Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 3 Budidaya Pembenihan Ikan Hias
Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 3 Budidaya Pembenihan Ikan Hias
Indah Setyowati, dkk

23/08/2021 08:37:52

SMA 11 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

100

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

BAB 3

Budidaya Pembenihan

Ikan Hias

101

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

BAB 3

PEMBENIHAN IKAN HIAS AIR TAWAR

Pembenihan Ikan Hias

Jenis-Jenis Ikan Hias

Air Tawar

Sarana dan Teknik

Budidaya

Kewirausahaan

1.

Sejarah

2.

Karakteristik

3.

Nilai Jual

Sarana Produksi

Teknik Budidaya

1.

Bahan

2.

Peralatan

1.

Persiapan

Media

2.

Pembenihan

3.

K3

4.

Pengemasan

5.

Perawatan

Membuat Produk Benih Ikan Hias

Peta Materi

102

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, kamu mampu:

1.

Menyatakan pendapat tentang keragaman sumber daya

perikanan di Indonesia khususnya ikan asli Indonesia (

endemik

),

sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada

Tuhan serta bangsa Indonesia.

2.

Mengidentifikasi jenis-jenis, sarana produksi, dan teknik

budidaya ikan hias khususnya pembenihan ikan hias yang ada

di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli

lingkungan.

3.

Merancang kegiatan budidaya ikan hias, berdasarkan orisinalitas

ide yang jujur terhadap diri sendiri.

4.

Mengetahui teknologi baru (tepat guna) yang digunakan untuk

meningkatkan hasil budidaya ikan yang ramah lingkungan

5.

Melaksanakan, mempresentasikan kegiatan budidaya ikan hias

di wilayah setempat.

6.

Menumbuhkan sikap kewirausahaan (

enterpreneurship

) dalam

bidang budidaya khususnya pembenihan ikan hias.

103

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

A.

Produk Pembenihan Ikan NonKonsumsi/

Ikan Hias

Perikanan budidaya merupakan salah satu subsektor yang

sangat potensial untuk dikembangkan karena dapat

menerapkan rekayasa teknologi sehingga dapat menciptakan

produk perikanan yang berkualitas dan berkesinambungan.

Berdasarkan fungsinya, sumber daya perikanan Indonesia

terdiri atas ikan konsumsi dan ikan nonkonsumsi.

Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi

oleh manusia sebagai sumber pangan. Ikan nonkonsumsi

adalah ikan yang tidak biasa dikonsumsi oleh manusia karena

beberapa hal di antaranya ikan tersebut merupakan ikan hias

atau ikan yang memiliki zat/kandungan yang beracun dalam

tubuhnya. Ikan konsumsi sudah dibahas pada semester satu,

sedangkan buku ini akan membahas ikan nonkonsumsi yaitu

ikan hias

.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.1. Sumber daya perikanan

berdasarkan fungsinya

Ikan hias seperti ikan

Koi, Arwana, Mas

Koki, dan Cupang

Ikan yang memiliki

zat/kandungan yang

berbahaya bagi

manusia (beracun)

seperti ikan Buntal,

Lepu, Butana, dan

ikan yang memakan

alga ciguatera

Ikan Konsumsi

Ikan Lele

Ikan Gurami

Ikan Nila

Ikan Bawal

Ikan Nonkonsumsi

Sumber Daya Perikanan

104

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

1.

Aneka Jenis Ikan Hias

Permintaan ikan hias setiap tahun terus meningkat, tetapi

produksi benih ikan hias belum terpenuhi. Pasar ekspor ikan hias di

dunia sangat luas. Jika hanya mengandalkan tangkapan alam

hasilnya tidak mungkin memenuhi permintaan pasar, apalagi

perdagangan ikan hias tangkapan alam hasilnya sudah dilarang.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui usaha budidaya

ikan hias, namun tidak mudah menghasilkan ikan hias yang memiliki

kualitas ekspor. Beberapa jenis ikan hias sudah dapat dibudidayakan

di Indonesia, di antaranya: arwana (

Scleropages

sp.), koi (

Cyprinus

carpio

), cupang (

Betta

sp.), dan mas koki (

Carrasius auratus

).

Tugas Individu LK-1

1.

Amati dan cermati Gambar 3.2

2.

Sebutkan nama-nama ikan pada

gambar tersebut beserta

nama latinnya!

3.

Sebutkan nama ikan-ikan di

atas, berdasarkan daerah

kamu!

4.

Jenis ikan hias apa yang kamu sukai? Berikan alasannya!

5.

Apa kesan yang kamu dapatkan setelah mengamati gambar

tersebut?

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.1 Jenis-jenis ikan hias

105

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Lembar Kerja 2

Nama kelompok

:.........................................................

Nama anggota

:.........

................................................

..........................................................

.........................................................

Kelas

: ................................................................

Identifikasi jenis-jenis ikan hias yang dibudidayakan di

daerahmu!

Nama Ikan Hias

Ciri-Ciri Morfologi

Tugas kelompok LK 2

1.

Amati lingkungan sekitar kamu.

2.

Catatlah jenis ikan hias yang dibudidayakan di lingkungan

sekitarmu

3.

Tuliskan ciri-ciri morfologi dari masing-masing jenis ikan!

4.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan

dan simpulkan!

5.

Ungkapkan perasaan yang timbul dengan adanya jenis-jenis

ikan hias di Indonesia.

Ungkapan Pemahaman

.......................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

106

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

a.

Arwana (

Scleropages sp.

)

Arwana termasuk famili Osteoglasidae, memiki

berbagai julukan, seperti: ikan naga (

dragon fish

),

baramundi, saratoga, platapad, kelesa, siluk,

kayangan, peyang, tangkelese, aruwana, atau

arowana, bergantung dari tempatnya. Arwana

merupakan spesies asli Indonesia, tersebar di

berbagai daerah di Indonesia. Habitat asli arwana

adalah rawa-rawa, banyak ditemukan di sungai dan

rawa di Kalimantan dan Papua. Bentuk dan penampilan

arwana termasuk cantik dan unik, tubuhnya

memanjang, ramping, dan

stream line

, dengan

gerakan renang sangat anggun (Gambar 3.2). Arwana

di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak,

atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah

sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk

mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut

termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.

