Halaman
KOMPETENSI 2
BERBAGI PENGALAMAN
A. MENCERITAKAN PENGALAMAN
Standar Kompetensi
Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan
bercerita dan menyampaikan pengumuman.
Kompetensi Dasar
Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan
menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif.
Indikator
1.
Mampu menentukan pengalaman yang paling
mengesankan.
2.
Mampu menyusun pokok-pokok cerita menjadi rangkaian
cerita pengalaman.
3.
Mampu menceritakan pengalaman yang paling
mengesankan.
1.
Mengungkapkan Pengalaman
Apakah kamu merasa senang di sekolah baru? Banyakkah
teman barumu? Sudahkah kamu mengenal guru-guru
barumu? Pada minggu pertama di sekolah, kamu pasti
mengikuti kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS). Dalam
kegiatan itu, kamu mungkin mengalami hal-hal yang
mengesankan.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
18
Pengalaman adalah hal-hal yang pernah dialami, dijalani,
dirasakan, ditanggung, dan sebagainya. Pengalaman yang
mengesankan adalah pengalaman yang meninggalkan
bekas di hati. Pengalaman tersebut sulit dihapus dari
ingatan. Setiap orang pasti mempunyai pengalaman
mengesankan yang berbeda, ada yang menyenangkan atau
ada yang menyedihkan.
Kamu pasti mempunyai segudang pengalaman. Berikut ini
merupakan contoh pengalaman-pengalaman yang mungkin
saja kamu alami.
a. Hari pertama masuk sekolah baru.
b. Berlibur di rumah kakek-nenek.
c. Adik kecil baru lahir.
d. Sahabatku meninggal dunia.
e. Kehilangan dompet di bioskop.
Dari kelima contoh pengalaman di atas, bisa saja
pengalaman ketiga, yaitu adik kecil baru lahir merupakan
pengalaman yang paling mengesankan bagimu.
Pengalaman itu mengesankan karena kehadiran seorang
adik membuat rumahmu menjadi kian semarak.
Bacalah cerita pengalaman yang mengesankan dari
Adinda
Paramaputri
(Depok) berikut dengan saksama!
Ke Yogya adalah tujuan pertamaku saat naik pesawat.
Senang sekali rasanya! Aku bisa melihat awan-awan yang
bentuknya lucu-lucu. Aku jadi ingin memegangnya. Aku tahu
Kompetensi Berbahasa Indonesia
19
dari ibu, awan itu kan hanya kumpulan uap air. Lautan yang
luas pun dapat kulihat dari atas sana. Indah sekali!
Kebetulan waktu itu aku duduk dekat jendela.
Tujuan keduaku naik pesawat adalah ke Bali. Pemandangan
dari atas itu selalu terlihat indah bagiku. Kalau pesawat
sudah terbang di udara dengan tenang, aku paling senang
jalan-jalan di lorong pesawat dan “ngemil”.
Telingaku pernah sakit saat pesawat akan naik ke udara.
Lalu,eyang menyuruh aku untuk menarik nafas dalam-
dalam. Benar lho, sakitnya hilang. Aku paling tidak suka
kalau pesawat yang kutumpangi masuk ke awan. Pesawat
jadi bergoyang-goyang. Aku kan jadi mabuk udara. Pernah
juga sampai muntah.Cuma satu kali, kok!
Saat pramugari memeragakan cara penyelamatan diri, aku
senang memperhatikannya. Itu penting dan berguna di saat
darurat. Aku juga selalu membaca selebaran yang isinya
tentang cara-cara penyelamatan diri yang ditaruh di kantong
belakang kursi setiap penumpang.
(
Orbit, No. 03 Tahun IX
)
Bagaimana menurut kamu pengalaman mengesankan dari
Adinda tersebut? Apakah kamu juga mempunyai
pengalaman yang seru dan mengesankan seperti Adinda?
Cerita pengalaman Adinda tersebut, merupakan contoh
yang mungkin dapat membuka ingatan pada masa-masa
mengesankan yang pernah kamu alami!
Ketika diminta bercerita, Adinda dapat menyampaikan
pengalaman mengesankan yang telah ditulisnya melalui
Kompetensi Berbahasa Indonesia
20
pokok-pokok ceritanya. Pokok-pokok cerita dari pengalaman
mengesankan Adinda adalah seperti tersebut di bawah ini.
1. Pengalaman pertama naik pesawat.
2. Pengalaman kedua naik pesawat.
3. Pengalaman di dalam pesawat.
4. Memperhatikan penjelasan pramugari.
Dengan 4 (empat) pokok cerita di atas, Adinda dapat
menyampaikan cerita pengalaman mengesankan tanpa
harus membaca tulisannya sendiri. Intinya, pokok-pokok
cerita pengalaman dapat memudahkan kamu untuk
menyampaikan cerita pengalaman secara lengkap.
