Gambar Sampul Antropologi · Bab 2 Dinamika dan Pewarisan Budaya
Antropologi · Bab 2 Dinamika dan Pewarisan Budaya
Tedi

22/08/2021 09:07:03

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

33

Dinamika dan Pewarisan Budaya

dalam Rangka Integrasi Nasional

Kebudayaan diperoleh melalui proses belajar. Bayi yang baru lahir

belum bisa secara langsung mewarisi kebudayaan. Bayi tersebut akan

memperoleh kebudayaan melalui pewarisan budaya. Meskipun demikian

pewarisan budaya tidak terjadi seperti halnya pewarisan benda pusaka.

Pewarisan budaya ditempuh melalui proses belajar seseorang dari

lingkungan sekitar. Kebudayaan merupakan proses adaptasi manusia

terhadap kehidupan. Selain itu, kebudayaan merupakan pola adaptasi

manusia terhadap lingkungan sehingga ketika lingkungan berubah,

berubah pula kebudayaannya. Dalam bab ini, Anda akan mempelajari

dinamika dan pewarisan budaya dalam rangka integrasi nasional. Namun,

terlebih dahulu akan diuraikan mengenai unusr-unsur budaya universal.

Bab

2

Sumber:

Indonesian Heritage: Performing Arts

, 1998

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu memahami dinamika dan pewarisan budaya serta

dapat menentukan sikap terhadap dampak dinamika dan pewarisan budaya tersebut dalam

rangka mempertahankan keutuhan integrasi nasional.

Apa Manfaatnya Bagiku?

budaya, sistem, pengetahuan, bahasa, organisasi, sosial, teknologi, religi, dinamika, integrasi,

discovery

,

invention

.

Kata Kunci

A. Unsur-Unsur Budaya

Universal

B. Hubungan dan Fungsi

Bahasa, Seni, dan Religi

C. Dinamika Budaya

D. Integrasi Nasional

E. Pewarisan Budaya

pada Masyarakat Tradisional

dan Modern

Setiap masyarakat dan kebudayaan selalu mengalami dinamika,

begitu juga dengan kelompok etnik Dani di Papua.

34

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat tidak diwariskan

secara biologis, tetapi diperoleh melalui proses belajar. Kebudayaan

tersebut didapat, didukung, dan diteruskan oleh manusia sebagai

anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan pernyataan dan

perwujudan dari kehendak perasaan dan pikiran manusia. Oleh

karena itu, kebudayaan dapat berkembang dari tingkat yang

sederhana menuju yang lebih kompleks atau modern sesuai dengan

tingkat pengetahuan manusia pendukung kebudayaan tersebut.

Kebudayaan manusia yang kompleks tersebut dapat diperinci

ke dalam unsur-unsur yang lebih khusus. Kebudayaan setiap

masyarakat, baik kebudayaan yang sederhana maupun yang modern

memiliki unsur-unsur kebudayaan. Setiap unsur tersebut akan

saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan.

Para ahli antropologi memiliki pandangan yang berbeda d

alam

merumuskan unsur-unsur suatu kebudayaan.

Melville J. Herskovits

merumuskan empat unsur pokok kebuday

aan, yaitu sebagai berikut.

1. alat-alat teknologi (

technological equipment

)

2. sistem ekonomi (

economic system

)

3. keluarga (

family

)

4. kekuasaan politik (

political control

)

Adapun menurut

Bronislaw Malinowsky

, suatu kebudayaan

harus memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut.

1. Sistem norma yang memungkinkan masyarakat untuk saling

bekerja sama sehingga dapat menguasai dan menaklukkan alam

sekitar (

the normatic system

).

2. Organisasi ekonomi (

economic organization

).

3. Alat dan lembaga pendidikan, yaitu keluarga yang m

erupakan

lembaga pendidikan utama (

mechanism and agencies of education

).

4. Organisasi kekuasaan (

the organization of force

).

Lebih lanjut

Koentjaraningrat

, mengutip

Kluckhon

merumus-

kan unsur-unsur pokok kebudayaan berdasarkan pendapat para ahli

antropologi menjadi tujuh unsur, yaitu:

1. bahasa,

2. sistem pengetahuan,

3. organisasi sosial,

4. sistem peralatan hidup dan teknologi,

5. sistem mata pencarian,

6. sistem religi,

7. kesenian.

Rumusan unsur-unsur kebudayaan tersebut disebut unsur-unsur

kebudayaan universal atau

cultural universal

. Unsur-unsur tersebut

dianggap universal karena terdapat dalam semua kebudayaan dari

semua bangsa yang ada di dunia ini. Tujuh unsur kebudayaan itu

dapat dijumpai dalam semua wujud kebudayaan, mulai yang kecil,

sederhana, sampai pada ke kebudayaan yang besar dan berkembang.

Selain itu, unsur-unsur tersebut dapat dijumpai dari waktu ke waktu

dengan fungsi dan substansi yang sama, tetapi terdapat perbedaan

dalam bentuk, kualitas, dan kuantitasnya.

A

Unsur-Unsur Budaya Universal

Berilah contoh tujuh unsur kebudayaan

universal dari kebudayaan. Diskusikan

dengan teman sebangku Anda.

Diskusi

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

35

Ketujuh unsur kebudayaan tersebut dapat dijabarkan ke dalam

tiga wujud kebudayaan. Adapun ketiga wujud kebudayaan itu

menurut Koentjaraningrat adalah,

pertama

berupa sistem budaya

(

cultural system

). Pada tahap ini wujud kebudayaan bersifat abstrak

karena berkaitan dengan ide-ide (gagasan), nilai-nilai, dan norma-

norma yang mengikat pada masyarakat pendukungnya. Wujud

kedua

adalah sistem sosial, yaitu keseluruhan aktivitas dan tindakan

manusia yang berpola dalam masyarakat pendukungnya. Aktivitas

sosial dapat diperinci dalam tahap-tahap. Tahap pertamanya

diperinci dalam berbagai kompleks sosial, kemudian tiap kompleks

sosial diperinci lagi ke dalam pola-pola sosial. Tiap pola sosial dapat

diperinci lagi dalam tindakan-tindakan. Adapun wujud

ketiga

adalah

kebudayaan fisik. Pada tingkat ini wujud kebudayaan bersifat

konkret karena berkaitan dengan aktivitas manusia yang berupa

benda-benda konkret yang tidak hanya dapat dilihat, tetapi juga

dapat diraba dan dirasakan.

Hubungan antara unsur-unsur kebuday

aan dan wujud

kebudayaan tersebut dapat divisualisasikan d

alam diagram berikut.

Diagram 2.1

Diagram Unsur dan Wujud Kebudayaan

.

Diagram tersebut menunjukkan hubungan

antara tujuh unsur kebudayaan dan tiga

wujud kebudayaan.

Sistem Ide

Sistem Sosial

Kebudayaan Fisik

1

2

3

4

5

6

7

Keterangan:

1. Bahasa

5. Sistem mata pencarian

2. Sistem pengetahuan

6. Sistem religi

3. Organisasi sosial

7. Kesenian

4. Sistem peralatan hidup dan teknologi

Wujud kebudayaan digambarkan dengan lingkaran konsentris.

Lingkaran paling dalam adalah sistem budaya. Lingkaran tengah

adalah sistem sosial dan lingkaran luar adalah kebudayaan

fi

sik.

Adapun isi kebudayaan yang terdiri atas tujuh unsur itu membagi

ketiga wujud kebudayaan dalam tujuh sektor.

Misalnya, sistem religi atau agama sebagai suatu unsur

kebudaya an. Religi agama dalam wujud kebudayaan yang pertama

berupa ajaran,

fi

lsafat, aturan, dan keyakinan mengenai Tuhan, Dewa,

atau keyakinan mengenai alam lain sesudah manusia mati. Agama

dalam wujud sistem sosial dapat berupa pelaksanaan upacara dan

ritual, kegiatan-kegiatan sosial yang dilandasi nilai-nilai atau aturan-

aturan keagamaan dan organisasi-organisasi keagamaan. Adapun

religi atau agama dalam wujud kebudayaan

fi

sik berupa bangunan

candi, patung dewa-dewa, masjid, peralatan upacara, dan peralatan

ibadah lainnya.

Dalam bukunya

The Study of Man

(1963), R. Linton membagi

cultural

universal

dalam empat tahap, yaitu

cultural activities

,

complexes

,

traits

,

dan

items

. Dalam buku tersebut,

Linton memberikan contoh mengenai

perincian unsur kebudayaan besar ke

dalam unsur-unsur yang lebih kecil,

tetapi hanya wujud sistem sosial dan

wujud fisik dari kebudayaan. Ia tidak

memberi contoh perincian unsur-

unsur kebudayaan menurut wujud

sistem budayanya.

Sumber

:

Pengantar Ilmu Antropologi

, 1990

Sekitar

Antropologi

36

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Dengan demikian, proses setiap unsur dari ketujuh unsur

kebuda yaan itu dimulai dari ide, gagasan, nilai, dan norma.

Kemudian, sistem budaya akan mendorong manusia pendukungnya

ke arah perilaku dalam bentuk aktivitas dan interaksi dengan

sesama manusia (sistem sosial). Dari interaksi dan perilaku manusia

tersebut kemudian akan menghasilkan peralatan dan benda-benda

(kebudayaan

fi

sik).

Uraian mengenai tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal

dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Bahasa

Bahasa menurut

Ensiklopedi Nasional Indonesia

adalah suatu

sistem tanda bunyi yang secara sukarela

dipergunakan oleh anggota

kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan meng-

identi

fi

kasikan diri. Adapun menurut ilmu antropologi, bahasa

merupakan sistem perlambangan manusia, baik lisan maupun yang

tertulis untuk berkomunikasi satu sama lain. Dalam

etnogra

fi

,

bahasa

merupakan ciri-ciri terpenting yang diucapkan oleh setiap suku

bangsa disertai variasi-variasi dari bahasa yang bersangkutan.

Bahasa yang berkembang di dunia terdapat bermacam-macam,

walaupun terdapat kemiripan dan persamaan kata dalam tiap jenis

bahasa tersebut. Di dunia ini terdapat lebih dari 1000 bahasa yang

berkembang dan digunakan oleh umat manusia. Sejumlah manusia

yang memiliki ciri-ciri ras yang sama, belum tentu memiliki bahasa

yang sama. Contohnya di Asia Tenggara, ada orang Thai, orang

Khmer, dan orang Sunda. Ketiga golongan tersebut berasal dari ras

Paleo-Mongoloid, tetapi bahasa induk mereka merupakan bahasa

yang berlainan. Sebaliknya, ada juga sejumlah manusia yang

memiliki ciri-ciri ras yang berbeda, tetapi mempergunakan satu

bahasa induk yang berasal dari satu keluarga bahasa yang sama.

Contohnya, orang-orang Huwa di Pegunungan Madagaskar, orang

Jawa, dan orang Irian. Ketiga golongan tersebut berasal dari ras

yang berbeda, orang Huwa dari ras Negroid, orang Jawa dari ras

Mongoloid-Melayu, dan orang Irian dari ras Melanesoid. Ketiga

golongan manusia tersebut menggunakan bahasa-bahasa yang

termasuk dalam satu induk, yaitu bahasa Austronesia.

Bahasa-bahasa yang ada di dunia dapat digolong

kan kedalam

beberapa induk bahasa. Ciri-ciri menonjol dari satu suku bangsa

dapat diklasi

fi

kasikan berdasarkan beberapa rumpun, subrumpun,

keluarga, dan subkeluarga. Hal ini dapat dilihat dari

fonetik, fonologi,

sintaksis

, dan

semantik

yang diambil dari bahan ucapan (kosakata)

yang dipergunakan sehari-hari masyarakat pendukung ras/suku

bangsa tersebut. Misalnya di Irian, bahasa-bahasa yang digunakan

oleh suku bangsa yang ada di Irian ada yang termasuk dalam keluarga

Malenesia. Bahasa keluarga Melanesia merupakan satu bagian dari

rumpun bahasa yang lebih besar, yaitu bahasa Austronesia.

Penggunaan bahasa dalam suatu suku bangsa yang tinggal dalam

satu wilayah geogra

fi

s akan saling memengaruhi. Di daerah perbatasan

dua suku bangsa akan terjalin hubungan yang sangat intensif sehingga

akan terjadi saling memenga ruhi antara unsur-unsur bahasa dari kedua

belah pihak. Sebagai contoh, di Jawa terdapat dua suku yang tinggal, yaitu

Suku Sunda dan Suku Jawa. Bahasa yang digunakan oleh kedua suku

tersebut memiliki kosakata yang sama, tetapi terdapat perbedaan

dalam pelafalan dan bahkan dalam arti. Di daerah perbatasan antara

dua suku akan terjadi pencampuran bahasa. Sementara itu, dalam

suku bangsa yang besar didukung oleh berjuta-juta penduduk

akan menunjukkan suatu bentuk yang berbeda. Bentuk tersebut

Apa yang dimaksud dengan fonetik,

fonologis, sintaksis, dan semantik?

Aktif & Kreatif

Sumber:

Indonesian Heritage: Ancient History,

1996

Gambar 2.1

Stupa

Stupa dalam setiap candi merupakan salah

satu wujud kebudayaan fisik.

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

37

ditentukan oleh perbedaan geogra

fi

s daerah dan lapisan sosial dalam

masyarakat suku bangsa tersebut. Perbedaan-perbedaan bahasa

khusus tersebut oleh para ahli bahasa disebut perbedaan

logat

atau

dialek

. Contohnya dalam bahasa Jawa, terdapat perbedaan bahasa

yang ditentukan oleh lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat Jawa.

Bahasa Jawa yang dipakai oleh kalangan bangsawan keraton, lapisan

priyayi, dan masyarakat biasa sangat berbeda.

Gambar 2.2

Priyayi

Bahasa Jawa yang digunakan kalangan

bangsawan akan berbeda dengan lapisan

priyayi dan masyarakat biasa.

Sumber:

Perkembangan Peradaban Priyayi,

1985

2. Sistem Peralatan (Teknologi)

Teknologi yang diuraikan hanya teknologi tradisional. Teknologi

tradisional adalah teknologi dari peralatan hidup yang tidak

dipengaruhi oleh teknologi dari kebudayaan Eropa-Amerika.

Menurut

Harsojo,

sistem teknologi yang dimaksud adalah

jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh anggota masy

arakat

yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan

pengumpulan bahan mentah dari lingkungannya. Bahan tersebut dapat

diproses menjadi alat untuk bekerja, alat untuk menyimpan makanan

atau pakaian, dan alat transportasi serta kebutuhan lain yang berupa

materi. Adapun menurut

J. J. Honigmann

, teknologi adalah mengenai

"... segala tindakan baku dengan apa m

anusia mengubah alam,

termasuk badannya sendiri atau badan orang lain ...." Dari de

fi

nisi

tersebut, Koentjaraningrat mengemukakan bahwa teknologi adalah

mengenai cara manusia membuat, memakai, dan memelihara seluruh

peralatannya, bahkan mengenai cara manusia bertindak dalam

keseluruhan hidupnya. Teknologi lahir ketika manusia mencari dan

memenuhi kebutuhan sehari-hari, ketika manusia meng organisasi kan

masyarakat, serta ketika manusia meng ekspresikan rasa keindahan

dalam membuat suatu karya seni.

Teknologi tradisional pada masyarakat yang berpindah-pindah

(

nomaden

) dan masyarakat desa yang hidup dari pertanian, menurut

Kontjaraningrat paling sedikit memiliki delapan macam sistem per-

alatan, yaitu sebagai berikut.

a. alat-alat produksi

b. senjata

c. wadah

d. alat untuk menyalakan api

Sumber:

Indonesian Heritage: Ancient History,

1996

Gambar 2.3

Alat Produksi

Alat-alat produksi yang digunakan

masyarakat tradisional.

38

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

e. makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-

jamuan

f.

pakaian dan perhiasan

g. tempat berlindung dan perumahan

h. alat-alat transportasi

Alat-alat produksi adalah alat-alat yang digunakan dalam suatu

pekerjaan, mulai yang sederhana (batu untuk menumbuk padi)

sampai yang lebih kompleks (alat untuk menenun pakaian). Jika

diklasi

fi

kasikan menurut bahannya, alat-alat tersebut dapat dibagi

menjadi alat dari batu, tulang, kayu, logam, dan bambu. Selanjutnya,

jika diklasi

fi

kasikan berdasarkan teknik membuatnya, dapat dibagi

menjadi empat teknik, yaitu teknik dipukul, teknik ditekan, teknik

dipecah, dan teknik digiling. Jika dilihat dari fungsinya alat tersebut

dapat dibedakan menjadi alat untuk memotong, untuk membuat

lobang, memukul, alat penggiling, alat peraga, alat untuk menyala-

kan api, dan alat untuk meniup api.

Senjata dapat diklasi

fi

kasikan berdasarkan bahan pemben

tuknya

dan fungsinya. Berdasarkan bahan pembentukan nya dapat dibagi

menjadi senjata yang terbuat dari batu, kayu, tulang, bambu, dan

logam. Adapun menurut fungsinya, senjata dapat dibagi menjadi

senjata potong, senjata tusuk, senjata lempar, dan senjata penolak.

Berdasarkan cara peng gunaannya, senjata dapat di klasi

fi

kasi kan

menjadi senjata untuk berburu, menangkap ikan, dan berperang.

Wadah adalah alat untuk menyimpan, menimbun, dan memuat

barang-barang. Fungsi lain dari wadah adalah untuk memasak

makanan dan membawa barang. Wadah dapat diklasi

fi

kasikan ber-

dasarkan bahan pembuatnya, seperti dari kayu, bambu, tempurung

kelapa, serat-serat pohon, dan tanah liat. Wadah yang terbuat dari

tanah liat lebih dikenal dengan sebutan

tembikar

.

Makanan jika dilihat dari bahannya dibagi menjadi sayur-sayuran,

buah-buahan, daging, biji-bijian, akar-akaran, dan susu. Jika ditinjau

dari cara pengolahan atau memasaknya, dibagi menjadi makanan yang

dimasak dengan api dan makanan yang dimasak dengan batu panas.

Dipandang dari tujuan konsums

inya, mak

anan dapat

diklasi

fi

kasikan

menjadi makanan (

food

), minuman, bumbu, dan bahan yang dipakai

untuk kenikmatan (misalnya madat dan tembakau).

Pakaian jika digolongkan berdasarkan b

ahan pembuatnya dapat

dibagi menjadi pakaian dari bahan t

enun, kulit pohon, dan kulit kayu.

Menurut Koentjaraningrat, fungsi pakaian dapat dibagi menjadi

empat golongan sebagai berikut.

a. Pakaian yang digunakan untuk menahan pengaruh alam

(melindungi dari panas, dingin, dan hujan).

b. Pakaian untuk menunjukkan kelas sosial (gengsi).

c. Pakaian sebagai lambang yang dianggap suci.

d. Pakaian sebagai perhiasan badan.

Berdasarkan bahan pembuatannya, rumah dapat dibuat dari

kayu, jerami, batu, dan kulit pohon. Tempat berlindung ini berfungsi

untuk me lindungi manusia dari alam (panas, dingin, dan hujan) juga

sebagai tempat beristirahat di waktu malam atau ketika aktivitas

sehari-hari sudah selesai. Berdasarkan fungsi sosialnya rumah dapat

dibagi menjadi:

a. rumah tempat tinggal keluarga kecil,

b. rumah tempat tinggal keluarga besar,

c. rumah ibadah,

d. rumah tempat pertemuan, dan

e. rumah pertahanan.

Sumber:

Tajuk,

24 Juni 1999

Gambar 2.4

Sesajen

Sesajen adalah menu makanan yang

khusus diadakan dalam sua

tu upacara

adat. Aneka masakan tersebut biasanya

ditempatkan pada wadah y

ang khusus pula.

Sumber:

Swa Sembada,

Juni 1999

Gambar 2.5

Rumah

Rumah tempat berlindung dan berkumpul

dengan keluarga.

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

39

Manusia selalu ingin bergerak ke mana-mana. Oleh karena itu,

manusia memerlukan alat bantu untuk memudahkan aktivitasnya. Sejak

zaman prasejarah, manusia sudah menciptakan alat transportasi. Alat

tranportasi tersebut dapat digolongkan menjadi perahu, rakit, kereta

beroda, dan binatang. Adapun di zaman modern dapat ditambah

dengan mobil, sepeda, kereta api, dan pesawat terbang.

