Halaman
Rancangan Metode Penelitian Sosial
Anda masih ingat tentang objek kajian sosiologi? Ya, pasti
Anda sudah sangat memahaminya bahwa sosiologi mempelajari
pola-pola hubungan dalam masyarakat dan lingkungannya
serta mencari pengertian-pengertian umum secara rasional dan
empiris. Sosiologi umumnya mempelajari gejala-gejala (fenomena)
masyarakat yang normal atau teratur dalam lingkungannya.
Akan tetapi, tidak selamanya gejala-gejala itu keadaannya normal
sebagaimana yang dikehendaki masyarakat. Adakalanya gejala-
gejala sosial menunjukkan ketidaksesuaian antara yang diinginkan
dan yang terjadi sehingga menimbulkan masalah sosial. Banyak
faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat dan
lingkungannya, antara lain faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan
kebudayaan setempat. Semua faktor itu memuncul kan kekurangan-
kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial.
Anda dapat menyaksikan berbagai peristiwa yang menyangkut
masalah sosial melalui tayangan berita di berbagai media massa,
atau dengan mengetahui langsung dalam lingkungan masyarakat
sekitar. Setiap hari Anda dapat melihat mulai dari masalah biasa
yang kurang mengundang keprihatinan sampai masalah yang sangat
menyentuh keprihatinan kita. Kemiskinan, kelaparan, pengangguran,
tawuran, pelacuran, kenakalan remaja, dan lain sebagainya. Berbagai
peristiwa yang menyangkut masalah sosial tidak hanya terjadi pada
saat ini, tetapi telah menjadi warisan turun temurun. Namun, saat ini
Setelah mempelajari materi Bab 3, Anda diharapkan dapat merancang metode
penelitian sosial untuk memecahkan masalah-masalah sosial dalam masyarakat
secara sederhana.
Apa Manfaat Bagiku?
Penelitian, Metode, Populasi, Sampel
Kata Kunci
Sumber:
Tempo,
5 Desember 2004
Kemiskinan telah menjadi masalah sosial dan dapat dikaji
dengan metode penelitian sosial.
Bab
3
A. Pengertian Penelitian
B. Judul Penelitian
C. Masalah Penelitian
D. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
F. Hipotesis
G. Populasi dan Sampel
H. Variabel Penelitian
I.
Metode Pengumpulan Data
J.
Mengolah dan Menganalisis
Data
K. Langkah-Langkah Penelitian
59
60
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
mungkin lebih besar dan kompleks permasalahannya dibandingkan
dengan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Mengapa demikian?
Dapatkah anda memberikan alasannya?
Untuk mengetahui semua itu, tentunya Anda harus peka
terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat. Pemecahan
masalah sosial merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai
anggota masyarakat. Pemerintah, ilmuwan, organisasi sosial,
lembaga swadaya masyarakat, termasuk juga Anda sebagai pelajar
dapat berperan aktif dalam memecahkan masalah sosial. Partisipasi
tersebut salah satunya dapat Anda wujudkan dengan melakukan
penelitian sosial.
Istilah penelitian (
research
) telah banyak dide
fi
nisikan oleh para
ahli dalam bidang metodologi
research
. Para ahli yang dimaksud
antara lain sebagai berikut.
1.
Hill Way
dalam bukunya
Introduction to Research
mende
fi
nisikan
penelitian sebagai suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan
mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas
masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
2.
Winarno Surachmad
mende
fi
nisikan penelitian atau penyelidikan
sebagai kegiatan ilmiah mengumpulkan penge tahuan baru dari
sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan
prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi
di luar sampel yang diselidiki.
3.
Soetrisno Hadi
mende
fi
nisikan, penelitian sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
penge tahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan
metode ilmiah.
Dari ketiga de
fi
nisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian
adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna
mencari pemecahan terhadap masalah tersebut. Menurut
Moh.
Pabundu Tika
, dalam penelitian terdapat lima unsur yang perlu
diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Unsur ilmiah, adalah penggunaan ilmu pengetahuan dan
langkah-langkah penelitian sebagai metode berpikir. Langkah-
langkah penelitian yang dimaksud adalah mulai dari pernyataan
masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data sampai
dengan penarikan kesimpulan dan melaporkan hasilnya.
2. Unsur penemuan, berarti berusaha mendapatkan sesuatu untuk
mengisi kekosongan atau kekurangan.
3. Unsur pengembangan, berarti memperluas dan menganalisis
lebih dalam sesuatu yang sudah ada. Dalam hal ini, seseorang
sudah pernah meneliti sesuatu objek tertentu, tetapi hasilnya
belum memuaskan sehingga hasil penelitian tersebut masih
perlu dikembangkan.
4. Unsur pengujian kebenaran, diartikan sebagai mengetes hal-hal
yang masih diragukan kebenarannya.
5. Unsur pemecahan masalah, dimaksudkan untuk membuat
pemecahan apabila dalam penelitian dijumpai berbagai
masalah.
A
Pengertian Penelitian
Jendela
Info
Sejak tahun 1917,
Samuel H
.
Prince
dari Columbia University pertama
kali menerapkan metodologi ilmu
sosial pada pemecahan bencana
besar ledakan kapal mesiu di Halifax
Harbor, Nova Scotia, kejadian
mengerikan yang membunuh 1600
orang.
Sumber:
Sosiologi jilid 1
, 1984
Pakar
Sosiologi
Emile Durkheim
, dalam bukunya
Rules of Sociological Method
yang
menggambarkan metodologi yang
ia teruskan dalam buku
Suicide
yang bercerita tentang sebab-sebab
bunuh diri. Ia merencanakan desain
risetnya dan mengumpulkan data
tentang ciri-ciri orang melakukan
bunuh diri.
Emile Durkheim
on this book
’Rules of Sociological Method’ that
describes the methodology. The
continued that on his book ’Suicide’
that talked about the design
research collected data about
characteristic of people that do the
suicide.
Sumber:
Sociology In Our Times
, 2001
Rancangan Metode Penelitian Sosial
61
Menurut
Hadari Nawawi
, metode penelitian adalah ilmu
yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali
kebenaran pengetahuan, sedangkan menurut Soetrisno Hadi, metode
penelitian adalah pelajaran yang memperbincangkan metode-
metode ilmiah untuk suatu penelitian. Dengan demikian, metode
penelitian sosial dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan
tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan
mengembangkan pengetahuan yang menyangkut gejala-gejala dan
masalah sosial.
Sebelum suatu penelitian sosial dilaksanakan, terlebih dahulu
dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian
tersebut. Rencana penelitian ini dituangkan ke dalam suatu
bentuk tulisan yang disebut rancangan penelitian atau desain
penelitian. Rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang cara
mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis
dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara e
fi
sien dan
efektif sesuai dengan tujuannya. Rancangan penelitian merupakan
pedoman bagi seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian agar
data dapat dikumpulkan secara e
fi
sien dan efektif, serta dapat diolah
dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Rancangan penelitian dapat diibaratkan sebagai rencana seorang
ibu rumah tangga yang ingin memasak. Ketika berangkat belanja
bahan masakan, sejak dari rumah si ibu tersebut sudah merencanakan
jenis masakan yang ingin dimasak. Berdasarkan jenis masakan
tersebut, si ibu membuat rencana antara lain bahan-bahan apa saja
yang perlu dibeli di pasar, berapa biayanya, waktu yang diperlukan,
bagaimana cara mengolahnya, serta fasilitas atau peralatan yang
diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah bahan tersebut
sampai menjadi suatu masakan yang diinginkan.
Seorang peneliti juga seharusnya sejak awal sudah merencanakan
objek yang akan diteliti; bagaimana cara mengumpulkan, mengolah
dan menganalisis datanya; berapa waktu dan biaya yang diperlukan;
serta fasilitas yang diperlukan agar data dapat diolah secara e
fi
sien
dan efektif sesuai tujuan penelitian. Dengan demikian, kegunaan
rancangan penelitian adalah:
1. memberi pegangan yang lebih jelas dan terarah kepada peneliti
dalam melakukan penelitiannya; dan
2. memberikan gambaran tentang masalah atau kesulitan yang
akan dihadapi.
Sama halnya dengan penelitian pada umumnya, rancangan
penelitian sosial sekurang-kurangnya mempunyai ruang lingkup
yang terdiri atas:
1. penentuan judul penelitian;
2. penentuan masalah penelitian;
3. penentuan tujuan penelitian;
4. tinjauan kepustakaan;
5. penetapan hipotesis (kalau diperlukan);
6. penentuan populasi dan sampel penelitian;
7. penentuan metode dan teknik pengumpulan data;
8. penentuan cara mengolah dan menganalisis data; dan
9. daftar pustaka.
Referensi
Sosiologi
Penelitian adalah kegiatan yang
sistematik yang dimaksudkan
untuk menambah pengetahuan
yang sudah ada dengan cara yang
dikomunikasikan dan dapat dinilai
kembali. Metode merupakan cara
yang dianjurkan untuk melaksanakan
prosedur. Metodologi adalah studi
mengenai tata cara dan teknik
penelitian.
Sumber:
Metode Penelitian Survei
, 1989
Jendela
Info
Pakaian merupakan suatu faktor
penting dalam interaksi. Seseorang
yang berbusana sebagai eksekutif
muda jelas mendapat perlakuan
berbeda dengan yang berpenampilan
pemulung. Karp dan Yoels
mengisahkan eksperimen L. Bickman;
seseorang berpakaian seragam
petugas keamanan memerintahkan
sesuatu dan dengan mudah diikuti
oleh para subjek eksperimen. Namun,
ketika perintah yang sama diberikan
oleh seseorang berpakaian tukang
susu atau berpakaian jas dan dasi,
ketaatan yang diperlihatkan para subjek
eksperimen relatif kurang.
Sumber:
Pengantar Sosiologi ,
2004
62
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Riset
Buatlah judul penelitian yang Anda
minati, serta tuliskan sisi menarik dari
judul yang Anda buat.
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam judul penelitian,
yaitu penentuan judul dan syarat pemilihan judul.
