Halaman
Seni rupa yang berkembang di setiap negara sangat beragam seiring
perkembangan peradaban dunia. Sejarah perkembangan seni rupa
mancanegara, terutama seni rupa murni di luar Asia juga berdampak
terhadap perkembangan karya seni rupa di Indonesia.
Pada bab ini, kamu
akan mempelajari perkembangan seni rupa murni mancanegara di luar Asia.
Melalui pengetahuan dan wawasan baru yang kamu peroleh, akan menumbuhkan
gagasanmu untuk dapat berekspresi melalui karya seni rupa, sekaligus melengkapi
kumpulan karya-karyamu untuk dipamerkan
.
Sumber: img.alibaba.com (19-02-2009)
BEREK
BEREK
BEREK
BEREK
BEREK
SPRESI MEL
SPRESI MEL
SPRESI MEL
SPRESI MEL
SPRESI MEL
AL
AL
AL
AL
AL
UI
UI
UI
UI
UI
KAR
KAR
KAR
KAR
KAR
Y
Y
Y
Y
Y
A SENI R
A SENI R
A SENI R
A SENI R
A SENI R
UP
UP
UP
UP
UP
A MURNI
A MURNI
A MURNI
A MURNI
A MURNI
BAB
BAB
BAB
BAB
BAB
4
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
166
P
P
P
P
P
e
e
e
e
e
t
t
t
t
t
a K
a K
a K
a K
a K
onsep
onsep
onsep
onsep
onsep
Pada bab ini, kamu akan mempelajari materi sesuai dengan
bagan peta konsep berikut.
K
K
K
K
K
at
at
at
at
at
a K
a K
a K
a K
a K
unci
unci
unci
unci
unci
Berekspresi
Karya seni rupa murni
Perkembangan seni rupa mancanegara
Membuat karya seni rupa
Membuat patung gips
Pameran seni rupa sekolah
Tata laksana kegiatan pameran
pembahasannya meliputi
Berekspresi melalui
karya seni rupa murni
Perkembangan seni
rupa murni
mancanegara di
luar Asia
Pameran seni rupa
sekolah
membahas tentang
Membuat karya
seni rupa
murni
membahas
tentang
Pengertian,
tujuan, dan
jenis-jenis
pameran
Seni rupa Mesir,
Eropa Klasik, zaman
Renaissance, Barok
dan Rokoko, serta
zaman modern
Bahan dan
teknik
pembuatan
patung
meliputi
Membuat
patung gips
Karya seni
patung gips
Tata laksana
kegiatan
pameran
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
4
4
4
4
4
Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa Murni
167
Perkembangan seni rupa murni mancanegara di luar
Asia berawal dari seni rupa Timur purba hingga sejarah
seni rupa Eropa modern. Seni rupa Timur purba dapat dilihat
melalui perkembangan seni rupa di Mesir. Kurun waktu
perkembangannya dapat diuraikan secara kronologis,
yaitu dimulai dari sejarah seni rupa Mesir, seni rupa Eropa
Klasik, seni rupa Renaissance, seni rupa Barok dan Rokoko,
hingga seni rupa zaman modern.
1. Seni rupa Mesir
Mesir merupakan bangsa yang mempunyai pening-
galan kebudayaan tertua di dunia (sejak 3400 SM). Bentuk
karya-karya seni rupa bangsa Mesir berupa seni
bangunan,
seni patung, relief, seni lukis, dan seni kriya.
Seni bangunan Mesir terdiri atas bangunan piramida,
mastaba
, dan candi. Piramida dan
mastaba
merupakan
bangunan yang berfungsi untuk menyimpan
mumi,
sedangkan
candi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Seni patung
Mesir terbuat dari batu granit yang merupakan penggambaran
dari Ramses, Chefren, Achnaton, Amenhotep, dan Spinx.
Relief dan seni luk
is Mesir banyak dite
mukan pada dinding-
dinding kuburan dan peti mati. Peninggalan lainnya b
erupa
benda-benda kriya, seperti tembikar, perhiasan, dan mahkota.
2. Seni rupa Eropa
Klasik
Perkembangan seni rupa di Eropa diawali dari seni
rupa Yunani, Romawi, Helenis, hingga abad pertengahan
(Nasrani). Peninggalan-peninggalannya berupa seni
bangunan, patung, relief, seni lukis, dan seni kriya.
a. Seni rupa Yunani
Karya seni rupa yang berkembang di Yunani, antara
lain seni
bangunan dan seni kriya. Seni bangunan
Yunani kebanyakan berbentuk istana serta bangunan
megah lainnya. Seni lukis Yunani bercorak dekoratif
dengan objek alam. Seni patungnya terbuat dari batu
pualam dan kayu.
P
P
P
P
P
er
er
er
er
er
k
k
k
k
k
embang
embang
embang
embang
embang
an Seni R
an Seni R
an Seni R
an Seni R
an Seni R
upa Mur
upa Mur
upa Mur
upa Mur
upa Mur
ni Mancaneg
ni Mancaneg
ni Mancaneg
ni Mancaneg
ni Mancaneg
ar
ar
ar
ar
ar
a
a
a
a
a
di Luar Asia
di Luar Asia
di Luar Asia
di Luar Asia
di Luar Asia
A
A
A
A
A
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
1
1
1
1
1
Patung Ramses
Sumber: media-cdn.
tripadvisor.com (19-02-2009)
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
168
Gambar 4.2
Gambar 4.2
Gambar 4.2
Gambar 4.2
Gambar 4.2
Patung Atlas peninggalan
zaman Romawi.
b. Seni rupa Romawi
Karya seni rupa yang dihasilkan di Romawi, antara lain
seni bang
unan, seni relief, seni lukis, dan seni
kriya. Seni
bangunan Romawi, di antaranya berupa tempat
pertunjukan dan tugu. Peninggalan seni kriyanya
berupa bejana, vas bunga, dan kerajinan logam. Seni
lukis Romawi adalah hasil gabungan seni lukis
Mesir dan Yunani yang dibuat dengan teknik mozaik.
Seni patungnya merupakan peniruan gaya Yunani
dan seni reliefnya kebanyakan bertema sejarah.
c.
Seni rupa Hellenis
Pada zaman Hellenisme (336-323 SM) terjadilah
akulturasi kebudayaan antara Yunani, Mesir,
dan Persia. Perpaduan kebudayaan ini melahir-
kan kebudayaan Hellenis yang berpusat di
Kota Pergamon dan Rhodos. Corak patung
potret gaya Hellenis pada dasarnya bersifat
realis.
d. Seni rupa abad pertengahan (Nasrani)
Sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan
Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5
,
dominasi
kekuasaan gereja (Nasrani) telah membuat ilmu
pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk
kepentingan religi. Pada masa ini, kreativitas para
seniman tidak berkembang.
3. Seni rupa zaman Renaissance
Zaman Renaissance merupakan peralihan antara
abad partengahan ke abad modern, yang berlangsung pada
akhir abad ke-15
hingga ke-16. Pada zaman
ini, s
eni rupa,
sastra, dan musik berkembang pesat. Ilmu penget
ahuan
dan seni pada saat itu mulai dikembangkan oleh tokoh-
tokoh besar, di ant
aranya Leonardo da Vinci, Michelangelo
Buonarroti, dan G
alileo Galilei.
4. Seni rupa Barok dan Rokoko
Setelah zaman Renaissance, muncullah gaya seni
rupa Barok pada abad ke-16 dan Rokoko pada abad ke-17.
