Gambar Sampul Sosiologi  · Bab 3 Lembaga Sosial
Sosiologi · Bab 3 Lembaga Sosial
VinaDwiLaning

24/08/2021 16:24:37

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

45

Lembaga Sosial

Pada bab ini, saya ingin belajar ten-

tang lembaga sosial.

Saya akan menggali informasi

mengenai hakikat lembaga sosial

melalui telaah pustaka atau media

massa.

Saya akan melakukan kunjungan ke

lembaga politik dan ekonomi untuk

memahami tipe-tipe lembaga sosial.

Melalui pengamatan sederhana dan

diskusi kelompok, saya akan meng-

ungkap peran dan fungsi lembaga

sosial.

Pada akhirnya, saya dapat meng-

hormati peran lembaga sosial dalam

masyarakat.

SOSIOLOGI Kelas XII

46

Inilah suasana kerja di salah satu perusahaan swasta. Setiap

karyawan berpakaian rapi, duduk, dan bekerja melakukan tugasnya

masing-masing. Terlihat adanya suasana kondusif dalam lingkungan

kerja. Dalam hal ini, setiap karyawan mempunyai kebebasan untuk

melakukan apa saja, namun setiap perilaku mereka dibatasi adanya

aturan-aturan yang telah disepakati bersama. Sebagai contohnya, dalam

hal berpakaian. Setiap karyawan diharuskan berseragam rapi ketika

ke kantor, dan melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung

jawabnya dengan baik. Tentunya, kesemua ini akan berbeda bila

karyawan tersebut berada di luar lingkungan kerja. Hal ini dikarenakan

norma yang diberlakukan berbeda pula. Dalam pergaulan, masyarakat

lebih mementingkan sikap sopan santun dan menghormati setiap

orang yang dihadapi.

Dengan kata lain, di mana pun individu berada terdapat aturan-

aturan yang harus dijalankan. Di kantor, di rumah, atau di lingkungan

masyarakat setiap perilaku dan tindakan individu di atur oleh norma-

norma yang mengikat. Selanjutnya, sekumpulan norma itu membentuk

suatu sistem norma. Sistem norma ini dalam sosiologi dinamakan

lembaga sosial. Apa dan bagaimana lembaga sosial itu, akan kita pelajari

pada materi ini.

Sumber:

Dokumen Penulis

Suasana kerja di salah satu perusahaan.

47

Lembaga Sosial

lembaga sosial, sudut per-

kembangan, sudut pene-

rimaan, sudut penyebaran,

sudut fungsi, dan sudut

sistem nilai, lembaga po-

litik, lembaga sosial, lem-

baga pendidikan, lembaga

keluarga

A. Hakikat Lembaga Sosial

Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma

dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita-

citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk

mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang

tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang

membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama.

Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah

awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang

telah mengalami proses

institutionalization

menghasilkan lembaga

sosial. Lantas apa dan bagaimana hakikat lembaga sosial sesungguh-

nya? Pertanyaan ini akan kita jawab melalui pembahasan pada materi

di bawah ini.

1. Pengertian Lembaga Sosial

Dari uraian di atas setidaknya kamu telah memahami sedikit

tentang pengertian lembaga sosial. Cobalah berdiskusi dengan teman

sebangkumu, tentukan secara sederhana pengertian lembaga sosial

dalam masyarakat!

Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga

lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan

istilah asing

social institution

. Akan tetapi, ada yang mempergunakan

istilah pranata sosial untuk menerjemahkan

social institution

. Hal

ini dikarenakan

social institution

menunjuk pada adanya unsur-unsur

yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana

Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu

sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-

aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus

dalam kehidupan masyarakat.

Lembaga Sosial

Pengertian

lembaga

sosial

Proses

pembentukan

lembaga

sosial

Tipe-Tipe

lembaga

sosial

Peran dan

fungsi

lembaga

sosial

SOSIOLOGI Kelas XII

48

Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata

sozialegebilde

(bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan

susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini tidak mem-

persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih

mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena

pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga

mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma

dalam lembaga tersebut.

Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan

lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah

diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu

kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold von Wiese dan Howard

Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya. Menurut mereka,

lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses-

proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang

berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-

polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan

sekelompoknya.

Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat

lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng-

artikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap

perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh

karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi

kehidupan sosial. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap

dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang

menyangkut kebutuhan pokok.

b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan

pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.

Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara

dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia

dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial

terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun

masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat

menginginkan keteraturan hidup.

Pada pembahasan di atas telah dijelaskan pengertian tentang lembaga sosial.

Dari pembahasan tersebut, setidaknya kalian telah memiliki gambaran dan

pemahaman tentang lembaga sosial. Untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai materi ini, cobalah gali sebanyak-banyaknya segala

sesuatu tentang lembaga sosial melalui data kepustakaan atau data media

massa. Berdasarkan data-data yang ada buatlah sebuah tulisan singkat

tentang lembaga sosial, selanjutnya bacakan di depan kelas.

Lembaga sosial merupakan

sekumpulan tata cara dan

prosedur untuk mengatur

hubungan antarmanusia

yang tumbuh karena ke-

butuhan masyarakat akan

keteraturan kehidupan ber-

sama.

49

Lembaga Sosial

2. Ciri Lembaga Sosial

Meskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang abstrak,

ia memiliki sejumlah ciri yang dapat dikenali. Gillin dan Gillin di

dalam karyanya yang berjudul

General Features of Social Institution

(sebagaimana dikutip Soerjono Soekanto: 1987), menguraikan

beberapa ciri umum lembaga sosial sebagai berikut.

a. Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan

perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan

hasil-hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan,

dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu

unit yang fungsional.

b. Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan

tertentu. Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan

norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah

sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.

c. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu.

Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan,

demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain-

lain.

d. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga

keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga

agama.

e. Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau

simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis

menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan.

Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan

lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan

badge

(lencana) untuk sekolah.

Pendapat beberapa ahli sosial tentang pengertian lembaga sosial.

1. Horton dan Hunt dalam Suharko

Lembaga sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu

tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting.

2. Soerjono Soekanto

Lembaga sosial adalah himpunan norma-norma yang berkisar pada

kebutuhan pokok dalam masyarakat.

3. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Lembaga sosial adalah semua norma dari segala tingkat yang berkisar

pada suatu keperluan pokok dalam kehidupan masyarakat yang

merupakan suatu kelompok.

4. Mayor Polak JBAF

Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan

dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.

5. W. Hamilton

Lembaga sosial merupakan tata cara kehidupan kelompok, yang

apabila dilanggar akan dijatuhi pelbagai sanksi.

Adanya perubahan ke-

biasaan dalam masyarakat

akan membawa perubahan

pula dalam lembaga sosial

karena adanya lembaga

sosial terbentuk dari akti-

vitas-aktivitas masyarakat

yang telah menjadi sebuah

kebiasaan.

SOSIOLOGI Kelas XII

50

f.

Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang

merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin

kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.

Selain Gillin dan Gillin seorang ahli sosial yang bernama Conen

ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial

(sebagaimana dikutip Arif Rohman: 2003). Menurutnya terdapat

sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut.

a. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus

masyarakat.

b. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber

dari anggotanya.

c. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi

bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.

d. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di

masyarakat, perubahan lembaga sosial satu berakibat

pada perubahan lembaga sosial yang lain.

e. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung,

masing-masing lembaga sosial disusun dan di-

organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola,

norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.

f.

Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh

mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut

tidaknya mereka berpartisipasi.

g. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama

perilaku.

h. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol

kebudayaan tertentu.

i.

Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai

dasar atau orientasi kelompoknya.

3. Syarat-Syarat Lembaga Sosial

Menurut Koentjaraningrat, aktivitas manusia atau aktivitas

kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-

syarat tertentu. Persyaratan tersebut antara lain:

a. Suatu tata kelakuan yang baku, yang bisa berupa norma-norma

dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.

b. Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas

bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma

tersebut.

c. Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks-

kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh

kelompok-kelompok yang bersangkutan.

d. Mempunyai perlengkapan dan peralatan.

e. Sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompok-

kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun

waktu yang lama.

Sumber:

www.blogtex.org

Gambar 3.1

Cincin kawin simbol lembaga perkawinan.

51

Lembaga Sosial

4. Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat

akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh

Soerjono Soekanto bahwa tumbuhnya lembaga sosial oleh karena

manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan, maka dirumuskan

norma-norma dalam masyarakat. Bayangkan, jika dalam suatu

masyarakat tidak terdapat aturan-aturan yang menjadi patokan

bertingkah laku. Tentu kehidupan masyarakat tersebut menjadi tidak

teratur, di mana setiap masyarakat bertingkah laku sesuka hatinya

yang dapat merugikan orang lain. Oleh karena itu, dibentuklah

sejumlah norma-norma untuk mencapai keteraturan hidup bersama.

Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak

disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar.

Misalnya, dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus

diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi

kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di

mana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli

ataukah penjual. Sejumlah norma-norma itulah yang disebut lembaga

sosial.

