memperoleh

bahan-bahan konsumsi pertanian dengan harga

yang relatif murah.

2)

Pengaruh Negatif

a)

Terbukanya kesempatan kerja dan daya tarik kota

di berbagai bidang telah banyak menyerap tenaga

kerja muda dari desa-desa sehingga desa meng-

alami kekurangan tenaga potensial untuk mengolah

lahan-lahan pertanian, dan pembangunan daerahnya.

b)

Wilayah pedesaan akan menjadi lahan yang menarik

bagi masyarakat kota sehingga tidak sedikit dari

mereka yang membelinya. Wilayah pedesaan ini

dibeli bukan untuk diolah menjadi lahan pertanian

yang produktif, melainkan mereka jadikan tempat-

tempat industri, rekreasi, ataupun sekadar untuk

tempat peristirahatan. Bila tanpa disertai peraturan

yang jelas dan tegas, tidak tertutup kemungkinan

untuk timbulnya hal-hal seperti:

(1) kawasan hijau semakin berkurang,

(2) penyempitan lahan pertanian produktif,

(3) penurunan kemampuan lahan sebagai daerah

tangkapan hujan, dan peresapan air,

(4) rusaknya alam pedesaan sebagai akibat

pencemaran.

104

c)

Timbulnya penetrasi (perembasan)

budaya kota yang kurang sesuai

dengan tradisi pedesaan, misalnya

dalam etika pergaulan dan

pandangan hidup. Hal ini seringkali

menimbulkan keresahan dan

mengganggu stabilitas budaya

pedesaan.

d)

Tumbuhnya para pedagang kaki lima

dan hunian liar yang mengganggu

ketertiban kota.

b.

Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Kota

Terjadinya interaksi antarwilayah, menurut

Edward Ullman

(dalam Nurmala Dewi, 1997)

,

didasari oleh tiga faktor, yaitu

sebagai berikut.

1)

Adanya wilayah yang Saling Melengkapi (Komplemen-

taritas Regional)

Menurut teori ini, hubungan imbal balik antarwilayah akan

terjadi bila di antara keduanya memiliki potensi yang

saling melengkapi atau saling membutuhkan. Wilayah A

memiliki surplus potensi yang tidak dimiliki wilayah B.

Sebaliknya, wilayah B memiliki surplus potensi yang

tidak dimiliki wilayah A. Maka, dengan kondisi seperti itu,

antara keduanya akan timbul interaksi, hubungan imbal

balik antara A dan B (lihat gambar).

Gambar 3.14

Pedagang kaki lima

(Sumber:

Kompas

, 2007)

Wilayah A

Wilayah B

Surplus potensi X

Minus potensi Y

Surplus potensi Y

Minus potensi X

Gambar 3.15

Skema Komplementaritas Regional

105

2)

Adanya Kesempatan Berintervensi

Kesempatan berintervensi diartikan sebagai suatu

kemungkinan adanya perantara yang menghambat

interaksi antarwilayah. Walaupun wilayah A memiliki

surplus potensial yang dibutuhkan wilayah B misalnya,

kemungkinan untuk tidak terjalin interaksi antarkeduanya

bisa saja terjadi. Hal ini karena:

a)

kebutuhan wilayah A atau B dipasok wilayah lain,

atau

b)

surplus potensi yang dimiliki wilayah A atau wilayah

B dipasok ke wilayah lain (lihat gambar).

Wilayah A

Wilayah B

Surplus X

Minus Y

Surplus Y

Minus X

Wilayah C

Surplus X

Minus Y

Kebutuhan A

dipasok oleh C

Kebutuhan B

dipasok oleh C

Interaksi lemah

Gambar 3.16

Skema Interaksi yang Berintervensi

Seperti yang terlihat pada gambar, bila meninjau potensi

yang dimiliki wilayah A dan wilayah B, sangat mungkin

antara keduanya terjadi interaksi. Namun, karena

kebutuhan kedua wilayah itu secara langsung dipasok

oleh wilayah C, maka interaksi antara A dan B melemah.

3)

Interaksi karena Kemudahan

Faktor lain yang mendasari jalinan interaksi antarwilayah

adalah adanya kemudahan, yaitu:

a)

lengkapnya fasilitas komunikasi,

b)

jarak yang relatif dekat,

c)

biaya transportasi yang murah, atau

d)

kelancaran arus transportasi.

106

c.

Teori-teori Interaksi

1)

Teori Gravitasi

Teori ini mulanya dikemukakan oleh

Sir Issac Newton

dalam ilmu fisika, yang kemudian dikembangkan oleh

W.J. Reilly

. Reilly mengadaptasikan teori ini dalam studi

geografi, yaitu untuk menentukan nilai kekuatan interaksi

antardua wilayah atau lebih (d

alam Nurmala Dewi, 1997).

Teori gravitasi keruangan dari Reilly diformulakan dengan

rumus sebagai berikut.

I

AB

=k .

2

AB

BA

)

(d

P . P

Keterangan:

I

AB

= kekuatan interaksi antara wilayah A dengan wilayah B

k = nilai konstanta, yang biasanya dihargakan dengan 1

P

A

= jumlah penduduk wilayah A

P

B

= jumlah penduduk wilayah B

d

AB

= jarak mutlak yang menghubungkan wilayah A ke wilayah B.

Jarak mutlak adalah jarak sebenarnya dari dua tempat atau

lebih yang ingin diketahui kekuatan interaksinya.

Contoh:

Diketahui bahwa kota B letaknya berdekatan dengan dua

buah desa, yaitu Desa A dan Desa C. Jarak dari Desa A

ke kota B setengah kali lebih dekat daripada Desa C.

Jarak dari Desa C ke kota B adalah 100 km. Jumlah

penduduk kota B adalah 50.000 orang. Sedangkan

penduduk Desa A dan Desa C masing-masing berjumlah

1.000 dan 1.100 orang. Dengan desa manakah kota B

paling kuat interaksinya?

Jawab:

Diketahui:

P

A

= 1.000;

P

B

= 50.000;

P

C

= 1.100;

d

AB

= 50 km

(½ x 100); dan d

BC

= 100 km.

maka:

107

a.

Kekuatan interaksi antara Desa A dengan kota

B adalah:

I

AB

=k .

2

AB

BA

)

(d

P . P

=1 .

2

(50)

(50.000)

x

(1.000)

=

2.500

50.000.000

=

20.000

b.

Kekuatan interaksi antara kota B dengan Desa

C adalah:

I

BC

=k .

2

BC

CB

)

(d

P . P

=1 .

2

(100)

(1.100)

x

(50.000)

=

10.000

55.000.000

=

5.500

Jadi, apabila kekuatan interaksi antara Desa A

dengan kota B dengan Desa C kita bandingkan,

maka diperoleh angka perbandingan:

20.000

: 5.500

40 : 11 (lihat gambar)

Interaksi

lebih kuat

A

B

C

Gambar 3. 17

Skema perbandingan kekuatan interaksi antara AB dan BC.

108

2)

Teori Titik Henti

Teori Titik Henti (

The Breaking Point Theory

) digunakan

untuk memperkirakan lokasi strategis yang merupakan

garis pembatas antara dua wilayah. Oleh karena itu, teori

ini bermanfaat dalam memilih lokasi yang tepat untuk

perindustrian, perdagangan, ataupun sebagai tempat

layanan masyarakat, misalnya Puskesmas, kantor

kecamatan, dan sebagainya.

Teori Titik Henti dinyatakan dengan rumus:

A

B

AB

P

P

1

d

+

Keterangan:

D

AB

=

jarak lokasi titik henti, yang diukur dari wilayah yang

jumlah penduduknya lebih kecil (dari wilayah A)

d

AB

=

jarak antara wilayah A dengan B

P

A

=

jumlah penduduk wilayah yang lebih kecil

P

B

=

jumlah penduduk wilayah yang lebih besar

Contoh:

Pemerintah akan mendirikan pasar antara Desa A

dengan kota B. Diketahui bahwa jarak dari wilayah A ke

wilayah B adalah 50 km. Jumlah penduduk A sebanyak

1.000 orang, sedangkan wilayah B 25.000. Di manakah

pasar itu sebaiknya didirikan?

Jawab:

Diketahui: d

AB

= 50 km; P

A

= 1.000; P

B

= 25.000

maka:

D

AB

=

A

B

AB

P

P

1

d

+

=

1.000

25.000

1

d

AB

+

=

25

1

50

+

=

5 1

50

+

= 8,33

109

3)

Teori Potensi Penduduk

Yang dimaksud potensi penduduk ialah kekuatan

(potensi) aliran untuk tiap tempat. Artinya, berapa besar

kemungkinan penduduk suatu wilayah untuk meng-

adakan pergerakan (migrasi) atau berinteraksi dengan

penduduk wilayah lain. Nilai potensi penduduk suatu

wilayah dinyatakan dengan isoplet, yaitu garis-garis

khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat

yang memiliki potensi penduduk yang sama.

Isoplet sangat membantu dalam menentukan suatu

tempat yang dianggap strategis dari pembangunan,

misalnya tempat layanan masyarakat. Untuk mencari nilai

potensi penduduk digunakan rumus berikut.

Misalnya ada tiga wilayah yang ingin diketahui potensi

penduduknya, yaitu Desa A, Desa C, dan Kota B. Maka,

digunakan rumus:

Gambar 3.18

Lokasi titik henti antara Desa A dengan kota B.

Desa A

Kota B

d

AB

= 50 km

8,33 km

lokasi pasar

Dengan demikian, dari hitungan di atas dapat

diketahui bahwa titik henti antara wilayah A dengan

wilayah B adalah 8,33 km diukur dari wilayah A yang

penduduknya lebih kecil. Ini berarti bahwa pem-

bangunan pasar yang strategis adalah sekitar 8.33

km dari wilayah desa (lihat gambar).

110

PP

A

=

2

AX

2

1

A

)d . (

P . k

+

2

AB

B

)d(

P . k

+

2

AC

C

)d(

P . k

PP

B

=

2

BX

2

1

B

)d . (

P . k

+

2

BA

A

)d(

P . k

+

2

BC

C

)d(

P . k

PP

C

=

2

CX

2

1

C

)d . (

P . k

+

2

CA

A

)d(

P . k

+

2

CB

B

)d(

P . k

Keterangan:

PP =

nilai (indeks) potensi penduduk masing-masing

wilayah

P

A

, P

B

, P

C

=

jumlah penduduk masing-masing wilayah

(A, B, C)

d

AX

=

jarak dari kota A ke kota lain yang paling dekat,

yang sama-sama sedang dihitung potensi

penduduknya.

d

AB

=

jarak dari wilayah A ke wilayah B

k

=

konstanta, bernilai 1

Jarak sebenarnya dari masing-masing wilayah (A, B, C)

digambarkan dalam skema berikut ini.

C

B

50 km

100 km

75 km

A

Gambar 3.19

Jarak wilayah A, B, dan wilayah C.

Diketahui:

Jumlah penduduk Desa A (PA) adalah 1.000 orang

Jumlah penduduk Desa C (PC) adalah 2.000 orang

Jumlah penduduk Kota B (PB) adalah 25.000 orang

Maka, nilai potensi penduduk masing-masing wilayah

adalah sebagai berikut.

111

PP

A

=

2

AX

2

1

A

)d . (

P . k

+

2

AB

B

)d(

P . k

+

2

AC

C

)d(

P . k

=

2

2

1

50) . (

1.600

x

1

+

2

50)

(

25.000

x

1

+

2

5)

7(

2.000

x

1

=

625

.000

1

+

500

.2

25.000

+

625

.5

2.000

=

1,6 + 10 + 0,35

=

11,95

PP

B

=

2

BX

2

1

B

)d . (

P . k

+

2

BA

A

)d(

P . k

+

2

BC

C

)d(

P . k

=

2

2

1

50) . (

25.000

x

1

+

2

50)

(

1.000

x

1

+

2

100)

(

2.000

x

1

=

625

.000

25

+

500

.2

1.000

+

000

.

10

2.000

=

40 + 0,4 + 0,2

=

40,60

PP

C

=

2

CX

2

1

C

)d . (

P . k

+

2

CA

A

)d(

P . k

+

2

CB

B

)d(

P . k

=

2

2

1

75) . (

2.000

x

1

+

2

5)

7(

1.000

x

1

+

2

100)

(

25.000

x

1

=

25,406.1

.000 2

+

625

.5

1.000

+

000

.

10

25.000

=

1,42 + 0,18 + 2,5

=4,10

setelah nilai potensi penduduk dari setiap wilayah

diketahui, langkah berikutnya adalah menyusun

persentase potensi penduduk setiap wilayah terhadap

potensi penduduk tertinggi. Dalam hal ini wilayah yang

berpotensi penduduknya lebih tinggi adalah wilayah Kota

B, yaitu sebesar 40,60.

112

Langkah penghitungan persen potensi penduduk (PP)

untuk setiap wilayah.

1)

Persentase PPA =

60

,

40

11,95

x 100%

=

29,43%

2)

Persentase PPB =

60

,

40

40,60

x 100%

=

100%

3)

Persentase PPC =

60

,

40

4,10

x 100%

=

10,10%

Dari hasil penghitungan di atas, diperoleh kesimpulan

bahwa potensi penduduk kota B lebih tinggi dibandingkan

wilayah lainnya. Ini menunjukkan bahwa mobilitas

penduduk kota B lebih tinggi, sedangkan penduduk Desa

C adalah yang paling rendah. Dengan demikian,

pembangunan layanan masyarakat sebaiknya didirikan

di dekat wilayah yang lebih rendah mobilitas pen-

duduknya, yaitu sekitar Desa C dan Desa A.

4)

Teori Grafi

k

Teknik lain untuk mengetahui tinggi-rendahnya interaksi

antarwilayah adalah dengan cara melihat banyak

sedikitnya jalur transportasi, baik darat, laut, maupun

udara, yang menghubungkan antarwilayah. Teori ini

menyatakan bahwa semakin banyak jalur yang

menghubungkan dua wilayah (atau lebih), semakin tinggi

mobilitas atau interaksi antarwilayah-wilayah itu.

Dirumuskan oleh

K. J. Kansky

(dalam Nurmala Dewi,

1997),

bahwa untuk mengetahui tingkat interaksi

antarwilayah dengan teori ini digunakan formula sebagai

berikut.

=

V

e

Keterangan:

β

(Beta) = nilai kelancaran interaksi (konektivitas)

e

= jumlah jaringan yang menghubungkan wilayah-

wilayah tersebut

V

= jumlah wilayah yang ingin diketahui tingkat

interaksinya

β

113

Jawab:

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa

yang paling tinggi tingkat interaksinya adalah

wilayah A.

β

=

V

e

β

=

V

e

=

3

5

=

4

3

=

1,66

=

0,75

2.

Beberapa Aspek Interaksi Kota

1)

Interaksi Kota Aspek Ekonomi

Interaksi kota aspek ekonomi ditandai dengan adanya

pergerakan (baca: pertukaran) barang dan jasa, seperti:

hasil-hasil industri, pertanian atau hasil bumi, hasil-hasil

pertambangan, tenaga kerja, dan sebagainya.

2)

Interaksi Kota Aspek Sosial

Interaksi kota aspek sosial ditandai dengan bertambahnya

jumlah penduduk, perkembangan lembaga-lembaga

sosial, dan sebagainya.

3)

Interaksi Kota Aspek Budaya

Interaksi kota aspek budaya ditandai dengan masuknya

tradisi baru atau berubahnya tradisi lama, kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, semakin kompleksnya

keperluan hidup, perkembangan bahasa dan kesenian,

dan sebagainya.

Contoh:

Manakah wilayah di bawah ini yang paling tinggi

interaksinya?

V3

e5

V2

e4

e3

e2

e1

V1

Wilayah A

V1

V2

e1

e2

e3

V4

V3

Wilayah B

114

3.2

PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH

A. Pusat Pertumbuhan dan Konsep yang Mendasarinya

1.

Pengertian

Pusat pertumbuhan

ialah wilayah atau kawasan yang

pertumbuhannya sangat pesat sehingga karena kepesatannya itu

dijadikan sebagai pusat pembangunan yang memengaruhi

kawasan-kawasan lain di sekitarnya. Dengan adanya kawasan-

kawasan yang dijadikan pusat pertumbuhan itu, diharapkan

kawasan-kawasan di sekitarnya turut terpengaruh dan terpicu

untuk maju.

