Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 3 Cerita Tradisional
Bahasa Indonesia · Bab 3 Cerita Tradisional
Nia Kurniati

24/08/2021 15:42:56

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

KOMPETENSI 3

CERITA TRADISIONAL

A. MEMAHAMI DONGENG

Standar Kompetensi

Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan.

Kompetensi Dasar

1. Menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang

diperdengarkan.

2. Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi

sekarang.

Indikator

1.

Mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng.

2.

Mampu menemukan isi di dalam dongeng.

3.

Mampu merelevansikan isi dongeng dengan situasi

sekarang.

1.

Definisi Dongeng

Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar

terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di zaman dahulu.

Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral

(mendidik) dan juga menghibur. Melalui dongeng, nilai,

kepercayaan, dan adat masyarakat juga dapat tecermin.

Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional

adalah cerita yang disampaikan secara turun-temurun.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

30

Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas ke

berbagai tempat. Selanjutnya, cerita itu disesuaikan dengan

kondisi daerah setempat. Oleh karena itu, kadang-kadang,

dongeng di suatu wilayah mirip atau sama dengan dongeng

wilayah lain. Hal itu disebabkan cerita tradisional mudah

diterima karena bersifat umum. Cerita tersebut ada hampir

di seluruh penjuru dunia. Biasanya, Kejadian-kejadian dalam

dongeng menjadi impian semua orang.

Ada beberapa jenis dongeng, seperti dongeng binatang atau

fabel

, dongeng biasa, dan dongeng lelucon.

a. Dongeng Binatang atau

Fabel

Fabel adalah dongeng yang mengandung pendidikan

tentang perbuatan baik dan buruk. Tokoh fabel adalah

binatang. Semua binatang tersebut berperilaku sebagai

manusia dan menggambarkan watak serta budi pekerti

manusia. Dongeng Kancil dan Buaya, Rubah dan Kelinci

merupakan contoh dongeng binatang. Biasanya mereka

digambarkan sebagai hewan yang cerdik, licik, dan

jenaka.

b. Dongeng Biasa

Dongeng biasa adalah dongeng tentang tokoh yang

mengalami suka dan duka. Cerita dongeng biasa dapat

kita temui dalam cerita Bawang Putih Bawang Merah.

Dongeng itu bercerita tentang penderitaan Bawang Putih

Kompetensi Berbahasa Indonesia

31

karena tindakan jahat ibu tiri dan saudara tirinya. Namun,

karena kejujurannya, akhirnya ia hidup bahagia.

Contoh lain adalah dongeng Lutung Kasarung. Dongeng ini

mengisahkan seorang adik yang diasingkan oleh kakaknya

ke hutan. Karena ketabahan sang adik, kakaknya mengakui

kesalahannya sehingga sang adik bisa kembali ke istana.

c. Dongeng Lelucon

Dongeng lelucon adalah dongeng lucu tentang tokoh

tertentu, misalnya Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai

Malang dari Melayu, Pan Balangtamak dari Bali, dan

Singa Rewa dari Kalimantan Tengah.

Tutuplah bukumu! Dengarkan dongeng fabel berjudul “Sang

Kancil dengan Buaya” yang akan disampaikan gurumu.

Sang Kancil dengan Buaya

Pada zaman dahulu, Sang Kancil adalah binatang yang

paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang di dalam

hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila

mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat

tumpuan binatang-binatang di dalam hutan, ia tidak

menunjukkan sikap yang sombong, malah bersedia

membantu kapan saja.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

32

Suatu hari, Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk

mencari makanan. Karena makanan di sekitar kawasan

kediaman telah berkurang, Sang Kancil mencari makanan di

luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari itu sangat

panas, Sang Kancil merasa kehausan karena terlalu lama

berjalan, lalu ia berusaha mencari sungai yang berdekatan.

Akhirnya, kancil menemukan sebuah sungai yang sangat

jernih airnya. Tanpa berpikir panjang, Sang Kancil minum

sepuasnya. Segarnya air sungai tersebut telah

menghilangkan rasa haus Sang Kancil.

