Gambar Sampul Penjaskes · Bab 3 Atletik
Penjaskes · Bab 3 Atletik
Sri Wahyuni Sutarmin Pramono

23/08/2021 07:02:38

SMP 8 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

51

Atletik

Lempar lembing dan lompat jauh merupakan olahraga atle-

tik. Olahraga ini dapat dilakukan oleh berbagai usia, baik laki-

laki maupun perempuan. Teknik lempar lembing merupakan

gerakan yang paling alami dari keempat nomor

lempar, dan

remaja yang biasa melempar bola dengan baik, biasanya tidak

mengalami

kesulitan yang berarti untuk mengetahui dasar meme-

gang

lembing. Dua teknik utama yang digunakan

dalam lompat

jauh adalah teknik menggantung dan teknik menendang (berjalan

di udara). Teknik menendang lebih terkenal, tetapi kedua teknik

telah digunakan oleh atlet-atlet elit untuk mencapai jarak lebih

dari 8.83 meter (29 kaki).

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi atletik nomor lempar lembing, lompat jauh,

dan lari, siswa diharapkan dapat

melakukan lempar lembing sesuai dengan

peraturan

yang sebe-

narnya;

melakukan lompat jauh sesuai dengan peraturan

yang sebe-

narnya;

melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lari jarak pendek;

melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lari sambung.

Motivasi Belajar

Atletik merupakan salah satu olahraga dengan berbagai cabang, antara

lain nomor lempar, lompat, dan lari. Lempar lembing, lompat jauh, lari

jarak pendek, dan lari sambung merupakan sebagian kecil dari nomor

olahraga atletik tersebut. Nomor olahraga atletik sangat menarik untuk

dilakukan karena di dalamnya terdapat berbagai macam jenis olahraga

yang dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Pelajaran

III

Atletik

Sumber:

Dokumen Penerbit

52

Olahraga SMP 2

Peta Kompetensi Materi

Kata Kunci

Lempar Lembing

Lompat Jauh

Lari Jarak Pendek

Lari Sambung

Atletik

Lempar Lembing

Lompat Jauh

Gaya Menggantung

(

Schneper

)

Lari Jarak Pendek

Lari Sambung

(Estafet)

Peralatan

Cara Memegang

Lembing

Cara Membawa

Lembing

Cara Melempar

Lembing

Awalan

Sikap Badan di

Udara

Sikap Badan pada

Waktu Mendarat

Teknik Lompat Jauh

Lapangan

Lompat Jauh

Pengertian Lari

Jarak Pendek

Teknik

Start

dalam

Lari Jarak Pendek

Aba-Aba

Start

Jongkok

Teknik Gerakan

Berlari

Teknik Gerakan

Memasuki Garis

Finish

Pengertian Lari

Sambung (Estafet)

Latihan Teknik

Memberi dan

Menerima Tongkat

Latihan Teknik Lari

Sambung Jarak 4 x

25 meter

Latihan Teknik Lari

Sambung

4 x 100 meter

Beberapa Hal yang

Harus Diperhatikan

pada Lari Estafet

4 x 100 meter

Tolakan

Gaya Melempar

Lembing

53

Atletik

Cabang olahraga dalam atletik sangat beragam. Berikut ini

kalian akan mempelajari tentang lempar lembing, lompat jauh

gaya menggantung, dan lari (jarak pendek dan estafet).

A. Lempar Lembing

Lembing pada masa lampau terbuat dari kayu dengan ujung

dari besi dan sosok. Untuk membawanya sangat berat, kemudian

diganti dengan kayu ringan dari Swedia, dan berubah lagi menjadi

lembing modern yang terbuat dari logam dan serat kaca (

fiber-

glass

).

1. Peralatan

Peralatan lembing yang dipergunakan dalam olahraga lempar

lembing memiliki ketentuan berikut.

a.

Bagian lembing terdiri atas tiga bagian.

1)

Mata lembing.

2)

Badan lembing dibuat

dari metal dan pada ujung depan

terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing.

3)

Tali pegangan

(melilit

pada lembing) berada di titik

pusat gravitasi dan tidak melebihi garis tengah badan

lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus

sama tebal dan bergigi tanpa sabuk atau benjolan.

b.

Ukuran panjang dan berat lembing adalah sebagai berikut.

1)

Putra

: panjang

:

2,6 – 2,7 meter.

berat

: 800 gram.

2)

Putri

: panjang

: 2,2 – 2,3 meter.

berat

: 600 gram.

2. Cara Memegang Lembing

Ada dua cara memegang lembing yang banyak digunakan

oleh pelempar lembing, yaitu sebagai berikut.

a.

Cara Finlandia dengan cara sebagai berikut.