3. Sistem Mata Pencarian

Para ahli antropologi memusatkan perhatiannya pada sistem

mata pencarian. Hal ini terbatas pada sistem yang bersifat tradisional

karena perhatian antropologi adalah pada kebudayaan suatu suku

bangsa. Sistem mata pencarian tersebut di antaranya:

a. berburu dan meramu,

b. beternak,

c. bercocok tanam di ladang,

d. menangkap ikan,

e. bercocok tanam dengan sistem irigasi,

a. Berburu dan Meramu

Berburu dan meramu adalah sistem mata pencarian manusia

yang pal ing tua. Pada masa sekarang, manusia sudah banyak beralih

ke bidang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut

sejarah, masa manusia memenuhi kebutuhan hidup dari berburu

dan meramu berlangsung pada masa

paleolitikum

(zaman batu tua).

Namun, mata pencarian ini masih ada sampai sekarang. Suku

bangsa yang tinggal di daerah-daerah yang kurang menguntungkan,

menggantungkan hidupnya dari berburu dan meramu (

hunting

and gathering

). Di Indonesia, suku bangsa yang menggantungkan

hidupnya dari berburu dan meramu ini terdapat di Papua dan Suku

Anak Dalam.

Gambar 2.6

Masyarakat

Nomaden

Alam menjadi sumber makanan utama

bagi masyarakat

nomaden

.

Sumber:

Indonesian Heritage: Ancient History,

1996

Dalam masyarakat berburu dan meramu, mereka meng-

gantung

kan hidup sepenuhnya kepada alam (

in-natural

). Alam

dijadikan sebagai tempat untuk mencari sumber makanan. Para

ahli antropologi dalam mempelajari kehidupan masyarakat berburu

dan meramu, memusatkan perhatiannya pada beberapa aspek yang

dibagi berdasarkan ilmu ekonomi. Aspek-aspek tersebut di antaranya

sebagai berikut.

40

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

1. Sumber Alam dan Modal

Meliputi hak layak dan hak milik atas wilayah berburu, sumber

air, hak milik atas berburu, senjata yang digunakan untuk

berburu, dan alat transportasi yang digunakan ketika akan

menuju tempat berburu.

2. Tenaga Kerja

Aspek yang dikaji meliputi kelompok manusia yang melakukan

berburu dan meramu, hubungan kelompok dalam berburu, serta

masalah kepemimpinan ketika sedang berburu.

3. Produksi dan Teknologi Produksi

Aspek yang dikaji antropologi meliputi teknik dan cara berburu

termasuk di dalamnya tata cara yang berdasarkan ilmu gaib,

upacara-upacara yang dilakukan ketika akan berburu agar

hewan hasil buruan melimpah, dan alat-alat yang digunakan

untuk berburu.

4. Konsumsi, Distribusi, dan Pemasaran

Aspek yang dikaji antropologi adalah mengenai adat-istiadat

dalam pembagian hasil buruan kepada anggota kelompoknya,

cara bagaimana hasil buruan diproses untuk dimakan atau dijual

kepada masyarakat di luar kelompoknya.

b. Beternak

Beternak yang dilakukan adalah beternak secara tradisional,

yaitu memelihara hewan dalam jumlah yang banyak untuk diambil

hasilnya, misalnya daging, susu, telur, dan kulit. Mata pencarian

ini biasanya di lakukan oleh penduduk/masyarakat yang tinggal

di daerah

sabana

(padang rumput) atau

stepa

. Masyarakat seperti

ini tersebar di daerah Asia Tengah, Asia Barat Daya, Siberia, Afrika

Timur, Afrika Selatan, dan suku bangsa yang tinggal di daerah

gurun Afrika Utara, khusus di Indonesia hanya terdapat di Nusa

Tenggara.

Masyarakat yang bermatapencarian beternak biasanya memiliki

sifat-sifat yang agresif. Hal tersebut disebabkan oleh sepanjang waktu

mereka harus menjaga keamanan ternak dari serangan hewan liar

dan kelompok lain yang menjadi saingannya, serta memperebutkan

daerah padang rumput untuk makanan ternaknya. Sifat agresif mereka

juga disebabkan oleh kebutuhan makanan mereka, yaitu gandum,

beras, sayuran, dan buah-buahan yang biasanya mereka peroleh

dengan cara menaklukan, merebut, dan menjajah masyarakat yang

bermatapencarian bercocok tanam.

Suku bangsa peternak biasanya hidup secara

nomaden

(berpindah-pindah). Sepanjang musim semi dan musim panas,

mereka mengembara ke daerah yang luas dengan tujuan untuk

mencari padang rumput yang subur dan sumber air yang banyak.

Namun jika musim dingin, mereka tinggal dan menetap untuk

sementara di desa-desa induk.

c. Bercocok Tanam di Ladang

Sistem seperti ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang

tinggal di daerah hutan tropis, seperti di Asia Tenggara, kepulauan

di Asia Tenggara, di daerah Sungai Konggo (Afrika), dan di daerah

Sungai Amazone (Amerika Selatan). Daerah hutan tropis biasanya

memiliki tanah yang subur. Hal ini akibat dari daun-daun yang jatuh

ke tanah kemudian membusuk.

Cara orang bercocok tanam di ladang adalah dengan membuka

sebidang tanah di hutan dengan cara membabat semak belukar,

menebang pohon-pohon, kemudian membakar dahan-dahan pohon

Apakah masih ada gaya hidup

seperti berburu dan meramu sampai

sekarang? Apa yang akan Anda

lakukan jika hidup pada masa itu?

Sumber:

Indonesian Heritage: Ancient History,

1996

Gambar 2.7

Ternak

Masyarakat yang bermatapencarian

sebagai peternak biasanya hidup secara

berpindah-pindah (

nomaden

).

Diskusi

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

41

yang sudah kering. Setelah ladang dibuka, lahan tersebut ditanami

dengan jenis tanaman yang tidak memerlukan pemeliharaan yang

rumit dan tidak memerlukan irigasi (pengairan). Jenis tanaman

yang biasanya ditanam di ladang adalah padi huma, ubi rambat, ubi

kayu, terong, nanas, cabe, tebu, pisang, labu, durian, dan cempedak.

Setelah 2–3 kali masa panen, ladang tersebut ditinggalkan karena

tanahnya kurang subur. Kemudian, mereka mencari dan membuka

lahan lain yang kosong. Mereka akan kembali ke ladang yang sudah

ditinggalkan selama 10–12 tahun karena pada masa itu lahan tersebut

sudah kembali menjadi hutan.

Dalam sistem berladang, biasanya diperlukan orang banyak

untuk membuka ladang. Tenaga satu keluarga biasanya tidak akan

cukup dan harus meminta bantuan kepada orang lain. Oleh karena

itu, pada masyarakat ini biasanya berkembang sistem kerja sama

(gotong royong) berdasarkan hubungan tetangga dan persaha-

batan. Pekerjaan membuka lahan biasanya dilakukan oleh laki-laki,

tetapi jika dalam satu kelompok kekurangan tenaga laki-laki maka

membuka hutan pun bisa dilakukan oleh wanita.

d. Menangkap Ikan

Sistem mata pencarian ini termasuk mata pencarian tertua di

dunia. Manusia purba yang tinggal di tepi laut, sungai besar, dan danau

telah memanfaatkan sumber alam ini untuk memenuhi kebutuhan

hidup mereka. Ketika manusia sudah mengenal cara bercocok tanam,

menangkap ikan dijadikan sebagai mata pencarian tambahan. Namun,

pada saat ini menangkap ikan dijadikan sebagai mata pencarian yang

utama, terutama bagi penduduk yang tinggal di tepi pantai.

Sumber:

Tempo,

22–28 Januari 2001

Gambar 2.9

Menangkap Ikan

Menangkap ikan termasuk mata pencarian

tertua di dunia.

Para ahli antropologi mempelajari masyarakat ini dengan

memusatkan perhatian pada sumber alam dan modal yang meliputi

hak layak terhadap daerah-daerah di sekitar sungai, danau/pantai,

hak tempat berlabuh perahu, dan hak milik atas alat-alat untuk

menangkap ikan. Cara bekerja dalam menangkap ikan ini meliputi

gotong royong dalam menangkap ikan, mengerahkan awak kapal,

serta pembagian upah dan bagi hasil tangkapan. Teknologi produksi

meliputi cara-cara menangkap ikan, cara memelihara alat-alat

perikanan, cara membuat dan memelihara perahu, serta upacara-

upacara ketika akan menangkap ikan. Distribusi dan pemasaran

meliputi hal-hal yang ada hubungannya dengan cara pengawetan

ikan dan organisasi penjualan serta distribusinya.

Gambar 2.8

Berladang

Sistem berladang biasanya memerlukan

orang banyak untuk membuka ladang.

Sumber:

Tempo,

23 September 2001

42

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

e. Bercocok Tanam Menetap dengan Irigasi

Sistem mata pencarian ini pertama kali muncul di daerah-daerah

yang dekat dengan sungai besar karena di sekitar daerah tersebut

tanahnya subur akibat luapan lumpur dari sungai. Daerah-daerah

tersebut misalnya terdapat di Sungai Nil (Mesir), Sungai Gangga

(India), Sungai Eufrat dan Tigris (sekarang daerah sekitar Irak),

serta Sungai Kuning (Cina). Pada masa sekarang, penduduk yang

bermatapencarian berladang sudah banyak yang beralih menjadi

bercocok tanam menetap. Hal ini disebabkan jumlah manusia

sudah meningkat sehingga wilayah hutan banyak yang beralih

fungsi menjadi pemukiman tetap. Penyebab lainnya adalah sudah

majunya ilmu cara menanam dan adanya irigasi sehingga kesuburan

tanah bisa diusahakan dengan cara pemupukan dan pengolahan

tanah. Misalnya pencangkulan atau pengolahan dengan bajak. Jenis

tanaman yang ditanam juga sudah lebih kompleks, seperti padi,

sayuran, buah-buahan, teh, dan kopi. Tanaman yang memerlukan

pe melihara an rumit pun sudah mulai dibudidayakan.

Gambar 2.10

Bertani

Sebelum ditanam padi, tanah diolah

menggunakan cangkul atau bajak.

Sumber:

Indonesian Heritage: Ancient History

, 1996

4. Organisasi Sosial

Kehidupan bermasyarakat diatur dan diorganisisasi oleh adat

istiadat beserta aturan-aturan mengenai bermacam-macam kesatuan

dalam lingkungan hidup dan bergaul. Kesatuan sosial yang paling

dekat adalah kekerabatan dan kesatuan-kesatuan di luar kerabat,

tetapi masih dalam lingkungan komunitas.

Pada masyarakat tradisional, sistem kekerabatan berpengaruh

besar dan sangat mengikat di antara m

ereka. Seiring dengan

perkembangan zaman, fungsi kesatuan kekerabatan biasanya mulai

berkurang dan agak longgar. Walaupun demikian, masih banyak

suku-suku bangsa di dunia yang masih meme gangnya, seperti di

daerah-daerah yang berkebudayaan agraris seperti Afrika, Asia,

Oseanis, dan Amerika Latin.

Para ahli antropologi telah banyak meneliti mengenai macam-

macam sistem kekerabatan, organisasi masyarakat komunitas desa,

serta komunitas kecil dan penggolongan masyarakat atau pelapisan

sosial. Menurut

L. H. Morgan

, macam-macam sistem kekerabatan

di dunia erat kaitannya dengan sistem istilah kekerabatan. Susunan

masyarakat berdasarkan kekerabatan dapat dibedakan menjadi

beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.

Buatlah sebuah skema struktur

kekerabatan keluarga Anda, minimal

empat generasi dengan Anda

di lapisan paling bawah. Berilah

penjelasan termasuk baris keturunan

apakah keluarga Anda tersebut.

Serahkan hasilnya kepada gurumu.

Asah Ilmu

Etnosentrisme merupakan

kecenderungan untuk memandang

budaya sendiri sebagai yang terbaik

dan menilai kepercayaan dan perilaku

yang berbeda secara budaya dengan

standar kebudayaan sendiri.

Ethnocentrism is the tendency to

view one’s own culture as best and

to judge the behavior and belief

of culturally different by one’s own

standards.

Sumber

:

Anthropology: The Exploration of Human

Diversity

, 2000.

Referensi

Antropologi

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

43

a. Garis Keturunan Bapak (

Patrilineal

)

Susunan masyarakat yang

patrilineal

, menarik garis keturunan

selalu dihubungkan dengan bapak. Hak waris hanya diberikan

kepada anggota-anggota kerabat laki-laki, terutama anak laki-laki.

Bagi masyarakat

patrilineal

, laki-laki mendapat penghargaan dan

penghormatan lebih tinggi dari pada kaum wanita. Di Indonesia,

sistem kekerabatan

patrilineal

dianut oleh Suku Batak. Struktur bagan

sistem

patrilineal

dapat dilihat dari bagan berikut.

Bagan 2.1

Struktur Kekerabatan Patrilineal

Sumber:

Pengantar Antropologi

, 1990

b. Garis Keturunan Ibu (

Matrilineal

)

Masyarakat

genealogis

menarik keturunan hanya dihubungkan

dengan ibu. Anak-anak menjadi hak ibu, termasuk dalam kekerabat-

an ibu. Setelah perkawinan pengantin menetap di pusat kediaman

kerabat istri. Sistem waris diturunkan kepada anggota kerabat

perempuan dan kedudukan sosial perempuan lebih tinggi dari pada

laki-laki. Akan tetapi, lelaki tetap berperan sebagai pengelola waktu,

harta, usaha, dan adat keluarga. Sistem

matrilineal

di Indonesia

dianut oleh suku bangsa Minangkabau. Pada suku Minangkabau

laki-laki berperan sebagai pengelola harta dan adat yang disebut

mamak (paman).

Garis keturunan

matrilineal

dapat dilihat dari bagan berikut.

Bagan 2.2

Struktur Kekerabatan Matrilineal

Matrilineal adalah aturan penarikan

garis keturunan yang seseorang

secara otomatis bergabung dengan

pihak ibu sejak lahir dan sepanjang

hidupnya.

Matrilineal descent is unilineal

descent rule in which people join the

mother’s groups automatically at birth

and stay members throughout at birth

and stay members throughout life.

Sumber:

Anthropology: The Exploration of Human

Diversity

, 2000

Referensi

Antropologi

Keterangan:

: Perempuan yang ditelusur sebagai anggota kerabat

: Laki-laki yang ditelusur sebagai anggota kerabat

: Perempuan yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat

: Laki-laki yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat

Keterangan:

: Perempuan yang ditelusur sebagai anggota kerabat

: Laki-laki yang ditelusur sebagai anggota kerabat

: Perempuan yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat

: Laki-laki yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat

Sumber:

Pengantar Antropologi,

1990

44

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

c. Garis Parental

Pada masyarakat

genealogis

yang menarik garis keturunan

dari ibu dan bapak (

parental

dan

bilateral

) adalah para anggotanya

menganggap dirinya kerabat. Dalam memperhitungkan garis

keturunan menghu bungkan kepada ibu dan bapak. Anak-anak

menjadi hak ibu dan bapak termasuk kerabat dari pihak laki-laki

dan pihak istri. Dalam sistem ini tidak ada perbedaan penghargaan

antara laki-laki dan perempuan. Sistem ini dianut oleh Suku Sunda,

Jawa, dan Kalimantan.

d.

Doubleunilateral

Masyarakat

doubleunilateral

adalah masyarakat yang menganut

dua sistem kekerabatan (

patrilineal

dan

matrilineal

) yang berlaku dan

dijadikan sebagai kesatuan-kesatuan sosial. Semua anggota keluarga

adalah kerabat bapak dan kerabat ibu.

e.

Alternered

Susunan kekerabatan ini berarah sepihak dan berdasarkan

perkawinan yang mengakibatkan anak-anak termasuk kerabat bapak

atau termasuk kerabat ibu.

Susunan masyarakat berdasarkan komunitas dibagi menjadi tiga

di antaranya sebagai berikut.

1) Perkampungan, terdiri atas para anggota persekutu an yang

tidak berkerabat namun tinggal di suatu daerah atau lingkungan

yang sama. Mereka merupakan satu kesatuan sosial yang berdiri

sendiri, di atas, dan di bawahnya tidak ada kesatuan hidup (adat)

lain. Sistem ini biasanya terdapat di Jawa dan Bali.

2) Persekutuan daerah adalah suatu daerah yang merupakan

satu kesatuan sosial sendiri dan dalam daerah tersebut ada

beberapa kampung. Kampung-kampung tersebut memiliki tata

peme rintahan sendiri yang sejenis. Setiap kampung merupakan

daerah bawahan dan mengakui persekutuan daerah tersebut

sebagai induknya. Misalnya, marga dengan dusun-dusunnya

di Sumatra Selatan.

3) Serikat-perkampungan adalah hubungan kerja sama antara

beberapa perkampungan yang berdekatan. Persekutuan tersebut

memiliki pengurus, tetapi kedudukannya sejajar dengan pengurus

kampung-kampung lainnya. Model ini biasanya ter bentuk untuk

mengerjakan kepentingan bersama, seperti jalan, irigasi, dan

keamanan. Misalnya, serikat-serikat per kampungan yang ada

di daerah Batak (Tapanuli Tengah).

Sistem penggolongan masyarakat atau pelapisan sosial di-

lakukan berdasarkan beberapa hal, yaitu kekayaan, jenis kelamin,

pembagian kerja, atau tingkat pendidikan. Menurut sifatnya, sistem

pelapisan sosial dibagi dua, yaitu tertutup (

closed social strati

fi

cation

)

dan terbuka (

open social strati

fi

cation

). Pada pelapisan sosial terbuka,

setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan dengan kecakapan

sendiri untuk naik ke lapisan yang lebih atas. Adapun dalam pelapis-

an tertutup, anggota masyarakat tidak bisa mengubah strati

fi

kasi nya.

Dalam hal ini status sosial diwariskan melalui kelahiran, contohnya

sistem kasta di India.

5. Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan yang dimaksud dalam kebudayaan adalah

merupakan uraian dari cabang-cabang pengetahuan. Setiap suku

bangsa biasanya mengetahui pengetahuan berdasarkan pokok

kajiannya sebagai berikut.

Carilah contoh daerah lain yang

menggunakan sistem kekerabatan

patrilineal, matrilineal, parental,

dubbleunilateral

, dan

alternred

.

Peduli

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

45

a. Alam Sekitar

Pengetahuan tentang alam sekitar, mencakup pengetahuan

tentang musim, gejala alam, dan astronomi. Pengetahuan tersebut

mereka peroleh dari pengalaman ketika melakukan aktivitas sehari-

hari, misalnya berburu, bertani, atau berlayar. Biasanya, penge tahuan

tentang alam ini juga berkaitan dengan sistem religi atau kepecayaan

suku bangsa tersebut. Misalnya dalam penciptaan alam semesta,

gejala-gejala alam, atau gerhana. Pengetahuan tersebut biasanya

terkandung dalam dongeng, mitos, ataupun cerita rakyat.

b. Tumbuhan

Pengetahuan tentang tumbuhan merupakan pengetahuan dasar

bagi manusia, terutama bagi yang mata pencariannya bercocok tanam.

Hampir semua suku bangsa, masyarakatnya memiliki pengetahuan

tentang tumbuhan di sekelilingnya. Misalnya tumbuhan yang bisa

dimakan oleh manusia, binatang ternak, tumbuhan obat, dan untuk

membuat racun senjata.

c. Binatang

Pengetahuan tentang binatang merupakan modal utama bagi

masyarakat yang mata pencariannya berburu atau mencari ikan.

Diperlukan pula oleh mereka yang hidup dari pertanian. Bagi

petani, pengetahuan tentang binatang diperlukan agar mereka tahu

bagaimana karakteristik binatang tersebut sehingga mereka dapat

menjaga tanamannya dari gangguan binatang tersebut. Selain itu,

susu dan daging binatang merupakan unsur utama dalam makanan

setiap suku bangsa.

d. Tubuh Manusia

Pengetahuan tentang tubuh manusia dalam masyarakat

tradisional diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, biasanya

dimiliki oleh dukun atau tabib. Oleh karena itu, Koentjaraningrat

menyebutnya dengan ilmu dukun karena di pedesaan orang

yang bisa mengobati itu adalah dukun. Mereka biasanya memiliki

pengetahuan yang luas mengenai ciri-ciri tubuh manusia, letak, dan

susunan uratnya.

e. Sifat dan Tingkah Laku Manusia

Pengetahuan ini dalam masyarakat tradisional adalah bagaimana

bertingkah laku, sopan-santun pergaulan, adat istiadat, sistem

norma, hukum adat, pengetahuan tentang silsilah keluarga, dan

sejarahnya.

f. Ruang dan Waktu

Pengetahuan ruang dan waktu dalam masyarakat tradisional

digunakan untuk menghitung, mengukur, menimbang, dan

menentukan penanggalan.