Beberapa contoh kawasan yang merupakan pusat

pertumbuhan, antara lain kota Jakarta – Bogor – Tangerang –

Bekasi atau Jabotabek, pusat industri Batam, segitiga

pertumbuhan Singapura – Johor – Riau atau segitiga SIJORI, dan

sebagainya.

2.

Konsep-konsep Pusat Pertumbuhan

Water Christaller

(dalam Nurmala Dewi, 1997),

ahli geografi

berkebangsaan Jerman, mengatakan bahwa sebagai kawasan

yang berpengaruh luas terhadap wilayah-wilayah di sekitarnya,

pusat pertumbuhan dapat dicitrakan dengan titik-titik simpul yang

berbentuk geometris heksagonal (segi enam). Wilayah segi enam

itu merupakan wilayah-wilayah yang penduduknya terlayani oleh

tempat sentral yang bersangkutan. Tempat-tempat sentral yang

dimaksud dapat berupa pusat-pusat perbelanjaan, kota, atau pun

pusat-pusat kegiatan lainnya. Oleh tempat-tempat sentral itu,

wilayah atau tempat-tempat lain di sekitarnya akan tertarik.

Misalnya, ibukota provinsi dapat menarik beberapa kota atau

ibukota kabupaten, ibukota kabupaten menarik beberapa

kecamatan, dan seterusnya secara hierarkis.

Water Cristaller:

Pusat

pertumbuhan

dicitrakan dengan

titik-titik simpul

yang berbentuk

geometris

heksagonal.

115

Ditinjau dari luas kawasan pengaruhnya,

hierarki sentral dibedakan atas: (1) tempat sentral

berhierarki tiga (k = 3), (2) tempat sentral

berhierarki empat (k = 4), dan (3) tempat sentral

berhierarki tujuh (k = 7).

a.

Tempat Sentral Berhierarki Tiga

Tempat sentral berhierarki tiga adalah pusat

pelayanan yang berupa pasar yang senantiasa

menyediakan barang-barang bagi kawasan-

kawasan di sekitarnya (kasus pasar yang

optimum atau asas pemasaran).

k=3

=6 (

3

1

) + 1

(k = 3) diperoleh dari penjumlahan kawasan

tempat yang sentral (1) dengan satu pertiga (

3

1

)

bagian kawasan yang ada di sekelilingnya yang

jumlahnya ada enam (6).

Untuk membangun lokasi pasar ataupun fasilitas

umum lainnya, sekurang-kurangnya harus di

kawasan yang diperkirakan dapat berpengaruh

terhadap

3

1

penduduk dari keenam kawasan

yang ada di sekitarnya. Sebagai penunjangnya,

maka dalam pembangunan lokasi tersebut perlu

memperhatikan:

Gambar 3.21

Tempat sentral berhierarki tiga dan kawasan

yang dipengaruhinya.

(Sumber:

Geografi 2

, 1997)

1)

jalan beserta sarana angkutannya,

2)

tempat parkir, dan

3)

barang yang diperjualbelikannya.

b.

Tempat Sentral Berhierarki Empat

Tempat sentral berhierarki empat merupakan pusat sentral

yang memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang paling efisien

situasi lalu lintas yang (k = 4) diperoleh dari penjumlahan kawasan

1/3

1/3

1/3

1/3

1/3

1/3

A2

A3

A5

A6

A1

A4

A

Gambar 3.20

Hierarki tempat sentral dan kawasan yang

dipengaruhinya. (Sumber:

Geografi 2

, 1997)

116

1/2

1/2

1/2

1/2

1/2

1/2

tempat sentral (1) dengan setengah (½) bagian

kawasan yang ada di sekitarnya, yang berjumlah

enam (6).

k=4

=

6 (½) + 1

Penempatan lokasi terminal kendaraan

sekurang-kurangnya harus memiliki kawasan

pengaruh setengah dari enam kawasan tetangga-

nya. Dengan demikian, terminal harus berada

pada tempat yang mudah dijangkau oleh para

pemakai jasa angkutan yang secara sentral

memiliki radius relatif sama ke segala arah.

Gambar 3.22

Tempat sentral berhierarki empat dan kawasan

pengaruhnya (Sumber:

Geografi 2

, 1997)

k=7

=

6 (1) + 1

(k = 7) diperoleh dari penjumlahan kawasan

tempat sentral (1) dengan satu (1) bagian

kawasan sekitarnya, yang berjumlah enam (6).

Tempat yang sentral dari pusat kegiatan

administratif pemerintahan pada hierarki

tujuh (k = 7) merupakan kawasan yang luas

jangkauannya. Kawasan tersebut harus mampu

menjangkau dan dijangkau kawasan yang berada

di bawah kekuasaannya. Lokasinya berada di

wilayah yang beradius relatif sama dari semua

arah, berada pada rute kendaraan umum yang

c.

Tempat Sentral Berhierarki Tujuh

Tempat sentral berhierarki tujuh dinamakan juga situasi

administratif yang optimum atau asas administratif, yaitu tempat

sentral yang memengaruhi seluruh bagian wilayah tetangganya.

Situasi administratif yang dimaksud dapat berupa kota pusat

pemerintahan.

terjangkau semua arah. Dengan begitu, diharapkan tidak

menimbulkan kecemburuan sosial di antara warganya.

1

1

1

1

1

1

A

Gambar 3.23

Tempat sentral berhierarki tujuh dan kawasan

yang dipengaruhinya. (Sumber:

Geografi 2

,

1997)

117

B. Wilayah Pembangunan

Pengembangan suatu wilayah di Indonesia diarahkan sesuai

dengan potensi dan kemampuan yang ada. Bila potensi dan

kemampuan wilayah-wilayah itu meningkat, maka strategi

pengembangannya pun turut berubah pula. Sebagai contoh, pada

Pelita II, terdapat empat wilayah yang ditunjuk sebagai pusat

pembangunan utama. Keempat wilayah pembangunan utama

tersebut adalah:

1)

wilayah pembangunan utama A, dengan pusat utama

Medan,

2)

wilayah pembangunan utama B, dengan pusat utama Jakarta,

3)

wilayah pembangunan utama C, dengan pusat utama

Surabaya,

4)

wilayah pembangunan utama D, dengan pusat utama

Ujungpandang.

Seiring dengan kemajuan yang diraih dalam setiap tahapnya,

maka pada Pelita IV pusat pembangunan utama berkembang

menjadi lima buah. Wilayah Pembangunan Utama D dipecah men-

jadi Wilayah Pembangunan Utama D dan Wilayah Pembangunan

Utama E, dengan pusat utama Ambon.

Yang berkembang bukan hanya pusat dan wilayah utama,

melainkan juga pusat pembangunan yang ada pun turut bergeser

dan berkembang pula. Dalam Pelita II, misalnya, di Sumatra Barat

hanya terdapat tiga pusat pembangunan, yaitu Padang, Bukit tinggi,

dan Sawahlunto. Dalam Pelita IV, berkembang menjadi lima pusat

pembangunan, menjadi Padang, Bukit tinggi, Lubuk Sikaping,

Solok, dan Sikakap.

Lebih rinci lagi, kelima wilayah pembangunan utama pada

Pelita IV itu adalah sebagai berikut.

1)

Wilayah Pembangunan Utama A dengan pusat pertumbuhan

utama adalah kota Medan.

118

Wilayah ini meliputi:

a)

Wilayah Pembangunan I, yang terdiri dari provinsi Aceh

dan Sumatra Selatan, pusatnya di Medan.

b)

Wilayah Pembangunan II, yang terdiri dari provinsi

Sumatra Barat dan Riau, pusatnya di Pekan Baru.

2)

Wilayah Pembangunan Utama B, dengan pusat pertumbuhan

utama adalah kota Jakarta.

Wilayah ini meliputi:

a)

Wilayah Pembangunan III, yang terdiri dari provinsi

Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu, pusatnya di

Palembang.

b)

Wilayah Pembangunan IV, yang terdiri dari provinsi

Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI

Yogyakarta, pusatnya di Jakarta.

c)

Wilayah Pembangunan V, yang meliputi provinsi

Kalimantan Barat, pusatnya di Pontianak.

3)

Wilayah Pembangunan Utama C, dengan pusat pertumbuhan

utama adalah kota Surabaya.

Wilayah ini meliputi:

a)

Wilayah Pembangunan VI, yang terdiri dari provinsi Jawa

Timur dan Bali, pusatnya di Surabaya.

b)

Wilayah Pembangunan VII, yang terdiri dari provinsi

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Timur, pusatnya di Balikpapan dan Samarinda.

4)

Wilayah Pembangunan Utama D, dengan pusat pertumbuhan

utama adalah kota Ujungpandang.

Wilayah ini meliputi:

a)

Wilayah Pembangunan VIII, yang terdiri dari provinsi Nusa

Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Timor Timur,

Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, pusatnya di

Ujungpandang.

b)

Wilayah Pembangunan IX, yang terdiri dari provinsi

Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, pusatnya di

Manado.

119

5)

Wilayah Pembangunan Utama F, dengan pusat pertumbuhan

utama adalah Ambon.

Wilayah ini termasuk ke dalam Wilayah Pembangunan X,

yang terdiri dari provinsi Maluku dan Papua.

Beberapa Pengaruh Pusat Pertumbuhan

Dengan adanya pusat-pusat pertumbuhan itu, ternyata

memberikan pengaruh dan manfaat bagi manusia dalam segala

aspek kehidupannya. Pengaruh-pengaruh dan manfaat tersebut

adalah sebagai berikut.

1)

Pengaruh terhadap pemusatan dan persebaran sumber daya,

antara lain:

a)

pola mobilitas penduduk meningkat,

b)

teknologi dan transportasi semakin meninggi.

2)

Pengaruh terhadap perkembangan ekonomi, antara lain:

a)

meningkatkan kondisi ekonomi penduduk sehingga

kesejahteraan dan kualitas hidupnya lebih baik,

b)

menjadikannya sebagai pusat perdagangan.

3)

Pengaruh terhadap perubahan sosial budaya masyarakat,

antara lain:

a)

pendidikan penduduk semakin meningkat,

b)

masuknya budaya asing atau budaya luar sehingga

timbulnya asimilasi budaya di masyarakat.

A. Peta Bumi Asia, Pembagian Kawasan dan Batas-

batasnya

1.

Peta Bumi Asia

Daratan Asia terbentang dari 1°LU – 79°LU (jika termasuk

Kepulauan Indonesia 11°LS) dan 25°BT – 170°BB. Luasnya sekitar

44.000.000 km

2

. Dengan demikian, keseluruhan daratannya

berada di Belahan Bumi Utara. Asia membentang dari perbatasan

3.3

WILAYAH DAN PERWILAYAHAN

BEBERAPA NEGARA

120

Benua Eropa ke arah timur; dari Arktik ke arah selatan

mencapai Samudra Indonesia; terdapat semenanjung-

semenanjung Arabia, India, Malaya, dan Indo-Cina. Kepulauan

Indonesia merupakan bagian dari Benua Asia, kecuali Papua dan

pulau-pulau di Laut Aru.

2.

Pembagian Kawasan dan Batas-batasnya

a.

Berdasarkan Struktur dan Wujud Fisiknya

Berdasarkan struktur dan wujud fisiknya, Sir Dudley Stamp

(dalam Nurmala Dewi, 1997) membagi Asia ke dalam empat

bagian besar.

1)

Tanah Rendah Utara

Daerah ini seolah-olah meru-

pakan kelanjutan dari dataran rendah

Besar Eropa yang di bagian utaranya

dibatasi oleh Samudra Arktik.

Sebenarnya tanah rendah ini

bukanlah dataran rendah. Hal ini

karena di bagian timur laut terdapat

pegunungan dan di bagian tengahnya

merupakan plato rendah bebatuan

purba yang luas. Wilayah ini dibatasi

oleh pegunungan Ural dari dataran

besar Eropa.

2)

Segitiga Pegunungan Lipatan Muda

Sentral dan plato-plato terdiri dari

pegunungan lipatan sentral dan plato

antarpegunungan. Daerah pegu-

nungan besar dan tanah tinggi ini

membentuk segitiga di Jantung Asia,

yang merupakan bagian dari sistem

pegunungan Tengah Dunia.

Gambar 3.24

Wujud Fisik Utama Asia

(Sumber:

Atlas Indonesia dan Dunia

)

Gambar 3.25

Rangkaian Pegunungan Asia

(Sumber:

Atlas Indonesia dan Dunia

)

121

3)

Plato Tua Selatan

Yang dimaksud plato tua selatan ialah:

a)

Plato Arabia, merupakan plato besar yang

menghadap ke Laut Merah dan melereng

ke timur hingga melalui Lembah Tigris.

b)

Plato Semenanjung India, melereng dari

barat ke timur. Pinggir barat atau yang

curam dikenal sebagai Ghat Barat,

sedangkan pinggir Timur yang rendah

disebut Ghat Timur.

c)

Plato Yunan dan Indo-Cina, merentang dari

negara bagian Shan di Myanmar (Birma)

ke timur. Plato ini banyak terpotong oleh

banyak sungai, seperti Sungai Salwem,

Sungai Mekhong, dan Sungai Yangtze.

4)

Lembah-lembah Sungai Besar dan Dataran

Rendah

Bagian ini merupakan daerah-daerah tanah

rendah yang subur dengan rentangan tanah

aluvial yang luas. Daerah ini meliputi Lembah

Tigris dan Efrat (A), Lembah Indus (B), Lembah Gangga-

Brahmaputra (C), Lembah Irawadi (D), Lembah Menam (E),

Lembah Mekhong (F), Lembah Yangtze (G), dan Lembah

Hwang Ho.

b.

Berdasarkan Hubungan Bangsa-bangsa dan Daerahnya

Berdasarkan aspek ini, kawasan Asia terbagi ke dalam enam

wilayah.

1)

Asia Barat Daya

Meliputi: Yordania, Libanon, Israel, Syria, Irak,

Iran, Kuwait, Arab Saudi, Yaman Siprus,

Bahrain, Qatar, Emirat Arab, dan Oman.

2)

Asia Selatan

Meliputi: India, Pakistan, Afghanistan,

Bangladesh, Nepal, Bhutan dan Srilangka.

3)

Asia Tenggara

Meliputi: Myanmar (Burma), Thailand, Laos,

Kamboja, Vietnam, Malaysia, Singapura,

Indonesia, Brunei Darussalam, dan Filipina.

Gambar 3.26

Plato (dataran tinggi) Arab

(Sumber:

Google earth

, 2006)

Gambar 3.27

Plato (dataran tinggi) India

(Sumber:

Google earth

, 2006)

Gambar 3.28

Asia Barat Daya.

(Sumber:

Ensiklopedia, 2006

)

122

4) Asia Timur

Meliputi: Cina, Korea Utara, Korea Selatan,

Jepang, dan Taiwan.

5) Asia Tengah

Meliputi: Tibet, Turkistan, dan Sinkiang.

6) Asia Utara

Meliputi: Kazakstan, Uzbekistan, Kirgistan,

Tajikistan, Turkmenistan, Armenia, Mongolia, dan

Siberia Selatan.

B. Ciri Khas Kawasan Asia Tenggara

1.

Lokasi Kawasan Asia Tenggara

Asia Tenggara terletak pada 21°LU yang dibatasi

oleh negara Myanmar dan negara yang berada di

ujung selatannya adalah negara kita, Indonesia

(11°LS). Sedangkan wilayah baratnya dibatasi oleh

negara Indonesia, Malaysia, dan Myanmar (95°BT)

dan ujung timurnya berbatasan dengan negara Papua

New Guinea. Jadi, negara Papua New Guinea tidak

termasuk wilayah Asia Tenggara.

Secara geografik, lokasi kawasan Asia Tenggara

terletak antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia,

serta berada di antara Benua Asia sebelah utara,

Benua Australia di selatan, dan di sebelah timurnya

adalah Benua Amerika.

2.

Bentang Alam

Secara geologis, alam Asia Tenggara merupakan daerah

pertemuan dua pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum

Mediterania dan bertemu di Indonesia. Tepatnya di perairan Sibolga,

arah barat laut Palung Banda. Rangkaian pegunungan (lipatan)

muda di atas membentuk suatu busur kurva linear, yang beberapa

bagiannya ada di bawah permukaan laut.

