Halaman
Dampak Perubahan Sosial
dalam Masyarakat
II
BAB
Tujuan Pembelajaran:
P
erubahan sosial yang terjadi di masyarakat ada yang dikehendaki, namun
adapula yang tidak dikehendaki. Perubahan yang tidak dikehendaki, misalnya
bencana semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur.
Bencana itu menimbulkan
dampak bagi kehidupan masyarakat
yang ada di
sekitarnya. Rumah-rumah penduduk, pabrik, sekolah, dan sawah di sekitar lokasi
sumber luberan lumpur panas tenggelam ditelan lumpur. Akibatnya penduduk
kehilangan tempat tinggal dan harus tinggal di kamp-kamp pengungsian. Selain itu
penduduk juga mengalami kerugian ekonomi, karena sumber-sumber penghasilan
mereka ikut tenggelam oleh luapan lumpur itu. Pada bab ini kamu akan belajar
untuk menganalisis dan memahami berbagai
bentuk perubahan sosial beserta
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
Selain itu kamu juga akan mempelajari
mengenai modernisasi sebagai akibat industrialisasi.
Sumber:
Tempo, 21 Agustus 2006
Peta Konsep
– perubahan sosial
– modernisasi
– dampak modernisasi
Kata Kunci
Bentuk-bentuk perubahan sosial
Evolusi
Dikehendaki
Revolusi
Tidak dikehendaki
Kecil
Proses
Besar
Struktural
Ciri dan karakteristik
perubahan
Soerjono Soekanto
John J. Macionis
Dorongan perubahan
sosial
Margono Slamet
Soerjono Soekanto
Akibat perubahan
sosial
Positif
Negatif
Modernisasi
Pengertian
Koentjaraningrat
Emile Durkheim
Max W
ebber
Karl Marx
Dampak Negatif
Kesenjangan sosial ekonomi
Pencemaran
Kriminalitas
Kenakalan remaja
Syarat dan karakteristik
modernisasi
Dampak Positif
Memperkuat integrasi dalam masyarakat
Peningkatan iptek
Kemajuan di bidang industri
Meningkatkan kesadaran politik dan
demokrasi
Kemajuan di bidang transportasi
Dampak Modernisasi
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
31
Segala perilaku atau proses dalam kehidupan manusia dan
masyarakat pasti akan menimbulkan dampak. Seperti pada
perubahan sosial, setiap kali terjadi perubahan sosial, pasti
akan menimbulkan dampak bagi masyarakat yang ada dalam
iklim perubahan tersebut. Salah satu contoh sederhana dapat
kita lihat bahwa dewasa ini banyak sekali dibangun atau
didirikan pusat-pusat perbelanjaan, seperti swalayan,
supermarket, dan mal yang telah merubah gaya hidup dan
pola konsumsi masyarakat menjadi bersifat konsumtif. Untuk
lebih jelasnya marilah kita pelajari beberapa dampak
perubahan sosial dalam masyarakat dan bagaimana
menanggulangi dampak tersebut pada bab ini.
A.
Ciri-Ciri dan Karakteristik Perubahan
Sosial
Sebelum kita mengenal lebih jauh beberapa dampak
perubahan sosial, sebaiknya kita perlu mengetahui terlebih
dahulu beberapa ciri dan karakteristik dari perubahan sosial
itu sendiri. Dengan memahami ciri dan karakteristik tersebut
kita akan dapat menjelaskan bagaimana perubahan sosial itu
dapat memberikan dampak terhadap kehidupan sosial dalam
masyarakat.
Menurut
Soerjono Soekanto
, proses perubahan sosial di
dalam masyarakat dapat diketahui karena adanya ciri-ciri seperti
berikut ini.
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya,
karena setiap masyarakat akan mengalami perubahan-
perubahan yang terjadi secara cepat ataupun lambat.
2. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-
perubahan pada lembaga-lembaga sosial yang lainnya,
karena lembaga-lembaga tersebut memiliki sifat inter-
dependen. Dengan demikian sulit sekali mengisolir
perubahan-perubahan hanya pada lembaga-lembaga sosial
tertentu saja, karena proses yang dimulai dan proses yang
selanjutnya merupakan suatu mata rantai.
3. Perubahan-perubahan yang cepat biasanya akan menyebab-
kan disorganisasi yang sifatnya sementara dalam proses
penyesuaian. Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh suatu
organisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah
dan nilai-nilai baru.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang
kebendaan atau bidang spiritual saja, oleh karena keduanya
memiliki kaitan timbal balik.
32
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
5. Secara tipologis, perubahan-perubahan sosial dapat dika-
tegorikan sebagai berikut.
a. Proses sosial, yaitu hubungan timbal balik antara berbagai
segi kehidupan bersama, misalnya antara kehidupan
ekonomi dengan kehidupan politik, antara kehidupan
hukum dengan kehidupan agama, dan lain sebagainya.
b . Segmentasi, yaitu suatu pembagian sebuah struktur sosial
ke dalam segmen-segmen atau bagian-bagian tertentu
sesuai dengan kriteria yang dimaksudkan.
c. Perubahan struktural, yaitu perubahan yang terjadi
dalam sebuah susunan yang berupa jalinan antara unsur-
unsur sosial yang pokok, seperti kaidah-kaidah sosial,
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta
lapisan-lapisan sosial.
d. Perubahan-perubahan pada struktur kelompok, yaitu
suatu perubahan yang terjadi dalam struktur kelompok
sosial, misalnya perubahan organisasi sosial.
Beberapa ciri perubahan sosial dapat digunakan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh dari perubahan sosial
terhadap kehidupan sosial masyarakat. Selain ciri-ciri yang ada
dalam sebuah perubahan sosial, kita juga perlu memahami
karakteristik perubahan sosial.
John J. Macionis
menyebutkan
adanya karakteristik perubahan sosial, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan sosial terjadi di setiap masyarakat, kendatipun
laju perubahan sosial bervariasi. Perubahan sosial yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat bersahaja (
hunting and
gathering societies
) lebih lambat dibandingkan dengan
perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
maju atau berteknologi tinggi. Dalam kehidupan masyarakat
yang sama juga terjadi perbedaan perubahan elemen ke-
budayaan.
2. Perubahan sosial kerapkali berkembang pada arah yang sulit
dikontrol. Sebuah penemuan atau kebijakan baru yang
disusun untuk meningkatkan kesejahteraan sosial boleh jadi
justru membuat masyarakat sengsara akibat dari manipulasi
dan monopoli yang dilakukan oleh kelompok tertentu
(penguasa dan pengusaha).
3. Perubahan sosial seringkali melahirkan kontroversi, terutama
karena memperoleh variasi pemaknaan yang saling ber-
tentangan.
4. Perubahan sosial boleh jadi menguntungkan pihak-pihak
tertentu, tetapi dalam waktu yang bersamaan justru dapat
merugikan pihak-pihak tertentu yang lainnya.
Dengan memahami ciri-ciri dan karakteristik perubahan, kita
dapat mengetahui bagaimana sebenarnya perubahan tersebut
memengaruhi kehidupan sosial masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Namun tidak serta merta kita
dapat memastikan bahwa hanya dengan ciri-ciri dan karakteristik
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
33
tersebut, kemudian kehidupan masyarakat akan selalu berubah.
Perlu juga kita mengkaji faktor-faktor lainnya yang turut
memengaruhi perubahan sosial, seperti adanya dorongan-
dorongan untuk berubah dan juga hal-hal yang menjadi
dampak atau akibat dari perubahan sosial.
Gambar 2.1
Pengembangan objek wisata kawasan Candi Bima di Dieng, Jawa Tengah
dapat menguntungkan banyak pihak, terutama masyarakat sekitar agar
dapat memanfaatkan sektor tersebut sebagai mata pencaharian.
Sumber:
Gatra, 3 September 2005
B.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Seperti telah dikatakan dalam subbab sebelumnya, kita tidak
serta merta dapat mengatakan bahwa cukup dengan memahami
ciri-ciri dan karakteristik perubahan sosial, kita dapat langsung
menunjukkan besarnya pengaruh perubahan sosial terhadap
kehidupan sosial dalam masyarakat. Tentunya ada beberapa
faktor yang setidaknya dapat mendorong suatu perubahan sosial
yang dapat memengaruhi kehidupan sosial.