6. Sistem Religi

Religi biasanya disamakan dengan agama. Menurut

Ensiklopedi

Nasional Indonesia

, agama adalah aturan/tata cara hidup manusia

dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Agama

mencakup tata tertib upacara sebagai tata cara untuk langsung

berhubungan dengan Tuhan. Agama juga disebut sebagai pedoman

hidup umat manusia, pedoman bagaimana dia harus berpikir, ber-

tingkah laku, dan bertindak sehingga tercipta suatu hubungan serasi

antara manusia dan hubungan erat dengan Tuhan.

Diskusikan bersama teman kelompok

Anda. Apakah langkah yang perlu

dilakukan untuk menumbuhkan

kecintaan generasi muda

mempelajari dan menghayati budaya

lokal, khususnya ilmu pengetahuan?

Diskusi

46

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Dalam kaitannya dengan kebudayaan, sistem religi memiliki

tiga unsur, yaitu sebagai berikut.

a. Sistem Keyakinan

Sistem keyakian secara khusus mengandung banyak sub-unsur.

Para ahli antropologi menaruh perhatian kepada para dewa

(jahat atau baik), sifat-sifat dan tanda-tanda dewa, konsepsi

tentang makhluk halus (roh leluhur, roh jahat, dan hantu),

konsepsi tentang dewa tertinggi dan penciptaan alam semesta

(

kosmogoni

), kosmologi, konsepsi tentang hidup dan mati, serta

konsepsi tentang dunia roh dan akhirat.

b. Sistem Upacara Keagamaan

Dalam sistem upacara keagamaan, para ahli antropologi mene-

kankan pada empat aspek.

Pertama

, tempat upacara keagamaan

dilakukan seperti makam, candi, pura, kuil, gereja, dan masjid.

Kedua

, saat-saat upacara keagamaan (hari-hari keramat, dan hari-

hari suci).

Ketiga

, benda-benda yang digunakan dalam upacara

seperti patung dewa-dewa dan alat bunyi-bunyian (lonceng,

genderang).

Keempat

, para pelaku upacara keagamaan (pendeta,

biksu, syaman, dan dukun).

c. Suatu Umat yang Menganut Religi

Secara khusus unsur ini meliputi masalah-masalah pengikut

suatu agama, hubungan antarpemeluk agama, hubungan dengan

pemimpin agama dan organisasi para penganut, kewajiban, serta

hak-hak penganutnya.

Selain masalah religi, dalam kebudayaan suatu suku bangsa juga

perlu diperhatikan masalah ilmu gaib. Pada masyarakat tradisional,

ilmu gaib erat kaitannya dengan masalah religi.

7. Kesenian

Kesenian adalah suatu ekspresi manusia akan keindahan

dengan latar belakang tradisi atau sistem budaya masyarakat

pemilik karya seni tersebut. Dalam karya seni tersirat pesan dari

masyarakatnya yang berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan,

nilai, dan norma.

Menurut Koentjaraningrat, berdasarkan jenisnya kesenian dibagi

menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Seni rupa, yaitu kesenian yang dinikmati manusia dengan mata.

Seni yang termasuk dalam seni rupa adalah seni patung, seni

ukir, dan seni lukis.

b. Seni suara, yaitu kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan

telinga. Seni yang termasuk dalam seni suara adalah seni vokal,

seni instrumental, dan seni sastra.

Selain memiliki fungsi sebagai ekspresi dari hasrat manusia akan

keindahan, kelompok

kecil kesenian juga memiliki fungsi sosial.

Misalnya, dalam pemujaan terhadap para dewa yang berperan

dalam kehidupan mereka dan roh nenek moyang. Dengan demikian,

antara kesenian dan religi terdapat suatu hubungan, misalnya dalam

upacara pemujaan terhadap arwah nenek moyang atau para dewa

biasanya digunakan alat-alat musik untuk menciptakan harmoni

yang indah dan digambarkan dalam gerak tari-tarian yang indah.

Tari-tarian ditampilkan sebagai pemujaan terhadap arwah nenek

moyang dan menjadi sarana untuk menitipkan harapan di masa

yang akan datang. Kesenian juga merupakan tempat sosiali

sasi/

pertemuan antaranggota masyarakat. Ciri yang terkandung dalam

kesenian rakyat itu memiliki nilai-nilai yang merupakan re

fl

eksi dari

kehidupan sehari-hari mereka.

Beberapa saat yang lalu terjadi

fenomena “kesurupan” di berbagai

wilayah Indonesia. Bagaimana tang-

gapan Anda mengenai peristiwa itu

jika dipandang dari konsep religi?

Diskusi

Jika Anda seorang antropolog dan

diminta melakukan penelitian di

daerah yang penduduknya memeluk

agama yang berlainan dengan

keyakinan Anda. Bersediakah Anda?

Kemukakan apa saja alasan yang

mendukung kesediaan Anda.

Asah Ilmu

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

47

1. Bahasa

Bahasa merupakan salah satu unsur budaya dan simbol bagi

manusia dalam berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia dapat

menyampaikan atau menerima berbagai pesan, baik untuk dirinya

maupun untuk orang lain. Bahasa dalam lingkup yang luas tidak

hanya tertuju pada bahasa lisan atau tertulis.

Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai suatu sistem

lambang terorganisasi yang disepakati secara umum dan merupakan

hasil belajar yang digunakan untuk menyajikan pengalaman-

pengalaman dalam suatu komunitas. Bahasa merupakan alat utama

penyaluran kepercayaan, nilai, dan norma, termasuk seni dan religi.

Bahasa adalah alat untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagai

alat bantu berpikir.

Bahasa erat hubungannya dengan budaya mengingat b

ahasa

erat kaitannya dengan pola pikir suatu masyarakat. Artinya, bahasa

memegang peranan yang sangat penting di dalam proses berpikir

dan kreativitas setiap individu.

B

Hubungan dan Fungsi Bahasa, Seni,

dan Religi

Bentuk ekspresi seni manusia tersebut bisa juga dituangkan

dalam alat-alat kehidupan sehari-hari, seperti pakaian, rumah,

perahu, senjata, dan alat-alat rumah tangga. Misalnya, pada

kebudayaan suku-suku bangsa di Indonesia, pakaian bukan hanya

berfungsi sebagai pelindung tubuh. Pada pakaian adat di dalamnya

terdapat keindahan dan simbol-simbol bermakna yang terdapat

dalam warna, motif, hiasan, dan bentuknya.

Gambar 2.11

Tarian

Tari-tarian salah satunya berfungsi sebagai

pemujaan terhadap arwah nenek moyang.

Sumber:

Ensiklopedi Islam untuk Pelajar,

2001

Setelah mempelajari uraian tentang tujuh unsur budaya universal tersebut, buatlah sebuah

kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda, berbeda

agama, suku, ataupun ras. Diskusikanlah sebuah tema mengenai identifikasi tujuh unsur

budaya universal pada budaya daerah tempat Anda tinggal. Jika perlu, carilah referensi

tambahan dari buku, koran, majalah, atau situs internet. Presentasikan hasilnya di depan

kelas. Guru mengamati dan memberi nilai.

Bedah Budaya

48

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Sumber:

Mata Baca,

Desember 2005

Gambar 2.13

Buku Harry Potter

Buku Harry Potter yang sudah difilmkan

ternyata sangat disukai anak-anak dan

orang dewasa. Kembangkan keterampilan

menulis

Anda agar dapat mengimbangi

arus informasi dari luar negeri.

Sumber:

Lukisan Sejarah Nasional Indonesia,

1995

Gambar 2.12

Ir. Soekarno

Ir. Soekarno termasuk komunikator terbaik.

Selain sebagai proklamator dan presiden

pertama RI, beliau juga memelopori

terbentuknya gerakan Nonblok.

Menurut

Koentjaraningrat

, bahasa merupakan sistem per-

lambangan manusia, baik dengan lisan maupun tertulis untuk

berkomunikasi dengan yang lain. Hakikat bahasa dapat dilihat

dari dua sudut pandang, yaitu hakikat wujud atau substansi dan

hakikat fungsi. Hakikat substansi terdiri atas dua unsur, yaitu unsur

bersifat bunyi-bunyi bahasa sistematis yang dihasilkan dengan

meng gunakan alat-alat ucap, dan unsur segala sesuatu yang dapat

di nyatakan oleh manusia melalui pikiran, perasaan, kemauan,

kenyataan tentang dunia, peristiwa, serta segala pengalaman

manusia dalam kehidupannya. Walaupun kedua unsur tersebut

secara eksistensial dapat dibedakan, keduanya senantiasa dalam

kesatuan. Keberadaannya dalam satu kesatuan ini yang dipahami

sebagai suatu bahasa.

Sementara fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk ber-

komunikasi dalam masyarakat. Dalam pengertian yang luas,

komunikasi adalah suatu proses penyampaian maksud atau amanat

kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Kata-kata

kunci dalam pengertian komunikasi adalah proses, maksud atau

amanat orang lain, dan saluran. Pengertian komunikasi sebagai

suatu proses yang berarti aktivitas komunikasi itu bersifat dinamis.

Maksud atau amanat komunikasi bisa berupa informasi tentang

fakta, peristiwa, nilai, pendapat, etika, dan keinginan. Orang yang

ingin menyam paikan gagasan atau amanat bisa disebut

komunikator

.

Adapun orang yang mendengarkan atau membaca disebut

komunike

atau lawan tutur, yaitu subyek yang dimaksudkan untuk menerima

maksud atau amanat komunikasi. Komunikator disebut juga sebagai

sender

dan komunike sebagai

receiver

. Kedua pemeran komunikasi itu

memiliki peranan yang penting dalam sebuah peristiwa komunikasi.

Oleh karena itu, agar komunikasi dapat berlangsung dengan

lancar, keduanya harus bekerja sama dan mengetahui siapa yang

menjadi lawan tuturnya itu, baik secara

fi

sik, psikologis, maupun

sosiologis.

Jadi, fungsi bahasa yaitu:

1. simbol atau lambang dari suatu hasil budaya di suatu daerah;

2. alat berinteraksi atau berkomunikasi;

3. alat untuk menyalurkan kepercayaan, nilai, dan norma;

4. alat untuk berpikir;

5. pedoman untuk melihat kenyataan di masyarakat.

Selain itu, bahasa dapat juga berperan sebagai alat untuk pelestar-

ian dan pewarisan budaya. Melalui bahasa, orang dapat meneruskan

atau menerima keterangan-keterangan secara simbolis sehingga

dapat menjadi pewaris dari suatu kebudayaan yang kaya dan be-

ranekaragam. Melalui penguasaan bahasa pula, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dapat diikuti serta dikembangkan.

Bahasa bersifat simbolis, artinya suatu kata mampu me-

lambang

kan arti apapun. Melalui bahasa terjadi pewarisan budaya

dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Misalnya, seorang

pelukis di Bali membimbing muridnya cara melukis wayang

dengan menggunakan bahasa Bali. Demikian pula, para kyai di

pesantren mengajarkan seni membaca al Quran dengan bahasa

Arab dan bahasa daerah setempat. Meskipun dengan meng-

gunakan bahasa Indonesia pun sebenarnya bisa. Hal tersebut

merupakan bagian dari pewarisan budaya bahasa, seni, dan religi

sekaligus.

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

49

Hampir seluruh etnis atau suku bangsa yang ada di Indonesia

memiliki bahasa atau dialek tersendiri sehingga beberapa kata yang

sama memiliki makna yang berbeda sesuai dengan simbol daerahnya

masing-masing. Bahasa yang dimiliki oleh setiap suku bangsa yang

ada di Indonesia merupakan satu ciri khas dan bentuk keragaman

dari suku-suku bangsa yang ada di seluruh Indonesia. Contohnya,

jika di daerah yang berbahasa Sunda

gedang

sama dengan

pepaya

, di

daerah Cirebon yang bahasanya campuran antara bahasa Jawa dan

Sunda,

ge dang

adalah

pisang

. Jadi, makanan penutup dengan

ge’dang

di daerah Cirebon sama dengan

pisang

. Lain lagi di daerah Betawi,

jika seseorang ingin menikmati

ketoprak

, yang akan didapatkannya

adalah sebuah hidangan makanan. Jika di wilayah Jawa Timur atau

Jawa Tengah, seseorang akan menik mati hidangan seni drama yang

penuh dengan lawakan, komedi, atau humor.

Dari contoh tersebut, dalam kehidupan sehari-hari penggunaan

bahasa yang baik dan benar serta logat atau dialek yang sesuai

kaidahnya harus diterapkan. Jika tidak, akan memunculkan

kesalahpahaman. Bahasa Indonesia harus dikuasai sebagai bahasa

persatuan untuk membantu rakyat Indonesia dalam berkomunikasi

dengan suku bangsa lain di Indonesia. Bahasa Indonesia juga

berfungsi sebagai alat pemersatu suku bangsa yang ada di Indonesia.

Bahasa daerah yang ada di Indonesia dapat membuat sosialisasi

dengan suku yang bahasanya kita kuasai menjadi lebih mudah dan

orang dari suku tersebut merasa dihargai karena bahasanya dapat

dipahami dan digunakan oleh orang dari suku lain. Sementara itu,

mampu menguasai bahasa asing, seperti bahasa Arab, Inggris, dan

Jepang membantu dalam mengembangkan sosialisasi dengan rakyat

dari berbagai negara yang dapat mem bantu seseorang dalam berbagai

hal, seperti karier, bisnis atau usaha, politik, dan sosial. Oleh karena

itu, mempelajari berbagai bahasa baik dari dalam negeri maupun

dari luar negeri tidak akan rugi. Berkomunikasi dengan bahasa yang

sedang dipelajari jangan mem buat seseorang juga berlebihan dalam

menggunakannya yang berakibat pada terlupakannya bahasa induk

atau bahasa daerah yang akhirnya dapat menghilangnya ragam

bahasa daerah.

Hal inilah yang sedang terjadi pada masyarakat, banyak anak yang

sejak kecil diperkenalkan dengan bahasa asing dengan alasan untuk

mempermudah dalam memahami dan melanjutkan sekolah. Namun

jika anak tersebut tidak diperkenalkan bahasa induknya sehingga

warisan budaya y

ang tersimpan melalui bahasa, lama kelamaan

akan dilupakan oleh generasi penerus. Saat ini, kebutuhan akan

penguasaan bahasa asing disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan.

Negara-negara yang bahasanya dipelajari menjadi incaran orang-

orang yang mempelajari bahasa negara-negara tersebut, karena di

negara-negara tersebut banyak tersedia lahan untuk bekerja.

2. Seni

Seni merupakan ekspresi hasrat manusia akan keindahan. Oleh

karena itu, hasil karya seni selalu dikaitkan dengan keindahan. Sudut

pandang keindahan seni sangat subjektif, setiap orang berbeda

dalam menentukan suatu hasil karya seni itu indah atau tidak. Hal

ini disesuaikan dengan latar belakang dan pemahaman orang yang

menilai suatu karya seni. Banyak pertentangan yang muncul dalam

berkarya seni saat ini. Hal ini terjadi karena sudah tidak ada batasan

seseorang dalam menghasilkan karya seni, sehingga orang tersebut

Sumber:

Indonesian Heritage: Ancient History,

1996

Gambar 2.14

Suku Bangsa

Suku bangsa yang ada di Indonesia

memiliki ciri khas masing-masing.

50

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

dapat dengan bebas menghasilkan karya seni meskipun harus

bertentangan dengan keyakinan orang lain atau dapat merendahkan

martabat seseorang.

Berdasarkan bentuknya, kesenian dibagi atas tiga kategori, yaitu

seni rupa (

visual arts

), seni pertunjukan (

performing arts

), dan seni

arsitektur. Meskipun banyak yang berpendapat bahwa seni arsitektur

bisa saja masuk ke dalam seni rupa, namun keunggulan seni

arsitektur tidaklah semata-mata terletak pada unsur estetiknya, tetapi

lebih sering ditentukan oleh faktor fungsionalnya. Bagaimanapun

harus diakui bahwa ketiga kategori ini dalam kenyataannya saling

mendukung dan memperkuat. Bahkan, salah satu cabang seni per-

tunjukan, yaitu teater, sebenarnya bisa dianggap sebagai seni yang

serba menyeluruh.

Menurut

Koentjaraningrat

, ada dua seni besar yang dapat

dinikmati, yaitu seni rupa (kesenian yang dinikmati oleh manusia

dengan mata) dan seni suara (kesenian yang dinikmati oleh manusia

dengan telinga). Seni rupa, di antaranya seni patung, seni relief

(termasuk seni ukir), seni lukis, (gambar), dan seni rias.

Adapun seni musik terdapat seni vokal (menyanyi) dan seni

sastra yang terdiri atas prosa dan puisi. Kesenian yang meliputi kedua

bagian tersebut adalah seni gerak atau seni tari, karena kesenian ini

dapat dinikmati dengan mata maupun telinga. Adapun kesenian

yang meliputi keseluruhannya, yaitu seni drama, karena kesenian ini

mengandung unsur-unsur dari seni lukis, seni rias, seni musik, seni

sastra, dan seni tari, yang diintegrasikan menjadi suatu kebulatan. Seni

drama bisa bersifat tradisional seperti wayang Jawa atau bisa bersifat

modern dengan teknologi modern seperti

fi

lm.

Kategori antara seni rupa dan seni pertunjukan, baik yang

tradisional maupun kontemporer, dapat pula dibedakan antara

kesenian keraton yang memperlihatkan tingkat kerumitan yang

tinggi dan kesenian rakyat (

folk art

). Disisi lain, pusat-pusat

kebudayaan pantai memberi corak yang khas yang dipengaruhi oleh

kebudayaan-kebudayaan pedagang Islam. Seni merupakan salah

satu unsur kebudayaan.

Berkembangnya suatu karya seni dapat berakibat pada per-

kembangan suatu kebudayaan. Misalnya berbagai tarian yang

memadukan antara seni tari dan seni rupa (seni rias, membuat busana

daerah, dan seni suara), seperti kebudayaan Aceh terkenal dengan

Tari Saman, Batak terkenal dengan Tari Tor-Tor dan kain ulosnya,

Bali terkenal dengan Tari Kecak, Jawa terkenal dengan kain batiknya,

serta Cina terkenal akan kainnya yaitu Sutra. Hasil seni dalam bentuk

kain itu terkenal bukan hanya karena bahan dasar untuk membuat

kain tersebut, tetapi juga motif-motif yang menampilkan ragam hias

tersendiri di setiap daerahnya, seperti batik Cirebon memiliki motif

yang berbeda dengan batik Solo dan kain songket dari Sumatra

Selatan memiliki motif yang berbeda dengan kain ulos.

Seni arsitektur banyak menampilkan kekayaan berbagai kebudayaan

daerah, seperti istana atau bangunan-bangunan di berbagai kerajaan

yang ada di Indonesia. Misalnya, Istana Maemun di Medan memiliki

arsitektur yang berbeda dengan keraton Kasepuhan di Cirebon dan

Istana Kesultanan Ternate di Maluku Utara. Adapun rumah ibadah baik

itu candi-candi atau masjid-masjid misalnya Masjid Baiturrahman di

Aceh berbeda dengan Masjid Sunan Kudus yang kental dengan

pengaruh Hindunya. Begitu juga candi bagi penganut agama Hindu

yang memiliki arsitektur yang berbeda dengan candi penganut

agama Buddha. Rumah adat berbagai suku dari Aceh, Batak, Bugis,

Sumber:

Intisari,

Februari 2005

Gambar 2.15

Kak Seto

Banyak anak yang sejak kecil

diperkenalkan dengan bahasa asing

dengan alasan untuk mempermudah

dalam memahami dan melanjutkan

sekolah.

Akan tetapi banyak orangtua tidak

mengajarkan bahasa ibu dengan benar.

Bagaimana pendapat Anda

?

Gambar 2.16

Batik

Jawa terkenal dengan kain batiknya.

Apa yang akan diperkenalkan dari

daerahmu?

Sumber:

Indonesian Heritage: Performing Art,

1998

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

51

Tanah Toraja, Dayak, Minangkabau, Sunda, Jawa sampai Papua yang

beranekaragam, juga berbagai jenis perahu tradisional suku-suku di

pesisir pantai seperti Bugis, Makassar, dan Ambon.