Selain daerah pegunungan lipatan muda, bentang alam Asia

Tenggara terdiri atas daerah batuan tua dan daerah lembah. Daerah

batuan tua terdapat di bagian tengah, yang meliputi Plato Tua

Yunan dan Indo Cina yang terbentuk pada masa pra-kambium,

dan rangkaian Pegunungan Indo-Malaysia. Batuan tua itu banyak

Gambar 3.29

Asia Selatan

(Sumber:

Ensiklopedia

, 2006)

I N D I A

PAKISTAN

AFGANISTAN

MALADEWA

SRILANGKA

Colombo

Male

New Delhi

Kabul

TAJIKISTAN

NEPAL

Katmandu

BANGLADESH

Daka

Kep.

Andaman

(India)

Kep.

Nikobar

(India)

Gambar 3.30

Asia Tenggara

(Sumber:

Ensiklopedia

, 2006)

THAILAND

PHILIPINA

MALAYSIA

KAMBOJA

VIETNAM

MYANMAR

I N D O N E S I A

BRUNEI

DARUSSALAM

SINGAPURA

123

mengandung bijih timah sehingga dapat menopang perekonomian

sebagian negara di wilayah itu.

Di sela-sela rangkaian pegunungan itu terdapat hamparan

dataran rendah yang letaknya di lajur aliran dan delta sungai-sungai

besar di kawasan itu, seperti Sungai Mekong, Sungai Irawadi, Sungai

Salween, Sungai Chao Phraya, dan Sungai Kapuas.

3.

Aspek Kesejarahan

Bangsa-bangsa Asia Tenggara adalah bangsa yang termasuk

ke dalam ras Malayan Mongoloid, yang dalam perkembangan

selanjutnya banyak menerima pengaruh kebudayaan India, Arab

(Gujarat), dan Cina.

Selain memiliki persamaan keturunan, bangsa-bangsa Asia

Tenggara memiliki masa-masa kesejarahan yang hampir sama.

Baik bangsa Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina,

Myanmar (Birma), Vietnam, Laos, dan Kamboja, terkecuali

Thailand, sama-sama pernah dijajah oleh bangsa Eropa (Portugis,

Spanyol, Belanda, Inggris, dan Prancis).

4.

Penduduk dan Kegiatan Perekonomiannya

Jumlah penduduk Asia Tenggara sampai dengan tahun 1991

tercatat sekitar 445 juta jiwa.

Tabel 3.2

Penduduk dan Kegiatan Perekonomiannya

(Sumber:

World Population Data Sheet

, 2002)

Variabel

Negara

Brunei

Filipina

Indonesia

Kamboja

Laos

Malaysia

Myanmar

Singapura

Thailand

Vietnam

Luas

(m

2

)

2.228

300.000

1.948.732

69.900

236.800

330.442

676.577

622

513.115

331.003

Jumlah

Penduduk

400.000

81.600.000

220.763.000

12.600.000

5.600.000

25.100.000

49.500.000

4.200.000

6.310.000

80.800.000

Kepadatan

(Pdk/m

2

)

47

212

94

49

19

56

64

4.489

111

209

Tingkat

Pertumbuhan (%)

1,9 %

2,2 %

1,6 %

1,8 %

2,3 %

2,1 %

1,4 %

0,7 %

0,7 %

1,3 %

Kegiatan

Perekonomian

Pertambangan

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Industri

Pertanian

Pertanian

124

5.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kehidupan Ekonomi di

Asia Tenggara

Kawasan Asia Tenggara memiliki nilai strategis bagi bangsa-

bangsa lain di dunia, baik dilihat dari potensi alam, maupun dari

kondisi geografisnya.

1)

Potensi alam Asia Tenggara memiliki nilai strategis, karena:

a)

menghasilkan hampir 2/3 produksi timah dunia, terutama:

Malaysia, Indonesia, dan Thailand;

b)

penghasil karet alam terbesar di dunia, terutama Malaysia

dan Indonesia;

c)

penghasil kopra terbanyak di dunia, terutama Filipina,

Malaysia, dan Indonesia;

d)

menghasilkan kayu lapis, hasil hutan tropis, dan komoditi

pertanian lainnya;

e)

penghasil beras terbesar di Asia.

2)

Kondisi geografis Asia Tenggara memiliki nilai strategis

karena:

a)

merupakan jembatan perhubungan antarkawasan Asia

dengan Australia, Samudra Pasifik dengan Samudra

Indonesia (Hindia), juga dunia barat dengan dunia

timur;

b)

Bangkok merupakan pelabuhan internasional;

c)

Singapura merupakan pelabuhan transit internasional.

Dengan besarnya potensi pengembangan ekonomi yang

dimiliki oleh bangsa-bangsa Asia tenggara, bermunculanlah

negara-negara industri baru di kawasan itu. Negara-negara

tersebut ialah Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Namun, satu hal

yang masih menjadi kendala ke arah itu, yaitu kualitas sumber

daya manusia di negara-negara Asia tenggara masih rendah.

6.

Posisi Kawasan Asia Tenggara di Dunia

a.

Ditinjau dari Aspek Politis

Asia Tenggara berdasarkan kedudukannya yang terletak di

antara tiga benua: Asia, Amerika, dan Australia menjadikannya

sebagai kawasan yang sangat terbuka bagi pengaruh-pengaruh

berbagai macam politik (baca: kepentingan) dari ketiga benua itu.

Dapat dikatakan bahwa sampai pertengahan abad XX, seluruh

kawasan ini, kecuali Thailand, merupakan kawasan yang terus

bergolak.

125

Pada abad XVI, Belanda melalui VOC, menancapkan kuku-

kuku kekuasaannya atas wilayah Netherlands Indie, yang sejak

tahun 1945 melalui perang kemerdekaan berubah menjadi Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pada abad XIX, Inggris mengambil

alih pemerintahan di Myanmar dan Malaya. Prancis menguasai

Indo-Cina. Kemudian pada Perang Asia Timur, kawasan ini, kecuali

Thailand, dikuasai oleh bala tentara Jepang. Sejak berakhirnya

Perang Dunia II, negara-negara di Asia Tenggara satu per satu

mendapatkan kemerdekaan dengan caranya masing-masing.

b.

Ditinjau dari Aspek Ekonomi

Letak Asia Tenggara sangat strategis bagi lalu lintas

perdagangan antara Benua Asia, Australia, dan Amerika. Hal

tersebut menyebabkan kawasan ini mempunyai letak ekonomis

yang menguntungkan. Apalagi negara-negaranya masih

menghadapi persoalan-persoalan ekonomi yang pelik dalam

usahanya untuk menyejahterakan negara masing-masing. Hanya

beberapa negara saja yang sudah dapat mengatasi persoalan

ekonominya, kebanyakan masih memerlukan bantuan PBB dan

badan-badan donor lainnya. Usaha bersama yang dilakukan oleh

bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam menghadapi persoalan ini

ialah dengan mendirikan ASEAN (

Association of South East Asia

Nations

).

c.

Ditinjau dari Aspek Sosial Budaya

Kawasan ini, karena letaknya, pernah menjadi ajang

pertemuan dari pengaruh kebudayaan-kebudayaan utama dalam

sejarah, termasuk agama-agama besar bersaing untuk

mendapatkan pengikut. Berabad-abad kebudayaan India dan

Cina meresap ke dalam kebudayaan kawasan ini. Tidak sedikit

adat kebiasaan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang berasal dari

Timur Tengah, Arab, dan Eropa. Pengaruh kebudayaan Jepang

juga pernah melanda kawasan ini karena sebagian kawasannya

pernah dikuasai oleh pemerintahan militer Jepang selama

beberapa tahun. Semua gelombang pengaruh ini menyebabkan

adanya suatu percampuran berbagai adat dan kebiasaan.

Walaupun demikian, yang tampak paling dominan dalam

kehidupannya sekarang adalah kebudayaan asli daerah mereka

masing-masing.

126

Secara garis besar, struktur geologis RRC, terbagi ke dalam

dua kelompok besar, yaitu Cina bagian utara dan Cina bagian

selatan.

1)

Cina Utara

Cina utara terdiri dari dataran-dataran tinggi. Tanahnya

sebagian besar terdiri dari lapisan tebal

tanah loss, yaitu sejenis tanah endapan,

yang oleh bangsa Cina disebut Tanah

Kuning. Sungainya yang terbesar ialah

Sungai Huang-Ho dengan anak-anak

sungai yang penting, seperti Sungai Fen

di Shansi yang masuk ke Sungai Kuning

Timur Laut dan Sungai Wei Shensi yang

masuk di sebelah barat. Di dataran rendah

antara Hushan dan Pegunungan Shantung

mengalir Sungai Huai, yang juga seperti di

Sungai Kuning sering menimbulkan

bahaya banjir.

C. Kawasan Cina, Korea, dan Jepang

1.

Kawasan Cina

a.

Batas-batas dan Bentang Alamnya

Republik Rakyat Cina luas seluruhnya kira-kira 9,6 juta km

2

.

Di sebelah utara, negara ini berbatasan dengan Rusia dan

Mongolia; sebelah barat berbatasan dengan Pakistan, India, dan

Nepal; sebelah selatan berbatasan dengan negara Myanmar,

Bhutan, Laos, dan Vietnam; dan sebelah timur dengan Korea dan

Jepang.

Gambar 3.31

Peta wilayah Cina, Korea, dan Jepang

(Sumber:

Atlas Indonesia & Dunia)

Tabel 3.3 Karakteristik Negara Asia Timur

Variabel

Negara

Luas

Jumlah Penduduk

Kepadatan (penduduk/m

2

)

Tingkat Pertumbuhan (%)

GNP perkapita (USS)

Cina

9.572.900

1.165.888.000

122

0,9

3950

Korea

Selatan

99.263

43.663.000

440

0,93

1.251

Korea

Utara

122.762

22.227.000

181

0,6

Jepang

377.835

124.310.000

328

0,18

25.550

(Sumber:

World Population Data Sheet

, 2002)

127

2)

Cina Selatan

Kawasan ini terdiri dari rangkaian pegunungan dan perbukitan

yang diselingi lembah-lembah sungai. Sungai terbesar adalah

Sungai Jangtse-Kiang, yang juga seperti Sungai Huang-Ho,

berhulu di Tibet. Tetapi, volume air yang diangkut Sungai

Jangtse-Kiang jauh lebih besar daripada Huang-Ho dan juga

lebih baik untuk pelayaran.

b.

Ciri-ciri Kawasan Cina

1)

Lokasi

Secara umum, kawasan Cina

dapat dibedakan menjadi:

a)

plato dan pegunungan tinggi

Tibet, seperti Ledok Tsai,

Plato Tibet, dan Plato Yunan.

b)

Lembah-lembah dan dataran

tinggi, terutama di bagian

timur, seperti Lembah Sungai

Yangtse, Huang-Ho, Hsi-

Kiang, dan dataran tinggi

Manchuria.

c)

Ledok Gunung Sinkiang yang terdiri atas Ledok Tarim,

Gurun Takla Makon, dan Basin Dzungaria.

d)

Stepa Plato Mongolia.

Cina Selatan umumnya beriklim muson, sedangkan bagian

utaranya beriklim kontinental. Curah hujannya bervariasi,

berkisar 50 mm di gurun barat laut dan 3.000 mm di bagian

tenggara. Sedangkan musim hujan umumnya terjadi antara

bulan Mei dan Oktober. Di zona kering, seperti di bagian tengah

Mongolia dan Plato Tibet-Qianghai terjadi pada bulan Juli dan

Agustus.

Bulan-bulan terpanas ialah Juli. Suhu rata-ratanya sekitar

20°C. Daerah tenggara bermusim panas dengan waktu yang

lebih lama, udaranya hangat. Selebihnya musim singkat

dengan hawa yang lembut. Sebaliknya di daerah timur laut

dan Plato Tibet-Qianghai, musim panas lebih singkat, musim

dinginnya lebih lama.

Gambar 3.32

Peta wilayah Cina

(Sumber:

World book)

128

2)

Aspek Kesejarahan

Dengan masuknya bangsa-bangsa Eropa ke Cina, masuk

pula paham-paham dan pengetahuan Barat termasuk di

dalamnya adalah paham nasionalisme, pelopornya adalah

Dr. Sun Yat Sen. Ia bercita-cita mendirikan Cina Baru yang

berdasarkan filsafat San Min Chu I, yaitu tiga dasar

kenegaraan, yang terdiri atas Nasionalisme, Demokrasi, dan

Sosialisme.

Pada tanggal 10 Oktober 1991 pecah pemberontakan di kota

industri Wu Can, yang kemudian merembet ke kota-kota lain.

Seluruh Cina memproklamirkan Republik Cina yang meliputi

Cina Selatan. Cina bagian utara tetap dikuasai pemerintahan

Manchu, sebuah Dinasti Cina terakhir yang terkenal kolot dan

lemah. Demi persatuan, Sun Yat Sen menyetujui pem-

bentukan sebuah negara Republik Cina yang meliputi seluruh

Cina. Sebagai presidennya diangkatlah Yuan Shin Kay,

seorang jenderal dari pemerintahan Manchu. Ternyata Yuan

Shin Kay menyimpang dari cita-cita Republik. Kemudian Sun

Yat Sen mengambil alih kekuasaan.

Seperti halnya kepada bangsa-bangsa Asia lainnya, pada

tahun 1932 Jepang secara terang-terangan memproklamirkan

Manchuria, suatu wilayah bagian pemerintahan Cina, sebagai

salah satu daerah jajahannya. Dengan bahu-membahu

bangsa Cina bertempur melawan agresi Jepang yang telah

merembet ke pesisir dan kota-kota besar Cina. Dengan

meletusnya Perang Pasifik (1941), bantuan Sekutu mengalir

ke Cina sebagai kawan seperjuangan yang bertempur

melawan fasisme Jepang di Asia Timur dan Asia Tenggara.

3)

Potensi Ekonomi, Penduduk, serta Kegiatan Perekonomiannya

Cina adalah negara dengan banyak bangsa (multi-

nasionalitas). Selain bangsa Cina asli, di negara itu banyak

pula bangsa-bangsa lainnya, seperti Bangsa Manchu,

Mongolia, Uygur, Tibet, dan lain-lain. Penduduk Cina Utara

biasa disebut Han, sedangkan penduduk Cina Selatan disebut

Tang Lang. Jumlah penduduk Cina memperlihatkan gejala

kenaikan yang amat cepat. Dalam abad XVII, misalnya jumlah

taksiran ada 100 juta jiwa. Berikutnya, abad XIX mencapai

sekitar 400 juta jiwa dan pada tahun 1993 penduduk Cina

telah mencapai 1.117,5 juta jiwa. Diperkirakan pada tahun

2010, penduduk Cina akan mencapai 1.420,3 juta jiwa.

129

Sebagai akibat dari adanya kelebihan penduduk, terjadilah

emigrasi. Di Cina Selatan, penduduk pada umumnya

bermigrasi ke Nan Yang (Asia Tenggara) dan beberapa

kawasan Pasifik lainnya. Dari Cina Utara terjadi emigrasi ke

Singkiang, Mongolia, dan Manchuria.

Sebenarnya bumi Cina merupakan kawasan yang cukup

subur, terutama di lembah-lembah sungai. Namun, karena

banyaknya pembukaan hutan secara liar, maka banyak

kawasan yang gundul dan kering. Sekarang pemerintah RRC

mengadakan gerakan penghijauan secara besar-besaran. Di

Sungai Kuning dibangun sebuah bendungan raksasa. Selain

untuk mengairi lahan pertanian yang luas, juga untuk

mencegah banjir. Bendungan raksasa juga dibangun di Sungai

Huai dengan fungsi yang sama.

2.

Kawasan Korea

a.

Batas-batas dan Bentang Alamnya

Kawasan Korea letaknya seakan-akan di jantung Asia Timur,

secara keseluruhan merupakan suatu semenanjung. Korea atau

Semenanjung Korea ini terpisah dalam dua kekuasaan yang

berbeda, yaitu setelah perang Korea (1900 – 1953) berakhir,

menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

1)

Korea Utara, batas-batasnya:

a)

bagian utara berbatasan dengan RRC dan Rusia,

b)

bagian timur dengan Jepang,

c)

bagian selatan dengan Korea Selatan,

d)

bagian barat dengan Laut Kuning.

