Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 3 Ikan Konsumsi
Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 3 Ikan Konsumsi
Indah Setyawati, dkk

23/08/2021 07:23:47

SMA 11 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

123

Prakarya dan Kewirausahaan

Bab 3

Budidaya Pembenihan

Ikan Konsumsi

124

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

Peta Materi Pembenihan Ikan Konsumsi

Air Tawar

Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:

1.

Menyatakan pendapat

tentang keragaman sumberdaya

perikanan di Indonesia khususnya ikan asli Indonesia (

endemik

),

sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada

Tuhan serta bangsa Indonesia.

2.

Mengidentifikasi jenis-jenis,

sarana produksi, dan teknik

budidaya ikan khususnya pembenihan ikan yang ada di wilayah

setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.

3.

Merancang kegiatan budidaya ikan, berdasarkan

orisinalitas ide

yang jujur dari diri sendiri.

4.

Mengetahui teknologi

baru (tepat guna) yang digunakan untuk

meningkatkan hasil budidaya ikan yang ramah lingkungan.

5.

Melaksanakan dan mempresentasikan

kegiatan budidaya ikan

yang ada di wilayah setempat.

6.

Menumbuhkan sikap kewirausahaan (

enterpreneurship

) dalam

bidang budidaya pembenihan ikan.

Pembenihan Ikan Konsumsi

1.

Sejarah

2.

Karakteristik

3.

Nilai Jual

1.

Persiapan Media

2.

Pembenihan

3.

K3

4.

Pengemasan

5.

Perawatan

1.

Bahan

2.

Peralatan

Jenis-jenis Ikan Air

Tawar

Sarana dan Teknik Budidaya

Membuat Produk Benih Ikan Konsumsi

Teknik Budidaya

Sarana Produksi

Kewirausahaan

125

Prakarya dan Kewirausahaan

A

.

Produk Pembenihan Ikan Konsumsi

1.

Budidaya

Ikan

Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan

dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya

ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,

pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan

dalam suatu sistem bisnis perikanan. Pembudidayaan ikan

adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau

membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan

yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal

untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,

menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya

.

Benih ikan adalah ikan dalam umur, bentuk, dan ukuran

tertentu yang belum dewasa, termasuk telur, larva, dan biakan

murni alga.

Pendederan

adalah suatu kegiatan pemeliharaan

benih ikan setelah periode larva sampai dihasilkan ukuran

benih tertentu yang siap untuk didederkan.

Persiapan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan Induk

Pemijahan Induk

Penetasa

n

Telur

Pemeliharaan Larva dan Benih

Pembenihan

Budidaya

Pendederan

Pembesaran

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 3.1.

Jenis-jenis usaha perikanan

126

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

2.

Aneka Jenis Produk Pembenihan Ikan Konsumsi

a

b

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.2.

Jenis-jenis ikan konsumsi : (a) benih, (b) konsumsi

Tugas Individu LK 1

1.

Amati dan cermati Gambar 3.2.

2.

Sebutkan nama-nama

ikan pada gambar tersebut beserta

nama latinnya!

3.

Jenis ikan apa yang sering kamu konsumsi?

4.

Apa kesan

yang kamu dapatkan setelah mengamati gambar

tersebut?

127

Prakarya dan Kewirausahaan

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk

Indonesia, kebutuhan akan protein dari ikan juga makin

meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah

terus berupaya untuk meningkatkan produksi ikan melalui

usaha budidaya. Budidaya perikanan merupakan salah

satu subsektor yang sangat potensial untuk dikembangkan

karena dapat menerapkan rekayasa teknologi sehingga

dapat menciptakan produk perikanan yang berkualitas dan

berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya, sumber daya

perikanan Indonesia terdiri atas ikan konsumsi dan non-

konsumsi.

Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim

dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber pangan. Ikan

konsumsi dapat diperoleh salah satunya dari proses

budidaya. Contoh ikan konsumsi yang sering dibudidayakan

antara lain: lele, gurami, nila, mas, bawal, dan patin. Ikan-

ikan tersebut dapat dibedakan berdasarkan morfologinya.

Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan,

yaitu bentuk tubuh ikan sebagai ciri-ciri yang mudah dilihat

dan diingat. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan

habitat ikan tersebut.

Tugas Kelompok LK 2

1.

Amati lingkungan sekitarmu.

2.

Catatlah jenis ikan

konsumsi yang dibudidayakan di

lingkungan sekitarmu!

3.

Tuliskan ciri-ciri morfologi dari setiap jenis ikan tersebut!

4.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian

presentasikan dan

simpulkan!

5.

Ungkapkan pemahaman

yang timbul dengan adanya jenis-

jenis ikan yang dapat dikonsumsi di Indonesia.

128

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

Lembar Kerja 2

Nama kelompok

: .....................................................

Nama anggota

: ........................................................

.....................................................

.....................................................

.....................................................

Kelas

:

.......................................................

Identifikasi jenis-jenis ikan konsumsi

Nama ikan konsumsi

Ciri-ciri morfologi

KESIMPULAN

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

UNGKAPAN PEMAHAMAN

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

129

Prakarya dan Kewirausahaan

a.

Ikan Lele Lokal (

Clarias batrachus

)

Lele lokal merupakan jenis ikan konsumsi air

tawar denga

n ciri-ciri tubuh memanjang dan kulit

licin, serta identik dengan warna punggung hitam dan

warna perut (abdomen) putih keabu-abuan (Gambar

3.3). Lele lokal merupakan ikan asli Indonesia. Di

Indonesia, lele mempunyai beberapa nama daerah,

antara lain: ikan kalang (Padang), maut (Gayo, Aceh),

pintet (Kalimantan Selatan), keling (Makasar), cepi

(Bugis), lele atau lindi (Jawa Tengah). Lele bersifat

nocturnal

, yaitu aktif bergerak mencari makanan

pada malam hari. Berdasarkan kebiasaan makan,

lele merupakan hewan karnivora, yaitu golongan ikan

yang sumber makanan utamanya berasal dari bahan

hewani.

Usaha pembenihan lele mempunyai prospek

yang cukup cerah. Permintaan konsumen makin

meningkat. Pengembangan teknik pembenihan

ikan yang baik akan meningkatkan hasil budidaya

secara berkelanjutan. Segmentasi pasar lele sangat

bervariasi bergantung pada ukuran. Pada tahun 2013,

benih ikan lele dengan ukuran 5-7 cm dijual dengan

harga Rp 170 - Rp 200/ekor, ukuran 7-9 cm berkisar

Rp 210 – Rp 250/ekor, dan ukuran 9-11 cm berkisar

Rp. 250 - Rp. 300/ekor.

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.3.

Ikan lele

130

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

b.

Ikan Nila (

Oreochromis niloticus

)

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi yang

hidup

di air tawar, merupakan ikan hasil introduksi

yang

berasal dari

Afrika Bagian

Timur pada tahun 1969.

