Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme
Bahasa Indonesia · Bab 3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme
Endah

24/08/2021 16:01:07

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

3

Kobarkan Terus

Rasa Nasionalisme

A. Membacakan Teks Perangkat Upacara

B.

Menulis Surat Pribadi

C. Menulis Kembali dengan Bahasa Sendiri Dongeng

yang Pernah Dibaca atau Didengar

50

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Upacara bendera tiap hari Senin adalah salah satu kegiatan yang digunakan oleh

sekolah untuk mengobarkan semangat nasionalisme. Mampu membacakan teks

perangkat upacara dengan lantang, jelas, intonasi tepat, ekspresi sesuai, lancar,

tanpa ada kesalahan sedikit pun tentu menjadi dambaan kamu bukan? Hal itu

terjadi karena menjadi petugas upacara mirip seperti seorang bintang pujaan,

yang segala gerak-geriknya dilihat dan diperhatikan banyak orang. Agar dapat

menjadi pembaca teks perangkat upacara yang handal, pada pembelajaran

ini kamu akan belajar membacakan beragam teks perangkat upacara. Pada

pembelajaran ini kamu juga akan belajar menulis surat pribadi untuk berbagai

keperluan dengan menggunakan kalimat efektif dan ragam bahasa yang sesuai.

Keterampilanmu dalam menulis juga akan kamu asah dengan menulis kembali

dongeng yang pernah kamu baca.

A. Membacakan Teks Perangkat Upacara

Kamu tentu sering melaksanakan kegiatan upacara. Dalam kegiatan upacara tersebut, ada

beberapa perangkat upacara yang harus dibacakan, antara lain: Teks Pembukaan UUD 1945; Teks

Pancasila; dan doa. Teks perangkat upacara tersebut harus dibaca dengan menggunakan kaidah yang

baku. Agar kamu dapat membacakan teks perangkat upacara dengan baik, kamu akan melaksanakan

aktivitas berikut: (1) membacakan teks Pembukaan UUD 1945 dan Teks Pancasila, (2) menilai

kemampuan membacakan teks Pembukaan UUD 1945 dan Teks Pancasila, (3) mengamati contoh

pembacaan doa, (4) menandai jeda pembacaan doa, dan (5) praktik membacakan doa.

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

51

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

1.

Membacakan Teks Pembukaan UUD 1945 dan Teks Pancasila

Teks Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila harus dibaca dengan suara lantang,

tegas, dan khidmat.

Kegiatan

Lakukanlah kegiatan berikut!

a.

Berpasanganlah dengan temanmu!

b.

Bacalah dengan seksama teks Pembukaan UUD 1945 dan teks Pancasila!

c.

Berilah tanda jeda pembacaan pada teks Pembukaan UUD 1945 dan teks Pancasila!

Tanda jeda:

/ : ambil napas

// : berhenti sebentar

___ : kata dibaca dengan mendapatkan penekanan khusus

d.

Berlatihlah bergantian dengan pasanganmu untuk membacakan teks Pembukaan UUD

1945 dan teks Pancasila dengan suara yang keras, lafal yang tepat dan jelas, serta

intonasi yang sesuai!

e.

Berikan komentar kepada pasanganmu terkait dengan pembacaan teks tersebut dengan

menggunakan pedoman penilaian yang telah disediakan!

Teks 1: Pembukaan UUD 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka

penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan

perikeadilan.

Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia

dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan

Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur

supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara

Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan

beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

52

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Teks 2: Pancasila

PANCASILA

1.

Ketuhanan Yang Maha Esa

2.

Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.

Persatuan Indonesia

4.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan

perwakilan

5.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2.

Menilai Kemampuan Membacakan Teks Pembukaan UUD 1945 dan

Teks Pancasila

Nilailah kemampuan pasanganmu dalam membacakan teks Pembukaan UUD

1945 dan Teks Pancasila dengan menggunakan rubrik atau kriteria penilaian berikut!

RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN

TEKS PEMBUKAAN UUD 1945 DAN TEKS PANCASILA

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.

No.

Aspek

Indikator

Ya

Tidak

1.

Intonasi dan

pemenggalan

Apakah pengaturan jeda, tinggi ren-

dahnya nada, keras lunaknya suara, dan

cepat lambatnya pembacaan memu-

dahkan pendengar untuk memahami

isi teks Pembukaan UUD 1945?

2.

Lafal

Apakah setiap kata diucapkan secara

jelas dan tepat?

3.

Kelancaran

Apakah teks Pembukaan UUD 1945

dibaca secara lancar?

4.

Pernafasan

Apakah pembaca dapat mengatur napas

secara rapi/tidak terengah-engah?

53

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

3.

Mengamati Contoh Pembacaan Doa

Setelah kamu berlatih membacakan teks Pembukaan UUD 1945 dan Teks

Pancasila, kini tiba saatnya kamu berlatih membacakan doa. Namun, sebelum kamu

berlatih membaca doa, cobalah kamu amati contoh pembacaan doa yang ditayangkan

lewat TV atau VCD yang disediakan Bapak/Ibu gurumu, atau dibacakan oleh salah

seorang temanmu, agar kamu dapat membacakan doa secara khidmat dan penuh

penghayatan!

Kegiatan

Lakukan kegiatan berikut!

1.

