Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 10 Keindahan Alam
Bahasa Indonesia · Bab 10 Keindahan Alam
Sarwiji

24/08/2021 15:21:34

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Panorama Alam

162

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

A. Menyimak dan Merefleksi Isi Puisi

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

menentukan citraan isi puisi

z

merefleksi isi puisi yang didengarkan.

Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mampu merefleksi isi puisi

dengan mempertimbangkan nada, suasana, irama, dan pilihan kata. Pada

pembelajaran berikut ini, kamu akan mempelajari bagaimana merefleksi puisi

dengan menangkap isi puisi, seperti gambaran penginderaan, perasa, dan

pendapat, serta merefleksi isi puisi.

1. Citraan Isi Puisi

Untuk menyampaikan maksud, ide, dan gagasannya, pengarang

berusaha mengkonkretkan melalui gambaran (citraan) penginderaan,

perasa, dan pendapat. Dengan penggambaran atau citraan itu, ide dan

gagasan pengarang akan semakin mudah ditangkap pembacanya.

Perhatikan contoh citraan puisi berikut ini!

......................................

Angin berhembus tertahan-tahan

Daun berisik rasa kesukaan

Bulan perlahan-lahan

Menuju maghrib peraduan

Karya Y.E. Tatengkeng

Pada baris pertama puisi di atas seolah-olah pembaca merasakan

hembusan angin, " angin berhembus tertahan-tahan". Inilah yang dimaksud

gambaran perasa. "Daun berisik rasa kesukaan" pada baris kedua seolah

pembaca dapat mendengar suara daun yang berisik.Larik "bulan perlahan-

lahan", "menuju maghrib peraduan" merupakan penggambaran indera

penglihatan, yakni sedang menyaksikan bulan yang akan segera tenggelam.

163

Keindahan Alam

2. Menentukan Gambaran Penginderaan, Perasa, Pendapat, dan

Merefleksikan Isi Puisi

Bacalah puisi berikut ini dengan cermat!

Tanah Kelahiran

Seruling di pasir tipis, merdu

Antara gundukan pohon pina

Tembang menggema di dua kaki,

Burangrang-Tangkubanperahu

Jamrut di pucuk-pucuk

Jamrut di air tipis menurun

Membelit tangga di tanah merah

Dikenal gadis-gadis dari bukit

Nyanyikan kentang sudah digali

Kenakan kebaya ke pewayangan,

Jamrut di pucuk-pucuk,

Jamrut di hati gadis menurun.

(Ramadhan K.H., Priangan Si Jelita)

Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas empat atau lima orang.

a. Diskusikan gambaran penginderaan, perasa, pendapat pada puisi di

atas!

b. Renungkan isi puisi di atas, kemudian tuliskan perasaanmu setelah

membaca puisi itu.

c. Tuliskan simpulanmu isi puisi di atas.

164

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

B.

Menanggapi Cara Pembacaan Cerpen

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

mengungkapkan tokoh-tokoh dengan cara penokohannya disertai data tekstual

z

menanggapi cara pembacaan puisi temanmu.

Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah dapat menanggapi bagaimana

temanmu membacakan cerpen. Nah, kali ini kamu dalami lagi materi

pembelajaran tersebut.

1. Mendengarkan Pembacaan Cerpen

Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan cerpen berikut

ini. Dengarkan dengan saksama dan sebutkan tokoh serta penokohannya!

Pada Tikungan Berikutnya

Cerpen Musmarwan Abdullah

Aku berjalan kaki menempuh jalan pinggiran kota menuju ke kantor

redaksi. Cerpenku kali ini dimuat pada saat yang tepat, di saat aku

membutuhkan uang sesedikit apa pun. Nah, cuma itu yang ingin

kusampaikan padamu, kawan.

Selebihnya, tak ada yang dapat kuceritakan. Di ruang langit

menggelantung awan-asap mesiu. Di hamparan tanah, darah bepercikan

di batu-batu jalan. Dan, ke mana pun wajah kupalingkan, yang kulihat

hanya tentara-tentara.

"Berhenti!" tiba-tiba berteriak sekelompok tentara yang berdiri di tepi

jalan yang tengah kulewati. Dan, begitulah aku wajib berhenti setiap tubuh

kerempeng ini berpapasan dengan tubuh-tubuh mereka yang gagah dalam

uniform

militer yang megah.

"Angkat bajumu!"

Dan, aku mengangkat bajuku. Mereka meneliti sekeliling pinggangku.

Tak ada pistol-rakitan yang terselip di sana. Tak ada sebilah rencong yang

menantang di situ.

165

Keindahan Alam

"Keluarkan kartu pendudukmu!"

Ya, kukeluarkan kartu pendudukku. Mereka membaca dengan suara

agak tinggi: "Nama lengkap: Musmarwan bin Abdullah! Jenis kelamin: laki-

laki! Tempat/tanggal lahir: Tanjong, sembilan-belas-enam-tujuh! Agama:

Islam! Pekerjaan: penulis cerita pendek!" Sampai di sini mereka berhenti.

Tentara yang membaca itu melihat ke arah temannya.

"Coba buktikan!" kata temannya itu.

Lalu mereka memberiku selembar kertas dan sebatang pena. Sambil

tetap berdiri di situ aku menulis, "Tak ada yang dapat kuceritakan padamu,

kawan, di saat inspirasi telah menjadi langka di ruang kontemplasi para

tukang tulis cerita. Dialog telah gagal antara pemerintah dan kaum

pemberontak. Pemerintah mengakui, mereka telah bikin melarat provinsi

ini selama berpuluh-puluh tahun. Tetapi, pemberontak tetap bersikukuh;

ingin provinsi ini lepas dari republik. Maka, pemerintah menetapkan provinsi

ini dalam status darurat militer...."

"Hentikan!" teriak mereka. Dan begitulah aku wajib menghentikan

tulisanku. Tentara yang berteriak itu melihat ke arah temannya. Teman itu

mengangguk, "Orang ini dapat dipercaya," katanya. Lalu menyambung,

"Darurat militer diberlakukan untuk menumpas pemberontak yang ada di

seluruh provinsi ini, kau tahu?!"

Aku mengangguk. Dan, aku dilepaskan untuk meneruskan langkahku.

Di tikungan berikutnya, aku berpapasan dengan sekelompok tentara yang

lain. "Berhenti!" teriak mereka.

Dan, aku berhenti.

"Angkat bajumu!"

Aku mengangkat bajuku.

"Mana Ka-Te-Pe-mu!"

