Gambar Sampul IPS · Bab 2 Permasalahan Kependudukan
IPS · Bab 2 Permasalahan Kependudukan
Kurtubi

24/08/2021 14:22:28

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

17

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

Standar Kompetensi:

Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Kompetensi Dasar:

Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya.

Permasalahan Kependudukan

di Indonesia

Peta Konsep

Peta Konsep

Faktor-faktor yang mem-

pengaruhi pertumbuhan

penduduk

Kondisi penduduk ber-

dasarkan grafik penduduk

Ledakan penduduk dan

cara mengatasinya

Ć

Teori Malthus

Ć

Perkembangan pen-

duduk Indonesia

Ć

Tingkat kepadatan

penduduk di tiap-tiap

provinsi di Indonesia

Ć

Pengertian ledakan

Penduduk

Ć

F

aktor-faktor pe-

nyebab terjadinya

ledakan penduduk

Ć

Upaya dalam men-

gendalikan pertum-

buhan penduduk

Migrasi penduduk

2

Bab

2

Permasalahan

Kependudukan

di Indonesia

18

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

Manusia akan selalu mengalami pertumbuhan dan perkem-

bangan, baik secara fisik maupun pola pikir. Coba kamu perhatikan

gambar di atas. Manusia ketika bayi tidak bisa berkata, tidak bisa

berjalan. Seiring dengan berjalannya waktu, bayi tersebut beranjak

menjadi anak. Dari seorang anak tumbuh dan berkembang menjadi

remaja, kemudian dewasa.

Sehingga, menikahlah orang-orang dewasa tersebut. Setelah

menikah, mengandung, kemudian melahirkan seorang bayi. Proses

tersebut terus-menerus terjadi sehingga jumlah penduduk makin

lama makin bertambah. Begitu juga dengan kematian. Setiap hari

ada saja yang meninggal. Sekarang, berapakah jumlah penduduk di

Indonesia saat ini? Kamu sebagai pelajar dan warga negara Indonesia

sudah sepantasnya mengetahui bagaimana kependudukan dan perma-

salahann

ya di Indonesia. Untuk itu, mari pelajari bab ini.

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Penduduk

Tuhan telah menciptakan manusia, kemudian menjadikannya

berpasang-pasangan. Lalu, lahirlah seorang bayi. Sehingga bayi tersebut

dikatakan sebagai penduduk. Sekarang, faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi pertumbuhan penduduk? Mari kita pelajari bersama

teori kependudukan dari beberapa ahli berikut ini.

Sumber: image.google.com

Gambar 2.1 Pertumbuhan dan perkembangan manusia

19

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

1. Teori Malthus

Thomas Robert M

alt

hus (1776 - 1834), seorang Sarjana Ekonomi

dari Inggris. Pada 1789 menulis sebuah buku dengan judul „Essay on

Population, as Its Effects the Future‰, „Improvement of Society‰. Buku

tersebut memberi keterangan yang pesimistis mengenai persoalan

penduduk dunia. Dari buku tersebut lahirlah apa yang kita kenal dengan

Hukum Malthus, yaitu:

a)

pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, yaitu 2, 4, 8, dan

seterusnya; dan

b) p

ertambahan bahan keperluan hidup manusia mengikuti deret

hitung, yaitu 1, 2, 3,

dan seterusnya.

Peningkatan ini memerlukan waktu 25 tahun sehingga dalam

satu abad perbandingan penduduk dengan keperluan hidup adalah

16 :

5. Oleh karena itu, manusia dihadapkan dalam keadaan hidup

yang terancam.

Akan tetapi, teori Malthus memiliki kelemahan, yaitu:

a) Malt

hus lupa bahwa manusia punya upaya untuk mengadakan

preventive checks.

b)

Malthus lupa bahwa manusia mempunyai upaya untuk mengem-

bangkan bidang teknik, kreatif, dan inovatif dalam produksi untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

c) Penduduk punya upaya dalam rangka membatasi jumlah

pertambahan penduduk, salah satunya dengan program KB

(Keluarga Berencana).

2. Perkembangan Penduduk Indonesia

Laju pertambahan penduduk Indonesia tergolong cepat. Pada

dasa

warsa 1961-1971 sebesar 71%, pada sensus ke-4 tahun 1990

jumlah penduduk Indonesia mencapai 179 juta jiwa.

Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia selalu berubah.