Tugas Kelompok
Dari karakteristik perubahan sosial menurut John J. Macionis di atas, bagaimanakah
karakteristik perubahan sosial di Indonesia? Apakah sudah sesuai dengan karakteristik
tersebut? Coba diskusikanlah dengan teman sekelompokmu!
Tugas Individu
Amatilah lingkungan di sekitarmu! Bagaimana perubahan sosial yang ada di sekitarmu?
Apakah sudah sesuai dengan ciri-ciri perubahan sosial yang dikemukakan oleh Soerjono
Soekanto di atas? Jelaskan!
34
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
Margono
Slamet
dalam konsepsinya mengenai kekuatan-
kekuatan yang memengaruhi perubahan sosial menyebutkan
adanya
motivational forces
atau kekuatan-kekuatan pendorong
perubahan sosial yang meliputi hal-hal berikut ini.
1. Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada, sehingga ada
keinginan akan situasi yang lain. Kita tahu bahwa setiap orang
memiliki rasa tidak puas atas suatu hal atau dicapainya
sebuah keinginan dari dalam dirinya sendiri. Hal inilah yang
memacu seseorang untuk melakukan perubahan.
2. Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara apa yang ada
dengan yang seharusnya bisa ada. Perbedaan ini dipengaruhi
juga oleh keadaan atau situasional, di mana setiap orang pasti
menginginkan kondisi ideal atau yang diharapkan, tetapi
kenyataan yang terjadi terkadang berbeda dengan keinginan
atau kondisi ideal yang diharapkan. Hal itulah yang
menyebabkan terjadinya sebuah perubahan sosial.
3. Adanya tekanan-tekanan dari luar, seperti kompetisi dan
keharusan-keharusan untuk menyesuaikan diri. Adanya
tekanan-tekanan dari luar dapat memengaruhi kondisi
kejiwaan seseorang yang kemudian dapat berimbas pada
keinginan seseorang untuk melakukan sebuah perubahan
sosial.
Gambar 2.2
Sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan jika dibandingkan dengan jumlah
pencari kerja, mendorong seseorang untuk melakukan perubahan, yaitu
dengan berwiraswasta.
Sumber:
www.google.com:image
4. Kebutuhan-kebutuhan dari dalam untuk mencapai efisiensi
dan peningkatan. Di samping tekanan dari luar atau
kondisional yang memengaruhi seseorang untuk melakukan
perubahan, keinginan untuk pencapaian kebutuhan dari
dalam diri sendiri juga dapat mendorong terjadinya suatu
perubahan.
Di samping
Margono Slamet
yang lebih berorientasi pada
adanya suatu kekuatan dari dalam dan dari luar yang
mendorong seseorang untuk berubah yang disebut dengan
motivational forces
,
Soerjono Soekanto
menyatakan bahwa
Tahukah Kamu?
Jika orang belum merasa butuh,
maka orang akan tetap menolak
perubahan. Hanya kebutuhan yang
dianggap perlu oleh masyarakat
yang memegang peran menentukan.
Beberapa penemuan praktis terabai-
kan hingga saat masyarakat mem-
butuhkan kegunaan penemuan
tersebut. Contohnya ritsleting yang
ditemukan pada tahun 1891, tetapi
diabaikan selama seperempat abad.
Contoh lainnya adalah ban angin
yang ditemukan dan dipatenkan oleh
Thomson pada tahun 1845. Pene-
muan tersebut juga tidak mendapat
perhatian hingga saat kepopuleran
sepeda menimbulkan kesadaran
akan betapa pentingnya ban angin
tersebut. Beberapa lama kemudian
ban angin ditemukan kembali oleh
Dunlop tahun 1888.
Sumber:
Paul B. Horton dan Chester
L. Hunt, 1993 hal. 221–222
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
35
faktor-faktor yang mendorong perubahan-perubahan dalam
masyarakat antara lain sebagai berikut.
1. Sistem Pendidikan yang Maju
Dengan adanya sistem pendidikan yang maju, membuat
seseorang memiliki wacana ilmu pengetahuan yang baru, yang
dapat mengubah pola pikir seseorang untuk selalu menciptakan
hal yang baru, tentunya yang dapat memajukan suatu kehidupan
sosial dalam masyarakat.
2. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan
Keinginan untuk Maju
Menghargai hasil karya orang lain merupakan suatu sikap
yang patut dikembangkan dalam kehidupan sosial di
masyarakat. Dengan sikap tersebut, setidaknya ada semacam
penghargaan terhadap etos kerja seseorang untuk kemudian
memacu jiwa seseorang untuk berpikiran maju dan menuju ke
arah perkembangan.
3. Toleransi terhadap Perbuatan-Perbuatan yang
Menyimpang
Seperti yang telah dibahas di kelas X terdahulu, tidak setiap
penyimpangan itu negatif. Penyimpangan juga ada yang
memang diharapkan terjadi, karena adanya sistem yang
memang harus dibenahi. Sebab jika tidak disimpangkan, justru
upaya untuk mempertahankan sistem yang sudah rusak tersebut
akan lebih berbahaya.
4. Sistem Pelapisan Sosial yang Terbuka
Sistem pelapisan sosial yang terbuka akan lebih mem-
permudah terjadinya mobilitas sosial yang memungkinkan
anggota masyarakat untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan
lainnya. Dengan melakukan usaha-usaha tertentu, anggota
masyarakat dapat pindah dari lapisan rendah ke lapisan yang
lebih tinggi, sehingga akan terjadi perubahan dalam status atau
kedudukan. Dengan demikian kita ketahui bahwa dengan
adanya mobilitas sosial, maka akan lebih mempercepat
terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
Tugas Individu
Tunjukkan wujud sikap menghargai hasil karya orang lain, baik di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, maupun negara!
Gambar 2.3
Penggunaan laboratorium
bahasa seperti pada
gambar di atas merupakan
salah satu bentuk kemajuan
sistem pendidikan yang
ada.
Sumber:
Tempo, 23 Oktober 2006
Tugas Kelompok
Diskusikan dengan teman sekelompokmu mengenai bentuk-bentuk penyimpangan positif
yang dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat!
36
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
5. Penduduk yang Heterogen
Heterogenitas dalam kependudukan akan menimbulkan
keragaman dalam hal pemikiran dan juga kematangan dalam
pengetahuan. Jika hal itu dianggap sebagai sebuah hal yang
positif, perbedaan tersebut justru akan mendorong ke arah
kemajuan. Namun sebaliknya, jika dilihat dari sisi negatif, hal
itu dapat membawa ke arah keruntuhan dan perpecahan.
6. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang
Kehidupan Tertentu
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas terhadap
apa yang telah dimilikinya. Rasa tidak puas tersebut mendorong
manusia untuk melakukan perubahan-perubahan pada bidang-
bidang kehidupan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Misalnya ketidakpuasan manusia terhadap mesin ketik karena
tidak bisa digunakan untuk menyimpan data-data, men-
dorongnya melakukan perubahan, yaitu dengan menciptakan
komputer.
7. Orientasi ke Masa Depan
Setiap manusia dan masyarakat pasti menginginkan suatu
kemajuan dalam hidupnya. Oleh karena itu diperlukan adanya
sikap yang berorientasi ke masa depan. Pandangan yang jauh
ke depan merupakan suatu sikap yang memang diharapkan
dapat mendorong perubahan sosial. Hal ini terutama harus
dimiliki oleh generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa
yang dapat dilakukan dengan belajar giat agar dapat mencapai
prestasi yang bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, serta
bangsa dan negara.
8. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
Hal-hal yang baru seperti ilmu pengetahuan, penemuan-
penemuan baru akan membawa pola pikir seseorang untuk
selalu baru juga. Setiap orang yang memiliki sikap seperti itu
akan mudah sekali terdorong untuk melakukan perubahan.