Bentuklah beberapa kelompok!

2.

Saksikan tayangan VCD sebagai contoh cara membacakan doa dengan penuh

penghayatan!

3.

Temukan cara membacakan doa yang baik dan benar berdasarkan tayangan

tersebut!

4.

Kemukakan temuanmu dalam diskusi kelas!

Setelah kamu mengamati contoh pembacaan doa, simpulan apa yang kamu

peroleh berkaitan dengan pembacaan doa? Apakah hati kamu bergetar, tergerak,

terharu, terusik, ketika kamu mendengarkan doa tadi? Persiapan apa yang perlu

dilakukan agar kamu dapat membacakan doa yang bisa membuat orang lain bergetar

dan terharu?

4.

Menandai Jeda Pembacaan Teks Doa

Tahap awal sebelum mulai membacakan teks doa adalah membubuhkan tanda

jeda pada teks yang hendak dibaca.

54

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Contoh pemberian tanda jeda

A’uudzubillaahi minasyaithoonir-rojiim./

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim./

Ya, Allah...../

Kami siswa-siswi,/ para guru dan karyawan SMP......./telah selesai melaksanakan kegiatan

upacara.// Di penutupan kegiatan upacara ini/ kami bermohon kepada-Mu/

Engkau maha pemurah kepada mereka yang menghadap-Mu/

Inilah kami,/ ya Illahi/

Bersimpuh di pintu keagungan-Mu/

Hamdasy-syaakiriin /hamdan-naa’imiin hamday-yuwaa

fi

i ni’mahuu,/ wayukaa

fi

i maziidahuu yaa

robbana lakal hamdu/ kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa’adhiimi sulthoonik.//

Yaa... Allaahu yaa... ghoffaaru,/

Ampunilah semua dosa kami,/ dosa kedua orang tua kami,/ dosa guru-guru kami /dan

dosa teman-teman kami.// Bimbinglah kami dalam naungan ridhoMu /dan jauhkan kami

dari godaan setan yang menyesatkan.//

Yaa allaahu yaa ‘aalimu,/

Tambahkan ilmu kami/ dan mudahkanlah kami untuk mengerti/

Kami berlindung kepadaMu/ dari ilmu yang tidak bermanfaat, /hati yang tidak khusyuk,/

amal yang tidak terangkat/ dan do’a yang tidak diterima.//

Yaa Allaahu yaa rohmah,/

Hiasilah perilaku kami dengan akhlakul karimah/ dan lindungilah kami dari akhlakul

mazmumah dan dari su’ul khotimah.//

Allaahumma innii a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’,/ waqolbin laa yakhsya’, /wa’amalin laa yarfa’,

/wada’watin laa yusta jabalahu.//

Allaahumma innii a’uudzubika min mukarotil ahlaq wal-ahwaa’ wal adwaa’./

Allaahumma inni a’uudzubika min jahdil balaa’,/ wadarkisy-syaqoo’ wasuu’il qodloo’

wasyamaatatil a’daa’.//

Robbanaa aatinaa

fi

ddunyaa hasanah,/ wa

fi

l-aakhiroti hasanah/ waqinaa adzaabannaar./

Walhamdu lillaahi robbil aalamiin.//

5.

Praktik Membacakan Doa

Membacakan doa secara khidmat dan penuh penghayatan perlu latihan secara

intensif. Untuk itu, lakukanlah kegiatan berikut!

a.

Tetaplah berpasangan dengan teman sebangkumu!

b.

Berlatihlah membacakan teks doa yang telah ditandai jeda pembacaannya!

c.

Mintalah temanmu untuk menilai kemampuanmu membacakan teks doa dengan

menggunakan kriteria berikut!

55

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN DOA

6.

Membacakan Teks Perangkat Upacara

Setelah kamu melaksanakan latihan membacakan teks perangkat upacara,

laksanakan kegiatan membacakan teks perangkat upacara dengan prosedur berikut!

a.

Bentuklah beberapa kelompok!

b.

Tiap kelompok beranggotakan 4 orang.

c.

Anggota kelompok berperan sebagai:

Pembawa acara

Pemimpin upacara (membacakan Teks Pancasila)

Pembaca teks pembukaan UUD 1945

Pembaca doa

d.

Yang menjadi juri dalam lomba ini adalah 2 kelompok lain di luar kelompok yang

tampil dan Bapak/Ibu gurumu.

Untuk menambah wawasanmu terkait dengan pembacaan teks perangkat

upacara, bacalah informasi berikut!

Dalam kegiatan yang telah kamu laksanakan tadi, ada beberapa istilah yang perlu kamu pahami

maknanya. Cocokkan pemahamanmu tentang istilah-istilah tersebut dengan info singkat berikut

ini!

a.

Jeda, yaitu hentian sebentar dalam ujaran yang biasanya menandai satu kesatuan makna.

b.

Intonasi adalah tinggi rendahnya nada.

c.

Irama adalah panjang pendek dan cepat lambatnya bunyi agar tercipta alunan yang

berimbang.

d.

Lafal, yaitu pengucapan bunyi bahasa (kata).

No.

Aspek

Indikator

Ya

Tidak

1.

Intonasi dan

pemenggalan

Apakah pengaturan jeda, tinggi rendahnya

nada, keras lunaknya suara, dan cepat

lambatnya pembacaan memudahkan

pendengar untuk memahami isi doa yang

dibaca?