Ciri-ciri seni rupa zaman Barok, antara lain bersifat dimanis,
heroik, serta kaya c
ahaya dan warna. Gaya seni rupa Rokoko
menghasilkan seni lukis, seni hias, dan seni pahat.
Sumber: keyah.asu.edu (19-02-2009)
Sumber: tutinonka. files.
wordpress.com (19-02-2009)
Gambar 4.3
Gambar 4.3
Gambar 4.3
Gambar 4.3
Gambar 4.3
Lukisan Monalisa yang
terkenal dengan senyum
misterinya, karya
Leonardo da Vinci.
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
4
4
4
4
4
Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa Murni
169
5. Seni rupa zaman modern
Setelah terjadi revolusi industri di Inggris dan Perancis,
dampak kemajuan di bidang teknologi menimbulkan
kepincangan-kepincangan sosial, politik, dan ekonomi.
Akibatnya banyak seniman yang mulai melakukan pem-
berontakan di bidang seni, yang ditandai dengan timbulnya
berbagai macam aliran dalam seni rupa. Berbagai macam
aliran tersebut, di antaranya sebagai berikut.
a. Aliran klasikisme dan aliran neo klasikisme
Aliran klasikisme lebih banyak menjurus ke seni bangunan
dan seni hias, akibat pengaruh dari gaya seni Yunani dan
Romawi. Sedangkan aliran neo klasikisme merupakan
kelanjutan dari aliran klasikisme dengan gaya yang
lebih bebas.
b. Aliran romantisme, realisme, dan naturalisme
Ciri dari lukisan romantisme
adalah menampilkan adegan
yang dramatis. Tahap berikutnya
muncul aliran
realisme sebagai
reaksi atas aliran romantisme yang
penuh
ilusi. Seniman realis ini
menghendaki penciptaan karya
seni rupa sesuai aslinya. Lukisan
realis serupa dengan nat
uralis,
hanya saja lukisan aliran naturalis
lebih banyak mengambil objek
keindahan alam. Tokoh tersohor
dari aliran naturalis-realis ialah
Leonardo Da Vinci dan Rembrandt.
c.
Aliran impresionisme dan aliran neo-impresionisme
Para pelukis aliran impresionisme lebih mengutamakan
kesan pencahayaan yang dibuat secara spontan dan
singkat. Selanjutnya muncul gaya neo-impresionisme
sebagai protes terhadap gaya impresionis yang melukis
pencahayaan apa adanya.
d. Aliran ekspresionisme, surealisme, dan abstraksisme
Aliran ekspresionisme berusaha mengedepankan
ekspresi jiwa, perasaan, dan emosi. Sedangkan aliran
surealisme menggambarkan keadaan alam bawah
Gambar 4.4
Gambar 4.4
Gambar 4.4
Gambar 4.4
Gambar 4.4
Karya Rembrandt yang
berjudul “Perjamuan
Belsyazar” dengan gaya
naturalis-realis.
Sumber: id.wikipedia.org (19-02-2009)
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
170
sadar dan fantasi. Aliran abstrak memiliki ciri mem-
bebaskan diri dari bentuk-bentuk figuratif (nyata), dan
lebih mengutamakan komposisi warna, garis, bidang,
atau unsur-unsur lainnya.
e. Aliran
pop art
dan aliran seni kontemporer
Pop art
adalah salah satu aliran seni modern abad ke-20.
Aliran ini menentang aliran seni abstrak, ekspresionisme,
dan surealisme yang sulit dimengerti. Kemajuan teknologi
mengakibatkan seni rupa konvensional (seni lukis, patung,
arsitektur) bergeser ke arah seni mesin (
machinal art
). Pelaku
seni kontemporer tidak lagi terikat aturan-aturan seni
lama. Mereka bebas berekspresi menciptakan gaya,
media, dan teknik berkarya seni baru.
Aliran-aliran seni lukis lainnya masih banyak, antara lain
aliran vauvisme, kontruksinisme, kubisme, dadaisme,
purisme, elementarisme, futurisme, pointilisme,
esensialisme, dan lain-lain.
Gambar 4.5
Gambar 4.5
Gambar 4.5
Gambar 4.5
Gambar 4.5
a) Lukisan Vincent Van
Gogh yang berjudul
“Starry Night” dengan
gaya ekspresionisme.
b) Karya Andy Warhol
yang beraliran
pop art.
b)
a)
Leonardo da Vinci dilahirkan di Vinci, Italia pada tahun 1452.
Ia dikenal sebagai tokoh pembaharuan di Italia pada zaman
Renaissance. Leonardo da Vinci belajar melukis pada
Andrea del V
errocchio sekitar tahun 1466, dan kemudian
menjadi pelukis besar di Eropa. Leonardo da Vinci ter-
mashyur karena lukisannya yang mengagumkan, yaitu
Jamuan Terakhir (
The Last Supper)
dan Monalisa. Jamuan
Terakhir yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di
Milan, kini telah rusak akibat usianya yang telah lama. Karya
Monalisa yang kini terdapat di Museum Louvre, Paris banyak
mengandung misteri sampai sekarang.
Sumber: id.wikipedia.org (20-02-2009)
Sumber: ms.wikipedia.com
(20-02-2009)
Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci
Sumber: arttoheartweb.com (20-02-2009)
Sumber: pasarkreasi.com (20-02-2009)
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
4
4
4
4
4
Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa Murni
171
Sejarah seni rupa murni klasik yang berupa seni
patung, seni lukis, seni bangunan, bahkan karya seni yang
dibuat dengan teknik dasar cetak grafis (teknik cap pada
batu atau dinding bangunan) sudah diciptakan oleh manusia
sejak zaman dulu. Karya-karya seni tersebut selalu menyertai
perkembangan sejarah peradaban manusia, baik di Indonesia
dan Asia, serta mancanegara di luar Asia. Bahkan pada masa
sekarang karya s
eni t
elah berkembang pesat dengan teknik,
tema, dan bahan yang kian beragam.
1. Ragam bahan dan teknik pembuatan patung
Beragam teknik penciptaan karya seni tiga dimensi,
sebelumnya telah kamu pelajari. Beragam teknik tersebut,
antara lain teknik butsir, cor, las, tempa, pahat, konstruksi,
cetak, atau teknik-teknik baru masa kini yang diterapkan
oleh para seniman kontemporer. Teknik-teknik tersebut
umumnya juga diterapkan dalam pembuatan patung.
Patung berbahan semen dibuat menggunakan teknik cor,
patung berbahan tanah liat dibuat menggunakan teknik
butsir, serta patung dari bahan kayu dan batu dibentuk
dengan teknik pahat.
2. Karya seni patung dari bahan gips (
gypsum)
Salah satu patung unik yang bisa dibentuk melalui
proses yang mudah adalah patung berbahan gips. Gips
termasuk jenis benda buatan, bertekstur kasar dan keras,
serta berwarna putih mirip bata putih. Namun, gips dalam
seni pahat tergolong benda dengan struktur materi yang
lunak, karena mudah dibentuk. Hal ini berbeda dengan
Berekspresi Membuat Karya Seni Rupa Murni
Berekspresi Membuat Karya Seni Rupa Murni
Berekspresi Membuat Karya Seni Rupa Murni
Berekspresi Membuat Karya Seni Rupa Murni
Berekspresi Membuat Karya Seni Rupa Murni
B
B
B
B
B
Kerjakan bersama teman kelompokmu.
¶
Buat karya tulis tentang perkembangan seni rupa
murni mancanegara. Topik karya tulismu bisa kamu
dapatkan dari koran, majalah, buku, atau internet.