C.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Selain faktor-faktor yang dapat mendorong suatu perubahan
sosial, terdapat pula beberapa faktor yang dapat menghambat
terjadinya perubahan sosial. Apa sajakah faktor-faktor tersebut?
Beberapa faktor yang dinilai menghambat terjadinya suatu
perubahan sosial antara lain sebagai berikut.
1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan manusia
atau masyarakat lain dalam suatu pergaulan. Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain mengakibatkan suatu
masyarakat menjadi terasing dari pergaulan hidup dengan
Tahukah Kamu?
Pada masyarakat yang heterogen
yang terdiri dari berbagai macam ras,
suku bangsa, agama, profesi, pendi-
dikan, dan lain-lain dapat memper-
mudah terjadinya pertentangan-
pertentangan. Pertentangan-per-
tentangan tersebut dapat menimbul-
kan guncangan-guncangan yang
pada akhirnya melahirkan peru-
bahan-perubahan dalam masya-
rakat yang diharapkan perubahan
tersebut mengarah pada bentuk
perubahan yang bersifat positif.
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
37
masyarakat lainnya. Akibatnya mereka tidak mengetahui
kemajuan atau perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain.
Apabila pergaulan saja sangat terbatas, maka yang terjadi adalah
keterbatasan pemikiran sehingga keinginan untuk berubahpun
juga sangat minim.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Dengan adanya keterbatasan dalam pergaulan, dapat dipastikan
perkembangan ilmu pengetahuan juga akan terlambat. Sebab
dalam kemajuan ilmu pengetahuan dapat ditempuh di antaranya
dengan metode
learning by doing
. Tidak adanya keinginan untuk
menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan akan
mengakibatkan pola pikir yang terbelakang dan ketinggalan zaman,
sehingga muncul sebuah pandangan miring (stigma) adanya
kelompok masyarakat yang enggan berubah.
3. Sikap Masyarakat Tradisional yang Konservatif
Sikap konservatif atau enggan melakukan perubahan akan
membawa mentalitas yang buruk dalam sebuah kemajuan.
Karena itu sikap tersebut harus dihindari apabila seseorang
hendak melakukan suatu perubahan.
4.
Vested Interest
(Kepentingan-Kepentingan yang
Tertanam Kuat)
Nilai-nilai tradisional akan memunculkan sebuah kepentingan-
kepentingan kolektif yang tertanam kuat dalam diri masyarakat.
Hal ini juga akan menghambat sebuah perubahan sosial karena
pada dasarnya suatu perubahan itu berusaha untuk mening-
galkan nilai-nilai lama guna menuju pada nilai-nilai yang baru
yang lebih bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masyarakat
saat sekarang. Oleh karena itu, seseorang yang menginginkan
sebuah perubahan harus berani membuang jauh nilai-nilai
kepentingan semacam ini.
5. Prasangka (
Prejudice
) terhadap Hal-Hal Baru
Selain nilai-nilai kepentingan, prasangka buruk terhadap hal
yang baru akan mengganggu proses perubahan sosial. Setiap
ada hal yang baru datang, sepertinya ada semacam ketakutan
dari sekelompok masyarakat yang tidak menghendaki peru-
bahan, kemudian sekelompok orang tadi berusaha memenga-
ruhi kelompok yang lain. Hal ini harus disingkirkan apabila
seseorang akan melakukan perubahan sosial.
6. Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan terhadap Integrasi
Masyarakat
Ada sebagian anggota masyarakat yang takut atau khawatir
terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat, karena menurut
mereka perubahan itu akan menggoyahkan integrasi dalam
masyarakat. Misalnya penggunaan traktor dalam pengolahan
lahan pertanian. Awalnya hal itu ditolak karena dapat memudar-
kan gotong royong di antara petani, namun lambat laun hal itu
dapat diterima.
Gambar 2.4
Pada awalnya penggunaan
traktor untuk mengolah
sawah dianggap
dapat
memudarkan gotong
royong di antara petani.
Sumber:
Dokumen Penerbit
38
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
7. Hambatan Ideologis
Suatu perubahan dalam masyarakat akan sulit terjadi apabila
berbenturan dengan ideologi atau paham yang dianut oleh
masyarakat tersebut. Misalnya kebiasaan-kebiasaan yang ada
di masyarakat.
D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Setiap masyarakat, baik tradisional maupun modern akan
selalu mengalami perubahan-perubahan secara berkesinam-
bungan. Dengan menggunakan akal dan pikirannya manusia
mengadakan perubahan-perubahan dengan menciptakan
berbagai teknologi untuk memenuhi kebutuhannya yang sangat
kompleks dengan maksud untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Namun demikian kecepatan perubahan itu antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lain tidak sama tergantung
pada dinamika masyarakatnya. Oleh karena itu kita mengenal
beberapa bentuk perubahan sosial, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama dan
biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling
mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi
dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan,
keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini terjadi melalui
tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. Misalnya
kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatra. Mereka
mengalami perubahan secara lambat, terutama dalam tempat
tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat ini suku Kubu
masih menjalankan aktivitas lamanya, yaitu berburu dan
meramu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi ada yang
direncanakan terlebih dahulu dan ada yang tidak direncanakan.
Selain itu ada yang dijalankan tanpa kekerasan dan dengan
kekerasan. Dalam perubahan cepat, kemungkinan timbulnya
sifat anarki dan tindakan kekerasan sangat besar terjadi.
Tugas Kelompok
Apakah faktor-faktor di atas juga muncul dalam kehidupan dan menghambat perubahan
sosial di lingkungan tempat tinggalmu? Lakukan penyelidikan kecil kemudian laporkan
kepada gurumu mengenai faktor-faktor ini dan mengapa faktor ini dapat muncul pada
lingkungan tempat tinggalmu!
Gambar 2.5
Tempat permukiman suku
Kubu di Sumatra yang
terbuat dari bahan-bahan
hutan.
Sumber:
Indonesian Heritage, Masya-
rakat dan Lingkungan, 2002
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
39
Adapun ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif
karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Pada
umumnya, suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepat
karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat,
seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi, dan hubungan
antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan
didahului suatu pemberontakan. Misalnya revolusi bangsa
Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.
Secara sosiologis, persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu
revolusi dapat tercapai adalah sebagai berikut.
a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan
perubahan. Maksudnya adalah bahwa di dalam masyarakat
harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada
keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik.
b . Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu
memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin itu harus dapat menampung keinginan atau
aspirasi dari rakyat, untuk kemudian merumuskan aspirasi
tersebut menjadi suatu program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu
dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu
ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan
revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik
untuk mengadakan suatu gerakan.
3. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya
perubahan mode pakaian, bentuk rumah, dan mainan anak yang
tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat
dalam keseluruhannya.
4. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh
terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem
kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan
stratifikasi masyarakat. Contohnya adalah adanya industrialisasi.
Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri. Perubahan itu memberikan pengaruh dalam
kehidupan masyarakat, seperti terlihat dalam hubungan antarsesama.
Tugas Individu
Indonesia pernah mengalami proses revolusi dalam perubahan sosial. Coba kamu sebutkan
dan ceritakan sekilas mengenai proses revolusi yang pernah dialami bangsa Indonesia!
Gambar 2.6
Playstation
merupakan
salah satu contoh perma-
inan anak-anak sebagai
hasil dari kemajuan
teknologi yang meme-
ngaruhi perubahan dalam
masyarakat.
Sumber:
Dokumen Penerbit
40
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
Tugas Kelompok
Bagaimana pendapat kelompokmu mengenai pelaksanaan Pemilu 2004 kemarin?
Menurut kelompokmu, apakah pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung
serta format Pemilu 2004 kemarin sudah baik dibandingkan sebelumnya?
Pada masyarakat agraris, hubungan antarsesama terlihat sangat akrab
dan menunjukkan adanya kebersamaan. Namun pada masyarakat
industri hal itu mengalami perubahan, di mana hubungan lebih
didasarkan pada pertimbangan untung rugi.
5. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan bentuk ini merupakan perubahan-perubahan
yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu
oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam
masyarakat. Pihak-pihak itu disebut sebagai
agent of change
,
yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya pejabat
pemerintah, tokoh masyarakat, atau mahasiswa.