2.

Lafal

Apakah setiap kata diucapkan secara jelas

dan tepat?

3.

Kelancaran

Apakah doa dibaca secara lancar?

4.

Penghayatan

Apakah doa dibaca dengan penuh

penghayatan, sehingga pendengar ikut

hanyut dan merasakan apa yang dibaca?

5.

ekspresi

Apakah ekspresi mencerminkan bahwa

pembaca membaca secara khidmat?

56

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Surat 1

Jepara, 21 Januari 1901

Untuk Ny. Abendanon

Sore tadi kami ke pantai dengan Nyonya Gongrijp*), kami mandi di laut. Laut rasa hening dan

warnanya sama rata, saya duduk di atas batu karang, kaki terjuntai ke dalam air, mata memandang

jauh ke kaki langit. Aduhai indah dan jelitanya bumi ini riang senang, rasa terima kasih dan damai

meresap ke dalam hati saya. Belum pernah alam kami pergi, sebelum diberikannya kami hiburan

hati, apabila kami datang minta dihiburkannya.

e.

Ekspresi adalah ungkapan maksud atau perasaan yang ditunjukkan oleh gerak tubuh,

pandangan mata, dan raut muka (sedih, gembira, khidmad, bersemangat, dll.).

f.

Pembaca harus tahu kapan ia harus mengucapkan suatu kata atau kalimat dengan keras

atau lemah, dengan nada tingi atau rendah, dibaca cepat atau perlahan-lahan.

g.

Ekspresi yang tepat akan mendukung pembacaan dan tentu saja akan mendukung poses

pemahaman pendengar/pemirsa. Ekspresi yang kamu ciptakan adalah ekspresi yang

sesuai dengan tuntutan isi naskah.

h.

Ekspresi yang kamu ciptakan harus kelihatan wajar, tidak dibuat-buat. Ekspresi yang dibuat-

buat akan kelihatan kaku dan tidak menarik. Ekpsresi yang kamu ciptakan harus bersifat

spontan, bukan dipikir-pikir terlebih dahulu. Ekspresi yang diciptakan harus benar-benar

mewakili maksud yang hendak disampaikan, misalnya kamu harus mengeluarkan air mata

kalau memang air mata itu benar-benar mendukung maksud yang hendak disampaikan.

B. Menulis Surat Pribadi

Surat-surat itulah yang memperkuat imannya dan surat-surat itulah tempat ia mencurahkan cita-

citanya, penanggungan, dan perjuangannya. Surat-surat itulah yang menghidupkan hatinya” (Pane,

1987). Itulah kutipan ungkapan R.A Kartini tentang pentingnya surat yang beliau kirimkan kepada para

sahabatnya. Nah, apakah kamu pernah berkirim surat kepada teman, orang tua, atau kepada Bapak/

Ibu gurumu? Agar kamu dapat menulis surat dengan memperhatikan etika penulisan surat, kamu akan

melaksanakan aktivitas berikut: (1) mendiskusikan ciri surat pribadi, (2) menemukan aspek-aspek yang

harus ditulis dalam surat pribadi, (3) menulis surat pribadi, dan (4) menilai kemampuan menulis surat

pribadi.

1.

Mendiskusikan Ciri Surat Pribadi

Surat pribadi memiliki kekhasan dari segi isi, bahasa, dan tujuan penulisan.

Berikut ini ada beberapa contoh surat, diskusikan dengan teman sebangkumu manakah

yang dapat dikategorikan sebagai surat pribadi.

57

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

Surat 2

Pasuruan, 7 September 2008

Buat Kakakku Riska

di Wisma Bahagia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo Kakak, bagaimana kabar Kakak? Baik-baik saja kan? Fika, Ayah, Ibu, dan Adik juga baik.

Kak, Fika kangen sekali sama Kakak. Mudah-mudahan Kakak juga kangen sama Fika, he he...

Mana janji Kakak? Katanya Kakak mau ngasih buku bahasa Inggris buat latihan? Insya Allah

tanggal 14 Oktober nanti Fika sudah LEB (Latihan Evaluasi Bersama). Minggu kemarin Kakak

sudah diberi uang kan, sama Ibu? Manfaatkan dengan baik, jangan jajan saja! Oh iya Kak, kalau

bisa, beli buku bahasa Inggrisnya yang lengkap, harganya murah dan cocok. Soalnya kalau nggak

cocok, Fika kembalikan lagi lho! Pokoknya jangan sampai Kakak nggak bisa bayar uang kos bulan

ini, oke?!

Kalau pulang nanti, Kakak siapkan pertanyaan ya, buat aku. Tapi jangan sulit-sulit, dan kalau

boleh, Fika ingin memilih hadiah sendiri kalau bisa jawab. Nggak mahal kok. Fika cuma ingin punya

bolpoin

pink

dan ungu.

Sudah dulu ya, Kak. Yang rajin kalau kuliah. Jangan lupa sampaikan salamku kepada Kak

Nur.

Wassalammualaikum

Adikmu,

Ra

fi

ka

Telah lama dan telah banyak saya memikirkan perkara pendidikan, terutama dalam beberapa

waktu yang akhir ini, dan pendidikan itu saya pandang kewajiban yang mulia dan suci, sehingga saya

pandang suatu kejahatan, jika saya menyerahkan tenaga kepada usaha mendidik itu, sedangkan

saya belum mempunyai kecakapan yang penuh.

