Gambar Sampul Seni Budaya · Bab 3 Apresiasi terhadap Seni Teater Daerah
Seni Budaya · Bab 3 Apresiasi terhadap Seni Teater Daerah
Alien Wariatunnisa Yulia

24/08/2021 15:21:46

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pelajaran 3

Apresiasi terhadap

Seni Teater Daerah

Antusiasme masyarakat pada

pementasan teater tradisional

di Bali

Sumber:

intersection.anu.edu.au

Bangsa Indonesia terdiri atas banyak suku

bangsa. Karena itu, tidaklah mengherankan

jika di Indonesia terdapat banyak sekali teater

daerah. Termasuk di daerahmu, tentu daerahmu

memiliki teater tradisonal. Meskipun ada

puluhan jenis teater daerah, secara umum mereka

dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu teater

keagamaan, teater istana, dan teater rakyat.

Apa yang membedakan ketiganya? Kamu akan

mempelajarinya pada pelajaran ini. Kamu juga

dapat mempelajari persamaan teater keagamaan,

teater istana, dan teater rakyat. Selain itu, kamu

dapat belajar mengapresiasi teater daerah

tersebut.

Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran ini bertujuan agar siswa

mampu mengapresiasi karya seni teater

melalui kemampuannya dalam:

• mengidenti

fi

kasi jenis karya seni

teater daerah setempat, dan

• menampilkan sikap apresiatif

terhadap keunikan dan pesan moral

seni teater daerah setempat.

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

30

Teater Daerah

Jenis-jenis karya

teater daerah

Peta Konsep

• Teater keagamaan • Keunikan

Teater istana

Pesan moral

teater rakyat

Fungsi teater

Mengetahui pengertian dan

ciri-ciri teater keagamaan

K

a

t

a

K

u

n

c

i

Apresiasi teater

daerah setempat

Mengetahui pengertian

dan ciri-ciri teater istana

Mengetahui pengertian

dan ciri-ciri teater rakyat

Mengapreasiasi

keunikan teater daerah

Mengetahui pesan moral

teater daerah

Pelajaran 3 Apresiasi terhadap Seni Teater Daerah

31

A.

Mengidenti

fi

kasi Jenis-Jenis Karya T

eater Daerah

Teater daerah disebut juga teater etnis karena diciptakan oleh suku bangsa

untuk memenuhi keperluan mereka akan upacara, seni, dan hiburan. Di Indonesia,

terdapat banyak sekali teater etnis. Di Sumatra, dapat d

ij

umpai randai, dermuluk,

mak yong, dan mendu. Di Jawa Barat, terdapat ubrug, topeng banjet, longser,

sintren, manoreh, ronggeng gunung, dan topeng blantek. Sementara itu, di Jawa

Tengah dan Jawa Timur, ada ludruk, ketoprak, jemblung, ketoprak ongkek, srandul,

ande-ande lumut, dadung awuk, wayang topeng, ketek ogleng, jatilan, reog, dan

wayang wong. Adapun di Pulau Bali terdapat arja, calon arang, gambuh, topeng

prembon, dan cepung. Lenong, blantek, dan topeng betawi merupakan teater

rakyat dari Jakarta.

Menurut Saini Kosim, dari sifat-sifatnya dan latar belakang perkembangannya

teater etnis dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu teater upacara keagamaan,

teater istana, dan teater rakyat. Berikut ini dapat kamu perhatikan ketiga kelompok

teater tersebut.

1. Teater Upacara Keagamaan

Gambar 3.1

Calon arang di Bali merupakan contoh teater

upacara keagamaan

Sumber:

www.bali.blog.com

Teater upacara keagamaan masih kuat

berakar dalam fungsi ritualnya. Contoh

kelompok teater ini dapat ditemukan di Bali,

yaitu calon arang. Topeng Cirebon juga dapat

dikelompokkan ke dalam teater upacara

keagamaan.