2)

Korea Selatan, batas-batasnya:

a)

bagian utara berbatasan dengan Korea Utara,

b)

bagian timur dengan Laut Jepang,

c)

bagian selatan dengan Laut Cina Selatan,

d)

bagian barat dengan Laut Kuning.

PYONGYANG

SEOUL

Gambar 3.33

Peta wilayah Korea

(Sumber:

Ikdu.com

)

Pyongyang

Seoul

KOREA UTARA

KOREA SELATAN

P. Tsyeyu

130

Secara keseluruhan, kawasan Korea terdiri atas pegunungan

dan sedikit saja yang merupakan dataran rendahnya. Deskripsi

global kawasan Korea tersebut ialah sebagai berikut.

1)

Di kawasan barat terdapat barisan Pegunungan Sobek yang

membentang ke arah barat daya. Dapat ditemukan pula

sungai-sungai, seperti Sungai Han (515 km), Sungai Kum

(401 km), Sungai Yongsan (116 km), dan Sungai Naktong

(525 km).

2)

Di kawasan utara terdapat rangkaian Pegunungan Changi Bai

Shan, Pegunungan Pepi Shan, dan pegunungan Tuman. Di

lereng pegunungan Changi Bai Shan terdapat Sungai Yalu,

Sungai Chong Chon, dan Sungai Taedong.

3)

Di kawasan pantai timur membujur Pegunungan Tobaek.

Kawasan pantai ini tidak terlalu berkelok-kelok sehingga di

sana terdapat lebih banyak pelabuhan dibandingkan dengan

kawasan pantai yang ada di sebelah baratnya.

b.

Ciri-ciri Khas Kawasan Korea

1)

Lokasi (Iklim dan Vegetasi)

Kawasan di Semenanjung Korea umumnya beriklim musim,

yang banyak mendapat pengaruh dari daratan Benua Asia.

Di kawasan bagian utara udaranya kering dan dingin, yang

bertiup dari daerah Siberia. Pada bulan Agustus, suhu rata-

ratanya berkisar antara 20°C – 27°C. Di kawasan selatannya,

udaranya dingin bahkan kadang-kadang mencapai titik beku

dengan suhu rata-rata antara 20°C – 24°C. Curah hujan di

bagian utara berkisar 600 mm hingga 1.300 mm per tahun.

Sedangkan di selatan berkisar antara 500 mm sampai 1.500

mm per tahun.

Korea bagian utara kaya akan berbagai jenis tetumbuhan,

karena sekitar 70% wilayahnya masih tertutup hutan.

Sedangkan di bagian selatan tinggal 62% saja. Hal ini karena

banyaknya pembukaan hutan. Jenis pepohonan yang banyak

tumbuh di kedua kawasan itu ialah cemara, eukaliptus, dan

pinus. Jenis-jenis binatangnya, antara lain links, harimau, dan

beruang. Selain itu ada pula binatang liar lainnya, seperti

antelop dan rusa.

131

2)

Aspek Kesejarahan

Sejak tahun 1910, Korea merupakan bagian dari kekuasaan

Jepang, dijadikan salah satu provinsi dari negaranya dengan

nama Chosen. Pada bulan Agustus 1945, setelah PD II

berakhir, Korea terbagi dua. Korea bagian utara berada di

bawah kekuasaan Uni Soviet, dan Korea bagian selatannya

di bawah pengaruh Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Mei 1948,

Korea Utara memproklamirkan diri sebagai negara merdeka

dengan nama Republik Demokrasi Rakyat Korea dengan

ibukota di Pyongyang. Tiga bulan berikutnya, sesudah Majelis

Nasionalnya terbentuk, rakyat Korea Selatan pun

memproklamasikan diri dengan nama negara Republik Korea.

Berbeda dengan Korea Utara yang komunis, Korea Selatan

merupakan negara liberalis.

Pada tahun 1950, Korea Utara menyerang Korea Selatan.

Lalu, berkecamuklah perang Korea (1950 – 1953), yang

berakhir setelah Persetujuan Panmuyon ditandatangani oleh

kedua pihak. Melalui persetujuan itu, kedua belah pihak

sepakat mengenai garis batas kedua negara tersebut, yaitu

pada garis 38°LU.

3)

Keadaan Penduduk, Potensi Ekonomi, serta Kegiatan

Perekonomiannya

Dibandingkan dengan Korea Utara, Korea Selatan lebih padat

penduduknya. Berdasarkan catatan tahun 1991, dari jumlah

penduduk Semenanjung Korea yang diperkirakan 65 juta jiwa

67% di antaranya tinggal di Korea Selatan. Padahal jika ditinjau

dari luas wilayah, kawasan Korea Utara lebih luas dibanding-

kan Korea Selatan. Perbedaan kepadatan penduduk dari dua

negara Korea itu karena besarnya migrasi penduduk dari

Korea Utara ke Korea Selatan selama Perang Korea

berkecamuk. Pertumbuhan penduduk di kedua negara itu rata-

rata 1,35%. Namun demikian, angka pertumbuhan di Korea

Utara relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Korea Selatan.

Angka pertumbuhan hidup menujukkan angka 69 tahun di

Korea Utara dan 71 tahun di Korea Selatan.

Pada tahun 1959, sistem pertanian di Korea Utara diorgani-

sasikan menjadi koperasi petani. Hasil pertaniannya, antara

lain padi, jagung, kentang, gandum, tebu, tembakau, kapas,

dan buah-buahan. Sedangkan hasil tambangnya, antara lain

132

berupa batu bara, bijih besi, nikel, grafit, tungsten, dan

magnesium. Batu bara ditambang terutama di kawasan utara

Pyongyang, dan bijih besi di Musan, Kaech’on, dan dekat

Haeju. Di bidang perdagangan, barang impor utama ialah

bahan bakar minyak, batu bara, mesin, alat-alat transportasi,

barang kimia, dan bahan sandang pangan. Sedangkan barang

ekspor utamanya adalah mineral besi dan baja, semen, dan

hasil-hasil pertanian, baik ekspor maupun impor, semuanya

ditangani oleh pemerintah.

Di Korea Selatan, lahan pertaniannya mencapai 22% dari

seluruh wilayahnya. Sebagian besar ditanami padi. Tanaman

sebagai komoditas ekspor utamanya ialah kapas, serat, rami,

dan sutra. Bahan tambang yang banyak dihasilkannya ialah

batu bara, tungsten (terutama di Sangdong), bijih besi, seng,

timah, grafit, emas, dan perak.

Komoditi ekspor andalan Korea Selatan, antara lain tekstil,

kayu lapis, hasil laut, dan hasil tambang, juga alat-alat

elektronika. Barang-barang yang masih diimpor, di antaranya

bahan industri, antibiotik, alat-alat transportasi, minyak bumi,

dan barang konsumsi.

Kegiatan industri di Korea Selatan berkembang pesat. Industri

utamanya ialah tekstil, bahan pangan, alat-alat elektronik, baja,

dan bahan kimia. Hasil-hasil industrinya itu mampu

memberikan sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan

ekonomi negara tersebut sehingga bisa menyejajarkan diri

dengan negara-negara maju Asia lainnya.

3.

Kawasan Jepang

a.

Batas-batas dan Bentang Alamnya

Jepang berada di sekitar 160 – 180 km dari lepas

pantai daratan Asia, terdiri atas pulau-pulau yang

berderet membentuk busur 30°LU – 45°LU. Terdapat

empat pulau besar di kawasan tersebut, yaitu Pulau

Kyushu, Pulau Shikoku, Pulau Honshu, dan Pulau

Hokkaido, serta lebih dari 3.000 pulau kecil lainnya.

Luasnya sekitar 377.835 km

2

.

Batas-batasnya adalah:

1)

sebelah barat laut berbatasan dengan

Samudra Pasifik;

Gambar 3.34

Peta wilayah Jepang

(Sumber:

World book

, 2006)

133

2)

sebelah utara berbatasan dengan Pulau Shakhalin, Rusia;

3)

sebelah timur dengan Laut Jepang; dan

4)

sebelah selatan dengan Laut Filipina dan Laut Cina Selatan.

Sekitar 80% kawasan Jepang bergunung-gunung, dengan

puncak-puncaknya yang lebih dari 2.000 m tingginya dan yang

tertinggi adalah Gunung Fujiyama (3.778 m). Tanah dataran

rendahnya sangat sempit. Kurang dari seperlima daratannya

yang dijadikan lahan huni, pertanian, dan perindustrian.

Sungai-sungainya banyak, tetapi pendek-pendek dan alirannya

deras. Hampir seluruhnya tidak dapat dilayari. Walaupun

demikian, sungai-sungai itu berguna bagi pembangkit tenaga listrik

dan irigasi.

Sungai kawasan Jepang, retakan dan lipatan-lipatannya

menciptakan bentuk tanah yang menyerupai mozaik yang sangat

rumit. Dataran rendah banyak yang hanya berupa jalur tanah

aluvium yang sempit, garis pantainya tidak teratur, lereng-lereng

gunung yang curam dan bersudut tajam seakan-akan diiris cairan

es di musim dingin dan hujan lebat di musim panas.

Di Jepang sering terjadi gempa bumi dan gempa laut yang

sering kali menimbulkan tsunami. Jalur gempa bumi berada di

sisi luar busur pulau-pulau sehingga tidak menguntungkan bagi

negeri Jepang. Adapun mengenai banyaknya gempa dan gunung

berapi di Negeri Sakura itu disebabkan oleh letaknya yang berada

di daerah pertumbukan antara tepi timur Lempeng Benua Asia

yang stabil dengan Lempeng Pasifik yang labil, bergerak perlahan-

lahan ke arah barat.

b.

Ciri-ciri Khas Kawasan Jepang

1)

Lokasi (Iklim dan Vegetasi)

Iklim Jepang berkisar dari dingin sampai hangat. Pada musim

dingin, angin dingin dari daratan Asia (Siberia) berembus kuat

melintasi laut dan menurunkan salju lebat di pantai barat dan

Pegunungan Jepang, berbeda dengan kawasan di sisi timur

(dekat Laut Pasifik) yang beriklim kering. Di kawasan utara

bersuhu rata-rata di bawah nol pada bulan Januari, sedangkan

di Kyushu bersuhu 6,4°C.

134

Pada musim panas, angin muson tenggara memasuki

Jepang, membawa hujan terutama di bagian selatan dan

timur. Pada musim dingin berhawa kering dan dingin karena

pengaruh angin musim barat yang bertiup dari daratan Asia.

Pada musim panas sebagian besar kawasan Jepang

mengalami kehangatan yang menyenangkan. Sedangkan

pada musim gugur mengalami curah hujan yang cukup

melimpah. Curah hujan tahunannya berkisar antara 840 mm

(di Hokkaido) sampai 1.575 mm (di Tokyo), dan lebih dari

3.050 mm di daerah pegunungannya.

2)

Aspek Kesejarahan

Jepang adalah salah satu negara Asia yang berhasil

mengadakan perkawinan harmonis antara nilai-nilai

kebudayaan bangsanya sendiri dengan nilai-nilai teknologi

Barat. Orang Jepang tidak menjadi pemuja Barat dalam

usahanya menguasai dan menyesuaikan diri pada

perkembangan modern. Berkat kebiasaan hidupnya yang

kerja keras, hemat, dan tekun belajar, menjelang tahun 1890

sudah tampak kemajuan besar, baik dalam bidang industri,

perdagangan, pelayaran, dan usaha-usaha swasta.

Setelah tumbuh menjadi bangsa yang maju, timbullah niat

untuk menjadi pemimpin Asia. Untuk mencapai cita-citanya

itu, maka bergeraklah Jepang melakukan ekspansi ke berbagai

kawasan di Asia. Kemenangan Jepang bergema hebat di

seluruh Asia. Jepang memelopori kebangkitan Asia kembali.

3)

Penduduk, Potensi Ekonomi, serta Kegiatan Perekono-

miannya

Mata pencaharian penduduk Jepang sebagian besar di

bidang industri, perdagangan, pertambangan, perikanan,

dan pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian tidak

lagi menjadi sektor ekonomi penting di negara itu. Dari

lahan pertanian yang ada, sebagian besar ditanami

tanaman pangan, terutama padi. Jenis tanaman lainnya

adalah sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti jeruk dan

apel.

Perikanan dikembangkan terutama di daerah pertemuan

antara arus dingin Oyashio dan arus hangat Kuroshio, yaitu

di Tanjung Unoho-Honshu. Selain untuk memenuhi

kepentingan dalam negeri, hasil perikanannya diarahkan pula

untuk ekspor. Sedangkan, usaha peternakannya dikembang-

kan di sekitar pantai.

135

Dilihat dari aspek astronomisnya,

Benua Eropa terletak di antara 71°6’ LU –

36°LU dan antara 9°27’ BB – 66°20’ BT,

dengan luas sekitar 10.507.630 km

2

.

Bagian utara dan barat merupakan

dataran rendah yang menghadap ke

Samudra Atlantik, tempat mengalirnya

Sungai Seine, Sungai Lotre, dan Sungai

Garonne. Di bagian ini juga masih

ditemukan beberapa dataran tinggi, seperti

dataran tinggi Skandinavia, Skotlandia,

dan Pemini.

Di bagian selatannya terdapat

rangkaian pegunungan muda Alpen (pegunungan Mediterania).

Secara umum, Benua Eropa dibagi ke dalam beberapa region,

yaitu sebagai berikut.

1)

Eropa Utara, terdiri atas negara-negara Skandinavia (yaitu

Swedia, Norwegia, dan Finlandia), Denmark, Inggris Raya,

dan Republik Eire.

D. Kawasan Eropa Barat

1.

Peta Bumi Eropa

Luas keseluruhan Benua Eropa diperkirakan 5% saja dari luas

daratan yang ada di muka bumi. Secara morfologis, benua yang

terkecil setelah Benua Australia ini terdiri atas wilayah daratan dan

wilayah kepulauan. Yang dimaksud wilayah kepulauan itu ialah

kawasan Inggris dan Irlandia.

Negara

Variabel

Luas

Jumlah Penduduk

Kepadatan (penduduk/m

2

)

Tingkat Pertumbuhan (%)

GNP per kapita (USS)

(Sumber:

World Population Data Sheet

2002)

Belanda

41.863

15.163.000

362

1,01 %

27.390

Jerman

356.957

80.293.000

225

0,29 %

25.240

Prancis

543.965

57.289.000

105

0,38 %

24.080

Tabel 3.4

Karakteristik Kawasan Eropa Barat

Gambar 3.35

Peta kawasan Eropa

(Sumber:

Atlas Indonesia dan Dunia

)

136

2)

Eropa Barat, terdiri atas negara-negara Austria, Jerman

bagian Barat, Prancis, negara-negara Benelux (Belgia,

Netherlands, Luksemburg), Swiss, Andorra, Monaco, dan

Lichtenstein.

3)

Eropa Timur, terdiri atas Polandia, Cekoslovakia, Hongaria,

Rumania, Bulgaria, Albania, negara-negara pecahan

Yugoslavia, negara-negara pecahan Uni Soviet, dan Jerman

bagian Timur.

4)

Eropa Selatan, terdiri atas Spanyol, Portugis, dan Italia.

2.

Negara-negara di Kawasan Eropa Barat

Beberapa negara yang termasuk kawasan Eropa Barat, yaitu

sebagai berikut.

a.

Kawasan Negara Netherlands

(Belanda)

1)

Batas-batas Kawasan

Negara yang beribukota di Den Haag

ini terletak antara 50°LU – 53°33’ LU dan

di antara 3°22’ BT – 7°15’ BT. Luas

keseluruhan sekitar 40.922 km

2

. Batas-

batas negaranya:

a)

di bagian barat berbatasan

dengan Laut Utara,

b)

di bagian utara berbatasan

dengan Laut Utara,

c)

di bagian timur berbatasan

dengan Jerman, dan

d)

di bagian selatan berbatasan

dengan Belgia.