2.
Uji Kemampuan
Bacalah sebuah pengalaman mengesankan berikut!
Aku menaruh lagi gagang telepon. Perasaan gugupku
belum hilang. Ini luar biasa. Tak terbayangkan sebelumnya
kalau aku bisa membuat keputusan seperti ini: Menelpon
polisi. Aku meraih kembali buku telepon yang tadi
digunakan untuk mencari nomor kantor polisi.
Tadi sepulang sekolah aku menumpang mobil Oom Tino.
Oom Tino adalah tetangga depan rumahku. Orangnya
masih muda. Belum menikah. Baik hatinya. Semua warga
gang pasti
bilang
begitu. Dia orang muda yang sukses.
Rumahnya paling bagus di gang itu. Aku sering main ke
sana. Mobilnya bagus-bagus. Garasinya yang cukup besar
dapat menampung tiga mobil. Kadang dalam sebulan ada
saja satu dari mobil-mobi itu yang ditukar dengan yang lain.
Kata Oom Tino, kerjanya bisnis mobil. Jika ada yang terjual,
dibeli lagi satu.
Ketika aku berada di mobil Om Tino, ingatanku terketuk. Jok
belakang mobil itu persis jok belakang mobil Fadel,
Kompetensi Berbahasa Indonesia
21
sepupuku. Aku menebar pandangku ke seluruh kabin. Ya!
Interiornya berwarna coklat muda. Pada
dashboard
di
depannya, tatapanku terhenti. Di situ ada pula bekas
tempelan striker. Iya! Pada liburan lalu, aku dan Fadel
menempelkan striker
monster game
di
dashboard
. Stiker
yang kami dapat dari dalam kemasan makanan ringan. “Ini
mobil Pakde yang dicuri empat minggu lalu!" aku berteriak
dalam hati. Tanganku mengepal.
Berdasarkan laporanku melalui telepon ke kantor polisi,
dua mobil kijang berhenti di depan rumah Om Tino.
Meskipun mereka tak berpakaian polisi, dari rambut dan
penampilan mereka aku bisa menebak bahwa mereka
adalah polisi. Sepuluh hari sejak itu, rumah Om Tino bagai
tak berpenghuni.
(Widyawati, Bobo No. 46/XXIX, dengan pengubahan
seperlunya)
Setelah selesai membaca pengalaman mengesankan di
atas, ajaklah satu orang temanmu untuk berdiskusi.
Tentukanlah pokok-pokok cerita pengalaman di atas!
NO.
POKOK-POKOK PENGALAMAN
Selanjutnya, ceritakanlah kembali pengalaman di atas
berdasarkan pokok-pokok pengalaman yang telah kamu
tulis! Lakukanlah secara bergantian! Berikanlah tanggapan
cara penyampaian cerita pengalaman tersebut! Tanggapan
Kompetensi Berbahasa Indonesia
22
kamu terhadap penyampaian cerita pengalaman harus
meliputi hal-hal berikut.
1. Kesesuaian isi dengan pokok-pokok pengalaman.
2. Pelafalan kata.
3. Intonasi, yaitu pengaturan tinggi rendah suara dan cepat
lambatnya cerita.
3.
Tugas
a. Ingat-ingatlah kembali pengalaman-pengalaman kamu!
b. Tuliskanlah paling sedikit 3 (tiga) pengalamanmu! Kamu
boleh menuliskan pengalaman yang menyenangkan atau
menyedihkan.
a. ...................................................................
b. ...................................................................
c. ...................................................................
d. ...................................................................
3. Tentukanlah satu pengalaman yang kamu anggap
mengesankan dari daftar yang telah kamu buat untuk
diceritakan!
4. Susunlah pokok-pokok cerita pengalaman yang paling
mengesankan itu dengan runtut!
a. .............................................................
b. .............................................................
c. .............................................................
d. .............................................................
Kompetensi Berbahasa Indonesia
23
5. Tampillah di depan kelas secara bergiliran untuk
menceritakan pengalaman mengesankan sesuai dengan
pokok-pokok pengalaman yang telah kamu susun! Saat
salah seorang temanmu tampil di depan kelas, simaklah
dengan saksama!
6. Komentarilah penampilan temanmu! Gunakan format
penilaian cerita berikut!
Format Penilaian Bercerita
Nama Siswa : .......................................
Tanggal : .......................................
Judul cerita : .......................................
PENILAIAN
NO.
ASPEK
1
2
3
1.
Kesesuaian Isi
2.
Pelafalan Kata
3.