Jari tengah melingkari pe

gangan lembing pada tepi belakang

dan bersentuhan dengan ibu jari yang lurus memegang di

tempat itu juga.

1)

Jari telunjuk memegang lembing di

belakang pegangan

agak lurus dan segaris dengan lengan.

2)

Dua jari yang lain berimpit dan

melingkari

pegangan

lembing agak renggang dengan jari tengah. Dengan cara

itu tarikan pada bagian tepi belakang pegangan lembing

dilakukan oleh jari tengah (gambar A).

b.

Cara Amerika dengan cara sebagai berikut.

1)

Jari telunjuk meme

g

ang bagian belakang lembing.

2)

Ibu jari dalam keadaan lurus diletakkan pada lembing di

belakang tepi pegangan.

Pada prinsipnya, dalam

memegang lembing adalah

sebagai berikut.

1.

Lembing dipegang

berada pada telapak

tangan.

2.

Bagian lembing

dipegang pada lilitan

deng

an tujuan lem-

bing harus seimbang

(dalam lomba resmi,

lembing tidak ada

lilitannya).

3.

Peg

angan harus

ditekan agar kuat.

54

Olahraga SMP 2

3)

Tiga jari yang lain berimpit agak renggang dengan jari

telunjuk memegang pada pegangan lembing. Dengan cara

ini yang memegang peranan dalam melempar adalah

jari telunjuk (gambar B).

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 3.1 Cara memegang lembing.

A

B

3. Cara Membawa Lembing

Ada tiga cara membawa lembing sewaktu melakukan awal-

an. Pelempar dapat memilih salah satu yang sesuai dengannya.

Berikut ini cara membawa lembing.

a.

Dibawa di atas bahu deng

an mata lembing mengarah serong

ke atas. Cara ini umumnya digunakan oleh yang menggu-

nakan awalan dengan gaya jingkat atau gaya Amerika atau

American Hop

(gambar A).

b.

Dibawa di muka bahu

dengan mata lembing mengarah se-

rong ke bawah. Cara ini banyak digunakan oleh pelempar

yang menggunakan awalan langkah silang atau gaya Finlan-

dia (gambar B).

c.

Dibawa dengan lembing di

bawah. Lengan kanan yang me-

megang lembing lurus ke bawah maka lembing arahnya se-

rong ke atas, ekor lembing dekat tanah.

Cara membawa ini untuk memudahkan pelempar

memper-

oleh posisi siap melakukan lemparan setelah melakukan

awalan (gambar C).

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 3.2 Cara membawa lembing.

4. Cara Melempar Lembing

Cara melempar lembing dapat dilakukan dengan cara; atlet

berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan

ditekuk, siku menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap

ke atas. Posisi lembing berada sejajar di

atas garis paralel dengan

tanah. Panjang awalan rata-rata 30 m. Awalan pendahuluan bia-

sanya dimulai ketika atlet tiba di tempat yang telah diberi tanda

sebelumnya (

check mark

).

55

Atletik

1

2

3

5. Gaya Melempar Lenting

Gambar 3.3 Lempar lembing dengan gaya jingkat.

b.

Gaya Silang (

Cross Step

)

1)

Dengan permulaan berlari, lembing dibaw

a seting-

gi kepala dengan lengan bengkok, siku menghadap

ke depan dan telapak tangan menghadap ke atas.

2)

Lembing sejajar dengan tanah, lintasan a

walan

kurang lebih 30 m termasuk ”langkah silang”,

langkah akhir dimulai sejak pelempar sampai pada

tanda (

check mark

) yang dipasang sebelumnya.

3)

Kaki kanan melompat kuat dibantu dengan

kaki kiri

mengangkat panggul ke depan atas disertai dengan

panggul dan badan diputar ke kiri. Lengan kiri dari

posisi terangkat di muka dada lalu digerakkan ke

samping kiri. Kepala menghadap ke arah lemparan

agak menengadah, pandangan agak ke atas.

4)

Didahul

ui siku kanan, lembing dilemparkan sekuat-

kuatnya dengan sudut lemparan kurang lebih 40

o

disertai dengan badan yang dicondongkan ke depan

mengikuti ayunan lengan melempar lembing, lepas-

nya lembing kira-kira di atas depan dari bahu kanan.

5)

Lepasny

a lembing diikuti dengan kaki kanan melang-

kah di muka. Gerakan ini merupakan langkah yang

kelima gaya Finlandia. Bersamaan dengan mendarat-

nya kaki kanan, kaki kiri ditegakkan ke belakang dan

tetap terangkat untuk memberikan keseimbangan

pada kaki kanan yang harus berjingkat-jingkat dalam

usahanya mengerem lajunya awalan.

a)

Gaya Jingkat (

Hop Step

)

Pada permulaan lari awalan,

lembing

dibawa setinggi

kepala dengan lengan bengkok siku menghadap ke atas.

