Gambar Sampul IPS · Bab 3 Interaksi Sosial
IPS · Bab 3 Interaksi Sosial
Suprihartoyo

24/08/2021 16:01:14

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Interaksi Sosial

65

3

Interaksi Sosial

Sebagai anggota masyarakat, kita senantiasa mengadakan hubungan-hubungan atau interaksi

dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Interaksi yang kita lakukan di masyarakat dipengaruhi

oleh sosialisasi yang telah kita jalani. Seseorang yang tidak mengalami sosialisasi tidak akan

dapat berinteraksi dengan orang lain secara normal. Dengan kata lain, tanpa sosialisasi seseorang

akan menjadi terasing dan tidak dapat bergaul dengan orang lain. Interaksi sosial merupakan

proses sosial yang selalu terjadi dalam masyarakat sebagai bagian dari aktivitas kehidupannya.

Sebagai proses sosial, interaksi sosial terjadi karena adanya kontak sosial dan komunikasi. Salah

satu alasan yang mendorong manusia melakukan interaksi adalah untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Oleh karena itu, kita mengenal berbagai bentuk interaksi sosial dalam masyarakat.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai interaksi sosial beserta bentuk-bentuknya, mari kita

pelajari bersama bab ini dengan saksama.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

66

Kata Kunci

¾

proses sosial

¾

tindakan sosial

¾

interaksi sosial

Proses sosial

Tindakan sosial

Interaksi sosial

1. Imitasi

2. Sugesti

3. Identifikasi

4. Motivasi

5. Simpati

Faktor-faktor

interaksi sosial

1. Kontak sosial

2. Komunikasi

Syarat interaksi

sosial

Bentuk interaksi

sosial

1. Kerja sama

2. Akomodasi

3. Asimilasi

Asosiatif

1. Persaingan

2. Kontravensi

3. Konflik

Disosiatif

Interaksi Sosial

67

Kamu tentu selalu bergaul dengan teman-temanmu bukan?

Bagaimana kamu bergaul? Tentu dalam pergaulan terjadi

komunikasi, percakapan, dan saling berbagi perasaan bukan?

Nah

, apa yang kamu lakukan dalam pergaulan dengan teman-

teman, dengan keluarga, dan orang lain yang mengakibatkan

terjadinya hubungan timbal balik itu dinamakan

interaksi sosial

.

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu mem-

butuhkan orang lain dalam hidupnya. Tidak seorang pun di

dunia ini mampu hidup sendiri mengingat manusia memiliki

keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu

karena setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda,

yang mungkin saja kelebihan seseorang menjadi kelemahan

atau kekurangan orang lain dan kekurangan seseorang menjadi

kelebihan orang lain. Oleh karena itu, untuk memenuhi

kebutuhan sosialnya diperlukan tindakan dan kegiatan yang

memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik antar-

manusia. Misalnya apabila sakit, maka kamu membutuhkan

pertolongan dan perawatan dokter untuk menyembuhkan dan

memelihara kesehatannya. Adanya hubungan timbal balik

tersebut, menyebabkan terjadinya proses sosial.

Pernahkah kamu memerhatikan sekelompok orang yang

sedang menunggu bus di sebuah terminal atau di halte bus?

Apakah di antara mereka terjadi hubungan timbal balik? Untuk

menghasilkan hubungan timbal balik di antara mereka

setidaknya ada beberapa hal yang harus mereka lakukan. Di

antaranya mereka harus melakukan suatu tindakan sosial,

berkomunikasi, atau berinteraksi. Ketika orang-orang yang

berkerumun tersebut memutuskan untuk saling berhubungan,

maka terjadilah sesuatu yang disebut

proses sosial

.

Apa yang dimaksud dengan proses sosial? Proses sosial bisa

diartikan sebagai cara-cara berhubungan yang terjadi antara

orang-perorangan atau kelompok-kelompok sosial yang saling

bertemu dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk

hubungan tersebut. Proses sosial juga bisa diartikan sebagai

hubungan timbal balik antarberbagai segi kehidupan dalam

masyarakat melalui interaksi antarwarga masyarakat atau

kelompok. Misalnya hubungan timbal balik antara guru dan

murid. Guru membutuhkan murid untuk menyampaikan ilmu

yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan murid kelak

dikemudian hari. Guru membutuhkan murid sebagai sarana

atau objek untuk menyalurkan atau menyebarluaskan ilmu yang

dimilikinya. Nah, dapatkah kamu menyebutkan contoh

hubungan timbal balik yang lainnya?

Bentuk umum dari proses sosial adalah

interaksi sosial

. Interaksi

sosial juga bisa disebut sebagai proses sosial, karena interaksi sosial

merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

Tugas Mandiri

Sebutkan interaksi sosial yang

terjadi di lingkungan:

a. keluarga,

b. sekolah, dan

c. masyarakat.

A.

Interaksi sebagai Proses Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

68

Sebagai dasar dari proses sosial, interaksi sosial merupakan kunci

dari semua kehidupan sosial. Tanpa adanya interaksi, maka tidak

akan ada kehidupan bersama dalam masyarakat.

Interaksi sosial yang kita lakukan setiap hari dengan orang-

orang yang ada di sekitar kita, seperti teman, keluarga, atau

tetangga merupakan intisari dari kehidupan bersama dalam

suatu masyarakat. Interaksi itu dilakukan umumnya

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia

yang sangat kompleks yang tidak mungkin mampu dipenuhi

seorang diri tanpa melakukan hubungan dengan orang lain.

Sebelumnya, mari kita pelajari bersama tindakan sosial sebagai

dasar terjadinya interaksi sosial.

1. Tindakan Sosial

Mengapa kita membahas tindakan sosial? Sebab terjadinya

suatu interaksi memerlukan tindakan dari individu. Apakah

setiap tindakan bisa disebut tindakan sosial?

a. Pengertian Tindakan Sosial

Setiap hari kita melakukan tindakan-tindakan guna

mencapai tujuan-tujuan yang kita inginkan. Apakah setiap

tindakan yang kita lakukan untuk mencapai tujuan itu dapat

dikatakan sebagai tindakan sosial? Tidak semua tindakan

yang kita lakukan merupakan tindakan sosial. Lalu, tindakan

yang bagaimanakah yang merupakan tindakan sosial?

Perhatikan ilustrasi berikut ini.

Seorang anak yang sedang berjalan menyusuri sungai iseng

melempar batu kerikil ke sungai. Ketika melihat temannya

sedang bermain di pinggir sungai, ia kembali melempar batu

kerikil ke sungai. Maksudnya agar cipratan airnya mengenai

temannya yang sedang bermain di pinggir sungai. Karena

B.

Proses Interaksi Sosial

Gambar 3.1

Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Interaksi Sosial

69

terkena cipratan air, anak yang sedang bermain di pinggir

sungai terkejut dan berusaha mencari siapa yang me-

lakukannya. Ternyata temannya sendiri yang melakukannya.

Akhirnya, mereka berdua larut dalam canda.

Dari ilustrasi tersebut, mungkin kamu sudah dapat

membedakan, mana yang termasuk tindakan sosial.

Tindakan anak melempar kerikil yang pertama tidak bisa

disebut tindakan sosial, tetapi lemparan kerikil yang kedua

bisa disebut sebagai tindakan sosial yang mengakibatkan

antara kedua anak tersebut terjadi interaksi sosial.

Menurut

Max Weber

,

tindakan sosial merupakan tindakan

individu sepanjang tindakan itu mempunyai makna bagi

dirinya sendiri dan diarahkan untuk mendapatkan

tanggapan orang lain. Sebaliknya, tindakan individu yang

diarahkan kepada benda mati dan tidak ada kaitannya

dengan orang lain, bukan merupakan tindakan sosial.

b . Jenis-Jenis Tindakan Sosial

Tindakan sosial yang dilakukan oleh manusia dapat

dibedakan ke dalam beberapa kategori, yaitu tindakan sosial

yang bersifat rasional, irasional, dan tradisional.

1) Tindakan sosial yang bersifat rasional

Tindakan sosial yang bersifat rasional adalah tindakan

sosial yang dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan

secara sadar, meliputi suatu unsur yang sistematis dan

teratur untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Contohnya, Pak Wawan sebagai pelatih sepak bola di

SMPN 1 Kujang mengatur taktik permainan untuk

memenangkan babak final kejuaraan sepak bola

antarsiswa SMP se-kabupaten.

Contoh lainnya, untuk membantu pemahaman

mengenai pelajaran yang tidak bisa dimengerti di sekolah,

Andri bergabung dengan sebuah lembaga bimbingan

belajar terkemuka yang ada di kotanya.

Gambar 3.2

Untuk memperkaya atau menunjang pengetahuan dapat dilakukan

dengan masuk ke salah satu lembaga pendidikan.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

70

2) Tindakan sosial yang bersifat irasional

Tindakan sosial yang bersifat irasional adalah tindakan

sosial yang berorientasi pada suatu sistem nilai tertentu.

