Halaman
57
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Atletik adalah salah satu cabang olahraga tertua yang telah dilakukan oleh manusia
sejak zaman purba hingga sekarang, karena gerakan – gerakan yang terdapat dalam
cabang olahraga atletik seperti berjalan, berlari, melempar, dan melompat adalah
gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya sehari – hari.
A. Analisis Keterampilan Gerak Jalan
1. Analisis Aktivitas Olahraga Jalan
Pengertian jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya
hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus
menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Atau dalam
periode satu langkah di mana satu kaki harus berada di tanah, maka kaki itu harus
diluruskan (tidak bengkok pada lutut) dan kaki menumpu dalam posisi tegak
lurus atau vetikal.
1)
P
erbedaan Jalan dan Lari
Jalan = sewaktu kita melakukan jalan, badan kita tidak ada saat melayang di
udara.
Lari = sewaktu kita melakukan lari, badan kita ada saat melayang di udara.
Bab III
Menganalisis Keterampilan
Gerak Aktivitas Jalan, Lari,
Lompat, Lempar
Atletik
Jalan
Lempar
Lari
Lompat
58
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2)
Y
ang harus diperhatikan dalam jalan/jalan cepat :
a)
P
erhatikan togok
Saat bergerak maju badannya cenderung lebih condong ke depan atau
ke belakang oleh karenanya untuk mempertahankan badan tetap tegak dan
pundak jangan terangkat pada waktu lengan mengayun yang berakibat
anggota badan bagian atas terasa cepat lelah.
b)
P
osisi kepala
Saat gerakan maju seorang pejalan cepat sebagian besar menggelengkan
kepalanya ke kiri dan ke kanan. Namun gerakan tersebut hendaknya tidak
mengganggu lajunya gerak jalan tersebut.
c)
K
aki waktu melangkah
Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan
si pejalan/garis khayal di antara kedua ujung kaki (jari-jari) segaris, tidak ke
luar atau ke dalam. Pada saat menumpu tumit harus mendarat lebih dahulu
terus bergerak ke arah depan secara teratur.
d)
G
erakan lengan dan bahu
Gerakan lengan mengayun dari muka ke belakang dan siku ditekuk
tidak kurang dari sembilan puluh derajat kondisi ini dipertahankan dengan
tidak mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks.
Gambar 3.1 Gerak Langkah Jalan Cepat
59
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2. Analisis Keterampilan gerak olahraga jalan cepat
1)
M
elakukan teknik jalan cepat
Berikut tahap-tahap keterampilan teknik yang digunakan pada jalan cepat:
a)
F
ase Tumpuan dua kaki
Ini terjadi pada suatu saat yang sangat
pendek pada saat kedua kaki berada/
menyentuh tanah, pada saat akhir fase dorong
bersama dengan awal fase tarikan. Fase tarikan
ini lebih lama dan menyebabkan gerakan pilin/
berlawanan antara bahu dan pinggul.
Kesalahan yang sering terjadi ketika
melakukan fase tumpuan dua kaki jalan
cepat adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
yang kurang pas, tergesa-gesa, lutut
nekuk, masih terlihat lari/ada saat melayang di
udara, kaki/badan kurang rileks dan seimbang,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
b)
F
ase Tarikan
Segera setelah fase terdahulu selesai, gerak
tarikan mulai. Ini dilakukan oleh kaki depan
akibat dari kerja tumit dan inersia dari titik
gravitasi badan. Fase ini selesai apabila badan
ada di atas kaki penopang.
Kesalahan yang sering terjadi ketika
melakukan fase tarikan jalan cepat adalah
sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
yang
kurang pas, tergesa-gesa, langkah kecil-kecil,
masih terlihat lari, kaki/badan kurang rileks
dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Gambar 3.2 Rangkaian Gerakan Langkah Jalan Cepat
Gambar 3.3 Fase Tumpuan Dua
Kaki Jalan Cepat
Gambar 3.4 Fase Tarikan Jalan Cepat
60
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c)
F
ase Relaksasi
Ini adalah fase tengah antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase
dorongan kaki. Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu sedang
lengan adalah vertikal dan paralel di samping badan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase relaksasi jalan cepat
adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
yang kurang pas, tergesa-
gesa, masih terlihat lari, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak
diikuti gerak lanjut.
d)
F
ase Dorongan
Bila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi badan mengambil
alih kaki tumpu, kaki yang baru saja menyelesaikan gerak tarikan mulai
mengambil alih gerak dorongan, sedang kaki yang lain bergerak maju dan
mulai diluruskan, ada jangkauan gerak yang lebar dalam mana pinggang
berada pada sisi yang sama, maju searah, memungkinkan fleksibilitas yang
besar, dan memberi kaki dorong waktu yang lebih lama bekerja dengan
meluruskan pergelangan kaki, dan lengan melakukan fungsi pengimbangan
secara diametris berlawanan dengan kaki.
Kesalahan yang sering terjadi
ketika melakukan jalan cepat adalah
sikap badan kaku,
footwork
lambat,
ada saat melayang di udara, kontak
dengan tanah tidak terpelihara,
dan tidak ada gerak lanjutannya.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan
yang sering terjadi dan lakukanlah
keterampilan yang sesuai dengan
tujuan dari jalan cepat tersebut.
Gambar 3.5 Fase Relaksasi Jalan Cepat
Gambar 3.6 Fase dorongan jalan cepat
61
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2)
Ak
tivitas pembelajaran gerakan jalan cepat.
Guru memberikan penjelasan tentang teknik jalan cepat melalui informasi
secara lisan, gambar, mengenalkan gerakan dan peserta didik mengamati,
memperhatikan penjelasan dan demontrasi gerakan. Coba Anda lakukan
aktivitas belajar keterampilan jalan cepat melalui aktivitas sebagai berikut:
a)
Ak
tivitas pembelajaran latihan pertama : Belajar Natural/Alami
(1)
M
engenal peraturan dan suatu model teknis
kasar.
(2)
B
erjalan dengan tempo semakin meningkat,
jangan berubah menjadi berlari.
(3)
M
elangkah dengan nyaman dan berjalan
tinggi dengan suatu irama yang halus minimal
100 m.
(4)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas
yang baru saja dilakukan baik sendiri, bersama
teman atau guru untuk perbaikan aktivitas
gerakan yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(5)
T
ujuan : untuk memperkenalkan gerak berjalan.
b)
Ak
tivitas pembelajaran latihan kedua : Lomba Jalan Cepat.
(1)
S
eperti pada latihan 1, tetapi dorongan lebih besar dari kaki belakang,
meregangkan pinggang dan kaki ke depan pada tiap langkah
(2)
P
ertahankan kontak dan lutut lurus, mendarat dengan jari-jari kaki
menunjuk ke atas.
(3)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(4)
T
ujuan : untuk mengembangkan dorongan kaki belakang yang lebih
kuat dan menambah pangjang langkah.
Gambar 3.7 Berjalan alami
Gambar 3.1 Latihan lomba jalan cepat
62
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c)
Ak
tivitas pembelajaran latihan ketiga : Berjalan Di Atas Garis
(1)
S
eperti latihan 2, namun berjalan di atas garis sehingga setiap langkah adalah
pada garis.
(2)
M
elangkah menyilang garis (menyebakan pemindahan berat ke atas
pinggang penopang setelah kehilangan kontak dengan tanah).
(3)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(4)
T
ujuan : untuk mengembangkan gerak rotasi pinggang yang sempurna.
d)
Ak
tivitas pembelajaran latihan keempat : Latihan-Latihan Mobillitas
Khusus
(1)
J
alan-cepat dengan kecepatan sedang dengan lengan lengan direntang
ke samping, ke depan, dalam gerakan baling-baling.
(2)
K
ombinasikan latihan di atas, termasuk menyilang garis.
(3)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(4)
T
ujuan : mengembangkan fleksibilitas bahu dan pinggang.
Gambar 3.9 Latihan berjalan di atas garis
Gambar 3.10 Latihan-latihan mobilitas khusus
63
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
e)
Ak
tivitas pembelajaran latihan kelima : Jalan Cepat yang Divariasikan
(1)
L
angkah bervariasi dengan jarak 100 m.
(2)
Di
kombinasi posisi lengan yang berbeda-beda (misal: 20-30 m lengan ke
depan, kemudian lengan digunakan dengan benar).
(3)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(4)
T
ujuan :untuk mengadaptasi/membiasakan teknik dengan tingkat
kecepatan yang berbeda-beda.
f )
Ak
tivitas pembelajaran latihan keenam : Jalan-Cepat Jarak-Jauh.
(1)
J
alan-cepat minimal di atas 400 m.
(2)
B
erkonsentrasilah untuk memelihara teknik yang sah dari pada
kecepatan.
(3)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(4)
T
ujuan : guna memelihara teknik di bawah kondisi kelelahan.
Gambar 3.11 Latihan jalan cepat yang divariasikan
Gambar 3.12 Latihan jalan cepat jarak jauh
64
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
3. Ringkasan
Pengertian jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya
hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus
menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Atau dalam
periode satu langkah di mana satu kaki harus berada di tanah, maka kaki itu harus
diluruskan (tidak bengkok pada lutut) dan kaki menumpu dalam posisi tegak
lurus atau vetikal. Bedanya kalau jalan yaitu sewaktu kita melakukan jalan, badan
kita tidak ada saat melayang di udara, sedangkan saat lari, badan kita ada saat
melayang di udara.
4. Penilaian
1)
Pengetahuan
Pengetahuan peserta didik akan dinilai melalui dan tes tertulis maupun
penugasan tentang hasil kerja kajian konsep dan prinsip pembelajaran jalan
cepat.
2)
Sikap
Sikap peserta didik selama mengikuti pelajaran jalan cepat akan dinilai
melalui observasi sikap/perilaku peserta didik yang meliputi sportivitas,
tanggung jawab, toleransi, disiplin, kerjasama, menerima kekalahan dan
kemenangan yang menjunjung tinggi sportifitas yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3)
Keterampilan
Keterampilan peserta didik akan dinilai melalui unjuk kerja keterampilan
jalan cepat yang meliputi (1) persiapan awalan, (2) fase tumpuan ganda, (3)
fase tarikan/dorongan, (4) fase istirahat dan (5) hasil jalan cepat.
B. Analisis Keterampilan Gerak Lari
1. Analisis keterampilan gerak Lari jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang
harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek terdiri
dari lari 100 m, 200 m, 400 m. Secara teknis sama, yang membedakan hanyalah
pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus
ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang
harus dibutuhkan.
65
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Dalam belajar lari jarak pendek/
sprint
, beberapa hal yang harus dipelajari
tahap-tahapnya yaitu:
a.
A
nalisis Gerak
Start
jongkok
Gambar tahap-tahap
start
jongkok yang harus diketahui adalah sebagai
berikut:
Lari jarak pendek dibagi dalam empat
phase
:
1)
P
osisi “ BERSEDIA”
Dalam posisi “Bersedia” pelari telah siap di
start
blok dan mengambil
sikap/posisi awal.
T
ujuan
:
un
tuk memasang/menempatkan
start
-blok disesuaikan
dengan ukuran perawakan dan kemampuan pelari.
Sifat – sifat teknis
:
a)
B
lok depan ditem`patkan 1,5 panjang kaki di belakang garis
start
.
b)
B
lok belakang dipasang 1,5 panjang kaki di belakang blok depan.
c)
B
lok depan biasanya dipasang lebih datar.
d)
B
lok belakang bias
an
ya dipasang lebih curam.
Posisi “BERSEDIA”
Tujuan
:
m
engambil sikap
start
posisi-awal yang layak.
Sifat – sifat teknis
:
a)
K
edua kaki dalam keadaan menyentuh tanah .
b)
L
utut kaki belakang terletak di tanah.
Gambar 3.13
Phase
lari jarak pendek
Gambar 3.14 Penempatan kaki pada
start
blok
66
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c)
K
edua tangan diletakkan di tanah, terpisah selebar bahu lebih sedikit,
jari-jari tangan menyirip ke samping/dilengkungkan.
d)
K
epala dalam keadaan datar dengan punggung, sedang mata menatap lurus
ke bawah.