Namun, tidak semua norma-norma yang ada dalam masyarakat

merupakan lembaga sosial. Untuk menjadi sebuah lembaga sosial,

sekumpulan norma mengalami proses yang panjang. Menurut Robert

M.Z. Lawang (1985) proses tersebut dinamakan institusionalisasi atau

pelembagaan, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola

atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi. Dengan

kata lain, institusionalisasi adalah suatu proses berjalan dan terujinya

sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi atau lembaga

yang akhirnya harus menjadi patokan dalam kehidupan bersama.

Menurut H.M. Johnson, bahwa suatu norma terlembaga (

institu-

tionalized

) dalam suatu sistem sosial tertentu apabila memenuhi tiga

syarat sebagai berikut.

a. Sebagian besar anggota masyarakat atau sistem sosial menerima

norma tersebut.

b. Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial

tersebut.

c. Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota

masyarakat.

Dikenal empat tingkatan norma dalam proses pelembagaan,

pertama cara (

usage

) yang menunjuk pada suatu perbuatan. Kedua,

kemudian cara bertingkah laku berlanjut dilakukan sehingga menjadi

suatu kebiasaan (

folkways

), yaitu perbuatan yang selalu diulang dalam

setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila kebiasaan itu

kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan

bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan

jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi.

Keempat, tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan

pola kelakuan masyarakat yang mengikat para anggotanya. Tata

kelakuan semacam ini disebut adat istiadat (

custom

). Bagi anggota

masyarakat yang melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat

sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau

Mekalar Mobil

Melalui pembahasan ini,

kemukakan kapan proses

pelembagaan norma-norma

masyarakat dikatakan ber-

hasil!

Sumber:

www.mobil88.astra.co.id

Gambar 3.2

Diakuinya makelar dalam

sebuah transaksi wujud

nyata proses pelembaga-

an.

SOSIOLOGI Kelas XII

52

pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya

karena rindu yang tidak tertahan, akibatnya ia dapat dikucilkan dari

hubungan bujang-gadis karena dianggap tidak suci.

Keberhasilan proses institusinalisasi dalam masyarakat dilihat

jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi

institu-

tionalized

dalam masyarakat, akan tetapi menjadi

internalized

.

Maksudnya adalah suatu taraf perkembangan di mana para anggota

masyarakat dengan sendirinya ingin berkelakuan sejalan dengan

perkelakuan yang memang sebenarnya memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Secara umum lembaga sosial berupa perilaku yang telah menjadi suatu

kebiasaan yang dianut oleh masyarakat dan disepakati bersama sebagai

norma atau patokan hidup. Dengan berbekal teori ini, cobalah adakan

pengamatan singkat di lingkungan sekitarmu. Temukan proses pelembagaan

yang terjadi, serta kemukakan perilaku atau norma apakah yang mengalami

institusionalisasi. Tulislah hasil pengamatanmu dalam selembar kertas

selanjutnya presentasikan di depan kelas. Melalui kegiatan, kamu akan

semakin dipahamkan tentang proses pembentukan lembaga sosial dalam

masyarakat.

B. Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Tipe-tipe lembaga sosial, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

macam sudut. Klasifikasi tipe-tipe lembaga sosial menyebabkan dalam

setiap masyarakat akan dapat dijumpai bermacam-macam lembaga

sosial. Hal ini dikarenakan setiap masyarakat mempunyai sistem nilai

yang menentukan lembaga sosial manakah yang dipakai sebagai

patokan dalam pergaulan hidup masyarakat. Di mana lembaga sosial

tersebut dianggap berada di atas lembaga-lembaga sosial lainnya.

Lantas, bagaimana pengklasifikasian tipe-tipe lembaga sosial?

Menurut Gillin dan Gillin (sebagaimana dikutip Soerjono

Soekanto: 1987), lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1.

Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut

Perkembangannya

Bila dilihat dari sudut perkembangan lembaga sosial, dapat dikenal

dua macam lembaga sosial, yaitu

crescive institutions

dan

enacted

institutions

.

a.

Crescive Institutions

Crescive institutions

merupakan lembaga sosial yang tidak sengaja

tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Lembaga sosial ini disebut

juga lembaga sosial primer. Contoh, lembaga hak milik

perkawinan, agama, dan lain-lain.

Cobalah kalian mengurai-

kan kembali proses terben-

tuknya lembaga sosial!

Sumber:

www.weddingku.com

Gambar 3.3

Lembaga perkawinan me-

rupakan lembaga sosial

yang bersifat primer.

53

Lembaga Sosial

b.

Enacted Institutions

Enacted institutions

merupakan lembaga sosial yang sengaja

dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh, lembaga utang

piutang, lembaga perdagangan, lembaga-lembaga pendidikan, dan

lembaga swadaya masyarakat.

2.

Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Sistem

Nilai-Nilai yang Diterima Masyarakat

Melalui sudut ini, Gillin dan Gillin menemukan dua tipe lembaga

sosial yang berkembang dalam masyarakat. Dua tipe tersebut antara

lain:

a.

Basic Institution

Basic institutions

merupakan lembaga sosial yang penting untuk

memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.

Contoh: keluarga, sekolah, negara, dan lain-lain.

b.

Subsidiary Institution

Subsidiary institution

merupakan lembaga sosial yang berkaitan

dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting.

Contoh: kegiatan rekreasi.

3.

Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Penerimaan

Masyarakat

Berlakunya suatu lembaga sosial atau sistem norma tergantung

pada sikap penerimaan masyarakat terhadap sistem norma itu sendiri.

Oleh karenanya, Gillin dan Gillin menganggap penting

memandang lembaga dari sudut penerimaan masyarakat.

Dari sudut inilah dikenal dua lembaga sosial yaitu

approved

atau

sanctioned institutions

dan

unsanctioned

institutions

.

a.

Approved

atau

Sanctioned Institutions

Approved

atau

sanctioned institutions

merupakan

lembaga sosial yang diterima masyarakat. Contoh,

sekolah, perusahaan dagang, dan lain-lain.

b.

Unsanctioned Institutions

Unsanctioned Institutions

merupakan pranata sosial

yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat

tidak mampu memberantasnya. Misalnya kelompok

penjahat, kelompok pemeras, pencoleng, dan lain-lain.

4.

Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut

Penyebarannya

Apabila ditinjau dari sudut penyebarannya, lembaga sosial dapat

dikenal dua macam lembaga sosial, yaitu

general institutions

dan

restricted institutions

.

a.

General Institutions

General institutions

merupakan lembaga sosial yang dikenal oleh

sebagian besar masyarakat dunia. Misalnya lembaga agama.

Standar ukuran untuk me-

nentukan suatu lembaga

apakah termasuk

basic

atau

subsidiary

tergantung

dari masa/zaman masyara-

kat tersebut berlangsung.

Misalnya, sirkus pada za-

man Romawi dan Yunani

Kuno dianggap

basic

,

namun dewasa ini dianggap

sebagai

subsidiary insti-

tution

.

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.4

Keberadaan lembaga sekolah termasuk

sanctioned institutions.

SOSIOLOGI Kelas XII

54

b.

Restricted Institutions

Restricted institutions

merupakan lembaga sosial yang hanya

dikenal oleh masyarakat tertentu saja. Misalnya, lembaga agama

Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan lain-lain.

5. Lembaga Sosial Dilihat dari Sudut Fungsinya

Melalui sudut ini, Gillin dan Gillin menemukan dua tipe

lembaga sosial yang berkembang dalam masyarakat. Dua

tipe tersebut antara lain:

a.

Operative Institutions

Operative institutions

merupakan lembaga sosial yang

berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang

diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat

yang bersangkutan. Contoh lembaga industri.

b.

Regulative Institutions

Regulative institutions

merupakan lembaga sosial yang

bertujuan mengawasi tata kelakuan yang ada dalam

masyarakat. Contoh, lembaga hukum seperti kejaksaan,

pengadilan, dan lain-lain.

Terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) merupakan salah satu lembaga

sosial yang berkembang dalam masyarakat. LSM telah ada sejak pra-

kemerdekaan. Lahir pertama kali LSM berbentuk lembaga keagamaan yang

sifatnya sosial. Dipelopori lembaga sosial desa (LSD) dan perkumpulan

keluarga kesejahteraan sosial pada tahun 50-an muncul LSM yang

kegiatannya bersifat alternatif terhadap program pemerintah.

Pada tahun 70-an di era Orde Baru, LSM merupakan reaksi sebagian

anggota masyarakat atas kebijakan pembangunan yang ditempuh saat itu.

Dasar penggeraknya adalah motivasi untuk mempromosikan peran serta

dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Misalnya, lembaga

bantuan hukum, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Lembaga

Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Sejak

masa itu, pendekatan dan isu beragam.

Pada tahun 70-an LSM disebut sebagai ornop yang merupakan

terjemahan dari NGO. Ornop atau NGO bisa merupakan suatu lembaga

bisnis (swasta), organisasi profesi, klub olahraga, kelompok artis, jemaah

aliran agama, dan lembaga dana. Istilah ornop kemudian diubah menjadi

LSM karena di satu sisi, adanya kesan dan anggapan bahwa istilah ornop

memiliki konotasi negatif seakan-akan melawan pemerintah Orde Baru

dengan cap sebagai oposisi. Di lain pihak, di kalangan aktivisnya, pada

saat itu ada kesadaran bahwa gerakan mereka ini dilandasi oleh suatu misi

positif, yaitu mengembangkan kemandirian dan pembangunan kesadaran,

tidak semata-mata ”bukan pemerintah/

nongovernmental

”.