Kemudian berlari secepat-cepatnya, pada saat kaki kiri

sampai pada tanda (

check mark

) yang telah ditentukan,

tangan kanan telah mulai sedikit diluruskan ke belakang

bawah. Kemudian, kaki kanan

melangkah

dan

mendarat

maka dengan tumpuan kaki kanan gerakan berjing-

kat dilakukan, mendarat dengan kaki kanan terlebih

dahulu dan kaki kiri langsung ditarik selebar dan

sejauh

mungkin.

Sumber:

Dokumen Penerbit

56

Olahraga SMP 2

6)

Keluar dari lintasan setelah lembing yang dilempar

jatuh. Dari posisi berdiri ia meninggalkan lintasan.

Lemparan dianggap tidak sah kalau setelah me-

lempar dan lembing belum jatuh ke tanah, ia telah

meninggalkan lintasan.

Tujuan dari nomor lompat jauh adalah mendapatkan lompat-

an yang sejauh-jauhnya. Untuk mendapatkan lompatan yang jauh,

diperlukan latihan penguasaan teknik dasar yang terdiri

atas

empat

macam, yaitu awalan, tolakan, melayang, dan cara mendarat.

Gambar 3.4 Lempar lembing gaya silang.

Menurutmu, mengapa

lembing harus dipegang di

bagian tengah atau tempat

lilitan?

B. Lompat Jauh Gaya Menggantung (

Schneper

)

1. Awalan

Awalan, yaitu gerakan lari untuk mendapatkan kecepatan

horisontal pada waktu akan menolak. Lari awalan dalam lompat

jauh dimulai dari gerakan lambat dan semakin lama semakin di-

percepat. Pada langkah akhir ada sedikit penurunan titik pusat

gravitasi sebagai persiapan konsentrasi untuk melakukan tolakan.

Jarak awalan yang paling ideal dalam lompat jauh adalah antara

30 sampai dengan 40 meter.

Apakah gerakan awalan

sangat berpengaruh

terhadap jauhnya jarak

yang dihasilkan dalam

melakukan lompat jauh?

Lakukan lempar lembing gaya jingkat.

Perhatikan cara memegang lembing, cara awalan/langkah, dan

cara melempar.

Lakukan lari sejauh 20 m dengan kecepatan rendah ke tinggi

untuk melatih awalan dalam lompat jauh!

Sumber:

Dokumen Penerbit

57

Atletik

2. Tolakan

Tolakan, yaitu gerakan menolak sekuat-kuatnya pada papan

tolak dengan kaki yang terkuat pada saat akan melayang di udara.

Agar jarak lompatan yang ditempuh dapat maksimal, saat menolak

kaki tumpu harus tepat di atas balok tumpuan. Pada saat menolak

hentakan kaki harus terjadi pada sol kaki dengan tumit menyen-

tuh tanah, pinggang sedikit ke depan dengan kaki penolak sedikit

bengkok. Kemudian, kaki diluruskan dengan cepat dan kuat sesaat

titik pusat gravitasi melewati di atas kaki tumpu.

Gambar 3.5 Gerakan menolak pada pa-

pan tumpu.

Sikap badan di udara, yaitu suatu usaha agar badan melayang

selama mungkin di udara. Pada saat melayang harus memelihara

keseimbangan badan dan mengusahakan tahanan udara sekecil

mungkin. Pemilihan sikap melayang di udara didasarkan atas ke-

lincahan gerak seseorang. Pilihan yang mana pun sama baiknya

asal benar-benar dikuasai dan bukan menjadi penyebab mendarat

dengan cepat sehingga merugikan hasil lompatan.

Ada tiga macam sikap melayang di udara, yang kemudian

dikenal dengan gaya lompat jauh, yaitu

a.

gaya jongkok (

sit down in the air style

);

b.

g

aya menggantung/melenting/tegak

(

schnepper

atau

hang

style

);

c.

gaya berjalan di udara (

walking in the air style

).

Ancang-ancang

Bertolak

Melayang

Mendarat

A

B

C

Menggantung

Jongkok

Berjalan di udara

3. Sikap Badan di Udara

Gambar 3.6 Gaya dalam lompat jauh.

Melakukan tolakan

dalam lompat jauh harus

dilakukan tepat di atas

papan tolak dengan

kekuatan maksimal.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Sumber:

Dokumen Penerbit

58

Olahraga SMP 2

Teknik lompat jauh adalah sebagai berikut.

a.

Melakukan lari awalan 13 – 20 langkah.

b.

Lari awalan harus terkontrol sejak awal sampai saat bertolak

dan harus tepat.

c.

Berkonsentrasi mempercepat lari pada 4 –

5 langkah ter-

akhir.

d.