Tindakan yang akan dilakukan bersifat tiba-tiba tanpa

memperhitungkan asas dan tujuan tindakan. Contohnya,

menolong orang yang kecelakaan. Contoh lainnya adalah

memberi persembahan kepada jin penunggu tempat

yang dikeramatkan.

3) Tindakan sosial yang bersifat tradisional

Tindakan sosial yang bersifat tradisional adalah tindakan

sosial yang menggunakan pertimbangan tradisi yang

sudah baku, sehingga tidak memperhitungkan proses

sosial dan tujuannya.

Contohnya Upacara Seba, yaitu kebiasaan tradisional

suku Badui saat mengadakan kunjungan ke kepala

kabupaten setempat. Contoh lain adalah mencium tangan

dan mengucapkan salam kepada orang tua saat akan pergi

dari rumah.

Secara umum, semua tindakan yang dilakukan oleh

manusia dalam masyarakat berhubungan dengan kebutuhan

hidupnya. Dengan kata lain, tindakan dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia yang semakin

kompleks seiring dengan perkembangan zaman.

c. Kebutuhan Hidup Manusia

Manusia memiliki kebutuhan hidup yang sangat beragam.

Kebutuhan tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan

integratif.

1) Kebutuhan hidup yang mendasar (kebutuhan primer)

Manusia dalam mempertahankan hidupnya me-

merlukan berbagai macam kebutuhan. Dari berbagai

kebutuhan yang ada, terdapat kebutuhan yang harus

selalu dipenuhi agar manusia tersebut bisa hidup. Jenis

kebutuhan tersebut disebut kebutuhan dasar.

Gambar 3.3

(a) Upacara Seba, yaitu kebiasaan tradisional suku Badui saat mengadakan kunjungan ke kepala kabupaten

setempat. (b) Mengucapkan salam dan mencium tangan merupakan kebiasaan baik yang harus dilakukan anak

kepada orang tua saat akan bepergian.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

a

b

Tugas Mandiri

Coba kamu mati lingkungan

sekolahmu! Sebutkan tindakan-

tindakan sosial yang muncul

dalam kehidupan di lingkungan

sekolahmu!

Interaksi Sosial

71

Kebutuhan dasar ini bersifat primer, artinya dibutuhkan

oleh semua manusia di dunia ini. Apabila kebutuhan

dasar ini tidak tercukupi, maka manusia tidak bisa hidup.

Jenis kebutuhan dasar mencakup sandang, pangan, dan

papan. Kebutuhan dasar ini muncul sebagai dorongan

biologis manusia untuk dapat bertahan.

a) Makanan dan minuman

Makanan berguna sebagai sumber tenaga yang

dipergunakan untuk melakukan berbagai kegiatan

hidup.

Jenis makanan yang dikonsumsi setiap orang berbeda-

beda tergantung pada adat kebiasaan, keadaan

wilayah, dan ketersediaan sumber daya alam.

Misalnya, suku Dani di pedalaman Papua mengon-

sumsi ubi sebagai makanan utama, orang Eskimo

mengonsumsi daging, dan orang Eropa umumnya

mengonsumsi roti dan gandum.

Selain makanan pokok yang dikonsumsi setiap hari,

untuk mencukupi kebutuhan gizi kita memerlukan

makanan tambahan. Dalam masyarakat Indonesia

dikenal dengan prinsip empat sehat lima sempurna.

b) Tempat perlindungan

Sebagai makhluk yang memiliki akal dan pikiran,

manusia dianugerahi Tuhan kemampuan untuk

berpikir. Salah satunya berpikir cara melindungi diri

dari berbagai ancaman, baik yang datang dari alam

(hujan, badai, dan panas), maupun yang datang dari

manusia sendiri (perampokan dan penjarahan).

Untuk melindungi dirinya, manusia menciptakan

berbagai alat yang bisa dipergunakan sebagai senjata.

Untuk melindungi dari ancaman alam, manusia

menciptakan rumah dengan berbagai bentuk sesuai

dengan kondisi alam. Rumah yang berada di daerah

beriklim tropis tentu saja berbeda dengan bentuk

rumah yang berada di daerah beriklim kutub.

2) Kebutuhan sekunder (kebutuhan sosial)

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang berfungsi

melengkapi atau memperbaiki kelangsungan hidup

manusia. Apabila kebutuhan sekunder ini tidak

terpenuhi, maka tidak akan menimbulkan gangguan

yang berarti.

a) Kegiatan bersama

Homo socius

atau makhluk sosial merupakan predikat

manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup

sendiri dalam kehidupannya. Kelangsungan

hidupnya sangat tergantung pada bantuan orang lain,

mulai dari kegiatan dengan skala yang besar sampai

pada kegiatan yang skalanya kecil. Pola hubungan

sosial tersebut merupakan simpul yang saling

menyatu, dalam arti tidak dapat terpisahkan satu

dengan yang lainnya. Contohnya, Pak Tani menanam

Gambar 3.4

Selain hidangan maka-

nannya memenuhi zat

gizi, makan bersama

dapat menciptakan

suasana akrab dalam

keluarga.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Tugas Mandiri

Sebutkan kegiatan-kegiatan yang

kamu lakukan sehari-hari yang

menunjukkan bahwa kamu

membutuhkan orang lain (

homo

socius

)!

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

72

padi untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.

Di samping itu, Pak Tani juga membutuhkan pakaian

yang tidak dapat diproduksi sendiri dan tersedia di

toko pakaian. Maka terjadilah hubungan timbal balik

yang saling membutuhkan antara Pak Tani dengan

produsen pakaian dan toko pakaian.

b) Komunikasi dengan sesama

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia

dituntut untuk selalu berkomunikasi dengan

sesamanya. Dengan komunikasi, terjadi pertukaran

informasi. Selain itu komunikasi juga memiliki nilai

yang lebih tinggi yaitu merekatkan tali silaturahmi.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

sarana komunikasi sangat banyak dan mudah

dipergunakan. Ditemukannya teknologi internet,

memungkinkan orang yang berada di Benua Asia

dapat berkomunikasi dengan orang yang berada di

Benua Afrika, sehingga dapat mempercepat waktu

dan jarak. Coba kamu bayangkan apa jadinya kalau

kita tidak berkomunikasi?

c) Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk

mewujudkan sisi 'kemanusiaan' manusia. Dengan

pendidikan, pola perilaku manusia dapat berubah

dari tidak berpendidikan menjadi seorang yang ber-

pendidikan.

Secara formal, pendidikan dilangsungkan di dalam

kelas yang diawasi oleh guru dengan berpatokan pada

aturan yang telah ditentukan. Tujuh tahun yang lalu,

kamu mulai memasuki sekolah, yaitu sebuah dunia

yang penuh dengan berbagai bidang keilmuan mulai

cara membaca sampai cara berhitung. Untuk

mendapatkan ilmu yang banyak, kamu harus belajar

dan banyak bertanya.

Gambar 3.5

Berkomunikasi dapat dilakukan secara cepat dengan menggunakan

internet.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Interaksi Sosial

73

Apakah pendidikan harus selalu dilakukan di dalam

kelas seperti yang biasa kamu lakukan setiap hari?

Jawabannya, tidak. Pendidikan bisa dilakukan di

mana saja dan kapan saja, ada atau tidak ada

pembimbing. Ilmu yang kita pelajari setiap harinya

tidak akan pernah habis, semakin digali suatu ilmu,

semakin besar pula manfaat yang dapat kita ambil.

Maka semakin pintarlah kita. Orang yang ber-

pendidikan biasanya akan mendapatkan penghargaan

lebih di mata masyarakat.

3) Kebutuhan integratif

Kebutuhan integratif adalah jenis kebutuhan akan

kebersamaan, persatuan, dan keberpaduan. Sebagai

makhluk yang berpikir, manusia selalu mencari jalan

agar mereka tetap bersatu dan tidak hanya memikirkan

dirinya sendiri. Misalnya Thomas Alfa Edison yang

menciptakan bola lampu pijar. Hasil temuannya sampai

sekarang dipergunakan oleh seluruh penduduk dunia dan

tidak dipergunakan sendiri oleh Edison.

Kebutuhan integratif meliputi hal-hal sebagai berikut.

a) Prinsip benar dan salah

Prinsip benar salah adalah asas penilaian yang menjadi

dasar seseorang untuk memutuskan dan menjalan-

kan sesuatu. Dengan adanya prinsip ini, manusia

memiliki pagar sebagai batas tindakannya agar tidak

semena-mena atau sekehendak hati. Misalnya,

tindakan mencuri merupakan tindakan yang salah

karena bertentangan dengan nilai dan norma yang

berlaku di masyarakat. Selain merugikan diri sendiri

juga akan merugikan orang yang kehilangan barang

tersebut.

