Gambar Sampul Sosiologi · Bab 3 Lembaga Sosial
Sosiologi · Bab 3 Lembaga Sosial
Elisanti

24/08/2021 16:24:54

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

41

Bab 3

„

Lembaga Sosial

Bab

III

Lembaga

Sosial

z

Tujuan Pembelajaran :

Pada bab ini, kalian akan mempelajari tentang lembaga

sosial. Lembaga sosial ini merupakan sistem atau aturan yang

ada di masyarakat. Tujuan mempelajari bab lembaga sosial

adalah agar kalian dapat memahami lembaga sosial. A

Agar kalian dapat memahami lembaga sosial dengan jelas,

maka kalian harus dapat menjelaskan tentang hakekat lembaga

sosial yaitu pengertian dan proses pembentukan lembaga

sosial. Memahami lembaga sosial berarti kalian juga harus dapat

mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial yaitu mengi-

dentifikasikan tipe-tipe lembaga sosial serta menguraikan

hubungan antar lembaga sosial . Apabila kalian sudah dapat

memahami materi diatas, maka kalian harus dapat mendes-

kripsikan peran dan fungsi lembaga sosial yaitu menguraikan

peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, penduduk, politik

dan ekonomi.

Manfaat kalian setelah mempelajari bab ini adalah kalian

dapat memahami lembaga sosial, proses pembentukannya serta

fungsi dan peranannya. Dengan demikian kalian dapat

mengawasi berfungsi atau tidaknya sebuah lembaga sosial.

42

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

S

eperti kita ketahui bahwa kelembagaan sosial merupakan suatu

ikatan sosial bersama diantara anggota masyarakat yang

mengkoor-dinasikan tindakan sosial bersama antara anggota

masyarakat. Didalam istilah kelembagaan sosial, terkandung

pengertian pola perilaku sosial anggota masyarakat yang relatif tetap,

stabil, serta berlangsung secara terus-menerus.

Kelembagaan sosial itu diikat oleh suatu nilai dan norma bersama,

kestabilan perilaku diantara anggota masyarakat tersebut diikat oleh

suatu wadah ikatan sosial bersama yang keberadaannya dijunjung

tinggi bersama oleh anggota masyarakat. Dari kelembagaan sosial itu

dapat kita lihat dalam keberadaan berbagai macam lembaga sosial dan

organisasi formal di dalam masyarakat.

Berkaitan dengan adanya lembaga sosial yang terdapat di

masyarakat, terdapat beberapa topik yang dapat kita pelajari, yaitu:

1. Lembaga

2. Lembaga dan asosiasi

3. Proses pembentukan kelembagaan

4. Pentingnya peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, pen-

didikan, politik, dan ekonomi dalam hidup bermasyarakat.

A. Lembaga Sosial

Istilah lembaga berasal dari kata

institution

yang menunjukan pada

pengertian tentang sesuatu yang telah mapan.

Dalam pengertian sosiologis lembaga dapat dilukiskan sebagai

suatu organ yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Lembaga-

lembaga pada mulanya terbentuk dari suatu kebiasaan yang dilakukan

terus menerus sampai menjadi adat istiadat kemudian berkembang

menjadi tata kelakuan (

mores

).

Kebiasaan dan tata pelakuan merupakan cara manusia bertingkah

laku yang indah mempunyai struktur dalam kehidupan masyarakat.

Seiring dari uraian tersebut diatas tentang definisi lembaga ada

beberapa tokoh mengemukakan tentang lembaga sebagai berikut.

1. R.M Mac Iver dan C.H Page, dalam bukunya yang berjudul

society

,

bahwa lembaga merupakan bentuk-bentuk atau kondisi-kondisi

prosedur yang mapan, yang menjadi karakteristik bagi aktivitas

kelompok. Kelompok yang melaksanakan patokan-patokan

tersebut, disebut asosiasi.

2. Berger, menamakannya sebagai suatu prosedur yang menyebabkan

perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak

melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.

43

Bab 3

„

Lembaga Sosial

3. Mayor Polak JBAF. (1979), menyatakan bahwa lembaga atau

social

institution

, adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan

dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.

4. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (1964), menerjemahkan

social institution sebagai ”lembaga kemasyarakatan”. Kata lembaga

dianggap tepat, oleh karena kecuali menunjuk pada suatu bentuk,

juga menyandang pengertian abstrak tentang adanya kaidah-

kaidah.

Lembaga itu mempunyai tujuan untuk mengatur antar hubungan

yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang paling

penting. Sumber menjelaskan bahwa lembaga itu melibatkan bukan

saja pola aktivitas yang lahir dari segi sosial untuk memenuhi

keperluan manusia tetapi juga pola organisasi untuk melaksanakannya.

Kebutuhan itu antara lain: mencari rezeki, prokreasi atau melanjutkan

jenis memenuhi keperluan roh, dan menjaga ketertiban.

Dalam kaitannya dengan uraian diatas seorang tokoh yang bernama

W. Hamilton, bahwa lembaga merupakan tata cara kehidupan

kelompok yang apabila dilanggar akan dijatuhi berbagai derajat sanksi.

Soedjono Soekamto (1982) menyimpulkan menurut sudut pandang

sosiologis dengan meletakkan institusi sebagai lembaga kemasya-

rakatan, yaitu sebagai suatu jaringan daripada proses-proses hubungan

antar manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk

memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai

dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya.

Summer melihatnya dari sudut kebudayaan, mengartikan lembaga

kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan

kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Pentingnya adalah agar

ada keteraturan dan integrasi dalam masyarakat.

Dari beberapa uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa lembaga

adalah proses-proses berstruktur (tersusun) untuk melaksanakan

berbagai kegiatan tertentu.

Untuk lebih jelasnya akan kita bahas tentang

B. Lembaga dan Asosiasi

Lembaga tidak mempunyai anggota tetapi mempunyai pengikut.

Pembedaan antara anggota dan pengikut sangat halus namun penting.

Mari kita memberi ilustrasi. Agama bukanlah suatu kelompok orang;

44

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

agama adalah suatu sistem gagasan kepercayaan praktek dan

hubungan. Bila tidak ada orang yang percaya dan tidak mau

menerimanya maka agama tidak ada. Agama bukanlah manusianya,

agama adalah suatu sistem keyakinan dan praktek.

Berikut ini adalah pembedaan

antara lembaga dan asosiasi.

Lembaga perbankan merupakan

prosedur yang dibukukan untuk

mengelola transaksi keuangan

tertentu; bankir adalah orang yang

memimpin transaksi tersebut;

bank adalah sekelompok bankir

yang terorganisasi (bersama-sama

para karyawannya) yang perlu

kita ingat hanyalah bahwa lem-

baga selalu merupakan sistem

gagasan dan perilaku yang teror-

ganisasi yang ikut serta dalam perilaku itu. Setiap lembaga mempunyai

kumpulan asosiasinya, dan melalui asosiasi itulah norma-norma

lembaga dilaksanakan. Misalnya sekolah mempunyai peraturan. Orang

tua murid dan guru (POMG).

Lembaga dan asosiasi sangat berkaitan satu sama lain, namun

pengertiannya sangat berbeda dan tidak boleh dicampur adukkan,

misalnya pendidikan adalah lembaga sosial, tetapi Universitas

Indonesia (UI) dan POMG adalah asosiasi.

Setelah mempelajari lembaga dan asosiasi selanjutnya akan kita

pelajari bagaimana proses lembaga sosial terjadi? Akan kita pelajari

dalam bab ini.

C. Proses Pelembagaan

Lembaga muncul sebagai produk kehidupan sosial yang sungguh

tidak direncanakan. Orang mencari-cari cara yang praktis untuk

memenuhi kebutuhannya; mereka menemukan beberapa pola yang

dapat dilaksanakan yang menjadi kebiasaan yang baku karena terus

menerus diulangi. Dengan berlalunya waktu pola itu memperoleh satu

kerangka cerita rakyat (

Folkore

) yang mendukung, yang membenarkan

dan menyetujui. Misalnya, bank berangsur-angsur berkembang sebagai

kebutuhan untuk menyetor, mentransfer, meminjam, dan menyimpan

uang.