Kancil terus berjalan menyusuri tebing sungai. Apabila

merasa cape, ia beristirahat sebentar di bawah pohon

beringin yang sangat rindang di sekitar kawasan tersebut.

Kancil berkata di dalam hatinya "Aku harus bersabar jika

ingin mendapat makanan yang lezat-lezat". Setelah rasa

capenya hilang, Sang Kancil menyusuri tebing sungai sambil

memakan dedaunan yang ada di sekitarnya. Ketika tiba di

satu kawasan yang agak luas, Sang Kancil memandang

kebun buah-buahan yang sedang masak dan ranum di

seberang sungai."Alangkah enaknya jika aku dapat

menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan

tersebut" pikir Sang Kancil.

Sang Kancil terus berpikir mencari akal bagaimana cara

menyeberangi sungai yang sangat dalam dan deras

arusnya. Tiba-tiba Sang Kancil melihat Sang Buaya yang

sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi

Kompetensi Berbahasa Indonesia

33

kebiasaan buaya apabila hari panas suka berjemur untuk

mendapatkan cahaya matahari.Tanpa membuang waktu lagi

kancil terus menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu

berkata " Hai sabahatku Buaya, apa kabar hari ini?" Buaya

yang sedang asyik menikmati cahaya matahari membuka

mata dan melihat sang kancil yang menegurnya tadi "Kabar

baik sahabatku Kancil," sambung buaya lagi. "Apa yang

menyebabkan kamu datang ke mari?" Sang Kancil

menjawab, "Aku membawa kabar gembira untukmu."

Mendengar kata-kata Sang Kancil, Sang Buaya tidak sabar

ingin mendengar kabar yang dibawa oleh Sang Kancil lalu

berkata, "Ceritakan kepadaku kabar gembira itu!"

Kancil berkata "Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman

supaya menghitung jumlah buaya yang ada di sungai ini

karena Raja Sulaiman ingin memberi hadiah kepada kamu

semua." Mendengar nama Raja Sulaiman disebutkan,

buaya mempercayai berita dari sang Kancil karena Nabi

Sulaiman telah diberi kebesaran oleh Allah, yaitu memahami

bahasa binatang. "Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan

turun ke dasar sungai untuk memanggil semua kawanku,"

kata Sang Buaya. Sementara itu, Sang Kancil sudah

berangan-angan menikmati buah-buahan. Tidak lama

kemudian semua buaya yang berada di dasar sungai

berkumpul di tebing sungai. Sang Kancil berkata ,"Hai buaya

sekalian, aku telah diperintahkan oleh Nabi Saulaiman

supaya menghitung jumlah kamu semua karena Nabi

Kompetensi Berbahasa Indonesia

34

Sulaiman akan memberi hadiah yang istimewa pada hari

ini." Kata kancil lagi, "Berbarislah kalian dari tebing sebelah

sini hingga tebing sebelah sana."

Karena perintah tersebut datangnya dari Nabi Sulaiman,

semua buaya segera berbaris tanpa membantah. Buaya tadi

berkata,"Sekarang hitunglah, kami sudah siap". Sang Kancil

mengambil sepotong kayu yang berada di situ lalu melompat

ke atas buaya yang pertama di tepi sungai dan ia mula

menghitung dengan menyebut "Satu dua tiga ..." sambil

mengetuk kepala buaya. Akhirnya, sampailah kancil di

seberang sungai. Ketika sampai ditebing sungai, kancil terus

melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak gembira

dan berkata," Hai buaya-buaya sekalian, tahukah kamu

bahwa aku telah menipu kalian semua. Sebenarnya tidak

ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman."

Mendengar kata-kata Sang Kancil, semua buaya marah

dan merasa malu karena mereka telah ditipu oleh kancil.

Mereka bersumpah tidak akan melepaskan Kancil apabila

bertemu di kemudian hari. Dendam buaya tersebut terus

membara sampai hari ini. Sementara itu, Sang Kancil terus

melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-

buaya sampai menghilang di kebun buah dan menikmati

buah-buahan yang sudah masak dan ranum itu.