Prinsip benar salah dihasilkan dari pemikiran akal

manusia terhadap penilaian sesuatu dengan berdasar

pada keserasian. Melalui kemampuan berpikirnya,

Support Our Local Literacy

Movement

Jika dilihat dari arti katanya,

literacy

berarti kemampuan

membaca dan menulis. Kelihatan-

nya sederhana ya? Bahkan

sekarang, adik-adik kita yang

duduk di taman kanak-kanak pun

sudah belajar membaca dan

menulis. Bahkan banyak juga adik

kita yang sudah pandai membaca

sebelum umur mereka genap lima

tahun.

Apakah

literacy

itu hanya

bermakna sekadar kemampuan

membaca dan menulis saja?

Bagaimana jika suatu saat nanti,

semua orang di dunia ini dapat

membaca dan menulis?

Seiring dengan berkembangnya

peradaban manusia dan semakin

banyaknya orang yang dapat

membaca dan menulis,

literacy

tidak lagi dimaknai sekadar

memiliki kemampuan membaca

dan menulis saja, tetapi

literacy

juga berarti kemampuan se-

seorang memahami makna di

balik bacaan dan tulisan.

Sumber

: Kolom

BELIA

, Pikiran

Rakyat, 27 September

2005

Wawasan Sosial

Tugas Mandiri

Sebutkan beberapa contoh

tindakan yang dilakukan oleh

orang-orang yang ada di se-

kitarmu, atau bahkan tindakanmu

sendiri yang merupakan pen-

cerminan prinsip benar dan

salah.

Gambar 3.6

Belajar juga dapat dilakukan dengan banyak membaca berbagai sumber

informasi seperti buku, majalah, dan koran.

Sumber:

www.google.com:image

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

74

manusia dapat membuat penggolongan berbagai

perilaku sehingga perilaku manusia mengarah pada

suatu keteraturan sosial. Hal inilah yang sangat

dibutuhkan manusia sebagai simpul pemersatu

masing-masing individu yang berbeda. Prinsip benar

dan salah berfungsi sebagai alat pengontrol tindakan

manusia.

b) Ungkapan perasaan kolektif atau kebersamaan

Pengungkapan perasaan kolektif atau kebersamaan

dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Misalnya

pengungkapan perasaan seorang pria kepada wanita

yang kemudian ditindaklanjuti dengan perkawinan.

Timbulnya perasaan kolektif itu merupakan sifat

hakiki manusia karena keinginannya untuk

berkumpul dan bersatu dengan sesamanya. Bentuk

yang lebih luas dapat kita saksikan pada pesta

demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali,

di mana setiap penduduk bersatu untuk menyalur-

kan hak pilihnya guna menentukan pemimpin

bangsa.

c) Keyakinan diri (

self confidence

) dan keberadaan

(

exsistence

)

Perasaan keyakinan diri yang melekat pada diri

manusia dapat menjadi sebuah kekuatan, sehingga

ia dapat berpikir positif terhadap segala sesuatu yang

berada di sekitarnya. Contohnya, kamu harus

memiliki keyakinan diri untuk dapat menjuarai suatu

kejuaraan apabila kamu telah bertekad untuk

menang. Keberadaan adalah usaha manusia untuk

selalu mempertahankan eksistensi dirinya.

d) Pengungkapan nilai estetika atau keindahan

Nilai estetika merupakan nilai yang abstrak, dalam

arti setiap orang memiliki ukuran yang berbeda dalam

menilai sesuatu apakah indah, bagus, atau tidaknya.

Gambar 3.7

Pemilihan umum sebagai wujud perasaan kolektif.

Sumber:

www.id.eueom.org

Kata esetetika berasal dari

bahasa Yunani yaitu aisthetikos

yang berarti dapat dipersepsi

oleh indra manusia.

Wawasan Sosial

Tugas Mandiri

Suatu hari kamu akan mengikuti

lomba mata pelajaran Matematika

antar-SMP di kotamu. Usaha apa

yang akan kamu lakukan untuk

menumbuhkan keyakinan diri

kamu bahwa dapat menjuarai

lomba itu? Coba jelaskan

Interaksi Sosial

75

Pengungkapan nilai estetika atau keindahan

diwujudkan dalam berbagai bentuk, dari wujud gerak

sampai wujud bentuk. Contohnya, penikmat seni

memandang lukisan Affandi akan berdecak kagum

dan memuji hasil karyanya. Tetapi orang awam yang

tidak begitu paham akan seni lukis, menganggap

karya Affandi tersebut hanya berupa coretan cat di

kanvas yang tidak mengandung arti apa-apa.

e) Rekreasi dan hiburan

Rekreasi dan hiburan pada dasarnya hampir sama,

perbedaannya hanya terdapat pada letak pemenuhan-

nya. Rekreasi merupakan sebuah kegiatan yang

ditujukan sebagai pemulihan kembali suasana

(

refresh

) setelah bergelut dengan berbagai aktivitas

rutin. Sedangkan hiburan ditujukan hanya untuk

mencari kesenangan semata.

2. Interaksi Sosial

Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mampu hidup

sendiri tanpa melakukan hubungan atau interaksi dengan

manusia lain. Hal itu mengingat kodrat manusia sebagai

makhluk sosial yang tidak pernah lepas dari hubungan dengan

orang-orang yang ada di sekitarnya.

a. Hakikat Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang

dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-

perorangan, antarkelompok manusia, serta antara orang-

perorangan dengan kelompok manusia.

Interaksi sosial menurut

Astrid S. Susanto

adalah hubungan

antarmanusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh

memengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada

akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial. Hasil

interaksi sangat ditentukan oleh nilai, arti, dan interpretasi

yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam

interaksi ini.

Tugas Mandiri

Suatu hari kamu berada dalam

kendaraan umum, ada bapak-

bapak yang merokok dan ibu-ibu

hamil yang terganggu dengan

asap rokoknya. Tindakan apa

yang akan kamu lakukan untuk

meminta bapak-bapak tersebut

agar mematikan rokoknya tanpa

menyinggung perasaannya?

Gambar 3.8

Penilaian terhadap karya seni akan berbeda antarindividu.

Sumber:

www.google.com:image, Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

76

Timbulnya interaksi sosial merupakan bentuk naluri manusia

yang telah ada sejak lahir dan membutuhkan pergaulan dengan

sesamanya (

gregariousness

). Naluri ini merupakan salah satu

kebutuhan dasar bagi manusia untuk memenuhi semua

kebutuhan hidupnya.

Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya beberapa unsur yang

mendukungnya. Unsur-unsurnya dapat kita kenali melalui

beberapa ciri sebagai berikut.

1) Adanya pelaku yang berjumlah dua orang atau lebih.

2) Adanya komunikasi antarpelaku.

3) Adanya waktu dan tempat yang menentukan sifat aksi yang

sedang berlangsung.

4) Adanya tujuan-tujuan tertentu.

Hakikat dari interaksi terletak pada kesadaran mengarahkan

tindakan dan keinginan pada orang lain. Harus ada orientasi

yang bersifat timbal balik di antara pihak-pihak yang

bersangkutan tanpa menghiraukan isi dari perbuatannya, seperti

suka atau tidak suka, sama atau tidak sama tujuannya, dan

sebagainya.

b . Pola-Pola Interaksi Sosial

Pola-pola dalam interaksi sosial dapat terjadi antarindividu,

antarkelompok, serta antarindividu dengan kelompok.

1) Interaksi sosial antarindividu

Apabila dua orang bertemu, walaupun kedua orang

tersebut tidak saling berbicara, sebenarnya interaksi sosial

telah terjadi karena di antara mereka sadar akan adanya

pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan

dalam perasaan maupun syaraf kedua orang tersebut,

yang disebabkan oleh misalnya, bau keringat, parfum,

dan cara berjalan. Kesemuanya menimbulkan kesan

dalam pikiran seseorang sehingga menentukan tindakan

yang akan dilakukannya.

Gambar 3.9

Interaksi terjadi apabila mereka saling menyapa.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Interaksi Sosial

77

2) Interaksi sosial antarkelompok sosial

Interaksi sosial antara satu kelompok dengan kelompok

lainnya terjadi sebagai suatu kesatuan dan bukan

menyangkut pribadi-pribadi sebagai anggota dari

kelompok yang bersangkutan. Misalnya, pertemuan

antara perwakilan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan

perwakilan Republik Indonesia dalam perjanjian antara

GAM dan RI di Jenewa, Swiss. Perjanjian tersebut

merupakan interaksi antara GAM dan RI. Contoh lain,

pertandingan antartim kesebelasan sepak bola. Para

pemain bertanding untuk kepentingan tim kesebelasan-

nya (kelompok).

3) Interaksi sosial antara individu dengan kelompok sosial

Interaksi sosial antara individu dengan kelompok

berbeda-beda sesuai dengan keadaan setiap hubungan

itu. Misalnya, interaksi antara seorang guru dan siswa-

siswanya di kelas. Guru yang menghadapi siswa-siswa di

kelas pada awalnya akan berusaha menguasai para

siswanya agar interaksi sosial bisa berlangsung dan

seimbang. Contoh lain, interaksi antara seorang wasit

sepak bola dan para pemain sepak bola yang bertanding.