Per

ubahan penduduk, baik pertambahan maupun penurunan disebut

dinamika penduduk. Dinamika penduduk terjadi karena adanya

kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

a. Kelahiran (Fertilitas Natalitas)

Kelahiran adalah kenyataan dari kemampuan seorang wanita

untuk melah

irkan yang sebenarnya, diukur dengan jumlah bayi yang

dilahirkan. Fekunditas adalah kemampuan fisik wanita untuk melahirkan

anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya fertilitas adalah:

a)

keturunan

b) kesehatan

c) umur

d) jarak antara kehamilan

Hukum Malthus:

Pertambahan penduduk

mengikuti deret ukur,

yaitu

2, 4, 8, dan

seterusnya; sedangkan

pertambahan bahan

keperluan hidup

manusia mengikuti

deret hitung, yaitu 1, 2,

3,

dan seterusnya.

20

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

Keterangan:

CBR : angka kelahiran kasar

L : jumlah kelahiran

P : jumlah penduduk

CBR =

ă

·

ă

·

ă

·

ă

L

P

×

1000

8000

200000

×

1000

e) faktor seksual

f) faktor keguguran

Sedangkan, angka kelahiran banyak dipengaruhi oleh hal-hal

sebagai berikut:

a) umur

b) banyaknya perkawinan

c)

umur waktu perkawinan

d) keguguran

e) tingkat pendidikan

f)

keadaan ekonomi dan status pekerjaan.

b. Macam-Macam Angka Kelah

ira

n

Berikut ini macam-macam angka kelahiran. Coba kamu

pahami.

1) Angka kelahiran kasar (crude birth rate = CBR)

Angka k

elah

iran kasar, yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang

penduduk pada suatu daerah dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah

sebagai berikut.

Gambar 2.2

Penduduk

Sumber: image.google.com

Misal, tahun 1987 di Kota Bandung bayi yang dilahirkan 8000,

sedangkan jumlah penduduk seluruhnya 200.000 jiwa.

Jadi, CBR =

–—–——–—–—–

=

40

CBR 40, artinya tiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun

jumlah bayi yang dilahirkan ada 40.

Dari rumusan di atas diperoleh penggolongan angka kelahiran

sebagai berikut:

Jika angka kelahiran

lebih dari 30 = tergolong tinggi

antara 20 - 30 = tergolong sedang

kurang dari 20 = tergolong rendah

21

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

2) Angka kelahiran khusus (age specific birth rate = ASBR)

Angka kelahiran khusus,

yaitu jumlah k

elahiran tiap 1000 orang

wanita antara kelompok umur tertentu dalam waktu satu tahun. Angka

kelahiran khusus dapat dihitung dari jumlah kelahiran wanita usia

produktif (15 - 44 tahun) atau kelompok (20 - 24 tahun) atau kelompok

umur tunggal (20 tahun). Rumus yang digunakan dalam menentukan

angka kelahiran khusus adalah:

Misal, Kota Bandung ada 20.000 wanita umur 20 - 24 tahun

dari jumlah bayi yang dilahirkan dari kelompok umur tersebut dalam

waktu

satu tahun ada 1200. Angka kelahiran khusus Kota Bandung

tersebut adalah:

ASBR =

–—–—–—–—–

=

60

3) Angka kelahiran bersih (general fertility rate = GFR)

Angka kelahiran bersih, yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang

p

enduduk wanita yang berusia produktif pada suatu daerah dalam

waktu satu tahun. Rumus yang digunakan dalam menentukan angka

kelahiran bersih, yaitu:

Keterangan:

ASBR = angka kelahiran kelompok umur X

LX

= jumlah kelahiran wanita pada kelompok umur X

PX

= jumlah wanita pada kelompok umur X

X

= kelompok umur tunggal atau kelompok 5 tahun

ASBR =

–—–—–—–

LX

PX

×

1000

1200

20000

×

1000

Keterangan:

GFR : angka kelahiran bersih

LF

: jumlah kelahiran wanita pada usia produktif

PF

: jumlah wanita pada usia produktif

F

: kelompok umur produktif 15 - 45 tahun untuk daerah tropis

GFR =

–—–—–—–

LF

PF

×

1000

Misal, Kota Bandung ada 25.000 wanita usia produktif. Jumlah

bayi yang dilahirkan dalam waktu satu tahun ada 1.250. Angka kelahiran

bersih Kota Bandung tersebut adalah:

GFR =

–—–—–—–—–

=

50

1250

2500

×

1000

22

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

GFR 50, artinya bahwa tiap 1000 orang wanita usia produktif

dalam waktu satu tahun jumlah bayi yang dilahirkan sebanyak 50

orang.

c. Faktor-Faktor Penunjang Kelahiran

Ada beberapa faktor penunjang kelahiran (pronatalis) yang

men

yebabkan tingginya angka kelahiran. Faktor-faktor tersebut adalah

sebagai berikut:

a)

Faktor perasaan, di antaranya adalah:

1) perasaan malu apabila tidak punya anak/keturunan; dan

2) perasaan malu apabila anak gadisnya belum kawin sehingga

terjadi perkawinan dalam usia muda.

b) Faktor anggapan, di antaranya adalah:

1) anggapan bahwa makin banyak anak makin banyak rezeki;

dan

2) anggapan bahwa anak laki-laki mempunyai peranan lebih

penting dalam keluarga sehingga belum punya anak laki-laki

rasanya belum merasa puas.

c)

Faktor ekonomi dan pendidikan

d. Faktor-Faktor Penghambat Kelahiran

Ada beberapa faktor penghambat kelahiran, di antaranya

adalah:

a

) faktor perasaan, seperti perasaan lekas tua jika mempunyai

anak

b) faktor kesehatan

c) faktor ekonomi

d) faktor pendidikan

e) faktor usaha

e. Pengaruh dari Tingkat Kelahiran yang Tinggi

Berikut ini adalah pengaruh dari tingkat kelahiran yang tinggi,

yaitu:

a) be

sar jumlah ba

yi yang lahir tiap tahun;

b) besar jumlah penduduk terdiri dari anak-anak;

c)

besar jumlah penduduk muda;

d) banyaknya jumlah perkawinan; dan

e) anggaran belanja rumah tangga banyak digunakan untuk biaya

konsumsi, harian, perumahan, dan pemeliharaan kesehatan.

f.

Angka Kematian (Mortalitas)

Mortalitas adalah angka kematian tiap 1000 orang pada suatu

daerah dalam w

aktu 1 tahun. Berikut ini macam-macam angka

kematian.

23

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

Keterangan:

CDR

: angka kematian pasar

M : jumlah kematian

P : jumlah penduduk

CDR =

–—–—–—–

M

P

×

1000

1) Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)

Artinya, jumlah k

emat

ian tiap 1000 orang penduduk pada suatu

daerah dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah sebagai berikut.

2) Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate = ASDR)

Angka k

emat

ian khusus,

yaitu jumlah kematian tiap 1000 orang

penduduk pada usia tertentu. Rumusnya adalah sebagai berikut:

3) Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

Angka kematian bayi, yaitu jumlah kematian bayi di bawah umur

1 tahun

pada suatu daerah dalam w

aktu satu tahun. Rumusnya adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

ASDR : angka kematian khusus

MX

: jumlah kematian usia tertentu (50 - 54 tahun)

PX

: jumlah penduduk usia tertentu (50 - 54 tahun)

ASDR =

–—–—–—–

MX

PX

×

1000

4) Angka kematian lepas baru lahir (Neonatal Mortality Rate =

NMR)

Angka kematian lepas baru lahir, yaitu jumlah kematian bayi

di b

a

wah umur satu tahun tiap 1000 bayi yang hidup pada suatu

daerah selama 1 bulan pertama hidupnya. Rumusnya adalah sebagai

berikut:

IMR =

–—–—–—––—–—–—––—–—–—––—–—–—–

jumlah kematian bayi di bawah 1 tahun

jumlah kelahiran bayi

×

1000

NMR =

–—–—––—–—–—–——––—–—–—––—–—–—–––

jumlah kematian bayi di bawah umur 1 bulan

×

1000

jumlah k

elahiran

24

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

Misalnya, pada 1997 jumlah kematian ibu ada 160, sedangkan

jumlah kelahiran bayi ada 1.000.000.

MMR =

–—–—––—–—–—–——

=

16

Keterangan:

apabila kematian ibu

-

lebih dari 125 = tergolong sangat tinggi

-

antara 75 - 125 = tergolong tinggi

-

antara 35 - 75 = tergolong sedang

-

kurang dari 35 = tergolong rendah

g. Faktor-Faktor Kematian (Promortality)

Faktor yang menunjang kematian dapat menyebabkan banyaknya

ora

ng yang mati sehingga jumlah penduduk berkurang. Faktor-faktor

kematian tersebut adalah sebagai berikut:

1) F

aktor fisiografis, yaitu:

a)

adanya bencana alam; dan

b) adanya pencemaran atau polusi lingkungan.