Kesalahan yang sering terjadi ketika
start
jongkok lari jarak pendek
adalah sikap badan kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan
kurang condong ke depan, pinggang kurang tinggi atau terlalu rendah, kaki
ayun maupun tumpu lurus semua atau ditekuk semua, dan tidak diikuti
gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan
tujuan gerak dari
start
jongkok lari jarak pendek tersebut. Usahakan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
2)
P
osisi “ SIAAAP “
Dalam posisi “Siaaap” pelari telah bergerak ke suatu posisi
start
yang
optimal.
Tujuan
:
un
tuk bergerak masuk ke posisi
start
yang optimal dan
dipertahankan.
Sifat – sifat teknis :
a)
L
utu
t-lutut ditekan ke belakang.
b)
L
utut kaki-depan ada dalam
posisi membentuk sudut siku-
siku
c)
L
utut kaki-belakang membentuk
sudut antara 120 – 140 derajat.
d)
P
inggang sedikit diangkat tinggi dari pada bahu, tubuh sedikit condong
ke depan.
e)
B
ahu sedikit lebih maju ke depan dari ke dua tangan.
3)
G
erakan/
Phase
dorongan (
drive
). Saat aba-aba “YAA” atau bunyi pistol.
Dalam tahap dorongan, pelari meninggalkan
start
-blok dan melakukan/
membuat langkah pertama lari.
Gambar 3.15 Posisi aba-aba “BERSEDIA”
Gambar 3.16 Posisi aba-aba “SIAAAP”
67
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Tujuan
:
un
tuk meninggalkan
start
-blok dan untuk mempersiapkan
pembuatan langkah lari pertama.
Sifat – sifat teknis :
a)
B
adan diluruskan dan
diangkat pada saat
kedua kaki menekan
keras pada
start
-blok.
b)
K
edua tangan diangkat
dari tanah bersamaan
untuk kemudian diayun
bergantian.
c)
K
aki belakang mendorong kuat/ singkat, dorongan kaki depan sedikit
tidak kuat/keras namun lebih lama.
d)
K
aki belakang diayun ke depan dengan cepat sedangkan badan condong
ke depan.
e)
L
utut dan pinggang keduanya diluruskan penuh pada saat akhir
dorongan
Kesalahan yang sering terjadi ketika
start
jongkok lari jarak pendek
adalah sikap badan kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan
kurang condong ke depan, pinggang kurang tinggi atau terlalu rendah, kaki
ayun maupun tumpu lurus semua atau ditekuk semua, dan tidak diikuti
gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan
tujuan gerak dari
start
jongkok lari jarak pendek tersebut. Usahakan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
4)
P
hase
Lari percepatan/akselerasi
Dalam
phase
lari percepatan, menambah kecepatan lari dan membuat/
melakukan transisi ke gerakan berlari.
Tujuan
:
un
tuk menambah kecepatan dan membuat gerakan transisi
yang efisien ke gerakan lari.
Gambar 3.17 Posisi aba-aba “YAA”
Gambar 3.18
Phase
lari percepatan
68
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Sifat – sifat teknis :
a)
K
aki depan ditempatkan dengan cepat pada telapak kaki untuk membuat
langkah pertama.
b)
C
ondong badan ke depan dipertahankan.
c)
T
ungkai-tungkai bawah dipertahankan selalu paralel dengan tanah saat
pemulihan (
recovery
).
d)
P
anjang langkah dan frekuensi gerak langkah meningkat dengan setiap
langkah.
e)
B
adan ditegakkan setelah jarak 20 – 30 meter.
b.
A
nalisis Gerak Lari
Tiap langkah terdiri dari suatu
phase
topang (yang dapat dirinci menjadi
satu
phase
topang depan dan satu
phase
-dorong) dan suatu
phase
layang (yang
dirinci menjadi
phase
-ayun-depan dan satu
phase
pemulihan).
Dalam
phase
topang badan pelari adalah diperlambat (topang-depan)
kemudian dipercepat (
phase
dorong/
drive
).
Dalam
phase
-layang, kaki bebas mengayun mendahului badan
sprinter
dan diluruskan untuk persiapan sentuh tanah (ayunan ke depan ) sedangkan
yang paling akhir kaki topang dibengkokkan dan diayun ke badan
sprinter
(pemulihan/
recovery
).
1)
P
hase
Topang Depan dan Dorong (
drive
)
Tujuan : untuk memperkecil hambatan saat sentuh-tanah dan untuk
memaksimalkan dorongan ke depan.
Gambar 3.19
Phase
deskripsi
Gambar 3.20
Phase
topang depan dan dorong
69
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Sifat – sifat teknis
:
a)
M
endarat pada telapak kaki (1).
b)
L
utut kaki-topang bengkok harus minimal pada saat amortisasi; kaki
ayun adalah dipecepat (2).
c)
P
inggang, sendi lutut dan mata-kaki dari kaki-topang harus diluruskan
kuat-kuat pada saat bertolak.
d)
P
aha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal (3).
2)
P
hase
Layang
Tujuan : Untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk
mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat
sentuh-tanah.
Sifat – sifat teknis :
a)
L
utut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas (untuk meneruskan
dorongan dan menambah panjang langkah) (1).
b)
L
utut kaki topang bengkok dalam pada
phase
pemulihan (untuk
mencapai suatu bandul pendek) (2).
c)
A
yunan lengan aktif namun rileks.
d)
B
erikutnya kaki topang bergerak ke belakang (untuk memperkecil gerak
menghambat pada saat sentuh tanah) (3).
3)
G
erakan langkah kaki :
a)
L
angkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki
(tumpuan) selalu pada ujung telapak kaki, lutut sedikit dibengkokkan.
b)
A
yunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti
dengan siku sedikit dibengkokkan.
c)
P
osisi badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan
rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris.
Pada saat lari mulut tertutup rapat, pandangan ke depan lintasan.
Gambar 3.21
Phase
layang
70
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Kesalahan yang sering terjadi ketika lari jarak pendek adalah sikap badan
kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan kurang condong ke
depan, menapak sampai telapak kaki dan tumit, kaki ayun maupun tumpu
kurang konstan gerakannya, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan
lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak lari jarak pendek
tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering
terjadi.
c.
A
nalisis Gerak Memasuki Garis
Finish
Memasuki garis
finish
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis
finish
sangatlah rugi.
Teknik memasuki garis
finish
:
1)
M
embusung
kan dada ke depan, saat menjelang garis
finish
.
2)
M
enjatuhkan salah satu bahu ke depan bawah, saat masih dalam posisi lari.
Y
ang dilarang adalah :
1)
t
idak boleh meloncat pada saat
memasuki garis
finish
,
2)
t
idak boleh menggapai pita
finish
dengan tangan, dan
3)
t
idak boleh berhenti mendadak di
garis
finish
.
Kesalahan yang sering terjadi
ketika memasuki garis
finish
lari jarak pendek adalah sikap badan kaku, cara
ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan kurang condong ke depan,
meloncat, mengurangi kecepatan, tangan berusaha meraih pita, dan tidak
diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai
dengan tujuan gerak lari jarak pendek tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
d.
A
ktivitas pembelajaran Keterampilan Gerak Lari
Setelah peserta didik menerima penjelasan tentang teknik gerak lari melalui
informasi secara lisan, gambar, demontrasi gerakan, berikutnya silahkan
lakukan beberapa aktivitas berikut ini:
1)
Ak
tivitas pembelajaran pertama :
Start
, dari Posisi yang Berbeda-beda.
Gambar 3.22 Saat memasuki garis
finish
Gambar 3.23 Latihan
start
dengan variasi
71
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
a)
D
ari posisi di atas dilanjutkan bergerak ke posisi lari dan melakukan lari
percepatan (akselerasi)
b)
D
apat dilakukan secara individu atau berpasangan (satu atlet mengejar
atlet lain).
c)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
d)
T
ujuan : untuk meningkatkan konsentrasi dan akselerasi.
2)
Ak
tivitas pembelajaran kedua :
Start
berdiri dengan suatu tanda
a)
G
unakan s
uatu variasi tanda-tanda
start
: bisa lewat pendengaran
(
audible
), lewat pandangan (
visual
) dan bisa lewat sentuhan/rabaan
(
tractile
)
b)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
c)
T
ujuan : untuk mengembangkan konsentrasi dan reaksi.
3)
Ak
tivitas pembelajaran ketiga :
Start
berdiri dengan Variasi
a)
S
tart
men
jatuh tanpa aba – aba (1).
b)
S
tart
berdiri dari suatu posisi badan condong ke depan (2).
c)
S
tart
berdiri dari berdiri satu tangan ke atas satu tangan di bawah (3).
d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
e)
T
ujuan : melatih mengangkat badan dan lari akselerasi.
Gambar 3.24 Latihan
start
berdiri
Gambar 3.25 Latihan
start
berdiri dengan variasi
72
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
4
)
Ak
tivitas pembelajaran keempat : Posisi “ Bersediaaa”
a)
T
empatkan dan pasang
start
-blok.
b)
J
elaskan dan demontrasikan unsur-unsur kunci dari posisi awal.
c)
L
atihan dengan dikoreksi oleh guru atau teman.
d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
e)
T
ujuan : untuk memperkenalkan posisi “ bersediaa “.
5)
Ak
tivitas pembelajaran kelima : Posisi “ Siaaap”
a)
J
elaskan dan tunjukan posisi “Siaaap” pada
start
itu.
b)
L
atihan perubahan antara posisi “Besediaaa” dan “Siaaap” tanpa
melakukan lari (
start
).
c)
K
oreksi oleh guru atau teman.
d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
e)
T
ujuan : Mengenalkan posisi “Siaaap” pada
s
tart
.
6)
Ak
tivitas pembelajaran keenam : Urutan Gerak Keseluruhan.
Gambar 3.26 Latihan posisi bersedia
Gambar 3.27 Latihan posisi siaaap
Gambar 3.28 Latihan gerak keseluruhan
73
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
a)
L
akukan
start
dan lari
sprin
t
10-30 m dengan aba-aba dan tanpa aba-aba
.
b)
G
unakan lintasan yang berbeda-beda, lurus, tikungan, dengan dan tanpa
lawan lari.
c)
A
tur variasi, lama waktu antara “siaaap” dan tembakan pistol.
d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
e)
T
ujuan : untuk merangkaikan
phas
e
-
phase
sebagai suatu urutan gerak
keseluruhan (penuh).
7)
Ak
tivitas pembelajaran ketujuh : Latihan – Latihan Dasar.
Gunakan latihan-latihan dasar untuk menyelesaikan latihan-pemanasan:
a)
T
umit tendangan pantat
b)
B
erjingkat-jingkat.
c)
L
utut angkat tinggi-tinggi.
d)
L
utut angkat tinggi kaki diluruskan.
e)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
f )
T
ujuan : Meng
embangkan ketangkasan dasar lari.
8)
Ak
tivitas pembelajaran kedelapan : Latihan/
Drill-Drill
Dasar.
Gambar 3.29 Latihan dasar lari
Gambar 3.30 Latihan dasar drill
74
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
a)
L
atihan-latihan kombinasi dan variasi
b)
L
atihan transisi dan latihan kombinasi (lihat gambar).
c)
D
rill
gerakan lengan.
d)
L
atihan ‘
ins
dan
out
’ (masuk dan keluar).
e)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
f )
T
ujuan : untuk mengembangkan kecakapan
sprint
dan koordinasi.
9)
Ak
tivitas pembelajaran kesembilan : Lari-lari dengan Tahanan
a)
G
unakan tahanan dari mitra-latih atau suatu alat penahan.
b)
J
angan melebih-lebihkan tahanan.
c)
P
astikan kaki-topang diluruskan sepenuhnya dan kontak (dengan
tanah) sesingkat mungkin.
d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
e)
T
ujuan : untuk mengembangkan
phase
dorong dan kekuatan khusus.
1
0) Aktivitas pembelajaran kesepuluh : Lari Mengejar
a)
G
unakan sepotong tongkat atau tali (1,5 m ).
b)
B
erlarilah
jogging
sebaris.
Gambar 3.31 Lari-lari dengan Tahanan
Gambar 3.32
Lari Mengejar
75
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
c)
P
elari depan melepaskan tongkat/tali untuk memulai pengejaran.
d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
e)
T
ujuan : untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari.
1
1) Aktivitas pembelajaran kesebelas : Lari Percepatan
a)
B
uatlah
marka untuk menandai
zona
6 m.
b)
Sa
tu teman belajar menunggu di ujung
zona
.
c)
P
ercepatan lari bila pelari yang datang mencapai
zona
.
d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
e)
T
ujuan : untuk mengembangkan lari percepatan dan kecepatan
maksimum.
