Gambar Sampul IPS · Bab 2 Kehidupan Sosial Manusia
IPS · Bab 2 Kehidupan Sosial Manusia
Suprihartoyo

24/08/2021 16:01:14

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kehidupan Sosial Manusia

35

2

Kehidupan Sosial Manusia

Selama hidupnya, manusia yang normal selalu bersosialisasi dengan sesamanya. Sebagai pelajar,

kamu tentu selalu bersosialisasi dengan teman sebayamu di sekolah, dengan guru, kepala sekolah,

karyawan sekolah, dan semua anggota sekolahmu. Sosialisasi yang kita lakukan berlangsung

seumur hidup, mulai lahir hingga meninggal dunia. Dalam sosialisasi, kita mempelajari dan

membutuhkan nilai dan norma sebagai pegangan dalam bertindak dan bertingkah laku. Sosialisasi

menghasilkan peran dan status sosial yang akan berpengaruh pada pembentukan kepribadian

kita sebagai anggota masyarakat.

Dalam bab ini, kita akan mempelajari kehidupan sosial manusia dalam hal sosialisasi sebagai

proses pembentukan kepribadian.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

36

Kata Kunci

¾

sosialisasi

¾

peran

¾

nilai

¾

status

¾

norma

¾

kepribadian

Sosialisasi

1. Keluarga

2. Sekolah

3. Kelompok

4. Media massa

Media Sosialisasi

1.

Trial and error

2.

Conditioning

Proses

1. Persiapan

2. Peniruan

3. Kesiapan bertindak

4. Penerimaan norma

Tahapan

Nilai dan

norma sosial

Status dan

peran sosial

Kepribadian

Kehidupan Sosial

Manusia

Interaksi Sosial

Kehidupan Sosial Manusia

37

A.

Sosialisasi

Ketika manusia dilahirkan ke dunia ini, keadaannya bagaikan

kertas putih yang kosong tidak bernoda. Seiring dengan

pertumbuhannya sebagai manusia, ia mulai belajar banyak hal.

Berbicara, membaca, berhitung, menghargai orang lain, dan

berbagai hal lain yang dapat dipelajari di sekolah atau tempat-

tempat lainnya. Semua hal tersebut dapat dilakukan oleh

manusia karena memiliki akal dan pikiran. Itulah yang

membedakan manusia dengan binatang.

Binatang sejak kelahirannya ke dunia sudah dilatih untuk

melakukan semua aktivitas hidupnya dengan sendiri, tetapi

bukan berarti campur tangan dari induknya tidak ada. Berbeda

dengan manusia, sejak kelahirannya ia tidak berdaya apabila

tidak dibantu oleh orang lain. Dengan berbagai keterbatasan

yang dimilikinya, manusia mengembangkan bermacam-

macam cara, metode, dan pengetahuan untuk hidup sesuai

dengan tingkatan usia dan pendidikan yang dimiliki.

Perbedaan jenis pendidikan yang dimiliki oleh manusia

menyebabkan timbulnya perbedaan budaya dan adat istiadat.

Sebagai akibat dari perbedaan tersebut, timbul variasi dalam

berbagai sistem kehidupan bermasyarakat. Misalnya sistem

kekerabatan, sistem perkawinan, sistem ekonomi, dan sistem-

sistem kehidupan masyarakat lainnya. Keseluruhannya dapat

dipelajari oleh manusia dalam suatu sistem sosial, karena pada

hakikatnya manusia memiliki naluri untuk

berkawan

(

social

animal

). Proses pembelajaran ini dapat dilakukan melalui

sosialisasi (

socialization

).

Sejak pagi hari ketika bangun tidur, bertemu dengan

keluarga, berangkat sekolah, dan belajar bersama di sekolah,

banyak sekali aktivitas sosial yang kamu lakukan. Untuk dapat

Mengapa manusia membutuh-

kan orang lain untuk menunjang

kehidupannya? Dan bagaimana

manusia memenuhi kebutuhan-

nya? Diskusikan dengan teman-

teman sekelasmu!

Tugas Bersama

Gambar 2.1

Secara (a) fisik dan (b) mental manusia berbeda dengan binatang.

Sumber:

www.nationalgeographic.com

a

b

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

38

melakukan aktivitas sosial di lingkunganmu, kamu harus mengenal

dan diterima sebagai bagian dari lingkunganmu. Bagaimana kamu

dapat diterima dalam keluarga dan lingkunganmu?

Tentu saja kamu harus mengenal mereka dan juga dikenal.

Nah

, proses mengenal itulah yang disebut sosialisasi.

Sosialisasi yang pertama kali kamu lakukan adalah dengan

keluargamu. Pada saat ayah dan ibu mengajarkan sesuatu, maka

sosialisasi telah terjadi. Tahukah kamu tujuan manusia

mengadakan sosialisasi? Serta media apa yang dapat digunakan?

Pahami materi ini agar kamu dapat mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari.

1. Pengertian Sosialisasi

Secara sederhana, sosialisasi diartikan sebagai proses sosial.

Sosialisasi adalah proses sosial yang terjadi pada seseorang untuk

mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap norma, nilai,

perilaku, adat istiadat, dan semua persyaratan lainnya yang

diperlukan agar dapat berperan dan berfungsi dalam

kelompoknya.

Apabila kita memerhatikan konsep sosialisasi tersebut, maka

dapat dikatakan bahwa sosialisasi merupakan proses yang aktif,

dalam arti bahwa sosialisasi berperan bagi individu untuk dapat

bergabung dengan kelompoknya. Dalam sosialisasi terdapat tiga

kegiatan utama yang semuanya saling berhubungan yaitu

belajar,

penyesuaian diri,

dan

pengalaman psikologis

.

Sosialisasi dimulai sejak seorang bayi dilahirkan dan berlangsung

seumur hidup. Sosialisasi tidak hanya berlangsung pada masa

kanak-kanak saja, yaitu di dalam keluarga, tetapi juga

berlangsung di kelompok teman permainan, sekolah, tempat

kerja, lingkungan sekitar tempat tinggal, dan lingkungan negara

bahkan antarnegara. Apabila seseorang tidak dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi,

baik perubahan lingkungan sosial atau fisik, maka ia akan

tertinggal. Oleh karena itu, sosialisasi dalam menghadapi

perubahan senantiasa terus dilakukan.

Tugas Mandiri

Tulislah contoh-contoh sosiali-

sasi yang kamu lakukan atau

kamu alami sejak kamu masih

kanak-kanak hingga saat ini!

Jelaskan pula dari siapa dan dari

mana kamu mem

pelajarinya!

Gambar 2.2

Belajar tentang suatu hal merupakan wujud sosialisasi.

Sumber:

Bunda, Edisi 207 Februari dan Edisi 211 Maret 2005

Kehidupan Sosial Manusia

39

Pernahkah kamu menjumpai orang yang tidak mau

berhubungan dengan orang lain? Kira-kira faktor apa yang

menyebabkannya? Manusia merupakan makhluk yang

senantiasa bersosialisasi dan membutuhkan orang lain untuk

menunjang kehidupannya. Maka akan sangat aneh apabila ada

seseorang yang tidak mau bersosialisasi.

Sekarang pertanyaannya, mengapa manusia perlu bersosialisasi?

Ada beberapa alasan yang bisa kita kemukakan sebagai

jawabannya, yaitu sebagai berikut.

a. Manusia tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya.

b . Manusia memiliki perbedaan baik dalam sifat, budaya, dan

adat istiadat.

c. Dengan mempelajari nilai, norma, dan peran; seseorang akan

dapat hidup dengan baik dalam lingkungannya atau

masyarakat tempat tinggalnya.

2. Tujuan Sosialisasi

Berdasarkan uraian yang telah kamu simak di atas, maka dapat

disimpulkan tujuan individu melakukan sosialisasi, yaitu sebagai

berikut.

a. Sosialisasi membantu individu untuk meraih identitas

dirinya secara fisik dan mental.

b. Sosialisasi memungkinkan setiap individu maupun

kelompok untuk mengembangkan potensi humanistiknya,

dan belajar bagaimana hidup dalam kehidupan sosial.

c. Sosialisasi merupakan kebutuhan dasar manusia untuk

bertahan dalam kehidupan masyarakat.

d. Sosialisasi dapat membantu seseorang atau kelompok untuk

meniru kebudayaannya.

3. Proses Sosialisasi

Manusia berinteraksi dengan sesamanya melalui sosialisasi.

Sosialisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mencoba-

coba dan kondisi atau keadaan.

a. Mencoba-coba

Sosialisasi ini akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu

berhasil atau gagal. Keberhasilan dalam menggunakan proses

ini disebabkan oleh sifat pribadi seseorang yang supel (mudah

bergaul) dan memiliki keunggulan-keunggulan lain,

misalnya prestasi. Sementara itu, kegagalan lebih banyak

disebabkan adanya perbedaan antara masing-masing

individu yang tidak mau saling mengalah.

b . Kondisi atau keadaan

Proses ini merupakan kelanjutan dari mencoba-coba

,

di mana

sosialisasi diajarkan terlebih dulu berdasarkan pengalaman

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Andi pintar memainkan gitar.

Selain itu ia juga pintar menyanyi

dan memiliki suara merdu.

Walaupun Andi murid baru di

sekolahnya, tetapi karena

kelebihannya tersebut ia dengan

cepat memiliki banyak teman.

Wawasan Sosial

Tugas Mandiri

Tulislah contoh sosialisasi

mencoba-coba, serta kondisi

atau keadaan yang terjadi di

sekitarmu!

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

40

4. Media Sosialisasi

Sosialisasi dapat berlangsung secara formal maupun informal.

Secara

formal,

sosialisasi berlangsung secara teratur karena di

dalamnya disajikan seperangkat ilmu pengetahuan secara teratur

dan sistematis, serta dilengkapi oleh perangkat norma yang tegas

dan harus dipatuhi. Sosialisasi ini dilakukan secara sadar dan

disengaja, misalnya di sekolah.

Sementara itu, sosialisasi secara

informal

dilakukan melalui

interaksi pergaulan yang informal. Sosialisasi ini bersifat tidak

sengaja. Proses ini terjadi apabila seseorang mempelajari pola-

pola keterampilan, norma, atau perilaku melalui pengamatan

informal terhadap interaksi orang lain, misalnya berkomunikasi

dan bergaul dengan kelompoknya.

Sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai pihak yang disebut

media sosialisasi. Dilihat dari siapa yang berperan dalam

melakukan sosialisasi, maka sosialisasi dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

a. Sosialisasi

primer,

ialah sosialisasi yang paling dasar dan

utama, yang berlangsung pada anak usia 0 sampai 5 tahun.

Dalam sosialisasi primer, pihak yang berperan adalah

keluarga.

b . Sosialisasi

sekunder,

terjadi setelah sosialisasi primer. Dalam

sosialisasi sekunder pihak yang berperan adalah di luar

keluarga, antara lain sekolah, teman sebaya, dan media

massa.

Keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa merupakan

media sosialisasi. Media sosialisasi yaitu orang, kelompok, atau

lembaga yang mengajarkan kepada kita tentang apa yang harus

diketahui mengenai semua hal yang diperlukan untuk bisa hidup

dalam masyarakat.

Tugas Mandiri

Media sosialisasi apakah yang

menurutmu memberikan pengaruh

terbesar dalam hidupmu? Berikan

alasanmu!

Gambar 2.3

Keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi bisa disebabkan oleh

sifat pribadi seseorang yang supel dan memiliki keunggulan-keunggulan

lain, misalnya prestasi.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.4

(a) Keluarga berperan

dalam sosialisasi primer,

(b) teman sebaya meru-

pakan salah satu pihak

yang berperan dalam

sosialisasi sekunder.

Sumber:

Dokumen Penerbit

a

b

Kehidupan Sosial Manusia

41

a. Keluarga

Keluarga adalah agen (wahana) sosialisasi yang pertama dan

utama, di mana anak akan diajarkan cara berhubungan

dengan orang tua, saudara-saudara, serta mungkin sanak

kerabatnya. Melalui pendidikan keluarga, anak akan

mengenal dunia di sekitarnya dan pola-pola pergaulan

sehari-hari.

Layaknya sebuah keluarga yang harmonis, orang tua akan

mencurahkan perhatian dan mendidik anak-anaknya agar

memiliki dasar-dasar pergaulan hidup yang benar melalui

penanaman nilai-nilai moral dan kebajikan.

Umumnya perlakuan orang tua yang dapat menunjang

sosialisasi adalah sebagai berikut.

1) Mengusahakan agar anak-anaknya selalu dekat dengan

orang tuanya.

2) Memberikan pengawasan dan pengendalian perilaku

anak secara wajar.

3) Mendidik anak untuk dapat membedakan perilaku yang

benar dan salah.

4) Memberikan contoh perilaku yang baik.

5) Memberikan perlindungan, baik secara fisik maupun

mental.

Apabila dalam pelaksanaannya terdapat hal-hal yang

menyimpang, maka anak-anak biasanya akan mengalami

kekecewaan. Timbulnya kekecewaan dipicu oleh hal-hal

berikut ini.

1) Kesibukan kerja orang tua yang luar biasa, sehingga anak-

anaknya tidak diperhatikan. Faktor ini menyebabkan

hubungan antara orang tua dan anak semakin renggang

dan jauh. Di masa pertumbuhan, seorang anak sangat

membutuhkan perlindungan dan tokoh panutan. Untuk

mewujudkan hal tersebut, tidak jarang anak-anak akan

menyalurkannya pada hal-hal yang bersifat negatif,

misalnya merokok, meminum minuman keras, atau

penggunaan narkotika.

2) Orang tua terlalu memaksakan kehendak, gagasan, serta

idenya kepada anak, sehingga anak merasa tertekan.

Akibat dari tindakan ini akan memunculkan sifat

pembangkangan dan perlawanan.

b. Sekolah

Agen sosialisasi ini merupakan sistem pendidikan formal.

Di sekolah, pada umumnya seorang murid mempelajari hal-

hal yang belum dipelajari sebelumnya dalam keluarga

ataupun dalam grup teman sebaya yang menjadi teman

bermainnya.

Sekolah mempersiapkan seorang anak untuk menguasai

berbagai peranan untuk hidupnya di masa depan, agar kelak

anak tersebut tidak lagi bergantung pada orang tuanya.

Tugas Mandiri

Bagaimanakah kamu bersosiali-

sasi dalam keluarga? Apakah

pernah mengalami kesulitan?

Jelaskan sosialisasi yang telah

kamu lakukan dalam keluarga!

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

42

Sekolah sebagai lembaga pendidikan mengandung berbagai

unsur nilai yang mengatur tata kehidupan dalam masyarakat

pendidikan. Aturan-aturan tersebut dibuat sebagai patokan

bagi siswa, guru, pegawai tata usaha, pesuruh sekolah,

penjaga sekolah untuk mengatur semua tata kehidupan

sekolah agar sesuai dengan aturan yang berlaku. Apabila ada

salah satu unsur yang salah, misalnya kamu terlambat datang

ke sekolah karena kesiangan, maka kamu akan diberi

peringatan oleh guru untuk tidak mengulanginya lagi.

Norma-norma dan nilai-nilai yang ada di sekolah bagi

sebagian di antara kamu mungkin dirasakan sangat ketat.

Namun sebagian lain tidak, karena sudah terbiasa dengan

aturan yang diberlakukan dalam keluarga dan teman

sepermainan.

Aturan yang ada di sekolah bukan untuk ditakuti, tetapi

untuk ditaati. Dengan aturan tersebut, suasana belajar dan

berkawan akan semakin nyaman karena masing-masing

mengetahui batas-batasnya tersendiri.

c. Kelompok (Teman Sebaya)

Apakah kamu termasuk salah satu anggota tim sepak bola,

bola voli, atau jenis olah ragalainnya? Atau mungkin kamu

anggota grup menggambar, grup bahasa, atau grup pecinta

lingkungan?

Kelompok atau grup merupakan agen sosialisasi lainnya s

elain

yang telah disebutkan di atas. Dalam kelompok, kamu akan

belajar memahami peran dan kedudukan orang lain.

Pada masa kanak-kanak, seorang anak akan bergaul dengan

teman sepermainannya. Pada masa ini, pengaruh kelompok

tidak akan begitu tampak, walaupun pada masa itu

seorang anak sudah mem

iliki teman di luar keluarganya.

Sahabatnya mungkin

anak tetangga, teman satu

kompleks, teman satu desa, atau teman satu kelas. Bentuk

Saat anak ketiganya Whitley

didiagnosis bisu, tuli, dan autis,

Cheri L. Florence menolak dan

terus mengingkarinya.

Sebagai ahli terapi, dengan

dibantu dua kakak Whitley yang

masih berusia belia, mereka

berjuang mendidik Whitley. Kasih

sayang dan kerja keras mereka

berbuah manis. Whitley kini

tumbuh menjadi anak remaja

mandiri, pelajar SMA tingkat akhir

yang bersiap memasuki dunia

perguruan tinggi.

Sumber:

Cukilan buku

Kisah

Seorang Ibu Menolak Di-

agnosis Autisme

Atas

Putranya

(

Maverick Mind:

A Mother’s Story of Solv-

ing the Mystery of Her

Unreacheable, Unteach-

able, Silent Son

. 2005).

Wawasan Sosial

Tugas Mandiri

Apakah kamu anggota suatu

kelompok tertentu, misalnya

bimbingan belajar, grup band,

kelompok ilmiah, pramuka, atau

organisasi pemuda lainnya?

Jelaskan jenis kelompokmu, dan

posisimu dalam kelompok

tersebut! Jelaskan pula ala-

sanmu bergabung bersama

kelompok tersebut!

Gambar 2.5

Guru sebagai motivator dalam sosialisasi di sekolah.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Kehidupan Sosial Manusia

43

sosialisasinya mungkin hanya berdasarkan pada kesamaan

minat serta kesukaan yang sama-sama dimiliki oleh setiap

anggota.

Sosialisasi dalam kelompok sangat berbeda dengan sosialisasi

dalam keluarga. Dalam keluarga, sosialisasi berlangsung tidak

sederajat. Dalam arti kamu bisa bersosialisasi dengan semua

anggota keluarga misalnya ayah, ibu, adik, nenek, kakek,

paman, dan bibi. Tetapi dalam kelompok, sosialisasi

berlangsung dalam kelas sederajat, karena kamu memiliki

usia yang sama.

d. Media Massa

Salah satu agen sosialisasi yang memiliki pengaruh yang

sangat besar pada anak dan orang dewasa adalah media

massa. Jenis media massa terdiri dari media cetak (surat

kabar dan majalah) dan media elektronik (televisi, radio,

compact disc

, film, dan kaset). Jenis-jenis media ini

merupakan alat penyebar informasi yang sangat cepat dan

efektif, karena dapat menjangkau masyarakat luas pada

berbagai kalangan dari kota hingga ke pelosok daerah.

Media massa menyajikan berbagai berita dan cerita yang

secara langsung diidentifikasi dan akan berpengaruh pada

perilaku kehidupan masyarakat. Salah satu jenis media massa

yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah

televisi. Acara apa yang biasanya kamu tonton? Apakah kamu

memiliki keinginan untuk meniru tokoh dalam acara

tersebut?

Salah satu acara yang mungkin banyak kamu tonton adalah

film kartun, misalnya Dragon Ball, Detective Conan, atau

TinTin. Disadari atau tidak, ketiga film kartun tersebut akan

memengaruhi perilakumu. Contohnya, kamu akan

mengoleksi semua pernak-pernik yang berhubungan

dengan tokoh-tokoh yang ada dalam film kartun tersebut,

atau bahkan memakai kostum seperti tokoh idolamu.

Gambar 2.6

Sosialisasi dalam kelompok memberikan pengaruh pada pembentukan

kepribadian seseorang.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

44

Acara-acara yang disuguhkan oleh stasiun televisi sudah

sangat beragam; dari acara pendidikan, hiburan, sampai pada

acara tindak kriminal, yang keseluruhannya akan

berpengaruh pada tindakan masyarakat.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa

stasiun televisi menyarankan agar anak selalu didampingi

oleh orang tua dalam menonton acara televisi. Hal ini untuk

memberikan pengertian kepada anak mengenai acara yang

disajikan, supaya anak dapat mengerti maksud isi acara tersebut.

Dalam sosialisasi kita mempelajari berbagai nilai, norma, dan

pola-pola perilaku individu maupun kelompok tempat kita

menjadi anggotanya. Hal itu dimaksudkan agar kita tahu

bagaimana harus bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat

dan lingkungan budayanya. Dengan kata lain untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan maka tingkah laku kita

harus sesuai dengan nilai dan norma serta harapan atau tuntutan

masyarakat tempat kita tinggal.

1. Nilai Sosial

Nilai (

value

) adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh

masyarakat yang kemudian dijadikan landasan untuk menen-

tukan baik dan buruknya sesuatu.

Apabila nilai sosial itu dianggap baik maka akan dipertahankan

dan selalu dilakukan serta diikuti oleh masyarakat, sebab

mendatangkan keuntungan dan kebaikan. Sebaliknya, apabila

nilai sosial itu buruk maka akan ditinggalkan dan dijauhi oleh

masyarakat, sebab selain akan merugikan juga ada sanksinya.

Nilai sosial adalah sesuatu yang dianggap, dicita-citakan oleh

masyarakat dan berharga bagi kehidupan. Jadi, nilai sosial sangat

dibutuhkan oleh manusia karena merupakan suatu pedoman

yang berguna untuk mengatur perilaku seseorang dalam sosialisasi.

a. Klasifikasi Nilai Sosial

Menurut

Notonegoro

, nilai dapat dibagi menjadi tiga macam,

yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian.

1) Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi

manusia.

Contohnya uang yang berguna bagi manusia karena

dapat digunakan untuk membeli kebutuhan hidupnya.

2) Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi

manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau

aktivitas.

B.

Nilai dan Norma Sosial dalam

Sosialisasi

Gambar 2.7

Uang adalah contoh

barang yang memiliki nilai

material.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Kehidupan Sosial Manusia

45

Contoh:

Kendaraan bermotor dewasa ini menjadi alat transportasi

vital bagi manusia untuk melakukan aktivitas

kesehariannya, misalnya untuk pergi ke tempat kerja.

3) Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi

rohani manusia. Secara garis besar, nilai kerohanian dapat

dibagi ke dalam empat macam.

Pertama,

nilai kebenaran (kenyataan), yaitu nilai yang

bersumber pada unsur akal manusia.

Contohnya orang yang dituduh bersalah tetapi belum

terbukti melakukan kesalahan tidak lantas dihukum,

tetapi harus melalui proses pengadilan.

Kedua,

nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber pada

perasaan manusia (estetika).

Contohnya rumah akan terasa lebih asri apabila ditanami

bunga.

Ketiga,

nilai moral (kebaikan), yaitu nilai yang berasal

dari kehendak atau kemauan.

Contohnya Ardi menyumbangkan darahnya untuk

kemanusiaan.

Keempat,

nilai religius, yaitu nilai ketuhanan.

Contohnya agama Islam mengakui Allah SWT sebagai

Tuhannya, agama Kristen mengakui Yesus Kristus sebagai

Tuhannya.

Sementara itu, menurut

Walter G. Everett

,

nilai terbagi atas

beberapa bagian berikut ini.

1) Nilai-nilai ekonomis (

economic values

), yaitu nilai-nilai

yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Nilai-nilai

ini mengikuti harga pasar.

2) Nilai-nilai rekreasi (

recreation values

), yaitu nilai-nilai yang

meliputi nilai-nilai permainan pada waktu senggang,

sehingga memberikan sumbangan untuk menyejah-

terakan kehidupan dan kesegaran jasmani serta rohani

manusia.

3) Nilai-nilai perserikatan (

association values

), yaitu nilai yang

meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan

persahabatan, kehidupan keluarga, sampai dengan

kehidupan internasional.

4) Nilai-nilai kejasmanian (

bodily values

), yaitu nilai-nilai

yang meliputi nilai-nilai pengetahuan dan pencarian

kebenaran.

5) Nilai-nilai watak (

character values

), yaitu nilai yang

meliputi seluruh tantangan serta kesalahan pribadi dan

sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kontrol

diri, dan kesukaan pada kebenaran.

Gambar 2.8

Donor darah sebagai

salah satu nilai moral

dari kehendak.

Sumber:

Ensiklopedi Umum dan Pelajar

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

46

b. Sumber-Sumber Nilai Sosial

Sumber-sumber nilai sosial yang ada di masyarakat

dibedakan menjadi dua, yaitu sumber

intrinsik

dan sumber

ekstrinsik

.

Sumber intrinsik adalah sumber nilai sosial yang berasal dari

dalam diri manusia itu sendiri yang berupa harkat dan

martabat. Seseorang yang memiliki kepribadian baik, seperti

ramah, sopan, dan selalu berperilaku sesuai dengan norma-

norma yang ada akan mempunyai nilai lebih apabila

dibandingkan yang berkepribadian tidak baik.

Sumber ekstrinsik adalah sumber nilai sosial yang berasal

dari luar diri manusia yang biasanya bersifat kebendaan,

seperti kepemilikan tanah, rumah, kendaraan, dan

sebagainya.

c. Ciri-Ciri Nilai Sosial

Nilai sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.

2) Memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam

usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial. Nilai-nilai

yang disetujui dan diterima oleh masyarakat menjadi

dasar bagi tindakan dan tingkah laku individu, baik secara

pribadi maupun secara kelompok atau organisasi.

3) Membantu masyarakat agar dapat berfungsi dengan baik.

4) Terbentuk melalui proses belajar.

5) Merupakan sistem tradisi yang diturunkan secara turun

temurun di antara anggota masyarakat.

6) Memengaruhi perkembangan emosi seseorang, baik fisik

maupun mental.

7) Berkaitan dengan unsur lain melalui proses komunikasi,

sehingga membentuk pola dan sistem nilai dalam

masyarakat.

8) Sistem-sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan

dengan kebudayaan lain sesuai dengan pola kebudayaan

masing-masing.

9) Nilai dapat memberikan pengaruh yang berbeda, baik

positif maupun negatif.

2. Norma Sosial

Norma (

norm

) adalah aturan-aturan yang berlaku dalam

kehidupan masyarakat yang disertai dengan sanksi atau

ancaman apabila tidak melakukannya. Apabila kamu cermati,

norma memiliki sifat memaksa dan menekan seseorang untuk

mematuhinya. Misalnya, apabila kamu mengambil barang

orang lain tanpa memberitahu (mencuri), maka tindakanmu

jelas merupakan tindakan yang salah, dan kamu akan dijatuhi

hukuman.

Tugas Mandiri

Perhatikan dengan saksama,

nilai-nilai apakah yang ada di

lingkungan sekitarmu?

Kehidupan Sosial Manusia

47

Norma yang berlaku di masyarakat sifatnya mengikat dan

berbeda-beda tingkatannya terhadap setiap warga atau anggota

masyarakat. Ada norma yang mengikat lemah dan ada pula

norma yang mengikatnya kuat.

Berdasarkan daya pengikatnya, norma dapat dibedakan atas

beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Cara (

Usage

)

Jenis norma ini menunjuk pada suatu bentuk perbuatan

pribadi. Norma ini jelas terlihat pada hubungan

antarindividu. Pelanggaran pada norma ini tidak

menimbulkan reaksi yang besar dari masyarakat, tetapi hanya

berupa celaan.

Contoh:

1) Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila ada

seseorang yang sedang makan berdecap.

2) Tata cara makan kolak pisang biasanya menggunakan

sendok, tetapi ada yang menggunakan tangan. Hal ini

dianggap melanggar norma.

b. Kebiasaan (

Folkways

)

Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam

bentuk yang sama. Norma ini dapat dilihat dengan kesukaan

individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman bagi

pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan,

ejekan, dan menjauhkan diri dari si pelanggar. Jika

pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer telinganya,

dicubit, atau dimarahi.

Contoh:

1) Mencium tangan orang tua pada waktu akan pergi.

2) Memberi salam pada waktu berjalan di hadapan orang

lain.

3) Antre pada waktu membeli karcis pertandingan sepak

bola.

4) Menghormati orang yang lebih tua.

c. Tata Kelakuan (

Mores

)

Norma ini dipergunakan sebagai pengawasan baik langsung

maupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap

anggotanya. Tata kelakuan memberikan batasan-batasan

pada perilaku individu dan menjaga solidaritas (kesetia-

kawanan) di antara anggota-anggota masyarakatnya.

Pelanggaran terhadap norma ini adalah sanksi berat.

Perbedaan tata kelakuan akan ditemui pada berbagai daerah.

Hal ini terjadi karena tata kelakuan timbul dari pengalaman

yang berbeda-beda dari masyarakat tersebut. Tata kelakuan

bisa bersifat paksaan, tetapi bisa juga bersifat sebagai larangan

sehingga secara langsung dapat dijadikan sebagai alat di mana

anggota masyarakat harus menyesuaikan dengan tata

kelakuan tersebut.

Ungkapan "sesuai adat" di-

gunakan untuk menunjukkan

bahwa suatu tindakan dilakukan

sesuai dengan nilai-nilai luhur

yang seharusnya dijaga, ditaati,

dan dijunjung tinggi. Sebaliknya,

ungkapan "tidak tahu adat"

adalah sebuah bentuk teguran

dan sanksi sosial yang keras

kepada seseorang yang

dianggap telah berperilaku di luar

batas kesopanan, tidak tahu cara

hidup bermasyarakat yang baik,

atau bahkan tidak tahu mem-

bedakan yang benar dan yang

salah.

Wawasan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

48

Contoh:

Pasangan suami istri baru pada masyarakat Sunda biasanya

menumpang di rumah orang tua istri sebelum mereka

memiliki rumah tinggal sendiri.

Contoh lain dari perbedaan tata kelakuan adalah suatu

masyarakat mempunyai aturan-aturan yang tegas dalam hal

melarang pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi,

sementara pada masyarakat lainnya larangan tersebut tidak

tegas.

d. Adat Istiadat (

Customs

)

Norma ini menunjuk pada kekuatan penyatuan setiap pola

perilaku masyarakat. Apabila ada anggota masyarakat yang

terbukti melanggar aturan adat, maka akan mendapatkan

hukuman tergantung dari tata aturan yang berlaku pada

masyarakat tersebut. Pelanggaran yang dilakukan akan

menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan norma-norma

lainnya. Misalnya dikucilkan atau diusir dari masyarakat

tersebut.

Selain pembagian jenis-jenis norma di atas, para ahli membagi

norma menurut bidang-bidang kehidupan tertentu, yaitu

sebagai berikut.

a. Norma Agama

Norma agama yaitu norma yang berasal dari Tuhan yang

dituangkan ke dalam ajaran agama atau suatu kepercayaan

tertentu. Inti dari norma ini adalah agar manusia bertakwa

dan beriman, menjauhi segala larangan-Nya, dan

menjalankan segala perintah-Nya.

Contoh norma agama yang bersifat larangan antara lain

larangan berdusta, mencuri, memfitnah, berzina, dan

sebagainya. Jika larangan ini dilanggar sanksinya adalah dosa.

Contoh norma agama yang bersifat perintah antara lain

berbuat baik pada sesama, jujur, adil, dan menjalankan

ibadah. Norma agama berfungsi sebagai pedoman dan

pengatur manusia dalam menjalin hubungan yang baik

antara manusia dengan Tuhan ataupun antarsesama

manusia.

b . Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah norma yang bertujuan agar

manusia mempunyai hati yang bersih. Norma ini tumbuh

dan berkembang dari budi pekerti manusia sendiri. Sanksi

terhadap pelanggaran norma ini berupa celaan dari

masyarakat ataupun perasaan dari diri sendiri.

c. Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah petunjuk hidup yang berasal dari

pergaulan segolongan manusia dalam suatu masyarakat dan

mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam

kehidupan masyarakatnya.

Kehidupan Sosial Manusia

49

Contohnya larangan meludah di sembarang tempat, anjuran

untuk memberi dan menerima sesuatu dari orang lain

dengan menggunakan tangan kanan, dan lain-lain.

d. Norma Kelaziman

Norma kelaziman adalah segala tindakan tertentu yang

dianggap baik, patut, sopan, dan seolah-olah sudah ada dalam

kebiasaan sekelompok manusia atau masyarakat.

Contohnya masyarakat Indonesia makan dengan

menggunakan sendok, atau masyarakat Jepang makan

dengan menggunakan sumpit.

e. Norma Hukum (

Laws

)

Norma hukum merupakan jenis norma yang sanksinya

sangat jelas dan tegas. Norma hukum dapat dibedakan ke

dalam dua jenis, yaitu norma tertulis (hukum pidana dan

perdata), dan norma tidak tertulis (hukum adat).

Norma yang berlaku dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai

berikut.

a. Umumnya tidak tertulis.

b . Merupakan hasil dari kesepakatan masyarakat.

c. Warga masyarakat patuh.

d. Apabila norma dilanggar, maka harus menerima

hukumannya.

e. Norma sosial tidak bersifat statis, sehingga dapat mengalami

perubahan.

Contoh:

Pemimpin masyarakat Baduy secara adat dan spiritual adalah

seorang

pu’un

yang berkedudukan di wilayah

Kajeroan

yang

sering disebut

Tangtu

atau Baduy Dalam. Di sini terdapat tiga

buah kampung yang penghuninya dianggap masih tetap

menjalankan pola hidup asli. Daerah Baduy Luar atau

Panamping

dipimpin oleh seorang

kokolot

. Selain

Kajeroan

dan

Panamping,

sebenarnya ada pula wilayah orang Baduy yang dianggap

setingkat di bawahnya, yaitu daerah yang disebut

dangka

.

Penghuni dangka dianggap sebagai orang yang sudah banyak

meninggalkan ciri kehidupan Baduy dan sering melakukan

pelanggaran religi.

3. Fungsi Nilai dan Norma Sosial

Norma yang mengalami proses dalam masyarakat, pada

akhirnya akan menjadi bagian dalam lembaga kemasyarakatan.

Proses tersebut dinamakan pelembagaan, yaitu suatu proses

yang dilewati oleh suatu norma untuk menjadi bagian dari

lembaga kemasyarakatan. Norma dapat dianggap sebagai

sebuah peraturan apabila norma tersebut membatasi dan

mengatur tindakan seseorang.

Gambar 2.9

Hukum tertulis antara

lain hukum perdata dan

pidana yang telah

dibukukan.

Sumber:

Ensiklopedi Umum dan Pelajar

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

50

a. Fungsi Nilai

Nilai memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Sekumpulan aturan yang siap digunakan untuk me-

netapkan nilai seseorang dan kelompok.

2) Alat pengawas dengan daya pengikat tertentu.

3) Alat solidaritas di kalangan anggota kelompok dan

masyarakat.

Pada dasarnya, fungsi nilai adalah sebagai alat pengontrol

pribadi agar mampu berpikir dan bertindak yang bijak

sehingga dapat membentuk sebuah pribadi berkualitas bagi

kehidupan bermasyarakat.

b . Fungsi Norma

Norma yang berlaku di masyarakat memiliki fungsi sebagai

berikut.

1) Norma merupakan faktor perilaku yang akan menentu-

kan penilaian orang lain terhadap diri dan kelompok.

2) Norma merupakan kumpulan aturan atau sanksi-sanksi

yang akan mendorong seseorang, kelompok, atau

masyarakat mencapai suatu nilai sosial.

3) Norma tumbuh dan berkembang di kalangan

masyarakat sebagai unsur pengikat dan pengendali

perilaku manusia dalam bermasyarakat.

4. Perbedaan Nilai dan Norma Sosial

Perbedaan nilai dan norma sosial adalah sebagai berikut.

a. Norma memiliki sanksi yang jelas, sedangkan nilai tidak.

b . Nilai dapat bernilai positif dan negatif. Apabila bernilai positif,

maka nilai tersebut harus dijaga dan dipelihara, sehingga

diperlukan norma untuk menjaga dan memeliharanya.

c. Nilai merupakan bentuk ekspresi seseorang, kelompok, atau

masyarakat tentang baik, buruk, benar, salah, suka, duka,

dan sebagainya terhadap bentuk materi maupun nonmateri.

d. Norma disertai dengan sanksi yang jelas, sehingga apabila

ada anggota masyarakat yang melanggarnya akan dikenakan

hukuman sesuai dengan derajat kesalahannya.

Sosialisasi sebagai proses belajar yang dialami oleh setiap

individu sebagai anggota masyarakat sejak kecil hingga akhir

hayatnya akan mengarahkan setiap individu tersebut untuk

dapat mengenal status dan perannya di masyarakat. Hal tersebut

karena dalam sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus

dijalankan oleh individu. Melalui proses ini juga, setiap individu

Tugas Mandiri

Berikan contoh nilai dan norma

yang menjadi pedoman hidup

masyarakat di lingkungan

sekitarmu!

C.

Status dan Peran Sosial

Kehidupan Sosial Manusia

51

akan dapat mengetahui dan menjalankan hak-hak serta

kewajiban-kewajibannya sesuai dengan status dan perannya itu.

Misalnya status kamu di sekolah, yaitu sebagai pelajar yang

mempunyai peranan untuk memerhatikan materi pelajaran

yang disampaikan oleh guru, mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan oleh guru, menaati tata tertib sekolah, dan lain-lain.

1. Status Sosial

Status sosial adalah kedudukan sosial seseorang atau individu

dalam kelompok masyarakat. Dengan demikian, seseorang dapat

memiliki beberapa status karena ikut serta dalam berbagai

kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.

Status yang dimiliki oleh seseorang akan menentukan derajat,

kewajiban, dan tanggung jawab dalam kelompoknya. Misalnya,

apabila kamu menjadi ketua kelas, maka statusmu setingkat

lebih tinggi dibandingkan dengan temanmu. Tetapi kamu juga

memiliki tanggung jawab yang lebih karena secara langsung

membawahi berpuluh-puluh teman sekelas dan harus dapat

menjadi suri tauladan.

Apabila kita perhatikan lebih lanjut, status sosial sangat

bervariasi. Status sosial dalam masyarakat dapat dibedakan ke

dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a.

Ascribed Status

(Status yang Diberikan)

Ascribed status

merupakan jenis status yang diperoleh secara

otomatis tanpa harus diperjuangkan terlebih dahulu. Status

ini bersifat tertutup, artinya hanya dimiliki oleh orang-orang

tertentu yang sama dengan status kedua orang tuanya. Status

yang diperoleh melalui proses ini adalah sebagai berikut.

1) Keturunan

Pada komunitas tertentu, status seseorang dilihat dari asal

keturunannya, misalnya keturunan bangsawan,

keturunan raja, dan sistem kasta (brahmana, ksatria,

waisya, dan sudra). Seorang anak raja akan secara

langsung menjadi putra mahkota yang nantinya akan

menggantikan raja yang sudah mangkat.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin pria dianggap memiliki status yang lebih

tinggi dibandingkan wanita dalam kehidupan keluarga.

Pria biasanya secara langsung menjadi kepala keluarga

yang bertugas melindungi dan memberi nafkah bagi

keluarganya.

Biasanya

ascribed status

dapat ditemui pada jenis masyarakat

yang menganut sistem tertutup, tetapi tidak jarang pula dapat

ditemui pada masyarakat yang menganut sistem terbuka.

Contohnya ulama, pastur, bikshu, pendeta.

Sistem kepemimpinan orang

Asmat lebih ditekankan kepada

kemampuan dan kewibawaan

seorang lelaki yang memiliki tubuh

perkasa dan memiliki banyak

pengalaman dalam bertempur.

Akan tetapi dalam kehidupan

sosial politik sehari-hari setiap

kampung biasanya mempunyai

seorang pemimpin adat yang

disebut

yeu iwir

, dan masing-

masing federasi

yeu

mempunyai

seorang pemimpin yang disebut

tese wu

. Para pemimpin adat ini

dibantu oleh sejumlah penasihat

yang disebut

arakamse wir

, yaitu

orang tua-orang tua bijak yang

kaya akan pengalaman. Walaupun

setiap orang dianggap mampu

berhubungan dengan dunia roh

yang mereka yakini, akan tetapi

mereka juga memiliki seorang

tokoh yang dianggap pemimpin

dalam masalah upacara

keagamaan, tokoh ini disebut

arapak tor

.

Sumber:

Ensiklopedi Suku Bangsa

di Indonesia

, 1997.

Wawasan Sosial

Gambar 2.10

Gelar bangsawan adalah

contoh

ascribed status.

Sumber:

www.geocities.com

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

52

b.

Achieved Status

(Status yang Diperjuangkan)

Achieved status

merupakan jenis status yang sengaja

diusahakan oleh seseorang. Kedudukan ini bersifat terbuka

dan tidak didasarkan atas dasar kelahiran, dan sangat

tergantung dari kemampuan individu untuk meraih

kedudukan tersebut. Pada umumnya cara seseorang untuk

meraih status ini adalah dengan jalan pendidikan di sekolah

formal dan perjuangan keras.

Achieved status

dapat diperoleh

melalui proses sebagai berikut.

1) Prestasi

Dalam hal ini status diperoleh karena berhasil dalam

menyelesaikan studi atau meraih juara dalam suatu

kejuaraan. Apresiasi masyarakat akan berbeda pada

orang-orang yang memiliki prestasi lebih. Contohnya

dokter, insinyur, dan hakim.

2) Kekuasaan atau jabatan

Seseorang akan dipandang memiliki status tinggi, apabila

orang tersebut memiliki jabatan tertentu yang lebih tinggi

jika dibandingkan dengan kedudukan masyarakat

lainnya. Untuk memiliki jabatan dibutuhkan perjuangan.

Contohnya manajer perusahaan, kepala desa, dan guru.

3) Kualitas pribadi

Seseorang memiliki status tinggi apabila ia dituakan oleh

masyarakat. Biasanya tokoh yang dituakan yaitu pemuka

agama atau pemuka adat. Kualitas pribadi dapat

diperjuangkan dengan pendidikan dan pengalaman.

c.

Assigned Status

(Status yang Diberikan)

Assigned status

merupakan jenis status yang sengaja diberikan

kepada seseorang atau kelompok yang telah berjasa

memperjuangkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

Misalnya veteran pejuang (pahlawan), doktor, dan profesor.

Tugas Mandiri

Salah satu contoh

achieved sta-

tus

adalah mewujudkan cita-cita.

Apa saja yang telah kamu

lakukan untuk mewujudkan cita-

citamu demi mendapatkan

achieved status

yang kamu

inginkan?

Gambar 2.11

Seorang atlit akan mendapatkan status dengan menunjukkan prestasinya.

Sumber:

Kompas, Kamis 1 Desember 2005

Kehidupan Sosial Manusia

53

2. Konflik dan Simbol Status

Apabila kamu perhatikan, maka setiap orang akan memiliki

berbagai peran dalam kehidupannya, akibat dari keberadaan

manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga, apabila seseorang

yang memiliki banyak peran tidak dapat menjalankan perannya

tersebut dengan seimbang, maka akan terjadi apa yang kita

namakan konflik status.

Kapan konflik status tersebut berlangsung?

a. Konflik Status

Konflik status adalah pertentangan yang terjadi dalam diri

seseorang sebagai akibat kedudukan yang dimilikinya.

Secara khusus, konflik status dapat dibedakan ke dalam tiga

jenis berikut ini.

1) Konflik yang bersifat individual

Konflik ini terjadi di dalam diri individu sendiri, yang

berkaitan dengan kepemilikan kedudukan yang lebih dari

satu. Pada proses ini, individu akan dihadapkan pada dua

pilihan di mana salah satu kedudukan akan dikorbankan

atau terpinggirkan.

Contohnya seorang hakim yang harus menghukum

anaknya karena terlibat korupsi. Atau seorang polisi yang

harus menilang istrinya karena tidak membawa SIM pada

saat mengendarai sepeda motor di jalan raya. Contoh lain

adalah seorang kepala sekolah yang harus mengeluarkan

putranya sendiri dari sekolah karena terbukti

menggunakan obat-obatan terlarang di sekolah. Tindakan

ini dilakukan untuk menegakkan peraturan yang telah

ditetapkan.

2) Konflik yang bersifat antarindividu

Konflik ini terjadi, apabila seseorang dalam kelompok

memiliki perbedaan kepentingan terhadap suatu tujuan

yang ingin dicapai.

Mengapa timbul konflik status?

Faktor-faktor apakah yang me-

latarbelakanginya? Diskusikan

dengan teman sekelasmu!

Tugas Bersama

Gambar 2.12

Seorang veteran perang akan mendapatkan status karena telah berjasa.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

54

Contoh:

Andi seorang anak yang manja, bahkan sangat manja.

Suatu waktu, Andi meminta sebuah barang kepada

ayahnya, tetapi tidak diberi. Andi malah dimarahi oleh

ayahnya dengan tujuan untuk mendidik Andi supaya

tidak manja. Melihat Andi dimarahi, maka ibu Andi

membelanya. Dalam hal ini terjadi konflik antara ayah

dengan Andi dan antara ayah dengan ibu Andi.

3) Konflik yang bersifat antarkelompok

Konflik ini terjadi apabila tidak ada kesesuaian antara satu

kelompok dengan kelompok lainnya yang berkaitan

dengan suatu hal.

Contohnya perang antarnegara, perselisihan antara dua

perusahaan di pengadilan, dan perselisihan antara

kontraktor dengan warga yang lahannya digunakan

untuk proyek.

b. Simbol Status

Simbol status merupakan status yang dimiliki oleh seseorang

karena kepemilikan barang-barang yang bersifat materi dan

antara lain dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa ciri tertentu sebagai simbol status seseorang,

di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Cara berpakaian

Dalam berpakaian antara orang kaya dengan orang

miskin tentu akan berbeda jenis dan bahan yang

digunakannya. Orang kaya cenderung berbusana dengan

mengenakan mode-mode yang sedang

trend

dan dari

bahan-bahan yang mahal.

2) Cara bergaul

Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, umumnya

orang-orang bergaul hanya dengan orang-orang yang

sederajat dengan dirinya. Kelompok petani dengan

kelompok pengusaha tentu akan berbeda cara

bergaulnya.

3) Cara mengisi waktu senggang

Dalam mengisi waktu senggang, orang kaya biasanya

melakukan berbagai aktivitas yang memerlukan banyak

biaya, misalnya bermain golf atau berlibur ke luar negeri.

4) Bentuk rumah dan perabotannya

Orang yang membuat rumah dengan desain mewah dan

menghiasinya dengan berbagai barang yang mahal

harganya menunjukkan bahwa orang tersebut adalah

orang kaya.

Dewasa ini gelar akademik yang dimiliki seseorang, juga

dapat menjadi simbol status, karena gelar ini akan menjadi

faktor pembeda di antara sesamanya. Gelar akademik yang

dimiliki seseorang, akan mendapatkan penilaian yang lebih

dalam pandangan masyarakat. Hal ini karena masyarakat

Tugas Mandiri

Pernahkah kamu berselisih

paham dengan temanmu? Hal

apakah yang menyebabkannya?

Cara apa yang kamu gunakan

untuk menyelesaikan perma-

salahan tersebut?

Kehidupan Sosial Manusia

55

masih memandang bahwa gelar yang diperoleh melalui jalur

akademik telah memenuhi berbagai persyaratan dari disiplin

ilmu yang telah dipelajarinya. Dampak negatifnya, banyak

orang yang hanya mengejar gelarnya saja tanpa

memerhatikan kualitas dari pendidikannya tersebut.

Pernahkah kamu menemukan seorang lulusan SMA yang

lebih pintar dari seorang sarjana universitas terkemuka? Hal

tersebut mungkin saja terjadi, apalagi pada saat ini. Gelar

akademik yang dimiliki oleh seseorang seringkali hanya

dijadikan tameng atau kebanggaan semata tanpa bisa

mempertanggungjawabkannya.

3. Peran Sosial

Setiap orang yang hidup di tengah-tengah masyarakat pasti

memiliki peran sosial yang sesuai dengan status sosialnya.

a. Definisi Peran Sosial

Peran sosial adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang

yang menduduki status sosial tertentu dalam masyarakat.

Peran sosial seseorang dalam masyarakat sangat ditentukan

oleh status sosial yang dimilikinya. Jika status sosial seseorang

tinggi, maka akan semakin tinggi pula peran sosialnya dalam

masyarakat, atau sebaliknya. Peran sosial dianggap sangat

penting karena mangatur perilaku seseorang dalam

masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat tersebut.

b. Macam-Macam Peran Sosial

Peran sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi

beberapa bagian, antara lain sebagai berikut.

1) Cara mendapatkan

Berdasarkan cara mendapatkannya, peran sosial dapat

dibedakan sebagai berikut.

a) Peran bawaan

Peran bawaan adalah peran yang didapatkan secara

otomatis dan bukan karena usaha atau prestasi yang

dilakukannya. Jadi, peran bawaan adalah peran yang

melekat pada dirinya. Contohnya peran sebagai orang

tua, peran sebagai bapak atau ibu, peran sebagai anak,

dan sebagainya. Peran ini ada dengan sendirinya dan

tidak dapat dihindari karena merupakan dampak dari

status bawaannya.

b) Peran pilihan

Peran pilihan adalah peran dari seseorang yang

diperoleh melalui suatu usaha, sehingga setiap orang

bebas menentukan perannya sendiri sesuai dengan

yang diharapkan. Contohnya peran sebagai dokter,

guru, tentara, atau petani. Peran pilihan ini harus

disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan

keterampilan yang dimilikinya.

Tugas Mandiri

Apa saja peranmu di keluarga,

sekolah, dan di masyarakat?

Gambar 2.13

Rumah mewah dapat

dijadikan ukuran status

seseorang dalam masya-

rakat.

Sumber:

Bunda, edisi 185 Maret

2004

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

56

2) Cara pelaksanaan

Dilihat dari cara pelaksanaannya, peran sosial dapat

dibedakan menjadi berikut ini.

a) Peran yang diharapkan

Peran ini merupakan peran yang diharapkan oleh

masyarakat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dan

lengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Contohnya peran seorang polisi, hakim, jaksa, dan

pengacara. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan

dengan baik dan tidak boleh ditawar-tawar karena

terkait dengan hak asasi seseorang.

b) Peran yang disesuaikan

Peran yang disesuaikan adalah suatu peran yang

pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan

kondisi tertentu.

Peran ini terjadi bukan karena faktor manusia atau

pelakunya saja, tetapi karena adanya kondisi dan

situasi yang menyebabkan seseorang melakukan

suatu peran.

Contohnya peran seorang pelawak yang memerankan

tugasnya sebagai pelawak sewaktu di panggung,

tetapi saat berkumpul dengan keluarga tidak akan

menyampaikan pesan dengan lawakan.

3) Prioritas pelaksanaan

Berdasarkan prioritas pelaksanaannya, peran sosial

dibedakan sebagai berikut.

a) Peran kunci

Peran kunci adalah peran pokok atau inti dari

beberapa peran yang dimilikinya. Misalnya Pak Budi

selain sebagai kepala keluarga juga menjadi dokter,

ketua RT, pengurus masjid, dan ketua koperasi. Dari

beberapa peran tersebut peran kunci Pak Budi adalah

seorang dokter.

b) Peran tambahan

Peran tambahan adalah peran yang dilakukan

seseorang setelah melakukan peran utamanya atau

peran kunci. Misalnya Pak Budi yang mendapat peran

tambahan selain menjadi dokter.

Beberapa ciri pokok yang dimiliki peran tambahan

antara lain tidak dilakukan berdasarkan ijazah dan

keahlian tertentu, bukan sebagai sumber penghasilan

utama, dan dalam melakukannya tidak men-

cemarkan peran kunci.

c. Konflik Peran

Konflik peran (

role conflict

) timbul apabila keadaan diri

seseorang berada dalam tekanan, dalam arti ada pemisahan

antara satu peran dengan peran yang lainnya pada waktu

Gambar 2.14

Menjadi tentara adalah

peran pilihan yang di-

peroleh dengan usaha.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Tugas Mandiri

Setiap orang tentu memiliki peran

ganda, demikian pula dirimu.

Selain seorang pelajar, kamu

tentu memiliki peran lain di

lingkunganmu. Misalnya anggota

organisasi pemuda, anggota tim

penelitian, atau anggota grup

band. Bagaimana kamu me-

nyikapi apabila terjadi konflik

peran dalam dirimu?

Kehidupan Sosial Manusia

57

bersamaan. Semakin banyak kedudukan yang dimiliki,

maka akan semakin beragam peran yang harus dimain-

kannya. Apabila peran yang dimainkannya terlalu banyak,

maka akan menimbulkan konflik peran.

Contohnya seorang polisi yang harus menangkap peng-guna

narkoba yang sebenarnya anaknya sendiri yang harus dia

jaga dan lindungi.

Tanpa sosialisasi seseorang tidak akan dapat berkembang

secara normal dan tidak akan menjadi pribadi yang utuh.

Sosialisasi berperan untuk mempelajari pola-pola tindakan

dalam masyarakat dan sekaligus sebagai sarana untuk

mengembangkan diri atau membentuk kepribadian

seseorang.

1. Sosialisasi

Kemampuan seseorang untuk bisa bertahan dalam kehidupan

bermasyarakat sangat tergantung pada kemampuan orang

tersebut untuk bersosialisasi. Apabila seseorang tidak terbiasa

dengan sosialisasi, maka ia tidak akan bisa berinteraksi dengan

sesamanya secara normal.

Sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian terdiri dari

empat tahapan, yaitu persiapan, peniruan, kesiapan bertindak,

dan menerima norma.

a. Tahap Pertama, Persiapan

Pada tahap awal ini anak mulai mengambil berbagai peranan

dari orang-orang di sekitarnya terutama anggota ke-

luarganya, misalnya ayah, ibu, dan saudara. Pada tahap ini

merupakan waktu yang paling baik bagi orang tua untuk

menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak.

b . Tahap Kedua, Peniruan

Pada tahap ini anak tidak saja hanya mengetahui peranannya

sendiri, tetapi sudah mulai mengerti peranan yang harus

dijalankan oleh orang lain. Sehingga lambat laun dalam diri

anak akan timbul perasaan untuk menghargai peranan orang

lain dalam kehidupannya.

c. Tahap Ketiga, Kesiapan Bertindak

Pada tahap ini anak sudah dianggap mampu untuk men-

jalankan berbagai peranan dalam kehidupan masyarakat.

Misalnya menjadi ketua kelas atau ketua OSIS di sekolah.

D.

Sosialisasi dalam Pembentukan Ke-

pribadian

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

58

d. Tahap Keempat, Penerimaan Norma

Pada tahap ini anak telah siap menjalankan peranan orang

lain dalam kehidupannya. Apabila ia berhasil menjalankan

perannya tersebut, maka ia akan mendapatkan penghargaan

dan pujian dari masyarakat. Tetapi sebaliknya, apabila ia

gagal maka ia akan menerima sanksi dari masyarakat.

2. Kepribadian

Dalam melakukan sosialisasi kita mempelajari berbagai nilai dan

norma, serta tata cara hidup di masyarakat yang membantu kita

mengenal dan memahami status dan peran kita di masyarakat.

Hal itu berpengaruh pada pembentukan kepribadian individu

sebagai anggota masyarakat. Nah, tahukah kamu apa yang

dimaksud dengan kepribadian?

a. Pengertian Kepribadian

Pernahkah kamu mendengar istilah kepribadian? Tentu

kamu pernah mendengar istilah itu, bukan?

Kepribadian merupakan ciri watak seseorang yang tetap dan

memiliki suatu identitas sebagai pribadi. Dengan demikian,

di dalamnya terdapat unsur psikologis yang meliputi sikap,

kebiasaan, bakat, kecakapan, dan ciri-ciri khas lainnya, serta

unsur sosiologis yang selalu mendasari tindakan seseorang.

Untuk memperluas wawasanmu, berikut ini dapat kamu

pahami pengertian kepribadian menurut pendapat para ahli

1) Koentjaraningrat

Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal

dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan

seseorang.

2) Theodore R. Newcomb

Keprbadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki

seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

3) Roucek dan Warren

Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis,

psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku

seseorang.

Kepribadian seseorang itu terbentuk, hidup, dan berubah

sejalan dengan berlangsungnya proses sosialisasi.

b . Unsur-unsur dalam kepribadian

Tidak ada orang di dunia ini yang memiliki kepribadian yang

sama persis, meskipun anak kembar sekalipun. Hal itu

karena adanya unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian

seseorang. Unsur-unsur yang dimaksud adalah pengetahuan,

perasaan, dan dorongan naluri.

1) Pengetahuan

Pengetahuan manusia bersumber dari pola pikir yang

rasional yang berisi pemahaman dan pengalaman

mengenai berbagai hal yang diperoleh dari lingkungan

di sekitarnya. Semua hal itu direkam dalam otak dan

sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilaku

sehari-hari.

Kehidupan Sosial Manusia

59

2) Perasaan

Perasaan antara orang yang satu dengan orang yang lain

tidaklah sama. Oleh karena itu perasaan bersidat subjektif.

Contohnya penilaian terhadap jam pelajaran yang

kosong. Bagaimanakah perasaan kamu jika ada jam

pelajaran yang kosong, merasa senang ataukah merasa

rugi?

3) Dorongan naluri

Dorongan naluri dimaksudkan unutk memenuhi

berbagai kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat

rohaniah maupun jasmaniah. Ada beberapa dorongan

naluri antara lain untuk mempertahankan hidup, mencari

makan, serta bergaul dan berinteraksi dengan sesama

manusia.

c. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian

Proses pembentukan kepribadian seseorang sangat

dipengaruhi oleh kebudayaan setempat. Kebudayaan

setempat yang secara langsung memengaruhi kepribadian

seseorang adalah sebagai berikut.

1) Kebudayaan daerah.

2) Agama yang dianut oleh seseorang.

3) Pekerjaan yang digeluti.

4) Cara hidup yang dijalani.

Adapun

pembentukan kepribadian

seseorang dipengaruhi oleh

beberapa faktor berikut ini.

1) Warisan Biologis

(Heredity)

Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan

manusia, misalnya pada pembentukan sifat

kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat.

Setiap manusia memiliki sifat biologis yang berbeda

antara satu dengan yang lainnya, walaupun pada dua

orang lahir kembar identik. Adanya perbedaan jenis

kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan

sebagainya akan dapat berpengaruh pada perbedaan

kepribadian orang-orang yang memilikinya.

Banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan

potensi warisan biologis dipengaruhi oleh pengalaman

seseorang. Bakat yang dimiliki seseorang memerlukan

anjuran, pengarahan, dan latihan untuk mengembangkan

diri melalui kehidupan bersama dengan manusia lain.

2) Warisan Lingkungan Alam

(Natural Environment)

Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam

menyebabkan manusia harus mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses

penyesuaian diri pada lingkungan alam mampu

mengubah pola perilaku masyarakat secara keseluruhan.

Contoh:

Nelayan yang hidup di sekitar pantai, logat bicaranya

akan lebih keras dibandingkan dengan logat bicara petani

Tugas Mandiri

Apakah kamu mewarisi sifat

kepribadian dari kedua orang

tuamu? Sifat-sifat apakah yang

tampak dalam dirimu dan mirip

dengan sifat kedua orang tuamu?

Tugas Mandiri

Bagaimana pengaruh lingkungan

alam dataran rendah dan memiliki

irigasi yang baik terhadap budaya

masyarakatnya?

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

60

di pegunungan tinggi. Karena nelayan harus menyamai

suara debur ombak untuk dapat berkomunikasi.

Suasana ini terbawa dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian juga orang Eskimo yang hidup di daerah

kutub memiliki kemampuan beradaptasi terhadap

cuaca dingin.

3) Warisan Sosial

(Social Herritage)

atau kebudayaan

Manusia, alam, dan kebuadayaan mempunyai

hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi.

Sementara itu, kebudayaan sangat berpengaruh pada

perilaku individu dalam pembentukan kepribadiannya.

Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa

menghasilkan kebudayaan sebagai manifestasi

kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah

alam sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi

kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia dapat

mengubah pegunungan menjadi lahan pemukiman.

4) Pengalaman hidup dalam kelompok

Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam

kelompok-kelompok, seperti keluarga, RT, dan sekolah.

Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi

oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap

kelompok pasti memiliki norma, nilai, dan aturan sendiri

yang berbeda dengan kelompok lain. Setiap kelompok

pasti memengaruhi anggota-anggotanya. Setiap

kelompok pasti mewariskan pengalaman khas yang

tidak diberikan kelompok lain, sehingga akan muncul

kepribadian khas anggota kelompok tersebut.

Kelompok yang menjadi acuan pertama seorang anak

adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga

sangat menentukan perkembangan kepribadian

seorang anak. Seorang anak yang hidup dalam keluarga

yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan

kepribadian baik dan percaya diri.

Gambar 2.15

Manusia membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian.

Sumber:

Microsoft Student 2006

Kehidupan Sosial Manusia

61

3. Hubungan Sosialisasi dan Kepribadian

Sosialisasi terjadi sepanjang hidup manusia sejak lahir hingga

meninggal dunia. Sosialisasi bertujuan untuk membentuk diri

seseorang agar dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan

nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat di mana ia tinggal.

Pembentukan diri tersebut berkembang secara bertahap

melalui interaksi dengan anggota masyarakat yang lain.

Dalam interaksi, seseorang belajar tentang perannya dan peran

orang lain. Dari proses tersebut, maka akan terbentuk perilaku-

perilaku atau sifat khas yang disebut dengan kepribadian.

Rangkuman

™

Sosialisasi adalah proses sosial yang terjadi pada seseorang untuk mempelajari dan

menyesuaikan diri terhadap norma, nilai, perilaku, adat istiadat, dan semua persyaratan

lainnya yang diperlukan agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

™

Media sosialisasi meliputi keluarga, sekolah, kelompok, dan media massa.

™

Nilai adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang kemudian

dijadikan landasan untuk menentukan baik dan buruknya sesuatu.

™

Menurut Notonegoro, nilai dibedakan atas nilai material, nilai vital, dan nilai

kerohanian.

™

Norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disertai

dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melaksanakannya.

™

Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan atas cara (

usage

), tata kelakuan

(

mores

), kebiasaan (

folkways

), dan adat istiadat (

customs

).

™

Tahapan dalam sosialisasi yang berpengaruh pada pembentukan kepribadian individu

sebagai anggota masyarakat adalah tahap persiapan, tahap peniruan, tahap kesiapan

bertindak, dan tahap penerimaan norma.

™

Kepribadian merupakan ciri watak seseorang yang tetap dan memiliki suatu identitas

sebagai pribadi.

™

Pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh warisan biologis, warisan

lingkungan alam, warisan sosial, dan pengalaman hidup dalam kelompok.

Refleksi

Setiap hari kamu bersosialisasi. Dalam bersosialisasi kamu membutuhkan orang lain,

baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan tempat tinggalmu.

Kamu juga telah mengenal nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Sekarang,

cobalah menerapkan ilmu yang telah kamu pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

62

1.

Suatu proses yang dapat membantu

proses belajar dan penyesuaian diri, agar

individu dapat berperan dalam kelompok-

nya dikenal sebagai proses ....

a. sosialisasi

c . akult

urasi

b . asimiliasi

d. difusi

2.

Berikut ini hal-hal yang menjadi alasan

pentingnya sosialisasi dipelajari,

kecuali

....

a. manusia sebagai

homo socius

b . manusia sebagai makhluk sosial

c. manusia membutuhkan orang lain

d. manusia makhluk egoistis

3.

Agen sosialisasi yang berupa lembaga

formal adalah ....

a. keluarga

c. sekolah

b . media massa

d. kelompok

4.

Televisi, surat kabar, dan film termasuk

jenis agen sosialisasi ....

a. media massa

c. sekolah

b . keluarga

d. teknologi

5.

Gelar bangsawan merupakan salah satu

contoh status ....

a.

achieved status

b.

assigned status

c.

ascribed status

d.

achieved

dan

ascribed status

6.

Apabila seseorang mengalami konflik

peran, kondisi tersebut dikenal sebagai ....

a. konflik status

b. konflik peran

c. konflik status dan peran

d. stagnasi

7.

Mencium tangan orang tua pada waktu

akan pergi, merupakan salah satu contoh ....

a. nilai

b. norma

c. kebiasaan

d. adat istiadat

8.

Unit sosial yang terkecil adalah ....

a. individu

c. masyarakat

b . keluarga

d. sekolah

Latihan Soal

2

I.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Kerjakan di buku tugasmu!

Tidak

Ya

Pernyataan

No

1.

Kamu tentu siswa yang beragama dan selalu taat pada ajaran

Tuhan Yang Maha Esa. Sudahkah kamu melaksanakan

perintah-perintah agama?

Apakah kamu telah memahami nilai dan norma yang ada di

masyarakat sekitarmu?

2.

Apakah orang tuamu bekerja setiap hari?

Samakah pekerjaannya dengan paman, kakek, atau orang tua

temanmu yang lain?

Masing-masing orang tua kita bekerja untuk memenuhi

kebutuhan keluarga. Mereka memiliki peran dan status sosial

yang bermacam-macam dalam mayarakat. Saat ini kamu

masih sekolah. Kelak, kamu juga akan memiliki peran dan

status sosial sendiri dalam masyarakat. Sudahkah kamu

tetapkan cita-citamu?

Apakah kamu sudah belajar dengan tekun dan selalu berdoa

kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dapat mencapai cita-

citamu?

Kehidupan Sosial Manusia

63

9.

Proses sosialisasi primer banyak ditentu-

kan oleh ....

a. watak seseorang

b . kondisi keluarga

c. lingkungan

d. kebudayaan masyarakat

10.

Apabila kamu terlambat masuk sekolah,

maka kamu harus melapor terlebih

dahulu kepada guru piket. Tindakan

kamu sesuai dengan norma ....

a. adat

c. kesopanan

b. hukum

d. agama

11.

Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder

terletak pada ....

a. tujuannya

b . pihak yang berperan

c. objeknya

d. interasiknya

12.

Tahapan dalam proses sosialisasi di mana

seorang anak sudah dianggap mampu

untuk menjalankan berbagai peranan

dalam kehidupan masyarakat disebut ....

a. persiapan

b. peniruan

c. kesiapan bertindak

d. penerimaan norma

13.

Nilai yang berguna bagi manusia untuk

dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas

disebut nilai ....

a. material

c. kerohanian

b. vital

d. kebenaran

14.

Perhatikan pernyataan-pernyataan be-

rikut ini.

(1) Hasil interaksi sosial antarwarga

masyarakat.

(2) Terbentuk melalui proses belajar.

(3) Bersifat statis.

(4) Hasil dari kesepakatan masyarakat.

(5) Memengaruhi perkembangan emosi

seseorang.

Dari pernyataan di atas, ciri-ciri nilai

ditunjukkan oleh nomor ....

a. (1), (2), dan (3)

c. (2), (3), dan (4)

b . (1), (3), dan (4)

d. (1), (2), dan (5)

15.

Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh

proses sosialisasi, karena kepribadian

berkembang dari proses ....

a. belajar

b . belajar terhadap lingkungannya

c. psikologis

d. alamiah

II.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1.

Mengapa manusia perlu bersosialisasi dalam kehidupannya?

2.

Apa yang kamu ketahui mengenai sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder?

3.

Mengapa televisi dapat mengubah perilaku masyarakat?

4.

Andi selain seorang ketua kelas, juga sebagai ketua PMR. Jelaskan konflik status yang

dihadapi oleh Andi!

5.

Menurutmu, bagaimana cara menanggulangi konflik peran?

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

64

Wacana Sosial

Indonesia Raih Dua Perak di Olimpiade Astronomi

Indonesia meraih dua medali perak dan dua medali perunggu pada Olimpiade

Astronomi Internasional X di Beijing, China, 25 Oktober–2 November 2005. Medali perak

diraih oleh Hartono Gunawan (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta) dan Muhammad Aqbal

Bakti Utama (SMA Plus Provinsi Riau, Pekanbaru). Medali perunggu diperoleh Fakhri

Zahedy (SMA Lab School Jakarta) dan Ahmad Agung Ahkam (SMA Negeri 17 Makassar).

Para penerima medali, Rabu (23/11), memperoleh penghargaan dari Depdiknas atas prestasi

mereka. Para pelajar tersebut didampingi oleh Chatief Kunjaya dan Mahasena Putra dari

Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB). Ada tiga macam tes kemampuan

yang dipertandingkan, yaitu observasi, teori, dan praktik pengolahan data. Pada tes

observasi, para peserta diberi tugas mencari beberapa objek langit, seperti Planet Mars

atau galaksi Andromeda menggunakan teropong, dan kemampuan mengenali objek-objek

di langit. Pengamatan itu mereka lakukan pada malam hari yang dingin. Di pertandingan

teori, para peserta diberi enam soal teori astronomi yang sangat imajinatif untuk

dipecahkan dalam waktu tiga jam. Di pengolahan data, para peserta diberi hasil-hasil

pengamatan untuk diolah sampai diperoleh suatu kesimpulan.

“Tantangan terbesar buat saya adalah menerjemahkan soal-soal dari bahasa kalimat

njlimet

ke bahasa matematika, penyelesaian persamaan-persamaan, lalu sampai ketemu

rumus apa yang harus dipakai,” kata Fakhri Zahedy. (LOK).

Lakukan kegiatan berikut.

1.

Buatlah kelompok yang terdiri atas lima siswa!

2.

Bacalah dengan saksama kutipan berita di atas!

3.

Diskusikan dalam kelompokmu peristiwa yang termasuk kejadian sosial dalam

konteks sosiologi!

4.

Menurutmu, peran sosial apa yang telah diraih oleh para pelajar berprestasi tersebut?

5.

Mengapa prestasi akademik mampu mengangkat status sosial seseorang dalam

masyarakat?

6.

Tulislah hasil diskusi kelompokmu, kemudian presentasikan di depan kelas!

Bacalah berita dari media massa di bawah ini dengan saksama.