Aku menyerahkan KTP-ku. Mereka membaca dengan suara agak tinggi,

"Nama: Musmarwan bin Abdullah! Tempat/tanggal lahir: Tanjong,

sembilan-belas-enam-tujuh! Kawin/tidak kawin: kawin! Pekerjaan: penulis

cerita pendek!" Sampai di data ini mereka berhenti. Tentara yang membaca

itu melihat ke arah temannya.

"Coba buktikan!" teriak temannya itu. Dan aku pun disuruh

menceritakan sesuatu dengan lisan.

166

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Sambil tetap tegak di situ, aku berkata: "Tak ada yang dapat kuceritakan

padamu, kawan, di saat inspirasi adalah ilham yang hampa di ruang

kontemplasi para tukang tulis cerita. Aku tak punya keinginan untuk

menembak tentara dan membunuh polisi karena aku bukan orang-orang

pemberontak itu. Aku malah menyesal pada cerita-cerita ciptaanku yang

tidak mampu memberikan pencerahan pada orang-orang kampung agar

mereka tidak lagi memusuhi tentara dan membenci polisi, terutama di

tengah darurat militer seperti ini. Atau barangkali selama ini memang ada

yang tidak beres pada dua institusi ini?"

"Sudah! Cukup!" teriak mereka. Lalu menyambung, "Darurat militer

digelarkan untuk menumpas pemberontak yang ada di seluruh provinsi

ini, kau tahu?!"

Aku mengangguk. Selanjutnya aku bebas meneruskan langkahku. Dan,

pada tikungan berikutnya, aku berjumpa lagi dengan sekelompok tentara

yang lain. Hal yang sama terjadi. Aku disuruh bercerita. Dan, aku bercerita.

Dan, pada kalimat-kalimat terakhir ceritaku kubilang, "Aku bukan penganut

rasisme. Waktu kaum pemberontak membunuh dan mengusir orang-orang

transmigran, aku malah menangis sambil memeluk anakku karena

terbayang pada anak-anak mereka yang terseret-seret di semak-semak

belukar seraya mulut mendesis memanggil ibu atau ayah mereka yang

terbunuh hingga tidak dapat menuntun mereka mengarungi belantara demi

belantara."

"Sudah! Cukup! Sedih sekali kau bercerita!"

Dan, aku dibiarkan meneruskan jalanku. Di tikungan berikutnya lagi,

nasib yang sama menimpaku pula. Dan, aku bercerita lagi. Pada sepanjang

kalimat terakhir kubilang, "Dulu, waktu zaman DOM banyak orang kami

yang mati tak wajar kendati kesalahannya sangat kecil dan cukup patut

untuk dimaafkan. Sekarang ketika salah satu dari kelompok masyarakat

provinsi ini mau benar-benar merenggut tanah kaya ini dari rangkulan

republik, eee, semua mau pamer wajah dan jasa di sini. PMI dengan mayat-

mayatnya, Komnas HAM dengan bukti-bukti orang matinya, Kontras

dengan data-data orang hilangnya, televisi dengan liputan perangnya, LSM

dengan jasa makelarnya, para cendekiawan dengan komentar-komentar

empatinya. O, indah nian. Semua yang di ibukota kebagian

job

bagus di

provinsi ini. Dulu waktu kami menggelepar-gelepar bagai binatang-binatang

tak berharga di bawah matahari DOM, ke manakah mereka semuanya?

Di provinsi malang ini, setiap tragedi kemanusiaan akan selalu tertutupi

oleh tragedi kemanusiaan berikutnya. Lingkaran siklus itu telah

membuktikan, ternyata mereka tidak berarti apa-apa bagi kami."

167

Keindahan Alam

"Sudah! Cukup!" teriak tentara yang berdiri di depanku. "Baik! Jalan!"

Dan, aku kembali meneruskan jalanku. Di tikungan berikutnya, lagi-lagi

kutemui nasib yang sama. Kukatakan pada mereka, "Dalam setengah hari

ini aku sudah delapan kali di-

sweeping

. Apakah itu belum cukup?" "Haa..

haa.. haa...!" mereka tertawa. Lalu, aku disuruh membuktikan dengan jalan

menceritakan kembali kronologi pemeriksaan pertama, kedua, ketiga,

keempat, kelima, keenam, ketujuh, dan kedelapan. Ya, kuceritakan. Panjang

sekali. Berbusa kedua pinggir mulut ini. Dan, setelah itu aku disuruh

lanjutkan jalanku.

Pada belokan selanjutnya, aku berpapasan lagi dengan sekelompok

tentara yang lain lagi. Peruntungan yang menimpa tiada beda. Aku lagi-

lagi disuruh bercerita untuk membuktikan bahwa aku benar-benar tukang

cerita. Kubilang, "Tak ada lagi yang dapat diceritakan."

"Ceritakan saja!"

"Ruang langit tempat turunnya ilham telah tertutup asap mesiu."

"Cerita apa saja!"

"Tak ada."

"Tentang apa saja!"

"Tidak."

"Apa saja yang melintas di pikiran!"

"Tidak."

"Baik! Jalan! Memang sudah beku otak pengarang kita ini!"

Kulanjutkan perjalananku. Langkah tak bisa kucepatkan karena lelah.

Ketika tiba di kantor redaksi, hari sudah sore. Staf bagian keuangan sudah

pulang. Aku gagal mengambil honorariumku. Di dompet sudah tidak tersisa

sepeser pun. Aku teringat, makanan yang tersisa di rumah hanya cukup

dimakan berdua oleh anak dan isteriku tadi pagi. Dan malam ini tak ada

sesuatu yang akan kubawa pulang. Mau mengutang, tidak ada tempat

untuk mengutang di saat semua tengah melarat.

Aku tiba di rumah manakala senja baru berganti malam. Di kamar

kudapati isteri dan anakku sudah tertidur pulas. Aku tahu kenapa isteriku

mengambil inisiatif membawa tidur anak kami lebih cepat dari biasanya,

hingga ia sendiri jatuh terlelap tanpa sengaja.

"Tuk.. tuk.. tuk!!!" ketika aku mau ikut tidur, tiba-tiba terdengar suara

pintu diketuk dari luar. Aku dengan malas membukanya. Seorang tentara

bertopi baja menjengukkan wajahnya melalui renggang pintu yang terkuak

setengah. "Darurat militer diberlakukan untuk menumpas pemberontak

168

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

yang ada di seluruh provinsi ini, kau tahu?!" katanya.