1. Penentuan Judul
Penentuan judul penelitian sangat penting karena dalam
judul tergambarkan objek dan subjek apa yang ingin diteliti, di
mana lokasinya, tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. Dalam
menentukan judul penelitian, para peneliti bebas memilih sendiri
judul yang diinginkan. Meskipun demikian, tidak mustahil muncul
masalah yang kadang-kadang agak membingungkan untuk memilih
judul penelitian yang paling tepat. Untuk itu, ada beberapa petunjuk
yang perlu diperhatikan bagi seorang peneliti dalam menentukan
judul penelitian, yaitu sebagai berikut.
a. Keterjangkauan
Prinsip pertama yang harus diperhatikan ialah bahwa judul ataupun
objek yang akan diteliti sedapat mungkin terjangkau oleh kemampuan
peneliti. Keterjangkauan ini sangat bergantung pada beberapa faktor,
yaitu tingkat pengetahuan peneliti, waktu dan biaya yang tersedia,
kesulitan memperoleh pembimbing, serta kerja sama dengan pihak
lain. Tingkat pengetahuan yang dimiliki peneliti adalah seberapa jauh
seseorang mempunyai bekal pengetahuan yang diperoleh.
Di samping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, para peneliti
hendaknya memperhitungkan waktu dan biaya yang tersedia sebelum
menentukan judul penelitian. Semakin lama waktu yang diperlukan
untuk meneliti suatu subjek penelitian, semakin besar pula biaya yang
dipergunakan. Waktu yang diperlukan agar tidak terlalu lama,
dianjurkan peneliti memilih judul penelitian yang tidak terlalu luas
ruang lingkupnya. Ruang lingkup suatu penelitian yang terlalu luas
dapat berakibat terjadinya pemborosan waktu dan biaya.
Ketika melakukan penelitian, peneliti sering membutuhkan kerja
sama dengan pihak lain, terutama dalam hal pengumpulan data. Para
peneliti kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pengumpulan
data karena pihak lain yang berwenang tidak memberikan data dan
tidak mau melakukan kerja sama dengan para peneliti. Oleh karena
itu, sebelum menentukan judul penelitian, para peneliti sebaiknya
sudah dapat memperkirakan pihak mana atau instansi-instansi mana
saja yang kelak bisa mereka ajak kerja sama untuk mendapatkan
data mengenai objek atau subjek yang rencananya akan diteliti.
Peneliti sebaiknya melakukan presurvei untuk mengetahui kondisi
subjek atau objek penelitian sebelum penelitian yang sesungguhnya
dilaksanakan. Penggalangan kerja sama dengan pihak yang
berkompeten dalam pengumpulan data akan sangat menentukan
keberhasilan suatu penelitian.
b. Ketersediaan Data
Judul penelitian yang akan dipilih sedapat mungkin tersedia
datanya. Para peneliti akan mengalami kesulitan apabila judul yang
dipilih tidak tersedia datanya. Dalam penelitian sosial, data yang
diperlukan biasanya berasal dari dua sumber, yaitu data lapangan
dan data kepustakaan atau instansi.
Data lapangan biasanya juga disebut data primer, yakni data yang
diperoleh langsung dari lapangan, baik berupa data
fi
sik maupun data
yang bersifat sosial ekonomi. Adapun data kepustak
aan berasal dari
B
Judul Penelitian
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Judul penelitian “Pengaruh Narkoba
Terhadap Tingkat Perkembangan
Prestasi Belajar”. Variabel penelitian
adalah ....
a. kriminalitas dan pengaruhnya
b. prestasi belajar dan narkoba
c. pengaruh narkoba dan
perkembangan prestasi belajar
d. perilaku menyimpang dan
akibatnya
e. narkoba dan tingkat
perkembangan jiwa anak
Jawaban: c
Judul penelitian “Pengaruh Narkoba
Terhadap Tingkat Perkembangan
Prestasi Belajar”.
Variabel 1: pengaruh narkoba
Variabel 2: tingkat perkembangan
prestasi belajar
Rancangan Metode Penelitian Sosial
63
instansi atau media massa yang biasanya disebut data sekunder,
yakni data yang diperoleh, baik melalui perpustakaan maupun
melalui instansi-instansi yang berwenang. Data ini merupakan data
pendukung dari objek yang akan diteliti.
c. Arti Penting dari Judul yang Dipilih
Pemilihan judul harus dilakukan dengan cermat. Hal ini
dimaksudkan agar judul memiliki arti cukup penting untuk diteliti.
Pentingnya judul sangat bergantung pada hal-hal berikut.
1) Judul yang dipilih dapat mendukung atau memberikan sumbangan
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan khususnya bidang sosial selalu
berkembang dari waktu ke waktu. Ilmu dalam pengembangannya
diperlukan ide-ide atau penemuan-penemuan baru yang dapat
dipakai sebagai dasar, hukum, atau teori-teori baru dalam bidang
pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, pemilihan judul penelitian
sedapat mungkin dapat mendukung atau mengembangkan ilmu-
ilmu sosial.
2) Ada ketidakpuasan terhadap studi sebelumnya. Objek penelitian
bisa saja sama dengan objek sebelumnya, namun judul penelitian
baru bersifat mengembangkan penelitian yang dilakukan orang
lain sebelumnya. Artinya, karena seseorang tidak puas dengan
penelitian orang lain, peneliti berusaha meneliti dengan maksud
untuk mengembangkan penelitian sebelumnya.
3) Menarik minat untuk diselidiki. Seseorang yang memilih judul
penelitian seharusnya disesuaikan dengan minatnya, jangan
memilih judul penelitian yang bertentangan dengan minat
karena dapat menimbulkan kebosanan dan ketidakpuasan.
2. Syarat Pemilihan Judul
Ada beberapa syarat yang diperlukan dalam pemilihan judul
penelitian, antara lain sebagai berikut.
a. Judul Ditetapkan Setelah Peneliti Mengetahui
Permasalahan Pokok Objek yang Akan Diteliti
Setiap objek yang akan diteliti diperlukan pengungkapan secara
garis besar dan visual atas kemungkinan-kemungkinan permasalahan
yang ada. Misalnya, kita ingin meneliti “motivasi perpindahan
penduduk di desa A dan desa B”. Antara desa A dan desa B mempunyai
lokasi yang saling berdekatan, tetapi motivasi perpindahannya
saling berbeda. Penduduk desa A banyak yang pindah karena faktor
ekonomi, yakni sulit memperoleh mata pencaharian, sedangkan desa
B perpindahan penduduknya disebabkan oleh faktor politik, misalnya
mereka merasa tertekan apabila tinggal di desa tersebut. Setelah garis
besar permasalahan tersebut diketahui, baru kemudian ditentukan
judul penelitian, misalnya “Studi Perbandingan Motivasi Perpindahan
Penduduk Antara Desa A dan Desa B”.
b. Judul Penelitian Mencerminkan Keseluruhan Isi
Penulisan
Dari judul penelitian, kita dapat memperk
irakan apa kegiatan
dan isi penulisan yang dibuat seorang peneliti. Misalnya dengan
judul “Studi Perbandingan Motivasi Perpindahan Penduduk
Antara Desa A dan Desa B”, kita dapat menebak bahwa peneliti
akan lebih menitikberatkan kegiatan penelitiannya pada motivasi
perpindahan penduduk, sedangkan isi penulisan akan mengarah
kepada perbandingan motivasi perpindahan penduduk Antara desa
A dan desa B.
Jendela
Info
Peneliti terkadang kurang
memperhatikan hasil sosiolog
lain yang berkecimpung dalam
bidang yang sama. Hal ini dapat
menimbulkan konflik perihal masalah
keaslian temuan yang telah dilakukan
setiap peneliti. Misalnya,
Luc
Montagilier
Pasteur di Paris dan
Gallo
dari Institut Kesehatan AS di
Bathesda, masing-masing bersiteguh
bahwa mereka yang pertama kali
menemukan virus HIV yang menjadi
penyebab penyakit AIDS.
Sumber:
Sosiologi jilid 1,
1999
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 3.1
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu
tempat untuk mendapatkan data.
64
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
c. Judul Harus Menggunakan Kalimat Singkat dan Jelas
Setiap judul penelitian harus menggunakan kalimat singkat
dan jelas. Judul yang terlalu panjang atau bertele-tele dapat
membingungkan pembaca.
Peneliti d
ari awal harus memikirkan bagaimana menemukan
dan merumuskan masalah penelitian.
1. Peranan Masalah
Dalam penelitian, masalah sangat berperan untuk mengarahkan
seorang peneliti melakukan kegiatan penelitiannya. Jika tidak
merumuskan masalah, para peneliti dapat mengalami kebingungan, baik
dalam pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penulisan.
Judul suatu penelitian sebenarnya sudah merupakan suatu
bentuk masalah. Akan tetapi, masalah yang terkandung dalam
judul tersebut masih bersifat global dan masih perlu diperinci lagi.
Bagi peneliti, semua perincian masalah dapat memperjelas apa saja
yang perlu diteliti. Dengan kata lain, semua perincian masalah akan
dapat mengarahkan seorang peneliti untuk sampai pada sasaran
yang ingin dicapai.
Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam
memerinci masalah utama (judul penelitian), yaitu bahwa perincian
masalah:
a. masih berhubungan erat dengan masalah utama (judul
penelitian);
b. mendukung tujuan penelitian;
c. mengembangkan atau memperluas cara-cara menguji suatu
teori;
d. memberikan sumbangan kepada pengembangan metodologi
penelitian;
e. memanfaatkan konsep-konsep teori atau data dan teknik dari
disiplin yang bertalian; dan
f.
menunjukkan variabel-variabel apa saja yang perlu diteliti.