Pada dasarnya, usaha budidaya arwana untuk

pembenihan relatif mudah. Budidaya pembenihan

arwana mempunyai prospek sangat besar. Permintaan

pasar arwana makin meningkat. Benih arwana

memiliki nilai jual yang tinggi dan sangat bervariasi

bergantung pada jenisnya. Benih arwana dengan

ukuran 2 inchi dapat dijual dengan harga Rp 25.000 -

35.000/ekor, bahkan terdapat jenis lain yang harganya

mencapai Rp 100.000-250.000 per ekor per 2 inchi.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.2 Arwana (

Scleropages

sp.)

107

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

b.

Koi (

Cyprinus carpio

)

Komoditas ikan hias air tawar merupakan salah satu

komoditas unggulan yang banyak diminati masyarakat.

Salah satu komoditas unggulan yang hingga saat ini

banyak diminati adalah koi (

Cyprinus carpio

). Koi

merupakan spesies asli Kerajaan Persia, namun

berkembang pesat di Jepang dan Cina. Koi memiliki

ciri khas warna yang menarik serta variasi jenis yang

beranekaragam. Secara garis besar, koi diklasifikasikan

dalam 13 kategori, yaitu kohaku, sanke, showa, bekko,

utsurimono, asagi, shusui, tancho, hikari, koromo,

ogon, kinginrin, dan kawarimono. Koi termasuk jenis

ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi, baik di

pasaran nasional maupun internasional.

Benih koi memiliki nilai jual yang tinggi, bervariasi

bergantung pada jenis, warna, dan ukuran ikan

tersebut. Harga benih koi di pasaran dijual dengan

harga Rp 1.000 per ekor untuk ukuran 5-7 cm, Rp

300,00 per ekor untuk ukuran 1-3 cm.

c.

Maskoki (

Carrasius auratus

)

Maskoki merupakan jenis ikan air tawar yang hidup di

perairan dangkal yang mengalir tenang. Maskoki

memiliki tubuh yang bulat, matanya lebar, kepala

lancip, ukuran mulutnya sedang, memiliki lembaran

insang, dan memiliki sirip ekor panjang dan lebar

tanpa belahan (Gambar 3.4). Maskoki merupakan

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.3. Koi (

Cyprinus carpio

)

108

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

salah satu ikan hias populer dan banyak

penggemarnya. Kelebihannya adalah strainnya tidak

mirip dengan aslinya. Benih maskoki memiliki nilai jual

yang relatif tinggi. Harga benih di pasaran sangat

bervariasi bergantung pada jenis, warna, dan ukuran

ikan tersebut. Nilai jual maskoki diperlihatkan pada

Tabel 3.1

Tabel 3.1. Nilai jual ikan mas koki

Jenis Ikan

Ukuran

Harga

(Rp)

Koki Oranda

S

M

L

1.400

3.500

10.000

Koki Sakura

S

M

L

1.400

3.500

10.000

Koki Tosa

S

M

L

800

1.000

3.000

d.

Cupang (

Betta sp.

)

Cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya

berasal dari beberapa negara Asia Tenggara (Indonesia,

Thailand, Malaysia, dan Vietnam). Ikan ini mempunyai

bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif

dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan

penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga

golongan, yaitu cupang hias, aduan, dan liar. Di

Indonesia terdapat cupang asli, salah satunya adalah

Betta channoides

yang

ditemukan di Pampang,

Kalimantan Timur. Cupang

adalah salah satu ikan

yang kuat bertahan hidup

dalam waktu lama, jika

ditempatkan di wadah

dengan volume air sedikit

dan tanpa adanya alat

sirkulasi udara (aerator),

masih dapat bertahan

hidup. Cupang jarang

sekali dijual dalam ukuran

(Sumber: Dokumentasi Kemdikbud)

Gambar 3.4. Mas Koki

(Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.5. Cupang (

Betta

sp.)

109

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

benih, biasanya dijual dengan ukuran relatif besar,

yaitu antara 7-9 cm. Harga ikan cupang Rp 5.000-

10.000 bergantung, pada jenis dan kualitas ikan.

Lembar Kerja 3

Nama kelompok

: ................................................

Nama anggota

: ................................................

..................................................

..................................................

..................................................

Kelas

:

Nama Daerah Ikan Hias

Nama Ikan Hias

Nama Daerah

Nama Ikan

Berdasarkan Daerah

Masing-Masing

Tugas Kelompok LK-3

1.

Amati dan cermati penjelasan di atas.

2.

Sebutkan nama ikan di atas (Gambar 3.3, 3.4,

3.5 , dan 3.6.),

berdasarkan daerah kamu!

3.

Carilah informasi harga jual benih ikan hias yang

dibudidayakan di daerah kamu?

4.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

5.

Ungkapkan pendapat kamu setelah mengetahui potensi ikan

hias di daerahmu.

110

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Nilai Jual Benih

Nama Ikan

Satuan

Nilai Jual

Pengayaan

Peserta diminta menuliskan jenis-jenis produk budidaya

pembenihan ikan hias di sekitar.

Kesimpulan

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

Ungkapan Pemahaman

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

111

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

2.

Manfaat Ikan Hias

Banyak diketahui manfaat memelihara ikan hias, baik di

dalam kolam maupun akuarium. Salah satu manfaat memelihara

ikan hias yang dirasakan setelah menjalani rutinitas kerja yang

menguras tenaga serta pikiran yaitu mengurangi stres dan

keletihan (Gambar 3.6). Cukup meluangkan waktu beberapa

menit untuk duduk di depan kolam, rasa stres dan lelah akan

hilang. Dalam

ilmu fengshui, kolam ikan hias di rumah membawa

hoki bagi penghuni rumah. Ikan dipercaya dapat mengusir stres,

seperti koi dinilai dapat mengusir

Chi

(pengaruh) buruk yang

berada di dalam rumah.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.6. Akuarium ikan hias

(a

quascape

)

112

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

B.