(Sumber: Surat Kabar Pikiran Rakyat, 2006)

Peran dan fungsi lembaga agama sebagai

sistem keyakinan.

45

Bab 3

„

Lembaga Sosial

Dari waktu kewaktu, orang mungkin bergabung untuk memodi-

fikasikan dan melegalisasikan praktek-praktek tersebut karena terus

berkembang dan berubah. Dengan cara itulah lembaga tumbuh.

Terjadinya lembaga sosial bermula dari tumbuhnya suatu kekuatan

ikatan hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat. Ikatan

hubungan antara manusia tersebut sangat erat kaitannya dengan

keberlakuan suatu norma sebagai patokan dalam usaha memenuhi

kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan akan rasa keindahan, keadilan,

pendidikan, ketentraman, keluarga dan sebgainya.

Kebutuhan akan pendidikan kemudian menimbulkan lembaga

pendidikan seperti sekolah-sekolah dasar, pesantren, sampai pada

perguruan tinggi. Kebutuhan akan keindahan, kemudian menim-

bulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya seperti seni rupa,

seni tari, dan begitu seterusnya, proses perkembangan kebutuhan-

kebutuhan lainnya.

Seperti kita ketahui ada lima lembaga dasar yang penting dalam

masyarakat yang kompleks adalah lembaga keluarga, keagamaan,

pemerintah, perekonomian, dan pendidikan.

Menurut Soedjono Soekanto

(1982), bahwa tumbuhnya lem-

baga sosial oleh karena manusia

dalam hidupnya memerlukan

keteraturan, maka di rumuskan

norma-norma dalam masyarakat.

Mula-mula norma tersebut dibuat

secara sadar, misalnya dahulu di

dalam jual beli, seorang perantara

tidak harus diberi bagian dari

keuntungan akan tetapi lama-

kelamaan terjadi kebiasaan bahwa

perantara tersebut harus mendapat

bagiannya, dimana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu,

yaitu pembeli ataukah penjual.

Dalam sosiologi dikenal ada empat tingkatan dalam proses

pelembagaan, pertama; cara (

usage

) yang menunjukkan pada suatu

perbuatan, kedua; kemudian cara berbuat ini berlanjut dilakukan

sehingga menjadi suatu kebiasaan (

folkways

), yaitu perbuatan yang

selalu diulang-ulang dalam setiap usaha dalam mencapai tujuan

tertentu. Ketiga; apabila kebiasaan itu kemudian diterima sebagai

patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak, maka didalamnya

(Sumber: Metro, 2006)

Dengan melalui lembaga kursus menjahit

pakaian wanita, seseorang dapat meraih

juara. Ini menunjukkan adanya kegiatan

lembaga sosial.

46

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

sudah terdapat unsur pengawas dan jika terjadi penyimpangan,

pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat; tata kelakuan yang semakin

berat yang mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang

mengikat para anggotanya, tata kelakuan ini disebut adat istiadat, maka

ia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Misalnya, di Lampung ada

suatu pantangan apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria

idamannya karena rindu yang tidak tertahan, maka ia dapat dikucilkan

dari hubungan bujang-gadis lainnya karena dianggap tidak suci.

Setelah mengetahui proses pelembagaan, tentu kita ingin

mengetahui bagaimana tipe-tipe lembaga sosial? Akan kita pelajari

dalam bab ini.

D. Tipe-tipe Lembaga Sosial

Lembaga itu mempunyai tujuan untuk mengantur antara hubungan

yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang paling

penting. Sebelum pada tipe-tipe lembaga sosial kita ulas tentang tipe

pengendalian sosial.

Pengendalian sosial memiliki dua tipe yaitu pengendalian sosial

resmi (formal) dan pengendalian sosial tidak resmi (informal).

a. Pengendalian sosial formal

Pengendalian sosial formal adalah pengendalian sosial yang

pengawasannya dilakukan oleh negara atau badan-badan yang

mempunyai kedudukan tetap. Pengendalian dilakukan dengan

menggunakan prosedur yang jelas.

b. Pengendalian sosial informal

Pengendalian sosial informal adalah pengendalian sosial yang

menunjukkan pada seperangkat norma sosial yang memaksa orang

untuk bertindak sesuai dengan kesepakatan, namun tidak ada

lembaga pendukung yang melaksanakannya secara tetap.

