Halaman
Mengekpresikan Diri
Melalui Seni Teater
M
engekspresikan diri melalui seni teater adalah mengungkapkan gagasan,
maksud, dan perasaan dengan gerak anggota tubuh, vokal, dan pikiran. Pada
bab ini kamu akan belajar mengekplorasi teknik olah tubuh, olah pikir, dan
olah suara; merancang pertunjukan teater di daerah tempat tinggalmu; serta
menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater.
Sumber:
Dokumentasi penulis
BAB
2
Gambar 2.1
Para pemain teater sedang mengeksplorasi gerak anggota tubuh,
vokal, dan pikiran.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
10
A. Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir,
dan Olah Suara
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu mengekplorasi
teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara.
1. Olah Tubuh
Hal yang paling penting dimiliki oleh seorang pemain adalah me-
miliki tubuh yang sehat dan mampu menciptakan variasi
bisnis act
.
Karena tubuh atau raga adalah bagian estetika visual yang bisa dinik-
mati dengan cara visual atau lihatan, maka perwujudan peran dengan
sendirinya akan memanfaatkan raga secara total, lahir batin, dan kasat
mata. Pemeranan akan enak dilihat jika pemain memiliki syarat-syarat
dasar penampilannya, yaitu tubuh yang sehat, kuat, dan luwes, tidak
soal bagaimana bentuk tubuhnya.
Dengan memiliki tubuh yang sehat, latihan akan terus berlangsung
dan menciptakan koordinasi tubuh untuk melakukan tugas akting yang
baik dan dapat mengembangkan keleluasaan, penciptaan
gesture
,
kemungkinan-kemungkinan gerak di mana improvisasi terwujud. Olah
tubuh bisa dilakukan dengan berbagai hal sebagai berikut.
a. Pemanasan (Lari,
Push-up
,
Sit-up
, dan sebagainya)
Gambar 2.2
Contoh gerakan pemanasan lari,
push-up
, dan
sit-up
.
Pada gambar di atas terlihat para pemain melakukan gerakan olah
tubuh. Latihan olah tubuh bagi para pemain sifatnya wajib menjelang
latihan. Mula-mula para pemain diwajibkan berlari mengitari halaman
dengan tetap mengatur napas agar tetap terjaga kehangatan pada
daerah alat artikulasi. Setelah selesai berlari, disusul gerakan wajib yaitu
push-up
dan
sit-up
dengan porsi yang selalu ditambah setiap harinya.
Porsi latihan yang intens dan terus melakukan penambahan dari hari
ke hari bertujuan agar para pemain meningkatkan kemampuan fisik
sampai batas maksimal.
Sumber:
Dokumentasi
penulis
Bab 2
- Mengekpresikan Diri Melalui Seni Teater
11
b.
Stretching
(Peregangan Sendi-sendi Tubuh)
Gambar 2.3
Contoh gerakan
streching
.
Latihan
stretching
sangat dibutuhkan bagi para pemain, karena
selain usaha mencapai bahasa tubuh yang indah di panggung, juga
diharapkan tidak ada kekakuan pada setiap otot. Perlu disadari tubuh
yang kaku akan menampakkan sebuah
gesture
yang kurang menarik
untuk ditonton.
c. Intensitas Gerak dan Kelenturan
Gambar 2.4
Contoh gerakan intensitas agar mencapai kelenturan
gesture
.
Latihan intensitas gerak dan kelenturan akan lebih baik apabila
dilakukan jauh-jauh hari dan secara terus-menerus. Latihan tubuh
bertujuan agar fisik terbiasa saat berakting dan tidak mudah lelah ketika
hari pertunjukan.
2. Olah Pikir
Seorang pemain haruslah cerdas, cerdik, cendekia, dan tangkas.
Hal itu hanya mungkin dipunyai bila ia terlatih menggunakan pikiran.
Pikiran adalah tenaga rohani yang paling tinggi. Dalam bersikap, ia
akan bekerja sama dengan hati. Dan dari kerja sama itu, akan men-
ciptakan kolaborasi cipta, rasa, dan
karsa
(kehendak) yang sangat erat
Kebiasaan mengolah pikiran membuat seseorang kritis menghadapi
berbagai persoalan yang pelik. Latihan mengolah pikiran dilakukan
dengan membaca, berimajinasi, dan memunculkan tenaga jiwa.
a.