Proses Produksi Pembenihan Ikan Cupang

1.

Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Cupang

Dalam usaha pembenihan ikan hias selain SDM yang

berkompeten, diperlukan langkah untuk menentukan atau

memilih bahan yang akan digunakan. Material/bahan dan

SDM tidak dapat dipisahkan, tanpa bahan-bahan tersebut

tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Bahan yang

digunakan dalam pembenihan ikan hias tidak jauh berbeda

dengan ikan konsumsi. Hal yang membedakannya adalah

media pemeliharaan yang dapat menggunakan akuarium

atau kolam terpal berukuran kecil, bahkan dapat menggunakan

botol bekas seperti pembenihan ikan cupang. Bahan-bahan

yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan cupang tersaji pada

Gambar 3.7

Tugas Individu LK-4

Jelaskan manfaat ikan hias!

.................................................................................

.................................................................................

Mengapa ikan hias dapat menghilangkan stress?

.................................................................................

.................................................................................

Mengapa sebagian masyarakat menganggap ikan hias sebagai

pembawa keberuntungan?

.................................................................................

.................................................................................

Sebutkan & jelaskan ikan hias yang sering dianggap sebagai

pembawa keberuntungan!

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

113

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Tugas Kelompok LK-5

Amati dan cermati cerita di atas.

1.

Carilah usaha budidaya di daerah kamu!

2.

Tanyakan ke pembudidaya ikan di daerahmu tentang bahan-

bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan!

3.

Dokumentasikan bahan yang digunakan dalam pembenihan

ikan konsumsi yang sering dilakukan di daerahmu dengan

foto atau video!

4.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

Induk ikan cupang yang berkualitas

Pakan alami yang memiliki protein

tinggi seperti

Tubifex

(cacing sutra)

Pemeliharaan Induk

Penetasan Telur

Pemeliharaan Larva dan

Benih

Pakan untuk benih yang

berukuran kecil seperti artemia

dan kutu air

Persiapan Media

Pemijahan

Botol bekas

Kaca dan lem kaca

untuk membuat

akuarium

Pemijahan Induk

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.8. Diagram alir proses pembenihan ikan dan

bahan-bahan yang dibutuhkan

114

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

2.

Alat Pendukung Pembenihan Ikan Cupang

Dalam usaha budidaya ikan hias, mesin atau alat

yang digunakan tidak terlalu rumit. Beberapa mesin atau

alat yang digunakan untuk keberhasilan usaha

pembenihan ikan hias di antaranya akuarium pemeliharaan

sebagai tempat hidup, selang dan aerator sebagai sumber

oksigen, seser sebagai penyortiran benih, dan banyak

alat-alat lain yang digunakan sebagai alat penunjang

keberhasilan pembenihan ikan hias.

6.

Proses Pembenihan Ikan Cupang

a.

Proses Pembenihan Ikan Cupang

Menurut Effendi (2004), kegiatan pembenihan

meliputi persiapan sarana dan prasarana,

pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan

telur, pemeliharaan larva dan benih. Berikut merupakan

diagram alir proses produksi pembenihan ikan

konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana

sampai pemeliharaan larva dan benih seperti

diperlihatkan pada Gambar 3.8.

Tugas Kelompok LK-6

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Carilah usaha budidaya di daerah kamu!

3.

Tanyakan ke pembudidaya ikan

di daerahmu tentang

peralatan yang digunakan dalam pembenihan ikan!

4.

Dokumentasikan peralatan yang digunakan dalam

pembenihan

ikan konsumsi yang sering dilakukan di

daerahmu dengan foto atau video!

5.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

115

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

1)

Persiapan Sarana dan Prasarana (Media

Pemijahan Indukan)

Dalam pemijahan indukan ikan, langkah

utama yang harus dilakukan adalah menyiapkan

media pemeliharaan. Media pemeliharaan yang

biasa digunakan dalam pemijahan ikan cupang

adalah baskom (bak plastik), botol bekas, dan

akuarium. Akuarium yang digunakan diisi dengan

air yang sudah diendapkan minimal 2 hari dengan

ketinggian sekitar 8-12 cm. Kemudian akuarium

diisi dengan tanaman air seperti eceng gondok,

daun ketapang, atau tanaman lainnya. Fungsi

pemberian tanaman air ialah untuk menampung

busa yang dikeluarkan pejantan agar tidak mudah

hancur.

Sumber: (Dokumen Kemdikbud)

Gambar 3.8. Diagram alir proses pembenihan ikan

Persiapan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan Induk

Pemijahan Induk

Penetasan Telur

Pemeliharaan Larva dan Benih

116

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

2)

Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan

dan mematangkan gonad (sel telur dan

sperma).

Penumbuhan dan pematangan ikan

dapat dipacu melalui pendekatan lingkungan,

pakan, dan hormonal. Pada pendekatan

lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin

sehingga nafsu makan meningkat di dalam wadah

pemeliharaan. Syarat induk cupang untuk

budidaya di antaranya seperti berikut.

a.

Ukuran badan betina tidak boleh lebih besar

dari pada ukuran badan jantan.

b.

Betina tidak boleh lebih galak daripada jantan.

c.

Jantan dan betina harus setipe.

d.

Siapkan daun ketapang atau cairan penyembuh

luka karena setelah proses perkembangbiakan,

sirip dari betina banyak terlepas akibat

perkelahian dengan jantan sebelum dibuahi.

Ciri-ciri ikan cupang jantan dan betina yang siap

dipiijahkan di antaranya seperti berikut.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.10. Akuarium

117

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Ikan Jantan

Ikan Betina

Berumur minimal 5 bulan

Perut betina buncit (bukan

karena sesudah makan).

Mengumpulkan busa yang cukup

banyak (bukan merupakan syarat

mutlak, terkadang ada yang tidak

mengeluarkan busa sama sekali,

tapi ketika disatukan dengan

betina baru mengeluarkan busa).