2. Sumber Masalah Penelitian
Masalah penelitian yang baik adalah menarik bagi peneliti
sehingga memiliki tanggung jawab untuk memecahkannya. Untuk
mendapatkan masalah penelitian, perhatikan hal-hal berikut.
a. Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena
menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan
untuk meningkatkan hasil kerja dan rasa ingin tahu untuk
mengetahui atau menguji suatu teori (pendapat).
b. Masalah dapat diperoleh dari membaca buku, jurnal, koran,
majalah, atau hasil penelitian orang lain.
c. Masalah dapat diperoleh dengan cara diberi oleh orang lain,
terutama berhubungan dengan pemegang kekuasaan (otoritas)
atau guru.
C
Masalah Penelitian
Apakah judul sebaiknya ditulis sebelum penelitian, setelah penelitian, atau boleh pada
kedua cara tersebut? Kemukakan pendapat Anda.
Opini 3.1
Riset
Perhatikan lingkungan di sekitar
Anda. Catatlah permasalahan-
permasalahan lingkungan Anda yang
layak untuk dilaksanakan penelitian.
Rancangan Metode Penelitian Sosial
65
d. Masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan peneliti secara
langsung di lapangan.
e. Masalah dapat diperoleh dari hasil diskusi dengan teman atau
seminar yang diselenggarakan oleh suatu lembaga.
Gambar 3.2
Mencari Pekerjaan
Banyaknya pencari kerja sebagai masalah
sosial.
Sumber:
Tempo
, 8 Februari 2004
Secara garis besar, masalah penelitian terdiri atas tiga j
enis atau
bentuk, yakni sebagai berikut.
a. Masalah untuk mengetahui status dan mendeskripsikan
fenomena. Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan
mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan
sebagainnya, penelitiannya bersifat deskriptif yaitu menjelaskan
suatu peristiwa.
b. Masalah untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Dalam
melakukan perbandingan, penelitian selalu memandang dua
fenomena atau lebih, ditinjau dari persamaan dan perbedaan
yang ada, maka untuk mengungkapnya dilakukan penelitian
yang bersifat komparatif.
c. Masalah untuk mencari hubungan antara dua fenomena atau
lebih (problema korelasi). Penelitian korelasi bertujuan untuk
menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, bagaimana
erat atau tidaknya hubungan-hubungan itu.
3. Petunjuk Penentuan Masalah Penelitian
a. Merumuskan dan Membatasi Masalah Penelitian
Masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas dan tegas,
tetapi tidak lepas dari judul dan tujuan penelitian. Seperti dikatakan
dalam uraian sebelumnya, judul penelitian itu sendiri sebenarnya
sudah merupakan bentuk masalah yang masih terlalu umum dan
global sehingga masih perlu diperinci lebih lanjut.
Masalah perlu dibatasi agar peneliti dapat membatasi diri pada apa
saja yang perlu dan tidak perlu untuk diteliti. Peneliti harus menegaskan
bahwa ia akan meneliti masalah tertentu dan aspek tertentu yang
berhubungan dengan judul penelitian, dengan membuat pernyataan
atau pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dikaji lebih lanjut.
66
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Sebagai contoh, orang dapat memakai rancangan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap
Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat”. Judul tersebut sudah tampak masalah umumnya,
yakni terjadinya urbanisasi di Kota Cikarang dan hal tersebut akan
menimbulkan berbagai masalah terhadap Pemerintah Kota Cikarang.
Untuk memperjelas masalah umum tersebut, masih perlu dibuatkan
rumusan dan pembatasan masalah lebih lanjut dengan membuat
pertanyaan-pertanyaan masalah seperti berikut.
1) Urbanisasi di Kota Cikarang berasal dari golongan masyarakat mana
saja?
2) Apakah benar hanya pembangunan industri yang merupakan
penyebab utama terjadinya urbanisasi?
3) Apa dampak positif dan negatif urbanisasi terhadap kehidupan
sosial ekonomi penduduk dan Pemerintah Kota Cikarang?
4) Adakah cara yang paling tepat dilakukan guna mencegah
terjadinya urbanisasi?
5) Tersediakah fasilitas permukiman dalam mengantisipasi
terjadinya urbanisasi?
Dengan perumusan dan pembatasan masalah seperti itu, p
eneliti
akan mudah melakukan kegiatan penelitian khususnya yang
menyangkut pengumpulan data dan metode yang digunakan dalam
pengumpulan data.
b. Asumsi (Anggapan Dasar)
Asumsi adalah suatu pernyataan pokok yang dibuat dalam suatu
penelitian dan secara umum dapat diterima kebenarannya walaupun
tanpa pembuktian. Asumsi bukan merupakan teori, melainkan hanya
merupakan pernyataan (
statement
) yang menyangkut keadaan atau
gejala-gejala umum yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Pernyataan tentang keadaan atau gejala-gejala umum yang
dibuat harus disesuaikan dengan isi atau makna yang terkandung
dalam judul penelitian. Dari judul yang menyangkut “Pengaruh
Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, misalnya, orang dapat
membuat asumsi bahwa “urbanisasi penduduk terjadi karena
sulitnya memperoleh mata pencaharian di daerah pedesaan”.
Pernyataan ini menunjukkan secara umum orang tahu bahwa
penyebab urbanisasi adalah karena kesulitan memperoleh mata
pencaharian di pedesaan sehingga penduduk ingin mencari mata
pencaharian yang lebih layak di kota.
Contoh lain, dari judul “Pengaruh Pergaulan Remaja terhadap
Keberhasilan Studi “, orang dapat membuat suatu asumsi bahwa
faktor lingkungan dan pergaulan sangat memengaruhi prilaku
dan kepribadian seseorang, yang selanjutnya dapat memengaruhi
keberhasilan hidupnya.
c. Istilah-Istilah
Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata yang penting dan
mengandung makna tertentu perlu diberi batasan atau de
fi
nisi agar
tidak menimbulkan salah penafsiran bagi pembacanya.
Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata penting yang
digunakan dalam penelitian atau penulisan dibuatkan batasan atau
de
fi
nisi dengan cara mengutip melalui ensiklopedia, pendapat para
ahli, atau berdasarkan de
fi
nisi sendiri yang dapat dipertanggung-
jawabkan. Sebagai contoh: urbanisasi adalah perpindahan penduduk
Zoom
Research
Statement
Asumsi
Rancangan Metode Penelitian Sosial
67
D
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian sangat bergantung pada judul dan mas
alah
penelitian. Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk
mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Dengan kata
lain, tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban yang ingin
ditemukan dari suatu penelitian. Perumusan tujuan penelitian harus
sejalan dengan rumusan masalah penelitian. Tujuan suatu penelitian
terdiri atas tujuan utama dan tujuan sekunder.
Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan
rumusan masalah penelitian. Sebagai contoh, dari judul “Pengaruh
Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, kita dapat menentukan
tujuan utama penelitian, sebagai berikut.
1. Untuk meneliti dampak pembangunan industri dapat
memengaruhi peningkatan urbanisasi di Kota Cikarang.
2. Untuk meneliti dampak positif dan negatif urbanisasi terhadap
kehidupan sosial ekonomi penduduk dan pemerintah Kota
Cikarang.
3. Untuk meneliti penyediaan permukiman dalam mengantisipasi
terjadinya urbanisasi penduduk.
4. Untuk meneliti cara-cara mengatasi urbanisasi penduduk.
Keterkaitan tujuan dengan rumusan masalah penelitian jika
dibagankan adalah sebagai berikut.
Bagan 3.1
Kaitan Masalah dengan Tujuan
Penelitian
Keterkaitan masalah dengan tujuan penelitian
Riset
Setelah Anda membuat judul,
merumuskan dan membatasi
masalah, sekarang buatlah tujuan
dan manfaat penelitiannya.
Dari judul yang telah Anda buat, tuliskan masalahnya, dari mana sumber masalah dan
batasan masalah penelitian?
Opini 3.2
Seorang peneliti harus memfokuskan penelitiannya pada tujuan
utama. Tujuan sekunder suatu penelitian lebih bersifat subjektif bagi
peneliti, berarti tujuan sekunder sangat bergantung pada keinginan
pribadi seorang peneliti, antara lain:
1. ingin menerapkan ilmu sosiologi yang diperoleh selama di
SMA;
2. ingin memberi sumbang saran kepada pemerintah dalam
mengatasi pesatnya urbanisasi penduduk; dan
3. sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Sosiologi.
dari pedesaan ke kota; masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki
kepentingan yang sama; enkulturasi yaitu proses seorang individu
mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat
isiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
Berapakah persentase
peningkatan urbanisasi akibat
pembangunan industri di Kota
Cikarang?
Untuk meneliti dampak jauh
pembangunan industri dapat
memengaruhi peningkatan
urbanisasi di Kota Cikarang.
68
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Dalam pembuatan rancangan penelitian, kadang-kadang siswa
tidak membedakan antara tujuan utama dan tujuan sekunder. Mereka
hanya membuat tujuan penulisan. Cara seperti ini bisa dilakukan,
tetapi harus diatur nomor-nomor tujuannya sesuai urutan prioritas.
Siswa terkadang keliru dalam menempatkan urutan prioritas tujuan
penelitian, yaitu tujuan sekunder ditempatkan pada urutan pertama,
kedua, dan seterusnya, sedangkan tujuan utama ditempatkan pada
urutan ketiga sampai urutan terakhir.
Tujuan utama seharusnya ditempatkan pada urutan pertama,
kedua, dan seterusnya, sedangkan tujuan sekunder ditempatkan
pada urutan setelah tujuan utama sampai urutan terakhir. Misalnya,
judul penelitian “Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Besarnya
Angka Pengangguran”, tujuan penelitian dapat dibuat urutan
prioritasnya sebagai berikut.
1. Untuk meneliti faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat
pendidikan.
2. Untuk meneliti pengaruh tingkat pendidikan terhadap angka
pengangguran.
3.
Untuk mencari pemecahan terhadap tingkat partisipasi pendidikan
dan cara mengatasi besarnya angka pengangguran.
4. Untuk memberi sumbang saran kepada pemerintah dalam
mengatasi tingkat partisipasi pendidikan dan pengangguran.
5. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Sosiologi.
Dari urutan tersebut, tampak bahwa tujuan utama tercantum pada
urutan 1, 2, dan 3, sedangkan tuj
uan sekunder pada urutan 4 dan 5.