*) Istri Asisten-Residen yang menggantikan Tuan Ovink

(Pane, 1987)

Surat 3

REDAKSI YTH

SUBSIDI LPG UNTUK ORANG KAYA

Rencana pemerintah mengalihkan pemakai minyak tanah ke LPG, rasanya kurang bijaksana,

khususnya bagi rakyat kecil/miskin. Apakah semua rakyat miskin pemakai minyak tanah mampu

membeli kompor gas berikut tabung LPG yang harganya relatif tinggi, atau pemerintah sanggup

memberikan secara gratis dan adil kepada semua rakyat miskin?

58

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

c.

Salam pembuka

d. ...............................................

3.

Berlomba Menulis Surat Pribadi

Setelah kamu memahami karakteristik surat pribadi, berlatihlah menulis surat

pribadi dengan mengikuti kegiatan berikut ini!

Temuan Diskusi:

Yang dikategorikan surat pribadi adalah surat no. .........................

Alasan:

Surat yang ditulis oleh seseorang kepada seseorang yang lain (bukan lembaga)

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

2.

Menemukan Aspek-aspek yang Ditulis dalam Surat Pribadi

Berdasarkan contoh surat pribadi yang telah kamu baca tadi, lakukan kegiatan

berikut!

a.

Temukan aspek-aspek yang harus ditulis dalam surat pribadi!

b.

Kerjakan tugas ini secara berkelompok!

c.

Tukarkan hasil kerja kelompokmu dengan kelompok lain!

Contoh temuan

:

a.

Tanggal pengiriman surat

b.

Nama dan alamat yang dituju

Pemakai minyak tanah jumlahnya sangat besar, belum lagi ditambah pendistribusian LPG

(elpiji) belum siap. Apalagi bila terjadi dobel subsidi, yaitu bila LPG disubsidi maka yang menikmati

adalah masyarakat kelas menengah atas. Pengalihan bahan bakar minyak tanah menjadi LPG perlu

diteliti dan dikaji ulang.

Sebaiknya pemerintah mengkaji ulang tentang rencana semula, yaitu pemakaian briket

batu bara. Di samping harganya murah, cadangan briket batu bara cukup banyak di negeri sendiri.

Akhir-akhir ini di Jakarta, misalnya, sedah beredar briket batu bara untuk bahan bakar. Sekali

sulut langsung menyala, hanya dengan sebatang korek api, mudah dan praktis penggunaannya.

Harganya lebih ekonomis dan tidak kalah dengan minyak tanah.

Jacobus Utama

Kosambi Baru B5, Duri Kosambi, Jakarta

(Kompas Minggu, 17 September 2006)

59

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

Kegiatan

1.

Persiapkanlah kegiatan lomba menulis surat pribadi!

2.

Lomba ini wajib diikuti oleh semua siswa!

3.

Tulislah surat pribadi kepada gurumu waktu SD yang kamu sayangi!

4.

Isi surat menjelaskan saat ini kamu diterima di mana, disertai ucapan terima kasih

atas bimbingannya selama ini!

5.

Panjang surat tidak lebih dari satu halaman!

6.

Surat ditulis tangan secara rapi dan indah!

7.

Surat-surat dipajang di papan tempel yang telah disiapkan!

8.

Pajanglah surat-surat yang telah kamu tulis untuk dinilai para juri!

9.

Kirimkan surat yang telah dinilai kepada gurumu waktu SD!

4.

Menilai Kemampuan Menulis Surat Pribadi

Nilailah surat pribadi yang telah kamu pajang dengan menggunakan kriteria

berikut!

RUBRIK PENILAIAN

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI

No.

Aspek

Indikator

Ya

Tidak

1.

Kelengkapan

unsur surat

pribadi

Apakah unsur-unsur yang ditulis dalam

surat pribadi lengkap (memuat: tanggal

surat, alamat, salam pembuka, pembuka,

isi, penutup, salam penutup, dan

pengirim)?

2.

Kesesuaian isi

surat dengan

tujuan

Apakah isi surat sesuai dengan tujuan

penulisan surat?

3.

Kesesuaian

ragam

bahasa yang

digunakan

Apakah ragam bahasa yang digunakan

sesuai dengan konteks surat (surat untuk

orang tua, ragam bahasanya berbeda

dengan untuk teman)?

4.

Penggunaan

kalimat

Apakah kalimat surat jelas?

5.

Ejaan dan tanda

baca

Apakah tidak ada kesalahan ejaan dan

tanda baca?

60

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

5.

Menyunting Penggunaan Tanda Baca dalam Kalimat

Suntinglah penulisan ejaan dan tanda baca dalam surat yang kamu tulis dengan

terlebih dahulu menyunting contoh surat berikut ini!

Yth. Paman Winarno

Di Yogyakarta

Assalamualaikum Wr.wb.Puji syukur tiada terhingga selalu Nia panjatkan kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya Nia dan keluarga di

Malang selalu dalam keadaan sehat wala

fi

at. Mudah-mudahan keadaan paman sekeluarga

juga demikian.

