Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 3 Kedisiplinan
Bahasa Indonesia · Bab 3 Kedisiplinan
Sarwiji

24/08/2021 15:21:34

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Upacara Bendera

40

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

A. Menyimak Dongeng

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan dongeng yang

didengarkan,

z

menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang didengar,

z

mendiskusikan hal-hal yang menarik dari dongeng yang didengar.

Pernahkah kamu mendengar dongeng tentang Malin Kundang? Apakah

isi dongeng Malin Kundang? Benar, Malin Kundang berisi cerita tentang anak

yang durhaka kepada ibunya sehingga ia dikutuk oleh Tuhan dan menjadi

batu. Tema cerita Malin Kundang dari Sumatra Barat ini ternyata juga bisa

ditemui di daerah lain di Indonesia. Apakah daerahmu juga ada cerita semacam

ini? Kalau ada, tulislah dengan singkat cerita itu!

1. Mendengarkan Dongeng yang Dibacakan

Sekarang mari kita berlatih mendengarkan dongeng! Tutuplah bukumu,

salah seorang temanmu atau gurumu akan membacakan dongeng berikut

ini!

Empat Ekor Lembu Jantan dan Seekor Singa

"Bahaya!" Kata seekor lembu pada tiga lembu lainnya. "Apakah kalian

mendengar suara singa?" Keempat lembu yang sedang merumput di padang

hijau dan luas mengangkat kepala.

"Ya, aku mendengarnya. Sepertinya singa itu sendirian." Sahut lembu

berkulit putih totol coklat. "Kalau dia menyerang kita, kita harus berusaha

melawannya."

"Baiklah, jangan berpencar. Kita musti saling melindungi, kawan-

kawan!"

Ketiga lembu lain mengangguk. Lalu mereka melanjutkan makan rumput

dalam jarak berdekatan dan tetap waspada.

Benar sekali, seekor singa sedang mengendap menuju lembu-lembu itu.

"Auhmmm... lapar sekali," Singa itu mengaum dari balik rumput-rumput

yang tinggi, "Lembu-lembu yang gemuk. Auhmm...!"

41

Kedisiplinan

Tak lama kemudian singa itu sudah sangat dekat dengan para lembu.

"Cepat! Merapat kawan-kawan" Lembu gemuk berkulit coklat belang putih

memberi isyarat. Lembu lainnya segera merapat saling membelakangi. Ekor

mereka saling mendekati.

"Auhmm!" Singa itu siap menerkam ke arah lembu yang paling gemuk.

Tapi lembu itu sudah siap mengibas-ibaskan tanduknya.

Singa yang kelaparan itu mencoba menerkam. Tapi luput. Malah

perutnya hampir terluka terkena tanduk lembu yang kuat dan tajam.

"Aaaghh! Sakit sekali." Singa meringis, meski tidak luka oleh tanduk,

namun perutnya terasa sakit sekali. Lalu ia berlari mengitari keempat lembu.

Lembu-lembu merapatkan posisi mereka, saling melindungi satu sama

lain. Mereka seperti membuat benteng yang kuat. Dari arah manapun sang

singa akan menerkam, tanduk-tanduk lembu menghadangnya.

Singa itu sangat kelaparan. Sudah beberapa hari hanya makan hewan-

hewan kecil seperti kelinci saja. "Lembu-lembu ini akan lengah atau

kecapaian," Katanya dalam hati.

Dugaan singa itu salah. Setiap kali ia menyerang, para lembu sudah

sangat siaga. Sampai sore hari, singa itu belum berhasil menerkam

mangsanya. Malah, perut dan pipi singa itu robek berdarah.

"Uphs, kalau begini aku bisa mati. Nggak lucu. Masa' singa mati oleh

tanduk mangsanya." Singa akhirnya kelelahan. Akhirnya ia mundur menjauh

dan pulang ke sarangnya.

Keesokan harinya, singa itu kembali mencoba menerkam salah satu

lembu.

"Kawan-kawan, dia datang lagi! Berkumpuuul!" Seekor lembu berteriak.

"Auuhmmm! Hari ini aku pasti berhasil." Sang singa melompat sepenuh

tenaga.

Para lembu tetap saling melindungi seperti hari sebelumnya. Ditambah

rasa percaya diri yang besar, karena sebelumnya mereka berhasil mengusir

singa itu. "Rasakan tajamnya, tandukku!" kata lembu coklat belang putih.