Aku mengangguk. Ia menarik kembali wajahnya. Pintu sudah boleh

kututup kembali.

Saat Subuh kurebahkan tubuhku pelan-pelan di samping isteriku. Aku

mendesiskan kata-kata mesra padanya, kata-kata selamat tidur. Ya, tidurlah

kalian dengan lelap meski perut tidak terisi apa-apa sejak siang tadi. Yang

penting jangan memberontak. Di negeri ini memberontak dilarang. Dan,

yang lebih penting lagi, jangan menangis. Di provinsi ini tangis tiada artinya.

Sumber:

Republika,

Minggu, 11 Februari 2007

2. Menanggapi Cara Pembacaan Cerpen

Latihan

Berikan tanggapan terhadap cara pembacaan cerpen yang dilakukan temanmu.

Fokuskan tanggapanmu itu pada aspek intonasi, lafal, dan kelancaran. Berikan

tanggapanmu di hadapan teman-temanmu.

C. Membaca Tabel/Diagram

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

menyampaikan pertanyaan tentang isi tabel atau diagram

z

menemukan informasi secara cepat dari tabel

z

mengubah tabel atau diagram menjadi bentuk narasi

Tabel memuat sejumlah informasi atau fakta penting yang disusun secara

bersistem agar dapat dengan mudah dan cepat dipahami. Dengan melihat tabel,

pembaca akan dengan cepat dapat mengetahui isi bacaan dengan mengamati,

membandingkan,dan memahami isi bacaan. Dengan demikian, kompetensi

dasar memahami isi tabel sangat penting untuk dikuasai, untuk menjadi

pembaca yang baik dan efisien.

169

Keindahan Alam

1. Membaca Teks yang Memuat Tabel

Bacalah teks yang memuat tabel berikut ini!

Kehutanan di Kalimantan Barat

Kalimantan Barat termasuk salah satu provinsi yang memiliki kawasan

hutan yang cukup luas setelah Irian Jaya, Kalimantan Timur dan Kalimantan

Tengah, yaitu sekitar 6,39 persen dari luas kawasan hutan di Indonesia.

Luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan No.259/KPTS-II/2000 tanggal 31 Agustus

2001 adalah sebesar 9.178.760 ha yang terbagi atas kawasan lindung dan

kawasan budidaya.

LUAS KAWASAN HUTAN

2001-2003

No

(1)

I

II

Status Kawasan

(2)

Kawasan Lindung

1. Hutan Cagar Alam

2. Hutan Taman Nasional

3. Hutan Wisata Alam

4. Hutan Lindung

5. Suaka Alam Laut

-

Daratan

-

Perairan

Kawasan Budidaya

1. Hutan Produksi Terbatas

2. Hutan Produksi Biasa

3. Hutan Produksi Konvers

Jumlah

2001

(3)

153.275

1.252.895

29.310

2.307.045

22.215

187.885

2.445.985

2.265.800

514.350

9.178.760

2002

(4)

153.275

1.252.895

29.310

2.307.045

22.215

187.885

2.445.985

2.265.800

514.350

9.178.760

2003

(5)

153.275

1.252.895

29.310

2.307.045

22.215

187.885

2.445.985

2.265.800

514.350

9.178.760

Sumber:

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat

170

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Dalam kawasan lindung, hutan lindung memiliki luas terbesar, yaitu

2.307.045 ha, setelah itu adalah hutan taman nasional seluas 1.252.895 ha.

Selanjutnya, dalam kawasan budidaya, sebagian besar adalah untuk

hutan produksi terbatas sebesar 2.445.985 ha dan 2.265.800 ha merupakan

hutan produksi biasa. Sementara hutan produksi konversi hanya mencapai

514.350 ha.

Sumber :

Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat

2. Bermain Adu Cepat Menyusun Pertanyaan Bacaan

Berbagilah menjadi empat kelompok! Susunlah sepuluh pertanyaan

berdasarkan isi bacaan yang telah kamu baca di atas! Lima dari sepuluh

pertanyaan yang kamu susun harus menanyakan tentang tabel! Gurumu

akan menentukan berapa lama waktu yang disediakan untuk menyusun

sepuluh pertanyaan ini. Ketepatan pertanyaan dan kecepatan penyelesaian

tugas merupakan kriteria pokok penilaian dalam permainan ini. Selamat

bermain!

Contoh pertanyaan :

Bagaimana perkembangan luas hutan lindung di Kalimantan Barat

antara tahun 2001 sampai tahun 2003?

3. Bermain Adu Cepat Menjawab Pertanyaan Bacaan

Bermainlah adu cepat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

disusun kelompok lain!

a. Pertanyaan kelompok IV akan dijawab oleh kelompok I

b. Pertanyaan kelompok III akan dijawab oleh kelompok II

c. Pertanyaan kelompok II akan dijawab oleh kelompok III

d. Pertanyaan kelompok I akan dijawab oleh kelompok IV

Penilaian difokuskan pada jumlah jawaban benar dan batas waktu yang

telah ditentukan.

171

Keindahan Alam

Latihan

Susunlah sebuah tulisan narasi berdasarkan isi tabel di atas!

Memahami dan Menggunakan Imbuhan ke- dan ke-an

a. Imbuhan ke-

Contoh :

1) Ketiga anak itu sedang belajar menari.

fungsi ke- :

mengubah kata bilangan utama menjadi kata

bilangan kumpulan.

Nosi ke-

:

menyatakan bilangan kumpulan

2) Ketua MPR akan segera membuka sidang.

Fungsi ke- :

membendakan kata sifat

Arti ke-

:

yang dituakan/dianggap tua

b. Imbuhan ke-an

Contoh :

1) Meskipun suhu badannya tinggi orang yang terkena demam merasa

kedinginan.

Fungsi ke-an

:

mengubah kata sifat menjadi kata kerja pasif

Nosi ke-an

:

dalam keadaan menderita

2) Kedatangan rombongan menteri disambut dengan tari-tarian

tradisional.

Fungsi ke-an

:

mengubah kata kerja menjadi kata benda

Nosi ke-an

:

menyatakan hal datang

Latihan

1. Buatlah kalimat dengan kata berimbuhan ke- berikut ini dan jelaskan arti

imbuhannya!

a. ketiga

b. kedua belas

c. kehendak

d. kekasih

e. keseratus

172

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

2. Perhatikan contoh berikut kemudian kerjakan seperti contoh!

1) Ulang tahun perkawinan ayah dan ibu yang kelima belas

diselenggarakan secara sederhana.