Akan lebih baik jika kamu juga menyertakan gambar-
gambar pendukung karya tulismu. Presentasikan
hasilnya di depan kelas.
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
172
batu atau kayu yang struktur materinya keras. Gips bisa
dibentuk menjadi patung dengan aneka model, termasuk
relief atau ornamen ukir.
3. Membuat patung dari bahan gips
Untuk membuat patung gips, bahan dan alat yang
dibutuhkan, yaitu sebagai berikut.
a. Serbuk gips
(biasanya tersedia di toko-toko bangunan),
sediakan secukupnya.
b. Pahat (bisa pahat ukir atau pahat grafis). Bila tidak
ada, bisa diganti pisau kecil atau
cutter
besar.
c.
Botol air mineral atau wadah berbahan plastik lainnya,
untuk mencetak serbuk gips.
d. Palu pahat ringan. Bila tidak ada, bisa diganti benda lain
yang berfungsi untuk pemukul pahat.
Gambar 4.6
Gambar 4.6
Gambar 4.6
Gambar 4.6
Gambar 4.6
a) Patung gips bercorak
abstrak.
b) Patung gips bercorak
realis.
b)
a)
Gambar 4.7
Gambar 4.7
Gambar 4.7
Gambar 4.7
Gambar 4.7
Bahan dan alat untuk
membuat patung gips.
Botol air mineral
Serbuk gips
Palu dan
cutter
Ampelas
Pahat
Gips
untuk pembuatan patung ini harus dibentuk
terlebih dahulu melalui suatu proses, karena bentuk asalnya
berupa serbuk. Tahapan membuat patung sebagai berikut.
a. Sebelum membuat patung, buat desain terlebih d
ulu.
b. Botol plastik dipotong bagian ujungnya, lalu serbuk
gips
dimasukkan kira-kira 3/4
ukuran
botol.
c .
Masukkan air ke dalam botol hingga penuh. Aduk sejenak
untuk meratakannya.
Sumber: unikatissima.files.
wordpress.com (20-02-2009)
Sumber: auktionskompaniet.com
(20-02-2009)
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
4
4
4
4
4
Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa Murni
173
d. Biarkan campuran dalam botol tersebut beberapa lama
hingga campuran gips
berubah menjadi zat padat.
e.
Sayat atau sobek cetakan botol plastik dari gips
dengan
menggunakan
cutter
untuk melepas cetakan. Selanjutnya
gips
padat bisa dibentuk sesuai desain yang dibuat.
Setelah karyamu jadi, kamu bisa menyiapkannya untuk
diikutkan dalam pameran seni rupa sekolah atau di luar
sekolah.
P
P
P
P
P
amer
amer
amer
amer
amer
an Seni R
an Seni R
an Seni R
an Seni R
an Seni R
upa Sek
upa Sek
upa Sek
upa Sek
upa Sek
olah
olah
olah
olah
olah
C
C
C
C
C
Sebelumnya, kamu telah belajar membuat beragam
karya seni rupa, baik karya s
eni rupa dua dimensi maupun
tiga dimensi. Kamu pun telah diminta untuk berkarya sesuai
gagasan dan ciri khas masing-masing daerahmu. Hasil karya
seni tersebut, dapat ditampilkan dalam sebuah pameran
karya seni rupa di sekolah atau di luar sekolah.
1. Pengertian, tujuan, dan jenis-jenis pameran seni
rupa sekolah
Pameran seni rupa sekolah
adalah kegiatan mem-
pertontonkan hasil karya seni rupa siswa selama menempuh
pembelajaran di sekolah kepada khalayak umum, di ling-
kungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Pameran
seni rupa sekolah, secara umum ditujukan untuk mendapat-
kan tanggapan dan apresiasi dari khalayak umum. Dan
secara khusus, pameran ditujukan untuk meningkatkan daya
kreativitas dan menumbuhkan sikap apresiatif siswa terhadap
seni rupa.
§
§
§
§
Gambar 4.8
Gambar 4.8
Gambar 4.8
Gambar 4.8
Gambar 4.8
Tahapan membuat
patung gips.
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
174
Pameran sekolah bisa dilakukan di dalam lingkungan
sekolah dan bisa juga dilakukan di luar lingkungan seko
lah.
Jenis pameran seni rupa terd
iri atas pameran
tunggal (diikuti 1 orang peserta) dan pameran
bersama (diikuti lebih dari satu orang peserta
atau kelompok). Dengan demikian, pam
eran
seni rupa sekolah termasuk jenis pameran
bersama.
2. Tata laksana kegiatan pameran
Tata laksana kegiatan pameran bisa
bermacam-macam, namun semua memiliki
kesamaan prinsip, yaitu adanya org
anisasi
kepanitiaan, adanya sarana dan prasar
ana, persiap
an, dan
pelaksanaan. Kegiatan pameran menyangkut tahapan
kegiatan pameran dari persiapan awal hingga pelaks
anaan
pameran.
a. Persiapan awal
Persiapan pameran perlu dilakukan secara terencana.
Persiapan awal yang perlu dilakukan dalam kegiatan
pameran, yaitu sebagai berikut.
1) Pengorganisasian
Organisasi kepanitiaan bertugas mengatur
dan mengelola sumber daya yang ada ber-
landaskan kerjasama yang baik ant
aranggota.
Unsur-unsur yang terdapat dalam struktur
organisasi tersebut meliputi
pelindung, yang
dijabat oleh kepala sekolah. Penanggung
jawab, dijabat oleh guru mata pelajaran
kesenian. Uns
ur organisasi yang dijabat oleh
siswa, antara lain ketua, wakil ketua, sekre-
taris, dan bendahara. Susunan kepanit
iaan
tersebut dibantu oleh beb
erapa seksi, di
antaranya seksi penyeleksi, seksi perlengkapan,
seksi dokumentasi, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
2) Pembuatan proposal
Pembuatan proposal ditujukan untuk mendapatkan
persetujuan palaksanaan kegiatan pameran
kepada kepala sekolah. Berikut contoh proposal
untuk kegiatan pameran sekolah.
Gambar 4.9
Gambar 4.9
Gambar 4.9
Gambar 4.9
Gambar 4.9
Ruang pameran
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
Diskusi untuk mem-
bicarakan persiapan
pameran sekolah.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
BabBab
BabBab
Bab
44
44
4
Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa Murni
175
PROPOSAL KEGIATAN PAMERAN SEKOLAH
DALAM RANGKA “MEMENUHI TUGAS AKHIR SISWA”
SMP/MTs..........................KOTA/KAB.....................
Tanggal..........................Tahun..................
Semester..............................
Tahun Pelajaran........................
I.
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang seni, khususnya seni rupa serta untuk memenuhi tugas akhir
pelajaran seni rupa, karya siswa kelas IX dipandang perlu untuk dipamerkan. Kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa di
bidang seni juga perlu terus diasah, ditingkatkan, dan disalurkan dalam bentuk pameran, baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka kami selaku siswa kelas IX SMP/MTs........... memandang perlu untuk
mengadakan kegiatan pameran seni rupa dalam rangka “Memenuhi Tugas Akhir Siswa”.
II. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan pameran yang kami laksanakan bertujuan sebagai berikut.
1. Ajang prestasi siswa di bidang seni, khususnya seni rupa.
2. Menanamkan kecintaan terhadap seni dan budaya.
3. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang seni rupa.