Saat ini, ikan nila menjadi

komoditas andalan dan

unggulan

ikan konsumsi air tawar di Indonesia. Ikan

nila cenderung sangat mudah dibudidayakan dan

dipasarkan karena merupakan salah satu jenis ikan

yang paling disukai oleh masyarakat. Morfologi ikan

nila adalah garis vertikal yang berwarna gelap di sirip

ekor sebanyak enam buah. Garis seperti itu juga

terdapat di sirip punggung dan sirip dubur, bersifat

omnivora (Gambar 3.4.) sehingga dalam budidayanya

akan sangat efisien.

Harga benih nila di pasaran biasanya dijual

berdasarkan ukuran bobot dengan harga Rp 25.000

– Rp 28.000,-/kg. Jumlah benih nila per kg >500 ekor.

Teknik budidaya nila relatif mudah sehingga sangat

layak dilakukan pada semua skala usaha (rumah

tangga, mikro, kecil, menengah, dan besar).

c.

Ikan Gurami (

Osphronemus gouramy

)

Gurami

merupakan jenis ikan konsumsi air tawar,

bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.4.

Ikan nila

131

Prakarya dan Kewirausahaan

merah sawo dan bagian perut berwarna kekuningan/

keperak-perakan (Gambar 3.5). Gurami merupakan

ikan asli Indonesia yang berasal dari daerah Sunda

(Jawa Barat, Indonesia) dan menyebar ke Malaysia,

Thailand, Ceylon, serta Australia. Di Jawa, gurami

dikenal dengan sebutan gurameh, di Sumatra disebut

kala atau kalui, di Kalimantan disebut kalui. Gurami

mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dengan

cita rasa yang enak sehingga digemari banyak orang

dari berbagai kalangan.

Harga gurami di pasaran sangat bervariasi bergantung

pada umur: gurami umur 1-2 bulan dijual dengan

harga Rp 400 - Rp 500/ekor. Benih gurami dijual

berdasarkan umur dengan harga relatif mahal karena

permintaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

ikan air tawar lainnya. Oleh sebab itu, budidaya ikan

gurami khususnya pembenihan memiliki potensi

ekonomi yang sangat besar.

d.

Ikan Bawal (

Colossoma macropomum

)

Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai

ikan konsumsi, paling banyak

dibudidayakan di daerah

Jawa. Bawal mempunyai beberapa keistimewaan, di

antaranya pertumbuhan cukup cepat, nafsu makan

tinggi serta termasuk pemakan segalanya (omnivora),

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.5.

Ikan gurami

132

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

lebih banyak makan dedaunan, daya tahan yang tinggi

terhadap kondisi limnologi yang ekstrim, dengan rasa

dagingnya pun cukup enak hampir menyerupai daging

ikan gurami.

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.6.

Ikan bawal

Tugas kelompok LK 3

1.

Amati dan

cermati penjelasan

diatas,

2.

Sebutkan nama

jenis ikan di atas

(Gambar 3.3 ,3.4, 3.5, dan 3.6)

berdasarkan daerah kalian!

3.

Carilah informasi harga

jual benih

ikan konsumsi yang dibudidayakan

di daerahmu!

4.

Diskusikan bersama

kelompok,

kemudian presentasikan dan

simpulkan.

5.

Ungkapkan pemaham

an kamu

yang timbul setelah mengetahui

potensi perikanan di daerah masing-

masing.

133

Prakarya dan Kewirausahaan

Lembar Kerja 3

Nama kelompok

: .....................................................

Nama anggota

: ........................................................

.....................................................

.....................................................

.....................................................

Kelas

:

.......................................................

Nama daerah ikan konsumsi

Nama ikan konsumsi

Nama lokal

Nama Ikan

Berdasarkan Daerah

Masing-masing

Nilai jual

Nama ikan

Satuan

Nilai Jual

KESIMPULAN

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

UNGKAPAN PEMAHAMAN

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

134

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

3.

Manfaat Ikan Konsumsi

Pada sebuah

studi pada tahun 2006 yang dilakukan oleh

Harvard School of Public Health

, diketahui bahwa tingkat

kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang

makan ikan dua kali sepekan, lebih rendah (36%) daripada

mereka yang makan ikan sedikit atau tidak sama sekali. Ikan

merupakan sumber makanan penting karena mengandung

dua asam lemak Omega-3, yaitu

Eicosapentaenoic Acid

(EPA) dan

Docosahexaenoic Acid

(DHA). Omega-3

membantu menurunkan tekanan darah yang akan menjaga

kesehatan jantung. Tubuh tidak memproduksi Omega-3,

harus didapatkan melalui asupan makanan.

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.7.

Aneka masakan ikan

Tugas Individu LK 4

1.

Jelaskan manfaat ikan konsumsi yang kamu ketahui.

2.

Jelaskan manfaat Omega-3 bagi manusia yang kamu ketahui.

3.

Jelaskan cara pengolahan ikan agar tidak menimbun lemak.

4.

Sebutkan produk-produk hasil perikanan yang khas dari daerahmu.

Sumber: Dokumentasi Kemdikbud

Gambar 3.8.

Bandeng presto

Sumber: http://baralekdi.blogspot.com

Gambar 3.9.

Produk ikan bilih

135

Prakarya dan Kewirausahaan

B.

Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele

1.

Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Lele

Sebelum melakukan pembenihan ikan lele, diperlukan

langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang akan

digunakan. Bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan lele

bergantung pada proses pembenihan, yaitu persiapan sarana

dan prasarana (media pemijahan indukan), pemeliharaan induk,

pemijahan/pembenihan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva

dan benih. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembenihan

ikan lele tersaji pada Gambar 3.10.

Induk ikan lele dan pakan merupakan bahan yang

paling perlu diperhatikan agar proses produksi dapat

berlangsung dengan baik. Dengan demikian, diharapkan

produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen,

yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan yang

memungkinkan usaha berkembang dengan baik. Beberapa

persyaratan dalam memilih bahan (induk ikan, pakan ikan

dan lain-lain) sebagai berikut.

1.

Ikan yang

dipilih sebaiknya yang mudah dipelihara, atau

jika usaha tersebut adalah pembenihan ikan, sebaiknya

Persiapan media pemijahan

Pemijahan Induk

Penetasan Telur

Pemeliharaan Larva dan Benih

Kolam Terpal

Terpal

Bambu atau besi

melingkar

Air

Kol

am Semen

Semen

Pasir

Batu bata/batako

Air

Paralon

Induk ikan lele yang berkualitas

Pakan yang memiliki protein tinggi sepe

rti

tubifex (cacing sutera)

Sapu ijuk untuk tempat telur (kakaban)

Ovaprim (jika menggunakan sistem

pembenihan buatan)

Sapu ijuk untuk tempat telur (kakaban)

Pakan yang memiliki protein tinggi sepe

rti

tubifex (cacing sutera)

Gambar 3.10.