1
2) Aktivitas pembelajaran keduabelas :
Start
- Lari Layang
Sprint
20 M.
a)
T
andail
ah
zona
20 m .
b)
G
unakan lari awalan 20-30 m.
c)
L
ari menembus
zona
dengan kecepatan maksimum.
d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
e)
T
ujuan : untuk mengembangkan kecepatan maksimum.
Gambar 3.33 Lari Percepatan
Gambar 3.34
Start
Layang Lari
Sprint
76
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2. Analisis keterampilan gerak Lari jarak Menengah
a.
M
engenal aktivitas lari jarak menengah
Gerakan lari jarak menengah ( 800 m, 1500 m, dan 3000 m ) sedikit berbeda
dengan gerakan lari jarak pendek (
sprint
). Akan tetapi, pada garis besarnya
perbedaan ini terutama pada cara kaki menapak. Pada lari jarak menengah,
kaki menapak pada ujung tumit kaki dan menolak dengan ujung kaki. Adapun
pada lari jarak pendek, menapak dengan ujung-ujung kaki, tumit sedikit sekali
menyentuh tanah. Di samping itu, lari jarak menengah dilakukan dengan
gerakan-gerakan lebih ekonomis untuk menghemat tenaga.
Dalam lari jarak menengah, pelaksanaan
start
nya dilakukan dengan
menggunakan
start
berdiri, yang aba-abanya hanya “bersedia” dan “ya”.
Dikatakan
start
berdiri karena pelaksanaannya dilakukan dengan berdiri.
•
H
al-hal penting yang harus diperhatikan dalam lari jarak menengah:
1)
B
adan harus selalu rileks selama lari.
2)
L
engan diayunkan dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek.
3)
B
adan condong ke depan.
4)
L
angkah tetap dengan tekanan pada ayunan kaki ke depan.
5)
P
enguasaan pada kecepatan lari, kondisi fisik serta daya tahan.
6)
L
atihan terus-menerus (teratur, terukur, maju berkelanjutan) untuk
mengembangkan daya tahan umum dan regenerasi/pemulihan.
7)
L
atihan interval extensif dan intensif. Ekstensif latihan menekankan
pada daya tahan umum sedangkan intensif latihan menekankan pada
daya tahan khusus.
8)
L
atihan
fartlek
(
speed play
) adalah latihan yang dilaksanakan di alam
terbuka, peserta didik bebas untuk bermain-main dengan kecepatan
kita sendiri, serta memvariasikan kecepatan tempo larinya.
•
H
al–hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak menengah yaitu :
1)
M
elakukan kesalahan
start
lebih dari 3 kali
2)
M
emasuki lintasan pelari lain
3)
M
engganggu pelari lain
4)
K
eluar dari lintasan
5)
T
erbukti memakai obat perangsang
•
P
etunjuk-petunjuk dalam lari jarak menengah:
1)
B
erlarilah di sisi lintasan yang paling dalam dari lintasan.
2)
S
ecepat mungkin mengambil posisi sebagai pelari terdepan atau
mengikuti pelari terdepan
77
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
3)
K
alau ingin melampaui lawan lakukanlah secepatnya.
4)
U
sahakan berlari dengan kecepatan yang “tetap” mulai dari
start
sampai
kurang 200 m dari garis
finish
, dan berusaha untuk mengejar lawan atau
meninggalkan lawan, serta melakukan lari cepat terakhir kira-kira 50
meter menjelang
finish
.
5)
D
alam keadaan yang terjepit, misalnya di muka dan di samping tertutup
oleh lawan perlambat sedikit menjelang sampai di bagian yang lurus,
dan kemudian secepatnya melampaui lawan sampai kira-kira 5 meter di
depannya sampai garis
finish
.
•
P
etugas atau juri dalam lomba lari jarak menengah terdiri atas :
1)
S
tarte
r
, yaitu petugas yang memberangkatkan perlari
2)
R
ecall Starter
yaitu petugas yang mengecek atau memanggil para pelari
3)
Ti
mer
yaitu petugas pencatat waktu
4)
P
engawas lintasan yaitu petugas yang berdiri pada tempat tertentu
dan bertugas mengawasi pelari apabila melakukan kesalahan dan
pelanggaran
5)
J
uri kedatangan yaitu petugas pencatat kedatangan pelari yang pertama
sampai dengan terakhir dan menentukan ranking/urutan kejuaraan
6)
J
uri pencatat hasil yaitu petugas pencatat hasil setelah pelari memasuki
garis
finish
b.
A
nalisis Keterampilan gerak
start
berdiri lari jarak menengah
Teknik atau gaya lari jarak menengah merupakan masalah individual.
Meskipun benar bahwa terdapat bentuk ideal yang menghasilkan keseimbangan
sempurna antara kecepatan maksimum dan gaya menghemat tenaga,
permasalahannya tetap ditentukan oleh individu yang bersangkutan. Teknik
lari yang akan dibahas adalah teknik
start
, teknik lari dan teknik memasuki
garis
finish
.
1)
Ak
tivitas pembelajaran gerak
start
berdiri
Teknik
start
yang umum digunakan oleh pelari jarak menengah adalah
start
berdiri.
Cara melakukan
start
berdiri sebagai berikut :
a)
S
ikap permulaan, yaitu waktu aba-aba “bersedia”, pelari maju ke depan
dengan menempatkan salah satu kaki depan di belakang garis
start
.
b)
B
adan condong ke depan.
c)
K
edua lengan tergantung lemas dengan siku sedikit agak dibengkokkan.
d)
P
ada waktu aba-aba “ya” atau bila dalam perlombaan mendengar bunyi
tembakan pistol
start
, maka pelari berlari secepat-cepatnya dengan
78
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
menolakan dan melangkahkan kaki kanan ke depan, bersamaan dengan
mengayunkan tangan kiri ke depan dan tangan kanan ke belakang.
e)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
Kesalahan yang sering terjadi ketika
start
berdiri lari jarak menengah
adalah sikap badan kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, kaki/
badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan
dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari
start
berdiri lari jarak menengah tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
2
)
Ak
tivitas pembelajaran
start
berdiri lari jarak menengah dalam bentuk
bermain.
Coba lakukan aktivitas belajar simulasi gerakan
start
berdiri lari jarak
menengah sesuai kondisi yang ada yaitu :
a)
P
eserta didik berkelompok dengan anggota 3-5 orang atau secukupnya
b)
Sa
lah satu peserta didik memberi aba-aba
start
berdiri lari jarak
menengah
c)
D
ua kelompok saling bergantian yang satu melakukan
start
berdiri
dan yang lainnya memberi aba-aba untuk belajar
start
berdiri lari jarak
menengah dengan benar.
d)
D
an seterusnya saling merasakan dan melakukan
start
berdiri lari jarak
menengah.
e)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
Gambar 3.35 Sikap
start
berdiri lari jarak menengah
79
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
c.
A
nalisis Keterampilan gerak lari jarak menengah
1)
Ak
tivitas pembelajaran lari jarak menengah
Gerakan teknik lari jarak menengah pada dasarnya sama atau hampir
sama dengan gerakan teknik lari jarak pendek. Namun, pada lari jarak
menengah, pelari pada waktu berlari harus mampu berlari cepat dan lebih
lama.
Cara melakukan lari jarak menengah sebagai berikut :
a)
P
ada saat akan menapakkan kaki pada tanah atau lintasan, dimulai dari
ujung kaki ke tumit dan terus menolak lagi dengan ujung kaki.
K
esalahan yang sering terjadi ketika melakukan lari jarak menengah
adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
yang kurang pas,
tergesa-gesa, lari terlalu cepat atau terlalu lambat, kaki/badan kurang
rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut. Perhatikanlah
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan lakukanlah keterampilan
yang sesuai dengan tujuan dari melakukan lari jarak menengah tersebut.
b)
P
engangkatan lutut sewaktu berlari tidak terlalu tinggi, atau lebih rendah
bila dibanding dengan lari jarak pendek.
c)
G
erakan lengan lebih ringan, artinya tidak sekuat seperti pada lari jarak
pendek dan dengan langkah konstan (jangkauan langkah tetap)
terkoordinasi.
Gambar 3.36 Gerak langkah kaki jarak menengah
Gambar 3.37 Gerak kaki
terkoordinasi lari jarak menengah
80
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
d)
L
engan digerakan atau diayun mulai dari bahu, dengan gerakan agak ke
samping sedikit dari bahu itu.
e)
P
osisi badan agak condong ke depan, tetapi jangan kaku (rileks) dan
pandangan ke depan.
f )
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
Kesalahan yang sering terjadi ketika teknik lari jarak menengah adalah
sikap badan kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, kaki/badan
kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan
dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari teknik
lari jarak menengah tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi.
2)
Ak
tivitas pembelajaran keterampilan lari jarak menengah dalam bentuk
bermain.
Coba lakukan aktivitas belajar simulasi gerakan teknik lari jarak
menengah sesuai kondisi yang ada yaitu :
a)
P
eserta didik saling berkelompok dengan anggota 3-5 orang atau
secukupnya
b)
Sa
lah satu peserta didik memberi aba-aba
start
berdiri lari jarak
menengah
c)
D
ua kelompok saling bergantian yang satu melakukan
start
berdiri dan
yang lainnya memberi aba-aba untuk belajar teknik lari jarak menengah
menempuh jarak jangan terlalu jauh.
d)
D
an seterusnya saling merasakan dan melakukan teknik lari jarak
menengah.
e)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
Gambar 3.38 Gerak langkah kaki lari jarak menengah
81
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
d.
A
nalisis Keterampilan gerak memasuki garis
finish
lari jarak
menengah
1)
Ak
tivitas pembelajaran cara memasuki garis
finish
lari jarak menengah
yaitu:
Memasuki garis
finish
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mencapai sukses dalam lari. Keterlambatan persekian detik memasuki garis
finish
sangatlah rugi.
Cara melakukan gerakan memasuki garis
finish
lari jarak menengah
sebagai berikut :
a)
L
ari terus tanpa mengubah sikap lari.
b)
D
ada maju, kedua tangan lurus ke belakang rileks.
c)
Sa
lah satu bahu maju ke depan (dada diputar ke salah satu sisi).
d)
K
epala ditundukkan, kedua tangan di ayun ke belakang
e)
M
embusungkan dada ke depan, saat menjelang garis
finish
.
f )
F
rekuensi kaki dipercepat, langkah diperlebar.
g)
J
angan melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis
finish
.
h)
P
erhatian dipusatkan pada garis
finish
.
i)
A
pabila ada pita
finish
jangan berusaha meraih dengan tangan.
j)
J
angan berhenti mendadak setelah melewati garis
finish
.
k)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
Kesalahan yang sering terjadi ketika memasuki garis
finish
lari jarak
menengah adalah sikap badan kaku, memperlambat kecepatan, meloncat,
tangan berusaha meraih pita garis
finish
, cara ayunan tangan/kaki yang
kurang pas, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak
lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan
gerak cara memasuki garis
finish
lari jarak menengah tersebut. Usahakan
untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
Gambar 3.39 Saat memasuki garis
finish
82
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2
)
Ak
tivitas pembelajaran cara memasuki garis
finish
lari jarak menengah
dalam bentuk bermain.
Coba lakukan aktivitas belajar simulasi cara memasuki garis
finish
lari
jarak menengah sesuai kondisi yang ada yaitu :
a)
P
eserta didik saling berkelompok dengan anggota 3-5 peserta didik atau
secukupnya
b)
Sa
lah satu peserta didik memberi aba-aba cara memasuki garis
finish
lari
jarak menengah
c)
D
ua kelompok saling bergantian yang satu melakukan cara memasuki
garis
finish
dan yang lainnya mengoreksi gerakan.
d)
D
an seterusnya saling merasakan dan melakukan cara memasuki garis
finish
lari jarak menengah.
e)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
3. Ringkasan
Lari jarak menengah termasuk salah satu nomor lari dalam atletik. nomor
lari yang termasuk lari jarak menengah adalah lari menempuh jarak 800 m,
1500 m, dan 3000 meter. Nomor ini dipertandingkan baik dalam event daerah,
regional, nasional, maupun international. Nomor lari ini menggunakan
start
berdiri. Beberapa keterampilan yang perlu untuk diketahui dan dikuasai adalah
keterampilan dalam melakukan
start
, keterampilan dalam lari, serta keterampilan
dalam memasuki garis
finish
.