Dua tipe pengendalian sosial diatas dilakukan oleh sejumlah

lembaga atau pranata sosial. Contoh lembaga atau pranata sosial adalah

sebagai berikut.

1. Kepolisian

2. Pengadilan

3. Tokoh adat

4. Tokoh agama

5. Tokoh masyarakat.

47

Bab 3

„

Lembaga Sosial

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa tipe–tipe lembaga sosial

itu ada yang bersifat formal dan yang bersifat informal.

Setelah mengetahui tipe-tipe sosial, kita akan mempelajari bagai-

mana peran dan fungsi lembaga sosial?

E. Peran Lembaga Sosial dan Fungsi Lembaga Sosial

Di masyarakat terdapat lembaga–

lembaga sosial yang berperan dalam

pengendalian sosial. Beberapa dian-

taranya adalah adat istiadat, tokoh ma-

syarakat, kepolisian, dan pengadilan.

Masing-masing lembaga sosial tersebut

berusaha menegakkan dan menjalankan

pranata sosial agar kondisi lingkungan

berjalan tertib dan terkendali sesuai

dengan ukuran yang ada. Adapun fungsi

dan guna pranata yang harus ditegakkan

lembaga-lembaga sosial adalah sebagai

pedoman bertingkah laku dan bersikap

anggota masyarakat, memberi p

elajaran

dan pengawasan tingkah laku anggota-

anggota masyarakat, menjaga keutuhan

masyarakat, dan alat kontrol sosial. Adanya pranata lembaga

kemasyarakatan dapat mengantur perilaku sesuai kehendak masyarakat.

1. Adat–istiadat

Kehidupan suatu suku bangsa masyarakat tertentu tidak bisa lepas

dari ikatan adat istiadat secara turun temurun. Sampai saat ini generasi

penerus sebagian masih membudayakan adat istiadat dan nilai-nilai

luhur dalam pergaulan sehingga terjalin hubungan yang selaras dan

harmonis didalam masyarakat.

Adat istiadat merupakan aturan-aturan tidak tertulis yang

disepakati suatu kelompok masyarakat setempat. Adakalanya adat

istiadat lebih dipatuhi daripada hukum yang tertulis pada suatu

masyarakat. Didalam adat istiadat adapula pemberian sanksi sesuai

dengan ketentuan–ketentuan yang berlaku.

Contoh : hukum adat di Batak tidak memperbolehkan menikah bagi

orang yang berasal dari satu marga yang sama. Karena sistem

perkawinannya eksogami dan bila ketentuan ini dilanggar, maka

sanksinya berupa dikucilkan dari kehidupan masyarakat.

(Sumber: Buletin Kangsen, 2003)

Peran dan fungsi lembaga keluarga

sangat penting dalam hidup

bermasyarakat.

48

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

2. Kepolisian.

Kepolisian merupakan aparatur negara yang bertanggung jawab

dalam bidang keamanan. Sebagai penegak disiplin hukum, tindakan

kepolisian bertujuan untuk mencegah dan mengatasi perilaku

menyimpang. Aparat kepolisian memiliki wewenang untuk menang-

kap, memeriksa, dan menyelidiki para pelanggar hukum yang

selanjutnya dibawa ke pengadilan. Dasar pelaksanaan dan tindakan

polisi yakni norma-norma hukum tertulis.

Dalam norma hukum yang berupa undang-undang itu tertulis

bentuk-bentuk pelanggaran dalam hukum tertulis seperti pencurian,

penganiayaan, pembunuhan, penghinaan dan lainnya. Walaupun

demikian, polisi tidak berhak menjatuhkan hukuman kepada warga

yang melakukan sosialisasi hukum, penyelidikan, penangkapan,

pemeriksaan, dan pengawasan terhadap perilaku sosial seseorang.