Adapun cara yang dapat digunakan untuk memengaruhi
masyarakat adalah dengan rekayasa sosial (
social engineering
),
yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih
dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial (
social
planning
). Contohnya adalah pembangunan berbagai sarana dan
prasarana, seperti kawasan industri, bendungan, jalan, dan lain-lain.
Gambar 2.7
Aksi demonstrasi menghendaki adanya suatu perubahan, seperti
mengecam kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa
merupakan bukti keberadaan mereka sebagai
agent of change
.
Sumber:
www.pabelanpos.com
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan
masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat
sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Misalnya
rusaknya berbagai fasilitas umum, serta banyak orang yang
kehilangan rumah, keluarga, dan sanak saudara. Pada umum-
nya sangat sulit untuk meramalkan tentang terjadinya perubahan
yang tidak dikehendaki ini.
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
41
7. Perubahan Struktural
Perubahan ini merupakan perubahan yang sangat mendasar
yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
Contohnya perubahan sistem kekuasaan dari kolonial ke
nasional.
8. Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak
mendasar. Perubahan ini hanya merupakan penyempurnaan
dari perubahan sebelumnya. Contohnya adalah amandemen
terhadap UUD 1945 yang dilakukan oleh Majelis Per-
musyawaratan Rakyat (MPR). Amandemen yang dilakukan
dengan menghapus dan menambahkan beberapa pasal itu
dimaksudkan untuk menyempurnakan pasal-pasal yang sudah
ada agar sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia saat
sekarang ini.
E.
Akibat Perubahan Sosial
Damar adalah seorang pemuda yang memiliki semangat
perubahan yang cukup tinggi di antara kelima saudaranya.
Setelah lulus dari SMA, dia diterima sebagai mahasiswa di
Institut Teknologi Bandung (ITB) pada jurusan Teknik Elektro.
Namun demikian, saudara-saudaranya kurang begitu senang
dengan diterimanya Damar di ITB mengingat biaya pendidikan
yang tinggi dan biaya hidup yang tinggi karena harus indekos.
Oleh karena itu mereka menolak kepergian Damar. Beda halnya
dengan Pak Jono, ayah Damar. Sebagai seorang Ayah, Pak Jono
dengan tegas memutuskan Damar harus tetap kuliah di ITB,
dan semua biaya akan ditanggung oleh Pak Jono. Kelima saudara
Damar mau tidak mau harus menerima keputusan ayahnya,
meskipun tidak sesuai dengan keinginannya.
Ilustrasi di atas menggambarkan adanya suatu hubungan
sebab akibat terjadinya suatu perubahan sosial, di mana dalam
setiap bentuk perubahan pasti memiliki konsekuensi yang tidak
ringan dalam kehidupan sosial. Setiap perubahan sosial selalu
membawa akibat bagi kehidupan masyarakat, baik itu positif
maupun negatif.
1. Akibat Positif Perubahan Sosial
Akibat positif dari adanya perubahan sosial adalah terjadinya
perubahan-perubahan yang mengarah pada perbaikan-
Tugas Individu
Tunjukkan beberapa contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki oleh masyarakat!
Tahukah Kamu?
Apakah yang dimaksud dengan
amandemen?
Amandemen adalah perubahan
terhadap beberapa pasal dalam
undang-undang dasar, bisa pengu-
rangan maupun penambahan yang
dimaksudkan untuk menyesuaikan
dengan keadaan masyarakat atau
perubahan yang terjadi di masya-
rakat.
42
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
perbaikan dan kemajuan-kemajuan yang mendorong terciptanya
integrasi dalam masyarakat. Adapun beberapa akibat itu adalah
sebagai berikut.
a. Perubahan terhadap nilai dan sikap menuju ke arah yang
lebih baik. Perubahan semacam ini sering pula disebut
dengan perubahan yang bersifat
progress
atau perubahan
menuju ke arah kemajuan. Sedangkan kebalikannya adalah
perubahan yang bersifat
regress,
yaitu perubahan yang justru
membawa ke arah yang lebih buruk. Contoh perubahan
yang membawa ke arah yang lebih baik adalah pem-
bangunan berbagai fasilitas umum yang dibutuhkan oleh
masyarakat seperti sekolah, tempat-tempat ibadah, telepon
umum, jalan, dan lain-lain.
b . Menggalakkan disiplin nasional. Sebuah perubahan ke arah
yang lebih baik setidaknya harus ada upaya untuk mem-
pertahankan atau menjaga agar perubahan itu tetap stabil
dan konsisten. Oleh karena itu semangat disiplin harus
digalakkan agar kehidupan masyarakat menjadi lebih teratur
dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Misalnya
menaati rambu-rambu lalu lintas, membudayakan antre,
dan lain-lain.
c. Minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan sangat besar.
Seperti yang terjadi saat ini, dengan adanya perubahan sosial,
maka masyarakat yang memiliki pemikiran maju akan
merasa bahwa hanya dengan ilmu pengetahuan akan dapat
mengimbangi iklim perubahan tersebut.
Gambar 2.8
Tingginya minat pelajar terhadap ilmu pengetahuan, seperti membaca buku di
perpustakaan merupakan salah satu dampak perubahan sosial yang positif.
Sumber:
Gatra, 28 Oktober 2005
d. Masyarakat semakin banyak memanfaatkan teknologi dalam
beraktivitas. Perkembangan ilmu pengetahuan pasti akan
membawa perubahan dalam bidang teknologi. Mengingat
kondisi sekarang ini, masyarakat juga beranggapan bahwa
dengan penguasaan dan pemanfaatan teknologi akan
membawa dirinya ke arah perubahan yang bersifat
progress
.
e. Mendorong masyarakat menggunakan bahasa secara baik
dan benar, serta efektif dan efisien. Perubahan sosial yang
Tahukah Kamu?
Perubahan sosial telah mengubah
nilai dan sikap masyarakat dari
tradisional menjadi modern, serta
dari yang berorientasi ke masa lalu
menjadi sikap yang berorientasi ke
masa depan. Selain itu juga telah
mengubah pola pikir masyarakat dari
yang pasrah terhadap nasib menjadi
sikap yang suka bekerja keras.
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
43
ditandai dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan
pola pemikiran manusia mendorong masyarakat meng-
gunakan bahasa yang cenderung lebih efektif dan efisien,
tanpa harus menggunakan basa-basi yang berlebihan.
2. Akibat Negatif Perubahan Sosial
Di samping akibat-akibat positif seperti telah kamu pelajari
sebelumnya, perubahan sosial ternyata juga menimbulkan
akibat negatif. Beberapa akibat negatif perubahan sosial yang
dapat teridentifikasi di antaranya adalah sebagai berikut
a. Gaya Hidup Kebarat-baratan atau Westernisasi
Westernisasi adalah proses pengambilalihan atau penentuan
secara langsung budaya Barat tanpa seleksi atau penyesuaian
dengan budaya setempat. Orang yang bergaya hidup ini
menganggap dirinya sudah seperti orang Barat, namun hanya
meniru gaya hidupnya saja secara lugas, tanpa mengetahui
makna dari gaya hidup tersebut. Mereka lebih ke arah
memamerkan kekayaan dengan menerapkan gaya hidup
tersebut.
b. Hidup Boros atau Timbulnya Budaya Konsumerisme
Kehidupan
glamour
masyarakat, terutama yang tinggal di
wilayah kota-kota besar akan selalu diwarnai dengan budaya
konsumerisme, yaitu kebiasaan membelanjakan uang
dengan tujuan yang tidak jelas atau hanya untuk tujuan
pemborosan. Misalnya kebiasaan masyarakat berbelanja
berbagai macam kebutuhan rumah tangga di mal.
Gambar 2.9
Budaya konsumerisme telah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat
kita.
Sumber:
Warta Ekonomi, 5 September 2005
Tugas Individu
Selain beberapa dampak yang telah kamu pelajari di atas, dapatkah kamu temukan lagi
beberapa dampak dari perubahan sosial yang bersifat positif yang dapat kamu jumpai di
lingkungan sekitarmu?