Diagram alir proses pembenihan ikan dan bahan-bahan

yang dibutuhkan

Pemijahan Induk

136

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

ikan yang dipilih adalah jenis yang mudah dalam

pemijahan, serta diharapkan dalam pelaksanaannya cukup

menggunakan peralatan yang sederhana sehingga biaya

produksi lebih ringan.

2.

Bahan baku yang disediakan harus berkualitas karena untuk

memperoleh suatu hasil produksi yang baik, dibutuhkan

bahan baku yang baik pula. Contohnya untuk memperoleh

benih yang baik, diperlukan induk ikan yang baik pula.

3.

Bahan baku yang disediakan hendaknya yang mudah

didapatkan

di sekitar tempat usaha. Artinya, jika sewaktu-

waktu memerlukan bahan baku tersebut, bahan dapat

secara mudah diperoleh atau tidak perlu menunggu lama

sehingga proses produksi tidak terhambat.

4.

Bahan baku yang tersedia hendaknya yang relatif murah.

Dengan

demikian, diharapkan usaha yang dijalankan dapat

mendatangkan keuntungan yang lebih besar.

Tugas Kelompok LK 5

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Carilah usaha budidaya di daerah kamu!

3.

Tanyakan

ke pembudidaya ikan di daerahmu tentang bahan-bahan

yang digunakan dalam pembenihan ikan!

4.

Dokumentasikan bahan yang digunakan

dalam pembenihan ikan,

konsumsi yang sering dilakukan di daerahmu dengan foto atau video!

5.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

KESIMPULAN

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

137

Prakarya dan Kewirausahaan

2.

Alat Pendukung Pembenihan Ikan Lele

Peralatan yang digunakan dalam

pembenihan ikan lele tidak

membutuhkan peralatan yang rumit. Peralatan yang digunakan

dalam proses pembenihan ikan lele adalah seperti berikut.

1.

Peralatan pengadaan

air bersih seperti pompa air atau pompa

celup.

2.

Peralatan pengukuran

kualitas air seperti DO meter, pH-paper

Universal, konduktiviti meter, termometer, dan lain-lain.

3.

Peralatan dalam proses pemijahan ikan lele seperti kakaban.

4.

Peralatan dalam

pendederan benih ikan lele seperti

blower

atau

aerator (untuk suplai oksigen).

5.

Peralatan pemanenan atau penyortiran benih ikan lele seperti

seser.

6.

Peralatan pengemasan

benih ikan lele seperti plastik, styrofoam,

dan tabung oksigen.

Tugas Kelompok LK 6

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Carilah usaha budidaya di daerahmu!

3.

Tanyakan ke pembudidaya

ikan di daerahmu tentang peralatan yang

digunakan dalam pembenihan ikan!

4.

Dokumentasikan peralatan yang digunakan dalam pembenihan ikan

konsumsi yang sering dilakukan di daerah anda dengan foto atau

video!

5.

Diskusikan bersama

anggota kelompok, kemudian presentasikan

dan simpulkan!

b

a

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.11.

Peralatan budidaya ikan

(a = Tabung oksigen, b = pompa listrik/aerator)

138

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

3.

Proses Pembenihan Ikan Lele

a.

Proses Pembenihan Ikan Lele

Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya

yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu

pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu

kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan

benih dan selanjutnya menjadi komponen

input

untuk

kegiatan

pembesaran. Berikut merupakan diagram alir

proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari

persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva

dan benih seperti diperlihatkan pada Gambar 3.12.

Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya

ikan lele, perlu diperhatikan beberapa hal agar memenuhi

standar produksi yaitu seperti berikut.

1

)

Persiapan sarana

dan prasarana (media pemijahan

indukan)

Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama

yang harus dilakukan adalah persiapan kolam. Kolam

yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fiberglass,

kolam semi permanen, dan permanen (tembok

bersemen) (Gambar 3.13). Pastikan kolam yang

akan digunakan bersih agar anakan ikan yang baru

menetas tidak terkontaminasi penyakit.

Persiapan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan Induk

Pemijahan Induk

Penetasan Telur

Pemeliharaan Larva dan Benih

Gambar 3.12.

Diagram alir proses pembenihan ikan

139

Prakarya dan Kewirausahaan

2

)

Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan

mematangkan gonad (sel telur dan sperma).

Pe

numbuhan

dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan

pengendalian kondisi lingkungan, pakan berkualitas,

dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan, media

hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu

makan ikan meningkat di dalam wadah pemeliharaan.

Ciri-ciri induk lele siap memijah adalah calon induk

jantan dan betina terlihat

mulai berpasang-pasangan

dan kejar-kejaran.

a)

Ciri-ciri induk lele jantan

(1)

Kepalanya lebih

kecil dari pada kepala

induk lele betina.

(2)

Warna

kulit dada agak tua jika dibanding

kan dengan kulit dada induk lele betina.

a. Kolam terpal persegi

b. Kolam terpal lingkaran

c. Kolam alami

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.13.

Media pemeliharaan ikan

140

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

(3)

Urogenital papilla

(kelamin) agak menonjol,

memanjang ke arah belakang, terletak di

belakang anus, dan warna kemerahan.

(4)

Gerakannya lincah,

tulang kepala pendek dan

agak gepeng (

depress

).

(5)

Perutnya lebih langsing dan kenyal jika

dibandingkan dengan perut induk lele betina.

(6)

Kulit lebih

halus dibandingkan dengan kulit

induk lele betina.

b)

Ciri-ciri induk lele betina

(1)

Kepalanya lebih

besar dibandingkan dengan

kepala induk lele jantan.

(2)

Warna kulit dada agak terang.

(3)

Urogenital papilla

(kelamin) berbentuk oval

(bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya

agak lebar dan terletak di belakang anus.

(4)

Gerakannya lambat,

tulang kepala pendek

dan agak cembung.

(5)

Perutnya lebih besar dan l

unak.

c)

Syarat induk lele yang baik:

(1)

Kulit induk

lele betina lebih kasar

dibandingkan dengan kulit induk lele jantan.

(2)

Induk lele

diambil dari lele yang dipelihara

dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa

hidup di kolam.

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.14.

Ciri-ciri ikan jantan dan betina

141

Prakarya dan Kewirausahaan

(3)

Berat badannya

berkisar antara 100-200 g,

bergantung pada kesuburan badan dengan

ukuran panjang 20-25 cm.

(4)

Bentuk badan

simetris, tidak bengkok, tidak

cacat, tidak luka, dan lincah.

(5)

Umur induk

jantan >7 bulan, sedangkan

induk betina berumur >1 tahun.

(6)

Frekuensi pemijahan

bisa satu bulan sekali,

dan sepanjang hidupnya bisa memijah

lebih dari 15 kali dengan syarat apabila

makanannya mengandung protein yang

cukup.

3

)

Pemijahan/pembenihan

Pemijahan/pembenihan a

dalah proses pembuahan

telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina

dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina

yang telah matang gonad berarti siap melakukan

pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat

berlangsung secara alami dan buatan.