4. Penilaian
a.
Pengetahuan
Pengetahuan peserta didik akan dinilai melalui, tes tertulis maupun
penugasan tentang hasil kerja kajian konsep, dan prinsip lari jarak menengah.
b.
Sikap
Sikap peserta didik selama mengikuti pelajaran lari jarak menengah akan
dinilai melalui observasi sikap/perilaku peserta didik yang meliputi tanggung
jawab, toleransi, disiplin, kerjasama, menerima kekalahan dan kemenangan
yang menjunjung tinggi sportifitas yang dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
c.
Keterampilan
Keterampilan peserta didik akan dinilai melalui unjuk kerja selama
mengikuti pembelajaran lari jarak menengah yang meliputi (1) keterampilan,
(2) pengambilan keputusan, (3) dukungan, dan (4) penampilan bermain.
83
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
C. Analisis Keterampilan Gerak Lompat
1. Analisis Keterampilan Gerak Lompat Jauh
Melompat adalah gerakan-gerakan yang sering kita lakukan setiap hari. Baik
itu lompat jauh maupun lompat tinggi untuk jarak yang sempit/rendah maupun
melompat untuk jarak yang lebar/tinggi. Agar gerakan-gerakan melompat yang
kita efektif, efisien dan bermanfat kita perlu mempelajarinya dengan baik dan
benar.
a.
M
engenal aktivitas olahraga atletik Lompat Jauh
Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya. Pelompat harus
dapat mempertahankan sikap melayang selama mungkin di udara hingga ke
pendaratan. Lompat jauh biasanya membutuhkan fasilitas seperti bak lompat
jauh berisi pasir, lintasan lari, papan tolakan, dan tempat pendaratan. Lintasan
untuk lari awalan panjang 30-40 m dan lebar 1,22 m harus rata serta tidak licin.
Panjang papan tolakan 1,22 m, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. Papan tolakan
harus dicat putih dan harus rata dengan tanah serta ditanam sekurang-
kurangnya 1 m dari depan bak pasir pendaratan. Lebar tempat pendaratan
minimum 1,22 m. Jarak garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal
10 m. Permukaan tempat mendarat harus sama tinggi atau datar dengan sisi
atas papan tolakan.
b.
A
nalisis Keterampilan gerak lompat jauh
1)
M
elakukan teknik lompat jauh
Gerakan lompat jauh secara umum terbagi menjadi tahap awalan, tahap
tolakan, sikap melayang, dan pendaratan. Pada tahap sikap melayang,
lompat jauh memiliki tiga sikap/gaya, yaitu gaya menggantung (
hang style
),
gaya jongkok (
squat
), dan berjalan di udara (
walking in the air
). Peserta didik
dapat memilih gaya yang dianggap mudah dan sesuai dengan kemampuan.
Gambar 3.40 Lompat Jauh
84
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
a)
T
ahap Awalan
(1)
B
erdiri pada jarak 30 - 40 m dari papan tolakan/bak pasir.
(2)
B
erlari cepat mulai dari awal hingga pada saat langkah-langkah akhir,
gerakan langkah diperpanjang tanpa mengurangi kecepatan lari
untuk persiapan melakukan tolakan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika lari awalan lompat jauh adalah
sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
yang kurang pas, tergesa-
gesa, lari tidak dengan kecepatan maksimal, lari belok-belok, mengubah
kecepatan lari, menjelang balok tumpuan kecepatan dikurangi, kaki/
badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
b)
T
ahap Tolakan
(1)
T
olakan harus dilakukan tepat pada papan tolakan dengan
menggunakan satu kaki yang terkuat.
(2)
T
umpuan tolakan menggunakan ujung telapak kaki dengan
menghentak tanah, lutut sedikit
dibengkokkan dengan pinggang
sedikit ke depan serta kaki
mengayun ke depan.
(3)
T
olakan harus kuat dan cepat saat
titik pusat gravitasi melewati kaki.
(4)
K
edua lengan diayunkan ke depan
untuk menjaga keseimbangan.
(5)
P
andangan mengarah pada tempat
pendaratan dalam tolakan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolakan lompat
jauh adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
yang kurang pas,
tergesa-gesa, menumpu melebihi balok tumpu, menumpu dengan dua
kaki, menumpu tidak dengan kaki yang terkuat, kaki/badan kurang
rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Gambar 3.41 Lari pada awalan
Gambar 3.42 Tolakan lompat jauh
85
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
c)
T
ahap sikap saat melayang di udara
Sikap melayang di udara dipertahankan selama mungkin dan posisi
tubuh membentuk garis parabola. Gaya yang digunakan tergantung
pada pelompat. Sikap saat melayang di udara dapat dilakukan dengan
menggunakan gaya/cara sebagai berikut:
(1)
G
aya jongkok
(a)
P
osisi badan jongkok agak sedikit ke depan dan pandangan ke
tempat pendaratan.
(b)
K
edua lengan lurus ke depan, sejajar dengan bahu dan siku sedikit
dibengkokkan.
(c)
K
edua tungkai dalam posisi menggantung, lutut ditekuk dan
telapak kaki menghadap bawah.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lompat jauh gaya
jongkok adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas,
tergesa-gesa, melayang terlalu tinggi, gayanya tidak jelas, kaki/badan
kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
(2)
G
aya menggantung (
hang style
)
(a)
P
andangan ke arah pendaratan.
(b)
K
edua lengan mengarah ke atas.
(c)
K
edua kaki dalam sikap menggantung.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lompat jauh
gaya menggantung adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas, tergesa-gesa, melayang terlalu tinggi, gayanya tidak jelas,
kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Gambar 3.43 Gerakan gaya jongkok
Gambar 3.44 Gerakan gaya menggantung
86
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
(3)
G
aya berjalan di udara
Gaya ini agak sulit untuk dipelajari, tetapi akan mendapatkan
hasil lompatan yang lebih baik daripada gaya lainnya. Cara melayang
di udara dalam gaya berjalan adalah sebagai berikut.
(a)
T
olaka
n yang kuat dan dinamis setelah tolakan kaki ayun dibawa
ke depan, ke bawah, dan ke belakang.
(b)
K
aki tolak membuat gerak yang berlawanan ke depan
(c)
L
angkah jalan yang khas.
(d)
L
engan kiri mengikuti irama kebalikannya dengan gerak kaki
sebagai persiapan.
(e)
K
aki ayun, dibawa ke belakang, kaki ditekuk hingga hampir
menyentuh pantat kemudian berayun ke depan mendekati kaki
lainnya.
(f )
K
aki bagian bawah diangkat untuk dapat mendarat secara
bersama-sama.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lompat jauh gaya
berjalan di udara adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas, tergesa-gesa, melayang terlalu tinggi, gayanya tidak jelas,
kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
d)
T
ahap Mendarat
(1)
K
edua kaki diluruskan ke depan rapat, lutut agak ditekuk, dan telapak
kaki mengarah ke pendaratan.
(2)
P
osisi badan dibawa ke depan,
dan pandangan ke tempat
pendaratan.
(3)
K
edua lengan lurus ke
depan dengan lutut agak
dibengkokkan.
(4)
K
edua kaki mendarat secara
bersamaan dalam posisi
seimbang dan mengeper
.
Gambar 3.45 Gerakan berjalan di udara
Gambar 3.46 Gerakan mendarat
87
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan pendaratan
lompat jauh adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
yang
kurang pas, tergesa-gesa, mendarat tidak dengan dua kaki, badan
tidak terdorong ke depan setelah mendarat, setelah mendarat kembali
ke balok tumpu melewati bak pasir, kaki/badan kurang rileks dan
seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
e)
M
elakukan gerakan lompat jauh secara keseluruhan
Peserta didik melakukan gerakan lompat jauh secara keseluruhan
mulai dari awalan (ancang-ancang), tolakan, sikap melayang di udara,
dan mendarat. Peserta didik boleh memilih gaya melayang di udara
sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lompat jauh adalah
sikap badan kaku,
footwork
lambat, tergesa-gesa, menolak melebihi balok
tumpu, menolak dengan dua kaki, gerakan melayang tidak kombinasi
ke depan dan ke atas, mendarat dengan satu kaki, dan tidak ada gerak
lanjutannya. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan
lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan dari melakukan
lompat jauh tersebut.
2)
Ak
tivitas pembelajaran lompat jauh.
Coba Anda lakukan pembelajaran keterampilan lompat jauh melalui
aktivitas sebagai berikut:
a)
S
ikap badan siap dan rileks di lintasan awalan.
b)
P
eserta didik baris 2 berbanjar ke belakang atau sesuai jumlah peserta
didik yang ada.
c)
Di
lakukan bergantian di lapangan berumput atau di bak pasir untuk
lompat jauh.
d)
L
akukan lompat jauh (awalan, tolakan, melayang di udara, pendaratan)
secara bergantian, atau sesuai sesuai aba-aba menurut hitungan.
e)
K
elompok yang berhasil yaitu yang berhasil lompat jauh sesuai tujuan/aturan.
f )
L
akukan lompat jauh (awalan, tolakan, melayang di udara, pendaratan)
secara bergantian, dengan gaya jalan di udara, gaya jongkok, gaya tegak.
Gambar 3.47 Rangkaian gerakan lompat jauh secara keseluruhan
88
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
g)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
c.
Ringkasan
Lompat jauh bertujuan untuk melompat sejauh-jauhnya. Pelompat harus
dapat mempertahankan sikap melayang selama mungkin di udara hingga ke
pendaratan. Gerakan lompat jauh secara umum terbagi menjadi tahap awalan,
tahap tolakan, sikap melayang, dan pendaratan. Pada tahap sikap melayang,
lompat jauh memiliki tiga sikap/gaya, yaitu gaya menggantung (
hang style
),
gaya jongkok (
squat
), dan berjalan di udara (
walking in the air
).
d.
Penilaian
1)
P
engetahuan
Pengetahuan peserta didik akan dinilai melalui dan tes tertulis maupun
penugasan tentang hasil kerja kajian konsep dan prinsip pembelajaran
lompat jauh.
2)
S
ikap
Sikap peserta didik selama mengikuti pelajaran lompat jauh akan dinilai
melalui observasi sikap/perilaku peserta didik yang meliputi sportivitas,
tanggung jawab, toleransi, disiplin, kerjasama, Menerima kekalahan dan
kemenangan yang menjunjung tinggi sportifitas yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
3)
K
eterampilan
Keterampilan peserta didik akan dinilai melalui unjuk kerja keterampilan
lompat jauh yang meliputi (1) awalan, (2) tumpuan, (3) sikap melayang di
udara, (4) mendarat, dan (5) hasil lompatan.
89
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2. Analisis Keterampilan Gerak Lompat Tinggi
Melompat adalah gerakan-gerakan yang sering kita lakukan setiap hari. Baik
itu lompat jauh maupun lompat tinggi untuk jarak yang sempit/rendah maupun
melompat untuk jarak yang lebar/tinggi. Agar gerakan-gerakan melompat
yang kita lakukan dapat efektif, efisien dan bermanfat kita perlu menguasai/
mempelajarinya dengan baik dan benar.
a.
M
engenal aktivitas olahraga atletik lompat tinggi
Tujuan lompat tinggi adalah melompat setinggi-tingginya dengan
menggunakan cara yang benar. Alat dan perlengkapan yang berhubungan
dengan nomor lompat tinggi adalah lintasan awalan, mistar, tiang lompat, dan
tempat mendarat/matras/kasur tebal/spon. Lintasan awalan lari panjangnya
minimal 15 m, harus rata dan tidak licin. Mistar dapat dibuat dari kayu,
metal atau fiber yang berbentuk bulat atau segitiga dan berdiameter minimal
25 mm - 30 mm dengan permukaan datar atau rata. Kedua ujung berguna
untuk meletakkan pada tiang penopang. Panjang mistar minimal 3,64 m dan
maksimal 10 m. Beratnya minimal 2,2 kg. Kedua tiang yang digunakan untuk
penopang mistar harus kuat dan kukuh serta cukup tinggi dan dapat digunakan
untuk mistar dengan jarak 5-10 cm. Tempat mendarat berukuran 4 x 5 m dan
dapat ditutup dengan matras atau karet busa sebagai alas pendaratan.
b.