Paman, Nia mewakili ayah dan ibu mohon maaf, belum bisa mengunjungi paman

setelah terjadinya musibah gempa yang meluluh lantakkan Yogyakarta. Bahagia tiada terkira

mendengar paman sekeluarga dalam keadaan selamat, meskipun keadaan rumah paman

agak sedikit retak-retak.

Paman, menurut rencana, liburan ini saya, ayah, dan ibu akan mengunjungi paman.

Rencananya kami akan naik kereta api Gajayana dari malang pukul 15.00. Kira-kira sampai

di Yogya pukul 01.00. Kalau paman tidak repot, kami minta dijemput di stasiun Yogya, ya

paman.

Paman, sekian dulu kabar dari Nia. Sampai ketemu di Yogya, ya paman. Salam untuk

bu lik Win yang cantik dan dik Wiwit yang manis.

Wassalam

Nia

Contoh penyuntingan

No.

Kalimat/klausa

yang salah

Jenis Kesalahan

Perbaikan

1.

Puji syukur tiada

terhingga selalu Nia

panjatkan k ehadirat

tuhan yang maha

esa.

• Penulisan kehadirat seha-

rusnya dipisah karena ke

sebagai kata depan.

• Penulisan ”tuhan yang

maha esa”, seharusnya

menggunakan huruf kapital.

• Penulisan maha esa, seha-

rusnya dirangkai karena

kata maha dirangkai dengan

kata dasar.

Puji syukur

tiada terhingga

selalu Nia

panjatkan ke

hadirat Tuhan

Yang Mahaesa.

2.

Dst.

61

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

C. Menulis Kembali dengan Bahasa Sendiri

Dongeng yang Pernah Dibaca atau Didengar

Dongeng adalah salah satu bentuk karya sastra berbentuk prosa. Dongeng memiliki unsur-

unsur intrinsik antara lain: tokoh, alur, latar, gaya bahasa, tema, dan pesan/nilai. Agar kamu dapat

menuliskembali dongeng dengan bahasamu sendiri dan kamu dapat mengungkapkan unsur-unsur

intrinsik dongeng, kamu akan melakukan aktivitas berikut: (1) membaca dongeng, (2) menulis

kembali isi dongeng yang dibaca, (3) menilai kemampuan menulis isi dongeng yang dibaca, dan (4)

menganalisis unsur intrinsik dongeng.

1.

Membaca Dongeng

Bacalah dongeng berikut!

Edelweiss

Peri Salju adalah peri yang paling cantik di seluruh dunia. Bertahun-tahun yang lalu, ia

tinggal di pegunungan tinggi yang disebut Pegunungan Alpen. Dalam sebuah gua besar, di

puncak pegunungan yang paling tinggi dan diselimuti salju abadi, di situlah istananya. Bagian

dalam istananya serba putih. Ruang utama berdinding kaca dan terbuat dari papan-papan es yang

dihaluskan. Satu bayangan akan terpantul ratusan kali, sehingga seolah-olah ada beratus-ratus

orang berdiri di sana, meskipun sesungguhnya hanya ada satu.

Suara-suara akan dipantulkan kembali oleh pilar-pilar yang membeku. Bergema, bersahut-

sahutan, ..... mengerikan.Para pendaki gunung dan gembala kambing yang tinggal di lembah, rela

mempertaruhkan nyawa untuk bisa melihat istana yang indah itu.Mereka yang beruntung dapat

mengagumi istana serba putih yang menakjubkan itu. Tapi mereka yang sial, akan bertemu muka

dengan peri salju sendiri.

Peri salju ini begitu cantik, sehingga siapa pun yang melihatnya akan jatuh cinta kepadanya.

Padahal, sebagai peri ia tak boleh menikah dengan manusia biasa.Hatinya terbuat dari es. Dingin,

beku. Dia tak peduli apakah mereka yang datang ke istananya itu mengaguminya atau tidak. Dia

suka sekali menyanyi. Suaranya merdu penuh pesona, bagaikan desah angin semilir di antara daun-

daun cemara.

Jika peri salju mulai bosan dengan orang-orang yang mengaguminya, dia akan memanggil

peri-peri karang gunung. Mereka akan muncul dari celah-celah karang dan mendorong para

pengagum itu hingga jatuh terguling-guling sepanjang lereng gunung yang curam.

62

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Pada suatu hari, seorang pemburu yang tampan dan perkasa mendaki gunung itu. Dia

mendengar suara merdu Peri Salju dihembus angin pegunungan. Dia tidak dapat menahan diri untuk

tidak mencari sumber suara yang mempesona itu. Siapa gerangan yang tinggal di puncak gunung

yang sunyi ini?

Akhirnya dia sampai ke istana salju dan bertemu muka dengan Peri Salju. Pemburu itu

langsung jatuh cinta, tapi karena merasa dirinya hina, dia tidak mau melahirkan perasaan. Pikirnya,

wanita secantik itu tak mungkin tertarik pada pemburu miskin seperti dia. Sikapnya ini berbeda

sekali dengan rayuan dan pujian yang biasa didengar oleh Peri Salju—karenanya dia justru tertarik

pada pemuda pemburu itu. Yah, ......Peri Salju telah jatuh cinta. Pemuda itu diizinkannya tinggal di

istananya.