Sumber:

www.tempointeraktif.com

Gambar 3.5

Lembaga sosial inilah yang bertugas

mengawasi pelaksanaan hukum di ma-

syarakat.

55

Lembaga Sosial

Selanjutnya, formalisasi dilakukan pemerintah terhadap LSM. Melalui

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup yang diperbarui oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun

1997.

Sumber:

www.pikiran-rakyat.com

Berdasarkan tipe-tipe lembaga inilah muncul bermacam-macam lembaga

sosial di masyarakat seperti lembaga politik (parpol), lembaga sosial (bank/

koperasi), lembaga hukum (peradilan, kejaksaan), dan lain-lain. Bersama

kelompokmu cobalah melakukan kunjungan ke suatu lembaga politik dan

satu lembaga sosial yang ada di lingkungan sekitarmu. Adakan sedikit

pengamatan dan wawancara dalam lembaga tersebut. Dengan data-data

yang ada, tentukan tipe lembaga sosial tersebut. Serta kemukakan proses

terbentuknya dan tujuan dibentuknya lembaga itu. Melalui pengamatan ini

pula uraikan hubungan antara kedua lembaga tersebut. Pada dasarnya setiap

lembaga saling kait-mengait membentuk suatu hubungan dengan lembaga

lain. Tulislah hasilnya dalam lembar pekerjaan secara terpisah dalam bentuk

laporan diskusi kelompok. Selanjutnya, presentasikan di depan kelas.

C. Fungsi Lembaga Sosial

Di dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa adanya

lembaga sosial bermula dari tumbuhnya suatu kekuatan ikatan

hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat. Ikatan hubungan

antarmanusia tersebut sangat erat kaitannya dengan keberlakuan suatu

norma sebagai patokan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya,

seperti kebutuhan akan rasa keindahan, keadilan, pendidikan,

ketentraman keluarga, dan sebagainya. Kebutuhan akan pendidikan

kemudian menimbulkan lembaga pendidikan, seperti sekolah-sekolah

dasar, pesantren, sampai pada perguruan tinggi. Kebutuhan akan

keindahan kemudian menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan

lainnya seperti seni rupa, seni tari, dan lain-lain. Dengan kata lain,

fungsi utama dari lembaga sosial sebagai sarana pemenuhan

kebutuhan.

Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka

macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita akan

mempelajarinya secara terperinci macam-macam fungsi lembaga

berdasarkan jenis-jenisnya. Secara umum terdapat lima lembaga sosial

utama dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial tersebut antara

lain lembaga keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan politik.

1. Fungsi Lembaga Keluarga

Keluarga adalah satuan sosial terkecil dan paling mendasar bagi

terciptanya kehidupan sosial masyarakat dan mempunyai fungsi-

fungsi pokok yang meliputi pemenuhan kebutuhan biologis,

Adanya lembaga sosial

untuk membantu mencu-

kupi kebutuhan hidup ma-

syarakat, oleh karenanya

terbentuk lembaga keluar-

ga, pendidikan, agama,

ekonomi, dan politik.

SOSIOLOGI Kelas XII

56

emosional, pendidikan, dan sosial budayanya. Oleh

karenanya, keluarga merupakan kelompok penting dalam

proses sosialisasi anak.

Setiap anggota keluarga dalam masyarakat mempunyai

aturan-aturan dan norma yang harus ditaati oleh setiap

anggotanya. Sekumpulan norma-norma yang berlaku dalam

keluarga dinamakan lembaga keluarga. Adanya lembaga

keluarga untuk mengatur perilaku setiap anggota dalam

menjalankan hak dan kewajiban serta peranannya dalam

keluarga. Selain itu, adanya lembaga keluarga membantu

individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Melalui penyesuaian diri inilah akan tercipta suasana

kehidupan sosial yang tenang. Oleh karena itu, fungsi

lembaga keluarga tidak hanya terbatas pada anggota-

anggota keluarga, namun fungsi tersebut dapat dirasakan oleh

masyarakat luas. Dengan kata lain, lembaga keluarga bertujuan

mengatur manusia dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup

masyarakat, seperti melanjutkan keturunan (reproduksi), afeksi, dan

sosialisasi. Adapun fungsi lembaga keluarga secara lebih terperinci

sebagai berikut.

a. Fungsi Pengaturan Hubungan Biologis dan Reproduksi

Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kebutuhan biologis yang

harus dipenuhi. Namun, pemenuhan kebutuhan ini diatur dalam

undang-undang perkawinan yang berdasarkan hukum agama.

Lembaga keluarga inilah yang berfungsi mengatur hubungan

biologis dengan lawan jenisnya sesuai dengan norma-norma yang

telah ditentukan. Hubungan biologis yang sah adalah hubungan

biologis antara dua orang yang berlawanan jenis apabila keduanya

telah dikukuhkan melalui suatu perkawinan. Melalui hubungan

biologis inilah sebuah keluarga memperoleh keturunan

(reproduksi) di mana keberadaan keluarga dapat terus berlanjut.

b. Fungsi Ekonomi

Setiap keluarga memiliki kebutuhan ekonomi yang

harus dipenuhi. Oleh karena itu, setiap anggota

keluarga saling bekerja sama untuk pemenuhannya.

Sebagai seorang kepala keluarga yang bertanggung

jawab terhadap istri dan anaknya, seorang suami

melakukan kegiatan ekonomi untuk mencukupi

kebutuhan-kebutuhan keluarga. Sedangkan seorang

istri mengatur keadaan ekonomi dalam keluarga.

Seiring dengan perkembangan zaman dan me-

ningkatnya kebutuhan hidup, para ibu rumah tangga

kini bukan lagi duduk diam di rumah melainkan

bergerak cepat dalam dunia bisnis sebagai seorang

wanita karier. Tidak dapat dimungkiri situasi ini dapat

menimbulkan ketimpangan yang akhirnya membawa

ketidakharmonisan dalam keluarga. Oleh karena itulah,

diperlukan lembaga ekonomi dalam keluarga untuk

mengatur pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.

Lembaga keluarga adalah

sistem norma atau kaidah

yang mengatur tingkah laku

dalam keluarga.

Sumber:

www.apidld.com

Gambar 3.6

Lembaga keluarga berperan besar mem-

bentuk suasana bahagia dalam keluarga.

Sumber:

suarantb.com

Gambar 3.7

Dengan bekerja, sebuah keluarga mampu

memenuhi kebutuhan ekonomi.

57

Lembaga Sosial

c. Fungsi Edukatif dan Pengawasan Sosial

Keluarga merupakan tempat pertama di mana individu mengenal

dunia. Melalui keluargalah individu belajar mengenal, mengerti,

dan memahami akan sesuatu hal. Mana yang baik dan buruk

diajarkan dalam keluarga sehingga individu mengetahui nilai dan

norma yang ada di masyarakat. Dalam hal ini yang berperan

penting orang tua. Selain itu, keluarga berfungsi pula sebagai

pelaku pengawasan sosial. Apabila salah satu anggota keluarga

didapati telah melakukan pelanggaran norma, maka keluarga wajib

memberikan peringatan atau menyadarkan anggota keluarga akan

kesalahannya dan berbalik pada jalan yang benar.

d. Fungsi Sosialisasi

Proses sosialisasi berkaitan erat dengan fungsi pendidikan. Dalam

fungsi ini keluarga bertugas melatih dan mendidik anak di

lingkungan keluarga agar kelak dapat diterima menjadi anggota

masyarakat. Di dalam keluarga seseorang diajak dan diberi tahu

bagaimana harus hidup bersama dengan orang lain dan mengenal

nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Melalui proses

sosialisasi ini lambat laun kepribadian seseorang anak dapat

terbentuk. Oleh karena itu, keluarga merupakan unsur penting

bagi seorang anak.

e. Fungsi Religius

Dalam hal ini keluarga berkewajiban mendidik dan mengajak anak

untuk diperkenalkan pada kehidupan beragama dengan

melaksanakan ibadah sesuai aturan agama masing-masing. Untuk

itu, keluarga wajib menciptakan iklim religius yang sejuk dalam

melaksanakan fungsi religius ini.

f.

Fungsi Afeksi

Tidak dapat dimungkiri bahwa setiap manusia

mempunyai keinginan untuk dicintai dan men-

dapatkan kasih sayang. Melalui keluargalah seorang

individu pertama kali merasakan cinta kasih dari orang

lain. Selain itu, keluarga merupakan tempat pe-

numbuhkan perasaan antaranggota keluarga.

g. Fungsi Perlindungan

Dalam fungsi ini keluarga bertugas memberikan

perlindungan pada setiap anggota keluarganya.

Perlindungan tidak hanya berupa perlindungan fisik

yang berupa rumah tinggal, pemenuhan kebutuhan,

dan lain-lain, melainkan perlindungan secara mental

yang berupa suasana nyaman, tenteram, dan ke-

bahagiaan. Melalui keluarga seperti ini, dapat dipastikan terdapat

penghiburan bagi anggota keluarga yang susah, dukungan bagi yang

putus asa, dan lain-lain. Namun, fungsi ini dapat berlangsung

jika suatu keluarga mampu menciptakan rasa aman dan nyaman

yang dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.