2) Ulang tahun perkawinan ayah dan ibu yang XV diselenggarakan

secara sederhana.

3) Ulang tahun perkawinan ayah dan ibu yang ke-15

diselenggarakan secara sederhana.

b. Banyak peristiwa-peristiwa yang luar biasa pada abad X ini.

c. Pelamar keseratus sepuluh itu sarjana ekonomi lulusan PTN

terkemuka di kota ini.

d. Jumlah penduduk Indonesia menempati peringkat ke-5 dari

jumlah penduduk sedunia.

e. Benda purbakala itu diperkirakan dibuat pada abad ketujuh

sebelum Masehi.

3. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata berimbuhan ke-an

berikut ini dan jelaskan makna imbuhannya!

a. kementerian

b. kepulauan

c. kebaikan

d. ketahuan

e. kekurangan

f.

ketinggian

g. kemerah-merahan

h. kehutanan

i.

kepanasan

j.

kemanusiaan

D. Menulis Pesan Singkat

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

menyebutkan isi pesan singkat

z

menjelaskan perbedaan pesan singkat resmi dan tidak resmi

z

menulis pesan singkat dengan kalimat efektif.

173

Keindahan Alam

Pesan singkat dikenal dengan istilah memo. Memo digunakan untuk

menyampaikan pesan tertentu. Memo berasal dari singkatan memorandum

yang juga diartikan nota atau surat ringkas yang berisi peringatan tidak resmi,

saran, pengarahan atau petunjuk. Memo digunakan dalam situasi khusus,

dalam keadaan tergesa-gesa, waktu terbatas atau mendesak.

Ada dua jenis memo, yaitu resmi dan tidak resmi. Memo resmi biasanya

dibuat oleh instansi pemerintah, kantor swasta atau organisasi. Memo tidak

resmi dapat dibuat oleh siapa saja.

1. Memo Resmi dan Memo Tidak Resmi

Perhatikan contoh memo berikut ini!

a. Memo Tidak Resmi

Abie,

Tolong segera kembalikan novel "Siti Nurbaya"

yang kamu pinjam.

Kutunggu di rumah sore ini juga ya.

Bandung, 5 Sept. '07

Temanmu,

Ata

b. Memo Resmi

PT BUNGA MEKAR

Jalan Pattimura 69 Jakarta Telepon (021) 6775467

Kepada :

Kepala Produksi

Dari

:

Direktur Utama

Perihal : P

ersediaan barang

Laporkan segera persediaan barang per 1 Juni 2007

sebagai bahan rapat direksi tanggal 14 Juni 2007.

Terima kasih.

Jabier Cakra Pradana, S.E., M.M.

174

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

2. Mendiskusikan Perbedaan Memo Resmi dan Memo Tidak Resmi

Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat atau lima orang, kemudian

diskusikan dalam kelompokmu perbedaan antara memo resmi dengan

memo tidak resmi dengan memperhatikan contoh memo di atas.

Latihan

Tulislah memo yang sesuai dengan situasi berikut ini!

1. Kepala SMP N 24 Surakarta memerlukan laporan keadaan siswa per 1 Juni

2007 dari Kepala Urusan Tata Usaha, untuk persiapan rapat MKKS.

Jawab :

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

2. Aminah mengunjungi Siti di rumahnya. Namun, Siti sedang mengantar

ibunya berbelanja ke toko. Aminah berharap agar Siti ke rumahnya karena

ada tugas yang harus dikerjakan berkelompok.

Jawab :

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

175

Keindahan Alam

1. Simaklah puisi berikut ini (puisi terdapat pada lampiran)! Dan kerjakan

soal berikut!

a. Jelaskan nada dan suasana dalam puisi di atas!

b. Apa yang kamu rasakan setelah membaca puisi tersebut?

2. Bacalah teks berikut ini!

Penanaman Modal Daerah Sektor Pertanian

Pulau Jawa dikenal sebagai pulau yang subur. Sebagian besar tanaman

tropis bisa tumbuh subur di pulau ini. Sebagai bagian dari Pulau Jawa,

Jawa Tengah juga memiliki sumber daya pertanian yang berlimpah dan

berkualitas. Tanaman pangan yang memiliki produktivitas terbesar di Jawa

Tengah adalah padi. Produksi padi pada tahun 2000 sebesar 8,48 juta ton

atau naik sebesar 1,46% dari tahun 1999 sebesar 8,153 juta ton. Luas panen

tahun 2000 seluas 1.669.486 hektar, atau turun sebesar 1,15% dibanding

luas panen tahun 1999 seluas 1.688.950 hektar. Hal ini menunjukkan

peningkatan produktivitas tanaman pangan utama tersebut. Sentra produksi

padi di Jawa Tengah ada di Cilacap, Sragen, Pati, Grobogan, Brebes, dan

Demak.

Selain padi, tanaman pangan yang mampu tumbuh subur di Jawa

Tengah adalah jagung. Produksi jagung di Jawa Tengah, tahun 2000, sebesar

1.713.807 ton dengan luas lahan 581.893 hektar. Sentra produksi Jagung

berada di Kabupaten Grobogan, Wonogiri, Wonosobo, Blora, dan

Temanggung.

Pengembangan tanaman pangan di sentra produksi tersebut dapat

berupa industri benih, budidaya pengolahan, dan pemasaran.

Luas panen dan produksi padi di Jawa Tengah tahun 1998 - 2004 adalah

sbb.

Uji Kompetensi

176

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

No.

Tahun

Luas (Ha)

Produksi (ton)

1.

1998

1.714.074

8.594.043

2.

1999

1.688.950

8.345.854

3.

2000

1.669.486

8.475.412

4.

2001

1.650.625

8.289.927

5.

2002

1.653.442

8.503.523

6.

2003

1.535.625

8.123.839

7.

2004

1.635.922

8.512.555

Sumber:

Jawa Tengah dalam Angka 2005

Berdasarkan tabel teks di atas, susunlah empat kalimat yang isinya sesuai

dengan isi tabel!

3. Buatlah pesan singkat yang ditujukan kepada temanmu yang berisi

pemberitahuan bahwa kamu baru saja datang ke rumah temanmu, tetapi

temanmu sedang pergi dan rumah dalam keadaan sepi. Sampaikan pesan

bahwa maksud kedatanganmu adalah pada Minggu sore teman-teman

sekelas akan menjenguk Pak Guru yang sedang sakit di rumah sakit.