Teater keagamaan memiliki sifat-sifat

yang khas. Tempat pementasan biasanya

berupa ruangan atau halaman bangunan

ibadah atau tempat yang dianggap sakral

melalui upacara. Meskipun terdapat batas

jasmaniah antara pemain dan penonton,

hubungan rohaniah antara keduanya sangatlah

erat. Pemain dan penonton secara rohaniah

berada di tengah-tengah kegiatan bersama,

yaitu penjelasan, pemantapan, dan pengukuhan kembali nilai-nilai yang menjadi

penyangga kehidupan mereka bersama. Kelompok teater ini biasanya berbicara

tentang tiga dunia, yaitu dunia atas atau dunia para dewa atau leluhur, dunia

manusia, dan dunia bawah atau dunia para siluman. Penyelenggara dan pemimpin

pementasan sering merangkap sebagai pejabat atau pemimpin keagamaan.

Wayang kulit Jawa pada awal perkembangannya sangat bersifat keagamaan

yang dipimpin oleh seorang dalang yang merangkap sebagai shaman atau dukun

sebelum pengaruh Hindu dan Buddha masuk ke Jawa. Selain itu, penggunaan

perlengkapan keagamaan, seperti genta, air suci, sesajen, dupa, dan gunungan

menunjukkan eratnya hubungan teater kelompok ini dengan agama dan upacara

keagamaan.

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

32

2. Teater Istana

Teater istana ialah kelompok teater etnis yang pada awalnya didukung dan

dikembangkan oleh para bangsawan, baik di istana maupun kabupaten. Ciri

kelompok teater ini yaitu berlakunya kesantunan dan tata krama istana atau

kabupaten. Contoh teater kelompok ini adalah wayang wong, wayang kulit, dan

langendriyan di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Contoh lainnya adalah gending

karesmen dan wayang golek pada awal perkembangannya di Jawa Barat.

Gambar 3.2

Pada awal perkembangannya, wayang golek

termasuk teater istana

Sumber:

blogspot.com

Di Bali, dikenal jenis teater istana

bernama gambuh. Gambuh merupakan

teater tradisional yang paling tua di Bali

yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-16.

Bahasa yang digunakan dalam gambuh yaitu

bahasa Bali kuno yang terasa sangat sukar

untuk dipahami oleh orang Bali sekarang.

Tariannya pun sangat sulit karena merupakan

tarian klasik yang bermutu tinggi. Oleh

karena itu, tidaklah mengherankan kalau

gambuh menjadi sumber dari tari-tarian Bali

yang ada sekarang.

Kebanyakan lakon yang dimainkan

gambuh diambil dari struktur cerita Panji

yang diadopsi ke dalam budaya Bali.

Cerita-cerita yang dimainkan di antaranya

Damarwulan, Ronggolawe, dan Tantri. Peran utama menggunakan dialog

berbahasa Kawi, sedangkan para punakawan berbahasa Bali. Sering pula para

punakawan menerjemahkan bahasa Kawi ke dalam bahasa Bali biasa.

Pementasan gambuh diiringi suling yang suaranya sangat rendah. Suling ini

dimainkan dengan teknik pengaturan napas yang sangat sukar. Selain itu, dalam

gamelan pengiring gambuh, yang sering disebut gamelan “pegambuhan”, suling

mendapat tempat yang khusus.

Gambuh mengandung kesamaan dengan opera pada teater Barat karena

unsur musik dan nyanyian mendominasi pertunjukan. Oleh karena itu, para penari

harus mampu menyanyi. Pusat kendali gamelan dilakukan oleh juru tandak yang

duduk di tengah gamelan dan berfungsi sebagai penghubung antara penari dan

musik. Selain dua atau empat suling, melodi pegambuhan dimainkan dengan

rebab bersama seruling. Peran yang paling penting dalam gamelan adalah pemain

kendang lanang atau disebut kendang pemimpin. Dia bertugas memberi aba-aba

pada penari dan penabuh.

Teater istana memiliki kekhasan tersendiri karena mengungkapkan tata

nilai kaum bangsawan. Teater kelompok ini sangat dipengaruhi oleh susila, tata

krama, dan kesantunan pendukungnya. Cerita teater istana biasanya bertemakan

keb

ij

aksanaan dan kezaliman raja, keperwiraan atau kepengecutan pangeran, para

ksatria, dan sebagainya.