3. Pengadilan

Institusi peradilan merupakan salah satu lembaga sosial dan

sekaligus merupakan salah satu alternatif terakhir para pelaku

penyimpangan sosial untuk mengatasi kasus yang terjadi.

Pengadilan bertugas membuat putusan hukum terhadap warga

masyarakat yang melakukan pelanggaran norma-norma hukum.

Pengadilan juga bertugas membuat putusan hukum dalam penyele-

saian perkara. Namun tidak semua kasus penyimpangan sosial di

masyarakat harus diselesaikan di pengadilan. Ini berarti semua anggota

masyarakat berperan aktif dalam pengendalian sosial.

4. Tokoh Masyarakat

Aturan yang mengikat ten-

tang pola perilaku seseorang

dalam hidup bermasyarakat yang

merupakan warisan leluhur dan

harus dikerjakan dikenal dengan

nama adat-istiadat. Dalam hal ini

tokoh masyarakat berperan seba-

gai pengetua adat. Artinya, tokoh

masyarakat adalah seorang warga

masyarakat yang mempunyai

kemampuan pengetahuan, peri-

laku, kedudukan, dan usia yang

bisa dianggap layak sebagai pemimpin dan tokoh di lingkungannya.

(Sumber: ...., 2006)

Tokoh masyarakat m

erupakan pelaksana

dalam penyelesaian masalah sosial.

49

Bab 3

„

Lembaga Sosial

Tokoh masyarakat merupakan pelaksana dalam menyelesaikan

masalah-masalah sosial. Contoh: ketua RW merupakan tokoh

masyarakat di lingkungan RW setempat.

Selain RT, RW ada tokoh masyarakat yang lainnya yaitu lurah,

camat, bupati, alim ulama, kepala desa dan sebagainya.

Peran tokoh masyarakat sangat diharapkan dalam upaya mencegah

ataupun memulihkan keadaan ketika terjadi penyimpangan sosial di

dalam lingkungannya.

Fungsi lembaga dikemukakan oleh Koentjaranigrat sebagai berikut:

a. Lembaga atau pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

kekerabatan, misalnya: pelamaran, perkawinan, poligami,

pergaulan antar kerabat, dan perceraian.

b. Lembaga atau pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

ekonomi atau pencarian hidup. Misalnya pertanian, peternakan,

industri, koperasi, dan penjualan.

c. Lembaga atau pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

pendidikan. Misalnya pengasuhan kanak-kanak, pendidikan dasar,

pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pers, dan perpustakaan.

d. Lembaga atau pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

keilmuan, seperti penelitian pendidikan keilmuan.

e. Lembaga atau pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

keindahan dan rekreasi, misalnya seni rupa, seni musik, seni tari,

teater, dan kesusastraan.

f.

Lembaga atau pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

politik, seperti pemerintah, demokrasi, dan kepartaian.

g. Lembaga atau pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

jasmanai, misalnya: pemeliharaan kecantikan, pemelihatraan

kesehatan, dan kedokteran.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi

lembaga, keluarga, agama, pendidikan, politik, ekonomi sangat penting

diketahui dan dipahami dalam kehidupan bermasyarakat agar kita

dapat bertingkah laku sesuai yang dengan norma atau kaidah hukum.

Apa fungsi lembaga kemasyarakatan?

Menurut Soedjono Soekamto:

1. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat,

bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di

50

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

z

RANGKUMAN

dalam menghadapi masalah–masalah dalam masyarakat

yang terutama menyangkut kebutuhan-kebutuhan yang

bersangkutan.

2. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk menga-

dakan sistem pengendalian sosial (

Social Control

) yaitu

artinya sistem pengawasan daripada masyarakat terhadap

tingkah laku anggota–anggotannya.