Wasit tersebut akan menghadapi para pemain sesuai tata

cara atau peraturan permainan yang berlaku.

c. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Suatu interaksi sosial terjadi apabila memenuhi syarat-

syaratnya. Menurut

Soerjono Soekanto

, syarat-syarat

terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (

social

contact

) dan adanya komunikasi (

communication

).

1) Adanya kontak sosial (

social contact

)

Istilah kontak sosial berasal dari bahasa Latin

con

atau

cum

yang artinya bersama-sama, dan

tango

yang artinya

menyentuh. Jadi, secara harfiah kontak berarti bersama-

sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologis, kontak

merupakan gejala sosial yang tidak selalu berarti

hubungan badaniah karena seseorang dapat ber-

hubungan dengan orang lain tanpa menyentuhnya.

Contohnya berbicara dengan pihak lain mengunakan

media komunikasi, seperti telepon, faksimil, atau media

komunikasi lainnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa

hubungan badaniah tidak perlu menjadi syarat utama

terjadinya kontak.

Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk berikut ini.

Pertama,

kontak sosial antara orang-perorangan, misalnya

seorang anak yang meniru perilaku ibunya. Proses

demikian terjadi melalui

sosialisasi,

yaitu suatu proses

ketika anggota masyarakat yang baru mempelajari

norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia

menjadi anggota.

Gambar 3.10

Perjanjian damai antara

GAM dan RI adalah

contoh interaksi sosial

antarkelompok sosial.

Sumber:

Tempo, 28 Agustus 2005

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

78

Kedua,

kontak sosial antara orang-perorangan dengan

kelompok, misalnya sekelompok preman yang memeras

seseorang atau jika seseorang merasakan telah terjadi

tindakan-tindakan yang berlawanan dengan norma-

norma masyarakat.

Ketiga,

kontak sosial antara suatu kelompok dengan

kelompok lainnya, misalnya dua buah perusahaan

konstruksi mengadakan suatu kontrak kerja sama untuk

mengerjakan jalan tol atau dua partai politik mengadakan

kerja sama untuk mengalahkan partai politik lainnya

dalam pemilihan umum.

Suatu kontak sosial terjadi tidaklah semata-mata

bergantung pada tindakan, tetapi juga tanggapan

terhadap tindakan tersebut. Seseorang dapat saja

bersalaman dengan orang lain tetapi tidak disambut; atau

seseorang yang main mata dengan orang buta berjam-

jam lamanya tanpa menghasilkan suatu kontak.

Kontak sosial tersebut dapat bersifat positif atau negatif.

Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada kerja

sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada

suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak

menghasilkan suatu interaksi sosial. Misalnya, ketika Ani

bertemu dengan Tina dan mereka saling melempar

senyuman, akan terjadi suasana yang menyenangkan.

Akan tetapi, apabila Ani tersenyum, tetapi dibalas dengan

muka yang masam dari Tina, situasinya akan menjadi

tidak menyenangkan.

Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak

primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan

langsung bertemu dan berhadapan muka, misalnya saling

berjabat tangan atau saling tersenyum. Adapun kontak

sekunder merupakan kontak yang memerlukan

Gambar 3.11

Contoh kontak sosial antara orang-perorangan adalah seorang anak

yang meniru ibunya. Proses demikian terjadi melalui

sosialisasi

.

Sumber:

Nova

No

. 939, 26 Februari 2006

Interaksi Sosial

79

perantara, seperti alat-alat komunikasi yaitu telepon atau

radio. Selain itu kontak sekunder dapat terjadi secara

langsung ataupun tidak langsung, misalnya apabila Dani

menelepon Dini, maka terjadi kontak sekunder langsung.

Sedangkan apabila Dani menelepon Dini untuk

diperkenalkan kepada Ari, maka kontak antara Dani

dengan Ari merupakan kontak sekunder tidak langsung.

2) Adanya komunikasi

Komunikasi adalah situasi di mana seseorang mem-

berikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud

pembicaraan, gerak-gerik badaniah, atau sikap) dan

perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang

tersebut. Orang yang diajak berkomunikasi kemudian

memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin

disampaikan oleh orang yang mengajak komunikasi.

Jika seorang gadis menerima seikat bunga, ia akan

memandang dan mencium bunga tersebut. Akan tetapi,

perhatian utamanya tentu pada siapa dan alasan orang

yang mengirimkan bunga tersebut. Apakah bunga

tersebut dikirim untuk mendamaikan perselisihan,

ucapan ulang tahun, atau ucapan terima kasih? Jika si

gadis tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, berarti

belum terjadi komunikasi. Jika telah terjawab dan terjadi

komunikasi, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok

atau orang yang mengirimkan bunga dapat diketahui.

Hal-hal tersebut menjadi bahan-bahan untuk me-

nentukan reaksi apa yang perlu dilakukan.

Suatu kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi.

Misalnya pertemuan dua orang yang tidak mengerti

bahasa lawan bicaranya. Mereka dapat bersalaman

sehingga terjadi kontak, tetapi tidak dapat berkomunikasi

sehingga tidak terjadi interaksi sosial.

Satelit komunikasi digunakan

untuk komunikasi jarak jauh dan

pengiriman data antara stasiun

di bumi yang terhubungkan

dengan jaringan telekomunikasi.

Satelit komunikasi memungkinkan

penduduk di wilayah terpencil

dapat mengakses jaringan

komunikasi global, sehingga

terjadi kontak sosial.

Wawasan Sosial

Gambar 3.12

Bentuk-bentuk kontak sosial antarkelompok terjadi antara dua

perusahaan yang bekerja sama.

Sumber:

www.google.com:image

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

80

Dalam komunikasi muncul kemungkinan terjadinya

berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang

lain. Suatu senyum misalnya, bisa diartikan suatu

keramahan, sikap bersahabat, atau bahkan sikap sinis dan

sikap ingin menunjukkan kemenangan. Dengan

demikian, suatu komunikasi memungkinkan terjadinya

kerja sama antara perorangan dan kelompok manusia,

karena komunikasi merupakan salah satu syarat

terjadinya kerja sama. Akan tetapi, tidak selalu

komunikasi menghasilkan kerja sama, bahkan suatu

pertikaian mungkin akan terjadi sebagai akibat salah

paham atau apabila semua pihak tidak mau mengalah.

d. Faktor-Faktor yang Mendasari Terbentuknya Interaksi Sosial

Interaksi sosial biasanya didasari oleh berbagai faktor, yaitu

sebagai berikut.

1) Sugesti

Sugesti adalah rangsangan yang diberikan oleh seorang

individu kepada individu lain, sehingga yang

menerimanya menuruti atau melakukan apa yang

disugestikan tanpa berpikir lagi. Proses sugesti dapat

diberikan antarindividu dan antarkelompok.

Sugesti dapat berupa berbagai bentuk sikap atau

tindakan, pendapat, saran, dan pertanyaan. Iklan di

televisi atau reklame yang biasanya dipasang di jalan-jalan

untuk mempromosikan produk merupakan salah satu

contoh bentuk sugesti produsen kepada konsumen.

Contoh:

a) Seorang ayah yang penuh kasih sayang dan bijaksana

kepada anak dan istrinya merupakan tokoh panutan

yang disegani bagi seluruh anggota keluarganya. Apa

yang dilakukan ayahnya akan ditiru dan menjadi

panutan anak dan istrinya.

Gambar 3.13

Interaksi sosial terjadi karena adanya komunikasi.

Sumber:

Microsoft Student, 2006

Tugas Mandiri

Pernahkah kamu membeli suatu

barang karena pengaruh iklan di

televisi atau radio? Jika pernah,

sebutkan barang yang kamu

beli! Sesuaikah keadaannya

dibandingkan dengan iklannya?

Interaksi Sosial

81

b) Seorang kepala desa yang berwibawa akan diturut

oleh warganya, ketika beliau menyerukan kepada

warganya untuk melakukan pembersihan ling-

kungan.

2) Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang diberikan oleh

seorang individu kepada individu yang lain, sehingga

orang yang diberi motivasi akan menuruti dan

melaksanakan apa yang dimotivasikan.

Motivasi dapat berupa berbagai bentuk sikap atau

tindakan, perilaku, pendapat, saran, dan pertanyaan.

Contohnya dukungan dari para suporter sepak bola untuk

mendukung kemenangan tim kesayangannya. Bentuk

dukungan ini tentu akan membantu timbulnya semangat

bagi kesebelasan tersebut.

3) Imitasi

Imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk

meniru orang lain baik sikap, penampilan, maupun gaya

hidup. Proses imitasi kali pertama kali berlangsung dalam

lingkungan keluarga. Misalnya, seorang anak akan

meniru semua perilaku orang tuanya. Dari lingkungan

keluarga, proses imitasi berkembang ke lingkungan yang

lebih luas, yaitu masyarakat. Berbagai media yang ada

seperti media elektronik maupun cetak akan semakin

mempercepat terjadinya proses imitasi.

Proses imitasi memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif.