2)

Bentang Alamnya

Keadaan permukaan bumi Netherland yang menonjol ialah

adanya bagian daratan yang lebih rendah dari permukaan air

laut, yaitu di bagian barat negara ini. Sepanjang pantai barat

dan utara bagian daerah ini dilengkapi dengan deretan gurun

pasir yang tingginya mencapai 30 meter. Di belakang gurun

pasir pantai itu terdapat genangan air, semacam rawa yang

ditumbuhi tumbuh-tumbuhan rawa.

Gambar 3.36

Peta negara Belanda

(Sumber:

World Book

, 2006)

137

Bagian yang tinggi terletak di sebelah timur yaitu berada pada

ketinggian 1 meter dan setinggi-tingginya 200 meter di atas

permukaan laut.

3)

Lokasi (Iklim, Flora, dan Fauna)

Karena letaknya berada di antara 51° dan 53°33’ lintang utara

di pantai Laut Utara dan arus gelombang yang panas, maka

negeri Belanda mempunyai iklim laut sedang. Suhu rata-rata

pada bulan Januari 1,7°C dan pada bulan Juli 17°C. Curah

hujan rata-rata 700 mm per tahunnya.

Di daerah pantai negeri ini banyak ditumbuhi rumput sejenis

rumput Nibung, dan rumput kasar banyak terdapat di bukit-

bukit pasir. Kawasan hutannya pada umumnya ditumbuhi

pohon Ek dan Birch.

Luak, burung elang, udang sungai, dan kura-kura rawa

sebagai binatang khas negeri ini sudah hampir tidak ada lagi.

Yang masih banyak adalah burung belibis merah dan aneka

jenis ikan.

4)

Keadaan Penduduk

Penduduk Belanda terdiri atas suku Bangsa Fries, Saksis,

dan Frankis (96,2%), Turki (1,1%), Maroko (0,7%), Jerman

(0,3%), dan lain-lain. Dan, menurut data Biro Pusat Statistik,

persentase kepercayaan agama di negeri Belanda adalah

Katolik Roma 40,4%, Netherlands Hervormd 23,5%,

Gereformeerd 9,4%, agama-agama lain 3,1%, dan yang tidak

beragama 23,6%.

5)

Potensi Ekonomi dan Kegiatan Perekonomian Penduduk

Sejak PD II berakhir, pertumbuhan ekonomi negeri Belanda

sudah memperlihatkan gambaran yang membaik. Sektor

industri maju pesat dan semakin banyak membuka

kesempatan kerja. Demikian halnya di sektor jasa. Dengan

demikian, penghasilan penduduknya sebagian besar (63%)

diperoleh dari sektor industri dan jasa, sektor kerajinan 31%,

dan dari sektor pertanian hanya 6% saja.

Pertanian diusahakan secara intensif, hasilnya berupa padi,

sayuran, bunga, gula, kentang, rempah-rempah, dan lain-lain.

Peternakan diusahakan secara intensif pula pada lahan

sekitar 140.000 ha. Perikanannya banyak dihasilkan di

perairan Laut Utara dan Laut Widden, sedangkan perikanan

air tawar diusahakan di Danau Yosel.

138

b.

Kawasan Negara Jerman

1)

Batas-batas Kawasan

Secara astronomis, Jerman terletak

di antara 47°16’ LU – 55°03’ LU dan 5°56’

BT – 15° BT, dengan batas-batas kawasan

sebagai berikut.

a) sebelah utara berbatasan

dengan Laut Baltik dan

Denmark.

b)

sebelah selatan berbatasan

dengan Swis dan Austria.

c) sebelah timur berbatasan

dengan Polandia dan Ceko-

slovakia.

d) sebelah barat berbatasan

dengan Prancis, Belgia, Belan-

da, dan Laut Utara.

2)

Bentang Alamnya

Luas kawasan Jerman sekitar 357.050 km

2

. Secara umum

kawasan Jerman terbagi tiga, yaitu:

a)

dataran rendah utara, merupakan daerah yang luas

di kawasan pantai utara. Daerah ini terbentuk oleh

endapan lumpur dari Sungai Ems, Sungai Weser, dan

Sungai Elbe;

b)

dataran tinggi, merupakan daerah yang berada di bagian

tengah kawasan Jerman yang terdiri atas plato-plato.

Daerah dataran tinggi-tengah dialiri oleh sungai Rhein;

c)

daerah bagian selatan, merupakan bagian dari kawasan

Pegunungan Alpen.

3)

Lokasi (Iklim, Flora, dan Fauna)

Bagian barat laut Jerman beriklim sama dengan Netherlands,

yaitu beriklim laut sedang. Semakin ke timur dan selatan,

iklimnya berangsur berubah menjadi iklim darat dengan suhu

musim dingin yang rendah dan musim panas yang tinggi.

Pada musim panas suhu pernah mencapai 40°C, padahal

pada musim dingin selalu turun salju.

Daerah barat merupakan kawasan hutan yang cukup luas.

Di kawasan timur tumbuh berbagai macam tumbuhan

semacam pinus, cemara gunung, pohon ek, dan beech.

Gambar 3.37

Peta Negara Jerman

(Sumber:

World Book

, 2006)

,

139

Sedangkan di daerah Pegunungan Alpen penuh dengan hutan

konifera. Jenis fauna yang hidup di kawasan Jerman, antara

lain babi hutan dan rusa.

4)

Keadaan Penduduk

Jerman termasuk negara yang padat penduduknya di Eropa.

Kepadatan penduduknya rata-rata 260 orang per km

2

. Jerman

juga memperlihatkan konsentrasi penduduk di kota-kota yang

sebagian besar kota-kota tersebut berada di sekitar dataran

rendah utara. Konsentrasi penduduk yang lebih rendah

terdapat di daerah pegunungan selatan. Yang dimaksud kota-

kota yang padat penduduknya itu ialah kota Dortmund, Essen,

Duisburg, dan Bonn.

5)

Potensi Ekonomi dan Kegiatan Perekonomian Penduduk

Jerman dikenal sebagai negara industri di Eropa. Pendukung

utama kemajuan industri berat Jerman adalah kekayaan

buminya akan batu bara. Sumber batu bara terbesar terdapat

di daerah Ruhr dan Aachen. Jerman juga kaya akan potas,

garam, bijih besi, dan mangan. Kota-kota industri yang penting

kebanyakan berderet sepanjang Sungai Rhein dan di sekitar

anak-anak sungai tersebut, seperti di daerah Sungai Main-

Neckar. Kota-kota industri tersebut, antara lain Frankfurt,

Mainz, Manheim, dan Sturgart. Kota industri terdapat pula di

bagian utara, misalnya kota industri Keulen, Leverkusen,

Solingen, Munchen-Gladbach, Dusseldorf, Duisburg, Essen,

Dortmund, Bremen, dan Hamburg.

c.

Kawasan Negara Prancis

1)

Batas-batas Kawasan

Republik Prancis, demikian nama

resminya, terletak di antara 42°20’ LU –

51°05’ LU dan antara 8°10’ BT – 5°55’ BB,

dengan batas-batas sebagai berikut.

a)

Sebelah selatan berbatasan dengan

Laut Tengah, Andora, dan Spanyol.

b)

Sebelah utara berbatasan dengan

Selat Inggris (Chanel), Belgia, dan

Luxemburg.

Gambar 3.38

Peta Negara Prancis

(Sumber:

World Book

, 2006)

140

c)

Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Biscaye.

d)

Sebelah timur berbatasan dengan Jerman, Swiss, dan

Italia.

2)

Bentang Alamnya

Negara yang luas wilayahnya 543.965 km

2

ini, lebih dari

setengahnya bagian selatan dan timur merupakan dataran

tinggi dan pegunungan. Daratan Prancis bagian barat

merupakan dataran rendah yang luas, tempat mengalirnya

Sungai Seine dan Sungai Loire. Di daerah ini terdapat pula

sebuah lembah yang sangat luas, dikenal dengan Cekungan

Paris yang luasnya sekitar 75.000 km

2

. Bagian barat daya

Prancis terdapat cekungan yang berbentuk segitiga, yaitu

Tanah Rendah Guyenne, daerah Pasir Landes, dan Lembah

Naurouze.

3)

Lokasi (Iklim dan Vegetasi)

Karena garis 40°LU melintang hampir di tengah wilayah

Prancis, maka negara yang dikenal dengan sebutan Negeri

Mode Dunia ini dipengaruhi dua jenis iklim yang berbeda.

Bagian utara garis itu beriklim Laut Sedang yang basah,

sedangkan bagian selatannya beriklim Laut Tengah. Pada

musim panas, udara sangat panas, musim dinginnya terasa

sejuk dan hujan turun pada musim dingin.

Jenis vegetasi yang ada di kawasan Prancis, antara lain:

a)

beech berada di wilayah utara dan tengah;

b)

semak-belukar yang tahan kering, myrtee, juga zaitun

liar, terdapat di daerah mediterania (selatan);

c)

aneka jenis pohon pinus tumbuh di pantai selatan;

d)

larch tersebar di daerah Biancon dan Champsaur di

pegunungan Alpen;

e)

jenis-jenis hutan lainnya yang terdapat di Alsace,

Franche-Comte, Burgundy, Pegunungan Alpen, dan

daerah Guyenne.

4)

Keadaan penduduk

Pada tahun 1989 penduduk Prancis berjumlah 55,8 juta jiwa

dengan kepadatan 103/km

2

. Angka pertumbuhan rata-rata

0,4% per tahun. Penyebaran penduduk sebagian besar berada

di perkotaan, sekitar 70%.

141

Penduduk Prancis terdiri dari etnis Nordik (di bagian utara),

etnis Alpen (di bagian timur), dan etnis Mediterania (di bagian

selatan). Agama yang dianut penduduk adalah: Katolik Roma,

Kristen Protestan, Yahudi dan Islam.

5)

Potensi ekonomi dan kegiatan perekonomian penduduk

Prancis adalah negara penghasil bijih besi terbesar di Eropa.

Hasil tambang yang penting lainnya adalah: batubara, gas

alam, minyak bumi, bauksit, dan belerang. Prancis tergolong

ke dalam negara industri maju, terutama industri besi baja,

industri penyulingan minyak, dan industri mobil dan pesawat

terbang.

Lebih dari setengah tanah pertaniannya digunakan untuk

penanaman bahan-bahan buah-buahan dan biji-bijian. Tak

heran apabila negara ini tergolong ke dalam penghasil anggur

terbesar kedua dan produsen gandum terbesar dunia.

E. Kawasan Amerika Utara

Secara astronomis, Benua Amerika terletak antara 10°/35°

BB – 170°BB dan antara 83°LU – 55°LS. Dengan demikian, benua

ini memiliki 8 daerah waktu.

Variabel

Negara

Luas

Jumlah Penduduk

Kepadatan (penduduk/m

2

)

Tingkat Pertumbuhan (%)

GNP per kapita (USS)

(Sumber:

World Population Data Sheet

, 2002)

Amerika Serikat

9.529.063

225.000.000

27

0,9

34.280

Kanada

9.970.610

151.000.000

3

1,02

26.530

Tabel 3.5

Karakteristik Kawasan Amerika Utara

Secara geografis, Benua Amerika dikelilingi samudra-samudra

dan laut-laut sebagai bagian dari samudra-samudra itu. Di sebelah

barat benua ini terdapat Samudra Pasifik atau Lautan Teduh

dengan laut tepi-laut tepinya, seperti Selat Bering, Laut Bering,

Teluk Alaska, Teluk California, Teluk Panama, dan Selat Magelhaes.

Di sebelah timur benua ini dibatasi oleh Samudra Atlantik, serta

142

beberapa laut tepinya. Di bagian utara

berbatasan dengan Laut Arktik. Di ujung

utara benua ini bertetangga dekat dengan

Benua Asia yang dipisahkan hanya

dengan selat sempit, yaitu Selat Bering.

Bagian barat Benua Amerika, dari

utara sampai ujung selatan, termasuk ke

dalam deretan pegunungan muda Sirkum

Pasifik. Di Amerika Utara pegunungan ini

dinamakan Rocky Mountains dan di

Amerika Selatan dinamakan Cordilleras.

Sedangkan di pantai timurnya dihiasi

beberapa kelompok pegunungan tua yang

terbentuk pada zaman Paleozoikum. Di

Amerika Selatan kita jumpai pegunungan

tua, yaitu Dataran Tinggi Guyana. Di

bagian tenggara benua ini terhampar

Dataran Tinggi Brasilia.

Berdasarkan bentuk daratannya,

Benua Amerika terbagi ke dalam dua

region, yaitu Amerika Utara dan Amerika Selatan. Mengenai batas

antara kedua wilayah itu terdapat dua versi pendapat.

1)

Pendapat yang menyatakan bahwa Tanah Genting (Ismuth)

Tehuantepeclah yang menjadi pembatasnya. Daerah

pembatas ini diapit oleh Teluk Campeche di Meksiko dan teluk

Tehuantepec di Pantai Lautan Teduh.

2)

Pendapat lain menyatakan bahwa batas antara region Amerika

Utara dengan Amerika Selatan adalah Ismuth Panama, yang

merupakan bagian tersempit di Amerika Tengah. Batas yang

terakhir inilah yang dewasa ini lebih populer.

Selain berdasarkan bentuk daratannya, terdapat pula

pembagian-pembagian lainnya, yaitu sebagai berikut.

1)

Berdasarkan perbedaan kebudayaannya, Amerika terbagi ke

dalam dua region, yaitu Anglo Amerika dan Amerika Latin yang

batasnya terdapat antara Amerika Serikat dengan Meksiko.

Gambar 3.39

Peta Amerika Utara

(Sumber:

Atlas Indonesia & Dunia

)

143

2)

Berdasarkan elevasi dan iklim terbagi ke dalam tiga region,

yaitu:

a)

tierra caliente atau daerah panas,

b)

tierra templada atau daerah sejuk, dan

c)

tierra fria atau daerah dingin.

3)

Berdasarkan pemerintahannya, pembagian region ini sifatnya

mutlak, dengan perbatasan ditetapkan atas dasar perjanjian

kedua negara.

1.

Kawasan Amerika Serikat

a.

Batas-batas Kawasan

Amerika Serikat atau USA (United

States of Amerika) adalah negara paling

penting di benua ini. Wilayahnya,

kecuali satu blok daratan dengan

Kanada dan Meksiko, termasuk dua

negara bagian lain. Yang pertama

adalah Alaska. Letaknya di ujung benua

ini, terpisahkan oleh ke 48 negara

Amerika Serikat lainnya serta oleh

wilayah Kanada. Negara bagian lainnya

yang letaknya berjauhan adalah Hawai.

Negara bagian Amerika Serikat ini berbentuk kepulauan yang berada

di tengah Samudra Pasifik.

Secara astronomis, kawasan Amerika Serikat terletak pada

garis 24°33’ LU – 70°23’ LU dan antara 172°27’ BT – 66°51’ BB.

Sedangkan secara geografis, daratan utama Amerika Serikat

memiliki batas-batas sebagai berikut.

1)

Bagian utara berbatasan dengan Kanada.

2)

Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Meksiko dan

Meksiko.

3)

Sebelah timur berbatasan dengan Samudra Atlantik.

4)

Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Pasifik.

Adapun batas-batas negara bagian Alaska adalah:

1)

sebelah utara berbatasan dengan Laut Arktik,

2)

sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Pasifik,

3)

sebelah timur berbatasan dengan Kanada, dan

4)

sebelah barat berbatasan dengan Laut Bering.

Gambar 3.40

Peta Amerika Serikat

(Sumber:

World Book

, 2006)

144

b.

Bentang alamnya

Bentang alam kawasan Amerika Serikat, secara garis besar,

dideskripsikan sebagai berikut: di pantai barat terdapat dataran

rendah yang sempit, berhadapan dengan Samudra Pasifik.

Dataran ini dibatasi pegunungan pantai yang merupakan tepi barat

rangkaian Pegunungan Rocky. Di seberang Rocky Mountains

terdapatlah Dataran Tengah (The Central Plain) yang merupakan

dataran tinggi di sebelah barat. Yang termasuk ke dalam kawasan

ini ialah negara bagian: Dakota Utara, Dakota Selatan, Nebraska,

Kansas, Oklahoma, dan Texas. Sedangkan, Illinois, Indiana,

Missouri, Kentucky, Arkansas, Mississippi, Alabama, dan Louisiana

terletak di dataran rendah lembah Sungai Missouri-Mississipi.