Gambar 2.17

Rumah Adat Sumba

Rumah adat di Sumba, Nusa Tenggara

T

imur.

Sumber:

www.pvtourist,com

, 2006

Perkembangan kesenian sering ditentukan oleh lapisan sosial

pendukungnya, seperti gamelan Jawa yang merupakan seni keraton

dan reog Ponorogo atau tayuban merupakan seni yang lebih

merakyat. Fungsi dan kedudukan bentuk serta perwujudan seni,

seperti bentuk tari, memiliki tempat dan fungsi yang berane ka ragam.

Ada yang lebih terkait dengan upacara kekeratonan, ada yang lebih

dekat dengan ritual keagamaan, dan ada pula yang berfungsi untuk

bersenang-senang.

Fungsi dari kesenian, di antaranya:

a. sebagai sarana penghormatan terhadap keluarga kerajaan atau

tamu kehormatan;

b. sebagai bagian dari ritual keagamaan;

c. sebagai sarana hiburan;

d. sebagai sarana pengembangan kesenian itu sendiri;

e. ciri dari suatu lapisan masyarakat;

f. ciri yang dapat membedakan kehidupan masyarakat di pe-

gunung an atau daerah pesisir.

Di Indonesia, seni berkembang telah lama sejak zaman pra sejarah

yaitu dengan ditemukannya benda-benda hasil manusia, misalnya

kapak yang sudah terbuat dari tembaga, alat-alat untuk memasak,

alat-alat untuk persembahan, dan lukisan-lukisan yang tertempel

pada dinding gua. Memasuki zaman sejarah, yaitu ketika zaman

Hindu dan Buddha, seni mulai berkembang dengan pesat dengan

bukti yang terkenal adalah didirikannya tempat-tempat ibadah berupa

candi dan isinya berupa patung-patung dan relief-relief yang sangat

indah serta menceritakan suatu kehidupan masyarakat pada waktu itu.

Namun, ketika Islam berkembang, seni diarahkan pada hal-hal yang

tidak menyerupai sosok benda bergerak seperti patung atau lukisan

manusia atau binatang. Perkembangan seni pada zaman Islam, objek

seni lebih ditekankan pada objek tumbuhan dan berkembang juga seni

dalam menulis b

ahasa Arab yaitu seni kaligra

fi

dengan menekankan

ornamen-ornamen hias berupa dedaunan atau tumbuh-tumbuhan.

Zaman penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda, Prancis, dan

Inggris), penetrasi kebudayaan Barat yang mulai dirasakan pada abad

ke-19 menjadi lebih intensif. Hal ini dirasakan pada bidang kesenian,

52

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

terutama di kota-kota besar. Pelukis-pelukis terkenal, mulai dari

Raden Saleh sampai Affandi

dan Hendra, begitu pula perkembangan

seni drama, seni pahat, keramik, seni bangunan, musik dan tari,

memperlihatkan pengaruh kebudayaan kota yang telah tersentuh

dengan kebudayaan Barat. Kesenian desa di Bali pun (seperti Ubud)

telah mendapat dorongan dari seniman-seniman barat seperti

Walter Spies

dan

Rudolf Bonnet. Karya-karya seni yang dihasilkan

memperlihatkan ciri-ciri khas Indonesia namun masih ada pengaruh

kebudayaan Barat, misalnya dalam lukisan

Raden Saleh atau

Affandi,

Komedi Stambul (Opera Dardanella), drama Rendra, maupun dalam

musik kroncong atau lagu seriosa modern.

Sebagai generasi muda, Anda adalah

pewaris kebudayaan. Menurut anda

hal-hal apa saja yang perlu dilakukan

guna memperkaya dan melestarikan

budaya daerah?

Peduli

Pada zaman penjajahan Jepang, seni berkembang dengan

tujuan sebagai alat propaganda penguasa Jepang, yaitu agar

rakyat di Indonesia mendukung berbagai kebijakan Jepang dalam

upaya memenangkan peperangan di Asia Timur Raya. Pelukis-

pelukis seperti Kusnadi, Nashar, Trubus, Zaini, dan Sjahrir

menjadi anggota kelompok propaganda Jepang yang bernama

Keimin Bunka Sidhojo

. Namun, tidak semua anggota perkumpulan

ini setuju menjadi agen propaganda Jepang, seperti Affandi

yang tetap melukiskan Romusha dengan kondisi yang sangat

menderita. Hal ini tentu sangat tidak disukai Jepang karena akan

menimbulkan ketidakmauan rakyat untuk bergabung menjadi

Romusha dan bahkan dapat menimbulkan perlawanan terhadap

penguasa Jepang di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, seni

lebih berkembang pada zaman setelah kemerdekaan. Pada zaman

ini, seniman-seniman banyak terorganisir di dalam perkumpulan-

perkumpulan, seperti di Yogyakarta berdiri Pusat Tenaga Pelukis

Indonesia, yang diketuai oleh Djajengasmoro, perkumpulan

Seni Rupa Masyarakat dengan ketuanya Affandi, perkumpulan

Pelukis Rakyat, tempat Affandi bergabung dengan Sudjojono, dan

di Madiun berdiri perkumpulan Seniman Indonesia Muda yang

diketuai oleh Sudjojono.

Sumber:

Indonesia Heritage: Visual Art,

1998

Gambar 2.18

Affandi

Affandi dan salah satu lukisan karyanya.

Saat ini, banyak hasil karya seni kontemporer yang diper-

debatkan oleh masyarakat dengan sudut pandang yang berbeda.

Perbedaan antara karya seni yang dikatakan porno atau tidak masih

sulit dinyatakan. Namun, pada perkembangannya banyak karya seni

yang sudah mulai lepas dari nilai-nilai agama, moral, dan norma-

norma kemasyarakatan karena pengaruh dari budaya Barat yang

materialisme dan bebas nilai.

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

53

3. Religi

Religi muncul d

alam masyarakat seiring dengan kepercayaan

masyarakat akan kekuatan gaib yang dianggapnya lebih tinggi.

Oleh karena itu, religi menjadi suatu kepercayaan yang dipegang

oleh masyarakat karena adanya kekuatan gaib yang dapat dijadikan

sandaran bagi jalan kehidupan dan berbagai pemecahan per-

masalahannya. Institusi religi merupakan institusi yang banyak dan

bervariasi di dalam masyarakat, tetapi biasanya terpusat pada suatu

pola yang telah mapan dan perilaku mengenai bagaimana mereka

melakukan hubungan dengan supranatural.

Seseorang yang tidak memiliki religi, hidupnya terasa hampa

seperti tanpa tujuan karena hidup itu akan mengalami kematian dan

dihidupkan lagi sesudah kematian. Adapun yang hidup sesudah

kematian adalah roh dan dalam diri manusia juga terdiri jiwa dan

raga. Kehidupan jiwa tidak bisa dipenuhi oleh hal-hal yang bersifat

bendawi namun oleh hal-hal yang bersifat rohani. Pemenuhan

kebutuhan hal-hal yang bersifat rohani salah satunya adalah

beragama. Dengan beragama, manusia merasa memiliki tempat

mengadu atas berbagai cobaan yang dihadapi, atau memohon ampun

karena telah berbuat dosa, atau mengungkapkan rasa bahagia karena

keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih.

Menurut Koentjaraningrat, agama adalah semua sistem religi

yang secara resmi diakui oleh negara Indonesia. Adapun religi

merupakan bagian dari kebudayaan. Setiap religi merupakan suatu

sistem yang terdiri atas empat komponen, yaitu sebagai berikut.

a. Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia itu bersifat

religius.

b. Sistem keyakinan yang mengandung segala keyakinan serta

bayangan manusia tentang sifat-sifat Tuhan, tentang wujud alam

gaib (supranatural), serta segala nilai, norma, dan ajaran religi

yang ber sangkutan.

c.

Sistem ritual dan upacara yang merupakan usaha manusia untuk

mencari hubungan dengan Tuhan, dewa-dewa, atau makhluk-

makhluk halus yang mendiami alam gaib.

d. Umat atau kesatuan sosial yang menganut sistem keyakinan

tentang sifat Tuhan, wujud dari alam gaib, nilai, norma, dan

ajaran religi. Kemudian orang yang melaksanakan sistem ritus

dan upacara yang merupakan usaha manusia untuk mencari

hubungan dengan Tuhan, dewa-dewa, atau makhluk gaib yang

mendiami alam gaib.

Koentjaraningrat membedakan

antara agama dan religi

karena

banyak religi yang merupakan hasil dari kepercayaan suku-suku

bangsa di Indonesia yang tidak diakui sebagai agama oleh negara

kita. Bahkan ketika Orde Baru berkuasa, kepercayaan Kong Hu

Cu yang banyak dianut oleh orang-orang Tionghoa tidak diakui

dan tidak boleh dijalankan di negara Indonesia. Hal ini tentu saja

bertentangan dengan UUD RI Pasal 29 yang menjamin kebebasan

rakyat Indonesia untuk menjalankan agama dan kepercayaan sesuai

dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Keempat komponen yang dipaparkan oleh Koentjaraningrat

sudah terjalin erat dan menjadi suatu sistem yang terintegrasi secara

bulat. Emosi keagamaan merupakan suatu getaran yang meng-

gerakkan jiwa manusia. Adapun sistem keyakinan sering dikaitkan

dengan konsep dewa-dewa, sifat-sifat dan tanda-tanda dewa-dewa,

roh-roh leluhur, hantu, dewa tertinggi, pencipta alam, hidup dan

mati, dunia roh, serta dunia dan akhirat.

Menurut Anda, setujukah Anda

apabila seni dibatasi dengan

Undang-Undang Anti pornografi

dan Pornoaksi? Berilah data-data

pendukung dari berbagai sumber

seperti koran, majalah, dan internet.

Presentasikan tanggapan Anda di

depan kelas. Guru mengamati

dan memberi saran.

Peduli

54

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Peduli

Adapun sistem ritual atau upacara kegamaan secara khusus

mengandung empat aspek yang menjadi perhatian khusus dari para

ahli antropologi, yaitu:

a. tempat upacara keagamaan dilakukan;

b. saat-saat upacara keagamaan dijalankan;

3. benda-benda dan alat-alat upacara;

4. orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara.

Komponen umat atau kesatuan sosial yang menganut sistem

keyakinan tentang sifat Tuhan, meliputi pengikut suatu agama,

hubungannya dengan umat lain, hubungannya dengan para

pemimpin agama, baik dalam saat adanya upacara keagamaan

maupun dalam kehidupan sehari-hari, organisasi dari para umat,

kewajiban, serta hak-hak para warganya.

Gambar 2.19

Upacara Keagamaan

Upacara keagamaan umat Hindu di Bali.

Selain untuk beribadah, berbagai ritual

keagamaan juga berfungsi memelihara

ketenangan dalam masyarakat.

Sumber:

Tempo,

25 Desember 2005

Dalam menjalankan ritualnya, manusia harus mampu melakukan

yang terbaik dan teratur karena yang dilakukan tidak hanya untuk

sendiri tetapi berkaitan dengan kekuatan supranatural yang ada

di sekelilingnya dan menjadi pusat penyembahan dari ritual. Oleh

karena itu, pelaksanaan ritual menjadi perhatian khusus para

antropolog.

Aspek-aspek yang harus menjadi perhatian Antropologi di

antaranya sebagai berikut.

a. Tempat upacara keagamaan yang dilakukan yaitu di masjid.

Namun, bisa juga di langgar, surau, mushola, atau lapangan

terbuka yang bersih. Demikian juga gereja, vihara, kelenteng,

goa, dan segala tempat penye lenggara an ritual lainnya.

b. Waktu-waktu beribadah atau upacara ritual juga menjadi

perhatian antropolog, seperti waktu shalat, puasa, dan haji

bagi orang Islam, jadwal gereja,

retreat

, misa, dan jumat agung

bagi umat Kristiani, imlek bagi Konghucu dan nyepi bagi umat

Hindu.

c. Sarung bagi umat Islam. Umat kristiani lilin, alat musik dan

pakaian pastor, demikian pula dupa bagi umat Hindu-Buddha

dan Konghucu.

d. Orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara. Umat

Islam melakukan shalat berjemaah di masjid. Pemimpin shalat

disebut imam dan yang mengikutinya disebut makmum.

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

55

Sekitar

Antropologi

Emosi keagamaan dialami oleh

setiap manusia. Walaupun getaran

emosi itu hanya berlangsung untuk

beberapa detik saja, kemudian

menghilang lagi. Emosi keagamaan

itulah yang mendorong orang untuk

melakukan tindakan-tindakan

yang bersifat religi.

Sumber

:

Pengantar Ilmu Antropologi

, 1990

Sumber:

Ensiklopedi Islam untuk Pelajar,

2001

Gambar 2.20

Salat

Ibadah salat dilakukan

oleh umat Islam.

Fungsi dari institusi religi, di antaranya sebagai berikut.

a. Perlindungan para warga masyarakat dalam peperangan.

b. Jaminan kesuburan dan reproduksi.

c. Pengaruh bagi pimpinan dalam menetapkan keputusan yang

bijaksana dan seterusnya.

d. Memberi dasar bagi perilaku yang ajeg dalam masyarakat,

termasuk di dalamnya memberi sanksi (ganjaran) melalui

peraturan-peraturan yang pada dasarnya merupakan sifat alami

dari kelakuan dan juga merupakan konsensus umum.

e. Membentuk dasar untuk nilai-nilai etika bagi masyarakat.

f.

Menyatukan nilai-nilai etika tersebut sebagai kumpulan prinsip

etika.

g. Menyediakan pedoman untuk mengambil kebijakan sosial.

Negara dan religi tidak dipisahkan sehingga fungsi kenegaraan

juga biasanya dilaksanakan oleh kepala agama. Institusi religi

seringkali merupakan jalan keluar dari hal-hal yang berhubungan

dengan rekreasi bagi masyarakat. Religi juga bermanfaat pengem-

bang an apresiasi seni sekaligus berorientasi spiritual. Berbagai

bangunan megah tempat beribadah, seperti masjid, candi, dan gereja

merupakan bentuk hubungan estetika dengan Tuhan.

Berdasarkan hal tersebut, ada bentuk rekreasi yang tidak hanya

bertujuan untuk seka

dar menghilangkan kepenatan atau beristirahat

dari berbagai kesibukan sehari-hari, tetapi juga berfungsi untuk

meningkatkan kualitas ketakwaan seseorang atau yang dikenal

dengan wisata rohani. Di Pesantren Daarut Tauhid Bandung, jenis

rekreasi ini sudah berjalan. Bagi yang memiliki uang banyak, mereka

bisa pergi ke Timur Tengah (Arab Saudi dan Mesir) untuk berekreasi

mengagumi keindahan bangunan Masjidil Haram atau Masjid Al

Aqsha dengan menara-menaranya yang megah sekaligus berdoa

seraya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Agama-agama yang ada di dunia terdiri atas dua golongan

yaitu agama

wahyu/samawi

(langit) dan agama

ardi

(bumi). Agama

wahyu/samawi

,

yaitu agama yang diturunkan Tuhan kepada manusia

di bumi dengan diturunkannya wahyu melalui malaikat yang

disampaikan kepada para utusannya (nabi) di bumi. Agama-agama

yang merupakan agama

wahyu/samawi

adalah Islam, Kristen, dan

Yahudi. Adapun agama

ardi

(bumi) merupakan agama hasil dari

perenungan manusia terhadap perkembangan kehidupan di dunia

yang menghasilkan arahan untuk menuju kehidupan yang lebih baik,

damai, sejahtera, berguna, dan terhindar dari tindakan-tindakan

jahat. Contoh agama

ardi

yaitu Hindu, Buddha, dan Zoroaster.

56

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Melalui beragama, kehidupan manusia dapat menjadi lebih

terarah dan teratur. Karena dengan nilai-nilai agama, kehidupan

manusia menjadi lebih berarti dan bermanfaat, tidak hanya bagi

dirinya tetapi bagi warga di sekelilingnya. Selain itu, dengan agama

akan ada harapan balasan berupa kebahagiaan di akhirat dari yang

telah dilakukannya selama hidup di dunia. Kehidupan akhirat yang

merupakan kehidupan sesudah di dunia menjadi balasan terhadap

berbagai perbuatan yang telah dilakukan di dunia. Seseorang dalam

kehidupan beragama diarahkan untuk bertingkah laku baik dan tidak

bertingkah laku jahat atau merugikan, baik bagi diri sendiri maupun

orang lain karena harapan balasan di akhirat dengan kebahagiaan

yang lebih kekal. Jika perbuatan jahat yang dilakukan di dunia

dibawa ke akhirat balasannya pun akan sangat berat.

Contoh dari keragaman religi dalam masyarakat sebagai

berikut.

Sekitar

Antropologi

Dalam penelitian antropologi,

fenomena keragaman agama

diperlakukan sama dengan

memperlakukan unsur-unsur

kebudayaan lainnya. Kedudukan

agama sebagai kebudayaan akan

lebih jelas kalau dilihat pada bentuk-

bentuk penafsiran atas doktrin/ajaran

keagamaan, sikap dan tingkah laku

para pemeluk agama.

Sumber

:

Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia:

Perspektif Antropologi

, 2002

Sumber:

Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi,

1996

Gambar 2.21

Gereja

Gereja tempat beribadah penganut agama

Kristen.

Masyarakat nelayan di Pelabuhan Ratu sering menggelar

upacara sedekah laut karena hasil tangkapan yang melimpah dan

berharap terus melimpah hasil lautnya. Ada ritual lainnya berupa

ungkapan terima kasih atas hasil panen yang melimpah.

Ketika terjadi bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam,

di berbagai tempat di Indonesia khususnya di Nanggroe Aceh

Darussalam, banyak oang mengadakan doa bersama (

istigosah

qubro

) untuk meminta ampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa

dari berbagai bencana yang menimpa bangsa Indonesia. Mereka

juga berharap agar tidak diberi musibah yang berat dan menyulitkan

kehidupan rakyat serta berharap dapat mengatasi berbagai musibah

yang dialami dan mendapat masa depan yang lebih baik lagi. Hal

ini merupakan upaya berserah diri manusia terhadap kekuatan

supranatural (Tuhan Yang Maha Esa) untuk memohon ampunan

dari segala dosa dan kelalaian yang t

elah dilakukan.

Begitu pula penganut agama Kristen yang sering ke gereja

setiap minggu menjalankan ritualnya. Sementara itu, umat Yahudi

melakukan permohonan doa di Tembok Ratapan Yerusalem agar

dirinya merasa lebih dekat dengan Tuhan.

4. Hubungan Bahasa, Seni, dan Religi

Kebudayaan merupakan susunan sistem kompleks. Setidaknya

terdapat tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu berupa: bahasa,

sistem teknologi, sistem pengetahuan, sistem matapencarian, sistem

religi, sistem kekerabatan, kesenian, dan sistem organisasi sosial.

Dengan demikian, bahasa, seni dan religi hanya sebagian dari unsur

kebudayaan universal tersebut.

Secara terpisah telah diulas fungsi bahasa, seni, dan religi.

Bahasa merupakan sarana dalam pew

arisan, pengembangan, dan

penyebar an kebudayaan. Secara sederhana, bahasa dipahami sebagai

sistem simbol yang disepakati bersama dan merupakan hasil belajar

budaya. Bahasa merupakan sarana penyaluran kepercayaan, nilai,

estetika, dan norma, termasuk seni dan religi.

Perkembangan dunia seni cenderung membebaskan diri dari ni-

lai-nilai agama, moral, dan norma-norma kemasyarakatan di dorong

pengaruh budaya Barat yang materialisme dan bebas nilai. Adanya

perbedaan pandangan mengenai kriteria karya seni yang dikatakan

porno atau bukan, menjadi sangat alot. Setiap pihak yang berselisih

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

57

Buatlah k

liping tentang karya seni di Indonesia yang berkaitan dengan hal-hal berikut:

1. seni rupa;

2. seni arsitektur;

3. seni pertunjukan.

Diskusikan bersama temanmu dan hasilnya tunjukkan di depan kelas secara

bergantian. Guru memerhatikan, menanggapi, dan memberi penilaian.

Kegiatan

Kelompok

paham bersikukuh pada pendiriannya. Hal tersebut memperlihatkan

betapa seni pun tak bisa dilepaskan dari kehidupan spiritual. Jika

diamati lebih jauh, sebenarnya dalam kehidupan nyata, antara seni

religi dan bahasa seperti satu kesatuan.