Membaca
. Membaca bukan sembarang membaca. Membaca harus
dengan memindai dan sistematis. Seorang pemain haruslah me-
miliki wawasan dan kepekaan terhadap persoalan zaman sehingga
ketika di panggung pertunjukan, ia akan berubah menjadi tokoh
yang sesuai dengan yang diperankan dan memerankan peran
dengan lebih kritis dan tanggap.
Sumber:
Suroto Jimbung
Sumber:
Dokumentasi
penulis
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
12
b.
Imajinasi
. Setelah membaca sebuah bacaan dengan sistem memindai
dan sistematis, otomatis di alam pikiran kita akan muncul tafsiran
tentang peristiwa yang kita baca. Nah, proses tafsiran inilah yang
dimaksud dengan imajinasi. Apa gunanya imajinasi? Imajinasi me-
rupakan api dalam akting. Ia yang menyalakan drama. Mendatang-
kan imajinasi dalam diri, bisa dilakukan lewat latihan-latihan
menggauli diri dengan puisi dan lukisan.
c.
Tenaga jiwa.
Setelah memiliki imajinasi terhadap tokoh yang akan kita
perankan, langkah dalam latihan olah pikir adalah tenaga jiwa. Fungsi
tenaga jiwa adalah memberikan ruh peran tokoh pada imajinasi yang
telah pemain tafsirkan. Kekuatan dari dalam seorang pemain per-
tunjukan panggung terletak pada kekuatan jiwa. Pemain panggung
tanpa penjiwaan adalah setali tiga uang dengan sayur tanpa garam.
Latihan-latihan dasar untuk menggalang tenaga jiwa adalah ingatan-
ingatan yang direncanakan dari hasil pengamatan terhadap perasaan
bawah sadar dan naluri. Latihan ini memang memakan waktu lama.
Tetapi memang harus begitu. Membentuk diri sebagai aktor memang
tidaklah mudah.
Metode latihan tenaga jiwa yang kita pakai adalah metode empiris
(menurut pengalaman) dan metode observasi (menurut pengamatan).
a.
Metode empiris
. (i) observasi, (ii) pengumpulan, (iii) klinis, (iv) per-
cobaan.
b.
Metode observasi.
(i) introspeksi (pengamatan tindak jiwa sendiri),
(ii) ekstrospeksi (pengamatan tindak jiwa orang lain).
3. Olah Vokal
Vokal adalah hal yang paling dominan dalam pertunjukan teater
karena vokal adalah sarana komunikasi yang berkaitan dengan isi cerita
apa yang ingin disampaikan. Vokal adalah “unsur paling utama untuk
menyampaikan pikiran dan perasaan secara verbal dari rangkaian
dialog yang dihafal aktor”. (Japi Tambayong, 2000:19).
Vokal adalah kunci pertunjukan teater. Untuk itu, diperlukan latihan
vokal agar tidak terjadi kemubaziran maksud yang akan disampaikan.
Ukuran baik buruknya sebuah vokal terletak pada kuat tidaknya suara
itu diproduksi lewat mulut dan juga keutuhan kandungan suara yang
keluar lewat mulut. Perlu diperhatikan di sini adalah tenaga suara dari
perut yang didorongkan ke atas melalui ruang resonansi dan diolah di
daerah artikulasi diimbangi dengan napas yang tepat. Sehingga syarat-
syarat teknis itu bisa sampai ke telinga penonton dengan jelas.
Dari berbagai hal teknis di atas dinyatakan bahwa alat vokal haruslah
terlatih setiap saat agar suara yang dihasilkan bisa sampai ke telinga
pendengar. Beberapa bentuk latihan vokal antara lain sebagai berikut.
Bab 2
- Mengekpresikan Diri Melalui Seni Teater
13
a. Latihan Pernapasan
1 ) Mula-mula melakukan penghimpunan napas yang
sangat lembut dan intens melalui hidung. Bersamaan
itu naikkan kedua belah tangan pelan-pelan secara
berangsur-angsur sesuai hitungan. Saat tangan
berada pada posisi atas berhenti sembari menahan
napas lalu menurunkan tangan dan melepas napas
melalui mulut secara intens pula, usahakan dalam
penghimpunan napas; penarikan napas, penahanan
napas dari perut, dan pelepasan menggunakan
waktu hitung yang sama. Hal ini dilakukan sampai
terjadi penghangatan dari perut naik ke atas rongga
resonansi sampai artikulasi.
2) Tahap kedua dinamakan latihan vokal getaran
dalam. Teknik yang dilakukan masih sama yaitu
penghimpunan dan penahanan napas hanya saja
waktu pelepasan menggunakan getaran dalam.
Hal ini bertujuan agar pemain memiliki vokal
dalam yang mantap. Bunyi yang dihasilkan adalah
{hhmmmm}. Minimal melakukannya latihan vokal
getaran dalam adalah 20 menit untuk para pemain
yang memiliki jam terbang tinggi. Bagi pemain yang
baru, latihan vokal getaran dalam bersifat kon-
disional karena tingkat kekuatan alat artikulasi
setiap individu berbeda-beda, tentunya dibutuhkan
waktu yang lebih lama lagi.
3) Tahap ketiga adalah latihan vokal getaran luar.
Teknik yang dilakukan adalah melakukan peng-
himpunan napas dan penahanan napas, sedang-
kan pengeluaran napas menggunakan getaran
luar. Hal ini bertujuan agar suara menjadi lantang
dan keras. Bunyi yang biasa dihasilkan adalah
pelafalan {aaaaaaaa} yang panjang sampai udara
dalam perut habis. Durasi latihan sama dengan
teknik latihan vokal dalam.
b. Latihan Pengucapan
Tahap setelah segala rongga artikulasi penghasil suara dari perut
sampai mulut mengalami penghangatan dan keutuhan adalah latihan
pengucapan. Hal ini bertujuan agar suara pemain jelas secara fonem,
diksi, maupun kalimat yang hendak disampaikan.
1) Tahap pertama, latihan pengucapan adalah senam mulut. Senam
mulut dilakukan agar mulut menjadi luwes dan tidak kaku. Segala
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.5
Latihan
pernapasan.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.6
Latihan vokal
getaran dalam.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.7
Latihan vokal
getaran luar.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
14
yang berada pada wilayah mulut dan alat penghasil bunyi sebisa
mungkin digerakkan dari lidah, gigi, dan juga bibir.
Gambar 2.8
Latihan pengucapan senam mulut.
2) Pada tahap kedua, mulai mempraktikkan penggunaan ilmu-ilmu
lingustik, semisal contoh dalam ilmu fonologis pengucapan fonem
vokal {a,i,u,e,o}, konsonan bilabial {p,b}, opiko-palatal {dh}.
Contoh vokal {a} Contoh vokal {i} Contoh vokal {u}
Contoh vokal {e} Contoh vokal {o}
Gambar 2.9
Latihan pengucapan
memanfaatkan fonem.
3) Tahap ketiga adalah menghentakkan
suara sekeras dan sejelas mungkin,
(contoh, “B”), kemudian dilanjutkan
dengan satu kata, (contoh,”B-A-B-U’).
Hal ini dilakukan berulang-ulang de-
ngan variasi fonem dan kata selanjutnya
dikembangkan menjadi satu kalimat.
Kamu sudah mempelajari teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara. Sekarang agar kamu mengusai materi tersebut, praktikkan
materi-materi teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara tersebut!
Sumber:
Dokumentasi penulis
Sumber:
Dokumentasi penulis
Sumber:
Dokumentasi
penulis
Gambar 2.10
Latihan
menghentakkan suara
dengan keras.
Bab 2
- Mengekpresikan Diri Melalui Seni Teater
15
B. Merancang Pertunjukan Teater Daerah Setempat
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu merancang per-
tunjukan teater daerah setempat.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menampilkan pertun-
jukan teater adalah membuat rencana pertunjukan. Persiapan untuk bermain
peran di antaranya adalah menentukan cerita yang disajikan, menentukan
casting
para pemain dan mengadaptasi karakter yang akan dipilih. Hal ini bisa
dilakukan pada teater tradisi, teater modern, maupun teater kontemporer.
Proses teater yaitu segala kegiatan dari awal
pemilihan naskah yang
akan digarap, penggarapan, pertunjukan, sampai
proses penikmatan oleh
penonton.
Di dalam proses merancang pertunjukan teater minimal terdapat tiga
subbagian kerja, yaitu sebagai berikut.
1. Subdivisi keaktoran, yakni sub yang ber-
gerak dalam hal pencarian bibit keaktoran
dan melatihnya menjadi aktor/pemain
yang lebih handal. Salah satunya
melalui
latihan rutin bersama yang dilakukan
secara terus-menerus atau intens.
2 .
Subartistik, sub ini bergerak pada wilayah
artistik pemanggungan, antara lain:
pena-
taan
panggung,
penataan cahaya (
ligh-
ting
), serta penataan busana dan
make up
.
Salah satu bentuk latihan dari tim
setting
dan
lighting
adalah pembuatan
instalasi art,
sebuah seni yang menghadirkan tata
ruang bangun secara visual.
3. Submusikalitas yang berfungsi memberi
efek akustik dalam pencapaian suasana
dari sebuah pertunjukan. Salah satu
bentuk latihannya adalah menciptakan
lagu-lagu atau instrumen untuk tujuan
pemanggungan atau musikalisasi.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.11
Melatih menjadi aktor.
Sumber:
http://
blontankpoer.
blogsome.com
Gambar 2.12
Contoh peralatan
setting
panggung.
Sumber:
http://
globalchurchmusic.org
Gambar 2.13
Beberapa alat yang
bisa dipakai untuk membuat
musik kalitas.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
16
Kamu sudah mempelajari merancang pertunjukan teater
dengan
komponen subdivisi keaktoran, subartistik, dan submusikalitas.
Sekarang tugas kamu adalah merancang pertunjukan teater tradisi
dengan membuat kelompok untuk mengisi sub-sub tersebut. Kamu
bisa memilih orang yang ahli dalam teater tradisi di daerahmu
seperti guru teater tradisi untuk membimbing pertunjukan teater
tradisi! Selamat mencoba!
C. Menerapkan Kerja Sama dalam Berteater
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu menerapkan kerja
sama dalam berteater.
Teater adalah sebuah kerja kolektif. Pertunjukan teater tidak bisa ter-
laksana tanpa adanya kerja tim yang kuat dan kompak.
Peristiwa teater ketika muncul dalam seni pertunjukan akan melibat-
kan berbagai unsur. Unsur-unsur itu meliputi: proses kemunculan ide, proses
keutuhan penggarapan (dari penentuan nada dasar sampai koordinasi),
dan apresiasasi penonton. Dari ketiga unsur di atas diperlukan seorang
figur koordinator yang bertanggung jawab serta mampu dan cakap dalam
merangkainya menjadi keutuhan pertunjukan yang berestetika. Koordinator
itulah yang disebut sutradara.
Sutradara adalah orang yang bertugas menafsirkan naskah dan meng-
aktualisasikan ke dalam bentuk seni garap teater secara utuh. Peran seorang
sutradara sangat vital dalam kemajuan suatu kelompok kerja teater. Fungsi
sutradara adalah membuat konsep rangka bangun dari kelompok kerja
teater tersebut. Fungsi yang kedua sebagai pengatur segala sesuatu yang
berkaitan dengan terwujudnya naskah tersebut di atas panggung. Ia pula
yang akan bertanggung jawab terhadap bangunan tersebut, sebagai upaya
mengangkat naskah dengan pandangan-pandangan hidupnya, prinsip-
prinsip keseniannya, gaya, dan hal-hal yang berpengaruh dalam caranya
berekspresi, serta berkreasi di bidang artistik.
Seorang pemain harus memerhatikan prinsip kerja sama saat memain-
kan tokoh dalam pertunjukan teater. Kerja sama antarpemain beserta tim
di belakang layar akan menghasilkan sebuah pertunjukan yang baik. Adapun
hal-hal yang bisa dilakukan dalam menerapkan kerja sama dalam berteater
antara lain sebagai berikut.
Bab 2
- Mengekpresikan Diri Melalui Seni Teater
17
1. Latihan keaktoran. Dengan sering latihan bersama akan menciptakan
suasana keakraban dan rasa kekeluargaan yang kuat.
2. Latihan tim musikalitas
Latihan musikalitas bisa dilakukan
dengan membuat atau mengaransemen
musik dan mengaransemen ilustrasi
bunyi agar menjadi bunyi yang ber-
komposisi. Pada musik teater tradisi
biasanya alat-alat yang digunakan
adalah alat-alat musik tradisi seperti
gong, bonang, rebab, angklung, ken-
tungan, dan sebagainya.
3. Latihan tim seting
Latihan tim seting pada teater tradional yang lebih profesional biasa-
nya dilakukan dengasn membuat tampilan panggung pertunjukan
semirip mungkin dengan kondisi realitas, seperti gardu ronda, serambi
rumah, sawah, hutan yang bisa dilakukan dengan gambar dua dimensi
sebagai
backdrop
.
4. Latihan tim
lighting
Fungsi
lighting
adalah sebagai penerangan dan sebagai pembuat efek-
efek khusus. Latihan tim
lighting
bisa
dilakukan dengan sering mengenali
intensitas dan warna cahaya yang
biasanya menggunakan filter warna-
warni untuk menciptakan efek suasana
tertentu. Seperti untuk menampilkan
suasana penuh kemarahan dan kete-
gangan bisa menggunakan lampu
dengan filter warna merah, dan seba-
gainya. Selain itu, penguasaan dimer
(alat elektronik untuk mengontrol inten-
sitas pencahayaan) juga penting.
Setelah masing-masing tim memahami tugas dan kewajiban masing-
masing, sutradara bertugas merangkai semua tim agar saling bekerja sama
dalam mewujudkan pertunjukan teater.
Kamu sudah belajar menerapkan prinsip kerja sama dalam ber-
teater. Sekarang untuk menambah kemampuan dalam menerap-
kan prinsip kerja sama dalam pertunjukan teater daerahmu, bentuk-
lah kelompok untuk merancang pertunjukan. Materi sebelumnya
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.14
Tim musik sedang
melakukan latihan musikalitas.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 2.15
Tim
lighting
sedang
mempersiapkan pemasangan
lampu pertunjukan.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
18
bisa lebih dikembangkan untuk menerapkan kerja sama dalam seni
berteater. Kamu bisa memilih orang yang ahli dalam teater tradisi
di daerahmu seperti guru teater tradisi untuk membimbing penerap-
an kerja sama pada pertunjukan tradisi! Selamat mencoba!
Hal paling penting dimiliki oleh seorang pemain adalah memiliki
tubuh yang sehat dan mampu menciptakan variasi
bisnis act
.
Pemeranan akan enak dilihat jika pemain memiliki syarat-syarat
dasar penampilannya, yaitu tubuh yang sehat, kuat, dan luwes,
tidak soal bagaimana bentuk tubuhnya. Vokal yang baik juga penting
dikuasai oleh pemain teater karena vokal adalah media penyampai
maksud.
Sebelum pertunjukan dilaksanakan, hal-hal yang perlu dilaku-
kan adalah merencanakan dan menerapkan prisip kerja sama dari
semua personil yang terlibat dalam pertunjukan.
Kamu sudah mempelajari cara mengekplorasi tubuh, pikiran, dan
suara; merancang pertunjukan teater daerah setempat; serta menerapkan
kerja sama dalam berteater. Apakah kamu masih mengalami kesulitan?
Apabila masih mengalami kesulitan, kamu bisa bertanya pada guru
pengampu teater di sekolahmu atau orang yang menguasai materi tersebut!
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Agar suara kita sampai ke penonton, maka kita perlu melatih ....
a.
tubuh
b. vokal
c.
pikir
d. rasa
2. Yoga, pencak silat, dan tari berfungsi untuk melatih ....
a. vokal
b. rasa
c.
pikir
d. tubuh
Bab 2
- Mengekpresikan Diri Melalui Seni Teater
19
3. Imajinasi dan meditasi berfungsi untuk melatih ....
a. pikiran
b. tubuh
c.
vokal
d. tubuh
4. Berikut ini merupakan salah satu usaha melatih kekuatan tubuh,
kecuali
....
a. lari
b.
push-up
c.
sit-up
d. bernyanyi
5. Pernapasan dan pengucapan merupakan contoh dari latihan ....
a. olah vokal
b. olah tubuh
c.
olah batin
d. olahraga
6.
Yang bertugas menjadi koordinator pemanggungan adalah ....
a.
seting
b.
lighting
c.
sutradara
d. keproduksian
7.
Sebagai penerangan dan sebagai pembuat efek-efek khusus adalah
tugas dari ....
a. sutradara
b. pemain
c.
lighting
d. seting
8. Bertugas membuat efek akustik untuk mencapai suasana tertentu
dari pertunjukan teater merupakan tugas ....
a. pemusik
b. pemain
c.
penata panggung
d. sutradara
9. Orang yang bertugas menafsirkan naskah dan mengaktuali
sasikan
ke dalam pertunjukan teater secara utuh adalah ....
a. pimpinan produksi
b. penonton
c.
pemain
d. sutradara
Seni Teater SMP/MTs Kelas VII
20
10. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menampilkan per-
tunjukan teater tradisi adalah ....
a. memilih naskah
b. pertunjukan
c.
bekerja sama
d. membuat rencana pertunjukan
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan bentuk-bentuk latihan olah vokal!
2. Sebutkan langkah-langkah merancang pertunjukan teater!
3. Sebutkan langkah-langkah melatih vokal!
4. Apakah yang dimaksud olah pikir?
5. Sebutkan bentuk-bentuk latihan olah tubuh!