Kaki penolak menumpu pada balok tumpu mendahului

badan.

e.

Pelompat mendorong kaki bebas dari kedua

lengan diangkat

tinggi-tinggi di udara.

f.

Paha diangkat ke atas untuk

memperoleh jangkauan kaki

jauh ke depan saat mendarat.

g.

Pada saat akan mendarat, kedua

kaki rapat dan ditekuk untuk

memberikan kemungkinan badan melewati tumit.

Sikap badan pada waktu mendarat, yaitu sikap seorang pelom-

pat pada saat mendarat

deng

an

mengusahakan jatuh atau mendarat

dengan tetap menjaga keseimbangan badan sehingga tidak jatuh

ke belakang. Harus diatur penempatan sikap kedua kaki, pantat

dan tangan jangan sampai ke belakang sebab akan merugikan si

pelompat. Pendaratan dianggap gagal apabila pelompat menyen-

tuh tanah di luar daerah. Pengukuran dilakukan dari tempat yang

paling dekat dengan daerah pendaratan termasuk yang terkena

anggota badan di jalur atas lompatan.

Menurut kamu, apakah

memelihara keseimbangan

tubuh di udara dalam

melakukan lompat jauh

sangat diperlukan?

4. Sikap Badan pada Waktu Mendarat

Gambar 3.7 Sikap mendarat dalam Lompat jauh.

5. Teknik Lompat Jauh

6. Lapangan Lompat Jauh

Lapangan lompat jauh memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Lintasan

Awalan

Lebar lintasan awalan minimum 1,22 meter dan panjang

30 – 40 meter.

b. Papan

Tolakan

Panjang

papan tolakan 1,22 m; lebar 20 m; dan tebal 10

cm. Pada sisi dekat dengan tempat mendarat diletakkan papan

plastisin untuk mencatat bekas kaki atlet jika salah menolak.

Papan tolakan dicat putih dan ditanam sekurang-kurangnya

satu meter dari tepi depan bak pasir pendaratan.

Sumber:

Dokumen Penerbit

59

Atletik

r

1,22 m

20 cm

10 cm

10 cm

Take of line

Take of board

2,75 m

9 m

30 - 40 m

1,22 m

1 m

1

2

3

4

Gambar 3.8 Lapangan lompat jauh dan petugas dalam perlombaan.

c.

Tempat Mendarat

Lebar minimum 2,75 meter dan jarak antara garis tolak-

an sampai akhir tempat lompatan minimal 9 meter. Permu-

kaan pasir di dalam tempat pendaratan harus rata dengan sisi

atas papan tolakan.

Praktikkan cara melakukan teknik lompat jauh dengan gaya

menggantung (

schneper

)!

Ni Putu Desy

Ni Putu Desy Mar

gawati adalah atlet lompat jauh dan lom-

pat tinggi galah Indonesia. Ia berhasil mempertahankan medali

emas, sekaligus membukukan rekor baru SEA Games. Desy

kembali menunjukkan diri sebagai peloncat galah putri terbaik

Asia Tenggara pada SEA Games. Loncatan tersebut memper-

baiki rekor SEA Games XXI Kuala Lumpur yang ia buat di

Kuala Lumpur 2001.

Atlet putri pelompat galah Indonesia ini pun merebut me-

dali emas nomor lompat galah putri cabang atletik

Asian Indoor

Games

2007.

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akhirnya memiliki

sekolah atletik. Sekolah atletik ini ditujukan untuk mendidik

kader-kader baru di bidang olahraga atletik.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Sumber:

www.indo-latestinfo.com dan www.kompas2.com

Sumber:

www.tempointeraktif.com (1Feb’09)

60

Olahraga SMP 2

Start

berdasarkan kegunaannya dibagi menjadi tiga macam,

yaitu

start

berdiri (

standing start

),

start

melayang (

flying start

),

dan

start

jongkok (

crouching start

).

Start

berdiri digunakan untuk

lari jarak jauh,

start

melayang digunakan untuk lari sambung (es-

tafet) khususnya pelari ke-2, ke-3, dan ke-4, sedangkan

start

jong-

kok digunakan untuk lari jarak pendek. Sesuai dengan istilahnya,

start

jongkok dilakukan dengan cara berjongkok.

Start

jongkok

berdasarkan cara pelaksanaannya dibedakan menjadi tiga, yaitu

sebagai berikut.

a.

Start

Pendek (

The Short Start

)

Sikap

permulaan adalah berdiri tegak kedua kaki rapat,

lengan lurus di samping badan dan pandangan lurus ke depan.

Cara pelaksanaannya sebagai berikut.

1)

Langkahkan kaki kiri ke depan deng

an jari-jari kaki lu-

rus ke depan.