44
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
c. Keresahan Sosial atau Kecemburuan Sosial
Hal ini akan muncul jika ada kesenjangan antara orang-orang
yang menginginkan terjadinya perubahan dengan orang-
orang yang enggan melakukan perubahan. Biasanya orang-
orang yang enggan melakukan perubahan ini akan meng-
halang-halangi terjadinya perubahan.
d. Timbulnya Konflik
Konflik ini bisa terjadi antarindividu atau bahkan antar-
kelompok dalam masyarakat. Akibatnya akan melahirkan
disintegrasi dalam masyarakat tersebut.
F.
Konsep Modernisasi dalam Perubahan
Sosial
Konsep penting dalam studi tentang perubahan sosial adalah
modernisasi atau pola sosial (
social patterns
) yang terkait dengan
industrialisasi. Modernisasi lazim dikonsepsikan sebagai proses
perubahan sosial akibat dari industrialisasi.
1. Pengertian Modernisasi
Pada dasarnya modernisasi mencakup suatu transformasi
total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern
dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola ekonomi
dan politis yang menandai negara-negara Barat yang stabil.
Dengan kata lain, modernisasi adalah suatu bentuk perubahan
sosial yang biasanya merupakan perubahan yang terarah yang
didasarkan pada suatu perencanaan.
Menurut
Koentjaraningrat,
modernisasi adalah usaha
untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia
sekarang. Untuk orang Indonesia, hal ini berarti mengubah
berbagai sifat dalam mentalitas yang tidak cocok dengan
kehidupan sekarang. Atau dapat didefinisikan dalam makna
yang lain, yaitu sebagai proses pergeseran sikap dan mentalitas
warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan
zaman.
Modernisasi yang terjadi bersamaan dengan revolusi industri
di Eropa Barat pada abad 17 dimaknai berbeda-beda oleh pakar
sosiologi. Perhatikan pendapat para ahli berikut ini.
a. Emile Durkheim
melihat modernisasi sebagai indikasi
perubahan orientasi pembagian kerja (
the division of labour
)
Tugas Individu
Dari sekian dampak negatif suatu perubahan sosial yang telah kamu pelajari, menurutmu
masih adakah dampak negatif yang muncul akibat perubahan sosial, terutama yang ada
di lingkungan sekitarmu? Apabila ada, sebutkan!
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
45
dalam kegiatan ekonomi, dari yang bercirikan solidaritas
mekanik (
mechanical solidarity
) menjadi bercirikan
solidaritas organik (
organic solidarity
). Kehidupan
masyarakat yang bercirikan solidaritas mekanik ditandai
dengan hubungan sosial yang mengedepankan
moral
sentiments
, dan melembagakan hidup bersama dalam rasa
sepenanggungan. Sedangkan kehidupan masyarakat yang
bercirikan solidaritas organik ditandai dengan hubungan
sosial yang mengedepankan
personal needs
.
b. Max Webber
melihat modernisasi sebagai gejala perubahan
dari cara berpikir tradisional menjadi rasional. Dalam
kehidupan masyarakat tradisional, kebenaran adalah sesuatu
yang selalu atau terus-menerus dihadapi (
what has always
been
), sedangkan dalam kehidupan masyarakat modern,
kebenaran adalah sesuatu yang dirumuskan berdasarkan
kalkulasi efisiensi, karena itu bersifat rasional.
c. Karl Marx
melihat masyarakat modern bersinonim dengan
kapitalisme. Menurutnya, modernisasi telah melemahkan
tradisi. Selain itu, kapitalisme juga telah meningkatkan
the
division of labour
dan mengembangkan rasionalitas.
Kapitalisme menghendaki rasionalitas yang membutuhkan
sistem pembagian kerja yang spesifik supaya lebih efisien.
Dengan kata lain supaya kaum borjuis (penguasa modal)
mendapatkan keuntungan yang berlipat. Oleh karena itu,
modernisasi sebenarnya merupakan sebuah perjalanan yang
menyengsarakan masyarakat, terutama karena telah meng-
hancurkan kebebasan, membelenggu kreativitas, dan
memicu konflik sosial.
2. Syarat dan Karakteristik Modernisasi
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan masyarakat
dari tradisional menjadi modern. Proses tersebut mengharuskan
adanya penyesuaian sikap untuk mengharuskan adanya
penyesuaian sikap untuk meninggalkan cara-cara terdahulu
yang tidak sesuai dengan keadaan sekarang, sekaligus
menerima hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan sekarang.
a. Syarat Modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan
pada faktor-faktor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif
dan kontraktif agar proses tersebut tidak mengarah pada
angan-angan. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa
syarat, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Cara berpikir ilmiah terpola dan terlembaga dalam
pemerintah maupun masyarakat.
Gambar 2.10
Emile Durkheim, pencetus
solidaritas organik dan
solidaritas mekanik.
Sumber:
Microsoft Student 2006
Tugas Kelompok
Bersama dengan teman sekelompokmu coba diskusikan perbedaan antara pandangan
Karl Marx dengan Max Webber dalam melihat suatu modernisasi!
46
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
2) Sistem administrasi negara yang baik.
3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur,
serta terpusat pada suatu lembaga tertentu.
4) Penciptaan iklim yang baik dan teratur sesuai dengan
kehendak masyarakat terhadap modernisasi dengan
penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5) Tingkat organisasi yang tinggi.
6) Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan
social
planning
.
b. Karakteristik Modernisasi
Peter L. Berger
mencatat adanya beberapa karakteristik
modernisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Modernisasi telah merusak ikatan solidaritas sosial yang
melekat dalam kehidupan masyarakat tradisional.
Kebersamaan dan hidup dalam sepenanggungan
berangsur-angsur menipis, dan digantikan oleh kompetisi
dalam memenuhi keragaman kebutuhan hidup.
2) Terjadi ekspansi pilihan personal. Modernisasi telah
mengubah kehidupan masyarakat tradisional yang
semula dibingkai oleh kekuatan di luar kontrol manusia
menjadi diwarnai oleh proses individualisasi. Hal itu
antara lain ditandai oleh keyakinan bahwa manusia
mempunyai kebebasan memilih sesuai dengan selera
yang dikehendaki.
3) Terjadi peningkatan keragaman keyakinan. Keterbukaan
yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan proses
modernisasi membuka peluang terjadinya rekonstruksi
nilai dan norma yang telah mapan.
4) Terjadi orientasi ke depan dan kesadaran atas waktu.
Modernisasi telah menggeser kehidupan masyarakat
tradisional yang semula ditandai orientasi kini dan di sini
(
a posteriori
), menjadi lebih berorientasi ke depan (
a priori
).
c. Ciri-Ciri Manusia Modern
Modernisasi yang bermaksud untuk mengadakan peru-
bahan-perubahan yang diarahkan kepada suatu bentuk yang
modern telah menciptakan manusia-manusia modern.
Beberapa ciri-ciri manusia yang modern adalah sebagai
berikut.
1) Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru
maupun penemuan-penemuan baru, dan tidak ada sikap
prasangka buruk.
2) Senantiasa siap untuk menerima perubahan-perubahan
setelah ia menilai kekurangan-kekurangan yang dihadapi
pada saat itu.
3) Mempunyai kepekaan terhadap masalah yang terjadi di
sekitarnya, dan mempunyai kesadaran bahwa masalah-
masalah tersebut berkaitan dengan dirinya.
Gambar 2.11
Peter L. Berger
Sumber:
www.google.com:image
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
47
4) Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap mengenai
dirinya.
5 ) Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang.
6) Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada
dirinya dan yakin bahwa potensi tersebut akan dapat
dikembangkan.
7) Peka terhadap perencanaan.
8) Tidak menyerah atau tidak pasrah terhadap nasib yang
sudah digariskan.
9) Percaya pada kemampuan ilmu pengetahuan dan tekno-
logi di dalam peningkatan kesejahteraan umat manusia.
10) Menyadari dan menghormati hak-hak, kewajiban-
kewajiban, serta kehormatan pihak lain.