A
nalisa Keterampilan gerak lompat tinggi
1)
M
elakukan teknik lompat tinggi
Ada beberapa gaya lompat tinggi, yaitu gaya berguling, gaya telentang/
flop
, dan gaya gunting. Ketiga gaya itu memiliki gerakan yang sama, tetapi
berbeda pada saat tubuh berada di atas mistar. Pada kesempatan ini peserta
didik belajar gerakan lompat tinggi dengan menggunakan gaya berguling.
Berikut tahapan gerakannya:
a)
T
ahap Awalan (ancang-ancang)
Awalan yang digunakan dalam lompat tinggi adalah lari dengan
langkah ganjil 7, 9, dan 15. Langkah-langkah itu harus aktif dan
terkontrol. Tujuan awalan adalah untuk membentuk kecepatan optimum
dan menempatkan badan siap untuk bertumpu/bertolak. Berikut
gerakan tahap awalan (ancang-ancang):
(1)
G
erakan ancang – ancang 7 – 9 langkah progresif dan percepatan
terkontrol.
(2)
A
rah awalan lari bisa dari depan mistar atau agak menyerong.
(3)
H
entakan kaki untuk langkah pertama adalah telapak kaki.
90
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lari awalan lompat
tinggi adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas,
tergesa-gesa, lari terlalu cepat, awalan terlalu jauh atau dekat, menumpu
tidak dengan kaki terkuat, menumpu dengan dua kaki, kaki/badan
kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
b)
T
ahap Persiapan
Pada langkah-langkah terakhir titik pusat badan (
centre of grafity
)
direndahkan dengan pembengkokan kaki dalam-dalam langkah
panjang dengan lincah dan pasti. Kaki yang dibengkokkan pada langkah
sebelum terakhir memungkinkan gerak maju kaki tolak. Berikut gerakan
persiapan:
(1)
T
itik pusat badan diturunkan secukupnya dalam langkah kedua dan
terakhir dengan bantuan kaki dibengkokkan.
(2)
F
rekuensi langkah ditingkatkan terus-menerus.
(3)
K
aki bebas ditarik ke
belakang.
(4)
K
aki penolak/penumpu
ditarik ke depan-atas
kemudian diluruskan ke
depan guna mempersiapkan
untuk sentuh-tanah/
pendaratan.
(5)
B
adan dipertahankan agar
tetap tegak.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan persiapan lompat
tinggi adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas,
tergesa-gesa, masih bingung menempatkan kaki ayun dan kaki tumpu,
awalan terlalu jauh, menumpu tidak dengan kaki terkuat, menumpu
dengan dua kaki, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak
diikuti gerak lanjut.
Gambar 3.48 Awalan lari (ancang-ancang)
Gambar 3.49 Persiapan tolakan
91
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
c)
T
ahap Tolakan kaki
Kaki tolak didorong kuat ke depan dengan mengajukan pinggang.
Dari sinilah gerak mengangkat dimulai dengan titik berat badan
melewati atas kaki penolak, sedangkan kaki ayun bergerak ke depan dan
kaki tolak mulai mengayunkan gerak ke atas dengan meluruskan lutut.
Saat titik berat badan berada di atas kaki penopang dan kaki penolak
diluruskan ke depan secara vertikal, lengan diayunkan ke atas dengan
ketinggian sebahu dan menarik tubuh ke atas. Berikut gerakan tolakan
kaki:
(1)
H
entakan kaki adalah aktif dan cepat dengan suatu gerak ke bawah
dan ke belakang.
(2)
K
aki penolak didorong kuat ke
depan pada tumit, jadi memajukan
pinggang dan menghasilkan badan
condong ke belakang dengan lengan
berada jauh di belakang.
(3)
T
itk berat badan melewati atas kaki
penolak.
(4)
K
aki ayun yang sedikit bengkok
bergerak ke depan kaki penolak.
(5)
G
erak kaki ayun ke atas yang kuat
dengan tendangan kaki meluruskan
lutut.
(6)
K
aki penolak diluruskan ke depan
secara vertikal.
(7)
L
engan diproyeksikan ke depan atas dan di cek ketinggian bahu
dengan menarik tubuh ke atas.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolakan kaki lompat
tinggi adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas,
tergesa-gesa, menumpu tidak dengan kaki terkuat, menumpu dengan
dua kaki, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti
gerak lanjut.
Gambar 3.50 Gerakan tolakan kaki
92
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
d)
T
ahap melayang di atas mistar
Pada saat berada di atas mistar, kaki depan sedikit dibengkokkan dan
mulailah gerak penutupan (
draping action
) dengan lengan bahu, dan
kepala bersama-sama menukik saat memutar pinggang dan kaki penolak
dibuka ke belakang dan ke atas berikut gerakan melayang di atas mistar
dengan menggunakan gaya guling (
straddle
)
(1)
K
aki depan dibengkokkan sedikit.
(2)
G
erak penutupan menggunakan
lengan sesuai bersama-sama
dengan menukiknya bahu dan
kepala.
(3)
P
ada saat bersamaan pinggang
memutar dan kaki penolak
dibuka ke belakang dan atas.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan melayang di atas
mistar lompat tinggi adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas, tergesa-gesa, kaki belakang tidak segera diangkat setelah
kaki depan melewati mistar, tangan menyentuh mistar, kaki/badan
kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak
lanjut.
e)
T
ahap Pendaratan
Pendaratan dimulai pada sisi kanan tubuh mengguling dengan bahu.
Tujuannya adalah untuk menghindari cidera. Pendaratan dilakukan pada
sisi tubuh dan mengguling terhadap bahu.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan pendaratan lompat
tinggi adalah sikap badan kaku, tergesa-gesa, kaki belakang tidak
diangkat tinggi sehingga bisa menyentuh mistar, mendarat dengan
tangan, dan tidak ada gerak lanjutannya. Perhatikanlah kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi dan lakukanlah keterampilan yang sesuai
dengan tujuan dari lompat tinggi tersebut.
Gambar 3.51 Gerakan melayang di atas mistar
dengan gaya guling
Gambar 3.52 Gerakan pendaratan
93
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
f )
M
elakukan gerakan lompat tinggi secara keseluruhan
Peserta didik melakukan gerakan lompat tinggi secara kesuluruhan
mulai dari tahap awalan (ancang-ancang), persiapan, tolakan kaki,
melayang di atas mistar, dan pendaratan. Peserta didik menggunakan
gaya guling ketika tahap melayang di udara. Berikut gerakan secara
keseluruhan lompat tinggi menggunakan gaya guling.
Kesalahan yang sering terjadi ketika
melakukan lompat tinggi adalah sikap badan
kaku,
footwork
lambat, tergesa-gesa, menolak
tidak dengan kaki terkuat, menolak dengan dua
kaki, saat di atas mistar kaki ayun tidak diangkat
dengan cepat sehingga menyentuh mistar,
mendarat dengan tangan, dan tidak ada gerak
lanjutannya. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan
yang sering terjadi dan lakukanlah keterampilan
yang sesuai dengan analisa gerak dan tujuan
dari melakukan lompat tinggi tersebut.
2)
Ak
tivitas pembelajaran lompat tinggi.
Coba lakukan aktivitas pembelajaran keterampilan lompat tinggi melalui
aktivitas sebagai berikut:
a)
K
edua kaki dibuka selebar bahu (depan dan belakang) rileks.
b)
P
eserta didik berbanjar ke belakang atau sesuai jumlah peserta didik
yang ada.
c)
L
akukan lompat tinggi secara bergantian, atau sesuai aba-aba.
d)
B
oleh tidak dengan mistar dulu atau penekanan pada cara menolak,
mengangkat kaki ayun, dan posisi di atas mistar serta pendaratan.
Dilakukan di atas lapangan rumput, mendarat di bak pasir atau dengan
matras spon yang tebal.
e)
K
elompok yang berhasil yaitu yang berhasil lompat tinggi sesuai tujuan
tolakan itu dengan baik dan benar.
Gambar 3.53 Gerakan lompat tinggi gaya guling secara keseluruhan
Gambar 3.54 Gaya
flop
posisi di atas mistar
94
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
f )
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
c.
Ringkasan
Lompat tinggi bertujuan untuk melompat setinggi-tingginya dengan
menggunakan cara yang benar. Gerakan lompat tinggi dengan menggunakan
gaya berguling sisi, gaya gunting dan gaya
flop
dapat dilakukan melalui beberapa
tahapan yaitu : awalan lari (ancang-ancang), persiapan, tolakan kaki, melayang
di atas mistar, dan pendaratan.
d.
Penilaian
1)
P
engetahuan
Pengetahuan peserta didik akan dinilai melalui dan tes tertulis maupun
penugasan tentang hasil kerja kajian konsep dan prinsip pembelajaran
lompat tinggi.
2)
S
ikap
Sikap peserta didik selama mengikuti pelajaran lompat tinggi akan dinilai
melalui observasi sikap/perilaku peserta didik yang meliputi sportivitas,
tanggung jawab, toleransi, disiplin, kerjasama, menerima kekalahan dan
kemenangan yang menjunjung tinggi sportifitas yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
3)
K
eterampilan
Keterampilan peserta didik akan dinilai melalui unjuk kerja keterampilan
lompat tinggi yang meliputi (1) persiapan awalan, (2) tolakan kaki, (3)
melayang di atas mistar, (4) pendaratan, dan (5) hasil lompatan.
95
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
D. Analisis Keterampilan Gerak Lempar
1. Analisis Keterampilan Gerak Lempar Lembing
Lempar lembing adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga
atletik. Tujuan lempar lembing adalah mengukur hasil lemparan sejauh mungkin
sesuai tatacara tertentu.
Gerak Lempar lembing dirinci menjadi tahap-tahap berikut ini :
a.
C
ara memegang lembing
C
ara memegang lembing pada pegangannya agar dapat memegang dengan
kuat dan nyaman.
b.
C
ara membawa lembing
C
ara membawa lembing ketika sikap siap akan melempar lembing.
c.
L
ari ancang – ancang
D
alam tahap ancang-ancang, pelempar dan lembing dalam gerakan dipercepat/
akselerasi.
d.
L
ima langkah berirama
D
alam tahap gerak ‘5 langkah berirama’ pelempar dalam gerakan dipercepat
lebih lanjut dan pelempar mempersiapkan tahap pelepasan lembing.
e.
M
elepas lemparan ( adalah bagian dari 5 langkah berirama )
D
alam tahap pelepasan lembing dihasilkan kecepatan tambahan dan ditransfer
kepada lembing sebelum dilepaskan.
f.
P
emulihan (
recovery
)
D
alam tahap pemulihan, pelempar menahan dan menghindari berbuat
kesalahan.
Gambar 3.55
Phase
Lempar Lembing
96
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Secara lebih lengkapnya sebagai berikut :
1)
A
nalisis Cara Memegang Lembing
Tujuannya untuk memegang lembing dengan kuat dan nyaman. Lembing
terletak secara diagonal di tangan. Telapak tangan menghadap ke atas dan
tangan memegang lembing dalam keadaan rileks.
a)
P
egangan dengan ibu jari dan telunjuk (gambar 1).
Cara Finlandia: Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan
ujung atau mata lembing serong hampir menuju arah badan. Kemudian
jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang
(dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari
pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang
membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut
memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara
Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting
untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar.
b)
P
egangan dengan ibu jari dan jari-jari tengah (gambar 2).
Cara Amerika: Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan
ujung atau mata lembing serong hampir menuju ke arah badan. Kemudian
jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang
lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan
dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari
lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan
menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari
telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing
pada saat melempar
Gambar 3.56 Cara memegang lembing
97
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
c)
P
egangan dengan telunjuk dan jari-jari tengah (gambar 3).
Cara Menjepit: Caranya hanya menjepitkan lembing di antara dua jari
tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memegang biasa.
Kesalahan yang sering terjadi ketika memegang lembing adalah tidak
memegang dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, dan
tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang
sesuai dengan tujuan gerak dari lempar lembing tersebut. Usahakan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
2)
A
nalisis Cara Membawa Lembing
Yaitu cara membawa lembing ketika sikap siap akan melempar lembing.
a)
M
embawa lembing di atas pundak
Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala dengan mata
lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan.
Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya
jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar.
Gambar 3.57 Cara Membawa lembing di atas Pundak
98
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
b)
M
embawa lembing di bawah
Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke
bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke
bawah hampir dekat dengan tanah.
c)
M
embawa lembing di depan dada.
Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju
serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
Gambar 3.58 cara membawa lembing
di bawah/ samping badan
Gambar 3.59 cara membawa lembing di depan dada
99
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kesalahan yang sering terjadi ketika membawa lembing adalah tidak
membawa dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat,
lembing masih goyang ke kanan kiri atau ke atas bawah, dan tidak diikuti
gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan
tujuan gerak dari membawa lembing tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
3) Analisis Sikap Awalan
Lari Ancang-Ancang/awalan. Tujuannya untuk mempercepat gerakan pelempar
dan lembing. Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering digunakan,
yaitu : awalan silang (
cross-step
) dan awalan jangkit (
hop-step
). Lempar lembing
yang mempergunakan awalan silang (
cross-step
) lebih dikenal dengan lempar
lembing gaya silang, sedangkan lempar lembing yang mempergunakan awalan
jingkat (
hop-step
) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya jingkat.
a)
L
embing dipegang horisontal/mendatar di atas bahu.
b)
B
agian atas lembing adalah setinggi kepala.
c)
L
engan diupayakan tetap tenang-stabil (tidak bergerak kemuka ke belakang)
d)
L
ari-percepatan adalah relax, terkontrol dan berirama (6-12 langkah)
e)
L
ari percepatan sampai mencapai kecepatan optimum, dipertahankan atau
ditingkatkan dalam lari ‘ lima-langkah berirama’.
Kesalahan yang sering terjadi ketika lari awalan membawa lembing adalah
tidak membawa dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat,
lembing masih goyang ke kanan kiri atau ke atas bawah, dan tidak diikuti
gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan
tujuan gerak dari lari awalan membawa lembing tersebut. Usahakan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
Gambar 3.60 Sikap Lari Awalan Lempar Lembing
100
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
4)
A
nalisis Lima Langkah Berirama
a)
P
hase
Lari 5 Langkah Berirama (Penarikan). Tujuannya guna
menempatkan lembing dengan betul untuk dilempar.
Sifat-sifat teknis :
(1)
P
enarikan (lembing) dimulai pada saat kaki kiri mendarat.
(2)
B
ahu kiri menghadap ke arah lemparan, lengan kiri ditahan di depan
untuk keseimbangan
(3)
L
engan yang melempar diluruskan ke belakang pada waktu langkah 1 dan
2.
(4)
L
engan pelempar setinggi bahu atau sedikit lebih tinggi setelah
penarikan.
(5)
U
jung/mata-lembing dekat dengan kepala.
b)
P
hase
Lari ‘5 Langkah Berirama‘ (Langkah Impuls). Tujuannya untuk
menempatkan dan mempersiapkan badan untuk pelepasan lembing
(
delivery
).
Sifat-sifat teknis :
Dorongan adalah aktif dan datar dari telapak kaki kiri (tidak kehilangan
kecepatan).
(1)
L
utut kanan diayunkan ke depan (bukan ke atas).
(2)
B
adan condong ke belakang : kaki dan badan menyusul lembing.
Gambar 3.61 Lima langkah berirama lempar lembing
Gambar 3.62 Lima langkah berirama (
langkah impuls
)
101
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(3)
B
ahu kiri dan kepala menghadap arah lemparan.
(4)
P
oros lengan pelempar dan poros bahu adalah paralel.
(5)
L
angkah impuls adalah lebih panjang dari pada langkah pelepasan
c)
P
hase
Pelepasan (
Delivery
) Lembing. Tujuannya untuk memindahkan
kecepatan dari kaki-kaki ke badan.
Bagian 1 : Transisi
Sifat-Sifat Teknis :
(1)
K
aki kanan ditempatkan datar pada suatu yang akut ke arah lemparan.
(2)
K
aki-kaki telah menyusul badan.
(3)
P
oros-poros bahu, lembing dan pinggang adalah paralel.
(4)
L
utut kanan dan pinggang didorong ke depan secara aktif.
(5)
L
engan pelempar tetap diluruskan.
d)
P
hase
Pelepasan Lembing. Tujuannya untuk memindahkan kecepatan
dari badan ke bahu.
Bagian 2 : Posisi
Power
Sifat-Sifat Teknis :
(1)
P
enempatan kaki kiri adalah aktif dan solid/kokoh
Gambar 3.63
Phase
pelepasan (transisi) lempar lembing
Gambar 3.64
Phase
pelepasan (posisi
power
) lempar lembing
102
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
(2)
S
isi kiri diseimbangkan
(3)
B
adan diangkat dan ada gerakan memutar melingkari kaki kiri.
(4)
O
tot-otot pada bagian depan badan dibuat pra-tegang yang kuat dalam
‘posisi lengkung’
(5)
B
ahu tangan pelempar didorong ke depan
(6)
S
iku lengan pelempar berputar ke dalam, telapak tangan tetap ke atas.
Kesalahan yang sering terjadi ketika akan melepas lembing adalah
tidak melepas dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat,
lembing masih goyang ke kanan kiri atau ke atas bawah, melepas dengan
sudut terlalu besar atau kecil, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan
lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari melepas
lembing tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi.
5)
A
nalisis Gerakan Lempar
a)
P
hase
Pelepasan/
delivery
Tujuannya untuk memindahkan kecepatan dari bahu/lengan ke lembing.
Bagian 3 : Gerakan Lengan Akhir
Sifat-Sifat Teknis :
(1)
S
iku kanan ditarik ke depan dan ke atas di samping kepala.
(2)
B
adan bergerak ke depan.
(3)
S
iku lengan pelempar diluruskan secara
explosif
.
(4)
S
isi kiri badan dihalangi dengan kaki kiri yang kokoh dan siku yang
dibengkokkan dekat dengan badan.
(5)
K
aki kanan memelihara kontak dengan tanah sampai lembing dilepaskan.
Gambar 3.65
Phase
pelepasan (gerak lengan akhir) lempar lembing
103
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
b)
P
hase Pelepasan/
delivery
.
Tujuannya untuk mentransfer kecepatan dari bahu/lengan ke lembing.
Bagian 3 : Gerakan Lengan Akhir
Sifat-sifat teknis :
(1)
K
aki kanan memutar pada sisi luarnya dan ditarik ke belakang (1)
(2)
B
adan sedikit miring ke kiri, bahu kanan langsung di atas kaki kiri (2) (3)
(3)
L
engan pelempar harus sedekat mungkin vertikal pada saat lembing
dilepaskan (3).
c)
P
hase
Lari ‘5 Langkah Berirama’ (Penempatan Kaki)
Tujuannya untuk menciptakan kecepatan dan memindahkannya ke
lembing.
Sifat-sifat teknis :
(1)
L
ari ‘5 langkah berirama’ : - penarikan, - langkah impuls, - pelepasan.
(2)
K
ecepatan mening
kat sampai tingkat optimum (tergantung atas kemampuan
individu).
Gambar 3.66
Phase
pelepasan (gerakan lengan akhir) lempar lembing
Gambar 3.67
Phase
5 langkah berirama (penempatan kaki) lempar lembing
104
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Kesalahan yang sering terjadi ketika akan melempar lembing adalah
tidak melempar dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat,
lembing masih goyang ke kanan kiri atau ke atas bawah, melempar dengan
sudut terlalu besar atau kecil, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan
lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari melempar
lembing tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi.
6)
A
nalisis Sikap Akhir
Phase
Pemulihan (
Recovery
). Tujuannya untuk menghentikan gerakan
badan ke depan dan menghindari berbuat kesalahan.
Sifat-Sifat Teknis :
a)
K
aki-kaki ditukar dengan cepat setelah pelepasan lembing.
b)
K
aki kanan dibengkokkan.
c)
B
adan bagian atas diturunkan.
d)
K
aki kiri diayun ke belakang.
e)
J
arak antara kaki dari kaki penahan ke garis batas lempar adalah 1,5 – 2
meter.
Kesalahan yang sering terjadi ketika akan melempar lembing adalah tidak
melempar dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, lembing
masih goyang ke kanan kiri atau ke atas bawah, melempar dengan sudut terlalu
besar atau kecil, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah
keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari melempar lembing tersebut.
Usahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
Gambar 3.68
Phase
pemulihan
105
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
7)
A
ktivitas pembelajaran Keterampilan Gerak Lempar Lembing
Guru memberikan penjelasan tentang teknik lempar lembing melalui
informasi secara lisan, gambar, demontrasi gerakan dan peserta didik
mengamati, memperhatikan penjelasan dan mendemontrasi gerakan.
Formasi untuk latihan keterampilan melempar:
a)
Ak
tivitas pembelajaran Latihan pertama : Lempar Depan
(1)
P
erkenalkan lembing, pegangan/grip dan tindakan keamanan
(2)
C
ara menarik lembing, memegang tinggi di atas kepala, menunjuk ke
atas tanah dengan usaha suatu sudut dangkal.
(3)
C
ondong badan ke belakang, menambah jarak , ujung dari lembing yang
menancap harus menunjuk ke pelempar.
(4)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(5)
T
ujuan : untuk mempercepat lembing sepanjang suatu jalur lurus.
Gambar 3.69 Formasi aktivitas latihan lempar lembing
Gambar 3.70 Formasi aktivitas latihan lempar depan
106
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
b)
Ak
tivitas pembelajaran Latihan kedua : Lempar Dengan Berdiri
(1)
B
erdiri kaki terpisah 60-90 cm, kaki-kaki menunjuk ke arah lemparan
(2)
T
arik lembing, pertahankan telapak berada di atas tinggi bahu
(3)
A
ngkat sedikit kaki kiri untuk mengawali gerakan, pertahankan berat
badan pada kaki kanan yang bengkok/ditekuk.
(4)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(5)
T
ujuan : untuk melempar dari posisi
power
.
c)
Ak
tivitas pembelajaran Latihan ketiga : Lari ‘3 Langkah Berirama’ dan
Lempar
(1) Mulailah dengan kaki kanan ke depan dan lembing ditarik.
(2) Melangkah dengan kaki kiri ke kiri (seluruh telapak) dan doronglah
ke langkah impuls kaki mempercepat satu sesudah yang lain) dan
diteruskan dengan lemparan.
(3)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(4) Tujuan : Untuk memperkenalkan langkah impuls dan rangkaikan
dengan posisi
power
.
Gambar 3.71 Formasi aktivitas latihan lempar dengan berdiri
Gambar 3.72 Formasi aktivitas latihan 3 langkah berirama dan lempar
107
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
d)
Ak
tivitas pembelajaran Latihan keempat : Lari ‘ 5 Langkah ’ dan
Melempar
(1)
M
ulailah dengan berdiri kaki tertutup dengan lembing dalam ditarik,
langkah pertama dengan kanan.
(2)
M
ulai dengan 2 langkah jalan (nanti 2 langkah lari ) dan 3 langkah
berirama.
(3)
G
unakan marka antara untuk tanda
start
dan hitung irama : 1 – 2 – 3 4/5
(4)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(5)
T
ujuan : untuk mengembangkan gerakan ‘ 5 langkah berirama’
e)
Ak
tivitas pembelajaran Latihan kelima : Lari Ancang-Ancang dan
Penarikan
(1)
B
erlatih penarikan lembing dengan berjalan kemudian dengan lari-
kecil/
jogging
.
(2)
G
unakan titik observasi/pengamat dari samping dan belakang guna
mengontrol posisi lembing.
(3)
T
etaplah lari ancang-ancang dengan marka
start
dan marka antara,
tambahkan 5-langkah berirama kemudian.
(4)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(5)
T
ujuan : untuk memperkenalkan penarikan lembing dan diimbangi
dengan lari ancang-ancang dengan lari 5-langkah berirama.
Gambar 3.73 Formasi Aktivitas Latihan Lari Ancang-ancang dan Penarikan
108
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
f )
Ak
tivitas pembelajaran Latihan keenam : Urutan Gerak Keseluruhan
(1)
S
empurnakan urutan pengontrolan dan mengoreksi posisi
power
.
(2)
S
empurnakan urutan dengan sebuah lembing ringan.
(3)
S
empurnakan urutan dengan menggunakan alat berbeda (misal: 200 –
600gr bola lempar/batu)
(4)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(5)
T
ujuan : untuk merangkaikan
phase
-
phase
ke dalam suatu gerakan yang
lengkap sempurna
2. Analisis Keterampilan Gerak Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Tujuan lempar
cakram adalah mengukur hasil lemparan sejauh mungkin sesuai tatacara tertentu.
Secara umum gerakan lempar cakram terbagi dalam lima tahap : cara
memegang cakram, ayunan, putaran, melepas cakram dan pemulihan.
a.