2)

Letakkan ujung jari kaki belakang sejajar

deng

an tumit

kaki depan.

3)

Jarak kedua kaki kira-kira satu kepalan tangan.

4)

Letakkan kedua

lengan lurus dengan bahu, jari-jari ta-

ngan rapat, ibu jari membuka membentuk huruf V ter-

balik, di belakang garis

start

.

b.

Start

Menengah (

The Medium Start

)

Si k

ap permulaan adalah berdiri tegak kedua kaki rapat,

lengan lurus di samping badan dan pandangan lurus ke depan.

C. Lari Jarak Pendek

1. Pengertian Lari jarak Pendek

Lari jarak pendek disebut juga dengan istilah

sprint

atau lari

cepat. Pelari jarak pendek disebut

sprinter

yang artinya pelari ce-

pat. Lari jarak pendek adalah jenis lari yang mulai dari awal lari

(

start

) hingga akhir lari (

finish

) dilakukan dengan kecepatan yang

maksimal. Lari jarak pendek yang biasa diperlombakan adalah lari

100 m, 200 m, dan 400 m. Teknik dasar yang harus dikuasai oleh

seorang pelari jarak pendek, yaitu

a.

start

atau pertolakan;

b.

teknik gerakan berlari;

c.

teknik memasuki garis

finish

.

Lari jarak

pendek adalah salah satu nomor

atletik dengan mengandalkan kekuatan otot

kaki. Jarak dalam lari jarak pendek, antara lain

100 m, 200 m , dan 400 m.

2. Teknik

Start

dalam Lari Jarak Pendek

61

Atletik

Cara pelaksanaannya sebagai berikut.

1)

Langkahkan kaki kiri ke depan dengan jari-jari kaki lu-

rus ke depan.

2)

Letakkan lutut kaki belakang sejajar deng

an

ujung jari

kaki depan.

3)

Jarak kedua kaki kira-kira satu kepalan tangan.

4)

Letakkan kedua

lengan lurus dengan bahu, jari-jari ta-

ngan rapat, ibu jari membuka membentuk huruf V ter-

balik, di belakang garis

start

.

c.

Start

Panjang (

The Long Start

)

Sikap permulaan adalah berdiri te

g

ak kedua kaki rapat,

lengan lurus di samping badan dan pandangan lurus ke depan.

Cara pelaksanaannya sebagai berikut.

1)

Langkahkan kaki kiri ke depan deng

an jari-jari kaki lu-

rus ke depan.

2)

Letakkan lutut kaki belakang sejajar deng

an

ujung jari

kaki depan.

3)

Jarak kedua kaki kira-kira satu kepalan tangan.

4)

Letakkan kedua

lengan lurus dengan bahu, jari-jari ta-

ngan rapat, ibu jari membuka membentuk huruf V ter-

balik, di belakang garis

start

.

3. Aba-Aba

Start

Jongkok

a. Bersedia

Setelah mendengar aba-aba ”bersedia”, pelari melang-

kahkan salah satu kaki ke depan di belakang garis

start

,

dan berjongkok sesuai dengan

start

yang digunakan (

start

pendek, menengah, atau panjang), serta meletakkan kedua

tangan (ujung jari-jari) ke tanah.

b. Siap

Setelah mendengar aba-aba

”siap”, pelari mengangkat

pantat sehingga posisi panggul lebih tinggi daripada bahu,

sedangkan kepala menunduk dan rileks.

c.

Ya atau Bunyi

Pistol

Setelah mendengar aba-aba ”ya” pelari mendorongkan

kaki depan ke balok

start

dan bersamaan dengan itu kaki

belakang digerakkan ke depan dalam keadaan lutut tertekuk

(lutut diangkat ke depan atas).

Dalam berlari jarak pendek perlu diperhatikan hal-hal se-

bagai berikut.

a.

Setelah aba-aba ”ya” atau bun

yi

pistol maka pelari berlari

melesat dari balok

start.

b.

Pendaratan kaki pada ujung kaki bagian depan.

c.

Sikap badan condong ke depan, pandangan lurus ke depan.

d.

A

yun lengan dengan kuat ke depan dada di atas pinggang.

e.

Pergelangan tangan lurus dan tangan mengepal.

f.

Otot-otot leher rileks dan pada saat berlari menahan napas.

Agar mencapai hasil yang

baik dalam lari jarak

pendek, lakukan hal-hal

berikut.

1.

Langkah awal

dilakukan dengan

agak rileks, mulai

mendekati garis

finish

dipercepat.

2.

Pelari harus dapat

mempertahankan

kecepatannya mulai

start

hingga

finish.

4. Teknik Gerakan Berlari

62

Olahraga SMP 2

Memasuki garis

finish

adalah hal yang paling penting dalam

lari dan merupakan penentu kalah atau menangnya seorang pelari.