Induk Matang Gonad

(Jantan dan Betina)

Memijah

Alami

Suntik Hormon

Memijah

Alami

S

tripping

Gambar 3.15.

Proses Pemijahan

142

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

a)

Pembenihan alami

Pembenihan alami dila

kukan dengan cara

menyiapkan induk betina sebanyak 2 kali jumlah

sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak

jumlah sarang atau satu pasang per sarang. Tata

caranya sebagai berikut:

Gambar 3.16.

Proses pembenihan alami

Induk dimasuk

k

an ke kolam pemijahan

.

Induk ikan diberi makanan yang

mengandung protein tingggi setiap hari

dengan dosis 2-3% dari berat total induk

ikan yang ditebar

.

Induk

i

kan dibiarkan selama 10 hari

.

A

ir kolam dinaikkan

1

0

-

15 cm di at

as

lubang sarang peneluran atau kedalaman

air dalam sarang sekitar 20

-

25 cm

.

Telur akan menetas

di

sarang setelah 24

jam dan benih ikan akan hidup

bergerombol.

Cacing

Tubifex

, ikan rucah,

pellet dan semacamnya

Induk

i

kan dibiarkan selama 10 hari dan

tidak perlu diberi pakan

.

Induk ikan akan memijah dan bertelur

.

Benih ikan dikeluarkan

dari sarang

.

Benih siap dipasarkan

.

Pindahkan ke kolam

pendederan

.

143

Prakarya dan Kewirausahaan

b)

Pembenihan buatan

Gambar 3.17.

Proses pembenihan buatan (menggunakan larutan ovaprim)

Induk dimasuk

k

an ke kolam pemijahan

.

Induk ikan diberi makanan yang

mengandung protein tingggi

setiap hari

dengan dosis 2

-

3% dari berat total induk

ikan yang ditebar

.

Ikan diberi larutan ovaprim untuk

mempercepat kematangan gonad induk

jantan dan betina

.

Induk ikan dimasu

k

kan kembali ke kolam

pemijahan dan dibiarkan selama 1

-

12 jam

.

Cacing

Tubifex

, ikan rucah,

pellet dan semacamnya

Induk betina disuntik

k

an ovaprim

sebanyak 0,6 ml/kg berat tubuh,

Induk jantan disuntik

k

an ovaprim

sebanyak 0,2 ml/kg berat tubuh

.

Pemijahan Alami

Pemijahan Buatan

Stripping

(perut induk jantan dan

betina diurut)

Sperma

Sel telur

Fertilisasi

(Pembuahan)

Telur menetas

Benih ikan dikeluarkan dari sarang

.

Pindahkan ke kolam pendederan

.

Benih siap dipasarkan

.

Dilakukan

di

baskom

A

kuarium atau kolam

penetasan telur

144

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

4)

Penetasan telur

Penetasan telur bertujuan

untuk mendapatkan

larva. Untuk itu, telur hasil pemijahan diambil dari

bak pemijahan, kemudian diinkubasi dalam media

penetasan/wadah khusus (wadah penetasan).

Wadah

ini

berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember

berukuran besar.

5)

Pemeliharaan larva dan benih

Pemeliharaan larva

merupakan kegiatan yang

paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan

karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam

siklus hidup biota budidaya, termasuk tahapan yang

cukup sulit.

b.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan keselamatan kerja pada dunia usaha/

industri harus diperhatikan dengan

saksama oleh semua

tenaga kerja dalam setiap lingkup kerjanya. Pelaksanaan

K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk

menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas

dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi

dan atau bebas dari kecelakaan kerja sehingga dapat

meningkatkan produktivitas kerja.

Tugas Kelompok LK 7

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Carilah usaha budidaya di daerahmu dan dokumentasikan!

3.

Sebutkan sarana dan prasarana produksi yang digunakan

dalam proses pembenihan ikan!

4.

Tanyakan

ke pembudidaya ikan di daerahmu tentang teknik-

teknik pembenihan ikan!

5.

Ceritakan teknik pembenihan ikan konsumsi dengan cara

mewawancarai pembudidaya ikan di daerahmu!

6.

Dokumentasikan cara pembenihan

ikan konsumsi yang

sering dilakukan di daerahmu dengan foto atau video!

7.

Diskusikan bersama

kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

8.

Ungkapkan pemahaman

yang timbul setelah mengetahui

potensi perikanan di daerah masing-masing.

145

Prakarya dan Kewirausahaan

Dalam dunia usaha perikanan, budidaya ikan

merupakan salah satu subsektor yang menggunakan

tenaga kerja dalam jumlah cukup besar untuk memenuhi

target produksinya. Tempat kerja adalah suatu ruangan

atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,

tempat tenaga kerja beraktivitas untuk pengembangan

suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber

bahaya. Pada dunia usaha budidaya ikan, tempat bekerja

terdapat di dalam atau di luar ruangan, bergantung pada

jenis usahanya.

Usaha budidaya/pembenihan ikan dapat dilakukan

secara ekstensif, semi-intensif ataupun intensif menentukan

penerapan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.

Usaha budidaya/pembenihan ikan secara ekstensif atau

tradisional tidak banyak menggunakan peralatan yang

dapat menimbulkan bahaya bagi para pekerjanya. Kegiatan

produksi dalam budidaya/ pembenihan ikan dibagi dalam

beberapa kegiatan, antara lain: pembenihan, pendederan,

dan pembesaran. Kesehatan dan keselamatan kerja

pada kegiatan produksi tersebut harus dilakukan agar

target produksi yang diharapkan tercapai tanpa terjadi

kecelakaan kerja. Penerapan kesehatan dan keselamatan

kerja pada kegiatan produksi berkaitan dengan metode

produksi/ pembenihan yang digunakan.

1)

Metode produksi secara ekstensif

2)

Metode produksi secara semi-intensif

3)

Metode produksi secara intensif

Kesehatan dan keselamatan kerja pada setiap metode

budidaya

ikan sangat berbeda karena berbeda proses

produksi, target produksi, dan peralatan yang digunakan

untuk mencapai produksi. Pemilihan metode produksi

sangat ditentukan dari ketersediaan sarana prasarana.

Tahapan yang dilakukan setelah peralatan tersedia

adalah mengecek kesiapan dan fungsi peralatan dan cara

penggunaan (

manual procedur

). Pengecekan yang benar

diharapkan alat yang disiapkan dapat dioperasionalkan

dengan baik. Peralatan yang diproduksi oleh pabrikan

biasanya menyediakan buku petunjuk operasional alat.

Dengan melakukan pengecekan pada semua peralatan

yang akan digunakan, secara tidak langsung telah

dilakukan pencegahan terhadap kemungkinan kecelakaan

kerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian

146

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

atau kecerobohan dalam bekerja sehingga menimbulkan

cidera/kecelakaan kerja.

c.