Melalui fungsi sosialisasi

dalam pranata keluarga,

kepribadian seorang anak

dapat terbentuk oleh karena

keluarga memegang peran-

an penting dan utama da-

lam diri seorang anak.

Sumber:

www.singomoto.com

Gambar 3.8

Melalui keluarga, seseorang pertama kali

merasakan cinta kasih.

SOSIOLOGI Kelas XII

58

Pendapat para ahli sosial tentang pengertian keluarga:

1. Amrose

Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih

yang mempunyai ikatan darah, adopsi, atau perkawinan.

2. Emory. S

Keluarga adalah salah satu bentuk kelompok sosial yang ditandai oleh

ciri-ciri dan tujuan keluarga.

3. Cohen

Keluarga adalah sekelompok orang yang memiliki hubungan darah,

tali perkawinan, atau adopsi yang hidup bersama-sama untuk periode

waktu yang tidak terbatas.

4. Horton

Keluarga adalah suatu kelompok kekerabatan yang menyelenggarakan

pemeliharaan dan kebutuhan manusiawi tertentu lainnya.

2. Fungsi Lembaga Ekonomi

Adanya lembaga ekonomi di masyarakat dikarenakan manusia

memenuhi kebutuhannya dengan melakukan kegiatan ekonomi.

Kegiatan inilah memunculkan suatu sistem ekonomi, di mana sistem

ekonomi merupakan upaya pengadaan barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Di dalam upaya memenuhi

kebutuhan, pada umumnya individu melakukan tindakan-

tindakan nyata seperti kegiatan produksi, distribusi, dan

konsumsi barang serta jasa. Kegiatan produksi merupakan

kegiatan yang menghasilkan sejumlah barang dan jasa.

Kegiatan distribusi yaitu menyalurkan hasil produksi

barang dan jasa dari kegiatan produksi. Sedangkan

konsumsi adalah pemakaian terhadap hasil produksi

barang dan jasa oleh konsumen di dalam masyarakat.

Namun, terkadang pelaksanaan dari ketiga kegiatan di

atas dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan dan

masyarakat. Misalnya, terjadinya kerusakan pada

lingkungan hidup, pencemaran udara, tanah, dan air,

perubahan gaya hidup masyarakat di sekitar pusat industri,

dan lain-lain.

Oleh karena itu, dibentuknya lembaga ekonomi untuk mengatur

kegiatan-kegiatan tersebut agar keteraturan dan ketertiban masyarakat

dapat tetap dipelihara. Dengan kata lain, lembaga ekonomi adalah

seperangkat norma atau aturan-aturan yang dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.

Adapun fungsi lembaga ekonomi secara terperinci sebagai berikut.

a. Pengaturan Produksi Barang dan Jasa

Produksi merupakan suatu kegiatan untuk membuat suatu

barang semakin bermanfaat baik secara langsung maupun tidak

langsung untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai contohnya,

produksi kain. Bergulung-gulung benang tidak akan ada artinya

Sumber:

www.mediaindo.co.id

Gambar 3.9

Banjir lumpur Sidoarjo bukti nyata dampak

negatif kegiatan ekonomi.

59

Lembaga Sosial

jika belum diproduksi menjadi sebuah kain. Setiap

produksi tidak selalu menghasilkan barang. Beberapa

proses produksi menghasilkan jasa, misalnya

perbankan, periklanan, pengangkutan, dan lain-lain.

Untuk melakukan proses produksi diperlukan unsur-

unsur produksi antara lain alam, tenaga kerja

(manusia), modal, manajemen, atau organisasi.

Unsur alam inilah yang menyediakan bahan baku

atau bahan mentah untuk diolah oleh manusia.

Kenyataan tersebut menumbuhkan kesadaran bahwa

alam memberikan bantuan yang sangat besar terhadap

proses produksi. Tenaga kerja diartikan sebagai

kemampuan (daya) atau usaha-usaha manusia berupa

jasmani dan rohani yang digunakan untuk meningkat-

kan guna suatu barang.

Modal adalah alat atau barang yang dihasilkan dan dapat

digunakan untuk menghasilkan barang selanjutnya. Di dalam hal

ini, modal tidak berupa uang. Modal dapat berupa barang yang

dihasilkan barang tersebut.

Organisasi merupakan faktor produksi yang mengatur kerja

sama antara faktor-faktor produksi secara teratur dan rasional

dalam mencapai tujuan. Kemampuan untuk menjalankan

organisasi dapat menentukan tingkat optimalisasi produksi.

Kesemua unsur-unsur produksi memerlukan pengaturan dalam

pemanfaatannya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

b. Fungsi Distribusi Barang dan Jasa

Melalui distribusi, individu dapat menikmati hasil produksi.

Dalam hal ini, distribusi adalah proses penyaluran barang dan

jasa dari produsen ke konsumen. Orang atau lembaga yang

melakukan kegiatan ini disebut distributor. Kegiatan-kegiatan

distribusi harus dilakukan secara tepat, teratur, aman, dan cepat.

Apabila kegiatan distribusi terhambat, baik konsumen maupun

produsen akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, kegiatan

pendistribusian barang dan jasa secara keseluruhan diatur oleh

suatu sistem norma yang harus ditaati oleh pihak produsen dan

konsumen agar setiap pihak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

dalam lingkungan masyarakat.

c. Fungsi Konsumsi Barang dan Jasa

Kegiatan konsumsi berlangsung ketika seseorang menggunakan

atau memakai barang dan jasa untuk memenuhi berbagai

kebutuhan manusia. Kegiatan konsumsi dalam suatu masyarakat

ditentukan seberapa besar pendapatan yang dihasilkan

masyarakat. Melalui pendapatan masyarakat mampu melakukan

kegiatan ekonomi. Namun, sering kali terjadi ketimpangan di

antara keduanya yang dapat menimbulkan masalah-masalah. Hal

ini dikarenakan sifat kebutuhan yang tidak terbatas dihadapkan

dengan pendapatan yang terbatas. Oleh karenanya, diperlukan

norma-norma dan aturan-aturan dalam kegiatan konsumsi.

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.10

Mencetak batu bata salah satu kegiatan

produksi yang bergantung penuh pada

alam.

Fungsi tersembunyi pranata

ekonomi antara lain:

a. Terjadinya kerusakan

pada lingkungan.

b. Terjadinya pencemar-

an baik terhadap

udara, tanah, dan air.

c. Habisnya lahan pro-

duktif karena untuk

lahan.

d. Terjadinya pola per-

mukiman yang semula

menyebar kemudian

pola permukiman yang

menggerombol di

dekat lokasi industri.

e. Terjadinya perubahan

gaya hidup masya-

rakat di sekitar industri

terhadap masyarakat

umum yang terkadang

berorientasi

westerni-

sasi

.

Sumber:

www.geocities.com

Gambar 3.11

Kegiatan konsumsi jasa

diatur pula dalam lembaga

ekonomi.

SOSIOLOGI Kelas XII

60

3. Fungsi Lembaga Politik

Secara etimologi, politik berasal dari kata polis yang berarti negara

kota. Dalam karyanya yang berjudul

Politacos

, Plato mengidentifikasi

masalah-masalah negara kota dengan istilah

politeia

. Selanjutnya,

memakai istilah

politica

untuk mempelajari problematika yang timbul

dalam negara kota secara akademis. Dengan kata lain,

politica

adalah

ilmu tentang polis atau ilmu yang mempelajari masalah-masalah

tentang polis.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa politik erat kaitannya

dengan kekuasaan dan kegiatan kenegaraan. Dengan kekuasaan seseorang

dapat melakukan kegiatan kenegaraan bahkan mampu memaksakan

kehendak orang lain. Dengan kekuasaan pula seseorang mampu menye-

lesaikan permasalahan yang timbul dalam masyarakat. Dengan begitu,

dapat disimpulkan bahwa politik adalah aneka ragam kegiatan

masyarakat dalam suatu kenegaraan tersebut. Karena menyangkut

kehidupan suatu negara, maka dibentuklah lembaga politik. Di mana

lembaga ini berhubungan dengan negara dan pemerintahan yang intinya

adalah kekuasaan. Dengan demikian, pranata politik diartikan sebagai

suatu sistem norma yang berisi peraturan-peraturan mengenai

penyelenggaraan kekuasaan dan menyangkut tentang siapa, kapan, dan

bagaimana memperoleh kekuasaan.

Adapun fungsi dan peran lembaga politik sebagai berikut.

a. Menginstruksikan Norma Lewat Peraturan Perundang-

undangan

Sebagaimana lembaga yang mengatur segala kepentingan

kenegaraan maka lembaga politik berhak untuk membuat suatu

undang-undang menjaga keamanan dan ketenteraman negara.

Dalam proses pembuatan undang-undang terlihat adanya fungsi

pokok pranata politik. Fungsi tersebut melembagakan norma lewat

peraturan perundang-undangan. Norma yang dilembagakan

disebut norma hukum yang diharapkan bermanfaat bagi

kehidupan masyarakat.

b. Melaksanakan Undang-Undang yang Telah Disetujui

Peraturan yang telah diundangkan dalam lembaga

negara, harus dilaksanakan oleh semua pihak. Oleh

karenanya, para penyelenggara negara bertugas

memasyarakatkan peraturan tersebut. Selain itu,

berusaha agar anggota masyarakat menyadari untuk

menaatinya. Perlu dikemukakan juga kepada anggota

masyarakat adanya sanksi yang tegas bagi pelanggar

norma tersebut.

c. Menyelesaikan Konflik yang Terjadi

Sebagaimana telah dijelaskan di depan, bahwa pranata

politik berhubungan dengan penyelesaian per-

masalahan akibat perbedaan kepentingan di masya-

rakat. Oleh karena itu, konflik yang timbul di

masyarakat menjadi tanggung jawab pranata politik untuk

menyelesaikannya. Mendamaikan pertentangan yang timbul

merupakan salah satu tugas pokok pranata politik.