Dengan cara seperti ini, seorang peneliti akan lebih memfokuskan
dirinya dalam melakukan penelitian pada tujuan utama.
Manfaat penelitian dapat bersifat praktis, misalnya mempermudah
pengambilan kebijakan atau keputusan, dan bersifat teoretis, misalnya
memperkaya dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan.
Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui hasil yang
hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian
tersebut digunakan. Rumusan tentang manfaat penelitian adalah
kelanjutan dari tujuan penelitian.
Berikut ini merupakan bagan dari keterkaitan antara tujuan dan
manfaat penelitian.
Tinjauan kepustakaan juga dikenal dengan istilah studi
kepustakaan yang memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti
sehingga permasalahan dapat dikuasai dengan baik.
E
Tinjauan Kepustakaan
Bagan 3.2
Kaitan Tujuan dengan Manfaat Penelitian
Keterkaitan tujuan dengan manfaat
penelitian
Untuk meneliti pembangunan industri
dapat memengaruhi pe
ning katan
urbani sasi di Kota Cikarang.
Dengan diketahuinya sebe rapa jauh
pembangunan indus tri memengaruhi
pening katan urbanisasi, penelitian
dapat dijadikan pedoman bagi usaha
mengatasi urbanisasi.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Rancangan Metode Penelitian Sosial
69
Gambar 3.3
Pengumpulan Data
Tinjauan kepustakaan dalam sebuah
penelitian, biasanya didapatkan dari
perpustakaan atau buku lain yang
membahas tema yang sama.
2. Menegaskan kerangka teoretis yang dijadikan landasan berpikir
dalam menjawab masalah penelitian yang diajukan.
3. Mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan
perumusan hipotesis.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam tinjauan
kepustakaan adalah sebagai berikut.
1. Mempelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
2. Mempelajari berbagai metode yang akan digunakan dalam
penelitian.
3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan
dengan masalah penelitian.
4. Mempelajari analisis deduktif dari permasalahan yang telah
diteliti atau dilakukan oleh orang lain sebelumnya.
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
F
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah.
Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti
pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang
menjadi fokus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar,
mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah
yang menjadi titik perhatiannya tersebut. Misalnya, seseorang meneliti
kenakalan remaja. Di dalam benak peneliti akan timbul berbagai
dugaan antara lain sebagai beikut.
1. Kenakalan remaja disebabkan oleh kurangnya perhatian orang-
tua terhadap anak mereka.
Seorang peneliti tentunya harus bersikap selektif dalam mencari
sumber-sumber bacaan. Artinya, tidak semua bahan kepustakaan
yang ada perlu ditelaah, tetapi harus mencerminkan kemutakhiran
(sumber yang digunakan harus
up to date
atau tidak ketinggalan
zaman), dan relevan dengan masalah yang diteliti.
70
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
2. Kenakalan remaja terjadi karena pengaruh
fi
lm yang bertemakan
kekerasan atau pornogra
fi
.
3. Kenakalan remaja terjadi karena pendidikan agama kurang
diperhatikan.
Semua pernyataan tersebut masih merupakan dugaan sementara
yang perlu dibuktikan kebenarannya. Untuk membuktikannya,
diperlukan data empiris atau data yang dapat diamati atau diukur.
Ada beberapa petunjuk untuk merumuskan hipotesis antara lain
sebagai berikut.
1. Hipotesis Harus Mendukung Judul, Masalah,
dan Tujuan Penelitian
Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang searah atau
mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian. Apabila judul
penelitiannya adalah “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap
Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat”, dengan masalah dan tujuan penelitian seperti dinyatakan
dalam contoh tersebut, hipotesis dapat dibuat sebagai berikut.
a. Ada hubungan erat antara pembangunan industri dan
meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi.
b. Penduduk yang melakukan urbanisasi sebagian besar mengalami
peningkatan taraf hidup, tetapi di pihak lain menimbulkan
permukiman kumuh penduduk di Kota Cikarang.
c. Ada keterkaitan antara meningkatnya urbanisasi dan
meningkatnya pembangunan perumahan di Kota Cikarang.
2. Hipotesis Harus Dapat Diuji Berdasarkan Data Empiris
Untuk menguji hipotes
is, orang
perlu mengumpulkan data empiris.
Contoh hipotesis dengan memperkirakan adanya “hubungan erat
antara pembangunan industri dan meningkatnya urbanisasi di Kota
Cikarang”. Hipotesis itu harus diuji dengan data empiris. Data yang
perlu dikumpulkan untuk menguji hipotesis tersebut antara lain:
a. jumlah industri dan tenaga kerja yang diserap dari tahun ke
tahun;
b. jumlah penduduk urban di Kota Cikarang dari tahun ke tahun;
dan
c. pertumbuhan dan kepadatan penduduk Kota Cikarang dari
tahun ke tahun.
3. Hipotesis Harus Bersifat Spesifik
Hipotesis agar bersifat spesi
fi
k, konsep-konsep yang digunakan
harus jelas dan sedapat mungkin dapat diolah secara spesi
fi
k atau
dapat digolongkan ke dalam kategori-kategori tertentu. Tiga contoh
hipotesis pada nomor 1 tersebut sudah mengarah pada hipotesis
yang bersifat spesi
fi
k.
Dalam statistik dikenal dua hipotesis, yakni hipotesis nol (H
0
)
dan hipotesis alternatif (H
a
). Hipotesis nol (H) adalah hipotesis
yang menyatakan adanya kesamaan atau tidak adanya perbedaan
atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan.
Contohnya:
a. terdapat kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa
dan siswi dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA X;
b. tidak ada perbedaan pendapatan penduduk sebelum dan setelah
melakukan urbanisasi di Kota Cikarang;
c. tidak ada pengaruh antara pembangunan industri dan
meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang.
Zoom
Hipotesis nol (H
0
)
Hipotesis alternatif (H
a
)
Riset
Buatlah hipotesis dari judul dan
masalah yang telah Anda kerjakan?
Rancangan Metode Penelitian Sosial
71
Menetapkan populasi dan sampel merupakan kegiatan dalam
memilih subjek penelitan. Subjek penelitian dapat berupa benda, hal,
atau tempat data untuk penelitian yang dipermasalahkan. Di dalam
sebuah penelitian, subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat
netral karena pada subjek penelitian data variabel yang akan diambil
peneliti dan pada subjek penelitian dikenal populasi dan sampel.
G
Populasi dan Sampel
Gambar 3.4
Pemakai Sepeda
Jumlah pemakai sepeda setiap hari sulit
ditentukan.
Sumber:
Oxford Ensiklopedia Pelajar
, 1995
Kebalikan dari hipotesis nol (H
0
) adalah hipotesis alternatif (H
a
).
Hipotesis alternatif (H
a
) adalah suatu hipotesis yang menyatakan
ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh antara dua
variabel yang dipersoalkan. Contohnya:
a. tidak ada kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa
dan siswi dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA X;
b. terdapat perbedaan pendapatan penduduk sebelum dan setelah
melakukan urbanisasi di Kota Cikarang;
c. ada pengaruh pembangunan industri terhadap meningkatnya
urbanisasi di Kota Cikarang.
Hipotesis tersebut dapat diuji dengan metode statistik, seperti
uji t, chi kuadrat, analisis korelasi, dan sebagainya. Berdasarkan
hasil dari tes tersebut dapat ditemukan apakah hipotesis diterima
atau ditolak.
Jika dalam pengetesan hipotesis “terdapat kesamaan tingkat
prestasi yang dicapai antara siswa dan siswi dalam mata pelajaran
Geogra
fi
di SMA X” dianggap benar, orang dapat menyatakan bahwa
hipotesis nol (H
0
) dapat diterima, sedangkan hipotesis alternatif (H
a
)
ditolak. Demikian pula apabila hipotesis alternatif (H
a
) diterima,
hipotesis nol (H
0
) ditolak. Selanjutnya, cara pengetesan kedua
hipotesis tersebut dapat diperdalam pada pelajaran statistik.
Selain beberapa ketentuan tersebut, terdapat persyaratan lain
dalam merumuskan hipotesis, yaitu:
a. hipotesis disusun dalam kalimat berita dan bukan kalimat
tanya;
b. hipotesis harus jelas dan tidak bermakna ganda; dan
c. dirumuskan secara operasional sehingga memudahkan
pengujiannya.
72
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
1. Populasi
Jika seorang peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, penelitian dilaksanakan melalui populasi. Dilihat
dari jumlahnya, populasi dapat dibedakan atas populasi terhingga,
yaitu jumlahnya dapat ditentukan, dan populasi tak terhingga yang
jumlahnya sulit untuk ditentukan. Untuk mengatasi kesulitan kedua
populasi tersebut, dengan tidak mengurangi karakteristik umum
populasi, peneliti melakukan pengambilan sampel.
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Berikut ini yang termasuk sampel
random adalah ....
a. populasi memiliki kesempatan
yang sama sebagai sampling
b. sampling diambil berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan
c. anggota populasi dibagi menjadi
beberapa bagian yang penting
d. setiap sampel memiliki kelompok
yang memiliki ciri tertentu
e. diambil dari jumlah seluruh
populasi
Jawaban: a
Sampel random adalah populasi
memiliki kesempatan yang sama
sebagai sampling.
Gambar 3.5
Menghitung Populasi
Untuk mengatasi kesulitan menghitung
populasi, peneliti melakukan pengambilan
sampel.
Sumber:
www.twotabuiksinthebeach3zx
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilih untuk
diteliti. Terdapat beberapa keuntungan jika orang menggunakan
sampel, yaitu sebagai berikut.
a. Subjek sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi,
kerepotannya tentu berkurang.
b. Jika jumlah populasi terlalu besar, dikhawatirkan ada yang
terlewati.
c.
Penelitian sampel akan lebih e
fi
sien dalam arti biaya, waktu, dan
tenaga.
d. ada kemungkinan terjadi bias apabila seluruh populasi diteliti,
karena kelelahan peneliti (petugas) sehingga kurang teliti.
e. Tidak mungkin untuk meneliti populasi yang jumlahnya banyak
dan wilayahnya luas.