A
nalisis Cara Memegang Cakram
Untuk dapat melempar cakram yang sesungguhnya
diperlukan cara memegang yang baik dan benar, yakni:
1)
C
ara Pertama
Cakram dipegang dengan empat jari terbuka,
ruas-ruas ujung jari menekuk menutupi pinggiran
cakram, sedangkan ibu jari letaknya bebas pada
cakram.
Gambar 3.74 Formasi Aktivitas Latihan Lembing Gerak Keseluruhan
Gambar 3.75
Phase
lempar cakram
Gambar 3.76 Cara memegang
cakram
109
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2)
C
ara Kedua
Cakram dipegang dengan empat jari, jari telunjuk dan tengah dirapatkan,
ruas-ruas ujung jari menekuk pinggiran cakram, sedang ibu jari letaknya
bebas pada cakram.
Tujuan : Memegang cakram kokoh-kuat untuk gerak percepatan dan
menanamkan gerak rotasi yang benar pada saat cakram dilepaskan.
Sifat-sifat teknis :
(a)
C
akram dipegang pada sendi akhir dari jari-jari. (
1
)
(b)
J
ari–jari dibuka/sebar pada pinggiran cakram.
(c)
P
ergelangan-tangan rilex dan lurus. (
2
)
(d)
C
akram bersandar pada dasar telapak tangan. (
2
)
(e)
Ib
u jari menempel pada cakram.
(
3
)
Kesalahan yang sering terjadi ketika memegang cakram adalah tidak
memegang dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, dan
tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang
sesuai dengan tujuan gerak dari lempar cakram tersebut. Usahakan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
b.
A
nalisis Sikap Awalan
1)
P
hase
Ayunan
Dalam tahap ayunan, gerakan dimulai dan si pelempar bergerak masuk
ke posisi untuk memutar.
Gambar 3.77 Cara memegang cakram
Gambar 3.78
Phase
ayunan lempar cakram
110
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Tujuan : Untuk mempersiapkan gerakan putar dengan memutar dan
untuk memberi pra-tegangan pada badan, bahu dan lengan.
Sifat-sifat teknis :
(a)
Pun
ggung menghadap arah lemparan.
(b)
K
aki-kaki terpisah selebar bahu, lutut sedikit ditekuk.
(c)
B
erat-badan pada telapak kedua kaki.
(d)
C
akram diayun ke belakang dan di belakang naik sampai proyeksi
vertikal dari tumit kiri.
(e)
B
adan diputar pada waktu yang sama.
(f )
L
engan diupayakan agar berada tetap setinggi bahu.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan ayunan cakram adalah
tidak mengayun dengan cara yang benar dan baik, pegangan kurang kuat,
dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan
yang sesuai dengan tujuan gerak dari mengayun cakram tersebut. Usahakan
untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
2)
P
hase
Memutar (bagian 1)
Dalam tahap memutar, gerakan-gerakan dipercepat dan badan bagian
bawah berputar mendahului bagian atas badan, menghasilkan pra-tegangan.
Tujuan: Untuk mempercepat gerakan pelempar dan cakram dan untuk
mempersiapkan untuk bagian yang tanpa pendukung.
Sifat-Sifat Teknis :
(a)
L
utut kiri, lengan dan telapak kaki diputar secara aktif dan serentak
searah dengan lemparan.
(b)
B
erat badan dipindahkan di atas kaki kiri yang ditekuk.
(c)
B
ahu pelempar diupayakan ada di belakang badan.
(d)
K
aki kanan diayun rendah dan lebar melewati lingkaran-lempar
Gambar 3.79
Phase
memutar lempar cakram
111
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
3)
P
hase
Memutar (bagian 2)
Tujuan : Untuk mempercepat pelempar dan cakram serta membangun
pra-tegangan di dalam badan.
Sifat-sifat teknis :
(a)
K
aki kiri mendorong ke depan ketika jari-jarinya menunjuk ke arah
lemparan.
(b)
L
akukan lompatan datar dengan pelurusan yang tak penuh dari
pendorong.
(c)
L
engan pelempar ada di atas setinggi pinggang dan di belakang badan.
(d)
K
aki kanan mendarat dengan aktif pada telapak kaki, memutar ke dalam
seperti biasa.
(e)
L
engan kiri ditahan menyilang dada.
(f )
K
aki kiri melintas melewati lutut kanan dalam perjalanan ke lingkaran-
lempar bagian depan.
4)
P
hase
Memutar (penempatan kaki)
Tujuan: Untuk menyediakan dukungan bagi posisi badan yang benar.
(a)
K
aki-kaki ditempatkan lebih lebar dari bahu, putaran ke kiri pada telapak kaki (
1
)
(b)
K
aki kanan berayun keluar menuju ke pusat lingkaran (
2
).
(c)
K
aki kanan ditempatkan pada kaki pusat lingkaran, kaki kiri mendarat
segera setelah kaki kanan. (
3
)
Gambar 3.80
Phase
memutar lempar cakram
Gambar 3.81
Phase
memutar lempar cakram
112
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
(d)
P
osisi
power
meliputi separo dari lingkaran (Posisi Tumit Jari-jari) (
4
).
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan phase memutar cakram
adalah tidak memutar dengan cara yang benar dan baik, pegangan kurang
kuat, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan
yang sesuai dengan tujuan gerak dari memutar cakram tersebut. Usahakan
untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
c.
A
nalisis Gerakan Lempar
1)
P
hase
Melepaskan Cakram
Dalam tahap melepas cakram diperoleh tambahan kecepatan dan yang
dipindahkan ke cakram sebelum dilepaskan.
Bagian 1 : Transisi
Tujuan: Untuk memelihara momentum dan memulai gerak percepatan
akhir cakram.
Sifat-Sifat Teknis :
(a)
K
aki kanan ditekuk.
(b)
K
aki kanan diputar segera ke arah lemparan.
(c)
L
engan kiri menunjuk ke arah belakang lingkaran-lempar .
(d)
C
akram ada setinggi kepala.
(e)
K
aki kiri mendarat segera setelah kaki kanan.
2)
P
hase
Melepaskan Cakram
Bagian 2 : Posisi
Power
Gambar 3.82
phase
melepaskan cakram
Gambar 3.83
Phase
melepaskan cakram
113
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Tujuan: untuk memulai gerak percepatan akhir.
Sifat-Sifat Teknis :
(a)
B
erat badan ditumpukan kaki kanan yang bengkok/ditekuk.
(b)
P
oros bahu ada di atas kaki kanan.
(c)
K
aki-kaki ada dalam posisi tumit-jari-jari.
(d)
C
akram terlihat di belakang badan (dari pandangan samping)
3)
P
hase
Melepaskan Cakram
Bagian 3 : Percepatan Utama
Tujuan: untuk memindahkan kecepatan dari pelemparan ke cakram.
Sifat-sifat teknis :
(a)
K
aki kanan diputir/dipilin dan diluruskan secara explosif.
(b)
P
inggang kanan memutar ke arah depan lingkaran-lempar.
(c)
S
isi kiri badan dihalangi oleh pelurusan kaki kiri dan memasang siku
kiri yang ditekuk rapat dengan badan.
(d)
B
erat badan digeser dari kanan ke kiri.
(e)
L
engan pelempar ditarik setelah kedua kaki membuat kontak dengan
tanah dan pinggang telah berputar.
(f )
C
akram meninggalkan tangan pada atau sedikit di bawah ketinggian
bahu (bahu adalah paralel)
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan
phase
melepaskan
cakram adalah tidak memutar dengan cara yang benar, pegangan kurang
kuat, kaki dan tagan tidak menjaga keseimbangan dan tidak diikuti gerak
lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan
gerak dari melepaskan cakram tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
Gambar 3.84
Phase
melepaskan cakram
114
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
d.
A
nalisis Sikap Akhir
Phase
Pemulihan (
Recovery
)
Dalam tahap pemulihan, si pelempar menahan dan menghindari perbuatan
pelanggaran.
Tujuan: Untuk menyeimbangkan
pelempar dan mencegah perbuatan
kesalahan.
Sifat-sifat teknis :
1)
K
aki-kaki ditukar dengan cepat setelah
cakram lepas.
2)
K
aki ditekuk.
3)
B
adan bagian atas diturunkan.
4)
K
aki kiri diayun ke belakang.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan
phase
pemulihan lempar
cakram adalah tidak memutar dengan cara yang benar dan baik, pegangan
kurang kuat, tidak bisa menjaga keseimbangan, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak
dari
phase
pemulihan lempar cakram tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
e.
A
ktivitas pembelajaran Keterampilan Gerak Lempar Cakram
Guru memberikan penjelasan tentang teknik lempar cakram melalui
informasi secara lisan, gambar, demontrasi gerakan dan peserta didik
mengamati, memperhatikan penjelasan dan mendemontrasikan gerakan.
Formasi untuk Berlatih Melempar
Gambar 3.85
Phase
Pemulihan
Gambar 3.86 Formasi latihan lempar cakram
115
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
1)
Ak
tivitas pembelajaran pertama : Perkenalan
(a)
M
engenal cakram, cara memegang/
grip
dan tindakan keamanan
(b)
G
ulingkan cakram di tanah ke mitra-latih/pasangannya, melepaskannya
dengan telujuk.
(c)
R
obah cara menggulingkan dengan melemparkannya ke udara.
(d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(e)
T
ujuan: untuk membiasakan dengan cakram dan belajar memutarnya
dengan benar.
2)
Ak
tivitas pembelajaran kedua : Lemparan Ke Depan dari Berdiri
(a)
M
ulailah dengan kaki paralel (1) atau dari posisi kangkang.
(b)
M
emutar ke belakang, menggunakan kaki untuk percepatan, berhenti
memutar dan melempar.
(c)
G
unakan alat yang lain (ring, bola-medis ringan), melempar ke sasaran.
(d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(e)
T
ujuan: untuk belajar melempar lurus dari suatu gerak percepatan
memutar/rotasi.
Gambar 3.87 Latihan perkenalan cakram
Gambar 3.88 Lemparan ke Depan dari Berdiri
116
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
3)
Ak
tivitas pembelajaran ketiga : Lemparan Berdiri Menyamping
(a)
M
ulailah dengan bahu kiri menuju arah lemparan, kaki terpisah 1,5
lebar bahu.
(b)
A
yun cakram ke belakang, berputar dengan poros kaki kanan.
(c)
Pu
tar tumit kanan ke luar sambil mendorong pinggang kanan ke depan,
halangi dengan kaki kiri.
(d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(e)
T
ujuan: belajar menggunakan kaki kanan, aktivitas pinggang dan
gerakan menghalangi.
4)
Ak
tivitas pembelajaran keempat : Lemparan Berdiri dari Posisi
Power
(a)
M
ulai
lah dengan punggung menghadap ke arah lemparan.
(b)
A
walilah lemparan dengan gerakan yang kuat dari pinggang kanan yang
memutar ke depan.
(c)
A
yunkan cakram ke belakang, ke atas dengan telapak tangan ke bawah
(gerakan ini jangan diputus)
(d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(e)
T
ujuan : untuk belajar aktivitas dari kaki kanan, pemutaran kaki, pinggang
dan bahu.
Gambar 3.89 Lemparan berdiri menyamping
Gambar 3.90 Lemparan berdiri
117
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
5)
Ak
tivitas pembelajaran kelima : Lemparan Satu Putaran
(a)
M
ulailah dari luar lingkaran menghadap ke arah lemparan dengan
cakram di belakang badan.
(b)
M
elangkah masuk lingkaran dengan putaran kaki kiri ke dalam (menunjuk
ke kiri).
(c)
Pu
tarlah ke depan pada kaki kiri, teruskan dengan kaki kanan aktif ke
dalam posisi
power
, dan lempar.
(d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(e)
T
ujuan: untuk memperkenalkan satu putaran penuh.
6)
Ak
tivitas pembelajaran keenam : Urutan Gerak Keseluruhan
(a)
La
kukan urutan gerak yang lengkap dengan mengontrol dan mengoreksi
posisi
power
.
(b)
L
akukan dengan cakram yang lebih ringan.
(c)
L
akukan dengan alat berbeda (misal: ring, bola medis, ban motor bekas).
(d)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan
yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
(e)
T
ujuan: untuk meran
gkaikan
phase-phase
ke dalam suatu gerakan yang
lengkap sempurna.