Setelah selesai menyimak, bagaimana pendapatmu tentang

dongeng kancil itu? Kamu pasti sepakat bahwa kancil

Kompetensi Berbahasa Indonesia

35

sangat cerdik dalam menghadapi suatu masalah. Dia pandai

mengakali buaya, yaitu binatang yang ukuran tubuhnya lebih

besar.

Nah

, inilah hal menarik yang kita peroleh dari

dongeng kancil dan buaya di atas.

Jika kita renungkan kembali dongeng kancil yang telah

disimak, kancil merupakan

tokoh

utamanya. Keberadaan

kancil selalu ada dalam setiap peristiwa. Setiap peristiwa

atau

alur

cerita terjalin harmonis dari awal sampai akhir.

Latar

cerita seperti hutan, sungai, tebing sungai, dilukiskan

dengan jelas sehingga jalinan peristiwa menjadi padu.

Selain itu, latar waktu seperti hari yang panas menguatkan

kepaduan cerita. Dengan demikian,

tema

cerita dari

dongeng di atas adalah kancil yang sangat cerdik.

Walaupun cerita di atas merupakan dongeng, ada manfaat

yang dapat kita petik. Watak kancil yang cerdik dapat kita

contoh. Kancil tidak berputus asa ketika makanan di wilayah

kediamannya habis. Dia berusaha mencarinya ke wilayah

lain. Selanjutnya, dia mencari akal ketika harus

menyeberangi sungai karena dia tidak bisa berenang.

Berkat kecerdikannya, dia berhasil mengelabui buaya-

buaya. Inilah

pesan moral

yang ada dalam dongeng kancil.

Menurut kamu, sesuaikah pesan moral itu untuk kehidupan

masa kini? Kemukakanlah alasanmu!

Kompetensi Berbahasa Indonesia

36

2. Uji Kemampuan

a. Untuk memperkaya kemampuan mengapresiasi dongeng,

bersiaplah mendengarkan dongeng yang akan dibacakan

gurumu!

b. Dengarkanlah dengan saksama dongeng yang berjudul

“Lutung Kasarung”

berikut!

Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya

sebagai pengganti. "Aku sudah terlalu tua, saatnya aku

turun tahta," kata Prabu Tapa. Purbasari memiliki kakak

yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat

menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung, seharusnya

ayahanda memilih aku sebagai penggantinya," gerutu

Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya.

Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya

mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui

seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek

sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-

tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang

Kompetensi Berbahasa Indonesia

37

jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. "Orang

yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu

!" ujar Purbararang. Kemudian ia menyuruh seorang Patih

untuk mengasingkan Purbasari ke hutan.

Sesampai di hutan, patih tersebut masih berbaik hati dengan

membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun

menasehati Purbasari, "Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini

pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu

bersama Putri." "Terima kasih paman," ujar Purbasari.

Selama di hutan, ia mempunyai banyak teman, yaitu hewan-

hewan yang selalu baik kepadanya. Di antara hewan

tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Kera

yang disebut Lutung Kasarung paling perhatian kepada

Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan

Purbasari dengan mengambilkan bunga–bunga yang indah

serta buah-buahan bersama teman-temannya. Pada saat

malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia

berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang

memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa

Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama

kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah

sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung

obat yang sangat harum. Keesokan harinya Lutung

Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi

di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?", pikir

Purbasari. Akan tetapi, ia mau menurutinya. Lalu, ia

Kompetensi Berbahasa Indonesia

38

menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya

menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik

kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia

bercermin di telaga tersebut.

Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya

di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal.

Ketika sampai di hutan, ia bertemu dengan adiknya dan

saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat

adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau

kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang

rambut. "Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang

menang !" kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau,

tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata

rambut Purbasari lebih panjang. "Baiklah aku kalah, tapi

sekarang ayo kita adu tampan tunangan, ini tunanganku,"

kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya.

Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya, ia

melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung

Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan

Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, "Jadi

monyet itu tunanganmu ?" Pada saat itu juga Lutung

Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu

keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang

pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari

Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya

bersorak gembira.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

39

Akhirnya, Purbararang mengakui kekalahan dan

kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya

dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati

memaafkan mereka.