Terdapat benda seperti telur

berwarna putih yang keluar

dari saluran pembuangannnya

Ukuran tubuh harus lebih besar

dan harus lebih galak daripada

ukuran tubuh betina.

Sudah memasuki umur

yang pas untuk proses

perkembangbiakan minimal

5 bulan.

3)

Pemijahan Induk

Pemijahan induk adalah proses pembuahan

telur oleh sperma. Induk yang telah matang

gonad berarti telah siap melakukan pemijahan.

Proses pemijahan dapat berlangsung secara

alami dan buatan. Dalam pemijahan alami, telur

dibuahi oleh sperma di dalam air setelah

dikeluarkan oleh induk betina, yang didahului

dengan aktivitas pemijahan oleh kedua induk

tersebut. Pada pemijahan buatan, pembuahan

telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan

manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk

betina setelah melalui proses perangsangan

dengan cara mengatur lingkungan dan

pemberian hormon. Proses pemijahan ikan

cupang dilakukan dengan cara berikut.

a)

Masukkan jantan ke wadah perkembangbiakan.

b)

Betina dan jantan dibiarkan saling mengenal

dan melihat terlebih dahulu, namun di tempat

118

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

yang berbeda agar ikan jantan menyiapkan

busa yang cukup untuk menampung telur-

telurnya (Gambar 3.10).

c)

Berikan penutup pada bagian atas

wadah

pemijahan, untuk mencegah busa

terkena getaran dan angin yang menyebabkan

tempat peletakan telur menjadi rusak.

d)

Pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai terlihat

kumpulan busa yang cukup untuk menampung

telur (bergantung pada pejantan).

e)

Setelah dua hari, perhatikan busa yang

dihasilkan oleh pejantan, apabila busa sudah

banyak, berarti sudah siap untuk berkembang

biak.

f)

Betina digabungkan dengan pejantan (hati-

hati pada waktu mengangkat toples dari

wadah agar busa tidak terlalu banyak yang

pecah).

g)

Biarkan sekitar 1-12 jam pejantan dan

betinanya saling mengenal, tergantung

kecocokan dari pasangannya.

h)

Setelah digabungkan, proses pemijahan

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.10. Proses pengenalan ikan cupang

jantan dan betina

119

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

antara jantan dan betina berlangsung.

Pejantan melilit tubuh betina, dan masing-

masing akan

saling melengkungkan tubuhnya.

Ketika selesai, betina akan mengeluarkan

telur, pejantan akan langsung mengambil

telur

tersebut dengan cara meletakkan di

dalam mulutnya,

dan

dibawa naik, lalu telur-

telur

tersebut dimuntahkan ke busa-busa

di

atas.

i)

Perhatikan telur yang dihasilkan, biasanya

berada di bawah busa dan berwarna putih.

j)

Pejantan akan menjaga telurnya dan akan

mengangkut telur yang jatuh ke dasar

akuarium.

k)

Apabila cupang sudah tidak melakukan

proses pemijahan lagi dan pejantan

cenderung

mengejar

betina untuk berkelahi, segera

pindahkan betina ke wadah lain.

l)

Siapkan wadah yang sudah diisi daun

ketapang ketika mengembalikan betina untuk

penyembuh luka (biasanya menggunakan

melafix).

4)

Penetasan Telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan

larva. Untuk itu, telur hasil pemijahan diambil dari

bak pemijahan kemudian diinkubasi dalam media

penetasan pada wadah khusus (wadah

penetasan) yang berbentuk bak, tangki, akuarium,

kolam atau ember besar. Telur ikan cupang yang

berhasil difertilisasi biasanya akan menetas dalam

waktu 36 – 48 jam. Telur mulai pecah dan akan

menghasilkan burayak-burayak yang baru

berumur 1 hari. Induk ikan jantan jangan diangkat

terlebih dahulu sebelum burayak (larva) dapat

berenang secara bebas. Burayak cupang

biasanya seringkali terjatuh ke dasar permukaan

dan tidak bisa mengambil udara dari atas

120

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

permukaan. Induk jantan akan membantu burayak

untuk naik ke atas. Burayak hanya terlihat seperti

titik hitam kecil yang hanya berenang naik dan turun.

5)

Pemeliharaan Larva dan Benih

Setelah lebih dari tiga hari menetas, biasanya

benih cupang akan mencari makan.

Makanan

yang paling baik untuk burayak

cupang

adalah

kutu air,

baby brine shrimp

(artemia), atau

microworm

.

Burayak sudah dapat berenang

bebas di hari ke enam, tetapi induk jantan tetap

jangan diangkat hingga burayak berumur 3

hari.

Setelah burayak berumur 3 hari, induk

jantan baru dapat dipindahkan ke wadah lainnya.

Hal ini ditujukan untuk mencegah induk jantan

memakan burayaknya. Pemeliharaan larva

merupakan kegiatan yang relatif sulit dan

menentukan keberhasilan proses pembenihan

karena sifat larva merupakan stadia paling kritis

dalam siklus hidup biota budidaya.

Tugas Kelompok LK-7

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Carilah usaha budidaya ikan hias di daerah kamu dan

dokumentasikan!

3.

Sebutkan sarana dan prasarana produksi yang digunakan

dalam proses pembenihan ikan hias!

4.

Tanyakan ke pembudidaya ikan hias di daerahmu tentang

teknik-teknik pembenihan ikan!

5.

Ceritakan teknik pembenihan ikan hias dengan cara

mewawancarai pembudidaya ikan di daerahmu!

6.

Dokumentasikan cara pembenihan ikan hias yang sering

dilakukan di daerah kamu dengan foto atau video!

7.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

8.

Ungkapkan pemahaman yang timbul setelah mengetahui

potensi perikanan nonkonsumsi (ikan hias) di daerah masing-

masing.

121

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

b.

Cara Merancang Produk Pembenihan Ikan

Cupang Berdasarkan Prosedur Berkarya

Budidaya ikan hias biasanya dilakukan di dalam

kolam atau akuarium. Namun, terdapat beberapa cara

unik untuk mendesain media pembenihan ikan hias.