Gejala modernisasi pada masyarakat Indonesia tampak dari
berbagai bidang kehidupan yang semakin berkembang pesat,
di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti adanya
sistem pendidikan yang berbasis pada teknologi, informasi,
dan komunikasi.
b . Bidang politik dan ideologi (demokrasi), seperti pelaksanaan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh
rakyat tanpa melalui perwakilan.
c. Bidang ekonomi, seperti adanya pengembangan perbankan
sebagai sistem perekonomian dan juga indutrialisasi sebagai
basis mata pencaharian masyarakat.
d. Bidang agama dan kepercayaan.
G. Dampak Modernisasi Kaitannya
dengan Perubahan Sosial
Kamu sudah mempelajari tentang apa itu modernisasi dan
gejalanya yang terjadi di berbagai bidang kehidupan masyarakat.
Sebagai suatu gejala umum yang dewasa ini terjadi di
masyarakat, modernisasi dapat dipastikan akan menimbulkan
suatu dampak. Entah itu dampak positif maupun negatif. Lalu,
apakah dampak positif dan dampak negatif dari modernisasi?
Nah, sekarang kita akan mempelajari bersama tentang dampak
itu pada pembahasan subbab berikut ini.
Tugas Individu
Dari beberapa bidang yang mengalami proses modernisasi tersebut, dapatkah kamu
memberikan penjelasan atau contoh lain beberapa bidang yang mengalami modernisasi,
terutama di lingkungan sekitar tempat tinggalmu?
48
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
1. Dampak Positif Modernisasi
Beberapa dampak positif adanya modernisasi di masyarakat
antara lain memperkuat integrasi dalam masyarakat,
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), kemajuan
di bidang industri, meningkatkan kesadaran politik dan
demokrasi, serta kemajuan di bidang transportasi.
a. Memperkuat Integrasi dalam Masyarakat
Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa ciri manusia yang
modern di antaranya adalah memiliki sikap yang terbuka
terhadap segala bentuk pengalaman dan perubahan. Dengan
adanya sikap ini tentunya akan memperlancar proses
komunikasi dan interaksi antarindividu dalam masyarakat.
Proses interaksi yang lancar akan mempererat jalinan
hubungan antarwarga dan juga akan memupuk integrasi
sehingga semakin kukuh.
b. Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek)
Kesiapan manusia modern untuk berubah dan terbuka
pada hal-hal baru akan mengubah pola pikir mereka.
Seperti masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi baru
yang dapat membantu meringankan beban pekerjaan
serta menghemat waktu dan tenaga, membuat mereka
yakin bahwa dengan iptek akan m
eningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidupnya.
Di samping itu, adanya kemajuan iptek akan menumbuhkan
rasa ingin tahu, ingin mempelajari lebih lanjut, dan kemudian
turut menciptakan hal b
aru yang
lainnya. Inilah yang dimiliki
manusia-manusia modern dalam menyikapi kemajuan, di
mana kemajuan iptek
dan juga perubahan disikapi sebagai
hal positif yang dapat mengembangkan diri mereka.
Peningkatan teknologi dirasakan akan menopang
banyak lini kehidupan. Seperti sistem pendidikan,
sistem perekonomian, dan lain sebagainya. Dengan
teknologi yang baru seperti fasilitas internet, dapat
dimanfaatkan dalam menunjang pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah-sekolah, mis
alnya kemud
ahan
mengakses informasi yang berhubungan dengan tugas-
tugas yang diberikan o
leh guru sec
ara cepat.
c. Kemajuan di Bidang Industri
Adanya modernisasi dapat menunjang kemajuan di bidang
industri. Betapa tidak? Semua kemudahan-kemudahan,
fasilitas-fasilitas teknis yang ada akan lebih mempercepat
proses produksi dan distribusi barang dan jasa yang
dihasilkan. Dalam proses produksi, kemajuan di bidang
teknologi, terutama penambahan jumlah mesin-mesin
produksi akan dapat menghasilkan barang dalam jumlah
yang besar dan dalam waktu yang singkat. Dalam hal ini
tentunya akan berimbas pada keuntungan yang besar.
Gambar 2.12
Penggunaan mesin-
mesin produksi menun-
jukkan kemajuan di
bidang industri.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
49
d. Meningkatkan Kesadaran Politik dan Demokrasi
Semakin mudahnya mengakses informasi, baik dari
media cetak maupun media elektronik, maka semakin
banyak pula pengetahuan politik yang didapatkan oleh
masyarakat. Dengan demikian sikap kritis sebagai
perwujudan kehidupan yang demokratis akan lebih
mudah terbentuk.
e. Kemajuan di Bidang Transportasi
Saat ini, masyarakat sudah dimanjakan dengan fasilitas-
fasilitas transportasi yang mengedepankan kenyamanan,
keterjangkauan harga, dan ketepatan waktu. Semua
bidang transportasi mulai dari kendaraan bermotor seperti
bus, taksi, kereta api, pesawat terbang, dan kapal laut saat
ini berlomba-lomba mengembangkan dan menambah
fasilitas-fasilitas baru pada armada mereka untuk melayani
masyarakat.
2. Dampak Negatif Modernisasi
Modernisasi tidak selamanya memberikan dampak yang
positif bagi perkembangan kehidupan sosial masyarakat dalam
arti mengubah masyarakat dari tradisional menjadi modern.
Tidak menutup kemungkinan masyarakat yang kurang siap
terhadap modernisasi akan memunculkan sikap yang menjadi
dampak negatif dari modernis
asi itu send
iri. N
ah, tahukah
kamu dampak negatif apa sajakah yang timbul akibat adanya
modernisasi.
Beberapa dampak negatif yang dapat muncul akibat gejala
modernisasi adalah sebagai berikut.
a. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Secara khusus, kesenjangan sosial yang terjadi dalam
masyarakat akibat dari adanya modernisasi dan pembangunan
dapat dilihat adanya berbagai fenomena yang terjadi di
masyarakat berikut ini.
1) Timbulnya kelompok-kelompok sosial tertentu, misalnya
pengangguran, kelompok asongan, pedagang kaki lima,
dan lain sebagainya.
2) Adanya perbedaan kelas yang didasarkan pada tinggi
rendahnya pendidikan yang ditempuh.
3) Terjadinya berbagai masalah sosial dalam keluarga,
terutama antara orang tua dengan anak-anaknya. Hal
ini karena adanya perbedaan pola pikir dan adanya
kecenderungan bahwa anak-anak (generasi muda)
lebih dapat menerima perubahan yang terjadi, jika
dibandingkan dengan orang tua (generasi tua) yang
cenderung untuk mempertahankan tradisi yang
sudah ada.
Gambar 2.13
Modernisasi memuncul-
kan sektor informal da-
lam masyarakat, seperti
pedagang asongan ka-
rena tidak tertampung di
sektor industri.
Sumber:
Dokument Penerbit.
50
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
Tugas Kelompok
Coba lakukan diskusi dengan teman sekelompokmu mengenai fenomena pengangguran
yang ada di masyarakat! Berikan sebuah deskripsi tentang pengangguran berdasarkan
referensi dari perpustakaan atau media massa, dan berikan solusi yang paling efektif dan
efisien yang dapat diberikan untuk mengatasi pengangguran dalam masyarakat!
4) Terjadi perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang
sulit untuk dihindarkan, kecuali warga masyarakat itu
sendiri harus dapat mengantisipasinya, seperti pengaruh
pergaulan bebas, minum-minuman keras, mode
pakaian, gaya rambut, dan lain-lain.
Selain kesenjangan sosial, modernisasi juga dapat menim-
bulkan terjadinya kesenjangan ekonomi. Hal ini bisa kita
lihat adanya berbagai gejala di masyarakat berikut ini.
1) Timbulnya jurang yang semakin dalam antara si kaya
dan si miskin.
2) Budaya konsumerisme, yang ditandai adanya
sekelompok masyarakat yang selalu ingin memiliki
barang baru yang ada di pasar, walaupun tidak dapat
memilikinya secara tunai.
3) Kelompok masyarakat yang berhasil dalam bidang
usahanya akan menjadi kaya secara mendadak.