Lembaga politik merupakan

suatu sistem norma yang

berisi peraturan-peraturan

mengenai penyelenggaraan

kekuasaan dan menyang-

kut tentang siapa, kapan,

dan bagaimana memperoleh

kekuasaan.

Sumber:

Kompas, 31 Agustus 2003

Gambar 3.12

Sidang pembuatan undang-undang

merupakan wujud nyata peran dan fungsi

lembaga politik.

61

Lembaga Sosial

d. Menyelenggarakan Pelayanan kepada Masyarakat

Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tentunya

suatu negara memberikan pelayanan-pelayanan yang

dibutuhkan oleh setiap warganya. Pemberian pelayan-

an ini diharapkan dapat dirasakan seluruh masyarakat

tanpa terkecuali. Keberadaan negara dengan jumlah

penduduk yang tersebar di berbagai wilayah memerlu-

kan suatu lembaga yang mengatur pendistribusian

pelayanan masyarakat. Lembaga politik merupakan

lembaga yang mengatur penyelenggaraan pelayanan

umum kepada masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

e. Melindungi Warga Negara dan Seluruh Tumpah

Darah Indonesia

Sebagai warga negara di suatu negara tentunya

membutuhkan suatu bentuk perlindungan dari negara tersebut.

Oleh karena itu, di Indonesia dibentuk sistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta (Hamkamrata). Di mana sistem ini

digunakan untuk menghadapi setiap ancaman yang datang dari

luar dan gangguan yang timbul dari dalam sehingga integritas

bangsa dapat dipertahankan. Dalam hal ini, lembaga politik yang

berperan adalah lembaga ketahanan nasional.

Sumber:

www.koalisi.org

Gambar 3.13

Pemberian pelayanan kesehatan melalui

posyandu adalah tugas dan tanggung

jawab lembaga politik.

Pada kegiatan sebelumnya kalian diajak untuk mengunjungi salah satu

lembaga politik dan lembaga ekonomi yang ada di sekitarmu. Tentunya

data-data yang kalian temukan masih tersimpan, bukan? Bermodalkan data-

data yang ada dan pemahamanmu tentang lembaga ekonomi dan lembaga

politik, bersama kelompok yang sama, cobalah mengungkapkan peran dan

fungsi lembaga politik dan ekonomi yang kalian kunjungi terlepas dari materi

yang telah kalian dapatkan. Melalui kegiatan ini, kalian dapat

membandingkan antara teori dan kenyataan sehingga kebenaran teori dapat

terungkap. Tulislah hasilnya dalam sebuah laporan diskusi kelompok.

Selanjutnya presentasikan di depan kelas!

4. Fungsi Lembaga Agama

Agama diperlukan dalam kehidupan manusia karena nilai-nilai

yang ada dalam agama diyakini sebagai kekuatan untuk menghadapi

rintangan dan tantangan hidup. Dalam hal ini, agama merupakan suatu

prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau dewa dan sebagainya, dengan

ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan

kepercayaan itu. Oleh karena itu, istilah agama lebih tepat bila diganti

dengan religi. Selanjutnya, lembaga agama akan lebih tepat jika

diterjemahkan dengan istilah lembaga religi. Di mana religi merupakan

sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktik keagamaan

yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak terjangkau oleh

SOSIOLOGI Kelas XII

62

akal. Dalam religi terdapat dua unsur pokok yang saling mendukung

yaitu imanen dan transenden. Dua unsur tersebut dijabarkan dalam

praktik ritual dan peribadatan di mana ajaran-ajaran tentang

keberadaan Tuhan termasuk unsur transendental. Sedangkan tata cara

menjalin dengan makhluk hidup lainnya termasuk imanen.

Sebagaimana diungkapkan di depan, bahwa agama diyakini sebagai

pedoman atau kekuatan untuk menghadapi tantangan. Selanjutnya,

kesemua ini diatur oleh lembaga agama/religi. Dengan demikian,

lembaga agama mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial. Salah

satunya membantu manusia mengatasi permasalahan yang tidak dapat

dipecahkan melalui akal, ilmu, atau teknologi. Adapun fungsi lembaga

agama secara lebih terperinci sebagai berikut.

a. Sebagai Dorongan untuk Merumuskan Identitas Moral

Pada dasarnya, setiap masyarakat menjunjung tinggi moral yang

dimilikinya. Lantas, apa itu moral? Moral adalah kondisi mental

di mana manusia merasakan, mengetahui, dan menghayati tingkah

laku yang baik menurut nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku.

Melalui moral, individu dituntut untuk menaati patokan-patokan

hidup bersama. Melalui moral pula, individu dapat diterima

sebagai anggota masyarakat. Dalam hal ini, lembaga agama

membantu pembuatan suatu aturan moral bagi lingkungannya.

Agama atau religi menyediakan kepada pemeluknya atau

masyarakat bentuk-bentuk moral yang dikehendaki. Dengan

demikian, adanya lembaga agama menyebabkan pencarian dan

perumusan tentang nilai-nilai moral menjadi berkurang.

b. Menafsirkan tentang Eksistensi Manusia

Tidak dapat dimungkiri bahwa di dunia ini terdapat begitu banyak

permasalahan yang bahkan kita tidak tahu jalan keluarnya. Dalam

hal ini, agama/religi memberikan penafsiran dan menjelaskan

beberapa permasalahan mengenai keberadaan manusia yang tidak

dapat dijelaskan lewat akal. Misalnya, permasalahan apa yang

terjadi setelah mati, bagaimana kehidupan sesudah mati dan lain-

lain. Kesemua permasalahan ini tentunya tidak dapat dijawab

dengan akal dan pikiran bahkan ilmu manusia. Hanya pranata

agama yang dapat menjawab semua permasalahan tersebut.

c. Meningkatkan Kehidupan Sosial dan Mempercepat Kohesi

Sosial

Sebagaimana telah diungkapkan di depan bahwa selain unsur

transenden, agama juga mengandung unsur-unsur imanen. Dalam

unsur imanen inilah lembaga agama dapat mendorong individu

meningkatkan kualitas kehidupan sosial. Hal ini dikarenakan

lembaga agama mengajarkan kepada penganutnya untuk bersikap

saling mencintai, menghormati, dan menghargai. Dengan sikap

tersebut, secara otomatis akan menimbulkan solidaritas

kelompok. Di mana rasa ini akan mendorong manusia untuk

saling menolong, kerja sama, dan toleransi terhadap sesama.

Agama akan memberikan

petunjuk mengenai hal yang

baik dan tidak baik, yang

boleh dilakukan dan yang

dilarang, yang haram dan

halal, serta yang berdosa

dan tidak berdosa.

Adanya lembaga religi di-

gunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup dengan

cara mencari jawaban atas

ketidakmampuan dan ke-

tidakkuatan dalam mema-

hami keadaan sosial.

Solidaritas kelompok ada-

lah rasa kesatuan antara

warga suatu kelompok da-

lam suatu masyarakat.

63

Lembaga Sosial

Berdirinya Lembaga-Lembaga Agama Konghucu di

Indonesia

Tahun 1918 diresmikan Khong Kauw Hwee (Kong Jiao Hui) di Kota

Surakarta. Tahun 1920-an Kong Jiao Hui di Surabaya menerbitkan majalah

Djiep Tek Tjie Boen

(

Ru Zhie Men

). Tepat tahun 1923 dilakukan musyawarah

membentuk badan pusat yang dinamakan Khong Kauw Tjong Hwee (Kong

Jiao Zong Hui) di Yogyakarta. Beberapa kongres dan pertemuan-pertemuan

diadakan untuk mengedepankan visi dan misi serta tata ibadah di seluruh

Indonesia. Tanggal 20 Februari 1939 diadakan perayaan Tahun Baru Imlek

bersama di Surakarta. Pada tahun 1942, Khong Kauw Tjong Hwee dibekukan

karena dianggap anti-Jepang. Pada masa penjajahan Jepang (1942–1945)

tempat-tempat ibadah umat Konghucu banyak menampung pengungsi tanpa

memandang ras. Hal ini dikarenakan, kegiatan Khong Kauw Hwee lebih

bersifat lokal dan sosial. Hingga pada tanggal 16 April 1955 dibentuklah

PKCHI (Perserikatan Khong Chiao Hwee Indonesia/Perserikatan Kong Jiao

Hui Indonesia) yang akhirnya menjadi lembaga-lembaga agama Konghucu

di Indonesia.

Namun, keberadaan lembaga agama Konghucu tidak berjalan lancar.

Misalnya, di Orde Baru zaman pemerintahan Soeharto, di mana terdapat

larangan terhadap segala bentuk aktivitas berbau kebudayaan dan tradisi

Tionghoa di Indonesia. Keberadaan lembaga ini menjadi hilang. Seusai Orde

Baru, pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai mencari kembali

pengakuan atas identitas mereka, salah satunya lembaga Konghucu.