Penerapan Keselamatan Kerja

Pada setiap tahapan kegia

tan budidaya ikan, pekerja

harus selalu menggunakan pakaian kerja sesuai dengan

peraturan perusahaan. Pemakaian baju kerja yang

salah/tidak sesuai aturan (terutama yang basah) dapat

mengganggu kesehatan para pekerja. Para pekerja yang

bekerjanya berhubungan langsung dengan air sebaiknya

menggunakan pakaian kerja yang terlindung dari air, atau

dapat juga menggunakan pakaian kerja yang khusus.

Jika pekerjaan telah selesai, pekerja dapat menggunakan

pakaian lain sehingga kesehatan para pekerja tetap

terjamin.

Keselamatan kerja dalam kegiatan budidaya ikan

yang menggunakan peralatan listrik harus diperhatikan

secara ketat/serba hati-hati karena mudah menimbulkan

kecelakaan di antaranya adalah sebagai berikut.

1)

Beban listrik terlalu

besar untuk satu stop kontak dapat

menimbulkan pemanasan yang membakar kulit kabel.

2)

Sistem perkabelan yang

tidak memenuhi persyaratan

standar.

3)

Kesalahan menyambungk

an peralatan pada sumber

listrik yang jauh lebih tinggi dari voltase yang

seharusnya.

Tugas Individu LK 8

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Sebutkan alat-alat

yang biasa digunakan dalam budidaya/

pembenihan ikan.

3.

Sebutkan peralatan yang berpotensi membahayakan

pembudidaya/ pembenih ikan.

4.

Menurut kamu, apakah kegiatan budidaya/pembenihan ikan

dapat membahayakan para pembudidaya ikan?

5.

Menurut kamu, mengapa

kesehatan dan keselamatan kerja

perlu diperhatikan?

147

Prakarya dan Kewirausahaan

C.

Pengemasan Ikan Konsumsi

Ada dua metode pengemasan yang biasa dilakukan untuk

transportasi benih ikan agar dapat hidup sampai tujuan, yaitu

metode tertutup dan terbuka.

1.

Metode Tertutup

Pengemasan

sistem tertutup yaitu pengemasan ikan

hidup dengan menggunakan tempat atau wadah tertutup,

udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam media

tersebut.

Pengemasan

dengan

metode ini

dapat dilakukan

pada pengangkutan jarak jauh dalam waktu relatif lama.

Alat pengangkut dapat menggunakan kantong plastik

yang diberi media air dan oksigen. Teknik pengemasan

sistem tertutup dilakukan dengan cara:

a)

menyiapkan kantong plastik polietilen,

b)

mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih

ikan,

c)

kemudian mengeluarka

n dari kantong plastik dengan

tujuan untuk menghilangkan karbon dioksida, dan

dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam

plastik sampai volume udara 1/3–1/4 bagian.

d)

setelah pengisian oksigen, mulut kemasan diikat

secara rapat dengan karet gelang.

e)

plastik berisi benih ikan yang sudah siap, kemudian

dimasukkan dalam

sterofoam sehingga tidak mudah

pecah dan mudah diangkut.

a

b

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.18.

Pengemasan cara tertutup

(a = Pemberian oksigen dalam kemasan plastik, b = Pengemasan

menggunakan sterofoam)

148

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode

pengemasan tertutup.

Kelebihannya antara lain:

a)

media air tahan terhadap guncangan selama

pengangkutan,

b)

dapat dilakukan untuk pengangkutan

jarak jauh

(dengan pesawat terbang),

c)

memudahkan penataa

n dalam pemanfaatan ruang

selama pengangkutan.

Kekurangannya antara lain:

a)

media air tidak dapat bersentuhan dengan

udara

langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara) sehingga

tidak ada suplai oksigen tambahan,

b)

tidak dapat dilakukan pergantian air, dan

c)

memerlukan kecermatan

dalam memperhitungkan

kebutuhan oksigen dengan lama waktu pengangkutan.

2.

Metode Terbuka

Pengemasan

dengan metode terbuka, yaitu

pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau

tempat yang menggunakan media air yang masih dapat

berhubungan dengan udara bebas. Pengemasan metode

terbuka dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak

dekat yang tidak memerlukan waktu lama. Alat pengangkut

berupa drum, plastik, peti berinsulator, dan lain lain. Setiap

wadah dapat diisi air bersih ± 15 liter untuk mengangkut

sekitar 5.000 ekor benih ukuran 3-5 cm (disesuaikan dan

bergantung pada alat pengangkut). Pengemasan metode

terbuka dilakukan dengan cara memuasakan benih ikan

terlebih dahulu agar laju metabolisme dan ekskresinya

dapat berkurang pada saat pengangkutan sehingga air

tidak keruh oleh kotoran ikan (untuk pengangkutan >5

jam). Tahapan pengemasan ikan selama transportasi,

yaitu:

a)

siapkan wadah,

b)

masukkan air dan benih ke dalam wadah,

c)

berikan peneduh

di atas wadah agar benih ikan tidak

mengalami stres pada temperatur tinggi.

149

Prakarya dan Kewirausahaan

d)

jumlah padat penebaran bergantung

pada ukuran

benih, benih dengan ukuran 10 cm dapat diangkut

dengan kepadatan maksimal 10.000/m

3

atau 10 ekor/L.

e)

setiap 4

jam sekali, ganti semua air di tempat yang

teduh.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode

pengemasan terbuka.

Kelebihannya antara lain:

a)

difusi oksigen melalui

udara ke media air masih dapat

berlangsung,

b)

dapat dilakukan penambahan

oksigen melalui aerator,

dan

c)

dapat dilakukan pergantian

air sebagian selama per

-

jalanan.

Kekurangannya antara lain:

a)

dapat menimbulkan stres pada ikan,

b)

tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan

pesawat terbang.

c)

metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan

ukuran

konsumsi melalui darat/laut.

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.19. Pengemasan cara terbuka

(a = penyortiran benih, b = drum penyimpanan benih, c = truk pengiriman benih)

a

b

c

150

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

Tugas Kelompok LK 9

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Sebutkan dan jelaskan metode lain yang digunakan

untuk

proses pengemasan dan pendistribusian benih ikan!

3.

Beli benih ikan, kemudian praktikkan cara peng

emasan

sesuai dengan kreativitas kalian!

4.

Catatlah berapa

lama ikan tersebut dapat bertahan hidup.

Catat juga jumlah ikan yang hidup dan mati!

5.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian

presentasikan dan

simpulkan!

Lama Penyimpanan

(jam ke-)

Jumlah Ikan (ekor)

Hidup

Mati

1

2

3

4

5

KESIMPULAN

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

151

Prakarya dan Kewirausahaan

D.

Perawatan

Kualitas air yang baik merupakan syarat mutlak

keberhasilan usaha pembenihan. Hal tersebut dapat diukur

dari faktor fisika, kimia, dan biologi lingkungan air yang dapat

menunjang kehidupan ikan, yakni seperti berikut.

1.

Faktor fisik (temperatur, kecerahan, warna, bau)

2.

Faktor kimia

(pH, oksigen terlarut, karbon dioksida bebas,

kadar nitrat)

3.