4. Meningkatkan kemampuan untuk mengapresiasi karya seni rupa.
5. Belajar berorganisasi dan melatih tanggung jawab secara nyata.
6. Memenuhi tugas akhir siswa, khususnya kelas IX pelajaran seni rupa.
III. TEMA
Melalui kegiatan pameran seni rupa dalam rangka “Memenuhi Tugas Akhir Siswa” di SMP/MTs................, kita
tingkatkan kemampuan apresiasi dan kreativitas siswa di bidang seni, khususnya seni rupa.
IV. NAMA KEGIATAN
a. Nama kegiatan : Pameran sekolah
b. Waktu
: Senin – Sabtu,......Juni 200....Pkl..........WIB s.d Pkl..........WIB
c. Tempat
: Gedung Serba Guna Aula SMP-MTs...............
Jalan.............................................
V. SUMBAR DANA
Pemasukan:
1. Sponsor/Donatur
Rp .............................
2. Dana OSIS
Rp
.............................
3. Subsidi dari sekolah Rp
.............................
4. Lain-lain
Rp
.............................
Pengeluaran:
1. Sekretariat OSIS
Rp
.............................
2. Perlengkapa
n
Rp .............................
3. Konsumsi
Rp .............................
4. Transportasi
Rp
.............................
5. Dokumentasi
Rp .............................
6. Publikasi
Rp .............................
7. Dekorasi
Rp .............................
8. Lain-lain
Rp
.............................
VI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai laporan. Kami mohon saran dan petunjuk dari Bapak Kepala Sekolah agar
pelaksanaan kegiatan pameran ini dapat berlangsung lancar dan sukses.
............., ....April 200....
Sekretaris
Ketua
(..................)
(.....................)
Penanggung Jawab
Guru Kesenian
(....................)
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
176
3) Penentuan tema
Penentuan tema disesuaikan dengan maksud dan
tujuan pameran, atau berkaitan dengan momen
hari-hari tertentu.
4) Penyusunan rencana kerja
Rencana kerja menyangkut kegiatan yang akan
dilaksanakan dari awal sampai akhir dan disusun
secara teratur dalam suatu jadwal kerja.
Dalam penyusunan rencana kerja dan jadwal
pameran perlu memperhatikan hal-hal berikut.
a) Kapan dan di mana pameran dilaksanakan.
b) Kapan dan di mana seksi-seksi yang dilibatkan
perlu mendapatkan pengarahan, informasi,
atau hal-hal yang terkait dengan tugasnya
masing-masing.
c) Kapan pembuatan kelengkapan pameran,
misalnya brosur, poster, spanduk, dan katalog.
d) Kapan dan di mana persiapan terakhir (geladi
bersih) dilakukan.
e) Kapan penutupan pameran, pengemasan
karya, dan pembubaran panitia pameran.
Tugas untuk menyusun jadwal pameran sebaiknya
dilaksanakan oleh sekretaris dan harus berkoor-
dinasi dengan panitia pameran.
5) Penentuan tempat pameran
Sebelum menyelenggarakan pameran, tempat harus
disurvei terlebih dulu untuk melihat kelayakan
penggunaannya. Tempat penyelenggaraan pameran
haruslah tempat yang strategis dan memenuhi
daya tampung. Jika pameran dilakukan di luar
sekolah, akan lebih baik jika memanfaatkan tempat-
tempat yang sudah dikenal oleh masyarakat umum
dan sesuai peruntukan, misalnya Gedung Balai
Budaya, Gedung Pemuda, Gedung Dewan Kesenian,
dan lain-lain.
b. Pengelolaan dan penataan pameran
Pengelolaan pameran artinya suatu kegiatan mengatur,
mengawasi, dan bekerja bersama untuk kelancaran
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
4
4
4
4
4
Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa Murni
177
kegiatan pameran. Pengelolaan pameran, meliputi
beberapa kegiatan berikut.
1) Pendaftaran dan pemilihan karya
Pendaftaran karya berdasarkan bentuk atau jenisnya.
Karya yang masuk, diseleksi kelayakannya untuk
diikutsertakan dalam pameran dengan pertimbangan
estetika dan orisinilitas.
2) Pengadaan kelengkapan pameran
Perlu dilakukan pendataan terlebih dahulu secara
cermat tentang peralatan, perlengkapan, dan sarana
pendukung lainnya yang
dibutuhkan.
Kelengkapan
pameran tersebut, di ant
aranya pap
an panil, level,
kursi, lampu, perlengkapan dekorasi,
sound system
,
spanduk, katalog, brosur, buku kesan pes
an, dan
pemandu pameran.
3) Penataan ruang dan karya
Penataan ruang menyangkut
keindahan interior, keleluasaan
bergerak bagi pengunjung, dan
penempatan posisi karya yang
tepat. Penempatan posisi karya
tersebut dilakukan dengan mem-
pertimbangkan jenis, ukuran karya,
dan sudut pandang penonton
terhadap karya yang dipajang.
Tiap-tiap karya yang dipajang,
tertulis tema karya dan nama
pembuatnya yang diletakkan atau ditempelkan di
bawah karya.
Penataan karya-karya yang dipamerkan antara
lain menyangkut karya seni rupa dua dimensi dan
karya seni rupa tiga dimensi. Pada p
enataan karya
seni rupa dua dimensi, setidaknya ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
a) Penyusunan karya disesuaikan jenisnya,
misalnya dari jenis lukisan, seni grafis, seni
tekstil, dan lain-lain.
b) Ukuran karya yang beragam harus ditata
sedemikian rupa untuk memberikan kesan
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Penempatan karya lukisan
yang sesuai dengan sudut
pandang penonton.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
178
irama yang dinamis dan enak dipandang.
Misalnya, karya ditempatkan sec
ara bergantian
antara yang besar, sedang, dan yang kecil.
c) Pemajangan karya disesuaikan dengan tinggi
rata-rata pengunjung.
Penataan karya seni rupa tiga dimensi pada
umumnya diletakkan di atas meja khusus atau
level. Warna karya hendaknya kontras dengan
warna level yang menyangganya. Oleh karena itu,
level sering diberi warna gelap. Level juga bisa
diganti meja biasa yang diberi alas kain (taplak)
yang biasanya berwarna hitam polos.
Penataan karya seni yang dipamerkan hendaknya
tidak mengganggu jalan yang dilalui pengunjung.
Oleh karena itu, perlu pengaturan alur pengunjung
mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar. Untuk
memberikan sentuhan natural (alami) pada ruangan,
dapat ditempatkan pot-pot tanaman di bagian-
bagian tertentu. Perhatikan contoh rancangan denah
tempat pameran pada Gambar 4.12 berikut.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
Rancangan denah
tempat pameran.
U
Pintu masuk
Pintu keluar
Keterangan:
= Pot bunga
= Lukisan/karya 2 dimensi
= Patung/karya 3 dimensi
= Meja pintu masuk/keluar
= Arah pengunjung
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
4
4
4
4
4
Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa Murni
179
Kerjakan tugas ini secara mandiri.
·
Buat contoh konsep brosur (dalam bentuk kalimat)
yang sekaligus sebagai pengumuman kegiatan
pameran. Buat tema dan konsep brosur itu sem
enarik
mungkin, komunikatif, dan sesuai sasaran sehingga
dapat “tampil beda”. Contoh tema dan konsep brosur
yang baik akan dipilih untuk kegiatan pam
eran
sekolah nantinya.
c.
Persiapan akhir dan pelaksanaan pameran
Persiapan akhir perlu dilakukan untuk kelancaran
kegiatan pameran. Rangkaian kegiatan untuk persiapan
akhir dan pelaksanaan pameran adalah sebagai berikut.