Sumber:

id.wikipedia.com

5. Fungsi Lembaga Pendidikan

Pada dasarnya, pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu

individu. Oleh karenanya, dibentuklah lembaga pendidikan. Lembaga

pendidikan sering kali diwujudkan dalam bentuk sekolah baik for-

mal maupun informal. Melalui sekolah, bakat seseorang dikembangkan

untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan. Selain itu, dengan bakat

dan kemampuan yang dimiliki, seseorang dapat pula menangkap

peluang berusaha dalam kehidupan di masyarakat. Dalam hal ini,

lembaga pendidikan mengajarkan berbagai macam pengetahuan dan

keterampilan yang dapat digunakan dalam kehidupan. Namun,

lembaga pendidikan dapat pula membantu pola-pola sikap seseorang

agar perilakunya tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku.

Adapun peran dan fungsi lembaga pendidikan secara lebih

terperinci (sebagaimana dikutip Arif Rohman: 2003) sebagai berikut.

a. Perantara dalam Proses Pewarisan Kebudayaan

Dalam proses pendidikan semua wujud kebudayaan seperti

pengetahuan, keterampilan, pola pikir, sikap, dan perilaku hidup

seseorang dapat dipelajari dan dipahami. Oleh karenanya,

terjadinya proses transfer kebudayaan melalui proses pendidikan.

Adanya transfer kebudayaan, berarti terjadi proses pewarisan

budaya antargenerasi. Dengan begitu, lembaga pendidikan

berfungsi sebagai perantara dalam proses pewarisan kebudayaan.

Tujuan pendidikan adalah

membangun anak didik

menjadi manusia yang mer-

deka lahir dan batin, luhur

akal budinya, serta sehat

jasmaninya untuk menjadi

anggota masyarakat yang

berguna dan bertanggung

jawab atas kesejahteraan

bangsa, tanah air, serta

manusia pada umumnya.

SOSIOLOGI Kelas XII

64

b. Tempat Melakukan Penelitian

Penelitian merupakan satu upaya untuk memperoleh

kemajuan dalam kehidupan. Dengan penelitian akan

didapatkan pengetahuan dan teknologi baru yang

bermanfaat bagi kehidupan. Untuk mencapai tahap

kehidupan masyarakat yang modern, penelitian

merupakan suatu keharusan. Hal ini karena penelitian

akan dapat mengembangkan pengetahuan dan tek-

nologi. Semua bentuk penelitian, metode riset, dan tata

cara percobaan ilmiah dalam laboratorium diajarkan

dalam lembaga pendidikan.

c. Menyiapkan Seseorang dalam Peranan Sosial yang

Dikehendaki

Dalam hidup bermasyarakat, tentunya seseorang

menghendaki peranan yang tidak bertentangan dengan

sistem norma. Hal ini dikarenakan setiap masyarakat

diharuskan melaksanakan peranannya sesuai dengan lingkungan.

Proses pendidikan yang dialami, akan membantu seseorang untuk

menjalankan peranan sosialnya agar tidak bertentangan dengan

norma yang berlaku di lingkungan sekitar. Contoh, seseorang yang

ingin mendapatkan kedudukan dan pangkat. Melalui pendidikan

inilah seseorang mendapatkan keinginan tersebut.

d. Menyiapkan Seseorang kepada Fungsi/Peranan Pekerjaan di

Masyarakat

Dalam kehidupan di masyarakat setiap individu tentu mempunyai

fungsi atau peranan yang berbeda-beda. Fungsi atau peranan itu

dapat dijalankan dengan baik jika individu itu dapat mengenal,

mengetahui, dan memahami peranan yang dimilikinya. Proses

pengenalan dan pemahaman terhadap berbagai peranan ini dilaku-

kan melalui lembaga pendidikan. Dengan demikian, lembaga

pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam upaya

seseorang memahami dan memerankan fungsinya di masyarakat.

Melalui lembaga pendidikan seseorang dapat memaksimalkan

peranan yang dimilikinya dalam kehidupan sosial. Misalnya,

keterampilan khusus yang diperoleh di lembaga pendidikan.

e. Membantu Penyesuaian Diri dan Mengembangkan Hubungan

Sosial

Setiap individu akan melakukan penyesuaian diri dan melakukan

hubungan sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak

dapat dimungkiri untuk melakukan semua itu tidaklah mudah.

Oleh karena itu, dibentuklah lembaga pendidikan. Melalui proses

pendidikan seseorang akan lebih mudah melakukan penyesuaian

diri dalam hubungan sosial di masyarakat. Dengan mudahnya

seseorang melakukan penyesuaian diri akan membantu upaya

memenuhi kebutuhan dalam masyarakat sosial. Misalnya, orang

yang memiliki tingkat pendidikan tinggi tentu akan mudah

menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya.

f.

Menyajikan Landasan Penilaian dan Pemahaman Status

Melalui lembaga pendidikan seseorang diajarkan untuk

memahami status orang lain. Dengan begitu, seorang individu

dapat menilai dan memahami subjek yang dihadapi, misalnya

Sumber:

kimia.upi.edu

Gambar 3.14

Melalu pranata pendidikan diajarkan untuk

melakukan penelitian guna menciptakan

teknologi baru.

Horton dan Hunt menge-

mukakan bahwa lembaga

pendidikan mempunyai dua

fungsi utama, yaitu:

1. Fungsi manifes ada-

lah mempersiapkan

anggota masyarakat

untuk mencari nafkah,

mengembangkan pro-

fesi seseorang, serta

menanamkan kete-

rampilan di masya-

rakat.

2. Fungsi laten atau ter-

sembunyi. Fungsi ini

bertujuan untuk mena-

namkan pengetahuan

dan keterampilan

seperti masalah ke-

hidupan remaja,

pengendalian sosial,

dan penyimpangan

sosial.

65

Lembaga Sosial

pelajar, guru, dokter, pedagang, atau mahasiswa sehingga dalam

pergaulan sosial, individu dapat menempatkan posisinya sesuai

dengan status dan kedudukannya dalam masyarakat serta mampu

memperlakukan orang lain sesuai dengan status dan peranannya.

Melalui pembahasan pada bab ini, kamu telah mengetahui sekaligus

memahami tentang lembaga sosial. Apa itu lembaga sosial, bagaimana

tipe-tipenya, bahkan kamu telah memahami peran dan fungsi dari setiap

lembaga sosial yang ada. Seperti, lembaga keluarga, agama, pendidikan,

politik, dan ekonomi. Nah, tugasmu sekarang, cobalah menguak kegiatan

dari lembaga-lembaga sosial tersebut secara keseluruhan. Kamu dapat

melakukan pengamatan, wawancara, telaah media massa, atau telaah

pustaka untuk membantu mengerjakan tugas ini. Tulislah hasilnya secara

ringkas dan mudah dipahami. Selanjutnya, ceritakan hasilnya di depan kelas!

Selamat bekerja.

Pada dasarnya, setiap manusia tidak pernah lepas dari aturan-aturan

yang mengikatnya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap perilaku

manusia dibatasi dengan aturan sosial yang dinamakan norma. Sekumpulan

norma-norma inilah dalam sosiologi dinamakan lembaga sosial. Menurut

Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma-norma yang

berkisar pada kebutuhan pokok dalam masyarakat. Keberadaan lembaga

sosial pun disesuaikan dengan perkembangan masyarakat.

Untuk mendalami lebih lanjut materi ini, salin dan lengkapilah beberapa

pengertian di bawah ini ke dalam buku catatanmu dengan menggunakan

beragam sumber pustaka.

1. Fungsi lembaga sosial dalam masyarakat:

a. . . . .

b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk

mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku anggotanya.

2. Klasifikasi lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin:

a. Berdasarkan perkembangannya.

b. Berdasarkan sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat.

c. Berdasarkan penerimaan masyarakat.

d. . . . .

e. . . . .

3. Fungsi lembaga keluarga:

a. Fungsi pengaturan hubungan biologis dan reproduksi.

b. Fungsi ekonomi.

c. Fungsi edukatif dan pengawasan sosial.

d. Fungsi sosialisasi.

e. . . . .

f. . . . .

g. . . . .

SOSIOLOGI Kelas XII

66

4. Fungsi lembaga ekonomi:

a. Pengaturan produksi barang dan jasa.

b. . . . .

c. . . . .

5. Fungsi lembaga politik:

a. Menginstitusikan norma lewat peraturan perundang-undangan.

b. Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui.

c. Menyelesaikan konflik yang terjadi.

d. . . . .

e. . . . .

6. Fungsi lembaga agama:

a. Sebagai dorongan untuk merumuskan identitas moral.

b. . . . .

c. . . . .

7. Fungsi lembaga pendidikan:

a. Perantara proses pewarisan kebudayaan.

b. Tempat melakukan penelitian.

c. Menyiapkan seseorang dalam peranan sosial yang dikehendaki.

d. . . . .

e. . . . .

f. . . . .

A.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Jelaskan proses terbentuknya lembaga sosial!

2. Sebutkan syarat-syarat terbentuknya lembaga sosial menurut

Koentjaraningrat!