Salah satu caranya ialah dengan memanfaatkan botol

bekas sebagai tempat budidaya (Gambar 3.12).

Usaha ini ternyata dapat memberikan keuntungan

yang cukup besar.

Salah satu jenis ikan hias yang

dapat dibudidayakan di botol bekas adalah cupang.

Usaha budidaya ikan cupang tidak harus

memiliki kolam luas, tetapi dapat dilakukan dengan

memanfaatkan botol bekas sebagai hiasan. Jika induk

jantan dan betina dewasa yang sudah berumur 4

bulan dimasukkan dalam satu media, cepat terjadi

perkawinan kedalam waktu 2 bulan. Usaha ini dapat

menjadi inspirasi bagi setiap orang yang ingin memiliki

usaha sendiri. Selain menjadi hiasan, ikan cupang

juga dapat membasmi jentik-jentik nyamuk.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.11. Pemeliharaan ikan

cupang menggunakan botol bekas

122

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

c.

Penerapan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja pada setiap

metode budidaya ikan sangat berbeda karena target

produksi dan peralatan-peralatan yang digunakan

untuk mencapai produksi juga berbeda. Pemilihan

metode produksi sangat ditentukan dari ketersediaan

sarana prasarana yang dimiliki. Dibandingkan bak

atau kolam, pemeliharaan ikan hias di akuarium paling

baik karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol secara

teliti. Hanya saja daya tampung akuarium tidak

sebanyak kolam atau bak. Penggunaan akuarium

paling baik untuk pemeliharaan benih. Untuk itu perlu

adanya pemahaman tentang keselamatan kerja

sesuai dengan peralatan yang digunakan. Dalam

pemeliharaan ikan hias juga diperlukan peralatan

seperti selang, seser, ember, dan mangkok.

Kebersihan alat-alat tersebut harus selalu dijaga agar

tidak menjadi sarana berkembangnya bibit penyakit

yang akan mengganggu kesehatan pekerja.

Penyimpanan alat-alat tersebut juga harus diperhatikan

untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

Tugas Individu LK-8

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Lakukan pemeliharaan ikan hias

sesuai dengan kreativitas

kamu!

3.

Media pemeliharaan dapa

t menggunakan barang yang sudah

tidak terpakai (barang bekas)!

4.

Dokumentasikan usaha pemeliharaan ikan hias yang kamu

lakukan dengan foto atau video!

5.

Buatlah laporan hasil pemeliharaan dan presentasikan!

123

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

C.

Pengemasan dan Transportasi Ikan Hias

Bagi sebagian pengusaha ikan hias, teknik pengangkutan

masih menjadi suatu kendala. Padahal dengan memperhatikan

syarat pengirimannya, ikan bisa selamat sampai di tujuan.

Dalam budidaya ikan hias, salah satu faktor penting yang

perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya.

Pengusaha ikan hias sering mengalami kerugian karena

kesalahan teknik pengangkutan. Untuk mengatasi hal ini,

dalam pengangkutan, bukan hanya jarak tempuh dan alat

angkut yang diperhitungkan, ternyata masih banyak hal yang

harus dipertimbangkan. Berikut merupakan cara pengemasan

dan pengangkutan ikan hias:

1.

Diberokan

Berbeda dengan pengiriman produk ikan yang

diawetkan, dalam pengiriman ikan hias, selain harus

tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat

sampai tujuan. Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam

pengiriman ikan hias yaitu pengemasan dan

pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan

cepat dan tepat, sesuai dengan syarat pengiriman ikan.

Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan

dilakukan, ikan harus sudah diseleksi. Seleksinya

meliputi jenis, ukuran, dan kesehatan ikan sehingga

ikan yang dikirim benar-benar hanya ikan yang sejenis,

seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli. Selain

Tugas Kelompok LK-9

1.

Amati dan cermati cerita di atas.

2.

Sebutkan alat-alat yang biasa

digunakan dalam budidaya/

pembenihan ikan.

3.

Sebutkan peralatan yang berpotensi

membahayakan

pembudidaya/ pembenih ikan.

4.

Menurut kamu, apakah kegiatan

budidaya/pembenihan ikan

dapat membahayakan para pembudidaya ikan?

5.

Menurut kamu, mengapa kesehatan dan keselamatan kerja

perlu diperhatikan?

6.

Diskusikan dengan kelompok dan simpulkan!

124

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan

sebelum ikan dikemas adalah memberokan ikan.

Pemberokan adalah suatu perlakuan untuk

mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan

tertentu di tempat pemeliharaan agar kondisi ikan lebih

baik, dan tidak/mengurangi stres selama di perjalanan.

Pemberokan dilakukan dalam air bersih yang sudah

disterilkan, selama 2-3 hari. Selama pemberokan ikan

tidak diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap

terus dijaga. Kandungan oksigen (O

2

) dalam air harus

cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan

kandungan amoniak (NH

4

) tidak melebihi 0,1 ppm.

Bersamaan dengan pemberokan dilakukan juga seleksi

kesehatan, serta penghitungan jumlah ikan. Ikan sehat

dan normal siap dikirim.

2.

Disesuaikan dengan Daya Tampung

Pengemasan ikan hias hidup biasanya menggunakan

kantong plastik. Kantong plastik dipilih yang kuat dan

rangkap dua untuk menghindari kebocoran. Untuk

keselamatan ikan, jumlah ikan yang dimasukkan ke

dalam kantong plastik harus disesuaikan dengan

kemampuan daya tampungnya. Selain itu perbandingan

isi ikan dengan jumlah air dan oksigen juga harus sesuai.

Sebaiknya kantong plastik hanya diisi air 1/4 bagian. Air

yang dimasukkan ke dalam kantong plastik harus steril

dan sudah difiltrasi. Setelah kantong plastik diisi air, ikan

dimasukkan ke dalamnya. Berat/jumlah ikan yang

dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan

berat/volume air. Cara menghitung perbandingannya

dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung

jumlah ikan. Baru kemudian, sisa isi kantong plastik diisi

oksigen dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau

bocor. Sebelum diangkut, agar lebih aman, plastik berisi

ikan dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan

karton. Karton yang digunakan harus kuat sehingga

tidak mudah rusak saat penanganan dan selama

perjalanan.