Pelajaran 3 Apresiasi terhadap Seni Teater Daerah

33

Gambar 3.3

Pementasan teater gambuh di Bali

Sumber:

www.

fl

icker.com

Perlengkapan yang digunakan tentu

saja alat-alat yang berhubungan erat dengan

tugas hidup kasta ksatria, yaitu memerintah

dan berperang. Sementara itu, cara berperan

pemain cenderung dibakukan, mengikuti tata

krama dan kesantunan para bangsawan.

3. Teater Rakyat

Teater rakyat merupakan kelompok teater

yang tumbuh dan berkembang di kalangan

rakyat di kampung-kampung dan menyerap

sifat-sifat rakyat sebagai pendukungnya. Teater

rakyat memiliki ciri yang berbeda dengan

teater keagamaan dan teater istana. Cerita teater rakyat biasanya diambil dari

kisah yang populer di kalangan rakyat atau penggalan-penggalan dari kehidupan

sehari-hari. Perlengkapan pentas dan busana yang dikenakan pemain seadanya.

Gaya berperan spontan dan improvisatoris dengan banyak lawakan yang sedikit

vulgar. Pementasan dilaksanakan di mana saja, di halaman rumah, lapangan, atau

terminal. Dalam teater rakyat, hubungan antara pemain dan penonton sangat

akrab.

Arja merupakan jenis teater tradisional dari Bali yang bersifat kerakyatan. Seperti

bentuk teater tradisi Bali lainnya, arja merupakan bentuk teater yang penekanannya

pada tarian dan nyanyian. Apabila ditelusuri, arja bersumber dari gambuh yang

disederhanakan unsur tariannya dan lebih menekankan pada nyanyiannya. Nyanyian

yang digunakan memakai bahasa Jawa Tengah dan Bali halus yang disusun dalam

tembang macapat.

Selain arja, ada juga ketoprak. Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling

populer, terutama di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Di daerah-daerah

tersebut, ketoprak merupakan kesenian rakyat yang menyatu dalam kehidupan

masyarakatnya dan mengalahkan kesenian rakyat lainnya, seperti srandul dan

emprak. Pada mulanya, ketoprak merupakan permainan orang-orang desa untuk

menghibur diri dengan menabuh lesung pada waktu bulan purnama yang disebut

gejogan.

Ketoprak merupakan salah satu bentuk teater rakyat yang sangat

memerhatikan bahasa. Bahasa yang digunakannya yaitu bahasa Jawa dengan

berbagai tingkatannya. Tingkatan bahasa Jawa yang digunakan yaitu bahasa Jawa

Biasa (sehari-hari), bahasa Jawa Krama (untuk yang lebih tinggi), dan bahasa Jawa

Krama Inggil (yaitu untuk tingkat yang tertinggi).

Penggunaan bahasa dalam ketoprak tidak hanya memerhatikan penggunaan

tingkatan bahasa, tetapi juga kehalusan bahasa. Karena itu, muncullah bahasa

ketoprak, yakni bahasa Jawa dengan bahasa yang halus dan spesi

fi

k.

Contoh teater rakyat yang lain yaitu ludruk. Ludruk merupakan teater yang

bersifat kerakyatan di daerah Jawa Timur yang berasal dari Jombang. Bahasa yang

digunakan dalam ludruk yaitu bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timur. Ciri-ciri

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

34

bahasa dialek Jawa Timur tetap terbawa meskipun semakin ke barat makin luntur,

menjadi bahasa Jawa setempat. Alat musik yang digunakan dalam ludruk yaitu

kendang, cimplung, jidor, dan gambang. Lagu-lagu (gending) yang digunakan

yaitu Parianyar, Beskalan, Kaloagan, Jula-juli, Samirah, dan Junian. Ludruk

dimainkan oleh pria. Bahkan, peran wanita pun dimainkan oleh pria..

B. Keunikan dan Pesan Moral Seni Teater Daerah

Karya teater merupakan ungkapan seniman dalam mengekspresikan pikiran,

rasa, dan karsa sebagai makhluk Tuhan yang berakal. Setiap jenis dan bentuk

kesenian baik seni rupa, seni musik, seni sastra, dan seni teater memiliki kekhasan

dan ciri tertentu yang berbeda. Perbedaan teknik dan cara dari masing-masing

kesenian tersebut menjadi bagian dari keunikan yang harus ditonjolkan sebagai

keunggulan.