3. Jelaskan perbedaan antara

sanctioned institutions

dengan

unsanctioned institutions

!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lembaga keluarga!

5. Jelaskan fungsi lembaga ekonomi dalam kehidupan masya-

rakat!

6. Jelaskan apa hubungan lembaga politik dengan kekuasaan!

7. Sebut dan jelaskan peran dan fungsi lembaga pendidikan!

8. Fungsi lembaga agama antara lain dapat berupa penafsiran

tentang keberadaan manusia. Apa maksud pernyataan

tersebut?

9. Jelaskan pengertian institusionalisasi atau pelembagaan!

10. Sebutkan syarat terlembaganya suatu norma!

67

Lembaga Sosial

B.

Belajar dari masalah.

1.

Persaingan Kandidat Ketum PBR Memanas

Persaingan antarkandidat ketua umum PBR periode 2006–

2011 semakin memanas memasuki hari kedua pelaksanaan

muktamar islah Partai Bintang Reformasi (PBR), di Hotel Ina

Grand Bali Beach, Bali, tepatnya hari Minggu, tanggal

23 April 2006.

Kubu-kubu kandidat yang akan bersaing di muktamar itu

semakin intensif berkonsolidasi menggalang dukungan DPW.

Beragam spanduk dan poster kandidat tampak ”menghijau-

kan”, tidak saja arena muktamar tetapi juga jalan-jalan raya

dari bandara Ngurah Rai menuju Hotel Ina Grand Bali Beach.

Selain itu, perang pesan singkat SMS antartim sukses

kandidat juga banyak beredar di kalangan muktamirin.

Sejumlah isu yang bertebaran di sms-sms peserta muktamar

itu di antaranya Bursah Zarnubi yang telah ditarik dari

keanggotaan di panitia anggaran DPR karena diduga terlibat

praktik percaloan di DPR.

Kandidat lainnya, Zaenal Maarif, diisukan menerima dana

bantuan operasional muktamar yang ujungnya diperkirakan

akan menurunkan simpati peserta muktamar.

Selain itu, strategi penggalangan suara melalui tata tertib

pemilihan pun dilakukan masing-masing kubu untuk

memenangkan kandidat yang dijagokannya. Menurut

Antara

,

panitia pengarah (SC) muktamar mengakui ketatnya

persaingan di antara para kandidat dan diakui banyak

kampanye negatif yang dilakukan tim-tim sukses kandidat.

Sumber:

www.kompas.com

Inilah suasana dalam dunia perpolitikan. Hingga tidak jarang

banyak orang mengatakan bahwa ”politik itu kotor”. Jika kamu

cermati, adakah nuansa kekuasaan yang tercermin dalam

peristiwa tersebut? Selanjutnya apa solusi yang kamu

tawarkan terhadap pernyataan bahwa politik tidak dapat

dipisahkan dengan kekuasaan bahkan politik identik dengan

kekuasaan?

2.

Semakin meningkatnya kebutuhan hidup dalam keluarga

mengharuskan sepasang suami istri bekerja mengejar karier.

Waktu untuk keluarga menjadi berkurang tersita oleh

pekerjaan, belum lagi pekerjaan mengharuskan mereka untuk

lembur. Akhirnya, banyak hal yang menjadi tanggung jawab

orang tua terhadap anak diambil alih oleh pembantu rumah

tangga.

Selain itu, kurangnya perhatian dan dukungan kasih

sayang dari orang tua menimbulkan masalah baru bagi

keluarga. Terlebih kehidupan keluarga yang kering, terpecah-

pecah, serta tidak harmonis menjadikan anak-anak tidak

kerasan tinggal di rumah. Akibatnya, anak mencari keten-

teraman di luar yang notabene berdampak negatif dalam

perkembangan anak.

SOSIOLOGI Kelas XII

68

Dengan membaca uraian tersebut, tampak jelas pentingnya

keluarga dalam perkembangan diri anak. Kaji dan analisislah

uraian di atas dengan menjawab pertanyaan di bawah ini.

a. Bagaimanakah pendapatmu melihat fenomena di atas?

b. Dari uraian di atas, temukan kegagalan peran dan fungsi

keluarga!

c. Berdasarkan kasus di atas, apa akibatnya jika lembaga

keluarga gagal menjalankan peran dan fungsinya?

d. Berikan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah

tersebut!

e. Jika kamu berada dalam lembaga keluarga tersebut

bagaimana kamu bersikap dan berperilaku?

Keberadaan kita sebagai manusia dibatasi oleh aturan-aturan sosial. Oleh

karenanya, kita tidak bisa bersikap dan berperilaku sesuai dengan keinginan

kita sendiri. Sekumpulan aturan-aturan itulah yang dinamakan lembaga

sosial. Keberadaan lembaga sosial berasal dari norma yang mengalami

institusionalisasi. Melalui materi inilah setidaknya kita dapat menyadari

keberadaan lembaga-lembaga sosial yang ada di masyarakat serta

mengetahui peran dan fungsi dari setiap lembaga tersebut. Dengan begitu,

kita dapat memanfaatkan lembaga-lembaga sosial untuk membantu kita

dalam memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, dengan bermodalkan wawasan

dan pengetahuan ini kita dapat mengkritisi bagaimana peran kerja setiap

lembaga-lembaga sosial saat ini demi kemajuan bangsa.

69

Latihan Ulangan Semester

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Pergantian kekuasaan dari rezim Orde

Baru yang represif kepada penguasa

Orde Reformasi yang demokratis me-

rupakan contoh kejadian . . . sosial.

a. mobilitas

d. diferensiasi

b. interaksi

e. stratifikasi

c. perubahan

2. Perubahan sosial yang menyangkut

sistem nilai-nilai, sikap, serta norma-

norma yang berlaku di dalam masyarakat

termasuk perubahan sosial segi . . . .

a. moral

d. struktural

b. aspektual

e. kultural

c. spasial

3. Untuk mengendalikan populasi pen-

duduk di wilayahnya, seorang camat

tidak henti-hentinya mengampanyekan

program keluarga berencana. Namun,

sudah lima tahun berjalan, populasi

penduduk tidak juga terkendali. Pada

tahun keenam terjadi musibah banjir

besar yang menelan banyak korban jiwa.

Pada pencacahan penduduk tahun itu

terlihat jika jumlah penduduk menurun

mendekati jumlah ideal. Secara tidak

sengaja, upaya pengendalian penduduk

bertambah maju, peristiwa ini termasuk

. . . .

a.

planned progress

b.

unplanned progress

c.

regress

d.

unlimited progress

e.

limited progress

4.

Pemerintah sedang menggalakkan ke-

majuan industri terutama dengan pem-

berian kredit lunak bagi para pengusaha

kecil dan menengah agar bisa memacu

ekspor.

Upaya memajukan sektor industri dari

pemerintah tersebut termasuk perubah-

an yang bersifat . . . .

a.

employment force

b.

planned regress

c.

planned progress

d.

unplanned progress

e.

unemployment force

5.

Akibat ketidakpuasan hasil referendum

pada bulan Agustus 1998 di bumi Lorosae

(Timor Timur) terjadi pertentangan luar

biasa yang berakibat banyaknya rumah

hangus, harta benda musnah, serta

ratusan ribu manusia mengungsi. Yang

menandai pergantian sistem sosial di bumi

Lorosae tersebut yaitu yang semula

masih menjadi bagian Indonesia sehingga

bahasa, pergaulan, mata uang, sistem

pemerintahannya sama dengan daerah

lain di Indonesia. Kemudian berganti

menjadi baru semua.

Gambaran ini merupakan contoh gerak

perubahan sosial secara . . . .

a.

regress

d.

evolutif

b. terencana

e.

revolutif

c.

progress

6. Di bawah ini faktor yang menyebabkan

adanya perubahan sosial karena ber-

tambah atau berkurangnya penduduk,

kecuali

. . . .

a. migrasi

b. penemuan alat kontrasepsi

c. transmigrasi

d. natalitas penduduk

e. keberhasilan program KB

7.

Sejak tanggal 1 Januari 2001, kebijakan

tentang otonomi daerah (otda) mulai

diberlakukan. Sebelum otda diberlakukan

banyak daerah yang terbiasa dengan

menggantungkan segenap kebutuhan dan

pengelolaan daerahnya dari pusat. Namun,

setelah otda diberlakukan, banyak daerah

yang mengalami kebingungan dan sedikit

guncangan.

Hal ini menunjukkan bahwa perubahan

sosial hampir selalu menciptakan . . . .

a.

equilibrium

d.

equiality

b.

conformity

e.

equity

c.

disequilibrium

SOSIOLOGI Kelas XII

70

8. Perhatikan pernyataan-pernyataan

berikut ini!

1) Kontak dengan budaya lain.

2) Sistem pendidikan formal yang

maju.

3) Adat atau kebiasaan yang telah

merasuk dalam masyarakat.

4) Orientasi ke depan.

5) Sikap masyarakat yang tradisional.

Manakah dari pernyataan-pernyataan di

atas yang termasuk faktor pendorong

perubahan sosial . . . .

a. 1), 2), dan 4)

d. 3), 4), dan 5)

b. 1), 2), dan 5)

e. 1), 2), dan 3)

c. 2), 4), dan 5)

9.

Konsekuensi dari suatu perubahan dalam

masyarakat, antara lain terjadinya

pergolakan daerah, aksi protes,

demonstrasi marak, kenakalan remaja,

kriminalitas, dan sebagainya.