2) Faktor kesehatan, yaitu:

a)

rendahnya tingkat kesehatan penduduk;

b) makanan dan pakaian yang tidak memenuhi syarat;

c)

terjangkitnya wabah penyakit; dan

d) kurangnya tenaga medis.

3) Faktor tindakan manusia, yaitu:

a) peperangan;

b)

pembunuhan atau bunuh diri;

c)

kecelakaan lalulintas; dan

d) malpraktik dokter.

MMR =

—–—–——––—–—–—––—–—–—–

jumlah kematian waktu melahirkan

jumlah kelahiran

×

100.000

160

1.000.000

×

100.000

Gambar 2.3

Bencana alam

Sumber: image.google.com

Misalnya, pada 1997, bayi yang mati di bawah umur 1 bulan ada

150 jiwa, sedangkan jumlah bayi yang hidup ada 10.000 jiwa.

Jadi, NMR =

–—–—––—–——

=

15

5) Angka kematian waktu melahirkan (Material Mortality Rate =

MMR)

Angka kematian waktu melahirkan, yaitu jumlah kematian ibu

yang melahirkan tiap 100.000 bayi yang lahir pada suatu daerah

dalam waktu 1 tahun. Rumusnya adalah sebagai berikut:

150

×

1000

10.000

25

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

Gambar 2.4 Peperangan dan permukiman kumuh

Sumber: image.google.com

h. Faktor-Faktor Penghambat Kematian (Antimortalitas)

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan banyaknya manusia bertahan

h

idup sehingga jumlah penduduk bertambah. Berikut ini faktor-faktor

penghambat kematian, yaitu:

1) F

aktor kesehatan, antara lain:

a)

pelayanan kesehatan yang baik; dan

b) majunya tingkat kesehatan penduduk.

2) Faktor agama, agama melarang untuk membunuh/bunuh diri.

3)

Faktor pendidikan, orang yang memiliki pendidikan tinggi mengerti

cara merawat kesehatan.

4) F

aktor tindakan manusia, antara lain:

a)

adanya perdamaian antarmanusia;

b) hidup rukun dan gembira;

c)

lalu lintas yang aman; dan

d) berkurangnya kejahatan.

3. Tingkat Kepadatan

Penduduk di Tiap-Tiap

Provinsi di Indonesia

Penduduk adalah ora

ng atau ora

ng-orang yang mendiami suatu

tempat, seperti: kampung, desa, kabupaten, kota, provinsi, pulau

atau negara. Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa penduduk adalah

warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di

Indonesia.

Karena wilayah Indonesia merupakan salah satu negara yang

luas, maka penyebaran dan kepadatan penduduknya tidak merata,

ada ya

ng padat, dan ada pula yang jarang penduduknya. Penduduk

Indonesia terpusatkan di Pulau Jawa, padahal luas Pulau Jawa hanya

sekitar 6% dari seluruh luas pulau-pulau di wilayah Indonesia ini. Hal

tersebut disebabkan karena:

a)

historis, dari dahulu Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan;

b) tanah di Pulau Jawa subur;

c)

secara ekonomi menjadi pusat perdagangan; dan

d) tersedianya fasilitas pendidikan.

Karena wilayah

Indonesia merupakan

salah satu negara yang

luas, maka penyebaran

dan kepadatan

penduduknya tidak

merata.

26

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

1 Sumatra

20,97%

2 Jawa

59,19%

3

Bali dan Nusa Tenggara

5,35%

4 Kalimantan

5,38%

5 Sulawesi

7,10%

6

Maluku dan Papua

2,01%

Jumlah

100,00%

No. Pulau

Persentase Penyebaran

Kepadatan penduduk

memperlihatkan rata-

rata jumlah setiap

kilometer persegi (km

2

).

Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah

penduduk dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk memperlihatkan

rata-rata jumlah setiap kilometer persegi (km

2

). Cara menghitung

kepadatan penduduk adalah sebagai berikut:

Contoh:

Pu

lau Sumatra jumlah penduduknya adalah 42.666.048 jiwa,

sedangkan luas wilayahnya adalah 482.393 km

2

. Berapa kepadatan

penduduk Pulau Sumatra?