Singa dengan sigap berhasil menghindar kibasan tanduk itu. Ia berputar

ke arah kanan. Lalu menyerang salah satu lembu yang dia kira lengah.

"Pergi Kamu!" Kata lembu paling kurus.

Dan, Crasssh! Tanduk sang lembu kurus berhasil mengiris tepian leher

singa. Singa melolong kesakitan, lalu pergi mengobati lukanya.

Kejadian seperti itu terjadi berkali-kali. Hari demi hari, singa tak dapat

menerkam satu pun dari keempat lembu. Singa kelaparan, ia hanya makan

kelinci, tupai tanah, burung-burung dan hewan kecil lainnya. Demikianlah

hingga beberapa minggu, beberapa bulan. Akhirnya singa itu kurus dan

42

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

semakin merasa putus asa. Tenaganya pun semakin melemah karena

kekurangan makanan.

Para lembu pun merasa yakin bahwa singa itu sudah tidak berani lagi

mengincar mereka. "Sekali lagi ia menyerang kita, ia akan terluka parah

dengan tandukku!" Kata salah satu dari mereka.

"Aku rasa juga begitu," Lembu lain menimpali. "Jangankan melawan

kita secara serentak, melawan aku sendiri saja ia pasti akan kelelahan."

"Itu benar! Lihatlah caranya berjalan. Sudah tidak bertenaga. Tidak

menyeramkan sama sekali."

"Kawan-kawan, menurutku kita tetap harus waspada dan bersatu

melawannya."

"Aaah... dasar penakut!"

"Sudahlah, jangan gusar. Dia tidak akan berani lagi!"

"Iya! Tidak perlu terlalu khawatir. Mari kita merumput lagi."

Keempat lembu kemudian dapat menikmati rumput-rumput segar

dengan tenang tanpa merasa terancam.

"Mmm, menyenangkan. Kawan-kawan, sepertinya rumput-rumput

muda sedang tumbuh di dekat danau. Kita ke sana!" Lembu putih totol coklat

mengajak teman-temannya.

"Malas, ah. Rumput di sini, juga segar." Jawab lembu gemuk coklat

belang putih, "Kamu saja ke sana saja sendiri, kalau mau."

"Aku akan ke pucuk bukit. Rumput muda di sana lebih enak." Lembu

kulit kuning akhirnya bicara sambil bergerak menuju ke atas gundukan

bukit.

Akhirnya mereka berpisah. Lembu kurus mencari tempat yang paling

aman baginya, sebuah padang kecil yang terlindung oleh tebing-tebing batu.

Dari kejauhan, singa melihat peristiwa itu. "Ahha! Sekarang saatnya.

Mereka berpisah dan tidak bisa saling melindungi."

Singa dengan cepat berlari menuju ke lembu yang sendirian. Meski

lembu berusaha melawan mati-matian, tapi singa terlalu kuat untuk dihadapi

sendiri. Tak lama kemudian lembu itu mati dan menjadi santapan singa.

Akhirnya, satu demi satu lembu mati diterkam singa. Karena keempat

lembu lupa dengan semboyan pernah mereka ucapkan, "Bersatu Kita Teguh

Bercerai Kita Runtuh".

* * *

Sumber:

"The Four Oxen and the Lion" dalam Fabel-fabel Aesop

. Diceritakan kembali oleh

Samara [Syam Asinar Radjam].

Posted by syamar at 07:51 in cerita anak [terjemahan] | Link | Comments (0)

43

Kedisiplinan

2. Membuat Pertanyaan tentang Dongeng

Setelah kamu dengarkan dongeng tadi, buatlah pertanyaan-pertanyaan

tentang isi dongeng. Pertanyaan yang kamu buat dapat dimulai dengan

kata-kata seperti di bawah ini, atau kamu kembangkan pertanyaan sendiri.

a. Siapakah ....?

b. Di manakah ....?

c. Ke manakah ....?

d. Membawa apakah ....?

e. Bagaimanakah ....?

f.

Mengapa ....?

3. Menjawab Pertanyaan

Sekarang, bentuklah kelompok diskusi

yang masing-masing anggotanya terdiri atas

empat atau lima orang. Diskusikan jawaban

pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian

buat.