Di bagian utara great plain itu terdapat danau-danau besar.

Perbedaan tinggi permukaan air antara danau-danau itu

menghasilkan air terjun, seperti Niagara Fall selain menarik para

wisatawan, tenaganya juga menghasilkan tenaga listrik.

The Great Plain dibatasi Pegunungan Alleghany yang

merupakan pegunungan tua di dekat pantai timur USA.

Pegunungan ini memiliki banyak persediaan mineral dan potensi

tenaga air. Sedangkan di bagian dataran rendah Pantai Atlantik

merupakan bagian dari kawasan negara ini yang paling ramai

disinggahi kapal-kapal internasional.

c.

Lokasi (iklim, flora, dan fauna)

Kawasan Amerika Serikat mempunyai iklim yang bervariasi

yaitu:

1)

di pantai utara bagian barat beriklim sedang,

2)

pantai barat bagian selatan beriklim mediteran,

3)

pantai barat laut beriklim sedang basah,

4)

pantai tenggara beriklim subtropik basah,

5)

di wilayah teluk Meksiko dan pantai pedalaman beriklim

kontinental,

6)

Alaska beriklim kutub (dingin), dan

7)

kepulauan Hawaii beriklim hujan tropik.

Kawasan timur Amerika Serikat masih banyak dijumpai hutan

lebat, yaitu hutan luruh. Di bagian utaranya tumbuh subur pohon-

pohon pinus. Di sebelah timur ditumbuhi rerumputan yang tinggi.

Sedangkan di bagian barat dan selatan ditumbuhi padang rumput

yang pendek, dan di kawasan pedalaman California dan dekat

Arizona ditumbuhi oleh vegetasi gurun.

145

Negara-negara bagian di kawasan selatan negara ini memiliki

varietas pepohonan yang hijau sepanjang tahun. Tumbuhan palma

dan tropis hidup di bagian selatan Florida dan California. Pohon-

pohon konifer yang tinggi dan besar-besar (redwood) banyak

tumbuh di daerah Podzol pegunungan California, dan di bagian

tengah dan selatannya merupakan lahan yang subur bagi budidaya

buah-buahan dan sayuran.

Jenis fauna yang hidup di negeri Paman Sam antara lain:

bison, antelop, beruang di kawasan Midwes, domba, bighom, rusa,

di kawasan pegunungan; puma di pesisir pasifik, armadilo, selot,

dan jaguar di kawasan barat daya; posium, oligator, buaya kardinal

di kawasan selatan; dan karibu beruang kutub, anjing laut, paus di

kawasan Alaska.

d.

Keadaan penduduk

Jumlah penduduk Amerika Serikat terdiri orang-orang kulit

putih, yang sebagian besar berasal dari Inggris dan Irlandia. Dari

Afrika, orang-orang Negro juga merupakan pendatang yang cukup

banyak. Selain itu, ada pula orang-orang Asia, seperti: Cina, India,

Jepang, dan Vietnam. Orang Indian tidak lebih dari sejuta jiwa,

sedangkan orang Eskimo di negara bagian Alaska berjumlah

sedikit saja.

Ras diskriminasi juga pernah terjadi di negara ini, yang

terutama dirasakan oleh orang-orang negro di bagian selatan.

e.

Potensi ekonomi dan kegiatan perekonomian penduduk

Pembahasan kegiatan perekonomian penduduk akan diulas

secara region per region, agar kita memperoleh gambaran

hubungan antara bentuk kegiatan-kegiatan itu dengan potensi

alamnya.

1)

Daerah pantai pasifik

Hutan Fir Douglas dan cedar yang menutupi bagian utara

daerah ini menjadikannya sebagai daerah penghasil kayu yang

penting di AS. Iklimnya yang sejuk cocok untuk peternakan

sapi perah. Bahan galian yang dihasilkan daerah ini ialah

tembaga. Daerah California merupakan daerah pertanian yang

menghasilkan buah-buahan dan sayuran. Daerah ini juga

mengandung minyak bumi, emas, perak, dan tembaga. Los

Angles terkenal dengan industri filmnya, dan San Francisco

merupakan kota pelabuhan yang terkenal.

146

2

)

Daerah sistem Pegunungan Rocky

Di daerah ini terkandung bahan tambang seperti: tembaga,

emas hitam, aluminium, emas, perak, dan seng. Birmingham

di daerah ini merupakan pusat industri logam.

3)

Bagian barat Sentral Plain

Satu-satunya kegiatan yang cocok di daerah ini adalah

peternakan.

4)

Daerah dataran rendah

Yang dimaksud dengan daerah dataran rendah itu adalah

daerah bagian sentral plain mulai dari daerah danau-danau

besar ke arah selatan sampai dataran rendah teluk Meksiko,

Semenanjung Florida, dan pantai pasifik bagian selatan.

Bagian utara daerah ini merupakan pusat kegiatan

pertambangan, industri, perdagangan, dan transportasi.

5)

Daerah paling timur: Appalachia dan dataran rendah pantai

pasifik

Di daerah ini terkandung batubara, terdapat industri besi,

industri pesawat terbang, industri kertas, juga merupakan

pusat perdagangan dan transportasi.

6)

Alaska

Negara Amerika Serikat yang ke 49 ini memiliki kekayaan bumi

berupa emas dan minyak bumi.

7)

Hawaii

Merupakan daerah yang potensial bagi daerah pengembangan

pertanian, karena daerahnya yang beriklim tropika.

2.

Kawasan Kanada

a.

Batas-batas kawasan

Kawasan Kanada paling selatan berada

pada lintang 42°LU dan paling utara pada

72°LU. Batas-batasnya adalah sebagai

berikut:

1)

Sebelah utara berbatasan dengan

Samudra Atlantik.

2)

Sebelah barat berbatasan dengan

Samudra Pasifik Utara dan Alaska.

Gambar 3.41

Peta Kanada

(Sumber:

World Book

, 2006)

147

3)

Sebelah selatan berbatasan dengan Amerika Serikat.

4)

Sebelah timur berbatasan dengan Greenland dan Samudra

Atlantik Utara.

b.

Bentang alamnya

Kanada merupakan negara terluas di Amerika Utara yaitu

sekitar 9.250.000 km

2

. Pantai utara negeri ini hampir tak pernah

cair lautnya, kecuali teluk Hudson. Pantai barat Kanada merupakan

hasil erosi glasial, sehingga berteluk sempit yang menjorok ke darat

(fyord). Pantai timur Kanada merupakan teluk St. Lawrence yang

diapit dataran tinggi Labrador di utara dengan ujung utara

pegunungan Applachia di selatan teluk itu. Tepat di muka muara

yang berbentuk corong (estuarium) itu terletak pulau New

Founland.

Secara morfologis, kita bagi wilayah Kanada itu terbagi atas

tiga bagian, yaitu: kawasan pegunungan Rocky, kawasan dataran

rendah sekitar teluk Hudson, dan sisanya adalah kepulauan di Laut

Arktik.

c.

Lokasi (iklim, flora, fauna)

Secara umum, kawasan Kanada terbagi ke dalam beberapa

wilayah, yaitu:

1)

iklim laut, di wilayah Ontario selatan dan lembah St. Laurence;

2)

iklim pasifik merupakan iklim lunak di Kanada;

3)

iklim pegunungan terdapat di pegunungan Rocky Mountains,

lembah dan plato;

4)

iklim kontinental terdapat di kawasan sub arktik;

5)

iklim kontinental wilayah Atlantik dan padang rumput; dan

6)

iklim arktik terjadi di kepulauan arktik dan ujung utara dataran

utama Kanada.

d.

Keadaan penduduk

Sebagian besar penduduk yang tinggal di sana adalah

keturunan Inggris (50%) dan Prancis (30%). Selebihnya adalah

keturunan Jerman, Skandinavia, Belanda, Polandia, Italia, Cina,

dan Jepang. Juga, ada di antaranya adalah penduduk Eskimo dan

Indian.

148

e.

Potensi ekonomi dan kegiatan perekonomian penduduk

Berdasarkan regionnya, potensi dan kegiatan perekonomian

penduduk Kanada terbagi ke dalam dua daerah.

1)

Daerah Pegunungan Rocky

Daerah ini kaya akan bahan galian, seperti: batubara, (di dekat

Fernie), tembaga (di Britania Beach dan Kootenay), timah

hitam dan seng (di Kootenay), dan emas (di bagian utara

British Kolombia). Kota industrinya terletak di Trail.

2)

Daerah perisai Kanada (Fennno Scandian Shield)

Daerah ini kurang baik untuk pertanian, karena tanahnya tipis,

habis terkikis es. Akan tetapi batuannya kaya akan mineral

berharga, seperti: Nikel, tembaga, kobalt, dan perak (di

Sudbudry, Ontario), emas (di daerah Timmin, Porcupine, dan

di sekitar danau Kirkland), asbes (di Theaford), uranium (di

daerah sungai Bind), bijih besi (di daerah Labrador).

Sungai-sungai yang merupakan anak sungai St. Lawrence

memiliki potensi pembangkit tenaga listrik berkekuatan tinggi.

Sungai-sungai tersebut adalah S. Ottawa, S. Gatineau, S. St.

Maurice, S. Saguenay. Dengan tenaga listrik itulah, Kanada

mengembangkan industrinya di daerah aliran S. St. Lawrence,

yaitu: industri alumunium, kertas, pulp, dan penggergajian

kayu.

149

RANGKUMAN

1.

Desa adalah kesatuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk

sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi

pemerintah terendah langsung dibawah camat, dan berhak menyelenggara-

kan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

2.

Ciri-ciri desa, antara lain: rumah penduduk yang jarang dan terpencar, jumlah

penduduknya sedikit, bermata pencaharian sebagai petani atau nelayan,

dan hubungan antara anggotanya sangat intim.

3.

Berdasarkan kategori wilayahnya, desa dikelompokkan kedalam kategori:

desa pantai, desa di dataran rendah, desa di pegunungan, desa pedalaman,

dan desa perkotaan. Sedangkan menurut pengaturan lahan (ruang) nya,

terbagi kedalam pola desa linear, memanjang, dan pola terpusat.

4.

Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan strata

sosial ekonomi yang heterogen dengan corak yang materialis.

5.

Ciri-ciri kota, antara lain: warganya mempunyai spesialisasi pekerjaan, mata

pencaharian yang non agraris, kepadatan penduduk yang tinggi, mobilitas

yang cepat, dan tempat pemukiman yang permanen.

6.

Fungsi kota, antara lain: sebagai pusat produksi, pusat perdagangan, pusat

pemerintahan, pusat kebudayaan, pusat rekreasi dan sebagainya.

7.

Kota mulanya merupakan sebuah pemukiman penduduk biasa yang

berdasarkan latar belakang atau sejarah masing-masing kemudian

berkembang menjadi sebuah pemukiman yang padat dan kompleks, yang

kemudian disebut kota.

8.

Urbanisasi timbul karena adanya berbagai faktor penarik dari kota dan faktor

pendorong dari desa. Urbanisasi sering menimbulkan banyak masalah.

9.

Antara desa dengan kota memiliki banyak perbedaan, baik dalam

keadaan fisiknya maupun perbedaan dalam hubungan social masyarakat-

nya.

10. Interaksi kota ialah hubungan timbal balik keruangan antara kota dengan

wilayah lainnya yang berupa manusia, materi, dan atau immateri.

11. Interaksi kota itu menimbulkan aneka pengaruh, baik positif maupun

negatif.

150

12. Tiga faktor yang mendasari interaksi kota, yaitu:

a)

adanya wilayah yang saling melengkapi,

b)

adanya kesempatan berintervensi, dan

c)

adanya berbagai kemudahan.

13. Teori-teori interaksi:

a)

teori grafitasi,

b)

teori titik henti,

c)

teori potensi penduduk, dan

d)

teori grafik

14. Interaksi kota aspek ekonomi ditandai dengan adanya pergerakan barang

dan jasa atau tenaga kerja.

15. Interaksi kota aspek sosial ditandai, antara lain; adanya pertambahan

penduduk dan perkembangan lembang-lembaga sosial.

16. Interaksi kota aspek budaya ditandai dengan masuknya tradisi baru,

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan pola hidup, dan

sebagainya.

17. Pusat pertumbuhan ialah suatu kawasan yang sangat pesat per-

tumbuhannya, sehingga dijadikan sebagai pusat pembangunan yang dapat

mempengaruhi kawasan-kawasan lain di sekitarnya.

18. Walter Christaller dalam teorinya yang disebut teori tempat sentral

merumuskan bahwa pusat pertumbuhan dapat dicitrakan dengan titik-titik

simpul yang berbentuk geometris heksagonal. Geometris heksagonal itu

kemudian dibedakan atas tiga hierarki sentral, yaitu: (1) tempat sentral

berhierarki tiga (K = 3), (2) tempat sentral berhierarki empat (K = 4), dan

(3) tempat sentral berhierarki tujuh (K = 7).

19. Di Indonesia pusat-pusat pertumbuhan wilayah terbagi secara berjenjang,

dari tingkat utama ke tingkat yang lebih khusus. Di tingkat yang lebih khusus

(provinsi, kabupaten), pusat-pusat pembangunan disesuaikan dengan

potensi wilayah masing-masing.

20. Berdasarkan struktur dan wujud fisiknya, Asia terbagi ke dalam empat bagian

besar, yaitu: Tanah Rendah Utara, Segitiga Pegunungan Lipatan Muda

Sentral dan Plato-plato, Plato tua Selatan, dan Lembah-lembah Sungai

besar dan dataran rendah. Sedangkan, berdasarkan aspek hubungan

bangsa-bangsanya terbagi ke dalam: Asia Barat Daya, Asia Selatan, Asia

Tenggara, Asia Timur, Asia Tengah, dan Asia Utara.

151

21. Kawasan Asia Tenggara memiliki nilai strategis bagi pembangunan

ekonomi di kawasannya, juga punya arti penting bagi bangsa-bangsa

lain di dunia.

22. Netherland beribukota di Den Haag dengan keadaan permukaan buminya

yang lebih rendah dari permukaan laut. Netherland atau Negeri Kincir

Angin termasuk ke dalam jajaran negara industri maju dunia.

23. Jerman pernah terpecah menjadi dua negara, yaitu: Republik Federasi

Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokrasi Jerman, dan bersatu

kembali pada tahun 1990. Negeri ini juga termasuk ke dalam kelompok

negara maju. Sektor ekonomi pentingnya ialah perindustrian.

24. Berbeda dengan Netherland, sebagian besar wilayah Prancis merupakan

dataran tinggi dan pegunungan. Prancis atau Negeri Mode dunia

merupakan dataran tinggi dan pegunungan. Prancis atau Negeri Mode

Dunia merupakan penghasil bijih besi terbesar Eropa, dan merupakan

produsen anggur, gandum, susu, dan daging tingkat dunia.

25. Amerika Serikat merupakan negara yang paling penting di benuanya,

terdiri atas 50 negara bagian. Amerika Serikat adalah negara besar, tidak

hanya besar dalam wilayah, melainkan juga besar dalam kekuasaannya,

baik di bidang ekonomi, teknologi, maupun di bidang pertahanan.

26. Kawasan Kanada yang luasnya 9.250.000 km2 terdiri atas enam wilayah

iklim. Berdasarkan potensi perekonomiannya, Kanada terbagi kedalam

dua region, yaitu region Pegunungan Rocky dan region Kanada. Negara

ini merupakan negara yang berhasil memajukan perekonomiannya melalui

pengembangan perindustrian.

152

A.

Pilihan Ganda

Bubuhkanlah tanda silang (X) pada huruf di depan

jawaban yang benar!

1.

Desa ialah kesatuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah

penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di

dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

organisasi pemerintah terendah langsung di bawah camat.

Pengertian tersebut dikemukakan dalam ....

A.

UU No. 5 Tahun 1979

B.

UU No. 6 Tahun 1979

C. UU No. 7 Tahun 1979

D. UU No. 8 Tahun 1979

E.

UU No. 9 Tahun 1979

2.

Ditinjau dari segi sosial budayanya, desa memiliki karakteristik

sebagai berikut ....