Sumber

:

www.minyos.its.rmit.edu.au

, 2006

Berbagai kegiatan keagamaan dapat dinikmati sebagai seni

dan praktik bahasa tanpa mengurangi apresiasi sp

iritualnya.

Misalnya, wayang kulit di Jawa Tengah, dikenal sebagai sarana

pe nyebar an agama Islam. Dalam setiap pergelaran wayang,

dalang selalu menyampaikan pesan-pesan moral Islam dalam

bahasa Jawa. Bagi seorang jawa, nilai-nilai moral wayang dapat

ditangkap sebagai ajaran tentang baik-buruk, tentang perilaku

etis yang diajarkan agama. Pertunjukan wayang sendiri dapat

dinikmati sebagai kesenian, berupa paduan yang kompleks dari

berbagai bunyi gamelan dan karya seni rupa, serta seni suara yang

dimainkan oleh dalang dan rombongan. Adapun itu gaya bercerita

dalang, merupakan wujud bahwa baik dalam seni ataupun agama,

bahasa merupakan sarana yang dapat menjelaskan keindahan dan

spiritualitas, baik secara terpisah maupun bersamaan.

Gambar 2.22

Pertunjukan Wayang Kulit

Pertunjukan wayang dapat dinikmati

sebagai paduan kompleks dari seni

suara, seni rupa, pesan moral agama,

dan ketertiban dalam berbahasa yang

dimainkan oleh dalang dan rombongan.

• Emosi keagamaan

• Religius

• Ritual

Visual art

Performing art

Jejak Kata

58

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Kehidupan manusia tidak terlepas dari unsur-unsur ke budayaan

karena berbagai tindakan baik yang menghasilkan suatu karya

baru atau mempergunakan hasil dari karya lama. Manusia akan

bersentuhan dengan kebudayaan dan unsur-unsurnya karena antara

manusia dan kebudayaan saling terkait satu sama lain sehingga

manusia merupakan pendukung dari kebudayaan. Tanpa manusia,

budaya tidak akan lahir, begitu juga tanpa budaya manusia akan

terlihat seperti mati.

Kebudayaan diteruskan kepada orang-orang di sekitarnya dan

kepada anak cucu serta keturunan selanjutnya. Agar dapat ber tahan,

budaya harus mampu bergerak menyesuaikan tantangan yang ada

sesuai dengan perkembangan zaman. Bertahannya ke budaya an ini

ada yang tetap seperti aslinya, ada yang menyesuaikan diri dengan

pembauran atau berakulturasi dengan kebudayan lain. Setiap hasil

kebudayaan tidak akan selalu statis, tetapi dinamis.

Perubahan kebudayaan ditandai dengan perubahan unsur-

unsur budaya masyarakat yang dianggap tidak sesuai lagi dengan

perkembangan zaman, kemudian dibentuk suatu kesatuan budaya baru

yang sesuai dengan tuntutan zaman. Kebudayaan manusia bukanlah

suatu hal yang hanya timbul sekali atau yang bersifat sederhana. Setiap

masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan

masyarakat lain. Kebudayaan merupakan suatu kumpulan yang

terintegrasi dari cara-cara berlaku yang dimiliki bersama dan secara

unik mencapai penyesuaian kepada lingkungan tertentu.

Pada dasarnya perubahan salah satu unsur kebudayaan dapat

berpengaruh terhadap perubahan unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Misalnya, perubahan pada sistem ide akan membawa pengaruh

kepada sistem aktivitas dan sekaligus berpengaruh pada karya nyata

yang dihasilkan.

Penggunaan akal dalam melestarikan dan mengembangkan

kebudayaan merupakan usaha agar manusia tetap dikatakan

berbudaya. Proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat

di antaranya proses internalisasi (

internalization

)

,

sosialisasi

(

sosialization

)

,

dan enkulturasi

(

enculturation

). Selain itu, ada proses

perkembangan kebudayaan umat manusia dan bentuk-bentuk

kebudayaan yang sederhana sampai bentuk-bentuk yang semakin

kompleks, yaitu evolusi kebudayaan (

cultural evolution

). Kemudian

ada proses persebaran kebudayaan-kebudayaan secara geogra

fi

dan terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi, yaitu

proses difusi

(

diffusion

). Proses lain adalah proses belajar unsur-

unsur kebudayaan asing oleh warga suatu masyarakat, yaitu proses

akulturasi (

acculturation

)

dan

pembauran

(

asimilation

). Proses ini

berujung pada proses pembaruan atau inovasi (

innovation

), yang erat

kaitannya dengan penemuan baru (

discovery

dan

invention

).

Menurut Koentjaraningrat, proses internalisasi

merupakan

proses panjang sejak seorang individu dilahirkan, sampai ia hampir

meninggal, di mana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya

segala perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang

hidupnya. Ketika manusia hidup, ia akan bersentuhan dengan

kehidupan orang lain dengan berbagai sifat dan sikap orang lain yang

sekaligus menambah kaya pengalaman hidupnya sehingga manusia

mampu menempatkan diri ketika ia sedang berinteraksi.

Bagaimana pengaruh internalisasi,

sosialisasi, dan enkulturasi terhadap

perkembangan kebudayaan?

Kerjakan bersama teman kelompok

Anda.

Diskusi

Kebudayaan bersifat dinamis dan

selalu berkembang sesuai dengan

zaman. Bagaimana Anda menjalankan

fungsi pribadi atau personal sebagai

agen perubahan kebudayaan?

Aktif & Kreatif

C

Dinamika Budaya

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

59

Proses sosialisasi berhubungan dengan sistem sosial. Dalam

proses itu seorang individu dari

masa anak-anak samp

ai masa tuanya

belajar mengenai pola-pola tindakan dan pergaulan dengan segala

macam individu yang berada di sekelilingnya serta menduduki

beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan

masyarakat.

Proses enkulturasi dalam bahasa Indonesia sering disebut

pembudayaan. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah

institutionalization

.

Dalam proses itu seorang individu mempelajari dan menye suaikan

alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, dan

peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Contohnya,

anak kecil yang meniru ucapan orangtuanya.

Faktor-faktor yang mendorong proses perubahan yang terjadi

di masyarakat, di antaranya:

1. kontak dengan kebudayaan lain,

2. sistem pendidikan formal yang maju,

3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk

maju,

4. toleransi,

5. sistem terbuka,

6. penduduk yang heterogen,

7. ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan

tertentu,

8. orientasi masa depan,

9. nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk mem-

perbaiki hidupnya.

Terjadinya migrasi yang disertai dengan proses penyesuaian atau

adaptasi

fi

sik maupun sosial budaya dari individu dan masyarakat dalam

jangka waktu yang lama dapat mengarah pada proses difusi. Difusi

kebudayaan adalah proses persebaran dari unsur-unsur kebudayaan

dari satu individu ke individu lain dan dari satu masyarakat ke

masyarakat lain. Dengan proses tersebut, manusia mampu menghimpun

penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan.

Berlangsungnya proses perubahan kebudayaan sangat di-

pengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut.

1. Adanya faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan;

2. Adanya saluran-saluran perubahan (

avenue or channel of change

).

Proses difusi dapat berdampak positif terhadap lancarnya

proses perubahan karena difusi memperkaya dan menambah unsur-

unsur kebudayaan. Masyarakat seringkali memerlukan perubahan-

perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, atau bahkan

penggantian lembaga-lembaga kemasyarakatan lama dengan yang

baru.

Faktor yang mendorong terjadinya perubahan di antaranya

faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu

sendiri, antara lain sebagai berikut.

1. Bertambah atau berkurangnya penduduk. Pertambahan pen-

duduk yang sangat cepat dapat menyebabkan terjadinya

perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-

lembaga kemasyarakatan. Misalnya, orang menjadi mengenal

hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, dan

bagi hasil. Adapun berkurangnya penduduk karena banyaknya

urbanisasi warga suatu daerah atau adanya transmigrasi besar-

besaran dari satu daerah (bedol desa). Perpindahan penduduk

mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian

kerja dan strati

fi

kasi sosial yang memengaruhi lembaga-lembaga

kemasyarakatan.

Carilah contoh proses sosialisasi yang

ada di masyarakat.

Aktif & Kreatif

Gambar 2.23

Bayi

Proses internalisasi dilakukan sejak masih

bayi.

Sumber

:

www.yulianfirdaus.or.id

, 2006

60

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

2. Penemuan-penemuan baru. Proses penemuan baru atau

innovation

meliputi suatu penemuan baru di masyarakat. Jalannya

unsur kebudayaan baru yang tersebar di masyarakat dan cara-cara

unsur kebudayaan baru tadi dapat diterima, dipelajari, dan pada

akhirnya digunakan dalam masyarakat setempat.

3. Pertentangan (

con

fl

ict

) dalam masyarakat. Pertentangan dalam

masyarakat dapat pula menjadi sebab terjadinya p

erubahan

sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan dapat

terjadi antara individu dan kelompok atau antarkelompok

tersebut.

4. Terjadinya pemberontakan atau

revolusi

adanya ketidakpuasan

terhadap sistem yang ada. Terjadinya revolusi dapat menyulut

terjadinya perubahan-perubahan besar. Seluruh lembaga

kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai k

eluarga batih

mengalami perubahan-perub

ahan yang mendasar. Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu contoh

terjadinya revolusi, yang meng akibatkan terjadinya perubahan

yang cepat di negara Republik Indonesia.

Perubahan terjadi

dari tingkat rakyat sampai tingkat kepala negara dan rakyat

Indonesia tidak lagi sebagai bangsa terjajah yang harus tunduk

pada bangsa lain.

5. Adanya individu-individu yang menyimpang dari sistem nilai

budaya yang ada. Perilaku menyimpang atau protes terhadap

sistem budaya yang ada dari seorang individu-individu di mana

protesnya itu dapat diterima dan mendapat sambutan yang besar

dari masyarakat di sekitarnya, lambat laun dapat menye bab kan

terjadinya perubahan sosial.

Perubahan kebudayaan dapat pula bersumber pada penyebab

yang berasal dari luar masyarakat atau faktor eksternal, antara lain

sebagai berikut.

1. Peperangan. Adanya peperangan dapat menimbulkan ke-

khawatir

an terutama dari pihak rakyat yang tidak ikut ber-

perang karena dapat menimbulkan banyak korban. Namun,

biasanya pihak pemenang dalam peperangan selalu memak-

sakan kebudayaan nya terhadap pihak yang kalah.

2. Terjadinya bencana alam baik gempa bumi, topan dan badai,

letusan gunung berapi, banjir besar atau banjir bandang yang

disertai longsor dan tsunami.

Difusi adalah penyebaran unsur-

unsur kebudayaan dari satu t

empat

ke tempat lain di muka bumi, yang

dibawa oleh kelompok-kelompok

manusia yang bermigrasi. Contohnya,

pada zaman prasejarah, puluhan ribu

tahun yang lalu, ketika kelompok-

kelompok manusia yang hidup dari

berburu pindah dari satu tempat ke

tempat y

ang lebih jauh, unsur-unsur

kebudayaan yang mereka bawa juga

didifusikan lebih jauh.

Sumber

:

Pengantar Ilmu Antropologi

, 1990

Sekitar

Antropologi

Gambar 2.24

Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu

penyebab perubahan kebudayaan

di luar masyarakat. Bukti adanya kekuatan

supranatural yang wajib direnungkan.

Sumber:

Tempo,

29 Mei 2006

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

61

3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Perubahan sosial yang

terjadi karena pengaruh kebudayaan masyarakat lain terjadi

karena adanya hubungan antara dua kebudayaan dari dua

masyarakat yang saling memengaruhi dan menerima pengaruh

dari masyarakat lain.

Kemajuan kebudayaan dapat dicapai oleh suatu masyarakat.

Kemajuan tersebut dicirikan dengan adanya kepemimpinan yang

mantap, stabilitas sosial pada masyarakat yang bersangkutan, dan

saluran-saluran yang memungkin kan terjadinya perubahan. Saluran-

saluran kebudayaan tersebut adalah adanya lembaga sosial, politik,

keagamaan, dan pendidikan.

Perubahan kebudayaan adalah adanya ketidaksesuaian di antara

unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai

keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Terjadinya

akulturasi

dan

pembauran dikarenakan berbagai faktor yang

mendukung, seperti munculnya perbedaan antara suatu kebudayaan

dan kebudayaan lain.

Dalam proses akulturasi, hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu

sebagai berikut.

1. Keadaan masyarakat penerima sebelum proses akulturasi mulai

berjalan.

2. Individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa unsur-

unsur kebudayaan asing.

3. Program saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan

asing untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima.

4. Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh

unsur-unsur kebudayaan asing.

5. Reaksi individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.

Faktor-faktor yang memudahkan proses pembauran, diantara-

nya sebagai berikut.

1. Toleransi

Adanya toleransi antara dua kelompok yang saling menghargai

dapat memudahkan terjadinya komunikasi dan asosiasi. Adapun

kelompok yang sangat fanatik memegang teguh kepercayaan, adat

istiadat, pandangan hidup, dan melihat kebudayaan lain penuh

dengan prasangka, sulit membaur dengan kelompok lain. Namun,

dalam hal memegang teguh keyakinan terhadap agama dan

kepercayaannya, hal ini merupakan suatu yang wajib bagi agama

yang dianut dengan penuh toleransi dan tanpa prasangka yang buruk

terhadap pemeluk agama lain.

2. Adanya Persamaan dalam Bidang Ekonomi

Persamaan dalam bidang ekonomi dapat dilihat dengan tidak

adanya penguasaan terhadap ekonomi pihak lain, berada dalam

kesetaraan, tidak terdapat ketimpangan yang tajam antara kelas-

kelas ekonomi yang ada. Jika terdapat berbagai perbedaan yang

tajam dalam kehidupan dua kelompok, hal ini dapat berakibat pada

terjadinya kemunduran pembauran.

3. Adanya Perasaan Simpati terhadap Kebudayaan Lain

Perasaan simpati terhadap kebudayaan lain berserta unsur-

unsurnya, di antaranya saling menghargai dan menghormati serta

tidak merasa lebih tinggi terhadap kelompok lain. Adanya perasaan

simpati tersebut, proses pembauran dapat berjalan dengan lancar.

Gambar 2.25

Masjid Minang

Atap Masjid Minang merupakan bukti

akulturasi. Bentuk atap yang menyerupai

rumah adat masih menampakkan

tradisi Minang meskipun berbagai ritual

agamanya telah sepenuhnya Islam.

Sumber

:

Indonesian Heritage: Religion and Ritual

, 1998

Proses pembauran banyak

diteliti oleh para sarjana Antropologi,

terutama di Amerika Serikat,

dimana timbul berbagai masalah

yang berhubungan dengan individu

dan kelompok imigran yang berasal

dari berbagai bangsa dan negara di

Eropa, yang memiliki kebudayaan

yang berbeda-beda.

Sumbe

r:

Pengantar Ilmu Antropologi

, 1990

Sekitar

Antropologi

62

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

4. Adanya Perkawinan Campuran

Adanya proses perkawinan campuran berpengaruh terhadap

terjadinya proses pembauran. Hal tersebut dapat terlihat dalam bidang

ekonomi, sosial, politik, dan agama. Contohnya, p

ara pedagang Islam

yang berlayar ke wilayah Nusantara dan melakukan aktivitas

berdagang. Melalui perkawinan campuran kegiatan ekonomi

dapat terus berlangsung dan berkembang. Hubungan sosial yang

lebih setara atau sederajat terjadi antara para pedagang asing dan

penduduk pribumi.

Perkawinan campuran yang d

ilakukan antara pimpinan atau

kaum elit dari para pedagang dan kaum elit dari penduduk pribumi

memudah kan proses pembauran dalam bidang politik. Begitu pula

proses penyebaran agama yang dibawa oleh para pedagang, yang

penduduk pribumi menganggap bahwa para pedagang merupakan

kaum atau kelompok yang memiliki jaringan yang luas dalam hal

perdagangan dan politik. Dengan demikian, bergabung dengan mereka

dapat membantu memajukan jalannya pemerintahan dari suatu kerajaan

di Nusantara, baik dalam hal politik maupun ekonomi.

Asimilasi terjadi pada kelompok masyarakat dengan ke

bu-

dayaan yang berbeda, hidup berdampingan sehingga anggota dari

kelompok tadi dapat bergaul dengan sesamanya secara langsung dan

akrab dalam waktu yang lama. Dengan demikian, memungkin kan

kebudayaan kelompok tersebut saling berusaha mendekati satu sama

lain dan lambat laun menjadi satu. Jadi, dalam proses pem bauran

terjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang tidak sama dengan

unsur-unsur yang lama.

Untuk memudahkan proses pembauran, diperlukan adanya

saling menghargai dan tenggang rasa. Penghambat proses pem-

bauran, di antaranya:

a. kurang mengenal kebudayaan lain;

b. rasa takut atau curiga terhadap kebudayaan lain;

c.

perasaan diri lebih unggul (

superioritas

) pada individu-individu

dari satu kebudayaan terhadap kebudayaan lain.

Inovasi

adalah suatu proses pembaruan dari pengunaan sumber-

sumber alam, energi, modal, tenaga kerja, teknologi, dan produk-

produk yang baru. Dengan demikian,

inovasi adalah pembaruan

kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.

Penemuan baru sebagai penyebab terjadinya perubahan dapat

dibedakan dalam

discovery

dan

invention

.

Discovery

dan

invention

merupakan pangkal tolak dalam studi meng

enai pertumbuhan

dan perubahan kebudayaan. Oleh karena itu, hanya dengan

proses tersebut, unsur-unsur yang baru dapat ditambahkan pada

ke seluruh an kebudayaan.

Discovery

merupakan penemuan yang terjadi secara tidak sengaja,

adapun

invention

merupakan penemuan yang terjadi secara sengaja.

Ralph Linton

menganggap perbedaan pemberian de

fi

nisi antara

discovery

dan

invention

atas dasar motivasi itu tidak memuaskan dan

mengajukan de

fi

nisi sendiri yakni perkembangan.

Menurut Koentjaraningrat,

discovery

adalah penemuan unsur

kebudayaan baru, baik berupa alat maupun gagasan yang diciptakan

oleh seorang individu.

Discovery

dapat menjadi

invention

, jika

masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan

baru tersebut. Proses dari

discovery

kepada

invention,

seringkali tidak

hanya memerlukan seorang individu, tetapi beberapa individu.

Lakukanlah pengamatan di

lingkungan sekitarmu (RT/RW

atau Desa), buatlah daftar

pasangan yang melakukan kawin

campur, baik lintas agama, lintas

etnik, lintas dialek, maupun lintas

kelas sosial. Manakah yang

terbanyak? Kemudian buatlah

kesimpulan berdasarkan data-data

itu mengapa perkaw

inan campur

lintas kategori tertentu memiliki

jumlah yang banyak.

Asah Ilmu

Carilah contoh

discovery

dan

invention

di lingkungan sekitar Anda.

Aktif & Kreatif

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

63

Faktor-faktor pendorong penemuan baru yang terjadi di

masyarakat, antara lain sebagai berikut.

a. Kesadaran individu akan kekurangan dalam kebudaya annya.

b. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan.

c. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masya-

rakat.

Kesadaran individu akan kekurangan dalam unsur kebudayaan

masyarakatnya, keinginan untuk meningkatkan kualitas, kemungkin-

an menciptakan penemuan-penemuan baru merup

akan pendorong

seseorang dalam proses penemuan baru atau

discovery

. Namun,

penemuan tidak hanya terjadi dalam bidang jasmaniah, tetapi

terjadi dalam bidang rohaniah yang dapat menyebabkan terjadinya

perubahan.

Suatu penemuan baru harus dilihat dalam rangka kebudayaan

di mana penemuan baru tersebut terjadi. Hal tersebut disebabkan

suatu penemuan baru merupakan suatu perubahan secara mendadak

dari keadaan yang tidak ada menjadi ada. Suatu penemuan baru

biasanya berupa suatu rangkaian panjang. Diawali dari penemuan-

penemuan kecil di masyarakat yang secara akumulatif atau tertimbun

menjadi banyak, yang diciptakan oleh sederet pencipta. Dengan

demikian, proses inovasi itu juga merupakan suatu proses evolusi.

Perbedaannya adalah dalam proses inovasi individu-individu itu

bersifat aktif, adapun dalam suatu proses evolusi individu-individu

tersebut bersifat pasif, bahkan sering bersifat negatif. Inovasi

merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih cepat

daripada proses evolusi kebudayaan.