4) Timbulnya
demonstration effect
, maksudnya sekelompok
masyarakat yang selalu memamerkan kekayaannya.
b. Pencemaran Lingkungan Alam
Modernisasi di negara kita yang ditandai dengan
dibangunnya berbagai industri dan pembangunan di segala
bidang kehidupan telah menyebabkan atau menimbulkan
permasalahan baru dalam lingkungan hidup. Kenyataan
yang bisa kita lihat di masyarakat adalah bahwa
pembangunan industri telah menimbulkan pencemaran
sungai karena sebagian besar industri membuang
limbahnya ke sungai. Selain itu juga telah mengakibatkan
terjadinya pencemaran udara akibat asap pabrik.
Menurut banyak ahli, masalah tata lingkungan tidak
terbatas pada masalah pencemaran udara dan sungai-sungai
akibat limbah industri, tetapi mencakup tata lingkungan
yang semakin memburuk akibat benturan tekanan
penduduk, pengem-bangan sumber alam dan energi,
proses pertumbuhan ekonomi, serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kerusakan lingkungan hidup
di Indonesia akibat kegiatan pembangunan serta
industrialisasi sekarang ini tidak dapat dianggap ringan.
Dengan demikian, masalah ini harus mendapat prioritas
dalam agenda pembangunan.
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
51
Gambar 2.14
Sumber daya alam yang sudah terkena pencemaran tidak dapat lagi
memberikan manfaat yang optimal
bagi kepentingan manusia.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
c. Kriminalitas
Tindakan kriminal atau kejahatan umumnya dilihat sebagai
perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum dan
norma agama yang berlaku di masyarakat. Tindakan
kejahatan ini biasanya menyebabkan pihak lain kehilangan
harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa.
Tindakan ini mencakup pula semua kegiatan yang dapat
mengganggu keamanan dan kestabilan negara, seperti
korupsi, makar, subversi, dan terorisme.
Kriminalitas menurut
Abdul Syani
dapat ditinjau dari
beberapa aspek, di antaranya adalah aspek yuridis, aspek
sosial, dan aspek ekonomi.
1) Aspek Yuridis
Ditinjau dari aspek yuridis, kriminalitas adalah perbuatan
seseorang yang melanggar peraturan atau undang-
undang pidana dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan,
serta dijatuhi hukuman.
2) Aspek Sosial
Kriminalitas menurut aspek sosial diartikan sebagai
seseorang yang mengalami kegagalan dalam
menyesuaikan diri atau berbuat menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dengan sadar ataupun tidak
sadar, sehingga perbuatannya tidak dapat dibenarkan
oleh masyarakat yang bersangkutan.
3) Aspek Ekonomi
Ditinjau dari aspek ekonomi, kriminalitas adalah
perbuatan seseorang atau kelompok yang dianggap
merugikan orang lain dengan membebankan kepentingan
ekonominya kepada masyarakat sekelilingnya sehingga ia
dianggap sebagai penghambat kebahagiaan orang lain.
Tahukah Kamu?
Secara garis besar masalah pen-
cemaran dapat diklasifikasikan atas
berikut ini.
– Pencemaran udara.
– Pencemaran air.
– Pencemaran tanah.
– Pencemaran kebudayaan.
52
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
Apabila kita perhatikan, faktor-faktor penyebab kejahatan
sangat kompleks. Sumber kejahatan bukan hanya berasal
dari dalam manusia sendiri, melainkan juga karena tekanan
dari luar. Oleh karena itu, sulit untuk menggali akar-akar
yang melahir-kan kejahatan tersebut.
Sejalan dengan pesatnya pembangunan di segala bidang
kehidupan, kejahatan terus berkembang, baik dari kuantitas,
kualitas, maupun jenisnya. Kejahatan-kejahatan itu harus
terus dikikis habis atau paling tidak ditekan agar tidak
meningkat. Upaya itu merupakan tanggung jawab kita
semua tanpa terkecuali. Tanpa keterlibatan semua lapisan
masyarakat, kejahatan sulit untuk dilenyapkan. Beberapa
perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan
kriminal atau kejahatan antara lain pembunuhan, pencurian,
intimidasi (pengancaman), penyalahgunaan obat-obatan
terlarang, perampasan atau perampokan, pemalsuan,
pelanggaran ekonomi, penganiayaan seksual, korupsi, dan
penculikan.
d. Kenakalan Remaja (
Juvenille Delinquency
)
Kenakalan remaja dirumuskan sebagai suatu kelainan
tingkah laku, perbuatan, ataupun tindakan remaja yang
bersifat asosial bahkan antisosial yang melanggar norma-
norma sosial, agama, serta ketentuan hukum yang berlaku
dalam masyarakat. Remaja yang dimaksudkan adalah
mereka yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 18 tahun,
serta belum menikah.
Adapun penyebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas
sebab-sebab intern dan ekstern.
1) Sebab-Sebab Intern
Beberapa penyebab kenakalan remaja yang berasal dari
dalam diri individu di antaranya adalah sebagai berikut.
a) Cacat keturunan yang bersifat biologis dan psikis.
b) Pembawaan yang negatif dan sukar untuk
dikendalikan, serta mengarah ke perbuatan yang
nakal.
c) Pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang
dengan keinginan remaja, sehingga menimbulkan
konflik pada dirinya yang penyalurannya ke arah
perbuatan yang nakal.
d) Lemahnya kemampuan pengawasan terhadap diri
sendiri dan sikap menilai terhadap keadaan
sekitarnya.
e) Kurang mampu mengadakan penyesuaian dengan
lingkungan-lingkungan yang baik, sehingga mencari
pelarian dan kepuasan dalam kelompok-kelompok
remaja nakal.
f ) Tidak mempunyai kegemaran yang sehat, sehingga
canggung dalam bertingkah laku, akibatnya mencari
pelarian ke arah yang tidak baik.
Tahukah Kamu?
Menurut
Joel Krieger
, korupsi di-
bedakan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
– Korupsi ekstortif, yaitu tindakan
yang dilakukan untuk memberikan
suap (
bribery
) kepada penguasa
atau pejabat untuk memperoleh
kemudahan atau perlindungan
atas kepentingannya.
– Korupsi manipulatif, yaitu tin-
dakan yang dilakukan oleh sese-
orang untuk memengaruhi pem-
buatan kebijakan, peraturan, atau
keputusan dari suatu lembaga
atau pemerintah.
– Korupsi nepotistik, yaitu tindakan
yang dilakukan untuk memberikan
fasilitas atau keistimewaan dari
seseorang atau pejabat kepada
pihak-pihak tertentu yang dikenal
atau ada ikatan keluarga.
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
53
2) Sebab-Sebab Ekstern
Sementara itu beberapa faktor di luar individu yang
menyebabkan kenakalan remaja adalah sebagai berikut.
a) Rasa cinta dan perhatian yang kurang dari orang tua
dan guru.
b) Kegagalan pendidikan pada lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
c) Pengawasan yang kurang dari pihak-pihak yang
terkait langsung dengan si anak.
d) Kurangnya penghargaan terhadap remaja oleh ling-
kungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
e) Kurangnya sarana-sarana dan pengarahan bagi remaja
dalam pemanfaatan waktu senggang.
f) Cara-cara pendekatan yang tidak sesuai dengan
perkembangan remaja yang dilakukan oleh orang tua,
guru, masyarakat, ataupun pemerintah.
g) Terbukanya kesempatan terhadap minat buruk
remaja untuk berbuat nakal.
Tugas Kelompok
Buatlah kliping yang membahas tentang kriminalitas dan kenakalan remaja! Berilah
pembahasan mengenai fenomena itu dan berikan solusi atas pemecahan masalahnya!
x
Kekuatan-kekuatan pendorong perubahan sosial menurut Margono Slamet adalah
sebagai berikut.
–
Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada.
–
Pengetahuan tentang perbedaan antara apa yang ada dengan yang seharusnya bisa ada.
–
Adanya tekanan-tekanan dari luar.