4. Mengemukakan Hal Menarik dalam

Dongeng

Ketika kita mendengarkan dongeng, kita

dapat mengemukakan hal-hal menarik yang

ada di dalam dongeng itu. Hal yang menarik

di dalam dongeng itu bisa (1) nama tokoh-

tokohnya, (2) watak tokoh-tokohnya, (3)

tempat kejadiannya, (4) hal-hal yang

menarik, (5) nilai yang dapat diambil sebagai

hikmah, dan (6) temanya.

Dari pelatihan di atas, kalian makin

paham tentang dongeng Asal Mula Pulau Si

Kantan. Sekarang, diskusikan dengan

teman-temanmu tentang hal-hal menarik

dalam dongeng tersebut! Berikan alasanmu

mengapa hal itu menarik! Hasilnya

tempelkan di papan tulis.

Wawasan

Mendongeng merupakan

tradisi lisan yang sudah cukup

lama dimiliki oleh bangsa

Indonesia. Sejak zaman dahulu

nenek moyang kita sudah

mempunyai kebiasaan berce-

rita secara lisan. Tradisi men-

dongeng itu salah satu dapat

dilihat dari adanya pelipur lara.

Budaya baca tulis masuk

ke Indonesia dan berkembang

bersama-sama dengan ma-

suknya peradaban modern

dan sedikit demi sedikit telah

menggeser tradisi lisan itu.

Namun demikian, kebia-

saan mendongeng masih ban-

yak dilakukan oleh banyak ke-

luarga, khususnya dongeng

menjelang tidur. Mendengar-

kan dongeng dapat memberi-

kan kenikmatan tersendiri bagi

anak-anak bahkan remaja se-

usiamu. Mendongeng dapat

memberikan hiburan. Tradisi

mendongeng juga dapat me-

nambah keakraban antara

pendongeng dengan pende-

ngarnya. Dari dongeng dapat

dipetik hikmah dan nilai-nilai

kehidupan yang baik untuk di-

terapkan dalam kehidupan ber-

masyarakat.

44

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Yang menarik dalam dongeng Asal Mula Pulau Si Kantan

(1) ............................................

karena

...........................................

(2) ............................................

karena

...........................................

(3) ............................................

karena

...........................................

(4) ............................................

karena

...........................................

(5) ............................................

karena

...........................................

B.

Menceritakan Pengalaman

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan kamu dapat:

z

mendaftar pengalaman-pengalaman yang mengesankan,

z

mengembangkan kerangka untuk menceritakan pengalaman yang mengesankan,

z

menceritakan pengalaman yang paling mengesankan,

z

memberi tanggapan terhadap pengalaman mengesankan yang disampaikan

teman.

1. Memilih dan Mengembangkan Pengalaman yang Paling

Mengesankan

Pengalaman menarik itu sulit untuk dilupakan. Catatlah semua

pengalaman yang menurutmu menarik atau mengesankan! Pengalaman

menarik itu dapat berupa pengalaman lucu, unik, menyenangkan,

mengagumkan, menyedihkan, memprihatinkan, mengharukan, dan lain-

lain.

Pengalaman berkesan tidak harus pengalaman yang kamu alami

sendiri. Kamu juga boleh menceritakan pengalaman yang dialami oleh Ayah,

Ibu, Kakak, Adik atau temanmu.

Catatlah pengalaman-pengalamanmu yang paling berkesan dalam kolom

berikut ini!

No.

Pengalaman Menarik

1.

.......................................................................................................

2.

.......................................................................................................

3.

.......................................................................................................

4.

.......................................................................................................

5.

.......................................................................................................

45

Kedisiplinan

Pilihlah salah satu pengalaman yang menurutmu paling menarik,

kemudian buatlah kerangkanya!

Setelah kerangka dibuat, selanjutnya kembangkan kerangka itu

menjadi karangan.

Bacalah sekali lagi karangan yang sudah kamu tulis kemudian perbaiki

dan sempurnakan bagian-bagian yang salah.

2. Menceritakan Pengalaman dengan Pilihan Kata dan Kalimat Efektif

Ceritakan di depan kelas pengalaman yang telah kamu susun tersebut

dengan menggunakan kata dan kalimat yang efektif sehingga ceritamu

mudah dipahami temanmu! Sewaktu bercerita, kamu tidak boleh membaca

teks yang telah kamu kembangkan, kamu hanya boleh melihat kerangka

ceritamu saja, bukan karangan utuh! Berceritalah di depan kelas dengan

penuh rasa percaya diri!

Berikan komentar penampilan temanmu! Fokuskan komentarmu pada

aspek berikut ini:

Apakah ada hikmah yang dapat

kamu petik dari pengalaman yang

diceritakan temanmu?