Faktor-faktor yang dapat menghalangi terjadinya perubahan, di

antaranya sebagai berikut.

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.

d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan

kuat (

vested interest

)

.

e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi ke-

budayaan.

f.

Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap yang

tertutup.

g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.

h. Adat atau kebiasaan.

i.

Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin

diperbaiki.

Sumber:

Indonesian Heritage: Ancient History,

1996

Gambar 2.26

Kampak Batu

Kampak batu digunakan pada zaman

prasejarah. Kampak batu merupakan hasil

discovery

dan

invention

yang paling awal.

Setelah mempelajari uraian tentang berbagai masalah dinamika budaya tersebut, buatlah

sebuah kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda,

berbeda agama, suku, ataupun ras. Kemudian, diskusikanlah sebuah tema mengenai

dinamika budaya daerah tempat Anda tinggal. Jika diperlukan, carilah referensi tambahan

dari buku, koran, majalah, atau situs internet. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Guru

mengamati dan memberi nilai.

Bedah Budaya

• Difusi

• Inovasi

• Enkulturasi

• Sosialisasi

Discovery

Invention

Jejak Kata

64

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

1. Teori Integrasi

Integrasi berasal dari bahasa Latin

integrare

, yang atinya memberi

tempat dalam suatu keseluruhan. Kata bendanya

integritas

, artinya

keutuhan atau kebulatan. Dengan demikian, integrasi sosial berarti

men jadikan masyarakat menjadi bulat. Integrasi di masyarakat

dapat tercapai jika terdapat tuntutan tingkah laku yang disepakati

bersama untuk mewujudkan suatu kesatuan sebagai satu kesatuan

yang utuh.

Untuk mencapai keutuhan masyarakat, ada empat hal yang

harus dihindari yaitu sebagai berikut.

a. Ketidakaktifan biologis. Keutuhan masyarakat hanya dapat

tercapai jika masing-masing anggotanya secara sadar terlibat

aktif secara

fi

sik melalui kehadiran dalam berbagai peristiwa

yang ada dalam masyarakat. Ketidakhadiran secara fisik

biasanya menimbulkan sanksi sosial. Misalnya, warga yang

mangkir dalam setiap upacara perkawinan akan menjadi buah

bibir pada masyarakat bersangkutan.

b. Keapatisan dalam masyarakat. Kesatuan masyarakat dapat

terjalin dengan kepedulian yang tinggi di antara sesama

warganya. Hal ini biasanya kentara ketika ada seorang warga

yang berperilaku menyimpang. Biasanya warga yang ber-

perilaku menyimpang akan dianggap sebagai orang gila atau

tidak waras. Jika rasa kepedulian ini berubah menjadi apatis.

Keseimbang an dalam masyarakat akan goyah. Satu penyim-

pangan akan diikuti penyimpangan lain, atau jumlah pelaku

penyimpangan akan berubah. Lebih jelasnya dapat dilihat dari

penerimaan masyarakat terhadap perilaku sebagian anak muda

yang sering ugalan-ugalan, mabuk-mabukan. Jika masyarakat

setempat tidak ambil pusing dengan kejadian tersebut, lambat

laun generasi muda yang menjadi pemabuk akan semakin

banyak.

c. Terjadinya peperangan. Perang akan menimbulkan derita dan

menggoyahkan keseimbangan dalam masyarakat. Kondisi sosial

menjadi tidak menentu, sumber matapencarian menjadi hilang,

serta rusaknya sarana dan prasarana umum. Hal itu menye bab-

kan derita yang berkepanjangan, dan untuk memu lihkan nya

diperlukan waktu yang lama.

d. Penghisapan suatu masyarakat. Suatu contoh konkret yang telah

dialami bangsa Indonesia ialah penjajahan kolonial. Dampak

dari penjajahan bangsa ialah rasa

inferior

(rendah diri) bangsa

dibandingkan bangsa lain. Bangsa Indonesia selalu merujuk

kemajuan bangsa penjajah (Eropa: Belanda, Perancis, Inggris)

sebagai indikator sukses tidaknya pem bangunan. Padahal

banyak nilai dan kekayaan budaya lokal yang belum tergali yang

dapat menjadi nilai lebih bangsa Indonesia. Misalnya, konsep

social-forestry

(hutan-ke masyarakatan) yang sekarang dikem-

bang kan di berbagai negara maju, telah beribu tahun diamalkan

oleh nenek moyang bangsa Indonesia melalui berbagai hal yang

dianggap tabu atau pantangan terhadap tanah

ulayat

. Ironisnya

cara hidup tradisional yang arif tersebut seringkali dipandang

sebelah mata dan dianggap kolot.

Diskusikan dalam kelompok belajar

Anda, mengenai proses inovasi dan

evolusi terhadap kebudayaan.

Diskusi

D

Integrasi Nasional

Uraikan arti integritas menurut

pendapat Anda.

Aktif & Kreatif

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

65

Untuk mewujudkan suatu integrasi, hal yang harus diperhati-

kan adalah solidaritas. Solidaritas menunjukkan pada suatu keadaan

yang berhubungan antara individu dan kelompok yang didasari pada

perasaan bersama serta diperkuat oleh pengalaman emosional. Secara

umum solidaritas dibedakan menjadi sebagai berikut.

a. Solidaritas Mekanik

Solidaritas ini didasar pada kesadaran kolektif bersama yang

menunjukkan pada totalitas dan perilaku bersama yang ter dapat

dalam masyarakat. Misalnya, gotong royong.

b. Solidaritas Organik

Solidaritas yang menitikberatkan pada hasil kerja individu

sehingga untuk solidaritas ini cenderung dilakukan pada

masyarakat kota.

2. Aplikasi Integrasi

Kebudayaan merupakan ciri dari suatu bangsa. Setiap bangsa

berusaha agar kebudayaan nasionalnya tetap terjaga dan dapat

berpengaruh terhadap proses integrasi suatu bangsa. Negara

Indonesia selalu berusaha agar suatu kebudayaan dari suku-suku

bangsa tetap terjaga, terpelihara, dan diakui sebagai bagian dari

kebudayaan nasional. Tujuannya agar dapat menjaga persatuan

dan kesatuan di antara suku-suku bangsa yang ada di Indonesia.

Adanya kebudayaan nasional tidak terlepas dari adanya proses

penyesuaian diri di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling

berbeda sehingga mencapai keserasian. Dengan demikian, integrasi

kebudayaan adalah proses penyesuaian di antara unsur kebudayaan

yang saling berbeda, sehingga mencapai keserasian fungsinya dalam

kehidupan masyarakat.

Masalah yang banyak dibicarakan di negara-negara ber kembang

adalah pengembangan kepribadian bangsa dalam rangka persatuan

dan kesatuan bangsa. Suatu bangsa yang baru merdeka terwujud

sebagai hasil perpaduan suku bangsa yang semula tidak terikat

dalam satu kesatuan sosial yang lebih besar sehingga memerlukan

identitas untuk dapat mempersatukannya. Selain itu, ada juga

bangsa-bangsa yang semula merupakan masyarakat homogen.

Akan tetapi, karena penindasan oleh bangsa lain, mereka kehilangan

identitas untuk mempersatukan seluruh warganya sebagai satu

bangsa yang merdeka.

Sumber

:

Republika

, 29 April 2006

Gambar 2.27

Tradisi Makan

Tradisi makan bersama tidak hanya untuk

memenuhi hasrat untuk makan, tetapi

juga berfungsi sebagai sarana pewarisan

budaya.

Apakah nilai gotong royong dapat

dikembangkan pada masyarakat yang

menganut solidaritas organik?

Pertajam argumentasi Anda dengan

menyertakan berbagai data pendukung

dari berbagai media.

Asah Ilmu

Apa yang harus dilakukan agar suatu

kebudayaan dari suku-suku bangsa

tetap terjaga, terpelihara, dan diakui?

Aktif & Kreatif

66

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Misalnya, di Indonesia pernah berkembang kerajaan besar dan kecil

yang bebas. Di samping itu, letak geogra

fi

s dan proses sejarah yang

telah mengembangkan dan mendukung kebudayaan suku bangsa yang

beragam. Proklamasi kemerdekaan yang mewujudkan negara kesatuan

Republik Indonesia dan mempersatukan seluruh pen duduknya

menjadi satu bangsa telah menimbulkan berbagai kebutuhan.

Kebudayaan sebagai kerangka acuan yang bersifat nasional dan

dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan yang terwujud sebagai

masyarakat majemuk. Dengan demikian, pengembangan kebudayaan

nasional harus mampu memberikan makna dan arah kehidupan

berbangsa, berfungsi sebagai kerangka acuan dalam menanggapi

tantangan hidup, dan memberikan kebanggaan nasional.

Menurut Koentjaraningrat, agar suatu kebudayaan nasional

dapat didukung oleh warga negara, kebudayaan tersebut sifatnya

harus khas dan dapat dibanggakan oleh warga negara yang men-

dukungnya. Hal tersebut diperlukan karena suatu kebudayaan

nasional harus memberi identitas kepada warga negara lain.

Berbagai unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat berfungsi

memuaskan suatu rangkaian hasrat naluri kebutuhan hidup manusia

(

basic human needs)

. Misalnya, unsur kesenian memiliki fungsi

memuaskan hasrat naluri manusia akan keindahan dan unsur

sistem pengetahuan berfungsi memuaskan hasrat naluri manusia

untuk tahu. Namun, ada unsur-unsur kebudayaan yang tidak hanya

berfungsi memuaskan satu hasrat naluri saja, tetapi lebih dari satu

hasrat. Misalnya, keluarga yang dapat berfungsi memenuhi hasrat

manusia akan perasaan aman dan mesra serta hasrat manusia akan

prokreasi. Selain itu, rumah dapat berfungsi memenuhi hasrat

manusia akan perlindungan

fi

sik atau keindahan.

Banyak unsur kebudayaan yang digemari oleh sebagian besar

dari warga masyarakat sehingga mendominasi banyak aktivitas

atau pranata dalam kehidupan masyarakat. Unsur-unsur kebudaya-

an digemari warga masyarakat sehingga mendominasi seluruh

kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kesenian

masyarakat Bali, mistik dalam kebudayaan priyayi di Jawa Tengah,

serta peperangan dalam masyarakat Suku Dani di Pegunungan Jaya

Wijaya.

Suatu kebudayaan pada umumnya mencerminkan suatu watak,

jatidiri, dan identitas khas yang tampak dari luar dan terlihat oleh

komunitas lain. Watak khas tersebut dalam ilmu antropologi disebut

ethos

. Di mana tampak pada gaya dan tingkah laku warga masyarakat-

nya, kegemaran-kegemaran, serta berbagai benda budaya hasil cipta,

rasa, dan karya mereka. Berdasarkan hal tersebut, seorang Batak

misalnya, mengamati kebudayaan Jawa. Sebagai orang asing yang

tidak mengenal kebudayaan Jawa, dapat mengatakan bahwa watak

khas kebudayaan Jawa mencerminkan keselarasan dan ketenangan

berlebihan sehingga sering menjadi kelambatan.

Kemudian gambaran orang Batak mengenai watak kebudayaan

Jawa tadi, pada umumnya akan diilustrasikan melalui bahasa Jawa

yang terpecah ke dalam tingkah bahasa yang sangat rumit dan

mendetail dengan cara sopan-santun dan gaya tingkah laku yang

menganggap pantang berbicara dan tertawa dengan keras, gerak-

gerik yang ribut dan agresif, tetapi menilai tinggi tingkah laku

yang tenang tak tergoyahkan. Dengan kegemaran orang Jawa akan

warna-warna yang gelap dan tua, seni suara gamelan yang lembut,

benda-benda kesenian dan kerajinan dengan hiasan-hiasan yang

sangat mendetail dengan bentuk-bentuk berliku-liku yang semakin

ke dalam menjadi semakin kecil.

Stereotip adalah pandangan ideal

yang diterima (biasanya bersifat

negatif) tentang kebiasaan anggota

suatu kelompok (masyarakat).

Stereotypes is fixed ideas (often

unfavorable) about what the members

of groups are like.

Sumber

:

Anthropology: The Exploration of Human

Diversity

, 2000

Referensi

Antropologi

Diskusikan bersama teman kelompok

Anda. Apa saja upaya yang harus

ditempuh untuk meningkatkan rasa

percaya diri bangsa yang kaya akan

keragaman budaya?

Diskusi

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

67

Bagaimanakah cara menghindari

konflik antarsuku, agama, ras,

dan antargolongan (SARA) demi

terwujudnya integrasi nasional?

Diskusikan bersama teman

kelompok Anda.

Diskusi

Faktor-faktor yang dapat menjadi penghambat integrasi, di

antaranya sebagai berikut.

a. Suku bangsa yang beragam. Pengetahuan seseorang tentang

masyarakat dan kebudayaan di Indonesia biasanya terpaku

pada batasan administrasi yang lebih menekankan ke

seragam-

an "kedaerahan." Masyarakat dan kebudayaan Nanggroe Aceh

Darusalam, misalnya, selalu muncul sebagai bauran kebudaya an

suku bangsa yang tidak memiliki identitas kesukubangsaan aslinya.

Padahal, provinsi ini dihuni oleh sejumlah suku bangsa yang

masing-masing memiliki identitas masyarakat dan kebudayaan

yang mandiri, seperti suku bangsa Aceh, Gayo, Alas, Tamiang,

Aneuk Jamek, Simeuleu, Kluet, dan suku bangsa minoritas yang

disebut orang Gumbak Cadek.

Daerah Sumatra S

elatan sebagai

contoh yang lain, bukan hanya orang Palembang,

melainkan juga

dihuni oleh sekitar 30 suku bangsa.

Provinsi Jawa Timur tidak seluruhnya dihuni oleh suku

bangsa Jawa, tetapi juga oleh suku bangsa Madura, Tengger,

dan Osing. Aneka suku bangsa yang beragam ini telah

dimanfaat kan pihak asing pada zaman dahulu untuk

melemahkan kesatuan dan persatuan bangsa.

b. Lingkungan yang sangat beragam. Kebudayaan merupakan hasil

adapatasi manusia dengan lingkungannya. Lingkungan alam

yang berbeda menyebabkan orientasi dan model pemanfaatan

lingkungan alam yang tidak sama pada setiap kebudayaan.

Masyarakat kota, menghendaki perluasan wilayah guna

memperkuat sektor industri. Di lain pihak para petani merasa

terancam akan kehilangan sumber penghidupannya.

Hal ini terjadi juga pada kasus pembangunan daerah pe-

gunungan untuk kawasan wisata, pemek

aran wilayah kota,

ataupun perambahan hutan. Setiap kelompok manusia dari

dua budaya yang berbeda cenderung memiliki persepsi

yang berbeda mengenai pem

anfaatan sumber daya alam

sehingga rawan menimbulkan kon

fl

ik.

c. Perbedaan latar belakang sejarah. Setiap suku bangsa memiliki

latar sejarah yang berbeda. Mereka merasa bangga terhadap

nenek-moyang mereka, memiliki tokoh yang dihormati yang

berbeda, juga menafsirkan peristiwa sejarah dari perspektif yang

kadang berlawanan. Seperti kisah Nyi Ratu Kidul versus Nyai

Roro Kidul, sebutan yang pertama dipercaya oleh suku Sunda,

suku Sunda menganggap bahwa Nyi Ratu Kidul merupakan

anak dari permaisuri Kerajaan Pajajaran.

Hal demikian berbeda dalam pemahaman orang Jawa, yang

meyakini Nyi Roro Kidul adalah permaisuri raja-raja Jawa

secara turun-temurun. Setiap suku bangsa mempunyai

identitas sejarah tersendiri yang seringkali tampak berbeda

dengan penafsiran dari budaya lain. Jika tidak ada kese-

pahaman di antara sesama warga, bukan tidak mungkin latar

belakang sejarah ini dapat dimanfaatkan pihak yang tidak

bertanggung jawab guna memecah belah bangsa.

68

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

d) Perbedaan dalam unsur-unsur budaya, seperti ekonomi, sosial,

dan politik. Keanekaragaman suku bangsa dilatarbelakangi

oleh perbedaan lingkungan alam, lingkungan sosial budaya,

dan kemampuan mengakses informasi. Hal ini menimbulkan

terjadinya kesenjangan dalam berbagai bidang. Misalnya,

dalam bidang politik, terdapat model kesatuan adat setempat

yang hanya diketuai oleh tetua adat, pada tingkatan yang lebih

mapan, terdapat banyak kerajaan yang menyebar di seluruh

Nusantara, tetapi pada tingkatan yang paling tinggi orang

mengenal organisasi kompleks yang disebut

negara

.

Gambar 2.28

Petani

Petani mengolah sawah secara gotong

royong.

Sumber

:

Dokumentasi Penerbit

Dalam bidang ekonomi, masyarakat Indonesia memiliki

rentang mata pencarian dari yang paling sederhana, yakni

berburu dan mengumpulkan makanan sampai berbagai

spesialisasi professional seperti dokter, ilmuwan, politisi,

termasuk Antropolog. Hal ini dapat menyebab kan per beda-

an kepentingan dan orientasi sehingga peluang terjadinya

disintegrasi tetap terbuka.

Adapun faktor-faktor yang menjadi pendorong integrasi, di

antaranya sebagai berikut.

a. Mau menerima perbedaan dan melihatnya sebagai bagian dari

kebudayaan nasional. Keragaman masyarakat dan kebudayaan

di daerah-daerah perlu diangkat dan diketengahkan untuk

memperjelas seberapa jauh kemajemukan masyarakat Indonesia

dan menambah saling pengertian antara sesama bangsa Indonesia

sehingga mempermudah integrasi nasional, serta membantu

tugas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, sekaligus

berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang manusia

dan kebudayaan Indonesia. Aksi nyata mengenai hal itu dapat

berupa pementasan kesenian bersama yang menampilkan aneka

kesenian dari berbagai suku bangsa dan daerah. Pada konteks

ilmu pengetahuan dapat dilakukan dialog bersama, lokakarya,

atau rembug nasional dengan partisipasi peserta dari berbagai

daerah di seluruh Indonesia.

b. Sikap ramah tamah dan gotong royong, kedua sikap itu telah

menjadi ciri khas pariwisata Indonesia. Karena itulah, sikap

ini harus menjadi bagian dari indentitas setiap warga bangsa.

Pribadi yang ramah, santun, dan tak sungkan memberi bantuan

akan dihormati di segala tempat. Tidak saja oleh masyarakat

perdesaan, pada masyarakat yang kompleks pun sikap ramah

dan santun menjadi tuntutan budaya identitas di kalangan

profesional dalam menekuni bisnisnya.

c. Sikap toleransi dan empati, terhadap keragaman budaya yang

ada di Indonesia. Toleransi berarti membebaskan hak setiap

kebudayaan lokal untuk berkembang menjadi budaya nasional.

Adapun empati bermakna orang merasa terlibat untuk turut

memajukan budaya lokal demi memperkaya khasanah budaya

nasional.

d. Mau mencari unsur-unsur budaya yang mengandung kesamaan

yang diterima secara umum, seperti Pancasila, UUD 1945,

Sumpah Pemuda 28 Oktober, dan bahasa Indonesia. Berbekal

sikap toleransi dan empati diharapkan orang dapat menemukan

kesamaan dari berbagai unsur-unsur budaya daerah yang dapat

menjadi identitas bersama sebagai bangsa Indonesia. Misalnya,

cerita rakyat Malin Kundang dari Sumatra yang menyiratkan

• Integrasi

• Solidaritas mekanik

• Solidaritas organik

• Etos

• Gotong royong

Jejak Kata

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

69

Kebudayaan tidak hanya dimiliki oleh seseorang karena ia

seorang anak manusia, tetapi ia harus belajar dan berusaha men-

jadikan kebudayaan itu sebagai miliknya. Sifat manusia untuk dapat

mengajar, diajar, dan belajar yang memungkinkan kebudaya an itu

dapat berlangsung terus secara turun-temurun.

Masalah tradisi dan modern dalam pembangunan masyarakat

telah menjadi tema penulisan dan penganalisisan yang senantiasa

merangsang para sastrawan dan budayawan, cendekiawan, ahli-ahli

serta sarjana-sarjana dalam berbagai ilmu pengetahuan, dan para

pemuka agama melihat dari sudut nilai-nilai yang praktis. Dalam

melakukan pewarisan budaya agar dapat berjalan dengan lancar,

tentunya bergantung pula pada kualitas dari manusianya, baik yang

mewariskan maupun generasi yang menerima warisan. Menurut

Alex Inkeles

, sebagaimana dikutip

Danandjaja,

ada sembilan unsur

konsep tentang manusia modern, di antaranya sebagai berikut.