Para peri karang gunung melihat apa yang terjadi. Mereka mara-marah. Ratu Salju tidak boleh

menikah dengan orang biasa. Mereka keluar dari celah-celah karang, menangkap si pemburu dan

melemparkannya ke lembah. Pemburu miskin sepantasnya menikah dengan gadis dusun. Setiap kali

pemburu itu berusaha mendaki kembali, peri-peri karang gunung mencegatnya dan melemparkannya

ke lembah. Mereka melemparinya dengan batu. Mereka menggelindingkan bongkah-bongkah es.

Peri-peri jahat itu selalu menggagalkan niat si pemuda untuk menemui Peri salju. Akhirnya,

pemuda pemberani itu pun bosan mencoba. Cintanya pada Peri Salju meluntur.

”Aku menyia-nyiakan hidupku dengan memburu sesuatu yang takkan mungkin kudapat,”

keluhnya. Akhirnya dia menikah dengan gadis petani.

Dengan sia-sia, Peri Salju menantikan kedatangan kekasihnya. ”Dia takkan kembali,” kata

peri-peri karang gunung menertawakannya. ”Bagimu itu lebih baik. Kau tak boleh menikah dengan

manusia.”

Bagaimanapun, hati beku Peri Salju telah mencair. Untuk pertama kalinya butir-butir air mata

yang hangat menitik dari matanya yang indah. Mengalir di sela-sela karang dan berubah jadi bintang-

bintang perak. Sekarang kita mengenalnya sebagai bunga

edelweiss,

bunga yang paling indah yang

tumbuh di Pegunungan Alpen.

2.

Menuliskan Kembali Isi Dongeng yang Telah Dibaca

Sebuah rangkaian cerita biasanya terdiri atas bagian pendahuluan, inti, dan

penutup. Pada bagian pendahuluan, biasanya dikenalkan tokoh dan latar cerita.

Bagian inti memaparkan masalah yang dihadapi para tokoh, lalu pada bagian penutup

biasanya terdapat solusi/jalan keluar dari masalah-masalah yang ada. Selain itu, dalam

sebuah cerita pasti terdapat peristiwa yang ingin diceritakan kepada pembaca. Coba

kalian temukan bagian-bagian tersebut beserta peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tulis

secara singkat, kemudian petakan dalam bentuk bagan!

Pendahuluan

Inti Cerita

(peristiwa-peristiwa

dalam bagian inti cerita)

Penutup

63

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

Kegiatan

Berdasarkan bagan yang telah kamu buat tersebut, tulislah ulang dongeng Edelweiss dengan

bahasa kamu sendiri!

3.

Menilai Kemampuan Menulis Kembali Isi Dongeng yang Dibaca

Nilailah kemampuan temanmu dalam menceritakan isi dongeng secara lisan

dengan menggunakan panduan berikut!

4.

Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Dongeng

a. Tokoh adalah pelaku yang mengemban cerita. Adapun penokohan adalah

pelukisan sifat atau watak tertentu pada tokoh.

b.

Alur adalah rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat. Latar

adalah tempat, waktu, gambaran suasana terjadinya peristiwa.

c.

Gaya bahasa adalah cara pengungkapan cerita yang bisa dikenali antara lain dari

pilihan kata dan struktur kalimat.

d.

Tema adalah ide yang mendasari cerita. Untuk bisa menentukan tema, seseorang

perlu mengetahui minimal tiga unsur cerita, yaitu rangkaian cerita, latar, dan

tokoh-tokoh yang mendukung cerita beserta karakternya.

Untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik dongeng tersebut bentuklah lima

kelompok, yaitu kelompok I, II, III, IV, dan V. Ada dua tahap kegiatan yang akan kamu

lakukan!

No.

Aspek

Deskripsi

Ya

Tidak

1.

Ketepatan isi

Apakah isi dongeng yang diceritakan

sesuai dengan isi dongeng yang di-

baca?

2.

Kreativitas

pengungkapan

Apakah dongeng ditulis dengan

menggunakan kata-kata dan ungkapan

sendiri, tidak hanya mencontoh teks

yang dibaca?

3.

Ejaan dan tanda

baca

Apakah tidak ada kesalahan dalam

penulisan ejaan dan tanda baca?

Kegiatan

tahap I

Setiap kelompok melakukan kegiatan menganalisis dengan panduan berikut.

Kelompok I

Menganalisis latar peristiwa cerita

Edelweiss

. Dalam melakukan kegiatan tersebut,

gunakan panduan pertanyaan berikut.

64

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

1)

Peristiwa-peristiwa apa saja yang ada dalam cerita

Edelweiss

? Pada paragraf yang

mana peristiwa tersebut digambarkan?

2)

Di manakah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut? Pada paragraf yang

mana tempat terjadinya peristiwa tersebut disebutkan?

3)

Kapan peristiwa itu terjadi? Pada paragraf yang mana waktu terjadinya peristiwa

itu disebutkan?

Kelompok II

Menganalisis alur cerita

Edelweiss

. Dalam melakukan kegiatan tersebut, gunakan

panduan pertanyaan berikut!

1)

Peristiwa-peristiwa apa saja yang ada dalam cerita tersebut?

2)

Bagaimana urutan peristiwa-peristiwa tersebut?

3)

Pada paragraf berapa saja peristiwa-peristiwa tersebut digambarkan?