Teknik pengambilan sampel merupakan teknik
sampling
.
Pengambilan sampel harus dilakukan agar sampel dapat
menggambarkan populasi yang sebenarnya atau representatif.
Pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat berikut.
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari
seluruh populasi.
b. Dapat menentukan ketepatan (presisi) dari hasil penelitian.
c. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan.
d. Dapat memberikan keterangan sebanyak-banyaknya dengan
biaya serendah-rendahnya.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian dapat dilakukan
sebagai berikut.
Rancangan Metode Penelitian Sosial
73
a. Sampel Random (Sampel Acak, Sampel Campur)
Dalam pelaksanaannya, pengambilan sampel random dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Pengambilan Sampel dengan Cara Undian
Cara ini dapat dilakukan dengan jalan memasukkan kertas yang
telah diberi tanda atau nama-nama populasi, ditentukan jumlah
sampel yang akan diambil, kemudian dikocok dan yang keluar
terlebih dahulu maka itulah sampel. Hal ini seperti awal pembukaan
arisan.
2) Pengambilan Sampel dengan Cara Interval
Pengambilan sampel dengan cara ini berdasarkan sejumlah
angka dari nama-nama populasi, tentukan banyaknya sampel yang
akan diambil, kemudian buat rentang angka dari populasi tersebut.
Misalnya: terdapat populasi sejumlah 38 orang, sampel yang diambil
sebanyak 9 orang, maka orang nomor berapakah yang dijadikan
sampel?
Yakni: 38 : 9 = 4,5
Hasil pembagian tersebut dibuatkan untuk mendapatkan
interval, yaitu 4 atau 5.
1 6 11* 16 21 26 31* 36
2 7* 12 17 22 27* 32 37
3* 8 13 18 23* 28 33 38
4 9 14 19* 24 29 34
5 10 15* 20 25 30 35*
Tentukan nilai atau angka awal untuk melakukan
sampling
,
misalnya 3 maka orang yang dijadikan sampel adalah angka 3, 7,
11, 15, 19, 23, 27, 31, dan 35. Itulah nomor yang dijadikan sampel
dengan interval 4.
3) Pengambilan Sampel Random Menggunakan Kalkulator
Orang akan mendapatkan bilangan random (acak) melalui
kalkulator
scienti
fi
c
dengan memijit tombol INV RAN (dom) sesuai
kebutuhan.
4) Pengambilan Sampel Menggunakan Tabel Random
Angka random atau
random digit
adalah angka-angka yang
dipilih melalui suatu mekanisme pemilihan tertentu sehingga setiap
angka 0 (nol) sampai angka 9 (sembilan) memiliki peluang yang
sama untuk dipilih.
Angka random yang ditabelkan diberi nama angka random
atau tabel bilangan random yang disusun dalam bentuk baris dan
kolom, misalnya:
Tabel yang dipunyai terdiri atas 30 baris, 50 kolom yang
disediakan dalam bentuk blok seperti berikut ini.
Baris 1
85697
73152
14511
2 07483 51453 11649
3 96283 01898 61414
. 49174 12074
. 07366 39941
Baris 30
74
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Tabel 3.1: Bilangan Random (
Random Digits
)
Klm
1
11111
11112
22222 22223 33333 33334 44444 44445
Brs 12345 67890 12345 67890 12345 67890 12345 67890 12345 67890
1 85967 73152 14511 85285 36009 95892 36962 67835 63314 50162
2 07483 51453 11649 86348 76431 81594 95848 36738 25014 15460
3 96283 01898 61414 83525 04231 13604 75339 11730 85423 60698
4 49174 12074 98551 37895 93547 24769 09404 76548 05393 96770
5 07366 39941 21225 93629 19574 71565 33413 56087 40875 13351
6 90474 41469 16812 81542 81652 45554 27931 93994 22375 00953
7 28599 64109 09497 76235 41383 31555 12639 00619 22909 29563
8 25254 16210 89717 65997 82667 74624 36348 44018 64732 48245
9 28785 02760 24359 99410 77319 73408 58993 61098 04393 47586
10 84725 86576 86944 93296 10081 82454 76810 52975 10324 15457
11 41059 66456 47679 66810 15941 84602 14493 65515 19251 41642
12 67434 41045 82830 47617 36932 46728 71183 36345 41404 81110
13 72766 68816 37643 19959 57550 49620 98480 25640 67257 18671
14 92079 46784 66125 49932 64451 29275 57669 66658 30818 58353
15 29187 40350 62533 73603 34075 16451 42885 03448 37390 96328
16 74220 17612 65522 80607 19184 64164 66962 82310 18163 63495
17 03786 02407 06098 92917 40434 60602 82175 04470 78754 90775
18 75085 55585 15520 27038 25471 76107 90832 10819 56797 33751
19 09161 33015 19155 11715 00551 24909 31894 37774 37953 78837
20 75707 48992 64998 87080 39333 00767 45637 12538 67439 94914
21 21333 48660 31288 00086 79889 75532 28704 62844 92337 99695
22 65626 50061 42539 14812 48895 11196 34335 60492 70650 51108
23 64380 07389 87891 76255 89604 41732 10837 66992 93183 56920
24 46479 32072 80083 63868 70930 89654 05359 47196 12452 38234
25 59847 97197 55147 76639 76971 55928 36441 95141 42333 21547
26 31416 11231 27904 57383 31852 69137 96667 14315 01007 31929
27 82066 83436 67814 21465 99605 83114 97885 71440 99622 87912
28 01850 01850 39202 18582 46214 99228 79541 78298 75404 63648
29 32315 32315 89582 87138 16165 15984 21466 63830 30475 74729
30 59388 59388 55198 80380 67067 97155 34160 63830 03527 78140
Langkah Penarikan Sampel
a. Tentukan sasaran (harus jelas karena berguna untuk membatasi
ruang lingkup dan kesimpulan populasi di akhir penelitian).
b. Tentukan ukuran populasi sasaran dengan memberi lambang
N yang disebut dengan unit sampling.
Rancangan Metode Penelitian Sosial
75
c. Sediakan daftar unit-unit
sampling
yang ada di dalam populasi,
misalnya saja populasi sasaran berukuran N = 120 unit
sampling
.
Buat kerangka
sampling
seperti berikut.
d. Tentukan ukuran sampel, yang dilambangkan dengan n,
misalnya: n = 10.
e. Sediakan tabel bilangan random (lihat tabel 3.1), melalui tabel
tersebut orang memilih unit-unit
sampling
sebanyak 10 buah dari
kerangka
sampling
.
f.
Pilihlah angka atau bilangan yang muncul pertama kalinya. Hal
ini dapat dilakukan secara sembarang, yaitu melemparkan ujung
pensil mengenai bilangan pada baris 1 kolom 5 maka pilihlah 3
digit (tiga angka terakhir) yang kurang dari 120 dari setiap baris
pada kolom 3, 4, dan 5 kemudian diurutkan ke bawah maka akan
diperoleh bilangan:
059 pada baris ke 11 kolom 3, 4, 5
079 pada baris ke 14 kolom 3, 4, 5
085 pada baris ke 18 kolom 3, 4, 5
066 pada baris ke 27 kolom 3, 4, 5
Oleh karena hanya didapat empat buah hasil penarikan maka
dilanjutkan dengan memilih kolom 2, 3, dan 4, sehingga diperoleh
bilangan:
105 pada baris ke 11 kolom 2, 3, 4
Oleh karena diperoleh hanya satu hasil penarikan sampel maka
dilanjutkan pada kolom 1, 2, dan 3 sehingga diperoleh bilangan:
074 pada baris ke 2 kolom 1, 2, 3
037 pada baris ke 17 kolom 1, 2, 3
018 pada baris ke 28 kolom 1, 2, 3
Dari hasil penarikan pada kolom 1, 2, 3, 4, dan 5, hanya didapat
delapan buah sampel sehingga kurang dua sampel lagi. Dengan
demikian, tiap kita pindah mencarinya pada kolom 6, 7, 8, 9, dan
10 bilangan random yang dimulai pada baris pertama sampai baris
ke-30, sehingga diperoleh bilangan:
109 pada baris ke 7 kolom 8, 9, 10
045 pada baris ke 12 kolom 8, 9, 10
Dengan demikian, diperoleh 10 buah sampel atau n = 10 dari
populasi N = 120, yaitu bilangan-bilangan:
059
074
079
037
085
018
066
109
105
045
Zoom
Sampel Random
Sampel Berstrata
Sampel Wiiayah
Sampel Proporsi
Sampel Bertujuan
Sampel Kuota
Sampel Kelompok
Sampel Kembar
Tabel 3.2: Kerangka
Sampling
No.
Urut Unit
Nama
Alamat
001
Solehudin
Jl. Bangkok 36 Bandung
002
Hassanudin
Jl. Semeru 24 Bandung
003
Ashadi Noor
Jl. Arjuna 7 Bandung
.
.
.
.
.
.
.
.
.