125

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

3.

Pengangkutan

Dalam pengangkutannya selain keselamatan, tepat

waktu perlu juga diperhatikan. Untuk itu alat transportasi

yang digunakan perlu dipertimbangkan. Pengangkutan

dapat melalui darat, air, atau udara disesuaikan dengan

jarak dan kemudahan pengiriman. Untuk daerah berjarak

tempuh kurang dari 24 jam, dan dapat dilalui mobil,

pengirimannya dapat melalui darat. Untuk daerah

dengan pengiriman lebih dari 24 jam waktu pengiriman.

dapat menggunakan pesawat terbang. Namun apabila

daerah pengiriman tidak mungkin melalui darat dan

udara, pengirimannya bisa melalui air menggunakan

kapal.

Selain alat transportasi, lamanya perjalanan juga

harus diketahui secara tepat. Jika hal ini tidak diketahui

secara tepat, sulit memperkirakan perbandingan jumlah

oksigen yang harus diberikan. Akibatnya, juga

membahayakan keselamatan ikan yang dikirim. Namun

apabila semua persyaratan pengiriman sudah

diperhitungkan dengan baik, keberhasilan pengiriman

ikan hias terjamin.

Tugas Kelompok LK-10

1.

Amati dan cermati penjelasan di atas.

2.

Sebutkan dan jelaskan metode lain yang digunakan untuk

proses pengemasan dan pendistribusian benih ikan hias!

3.

Apa yang kamu ketahui tentang pemberokan? Carilah istilah

lain dari pemberokan di daerah kamu!

4.

Beli ikan hias, kemudian praktikkan cara pengemasan sesuai

dengan kreativitas kamu!

5.

Catatlah berapa lama ikan tersebut dapat bertahan hidup.

6.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

126

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

D.

Perawatan

Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada

lingkungan yang beragam. Faktor lingkungan hidup ikan

yang sangat memengaruhi adalah habitat/air, suhu, pH,

kesadahan air, kandungan oksigen terlarut, dan kecerahan.

Budidaya ikan hias harus sesuai dengan kondisi lingkungan

habitatnya. Lingkungan air yang ideal untuk ikan hias adalah:

temperatur air 24–30

0

C, pH 6-7, oksigen terlarut >3 ppm, dan

kecerahan air 30–60 cm. Sumber air untuk budidaya ikan

hias antara lain dari air tanah, sungai dan PAM. Jenis-jenis

air tersebut harus diendapkan dahulu di tendon air minimal

12-24 jam sebelum dipakai agar kandungan oksigen terlarut

cukup dan gas-gas lain yang berbahaya dapat hilang.

Untuk Mengondisikan pH (kesadahan) air yang sesuai

dengan kehidupan ikan hias dapat dilakukan dengan

memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis

secukupnya. Kesadahan air menunjukkan kandungan

mineral seperti kalsium, magnesium dan seng. Tingginya

kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan

sekitar, seperti jenis tanaman sekitar sumber air dan

mikroorgnisme. Kesadahan air yang ideal untuk budidaya

ikan hias air tawar berkisar 4-12 pH. Kandungan nitrit badan

air pada usaha budidaya ikan berasal dari sisa pakan, kotoran

ikan, lumut, tanaman mati yang terdekomposisi dalam siklus

nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh terhadap kesehatan,

serta pertumbuhan dan perkembangan ikan.

Tugas Kelompok LK 11

1.

Amati dan cermati penjelasan di atas.

2.

Mengapa faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pembenihan ikan hias?

3.

Wawancarailah pengusaha pembenihan

ikan hias! Bagaimana

cara memperbaiki kualitas air kolam/wadah pembenihan ikan

hias?

4.

Jelaskan faktor lingkungan lain yang menunjang keberhasilan

pembenihan ikan hias!

5.

Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan

simpulkan!

127

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

E.

Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Hias

1.

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha pada umumnya memuat pokok-

pokok pikiran sebagai berikut.

a.

Nama Perusahaan

Pemilihan nama perusahaan harus dipikir baik-baik

karena berdampak jangka panjang. Pemberian nama

harus berorientasi ke depan, tidak hanya pada faktor-

faktor yang kekinian.

b.

Lokasi

Lokasi terbagi atas lokasi perusahaan, lokasi

pertokoan, dan lokasi pabrik/industri. Ada 2 hal yang

harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi yaitu

seperti berikut.

1)

Backward linkage

atau pertalian ke belakang,

yaitu bagaimana sumber daya (

resources

) yang

akan digunakan. Termasuk dalam hal ini adalah

bahan baku, tenaga kerja, suasana, dan kondisi

masyarakat setempat.

2)

Forward linkage

atau pertalian ke depan, yaitu

daerah pemasaran hasil produksi. Apakah

tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap

hasil produksi.

c.

Komoditi yang akan Diusahakan

Pemilihan komoditi yang akan diusahakan dapat

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Kesimpulan

.................................................................................

.................................................................................

.................................................................................

....................................................................................................

....................................................................................................

....................................................................................................

................................................................................................

128

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

1)

Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap

jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang atau

pun jasa.

2)

Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat

akan barang atau jasa tertentu.

3)

Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang kita

kerjakan.

4)

Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk

bersaing usaha dengan orang lain dalam

mengembangkan suatu bidang usaha yang sama

.

d.

Konsumen yang Dituju

Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk

usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang

dijalankan berbentuk industri, tentu jangkauan

konsumen yang dituju lebih jauh dibandingkan dengan

usaha bentuk pertokoan.

e.

Pasar yang akan Dimasuki

Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar

akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin

pasar (

market leader

), penantang pasar (

market

challenger

), pengikut pasar (

market follower

), atau

perelung pasar (

market nicher

). Penguasaan pasar

dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan

faktor menentukan dalam pengembangan usaha. Agar

pasar dapat dikuasai, maka kualitas dan harga barang

harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli

(kemampuan) konsumen

.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.12. Pasar ikan hias

129

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

f.