–
Kebutuhan-kebutuhan dari dalam untuk mencapai efisiensi dan peningkatan.
x
Berbagai bentuk perubahan sosial dalam masyarakat adalah perubahan lambat,
perubahan cepat, perubahan yang dikehendaki, perubahan yang tidak dikehendaki,
perubahan kecil, perubahan besar, perubahan struktural, dan perubahan proses
.
x
Akibat positif perubahan sosial adalah sebagai berikut.
–
Perubahan terhadap nilai dan sikap menuju ke arah yang lebih baik.
–
Menggalakkan disiplin nasional.
–
Minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan sangat besar.
–
Masyarakat semakin banyak memanfaatkan teknologi dalam beraktivitas.
–
Mendorong masyarakat menggunakan bahasa secara baik dan benar, serta efektif
dan efisien.
x
Akibat negatif perubahan sosial adalah sebagai berikut.
–
Gaya hidup kebarat-baratan atau westernisasi.
–
Hidup boros atau timbulnya budaya konsumerisme.
–
Keresahan sosial atau kecemburuan sosial.
–
Timbulnya konflik.
Rangkuman
Gambar 2.15
Pemanfaatan waktu
senggang untuk kegia-
tan yang positif, seperti
belajar kelompok dengan
teman-teman dapat
mencegah terjadinya
kenakalan remaja.
Sumber:
Dokumen Penerbit
54
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
x
Menurut Koentjaraningrat, modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan
zaman dan konstelasi dunia sekarang.
x
Syarat-syarat modernisasi adalah sebagai berikut.
–
Cara berpikir ilmiah terpola dan terlembaga dalam pemerintah maupun masyarakat.
–
Sistem administrasi negara yang baik.
–
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur serta terpusat pada suatu
lembaga tertentu.
–
Penciptaan iklim yang baik dan teratur sesuai dengan kehendak masyarakat
terhadap modernisasi dengan penggunaan alat-alat komunikasi massa.
–
Tingkat organisasi yang tinggi.
–
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan
social planning
.
x
Karakteristik modernisasi menurut Peter L. Berger adalah sebagai berikut.
–
Modernisasi telah merusak ikatan solidaritas sosial yang melekat dalam kehidupan
masyarakat tradisional.
–
Terjadi ekspansi pilihan personal.
–
Terjadi peningkatan keragaman keyakinan.
–
Terjadi orientasi ke depan dan kesadaran atas waktu.
x
Beberapa dampak positif yang muncul akibat gejala modernisasi adalah sebagai berikut.
–
Memperkuat integrasi dalam masyarakat.
–
Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
–
Kemajuan di bidang industri.
–
Meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi.
–
Kemajuan di bidang transportasi.
x
Beberapa dampak negatif yang muncul akibat gejala modernisasi adalah sebagai berikut.
–
Kesenjangan sosial.
–
Pencemaran lingkungan alam.
–
Kriminalitas.
–
Kenakalan remaja (
juvenille delinquency
).
1.
Perubahan yang sifatnya mendasar yang
menimbulkan reorganisasi dalam ma-
syarakat merupakan salah satu bentuk
perubahan sosial yang bersifat ....
a. evolusi
d. proses
b. revolusi
e. konflik
c. struktural
2.
Masyarakat yang cenderung pasrah dan
menerima semua kondisi apa adanya dan
bahkan tidak memiliki keinginan untuk
berubah disebut dengan masyarakat ....
a. statis
d. moderat
b . dinamis
e. radikal
c. konservatif
Latih Kemampuan 2
I. Pilihlah satu jawaban yang tepat!
Kerjakan di buku tugasmu!
Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat
55
3.
Perubahan yang bersifat revolusi dianggap
sangat cepat karena menyangkut ....
a. sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat
b . proses-proses sosial dalam masyarakat
c. aspek-aspek pergaulan dalam masya-
rakat
d. nilai-nilai yang kuat dalam sebuah
kelompok sosial
e. norma-norma yang melekat dalam
masyarakat
4.
Perubahan yang bersifat
progress
adalah
perubahan yang ....
a. membawa kemunduran
b. membawa kemajuan
c. mewujudkan suatu kestabilan
d. dikehendaki dan tidak direncanakan
e. mendapat tentangan dari masyarakat
luas
5.
Berikut ini yang
bukan
merupakan ka-
rakteristik modernisasi menurut Peter L.
Berger adalah ....
a. perusakan ikatan solidaritas sosial
masyarakat tradisional
b . terjadi ekspansi pilihan personal
c. terjadi peningkatan keragaman keyakinan
d. tingkat organisasi yang tinggi
e. terjadi orientasi ke depan dan kesadaran
atas waktu
6.
Budaya konsumerisme merupakan salah
satu gejala timbulnya kesenjangan dalam
bidang ....
a. sosial
d. politik
b . budaya
e. ideologi
c. ekonomi
7.
Modernisasi adalah usaha untuk hidup
sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia
sekarang merupakan pengertian moderni-
sasi menurut ....
a. Koentjaraningrat
b. Soerjono Soekanto
c. Selo Soemardjan
d. Soelaeman Soemardi
e. Abdul Syani
8.
Berikut ini yang termasuk ciri-ciri masya-
rakat modern adalah ....
a. orientasi
a posteriori
b . bersifat sosioreligius
c. realistis dan praktis
d. organisasi bersifat
gemeinschaft
e. kekerabatan masih sangat kuat
9.
Proses industrialisasi dan pengembangan
produk-produk yang dihasilkan meru-
pakan salah satu wujud modernisasi di
bidang ....
a. agama
b . sosial
c. budaya
d. ideologi
e. ekonomi
10.
Berikut ini yang
bukan
merupakan
gejala-gejala perbuatan yang mengarah
kepada kenakalan remaja adalah ....
a. suka berdusta
b . menghindar dari tanggung jawab
c. sering mengeluh
d. tidak sanggup memusatkan perhatian
e. mempunyai banyak teman
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.
Jelaskan beberapa faktor yang menghambat perubahan sosial!
2.
Bagaimana ciri-ciri perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto?
3.
Apakah yang dimaksud dengan modernisasi dan apa saja syarat-syaratnya?
4.
Bagaimana pengertian modernisasi menurut Karl Marx?
5.
Jelaskan mengenai westernisasi!
56
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XII
Pertanyaan:
1.
Dari wacana di atas, apakah yang dapat kamu ungkapkan terkait dengan perubahan sosial?
2.
Menurut kamu, apakah dengan dua opsi itu sudah merupakan hal yang paling tepat untuk
menjadi solusi terhadap pembangunan?
3.
Hal apa yang dapat kamu simpulkan terkait dengan wacana dan materi pada bab ini yang
sudah kamu pelajari?
Analisis Kasus
Cermatilah dengan saksama wacana di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan wacana dan pokok bahasan pada bab ini!
Rp30 T Untuk Perbaikan Jalan
JAKARTA
– Pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memperbaiki
infrastruktur jalan raya. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan bahwa
untuk merehabilitasi dan membangun jalan baru dibutuhkan dana dari pemerintah dan
swasta sebesar Rp30 triliun. Menurut Djoko, pembiayaan tersebut merupakan opsi
pertama yang harus diselesaikan pada tahun 2008. Perbaikan tersebut mencakup jalan
raya lintas timur, tengah, dan barat Sumatra. Termasuk pula lintas utara, tengah, dan
selatan Kalimantan, serta Pantura di Jawa Tengah.
Namun menurutnya, pemerintah juga memiliki opsi lain, yaitu membangun jalan
yang paling penting dan dibutuhkan. “Kalaupun duitnya ada, tidak mungkin dikerjakan
dalam waktu satu atau dua tahun. Penyerapan dan kecepatan kerja kita juga menentukan.
Itu hanya bisa dilakukan setidaknya tiga tahun,” jelasnya.
Dokumen Kantor Menteri Koordinator Perekonomian menyebutkan, total dari
panjang sistem jaringan nasional pada 2005 mencapai 261.249 km. Persentase kerusakan
mencapai 11,7 persen dari 26.853 km jalan nasional, 47 persen dari 174.669 km jalan
kabupaten, dan 4 persen dari 19.451 km jalan kota.
Sumber:
www.jawapos.com
dengan perubahan.