Intonasi
Petunjuk:
Berilah tanda centang pada kolom nilai 1, 2, atau 3 dengan
ketentuan: 1 = kurang; 2 = cukup; 3 = baik/bagus.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
24
B. MENULIS BUKU HARIAN
Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian
dan surat pribadi.
Kompetensi Dasar
Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan
memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang
ekspresif.
Indikator
4.
Mampu memahami buku harian.
5.
Mampu menulis buku harian dengan bahasa yang
ekspresif.
1. Memahami Buku Harian
Buku harian merupakan suatu bentuk tulisan pribadi. Dalam
buku harian, kamu dapat mengungkapkan pikiran dan
perasaanmu secara jujur. Buku harian berguna untuk
mencurahkan isi hatimu. Pemikiranmu tentang berbagai hal
dapat kamu ungkapkan dalam buku harian. Berbagai
perasaan; rasa senang, rasa sayang, rasa hormat, atau rasa
kesal juga dapat kamu tuliskan dalam buku harian.
Buku harian yang ditulis pada usia remaja disebut buku
harian masa remaja. Sebagian remaja menyebut buku
harian dengan
diary
. Biasanya, buku harian masa remaja
lebih banyak mengungkapkan petualangan menemukan
Kompetensi Berbahasa Indonesia
25
sesuatu yang menggugah perasaan atau juga indahnya
cinta remaja.
Apakah kamu pernah menulis buku harian? Jika
jawabannya belum pernah, mulailah menulis dalam buku
harian. Banyak sekali manfaat dari menulis buku harian
seperti melatih keterampilan menulis, mengagendakan
peristiwa yang pernah dialami, atau dapat membantu
mengatasi masalah.
Ada beberapa unsur yang harus ada dalam tulisan di buku
harianmu. Unsur-unsur itu adalah waktu, tempat, peristiwa,
dan suasana.
Perhatikan contoh kutipan dalam buku harian berikut.
Malam minggu bertaburan bintang, 4 Januari ...
Duh, kamu ... membuatku sulit tidur malam ini
Matamu itu, saat memandangku ...
Bak malam minggu bertaburan bintang.
Suerrr, kerlap-kerlipnya menembus jantungku.
Aku jadi rindu selalu padamu.
Rinduku terobati ketika tadi sore kau ajak aku jalan-jalan ke
Blok M
Kita beli es krim vanilla satu cup untuk bedua,
Kita nikmati bersama.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
26
Buku harian merupakan tempat kamu mengungkapkan
pikiran, perasaan, atau pengalaman. Semua itu dapat
diungkapkan secara efektif dengan menggunakan kalimat
ekspresif. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang mampu
mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan
perasaan. Hal ini berarti bahwa kalimat yang diungkapkan
secara ekspresif tidak sekadar menceritakan, tetapi juga
melukiskan.
Perhatikan contoh berikut.
Menceritakan
Ia benar-benar marah. “Keluar!” teriaknya. Saya tahu apa
yang harus saya lakukan, yaitu meninggalkannya.
Melukiskan
Sepasang alisnya yang tebal menyatu. Keningnya
berkerut-kusut. Matanya merah menyala memandang ke
arah saya. Suaranya lirih serak menekan. “Keluar!”
giginya menggegat. Saya pun segera lari keluar seperti
seekor tikus yang menghindari terkaman kucing.
4.
Uji Kemampuan
Bacalah kutipan dari buku harian berikut ini.
Hari ini, Rabu, 19 juli 2007, ga tau
kenapa
....pulang dari
sekolah rasanya cape sekali...Maunya diam terus...Sakit
hati jika ingat kejadian di pelajaran terakhir. Guru
matematikaku memang cerewet. Sudah tahu nilai ulanganku
kecil, dibahas pula di depan kelas. Aku malu sekali,
terutama ke Nuning. Aku pernah berjanji pada Nuning kalau
aku akan lebih giat belajar matematika.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
27
Tulislah uraian tentang unsur-unsur yang terdapat pada
kutipan buku harian di atas!
NO.
UNSUR-UNSUR
URAIAN
1.
Waktu
2.
Tempat
3.
Peristiwa
4.
Suasana
5.
Tugas
1. Tulislah catatan harian berdasarkan pengalaman yang
mengesankan!
HARI,
TANGGAL
TEMPAT
PERISTIWA
.................
............
..........................................
..........................................
..................
............
..........................................
..........................................
..................
............
..........................................
..........................................
..................
............
..........................................
..........................................
..................
........
............
.........
..........................................
..........................................
Kompetensi Berbahasa Indonesia
28
2.Pilihlah satu peristiwa yang paling mengesankan
kemudian kembangkan menjadi sebuah catatan harian
yang lengkap!
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
Kompetensi Berbahasa Indonesia
29