Kejadian tersebut di atas merupakan

proses . . . .

a. difusi

d. disintegrasi

b. sosial

e. revolusi

c. budaya

10. Merosotnya nilai moral etika dan tata

krama di kalangan remaja merupakan

dampak pembangunan yang disebut . . . .

a. konservasi

b. individualisasi

c. pola konsumsi

d. degenerasi

e. dekadensi

11. Istilah negara dunia ke-3 ditujukan ke-

pada negara yang secara ekonomis masih

dalam kondisi sebagai berikut . . .

a. Angka pengangguran yang cukup

tinggi.

b. Tidak disiplin.

c. Mampu berswasembada tanpa ban-

tuan luar negeri.

d. Tingkat kematian yang rendah.

e. Banyaknya penduduk yang berusia

produktif.

12. Contoh situasi yang menandai terjadinya

disintegrasi sosial sebagai akibat

perubahan sosial antara lain . . . .

a. solidaritas kelompok meningkat

b. masyarakat kurang mematuhi norma

yang berlaku

c. meningkatnya wibawa aparat

d. sanksi berfungsi efektif

e. timbul kebersamaan dalam masya-

rakat

13. Pergolakan daerah di Indonesia dapat

digolongkan sebagai gerakan separatis

apabila bertujuan untuk . . . .

a. memisahkan diri dari Indonesia

b. menentukan kebijakan pembangun-

an

c. menuntut otonomi luas

d. mempertahankan wilayah

e. memiliki kepala daerah

14. Salah satu proses disintegrasi sebagai

akibat perubahan sosial adalah aksi

sosial, maksudnya . . . .

a. suatu bentuk kontrol sosial yang

menuju ke arah perbaikan dan

kemajuan

b. gejala sosial yang pada mulanya

merupakan ide sekelompok kecil

orang

c. suatu bentuk kontrol sosial yang

menuju ke arah kerusakan dan

kerugian

d. pergolakan massa sebagai perwujud-

an rasa tidak puas terhadap kejadian

dalam masyarakat

e. peristiwa disintegrasi yang me-

nyangkut keamanan

15. Perhatikan hal-hal berikut!

1) Memaksakan kehendak kepada

orang lain.

2) Melakukan revolusi damai.

3) Membentuk negara dalam negara.

4) Hanya mengakui ideologi sendiri.

Dari empat kategori di atas yang merupa-

kan kategori separatisme adalah . . . .

a. 1) dan 2)

d. 2) dan 4)

b. 1) dan 3)

e. 3) dan 4)

c. 1) dan 4)

16. Berikut ini yang tidak termasuk difinisi

lembaga sosial adalah . . . .

a. suatu sistem norma untuk mencapai

suatu tujuan yang dianggap penting

oleh masyarakat

b. himpunan norma-norma penting

c. gambaran struktur sosial masyarakat

71

Latihan Ulangan Semester

d. semua norma yang mengatur ber-

bagai aktivitas dalam kehidupan

masyarakat

e. tradisi tertulis/tidak tertulis yang

merumuskan tujuan, tata tertib, dan

lain-lain di masyarakat

17. Proses terbentuknya suatu institusi atau

lembaga dinamakan . . . .

a. institusionalisasi

b. habitualisasi

c. sosialisasi

d. internalisasi

e. tipifikasi

18. Pernyataan di bawah ini yang termasuk

ciri-ciri umum lembaga sosial adalah

. . . .

a. tidak adanya tujuan yang dicapai

b. memiliki anggota

c. memiliki lambang-lambang atau

simbol-simbol

d. memiliki bangunan untuk pusat

informasi

e. memiliki kekuasaan untuk bertindak

19. Salah satu contoh fungsi lembaga

keluarga yang paling asasi dan tidak ter-

gantikan oleh lembaga sosial lainnya

adalah . . . .

a. mendidik anak

b. mengawasi anak

c. sosialisasi anak

d. melanjutkan keturunan

e. memenuhi kebutuhan pokok

20. Fungsi keluarga bagi perkembangan

kepribadian anak yang berkaitan dengan

rasa aman anggota keluarga adalah . . . .

a. kehangatan hubungan antaranggota

b. transmisi budaya leluhur

c. pemenuhan kebutuhan biologis

d. pemenuhan kebutuhan ekonomi

e. wadah sosialisasi primer

21. Lembaga ekonomi mempunyai fungsi

bagi kehidupan masyarakat yaitu . . . .

a. menyelenggarakan kepentingan

bersama

b. menghasilkan tenaga kerja yang

kreatif

c. mendistribusikan barang dan jasa

d. melaksanakan kesejahteraan umum

e. mengatur produksi, distribusi, dan

konsumsi

22. Lembaga ekonomi yang berkaitan dengan

fungsi pembagian barang hasil produksi

adalah . . . .

a. ekonomi pasar d.

perkreditan

b. distribusi

e.

konsumsi

c. perdagangan

23. Lembaga politik terdapat pada negara

demokrasi berfungsi untuk . . . .

a. memilih pemimpin yang bersih dan

berwibawa

b. melaksanakan pembangunan ma-

syarakat

c. mengatur kedaulatan atas nama

rakyat

d. menjaga ketertiban masyarakat

e. menyelesaikan konflik sosial

24. Di Indonesia lembaga politik yang

bertugas mengatur norma hukum per-

undang-undangan adalah . . . .

a. Mahkamah Agung

b. Dewan Pertimbangan Agung

c. Dewan Pemeriksa Keuangan

d. Dewan Perwakilan Rakyat

e. Badan Intelijen Nasional

25. Contoh fungsi penting dari lembaga

politik atau pemerintahan adalah . . . .

a. mengatur hubungan bilateral

b. meningkatkan mutu pendidikan

nasionalnya

c. memelihara ketertiban dan melin-

dungi masyarakat

d. mendekatkan hubungan antara

manusia dengan kekuasaan

e. mengatur pemenuhan kebutuhan

ekonomi rakyat

26. Perhatikan beberapa fungsi pendidikan

berikut ini!

1) Memberikan bekal untuk mencari

nafkah.

2) Mengajarkan kebudayaan nasional.

3) Mengembangkan saling pengertian

antarbangsa.

4) Mengembangkan bakat individu

secara optimal.

5) Memberantas kebodohan dan keter-

belakangan.

Manakah dari pernyataan di atas yang

mampu mewujudkan integrasi nasional?

a. 1) dan 2)

d. 2) dan 4)

b. 1) dan 3)

e. 4) dan 5)

c. 2) dan 3)

SOSIOLOGI Kelas XII

72

27. Salah satu peran lembaga pendidikan

bagi peningkatan sumber daya pem-

bangunan masyarakat adalah . . . .

a. membangun fasilitas belajar meng-

ajar yang baik dan memadai

b. mengembangkan dan melakukan

inovasi pendidikan nasional

c. menetapkan kemampuan dasar bagi

sekolah negeri swasta

d. mewariskan kebudayaan lama ke-

pada generasi berikutnya

e. menyiapkan generasi baru yang

bertakwa dan berpengetahuan

28. Fungsi pokok lembaga agama bagi pe-

meluknya dalam menentukan pilihan

jalan hidup adalah . . . .

a. tuntunan hidup bermasyarakat di

dunia

b. pedoman berperilaku yang bersifat

formal

c. menjadi pembenar tindakan manusia

d. memberi arah tujuan hidup manusia

e. sumber kebenaran yang bersifat

mutlak

29. Manakah dari pernyataan berikut ini

yang

tidak

menunjukkan pentingnya

agama bagi eksistensi manusia?

a. Masalah hidup yang dihadapi

manusia ada yang dapat diatasi

dengan akal, ada yang tidak.

b. agama bisa mengatasi kekurang-

mampuan manusia dalam mengatasi

masalah

c. agama mengajarkan manusia untuk

berani menghadapi masalah

d. agama mengajarkan kepada manusia

untuk berusaha dan berdoa

e. manusia mampu memecahkan se-

tiap persoalan yang dihadapi

30. Salat bagi umat Islam, kebaktian bagi

umat Kristen, dan sembahyang di pura

bagi umat Hindu Bali. Dari kenyataan

tersebut, dapat disimpulkan bahwa

dalam agama terdapat unsur . . . .

a. tujuan keagamaan

b. umat beragama

c. kepercayaan agama

d. praktik keagamaan

e. simbol keagamaan

B.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Jelaskan mengapa sikap menghargai

hasil karya seseorang mampu men-

dorong munculnya perubahan sosial!

2. Sebutkan faktor-faktor yang mendorong

individu untuk mencari penemuan

baru!

3. Apa akibat terjadinya disintegrasi?

4. Sebutkan fungsi lembaga sosial!

5. Apa yang dimaksud jasa dalam kegiatan

produksi?

6. Terdapat beberapa fungsi lembaga

politik dalam suatu negara. Sebutkan

fungsi-fungsi tersebut!

7. Jelaskan fungsi lembaga pendidikan

sebagai sarana untuk membantu pe-

nyesuaian diri dan mengembangkan

hubungan sosial!

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan

simbol keagamaan! Berikan contohnya!

9. Jelaskan pengertian lembaga agama!

10. Jelaskan perbedaan antara

Restricted

Institution

dengan

General Institution!