Faktor biologi (pakan alami, hama, penyakit)

Temperatur yang baik untuk

pembenihan ikan adalah

25–31

0

C, kandungan oksigen terlarut >5 ppm. Keberhasilan

budidaya juga dapat dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH)

yaitu 6-8. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keberhasilan

pembenihan ikan, perlu pengawasan terhadap kualitas air

kolam pemijahan/pembenihan dan kolam pemeliharaan larva/

benih.

Tugas Kelompok LK 10

1.

Amati dan

cermati penjelasan

di atas.

2.

Jelaskan alat dan

bahan yang

digunakan dalam pengukuran

temperatur, oksigen terlarut,

pH, dan kecerahan kolam

pembenihan ikan!

3.

Jelaskan cara pengukuran

setiap parameter

tersebut,

kemudian dokumentasikan

dengan foto atau video!

4.

Jelaskan faktor lingkungan lain

yang menunjang

keberhasilan

pembenihan ikan!

5.

Diskusikan bersama

kelompok,

kemudian presentasikan dan

simpulkan!

a

b

c

Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

Gambar 3.20.

Alat pengukuran kualitas air

(a = pH paper universal, b = DO-meter, c = Termometer)

152

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

E.

Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Lele

1.

Kebutuhan Pasar di Lingkungan Sekitar

Kegiatan budidaya

ikan saat ini merupakan salah satu

usaha ekonomi produktif bagi masyarakat. Segmen usaha

budidaya ikan berdasarkan proses produksinya, dibagi menjadi

3 (tiga) kelompok, yaitu usaha pembenihan, pendederan,

dan pembesaran ikan. Usaha pembenihan merupakan suatu

tahapan kegiatan perikanan yang

output-

nya adalah benih

ikan. Usaha pembesaran merupakan kegiatan perikanan

yang

output-

nya adalah ikan berukuran konsumsi. Usaha

pendederan merupakan kegiatan perikanan yang

output-

nya

adalah benih ikan, tetapi ukurannya lebih besar dari

output

pembenihan. Komoditas usaha yang dipilih dalam kegiatan

budidaya ikan sangat bergantung pada permintaan pasar,

teknis operasional, serta implementasinya.

Permintaan ikan konsumsi khususnya ikan lele yang

makin meningkat membuat peluang usaha sangat terbuka

bagi para pelaku usaha pembesaran ikan lele. Dengan

tingkat konsumsi yang tinggi, antara lain terlihat melalui

warung-warung makanan dengan menu ikan lele, berdampak

secara langsung kepada upaya pemenuhan kebutuhan akan

benih ikan lele oleh para pengusaha pembesaran ikan lele.

Kondisi ini membuat para petani pembenihan ikan lele tidak

membutuhkan usaha khusus untuk memasarkan produknya

karena lebih banyak pembeli yang datang langsung ke lokasi

pembenihan dibandingkan dengan upaya petani pembenihan

ikan yang menawarkan ke masyarakat (konsumen). Satu

siklus usaha pembenihan dengan jangka waktu antara 40-

45 hari dapat menghasilkan benih ikan lele hingga 30.000 –

50.000 ekor dengan berbagai macam ukuran. Berdasarkan

ukurannya, dalam satu siklus tersebut, sebagian besar

ditawarkan/dijual dengan ukuran 5-6 cm.

Tugas Kelompok LK 11

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Carilah pembudidaya ikan yang ada di sekitar lingkungan kamu!

3.

Jenis usaha apa yang ditekun

i oleh pembudidaya ikan di lingkungan

kamu? Pembenihan, pendederan, atau pembesaran?

4.

Bagaimana kebutuhan benih ikan di lingkunganmu?

5.

Menurut kamu, seberapa besar potensi perikanan

yang ada di

lingkunganmu? Berapa bangga kamu menjadi generasi muda yang

dapat memajukan sektor perikanan di Indonesia?

153

Prakarya dan Kewirausahaan

2.

Menganalisis Peluang Usaha Pembenihan Ikan

Konsumsi

Peluang

dalam bahasa inggris adalah

opportunity

yang

berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian

atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang

muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Adanya

peluang usaha merupakan awal dari dimulainya usaha yang

akan dilakukan. Peningkatan jumlah usaha baik skala kecil,

menengah, dan besar dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi masyarakat.

Pemetaan peluang usaha dimaksudkan untuk

menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat

dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi

usaha yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan.

Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu usaha,

sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan

lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar

dapat tumbuh dan bertahan dalam persaingan.

Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor

unggulan dari atas daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat

penting untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan

ekonomi daerah. Terdapat beberapa metode dalam melakuan

pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun

kualitatif. Berikut ini merupakan salah satu metode untuk

melakukan pemetaan usaha, yakni analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan

internal dan eksternal wirausaha/perusahaan. Analisis SWOT

pada usaha pembenihan ikan didasarkan pada asumsi

bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan

kekuatan (

Strengths

) dan peluang (

Opportunities

), serta

meminimalkan kelemahan (

Weaknesses

) dan ancaman

(

Threats

). Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor

eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang

terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT

berdasarkan tingkat kepentingan.

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-

langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha

pembenihan ikan sebagai alat penyususn strategi. Analisis

SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan dan peluang, tetapi secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT

dapat menentukan strategi pengembangan usaha

pembenihan ikan dalam jangka panjang sehingga arah tujuan

154

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan

keputusan secara cepat.

Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai

pembudidaya pembenihan ikan dengan menggunakan

kuisioner. Hal-hal yang perlu diwawancarai seperti

aspek sosial, ekonomi, dan teknik pembenihan ikan

untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang

memengaruhi keberhasilan usaha pembenihan ikan.

Hasil contoh studi kasus analisis SWOT untuk usaha

pembenihan ikan konsumsi sebagai berikut.

Hasil studi kasus analisis SWOT untuk usaha

pembenihan ikan konsumsi diurutkan berdasarkan tingkatan

nilai tertinggi yang dipilih oleh koresponden (pembudidaya

ikan). Analisis SWOT berupa hasil perhitungan nilai

tertimbang faktor internal dan eksternal, yaitu perhitungan

S – W sebagai sumbu horizontal yang merupakan hasil

pengurangan antara kekuatan – kelemahan dari faktor

internal dan perhitungan nilai O – T sebagai sumbu vertikal,

yaitu peluang dikurangi ancaman menghasilkan strategi yang

tepat dalam pengembangan usaha pembenihan ikan. Data

tersebut dan setelah dilakukan analisis SWOT menunjukkan

Kekuatan (S)

Kelemahan

(W)

Peluang (O)

Ancaman (T)

Tersedianya

sumber daya

alam yang

memenuhi kualitas

pembenihan ikan

Belum optim

-

alnya perkem

-

bangan usaha

pembenihan

ikan

Adanya

perluasan

kesempatan

kerja

Harga produk/

benih ikan yang

tidak stabil

Tersedianya

teknologi yang

mendukung

Kualitas sumber

daya manusia

yang masih

rendah

Permintaan

pasar tinggi

Harga pakan ikan

meningkat

Tersedianya lahan

Belum

optimalnya

pemasaran

Peningkatan

pendapatan

Belum adanya

konsumen yang

tetap

Potensi usaha

Modal terbatas

Adanya daya

tarik investasi

Adanya hama

penyakit

Kecukupan hasil

pembenihan

untuk memenuhi

kebutuhan hidup

pembudidaya

Jumlah tenaga

kerja yang

dibutuhkan

sedikit

Adanya koperasi

Sisa pakan

menyebabkan

kematian massal

Tabel 1. Analisis SWOT

155

Prakarya dan Kewirausahaan

bahwa usaha pembenihan ikan memiliki peluang yang lebih

besar dibandingkan dengan ancaman. Strategi yang dapat

diterapkan, yaitu sebagai berikut.

a.