1. Seorang manusia modern memiliki sikap untuk siap menerima

hal-hal atau pengalaman-pengalaman yang baru dan terbuka

untuk inovasi dan perubahan.

2. Manusia dikatakan modern jika memiliki kemampuan untuk

membentuk atau memiliki opini atau pendapat tentang berbagai

masalah yang timbul tidak semata-mata di lingkungannya saja,

tetapi di luar lingkungannya.

3. Dalam masalah waktu, manusia lebih banyak berorientasi ke

masa depan dari pada masa silam.

E

Pewarisan Budaya pada Masyarakat

Tradisional dan Modern

Setelah mempelajari uraian tentang berbagai masalah integrasi nasional tersebut, buatlah

sebuah kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda,

berbeda agama, suku maupun ras. Kemudian susunlah makalah dengan sebuah tema

mengenai integrasi nasional dengan contoh kasus dari budaya daerah di mana Anda

bertempat tinggal. Carilah referensi tambahan dari buku, koran, majalah, atau situs internet.

Presentasikan hasilnya di depan kelas. Guru mengamati dan memberi nilai.

Bedah Budaya

pesan berbakti kepada orangtua atau cerita Sangkuriang dari

Sunda, tentang larangan

incest

(kawin dengan saudara sedarah),

dan sebagainya.

Di perdesaan, dapat ditemukan sikap ramah dan gotong royong

dalam pembangunan rumah warga. Pembangunan tersebut dilakukan

bersama-sama dan dalam pengerjaannya selalu disertai dengan sikap

ramah. Oleh karena itu, pembangunan rumah pun dapat terlaksana

dengan tidak memakan waktu dan biaya yang besar.

Dari gambaran tersebut, dapat diketahui bagaimana sikap

gotong royong dan ramah tamah dapat menjadi faktor integrasi

bagi masyarakat di negara Indonesia. Hal tersebut karena dengan

gotong royong, berarti manusia tidak hidup sendiri di dunia ini,

tetapi dikelilingi oleh sistem sosial dari komunitas.

Konsep manusia modern menurut Alex

Inkeles yaitu, kecuali ....

a. mempunyai kesediaan untuk

menerima pengalaman baru

dan keterbukaan bagi pembaruan

dan perubahan

b. berpandangan luas, tidak terpukau

pada masalah di sekitar hidupnya

saja

c. mementingkan masa lampau

untuk menjadi dasar masa kini

dan masa yang akan datang

d. suka bekerja d

engan perencanaan

dan organisasi yang ketat

e. yakin bahwa kehidupannya

dapat diperhitungkan dan bukan

ditetapkan oleh nasib

Penyelesaian:

Konsep manusia modern menurut Alex

Inkeles:

mempunyai kesediaan untuk

menerima pengalaman baru dan

dan keterbukaan bagi pembaruan

dan perubahan

• berpandangan luas

tidak mementingkan masa lampau

suka bekerja dengan perencanaan

dan organisasi yang ketat

yakin akan kemampuan manusia

yakin bahwa kehidupannya

dapat diperhitungkan dan bukan

ditentukan oleh nasib

bersedia menghargai martabat

orang lain

percaya pada IPTEK

menganut prinsip bahwa

ganjaran harus diberikan sesuai

dengan tindakan/prestasi

Jawaban: c

Sumber

:

UAS 2001/2002

Soal UAS

70

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Sumber:

Intisari,

2005

Gambar 2.29

Keluarga

Keluarga merupakan sarana pewarisan

budaya bagi individu.

4. Dalam hal perencanaan, manusia modern tata kerjanya meng-

adakan perencanaan dan pengorganisasian, dan ber pendapat

bahwa cara-cara tersebut adalah baik untuk mengatur ke-

hidupan.

5. Manusia percaya bahwa dirinya dapat belajar dalam batas-batas

tertentu untuk menguasai lingkungannya guna mencapai dan

memajukan tujuannya.

6. Memiliki sikap bahwa segala sesuatunya dapat dilaksanakan

dengan perhitungan, bahwa lembaga-lembaga yang terdapat

di dalam masyarakat akan mampu untuk memecahkan segala

persoalan.

7. Manusia menghargai harkat manusia lain.

8. Manusia lebih percaya pada ilmu dan teknologi.

9. Manusia menjunjung tinggi suatu sikap bahwa pahala yang

diterima oleh seseorang itu seharusnya seimbang dengan

prestasinya dan kontribusinya, kepada masyarakat dan tidak

pada ukuran-ukuran lain yang tidak rasional.

Menurut

Soerjono Soekanto

, modernisasi adalah suatu bentuk

perubahan sosial. Modernisasi merupakan suatu persoalan yang

harus dihadapi masyarakat yang bersangkutan, yang prosesnya

meliputi bidang-bidang yang sangat luas, di antaranya proses

disorganisasi, problema-problema sosial, kon

fl

ik antarkelompok,

dan hambatan perubahan.

Dalam melakukan pewarisan budaya dari satu generasi ke

generasi selanjutnya, diperlukan berbagai sarana yang mendukung

terlak

sananya pewarisan tersebut. Sarana pewarisan budaya antara

lain sebagai berikut.

1. Keluarga

Keluarga adalah kelompok perantara pertama yang mengenalkan

nilai-nilai budaya kepada anak. Keluarga merupakan sarana pewarisan

budaya bagi individu, seperti cara-cara pelamaran (menuju per nikahan),

hukum perkawinan/pola adat menetap, dan sistem kekerabatan.

Hal-hal yang didapat anak sebagai anggota keluarga di antaranya

keagamaan, kebudayaan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi,

pendidikan, ekonomi, dan pemeliharaan lingkungan. Keluarga juga

merupakan fokus umum pola-pola pembudayaan, seperti pelamaran,

perkawinan, pemeliharaan anak, dan sistem kekerabatan. Keluarga

merupakan pusat kehidupan secara individual yang di dalamnya

terdapat suatu hubungan yang intim dalam derajat tinggi. Keluarga

juga merupakan unit yang berfungsi untuk melanjutkan keturunan,

secara universal keluarga merupakan penanggung jawab dalam

pemeliharaan dan pengasuhan anak. Keluarga memiliki fungsi

perawatan terhadap anggota yang sakit atau mendapat musibah dan

memberikan perawatan terhadap keluarga yang telah lanjut.

Secara antropologis, keluarga merupakan sarana yang paling

efektif dalam proses pewarisan budaya. Hal ini karena komunikasi

antaranggotanya sedemikian intens. Nilai-nilai, norma, adat

dan kebiasaan diberikan secara langsung. Anak diajari bersikap,

berbicara, dan berperilaku yang diterima masyarakat.

2. Masyarakat

Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup

lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka itu dapat meng-

organisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu

Adakah di antara keluargamu yang

menikah dengan pasangan dari

suku yang berbeda? Bagaimanakah

pasangan itu mewariskan dua

kebudayaan yang dibawa

masing-masing kepada anaknya?

Deskripsikan proses pewarisan

budaya dari pasangan beda suku

tersebut di depan kelas secara

bergantian.

Asah Ilmu

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

71

kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Pewarisan budaya

dalam masyarakat terjadi melalui proses sosialisasi. Proses sosialisasi

dapat terjadi lebih besar dalam lingkungan masyarakat. Individu

sebagai anggota masyarakat mengalami pembentukan sikap untuk

berperilaku sesuai dengan perilaku masyarakat.

3. Perkumpulan

Perkumpulan atau asosiasi merupakan suatu kelompok (

group

)

yang di bentuk secara sadar untuk tujuan-tujuan khusus. Perkumpul-

an dapat terbagi menjadi paguyuban (

gemeinschaft

) dan patembayan

(

gesellschaft

). Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang

anggota-anggotanya terikat oleh hubungan batin yang murni dan

bersifat alamiah serta bertahan lama. Dasar hubungannya adalah

rasa cinta dan rasa kesatuan. Bentuk paguyuban dapat dijumpai di

dalam keluarga, kelompok kekerabatan, dan rukun tetangga. Bentuk

dari perkumpulan ini misalnya perkumpulan keluarga orang-orang

Papua yang ada di Jakarta atau Makassar.

Pewarisan budaya dalam lingkungan ini lebih bersifat emosi

kedaerahan dalam usaha untuk melestarikan atau memper tahankan

eksistensi budaya daerahnya. Anggota dari perkumpulan ini memiliki

semangat kedaerahan yang kuat agar kebudayaan daerahnya tetap ada

dan tidak punah bahkan lebih berkembang lagi.

Adapun

gesselschaft

atau patembayan

merupakan ikatan lahir

yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai

suatu bentuk dalam pikiran belaka (

imaginary

) serta strukturnya bersifat

mekanis layaknya sebuah mesin. Contohnya adalah organisasi dalam suatu

pabrik atau industri, ikatan remaja masjid, dan ikatan mahasiswa daerah

tertentu. Orang yang ada di patembayan akan tetap terdaftar jika masih

memegang status atau berada di institusinya.

4. Lembaga Pemerintahan

Lembaga pemerintahan adalah institusi yang memiliki

kewenangan untuk memelihara ketertiban, menjalankan admi nistrasi

peradilan, dan melindungi warga masyarakat. Untuk menjalankan

pola-pola yang berhubungan dengan situasi ini diperlu kan suatu

organisasi spesi

fi

k yang disebut negara. Sarana pewarisan budaya

lembaga pemerintahan, di antaranya kantor, kelurahan, kecamatan,

dinas, departemen, dan kementrian sampai presiden.

Gambar 2.31

Lembaga Pemerintahan

Lembaga pemerintahan atau institusi

pemerintahan

adalah institusi yang memiliki

kewenangan untuk memelihara ketertiban.

Sumber:

Tempo,

25 Juni–1 Juli 2001

Gambar 2.30

Gotong Royong

Individu sebagai anggota masyarakat

mendapat pembentukan sikap untuk

berperilaku sesuai dengan perilaku

masyarakat.

Sumber:

Tempo,

9–15 Juni 2003

Cari dan berikan contoh pewarisan

budaya yang ada di sekitar lingkungan

Anda, baik yang tradisional maupun

yang modern. Kerjakan dalam buku

tugas.

Aktif & Kreatif

72

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

5. Sekolah

Sekolah merupakan lembaga resmi atau formal dalam bidang

pendidikan. Bentuk sekolah saat ini di antaranya sekolah umum,

madrasah, dan pesantren modern yang terdaftar di pemerintah.

Lembaga ini memiliki peran dalam hal mendidik serta melahirkan

manusia yang lebih bermoral dan memiliki pemahaman penge tahuan

yang lebih dari pada yang tidak bersekolah. Budaya diwariskan

melalui pendidikan di sekolah, melalui cara seperti mengembangkan

unsur-unsur budaya, mengembangkan penalaran, mempertinggi

budi pekerti, dan memperkuat kepribadian.

6. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja memiliki tujuan mencapai suatu sasaran,

baik sasaran pribadi maupun perusahaan. Untuk mencapai suatu

tujuan, diperlukan tata cara untuk bekerja. Proses pewarisan

budaya pada lingkungan kerja adalah berupa aturan-aturan yang

telah tercipta dalam lingkungan pekerjaan, seperti disiplin, tepat

waktu, produktif, jujur, dan profesional. Aturan-aturan ini terkadang

terbawa pada lingkungan di luar tempat bekerja seperti masyarakat

atau keluarga.

Sumber:

Tempo,

15 Juni 2003

Gambar 2.32

Sekolah

Sekolah merupakan lembaga resmi atau

formal dalam bidang pendidikan.

Gambar 2.33

Kantor

Lingkungan kerja memiliki tujuan untuk

mencapai suatu sasaran, baik sasaran

pribadi maupun sasaran perusahaan.

Sumber:

Info Bisnis,

Februari 2003

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

73

7. Institusi Resmi yang Lain

Institusi resmi ini bukan milik pemerintah dan tidak berada

di bawah struktur pemerintahan. Namun, untuk menjadi anggota

dalam institusi ini harus melalui tahap-tahap yang telah ditentukan.

Contohnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Kelompok

Seni Masyarakat.

Pewarisan budaya yang terjadi pada institusi resmi ini sesuai

dengan bentuk atau jenis daripada institusi ini. Jika LSM bergerak

dalam bidang hukum,

pewarisan budaya yang terjadi adalah dalam

bidang hukum. Adapun jika lembaganya dalam bidang seni ke-

daerahan, pewarisan budaya yang terjadi adalah dalam bidang seni

daerah.

8. Media Massa

Media massa adalah sarana untuk menyampaikan suatu kejadian

atau peristiwa dari berbagai sumber berita dan tempat. Media massa

juga dapat merupakan penghubung antara masyarakat dan peme-

rintah. Media massa bersifat independen dan tidak memihak kepada

pemerintah, pengusaha, ataupun rakyat. Media massa juga harus

bersifat independen dalam memberikan informasi sesuai dengan

kenyataan. Namun, pada perkem bangannya, banyak media massa

yang lebih condong kepada penguasa atau pendukungnya. Melalui

media massa, berbagai informasi tentang suatu peristiwa atau ke-

jadian dapat disampaikan kepada masyarakat. Proses penyampaian

informasi ini merupakan salah satu bentuk pewarisan budaya melalui

media massa atau pers.

Sumber:

Tempo,

23 September 2001

Gambar 2.34

Media Massa

Media massa adalah sarana untuk

menyampaikan suatu kejadian atau

peristiwa.

Proses pewarisan budaya pada masyarakat tradisional, terjadi

berdasarkan tradisi yang telah ada secara turun-temurun. Hal ini

tidak perlu adanya lembaga resmi yang harus tercatat di pemerintah

atau dalam pengakuan atau proses pewarisan tidak perlu harus ada

proses registrasi secara resmi. Namun dalam masyarakat tradisional,

proses pewarisan dapat terjadi di lingkungan masyarakat adat itu

sendiri. Orang-orang yang termasuk ke dalam masyarakat adat

biasanya terikat oleh nilai-nilai, kedudukan, aturan-aturan, dan

Sekitar

Antropologi

Dewasa ini bermunculan berbagai

sistem pelatihan yang bertajuk

learning by doing

. Bukankah cara

belajar langsung mempraktikkan

hal yang dipelajari telah dilakukan

berbagai etnik sejak dahulu?

Ungkapkan tanggapan Anda

mengenai penyataan tersebut.

• Paguyuban

• Patembayan

• Pewarisan budaya

Jejak Kata

74

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Kebudayaan merupakan pernyataan dan per wujudan

dari kehendak perasaan dan pikiran manusia.

Proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat

memiliki beberapa konsep yang penting, di antara nya

internalisasi (

internalization

), sosialisasi (

sosialization

),

dan enkulturasi (

enculturation

).

Faktor-faktor yang memudahkan pembauran

di antaranya:

- toleransi;

- adanya kemungkinan yang sama dalam bidang

ekonomi;

Rangkuman

-

adanya simpati terhadap kebudayaan lain;

-

adanya perkawinan campuran.

Untuk mencapai keutuhan masyarakat, ada empat

hal yang harus dihindari, yaitu ketidakaktifan biologis,

keapatisan dalam masyarakat, terjadinya peperangan,

dan penghisapan suatu masyarakat.

Dalam melakukan pewarisan budaya dari satu generasi

ke generasi selanjutnya, diperlukan berbagai sarana, di

antaranya keluarga, masyarakat, perkumpulan,lembaga

pemerintahan, sekolah, lingkungan kerja, institusi resmi

yang lain, dan media massa.

Setelah mempelajari uraian tentang berbagai masalah pewarisan budaya tersebut, buatlah

sebuah kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda,

berbeda agama, suku, ataupun ras. Susunlah dalam sebuah makalah mengenai proses

pewarisan budaya dengan mengambil contoh kasus keluarga/ budaya daerah tempat

Anda bertempat tinggal. Jika diperlukan, carilah referensi tambahan dari buku, koran,

majalah, atau situs internet. Hasilnya presentasikan di depan kelas. Guru mengamati

dan memberi nilai.

Bedah Budaya

kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Proses pewarisan budaya

juga terjadi karena kedudukan yang dimiliki seseorang dalam

masyarakat.

Contoh proses pewarisan budaya, yaitu aturan-aturan atau

hukum adat yang berlaku, juga pengetahuan tentang bagaimana

bertani atau membuka lahan hutan untuk pertanian dengan tetap

menjaga keseimbangan alam dalam masyarakat Suku Kanekes/

Badui. Warga masyarakat dari Suku Kanekes/Badui tidak perlu

harus mempe lajarinya di sekolah atau ke perguruan tinggi, tetapi

hal ini dapat diperoleh dari keluarganya, lingkungan masyarakat,

atau bahkan ketua adatnya. Hal ini dapat dilakukan cukup dengan

meng ikuti aturan-aturan adat yang ada yang sudah ditetapkan

selama beberapa generasi, sambil mempraktikkannya supaya tahu

bagaimana bertani dengan tetap menjaga keseimbangan alam.

Adapun dalam masyarakat modern, proses pewarisan budaya

dalam suatu masyarakat dilakukan melalui salah satu tokoh

masyarakat atau orang-orang tertentu yang harus melalui tahapan-

tahapan yang diterima dalam masyarakat. Bahkan, dapat diakui

lembaga yang lebih tinggi di atasnya oleh masyarakat umum.

Respons masyarakat desa

dan

masyarakat kota terhadap perubahan

budaya ....

a. telah dirasakan manfaatnya secara

menyeluruh

b. pola kehidupan di kota telah

ditata secara baik

c. secara bertahap ada proses

disentralisasi di segala bidang

d. perekonomian di pedesaan t

elah diatur melalui koperasi

e. perekonomian di kota diserahkan

pada pasar

Penyelesaian:

Respons masyarakat desa

dan

masyarakat kota terhadap perubahan

budaya adalah secara bertahap,

ada proses desentaralisasi di segala

bidang

Jawaban: c

Sumber

:

UAS 2001/2002

Soal UAS

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

75

Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belum

Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang belum

Anda pahami tersebut? Diskusikanlah materi tersebut

bersama teman-teman Anda dengan bimbingan guru.

Apa yang Belum Anda Pahami?

Peta Konsep

Unsur Pokok Kebudayaan

Peran Bahasa dalam

Perspektif Budaya

Dinamika dan

Pewarisan

Budaya

Sarana Pewarisan Budaya

- Bahasa

- Sistem Pengetahuan

- Organisasi Sosial

- Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

- Sistem Mata Pencarian

- Sistem Religi

- Kesenian

- Keluarga

- Masyarakat

- Sekolah

- Lembaga Pemerintahan

- Perkumpulan

- Institusi Resmi yang Lain

- Lingkungan Kerja

- Media Massa

- Produk Budaya

- Sarana dan Prasarana Pengembangan

Ilmu dan Teknologi

- Akar Budaya Bangsa yang Dimilikinya

sarana pewarisan

memperkaya

saling fungsional

mencakup

Setelah Anda mengerjakan semua soal berikut, Anda

boleh melanjutkan pada bahasan berikutnya.

Berbagai uraian mengenai Dinamika dan Pewarisan Budaya

dalam Rangka Integrasi Nasional yang telah dibahas tersebut

diringkas dalam sebuah peta konsep sebagai berikut.

terdiri atas

terdiri atas

mengembangkan

terdiri atas

76

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

4.