• Apakah ada kesesuaian antara

kejadian satu dengan kejadian yang

lain dalam cerita yang diceritakan

temanmu?

Apakah kalimat-kalimatnya tidak

monoton?

• Apakah kata dan kalimat yang

digunakan mampu menarik perhatian

pendengar?

Apakah dengan kata dan kalimat

yang digunakan temanmu, kamu

dapat membayangkan suasana yang

diceritakan?

Aspek

yang dinilai

Deskripsi

Ya/Tidak

Isi

Penggunaan

bahasa

46

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Menggunakan Ungkapan atau Peribahasa secara Tepat

Dalam bercerita atau dalam mengarang, kita sering menggunakan

ungkapan atau peribahasa. Ungkapan atau peribahasa yang kita gunakan

dalam bercerita dapat menambah daya tarik pembaca atau pendengar.

Ungkapan atau Peribahasa itu dapat menciptakan keindahan tersendiri

dalam cerita yang kita sampaikan.

a. Ungkapan

Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan

gabungan unsur-unsur kata pembentuknya.

Contoh:

1) Serasa melambung jauh hatinya setelah Amin meraih peringkat

pertama.

melambung jauh hatinya = sangat senang.

2) Mukanya merah padam ketika terlambat mengikuti upacara.

mukanya merah padam = mukanya berubah menjadi kemerahan

karena marah.

Latihan

Lengkapilah kalimat rumpang berikut ini dengan ungkapan yang telah

tersedia pada lajur sebelah kanan!

1. Dengan .... Redo menjalani hukuman karena

terpukul hatinya

terlambat masuk kelas.

berat hati

2. Dasar ...., saya bicara satu kalimat dia seribu

mata duitan

kalimat tanpa henti.

empat mata

3. Mereka mengadakan pertemuan ... di tempat

tipis bibir

yang telah ditentukan.

manis di bibir

4. Jangan terlalu ....sehingga tidak dapat membedakan

naik pitam

mana teman dan mana orang lain.

mencari muka

5. Pak Marta sangat .... mendengar anaknya

terlibat

batu ujian

narkoba.

batu loncatan

6. Janganlah percaya kepada orang yang....

7. Mendengar kata-kata penghinaan seperti itu .... dia.

8. Teman-teman sejawatnya tidak suka kepadanya

karena ia senang .... di hadapan bosnya.

47

Kedisiplinan

9. Pekerjaan yang sekarang dijalaninya hanya

sebagai ....saja, sambil menunggu kesempatan

untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang

keahliannya.

10. Kegagalan bertubi-tubi yang dialaminya merupakan

.... baginya dalam menjalani hidup.

b. Peribahasa

Perhatikan contoh berikut ini!

1) Datang tampak muka pergi tampak punggung.

Artinya: datang dengan baik, pergi pun dengan baik-baik pula.

2) Seperti anak- ayam kehilangan induknya.

Artinya: suatu kelompok yang terpecah-pecah karena ditinggal

pemimpinnya.

Latihan

1. Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berikut ini sehingga jelas

maknanya!

(1) memandang sebelah mata

(2) pucat pasi

(3) kambing hitam

(4) mata hati

(5) lempar batu sembunyi tangan

(6) tangan terbuka

(7) membuang muka

(8) bertangan dingin

(9) kepala batu

(10) bermanis-manis di bibir

2. Artikan peribahasa atau pepatah berikut ini!

(1) Bagai pagar makan tanaman.

(2) Habis manis sepah dibuang.

48

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

(3) Ada gula ada semut.

(4) Di mana Bumi dipijak di situ langit dijunjung.

(5) Bumi mana yang tiada kena hujan?

(6) Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

(7) Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.

(8) Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.

(9) Air susu dibalas dengan air tuba.

(10)

Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai.

C. Membaca Berbagai Teks Perangkat Upacara

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini diharapkan kamu dapat:

z

memberi tanda jeda pada teks,

z

membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan lafal, intonasi, dan jeda

yang tepat.

Hampir setiap hari Senin kamu

mengikuti kegiatan upacara bendera.

Salah satu manfaat melaksanakan

upacara adalah untuk membentuk

kedisiplinan. Dalam kegiatan upacara

itu ada beberapa teks perangkat

upacara yang harus dibacakan, antara

lain teks Pembukaan UUD 1945, teks

Pancasila, dan teks doa. Kamu harus

mampu membacakan teks-teks

perangkat upacara itu dengan intonasi,

lafal, dan jeda yang tepat.