Jawab:

Kepadata

n penduduk Pulau Sumatra adalah:

–—–—––—–

=

88,45

Jadi, kepadatan penduduk Pulau Sumatra adalah 88,45 dibulatkan

menjadi 88 jiwa/km

2

.

Kamu dapat mengetahui kepadatan penduduk Indonesia pada

pulau-pulau besar di wilayah Indonesia berdasarkan data sensus

penduduk

tahun 2000 berikut ini.

Persebaran penduduk yang tidak merata ini dipengaruhi oleh

beberapa hal, yaitu:

a) k

esuburan tanah

b) keadaan cuaca dan iklim

c) keadaan air

d) keamanan lingkungan

e) lapangan pekerjaan

f)

sarana kehidupan terpenuhi

Berikut ini tabel persentase penyebaran penduduk di Indonesia.

42.666.048

482.393

27

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

No. Provinsi

Jumlah

Penduduk

1 Nanggroe Aceh Darussalam

4.010.865

2 Sumatra Utara

11.476.272

3 Sumatra Barat

4.228.103

4 Riau

4.733.948

5 Jambi

2.400.940

6

Sumatra Selatan

6.806.080

7 Bengkulu

1.406.050

8 Lampung

6.654.354

9

DKI Jakarta

8.384.853

10 Jawa Barat

35.500.611

11 Jawa Tengah

30.856.825

12 D.I Yogyakarta

3.109.142

13 Jawa Timur

34.525.589

14 Bali

3.124.674

15

Nusa Tenggara Barat

3.821.794

16 Nusa Tenggara Timur

3.929.039

17 Kalimantan Barat

2.740.017

18 Kalimantan Tengah

1.801.504

19 Kalimantan Selatan

2.970.244

20 Kalimantan Timur

2.436.545

21 Sulawesi Utara

1.980.453

22 Sulawesi Tengah

2.066.394

23 Sulawesi Selatan

7.787.299

24 Sulawesi Tenggara

1.771.961

25 Maluku

1.200.067

26 Papua Timur

1.108.721

27 Papua Tengah

468.734

27 Papua Barat

535.301

28 Maluku Utara

777.503

29 Banten

8.082.312

30

Bangka Belitung

950.426

31 Gorontalo

840.386

Jumlah 202.455.945

Sumber: image.google.com

28

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

B. Kondisi Penduduk Berdasarkan Grafik

Penduduk

Grafik penduduk adalah bagan yang memuat data mengenai

keadaan dan kondisi penduduk di suatu daerah (negara). Tujuan

dibuatnya grafik penduduk adalah untuk mempermudah dalam

menjelaskan komposisi atau pengelompokkan penduduk pada suatu

wilayah tertentu. Berikut ini macam-macam grafik penduduk:

a) berbentuk piramida

b) berbentuk kolom

c) berbentuk batang

d) berbentuk garis

e) berbentuk kue/pie

a. Grafik Penduduk Berbentuk Piramida

Ada tiga jenis grafik penduduk berbentuk piramida, yaitu:

1) Piramida berbentuk muda (ekspansif)

Piramida i

ni menggambar

kan penduduk yang sedang mengalami

pertumbuhan pesat dimana usia muda berada dalam jumlah yang besar.

Hal ini disebabkan adanya angka kelahiran yang tinggi dan kematian

yang rendah. Negara yang penduduknya berbentuk piramida ini adalah

Indonesia dan China.

2) Piramida berbentuk atap (stasioner)

Piramida ini menggambarkan penduduk yang pertumbuhannya

s

tabil. Hal ini terjadi karena kelahiran (natalitas) dengan kematian

(mortalitas) stabil (seimbang). Penduduk dunia dengan piramida seperti

ini biasanya terdapat di negara-negara maju, seperti: Amerika dan

Inggris.

3) Piramida penduduk tua (konstriktif)

Piramida ini menggambarkan penduduk yang cenderung

p

ertumbuhannya mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan

karena angka kelahiran (natalitas) dan kematian yang seimbang. Grafik

semacam ini terjadi di negara-negara, seperti: Jerman, Belgia, dan

Swedia.

b. Grafik Penduduk Berbentuk Kolom

Grafik ini biasanya digunakan untuk menunjukkan tingkatan atau

s

trata penduduk, misalnya tingkat pendidikan penduduk.