Gambar 3.91 Lemparan satu putaran
Gambar 3.92 Latihan gerak keseluruhan
118
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
3. Analisis Keterampilan Gerak Tolak Peluru
a.
M
engenal aktivitas olahraga atletik tolak peluru
Meskipun cabang olahraga ini termasuk event atau nomor lempar, akan
tetapi istilah yang dipergunakan bukan “lempar peluru” tetapi “tolak peluru”.
Hal ini sesuai dengan peraturan tentang cara melepaskan peluru, ialah dengan
cara mendorong atau menolak dan bukan melempar. Istilah dalam Bahasa
Inggrisnya adalah
the short put
.
Dalam pembelajaran tolak peluru di lapangan terlebih dahulu peserta didik
diperkenalkan dengan cara sebagai berikut :
1)
P
engenalan peluru dalam pembelajaran :
a)
P
eluru dipegang dengan satu tangan dan dipindahkan ke tangan yang
lain.
b)
P
eluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan
cara yang benar.
c)
P
eluru dipegang oleh tangan dengan sikap berdiri agak membungkuk,
kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah
belakang dan peluru digelindingkan ke depan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika pengenalan tolak peluru adalah
sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas, memegang peluru
kurang hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-gesa, kaki/
badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
2)
P
engenalan cara memegang peluru dalam pembelajaran
a)
C
ara memegang peluru
Peluru diletakkan pada ujung telapak tangan. Jari-jari tangan terbuka
menutupi peluru, ibujari tangan menjaga peluru agar tidak tergelincir
ke dalam, dan kelingking menjaga peluru agar tidak tergelincir keluar.
Gambar 3.93 Pengenalan peluru
119
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Cara memegang peluru ada tiga macam, yaitu :
(1)
J
ari-jari agak renggang. Jari kelingking ditekuk berada di samping
peluru, sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru
tidak mudah tergeser dari tempatnya. Untuk menggunakan cara
ini penolak peluru harus memiliki jari-jari yang kuat dan panjang–
panjang (seperti gambar A).
(2)
J
ari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di
samping belakang peluru. Jari kelingking selain berfungsi untuk
menahan jangan sampai peluru mudah bergeser, juga ditolakkan.
Cara ini lebih banyak dipakai dari pada cara pertama (seperti
gambar B)
(3)
B
agi mereka yang tangannya agak kecil dan jari-jarinya pendek,
dapat menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari-jari seperti pada cara
yang kedua tetapi lebih renggang. Kelingking di belakang peluru
sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran
ke samping. Oleh karena tangan pelempar kecil dan berjari-jari
pendek, peluru diletakkan hampir pada seluruh lekuk tangan (seperti
gambar C).
Kesalahan yang sering terjadi ketika memegang peluru adalah sikap
badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas, memegang peluru
kurang hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-gesa,
kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Gambar 3.94 Cara memegang peluru
120
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
b)
C
ara menempatkan peluru pada bahu
Sebuah peluru yang sudah dipegang ditempatkan di antara tulang
selangka dengan rahang bagian bawah. Peluru bagian atas sedikit
menempel tulang rahang bawah.
(1)
P
eluru ditempelkan pada leher di bawah rahang.
(2)
P
osisi siku tangan membentuk sudut 90 derajat dengan badan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika meletakkan peluru di bahu
adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
yang kurang pas,
memegang peluru kurang
hati-hati, masih ada gerakan
melempar peluru, tangan
tidak siku, meletakkan
peluru tidak di pangkal
bahu tapi terlepas dari bahu,
tergesa-gesa, kaki/badan
kurang rileks dan seimbang,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
b.
A
nalisa Keterampilan gerak tolak peluru gaya menyamping
Pada dasarnya ada dua gaya tolak peluru yang dikategorikan keterampilan
gerak dalam tolak peluru, yaitu gaya menyamping dan membelakangi/gaya
O’Brian. Tujuan tolak peluru adalah menolakkan peluru sejauh-jauhnya ke
depan dengan menggunakan satu tangan.
1)
A
nalisis Tolak peluru gaya menyamping
a)
M
elakukan teknik tolak peluru gaya menyamping
Cara menolak peluru dengan awalan penyamping (
Ortodoks
) adalah
sebagai berikut :
(1) Sikap permulaan
Dalam gaya menyamping,
arah sasaran dengan bahu kiri
menghadap ke samping, ke arah
sasaran. Kedua kaki dibuka selebar
bahu, tangan kanan memegang
peluru dan menempelkannya antara
tulang rahang dan selangka siku
yang mengarah ke samping bawah,
dan lengan kiri mengimbanginya
dalam posisi yang wajar.
Gambar 3.95 Cara Meletakkan Peluru di Bahu
Gambar 3.96 Sikap Awal Akan Menolak
121
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kesalahan yang sering terjadi ketika sikap awal akan menolak
tolak peluru adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang
pas, memegang peluru kurang hati-hati, masih ada gerakan melempar
peluru, tergesa-gesa, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan
tidak diikuti gerak lanjut.
(2)
G
erakan tolakan
Lakukan gerak pendahuluan dengan kaki kiri. Gerak pendahuluan
dilakukan dengan kaki kiri diayunkan lurus ke samping kiri
secara bersamaan dengan men”jingkrak”kan kaki kanan. Gerakan
“jingkrak” serendah-rendahnya segaris dengan arah tolakan dan
mendarat dengan kaki kanan lebih dahulu setelah kaki kiri mendarat
dengan cepat dan kuat dengan tekukan lutut kaki kanan diluruskan
yang disertai sedikit putaran badan ke arah kiri, kemudian berat
badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih sedikit ditekuk. Tangan
kanan mulai diluruskan ke arah tolakan, kemudian peluru dilepaskan
dengan dibantu kekuatan lecutan pergelangan tangan dan jari-jari
tangan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika sikap awal akan dan setelah
menolak tolak peluru adalah sikap badan kaku, langkah kaki/
footwork
kurang pas, memegang peluru kurang hati-hati, masih ada
gerakan melempar peluru, tergesa-gesa, kaki/badan kurang rileks
dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Gambar 3.97 Sikap akan menolak dan sikap setelah menolak
122
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
(3)
S
ikap akhir
Kaki kanan langkah pendek dan kaki kiri diayunkan ke belakang
untuk menjaga keseimbangan lengan kanan. Tolakan mengarah ke
depan atas dan dalam sikap rileks.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolak peluru
gaya menyamping adalah sikap badan kaku,
footwork
lambat,
tergesa-gesa, peluru tidak pada pangkal bahu, dan tidak ada gerak
lanjutannya. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi
dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan dari
melakukan tolak peluru gaya menyamping tersebut.
b)
Ak
tivitas pembelajaran tolak peluru gaya menyamping.
Coba lakukan aktivitas belajar keterampilan tolak peluru gaya
menyamping melalui aktivitas sebagai berikut:
(1)
K
edua kaki dibuka selebar bahu (kanan dan kiri) rileks.
(2)
P
eserta didik baris 2 berbanjar ke belakang atau sesuai jumlah peserta
didik yang ada.
(3)
L
akukan tolak peluru gaya menyamping secara bergantian, atau
sesuai aba-aba menurut hitungan.
(4)
K
elompok yang berhasil yaitu yang berhasil menolak peluru gaya
menyamping sesuai tujuan tolakan itu dengan baik.
(5)
S
usunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan
baik sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas
gerakan yang akan datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan
lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak tolak peluru
gaya menyamping.
Gambar 3.98 Cara melakukan tolak peluru gaya menyimpang
123
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
c.
A
nalisa Keterampilan gerak tolak peluru gaya membelakangi/gaya
O’Brian
1)
M
elakukan teknik tolak peluru gaya membelakangi/gaya O’Brian.
Cara menolak peluru dengan awalan gaya membelakangi/gaya O’Brian
adalah sebagai berikut :
a)
S
ikap permulaan
Ambil awalan dengan membelakangi arah tolakan, kemudian
membungkukkan badan ke depan dan bertumpu pada kaki kanan dan
lutut ditekuk, kaki kiri diangkat lurus menuju arah tolakan.
b)
S
ikap pelaksanaan/menolak peluru gaya membelakangi
(1)
T
arik kaki kanan ke belakang ke arah tolakan secepat-cepatnya,
kemudian kenakan kaki kiri pada papan tolakan dengan badan tetap
membungkuk serta tangan kiri diluruskan ke atas secara rileks, dan
pandangan ke bawah.
(2)
G
erakan meluncur ke belakang dengan diawali penekukan kaki
kanan untuk ber”jingkrak” rendah ke belakang yang disertai ayunan
sepakan kaki kiri jauh ke belakang. Ketika sikap badan benar-benar
condong ke depan, mulailah pendaratan kaki kanan. Setelah
ber”jingkrak”, kemudian disusul kaki kiri, badan segera berputar ke
kiri serong ke atas, kemudian berat badan dipindahkan ke kaki kiri
yang masih ditekuk, dan tangan kanan diarahkan ke sudut tolakan,
kemudian peluru dilepaskan dengan dibantu kekuatan lecutan
pergelangan tangan dan jari-jari tangan.
Gambar 3.99 Gerak Tolak Peluru Gaya Membelakangi Arah Tolakan
124
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c)
S
ikap akhir
Kaki kanan diangkat pendek ke depan dan kaki kiri diayunkan ke
belakang untuk menjaga keseimbangan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolak peluru gaya
membelakangi adalah sikap badan kaku,
footwork
lambat, tergesa-gesa,
peluru tidak pada pangkal bahu, ada gerakan melempar peluru, dan
tidak ada gerak lanjutannya. Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan
dari melakukan tolak peluru gaya membelakangi tersebut.
2)
Ak
tivitas pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi.
Coba lakukan aktivitas belajar keterampilan tolak peluru gaya
membelakangi melalui aktivitas sebagai berikut:
a)
K
edua kaki dibuka selebar bahu (kanan dan kiri) rileks.
b)
P
eserta didik baris 2 berbanjar ke
belakang atau sesuai jumlah peserta
didik yang ada.
c)
L
akukan tolak peluru gaya
membelakangi secara bergantian dari
depan, atau sesuai aba-aba menurut
hitungan.
d)
K
elompok yang berhasil yaitu
yang berhasil menolak peluru gaya
membelakangi sesuai tujuan tolakan itu
dengan baik.
e)
S
usunlah rencana perbaikan dari
aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk
perbaikan aktivitas gerakan yang akan
datang sesuai ketentuan gerakan yang
ada.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan lakukanlah
keterampilan gerak yang sesuai dengan tujuan gerak dari tolak peluru gaya
membelakangi.
Sumber:http://www.belajaratletik.com
Gambar 3.100 Tolak Peluru Gaya
Membelakangi Arah Tolakan
125
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
4. Ringkasan
Pada dasarnya ada dua gaya tolak peluru yang dikategorikan keterampilan
gerak dalam tolak peluru, yaitu gaya menyamping dan membelakangi/gaya
O’Brian. Tujuan tolak peluru adalah menolakkan peluru sejauh-jauhnya ke depan/
sektor tolakan dengan menggunakan satu tangan. Meskipun cabang olahraga ini
termasuk
event
atau nomor lempar, akan tetapi istilah yang dipergunakan bukan
“lempar peluru” tetapi “tolak peluru”. Hal ini sesuai dengan peraturan tentang
cara melepaskan peluru, ialah dengan cara mendorong atau menolak dan bukan
melempar. Istilah dalam Bahasa Inggrisnya adalah
the short put.
5. Penilaian
a.
Pengetahuan
Pengetahuan peserta didik akan dinilai melalui tes tertulis maupun
penugasan tentang hasil kerja kajian konsep, dan prinsip tolak peluru.
b.
Sikap
Sikap peserta didik selama mengikuti pelajaran lari jarak menengah akan
dinilai melalui observasi sikap/perilaku peserta didik yang meliputi tanggung
jawab, toleransi, disiplin, kerjasama, menerima kekalahan dan kemenangan
yang menjunjung tinggi sportifitas sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjutnya.
c.
Keterampilan
Keterampilan peserta didik akan dinilai melalui unjuk kerja selama
mengikuti pembelajaran lari jarak menengah yang meliputi (1) keterampilan,
(2) pengambilan keputusan, (3) dukungan, dan (4) penampilan bermain.
126
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
“
Motivator terbaik dalam
hidup ini adalah diri
sendiri.
”
-Bambang Pamungkas