Partner yang akan Diajak Kerja Sama

Partnership

adalah suatu asosiasi atau persekutuan

dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha

mencari keuntungan. Walaupun persekutuan ini

banyak dilakukan dalam bidang usaha yang mencari

laba, tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak

untuk mencari laba. Bentuk

partnership

dapat

mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada

bentuk usaha perseorangan.

g.

Personil yang Dipercaya

Pilihlah seseorang untuk menjalankan perusahaan

karena kejujurannya.

h.

Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang

Tersedia

Pada umumnya, seseorang yang akan mendirikan

usaha, memiliki jumlah modal yang sangat minim.

Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Jika

modal yang dimiliki pengusaha awal sangat kecil,

dapat dilakukan kerja sama dengan

partner

, dimana

masing-masing menyetorkan modalnya. Semua

sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini

harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai

memenuhi untuk membuka usaha.

i.

Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan

Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai

dengan kepentingan usaha. Peralatan usaha

pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan

industri. Untuk pertama kali membuka usaha, pikirkan

peralatan yang sangat diperlukan. Peralatan yang

tidak begitu diperlukan penggunaannya sebaiknya

tidak dibeli terlebih dahulu sebab akan mengganggu

uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam

menyediakan peralatan yaitu ekonomis dan

prestise

.

j.

Penyebaran Promosi

Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh

masyarakat. Oleh sebab itu, harus direncanakan

apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan

atau tidak. Jika akan dipromosikan, harus direncanakan

130

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

bentuk promosi, tempat/media promosi, keunggulan

apa yang akan ditunjukkan.

Keberhasilan dan kegagalan usaha budidaya ikan

hias bergantung pada dua aspek, yaitu teknis dan

nonteknis. Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan

hias yang maksimal dapat dilakukan dengan cara

menjaga kualitas, kuantitas, dan keberlanjutannya

(aspek teknis). Aspek nonteknis diantaranya:

1)

Perencanaan

Usaha budidaya ikan hias harus dibuat dengan

perencanaan yang matang.

2)

Menetapkan Tujuan

Bersamaan dengan perencanaan, harus

dirumuskan tujuan yang spesifik dan jelas,

apakah budidaya ikan hias yang dilakukan

hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit

(keuntungan).

3)

Inovasi

Inovasi merupakan faktor yang sangat

penting bagi keberlanjutan usaha budidaya ikan

hias, bahkan lebih penting daripada sekadar

mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi

pasar. Pengusaha yang sukses akan terus-

menerus fokus pada upaya untuk berinovasi dan

meningkatkan atau keluar dari bisnis saat

pelanggan mencari pesaing yang menawarkan

sesuatu yang tidak dipikirkan.

4)

Pemasaran

Pemasaran merupakan kunci keberhasilan

usaha, tidak terkecuali usaha budidaya ikan hias.

Seberapa besar produksi ikan hias yang kita

hasilkan, tetapi jika jaringan pemasaran produk

buruk, usaha yang dijalankan tidak akan sukses.

5)

Jangan mengeluh dan menyerah adalah kunci

utama sukses usaha.

131

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

No.

Faktor Keberhasilan

Faktor Kegagalan

1

2

3

4

5

6

7

8

Tugas Kelompok LK-12

1.

Carilah minimal 2 orang pembudidaya pembenihan ikan hias

yang ada di sekitarmu!

2.

Lakukan wawancara dengan pembenih ikan hias!

3.

Tanyalah faktor keberhasilan budidaya

dan kegagalan

budidaya pembenihan ikan hias kepada pembudidaya!

4.

Identifikasi karakteristik pengusaha tersebut!

5.

Cobalah analisis mengapa pengusaha

tersebut dapat berha

sil!

6.

Buatlah rencana bisnis budidaya pembenihan ikan!

7.

Tentukan strategi pemasaran benih ikan!

8.

Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan!

9.

Buatlah hasil wawancara tersebut dan simpulkan!

Kesimpulan

.............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

.............................................................................................................

.............................................................................................................

..............................................................................................................

132

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

2.

Kebutuhan Biaya Produksi Pembenihan Ikan

Cupang

Salah satu jenis ikan hias yang memiliki nilai jual

tinggi adalah ikan cupang. Pembenihan cupang menjadi

salah satu tahap penentu keberhasilan usaha budidaya,

sehingga pembenihan menjadi bagian integral (tidak

terpisahkan) dari usaha budidaya ikan hias (Tabel 3.2).

Perhitungan biaya ini akan difokuskan pada kegiatan

pembenihan saja dengan menggunakan berbagai

asumsi, antara lain seperti berikut.

a.

Satu siklus kegiatan pembenihan, terdiri atas

pemijahan induk sampai dengan panen benih yang

siap didederkan.

b.

Satu siklus kegiatan pembenihan >30 hari.

c.

Biaya produksi yang dibutuhkan dalam 1 siklus

pembenihan sebesar Rp 450.000,00 yang terperinci

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Biaya operasional satu siklus pembenihan

No.

Kebutuhan

Jumlah

Biaya

Satuan (Rp)

Biaya Total

(Rp)

1

Media

pemeliharaan

2

50.000

100.000

2

Induk ikan

cupang

1 paket

100.000

100.000

3

Artemia dan kutu

air

1 paket

100.000

100.000

4

Biaya listrik

(aerator)

1 paket

100.000

100.000

5

Lain-lain

-

50.000

50.000

Total

450.000

133

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

d.

Hasil dari kegiatan pembenihan yang dilakukan dalam

1 siklus antara lain:

1)

Pada satu siklus pemijahan, ikan cupang dapat

menghasilkan telur sekitar

1.000 butir.

2)

Setelah masa inkubasi, 90% telur menetas

menjadi benih atau larva, berarti 90% x 1.000 =

900 benih.

e.

Benih ikan cupang baru dapat dijual pada umur 1,5

bulan. Pada umur tersebut, ikan sudah bisa dipilah

berdasarkan jenis kelaminnya dan sudah bisa

dinikmati keindahannya.

f.