1) Gladi bersih
Gladi bersih dilakukan untuk menguji kembali
kesiapan dari seluruh elemen pameran, sebelum
acara pembukaan dimulai.
2) Pembukaan pameran
Pembukaan pameran adalah acara peresmian yang
menandai dimulainya kegiatan pameran. Acara
pokok pembukaan harus tersusun dan terencana
dengan baik.
3) Penutupan pameran dan pengemasan karya
Sebelum penutupan, sebaiknya dilakukan kegiatan
diskusi seni dengan menghadirkan pembicara, baik
dari dalam sekolah atau dari luar sekolah. Setelah
seluruh kegiatan berakhir, pengemasan s
eluruh
komponen pameran juga harus terkoord
inasi untuk
menghindari kerusakan, kehilangan, dan
hal-hal
lain yang tidak diinginkan.
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
180
-
Kurun waktu perkembangan seni rupa murni mancanegara di luar Asia
berawal dari seni rupa Timur purba hingga sejarah seni rupa Eropa modern.
-
Kurun waktu perkembangannya dapat diuraikan secara kronologis, yaitu
dimulai dari sejarah seni rupa Mesir, seni rupa Eropa Klasik, seni rupa
Renaissance, seni rupa Barok dan Rokoko, hingga seni rupa zaman modern.
-
Beragam teknik penciptaan karya seni rupa tiga dimensi, antara lain teknik
butsir, cor, las, tempa, pahat, konstruksi, cetak, atau teknik-teknik baru
masa kini yang diterapkan oleh para seniman kontemporer.
-
Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat patung gips adalah serbuk
gips, pahat, wadah berbahan plastik untuk mencetak serbuk gips, dan palu
pahat ringan.
-
Pameran seni rupa sekolah adalah kegiatan mempertontonkan hasil karya
seni rupa siswa selama menempuh pelajaran seni rupa di sekolah kepada
khalayak umum, di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah.
-
Tata laksana kegiatan pameran menyangkut tahapan kegiatan pameran
dari persiapan awal, pengelolaan pameran, serta persiapan akhir dan
pelaksanaan pameran.
-
Persiapan awal pameran meliputi pengorganisasian, pembuatan proposal,
penentuan tema, penyus
unan rencana kerja, dan penentuan tempat pameran.
-
Pengelolaan dan penataan pameran meliputi pendaftaran dan pemilihan
karya, pengadaan kelengkapan pameran, serta penataan ruang dan karya.
-
Persiap
an akhir dan pelaksanaan pameran meliputi gladi bersih, pembukaan
pameran, serta penutupan pameran dan pengemasan karya.
R
R
R
R
R
ingkasan
ingkasan
ingkasan
ingkasan
ingkasan
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
4
4
4
4
4
Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa Murni
181
Uji K
Uji K
Uji K
Uji K
Uji K
om
om
om
om
om
pe
pe
pe
pe
pe
t
t
t
t
t
ensi Bab 4
ensi Bab 4
ensi Bab 4
ensi Bab 4
ensi Bab 4
K
K
K
K
K
er
er
er
er
er
jak
jak
jak
jak
jak
an di buk
an di buk
an di buk
an di buk
an di buk
u tug
u tug
u tug
u tug
u tug
asmu.
asmu.
asmu.
asmu.
asmu.
A. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.
1 .
Bangsa Mesir banyak menghasilkan
karya-karya seni rupa, baik berupa
patung, seni lukis, relief,
mastaba
,
dan piramid. Patung berbentuk
kepala srigala yang berfungsi sebagai
penjaga piramid adalah ....
a. patung Ramses
b. spinx
c.
Firaun
d. Dewa Ra
2 .
Pada zaman Hellenisme (336-323 SM)
terjadilah perpaduan kebudayaan
antara kebudayaan Yunani, Mesir,
dan Persia. Hasil perpaduan kebu-
dayaan ini melahirkan kebudayaan
....
a. Kreta
b. Ionia
c.
Hellenis
d. Apenina
3 .
Ciri-ciri lukisan gaya impresionisme
adalah ....
a. bentuk dibuat lebih indah
b. terkesan ramai
c.
apa adanya
d. kesan pencahayaan sesaat
4. Patung berbahan tanah liat dibuat
dengan menggunakan teknik ....
a. las
b. cor
c.
butsir
d. tempa
5. Hal-hal yang bukan merupakan
pertimbangan yang harus dilakukan
dalam penempatan posisi karya
dalam ruang pameran adalah ....
a. jenis
b. panjang-lebar ruangan
c.
ukuran
d. sudut pandang penonton
1. Sebutkan peninggalan karya seni
rupa Mesir Klasik.
2. Apa ciri-ciri karya seni rupa yang
dihasilkan pada masa Barok Rokoko
dan karya seni apa saja yang
dihasilkan?
3 .
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
karya seni
pop art
.
B. Jawab pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.
4. Coba amati salah satu jenis karya
seni rupa (misalnya, relief, patung,
dan bangunan) peninggalan Mesir
Kuno dan peninggalan Hindu-
Buddha di Nusantara. Apa perbedaan
keduanya m
enurut pengamatanmu?
5. Jelaskan secara singkat kegiatan
dalam pengelolaan pameran.
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas IX
182
B
Adakah yang sulit ketika kamu mempelajari materi berekspresi
melalui karya seni rupa murni?
B
Apakah kamu sudah memahami perkembangan seni rupa murni
mancanegara di luar Asia?
B
Apakah kamu sudah mengekspresikan diri membuat karya seni rupa
dengan ide-ide kreatifmu?
B
Jika kamu dipercaya menjadi ketua pameran, apakah kamu
mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus kamu lakukan?
Refleksi
Refleksi
Refleksi
Refleksi
Refleksi
Buat patung dengan bahan dasar sesuai potensi yang terdapat di
lingkungan sekitarmu, misalnya kayu, batu, tanah liat, bata, bahan
dasar lilin, bahan dasar kertas, sabun batangan, dan lain-lain. Kamu
dapat berkarya sesuai teknik dan media yang telah kamu pelajari
atau menciptakan teknik, media, atau bentuk-bentuk baru sesuai ide
dan kreatifitasmu.
Mari
Mari
Mari
Mari
Mari
Berkarya
Berkarya
Berkarya
Berkarya
Berkarya
183
Glosarium
Glosarium
Glosarium
Glosarium
Glosarium
A cire perdue
: teknik cetak dengan tuang sekali pakai.
Abstrak
: bentuk tak nyata (non figuratif).
Acuan cetak
: media yang dipakai untuk membuat
cetakan dalam seni grafis.
Adiluhung
: berkualitas tinggi.
Akulturasi
: percampuran dua kebudayaan atau
lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.
Anatomi
:
bentuk dari bagian-bagian tubuh.
Andong
: alat transportasi darat tradisional terbuat
dari bahan kayu dan ditarik dengan tenaga kuda.
Anglo
: perapian kecil yang terbuat dari keramik
dengan arang sebagai bahan bakarnya.
Applied art
: karya seni rupa terapan
Art nouveau
: aliran seni rupa yang menolak peng-gunaan
mesin.
Artistik
: memiliki nilai seni (keindahan).
Asimetris
: keseimbangan yang tidak sama.
Atap gonjong
: atap yang bentuknya menjorok ke
samping kiri dan kanan.
Belacu
: jenis kain mori yang masih mentah, belum
diputihkan sehingga warnanya agak kekuning-
kuningan.