177

Daftar Pustaka

Akhadiah, Sabarti; Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1991.

Pembinaan

Kemampuan Menulis

. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Alisjahbana, Sutan Takdir. 2004.

Puisi Lama

. Jakarta: Dian Rakyat

Alwi, Hasan. dkk..(Ed.) 2000.

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga

.

Jakarta: Balai Pustaka.

Asmara, Adhy. 1983.

Apresiasi Drama

. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Dahlan, M.D. (Ed.) 1990.

Model-Model Mengajar

. Bandung: CV Diponegoro.

Depdikbud. 2001.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2002.

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

:

Konsep Dasa

r

Jakarta: Direktorat SLTP Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Depdiknas. 2002.

Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar

. Jakarta: Pusat Kurikulum

Balitbang Depdiknas.

Depdiknas. 2003.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

.

Jakarta: Balai Pustaka.

_______. 2003.

Pedoman Umum Pembentukan Istilah

. Jakarta: Balai Pustaka.

_______. 2003.

Pendekatan Kontekstual

(Contextual Teaching and Learning)

.

Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen

Depdiknas.

DePorter, Bobbi, Mike Hernacki. 2000.

Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan

. Bandung: Penerbit Kaifa.

DePorter, Bobbi, Mark Readon, dan Sarah Singer-Nourie. 2002.

Quantum

Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas

.

Bandung: Penerbit Kaifa.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993.

Semantik 1 dan 2

. Bandung: Eresco.

Effendi, S. l978.

Bimbingan Apresiasi Puisi.

Ende Flores NTT: Penerbit Nusa

Indah.

Genesee, Fred dan John A. Upshur. 1997. "

Classroom-Based Evaluation in Second

Language Education

". Cambridge: Cambridge University Press.

Goleman, Daniel. 1997.

Emotional Intelligence, terjemahan T. Hermaya

. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Hairston, Maxine.

Contemporary Composition, Short Edition

. Boston: Houghton

Mifflin Company, 1986.

Haryadi dan Zamzani. 1997.

Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia

.

Jakarta: Depdikbud.

Joyce, B. dan Weil, M. 1986.

Models of Teaching

. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Jumariam, Meity T. Qodratillah, dan C. Ruddyanto. 1995.

Pedoman Pengindonesia

Nama dan Kata Asing

. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa.

Keraf, Gorys. 1985.

Argumentasi dan Narasi

. Jakarta: Gramedia.

_______. 1991.

Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia

. Jakarta: Grasindo.

_______. 2000.

Diksi dan Gaya Bahasa

. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

_______. 2001.

Komposisi

. Semarang: Bina Putra.

Lie, Anita. 2005.

Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas

. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001.

Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra

.

Yogyakarta: PT BPFE Yogyakarta.

Rifai, Mien A. 2004.

Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan

Karya Ilmiah Indonesia

. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ronnie M., Dani. 2006.

The Power of Emotional & Adversity Quotient for Teachers:

Menghadirkan Prinsip-Prinsip Kecerdasan Emosional dan Adversitas

dalam Kegiatan Belajar Mengajar

. Jakarta: Penerbit Hikmah (PT Mizan

Publika).

Sugihastuti. 2000.

Bahasa Laporan Penelitian

. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugono, Dendy. 2002.

Berbahasa Indonesia dengan Benar

. Jakarta: Puspa Swara.

_______. 2003.

Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern

. Jakarta: Pusat Bahasa.

Suwandi, Sarwiji. 2003. "

Peranan Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa

Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi" Makalah

disajikan dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII yang diselenggarakan oleh

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

, Hotel Indonesia Jakarta,

14-17 Oktober 2003.

178

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

_______. 2004a. "

Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

."

makalah disajikan pada Konferensi Linguistik Nasional yang

diselenggarakan Unika Atmajaya Jakarta.

_______. 2004b. "

Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

."

Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa yang

diselenggarakan Program Pascasarjana UNS.

_______. 2006. "

Model-Model Pembelajaran Inovatif: Upaya Mengefektifkan

Pembelajaran Bahasa Indonesia

" makalah disajikan pada Work-Shop

yang diselenggarakan LPMP Prov. Jateng.

Tarigan, Henry Guntur. 1986.

Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

.

Bandung: Angkasa.

_______. 1986.

Pengajaran Semantik

. Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 1987.

Teori dan Apresiasi Puisi

. Jakarta erlangga

_______. 2001.

Pengkajian Sastra Rekaan

. Salatiga: Widyasari Press.

_______. 2002.

Apresiasi Puisi

. Jakarta: Gramedia.

Widyamartaya, A. dan V. Sudiati. 2004.

Kiat Menulis Esai Ulasan

. Jakarta:

Grasindo.

Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. 2007.

Strategi

Pembelajaran Aktif

. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.

179

Daftar Pustaka

SUMBER BAHAN

Buku Petunjuk Telepon

- White Pages Solo November 2006/2007.

Elexmedia

Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia

Tokoh Indonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

http://kalbar.bps.go.id/data/pertanian.htm

Horizon, 9 September 1981

Nasrudin, Seorang yang tak pernah putus asa, 1995

Mentari Minggu IV, November 1998

Kubra Jafri. 2004. Si Bahlul. Jakarta: Pustaka Zahra

Kompas, 26 Februari 2006

Kompas, 26 Februari 2007

Republika, 4 Maret 2007

Republika, 11 Februari 2007

Republika, 16 Juli 2006

Republika, 18 April 2004

Republika, 24 Februari 2007

Suara Karya, 2 Maret 2005

Suara Merdeka, 5 Februari 2007.

"The Wolf in Sheep's Clothing" dalam Fabel-fabel Aesop. Diceritakan kembali

oleh Samara [Syam Asinar Radjam].