Suatu kompleks unsur-unsur kebudayaan yang

tampak amat digemari warga masyarakat nya

sehingga tampak seolah-olah mendominasi

seluruh kehidupan masyarakat yang ber-

sangkutan, oleh Koentjaraningrat disebut ....

a.

cultural interest

b.

social interest

c. fokus kebudayaan

d.

vested interest

e.

symbiotic

5. Maksud dari hasrat manusia akan prokreasi,

yaitu ....

a. melanjutkan jenisnya dan mengaman kan

keturunannya itu

b. penguasaan wilayah di sekitarnya

c. pemenuhan kebutuhan lahiriah

d. pemberian penghargaan

e. kebutuhan akan ketenangan batin

6. Hal yang harus dihindari dalam mencapai

keutuhan masyarakat salah satunya adalah ....

a. konsensus

b. integrasi

c. stabilitas

d. peperangan

e. koordinasi

7. Berikut bukan

merupakan sarana pewarisan

budaya, yaitu ....

a. keluarga

b. perkumpulan

c. sekolah

d. penjara

e. media massa

8. Unsur-unsur budaya, di antaranya:

1.

technological equipment

2.

economic system

3.

the normatic system

4. bahasa

1. Berikut yang

bukan

merupakan faktor-faktor

yang dapat mendorong integrasi nasional

adalah ....

a. mau menerima perbedaan dan melihat-

nya sebagai bagian dari kebudayaan

nasional

b. sikap ramah dan gotong royong

c. sikap toleransi dan empati terhadap ke-

ragaman budaya yang ada di Indonesia

d. perbedaan dalam unsur-unsur budaya,

seperti ekonomi, sosial, politik

e. mau mencari unsur-unsur budaya yang

mengandung kesamaan yang diterima

secara umum

2. Berikut bukan merupakan faktor-faktor

penghambat terhadap integrasi, adalah ....

a. suku-suku bangsa yang beragam

b. lingkungan yang sangat beragam

c. perbedaan latar belakang sejarah

d. perbedaan dalam unsur-unsur budaya,

seperti ekonomi, sosial, politik

e. perasaan senasib

3. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat

yang majemuk dengan keragaman kebu-

dayaan nya. Oleh karena itu, dalam pengem-

bangan kebudayaan harus mampu ....

a. memberikan makna dan arah kehi dupan

berbangsa

b. mengangkat kebudayaan daerah

c.

mengutamakan keberadaan kebudaya an

yang berkualitas

d. lebih peduli pada kebudayaan yang

banyak diminati orang asing

e. menyerap unsur-unsur kebudayaan asing

dari luar negeri

Patrilineal

Discovery

Cultural evolution

Invention

• Dinamika budaya

Vested interest

Avenue or channel of change

Social planning

Culture change

• Integrasi

A. Jelaskan konsep-konsep berikut.

Uji Kemampuan Bab 2

Kerjakan pada buku latihan Anda.

B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

77

5. kesenian

6. sistem teknologi

7.

economic organization

Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat

adalah nomor ....

a. 1, 2, dan 3

d. 4, 5, dan 6

b. 2, 3, dan 7

e. 1, 3, dan 7

c. 3, 4, dan 6

9. Sistem mata pencarian yang tertua di dunia

adalah ....

a. berburu dan meramu

b. bercocok tanam di ladang

c. beternak

d. menangkap ikan

e. bercocok tanam tanam dengan sistem

irigasi

10. G

aris keturunan yang selalu dihubungkan

dengan ibu disebut ....

a.

patrilineal

b.

matrilineal

c.

dubbel unilateral

d. garis

parental

e.

alternered

11. Proses difusi dari satu individu ke individu

lain yang terjadi dalam batas satu masya rakat

disebut ....

a.

intradiffusion

b.

interdiffusion

c.

symbiotic diffusion

d.

penetration paci

fi

que

e.

penetration violente

12. Maksud dari sikap gotong royong dan ramah

tamah dapat menjadi faktor integrasi bagi

masyarakat di Indonesia adalah ....

a. sikap gotong royong dan ramah tamah

adalah salah satu ciri khusus dari sifat

bangsa Indonesia

b. sikap gotong royong dan ramah tamah

menunjukkan bahwa manusia itu tidak

hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi

oleh sistem sosial dari komunitasnya dan

masya rakat sekitarnya.

c. sikap gotong royong dan ramah tamah

upaya agar tetap terjalin integrasi dalam

masyarakat

d. sikap gotong royong hanya cocok pada

masyarakat pedesaan

e. sikap gotong royong dan ramah tamah

sudah jarang ditemui pada masyarakat

Indonesia

13. Sikap to

leransi dan empati terhadap keragam -

an budaya yang ada di Indonesia adalah salah

satu unsur dari faktor ....

a. pendorong integrasi

b. pendorong integrasi nasional

c. penghambat integrasi

d. pembangun integrasi

e. perubahan sosial

14. Etos kebuday

aan dapat dikatakan sebagai

suatu kebudayaan yang sering memancar-

kan keluar suatu watak khas tertentu yang

tampak dari luar. Arti dari memancar kan

keluar adalah ....

a. bahwa suatu kebudayaan terlihat indah

jika dipahami

b. adanya sifat khusus yang ada dalam

unsur setiap kebudayaan

c. suatu kebudayaan terlihat memiliki

watak khas jika dilihat orang asing

d. suatu kebudayaan hanya dapat dinik mati

oleh pendukung kebudaya annya

e. kebudayaan dapat maju jika memiliki

etos kebudayaan

15. Berik

ut ini merupakan unsur-unsur pokok

kebudayaan yang diusulkan oleh Melville J.

Herskovits, kecuali

....

a.

technology equipment

b.

economic system

c.

family

d.

political control

e.

economic organization

16. Kebuday

aan tidak diturunkan secara genetis,

artinya kebudayaan diturunkan melalui ....

a. keturunan

b. daerah

c. belajar

d. pemilihan

e. peniruan

17. Berikut

ini merupakan faktor pendorong

internal perubahan pada suatu masyarakat,

kecuali

....

a. bertambahnya atau berkurangnya

penduduk

b. penemuan-penemuan baru

c. kon

fl

ik

d. revolusi

e. konservatif

18. M

enurut Koentjaraningrat, agar suatu ke-

budaya an nasional dapat didukung oleh se-

bagi

an besar dari warga suatu negara, ....

a. sifatnya harus khas dan dapat dibang-

gakan oleh warga negaranya yang men-

dukung nya

b. mengangkat salah satu kebudayaan suku

bangsa terbesar penduduknya

c. mendominasi kebudayaan-kebudayaan

negara lainnya

d. menolak masuknya unsur-unsur kebu-

dayaan asing

e. mengakulturasi unsur-unsur kebudaya-

an asing yang masuk ke Indonesia

78

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.

Kajian

Antropologi Bab 2

Sebagai salah satu pendukung kebudayaan

nasional, analisislah perbedaan proses pe-

waris an budaya pada masyarakat tradisional

19. Kebuday

aan nasional tidak terlepas dari

kebudayaan setiap suku bangsa di Indonesia.

Maksud dari pernyataan itu adalah ....

a. seluruh kebudayaan daerah adalah

bagian dari kebudayaan nasional

b. adanya proses penyesuaian diri di antara

unsur-unsur kebudayaan yang saling

berbeda sehingga mencapai keserasian

c. hanya kebudayaan daerah tertentu yang

menjadi kebudayaan nasional

d. kebudayaan nasional mendapat banyak

pengaruh dari unsur budaya asing

e. unsur dari kebudayaan daerah tidak

ber pengaruh terhadap kebudayaan

nasional

20. Suatu bangsa yang merdeka, yang sebelum

merdeka dikatakan sebagai bangsa homogen

jika ....

a. bangsa tersebut terdiri atas beberapa

suku bangsa

b. bangsa tersebut pernah mengalami

penindasan yang hampir memusnahkan

bangsanya

c. bangsa tersebut telah berbaur dengan

bangsa lain

d. bangsa tersebut hanya terdiri atas satu

bangsa bangsa yang dominan

e. suatu bangsa yang terus berkembang

menjadi beberapa suku bangsa

1. Apa yang dimaksud dengan integrasi ke-

budayaan?

2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan

dalam upaya pengembangan kebudayaan.

3. Uraikan dan berilah contoh mengenai teori

integrasi dari Ogburn dan Nimkoff?

4. Mengapa suatu kebudayaan nasional

harus didukung oleh sebagian besar warga

negara?

5. Sebutkan faktor-faktor penghambat terjadi-

nya integrasi nasional.

6. Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadi-

nya integrasi kebudayaan dan integrasi

nasional.

7. Uraikan mengenai sikap ramah tamah dan

gotong royong yang ada pada masyarakat di

Indonesia.

8. Bagaimanakah fungsi keluarga dalam proses

pewarisan budaya?

9. Sebutkan fungsi unsur keluarga dalam

kebudayaan.

10. Mengapa o

rang Batak menilai orang Jawa

terlalu rumit dalam menghadapi kehidupan

sehari-hari?

dan modern sertakan contoh yang diambil

dari budaya sekitar Anda. Kerjakan pada buku

tugas Anda.

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

79

1. Berikut bukan merupakan rumusan unsur

pokok kebudayaan menurut M. J. Herskovits,

adalah ....

a. sistem norma

b. organisasi kekuasaan

c. organisasi ekonomi

d. sistem ekonomi

e. alat-alat/lembaga pendidikan

2. Gagasan, ide, sistem norma, sistem nilai me-

rupakan bagian dari ....

a. sistem pengetahuan

b. sistem budaya

c. sistem sosial

d. sistem religi

e. sistem kemasyarakatan

3. Masyarakat yang tinggal di hutan tropis, ma-

yoritas bermata pencarian sebagai ....

a. bertani menetap

b. penebang pohon

c. berladang

d. berdagang

e. berburu dan meramu

4. Berikut yang bukan m

erupakan kesatuan

masya rakat dilihat berdasarkan mata

pencarian dan ekonomi suku-suku bangsa

di dunia, adalah ....

a. berburu dan meramu

b. menangkap ikan

c. berlayar

d. berdagang

e. bertani menetap

5. Sistem kesatuan menetap, sesudah menikah

pasangan pengantin tinggal di pihak istri

disebut ....

a. patrilokal

b. neolokal

c. unilateral

d. matrilokal

e. bilateral

6. Berikut bukan

merupakan teknologi tradisi-

onal pada masyarakat yang berpindah-

pindah (

nomaden

) dan masyarakat desa yang

hidup dari pertanian, yaitu ....

a. alat-alat produksi

b. senjata

c. wadah

d. alat untuk menyalakan api

e. rumah

7. Suku bangsa yang menarik garis keturunan

menurut sistem parental adalah ....

a. Batak

b. Minangkabau

c. Dayak

d. Dani

e. Sunda

8. Para ahli antropologi memusatkan perha-

tiannya pada sistem mata pencarian ini

terbatas pada sistem yang bersifat tradisi onal.

Hal ini karena perhatian antropologi adalah

pada kebudayaan suatu suku bangsa. Berikut

bukan merupakan sistem mata pen carian

yang dilakukan, yaitu ....

a. berburu dan meramu

b. beternak

c. bercocok tanam di ladang

d. menangkap ikan

e. berdagang

9. Pakaian, jika digolongkan berdasarkan bahan

pembuatnya dapat dibagi menjadi pakaian

dari bahan tenun, kulit pohon, dan kulit

kayu. Jika dilihat dari fungsinya, pakaian di-

bagi menjadi empat golongan, yaitu pak

aian

yang digunakan untuk menahan pe ngaruh

alam, pakaian untuk menunjukkan kelas

sosial (gengsi), pakaian sebagai lambang yang

dianggap suci, dan pakaian sebagai perhiasan

badan. Hal tersebut merupakan pendapat ....

a. Koentjaraningrat

b. Selo Soemardjan

c. Gillin and Gillin

d. Lewis

e. Parson

10. Sistem teknologi adalah keseluruhan teknik

yang dimiliki oleh anggota suatu masyarakat

yang meliputi cara bertindak dan berbuat

dalam hubungannya dengan pengumpulan

bahan mentah dari lingkungannya, mem-

proses bahan tersebut menjadi alat kerja, alat

untuk menyimpan makanan, pakaian dan

alat transportasi, dan kebutuhan lain yang

berupa materi. Pengertian tersebut merupa-

kan pendapat .....

a. Koentjaraningrat

b. Harsojo

c. Parson

d. Tau

fi

k Abdullah

e. Lewis

Uji Kemampuan Semester 1

Kerjakan pada buku latihan Anda.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

80

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

11. Penyeb

ab perkembangan seni pada zaman

penjajahan Jepang sudah tidak murni lagi,

adalah ....

a. ingin mengekspresikan kehendak pelukis

b. banyak kepentingan dalam diri pelukis

c. pengaruh dari penguasa Jepang agar

karya lukisan dapat digunakan sebagai

alat propaganda

d. Jepang mendukung perkembangan seni

e. seniman pada saat itu diperlakukan

sebagai romusha

12. Peny

ebab perkembangan bahasa saat ini lebih

mengarah pada hal yang bersifat pragmatis,

adalah ....

a. kekuatan dari pendukung bahasa sangat

menentukan keberadaannya

b. negara pendukung atau asal dari suatu

bahasa yang memiliki kekuatan, baik

dalam hal ekonomi, pendidikan, maupun

seni

c. zaman sekarang orang merasa tidak

lengkap tanpa menguasai bahasa lebih

dari satu

d. pandangan masyarakat lebih tinggi

terhadap orang yang menguasai banyak

bahasa

e. kehidupan masyarakat sekarang yang

bersifat pragmatis

13. Pertunjukan seni wayang orang berdasarkan

bentuknya termasuk ke dalam ....

a. seni rupa dan seni musik

b. seni pertunjukan

c. seni pahat

d. seni pertunjukan dan seni rupa

e. seni tari dan seni musik

14. Agama m

erupakan pedoman bagi kehi dupan

manusia karena dengan agama kehidupan

manusia menjadi ....

a. statis tanpa dorongan ingin lebih maju

b. terarah pada j

alan kehidupan yang benar

c. terdorong melakukan tindakan untuk

dipuji orang

d. selalu pamrih dalam menolong orang

lain

e. memiliki rasa paling benar dalam setiap

keadaan

15. Perkembangan seni pada zaman Hindia

Belanda mulai berani menggambarkan objek

yang dilarang ketika Islam berkuasa, hal ini

terjadi karena ....

a. Belanda berusaha menanamkan ideo

logi

kebebasan dalam karya seni Indonesia

agar tidak terikat syariat Islam

b. Belanda berusaha untuk memajukan seni

di Indonesia

c.

Belanda berusaha memberikan kebe basan

kepada rakyat Indonesia

d. Seniman Belanda menilai karya seni

Indonesia tidak berkualitas

e. Seniman Indonesia merasa tertolong oleh

kebijakan pemerintah Hindia Belanda

16. Berikut yang termasuk ke d

alam faktor pen-

dorong penemuan baru, yaitu

....

a. sistem perangsang bagi aktivitas men cipta

dalam masyarakat

b. keadaan masyarakat penerima sebelum

proses akulturasi mulai berjalan

c.

individu-individu dari kebudayaan asing

yang membawa unsur-unsur kebudaya an

asing

d. bertambahnya jumlah penduduk

e. saling menghargai antarindividu dari dua

kebudayaan

17. Berikut bukan

merupakan faktor-faktor yang

dapat menghalangi terjadinya peru bahan,

yaitu ....

a. kurangnya hubungan dengan masya rakat

lain

b. perkembangan ilmu pengetahuan yang

terlambat

c. kontak dengan kebudayaan lain

d. sikap masyarakat yang sangat tradisional

e. adanya kepentingan-kepentingan yang

telah tertanam dengan kuat atau

vested

interest

18. Difus

i yang terjadi antarindividu dari dua

masyarakat disebut ....

a. Difusi ekternal

b. Difusi internal

c. Difusi antarmasyarakat

d. Difusi intramasyarakat

e. Difusi simbiotik

19. Berikut bukan

merupakan faktor-faktor yang

mendorong jalannya perubahan yang terjadi,

adalah ....

a. toleransi

b. pengakuan akan kegunaan penemuan

baru

c. sistem terbuka

d. penduduk yang heterogen

e. kontak dengan kebudayaan lain

20. D

ifusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu ....

a. suatu pengakuan bahwa unsur yang baru

tersebut memiliki kegunaan

b. adanya kontak antarmasyarakat

c. ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan

yang memengaruhi diterimanya atau

tidak diterimanya unsur-unsur baru

Uji Kemampuan Semester 1

81

d. unsur baru yang berlawanan dengan

fungsi unsur lama, kemungkinan besar

tidak akan diterima

e. pemerintah dapat membatasi proses

difusi tersebut

21. Proses pembauran dapat berjalan lancar atau

lambat bergantung dari beberapa faktor.

Faktor-faktor yang memudahkan pem baur an,

yaitu ....

a. faktor toleransi

b. faktor adanya kemungkinan yang sama

dalam bidang ekonomi

c. faktor adanya simpati terhadap ke-

budayaan lain

d. faktor adanya perkawinan campuran

e. adanya kemiripan antara salah satu unsur

kebudayaan dengan unsur ke

budayaan

lain

22. Berikut yang bukan

merupakan fungsi dari

keluarga, yaitu ....

a. melanjutkan keturunan

b. penanggung jawab di dalam pemeli-

haraan dan pengasuhan anak

c. perawatan terhadap anggota yang sakit

atau mendapat musibah

d. memberikan perawatan terhadap ke luar-

ga yang telah lanjut

e. memberikan pengetahuan cara meme-

nuhi kebutuhan ekonomi

23. Berikut bukan

merupakan contoh d

ari pe-

warisan budaya secara modern, yaitu

....

a. seorang anak bersama orangtuanya yang

menggembalakan ternaknya

b. anak SMA yang kursus bahasa Inggris

c. seorang anak SD yang memasuki dunia

sekolah dan menimba pengetahuan

d. proses pergantian direktur di suatu

perusahaan

e. proses pergantian kepala desa

24. Manus

ia atau masyarakat dapat dikatakan

tradisional jika ....

a. disiplin dalam menjalankan aturan

b. tepat waktu dalam setiap kegiatan

c. masih memegang teguh adat leluhur

yang tidak rasional

d. menghargai martabat orang lain

e. penuh perencanaan dan pandangan ke

depan dalam mengambil tindakan

25. B

erikut bukan merupakan lembaga penya

lur an

aspirasi budaya, ad

alah ....

a. lingkung seni

b. DPR

c. pemerintah

d. gedung kesenian

e. pos hansip

26. Potensi dari keragaman budaya di Nusantara

adalah ....

a. kon

fl

ik antarmasyarakat

b. masuknya budaya asing

c. memperkaya budaya nasional

d. melunturkan budaya nasional

e. jawaban a dan d benar

27. S

arana yang paling utama yang menye bab kan

terjadinya globalisasi ialah di bidang ....

a. pertahanan

b. sosial

c. telekomunikasi

d. adat istiadat

e. ekonomi

28. Salah satu dampak gl

obalisasi yang paling

terasa dan dilakukan oleh pelajar ialah ....

a. makan-makanan tradisional

b. berbusana ala Timur

c. melakukan gotong royong

d. gaya hidup kebarat-baratan

e. belajar dengan giat

29. Faktor penghambat pembang

unan kebuda ya an

adalah ....

a. sikap fanatisme berlebihan

b. meningkatkan ketakwaan

c. menjalin kerja sama antarsuku

d. memperkuat integrasi

e. memajukan kebudayaan nasional

30. Berikut bukan merupakan termasuk bentuk-

bentuk akulturasi, adalah ....

a. substitusi

b. sinkretisme

c. adisi

d. dekulturasi

e. alienasi

82

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.

1. Apa yang dimaksud dengan disintegrasi ke-

budayaan?

2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan

dalam upaya pengembangan kebudayaan.

3. Apakah yang membedakan internalisasi,

sosialisasi, dan akulturasi?

4. Mengapa dalam proses pewarisan masyarakat

modern perlu dilalui tahap-tahap yang di-

ketahui oleh umum dan resmi?

5. Uraikan mengenai institusi pem

erintahan

sebagai salah satu sarana pewarisan budaya.

6. Apakah keberadaan Rukun Tetangga (RT)

dan Rukun Warga (RW) di daerah Anda

menjadi sarana dalam pewarisan budaya?

7. Bedakan antara sistem kek

erabatan matrilineal

dan patrilineal.

8. Apa bedanya

discovery

dengan

invention

?

9. Uraikan mengenai

inovasi

.

10. U

raikan mengenai perkembangan bahasa dan

hubungannya dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

11. Mengapa banyak bahasa daerah yang kurang

lagi diminati oleh suku bangsa pendukung nya,

bahkan mendekati kepunahan?

12.

Perlukah ada kebuday

aan nasional? Kemukakan

alasan Anda.

13. Apa yang menyebabkan terjadinya gesekan

antar budaya?

14. B

erilah contoh penyelesaian masalah jika

terjadi gesekan antarbudaya.

15. Sebu

tkan langkah-langkah yang perlu dilaku-

kan guna memelihara kebudayaan nasional.

16. Mengapa p

erlu ada pelestarian budaya

lokal?

17. B

erilah lima contoh budaya lokal yang di-

jadikan sebagai kebudayaan nasional.

18. Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadi nya

integrasi kebudayaan dan integrasi nasional.

19. Uraikan mengenai sikap ramah tamah dan

gotong royong yang ada pada masyarakat

di Indonesia.

20. Sebutkan persyaratan yang harus dimiliki

kebudayaan daerah jika ingin diangkat menjadi

kebudayaan nasional.