Setelah kejadian itu, mereka semua kembali ke Istana.

Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang

pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini

selalu mendampinginya di hutan dalam wujud seekor lutung.

3. Pahamilah isi cerita di atas dengan melengkapi kolom-

kolom di bawah ini!

NO.

UNSUR-UNSUR CERITA

JAWABAN

1.

Siapakah tokoh-tokoh

dalam dongeng tersebut?

2.

Di manakah terjadinya

peristiwa tersebut?

3.

Mengapa peristiwa

tersebut terjadi?

4.

Apakah tema yang

terkandung dalam

dongeng itu?

4. Bentuklah kelompok beranggotakan tiga orang!

Diskusikanlah hal-hal yang menarik dari dongeng

tersebut! Tuliskanlah format berikut di buku tulismu!

Kompetensi Berbahasa Indonesia

40

NO.

HAL-HAL YANG

MENARIK

ALASAN

1.

2.

3.

3. Tugas

1. Bergabunglah dengan temanmu membentuk kelompok

yang terdiri atas tiga orang!

2. Simaklah dongeng yang akan dibacakan oleh salah

seorang temanmu berikut ini!

Asal Usul Danau Toba

(Sumber : e-smartschool)

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani.

Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan

pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya

dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya

usianya sudah cukup untuk menik

ah, tetapi ia tetap memilih

hidup sendirian.

Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di

sungai. "Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang

besar," gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat

setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-

Kompetensi Berbahasa Indonesia

41

goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak

kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.

Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu

berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya

bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang

menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan

bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku."

Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu.

Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke

tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud

menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah

aku?," gumam petani.

"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku

sangat berhutang budi padamu karena telah

menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis itu.

"Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,"

kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk.

Jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji

yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh

menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika

janji itu dilanggar, akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa

melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. "Dia

mungkin bidadari yang turun dari langit," gumam mereka.

Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami

Kompetensi Berbahasa Indonesia

42

yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan

mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet.

Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa

kekurangan. Banyak orang iri dan mereka menyebarkan

sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan

usaha petani. "Aku tahu petani itu pasti memelihara makhluk

halus! " kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke

telinga Petani dan Puteri. Mereka tidak merasa tersinggung,

bahkan semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan petani dan istri bertambah

karena istri petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi

nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka

lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat

dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia

mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua

orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang

seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.

Lama kelamaan, putera selalu membuat jengkel ayahnya.

Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu

menolak. Istri petani selalu mengingatkan petani agar

bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan bersabar,

walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata petani kepada

istrinya. "Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda

memang seorang suami dan ayah yang baik," puji puteri

kepada suaminya.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

43

Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini

dialami oleh petani itu. Pada suatu hari, putera mendapat

tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di

mana ayahnya sedang bekerja. Putera tidak memenuhi

tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya sambil

menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di

lihatnya putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah

sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tahu diuntung

! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !," umpat si petani tanpa

sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga

anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari

bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang

sangat deras dan semakin deras. Desa petani dan desa

sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan

luas sehingga membentuk sebuah telaga. Akhirnya,

membentuk sebuah danau. Danau itu dikenal dengan nama

Danau Toba, sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal

dengan nama Pulau Samosir.

3. Setelah menyimak dongeng “Asal Usul Danau Toba”,

diskusikanlah tema dongeng tersebut!

4.

Kamu harus bisa menjadi seorang yang sabar

. Kalimat

tersebut merupakan salah satu pesan moral dongeng

“Asal Usul Danau Toba”. Temukanlah pesan moral yang

lainnya!

Kompetensi Berbahasa Indonesia

44

5. Apakah pesan moral yang disampaikan melalui dongeng

“Asal Usul Danau Toba” tersebut relevan dengan situasi

saat ini? Kemukakanlah alasannya!

B. MENULIS DONGENG



Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui

pantun dan dongeng.

Kompetensi Dasar

Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah

dibaca atau didengar.

Indikator

1. Mampu menentukan pokok-pokok dongeng.

2. Mampu menulis dongeng berdasarkan urutan pokok-

pokok dongeng.