120
Jayanegara
Jl. Merdeka 109 Bandung
76
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Kesepuluh sampel tersebut kemudian dicocokkan dengan
kerangka
sampling
pada Tabel 3.2 maka yang terpilih itulah yang
dijadikan sampel atau responden. Itulah salah satu bentuk penarikan
sampel melalui bilangan random.
b. Sampel Berstrata
Peneliti berpendapat jika populasi terbagi atas tingkat atau
strata, pengambilan sampel tidak dapat dilakukan secara random
karena setiap strata harus diwakili. Jadi, pengambilan sampelnya
harus diambil dari setiap strata untuk mewakili sifat populasi secara
keseluruhan. Misalnya, populasi sebanyak 1560 orang, dengan
perbandingan strata A sebanyak 20%, strata B 50%, dan strata C 30%,
maka dari populasi tersebut setiap strata memiliki perbandingan
2 : 5 : 3. Apabila akan ditarik sampel, yang dipilih disesuaikan
dengan perbandingan tersebut agar setiap strata terwakili dengan
seimbang.
c. Sampel Wilayah
Sampel wilayah dilakukan jika terdapat perbedaan ciri antara
wilayah yang satu dan wilayah yang lainnya. Sampel wilayah adalah
teknik
sampling
yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap
wilayah yang terdapat dalam populasi. Misalnya, suatu kabupaten
atau kota sebagai populasi yang memiliki beberapa kecamatan N,
akan ditarik sampel berdasarkan wilayah kecamatan sebanyak n,
dan sampel ini dapat dilanjutkan ke tingkat pemerintahan yang
lebih rendah lagi.
d. Sampel Proporsi
Sampel proporsi atau sampel imbangan adalah teknik
pengambilan sampel yang digunakan untuk menyempurnakan
penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Alasannya,
adakalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah
tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang
representatif, pengambilan sampel dari setiap strata atau wilayah
ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek
dalam setiap strata atau wilayah. Penarikan sampel proporsi ini sama
seperti perbandingan yang dibuat pada sampel strata. Misalnya,
akan diwawancara setiap kepala keluarga yang ada di tiga wilayah
sebanyak 500 KK, dengan perincian:
Wilayah A terdapat 150 KK
Wilayah B terdapat 250 KK
Wilayah C terdapat 100 KK +
Jumlah N = 500 KK
Perbandingan yang didapat dari ketiga wilayah tersebut
adalah
Wilayah A:
Wilayah B:
Wilayah C:
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Seorang peneliti ingin mengetahui
hasil belajar siswa Kelas XII IPS.
Peneliti mengambil siswa tersebut
secara acak untuk dijadikan sampel.
Cara pengembilan sampel tersebut
adalah ....
a. strata
b.
cluster
c. kuota
d.
random
e. proposisi
Jawaban: d
sampel yang diambil secara acak
adalah sampel random
Rancangan Metode Penelitian Sosial
77
Soal Pengayaan
(UN SMA IPS, 2005)
Perhatikan hubungan variabel
berikut. “Meningkatnya Kriminalitas
Disebabkan oleh Peningkatan
Pengangguran”. Dari judul tersebut,
hubungan antarvariabel adalah ....
a. positif
b. negatif
c. internal
d. eksternal
e. timbal balik
Jawaban: e
“Meningkatnya Kriminalitas
Disebabkan oleh Peningkatan
Pengangguran”. Hubungan
antarvariabel penelitian adalah
sebab-akibat atau timbal balik
(peningkatan pengangguran
mengakibatkan meningkatnya
kriminalitas).
Dengan demikian, diperoleh perbandingan untuk setiap wilayah
adalah 3 : 5 : 2, maka penarikan sampel disesuaikan dengan banyaknya
sampel n yang nantinya dihitung berdasarkan perbandingan.
e. Sampel Bertujuan
Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek
bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, melainkan
didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik pengambilan sampel
harus memperhatikan syarat-syarat berikut.
1) Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri pokok populasi.
2) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan
subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat
pada populasi.
3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat
melalui studi pendahuluan.
f. Sampel Kuota (
Quota Sample
)
Teknik kelompok sampel kuota didasarkan pada jumlah yang
sudah ditentukan. Peneliti menghubungi subjek yang memenuhi
ciri-ciri populasi. Biasanya peneliti menghubungi subjek yang mudah
ditemui dan mudah diperoleh data yang diperlukan sehingga jumlah
yang telah ditetapkan terpenuhi.
g. Sampel Kelompok (
Cluster Sample
)
Dalam masyarakat atau populasi yang akan diteliti seringkali
ditemui kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau
strata. Misalnya: petani, pedagang, sekolah negeri, dan sekolah
swasta. Jadi, dari setiap kelompok tersebut diambil sampelnya.
Populasi demikian termasuk yang memiliki heterogenitas dalam
ciri atau karakter.
h. Sampel Kembar (
Double Sample
)
Sampel kembar adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil
oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada
data yang tidak masuk sampel pertama, atau untuk mengadakan
pengecekan terhadap kebenaran data dari sampel pertama. Sampel ini
digunakan untuk mengecek dan jumlahnya tidak begitu besar, tidak
sebesar sampel pertama.
H
Variabel Penelitian
Variabel merupakan konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam
setiap penelitian. Variabel dide
fi
nisikan sebagai gejala yang bervariasi,
misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi:
laki-laki - perempuan; berat badan, karena berat badan ada berat
40kg, 55kg, dan sebagainya. Adapun gejala adalah objek penelitian
sehingga variabel adalah objek peneliti yang bervariasi. Pengertian
lain yang diberikan pada istilah variabel adalah konsep yang diberi
dari satu konsep. Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan
kualitatif. Variabel kuantitatif adalah variabel yang memiliki nilai
satuan yang dapat dinyatakan dengan angka yang pasti. Misalnya:
luas kotak, umur, jumlah siswa. Adapun variabel kualitatif adalah
variabel-variabel yang tidak mempunyai nilai satuan yang pasti
(yang dinyatakan dalam angka matematis), misalnya kepandaian,
kemakmuran, kecantikan.
78
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Variabel kuantitatif diklasi
fi
kasikan menjadi variabel diskrit,
disebut juga variabel nominal atau variabel kategori, karena hanya
dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan, yakni ya
dan tidak. Misalnya, panas-dingin, atas-bawah, hadir-tidak hadir,
baik-buruk, pandai-bodoh. Angka-angka yang digunakan dalam
variabel diskrit ini untuk menghitung banyaknya atau jumlah yang
dinyatakan dalam frekuensi; dan variabel kontinum dipisahkan
menjadi tiga variabel kecil, yaitu sebagai berikut.
1.
Variabel ordinal
, yaitu variabel yang menunjukkan tingkat
tingkatan. Misalnya: Illa terpandai, Avita pandai, dan Ina tidak
pandai (bodoh). Dengan kata lain, variabel ordinal ini disebut
juga sebagai variabel lebih-kurang.
2.
Variabel interval
, yaitu variabel yang mempunyai jarak jika
dibandingkan dengan variabel lain, sedangkan jarak itu sendiri
dapat diketahui dengan pasti melalui pengukuran. Misalnya: jarak
Sumedang–Bandung 40 Km, sedangkan Bandung–Jakarta 200 Km.
Dengan demikian, jarak Bandung–Jakarta adalah 240 Km.
3.
Variabel ratio
, yaitu variabel perbandingan. Misalnya: umur Pak
Amat 70 tahun, sedangkan anaknya 35 tahun. Dengan demikian,
umur Pak Amat 2 kali umur anaknya.
Telah dikemukakan terdahulu bahwa variabel merupakan objek
penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Apabila
seseorang peneliti ingin menyelidiki tentang pengaruh metode
mengajar terhadap prestasi siswa, dalam penelitian tersebut yang
menjadi variabelnya adalah metode mengajar dan prestasi siswa.
Metode mengajar adalah variabel yang memengaruhi yang disebut
variabel penyebab atau variabel bebas (
independent variable
) yang
menggunakan simbol x. Adapun prestasi siswa adalah variabel akibat
yang disebut variabel tak bebas atau variabel tergantung atau variabel
terikat (
dependent variable
) yang menggunakan simbol y.
Variabel penelitian selalu menunjukkan adanya hubungan baik
yang sifatnya negatif
ataupun positif. Hubungan antara variabel yang
sifatnya negatif, misalnya: hubungan antara pendidikan dan fertilitas
(orang yang berpendidikan tinggi cenderung memiliki anak sedikit).
Adapun hubungan yang sifatnya positif, misalnya hubungan antara
pendapatan dan kesejahteraan (orang yang berpendapatan besar
maka tingkat kesejahteraannya tinggi).
Terdapat beberapa jenis hubungan antara variabel penelitian
yaitu sebagai berikut.
1. Hubungan simetris, yaitu apabila variabel yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya.
2. Hubungan timbal balik, yaitu apabila suatu variabel dapat
memberi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya.
3. Hubungan asimetris, yaitu satu variabel memengaruhi variabel
yang lainnya. Hubungan yang asimetris ini ada yang merupakan
hubungan asimetris dua variabel dan tiga variabel.
Membagi variabel menjadi subvariabel disebut juga kategorisasi,
yakni menjabarkan variabel menjadi kategori-kategori data yang
harus dikumpulkan oleh peneliti. Kategorisasi ini dapat diartikan
sebagai indikator variabel. Contoh kategorisasi suatu variabel
penelitian.
Variabel bebas: Variabel terikat:
Metode mengajar
Prestasi siswa
Zoom
Variabel ordinal
Variabel interval
Variabel ratio
Variabel bebas
Variabel terikat
Rancangan Metode Penelitian Sosial
79
I
Metode Pengumpulan Data
Subvariabel:
Subvariabel:
- pendidikan guru;
- nilai harian;
- pengalaman mengajar;
- nilai ulangan umum;
- usia guru;
- nilai tugas;
- penguasaan materi;
- menjawab pertanyaan;
- pendekatan terhadap siswa;
- kehadiran;
- penguasaan kelas;
- perhatian di kelas;
- sistematika PBM;
- kelengkapan catatan;
- evaluasi.
- kritis.
Setelah menentukan latar belakang masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, penentuan sampel dan populasi,
tahap berikutnya adalah menentukan metode pengumpulan data.
Data terdiri atas data
primer dan data sekunder. Data Primer adalah
data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara langsung dari
sumbernya. Adapun data sekunder adalah keterangan yang diperoleh
dari pihak kedua, baik berupa orang maupun catatan, seperti buku,
laporan, buletin, dan majalah yang sifatnya dokumentasi. Dalam
setiap penelitian, data yang dibutuhkan adalah data yang bersumber
dari subjek penelitian (populasi dan sampel) dan mencerminkan
objek penelitian (topik, judul). Adapun syarat data yang baik adalah
sebagai berikut.
1. Objektif, berarti sesuai dengan kenyataan atau apa adanya.
2. Relevan dengan masalah yang akan dipecahkan.
3. Dapat mewakili populasi atau sampel yang hendak dijelaskan.
4.