Proses imitasi memiliki sisi positif apabila seseorang

meniru perilaku yang dapat membangun dirinya menuju

ke arah yang lebih baik. Sisi negatif terjadi, apabila proses

imitasi meniru berbagai perilaku yang akan menjadi

bumerang bagi dirinya. Misalnya, penayangan adegan

smack down

di televisi yang ditiru oleh anak-anak, akan

merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

4) Identifikasi

Identifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang

individu untuk menjadi sama dengan individu yang

ditirunya. Oleh sebab itu, identifikasi erat kaitannya

dengan imitasi.

Contohnya karena kegandrungannya pada Britney

Spears, Ana meniru semua yang dikenakan dan

dilakukan oleh pujaannya, bahkan Ana mengumpulkan

semua pernak-pernik yang berhubungan dengan Britney

Spears. Tindakan seperti

ini tidak salah, tetapi tidak perlu

dilakukan.

5) Simpati

Simpati adalah suatu proses kejiwaan yang merasa

tertarik kepada seseorang atau sekelompok orang karena

sikap, perilaku, wibawa, atau perbuatannya.

Gambar 3.14

Seorang anak akan

mudah sekali meniru

orang lain atau yang

dilihatnya di televisi.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

82

Dalam proses ini, perasaan seseorang memegang peranan

yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada

simpati terletak pada keinginan untuk memahami pihak

lain dan untuk kerja sama dengannya. Hal inilah yang

membedakan simpati dengan identifikasi yang di

dalamnya terdapat dorongan keinginan belajar ke pihak

lain yang dianggap memiliki kelebihan yang bisa dijadi-

kan contoh. Proses simpati akan dapat berkembang pada

suatu keadaan di mana faktor saling mengerti terjamin.

Menurut

Gillin

dan

Gillin

,

ada dua bentuk interaksi sosial

yaitu proses asosiatif yang terdiri atas tiga bentuk khusus yaitu

akomodasi, asimilasi, dan akulturasi, serta proses disosiatif, yang

terdiri atas persaingan, kontravensi (

contravention

), dan

pertentangan atau pertikaian (konflik).

Perbedaan kedua pembagian bentuk-bentuk interaksi sosial

terletak pada daya cakup setiap penggolongan.

1. Proses Asosiatif

Proses yang bersifat asosiatif dapat terjadi apabila suatu

kelompok yang mempunyai kesamaan pandangan melakukan

interaksi sosial untuk mencapai tujuan yang mengarah pada

kesatuan.

Proses asosiatif meliputi kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.

a. Kerja Sama (

Cooperation

)

Kerja sama merupakan suatu bentuk interaksi sosial antara

orang-perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai

satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama timbul karena

orientasi orang-perorangan dengan kelompoknya (

in group

)

dan kelompok lainnya (

out group

).

C.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Gambar 3.15

Sikap simpati yang ditunjukkan kepada korban bencana alam tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam.

Sumber:

National Geographic Indonesia, Desember 2005; www. fba.or.id.

Interaksi Sosial

83

Menurut

Charles H. Cooley

kerja sama timbul apabila orang

menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-

kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan

mempunyai cukup pengetahuan dan kesadaran terhadap

diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya.

Kerja sama dapat dibagi menjadi tiga bentuk berikut ini.

1)

Bargaining

(tawar-menawar)

,

yaitu pelaksanaan

perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara

dua organisasi atau lebih. Perhatikan dengan saksama

ilustrasi berikut ini.

Bank Bumiputera, AJB Bumiputera 1912 dan

Bumida Bumiputera Jalin Kerja Sama

PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk menandatangani

Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan AJB

Bumiputera 1912 dan PT Asuransi Bumiputeramuda

1967 (Bumida Bumiputera) di Jakarta. Melalui kerja sama

ini, Bank Bumiputera akan memberikan fasilitas kredit

kepada karyawan, para agen, serta pemegang polis

asuransi Bumiputera 1912 dan Bumida Bumiputera. Bank

Bumiputera juga akan memanfaatkan produk asuransi

yang dimiliki oleh Asuransi Bumiputera 1912 dan Bumida

Bumiputera untuk setiap produk bank.

2)

Cooptation,

yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur

baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik

dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk

menghindari terjadinya keguncangan dalam organisasi

yang bersangkutan.

3)

Coalition

(koalisi) merupakan kombinasi antara dua

organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan

yang sama. Untuk sementara waktu akan terjadi

instabilitas karena dua atau lebih organisasi tersebut

memiliki perbedaan struktur, tetapi karena mereka ingin

mencapai tujuan bersama, maka dapat terjadi kerja sama.

Tugas Mandiri

Carilah berita, artikel, atau

gambar-gambar dari media

massa tentang koalisi yang

terjadi di negara kita! Sebutkan

pihak-pihak yang terlibat dan

tujuan dilakukannya koalisi

tersebut!

Gambar 3.16

Koalisi antarpartai politik yang ingin mencapai tujuan bersama.

Sumber:

www.google.com:image

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

84

4)

Joint venture

atau usaha patungan, yaitu kerja sama

dalam proyek tertentu, mis

alnya industri mobil,

pengeboran minyak, pertambangan batu bara,

perhotelan, dan pembiayaan.

Motivasi seseorang atau suatu kelompok melakukan kerja

sama dengan pihak lain, dapat dilihat dari beberapa hal

berikut ini.

1)

Orientasi

perorangan terhadap kelompoknya sendiri yang

meliputi arah, tujuan, atau kepentingan-kepentingan

lain. Untuk mencapainya setiap anggota kelompok meng-

harapkan dan mengandalkan bantuan dari anggota

kelompoknya. Misalnya kerja sama untuk menyelesaikan

tugas kelompok.

2)

Ancaman dari luar

(musuh bersama) yang dapat mengancam

ikatan kesetiaan atau persaudaraan yang secara tradisional

dan institusional telah tertanam di setiap anggota

kelompoknya. Misal, adanya semangat membela tanah

air dari setiap ancaman dan gangguan dari negara lain.

3)

Rintangan dari luar

. Untuk mencapai cita-cita kelompok-

nya kadang-kadang muncul kekecewaan atau rasa tidak

puas karena apa yang diinginkan tidak tercapai. Hal inilah

yang menimbulkan sifat agresif dan membutuhkan kerja

sama di antara anggotanya.

4)

Mencari keuntungan pribadi

. Dalam kerja sama, seseorang

kadang berharap mendapatkan keuntungan yang

diinginkan, hal inilah yang mendorong untuk bekerja

sama. Motivasi ini biasanya tidak baik sehingga terkadang

dapat menimbulkan perpecahan.

5)

Menolong orang lain

. Kerja sama dilakukan semata-mata

hanya untuk meringankan beban penderitaan orang lain

tanpa mengharapkan imbalan apapun. Misalnya kerja

sama mengumpulkan dana untuk korban bencana alam.

b. Akomodasi

Akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk

menunjuk pada keadaan dan untuk menunjuk pada proses.

Sebagai keadaan berarti kenyataan adanya suatu keseimbangan

dalam interaksi antara orang-perorangan dan kelompok-

kelompok manusia sehubungan dengan norma-norma sosial

dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.

Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-

usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu

usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.

Tujuan akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi

yang dihadapinya, yaitu sebagai berikut.

1) Mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau

kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan

paham. Akomodasi bertujuan menghasilkan kesimpulan

Gambar 3.17

Pemilihan ketua adalah

bentuk akomodasi.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Interaksi Sosial

85

antara kedua pendapat tersebut untuk menghasilkan pola

yang baru.

2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk

sementara waktu.

3) Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara

kelompok-kelompok sosial sebagai akibat faktor-faktor

sosial psikologis dan kebudayaan.

4) Untuk mengusahakan peleburan antara kelompok-

kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui

perkawinan campuran.

Bentuk-bentuk akomodasi sebagai suatu proses antara lain

sebagai berikut.

1)

Coercion

(paksaan), yaitu suatu bentuk akomodasi yang

prosesnya terjadi karena adanya paksaan.

2)

Compromise

(kompromi)

,

yaitu suatu bentuk akomodasi

di mana pihak-pihak yang terlibat masing-masing

mengurangi tuntutannya karena masing-masing pihak

bersedia mengerti satu sama lain.

3)

Arbitration

(perwasitan)

,

yaitu penyelesaian masalah yang

dilakukan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua

belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih

tinggi dari pihak-pihak yang berselisih.

4)

Mediation

(penyelesaian sengketa dengan menengahi)

,

yaitu bentuk akomodasi seperti

arbitration

(perwasitan)

,

dengan mengundang pihak ketiga yang netral untuk

mengusahakan penyelesaian secara damai, tetapi

kedudukannya hanya sebagai penasihat.

5)

Conciliation

(tindakan mendamaikan)

,

yaitu suatu usaha

untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang

berselisih untuk mencapai persetujuan bersama,

misalnya DPRD yang berupaya mempertemukan wakil

dari perusahaan dengan wakil buruh guna mencapai

kesepakatan atau islah dua kubu yang bertikai dari suatu

partai dengan perantara seorang mediator.