Ada beberapa teknik memasuki garis

finish

yang biasa digunakan

oleh pelari, yaitu

a.

lari terus tanpa mengubah sikap lari;

b.

dada maju, kedua tangan lurus ke belakang;

c.

s

alah satu bahu maju ke depan (dada diputar ke salah satu sisi);

d.

kepala ditundukkan, kedua tangan diayun ke belakang.

5. Teknik Gerakan Memasuki Garis

Finish

D. Lari Sambung (Estafet)

Lari sambung atau estafet adalah bagian dari nomor lari yang

diperlombakan dengan beregu. Tiap regu dalam lari sambung (es-

tafet) terdiri atas empat orang pelari.

Lari sambung dibagi menjadi 3 nomor lomba:

4

×

100 meter, putra dan putri

4

×

400 meter

, putra

Regu pelari estafet

yang efektif harus benar-benar dipilih dari

pelari bagi tiap-tiap tahap (misalnya, pelari yang pertama, yang

larinya bagus, pelari tikungan yang baik dan sprinter yang tang-

guh, dan sebagainya).

Menurut kamu, apa yang

akan terjadi jika dalam

perlombaan atlet tidak

melakukan

start

seperti

yang ditentukan panitia?

Lakukan lari dengan jarak 100 m dan 200 m secara rutin dalam

suatu program latihan sesuai dengan teknik yang benar!

1. Pengertian Lari Sambung (Estafet)

Lari jarak pendek merupakan salah satu no-

mor atletik yang dapat dilakukan di berbagai

tempat. Selain itu, olahraga tersebut tidak

membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk

melakukannya.

2. Latihan Teknik Memberi dan Menerima Tongkat

Pada lari sambung, terdapat beberapa macam cara dalam

pemberian tongkat estafet dari pelari pertama kepada pelari

berikutnya. Secara garis besar, cara pemberian tongkat itu ada dua

macam.

a. Cara

Visual

Pada cara ini, k

etika tongkat diberikan penerima melihat

atau menoleh ke arah pemberi tongkat estafet. Bentuk pelak-

sanaanya dapat dibagi menjadi beberapa macam. Sekarang

ini yang biasanya dan sering dipakai hanya ada tiga macam,

yaitu sebagai berikut.

63

Atletik

1)

Sebelum tongkat diberikan dengan tangan kiri, penerima

telah menoleh ke arah pemberi. Sambil berlari,

tangan

kanan penerima dijulurkan ke arah pemberi dengan

sikap telapak tangan menghadap ke atas, keempat jari

ke bawah rapat, dan ibu jari terbuka. Tongkat diberikan

dari atas ke bawah.

2)

Seperti pada nomor (1), tetapi tangan

kanan penerima

menghadap ke belakang ke arah pemberi, keempat

jari terbuka ke arah dalam. Tongkat diberikan dengan

ayunan dari bawah ke atas.

3)

Hampir sama deng

an

atas hanya saja di sini lengan

penerima dijulurkan serong belakang bawah, telapak

tangan menghadap ke belakang serong atas, keempat

jari rapat menuju keluar, ibu jari terbuka menuju ke dalam.

Tongkat diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas.

b. Cara Nonvisual

Dengan

cara

ini pada saat tongkat diberikan, si penerima

tidak melihat ke arah pemberi. Ada beberapa cara melaku-

kannya, tetapi sampai saat ini hanya ada dua macam yang

bisa digunakan, yaitu sebagai berikut.

1)

Seperti cara visual nomor (3), tetapi

tidak

melihat ke

arah pemberi.

2)

Hampir sama dengan di atas,

han

ya saja cara meluruskan

tangan kanan benar-benar menghadap ke atas. Tongkat

diberikan dari atas ke bawah.

Kedua cara pada nonvisual di atas banyak dipakai pada

lari estafet 4

×

100 meter.

Latihan dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a.

Empat orang berdiri berbanjar dan memberikan

tongkat

dari

orang yang dibelakangnya ke depan, dengan cara yang betul

(panggil yang di depan, lihat belakang, dan berikan seterus-

nya ke depan). Ini dilakukan pada putaran lapangan atletik

b.

Empat orang berdiri berbajar dan memberikan

tongkat

sambil

jalan, jangan terlalu dekat satu sama lainnya dan dilakukan

dengan lari kecil (jogging). Jarak yang

dibutuhkan

untuk

melakukan latihan adalah 4

×

25 meter sebanyak 12 kali

setiap seri dengan istirahat yang singkat. T

ujuan

latihan ini

untuk melatih refleks tangan pada saat memberi dan meneri-

ma tongkat.

c.