Benda kubistis
: benda-benda yang bentuknya
menyerupai bangun kubus (balok).
Benda silindris
: benda-benda yang bentuknya
menyerupai silinder (elips).
Bidang geometrik
: bidang yang dibuat secara
matematis.
Bidang organik
: dibatasi lengkung bebas.
Bidang
: berbentuk dua dimensi, segala bentuk pipih
yang bukan titik atau garis.
Bilah bermata dua
: tajam di kedua sisinya.
Bilah
: bagian utama senjata tajam yang terbuat dari
logam.
Bivalve
: teknik cetak dengan tuang berulang.
Canting isen
: alat untuk mengisi bidang batik.
Canting reng-rengan
: alat untuk batikan pertama
kali sesuai dengan polanya.
Canting
: alat khusus untuk menggambar motif batik
di atas kain.
Corak
: gaya
Dimensi
: ukuran
Dua dimensi
: memiliki ukuran panjang dan lebar.
Dwimatra
: dua dimensi
Ecolin
: media menggambar berupa bahan cair dengan
berbagai warna.
Ekspresi
: pengungkapan atau proses menyatakan
maksud, gagasan, atau perasaan.
Fine art/pure art
: karya seni rupa murni.
Furnitur
: benda-benda kebutuhan rumah tangga.
Gambar ilustrasi
: gambar yang berfungsi sebagai
penghiasan serta membantu menjelaskan suatu teks,
kalimat, dan naskah agar lebih mudah dipahami.
Gladi bersih
: pengujian yang terakhir kali sebelum
pelaksaan acara yang sesungguhnya.
Gliserin/gliserol
: cairan kental yang dapat dicampur
air atau alkohol yang berasal dari bahan-bahan alami.
Gradasi
: susunan peralihan dari warna gelap ke
warna terang atau sebaliknya.
Hand made
: dibuat dengan tangan
Hand skill
: keterampilan (keahlian) tangan.
Hiasan kontemporer
: motif hiasan diambil dari bentuk-
bentuk baru atau masa kini
Hiasan tradisional
: motif hiasan yang digunakan
turun-temurun.
Ide
: hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi
atau imajinasi.
Identifikasi
: menentukan atau menetapkan.
Identitas
: ciri-ciri atau keadaan khusus.
Imajinasi
: daya pikir untuk membayangkan atau
menciptakan gambar berdasarkan kenyataan atau
pengalaman.
Inspirasi
: ilham
Irama
: suatu penggambaran objek yang mem-berikan
kesan pergerakan dengan alur yang teratur.
Jalur lungsi
: jalur yang membujur (vertikal) pada
tenunan atau anyaman.
Jalur pakan
: jalur yang melintang (horizontal) pada
tenunan atau anyaman.
Kain songket
: kain tenun yang dibuat dengan suatu
teknik memberikan benang tambahan berupa benang
emas, benang perak, atau benang sutra dengan cara
dicukit atau disongket.
Keris
: senjata tradisional yang bilahnya bermata dua
(tajam di kedua sisinya).
Glosarium
184
Kesatuan
: suatu penggambaran objek yang mem-
berikan kesan adanya kesat
uan unsur-unsur yang
terpadu.
Keseimbangan
: penggambaran objek benda yang
memberikan adanya kesan keseimbangan antar
bagian-bagiannya, artinya tidak terkesan berat di
salah satu sisi dan ringan di sisi yang lain.
Komposisi
: tata susunan yang menyangkut kese-
imbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam
suatu karya seni rupa.
Konte
: sejenis pensil dari bahan lunak berwarna
hitam pekat.
Kontemporer
: seni rupa masa kini yang meng-
utamakan kebebasan berekspresi.
Kontras
: perbedaan yang mencolok.
Level
: perlengkapan pameran yang digunakan untuk
meletakkan karya seni tiga dimensi.
Limas terpenggal
: bentuk limas yang terpotong di
bagian tengahnya.
Machinal art
: seni rupa yang dibuat dengan mesin.
Menggambar bentuk
: cara menggambar dengan meniru
objek dan mengutamakan kemiripan rupa.
Menggambar ilustrasi
: cara menggambar yang lebih
mengutamakan fungsi gambar itu sendiri sebagai
bahasa, untuk menjelaskan suatu hal atau keadaan.
Model
: orang atau benda yang dijadikan contoh atau
sasaran penggambaran.
Moi Indie
: gaya lukis melebih-lebihkan (membuat
lebih cantik).
Motif
atau
corak
: gambar (tiruan benda, tumbuhan,
manusia, dan sebagainya) yang digunakan sebagai
hiasan yang dibuat dengan berbagai teknik (lukis,
ukir, dan sebagainya).
Mpu
: pembuat keris
Objek
: wujud sesuatu (dalam gambar).
Originalitas
: keaslian
Ornamen
: ragam hias
Pahat grafis
: pahat khusus untuk karya grafis, terdiri
atas beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya.
Panitia
: kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih
untuk mengurus suatu kegiatan.
Palet
: bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat.
Pensil lunak
: mata pensil yang ujungnya tidak
terlalu keras dan warnanya lebih hitam.
Perspektif
: penggambaran objek berdasar kesan
pandangan mata.
Pop art
: aliran seni lukis modern (menggunakan
teknologi) yang berkembang di Inggris dan Eropa.
Post modern
: sesudah modern (masa kini)
Prasejarah
: masa sebelum ditemukan tulisan (primitif
atau kuno).
Proporsi
: kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian
bentuk dan ukuran suatu benda antara bagian yang
satu dengan bagian yang lain.
Renaissance
: usaha membangkitkan kembali ke-
budayaan Yunani dan Romawi.
Seni grafis
: karya seni rupa dua dimensi yang proses
pembuatannya melalui teknik cetak.
Seni rupa murni
: karya seni yang hanya untuk
dinikmati nilai keindahannya saja.
Seni rupa terapan
:
seni rupa yang memiliki nilai
kegunaan sekaligus memiliki nilai seni.
Seni rupa
: hasil karya ciptaan manusia baik ber-
bentuk
dua dimensi maupun tiga dimensi yang
memiliki nilai keindahan yang diwujudkan dalam
bentuk rupa.
Seni
: penciptaan segala hal atau benda yang karena
keindahan bentuknya orang senang melihat atau
mendengarnya.
Simetri
: keseimbangan yang sama.
Sketsel atau panil
: perlengkapan pameran yang
digunakan untuk meletakkan karya seni dua dimensi.
Spanram
: bingkai kayu yang berguna untuk
merentangkan kain yang akan digunakan untuk
melukis.
Stilasi
: bentuk gambar (tumbuhan, manusia, binatang,
benda) yang digayakan.
Sutra
: benang halus dan lembut yang berasal dari
kepompong ulat sutra.
Teknik
dussel
: teknik menggambar dengan cara
menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-
terang atau tebal-tipis.
Teknik pointilis
: teknik menggambar atau melukis
menggunakan titik-titik hingga membentuk objek.
Tenun ikat lungsi
: tenun yang teknik pembentukan
ragam hiasnya dibuat dengan cara mengikat benang
lungsinya, yaitu benang yang vertikal.
Tenun ikat
: kain tenun yang pembentukan ragam
hiasnya dibuat dengan cara mengikat bagian-bagian
benangnya.
Tiga dimensi
: memiliki panjang, lebar, dan tinggi.
Tiris
: merembeskan air hingga habis atau kering.
Trimatra
: karya seni rupa tiga dimensi.