6)

Toleration

(toleransi)

,

yaitu suatu bentuk akomodasi

tanpa persetujuan formal, yang sering timbul tanpa sadar

dan tanpa direncanakan.

7)

Stalemate

(jalan buntu)

,

yaitu suatu bentuk akomodasi

di mana pihak-pihak yang bertikai berhenti pada suatu

titik tertentu karena tidak ada lagi kemungkinan untuk

maju atau mundur.

8)

Adjudication

(keputusan hakim atau pengadilan)

,

yaitu

suatu penyelesaian perkara di pengadilan.

9)

Rasionalisasi

(tindakan seolah-olah rasional)

,

yaitu

pemberian keterangan atau alasan yang seolah-olah

rasional untuk membenarkan tindakan-tindakan yang

mungkin dapat menimbulkan konflik. Misalnya siswa

yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah beralasan

bahwa tugasnya ketinggalan di rumah.

Gambar 3.18

Islah antara dua kubu

yang bertikai dengan

perantara mediator ada-

lah contoh

conciliation

.

Sumber:

Solopos, Rabu 28 Desember

2005

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

86

Hasil-hasil akomodasi menurut

Gillin

dan

Gillin

adalah

sebagai berikut.

1) Akomodasi menyebabkan usaha-usaha untuk sebanyak

mungkin menghindarkan diri dari benih-benih yang

dapat menyebabkan pertentangan baru untuk

kepentingan integrasi masyarakat.

2) Akomodasi menekan oposisi, karena akomodasi

memungkinkan pihak yang saling bersaing memahami

satu sama lain. Misalnya akomodasi antara para produsen

yang saling bersaing akan membuat para produsen tidak

saling membanting harga untuk menarik konsumen

membeli produknya yang kemudian dapat mematikan

usaha saingannya.

3) Mengoordinasi berbagai kepribadian yang berbeda.

Misalnya dalam persaingan untuk menjadi ketua

organisasi, pihak yang kalah tetap diajak untuk

mengurus organisasi tersebut.

4) Perubahan dari lembaga-lembaga kemasyarakatan

supaya sesuai dengan keadaan yang baru atau keadaan

yang berubah.

5) Menyebabkan suatu penetapan yang baru dari

kedudukan orang-perorangan dan kelompok-kelompok

manusia.

6) Membuka jalan ke arah asimilasi.

c. Asimilasi

Asimilasi yaitu suatu proses mengembangkan sikap-sikap

yang sama, walaupun kadang-kadang bersifat emosional

yang bertujuan untuk mencapai kesatuan atau paling sedikit

mencapai suatu integrasi dalam organisasi. Hal ini

dimaksudkan agar dua kelompok yang berasimilasi akan

menghilangkan perbedaan di antara mereka, atau seseorang

yang berasimilasi terhadap suatu kelompok tidak akan

membedakan dirinya dengan para anggota kelompok

tersebut.

Gambar 3.19

Asimilasi terjadi antara penduduk desa dengan pendatang, seperti

penduduk perumahan yang berbaur dengan penduduk desa di

sekitarnya.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Diskusikan dengan teman

sekelompokmu!

Mengapa diperlukan akomodasi

dalam menyelesaikan suatu

pertentangan? Kemudian, bentuk

akomodasi yang manakah yang

paling baik untuk menyelesaikan

suatu pertentangan? Jelaskan!

Tu g a s B e r s a m a

Interaksi Sosial

87

Asimilasi timbul jika ada berikut ini.

1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebuda-

yaannya.

2) Orang-perorangan sebagai anggota kelompok-kelompok

tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk

waktu yang lama.

3) Kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut

masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya asimilasi

adalah sebagai berikut.

1) Toleransi terhadap kelompok-kelompok lain yang

mempunyai kebudayaan yang berbeda.

2) Kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi yang

seimbang.

3) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.

4) Sikap terbuka kelompok yang berkuasa di masyarakat.

5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.

6) Perkawinan campuran (

amalgamation

).

7) Adanya musuh bersama dari luar.

Selain faktor yang mempermudah, tentu ada pula faktor yang

menghambat.

Faktor-faktor penghambat terjadinya asimilasi adalah sebagai

berikut.

1) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam

masyarakat, biasanya golongan minoritas.

2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang

dihadapi.

3) Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang

sedang dihadapi.

4) Perasaan bahwa kebudayaan suatu kelompok atau

golongan lebih tinggi atau lebih

superior

dari kelompok

atau golongan yang lain.

5) Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau

perbedaan ciri-ciri badaniah dapat menjadi salah satu

penghalang terjadinya asimilasi.

6) Perasaan

in group,

yaitu perasaan terikat pada suatu

kelompok atau kebudayaan yang sangat kuat.

7) Adanya gangguan dari kelompok mayoritas terhadap

kelompok minoritas.

8) Adanya perbedaan kepentingan yang ditambah

pertentangan pribadi.

2. Proses Disosiatif

Interaksi sosial yang bersifat disosiatif dapat terjadi karena

adanya perbedaan pendapat atau pandangan dan bersifat oposisi.

Proses disosiasif ini sebagai cara berjuang melawan seseorang

atau sekelompok manusia untuk suatu tujuan tertentu.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

88

Proses disosiatif meliputi

competition

,

contravention

, dan konflik.

a.

Competition

atau Persaingan

Persaingan yaitu suatu proses sosial di mana orang-

perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang

bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang

kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat

perhatian publik. Persaingan dilakukan dengan cara menarik

perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang

telah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

Beberapa bentuk persaingan dalam masyarakat antara lain

sebagai berikut.

1) Persaingan di bidang ekonomi yang timbul karena

terbatasnya persediaan dibanding jumlah konsumen.

2) Persaingan di bidang kebudayaan, misalnya di bidang

agama, atau lembaga kemasyarakatan seperti pendidikan.

Misalnya saat ini banyak sekolah swasta yang saling

bersaing dengan membuat metode belajar tersendiri

seperti

full day school

, yaitu sekolah di mana kegiatan

belajar mengajarnya dilakukan selama sehari penuh.

3) Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan atau

peranan tertentu dalam masyarakat. Kedudukan dan

peranan yang dikejar, tergantung pada hal yang paling

dihargai oleh suatu masyarakat pada suatu masa tertentu.

4) Persaingan karena perbedaan ras. Persaingan ini terjadi

karena adanya perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, atau

ciri-ciri fisik lainnya. Misalnya adanya politik

apartheid

di Afrika Selatan yang menyebabkan pertentangan

antara kulit putih dengan kulit hitam.

Persaingan memiliki arti penting dalam proses sosial.

Beberapa fungsi persaingan antara lain sebagai berikut.

1) Menyalurkan keinginan-keinginan yang bersifat

kompetitif dari orang-perorangan atau kelompok-

kelompok manusia.

2) Sebagai jalan agar kepentingan-kepentingan serta nilai-

nilai yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian,

tersalurkan sebaik-baiknya oleh mereka yang bersaing.

3) Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar jenis

kelamin dan seleksi sosial, sehingga mendudukkan

seseorang pada kedudukan dan peranan yang sesuai

kemampuannya.

4) Berfungsi menyaring orang-orang yang memiliki

kemampuan tertentu, misalnya politikus, seniman, dan

pemuka agama.

5) Mendorong seseorang untuk memiliki kemampuan

tertentu, sehingga ia memiliki kompetensi tersendiri yang

berbeda dengan orang lain.

Interaksi Sosial

89

Persaingan yang terjadi di masyarakat tidak selalu membawa

dampak negatif seperti pertikaian atau pertentangan yang

bersifat disosiatif. Persaingan juga dapat membawa dampak

positif atau bersifat asosiatif apabila dilakukan dengan adil

dan jujur. Beberapa faktor yang terkait dengan hasil-hasil

persaingan adalah sebagai berikut.

1) Kepribadian seseorang

Suatu persaingan apabila dilakukan dengan adil dan jujur

akan dapat mengembangkan dan meningkatkan rasa

sosial dalam diri seseorang terhadap lawannya.

Persaingan dapat menambah atau memperluas wawasan

seseorang dalam hal pengetahuan, kepribadian, dan rasa

empati ataupun simpatinya.

2) Solidaritas kelompok

Solidaritas atau rasa kesetiakawanan kelompok akan

semakin kukuh dan mantap apabila selama terjadinya

persaingan dilakukan secara jujur dan sesuai dengan nilai-

nilai yang diharapkan. Persaingan yang jujur dapat

menyebabkan individu-individu dalam kelompok saling

menyesuaikan diri dalam hubungan sosial dan selalu

berusaha menjaga keserasian.

3) Kemajuan masyarakat

Persaingan dapat mendorong seseorang untuk

meningkatkan semangat kerjanya sehingga dapat

memberikan sumbangan, baik secara materi maupun motif

bagi pembangunan masyarakat. Dengan adanya persaingan

yang sehat suatu masyarakat akan menjadi lebih maju.