A.

bangunan rumah penduduknya jarang

B.

penduduknya relatif kecil

C. penduduknya bermata pencaharian agraris

D. hubungan antara anggota masyarakatnya sangat intim

E.

pendapatannya masih rendah

3.

Yang termasuk sarana angkutan tradisional pedesaan di

Indonesia adalah, kecuali...

A.

gerobak

D. kuda

B.

delman

E.

andong

C. becak

4.

Sarana angkutan air di desa-desa di Jawa kurang ber-

kembang, karena...

A.

di Jawa telah banyak sarana angkutan modern

B. sarana angkutan air lebih mahal daripada sarana

angkutan darat

C. selain jumlahnya sedikit, sungai-sungai di Jawa

umumnya dangkal, terjal, dan sempit

D. desa-desa di Jawa jaraknya berdekatan

E.

semua jawaban benar

SOAL-SOAL LATIHAN

KERUANGAN DESA DAN KOTA

153

5.

Keadaan alam yang subur dengan lahan yang luas sangat

potensial bagi ....

A.

pengembangan produksi pertanian

B.

pengembangan lahan peternakan

C. pengembangan industri

D. pengembangan lokasi pertambangan

E.

pengembangan industri kepariwisataan

6.

Sedangkan alam pedesaan yang sejuk, nyaman, indah,

terdapat banyak gua, juga aliran sungai yang bening sangat

potensial bila dijadikan ....

A.

daerah pemukiman

B.

daerah perindustrian

C. daerah pariwisata

D. daerah pertanian

E.

daerah perkebunan

7.

Sumber daya manusia pedesaan merupakan tenaga yang

potensial bagi pengembangan industri di perkotaan, terutama

sebagai ....

A.

tenaga ahli

B.

tenaga kerja murah

C. tenaga kerja kasar

D. tenaga sukarela

E.

pekerja serabutan

8.

Pola desa menyusur, pada umumnya ditemui di daerah....

A.

pegunungan

B.

lembah

C. pesisir pantai

D. pesisir sungai

E.

dekat jalan raya

9.

Rumah-rumah penduduk yang bersaf-saf secara hierarkis

dapat dijumpai di daerah...

A.

pegunungan

B.

dataran rendah

C. pedalaman

D. dekat perkotaan

E.

pesisir pantai

154

10. Unsur-unsur kelengkapan yang jarang dijumpai di daerah

pedesaan ialah...

A.

gardu-gardu ronda

B. pasar

C. pemandian umum

D. kantor pemerintahan

E.

tempat-tempat hiburan

11. Kota merupakan lingkungan kehidupan yang mempunyai ciri

non agraris dan berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan

pusat pemukiman, adalah pengertian dari...

A.

Burkhad Hofmeister

B.

Prof. R. Bintaro

C. P. J. M. Nas

D. Constandse

E.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4

12. Yang bukan merupakan ciri-ciri kota ialah...

A.

Mobilitas penduduk yang cepat

B.

Adanya spesialisasi pekerjaan warganya

C. Frekuensi kontak social rendah

D. Tempat pemukiman yang permanent

E.

kepadatan penduduk yang tinggi

13. Contoh kota yang memiliki fungsi khusus sebagai pusat

perdagangan....

A.

Kairo

D. Singapura

B.

Mekah

E.

Florida

C. Jakarta

14. Menurut Erns W. Burgess, pusat bisnis dan perdagangan

berada DI zona...

A.

pertama

D. keempat

B.

kedua

E.

kelima

C. ketiga

15. Kota di Indonesia yang mulanya merupakan pusat

perkebunan ialah...

A.

Ujung pandang

D. Bangka

B.

Jambi

E.

Belitung

C. DI Yogyakarta

155

16. Yang merupakan faktor pendorong timbulnya urbanisasi

antara lain ialah...

C. kurangnya lapangan kerja di desa

B.

luasnya kesempatan untuk sekolah di kota

C. tingginya persaingan hidup di desa

D. tersedianya aneka hiburan di kota

E.

murahnya harga barang-barang konsumsi di kota

17. Sedangkan yang termasuk faktor penarik terjadinya urbanisasi,

antara lain ialah...

A.

kurangnya lapangan kerja di desa

B.

luasnya kesempatan untuk sekolah di kota

C. tingginya persaingan hidup di desa

D. kurangnya aneka hiburan di desa

E.

pergaulan yang luas di kota

18. Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi masalah

urbanisasi ialah, kecuali....

A.

Mempelajari, meneliti, dan melaksanakan pengembangan

wilayah di kota-kota besar

B.

Mengembangkan industri kecil atau industri rumah tangga

di berbagai daerah pedesaan

C. Adanya pelarangan terhadap orang-orang desa yang mau

bepergian ke kota

D. Melancarkan program Keluarga Berencana (KB)

E. Menghidupkan daerah pedesaan dengan berbagai

kegiatan pembangunan

19. Perbedaan antara desa dengan kota dalam aspek kontak

sosial ialah...

A.

kontak sosial di desa didasarkan atas tradisi

B.

kontak sosial di kota lebih stabil

C. kontak sosial di desa lebih sederhana

D. kontak sosial di kota lebih tinggi frekuensinya

E. kontak sosial di desa berlangsung di lapangan ter-

buka

156

20. Yang bukan merupakan perbedaan antara desa dengan kota

ialah...

A.

di desa penduduknya lebih sibuk bekerja

B.

di kota status sosial masyarakatnya lebih labil

C. di desa kontrol sosial didasarkan pada adat/ tradisi

D. di kota lembaga sosial lebih banyak dan kompleks

E. di desa keahlian penduduknya lebih umum dan ter-

sebar

21. Interaksi kota itu dapat berupa...

A.

hubungan antarmanusia di satu wilayah dengan wilayah

lainnya

B.

pergerakan barang

C. peralihan informasi atau tradisi modern

D. perubahan adat atau pola hidup

E. hubungan antarmanusia, pergerakan materi, atau

immateri

22. Pengaruh positif dari adanya interaksi kota ialah, kecuali...

A.

meningkatnya pengetahuan penduduk

B.

meningkatnya gairah perekonomian penduduk

C. meningkatnya aneka produksi masyarakat

D. bergantinya tradisi desa oleh tradisi modern

E.

meningkatkan jumlah sumber daya manusia di desa-

desa

23. Pengaruh negatif interaksi kota di bidang budaya ialah...

A.

berkurangnya tenaga potensial di desa-desa

B.

timbulnya kerusakan alam di daerah pedesaan

C. tumbuhnya pedagang kaki lima dan hunian liar di daerah

perkotaan

D. perembesan adat kebiasaan kota yang kurang sesuai

dengan tradisi pedesaan

E.

menimbulkan kemacetan lalu lintas

157

24. Terjadinya interaksi antarwilayah didasari oleh tiga faktor, yaitu:

adanya wilayah yang saling melengkapi, adanya kesempatan

berintervensi, dan adanya berbagai kemudahan. Teori ini

dikemukakan oleh...

A.

Prof. R. Bintaro

B.

Edward Ullman

C. Constandes

D. Burkhad Hofmeister

E.

P. J. M. Nas

25. Kota A: minus tenaga kerja, surplus aneka barang tenun,

kaya akan barang tambang

Kota B: minus tenaga kerja, surplus produksi pupuk, surplus

produk bahan bangunan

Desa C: minus produksi minus barang tambang, surplus

hasil pertanian

Desa D: minus kebutuhan pakaian, surplus tenaga kerja,

surplus hasil pertanian

antara keempat wilayah diatas, manakah yang kemungkinan

terjadinya interaksi kuat?

A.

antara wilayah A dengan C

B.

antara wilayah A dengan D

C. antara wilayah B dengan C

E.

antara wilayah B dengan D

E.

antara wilayah A dengan B

26. Yang termasuk faktor kemudahan dalam interaksi kota ialah,

kecuali...

A.

adanya kesenggangan waktu

B.

jarak yang tidak terlalu jauh

C. kelancaran arus transportasi

D. biaya transportasi yang murah

E.

lengkapnya fasilitas komunikasi

27. Diketahui P

A

= 20.000; P

B

= 30.000; P

C

= 40.000;

d

AB

= 50 km; d

BC

= 100 km. Berapakah perbandingan interaksi

antara kota A dan B dengan antara kota B dan C?

A.

2 : 4

D. 4 : 2

B.

3 : 5

E.

3 : 5

C. 4 : 6

158

28. Penduduk Desa Sukajaya menjadi lebih makmur setelah listrik

masuk ke desa itu. Menurutmu, bagaimanakah kaitannya

antara kemakmuran penduduk Desa Sukajaya dengan listrik

masuk desa?

a.

Penduduk Desa Sukajaya lebih banyak yang betah tinggal

di rumah, sehingga pendapatannya lebih meningkat

b.

Penduduk Desa Sukajaya banyak yang membuka

perusahaan dengan menggunakan tenaga listrik sebagai

salah satu sarananya.

c.

Penduduk Desa Sukajaya menjual listrik kepada

penduduk desa lain.

d.

Dengan adanya listrik itu, tanaman-tanaman milik

penduduk menjadi lebih subur.

e.

Desa Sukajaya pada malam harinya tidak gelap lagi,

sehingga ronda malam menjadi lebih giat.

29. Dari gambar-gambar ini, manakah yang lebih besar

kemungkinan interaksinya?

A.

wilayah A

D. w

ilayah D

B.

wilayah B

E.

wilayah E

C. wilayah C

30. Contoh interaksi kota aspek ekonomi...

A.

terjadinya ekspor-impor

B.

adanya pergerakan barang dan jasa antarkota

C. penambahan jumlah penduduk

D. bertambah luasnya wawasan penduduk

E. berkurangnya penduduk

v1

v2

v3

v4

v2v1

v4

v3

v4

v5

v1

v2

v3

v2

v3

v4

v1

v3

v4

v1

v2

AB

C

D.

E.

159

B. Uraian

1.

Ilustrasikan tata ruang salah satu nama desa yang telah kamu

kenali!

2.

Mengapa penduduk desa di pedalaman Kalimantan banyak

yang menggunakan sarana angkutan air sebagai alat

transportasinya!

3.

Potensi apa saja yang dimiliki desa yang ada kaitannya

dengan pengembangan daerah perkotaan? Sebutkan!

4.

Adakah perbedaan antara kehidupan social budaya

masyarakat desa dengan masyarakat kota? Bagaimana

tanggapannmu?

5.

Sumber daya alam apa saja yang biasa dihasilkan oleh desa

pantai? Sebutkan!

6.

Sebutkan ciri-ciri kota berdasarkan pengertian dari Prof. R.

Bintarto!

7.

Sebutkan lima fungsi kota beserta contohnya!

8.

Apa yang dimaksud dengan penglaju? Apa beda dengan

urbanisasi?

9.

Bagaimana proses terjadinya kota? Jelaskan secara

singkat!

10. Usaha apa sajakah yang dilakukan pemerintah dalam

mengatasi masalah urbanisasi?

11. Sebutkan lima perbedaan desa dengan kota!

12. Sebutkan tiga pengaruh negatif dari adanya interaksi

kota!

13. Faktor apa sajakah yang mendasari terjadinya interaksi kota?

Jelaskan!

14. Apakah yang kamu ketahui mengenai teori interaksi

gravitasi?

15. Sebutkan bentuk interaksi kota dalam aspek sosial!

160

SOAL-SOAL LATIHAN

A.

Pilihan Ganda

Bubuhkan tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban

yang benar!

1.

Pusat pertumbuhan ialah ....

A.

wilayah yang pertumbuhannya sangat pesat, sehingga

mempengaruhi kawasan-kawasan di sekitarnya.

B. wilayah yang berada di tengah-tengah kota, karena

dipengaruhi oleh wilayah di sekitarnya.

C. wilayah yang letaknya di sekitar kota, dan dikelilingi oleh

desa-desa.

D. wilayah yang berada jauh di pusat kota, dan wilayah yang

ada di sekitarnya sangat berpengaruh terhadap wilayah

itu.

E. wilayah yang sedang tumbuh bersama-sama wilayah

lain di sekitarnya.

2.

Teori tempat sentral dikemukakan oleh ....

A.

Sir Issac Newton

D. W.J. Reilly

B. Prof. R. Bintarto

E.

K.J. Knasky

C. Water Christaller

3.

Tempat sentral berhierarki tiga, oleh Christaller disebut ....

A.

kasus pasar optimum

B. situasi lalu lintas minimum

C. kasus pasar minimum

D. situasi konektivitas optimum

E. situasi lalu lintas optimum

4.

Berapakah tingkat pengaruh optimum yang diharapkan dari

pembangunan lokasi terminal kendaraan di tempat sentral

berhierarki empat? ....

A.

1/2

D . 1/6

B. 1/5

E. 1/4

C. 1/3

WILAYAH ASIA, EROPA, AMERIKA

161

5.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pusat

kegiatan administratif pemerintahan ialah, kecuali ....

A.

harus dapat mempengaruhi setengah dari daerah di

sekitarnya

B.

harus dapat menjangkau dan dijangkau kawasan yang

berada di bawahnya

C. lokasi berada di wilayah yang beradius relatif sama dari

semua arah

D. berada pada rute kendaraan umum yang terjangkau

semua arah

E.

semua jawaban benar

6.

Plato besar yang menghadap ke Laut Merah dan melereng

ke timur hingga melalui Lembah Tigris merupakan bagian dari

kawasan ....

A.

Plato Arabia

D. Plato Yuna

B.

Plato Tigris

E.

Plato Indo-China

C. Plato Semenanjung India

7.

Yordania, Libanon, Syiria, Irak, dan Iran merupakan negara-

negara yang masuk ke dalam kawasan ....

A.

Asia Utara

D. Asia Barat Daya

B.

Asia Tengah

E.

Asia Tenggara

C. Asia Timur

8.

Sedangkan negara-negara yang termasuk ke dalam Asia

Selatan ialah, kecuali ....

A.

India

D. Bang

ladesh

B.

Afghanistan

E.

Tibet

C. Pakistan

9.

Di sela-sela Pegunungan Indo-Malaysia terdapat hamparan

dataran rendah yang letaknya di lajur aliran dan delta sungai-

sungai besar di kawasan itu, yaitu ....

A.

Sungai Mekong, Irawadi, Salween, Chao Phraya, dan

Kapuas

B.

Sungai Huai, Huangho, Ren, Irawadi, Chao Phraya, dan

Barito

C. Sungai Mekong, Huangho, Salween, Huai, dan Kapuas

D. Sungai Irawadi, Huangho, Chao Phraya, Kapuas, dan Barito

E.

Sungai Mekong, Salween, Chao Phraya, Huangho, dan

Fen

162

10. Komoditi ekspor utama Korea Selatan ialah ....

A.

padi, jagung, serat, sayuran

B. karet, teh, kopi, kapas

C. buah-buahan, kina, kapas, tebu

D. cokelat, tebu, rami, sayuran

E. kapas, serat, rami, sutera

11. Hubungan dagang antara Korea dengan Indonesia telah

berlangsung lama. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya

barang-barang produksi Negeri Ginseng itu yang beredar di

Indonesia, contohnya ....

A.

mobil Toyota

D. Televisi Sharp

B. motor Honda

E.

mobil Hyundai

C. pesawat terbang Boeing

12. Pulau Jepang yang terbesar ialah ....

A.

Hokkaido

D.

Honshu

B. Kyushu

E.

Sado

C. Shikoku

13. Hanya sebagian kecil saja kawasan Jepang yang di-

manfaatkan lahan pertanian. Hal ini karena tanahnya ....

A.

gersang

B. sering dilanda gempa

C. mudah longsor

D. terjal (bergunung-gunung)

E.

kering

14. Yang termasuk ke dalam kota industri utama Jepang ialah,

kecuali ....

A.

Yokohama

D. Tokyo

B.

Nagoya

E.

Nagasaki

C. Kobe

15. Dua negara bagian Amerika Serikat yang letaknya jauh

terpisahkan dengan ke 48 negara bagian lainnya ialah ....

A.

Alaska dan Hawaii

B. Illionis dan Indiana

C. Kansas dan Oklahoma

D. Missouri dan Kentucky

E. Alabama dan Louisiana

163

16. Suatu daerah di kawasan Amerika Serikat yang iklimnya tidak

jauh beda dengan iklim di Indonesia ialah ....