1. Keunikan Karya Seni Teater Daerah

Meskipun memiliki beberapa perbedaan yang terlihat jelas, teater keagamaan,

teater istana, dan teater rakyat memiliki persamaan, yaitu bergaya teatrikal.

Artinya, baik teater keagamaan, teater istana, maupun teater rakyat tidak berusaha

meniru kehidupan sehari-hari. Seakan-akan para pendukung teater etnis (daerah)

berpendapat bahwa teater adalah suatu dunia yang berbeda dengan kehidupan

dan tidak perlu meniru kehidupan.

Persamaan lain di antara ketiga kelompok teater daerah adalah pentingnya

kedudukan musik dan tari. Berbicara tentang etnis berarti berbicara tentang musik

dan tari karena keduanya telah menyatu dalam teater itu.

Selain dalam musik dan tari, persamaan lain terdapat dalam pembakuan pola

pengadegan. Susunan babak-babak dan adegan-adegan teater etnis cenderung

tetap walaupun cerita yang dipentaskan berbeda-beda.

Persamaan terakhir terletak pada bentuk pentas. Pada dasarnya, bentuk pentas

adalah arena dan arena tapal kuda, kecuali pada jenis-jenis yang tumbuh setelah

pengaruh Barat masuk pada abad ke-19.

Perbedaan dan persamaan itu dapat menjadi keunikan seni teater daerah.

Misalnya, pementasan ketoprak. Teater tradisional ini memiliki keunikan dalam

P

e

l

a

t

i

h

a

n

1

Kerjakan tugas berikut dengan baik!

1.

Carilah tokoh teater yang ada di daerahmu!

2. Tanyakanlah tentang jenis-jenis teater yang ada di daerahmu dan

pengelompokannya!

3.

Tanyakan pula ciri-ciri teater yang ada di daerahmu!

4.

Buatlah laporan hasil wawancara kamu dengan tokoh tersebut!

Pelajaran 3 Apresiasi terhadap Seni Teater Daerah

35

gaya bahasanya yang menggunakan tingkatan-tingkatan dalam bahasa Jawa.

Selain itu, tingkah pemain dan sisipan yang berisi humor juga menjadi keunikan

tersendiri dalam pertunjukan ketoprak.

2. Pesan Moral dalam Seni Teater Daerah

Kesenian lahir di tengah-tengah masyarakat melalui individu (seniman). Keberadaan

seni di masyarakat tidak lepas dari penciptaan yang terus-menerus dilakukan oleh orang

yang memiliki keahlian di bidangnya. Awalnya seni adalah milik perorangan sebagai bagian

pencitraan diri terhadap kebutuhan manusia di luar dirinya dalam bentuk perbuatan dan

perilaku. Kemudian, bentuk perbuatan dan perilaku yang bersifat individual tersebut

masuk pada masyarakat sebagai akibat dari hubungan antara individu dengan individu.

Hubungan yang terus-menerus tersebut pada akhirnya melahirkan bentuk kesenian baru

yang diakui oleh masyarakat luas sebagai perwujudan kehidupan sosial.

Gambar 3.4

Pementasan ketoprak biasanya

menyampaikan nilai-nilai moral berupa

keb

ij

aksanaan atau keksatriaan

Sumber:

www.farm4.satic.

fl

ickr.com

Kesenian yang tumbuh dan berkembang di

lingkungan masyarakat memiliki nilai keindahan

dan nilai moral. Salah satu dasar keindahan dan

moral adalah ketertiban. Prinsip nilai keindahan

membuat orang dan masyarakat menjadi tertib

dan selaras dengan pola pikir masyarakat sesuai

dengan norma yang berlaku. Sementara itu,

ketertiban moral berdasarkan pada hati atau batin

yang selalu menanamkan budi pekerti yang baik

atau selalu menanamkan kesesuaian.