Tujuan dibuatnya grafik

penduduk adalah untuk

mempermudah dalam

menjelaskan komposisi

atau pengelompokkan

penduduk pada suatu

wilayah tertentu.

29

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

d. Grafik Penduduk Berbentuk Garis

Grafik ini biasanya digunakan untuk menunjukkan laju kenaikan

atau p

enurunan, misalnya laju kenaikan dan penurunan angka kelahiran

dan kematian penduduk.

e. Grafik Penduduk Berbentuk Kue

Grafik ini biasanya digunakan untuk menunjukkan prosentase

pembagian penduduk. Misalnya, prosentase tingkat kesejahteraan

penduduk.

Gambar 2.5

Contoh gra

fi

k berbentuk batang

Sumber: image.google.com

Gambar 2.6

Contoh gra

fi

k berbentuk garis

Sumber: image.google.com

Cermatilah bentuk-

bentuk grafik penduduk.

Sekarang, minta izinlah

kepada gurumu untuk

melihat grafik jumlah

siswa yang ada di

seko-lahmu. Kemudian,

tuliskan kembali

di bukumu. Lalu,

ceritakanlah arti dari

grafik tersebut!

A

ktivitas Siswa

A

ktivitas Siswa

c. Grafik Penduduk Berbentuk Batang

Grafik ini biasanya digunakan untuk menunjukkan laju kepadatan

p

enduduk.

30

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

C. Ledakan Penduduk dan Cara

Mengatasinya

Jumlah manusia makin hari makin bertambah. Hal ini menyebabkan

terjadinya penduduk. Sehingga terjadilah ledakan. Apa yang dimaksud

dengan ledakan penduduk? Dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk

mengetahuinya, ikuti pembhasannya.

1. Pengertian Ledakan Penduduk

Ledakan penduduk dapat diartikan sebagai peningkatan jumlah

p

enduduk yang sangat pesat. Ledakan penduduk terjadi karena adanya

tiga variabel utama demografi, yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

2. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Ledakan

Penduduk

Adapun f

aktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk

adalah:

a) Ti

ngkat kematian yang menurun.

b) Tingkat kelahiran yang tinggi.

c)

Adanya kawin usia muda.

d) Adanya rasa tanggung jawab pada keluarga.

e)

Adanya sikap religi bahwa anak adalah anugerah Tuhan.

f)

Adanya faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah.

Di awal pertumbuhannya, pertumbuhan penduduk yang

meningkat

belum terasa membawa dampak negatif. Namun, ketika

jumlah penduduk terus meningkat, sementara alat pemuas kebutuhan

relatif tetap, lama kelamaan akan menimbulkan berbagai dampak

negatif yang mengancam kelanjutan kehidupan manusia itu sendiri,

misalnya:

Ledakan penduduk

dapat diartikan sebagai

peningkatan jumlah

yang sangat pesat.

Gambar 2.7

Contoh gra

fi

k berbentuk kue

Sumber: image.google.com

31

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

a)

Meningkatnya kebutuhan akan ruang dan lingkungan hidup.

b) Menimbulkan persaingan (pertentangan) di masyarakat sebagai

akibat meningkatnya kebutuhan akan pangan dan kebutuhan

lainnya.

c) Tidak

seimbangnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan dengan

pertumbuhan penduduk yang dengan sendirinya menim-bulkan

banyak pengangguran dan masalah sosial lainnya.

d) Timbuln

ya kemiskinan, rumah kumuh, pertentangan antaretnik,

tawuran warga yang diawali dengan hal-hal kecil dan stabilitas

politik yang tidak mantap akan nampak menjadi pemandangan

rutinitas yang sulit untuk mengatasinya.

3. Upaya

dalam

Mengendalikan Pertumbuhan

Penduduk

Karena adanya dampak negatif akibat adanya ledakan penduduk,

maka p

erlu ada

nya pencegahan yang dimulai dari sekarang. Upaya-

upaya tersebut, antara lain:

a) Memajukan bidang industri, karena dengan memajukan bidang

industri selain akan terpenuhinya kebutuhan konsumtif masyarakat

juga akan mengurangi jumlah pengangguran.

b) Melaksa

nakan program Keluarga Berencana (KB).

c)

Menganjurkan untuk menunda usia perkawinan sehingga dapat

menghindari masalah kawin muda.

d) Memasyarakatkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

(NKKBS).