4)

Pada peristiwa apa dalam cerita tersebut yang merupakan tahapan pengenalan,

permasalahan mulai muncul, permasalahan mulai memuncak, permasalahan mulai

mereda?

Kelompok III

Menganalisis watak atau karakter tokoh cerita

Edelweiss

. Dalam melakukan kegiatan

tersebut, gunakan panduan pertanyaan berikut!

1)

Siapa saja tokoh yang mendukung cerita tersebut?

2)

Bagaimanakah watak masing-masing tokoh cerita tersebut? Digambarkan pada

paragraf yang mana?

3)

Siapakah tokoh cerita di atas yang berwatak baik dan siapa pula yang berwatak

jelek? Terlihat pada paragraf yang mana?

4)

Siapakah tokoh utamanya dan siapa pula tokoh sampingannya?

Selain menggunakan panduan pertanyaan tersebut, pemahaman watak pelaku

dapat kamu lakukan melalui (1) membaca uraian pengarang dalam cerita tersebut dan

(2) dialog-dialog tokoh yang ada dalam cerita tersebut.

Kelompok IV

Menganalisis sudut pandang cerita

Edelweiss

. Dalam melakukan kegiatan tersebut,

gunakan panduan pertanyaan berikut!

1)

Apakah pengarang sebagai orang pertama dan menyatakan pelakunya sebagai

“aku” atau pengarang sebagai orang ketiga dan menyebut pelaku utama sebagai

“dia”?

2)

Pada paragraf yang mana hal tersebut digambarkan?

Kelompok V

Menganalisi tema cerita

Edelweiss

. Untuk menganalisis tema cerita di atas, selain

kamu harus memahami latar, tokoh, dan perwatakan, alur, atau rangkaian peristiwa,

kamu dapat menggunakan panduan pertanyaan berikut!

65

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

1)

Pokok pikiran apa saja yang dikemukakan pengarang dalam cerita tersebut?

2)

Bagaimanakah sikap pengarang terhadap pokok pikiran yang ditampilkan dalam

cerita tersebut?

3)

Nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan apakah yang dapah disimpulkan dari

cerita tersebut?

4) Berdasarkan pokok pikiran, sikap pengarang, nilai-nilai kemanusiaan dan

kehidupan ditemukan, bagaimana kesimpulan atau tema yang dikemukakan

pengarang dalam cerita tersebut?

Kegiatan tahap II

Agar hasil analisis setiap kelompok diketahui oleh anggota kelompok lain,

lakukanlah diskusi kelompok tahap kedua! Langkah-langkah diskusi pada tahap ini

sebagai berikut.

1)

Setiap anggota kelompok dalam kegiatan tahap I berhitung 1 sampai dengan 5.

2)

Yang menyebut angka 1 bergabung dan menjadi kelompok 1

3)

Yang menyebut angka 2 bergabung dan menjadi kelompok 2

4)

Yang menyebut angka 3 bergabung dan menjadi kelompok 3

5)

Yang menyebut angka 4 bergabung dan menjadi kelompok 4

6)

Yang menyebut angka 5 bergabung dan menjadi kelompok 5

7)

Setiap anggota kelompok baru menjadi tim ahli yang bertugas menyampaikan

hasil analisis yang dilakukan kelompoknya pada tahap I dan mendiskusikannya.

8)

Setiap kelompok baru, menyimpulkan hasil diskusi tahap kedua. Hasil diskusi tersebut

dituliskan pada format seperti contoh berikut dan dilaporkan secara bergantian.

No.

Unsur Intrinsik

Keterangan

Paragraf

1.

Latar

2.

Alur atau Rangkaian Peristiwa

3.

Tokoh dan Perwatakan

4.

Sudut Pandang

5.

Tema

Pada unit 3, kamu telah belajar membacakan teks perangkat upacara, mulai dari

membacakan teks Pembukaan UUD 45 dan Pancasila, serta membacakan doa. Dalam hal

tersebut, kejelasan dan ketepatan ucapan, jeda, dan intonasi harus diperhatikan. Selain itu,

kamu juga telah belajar menulis surat pribadi untuk berbagai keperluan. Dalam penulisan

surat, ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca harus diperhatikan, selain ketepatan

pemilihan kata, bentuk kata, dan struktur kalimat. Di samping hal tersebut, pada bab

ini kamu juga telah belajar menulis kembali dongeng yang pernah kamu baca dengan

menggunakan bahasamu sendiri.

Rangkuman

66

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

1.

Pada kutipan surat pribadi tersebut terdapat penulisan ejaan yang salah.

Bagian yang salah pada nomor 1) dapat diperbaiki dengan cara ....

A.

Memisahkan penulisan kata depan

ke

pada kata

kehadirat.

B.

Menghilangkan akhiran

–Nya

pada kata

hidayah-Nya.

C.

Mengganti kata

terhingga

dengan kata

terkira

.

D.

Mengubah penulisan kata

syukur

menjadi

sukur

.

2.

Pada kutipan surat no. 3) terdapat penulisan kata sapaan yang salah. Penulisan kata

sapaan yang benar adalah ....

A. Paman, menurut rencana liburan ini saya, ayah, dan ibu akan mengunjungi

paman.