Memanfaatkan sumberdaya

manusia secara optimal

untuk meningkatkan produksi benih ikan untuk memenuhi

kebutuhan pasar.

b.

Meningkatkan potensi

lahan yang cukup besar untuk

meningkatkan permintaan benih ikan.

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

Peluang (O)

Ancaman (T)

3.

Peluang Usaha Berdasarkan Pengamatan Pasar

Sumber daya perikanan Indonesia

dibagi menjadi dua

kategori yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Potensi perikanan di Indonesia masih belum dimanfaatkan

secara optimal, namun produksi budidaya terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah produksi

ikan berpengaruh langsung terhadap kenaikan konsumsi ikan

penduduk Indonesia per kapita per tahun. Tingkat konsumsi

ikan penduduk Indonesia pada tahun 2001 sebesar 9,96 kg/

kapita/tahun meningkat menjadi 17,01 kg/kapita/tahun pada

tahun 2005. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan

dan Perikanan (2013), tingkat konsumsi ikan pada tahun

2010 - 2012 rata-rata mengalami kenaikan hingga 5,44%.

Pada tahun 2010, tingkat konsumsi ikan mencapai 30,48 kg/

kapita/tahun, pada tahun 2011 sebanyak 32,25 kg/kapita/

Tugas Kelompok LK 12

1.

Carilah minimal beberapa

orang pembudidaya pembenihan

ikan, masyarakat, dan pengusaha yang ada di sekitar

lingkungan kamu.

2.

Lakukan wawancara

dengan pembudidaya pembenihan ikan

tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

3.

Lakukan analisis

SWOT secara sederhana berdasarkan data

prioritas dari jawaban koresponden.

4.

Diskusikan bersama

kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

5.

Buatlah laporan hasil diskusi kelompok!

156

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

tahun, dan pada tahun 2012, tingkat konsumsi ikan mencapai

33,89 kg/kapita/tahun. Kecenderungan tersebut mendorong

berkembangnya usaha-usaha perikanan budidaya, mulai dari

pembenihan, pemeliharaan, pengemasan, dan pemasaran.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan benih ikan terus

meningkat sehingga dipastikan usaha pembenihan akan terus

berkembang dengan pesat. Alasan lain menyatakan bahwa

sebagian besar pembudidaya ikan menganggap budidaya

pembenihan ikan lebih menguntungkan dibandingkan dengan

budidaya pembesaran. Salah satu usaha pembenihan ikan

yang berkembang di Indonesia adalah pembenihan ikan lele.

Lele adalah salah satu jenis ikan yang bergizi tinggi,

sehingga mendukung asupan masyarakat untuk konsumsi

ikan yang kaya akan Omega-3. Lele merupakan jenis ikan

yang digemari masyarakat. Walaupun sebelum tahun 1990-

an ikan lele belum begitu popular sebagai makanan lezat,

namun beberapa tahun belakangan ini lele menjadi makanan

popular yang merakyat dan menyebar ke mana-mana.

Berdasarkan data Bank Indonesia (2010), produksi benih per

hari > 175.000 benih lele membuktikan bahwa Kabupaten

Boyolali menjadi salah satu sentra usaha pembenihan ikan

lele di Indonesia. Namun, jika dikaitkan dengan kebutuhan

benih lele di wilayah ini yang mencapai > 300.000 benih per

hari, membuat peluang usaha pembenihan makin terbuka.

Tugas Kelompok LK 13

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Carilah dan kunjungi dinas

perikanan atau balai benih ikan

yang ada di lingkungan kamu!

3.

Wawancarailah

petugas dinas perikanan atau balai benih

ikan yang ada di lingkungan kamu!

4.

Mintalah data mengenai

pembudidaya ikan, jenis ikan

yang biasa dibudidayakan, dan berapa jumlah benih yang

dihasilkan di lingkungan kamu!

5.

Bagaimana peluang usaha pembenihan

ikan berdasarkan

pengamatan pasar yang kamu lakukan?

6.

Menurut kamu, seberapa besar potensi perikanan yang ada

di lingkungan

kamu berdasarkan pengamatan pasar yang

kamu lakukan?

157

Prakarya dan Kewirausahaan

Nama Balai Benih Ikan (Dinas Perikanan dan Kelautan) di

daerah masing-masing

No.

Nama ikan konsumsi

Produksi benih

Harga benih/ekor

1

2

3

4

5

4.

Menciptakan Peluang Usaha Pembenihan

Ikan Konsumsi

a.

Ide Usaha

Faktor-faktor yang

dapat memunculkan ide usaha adalah

sebagai berikut.

1)

Faktor internal

Faktor internal

menjadi alat untuk menciptakan

sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan

kemampuan kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor

yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek

faktor internal antara lain:

a)

pengetahuan yang dimiliki,

b)

pengalaman dari individu itu sendiri,

c)

pengalaman saat ia melihat orang lain

menyelesaikan masalah,

d)

intuisi yang merupakan pemikiran

yang muncul

dari individu itu sendiri.

2)

Faktor eksternal

Faktor eksternal

ialah hal – hal yang dihadapi

seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan

sebuah inspirasi bisnis. faktor eksternal antara lain :

a)

masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,

b)

kesulitan yang dihadapi sehari–hari,

c)

kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya

maupun orang lain,

d)

pemikiran yang

besar untuk menciptakan sesuatu

yang baru.

Untuk merintis suatu usaha pembenihan ikan dengan

baik, tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek,

menengah, dan panjang. Selanjutnya untuk memulai

usaha pembenihan ikan, harus diketahui bagaimana

prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha,

barulah membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana

dan prasarana, serta modal usaha.

158

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

b.

Risiko Usaha

Tugas wiraus

aha di dalam pengambilan risiko adalah

sebagai berikut.

1)

Menetapkan kebutuhan

pada tingkat permintaan waktu

sekarang.

2)

Membeli alat-alat

produksi yang cukup untuk memenuhi

permintaan konsumen.

3)

Menyewakan alat-alat

produksi untuk memenuhi

permintaan konsumen.