Pertunjukan teater sebagai bentuk kesenian

tidak lepas dari kehidupan masyarakat, keduanya

memiliki keterkaitan yang erat. Persoalan-

persoalan yang terjadi di masyarakat kerap kali

d

ij

adikan inspirasi dalam berkreasi seni teater.

Sebagai representasi dari keberadaan teater

di masyarakat, tentunya selain memiliki fungsi sebagai wadah penyaluran berkesenian,

teater memiliki fungsi sosial. Sebagai bagian dari kehidupan masyarakat, teater

memiliki fungsi sebagai media ekspresi estetis dan sebagai bentuk propaganda.

a. Fungsi Media Ekspresi Estetis

Teater memiliki fungsi sebagai media atau alat untuk mengungkapkan ide-ide

dan gagasan yang terjadi di masyarakat secara estetis. Sebagai media ungkap yang

lebih menonjolkan ide-ide keindahan (presentasi estetis), teater akan membawa

suasana kehidupan yang terjadi di masyarakat secara aktual menjadi sebuah

miniatur kehidupan yang dibumbui dengan sentuhan kreatif dan terangkum

menjadi tontonan kehidupan masyarakat itu sendiri.

Keterlibatan penonton dalam teater merupakan bagian terpenting bagi suksesnya

sebuah pertunjukan. Hal tersebut bisa terjadi mengingat penontonlah yang akan

merasakan rasa haru, benci, marah, suka, takut, atau sedih bergumul menjadi satu.

Semakin sering melihat dan menonton teater atau drama, akan semakin mudah

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

36

mencerna dan memahami kandungan pesan teater tersebut. Oleh sebab itu, kamu

harus sering menonton pertunjukan teater, baik teater sekolah maupun umum supaya

hati, rasa, dan pikiran terasah dalam menerjemahkan sebuah pertunjukan teater.

b. Fungsi Propaganda

Teater berfungsi sebagai alat propaganda merupakan bagian pertunjukan

yang memadukan dua bentuk teater sekaligus. Dalam hal ini, fungsi teater

sebenarnya tetap dipertahankan, tetapi disela-sela bagian pertunjukan disisipi

oleh program-program tertentu. Misalnya, program pemerintah, program yayasan

atau departemen yang berhubungan dengan layanan masyarakat, atau propaganda

politik.

Bentuk teater ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu sesuai

dengan tema tertentu pula. Misalnya, tentang sosialisasi program keluarga

berencana (KB), bahaya narkoba, disiplin nasional, ataupun sosialisai hemat BBM.

Bahasa serta ajakan dalam pertunjukan teater ini biasanya dirancang sedemikian

rupa, agar penonton merasa tidak terpaksa atau merasa digurui oleh pemain.

c. Fungsi Pendidikan

Teater secara langsung atau tidak langsung berfungsi sebagai alat untuk

mendidik masyarakat. Mendidik bukan saja tugas seorang guru, dosen, ataupun

pendidik lainnya. Teater pun mampu memberikan pendidikan. Dalam hal ini, cara

mendidiknya tentunya berbeda dengan seorang guru yang langsung mengajari

siswa. Pada teater, biasanya pendidikan tersirat dalam pertunjukan itu sendiri,

tetapi mampu menggugah hati dan perasaan penonton. Misalnya, pesan tentang

perbuatan jahat akan selalu kalah oleh perbuatan baik, kebaikan akan membawa

pada kehidupan yang indah, keburukan akan membawa kepada kekacauan

dan kehancuran, sikap saling menolong akan mempererat tali persaudaraan

antarsesama, dan lain sebagainya.

P

e

l

a

t

i

h

a

n

2

Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar!

1.

Apa persamaan teater upacara keagamaan, teater istana, dan teater rakyat?

2.

Sebagai bagian dari kehidupan masyarakat, apa fungsi teater daerah?

3.

Jelaskan pesan moral yang terdapat dalam teater daerah yang pernah kamu

saksikan!

Amatilah sebuah kelompok teater daerah (etnis) yang ada di sekitarmu.

Saksikan pula pementasannya. Kemudian, jelaskan keunikan dari teater tersebut

dan pesan moral yang disampaikan dalam pertunjukannya!.