1. Menyimak Dongeng

Masih ingatkah dongeng-dongeng yang pernah kamu

simak? Dalam kegiatan yang lalu, kamu telah menyimak

dongeng

Kancil dengan Buaya, Lutung Kasarung, dan Asal

Usul Danau Toba

. Biasanya dongeng sangat disukai oleh

semua kalangan terutama anak-anak. Selain isinya menarik,

alur ceritanya bervariasi.

Dongeng memang bersifat khayalan, tetapi isi ceritanya

mengandung nilai-nilai moral dan keteladanan yang dapat

kamu ambil hikmahnya untuk kehidupan masa kini.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

45

Bacalah dongeng “Timun Mas” berikut ini!

Timun Mas

(Sumber : e-smartschool.com)

Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan

seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari

ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak

dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus

diserahkan kepada raksasa itu untuk disantap.

Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun

agar ditanam dan dirawat. Setelah dua minggu, di antara

buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar

dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok Sirni membelah

buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi

cantik yang diberi nama Timun Emas.

Semakin hari Timun Emas tumbuh menjadi gadis jelita.

Suatu hari, datanglah raksasa untuk menagih janji. Mbok

sirni amat takut kehilangan Timun Emas. Dia mengulur janji

agar raksasa datang 2 tahun lagi. Mbok Sirni beralasan

bahwa semakin dewasa timun mas, semakin enak untuk

disantap. Raksasa pun setuju.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

46

Mbok Sirni semakin sayang pada Timun Emas. Setiap kali ia

teringat akan janjinya, hatinyapun menjadi cemas dan sedih.

Suatu malam mbok sirni bermimpi. Agar anaknya selamat,

ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia

langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang

petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji

mentimun, jarum, garam, dan terasi sebagai penangkal.

Sesampainya di rumah,

diberikannya 4 bungkusan tadi

kepada Timun Emas dan disuruhnya Timun Emas berdoa.

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun

emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang rumah Mbok

Sirni. Raksasa mengejarnya. Timun Emas teringat akan

bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh

ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya.

Raksasapun memakannya dan buah timun itu malah

menambah tenaga raksasa.

Lalu Timun Emas menaburkan jarum. Dalam sekejap,

tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan

tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah, raksasa terus

mengejar. Timun Emaspun membuka bingkisan garam dan

ditaburkannya. Seketika hutanpun menjadi lautan luas.

Dengan kesakitannya, raksasa tetap dapat melewati lautan

itu.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

47

Yang terakhir, Timun Emas akhirnya menaburkan terasi.

Seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih.

Akhirnya, raksasapun mati.

"Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu

ini," Timun Emas mengucap syukur. Timun Emas dan Mbok

Sirni pun hidup bahagia dan damai.

Setelah selesai membaca dongeng “Timun Mas”, kita dapat

menyusun pokok-pokok dongengnya. Pokok-pokok dongeng

dapat disusun antara lain dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan atas isi dongeng tersebut.

Perhatikanlah pertanyaan dan jawaban berikut ini!

a. Siapakah tokoh dalam dongeng tersebut?

(Mbok Sirni, raksasa, dan Timun Mas)

b. Apakah yang terjadi dalam dongeng tersebut?

(Mbok Sirni mendapatkan seorang anak, dengan syarat,

dari raksasa)

c. Mengapa terjadi masalah antara Mbok Sirni dan raksasa?

(Mbok Sirni tidak mau memenuhi syarat dari raksasa)

d. Kapankah raksasa datang menagih janji kembali?

(Ketika Timun Mas sudah beranjak menjadi seorang

gadis jelita)

e. Di manakah terjadi peristiwa pengejaran Timun Mas oleh

raksasa?

(Di hutan)

Kompetensi Berbahasa Indonesia

48

f. Bagaimanakah cara Timun Mas menyelamatkan dirinya?

(Timun Mas menebarkan biji mentimun, jarum, garam,

dan terasi)

Perhatikanlah jawaban-jawaban dari pertanyaan nomor 1-6.