4)

Mengumpulkan informasi usaha.

5)

Mengurangi resiko usaha.

Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha yaitu :

1)

Adanya kesadaran

dalam kemampuan mengelola

usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan.

2)

Adanya kerja

prestatif, dorongan berinisiatif dan

antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha.

3)

Adanya kemampuan

merencanakan strategi untuk

mewujudkan perubahan di dalam lingkungan

usahanya.

4)

Adanya kreativitas

dan inovasi dalam menerapkan

cara mengolah keadaan usaha demi keuntungan.

Pada kegiatan budidaya pembenihan, benih ikan akan

mengalami laju pertumbuhan yang cepat. Untuk mencapai

pertumbuhan yang maksimal, ikan memerlukan asupan

nutrisi yang cukup dengan komposisi lengkap, terutama

kebutuhan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan.

Pakan yang berkualitas diperlukan untuk memaksimalkan

pertumbuhan. Pakan yang diberikan pada usaha

pembenihan membutuhkan biaya yang lebih tinggi dari

Tugas Individu LK 14

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Apakah kamu

tertarik menjadi pengusaha pembenihan ikan?

Jika ya, berikan alasan, jika tidak berikan alasannya.

3.

Jenis ikan apa yang akan kamu kembangkan

dalam usaha

budidaya pembenihan? Jelaskan!

4.

Menurut kamu, apakah kegiatan

pembenihan ikan dapat

menjadi usaha yang menghasilkan keuntungan besar?

Jelaskan!

5.

Menurut kamu, lebih menguntungkan kegiatan pembenihan

ikan

atau pembesaran ikan? Jelaskan dengan data-data dan

analisis usaha!

159

Prakarya dan Kewirausahaan

usaha pembesaran. Hal ini memberikan konsekuensi

pada tingginya biaya produksi pada usaha pembenihan

ikan.

Pada usia benih, ikan memiliki kondisi tubuh

yang lemah gerakannya, lambat, dan belum memiliki

kemampuan perlindungan diri dari serangan hama dan

penyakit.

Usaha pemben

ihan menjanjikan keuntungan

yang besar, tetapi mempunyai risiko yang tinggi. Risiko ini

bisa muncul apabila pembenih tidak bisa menekan tingkat

mortalitas. Tingkat mortalitas yang tinggi umumnya terjadi

akibat kecerobohan pembudidaya, terutama lemahnya

upaya pengendalian terhadap hama dan penyakit serta

pemangsa benih (predator).

c.

Analisis Kemungkinan

Keberhasilan dan Kegagalan

Wirausaha

Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan

usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1)

Keyakinan yang kuat dalam berusaha

2)

Sikap mental yang positif dalam berusaha

3)

Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri

4)

Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan

5)

Inovatif dan kreatif

6)

Keunggulan dalam menjalankan usaha

7)

Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha

8)

Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien

9)

Pengembangan diri

10)

Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang

dijalankan

Dalam melakukan usaha ada dua kemungkinan

yaitu kegagalan

dan keberhasilan. Setiap orang pada

umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit

orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya

kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan

merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang

mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan

putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha

bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang

menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami

kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan

mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang

160

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai

berikut.

1)

Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha

2)

Kurang berambisi

3)

Tidak disiplin

4)

Pendidikan yang tidak cukup

5)

Sikap selalu menunda-nunda

6)

Kesehatan terganggu

7)

Kurang tekun

8)

Kepribadian yang negatif

9)

Tidak jujur

10)

Tidak dapat bekerja sama dengan orang lain

Keberhasilan

dan kegagalan wirausaha budidaya

pembenihan ikan sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM

serta pengetahuan usaha yang ditekuni. Budidaya/

pembenihan ikan sebenarnya mudah dilakukan seperti

ikan lele, nila, bawal, dan lainnya. Namun, kurangnya

pengalaman dan informasi mengenai teknik budidaya

pembenihan dapat menjadi penyebab kegagalan usaha.

Secara umum, hanya dua (2) faktor yang menentukan

keberhasilan usaha budidaya/pembenihan ikan, yaitu

secara teknis mampu mengendalikan kualitas air kolam

dan paham mengenai karakterisktik ikan yang akan

dibudidayakan (pakan, kolam, cara perawatan, dan lain-

lain). Jika hal tersebut sudah diketahui maka tidak perlu

khawatir terjadi kegagalan bisnis.

Tugas Kelompok LK 15

1.

Carilah minimal

2 orang pembudidaya pembenihan ikan yang

ada di sekitar lingkunganmu.

2.

Lakukan wawancara dengan pembudidaya

pembenihan ikan

tentang faktor keberhasilan budidaya dan kegagalan budidaya

pembenihan ikan.

3.

Identifikasi karakteristik pengusaha tersebut!

4.

Cobalah analisis, mengapa

pengusaha tersebut dapat

berhasil!

5.

Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan!

6.

Buatlah hasil wawancara tersebut dan simpulkan!

161

Prakarya dan Kewirausahaan

No.

Faktor Keberhasilan

Faktor Kegagalan

1.

2.

3.

4.

5.

F.

Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele

Projek Kelompok

1.

Buatlah media pemeliharaan ikan konsumsi dengan

ukuran

yang tidak terlalu besar (ukuran disesuaikan dengan lahan

yang ada di sekitar kamu)!

2.

Cari dan belilah induk ikan konsumsi yang siap memijah (jenis

ikan disesuaikan dengan ikan yang terdapat di daerahmu)!

3.

Lakukan pemeliharaan induk ikan konsumsi dan lakukan

pemijahan!

4.

Lakukan proses pembenihan/pemijahan sampai menghasilkan

larva/benih!

5.

Lakukan pengemasan benih ikan sesuai konsep berkarya!

6.

Buatlah lapor

an dari proyek yang kamu lakukan bersama

kelompok!

7.

Hitunglah biaya

produksi dan analisis BEP dari usaha

pembenihan yang dilakukan!

8.

Laporan proyek berupa

dokumentasi (foto atau video) serta

laporan tertulis yang merupakan hasil dari semua proses

pembenihan ikan konsumsi.

KESIMPULAN

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

162

Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

Rangkuman

1.

Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi

sebagai

pangan oleh manusia. Ikan konsumsi dapat diperoleh

melalui usaha budidaya.

2.

Ikan konsumsi yang

sering dibudidayakan, antara lain: lele,

gurami, nila, mas, bawal, dan patin.

3.

Pembenihan ikan konsumsi

dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu pembenihan alami dan pembenihan buatan.

4.

Faktor pendukung

keberhasilan wirausaha, di antaranya:

SDM, keuangan, organisasi, manajemen usaha, dan faktor

pemasaran.

5.

Secara umum, hanya dua faktor yang menentukan keberhasilan

usaha budidaya ikan, yaitu mampu untuk menjag

a kualitas

air kolam dan cukup informasi mengenai ikan yang akan

dibudidayakan (pakan, kolam, cara perawatan, dan lain-lain).