D. Migrasi Penduduk

Apa yang terjadi seandainya semua penduduk di sebuah pulau

berpindah ke pulau lain? Kemukakan pendapatmu.

a. Pengertian Migrasi

Selain fertilitas dan mortalitas, unsur dinamika penduduk yang

lai

nnya adalah adanya migrasi penduduk. Migrasi penduduk merupa-

kan salah satu jenis dari mobilitas penduduk yang bersifat permanen.

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat

ke tempat yang lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan.

Migrasi penduduk dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a)

Migrasi internal, yaitu perpindahan penduduk dalam satu negara,

misalnya urbanisasi dan transmigrasi.

b)

Migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara

ke negara lain, bentuknya: emigrasi, imigrasi, dan remigrasi.

32

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

b. Pengertian Beberapa Migrasi Penduduk

Berikut ini adalah hal-hal yang berkenaan dengan perpindahan

p

enduduk.

1) Bentuk perpindahan penduduk

Bentuk-bentuk perpindahan penduduk, di antaranya adalah:

a)

Imigrasi

adalah p

erpindahan penduduk dari negara lain masuk ke

dalam negeri.

b)

Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar

negeri dan menetap.

c) Migrasi bermusim adalah perpindahan penduduk pada musim

tertentu, misalnya perpindahan penduduk karena masa tanam

dan panen.

d)

R

emigrasi adalah perpindahan penduduk kembali ke tanah

airnya.

e) F

orense (forence) penglaju adalah perpindahan penduduk dari

dalam kota ke luar kota. Hal ini terjadi karena faktor untuk mencari

nafkah, pagi hari ada di kota, sore atau malam hari ada di luar

kota.

f)

Evakuasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke

tempat yang lain karena alasan keamanan.

g) Urba

nisasi, artinya perpindahan penduduk dari desa menuju ke

kota untuk alasan tertentu.

h) T

ransmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat

penduduknya ke daerah yang masih jarang penduduknya dalam

suatu negara.

B

er

ikut ini adalah macam-macam transmigrasi.

(1) Tra

nsmigrasi umum, yaitu transmigrasi dengan tujuan untuk

menyebarkan penduduk.

(2) T

ransmigrasi swakarsa, artinya transmigrasi yang dilakukan atas

kehendak sendiri.

(3) T

ransmigrasi bedol desa, artinya transmigrasi dengan tujuan

memindahkan penduduk desa karena sebab tertentu, misalnya

bencana alam.

(4)

T

ransmigrasi padat karya, yaitu transmigrasi dengan tujuan

pemindahan penduduk guna mengerjakan suatu pekerjaan atau

suatu proyek.

2) Sebab-sebab perpindahan

p

enduduk

Faktor penyebab perpindahan penduduk, antara lain adalah:

a) t

eka

nan ekonomi

b) gangguan keamanan

c) bencana alam

d) untuk melanjutkan pendidikan

e) karena pernikahan.

Migrasi penduduk

merupakan salah satu

jenis dari mobilitas

penduduk yang bersifat

permanen.

33

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

Dengan melihat

kenyataan di

sekelilingmu, temukan

dampak positif dan

negatif dari perpindahan

penduduk!

A

ktivitas Siswa

A

ktivitas Siswa

3) Akibat terjadinya perpindahan penduduk

Perpindahan penduduk

memba

wa dampak positif dan negatif.

Berikut ini adalah dampak positif dan negatifnya.

a) mem

percepat terlaksananya pembangunan nasional

b) memperkokoh persatuan dan kesatuan

c)

tersedianya tenaga kerja yang potensial

d) desa kekurangan tenaga kerja yang potensial

e) banyaknya pengangguran di perkotaan yang memunculkan

masalah sosial, misalnya, gepeng, pencopet, jambret

f)

bermunculan pemukiman-pemukiman kumuh.

34

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

Hikmah apa yang bisa kamu pelajari dari kependudukan ini?

K

ilasan Materi

Ć

Menur

ut te

ori Malthus, pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan

pertambahan bahan keperluan hidup manusia mengikuti deret hitung.

Ć

Perkembangan jumlah penduduk Indonesia terjadi karena adanya kelahiran, kematian, dan

migrasi penduduk.

Ć

K

elahiran adalah kenyataan dari kemampuan seorang wanita untuk melahirkan yang

sebenarnya, diukur dengan jumlah bayi yang dilahirkan.