L

embaga sosial (

sosial institution

) adalah organisasi norma-

norma untuk melaksanakan sesuatu yang dianggap

penting. Lembaga berkembang berangsur-angsur dari kehi-

dupan sosial manusia. Bila kegiatan penting tertentu dilakukan,

dirutinkan, diharapkan dan disetujui, maka perilaku itu telah

melembaga. Peran yang melembaga adalah peran ang telah

dilakukan, disetujui, diharapkan, dan biasanya dipenuhi

dengan cara-cara yang sungguh-sungguh dapat diramalkan,

lepas dari siapa orang yang mengisi peran itu. Lembaga

mencakup sekumpulan unsur kelembagaan (norma perilaku,

sikap, nilai, simbol, ritual dan ideologi) fungsi Manifes (tujuan

yang dikehendaki) dan fungsi laten (hasil/akibat yang tidak

dikehendaki) dan tidak direncanakan.

Lembaga sosial dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan pokok manusia fungsi lembaga sosial:

1. Memberikan pedoman pada anggota measyarakat bagai-

mana bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi

masalah-masalah dalam masyarakat terutama yang

menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia.

2. Menjaga kebutuan masyarakat.

3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk menga-

dakan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku

anggota-anggota.

Lembaga sosial terbentuk dari nilai-nilai norma-norma, adat

istiadat, tata kelakuan di masyarakat. Nilai dan norma tersebut

51

Bab 3

„

Lembaga Sosial

di atas akan mengalami suatu proses yang pada akhimya akan

menjadi bagaian tertentu dari lembaga sosial.

Proses tersebut dinamakan proses pelembagaan. Proses

pelembagaan adalah suatu proses yang dilewati nilai dan norma

yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial.

Fungsi pranata keluarga:

a. Fungsi sosial biologis

b. Fungsi efektif

c. Fungsi sosialisasi

d. Fungsi sosial ekonomi

f.

Fungsi pengawas dan kontrol sosial

g. Fungsi Protektif

h. Fungsi sosial religius

Fungsi pranata ekonomi:

Peran serta dan fungsi keluarga dalam kehidupan masya-

rakat sangat diperlukan agar dapat berbuat dan bertindak sesuai

dengan aturan dan fungsi pranata ekonomi diantaranya,

penyediaan barang atau jasa di suatu masyaraka. Peran dan

fungsi pranata politik diantaranya mengatur hubungan

kekuasaan dalam warga masyarakat sehingga tertib sosial tetap

terpelihara dan fungsi pranata pendidikan berfungsi sesuai

tercantum dalam kurikulum. Artinya mempersiapkan anggota

masyarkat untuk mencari nafkah fungsi laten, untuk pemu-

pukan keremajaan, penggunaan pengendalian orang tua,

penyediaan sasrana untuk mengembangkan dan memper-

tahankan sistem kelas sosial. Fungsi pranata agama bagi

individu untuk memberikan pedoman bagi manusia baik cara

beribadah, berdoa, dan mengatur hubungan antar manusia dan

lingkungannya.

52

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

LEMBAR KOMPETENSI SISWA

Tugas Individu

A. Berikan penjelasan terhadap rumusan-rumusan berikut!

1. Lembaga

2. Asosiasi

B. Berikan tanggapan pernyataan-pernyataan dibawah ini!

Mengapa peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, pen-

didikan, politik, dan ekonomi dalam hidup bermasyarakat

sangat penting.

Tugas Kelompok

Buatlah kelompok kerja anggota 5 sampai 7 siswa.

Diskusikan bagaimana peranan fungsi yang terjadi di dalam

kehidupan masyarakat dalam lembaga keluarga, ekonomi, politik,

dan agama?

Laporkan hasil diskusi kepada guru!

Soal-Soal Latihan

A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, d, atau e yang

paling tepat!

1. Keluarga merupakan salah satu media sosialisasi yang penting

karena keluarga ....

a. memenuhi kebutuhan fisik anak.

b. menjamin perlindungan terhadap anak.

c. perantara pertama pengenalan nilai dan norma terhadap

anak.

d. menjamin kesehatan anak.

e. menentukan martabat anak.

53

Bab 3

„

Lembaga Sosial

2. Lembaga sosial dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan pokok manusia, berikut ini adalah

fungsi lembaga sosial kecuali ....

a. memberi pegangan dalam sistem pengendalian sosial.

b. memberikan pedoman dalam bertingkah laku.

c. memberi peluang bagi munculnya konflik dalam masyarakat.

d. memberikan pedoman dalam menghadapi masalah-

masalah dalam masyarakat.

e. memberi peluang bagi munculnya konflik dalam masyarakat.