B. Paman, menurut rencana liburan ini saya, ayah, dan ibu akan mengunjungi

Paman

C.

Kalau paman tidak repot, kami minta dijemput di stasiun Yogya, ya paman.

D.

Kalau Paman tidak repot, kami minta dijemput di stasiun Yogya, ya paman.

A. Pilihlah satu pilihan jawaban yang paling tepat!

Bacalah kutipan surat berikut!

Yth. Paman Winarno

di Yogyakarta

Assalamualaikum Wr.wb.

Puji syukur tiada terhingga selalu Nia panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

limpahan rahmat dan hidayah-Nya Nia dan keluarga di Malang selalu dalam keadaan

sehat wala

fi

at. Mudah-mudahan keadaan paman sekeluarga juga demikian. 1)

Paman, Nia mewakili ayah dan ibu mohon maaf, belum bisa mengunjungi paman

setelah terjadinya musibah gempa yang meluluh lantakkan Yogyakarta. Bahagia

tiada terkira mendengar paman sekeluarga dalam keadaan selamat, meskipun

keadaan rumah paman agak sedikit retak-retak. 2)

Paman, menurut rencana, liburan ini Nia, ayah, dan ibu akan mengunjungi paman.

Rencananya kami akan naik kereta api Gajayana dari malang pukul 15.00. Kira-kira

sampai di Yogya pukul 01..00. Kalau paman tidak repot, kami minta dijemput di

stasiun Yogya, ya paman. 3)

Wassalam

N

ia

Evaluasi

67

Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

3

3. Kalimat penutup surat yang tepat adalah ....

A. Sekian dulu surat dari Nia, mudah-mudahan Paman sekeluarga selalu sehat.

B. Sampai di sini surat dariku, jangan lupa jemput Nia.

C. Sekian dulu suratku paman, salam manis selalu.

D. Cukup sekian surat dari Nia, mohon Paman maklum.

4. Penggunaan tanda koma yang

tidak

tepat terdapat dalam kalimat ....

A. Surat biasa, surat kilat, dan surat khusus diberi perangko

B. Dia bukan teman sekolahku, tetapi teman adikku.

C. Mereka akan mengajak saya menonton, jika saya bisa menjawab soal ini.

D. Setahu saya anak yang kaukenalkan semalam ayahnya bernama Topan Simamora

S.H.

5. Jika Peri Salju mulai bosan dengan orang-orang yang mengaguminya, dia akan

memanggil peri-peri karang gunung. Mereka akan muncul dari celah-celah karang

dan mendorong para pengagum itu hingga jatuh terguling-guling sepanjang lereng

gunung yang curam.

Kutipan dongeng di atas menunjukkan watak peri salju yang ....

A. kejam

B. ganas

C. pengecut

D. pemarah

6.

Ungkapan yang tepat untuk melukiskan watak Peri Salju yang suka membunuh tanpa

rasa belas kasihan adalah ....

A.

Pembunuh bertangan besi

B.

Pembunuh berdarah dingin

C.

Wanita berhati baja

D.

Wanita berbulu domba

7.

Peri-peri jahat itu selalu menggagalkan niat si pemuda untuk menemui Peri Salju.

Akhirnya, pemuda pemberani itu pun bosan mencoba. Cintanya pada Peri Salju

meluntur.

“Aku menyia-nyiakan hidupku dengan memburu sesuatu yang takkan mungkin

kudapat,” keluhnya. Akhirnya dia menikah dengan gadis petani.

Kalimat yang membuktikan bahwa pemburu adalah pemuda yang tidak melankolis

adalah ....

A. Akhirnya, pemuda pemberani itu pun bosan mencoba.

B. Cintanya pada Peri Salju meluntur.

C. “Aku menyia-nyiakan hidupku dengan memburu sesuatu yang takkan mungkin

kudapat,” keluhnya.

D. Akhirnya dia menikah dengan gadis petani.

68

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Bagaimanapun, hati beku Peri Salju telah mencair. Untuk pertama kalinya butir-butir

air mata yang hangat menitik dari matanya yang indah. Mengalir di sela-sela karang

dan berubah jadi bintang-bintang perak. Sekarang kita mengenalnya sebagai bunga

edelweiss,

bunga yang paling indah yang tumbuh di Pegunungan Alpen.

8.

Ungkapan yang tepat untuk melukiskan peristiwa yang dialami oleh peri salju di atas

adalah ....

A.

Sebagai seorang wanita tidak boleh sombong.

B.

Kesombongan akan membahagiakan.

C.

Kesombongan berbuah luka.

D.

Air mata yang tulus mencerminkan kebahagiaan.

Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam

pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum

kamu kuasai serta bagaimana kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan

dengan memberikan tanda centang (

) pada panduan berikut ini!

No.

Pertanyaan Pemandu

Ya

Tidak

1.

Saya senang dapat membacakan teks perangkat

upacara dengan baik.

2.

Saya senang dapat menulis surat pribadi untuk

berbagai keperluan.

3.

Saya senang membaca dongeng Edelweis.

4.

Saya senng dapat menceritakan kembali dongeng

yang saya baca dengan kalimat saya sendiri.

5.

Saya juga dapat menganalisis unsur-unsur intrinsik

dongeng.

6.

Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah

diikuti dan membuat saya senang belajar bahasa

Indonesia.

Refleksi