Up to date
, data bersifat baru atau masih berlaku.
Di dalam penelitian sosial, secara garis besar metode atau
teknik pengumpulan data yang lazim digunakan antara lain metode
kuesioner atau angket, metode wawancara, metode observasi (di-
gunakan untuk mencari data primer) dan metode dokumenter
(digunakan untuk mencari data sekunder).
Data dikumpulkan dengan metode-metode tersebut maka
diperlukan alat bantu yang kita sebut sebagai instrumen penelitian.
Adapun sumber data yang diambil sebagai subjek penelitian
dinamakan dengan responden. Perincian metode, jenis data, alat
pengumpul data, dan sumber data yang digunakan untuk setiap
metode secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.3: Perincian Alat Pengumpul, Jenis, dan Sumber Data
untuk Setiap Metode Pengumpulan Data
Metode
Pengumpulan Data
Jenis Data
Alat Pengumpul
Data
Sumber Data
No.
1
Kuesioner
Primer
Kuesioner
Petani, karyawan,
(angket)
(angket)
pemuda
2
Wawancara Primer Pedoman Sda.
wawancara
3 Observasi
Primer
Check list
Benda, kondisi,
situas, dll.
4 Dokumenter
Sekunder
Pedoman
Catatan resmi,
dokumenter
dokumen, gra
fi
k,
(
check list
) peta, dll.
80
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
J
Mengolah dan Menganalisis Data
Setiap masalah penelitian perlu dijawab berdasarkan data yang
sudah terkumpul. Untuk mendapatkan jawaban penelitian tersebut,
data-data yang terkumpul perlu diolah dan dianalis. Pendekatan atau
metode pengolahan dan analisis data mana yang akan digunakan
harus disesuaikan dengan topik atau masalah penelitian, tujuan
penelitian, dan hipotesis (kalau ada). Pengolahan dan analisis dapat
dilakukan secara kualitatif (khususnya naturalistik) dan dapat pula
secara kuantitatif, bergantung pada jenis data yang dikumpulkan.
Jika penelitian bersifat kuantitatif, pengolahan dan analisis data
dapat dilakukan dengan metode statistik. Adapun jika penelitian
bersifat kualitatif, maka pengolahan dan analisis datanya dilakukan
dengan cara nonstatistik. Berikut ini merupakan tabel perbedaan
antara metode kualitatif dan kuantitatif dalam penelitan.
Tabel. 3.4: Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dengan
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Kuantitatif
Desain Penelitian
-
Khusus, jelas, terperinci
- Ditentukan dengan
mantap sejak awal
-
Menjadi pegangan awal
langkah demi langkah
Tujuan
- Menunjukkan hubungan
antarvariabel
-
Mentes atau menguji teori
-
Mencari generalisasi yang
memiliki nilai prediktif
Teknik Penelitian
- Eksperimen, survei,
observasi berstruktur
- Wawancara berstruktur
Instrumen Penelitian
-
Test
, angket, wawancara,
skala
- Kalkulator, komputer
Data
- Kuantitatif
- Hasil pengukuran
berdasarkan variabel
yang dioperasionalkan
menggunakan instrumen
Metode Kualitatif
(Naturalistik)
Desain Penelitian
- Umum
- Fleksibel
- Berkembang, tampil
dalam proses penelitian
Tujuan
- Memperoleh pemahaman
- Mengembangkan teori
- Menggambarkan ke-
nyataan yang kompleks
Teknik Penelitian
- Observasi, partisipasi
- Wawancara terbuka
Instrumen Penelitian
- Peneliti sebagai
instrumen
-
Buku catatan, t
ape
recorder
Data
- Deskriptif
- Dokumen pribadi,
catatan lapangan, ucapan
responden, dokumen,
dan lain-lain
Rancangan Metode Penelitian Sosial
81
Sumber:
Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif,
1988
K
Langkah-Langkah Penelitian
Rancangan penelitian seperti yang telah dijabarkan tersebut
merupakan bagian awal dari proses pelaksanaan penelitian yang
akan dilakukan. Ini berarti masih terdapat kegiatan-kegiatan lain
yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian. Penelitian ilmiah
harus melalui langkah-langkah tertentu secara sistematis yang
disebut prosedur penelitian. Garis besar langkah-langkah penelitian
yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Membuat Rancangan Penelitian
Peneliti menyusun rancangan penelitian atau lebih dikenal
dengan istilah proposal (usulan) penelitian merupakan langkah yang
sangat penting. Pada dasarnya proposal penelitian dapat menentukan
keberhasilan kegiatan penelitian dan merupakan rencana tertulis yang
akan diikuti dengan kegiatan nyata dalam melaksanakan penelitian.
Usulan penelitian dapat merupakan rancangan yang akan
diteliti. Hal ini dapat dibicarakan dengan bimbingan dari guru-guru
di sekolah yang memiliki pengalaman penelitian.
2. Pengumpulan Data
Penelitian atau riset adalah aktivita
s ilmiah yang sistematis,
terarah, dan bertujuan. Pada proses pengumpulan data, yang perlu
diperhatikan adalah jenis data, sumber data, cara memperoleh, dan
Sampel
- Kecil
- Tidak representatif
- Purposif
Analisis
-
Terus menerus sejak awal
sampai akhir penelitian
- Induktif
- Mencari pola, mod
el, tema
Sampel
- Besar
- Representatif
-
Sedapat mungkin random
Analisis
-
Pada taraf akhir
pengumpulan
- Data selesai
- Deduktif
- Menggunakan statistik
Hubungan dengan
responden
- Empati, akrab
- Kedudukan setaraf
- Jangka lama
Usulan
- Singkat
-
Sedikit tanpa literatur
- Pendekatan secara
umum
- Tidak ada hipotesis
-
Fokus penelitian sering
ditulis setelah ada data
yang dikumpulkan dari
lapangan
Hubungan dengan responden
-
Berjarak, sering tanpa
kontak langsung
- Hubungan peneliti-subjek
- Waktu singkat
Usulan
-
Luas dan terperinci
-
Banyak literatur yang
berhubungan dengan
masalah
-
Prosedur yang spesi
fi
k
dan terperinci langkah-
langkahnya
- Hipotesis dirumuskan
dengan jelas serta ditulis
terperinci dan lengkap
sebelum terjun ke lapangan
82
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
besarnya yang diperlukan. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut.
a. Seleksi data, yakni memilih data yang valid dan erat berhubungan
dengan inti masalah.
b. Sumber data, yakni berusaha menemukan sumber data yang asli
untuk memperoleh data yang akurat.
c. Validitas data, yakni mencari data yang aktual sesuai dengan
masalah dan tujuan penelitian.
d. Catatan data, yakni membuat catatan lapangan secara cermat
dan saksama dengan tujuan agar data yang telah diperoleh tidak
lupa atau tercampur.
e. Koreksi, revisi, dan modifikasi data, yakni mengadakan
pengecekan terhadap data yang telah terkumpul dan mencari
kembali apabila dirasakan masih kurang.
Sumber:
Tempo
, 6 November 2005
3. Pengolahan Data
Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur, dan
mengklasi
fi
kasi data yang telah terkumpul. Tiga tahapan pengolahan
data, antara lain:
a. menentukan variabel yang akan ditabulasi, dengan membuat
daftar variabel sebagai inventarisasi untuk menentukan variabel
yang akan dianalisis;
b. menentukan metode tabulasi, yakni memilih cara yang paling
sesuai dengan jumlah variabel, jumlah responden, biaya, tenaga,
dan fasilitas;
c. editing, yaitu mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terdapat
dalam data karena kekeliruan pengolahan data; dan
d. analisis data, yaitu untuk menyederhanakan data ke dalam
bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi.
4. Penyusunan Laporan
Langkah terakhir dari kegiatan penelitian adalah pembuatan
laporan dalam bentuk karya tulis. Laporan ini akan berkaitan dengan
kemampuan bahasa, berpikir logis, dan berpikir runtut. Laporan yang
lengkap tidak hanya menyajikan hasil, tetapi juga proses penelitian
sebagai keseluruhan. Secara garis besar, isi laporan penelitian yaitu
sebagai berikut.
a. Pendahuluan, yaitu tentang keinginan peneliti, rumusan
masalah, hipotesis (apabila ada), tujuan dan manfaat, serta
penjelasan istilah.
Gambar 3.6
Internet
Data yang aktual dapat diperoleh salah
satunya melalui internet.
Rancangan Metode Penelitian Sosial
83
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda yang terdiri atas empat orang. Buatlah
proposal atau rancangan penelitian. Hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda.
Kerja Sama 3.1
Gambar 3.7
Metode Kualitatif
Metode kualitatif dapat meneliti pola asuh
bagi ibu yang bekerja.
b. Kajian pustaka, yaitu kajian tentang pertanggungjawaban ilmiah
mengenai suatu karya yang telah berhasil ditelaah.
c. Metodologi penelitian, yaitu tentang cara-cara yang dipilih
untuk memperoleh jawaban atas problematika (masalah) yang
diajukan.
d. Hasil penelitian, yaitu penyajian data yang terkumpul dan
analisis data.
e. Kesimpulan dan implikasi, yakni sajian hasil penelitian yang
sudah disinkronkan dengan setiap problematika penelitian.
f.
Saran dan implikasi yaitu harapan yang diajukan peneliti kepada
berbagai pihak sebagai bahan masukan dan pertimbangan.
Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi yang
sedang dipelajari, bacalah rangkuman berikut.
Sumber:
Femina,
11–17April 2002
84
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan
atau masalah guna mencari pemecahan terhadap masalah
tersebut. Metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai
pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah
untuk mengkaji kebenaran dan mengem
bangkan pengetahuan
yang menyangkut gejala-gejala dan masalah sosial.
Terdapat lima unsur yang perlu diper hatikan, yaitu
unsur ilmiah, unsur penemuan, unsur pengembangan,unsur
pengujian kebenaran, dan unsur pemecahan masalah.