Dalam latihan ini, hal yang harus diperhatikan

adalah cara

pemberian tongkat pada teman di depan harus benar-benar tepat

dan tongkat tidak boleh jatuh pada lintasan. Jika hal ini sudah

dilakukan dengan baik maka kita mulai dengan cara berlari.

d.

Dalam latihan teknik lari estafet 4

×

25 meter diperlukan pu-

taran lari 400 meter agar setiap orang merasakan bagaimana

cara lari di lintasan lurus sehingga dalam melakukan lari

estafet yang sebenarnya sudah terbiasa.

Pada saat memberikan

tongkat, pemberi tongkat

harus dapat memastikan

bahwa tongkat yang

diberikan pas mengenai

sasaran (penerima

tongkat).

3. Latihan Teknik Lari Sambung Jarak 4

×

25 meter

64

Olahraga SMP 2

4. Latihan Teknik Lari Sambung 4

×

100 meter

Latihan dilakukan dengan cara berikut.

a.

Latihan lari sambung/estafet jarak 4

×

100 meter tidak me-

merlukan

timing

yang sempurna seperti estafet jarak pendek,

tetapi waktu yang hilang dalam pergantian tongkat harus di-

batasi. Untuk itu, pelari yang akan berangkat harus mulai

start

sebelum pelari yang datang mencapai tempatnya. Ini dalam

rangka

start

yang baik dan tetap menjaga langkah lari yang

baik dan tetap menjaga langkah lari yang baik (

racing pace

).

Pada 4

×

100 meter, si penerima boleh melihat ke

belakang

ketika pelari mengulurkan tangannya ke belakang.

b.

Pelari

yang berangkat boleh mengambil

dengan kaki yang

sama ke depan seperti pada

start

lari (

sprint

) dan bahkan

boleh menopang dirinya atas satu tangan dalam sikap

start

jongkok, tetapi peraturannya kaki diletakkan di belakang

sesuai dengan tangan yang menerima tongkat (agar memper-

oleh pandangan yang jelas terhadap kedatangan pelari). Yang

penting adalah tongkat itu harus berkecepatan tetap, pergan-

tiannya dilakukan apabila penerima telah mencapai k

ecepat-

an lari maksimalnya.

c.

Tanggung jawab yang besar

terletak pada pelari yang datang

dan mengetahui saat yang tepat kapan pergantian tongkat di-

lakukan sekali pun si penerima belum akan mengulurkan ta-

ngan di belakang badannya pertanda siap menerima tongkat.

d.

Regu estafet yang efektif harus benar

-benar dipilih dari

pelari bagi tiap-tiap seperti 100 meter pertama yang

start-

nya

bagus, pelari 200 meter kedua adalah pelari

yang berlari di

tikungan yang baik, dan 300 meter ketiga adalah pelari yang

tanggung, dan pelari keempat adalah pelari yang mempunyai

daya juang yang tinggi.

Menurutmu mengapa

dalam latihan lari

sambung/estafet jarak

4

×

100 meter tidak

memerlukan

timing

yang

sempurna seperti estafet

jarak pendek, tetapi harus

membatasi waktu yang

hilang dalam pergantian

tongkat!

5. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan pada Lari Estafet 4

×

100 meter

a.

Pemberian tongkat sebaiknnya secara bersilang, yaitu pelari

ke-1 dan ke-3 memegang tongkat dengan tangan kanan, pelari

ke-2 dan ke-4 menerima dan memegang dengan tangan kiri.

b.

Penempatan pelari hendaknya disesuaikan deng

an keistime-

waan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3

dipilih yang benar-benar baik dalam lari menikung. Pelari 2, 3,

dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.

c.

Jarak penantian bagi pelari 2, 3, dan

4 harus benar-benar

diukur dengan tepat seperti pada waktu latihan.

d.

Pengaturan urutan pelari, hendaknya pelari yang tercepat dari

suatu regu sebagai pelari terakhir. Kalau kecepatan keempat

pelari dalam 100 meter hampir sama maka pelari yang mem-

punyai daya juang yang besar sebagai pelari terakhir.

e.

Kecepat

an regu sangat menentukan tercapai tidaknya prestasi.

65

Atletik

1. Gaya dalam lompat jauh adalah sebagai

berikut.

- Gaya jon

gkok (

sit down in the air style

).

- Gaya menggantung/melenting/tegak

(

schneper

atau

hang style

).

- Gaya berjalan di udara

(

walking in

the air style

).

2. Gaya lempar lembing dibedakan menjadi

dua,

yaitu gaya

hop-step

dan

cross step

(langkah jingkat dan langkah silang).

3. Lari jarak pendek disebut jug

a dengan

istilah

sprint

atau lari cepat. Lari jarak

pendek yang biasa diperlombakan adalah

lari 100 m, 200 m, dan 400 m.