Agar kamu dapat melakukannya dengan baik, ikutilah kegiatan-kegiatan

berikut ini!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat atau lima orang. Kemudian

lakukan tugas-tugas berikut ini!

2. Berilah tanda jeda pada teks Pembukaan UUD 1945, teks Pancasila, dan

teks doa berikut ini!

49

Kedisiplinan

a. Teks Pembukaan UUD 1945

Undang-Undang Dasar/Negara Republik Indonesia/

Tahun 1945//Pembukaan//

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa.

Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan

karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaaan Indonesia telah

sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa

mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan

Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah yang Maha esa, dan dengan

didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan

yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah

negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia, dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan k

eadilan sosial , maka disusunlah kemerdekaan

kebangsaan Indonesia

itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara

Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik In-

donesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:

Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,

persatuan Indonesia

dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan

mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Teks Pancasila

PANCASILA

1. Ketuhanan/Yang Maha Esa//

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

50

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

c. Teks Doa

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha

Penyayang, atas ridho dan keagungan-Mu ya Allah; perkenankanlah

kami segenap yang hadir dalam upacara ini, memanjatkan puji dan

syukur kehadirat-Mu, atas limpahan rahmat anugerah-Mu yang tiada

terhingga, semoga kami termasuk hamba-Mu yang pandai

mensyukuri nikmat karunia-Mu.

Ya Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Perkasa, limpahkanlah

kepada kami kekuatan lahir dan batin, keteguhan iman, kesabaran

yang dalam, ketabahan serta kekuatan dalam menyelesaikan segala

tugas dan tanggung jawab kami, sehingga kami mampu

memecahkannya pula dengan bimbingan, naungan, ridho dan

hidayah-Mu.

Ya Allah Yang Maha Pengasih ladi Maha Pandai, berilah kami

ilmu yang bermanfaat dan jadikanlah kami manusia pembangunan

yang berguna bagi bangsa, negara, dan agama.

Ya Allah Yang Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun, ampunilah

segala dosa dan kesalahan kami, kedua orang tua kami, bapak ibu

guru kami dan seluruh pahlawan bangsa kami. Bimbinglah kami ke

jalan yang lurus lagi benar, sebagaimana jalannya orang-orang yang

telah Engkau beri kenikmatan. Jauhkanlah kami dari segala bencana

dan malapetaka yang membawa kerusakan.

Ya Allah, kabulkanlah segala doa dan permohonan kami.

Amin

3. Bacalah teks Pembukaan UUD 1945, teks Pancasila, dan teks doa yang

telah kamu beri tanda jeda tersebut dengan lafal dan intonasi yang tepat!

4. Lakukan kegiatan ini secara berkelompok di depan teman-teman secara

bergantian, misalnya anggota kelompok pertama membaca teks pancasila,

anggota kelompok kedua membaca teks pembukaan UUD 1945 alinea

pertama, anggota kelompok ketiga membaca Pembukaan UUD 1945 alinea

kedua dan seterusnya.

5. Berikan penilaian pembacaan teman kamu dengan menggunakan pedoman

penilaian berikut ini!

51

Kedisiplinan

No.

Aspek

Indikator

Ya T

idak

1.

2.

3.

4.

D. Menulis Kreatif Puisi

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini diharapkan kamu mampu:

z

menunjukkan keaslian gagasan puisi yang ditulis

z

menampilkan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik untuk

menyampaikan maksud/ide.

1. Bahan Penulisan Puisi

Banyak hal dan banyak peristiwa yang dapat kamu tulis menjadi puisi.

Banyak hal yang dapat kamu gubah menjadi puisi. Untuk menulis puisi

kamu dituntut harus peka terhadap setiap peristiwa atau fenomena yang

bisa dituangkan dalam bentuk puisi. Kepekaan seperti itulah yang

membedakan antara seorang penulis puisi dengan orang kebanyakan atau

orang awam.

Apakah pengaturan jeda, tinggi

rendahnya nada, keras lunaknya suara,

dan cepat lambatnya pem

bacaan

memudahkan pendengar

untuk

memahami isi teks Pancasila dan

Pembukaan UUD 1945?

Apakah setiap kata diucapkan

dengan jelas dan tepat?