Jawaban-jawaban itulah yang dapat dijadikan sebagai

pokok-pokok dongeng “Timun Mas”. Selanjutnya, kamu

dapat dengan mudah menuliskan kembali dongeng “Timun

Mas” melalui pokok-pokok dongeng tersebut.

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah kelompok beranggotakan tiga orang!

2. Cermatilah teks dongeng “Malin Kundang” berikut

bersama kelompokmu!

Malin Kundang

(Sumber : www.e-smartschool.com)

Pada suatu waktu, hiduplah satu keluarga nelayan di pesisir

pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah,

ibu, dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin

Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga

memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari

nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang

luas.

Kompetensi Berbahasa Indonesia

49

Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka.

Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1

tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke

kampung halamannya. Ibunya harus menggantikan posisi

ayah Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang

cerdas, tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan

memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang

mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya

luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas di

lengannya dan tidak bisa hilang.

Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan

dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk

membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di

negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke

kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya

raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal

dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi

seorang yang kaya raya.

Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya.

Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin

Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin

Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati.

Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan

secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan

diantar oleh ibunya. "Anakku, jika engkau sudah berhasil

dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa

Kompetensi Berbahasa Indonesia

50

dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak", ujar Ibu

Malin Kundang sambil berlinang air mata.

Kapal yang dinaiki Malin

semakin lama semakin jauh

dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama

berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu

pelayaran pada anak buah kapal yang sudah

berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang

dinaiki Malin Kundang diserang oleh bajak laut. Semua

barang dagangan para pedagang yang berada di kapal

dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak

kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh para

bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak

dibunuh para bajak laut karena ketika peristiwa itu terjadi,

Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang

tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut hingga

akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah

pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang

berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai.

Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh

masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya

menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat

Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan

keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama

kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia

memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang

Kompetensi Berbahasa Indonesia

51

jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya,

Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi

istrinya.

Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan

telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu

Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira

anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang

setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang

mungkin pulang ke kampung halamannya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya

melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah

disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak.

Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya,

melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia

melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak

kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah

anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh

ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka

dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya

bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin

Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa

mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin

Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang

segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya

hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja

Kompetensi Berbahasa Indonesia

52

mengaku sebagai ibuku," kata Malin Kundang pada ibunya.

Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya karena

malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju

compang-camping. "Wanita itu ibumu?" tanya istri Malin

Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-

pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan hartaku,"

sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan

diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin

Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi

anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu

Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh

Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi

sebuah batu." Tidak berapa lama kemudian angin

bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang

menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu, tubuh

Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan

akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.

3. Diskusikanlah pokok-pokok dongeng berikut!

a. Siapakah tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut?

b. Apakah yang terjadi dalam dongeng tersebut?

c. Kapankah Malin Kundang bertemu dengan ibunya?

d. Mengapa Malin Kundang tidak mau mengakui ibunya?

e. Dimanakah pertemuan Malin Kundang dan ibunya

terjadi?

f. Bagaimanakah akhir nasib Malin Kundang?

Kompetensi Berbahasa Indonesia

53

4. Tuliskanlah kembali dongeng “Malin Kundang” tersebut

berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng dengan

menggunakan bahasamu sendiri!

3. Tugas

1. Pilihlah salah satu dongeng yang pernah kamu baca atau

kamu dengar!

2. Tuliskanlah pokok-pokok dongengnya dengan melengkapi

kolom di bawah ini!

NO.

POKOK-POKOK

DONGENG

JAWABAN

1.

Siapakah tokoh-tokoh

dalam dongeng tersebut?

2.

Apakah yang menjadi

masalah?

3.

Kapankah terjadinya

peristiwa tersebut?

4.

Mengapa peristiwa

tersebut terjadi?

5.

Di manakah terjadinya

peristiwa tersebut?

6.

Pesan apakah yang

disampaikan dalam

dongeng tersebut?

Kompetensi Berbahasa Indonesia

54

3. Tuliskanlah kembali dongeng tersebut berdasarkan urutan

pokok-pokok dongeng di atas dengan menggunakan

bahasamu sendiri!

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

............................................................

Kompetensi Berbahasa Indonesia

55