3. Kelompok sosial yang didasarkan atas kepentingan bersama

tanpa pengorganisasian, yang mempunyai pusat perhatian dan

persamaan tujuan dinamakan ....

a. inconvenient uggregation

b. formal mudience

c. spectator crowd

d. panie crowd

e. actiny mobs

4. Fungsi manafes pendidikan adalah ....

a. fungsi yang terdapat dalam lingkungan hidup.

b. fungsi yang tercantung dalam kurikulum.

c. segala yang berhubungan dengan pendidikan.

d. fungsi yang tersirat dalam kurikulum.

e. kemampuan pengembangan di luar kurikulum.

5. Salah satu fungsi laten pranata pendidikan adalah ....

a. memperluas, cakrawala pengetahuan intelektual.

b. melestarikan kebudayaan dan cara mewariskannya dari

satu generasi ke generasi.

c. membentuk kepribadian.

d. merangsang partisipasi demokrasi lewat pengajaran.

e. menciptakan penguluran masa kedewasaan.

6. Untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia maka manusia

menciptakan pranata ....

a. agama

b. pemerintah

c. pendidikan

d. politik

e. ekonomi

54

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

7. Fungsi pranata agama adalah ....

a. memberi sanksi terhadap semua pelainggaran terhadap

norma

b. agama dapat membantu manusia memecahkan persoalan-

persoalan yang tidak tedawab oleh manusia.

c. memberi gambaran mengenai semua bentuk pelanggaran

terhadap agama.

d. ukuran baik-buruknya suatu perbuatan

e. Peraturan yang bersifat mengikat dan memaksa yang

disebut lembaga agama

8. Ciri lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin adalah sebagai

berikut kecuali ....

a. pola pemikiran dan perilaku yang berwujud dalam

aktivitasaktivitas masyarkat berserta hasil-hasilnya.

b. mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu, maksudnya

suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga setelah

mengalami proses-proses percobaan dalam waktu yang

relatif lama.

c. mempunyai satu atau beberapa tujuan

d. mempunyai alat-alat ini antara satu masyarakat dengan

masyarakat lainnya berbeda.

e. mempunyai pengaruh timbal-balik di dalam kehidupan

masyarakat

9. Yang mengemukakan empat ciri-ciri umum lembaga sosial

adalah ....

a. Koentjoroningrat

b. Kingsley Davis

c. Gillin dan Gillin

d. Max Iver

e. Selo Soemardjan

10. Di dalam sistem sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-

kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial disebut pula ....

a. ciri-ciri umum

b. gejala umum

c. kaidah sosial

d. kenyataan umum

e. unsur pokok

55

Bab 3

„

Lembaga Sosial

B. Jawablah pertanyaan -pertanyaan dibawah ini dengan uraian

singkat!

1. Jelaskan pengertian lembaga sosial!

2. Bagaimana proses pembentukan lembaga sosial?

3. Jelaskan mengapa peran dan fungsi lembaga keluarga,

agama, pendidikan, politik, ekonomi sangat penting dalam

hidup bermasyarkat!

4. Jelaskan fungsi manifes lembaga sosial!

5. Jelaskan fungsi laten lembaga sosial!

56

Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII IPS

Adat istiadat

: tata kelakuan yang berupa aturan-aturan dan mempunyai sanksi

lebih keras atau tegas.

Fungsi laten

: lembaga yang tidak clikehenclaki dan fidak dapat diramalkan.

Fungsi manifest :

tujuan lembaga yang diakui atau dikehendaki

Lembaga

:

badan tujuannya melakukan pendidikan keilmuan atau

melakukan usaha-usaha.

Nilai

: sesuatu y

ang baik, diinginkan atau dicita-citakan dan dianggap

penting oleh warga masyarkat.

Norma

: seperangkat tatanan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang

berlaku dan merupakan pedoman sehari-hari dalam ma-

syarakat.

z

GLOSARIUM