Jika benih yang dihasilkan 900 ekor, asumsi harga

jual benih ikan cupang dihargai Rp 1.000/ekor, maka

dalam satu siklus pembenihan, dapat dihasilkan

pendapatan kotor (omset) sebesar Rp 900 x 1.000 =

Rp 900.000 per siklus pembenihan.

g.

Jadi, perkiraan dalam satu siklus pembenihan ikan

cupang dapat dihasilkan pendapatan bersih selama

satu tahun sebesar:

Pendapatan bersih

= Pendapatan kotor – biaya produksi

= Rp 900.000 – Rp 450.000

= Rp 450.000 per siklus pembenihan

Selain perhitungan dan asumsi inti kegiatan

pembenihan, untuk menghitung pembiayaan

keseluruhan usaha budidaya ikan cupang, masih ada

aspek yang harus diperhatikan. Aspek-aspek itu

seperti aspek kegiatan pemeliharaan induk yang

bertujuan menghasilkan induk matang gonad yang

berkualitas bagi kegiatan pembenihan. Selain itu

masih ada kegiatan pendederan dan pembesaran

yang memiliki pasar yang lebih luas lagi.

134

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Tugas Kelompok LK-13

1.

Carilah minimal 2 orang pembudidaya pembenihan ikan hias

yang ada di sekitarmu dan lakukan wawancara mengenai

budidaya pembenihan ikan hias!

2.

Tanyalah biaya produksi

yang dikeluarkan oleh pembudidaya

tersebut!

3.

Jika kamu diberikan modal usaha sebesar Rp 1.000.000,

usaha pembenihan ikan apa yang kamu lakukan?

4.

Buatlah rincian biaya produksi

budidaya pembenihan ikan

hias yang akan kalian lakukan dari modal usaha tersebut!

5.

Hitunglah omset dan hasil keuntungan yang

kamu dapat

satu kali siklus pembenihan ikan hias tersebut!

6.

Jika keuntungan yang dihasilkan besar,

apakah kamu ingin

menjadi pengusaha pembenihan ikan hias?

7.

Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan serta

simpulkan!

1.

Analisis BEP Usaha Pembenihan Ikan Cupang

Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu

pengembalian modal atau investasi usaha. Produksi

minimal usaha harus menghasilkan atau menjual

produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah

suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba

dan tidak menderita kerugian (titik impas). Analisis BEP

merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai

produksi atau volume produksi suatu usaha untuk

mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak

mengalami keuntungan atau pun kerugian. Suatu usaha

dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari

jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP

harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku

saat ini. BEP produksi dan harga dapat dihitung dengan

rumus berikut:

135

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

BEP Produksi

=

BEP Harga

=

Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk budidaya

pembenihan ikan cupang sebesar Rp 450.000 dan total

produksi sebanyak 1.000 ekor, dengan harga jual benih

ikan cupang Rp 1.000/ekor maka:

BEP Produksi

= Rp 450.000

Rp

1.000

= 450 ekor

BEP Harga

= Rp 450.000

900 ekor

= Rp 500/ekor

Total Biaya

Harga Penjualan

Total Biaya

Total Produksi

Tugas Kelompok LK-14

1.

Carilah minimal 2 orang pembudidaya pembenihan ikan hias

yang ada di sekitarmu, dan lakukan wawancara

dengan

pembudidaya tersebut!

2.

Hitunglah berapa nilai BEP yang dilakukan pembudidaya

tersebut.

3.

Hitunglah nilai BEP dari usaha pembenihan

ikan hias yang

kamu lakukan (sesuai LK-14)!

4.

Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan!

136

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

F.

Membuat Usaha Pembenihan Ikan Cupang

Proyek Kelompok

1.

Buatlah media pemeliharaan ikan hias dengan ukuran yang

tidak terlalu besar (ukuran

disesuaikan dengan lahan yang

ada di sekitar kamu)!

2.

Cari dan belilah induk ikan hias yang siap memijah!

3.

Lakukan pemeliharaan induk ikan hias dan lakukan pemijahan!

4.

Lakukan proses pembenihan/pemijahan sampai

menghasilkan

larva/benih!

5.

Lakukan pengemasan benih sesuai kreasi kamu!

6.

Buatlah laporan dari proyek

yang kamu lakukan bersama

kelompok!

137

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Rangkuman

1.

Beberapa jenis ikan hias sudah dapat dibudidayakan

di Indonesia, di antaranya: arwana (

Scleropages

sp.),

koi (

Cyprinus carpio

), cupang (

Betta

sp.), dan mas koki

(

Carrasius auratus

).

2.

Dalam

ilmu fengshui, kolam ikan hias di rumah bisa

membawa hoki bagi penghuni rumah dan dipercaya dapat

mengusir stres.

3.

Kegiatan pembenihan ikan hias meliputi persiapan media

pemeliharaan, pemeliharaan induk, pemijahan induk,

penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih.

4.

Sistem pengemasan yang biasa dilakukan untuk distribusi

ikan hias di antaranya pengemasan sistem terbuka dan

pengemasan sistem tertutup.

5.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan

budidaya ikan hias, yaitu: wadah pemeliharaan,

lingkungan hidup ikan hias, pakan, pemilihan calon

indukan, pemijahan, penetasan telur, perawatan larva,

hama dan penyakit, serta pemasaran.

6.

Keberhasilan budidaya ikan hias yang maksimal dapat

dilakukan dengan cara menjaga kualitas, kuantitas, dan

keberlanjutannya (faktor teknis). Faktor nonteknis yang

menentukan keberhasilan atau kegagalan usaha budidaya

ikan hias di antaranya: perencanaan, menetapkan tujuan,

adaptasi, inovasi, dan pemasaran.

7.

Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu

pengembalian modal atau investasi usaha atau sebagai

penentu batas pengembalian modal. Produksi minimal

kegiatan usaha harus menghasilkan atau menjual

produknya agar tidak mengalami kerugian.