Ć

Angka

kelahiran terdiri dari angka kelahiran kasar (CBR), angka kelahiran khusus (ASBR),

dan angka kelahiran bersih (GFR).

Ć

Angka kematian (mortalitas) adalah angka kematian tiap 1000 orang pada suatu daerah

dalam waktu 1 tahun.

Ć

A

ngka kematian terdiri dari angka kematian kasar, angka kematian khusus, angka kematian

bayi, angka kematian lepas baru lahir, dan angka kematian waktu melahirkan.

Ć

K

epadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah

dalam setiap kilometer persegi (km

2

).

Ć

Grafik penduduk adalah bagan yang memuat data mengenai keadaan dan kondisi penduduk

di suatu negara.

Ć

M

acam-macam grafik penduduk terdiri dari bentuk piramida, bentuk kolom, bentuk batang,

bentuk garis, dan bentuk kue/pie.

Ć

Bentuk-bentuk migrasi penduduk adalah imigrasi, emigrasi, migrasi bermusim, remigrasi,

forense penglaju, evakuasi, urbanisasi, dan transmigrasi.

35

Bab 2 | Permasalahan Kependudukan di Indonesia

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Mencacah atau menghitung jiwa disebut

.

a. mendata

b. sensus

c. statistik

d. menjumlah

2. Mencacah jiwa di Indonesia dilaksanakan

sekali

a. 5

tahun

b. 8 tahun

c. 10 tahun

d. 15 tahun

3. Indonesia merupakan negara yang

mempunyai jumlah penduduk besar,

ter masuk urutan ke

di dunia.

a. 4

b. 6

c. 8

d. 10

4. Pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi

kelahiran dan kematian disebut

.

a. pertumbuhan penduduk total

b. pertumbuhan penduduk alami

c. pertumbuhan penduduk pesat

d. pertumbuhan penduduk normal

5. Rumus dari angka kelahiran adalah

.

a. T = L

ă

M

b. T = (L

ă

M) + (i + e)

c. F = ·

ï

×

1000

d.

m = ·

ï

×

1000

Uji Kemampuan

l

p

l

p

6. Daerah sempit, tetapi penduduknya padat

berarti di daerah tersebut

.

a. sesak penduduknya

b. padat penduduknya

c. gersang tanahnya

d. subur tanahnya

7. Gambaran atau grafik susunan penduduk

menurut umur dan jenis kelamin di suatu

daerah/negara pada waktu tertentu disebut

.

a. susunan penduduk

b. pencacahan penduduk

c. jumlah penduduk

d. piramida penduduk

8. Piramida penduduk dengan bentuk kerucut,

menggambarkan piramida

.

a. penduduk lama

b. penduduk stasioner

c. penduduk tua

d. penduduk muda

9. Indonesia dan Cina menggambarkan

penduduknya dengan piramida berbentuk

.

a. ekspa

nsif c. konstruktif

b. stasioner

d. kolam

10.

Piramida penduduk yang menunjukkan

jumlah penduduk tua sama dengan jumlah

penduduk

muda disebut

.

a. penduduk tua

b. penduduk stasioner

c. penduduk lama

d. penduduk muda

36

Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII

R

uang Berpikir

1. Berapa banyak jumah siswa di kelasmu?

Catatlah

di buku tulismu. Mulai har

i ini, catat pula siswa yang tidak masuk kelas dengan

keterangan seperti berikut ini.

Lakukan pencatatan tersebut selama satu minggu. Kemudian, buatkanlah grafiknya lalu

laporkan kepada gurumu. Berikanlah saran kepada temanmu yang mempunyai jumlah

alpa paling banyak agar dia tidak mengulanginya lagi.

2. Bentuklah kelompok terdiri atas 4 - 5 orang.

Berdasarkan tabel data sensus penduduk tahun 2000 (lihat halaman 30), tentukan

kepadatan penduduk masing-masing provinsi. Kemudian, bahaslah di kelas dengan

kelompok lain!

Jumlah siswa

Hadir

Sakit

Izin

Alpa

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan apa sebabnya tiap tahun jumlah penduduk di Indonesia selalu bertambah!

2. Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia!

3. Sebutkan bagaimana bunyi hukum Malthus!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dinamika penduduk!

5. Sebutkan apa pengertian dari angka kematian (mortalitas)!