"The Four Oxen and the Lion" dalam Fabel-fabel Aesop. Diceritakan kembali

oleh Samara [Syam Asinar Radjam].Posted by syamar at 07:51 in cerita anak

[terjemahan] | Link|Comments (0)

SUMBER GAMBAR TEMATIK

1. Evakuasi Korban Banjir (Pelajaran I), (Suara Merdeka, 5 Februari 2007)

2. Satelit Mata-mata (Pelajaran II), (Republika, 24 Februari 2007)

3. Upacara Bendera (Pelajaran III) ( Kompas, 18 Agustus 2007)

4. Keledai yang malas (Pelajaran IV): (blontankpoer.blogsome.com./..

5. Seorang Anak sedang Berkomunikasi (Pelajaran V) dokumen penulis

6. Emil Salim (Pelajaran VI) (Republika, 16 Juli 2006)

7. Selebriti Indonesia (Pelajaran VII) (dokuen penulis)

8. Tower Telekomunikasi (Pelajaran VIII) (dokumen penulis)

9. Upacara HUT Proklamasi (Pelajaran IX) (Pikiran Rakyat)

10. Panorama Alam (Pelajaran X) (dokumen penulis)

180

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

akronim

:

kependekan yang merupakan gabungan huruf atau suku kata

atau bagian lain yang ditulis atau dilafalkan sebagai kata yang

wajar (misal mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, sidak

inspeksi mendadak)

aliterasi

:

sajak awal (untuk mendapatkan efek kesedapan bunyi),

pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan.

antonim

:

kata yang berlawanan makna dengan kata lain

asisten

:

orang yang membantu seseorang dalam melaksanakan tugas

profesional (dalam suatu pekerjaan).

asonansi

:

perulangan bunyi vokal dalam deretan kata; purwakanti.

bantaran

: jalur

tanah pada kanan kiri sungai; antara sungai dan tanggul

bende

:

canang

biografi

:

riwayat hidup; buku yang menguraikan riwayat hidup seorang

tokoh

cagar alam :

daerah kelestarian hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang ( flora

dan fauna) yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-

undang dari bahaya kepunahan; suaka alam

dedikasi

:

pengoraban tenaga dan waktu untuk berhasilnya suatu usaha

atau tujuan mulia; pengabdian

denotasi

:

hubungan semantik antara satuan bahasa dan benda yang

diterapi oleh satuan bahasa itu.

desentralisasi:

tata pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan

kepada pemerintah daerah; penyerahan sebagian wewenang

pimpinan kepada bawahan

deskripsi

:

pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas

dan terinci; uraian

dongeng

:

cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian

zaman dahulu yang aneh-aneh)

efektif

:

ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya; manjur atau

mujarab (tentang obat); dapat membawa hasil, berhasil guna

(tentang usaha atau tindakan); mulai berlaku

efisien

:

tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu

(dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); mampu

menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak

membuang-buang waktu, tenaga, biaya)

181

Glosarium

fabel

:

cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang

pelakunya diperankan oleh binatang

farmasi

:

cara dan teknologi pembuatan obat serta cara penyimpanan,

penyediaan, dan penyalurannya

frasa

:

gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif

(misalnya gunung tinggi disebut frasa karena murpakan

konstruksi nonpredikatif)

glamor

:

serba gemerlapan

grafitasi

:

kekuatan (daya tarik) bumi

horizontal

:

terletak pada garis atau bidang yang tegak lurus terhadap

vertikal

imaji

:

sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan

imajinasi

:

daya pikir untuk membayangkan ( dalam angan-angan) atau

menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan); khayalan

instansi

: badan pemerintahan umum (seperti jawatan, kantor)

intensif

:

secara sungguh-sungguh (giat dan secara mendalam) untuk

memperoleh efek yang maksimal, terutama untuk memperoleh

hasil yang diinginkan dalam waktu yang lebih singkat

intonasi

:

lagu kalimat; ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari

seorang penyanyi)

jeda

: waktu berhenti sebentar; waktu istirahat; hentian sebentar dalam

ujaran

kinesik

:

klinik

: rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat; balai

pengobatan khusus; oragnisasi kesehatan yang bergerak di

dalam penyediaan pelayanan kesehatan

kompetensi :

kewenangan (kekuasaan ) untuk memutuskan sesuatu

konotasi

:

tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang

ketika berhadapan dengan sebuah kata

konteks

:

bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau

menambah kejelasan makna; situasi yang ada hubungannya

dengan suatu kejadian

konversi

:

perubahan dari sistem pengetahuan ke sistem yang lain;

perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah dan sebagainya

kritis

:

gawat, genting, tentang suatu keadaan, keadaan yang

menentukan tentang berhasil atau gagalnya suatu usaha; bersifat

tidak lekas dapat percaya; bersifat selalu berusaha menemukan

kesalahan atau kekeliruan; tajam dalam penganalisisan

182

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

latar

:

permukaan; halaman; rata; datar; dasar warna; keterangan

mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam

karya sastra

manuver

:

gerakan yang tangkas dan cepat dari pasukan (kapal dsb) dalam

perang;

metabolisme :

pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan

kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam tubuh yang

memungkinkan berlangsungnya; proses perputaran, gerak

berputar;

mimik

:

peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka

moderator

:

orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dsb);

pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada

acara pembicaraan atau pendiskusian masalah; alat pada mesin

yang mengatur atau mengontrol aliran bahan bakar atau sumber

tenaga

musisi

:

musikus; orang yang mencipta, memimpin atau menampilkan

musik, pencipta atau pemain musik

narasi

:

penceritaan suatu cerita atau kejadian; cerita atau deskripsi dari

suatu kejadian atau peristiwa; kisahan

narasumber :

orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi

sumber) informasi; informan

otoritas

:

hak untuk bertindak; kekuasaan; wewenang; kekuasaan yang

sah yang diberikan kepada lembaga masyarakat yang

memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya; hak

melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk

memerintah orang lain

polisemi

:

bentuk bahasa (kata, frasa, dsb) yang mempunyai makna lebih

dari satu

proporsional :

sebanding, seimbang, berimbang,

realitas

:

kenyataan

refleksi

:

gerakan, pantulan di luar kemauan(kesadaran) sebagai jawaban

suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar

regresi

:

penyusutan luas (air) laut yang disebabkan oleh faktor-faktor

tertentu;

relevan

:

kait-mengait; bersangkut-paut

relevansi

:

hubungan; kaitan

rima

:

pengulangan bunyi yang berselang baik di dalam larik sajak

maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan

183

Glosarium

roket

:

peluru berbentuk silinder yang digerakkan dengan reaksi mo-

tor dan dapat bekerja di luar atmosfer; projektil

rudal

:

peluru kendali

satelit

:

bintang yang mengedari bintang yang lebih besar

sentral

: pusat;

berada tepat di tengah-tengah

sinonim

:

bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk

lain

sinyal

:

tanda isyarat

skor

:

jumlah angka

slogan

:

perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok

dan mudah diingat, untuk memberitahukan sesuatu

spiritual

:

kejiwaan; rohani; batin; moral; mental

steril

:

suci hama; bersih dari bakteri; tidak subur; mandul

tipografi

:

ilmu cetak; seni percetakan

topik

:

pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan dsb;

bahan diskusi; bahan pembicaraan

verbal

:

(secara) lisan (bukan tertulis); (bersifat) khayalan; (bersifat) kata

kerja

vertikal

:

tegak lurus dari bawah ke atas atau kebalikannya; membentuk

garis tegak lurus

184

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

aliterasi, 52

alfabetis, 13

antonim, 4, 5, 6

asonansi, 52

biografi, 132

citraan, 161

denotasi, 36, 37 :

deskripsi, 45, 59, 60

dongeng, 40, 43, 70, 72

efektif, 13, 45

efisien, 13

gestur, 8

grafitasi, 23, 29

imaji, 52

imajinasi, 52

imbuhan, 171

intonasi, 8, 26, 48,51, 113, 150

jeda, 48

konotasi, 36, 37

latar, 96, 97, 145

manuver, 27, 28

mimik, 12, 98, 100

narasi, 154, 155, 157

narasumber, 84, 109

polisemi, 4, 6, 7

presenter, 8

realitas

relevansi, 58

rima, 52

rudal, 23

satelit, 22, 23, 37

sampiran, 16

sinonim, 4, 5

sinyal, 27

tipografi, 52

topik, 84

ungkapan, 96

wawasan, 2

185

Indeks

Wacana Simakan

Uji Kompetensi Pelajaran I

PN-kan TNI AL

Kemarin, Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid alias

Gus Dur meminta agar TNI AL dilaporkan ke Pengadilan Negeri (PN) Pasuruan

terkait kasus penembakan yang menewaskan empat orang melukai warga Alas

Tlogo. Pernyataan tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan ke Desa

Atas Tlogo dan disaksikan ribuan masyarakat sekitar. Menurut Gus Dur, dalam

pelaksanaan kerja sama antara pihak perusahaan dan TNI AL, banyak terjadi

kolusi sehingga merugikan masyarakat. Dalam proses laporan tersebut, Gus

Dur tidak memberikan batasan waktu.

"Setahun, dua tahun, atau berapa tahun, akan kami tunggu

penyelesaiannya," papar Gus Dur di hadapan warga. Gus Dur juga menilai

pernyataan yang disampaikan pihak TNI AL merupakan kebohongan besar.

Apa yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Di antaranya

dengan mengatakan bahwa peluru yang mengenai warga adalah pantulan dari

tanah. Pernyataan yang disampaikan Gus Dur tersebut langsung mendapat

sambutan ribuan masyarakat yang memadati halaman rumah korban

meninggal, Rohmad. Sementara itu, anggota Komisi III DPR Nursyahbani

Katjasungkana menyatakan, dari sisi penyelesaian sengketa lahan, dia menilai

pemerintah tidak mampu melakukan inventarisasi aset. Pasalnya, selama ini

pemerintah tidak menunjukkan data baru terkait kepemilikan lahannya.

Sebaliknya, pemerintah masih menggunakan data lama yang ternyata

merupakan dokumentasi saat penjajahan Belanda. Ironisnya, lanjut

Nursyahbani, pendataan lahan yang dilakukan pemerintah saat ini terkesan

asal-asalan dan merugikan masyarakat. Pemerintah langsung mengklaim lahan

rakyat yang tidak disertai dengan surat-surat resmi sebagai aset negara. Untuk

itu, pihaknya akan meminta kejelasan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Dia minta BPN memberikan data komplet tentang status lahan yang menjadi

sengketa di Desa Alas Tlogo itu.

Sumber:

Koran Sindo

, 3 Juni 2007

186

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Wacana Simakan

Uji Kompetensi Pelajaran II

NASA Siap Luncurkan Atlantis

BADAN antariksa AS NASA menyatakan siap meluncurkan pesawat ulang-

alik Atlantis pada 8 Juni pukul 23.38 GMT.Atlantis akan menjalani misi

rekonstruksi Stasiun Antariksa Internasional.

Misi perbaikan tersebut sempat tertunda selama tiga bulan. Peluncuran akan

dilakukan di Pusat Antariksa Kennedy di Florida. Atlantis sesungguhnya

dijadwalkan meluncur pada Maret. Namun, pada 26 Februari, pesawat ulang-

alik tersebut mengalami kerusakan pada bagian tangki bahan bakar eksternal

akibat hantaman badai. Karena itu, pesawat ulang-alik yang siap diluncurkan

itu dikembalikan lagi masuk ke hanggar untuk menjalani perbaikan.

Penundaan peluncuran Atlantis memaksa NASA memangkas program

peluncuran pesawat ulang-alik pada 2007. Sebelumnya, NASA berencana

melakukan peluncuran sebanyak lima kali. Kini, NASA hanya bisa melakukan

peluncuran pesawat ulang-alik sebanyak empat kali pada 2007. Pada 9 Agustus,

NASA berencana meluncurkan pesawat ulang-alik Endeavour dan pesawat

ulang-alik Discovery akan diluncurkan berikutnya,10 Oktober. "Kini kami siap

meluncur."

Pada saat ini, kami tidak melihat adanya kendala yang bisa menunda

peluncuran," tutur manajer program Atlantis Wayne Hale. Peluncuran Atlantis

memang tidak bisa ditunda-tunda lagi karena ISS sangat membutuhkan

perbaikan. Perbaikan terhadap ISS perlu dilakukan guna meningkatkan kinerja

wahana orbit tersebut. Tenggat yang dihadapi NASA sangat ketat karena ISS

dijadwalkan pensiun pada 2010. "Saya sangat yakin kami mampu melakukan

perbaikan dengan baik," tandas Hale.

Di samping melakukan misi perbaikan ISS, Atlantis juga akan melakukan

misi antar-jemput untuk mengganti awak ISS. NASA akan mengangkut kru

baru ke ISS dan memulangkan astronot Sunita Williams yang sudah bertugas

di ISS sejak Desember 2006. Misi pergantian kru ISS tersebut diperkirakan selesai

paling cepat Agustus. Guna memperbaiki ISS, Atlantis akan mengangkut sayap

panel surya yang akan dipasang pada ISS. Panel surya tersebut vital bagi ISS

karena menjadi sumber daya pembangkit listrik. ISS membutuhkan suplai listrik

lebih besar karena stasiun luar angkasa itu kini semakin membesar untuk

187

Lampiran

mengakomodasi laboratorium yang dibangun badan-badan antariksa Eropa

dan Jepang.