Apakah teks Pancasila dan

Pembukaan UUD 1945 dibaca

secara lancar?

Apakah pembaca dapat mengatur

napas secara baik dan tidak

terengah-engah?

Intonasi dan

pemenggalan

Lafal

Kelancaran

Pernapasan

( .... )

( .... )

(nilai 40)

(nilai 0)

( .... )

( .... )

(nilai 20)

(nilai 0)

( .... )

( .... )

(nilai 20) (nilai 0)

( .... )

( .... )

(nilai 20)

(nilai 0)

52

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Sering seorang penulis puisi pemula mengalami kebingungan dalam

memulai menulis puisi. Dari mana kita harus memulai menulis puisi? Tentu

saja dari bahan. Bahan puisi adalah realitas kehidupan dan pengalaman

kamu sehari-hari. kamu bisa menulis puisi dari pengalaman-pengalaman

itu.

2. Unsur-Unsur Puisi

Bahasa puisi berbeda dengan bahasa prosa atau karangan pada

umumnya. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam puisi. Unsur-unsur

tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Bunyi:

1) Asonansi / aliterasi

Asonansi adalah persamaan bunyi vokal pada setiap akhir kata.

Contoh :

menemu udara dari lembah utara

Aliterasi adalah persamaan konsonan pada setiap akhir kata.

Contoh :

Berkata benar itu ibadah karena lidah punya Allah

2) Rima awal / akhir adalah persamaan bunyi atau persajakan di awal

atau di akhir kata.

Contoh :

Rima awal : memulai, memulas

Rima akhir : inilah, marilah

3) Persajakan horizontal / vertikal

Persajakan horizontal adalah persamaan bunyi dalam satu larik

atau satu baris.

Persajakan vertikal adalah persamaan bunyi dalam larik atau baris

yang berbeda.

b. Pilihan kata

1) Pengimajian adalah pencitraan untuk mengkonkretkan gambaran

ide, gagasan, dan pikiran melalui penginderaan.

2) Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan untuk

menggambarkan lukisan keadaan atau suasana batin dengan

maksud membangkitkan imaji pembaca.

a) pembaitan (bait-bait), adalah menyusun larik-larik dalam bait-

bait sesuai dengan makna yang dikandung setiap bait.

b) pelarikan (larik-larik)

adalah

menyusun kata-kata dalam larik-

larik.

c) tipografi adalah bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk

bait atau bentuk-bentuk lain yang unik yang membedakan

antara bentuk puisi dengan bentuk karya sastra yang lain.

53

Kedisiplinan

d) Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi

tersebut atau dampak psikologis pembaca yang muncul setelah

membaca puisi, misalnya perasaan haru, sedih, bahagia,

bersemangat, dan lain-lain.

e) Nada adalah sikap penyair kepada pembacanya, misalnya

menggurui, menasihati, mengejek, atau menyindir.

f) Makna adalah maksud keseluruhan puisi yang dibangun oleh

kata-kata, larik-larik, dan bait-bait.

Tugas

1. Di bawah bimbingan guru, keluarlah dari ruang kelasmu.

2. Amatilah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan sekolahmu,

atau imajinasikan pikiranmu menerawang jauh untuk mendapatkan

inspirasi.

3. Kemudian mulailah menulis puisi dengan memperhatikan unsur-unsur

puisi tersebut di atas!

1. Dengarkan dongeng yang akan dibacakan oleh Bapak/Ibu guru! Teks

dongeng dapat diambil pada lampiran buku ini! Setelah kamu dengarkan

dongeng yang diperdengarkan, kerjakan soal-soal berikut:

a. Sebutkan para pelaku yang terdapat dalam dongeng tersebut.

b. Jelaskan bagaimana watak para pelakunya!

c. Apakah tema dongeng tersebut?

d. Sebutkan pesan moral yang terkandung di dalamnya!

e. Apakah yang menarik menurut pendapatmu? Jelaskan disertai dengan

alasan yang logis!

Uji Kompetensi

54

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

2. Ceritakan pengalaman paling lucu yang pernah kamu alami. Agar cerita

yang kamu sampaikan runtut, tulislah terlebih dahulu kerangka cerita.

Kemudian kembangkan kerangka itu menjadi karangan berbentuk prosa

yang utuh dan siap untuk kamu ceritakan!

3. Tulislah puisi yang berisi tentang keindahan alam nusantara hasil gagasan

dan idemu sendiri dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat dan rima

yang menarik.