A.

pantai utara bagian barat

B.

wilayah Alaska

C. pantai barat laut

D. kepulauan Hawaii

E.

wilayah Teluk Meksiko

17. Penduduk asli kawasan Alaska ialah ....

A.

Indian

D. India

B. Eskimo

E. I

nggris

C. Negro

18. Vegetasi (kelompok tetumbuhan) yang terdapat di Quibec,

Ontaro, dan Manitoba-Kanada ialah ....

A.

padang rumput

B.

cemara balsam dan poplar

C. tetumbuhan berdaun lebar dan birch putih

D. semak belukar

E.

tumbuhan berdaun jarum dan yang berdaun lebar

19. Sebagian besar penduduk Kanada ialah keturunan ....

A.

Inggris

D. Belanda

B.

Prancis

E.

Cina

C. Jerman

20. Daerah penghasil gandum Kanada ialah ....

A.

Labrador, Kittimat, dan Manitoba

B.

Prince Rupert, Trail, dan Kootenay

C. Victoria, Nova Scotia, dan New Founland

D. Theoford, Kootenay, dan Ontario

E.

Alberta, Manitoba, dan Saskatchewan

B. Essai

1.

Lukiskan formasi kawasan pasar yang optimum dalam bentuk

geometri heksagonal!

2.

Jelaskan secara singkat wilayah-wilayah pembangunan yang

termasuk ke dalam Wilayah Pembangunan Utama B?

164

3.

Wilayah Pembangunan Bandung Raya dijadikan pusat

pembangunan apa saja?

4.

Apa kesimpulanmu mengenai pusat-pusat pertumbuhan di

Indonesia?

5.

Sebutkan pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perubahan

sosial budaya masyarakat!

6.

Jelaskan secara singkat struktur dan wujud fisik kawasan Asia

Tenggara!

7.

Apa saja ciri-ciri dan khas kawasan Asia Tenggara?

8.

Potensi alam Asia Tenggara memiliki nilai strategis,

mengapa?

9.

Bagaimana posisi kawasan Asia Tenggara dalam kaitannya

dengan percaturan ekonomi dunia?

10. Sebutkan beberapa persamaan bangsa-bangsa Asia

Tenggara ditinjau dari aspek sosial budaya!

11. Jelaskan secara singkat bentang alam Benua Eropa!

12. Sebutkan hasil-hasil industri negeri Belanda! Bagaimana

pasarannya di negeri kita?

13. Mengapa wilayah barat laut Jerman beriklim Laut Sedang?

14. Jelaskan batas-batas kawasan negara Prancis!

15. Sebutkan hasil-hasil pertanian Prancis! Bagaimana

potensinya dalam kaitannya dengan perdagangan dunia?

16. Apa sebabnya kawasan Cina bagian selatan mengalami iklim

muson, sedangkan bagian utaranya beriklim kontinental?

17. Di daerah Cina bagian manakah musim dingin akan

berlangsung lebih lama?

18. Apa yang menyebabkan Korea terpecah?

19. Apa yang kamu ketahui mengenai perbedaan antara Korea

Utara dengan Korea Selatan?

20. Jelaskan secara singkat batas-batas kawasan Jepang!

165

GLOSARIUM

Amunisi data

Merupakan proses mengindenfikasi dan mengumpulkan data yang

dibutuhkan.

Atlas

Kumpulan lembaran-lembaran peta yang dibukukan.

Azimuth

Sudut mendatar yang besarnya sesuai dengan arah jarum jam

dihitung dari suatu garis pokok/garis data.

Back Azimuth

Sudut arah dari suatu garis dilihat menurut kebalikannya (kebalikan

dari zimuth).

Citra

Gambar objek yang nampak pada cermin melalui lensa kamera

atau tampak langsung pada hasil cetakan.

Data raster

Data yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spesial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel

yang membentuk grid.

Data vektor

Data yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spesial dengan menggunakan titik, garis-garis atau kurva atau oligon

beserta atribut-atributnya.

Desa

Kesatuan wilayah yang ditempuh oleh sejumlah penduduk sebagai

kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat

hukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung

di bawah camat dan bentuk menyelenggarakan rumah tangganya

sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No.

5 1979).

Filter

Pengatur sinar yang masuk ke kamera.

Foto high obbligue

Foto yang memperlhatkan horizon yang diperoleh dengan kamera

yang kedudukan sumbu optiknya.

Garis astronom

Garis pada petayang menunjukkan letak lintang dan letak bujur.

Ikhtilaf/Deklinasi

Penyimpangan dan buah garis yang ditarik dari suatu titik.

Inset peta

Merupakan upaya untuk memberikan tekanan terhadap sesuatu

yang ada dalam peta.

Inset peta

Upaya untuk memberikan tekanan terhadap sesuatu yang ada

dalam peta.

Intepretasi peta

Menafsirkan untuk mengetahui dan menganalisis suatu peta.

Interaksi kota

Merupakan hubungan timbal balik karangan yang di dalamnya tidak

hanya antara manusia saja, melainkan terjadi pula proses

pergerakan mulai yang berupa barang dan peralihan imateri,

misalnya informasi, tradisi atau pandangan hidup.

Intersection

Cara untuk menentukan tempat/kedudukan di medan atau lapangan

yang belum diketahui di peta dengan pertolongan titik/tanda yang

berada di medan/lapangan atau di peta.

166

Inttering

Semua tulisan atau pun angka yang lebih mempertegas arti dari

simbol-simbol yang ada.

Isoplet

Garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat

yang memiliki potensi penduduk yang sama.

Kamera kartografi

Kamera kerangka untuk keperluan tinjau dirancang untuk

menyajikan gambaran objek dengan resoluisi spesial yang tinggi.

Kamera kerangka

(frame camera)

Kamera yang merekam tiap lembar foto dilakukan secara serentak

dan bukan bagian demi bagian.

Kamera multispekteral

Berupa kamera yang diarahkan ke satu titik fokus (multi camera)

atau satu kamera dengan beberapa lensa.

Kamera panoramik

Kamera yang mengindra pada bidang pandang yang relatif sempit

melalui suatu celah yang sempit.

Kompas

Alat yang dibentuk bulat dengan piringan derajat dan jarum yang

menunjukkan angka-angka di dalamnya terdapat cairan minyak

kompas digunakan untuk menentukan arah, untuk melakukan

orientas peta untuk membuat bangun dan lain-lain.

Legenda

Merupakan usara memperjelas keteangan dari simbol yang ada

dalam peta.

Lithologis

Batuan

Mobilitas penduduk

Perpindahan penduduk.

Mozaik foto

Serangkaian foto dari suatu daerah yang disusun menjadi satu

lembar foto.

Orientasi medan

Kegiatan untuk mencocokan wujud medan (objek) yang tergambar

di foto dengan objek yang sebenarnya.

Orientasi peta

Pengenalan atau pengidentifikasian suatu tempat di atas peta.

paralaktis

Penyimpangan pada sebuah foto disebabkan oleh relief, misalnya

pegunungan, lembah dan lain-lain.

Pasangan Stereo

(Stereo pasir)

Pasangan dari dua foto yang memungkinkan diperoleh gambaran

stereoskopis.

Penginderaan jauh

Suatu ilmu seni dan teknik dalam usaha mengetahui benda gejala

dan area dari jarak jauh engan menggunakan alat berupa sensor

buatan.

Pola Desa Biner

Pola desa yang pemukimannya mengikuti sungai atau jalan raya.

Pola Desa Konsentras

Pola desa yang pemukimannya menyusur terhadap pegunungan.

Pola Desa Menyusur

Pola desa yang pemukimannya menyusur di sekitar pantai.

Proyeksi azimutal

Penggambaran kembali (proyeksi) bola bumi dari bentuk bulat

diproyeksikan ke dalam bidang datar.

167

Proyeksi kerucut

Memproyeksikan globe pada bidang kerucut yang melengkapinya.

Proyeksi Peta

Cara pemindahan lintang/bujur yang terdapat pada lengkung

permukaan bumi ke bidang datar.

Resection

Cara untuk menentukan tempat/kedudukan sendiri di medan ke

titik di peta dengan menggnakan titik pertolongan yang berada di

peta dan di medan.

Sentral

Pusat

SIG

Sistem Informasi Geografi suatu kegiatna untuk menyimpan,

mengelola dan menganalisis data spesial di permukaan bulan

dengan menggunakan komputer.

Simbol peta

Merupakan tanda-tanda konvensional yang umum dipakai untuk

mewakili keadaan yang sesungguhnyake dalam peta.

Skala peta

Merupakan angka yang menunjukan perhubungan jarak dalam

peta jika dibandingkan dengan jarak sesungguhnya.

Stereo triplet

Pasangan dari tiga yang memungkinkan diperoleh gambaran

sterokopis.

Stereoskopis

Studi dalam stereoskop untuk memperoleh gambaran tiga dimensi

dari ddaerah yang terdapat gambarannya di atas foto itu.

Steroskop

Alat yang digunakan untjuk mengamati foto udara.

Tanda arah

Merupakan tanda arah atau seirng pula disebut mata angin

biasanya menyerupai panah yang ujungnya runcing menunjukkan

arah utara.

Topografi

Gambaran permukaan bumi/relief. Keadaan permukaan bumi.

UM (Utara Magnet)

Suatu arah yang ditunjukkan kompas, dan suatu temapt tertentu

ke kutub utara magnetis bumi yang terletak di Jazirah Boshi,

sebelah utara Kanada.

UP (Utara Peta)

Anah yang ditunjukkan oleh garis-garis tegak lurus vertikal sumbu

y dari grid suatu peta.

Urbanisasi

Berpindahnya penduduk dari desa ke kota.

US (Utara Sebenarnya)

Arah yang ditunjukkan oleh garis-garis bujur atau meridian.

Zona bonis

Ziona dalam kota yang merupakan pusat perdagangan, pusat

kegiatna bisnis, perbankan, penerbangan dan aneka perubahan

lainnya.

Zona kelas menengah

Zona ini merupakan kediaman orang-orang mampu.

Zona para pekerja

Zona yang merupakan tempat kediamannya kaum buruh dan

pegawai rendahan.

Zona para penglaju

Zona ini merupakan tempat orang-orang yang pulang pergi ke

tempat pekerjaannya masing-masing, baik yang menggunakan

mobil pribadi, bus ataupun kereta.

168

A

Active Microwave Instrument (AMI), hal 47

Alat pengindraan jauh, hal 44

Along Track Scanning Radiometer and

Microwave Sounder (ATRS), hal 47

Asosiasi, hal 43

B

Bahan mentah, hal 23

Bayangan, hal 43

Bentuk, hal 43

C

Citra, hal 39

Citra foto, hal 39

D

Detector, hal 36

F

Foto infra merah asli, hal 40

Foto infra merah modifikasi, hal 40

Foto ortokromatik, hal 40

Foto pankromatik, hal 40

Foto ultraviolet, hal 40

G

Garis astronomis, hal 4

Garis tepi, hal 4

I

Inset peta, hal 4

Interpretasi citra, hal 43

Intersection, hal 16, 19

J

Judul peta, hal 2

L

Lettering, hal 3

Legenda, hal 3

O

Orientasi medan, hal 45

P

Pemantulan dan penangkapan, hal 38

Pengindraan Jauh, hal 35

Pengguna data, hal 38

Penyinaran, hal 38

Perekaman, hal 38

Peta, hal 2

Pola, hal 43

Posisi sumbu kamera, hal 40

Precise Range and Range-Rate Equipment

(PRARE), hal 47

R

Radar Altimeter (RA), hal 47

Remote sensing, hal 36

Resection, hal 16

Rona, hal 43

S

Sensor, hal 37

Sensoria remote, hal 36

Sensor fotografik, hal 37

Sensor elektronik, hal 37

Simbol peta, hal 2

Situs, hal 43

Skala peta, hal 2

Spektrum elektromagnetik, hal 38

T

Tanda arah, hal 2

Tata warna, hal 2

Tekstur, hal 43

Teledection, hal 36

Tenaga kerja, hal 24

Tenaga pulsa, hal 36

Topografi, hal 24

U

Ukuran, hal 44

W

Wahana, hal 37

INDEKS

169

DAFTAR PUSTAKA

Adiyuwono, 1995.

Teknik Membaca peta dan kompas

. Bandung: Angkasa.

Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1983.

Pedoman Pembuatan Bendungan Pengendali.

Jakarta: PU.

Dede, Sugandi, 2006.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi

. Bandung.

Dewi, Nurmala, 1997.

Geografi untuk SMU

. Bandung: Penerbit Maulana.

Dewi, Nurmala. 1997.

Geografi 2.

Bandung: Penerbit Maulana.

Hartanto, Anton, 2001.

Sistem Infomasi Geografi dengan Menggunakan Mapa Info di

Puslitbang Teknologi Pertambangan dan Mineral

. Bandung. Laporan Praktikum,

Bandung: Jurusan Geografi FPIPS UPI.

Joko, Hadimulyo, 2006.

Pendekatan Geografi dalam Pengembangan Wilayah

. Bandung.

Dosen PLSBT UPI, 2005.

Pendidikan Lingkungan, Sosial Budaya dan Teknologi.

Bandung:

Value Press.

Hartono, 2006.

Pengembangan Pendidikan Survei dan Pemetaan Bidang Pengelolaan Pesisir

dan Organisasi Penginderaan Jauh/SIG dalam Era Globalisasi Informasi.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi

. Bandung.

Ikatan Geografi Indonesia (IGI), 2006.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi

.

Bandung.

Inti Mulya Multi Kencana, 2006.

JIS untuk PLK

. Bandung.

Lowrance S. Hamilton, Feter N King, 1997.

Daerah Aliran Sungai Hutang Tropika

. Jogjakarta:

Gajah Mada University Press.

Macmudin, Dadang, 1987.

Biologi SMA

. Bandung: Epsilon Grup

Mulyo, Agung, 2004.

Pengantar Ilmu Kebumian, Pengetahuan Geologi untuk Pemula

.

Bandung: Pustaka Setia.

Posya, Kanwil, Gurniwan, 2002.

Geografi (Pemahaman Konsep dan Metodologi)

. Bandung:

Buana Nusantara.

Purwadi, 2001.

Interprevasi Citra Digital

. Jakarta: Gramedia Widyasarana.

Pusat Penyuluhan Kehutanan dan Perkebunan, 1999.

Informasi Teknik Rehabilitasi dan

Konservasi tanah

. Jakarta: Departemen Kehutanan dan Perkebunan.

Puslitbang Sumber Daya Air, 2006.

Pengelolaan Lingkungan.

Bandung.

Rahim Efendi, Suti, 2000.

Pengendalian Erosi Tanah (Dalam rangka melestarikan lingkungan

Hidup)

. Bandung: Bumi Aksara.

Robert W. MIller. 1997.

Urban Forestry. New Jersey: Prentice Hall.

Soemarwoto, Otto, 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup Pembangunan

, Jakarta: Djambatan.

Soegeng Sarjadi Syindicated, 2001.

Potensi Masa Republik Indonesia.

Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

170

Subagyo, 2003,

Pengantar Peta.

Bandung: Penerbit ITB.

Sumaatmadja, Nursid, 1996.

Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan

Hidup

. Bandung: Alfabeta.

Supardi, Imam, 1994.

Lingkkungan Hidup

. Bandung: Alumni.

Sutanto, 1999,

Penginderaan Jauh Jilid I.

Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Suyono Sosrodarsono, Masayashi Takasihi, 1983.

Pengukuran Topografi dan Teknik

Pemetaan

. Jakarta: Jambatan.

_______, 2002.

Gambaran Umum dan Perspektif Pengelolaan Sungai di Indonesia

. Bandung:

Puslitbang KIM PRASWIL.

Prahasta, Edi,

Sistem Informasi Geigrafis

, Bandung.

Pulonin, Hicholas. 1990.

Pengantar Geografi Tumbuhan

. Jogjakarta: UGM Press.

_______, 2004.

Undang-Undang Otonomi Daerah

. Bandung: Citra Umbara.

Ensiklopedia Indonesia.

Ilmu Geografi dan Biologi

.

Sumber gambar:

Ensiklopedia Iptek, Ensiklopedia Umum untuk Pelajar, Kamus Visual,

Atlas, Mengenal Ilmu Pengetahuan, Harian Kompas, Harian Pikiran Rakyat.