Misi Atlantis ini dibayang-bayangi kecemasan akibat kecelakaan fatal yang

menimpa pesawat ulang-alik Columbia pada 2003. NASA memperkirakan

pemulihan akibat bencana Columbia memakan biaya total sekitar USD1,2 miliar

(Rp10,6 triliun). Sebagian besar upaya perbaikan ini sudah selesai. Menurut

NASA, modifikasi tangki bahan bakar pesawat ulang-alik memakan perhatian

dan biaya paling besar. Columbia meledak menewaskan seluruh awaknya akibat

dihantam sepotong busa yang lepas dari tangki bahan bakar setelah peluncuran.

Akibat hantaman busa tersebut, perisai penahan panas yang melindungi Co-

lumbia rusak. Ketika Columbia kembali masuk atmosfer untuk pulang setelah

16 hari berada di luar angkasa, gas atmosfer yang sangat panas meruntuhkan

perisai penahan panas pesawat ulangalik tersebut. Akibatnya Columbia pun

meledak di atas langit Texas.

Tujuh astronot yang berada di kabin Columbia tewas. Kendati NASA sudah

menghabiskan banyak sekali waktu dan anggaran untuk memperbaiki pesawat

ulang-alik sehingga pesawat-pesawat tersebut aman diterbangkan, armada

pesawat ulang-alik AS akan pensiun dalam waktu tiga tahun mendatang.

Sumber:

Koran Sindo

, 3 Juni 2007.

Wacana Simakan

Uji Kompetensi Pelajaran IV

Asal Usul Danau Toba

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani

yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi

kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya

sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu

pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. "Mudah-mudahan

hari ini aku mendapat ikan yang besar," gumam petani tersebut dalam hati.

Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang.

Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat

seekor ikan cukup besar.

188

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna

kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol

memancarkan kilatan yang menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku

akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku." Petani tersebut

terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang

ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah

wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah aku?," gumam

petani.

"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang

budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis

itu. "Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis

itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai

suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak

boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu

dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik

jelita bersama petani tersebut. "Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,"

gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami

yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan

ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani

itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka

menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha

petani. "Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! " kata seseorang

kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka

tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri

Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan

mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak

yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai

satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa

lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.

Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh

membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu

mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan

bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata Petani kepada istrinya.

"Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan

ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya.

189

Lampiran

Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani

itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan

minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak

memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan

haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain

bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tau

diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah

mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan

istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-

tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan

desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga

membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau

itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di

tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Sumber:

Elexmedia

Wacana Simakan

Uji Kompetensi Pelajaran VII (Dialog)

Tukul Arwana

........................

Sering pulang ke Semarang, bagaimana komentar di kampung?

Wah, terpukau. Luar biasa. Kayak-nya, tidak mungkin. Tukul apa? Wong

dulu itu di sini sopir angkot.

Memang Anda pernah sopir angkot?

Loh, saya sopir angkot dulu, kernet angkot di Semarang. Sebelum SMA

juga saya ngernet. Keluarga blok minus saya.

Kondisi itu yang membuat Anda tidak bisa sekolah tinggi?

Dulu, iya, pengin. Cita-cita saya dulu pengen jadi insinyur. Pengin kuliah

tapi keadaan tidak mampu, ya sudah. Tapi tidak apa-apalah, walaupun tidak

sampai S-1, S-2, tapi honor saya bisa melebihi S-2, S-3 sekarang, alhamdulillah.

190

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Anda dulu sering naik motor. Sekarang?

Masih sering. Kadang-kadang bawa sendiri, kadang-kadang dibonceng.

Ya, tergantung hati saya. Pengin naik motor, naik motor. Pengin naik mobil,

naik mobil. Pengen naik Harley, naik Harley. Tinggal kepengin saya. Pengin

santai, santai. Tidak harus kayak eksekutif, tidak harus selalu glamour. Saya

tidak suka keglamouran, saya tidak suka ke dunia malam, saya tidak suka

dunia karaoke atau apalah.

Merokok?

Merokok jarang, minum nggak. Dunia yang itu, saya nggak. Saya

penginnya di rumah, santai, ngobrol. Itu senang.

Kalau sekarang Anda ketemu orang di jalan bagaimana?

`'Mas Tukul, apa kabar? Mas Tukul Empat Mata. Kembali ke laptop. Foto

dong mas Tukul?'' `'Mas Tukul wong ndeso (orang desa).''

Tidak keberatan disebut wong ndeso?

Tidak masalah. Tapi, berpikirnya kan tidak daerah. Berpikirnya, milenia,

wuah. Saya orangnya fighting spirit, saya positive thinking, dan saya tidak

pernah merendahkan orang, mengecilkan orang. Saya selalu membesarkan

(hati) orang lain, menghormati orang lain. Kesombongan itu akan menjadi

bumerang bagi diri sendiri, akan memakan dirimu sendiri. Tidak boleh.

Sumber:

Republika

, 14 Januari 2007

Wacana Simakan

Uji Kompetensi Pelajaran IX (Puisi)

NEGERI DEBU

Endang Supriadi

duka sebegitu tajam tergores di langit ini

sayap kupu-kupu tak bisa membawa beban debu

juga sapu lidi terlalu pendek untuk menyapu

sehektar puing yang dititipkan gempa kepadamu

ini wilayah angin, bisik daun pada

sebutir debu dan debu itu memang

tak pernah melihat onggokan bukit kapur di sana

kecuali rumah-rumah yang rebah

ditidurkan angin

sebatas mana rentang tanganmu ketika

191

Lampiran

gelombang memindahkan perahumu ke jalan raya?

atau ketika langit jadi hitam oleh gerhana

atau ketika sebuah menara bergeser karena gempa?

kita akan kembali ke dalam keabadian

melalui liku-liku dalam riset waktu

tak mudah kita menemukan ujung benang

dalam rajutan alam, tak mudah kita

memintal benang jadi gelas bagi air.

Yogyakarta-Jakarta, 12-13 Juni 2006

Sumber:

Republika

, Edisi 07/30/2006

Wacana Simakan

Uji Kompetensi Pelajaran X (Puisi)

Tuhan telah Menegurmu

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

Lewat perut anak-anak yang kelaparan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

Lewat semayup suara adzan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran

Lewat gempa bumi yang cukup berguncang

Deru angin yang meraung-raung kencang

Hujan dan banjir yang melintang pukang.

Adakah kau dengar itu?

Apip Mustopa

(Laut Biru Langit Biru, 1977)

192

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs