Halaman
Kehidupan Sosial Manusia
35
2
Kehidupan Sosial Manusia
Selama hidupnya, manusia yang normal selalu bersosialisasi dengan sesamanya. Sebagai pelajar,
kamu tentu selalu bersosialisasi dengan teman sebayamu di sekolah, dengan guru, kepala sekolah,
karyawan sekolah, dan semua anggota sekolahmu. Sosialisasi yang kita lakukan berlangsung
seumur hidup, mulai lahir hingga meninggal dunia. Dalam sosialisasi, kita mempelajari dan
membutuhkan nilai dan norma sebagai pegangan dalam bertindak dan bertingkah laku. Sosialisasi
menghasilkan peran dan status sosial yang akan berpengaruh pada pembentukan kepribadian
kita sebagai anggota masyarakat.
Dalam bab ini, kita akan mempelajari kehidupan sosial manusia dalam hal sosialisasi sebagai
proses pembentukan kepribadian.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
36
Kata Kunci
¾
sosialisasi
¾
peran
¾
nilai
¾
status
¾
norma
¾
kepribadian
Sosialisasi
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Kelompok
4. Media massa
Media Sosialisasi
1.
Trial and error
2.
Conditioning
Proses
1. Persiapan
2. Peniruan
3. Kesiapan bertindak
4. Penerimaan norma
Tahapan
Nilai dan
norma sosial
Status dan
peran sosial
Kepribadian
Kehidupan Sosial
Manusia
Interaksi Sosial
Kehidupan Sosial Manusia
37
A.
Sosialisasi
Ketika manusia dilahirkan ke dunia ini, keadaannya bagaikan
kertas putih yang kosong tidak bernoda. Seiring dengan
pertumbuhannya sebagai manusia, ia mulai belajar banyak hal.
Berbicara, membaca, berhitung, menghargai orang lain, dan
berbagai hal lain yang dapat dipelajari di sekolah atau tempat-
tempat lainnya. Semua hal tersebut dapat dilakukan oleh
manusia karena memiliki akal dan pikiran. Itulah yang
membedakan manusia dengan binatang.
Binatang sejak kelahirannya ke dunia sudah dilatih untuk
melakukan semua aktivitas hidupnya dengan sendiri, tetapi
bukan berarti campur tangan dari induknya tidak ada. Berbeda
dengan manusia, sejak kelahirannya ia tidak berdaya apabila
tidak dibantu oleh orang lain. Dengan berbagai keterbatasan
yang dimilikinya, manusia mengembangkan bermacam-
macam cara, metode, dan pengetahuan untuk hidup sesuai
dengan tingkatan usia dan pendidikan yang dimiliki.
Perbedaan jenis pendidikan yang dimiliki oleh manusia
menyebabkan timbulnya perbedaan budaya dan adat istiadat.
Sebagai akibat dari perbedaan tersebut, timbul variasi dalam
berbagai sistem kehidupan bermasyarakat. Misalnya sistem
kekerabatan, sistem perkawinan, sistem ekonomi, dan sistem-
sistem kehidupan masyarakat lainnya. Keseluruhannya dapat
dipelajari oleh manusia dalam suatu sistem sosial, karena pada
hakikatnya manusia memiliki naluri untuk
berkawan
(
social
animal
). Proses pembelajaran ini dapat dilakukan melalui
sosialisasi (
socialization
).
Sejak pagi hari ketika bangun tidur, bertemu dengan
keluarga, berangkat sekolah, dan belajar bersama di sekolah,
banyak sekali aktivitas sosial yang kamu lakukan. Untuk dapat
Mengapa manusia membutuh-
kan orang lain untuk menunjang
kehidupannya? Dan bagaimana
manusia memenuhi kebutuhan-
nya? Diskusikan dengan teman-
teman sekelasmu!
Tugas Bersama
Gambar 2.1
Secara (a) fisik dan (b) mental manusia berbeda dengan binatang.
Sumber:
www.nationalgeographic.com
a
b
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
38
melakukan aktivitas sosial di lingkunganmu, kamu harus mengenal
dan diterima sebagai bagian dari lingkunganmu. Bagaimana kamu
dapat diterima dalam keluarga dan lingkunganmu?
Tentu saja kamu harus mengenal mereka dan juga dikenal.
Nah
, proses mengenal itulah yang disebut sosialisasi.
Sosialisasi yang pertama kali kamu lakukan adalah dengan
keluargamu. Pada saat ayah dan ibu mengajarkan sesuatu, maka
sosialisasi telah terjadi. Tahukah kamu tujuan manusia
mengadakan sosialisasi? Serta media apa yang dapat digunakan?
Pahami materi ini agar kamu dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengertian Sosialisasi
Secara sederhana, sosialisasi diartikan sebagai proses sosial.
Sosialisasi adalah proses sosial yang terjadi pada seseorang untuk
mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap norma, nilai,
perilaku, adat istiadat, dan semua persyaratan lainnya yang
diperlukan agar dapat berperan dan berfungsi dalam
kelompoknya.
Apabila kita memerhatikan konsep sosialisasi tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa sosialisasi merupakan proses yang aktif,
dalam arti bahwa sosialisasi berperan bagi individu untuk dapat
bergabung dengan kelompoknya. Dalam sosialisasi terdapat tiga
kegiatan utama yang semuanya saling berhubungan yaitu
belajar,
penyesuaian diri,
dan
pengalaman psikologis
.
Sosialisasi dimulai sejak seorang bayi dilahirkan dan berlangsung
seumur hidup. Sosialisasi tidak hanya berlangsung pada masa
kanak-kanak saja, yaitu di dalam keluarga, tetapi juga
berlangsung di kelompok teman permainan, sekolah, tempat
kerja, lingkungan sekitar tempat tinggal, dan lingkungan negara
bahkan antarnegara. Apabila seseorang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi,
baik perubahan lingkungan sosial atau fisik, maka ia akan
tertinggal. Oleh karena itu, sosialisasi dalam menghadapi
perubahan senantiasa terus dilakukan.
Tugas Mandiri
Tulislah contoh-contoh sosiali-
sasi yang kamu lakukan atau
kamu alami sejak kamu masih
kanak-kanak hingga saat ini!
Jelaskan pula dari siapa dan dari
mana kamu mem
pelajarinya!
Gambar 2.2
Belajar tentang suatu hal merupakan wujud sosialisasi.
Sumber:
Bunda, Edisi 207 Februari dan Edisi 211 Maret 2005
Kehidupan Sosial Manusia
39
Pernahkah kamu menjumpai orang yang tidak mau
berhubungan dengan orang lain? Kira-kira faktor apa yang
menyebabkannya? Manusia merupakan makhluk yang
senantiasa bersosialisasi dan membutuhkan orang lain untuk
menunjang kehidupannya. Maka akan sangat aneh apabila ada
seseorang yang tidak mau bersosialisasi.
Sekarang pertanyaannya, mengapa manusia perlu bersosialisasi?
Ada beberapa alasan yang bisa kita kemukakan sebagai
jawabannya, yaitu sebagai berikut.
a. Manusia tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya.
b . Manusia memiliki perbedaan baik dalam sifat, budaya, dan
adat istiadat.
c. Dengan mempelajari nilai, norma, dan peran; seseorang akan
dapat hidup dengan baik dalam lingkungannya atau
masyarakat tempat tinggalnya.
2. Tujuan Sosialisasi
Berdasarkan uraian yang telah kamu simak di atas, maka dapat
disimpulkan tujuan individu melakukan sosialisasi, yaitu sebagai
berikut.
a. Sosialisasi membantu individu untuk meraih identitas
dirinya secara fisik dan mental.
b. Sosialisasi memungkinkan setiap individu maupun
kelompok untuk mengembangkan potensi humanistiknya,
dan belajar bagaimana hidup dalam kehidupan sosial.
c. Sosialisasi merupakan kebutuhan dasar manusia untuk
bertahan dalam kehidupan masyarakat.
d. Sosialisasi dapat membantu seseorang atau kelompok untuk
meniru kebudayaannya.
3. Proses Sosialisasi
Manusia berinteraksi dengan sesamanya melalui sosialisasi.
Sosialisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mencoba-
coba dan kondisi atau keadaan.
a. Mencoba-coba
Sosialisasi ini akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu
berhasil atau gagal. Keberhasilan dalam menggunakan proses
ini disebabkan oleh sifat pribadi seseorang yang supel (mudah
bergaul) dan memiliki keunggulan-keunggulan lain,
misalnya prestasi. Sementara itu, kegagalan lebih banyak
disebabkan adanya perbedaan antara masing-masing
individu yang tidak mau saling mengalah.
b . Kondisi atau keadaan
Proses ini merupakan kelanjutan dari mencoba-coba
,
di mana
sosialisasi diajarkan terlebih dulu berdasarkan pengalaman
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Andi pintar memainkan gitar.
Selain itu ia juga pintar menyanyi
dan memiliki suara merdu.
Walaupun Andi murid baru di
sekolahnya, tetapi karena
kelebihannya tersebut ia dengan
cepat memiliki banyak teman.
Wawasan Sosial
Tugas Mandiri
Tulislah contoh sosialisasi
mencoba-coba, serta kondisi
atau keadaan yang terjadi di
sekitarmu!
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
40
4. Media Sosialisasi
Sosialisasi dapat berlangsung secara formal maupun informal.
Secara
formal,
sosialisasi berlangsung secara teratur karena di
dalamnya disajikan seperangkat ilmu pengetahuan secara teratur
dan sistematis, serta dilengkapi oleh perangkat norma yang tegas
dan harus dipatuhi. Sosialisasi ini dilakukan secara sadar dan
disengaja, misalnya di sekolah.
Sementara itu, sosialisasi secara
informal
dilakukan melalui
interaksi pergaulan yang informal. Sosialisasi ini bersifat tidak
sengaja. Proses ini terjadi apabila seseorang mempelajari pola-
pola keterampilan, norma, atau perilaku melalui pengamatan
informal terhadap interaksi orang lain, misalnya berkomunikasi
dan bergaul dengan kelompoknya.
Sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai pihak yang disebut
media sosialisasi. Dilihat dari siapa yang berperan dalam
melakukan sosialisasi, maka sosialisasi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.
a. Sosialisasi
primer,
ialah sosialisasi yang paling dasar dan
utama, yang berlangsung pada anak usia 0 sampai 5 tahun.
Dalam sosialisasi primer, pihak yang berperan adalah
keluarga.
b . Sosialisasi
sekunder,
terjadi setelah sosialisasi primer. Dalam
sosialisasi sekunder pihak yang berperan adalah di luar
keluarga, antara lain sekolah, teman sebaya, dan media
massa.
Keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa merupakan
media sosialisasi. Media sosialisasi yaitu orang, kelompok, atau
lembaga yang mengajarkan kepada kita tentang apa yang harus
diketahui mengenai semua hal yang diperlukan untuk bisa hidup
dalam masyarakat.
Tugas Mandiri
Media sosialisasi apakah yang
menurutmu memberikan pengaruh
terbesar dalam hidupmu? Berikan
alasanmu!
Gambar 2.3
Keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi bisa disebabkan oleh
sifat pribadi seseorang yang supel dan memiliki keunggulan-keunggulan
lain, misalnya prestasi.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Gambar 2.4
(a) Keluarga berperan
dalam sosialisasi primer,
(b) teman sebaya meru-
pakan salah satu pihak
yang berperan dalam
sosialisasi sekunder.
Sumber:
Dokumen Penerbit
a
b
Kehidupan Sosial Manusia
41
a. Keluarga
Keluarga adalah agen (wahana) sosialisasi yang pertama dan
utama, di mana anak akan diajarkan cara berhubungan
dengan orang tua, saudara-saudara, serta mungkin sanak
kerabatnya. Melalui pendidikan keluarga, anak akan
mengenal dunia di sekitarnya dan pola-pola pergaulan
sehari-hari.
Layaknya sebuah keluarga yang harmonis, orang tua akan
mencurahkan perhatian dan mendidik anak-anaknya agar
memiliki dasar-dasar pergaulan hidup yang benar melalui
penanaman nilai-nilai moral dan kebajikan.
Umumnya perlakuan orang tua yang dapat menunjang
sosialisasi adalah sebagai berikut.
1) Mengusahakan agar anak-anaknya selalu dekat dengan
orang tuanya.
2) Memberikan pengawasan dan pengendalian perilaku
anak secara wajar.
3) Mendidik anak untuk dapat membedakan perilaku yang
benar dan salah.
4) Memberikan contoh perilaku yang baik.
5) Memberikan perlindungan, baik secara fisik maupun
mental.
Apabila dalam pelaksanaannya terdapat hal-hal yang
menyimpang, maka anak-anak biasanya akan mengalami
kekecewaan. Timbulnya kekecewaan dipicu oleh hal-hal
berikut ini.
1) Kesibukan kerja orang tua yang luar biasa, sehingga anak-
anaknya tidak diperhatikan. Faktor ini menyebabkan
hubungan antara orang tua dan anak semakin renggang
dan jauh. Di masa pertumbuhan, seorang anak sangat
membutuhkan perlindungan dan tokoh panutan. Untuk
mewujudkan hal tersebut, tidak jarang anak-anak akan
menyalurkannya pada hal-hal yang bersifat negatif,
misalnya merokok, meminum minuman keras, atau
penggunaan narkotika.
2) Orang tua terlalu memaksakan kehendak, gagasan, serta
idenya kepada anak, sehingga anak merasa tertekan.
Akibat dari tindakan ini akan memunculkan sifat
pembangkangan dan perlawanan.
b. Sekolah
Agen sosialisasi ini merupakan sistem pendidikan formal.
Di sekolah, pada umumnya seorang murid mempelajari hal-
hal yang belum dipelajari sebelumnya dalam keluarga
ataupun dalam grup teman sebaya yang menjadi teman
bermainnya.
Sekolah mempersiapkan seorang anak untuk menguasai
berbagai peranan untuk hidupnya di masa depan, agar kelak
anak tersebut tidak lagi bergantung pada orang tuanya.
Tugas Mandiri
Bagaimanakah kamu bersosiali-
sasi dalam keluarga? Apakah
pernah mengalami kesulitan?
Jelaskan sosialisasi yang telah
kamu lakukan dalam keluarga!
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
42
Sekolah sebagai lembaga pendidikan mengandung berbagai
unsur nilai yang mengatur tata kehidupan dalam masyarakat
pendidikan. Aturan-aturan tersebut dibuat sebagai patokan
bagi siswa, guru, pegawai tata usaha, pesuruh sekolah,
penjaga sekolah untuk mengatur semua tata kehidupan
sekolah agar sesuai dengan aturan yang berlaku. Apabila ada
salah satu unsur yang salah, misalnya kamu terlambat datang
ke sekolah karena kesiangan, maka kamu akan diberi
peringatan oleh guru untuk tidak mengulanginya lagi.
Norma-norma dan nilai-nilai yang ada di sekolah bagi
sebagian di antara kamu mungkin dirasakan sangat ketat.
Namun sebagian lain tidak, karena sudah terbiasa dengan
aturan yang diberlakukan dalam keluarga dan teman
sepermainan.
Aturan yang ada di sekolah bukan untuk ditakuti, tetapi
untuk ditaati. Dengan aturan tersebut, suasana belajar dan
berkawan akan semakin nyaman karena masing-masing
mengetahui batas-batasnya tersendiri.
c. Kelompok (Teman Sebaya)
Apakah kamu termasuk salah satu anggota tim sepak bola,
bola voli, atau jenis olah ragalainnya? Atau mungkin kamu
anggota grup menggambar, grup bahasa, atau grup pecinta
lingkungan?
Kelompok atau grup merupakan agen sosialisasi lainnya s
elain
yang telah disebutkan di atas. Dalam kelompok, kamu akan
belajar memahami peran dan kedudukan orang lain.
Pada masa kanak-kanak, seorang anak akan bergaul dengan
teman sepermainannya. Pada masa ini, pengaruh kelompok
tidak akan begitu tampak, walaupun pada masa itu
seorang anak sudah mem
iliki teman di luar keluarganya.
Sahabatnya mungkin
anak tetangga, teman satu
kompleks, teman satu desa, atau teman satu kelas. Bentuk
Saat anak ketiganya Whitley
didiagnosis bisu, tuli, dan autis,
Cheri L. Florence menolak dan
terus mengingkarinya.
Sebagai ahli terapi, dengan
dibantu dua kakak Whitley yang
masih berusia belia, mereka
berjuang mendidik Whitley. Kasih
sayang dan kerja keras mereka
berbuah manis. Whitley kini
tumbuh menjadi anak remaja
mandiri, pelajar SMA tingkat akhir
yang bersiap memasuki dunia
perguruan tinggi.
Sumber:
Cukilan buku
Kisah
Seorang Ibu Menolak Di-
agnosis Autisme
Atas
Putranya
(
Maverick Mind:
A Mother’s Story of Solv-
ing the Mystery of Her
Unreacheable, Unteach-
able, Silent Son
. 2005).
Wawasan Sosial
Tugas Mandiri
Apakah kamu anggota suatu
kelompok tertentu, misalnya
bimbingan belajar, grup band,
kelompok ilmiah, pramuka, atau
organisasi pemuda lainnya?
Jelaskan jenis kelompokmu, dan
posisimu dalam kelompok
tersebut! Jelaskan pula ala-
sanmu bergabung bersama
kelompok tersebut!
Gambar 2.5
Guru sebagai motivator dalam sosialisasi di sekolah.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Kehidupan Sosial Manusia
43
sosialisasinya mungkin hanya berdasarkan pada kesamaan
minat serta kesukaan yang sama-sama dimiliki oleh setiap
anggota.
Sosialisasi dalam kelompok sangat berbeda dengan sosialisasi
dalam keluarga. Dalam keluarga, sosialisasi berlangsung tidak
sederajat. Dalam arti kamu bisa bersosialisasi dengan semua
anggota keluarga misalnya ayah, ibu, adik, nenek, kakek,
paman, dan bibi. Tetapi dalam kelompok, sosialisasi
berlangsung dalam kelas sederajat, karena kamu memiliki
usia yang sama.
d. Media Massa
Salah satu agen sosialisasi yang memiliki pengaruh yang
sangat besar pada anak dan orang dewasa adalah media
massa. Jenis media massa terdiri dari media cetak (surat
kabar dan majalah) dan media elektronik (televisi, radio,
compact disc
, film, dan kaset). Jenis-jenis media ini
merupakan alat penyebar informasi yang sangat cepat dan
efektif, karena dapat menjangkau masyarakat luas pada
berbagai kalangan dari kota hingga ke pelosok daerah.
Media massa menyajikan berbagai berita dan cerita yang
secara langsung diidentifikasi dan akan berpengaruh pada
perilaku kehidupan masyarakat. Salah satu jenis media massa
yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah
televisi. Acara apa yang biasanya kamu tonton? Apakah kamu
memiliki keinginan untuk meniru tokoh dalam acara
tersebut?
Salah satu acara yang mungkin banyak kamu tonton adalah
film kartun, misalnya Dragon Ball, Detective Conan, atau
TinTin. Disadari atau tidak, ketiga film kartun tersebut akan
memengaruhi perilakumu. Contohnya, kamu akan
mengoleksi semua pernak-pernik yang berhubungan
dengan tokoh-tokoh yang ada dalam film kartun tersebut,
atau bahkan memakai kostum seperti tokoh idolamu.
Gambar 2.6
Sosialisasi dalam kelompok memberikan pengaruh pada pembentukan
kepribadian seseorang.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
44
Acara-acara yang disuguhkan oleh stasiun televisi sudah
sangat beragam; dari acara pendidikan, hiburan, sampai pada
acara tindak kriminal, yang keseluruhannya akan
berpengaruh pada tindakan masyarakat.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa
stasiun televisi menyarankan agar anak selalu didampingi
oleh orang tua dalam menonton acara televisi. Hal ini untuk
memberikan pengertian kepada anak mengenai acara yang
disajikan, supaya anak dapat mengerti maksud isi acara tersebut.
Dalam sosialisasi kita mempelajari berbagai nilai, norma, dan
pola-pola perilaku individu maupun kelompok tempat kita
menjadi anggotanya. Hal itu dimaksudkan agar kita tahu
bagaimana harus bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat
dan lingkungan budayanya. Dengan kata lain untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan maka tingkah laku kita
harus sesuai dengan nilai dan norma serta harapan atau tuntutan
masyarakat tempat kita tinggal.
1. Nilai Sosial
Nilai (
value
) adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh
masyarakat yang kemudian dijadikan landasan untuk menen-
tukan baik dan buruknya sesuatu.
Apabila nilai sosial itu dianggap baik maka akan dipertahankan
dan selalu dilakukan serta diikuti oleh masyarakat, sebab
mendatangkan keuntungan dan kebaikan. Sebaliknya, apabila
nilai sosial itu buruk maka akan ditinggalkan dan dijauhi oleh
masyarakat, sebab selain akan merugikan juga ada sanksinya.
Nilai sosial adalah sesuatu yang dianggap, dicita-citakan oleh
masyarakat dan berharga bagi kehidupan. Jadi, nilai sosial sangat
dibutuhkan oleh manusia karena merupakan suatu pedoman
yang berguna untuk mengatur perilaku seseorang dalam sosialisasi.
a. Klasifikasi Nilai Sosial
Menurut
Notonegoro
, nilai dapat dibagi menjadi tiga macam,
yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian.
1) Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi
manusia.
Contohnya uang yang berguna bagi manusia karena
dapat digunakan untuk membeli kebutuhan hidupnya.
2) Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau
aktivitas.
B.
Nilai dan Norma Sosial dalam
Sosialisasi
Gambar 2.7
Uang adalah contoh
barang yang memiliki nilai
material.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Kehidupan Sosial Manusia
45
Contoh:
Kendaraan bermotor dewasa ini menjadi alat transportasi
vital bagi manusia untuk melakukan aktivitas
kesehariannya, misalnya untuk pergi ke tempat kerja.
3) Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia. Secara garis besar, nilai kerohanian dapat
dibagi ke dalam empat macam.
Pertama,
nilai kebenaran (kenyataan), yaitu nilai yang
bersumber pada unsur akal manusia.
Contohnya orang yang dituduh bersalah tetapi belum
terbukti melakukan kesalahan tidak lantas dihukum,
tetapi harus melalui proses pengadilan.
Kedua,
nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber pada
perasaan manusia (estetika).
Contohnya rumah akan terasa lebih asri apabila ditanami
bunga.
Ketiga,
nilai moral (kebaikan), yaitu nilai yang berasal
dari kehendak atau kemauan.
Contohnya Ardi menyumbangkan darahnya untuk
kemanusiaan.
Keempat,
nilai religius, yaitu nilai ketuhanan.
Contohnya agama Islam mengakui Allah SWT sebagai
Tuhannya, agama Kristen mengakui Yesus Kristus sebagai
Tuhannya.
Sementara itu, menurut
Walter G. Everett
,
nilai terbagi atas
beberapa bagian berikut ini.
1) Nilai-nilai ekonomis (
economic values
), yaitu nilai-nilai
yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Nilai-nilai
ini mengikuti harga pasar.
2) Nilai-nilai rekreasi (
recreation values
), yaitu nilai-nilai yang
meliputi nilai-nilai permainan pada waktu senggang,
sehingga memberikan sumbangan untuk menyejah-
terakan kehidupan dan kesegaran jasmani serta rohani
manusia.
3) Nilai-nilai perserikatan (
association values
), yaitu nilai yang
meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan
persahabatan, kehidupan keluarga, sampai dengan
kehidupan internasional.
4) Nilai-nilai kejasmanian (
bodily values
), yaitu nilai-nilai
yang meliputi nilai-nilai pengetahuan dan pencarian
kebenaran.
5) Nilai-nilai watak (
character values
), yaitu nilai yang
meliputi seluruh tantangan serta kesalahan pribadi dan
sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kontrol
diri, dan kesukaan pada kebenaran.
Gambar 2.8
Donor darah sebagai
salah satu nilai moral
dari kehendak.
Sumber:
Ensiklopedi Umum dan Pelajar
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
46
b. Sumber-Sumber Nilai Sosial
Sumber-sumber nilai sosial yang ada di masyarakat
dibedakan menjadi dua, yaitu sumber
intrinsik
dan sumber
ekstrinsik
.
Sumber intrinsik adalah sumber nilai sosial yang berasal dari
dalam diri manusia itu sendiri yang berupa harkat dan
martabat. Seseorang yang memiliki kepribadian baik, seperti
ramah, sopan, dan selalu berperilaku sesuai dengan norma-
norma yang ada akan mempunyai nilai lebih apabila
dibandingkan yang berkepribadian tidak baik.
Sumber ekstrinsik adalah sumber nilai sosial yang berasal
dari luar diri manusia yang biasanya bersifat kebendaan,
seperti kepemilikan tanah, rumah, kendaraan, dan
sebagainya.
c. Ciri-Ciri Nilai Sosial
Nilai sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.
2) Memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam
usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial. Nilai-nilai
yang disetujui dan diterima oleh masyarakat menjadi
dasar bagi tindakan dan tingkah laku individu, baik secara
pribadi maupun secara kelompok atau organisasi.
3) Membantu masyarakat agar dapat berfungsi dengan baik.
4) Terbentuk melalui proses belajar.
5) Merupakan sistem tradisi yang diturunkan secara turun
temurun di antara anggota masyarakat.
6) Memengaruhi perkembangan emosi seseorang, baik fisik
maupun mental.
7) Berkaitan dengan unsur lain melalui proses komunikasi,
sehingga membentuk pola dan sistem nilai dalam
masyarakat.
8) Sistem-sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan
dengan kebudayaan lain sesuai dengan pola kebudayaan
masing-masing.
9) Nilai dapat memberikan pengaruh yang berbeda, baik
positif maupun negatif.
2. Norma Sosial
Norma (
norm
) adalah aturan-aturan yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat yang disertai dengan sanksi atau
ancaman apabila tidak melakukannya. Apabila kamu cermati,
norma memiliki sifat memaksa dan menekan seseorang untuk
mematuhinya. Misalnya, apabila kamu mengambil barang
orang lain tanpa memberitahu (mencuri), maka tindakanmu
jelas merupakan tindakan yang salah, dan kamu akan dijatuhi
hukuman.
Tugas Mandiri
Perhatikan dengan saksama,
nilai-nilai apakah yang ada di
lingkungan sekitarmu?
Kehidupan Sosial Manusia
47
Norma yang berlaku di masyarakat sifatnya mengikat dan
berbeda-beda tingkatannya terhadap setiap warga atau anggota
masyarakat. Ada norma yang mengikat lemah dan ada pula
norma yang mengikatnya kuat.
Berdasarkan daya pengikatnya, norma dapat dibedakan atas
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Cara (
Usage
)
Jenis norma ini menunjuk pada suatu bentuk perbuatan
pribadi. Norma ini jelas terlihat pada hubungan
antarindividu. Pelanggaran pada norma ini tidak
menimbulkan reaksi yang besar dari masyarakat, tetapi hanya
berupa celaan.
Contoh:
1) Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila ada
seseorang yang sedang makan berdecap.
2) Tata cara makan kolak pisang biasanya menggunakan
sendok, tetapi ada yang menggunakan tangan. Hal ini
dianggap melanggar norma.
b. Kebiasaan (
Folkways
)
Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam
bentuk yang sama. Norma ini dapat dilihat dengan kesukaan
individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman bagi
pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan,
ejekan, dan menjauhkan diri dari si pelanggar. Jika
pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer telinganya,
dicubit, atau dimarahi.
Contoh:
1) Mencium tangan orang tua pada waktu akan pergi.
2) Memberi salam pada waktu berjalan di hadapan orang
lain.
3) Antre pada waktu membeli karcis pertandingan sepak
bola.
4) Menghormati orang yang lebih tua.
c. Tata Kelakuan (
Mores
)
Norma ini dipergunakan sebagai pengawasan baik langsung
maupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap
anggotanya. Tata kelakuan memberikan batasan-batasan
pada perilaku individu dan menjaga solidaritas (kesetia-
kawanan) di antara anggota-anggota masyarakatnya.
Pelanggaran terhadap norma ini adalah sanksi berat.
Perbedaan tata kelakuan akan ditemui pada berbagai daerah.
Hal ini terjadi karena tata kelakuan timbul dari pengalaman
yang berbeda-beda dari masyarakat tersebut. Tata kelakuan
bisa bersifat paksaan, tetapi bisa juga bersifat sebagai larangan
sehingga secara langsung dapat dijadikan sebagai alat di mana
anggota masyarakat harus menyesuaikan dengan tata
kelakuan tersebut.
Ungkapan "sesuai adat" di-
gunakan untuk menunjukkan
bahwa suatu tindakan dilakukan
sesuai dengan nilai-nilai luhur
yang seharusnya dijaga, ditaati,
dan dijunjung tinggi. Sebaliknya,
ungkapan "tidak tahu adat"
adalah sebuah bentuk teguran
dan sanksi sosial yang keras
kepada seseorang yang
dianggap telah berperilaku di luar
batas kesopanan, tidak tahu cara
hidup bermasyarakat yang baik,
atau bahkan tidak tahu mem-
bedakan yang benar dan yang
salah.
Wawasan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
48
Contoh:
Pasangan suami istri baru pada masyarakat Sunda biasanya
menumpang di rumah orang tua istri sebelum mereka
memiliki rumah tinggal sendiri.
Contoh lain dari perbedaan tata kelakuan adalah suatu
masyarakat mempunyai aturan-aturan yang tegas dalam hal
melarang pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi,
sementara pada masyarakat lainnya larangan tersebut tidak
tegas.
d. Adat Istiadat (
Customs
)
Norma ini menunjuk pada kekuatan penyatuan setiap pola
perilaku masyarakat. Apabila ada anggota masyarakat yang
terbukti melanggar aturan adat, maka akan mendapatkan
hukuman tergantung dari tata aturan yang berlaku pada
masyarakat tersebut. Pelanggaran yang dilakukan akan
menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan norma-norma
lainnya. Misalnya dikucilkan atau diusir dari masyarakat
tersebut.
Selain pembagian jenis-jenis norma di atas, para ahli membagi
norma menurut bidang-bidang kehidupan tertentu, yaitu
sebagai berikut.
a. Norma Agama
Norma agama yaitu norma yang berasal dari Tuhan yang
dituangkan ke dalam ajaran agama atau suatu kepercayaan
tertentu. Inti dari norma ini adalah agar manusia bertakwa
dan beriman, menjauhi segala larangan-Nya, dan
menjalankan segala perintah-Nya.
Contoh norma agama yang bersifat larangan antara lain
larangan berdusta, mencuri, memfitnah, berzina, dan
sebagainya. Jika larangan ini dilanggar sanksinya adalah dosa.
Contoh norma agama yang bersifat perintah antara lain
berbuat baik pada sesama, jujur, adil, dan menjalankan
ibadah. Norma agama berfungsi sebagai pedoman dan
pengatur manusia dalam menjalin hubungan yang baik
antara manusia dengan Tuhan ataupun antarsesama
manusia.
b . Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah norma yang bertujuan agar
manusia mempunyai hati yang bersih. Norma ini tumbuh
dan berkembang dari budi pekerti manusia sendiri. Sanksi
terhadap pelanggaran norma ini berupa celaan dari
masyarakat ataupun perasaan dari diri sendiri.
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah petunjuk hidup yang berasal dari
pergaulan segolongan manusia dalam suatu masyarakat dan
mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam
kehidupan masyarakatnya.
Kehidupan Sosial Manusia
49
Contohnya larangan meludah di sembarang tempat, anjuran
untuk memberi dan menerima sesuatu dari orang lain
dengan menggunakan tangan kanan, dan lain-lain.
d. Norma Kelaziman
Norma kelaziman adalah segala tindakan tertentu yang
dianggap baik, patut, sopan, dan seolah-olah sudah ada dalam
kebiasaan sekelompok manusia atau masyarakat.
Contohnya masyarakat Indonesia makan dengan
menggunakan sendok, atau masyarakat Jepang makan
dengan menggunakan sumpit.
e. Norma Hukum (
Laws
)
Norma hukum merupakan jenis norma yang sanksinya
sangat jelas dan tegas. Norma hukum dapat dibedakan ke
dalam dua jenis, yaitu norma tertulis (hukum pidana dan
perdata), dan norma tidak tertulis (hukum adat).
Norma yang berlaku dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
a. Umumnya tidak tertulis.
b . Merupakan hasil dari kesepakatan masyarakat.
c. Warga masyarakat patuh.
d. Apabila norma dilanggar, maka harus menerima
hukumannya.
e. Norma sosial tidak bersifat statis, sehingga dapat mengalami
perubahan.
Contoh:
Pemimpin masyarakat Baduy secara adat dan spiritual adalah
seorang
pu’un
yang berkedudukan di wilayah
Kajeroan
yang
sering disebut
Tangtu
atau Baduy Dalam. Di sini terdapat tiga
buah kampung yang penghuninya dianggap masih tetap
menjalankan pola hidup asli. Daerah Baduy Luar atau
Panamping
dipimpin oleh seorang
kokolot
. Selain
Kajeroan
dan
Panamping,
sebenarnya ada pula wilayah orang Baduy yang dianggap
setingkat di bawahnya, yaitu daerah yang disebut
dangka
.
Penghuni dangka dianggap sebagai orang yang sudah banyak
meninggalkan ciri kehidupan Baduy dan sering melakukan
pelanggaran religi.
3. Fungsi Nilai dan Norma Sosial
Norma yang mengalami proses dalam masyarakat, pada
akhirnya akan menjadi bagian dalam lembaga kemasyarakatan.
Proses tersebut dinamakan pelembagaan, yaitu suatu proses
yang dilewati oleh suatu norma untuk menjadi bagian dari
lembaga kemasyarakatan. Norma dapat dianggap sebagai
sebuah peraturan apabila norma tersebut membatasi dan
mengatur tindakan seseorang.
Gambar 2.9
Hukum tertulis antara
lain hukum perdata dan
pidana yang telah
dibukukan.
Sumber:
Ensiklopedi Umum dan Pelajar
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
50
a. Fungsi Nilai
Nilai memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Sekumpulan aturan yang siap digunakan untuk me-
netapkan nilai seseorang dan kelompok.
2) Alat pengawas dengan daya pengikat tertentu.
3) Alat solidaritas di kalangan anggota kelompok dan
masyarakat.
Pada dasarnya, fungsi nilai adalah sebagai alat pengontrol
pribadi agar mampu berpikir dan bertindak yang bijak
sehingga dapat membentuk sebuah pribadi berkualitas bagi
kehidupan bermasyarakat.
b . Fungsi Norma
Norma yang berlaku di masyarakat memiliki fungsi sebagai
berikut.
1) Norma merupakan faktor perilaku yang akan menentu-
kan penilaian orang lain terhadap diri dan kelompok.
2) Norma merupakan kumpulan aturan atau sanksi-sanksi
yang akan mendorong seseorang, kelompok, atau
masyarakat mencapai suatu nilai sosial.
3) Norma tumbuh dan berkembang di kalangan
masyarakat sebagai unsur pengikat dan pengendali
perilaku manusia dalam bermasyarakat.
4. Perbedaan Nilai dan Norma Sosial
Perbedaan nilai dan norma sosial adalah sebagai berikut.
a. Norma memiliki sanksi yang jelas, sedangkan nilai tidak.
b . Nilai dapat bernilai positif dan negatif. Apabila bernilai positif,
maka nilai tersebut harus dijaga dan dipelihara, sehingga
diperlukan norma untuk menjaga dan memeliharanya.
c. Nilai merupakan bentuk ekspresi seseorang, kelompok, atau
masyarakat tentang baik, buruk, benar, salah, suka, duka,
dan sebagainya terhadap bentuk materi maupun nonmateri.
d. Norma disertai dengan sanksi yang jelas, sehingga apabila
ada anggota masyarakat yang melanggarnya akan dikenakan
hukuman sesuai dengan derajat kesalahannya.
Sosialisasi sebagai proses belajar yang dialami oleh setiap
individu sebagai anggota masyarakat sejak kecil hingga akhir
hayatnya akan mengarahkan setiap individu tersebut untuk
dapat mengenal status dan perannya di masyarakat. Hal tersebut
karena dalam sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus
dijalankan oleh individu. Melalui proses ini juga, setiap individu
Tugas Mandiri
Berikan contoh nilai dan norma
yang menjadi pedoman hidup
masyarakat di lingkungan
sekitarmu!
C.
Status dan Peran Sosial
Kehidupan Sosial Manusia
51
akan dapat mengetahui dan menjalankan hak-hak serta
kewajiban-kewajibannya sesuai dengan status dan perannya itu.
Misalnya status kamu di sekolah, yaitu sebagai pelajar yang
mempunyai peranan untuk memerhatikan materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru, mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru, menaati tata tertib sekolah, dan lain-lain.
1. Status Sosial
Status sosial adalah kedudukan sosial seseorang atau individu
dalam kelompok masyarakat. Dengan demikian, seseorang dapat
memiliki beberapa status karena ikut serta dalam berbagai
kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.
Status yang dimiliki oleh seseorang akan menentukan derajat,
kewajiban, dan tanggung jawab dalam kelompoknya. Misalnya,
apabila kamu menjadi ketua kelas, maka statusmu setingkat
lebih tinggi dibandingkan dengan temanmu. Tetapi kamu juga
memiliki tanggung jawab yang lebih karena secara langsung
membawahi berpuluh-puluh teman sekelas dan harus dapat
menjadi suri tauladan.
Apabila kita perhatikan lebih lanjut, status sosial sangat
bervariasi. Status sosial dalam masyarakat dapat dibedakan ke
dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a.
Ascribed Status
(Status yang Diberikan)
Ascribed status
merupakan jenis status yang diperoleh secara
otomatis tanpa harus diperjuangkan terlebih dahulu. Status
ini bersifat tertutup, artinya hanya dimiliki oleh orang-orang
tertentu yang sama dengan status kedua orang tuanya. Status
yang diperoleh melalui proses ini adalah sebagai berikut.
1) Keturunan
Pada komunitas tertentu, status seseorang dilihat dari asal
keturunannya, misalnya keturunan bangsawan,
keturunan raja, dan sistem kasta (brahmana, ksatria,
waisya, dan sudra). Seorang anak raja akan secara
langsung menjadi putra mahkota yang nantinya akan
menggantikan raja yang sudah mangkat.
2) Jenis kelamin
Jenis kelamin pria dianggap memiliki status yang lebih
tinggi dibandingkan wanita dalam kehidupan keluarga.
Pria biasanya secara langsung menjadi kepala keluarga
yang bertugas melindungi dan memberi nafkah bagi
keluarganya.
Biasanya
ascribed status
dapat ditemui pada jenis masyarakat
yang menganut sistem tertutup, tetapi tidak jarang pula dapat
ditemui pada masyarakat yang menganut sistem terbuka.
Contohnya ulama, pastur, bikshu, pendeta.
Sistem kepemimpinan orang
Asmat lebih ditekankan kepada
kemampuan dan kewibawaan
seorang lelaki yang memiliki tubuh
perkasa dan memiliki banyak
pengalaman dalam bertempur.
Akan tetapi dalam kehidupan
sosial politik sehari-hari setiap
kampung biasanya mempunyai
seorang pemimpin adat yang
disebut
yeu iwir
, dan masing-
masing federasi
yeu
mempunyai
seorang pemimpin yang disebut
tese wu
. Para pemimpin adat ini
dibantu oleh sejumlah penasihat
yang disebut
arakamse wir
, yaitu
orang tua-orang tua bijak yang
kaya akan pengalaman. Walaupun
setiap orang dianggap mampu
berhubungan dengan dunia roh
yang mereka yakini, akan tetapi
mereka juga memiliki seorang
tokoh yang dianggap pemimpin
dalam masalah upacara
keagamaan, tokoh ini disebut
arapak tor
.
Sumber:
Ensiklopedi Suku Bangsa
di Indonesia
, 1997.
Wawasan Sosial
Gambar 2.10
Gelar bangsawan adalah
contoh
ascribed status.
Sumber:
www.geocities.com
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
52
b.
Achieved Status
(Status yang Diperjuangkan)
Achieved status
merupakan jenis status yang sengaja
diusahakan oleh seseorang. Kedudukan ini bersifat terbuka
dan tidak didasarkan atas dasar kelahiran, dan sangat
tergantung dari kemampuan individu untuk meraih
kedudukan tersebut. Pada umumnya cara seseorang untuk
meraih status ini adalah dengan jalan pendidikan di sekolah
formal dan perjuangan keras.
Achieved status
dapat diperoleh
melalui proses sebagai berikut.
1) Prestasi
Dalam hal ini status diperoleh karena berhasil dalam
menyelesaikan studi atau meraih juara dalam suatu
kejuaraan. Apresiasi masyarakat akan berbeda pada
orang-orang yang memiliki prestasi lebih. Contohnya
dokter, insinyur, dan hakim.
2) Kekuasaan atau jabatan
Seseorang akan dipandang memiliki status tinggi, apabila
orang tersebut memiliki jabatan tertentu yang lebih tinggi
jika dibandingkan dengan kedudukan masyarakat
lainnya. Untuk memiliki jabatan dibutuhkan perjuangan.
Contohnya manajer perusahaan, kepala desa, dan guru.
3) Kualitas pribadi
Seseorang memiliki status tinggi apabila ia dituakan oleh
masyarakat. Biasanya tokoh yang dituakan yaitu pemuka
agama atau pemuka adat. Kualitas pribadi dapat
diperjuangkan dengan pendidikan dan pengalaman.
c.
Assigned Status
(Status yang Diberikan)
Assigned status
merupakan jenis status yang sengaja diberikan
kepada seseorang atau kelompok yang telah berjasa
memperjuangkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
Misalnya veteran pejuang (pahlawan), doktor, dan profesor.
Tugas Mandiri
Salah satu contoh
achieved sta-
tus
adalah mewujudkan cita-cita.
Apa saja yang telah kamu
lakukan untuk mewujudkan cita-
citamu demi mendapatkan
achieved status
yang kamu
inginkan?
Gambar 2.11
Seorang atlit akan mendapatkan status dengan menunjukkan prestasinya.
Sumber:
Kompas, Kamis 1 Desember 2005
Kehidupan Sosial Manusia
53
2. Konflik dan Simbol Status
Apabila kamu perhatikan, maka setiap orang akan memiliki
berbagai peran dalam kehidupannya, akibat dari keberadaan
manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga, apabila seseorang
yang memiliki banyak peran tidak dapat menjalankan perannya
tersebut dengan seimbang, maka akan terjadi apa yang kita
namakan konflik status.
Kapan konflik status tersebut berlangsung?
a. Konflik Status
Konflik status adalah pertentangan yang terjadi dalam diri
seseorang sebagai akibat kedudukan yang dimilikinya.
Secara khusus, konflik status dapat dibedakan ke dalam tiga
jenis berikut ini.
1) Konflik yang bersifat individual
Konflik ini terjadi di dalam diri individu sendiri, yang
berkaitan dengan kepemilikan kedudukan yang lebih dari
satu. Pada proses ini, individu akan dihadapkan pada dua
pilihan di mana salah satu kedudukan akan dikorbankan
atau terpinggirkan.
Contohnya seorang hakim yang harus menghukum
anaknya karena terlibat korupsi. Atau seorang polisi yang
harus menilang istrinya karena tidak membawa SIM pada
saat mengendarai sepeda motor di jalan raya. Contoh lain
adalah seorang kepala sekolah yang harus mengeluarkan
putranya sendiri dari sekolah karena terbukti
menggunakan obat-obatan terlarang di sekolah. Tindakan
ini dilakukan untuk menegakkan peraturan yang telah
ditetapkan.
2) Konflik yang bersifat antarindividu
Konflik ini terjadi, apabila seseorang dalam kelompok
memiliki perbedaan kepentingan terhadap suatu tujuan
yang ingin dicapai.
Mengapa timbul konflik status?
Faktor-faktor apakah yang me-
latarbelakanginya? Diskusikan
dengan teman sekelasmu!
Tugas Bersama
Gambar 2.12
Seorang veteran perang akan mendapatkan status karena telah berjasa.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
54
Contoh:
Andi seorang anak yang manja, bahkan sangat manja.
Suatu waktu, Andi meminta sebuah barang kepada
ayahnya, tetapi tidak diberi. Andi malah dimarahi oleh
ayahnya dengan tujuan untuk mendidik Andi supaya
tidak manja. Melihat Andi dimarahi, maka ibu Andi
membelanya. Dalam hal ini terjadi konflik antara ayah
dengan Andi dan antara ayah dengan ibu Andi.
3) Konflik yang bersifat antarkelompok
Konflik ini terjadi apabila tidak ada kesesuaian antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya yang berkaitan
dengan suatu hal.
Contohnya perang antarnegara, perselisihan antara dua
perusahaan di pengadilan, dan perselisihan antara
kontraktor dengan warga yang lahannya digunakan
untuk proyek.
b. Simbol Status
Simbol status merupakan status yang dimiliki oleh seseorang
karena kepemilikan barang-barang yang bersifat materi dan
antara lain dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa ciri tertentu sebagai simbol status seseorang,
di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Cara berpakaian
Dalam berpakaian antara orang kaya dengan orang
miskin tentu akan berbeda jenis dan bahan yang
digunakannya. Orang kaya cenderung berbusana dengan
mengenakan mode-mode yang sedang
trend
dan dari
bahan-bahan yang mahal.
2) Cara bergaul
Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, umumnya
orang-orang bergaul hanya dengan orang-orang yang
sederajat dengan dirinya. Kelompok petani dengan
kelompok pengusaha tentu akan berbeda cara
bergaulnya.
3) Cara mengisi waktu senggang
Dalam mengisi waktu senggang, orang kaya biasanya
melakukan berbagai aktivitas yang memerlukan banyak
biaya, misalnya bermain golf atau berlibur ke luar negeri.
4) Bentuk rumah dan perabotannya
Orang yang membuat rumah dengan desain mewah dan
menghiasinya dengan berbagai barang yang mahal
harganya menunjukkan bahwa orang tersebut adalah
orang kaya.
Dewasa ini gelar akademik yang dimiliki seseorang, juga
dapat menjadi simbol status, karena gelar ini akan menjadi
faktor pembeda di antara sesamanya. Gelar akademik yang
dimiliki seseorang, akan mendapatkan penilaian yang lebih
dalam pandangan masyarakat. Hal ini karena masyarakat
Tugas Mandiri
Pernahkah kamu berselisih
paham dengan temanmu? Hal
apakah yang menyebabkannya?
Cara apa yang kamu gunakan
untuk menyelesaikan perma-
salahan tersebut?
Kehidupan Sosial Manusia
55
masih memandang bahwa gelar yang diperoleh melalui jalur
akademik telah memenuhi berbagai persyaratan dari disiplin
ilmu yang telah dipelajarinya. Dampak negatifnya, banyak
orang yang hanya mengejar gelarnya saja tanpa
memerhatikan kualitas dari pendidikannya tersebut.
Pernahkah kamu menemukan seorang lulusan SMA yang
lebih pintar dari seorang sarjana universitas terkemuka? Hal
tersebut mungkin saja terjadi, apalagi pada saat ini. Gelar
akademik yang dimiliki oleh seseorang seringkali hanya
dijadikan tameng atau kebanggaan semata tanpa bisa
mempertanggungjawabkannya.
3. Peran Sosial
Setiap orang yang hidup di tengah-tengah masyarakat pasti
memiliki peran sosial yang sesuai dengan status sosialnya.
a. Definisi Peran Sosial
Peran sosial adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang
yang menduduki status sosial tertentu dalam masyarakat.
Peran sosial seseorang dalam masyarakat sangat ditentukan
oleh status sosial yang dimilikinya. Jika status sosial seseorang
tinggi, maka akan semakin tinggi pula peran sosialnya dalam
masyarakat, atau sebaliknya. Peran sosial dianggap sangat
penting karena mangatur perilaku seseorang dalam
masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat tersebut.
b. Macam-Macam Peran Sosial
Peran sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi
beberapa bagian, antara lain sebagai berikut.
1) Cara mendapatkan
Berdasarkan cara mendapatkannya, peran sosial dapat
dibedakan sebagai berikut.
a) Peran bawaan
Peran bawaan adalah peran yang didapatkan secara
otomatis dan bukan karena usaha atau prestasi yang
dilakukannya. Jadi, peran bawaan adalah peran yang
melekat pada dirinya. Contohnya peran sebagai orang
tua, peran sebagai bapak atau ibu, peran sebagai anak,
dan sebagainya. Peran ini ada dengan sendirinya dan
tidak dapat dihindari karena merupakan dampak dari
status bawaannya.
b) Peran pilihan
Peran pilihan adalah peran dari seseorang yang
diperoleh melalui suatu usaha, sehingga setiap orang
bebas menentukan perannya sendiri sesuai dengan
yang diharapkan. Contohnya peran sebagai dokter,
guru, tentara, atau petani. Peran pilihan ini harus
disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan
keterampilan yang dimilikinya.
Tugas Mandiri
Apa saja peranmu di keluarga,
sekolah, dan di masyarakat?
Gambar 2.13
Rumah mewah dapat
dijadikan ukuran status
seseorang dalam masya-
rakat.
Sumber:
Bunda, edisi 185 Maret
2004
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
56
2) Cara pelaksanaan
Dilihat dari cara pelaksanaannya, peran sosial dapat
dibedakan menjadi berikut ini.
a) Peran yang diharapkan
Peran ini merupakan peran yang diharapkan oleh
masyarakat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dan
lengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contohnya peran seorang polisi, hakim, jaksa, dan
pengacara. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan
dengan baik dan tidak boleh ditawar-tawar karena
terkait dengan hak asasi seseorang.
b) Peran yang disesuaikan
Peran yang disesuaikan adalah suatu peran yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan
kondisi tertentu.
Peran ini terjadi bukan karena faktor manusia atau
pelakunya saja, tetapi karena adanya kondisi dan
situasi yang menyebabkan seseorang melakukan
suatu peran.
Contohnya peran seorang pelawak yang memerankan
tugasnya sebagai pelawak sewaktu di panggung,
tetapi saat berkumpul dengan keluarga tidak akan
menyampaikan pesan dengan lawakan.
3) Prioritas pelaksanaan
Berdasarkan prioritas pelaksanaannya, peran sosial
dibedakan sebagai berikut.
a) Peran kunci
Peran kunci adalah peran pokok atau inti dari
beberapa peran yang dimilikinya. Misalnya Pak Budi
selain sebagai kepala keluarga juga menjadi dokter,
ketua RT, pengurus masjid, dan ketua koperasi. Dari
beberapa peran tersebut peran kunci Pak Budi adalah
seorang dokter.
b) Peran tambahan
Peran tambahan adalah peran yang dilakukan
seseorang setelah melakukan peran utamanya atau
peran kunci. Misalnya Pak Budi yang mendapat peran
tambahan selain menjadi dokter.
Beberapa ciri pokok yang dimiliki peran tambahan
antara lain tidak dilakukan berdasarkan ijazah dan
keahlian tertentu, bukan sebagai sumber penghasilan
utama, dan dalam melakukannya tidak men-
cemarkan peran kunci.
c. Konflik Peran
Konflik peran (
role conflict
) timbul apabila keadaan diri
seseorang berada dalam tekanan, dalam arti ada pemisahan
antara satu peran dengan peran yang lainnya pada waktu
Gambar 2.14
Menjadi tentara adalah
peran pilihan yang di-
peroleh dengan usaha.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Tugas Mandiri
Setiap orang tentu memiliki peran
ganda, demikian pula dirimu.
Selain seorang pelajar, kamu
tentu memiliki peran lain di
lingkunganmu. Misalnya anggota
organisasi pemuda, anggota tim
penelitian, atau anggota grup
band. Bagaimana kamu me-
nyikapi apabila terjadi konflik
peran dalam dirimu?
Kehidupan Sosial Manusia
57
bersamaan. Semakin banyak kedudukan yang dimiliki,
maka akan semakin beragam peran yang harus dimain-
kannya. Apabila peran yang dimainkannya terlalu banyak,
maka akan menimbulkan konflik peran.
Contohnya seorang polisi yang harus menangkap peng-guna
narkoba yang sebenarnya anaknya sendiri yang harus dia
jaga dan lindungi.
Tanpa sosialisasi seseorang tidak akan dapat berkembang
secara normal dan tidak akan menjadi pribadi yang utuh.
Sosialisasi berperan untuk mempelajari pola-pola tindakan
dalam masyarakat dan sekaligus sebagai sarana untuk
mengembangkan diri atau membentuk kepribadian
seseorang.
1. Sosialisasi
Kemampuan seseorang untuk bisa bertahan dalam kehidupan
bermasyarakat sangat tergantung pada kemampuan orang
tersebut untuk bersosialisasi. Apabila seseorang tidak terbiasa
dengan sosialisasi, maka ia tidak akan bisa berinteraksi dengan
sesamanya secara normal.
Sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian terdiri dari
empat tahapan, yaitu persiapan, peniruan, kesiapan bertindak,
dan menerima norma.
a. Tahap Pertama, Persiapan
Pada tahap awal ini anak mulai mengambil berbagai peranan
dari orang-orang di sekitarnya terutama anggota ke-
luarganya, misalnya ayah, ibu, dan saudara. Pada tahap ini
merupakan waktu yang paling baik bagi orang tua untuk
menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak.
b . Tahap Kedua, Peniruan
Pada tahap ini anak tidak saja hanya mengetahui peranannya
sendiri, tetapi sudah mulai mengerti peranan yang harus
dijalankan oleh orang lain. Sehingga lambat laun dalam diri
anak akan timbul perasaan untuk menghargai peranan orang
lain dalam kehidupannya.
c. Tahap Ketiga, Kesiapan Bertindak
Pada tahap ini anak sudah dianggap mampu untuk men-
jalankan berbagai peranan dalam kehidupan masyarakat.
Misalnya menjadi ketua kelas atau ketua OSIS di sekolah.
D.
Sosialisasi dalam Pembentukan Ke-
pribadian
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
58
d. Tahap Keempat, Penerimaan Norma
Pada tahap ini anak telah siap menjalankan peranan orang
lain dalam kehidupannya. Apabila ia berhasil menjalankan
perannya tersebut, maka ia akan mendapatkan penghargaan
dan pujian dari masyarakat. Tetapi sebaliknya, apabila ia
gagal maka ia akan menerima sanksi dari masyarakat.
2. Kepribadian
Dalam melakukan sosialisasi kita mempelajari berbagai nilai dan
norma, serta tata cara hidup di masyarakat yang membantu kita
mengenal dan memahami status dan peran kita di masyarakat.
Hal itu berpengaruh pada pembentukan kepribadian individu
sebagai anggota masyarakat. Nah, tahukah kamu apa yang
dimaksud dengan kepribadian?
a. Pengertian Kepribadian
Pernahkah kamu mendengar istilah kepribadian? Tentu
kamu pernah mendengar istilah itu, bukan?
Kepribadian merupakan ciri watak seseorang yang tetap dan
memiliki suatu identitas sebagai pribadi. Dengan demikian,
di dalamnya terdapat unsur psikologis yang meliputi sikap,
kebiasaan, bakat, kecakapan, dan ciri-ciri khas lainnya, serta
unsur sosiologis yang selalu mendasari tindakan seseorang.
Untuk memperluas wawasanmu, berikut ini dapat kamu
pahami pengertian kepribadian menurut pendapat para ahli
1) Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal
dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan
seseorang.
2) Theodore R. Newcomb
Keprbadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki
seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
3) Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis,
psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku
seseorang.
Kepribadian seseorang itu terbentuk, hidup, dan berubah
sejalan dengan berlangsungnya proses sosialisasi.
b . Unsur-unsur dalam kepribadian
Tidak ada orang di dunia ini yang memiliki kepribadian yang
sama persis, meskipun anak kembar sekalipun. Hal itu
karena adanya unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian
seseorang. Unsur-unsur yang dimaksud adalah pengetahuan,
perasaan, dan dorongan naluri.
1) Pengetahuan
Pengetahuan manusia bersumber dari pola pikir yang
rasional yang berisi pemahaman dan pengalaman
mengenai berbagai hal yang diperoleh dari lingkungan
di sekitarnya. Semua hal itu direkam dalam otak dan
sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilaku
sehari-hari.
Kehidupan Sosial Manusia
59
2) Perasaan
Perasaan antara orang yang satu dengan orang yang lain
tidaklah sama. Oleh karena itu perasaan bersidat subjektif.
Contohnya penilaian terhadap jam pelajaran yang
kosong. Bagaimanakah perasaan kamu jika ada jam
pelajaran yang kosong, merasa senang ataukah merasa
rugi?
3) Dorongan naluri
Dorongan naluri dimaksudkan unutk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat
rohaniah maupun jasmaniah. Ada beberapa dorongan
naluri antara lain untuk mempertahankan hidup, mencari
makan, serta bergaul dan berinteraksi dengan sesama
manusia.
c. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian
Proses pembentukan kepribadian seseorang sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan setempat. Kebudayaan
setempat yang secara langsung memengaruhi kepribadian
seseorang adalah sebagai berikut.
1) Kebudayaan daerah.
2) Agama yang dianut oleh seseorang.
3) Pekerjaan yang digeluti.
4) Cara hidup yang dijalani.
Adapun
pembentukan kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh
beberapa faktor berikut ini.
1) Warisan Biologis
(Heredity)
Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan
manusia, misalnya pada pembentukan sifat
kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat.
Setiap manusia memiliki sifat biologis yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya, walaupun pada dua
orang lahir kembar identik. Adanya perbedaan jenis
kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan
sebagainya akan dapat berpengaruh pada perbedaan
kepribadian orang-orang yang memilikinya.
Banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan
potensi warisan biologis dipengaruhi oleh pengalaman
seseorang. Bakat yang dimiliki seseorang memerlukan
anjuran, pengarahan, dan latihan untuk mengembangkan
diri melalui kehidupan bersama dengan manusia lain.
2) Warisan Lingkungan Alam
(Natural Environment)
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam
menyebabkan manusia harus mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses
penyesuaian diri pada lingkungan alam mampu
mengubah pola perilaku masyarakat secara keseluruhan.
Contoh:
Nelayan yang hidup di sekitar pantai, logat bicaranya
akan lebih keras dibandingkan dengan logat bicara petani
Tugas Mandiri
Apakah kamu mewarisi sifat
kepribadian dari kedua orang
tuamu? Sifat-sifat apakah yang
tampak dalam dirimu dan mirip
dengan sifat kedua orang tuamu?
Tugas Mandiri
Bagaimana pengaruh lingkungan
alam dataran rendah dan memiliki
irigasi yang baik terhadap budaya
masyarakatnya?
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
60
di pegunungan tinggi. Karena nelayan harus menyamai
suara debur ombak untuk dapat berkomunikasi.
Suasana ini terbawa dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian juga orang Eskimo yang hidup di daerah
kutub memiliki kemampuan beradaptasi terhadap
cuaca dingin.
3) Warisan Sosial
(Social Herritage)
atau kebudayaan
Manusia, alam, dan kebuadayaan mempunyai
hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi.
Sementara itu, kebudayaan sangat berpengaruh pada
perilaku individu dalam pembentukan kepribadiannya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa
menghasilkan kebudayaan sebagai manifestasi
kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah
alam sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi
kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia dapat
mengubah pegunungan menjadi lahan pemukiman.
4) Pengalaman hidup dalam kelompok
Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam
kelompok-kelompok, seperti keluarga, RT, dan sekolah.
Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi
oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap
kelompok pasti memiliki norma, nilai, dan aturan sendiri
yang berbeda dengan kelompok lain. Setiap kelompok
pasti memengaruhi anggota-anggotanya. Setiap
kelompok pasti mewariskan pengalaman khas yang
tidak diberikan kelompok lain, sehingga akan muncul
kepribadian khas anggota kelompok tersebut.
Kelompok yang menjadi acuan pertama seorang anak
adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga
sangat menentukan perkembangan kepribadian
seorang anak. Seorang anak yang hidup dalam keluarga
yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan
kepribadian baik dan percaya diri.
Gambar 2.15
Manusia membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian.
Sumber:
Microsoft Student 2006
Kehidupan Sosial Manusia
61
3. Hubungan Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi terjadi sepanjang hidup manusia sejak lahir hingga
meninggal dunia. Sosialisasi bertujuan untuk membentuk diri
seseorang agar dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan
nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat di mana ia tinggal.