Setiap penelitian memerlukan peren canaan. Rencana
penelitian dituangkan ke dalam tulisan yang disebut rancangan
penelitian. Rancangan penelitian adalah pokok-pokok
perencanaan keseluruhan penelitian yang tertuang dalam suatu
kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh.
Manfaat disusunnya rancangan penelitian antara lain
memberi pegangan yang lebih jelas dan terarah kepada peneliti
dalam melakukan penelitiannya dan memberikan gambaran
tentang masalah atau kesulitan apa yang akan dihadapi.
Sama halnya dengan penelitian pada umumnya,
rancangan penelitian sosial sekurang-kurangnya mempunyai
Rangkuman
ruang lingkup yang terdiri atas penentuan judul penelitian,
penentuan masalah penelitian, penentuan tujuan penelitian,
tinjauan kepustakaan, penetapan hipotesis (kalau diperlukan),
penentuan populasi dan sampel penelitian, penentuan metode
dan teknik pengumpulan data, penentuan cara mengolah dan
menganalisis data, dan daftar pustaka.
Proses penelitian dari awal sampai akhir akan melalui tiga
tahapan. Tahap pertama meliputi penentuan judul, masalah,
tujuan, tinjauan kepustakaan, penetapan hipotesis, pupulasi dan
sampel, metoda dan teknik pengumpulan data, serta penentuan
cara mengolah data penelitian. Tahap berikutnya adalah turun
lapangan (tempat penelitian), terutama untuk mengumpulkan
data-data. Tahap terakhir adalah pengolahan data-data yang
telah dikumpulkan untuk kemudaian dilanjutkan dengan
penulisan laporan penelitian.
Tahapan-tahapan tersebut memiliki kesinambungan
yang sangat erat, bahkan satu tahap ke tahap berikutnya
akan sangat berpengaruh, terutama pada tahap akhir (tahap
penulisan laporan penelitan). Mendekati atau tidaknya
hipotesis yang telah disusun dengan hasil akan sangat terkait
dengan proses pada tahap-tahap awal.
Rancangan Metode Penelitian Sosial
85
Peta Konsep
Penelitian
Anda telah mempelajari Bab 3 ini, adakah materi yang belum
Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda
pahami tersebut? Bacalah kembali materi bab ini kemudian
Refleksi Pembelajaran
diskusikan bersama teman belajar Anda untuk memantapkan
Anda dalam belajar.
Judul Penelitian
Masalah Penelitian
Tujuan dan Manfaat
Penelitian
Tinjauan Kepustakaan
Hipotesis
Variabel Penelitian
Metode Penelitian
membutuhkan
Rancangan
Penelitian
meliputi
Populasi dan Sampel
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
terdiri
atas
86
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
1. Penyelidikan atau penelitian dilakukan
terhadap objek nyata dan peneliti langsung
melakukannya di lapangan maka penelitian
ini bersifat ....
a. imajinasi
b. subjektif
c. empirik
d. kualitatif
e. deskriptif
2.
Pokok dari masalah yang memberikan gambaran
mengenai isi penelitian disebut ....
a. rencana penelitian
b. usulan penelitian
c. pengolahan data
d. latar belakang
e. topik penelitian
3. Rancangan penelitian adalah ....
a. pokok-pokok perencanaan penelitian
yang tertuang dalam tulisan
b. persiapan penelitian yang diajukan
kepada lembaga
c.
rencana penelitian untuk dipertanggung-
jawabkan pada suatu proyek penelitian
d. rencana masalah untuk diteliti
e. garis-garis besar pelaksanaan atau
langkah-langkah penelitian
4. Berikut merupakan pedoman yang perlu
diperhatikan dalam menuliskan sebuah judul,
kecuali ....
a. singkat
b. dalam satu kalimat
c. dalam kalimat berita
d. puitis
e. jelas dan mudah dipahami
5.
Latar belakang masalah penelitian mengandung
uraian menjelaskan ....
a. judul penelitian
b. masalah penelitian
c. alasan pemilihan masalah
d. bagaimana hasil penelitian itu
e. semua benar
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
•
Research
•
Quota sample
•
Statement
•
Cluster sampl
e
• Hipotesis nol
•
Double sample
• Hipotesis alternatif
•
Independent variable
• Sampel
•
Devendent variable
• Populasi
• Observasi
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 3
Kerjakan pada buku latihan Anda.
6. Contoh rumusan-rumusan masalah yang baik
adalah ....
a. lulusan SD lebih banyak daripada lulusan
SMA
b. apakah faktor penyebab munculnya
pengangguran?
c. karena banjir, pertanian rusak berat
d. pengangguran merupakan masalah
sosial
e. apakah kenakalan remaja disebut juga
masalah sosial?
7. Keseluruhan subjek yang ada di wilayah
penelitian ialah ....
a. penduduk
b. populasi
c. produksi
d. produsen
e. peneliti
8. Wakil dari subjek penelitian yang memiliki
ciri dari subjek yaitu ....
a. satuan subjek
b. sampel
c. sarana
d. alat
e. angket
9. Memilih wakil subjek penelitian dilakukan
dengan cara yang dilakukan pada sistem
arisan, yaitu pengambilan sampel dengan
cara ....
a. purposif
b. interval
c. random
d. undian
e. proporsional
10. Pengambilan wakil populasi dilakukan
dengan cara acak dinamakan ....
a. kerangka
sampling
b. random
samping
c. uji
sampling
Rancangan Metode Penelitian Sosial
87
d.
strati
fi
ed sample
e.
area probability sample
11. Kes
eluruhan subjek penelitian terbagi atas
berbagai tingkatan sehingga pengambilan
wakilnya tidak dapat dilakukan secara acak.
Dengan demikian, pemilihan wakil dilakukan
secara ....
a. berstrata atau bertingkat
b. tetap tidak berubah
c. bersama-sama
d.
rolling snowball
e. bertujuan
12. Apab
ila terdapat beberapa wilayah dengan
subjek penelitian yang berbeda-beda,
pengambilan wakil populasi sebaiknya ....
a. bertingkat
b. proporsional
c. acak
d. bertujuan
e. berlapis-lapis
13. Batasan konsep mengandung rumusan yang
operasional. Maksud operasional tersebut
adalah ....
a. tidak terlalu abstrak dan dapat diukur
secara empirik
b. dapat digunakan y
ang sesuai dengan
kebutuhan penelitian
c. mempunyai pengertian yang jelas
d. variabel penelitian, maksud, dan tujuannya
e. semua salah
14. Va
riabel penelitian yang baik adalah
variabel yang memiliki hubungan timbal
balik, yaitu ....
a. apabila suatu variabel dapat menjadi sebab
dan juga akibat dari variabel lainnya
b. tidak adanya hubungan yang jelas antara
masalah yang diteliti dan isi penelitian
c. rumusan-rumusan masalah yang jelas
mengandung tidak adanya hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat
d. bahwa setiap variabel dapat diukur
melalui alat ukur yang valid tidak lain
melalui statistik
e. terjadi jarak pemisah yang jelas antara
masalah yang akan diteliti dan kenyataan
15. Hasil akhir penelitian akan berbentuk ....
a. pengolahan data
b. kesimpulan
c. adanya masalah
d. populasi dan sampel
e. laporan penelitian
16. Faktor-faktor yang
memengaruhi wawan cara
antara lain ....
a. sumber, bahan, daftar pertanyaan,
populasi, dan tujuan
b. situasi, dana, kesempatan, dan cara
berpikir
c.
daftar pertanyaan, responden, informan,
dan topik
d. pewawancara, responden, topik, dan
situasi
e. penampilan, daftar pertanyaan, tujuan
penelitian
17. D
alam menentukan topik penelitan, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
berikut ini, kecuali ....
a. topik yang menarik minat
b. judul mampu dilaksanakan
c. mengandung kegunaan praktis dan
penting untuk diteliti
d. sesuai dengan dana yang dimiliki
e. hindari terjadinya duplikasi
18. Sampel yang dilakukan berdasarkan pada
jumlah yang sudah ditetapkan dinamakan ....
a. sampel proposional
b. sampel berstrata
c. sampel
random
d. sampel
cluster
e. sampel kuota
19. Tes angket dan wawancara termasuk dalam ....
a. dokumen
b. prasarana
c. objek
d. instrumen
e. sumber daya
20. Seo
rang peneliti mencari data jumlah
penduduk dengan cara terjun langsung ke
lapangan termasuk data ....
a. sekunder
b. primer
c. lengkap
d. kuantitatif
e. kualitatif
88
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1. Mengapa penelitian memerlukan topik?
2. Mengapa penelitian memerlukan data?
3. Jelaskan bahwa subjek penelitian yang besar
tidak perlu diteliti semuanya, tetapi hanya
sebagian melalui wakil subjek.
4. Apabila subjek p
enelitian berjumlah 20 o
rang,
diperlukan wakil-wakil subjek sebanyak d
elapan
orang. Dengan demikian, siapa saja yang menjadi
wakil apabila menggunakan interval 3?
5. Ambillah daftar siswa di kelas, tariklah wakil
subjek penelitian sebanyak enam belas orang
melalui tabel bilangan random. Siapa saja
mereka?
6. Wilayah A jumlah subjeknya sebanyak 15 jiwa.
Wilayah B jumlah subjeknya sebanyak 35 jiwa.
Wilayah C jumlah subjeknya sebanyak 30 jiwa.
Hitunglah berapa jumlah wakil subjek
penelitian dari setiap wilayah.
7. Jelaskan bahwa setiap penelitian memerlukan
variabel.
8. Bagaimana cara menentukan judul penelitian?
9. Mengapa penelitian memerlukan latar
belakang masalah?
10. Jelaskan alasan bahwa hasil penelitian harus
dibuat laporannya.
Kajian Sosiologi Bab 3
Buatlah contoh tiap sampel yang telah dijelas kan
dalam materi dengan mengisikan pada buku
latihan. Buatlah seperti contoh tabel berikut ini.
No.
Sampel
Contoh
1
2
3
4
5
Random
Berstrata
Wilayah
Proporsi
Bertujuan
6
7
Kuota
Kelompok