U

j

i

K

o

m

p

e

t

e

n

s

i

Pelajaran 3 Apresiasi terhadap Seni Teater Daerah

37

Dalang jemblung adalah teater tutur dari Banyumas, Jawa Tengah. Pertunjukannya

agak unik. Sang dalang bertutur dengan diiringi musik gamelan yang disuarakan

lewat mulut seseorang atau beberapa orang yang duduk mengelilingi meja. Selain

itu, ada seorang pesinden yang merangkap bermain sebagai permaisuri dalam dialog.

Tradisi pertunjukan wayang jemblung berasal dari upacara berjaga semalam suntuk

saat ada kelahiran bayi. Pada peristiwa itu diperdengarkan pembacaan puisi Jawa

yang dinyanyikan yang disebut macapatan.

(

Sumber

:

map-bms.wikipedia.org

)

INFO

• Teater daerah disebut juga teater etnis karena diciptakan oleh suku bangsa

untuk memenuhi keperluan mereka akan upacara, seni, ataupun hiburan.

Dari sifat-sifatnya dan latar belakang perkembangannya, teater etnis dapat

dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu teater upacara keagamaan, teater istana,

dan teater rakyat.

Kesenian termasuk seni teater yang tumbuh dan berkembang di lingkungan

masyarakat memiliki nilai keindahan dan nilai moral. Nilai-nilai tersebut ada

yang disampaikan secara tersurat, ada juga yang tersirat.

Rangkuman

Teater etnis yang ada di Nusantara ini sangat beragam. Keberagaman jenis

teater ini merupakan aset kekayaan bangsa. Apakah kamu sudah mengenal semua

jenis teater etnis yang ada di Nusantara ini?

Re

fl

eksi

A. Berilah tanda silang ( × ) pada jawaban yang benar!

1. Teater daerah berikut berasal dari Sumatra,

kecuali

....

a. randai c. mendu

b. longser d. makyong

2. Contoh kelompok teater upacara keagamaan adalah calon arang yang berasal

dari ....

a. Jawa Timur c. Jawa Tengah

b. Sulawesi d. Bali

Pelatihan Pelajaran 3

a

a

t

i

i

h

h

h

a

a

n

3

n

3

n

3

P

e

l

a

j

a

a

r

a

n

a

a

t

i

i

h

h

a

a

n

n

n

P

P

P

e

el

l

j3

Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII

38

3. Langendriyan merupakan teater istana yang berkembang di ....

a. Keraton Kanoman c. Keraton Banten

b. Keraton Surakarta d. Puri Denpasar

4. Perlengkapan yang digunakan dalam teater istana berhubungan erat dengan

tugas hidup kasta ....

a. waisya c. ksatria

b. sudra d. brahmana

5. Topeng Cirebon dapat dikelompokkan ke dalam ....

a. teater rakyat c. teater istana

b. teater upacara keagamaan

d. teater transisi

6. Ketoprak merupakan teater rakyat yang populer di daerah-daerah berikut,

kecuali

....

a. Jawa Barat c. Jawa Tengah

b. Jawa Timur d. Yogyakarta

7. Salah satu ciri ludruk adalah ....

a. dipentaskan di istana

b. pementasannya dipimpin seorang pedanda

c. menggunakan bahasa Jawa krama inggil

d. seluruh peran dimainkan oleh pria

8. Di Bali dikenal jenis teater istana bernama ....

a. calon arang c. arja

b. mendu d. gambuh

9. Gambuh telah dikenal sejak zaman Kerajaan ....

a. Majapahit c. Mataram

b. Sriw

ij

aya d. Singasari

10. Jenis teater tradisional dari Bali yang bersifat kerakyatan adalah ....

a. calon arang c. arja

b. topeng banjet d. gambuh

B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar!

1. Apa ciri-ciri teater istana?

2. Apa perbedaan arja dan gambuh?

3. Apa persamaan teater upacara keagamaan, teater istana, dan teater rakyat?

4. Jelaskan keunikan teater daerah yang pernah kamu amati!

5. Uraikan pesan moral teater daerah setempatmu yang pernah kamu tonton!