4) Disorganisasi masyarakat

Suatu persaingan dan perubahan sosial yang terjadi

terlalu cepat akan dapat menimbulkan perpecahan atau

disorganisasi apabila masyarakat belum dapat

mengimbangi atau menyesuaikan diri terhadap

persaingan tersebut. Hal ini akan dapat berpengaruh

terhadap sistem nilai, sistem norma, dan lembaga-

lembaga kemasyarakatan lainnya.

Gambar 3.20

Pemilihan kepada desa adalah bentuk persaingan antarindividu yang

melibatkan kelompok.

Sumber:

www.google.com:image

Tugas Mandiri

Tuliskan contoh persaingan

yang pernah kamu alami, baik

persaingan individu maupun yang

melibatkan kelompok di mana

kamu bergabung! Sebutkan

manfaat yang kamu peroleh!

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

90

b.

Contravention

atau Kontravensi

Contravention

atau kontravensi yaitu suatu bentuk proses

sosial yang berada antara persaingan dengan konflik.

Kontravensi ditandai dengan gejala-gejala adanya

ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana,

perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau

keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.

Kontravensi dapat tertuju pada suatu pandangan, pikiran,

keyakinan, atau rencana yang dikemukakan oleh seseorang

atau kelompok lain. Contohnya OSIS di sekolahmu

mempunyai suatu rencana, tetapi kelasmu kurang setuju

terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak

suka atau benci namun masih disembunyikan. Tindakan

kelasmu tersebut termasuk suatu kontravensi.

Proses kontravensi menurut

Leopold von Wiese

dan

Howard

Becker

mencakup lima subproses sebagai berikut.

1) Proses yang umum dari kontravensi

meliputi perbuatan-

perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan,

menghalang-halangi protes, kekerasan, dan perbuatan

mengacaukan rencana pihak lain.

2) Bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana, seperti

menyangkal pernyataan orang lain di muka umum,

memaki orang lain, mencerca, memfitnah, atau

melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.

3) Bentuk-bentuk kontravensi

intensif yang mencakup

penghasutan, menyebar desas-desus, atau menge-

cewakan pihak lain.

4) Kontravensi

yang bersifat rahasia, seperti menyebarkan

rahasia orang lain dan berkhianat.

5) Kontravensi

yang bersifat taktis misalnya mengejutkan

lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain.

c. Konflik atau Pertentangan

Konflik yaitu suatu proses sosial di mana orang perorangan

atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi

tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melalui

suatu ancaman atau kekerasan.

Konflik dapat terjadi karena sebab-sebab berikut ini.

1) Perbedaan antara orang-perorangan, misalnya dalam

perbedaan pendirian dan perasaan.

2) Perbedaan kebudayaan, karena kepribadian seseorang

sedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masya-

rakatnya, sehingga memengaruhi pola pikir dan pola

pendiriannya yang selanjutnya dapat menyebabkan

pertentangan antarkelompok manusia.

3) Bentrokan kepentingan, baik antara orang-perorangan,

antarkelompok atau antara orang-perorangan dengan

kelompok. Misalnya perbedaan kepentingan buruh dengan

majikan dapat menimbulkan konflik di antara mereka.

Tugas Mandiri

Tuliskan masing-masing contoh

dari subproses kontravensi yang

dapat kita jumpai dalam kehidupan

sehari-hari!

Interaksi Sosial

91

4) Perubahan sosial yang cepat, sehingga untuk sementara

waktu mengubah nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini

dapat menimbulkan konflik antara golongan-golongan

yang berbeda pendapat mengenai pembentukan kembali

sistem nilai yang akan dipakai selanjutnya.

Dari berbagai sebab dan terjadinya, konflik dapat meng-

akibatkan beberapa

hal, yang dinamakan akibat konflik.

Akibat dari konflik antara lain sebagai berikut.

1) Bertambahnya solidaritas di antara anggota dalam

kelompok (

in group

), karena apabila suatu kelompok

bertentangan dengan kelompok lain, maka solidaritas

antara anggota-anggota dalam kelompok tersebut akan

bertambah erat.

2) Retaknya persatuan kelompok karena anggotanya saling

berselisih.

3) Perubahan kepribadian seseorang karena dalam suatu

pertentangan antarkelompok, seseorang dapat tahan atau

dapat pula merasa tertekan dengan situasi konflik

tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi

kepribadian seseorang.

Gambar 3.21

Salah satu akibat agresi militer suatu negara terhadap negara lain

mengakibatkan hancurnya peradaban dan berbagai fasilitas yang dimiliki

negara yang diserang.

Sumber:

Microsoft Student 2006

4) Dapat menghancurkan harta benda dan jatuhnya korban

manusia. Contohnya dalam perang kemerdekaan

Republik Indonesia, baik pihak Indonesia maupun pihak

penjajah mengalami kerugian harta benda juga nyawa.

Contoh lain adalah agresi militer Amerika Serikat dan

sekutunya ke Irak yang tanpa dasar yang jelas, telah

menyebabkan kehancuran di negara yang berdaulat itu.

5) Apabila kekuatan pihak-pihak yang bertentangan

seimbang, maka dapat dicapai akomodasi. Apabila tidak,

maka dapat terjadi dominasi satu kelompok terhadap

kelompok lainnya sehingga pihak yang lebih lemah

menjadi takluk terhadap pihak yang lebih kuat.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

92

Interaksi sosial yang terjadi antara individu-individu dalam

menjalankan peran sosial sesuai dengan kedudukannya,

senantiasa didasari oleh nilai-nilai dan norma yang berlaku

di masyarakatnya. Beberapa contoh interaksi sosial dalam

berbagai lingkungan sosial antara lain sebagai berikut.

1) Interaksi sosial di lingkungan keluarga

Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak, yang merupakan

kesatuan sosial terkecil. Tetapi terkadang di dalam keluarga

terdapat anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, paman,

bibi, dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita

saksikan interaksi sosial yang dilakukan oleh anggota keluarga

sesuai dengan status dan norma yang dianut. Interaksi terjadi

melalui cara saling menyapa, berbicara, bercerita ataupun

menggunakan bahasa-bahasa isyarat. Seorang anak harus

mematuhi, mengikuti, dan menghormati anggota keluarga

yang lebih tua atau kedua orang tuanya. Demikian pula yang

lebih tua memberi contoh, membimbing, serta menyayangi

kepada yang lebih muda.

Interaksi sosial dalam keluarga terkadang dijumpai

adanya perbedaan pendapat (kontravensi) dan mungkin

juga terjadi pertentangan (konflik) di antara anggota-

anggotanya. Perbedaan dan pertentangan dalam keluarga

apabila disikapi dengan baik dapat dijadikan sebagai

pelajaran untuk mendewasakan pribadi masing-masing.

2) Interaksi sosial di lingkungan sekolah

Dalam lingkungan sekolah terjadi interaksi sosial antara

komponen-komponen pendukungnya yang memiliki status

yang berbeda-beda. Misalnya kepala sekolah, guru, siswa,

pegawai tata usaha, penjaga sekolah, dan komponen lainnya.

Masing-masing komponen menjalankan fungsi sesuai

dengan statusnya, misalnya kepala sekolah yang

mempunyai tanggung jawab atas seluruh aktivitas di

sekolahnya. Tindakan sehari-harinya harus men-

cerminkan tindakan sebagai kepala sekolah misalnya

dalam berinteraksi dengan guru, murid, karyawan,

bahkan dengan penjaga sekolah. Kepala sekolah harus

demokratis, kebapakan, terbuka, jujur, dan penuh

kekeluargaan. Ia harus menjadi contoh bagi murid, guru,

dan karyawan-karyawannya.

Demikian pula sebagai guru, murid, pegawai tata usaha,

dan penjaga sekolah harus menyesuaikan dengan aturan

dan norma-norma yang berlaku di lingkungan sekolah.

3) Interaksi sosial di lingkungan masyarakat

Interaksi sosial di lingkungan masyarakat sangat

beraneka ragam sesuai dengan status dan perannya

masing-masing. Interaksi dapat berlangsung di jalan,

pasar, lapangan, kantor, atau tempat peribadatan.

Interaksinya dapat meliputi hubungan antartetangga,

antarwarga masyarakat dengan warga lainnya. Bentuk

interaksi dapat berupa kerja sama atau gotong royong, dapat

juga berupa persaingan, kontravensi, atau pertentangan.

Gambar 3.22

Bercakap-cakap dan

bergaul dengan teman

adalah bagian dari

interaksi sosial.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Interaksi Sosial

93

Rangkuman

™

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang terjadi di antara orang perorangan

atau kelompok-kelompok sosial yang saling bertemu dan menentukan sistem, serta

bentuk-bentuk hubungan tersebut.

™

Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan individu, sepanjang tindakan

itu mempunyai makna bagi dirinya sendiri dan diarahkan untuk mendapat tanggapan

orang lain.