Unik
: tersendiri dalam bentuk atau jenisnya (lain
daripada yang lain).
Glosarium
185
Depdikbud. 1979.
Sejarah Umum
. Jakarta: Depdikbud.
Depdikbud. 1979.
Dasar-Dasar Desain
. Jakarta: Depdikbud.
———. 1995.
Aneka Kerajinan Jatim
. Surabaya: Dewan Kerajinan Nasional Daerah
Tingkat I Jawa Timur.
Hadiatmojo, Supardi. 1990.
Sejarah Seni Rupa Eropa
. Semarang: IKIP Semarang Press.
Ira, Indriati. 2004.
Perahu Sunda (Kajian Hiasan pada Perahu Nelayan di Pantai Utara dan
Pantai Selatan Jabar)
. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.
Koesni. 1979.
Pengetahuan Tentang Keris
. Semarang: Aneka Ilmu.
Malik, Abdul, dkk. 2004.
Corak dan Ragi Tenun Melayu Riau
. Yogyakarta: Penerbit
Adicita.
Mintaraga, Jan.
Seri Ramayana
. Jakarta: Misurind.
Mufit. 2004.
Cara Mudah Menggambar
. Jakarta: PT. Gramedia.
Setiawati, Puspita. 2004.
Kupas Tuntas Teknik Proses Membatik
. Yogyakarta: Absolut.
Soekmono. 1973.
Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia
. Ciamis: Penerbit Ciamis.
Supratno. 2004.
Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa Bagian 1
. Yogyakarta: Effhar.
Suwati, Kartika. 1989.
Kain Songket-Weaving in Indonesia
. Bandung: Penerbit Djembatan.
———. 2007.
Tenun Ikat
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wartono, Teguh. 1984.
Pengantar Pendidikan Seni Rupa
. Yogyakarta: Penerbit Yayasan
Kanisius.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
186
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
A
A
A
A
A
Abstrak 160
Alat dan kelengkapan pameran 49
Aliran pop art 170
Anatomi 90
Apresiasi karya seni rupa 101
Aquarel 27
Asas dalam seni rupa murni 143
B
B
B
B
B
Bahan untuk membatik 74
Batik 71
Benda kubistis 19
Benda silindris 19
Bentuk apresiasi 100
Brosur 48
C
C
C
C
C
Cabang-cabang seni rupa 97
Canting 75
Cara membuat kanvas 147
Cetak dalam 113
Cetak datar 114
Cetak saring 113
Cetak tinggi 114
Corak karya seni kriya 37
D
D
D
D
D
Dasar pembuatan gambar ilustrasi 85
Desain Komunikasi Visual 99
Desain Produk 99
Dwimatra 130, 97
E
E
E
E
E
Ekspresionisme 160
F
F
F
F
F
Fungsi seni kriya 33
G
G
G
G
G
Gambar ilustrasi 83
Gaya seni rupa murni 158
Gelap-terang 24
H
H
H
H
H
Henk Ngantung 84
Hj. Rosma 37
I
I
I
I
I
Ide 147
Identifikasi 102
Ilustrator Indonesia 84
Impresionisme 160
Irama 144, 22
J
J
J
J
J
Jan Mintaraga 84
Jenis gambar ilustrasi 85, 86
Jenis-jenis kain tenun 109
Jenis-jenis pameran 43, 116
Jenis-jenis seni grafis 113
Jenis-jenis seni kriya 34
K
K
K
K
K
Kaboel Suadi 133
Kain songket 110
Kain tenun Nusantara 109
Karya seni rupa terapan Nusantara 56
Katalog 48
Keindahan seni 3
Kesatuan 143, 22
Keseimbangan 143, 21
Keselarasan 144, 23
Keunikan gagasan 134, 63
Komposisi 143, 21
Konte 145, 25
Kontemporer 160
L
L
L
L
L
Leonardo Da Vinci 169, 170
Level 48
M
M
M
M
M
Media berkarya seni rupa 144
Media seni 129
Membatik 71
Membuat batik tulis 76
Membuat cetak tinggi 114
Membuat cetakan tenun 111
Membuat karya seni kriya 35
Membuat karya tenun 110
Membuat larutan pewarna batik 74
Membuat lukisan 147
Membuat patung 172
Membuat patung gips 172
Membuat pola batik 71, 72
Membuat tenunan 111
Menggambar bentuk 19
Menggambar ilustrasi 83
Moi Indie 156
Motif batik 72
Motif ragam hias 134
Indeks
187
N
N
N
N
N
Naphtol 74
Naturalisme 159
Nicholas-Jacque Conte 24
O
O
O
O
O
Organisasi kepanitiaan 117
P
P
P
P
P
Palet 184, 145
Pameran bersama 117
Pameran karya seni rupa 43
Pameran kelas atau sekolah 43
Pameran khusus 43
Pameran seni rupa sekolah 173
Pameran tunggal 116
Pameran umum 43
Panil 47
Panitia 44
Pelaksanaan pameran 179, 47, 122
Pembentukan panitia 44
Pembuatan proposal 174, 46, 118
Pemilihan karya 120
Penataan karya seni rupa 49
Penataan ruang dan karya 121
Penentuan tema 118
Pengelolaan pameran 176, 120
Peralatan untuk membatik 75
Perkembangan seni rupa murni 153
Perlengkapan pameran 47
Perspektif 23
Perubahan fungsi seni rupa 131
Pointilisme 160
Pola hias abstrak 64
Pola hias abstraksi 65
Pola hias seni batik 71
Pola stilasi 134
Prinsip menggambar bentuk 20
Proporsi 144, 21, 90
Proses dalam membatik 77
Proses identifikasi 101
R
R
R
R
R
R. A. Kosasih 89
Raden Saleh 159, 98
Ragam hias tradisional 134
Rancangan denah tempat pameran 50
Rembrandt 169
Romantisme 159
S
S
S
S
S
Sejarah ilustrasi Indonesia 83
Sejarah seni rupa terapan 55
Seleksi karya 46
Seni 129, 3
Seni desain 99
Seni grafis 133, 98, 113
Seni ilustrasi modern 84
Seni klasik di Indonesia 55
Seni kriya 60, 33, 98
Seni lukis 132, 97
Seni patung 132, 97
Seni rupa 130, 3
Seni rupa Barok dan Rokoko 168
Seni rupa Eropa Klasik 167
Seni rupa Indonesia Hindu-Buddha 154
Seni rupa Indonesia Islam 155
Seni rupa Indonesia modern 156
Seni rupa Mesir 167
Seni rupa murni 130, 131
Seni rupa terapan 130
Seni rupa zaman modern 169
Seni rupa zaman prasejarah 153
Seni rupa zaman Renaissance 168
Senjata tradisional 57
Sketsel 47
T
T
T
T
T
Tahapan membuat patung 172
Tahapan menggambar ilustrasi 89
Tahapan proses apresiasi 100
Tata cara pelaksanaan pameran 117
Tata laksana kegiatan pameran 174
Teknik arsir 26
Teknik butsir 65
Teknik dussel 27
Teknik pembuatan patung 171
Teknik pointilis 27
Teknik siluet 27
Tenun ikat 109
Tenun ikat lungsi 109
Tenun songket 109
Transportasi tradisional 58
Trimatra 130, 97
U
U
U
U
U
Unsur seni rupa 141
Unsur seni rupa murni 141
Unsur utama gambar ilustrasi 91
W
W
W
W
W
Wayang beber 61, 84
Indeks
188
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
1
1
1
1
1
HASIL KAR
HASIL KAR
HASIL KAR
HASIL KAR
HASIL KAR
Y
Y
Y
Y
Y
A SENI KRIY
A SENI KRIY
A SENI KRIY
A SENI KRIY
A SENI KRIY
A DI NUS
A DI NUS
A DI NUS
A DI NUS
A DI NUS
ANT
ANT
ANT
ANT
ANT
ARA
ARA
ARA
ARA
ARA
Motif batik Parang Barong, salah
satu motif batik Yogya dan
Surakarta yang populer.