Pembentukan diri tersebut berkembang secara bertahap
melalui interaksi dengan anggota masyarakat yang lain.
Dalam interaksi, seseorang belajar tentang perannya dan peran
orang lain. Dari proses tersebut, maka akan terbentuk perilaku-
perilaku atau sifat khas yang disebut dengan kepribadian.
Rangkuman
Sosialisasi adalah proses sosial yang terjadi pada seseorang untuk mempelajari dan
menyesuaikan diri terhadap norma, nilai, perilaku, adat istiadat, dan semua persyaratan
lainnya yang diperlukan agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Media sosialisasi meliputi keluarga, sekolah, kelompok, dan media massa.
Nilai adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang kemudian
dijadikan landasan untuk menentukan baik dan buruknya sesuatu.
Menurut Notonegoro, nilai dibedakan atas nilai material, nilai vital, dan nilai
kerohanian.
Norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disertai
dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melaksanakannya.
Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan atas cara (
usage
), tata kelakuan
(
mores
), kebiasaan (
folkways
), dan adat istiadat (
customs
).
Tahapan dalam sosialisasi yang berpengaruh pada pembentukan kepribadian individu
sebagai anggota masyarakat adalah tahap persiapan, tahap peniruan, tahap kesiapan
bertindak, dan tahap penerimaan norma.
Kepribadian merupakan ciri watak seseorang yang tetap dan memiliki suatu identitas
sebagai pribadi.
Pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh warisan biologis, warisan
lingkungan alam, warisan sosial, dan pengalaman hidup dalam kelompok.
Refleksi
Setiap hari kamu bersosialisasi. Dalam bersosialisasi kamu membutuhkan orang lain,
baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan tempat tinggalmu.
Kamu juga telah mengenal nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Sekarang,
cobalah menerapkan ilmu yang telah kamu pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
62
1.
Suatu proses yang dapat membantu
proses belajar dan penyesuaian diri, agar
individu dapat berperan dalam kelompok-
nya dikenal sebagai proses ....
a. sosialisasi
c . akult
urasi
b . asimiliasi
d. difusi
2.
Berikut ini hal-hal yang menjadi alasan
pentingnya sosialisasi dipelajari,
kecuali
....
a. manusia sebagai
homo socius
b . manusia sebagai makhluk sosial
c. manusia membutuhkan orang lain
d. manusia makhluk egoistis
3.
Agen sosialisasi yang berupa lembaga
formal adalah ....
a. keluarga
c. sekolah
b . media massa
d. kelompok
4.
Televisi, surat kabar, dan film termasuk
jenis agen sosialisasi ....
a. media massa
c. sekolah
b . keluarga
d. teknologi
5.
Gelar bangsawan merupakan salah satu
contoh status ....
a.
achieved status
b.
assigned status
c.
ascribed status
d.
achieved
dan
ascribed status
6.
Apabila seseorang mengalami konflik
peran, kondisi tersebut dikenal sebagai ....
a. konflik status
b. konflik peran
c. konflik status dan peran
d. stagnasi
7.
Mencium tangan orang tua pada waktu
akan pergi, merupakan salah satu contoh ....
a. nilai
b. norma
c. kebiasaan
d. adat istiadat
8.
Unit sosial yang terkecil adalah ....
a. individu
c. masyarakat
b . keluarga
d. sekolah
Latihan Soal
2
I.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
Kerjakan di buku tugasmu!
Tidak
Ya
Pernyataan
No
1.
Kamu tentu siswa yang beragama dan selalu taat pada ajaran
Tuhan Yang Maha Esa. Sudahkah kamu melaksanakan
perintah-perintah agama?
Apakah kamu telah memahami nilai dan norma yang ada di
masyarakat sekitarmu?
2.
Apakah orang tuamu bekerja setiap hari?
Samakah pekerjaannya dengan paman, kakek, atau orang tua
temanmu yang lain?
Masing-masing orang tua kita bekerja untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Mereka memiliki peran dan status sosial
yang bermacam-macam dalam mayarakat. Saat ini kamu
masih sekolah. Kelak, kamu juga akan memiliki peran dan
status sosial sendiri dalam masyarakat. Sudahkah kamu
tetapkan cita-citamu?
Apakah kamu sudah belajar dengan tekun dan selalu berdoa
kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dapat mencapai cita-
citamu?
Kehidupan Sosial Manusia
63
9.
Proses sosialisasi primer banyak ditentu-
kan oleh ....
a. watak seseorang
b . kondisi keluarga
c. lingkungan
d. kebudayaan masyarakat
10.
Apabila kamu terlambat masuk sekolah,
maka kamu harus melapor terlebih
dahulu kepada guru piket. Tindakan
kamu sesuai dengan norma ....
a. adat
c. kesopanan
b. hukum
d. agama
11.
Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder
terletak pada ....
a. tujuannya
b . pihak yang berperan
c. objeknya
d. interasiknya
12.
Tahapan dalam proses sosialisasi di mana
seorang anak sudah dianggap mampu
untuk menjalankan berbagai peranan
dalam kehidupan masyarakat disebut ....
a. persiapan
b. peniruan
c. kesiapan bertindak
d. penerimaan norma
13.
Nilai yang berguna bagi manusia untuk
dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
disebut nilai ....
a. material
c. kerohanian
b. vital
d. kebenaran
14.
Perhatikan pernyataan-pernyataan be-
rikut ini.
(1) Hasil interaksi sosial antarwarga
masyarakat.
(2) Terbentuk melalui proses belajar.
(3) Bersifat statis.
(4) Hasil dari kesepakatan masyarakat.
(5) Memengaruhi perkembangan emosi
seseorang.
Dari pernyataan di atas, ciri-ciri nilai
ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1), (2), dan (3)
c. (2), (3), dan (4)
b . (1), (3), dan (4)
d. (1), (2), dan (5)
15.
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh
proses sosialisasi, karena kepribadian
berkembang dari proses ....
a. belajar
b . belajar terhadap lingkungannya
c. psikologis
d. alamiah
II.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1.
Mengapa manusia perlu bersosialisasi dalam kehidupannya?
2.
Apa yang kamu ketahui mengenai sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder?
3.
Mengapa televisi dapat mengubah perilaku masyarakat?
4.
Andi selain seorang ketua kelas, juga sebagai ketua PMR. Jelaskan konflik status yang
dihadapi oleh Andi!
5.
Menurutmu, bagaimana cara menanggulangi konflik peran?
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
64
Wacana Sosial
Indonesia Raih Dua Perak di Olimpiade Astronomi
Indonesia meraih dua medali perak dan dua medali perunggu pada Olimpiade
Astronomi Internasional X di Beijing, China, 25 Oktober–2 November 2005. Medali perak
diraih oleh Hartono Gunawan (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta) dan Muhammad Aqbal
Bakti Utama (SMA Plus Provinsi Riau, Pekanbaru). Medali perunggu diperoleh Fakhri
Zahedy (SMA Lab School Jakarta) dan Ahmad Agung Ahkam (SMA Negeri 17 Makassar).
Para penerima medali, Rabu (23/11), memperoleh penghargaan dari Depdiknas atas prestasi
mereka. Para pelajar tersebut didampingi oleh Chatief Kunjaya dan Mahasena Putra dari
Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB). Ada tiga macam tes kemampuan
yang dipertandingkan, yaitu observasi, teori, dan praktik pengolahan data. Pada tes
observasi, para peserta diberi tugas mencari beberapa objek langit, seperti Planet Mars
atau galaksi Andromeda menggunakan teropong, dan kemampuan mengenali objek-objek
di langit. Pengamatan itu mereka lakukan pada malam hari yang dingin. Di pertandingan
teori, para peserta diberi enam soal teori astronomi yang sangat imajinatif untuk
dipecahkan dalam waktu tiga jam. Di pengolahan data, para peserta diberi hasil-hasil
pengamatan untuk diolah sampai diperoleh suatu kesimpulan.
“Tantangan terbesar buat saya adalah menerjemahkan soal-soal dari bahasa kalimat
njlimet
ke bahasa matematika, penyelesaian persamaan-persamaan, lalu sampai ketemu
rumus apa yang harus dipakai,” kata Fakhri Zahedy. (LOK).
Lakukan kegiatan berikut.
1.
Buatlah kelompok yang terdiri atas lima siswa!
2.
Bacalah dengan saksama kutipan berita di atas!
3.
Diskusikan dalam kelompokmu peristiwa yang termasuk kejadian sosial dalam
konteks sosiologi!
4.
Menurutmu, peran sosial apa yang telah diraih oleh para pelajar berprestasi tersebut?
5.
Mengapa prestasi akademik mampu mengangkat status sosial seseorang dalam
masyarakat?
6.
Tulislah hasil diskusi kelompokmu, kemudian presentasikan di depan kelas!
Bacalah berita dari media massa di bawah ini dengan saksama.