™

Tindakan sosial meliputi tindakan sosial yang bersifat rasional, irasional, dan tradisional.

™

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang

menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antarkelompok manusia, serta antara

orang-perorangan dengan kelompok manusia.

™

Ciri-ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut.

– Adanya pelaku yang berjumlah dua orang atau lebih.

– Adanya komunikasi antarpelaku.

– Adanya waktu dan tempat yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.

– Adanya tujuan-tujuan tertentu.

™

Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi.

Kontak sosial adalah gejala sosial, di mana orang dapat mengadakan hubungan

dengan pihak lain tanpa mengadakan sentuhan fisik, misalnya berbicara dengan

orang lain dengan menggunakan telepon.

Komunikasi adalah situasi di mana seseorang memberikan tafsiran pada perilaku

orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah, dan sikap) dan

perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

™

Faktor-faktor yang mendasari terbentuknya interaksi sosial adalah sugesti, motivasi,

identifikasi, imitasi, dan simpati.

™

Bentuk interaksi sosial meliputi proses asosiatif dan disosiatif.

Proses asosiatif meliputi kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.

Proses disosiatif meliputi persaingan (

competition

), kontravensi (

contravention

),

pertentangan atau konflik.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

94

1.

Interaksi merupakan hubungan timbal

balik antara berikut ini,

kecuali

....

a. individu dengan individu

b . individu dengan kelompok

c. kelompok dengan kelompok

d. individu dengan hewan

2.

Suatu interaksi sosial diawali dengan

kontak sosial dan diikuti dengan ....

a. komunikasi

c. asosiasi

b. interaksi

d. asim

ilasi

3.

Suatu interaksi sosial akan terwujud

apabila memenuhi dua syarat, yaitu ....

a. kontak sosial dan ekonomi

b . proses sosial dan kehidupan sosial

c. kontak sosial dan komunikasi

d. kedudukan dan peranan

4.

Faktor-faktor yang memengaruhi proses

interaksi sosial adalah sebagai berikut,

kecuali

....

a. imitasi

c. simpati

b . sugesti

d. asimilasi

5.

Faktor yang menjadi penghambat

interaksi adalah ....

a. prasangka yang jelek

b. perbedaan pemikiran

c. perbedaan fisik

d. faktor individual

6.

Suatu kecenderungan atau keinginan

dalam diri seseorang untuk menjadi sama

dengan orang lain disebut ....

a. identifikasi

c. imitasi

b . sugesti

d. asimilasi

Refleksi

Kamu telah mengenal dan mempelajari interaksi sosial beserta bentuk-bentuknya dalam

masyarakat. Sekarang, cobalah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berilah tanda cek (

) sesuai dengan keadaanmu masing-masing

Tidak

Ya

Pernyataan

No

1.

Kamu dan teman-teman sekelasmu mengadakan kerja bakti

sosial di lokasi bencana alam. Kegiatan yang kamu lakukan

termasuk proses sosial.

Apakah kamu telah melakukan interaksi sosial hari ini?

2.

Apakah kamu mengikuti kegiatan les tambahan?

Mengikuti les atau kursus tambahan selain yang kamu pelajari

di sekolah termasuk tindakan sosial rasional.

Sudah pahamkah kamu syarat-syarat terjadinya interaksi sosial?

Ulangi lagi mempelajarinya apabila kamu belum paham.

3.

Dalam kelompok belajarmu, antar-anggota bekerja sama

untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Sehingga

terjadi bentuk interksi asosiatif. Sudahkah kelompok

belajarmu melaksanakan tugas dari guru secara bersama-sama?

Dalam pergantian pengurus OSIS, terjadi persaingan antara

tiga orang temanmu untuk menjadi ketua. Mereka berusaha

untuk mendapatkan dukungan agar tercapai maksudnya.

Tahukah kamu bahwa hal itu adalah contoh kontravensi yang

termasuk proses sosial disosiatif?

Latihan Soal

3

I.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Kerjakan di buku tugasmu!

Interaksi Sosial

95

7.

Interaksi sosial yang asosiatif dapat

berbentuk ....

a. akomodasi dan persaingan

b . akomodasi dan konflik

c. kerja sama dan akomodasi

d. kerja sama dan konflik

8.

Konflik terjadi karena ....

a. seseorang tidak mampu melaksanakan

peranan sebagaimana mestinya

b. seseorang melaksanakan peranan

yang berhubungan dengan orang di

sekitarnya

c. seseorang melakukan peranan pada

situasi tertentu

d. melaksanakan peranannya secara baik

dan sempurna

9.

Interaksi sosial dapat terjadi antara

kelompok-kelompok manusia, misalnya

pada peristiwa-peristiwa berikut,

kecuali

....

a. pertandingan sepak bola

b . guru mengajar di kelas

c. peperangan

d. perundingan damai antardua negara

10.

Tindakan sosial terjadi karena adanya ....

a. motivasi, kondisi situasional, dan nilai-

nilai

b. motivasi, standar normatif, dan

kondisi situasional

c. kehendak, standar normatif, dan

kondisi situasional

d. kehendak, motivasi, dan standar

normatif

11.

Setiap tahun di Kampung Adat Ciptagelar

selalu diadakan upacara Seren Taun.

Tindakan ini dinamakan ....

a. tindakan sosial rasional

b . tindakan sosial irasional

c. adaptasi dengan lingkungan

d. tindakan sosial tradisional

12.

Bangsa Eskimo sesuai dengan keadaan

alamnya membutuhkan makanan utama

berupa ....

a. beras

c. jagung

b. gandum

d. daging

13.

Di zaman yang sudah maju dewasa ini,

apabila ada di antara masyarakat yang tidak

dapat menikmati bangku sekolah, artinya

tidak dapat memenuhi kebutuhan ....

a. primer

c. integratif

b. sekunder

d. psikis

14.

Kebutuhan integratif lahir karena ....

a. manusia sebagai makhluk bermoral

dan berpikir

b. manusia akan meninggal jika kebu-

tuhannya tidak terp

enuhi

c. apabila tidak terpenuhi akan keting-

galan zaman

d. apabila tidak dipenuhi, maka hidup-

nya akan terisolasi

15.

Satu pihak memberikan dorongan

kepada pihak lain secara rasional. Hal ini

merupakan pengertian dari ....

a. sugesti

c. imitasi

b . motivasi

d. simpati

II.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1.

Jelaskan perbedaan interaksi sosial dan tindakan sosial!

2.

Mengapa interaksi sosial merupakan kunci utama kehidupan sosial?

3.

Apakah yang dimaksud dengan akomodasi?

4.

Jelaskan yang dimaksud dengan konflik!

5.

Mengapa manusia selalu meniru kehidupan manusia lainnya?

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

96

Wacana Sosial

TSUNAMI

26 Desember 2004

Tanggapan luar biasa dari dunia

....

Pada saat saya tiba di Kota Medan yang terletak di bagian utara Sumatra–tempat

peluncuran utama bagi pengadaan usaha bantuan di Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam—daerah itu dipenuhi oleh pekerja penolong, jurnalis, dan petugas militer.

Mereka telah dikirim secara heboh oleh pemerintah, PBB, dan lembaga-lembaga swadaya

masyarakat (LSM) seluruh dunia. Organisasi kemanusiaan berlomba dengan pendatang

baru untuk mendapatkan peran di dalam adegan pemberian bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, militan Islam muda naik truk berkeliling dalam iring-iringan. Tugas utama

mereka adalah memberikan bantuan, membersihkan masjid-masjid, dan memberikan

penguburan muslim yang layak atas sebanyak mungkin mayat.

Tempat itu dipenuhi semangat persahabatan yang tinggi akan “kita semua bersama-

sama tanpa membedakan warna kulit dan agama”. Saya memerhatikan sekelompok

relawan PMI menaiki sebuah pesawat pengangkut militer Singapura. “Apa yang akan

paling saya kenang adalah bagaimana semua negara ini datang kemari untuk menolong,”

kata Jailani yang berusia 27 tahun, seorang mahasiswa dari Kalimantan.

Tak jauh dari sana, tentara Australia dari resimen zeni mengangkut peralatan berat untuk

proyek pengadaan air bersih. “Kami dilatih berperang,” kata kopral berambut

cepak.”Tetapi dalam beberapa hal pengalaman seperti ini lebih menenangkan. Mungkin

ini membuat kami jadi manusia yang lebih baik.”

Sumber:

National Geographic Indonesia

, Desember 2005. Dengan perubahan seperlunya.

Bacalah berita dari media massa di bawah ini dengan saksama!

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan mendiskusikannya dalam kelompokmu!

1

.

Di manakah peristiwa dalam cuplikan berita di atas terjadi?

2

.

Dapatkah kamu mengambil pelajaran dari peristiwa yang ditulis pada cuplikan berita

di atas?

3

.

Sikap apa sajakah yang dapat diteladani dari cuplikan berita di atas?

4

.

Sebutkan interaksi sosial yang terjadi, dan peristiwa yang menyebabkan terjadinya

interaksi sosial tersebut!