Su mber: asiablogging.network (23-02-2009)
Seni patung khas
Papua.
Sumber: erhard.indonet-
work.co.id (23-02-2009)
Seni anyaman bambu
Sumber: keranjanghantara.com
(23-02-2009)
Kerajinan keramik
sebagai benda hias.
Sumber: www.properti.net
(23-02-2009)
Seni pahat dari batu.
Sumber: www.jogjatoday.
blogspot.com(23-02-2009)
Seni ukir pada kursi.
Sumber: www.amaliafurniture
(23-02-2009)
Wayang kulit atau wayang
purwa
Sumber: www.javawayang
(23-02-2009)
Wayang golek dari Jawa
Barat.
Sumber: www.wayanggolek.net
(23-02-2009)
Tenun songket motif bentuk
geometrik dan tumpal.
Sumber: id.wikipedia.org (23-02-2009)
Kerajinan kuningan
Sumber: www.juwanan.craft
(23-02-2009)
Kerajinan kursi rotan
Sumber: id.wikipedia.org
(23-02-2009)
Kerajinan perak
Sumber: beritaharianku.
blogspot.com (23-02-2009)
Karya sulaman atau bordir
Sumber: www.balicraft.com
(23-02-2009)
Relief pada candi peninggalan
zaman Klasik Hindu-Buddha.
Sumber: id.wikipedia.org (23-02-2009)
Souvenir tempat lilin
Sumber: karyayogya.wordpress.
com (23-02-2009)
Topeng sebagai benda hias.
Sumber: www.indo.net (23-02-2009)
Seni kriya alat musik
tradisional angklung dari
Jawa Barat.
Sumber: commons.wikipedia.org
(23-02-2009)
Kerajinan kursi mainan dari
bahan kayu.
Sumber: www.rumahmainan.com
(23-02-2009)
Benda mainan dari kayu
Sumber: www.rumahmainan.com
(23-02-2009)
Senjata tradisional Rencong
dari Aceh.
Sumber: Senjata-Senjata Tradisionil
Djamal A.A, dkk PT. Karya Nusantara
Dinas P dan K Jakarta
189
SENI GRAFIS, G
SENI GRAFIS, G
SENI GRAFIS, G
SENI GRAFIS, G
SENI GRAFIS, G
AMB
AMB
AMB
AMB
AMB
AR BENTUK, D
AR BENTUK, D
AR BENTUK, D
AR BENTUK, D
AR BENTUK, D
AN IL
AN IL
AN IL
AN IL
AN IL
US
US
US
US
US
TRASI
TRASI
TRASI
TRASI
TRASI
Sampul buku dari Taschen.
Sumber: dhandesign.blogdetik.com
(23-02-2009)
Sampul buku Helvetica
Sumber:
dhandesign.blogdetik.com
(23-02-2009)
Poster karya Milton Glaser.
Sumber: dhandesign.blogdetik.com
(23-02-2009)
Karya Soeromo yang berjudul “Pasar”
dengan teknik grafis (cukilan kayu)
bergaya realis.
Sumber: www.galeri-nasional.or.id (23-02-2009)
Seni ilustrasi gaya Art Nouveau
banyak menampilkan gaya dekoratif
sehingga terkesan dinamis.
Sumber: letterstomorrow. wordpress.com
(23-02-2009)
Ilustrasi Crystal Palace Great-Exhibition
oleh Joseph Paxton.
Sumber: dhandesign.blogdetik.com (23-02-2009)
Ilustrasi sampul buku bacaan.
Gambar ilustrasi tersebut dibuat
dengan media cat air.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Poster Aristide Bruant
Sumber:
dhandesign.blogdetik.com
(23-02-2009)
Poster karya Andy Warhol.
Sumber: pasarkreasi.com
(23-02-2009)
Desain grafis masa kini, berjudul
“One globe one flag” Karya salah
satu anggota ADGI .
Sumber: images.google.co.id (23-02-2009)
Gambar bentuk gelas yang dibuat dengan cat air. (Dari kiri ke kanan:
objek aslinya (foto), gambar masih sketsa pensil, dan hasil jadi gambar).
Sumber: Dokumentasi Penerbit
(a)
(b)
(c)
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
2
2
2
2
2
190
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
3
3
3
3
3
HASIL KAR
HASIL KAR
HASIL KAR
HASIL KAR
HASIL KAR
Y
Y
Y
Y
Y
A SENI L
A SENI L
A SENI L
A SENI L
A SENI L
UKIS, P
UKIS, P
UKIS, P
UKIS, P
UKIS, P
A
A
A
A
A
TUNG, D
TUNG, D
TUNG, D
TUNG, D
TUNG, D
AN B
AN B
AN B
AN B
AN B
ANGUN
ANGUN
ANGUN
ANGUN
ANGUN
AN
AN
AN
AN
AN
Lukisan bergaya naturalis yang meng-
ambil objek tanah Minang, karya Wakidi
yang digolongkan sebagai pelukis “Moi
Indie”.
Sumber: pelukisbatam.wordpress.com (23-02-2009)
Lukisan karya Raden Saleh dengan gaya
romantis yang berjudul “Berburu
Banteng”.
Sumber: pelukisbatam.wordpress.com
(23-02-2009)
Raft of Medusa karya Thedore
Gerricault d
engan aliran romantisme
yang penuh adegan dramatis.
Sumber: yoyoh.com (23-02-2009)
Gaya dekoratif seni lukis Mesir
kuno (klasik) yang menggunakan
warna-warna alami.
Sumber: bangsamusnah.com (23-02-2009)
Lukisan karya Leonardo da Vinci berjudul
“Jamuan Terakhir “, gaya seni lukis zaman
Renaissance yang berkiblat pada budaya
Yunani dan Romawi Kuno.
Sumber: www.lautanindonesia.com (23-02-2009)
Patung Dewa Zeus karya Pheidias di
Olimpia, tinggi 17 meter dan
merupakan patung dewa tertinggi
bangsa Yunani.
Sumber: www.geocities.com (23-02-2009)
Spinx adalah patung penjaga yang
menyertai bangunan Piramida
Mesir Kuno.
Sumber: akulelaki.wordpress.com
(23-02-2009)
Piramida Kheops salah satu piramida
terbesar di Mesir.
Sumber: ikbalcharles.com (23-02-2009)
Seni lukis kontemporer dengan gaya,
teknik, dan media yang cenderung
tidak terikat kaidah-kaidah seni lukis
konvensional.
Sumber: spesies.wordpress.com (23-02-2009)
Relief Candi Prambanan, seni pahat
peninggalan zaman Hindu.
Sumber: geocities.com (23-02-2009)
Patung kontemporer lebih bebas
dalam berekspresi sesuai dengan
perkembangan zaman.
Sumber: aycu18.webshots.com (23-02-2009)
Stupa dan patung Buddha yang
terdapat pada Candi Borobudur
peninggalan wangsa Syailendra
Sumber: www.mountainelm.com (23-02-2009)
Diunduh
dari
BSE.Mahoni.com