4. Lari sambung atau estaf

et adalah

bagian

dari nomor lari yang diperlombakan

dengan beregu. Tiap r

egu dalam lari sam-

bung (estafet) terdiri atas empat orang

pelari. Lari sambung dibagi menjadi 3

nomor lomba :

• 4

×

100 meter, putra dan putr

i;

• 4

×

400 meter, putra.

5. Latihan

teknik memberi dan menerima

t

ongkat dilakukan dengan cara visual dan

nonvisual.

1.

Buatlah kelompok masing-masing terdiri atas 4 siswa, siswa

berdiri berbajar dan memberikan tongkat sambil jalan. Jarak

antara satu siswa dengan siswa lainnya jangan terlalu dekat

serta dilakukan dengan lari kecil (

jogging

). Jarak yang dibu-

tuhkan untuk melakukan latihan adalah 4

×

25 meter

sebanyak

12 kal

i setiap seri dengan istirahat yang singkat.

2.

Lakukan lari sambung dengan menerapkan peraturan yang

berlaku!

Jika melakukan aktivitas lari sebaiknya kalian

menggunakan sepatu olahraga yang mampu

menopang pijakan kaki dengan bantalan yang

cukup. Selain itu, penahan punggung kaki juga

harus nyaman sehingga bisa membuat aktivi-

tas gerak maju ke depan lebih ringan.

Kerjakan soal-soal berikut di bukumu!

A. Uji Kognitif

Pilihan Ganda

Petunjuk:

Berilah

tanda

silang

(

×

)

pada

huruf

a,

b,

c, ataupun

d

di depan jawaban yang benar!

Uji Kompetensi

1.

Lompat, lempar, dan lari merupakan cabang

olahraga ....

a.

permainan

c.

atletik

b.

senam

d.

akuatik

2.

Teknik lompat jauh yang dapat membeda-

kan gaya yang digunakan adalah ....

a.

melayang

c.

tolakan

b.

mendarat

d.

menggantung

66

Olahraga SMP 2

1.

Jelaskan cara memegang lembing dengan

cara Finlandia!

2.

Jelaska

n cara melempar lembing gaya jingkat!

3.

Jelaskan awalan lompat jauh gaya meng

-

gantung!

Uraian

Petunjuk:

Jawablah

pertanyaan-pertanyaan

di

bawah

ini

dengan

tepat!

Sudahkah kalian menguasai teknik lempar lembing, lompat jauh

gaya menggantung, lari jarak pendek, dan lari sambung jarak 4

×

25 meter? Tulislah kesulitan-kesulitan yang kalian temui dalam

melakukan teknik tersebut dan tanyakan kepada gurumu!

4.

Jelaskan

start

menengah dalam lari jarak

pendek!

5. Jelaskan memberikan tongkat cara visual

dan nonvisual dalam lari estafet?

3.

Posisi

kaki saat melayang di udara

lurus

dan

badan membusur disebut gaya ....

a.

jongkok

c.

berjalan di udara

b.

jingkat

d.

schneper

4.

Gerakan lari untuk mendapatkan kecepatan

horisontal pada

waktu akan menolak dalam

lompat jauh adalah teknik ....

a.

awalan

c.

menggantung

b.

tolakan

d.

mendarat

5.

Berlari terus tanpa mengubah sikap lari

merupakan teknik dalam ....

a.

teknik

start

b.

teknik berlari

c.

teknik mengayun leng

an

d.

memasuki garis

finish

B. Uji Afektif

Diskusikan

bersama

dengan

anggota

kelompok

belajar

kalian

tugas

berikut ini!

1.

Bagaimanakah perasaan kalian jika saat

penilaian lempar lembing, kalian tidak bisa

mencapai hasil yang baik dibanding teman

kalian?

2.

Bagaimanakah perasaan kalian jika saat

melakukan

lompat

jauh, kalian sudah

melakukan teknik dengan baik namun hasil

lompatan tidak memuaskan?

3.

Kalian adalah salah satu dari anggota

tim

estafet

sekolah. Pada waktu bertanding

ternyata ada teman kalian yang tidak bisa

berlari dengan cepat karena cedera kaki se-

hingga tim estafet kalian kalah. Bagaimana-

kah perasaan kalian?

C. Uji Psik

omotorik

Praktikkan

secara

individu

atau

bersama

dengan

teman

ka

-

lian!

1.

Praktikkan teknik cara memegang dan

me-

lempar lembing dengan benar!

2.

Praktikkan awala, tolakan, sikap

badan

di

udara, dan sikap mendarat pada lompat jauh

gaya menggantung!

3.

Praktikkan lari jarak pendek secara beru

-

lang-ulang,

kemudian catatlah kecepatan-

nya!

4.

Praktikkan lari sambung atau estafet

deng

an

baik!