Halaman
Panorama Alam
162
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
A. Menyimak dan Merefleksi Isi Puisi
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:
z
menentukan citraan isi puisi
z
merefleksi isi puisi yang didengarkan.
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mampu merefleksi isi puisi
dengan mempertimbangkan nada, suasana, irama, dan pilihan kata. Pada
pembelajaran berikut ini, kamu akan mempelajari bagaimana merefleksi puisi
dengan menangkap isi puisi, seperti gambaran penginderaan, perasa, dan
pendapat, serta merefleksi isi puisi.
1. Citraan Isi Puisi
Untuk menyampaikan maksud, ide, dan gagasannya, pengarang
berusaha mengkonkretkan melalui gambaran (citraan) penginderaan,
perasa, dan pendapat. Dengan penggambaran atau citraan itu, ide dan
gagasan pengarang akan semakin mudah ditangkap pembacanya.
Perhatikan contoh citraan puisi berikut ini!
......................................
Angin berhembus tertahan-tahan
Daun berisik rasa kesukaan
Bulan perlahan-lahan
Menuju maghrib peraduan
Karya Y.E. Tatengkeng
Pada baris pertama puisi di atas seolah-olah pembaca merasakan
hembusan angin, " angin berhembus tertahan-tahan". Inilah yang dimaksud
gambaran perasa. "Daun berisik rasa kesukaan" pada baris kedua seolah
pembaca dapat mendengar suara daun yang berisik.Larik "bulan perlahan-
lahan", "menuju maghrib peraduan" merupakan penggambaran indera
penglihatan, yakni sedang menyaksikan bulan yang akan segera tenggelam.
163
Keindahan Alam
2. Menentukan Gambaran Penginderaan, Perasa, Pendapat, dan
Merefleksikan Isi Puisi
Bacalah puisi berikut ini dengan cermat!
Tanah Kelahiran
Seruling di pasir tipis, merdu
Antara gundukan pohon pina
Tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanperahu
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun
Membelit tangga di tanah merah
Dikenal gadis-gadis dari bukit
Nyanyikan kentang sudah digali
Kenakan kebaya ke pewayangan,
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun.
(Ramadhan K.H., Priangan Si Jelita)
Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas empat atau lima orang.
a. Diskusikan gambaran penginderaan, perasa, pendapat pada puisi di
atas!
b. Renungkan isi puisi di atas, kemudian tuliskan perasaanmu setelah
membaca puisi itu.
c. Tuliskan simpulanmu isi puisi di atas.
164
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
B.
Menanggapi Cara Pembacaan Cerpen
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:
z
mengungkapkan tokoh-tokoh dengan cara penokohannya disertai data tekstual
z
menanggapi cara pembacaan puisi temanmu.
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah dapat menanggapi bagaimana
temanmu membacakan cerpen. Nah, kali ini kamu dalami lagi materi
pembelajaran tersebut.
1. Mendengarkan Pembacaan Cerpen
Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan cerpen berikut
ini. Dengarkan dengan saksama dan sebutkan tokoh serta penokohannya!
Pada Tikungan Berikutnya
Cerpen Musmarwan Abdullah
Aku berjalan kaki menempuh jalan pinggiran kota menuju ke kantor
redaksi. Cerpenku kali ini dimuat pada saat yang tepat, di saat aku
membutuhkan uang sesedikit apa pun. Nah, cuma itu yang ingin
kusampaikan padamu, kawan.
Selebihnya, tak ada yang dapat kuceritakan. Di ruang langit
menggelantung awan-asap mesiu. Di hamparan tanah, darah bepercikan
di batu-batu jalan. Dan, ke mana pun wajah kupalingkan, yang kulihat
hanya tentara-tentara.
"Berhenti!" tiba-tiba berteriak sekelompok tentara yang berdiri di tepi
jalan yang tengah kulewati. Dan, begitulah aku wajib berhenti setiap tubuh
kerempeng ini berpapasan dengan tubuh-tubuh mereka yang gagah dalam
uniform
militer yang megah.
"Angkat bajumu!"
Dan, aku mengangkat bajuku. Mereka meneliti sekeliling pinggangku.
Tak ada pistol-rakitan yang terselip di sana. Tak ada sebilah rencong yang
menantang di situ.
165
Keindahan Alam
"Keluarkan kartu pendudukmu!"
Ya, kukeluarkan kartu pendudukku. Mereka membaca dengan suara
agak tinggi: "Nama lengkap: Musmarwan bin Abdullah! Jenis kelamin: laki-
laki! Tempat/tanggal lahir: Tanjong, sembilan-belas-enam-tujuh! Agama:
Islam! Pekerjaan: penulis cerita pendek!" Sampai di sini mereka berhenti.
Tentara yang membaca itu melihat ke arah temannya.
"Coba buktikan!" kata temannya itu.
Lalu mereka memberiku selembar kertas dan sebatang pena. Sambil
tetap berdiri di situ aku menulis, "Tak ada yang dapat kuceritakan padamu,
kawan, di saat inspirasi telah menjadi langka di ruang kontemplasi para
tukang tulis cerita. Dialog telah gagal antara pemerintah dan kaum
pemberontak. Pemerintah mengakui, mereka telah bikin melarat provinsi
ini selama berpuluh-puluh tahun. Tetapi, pemberontak tetap bersikukuh;
ingin provinsi ini lepas dari republik. Maka, pemerintah menetapkan provinsi
ini dalam status darurat militer...."
"Hentikan!" teriak mereka. Dan begitulah aku wajib menghentikan
tulisanku. Tentara yang berteriak itu melihat ke arah temannya. Teman itu
mengangguk, "Orang ini dapat dipercaya," katanya. Lalu menyambung,
"Darurat militer diberlakukan untuk menumpas pemberontak yang ada di
seluruh provinsi ini, kau tahu?!"
Aku mengangguk. Dan, aku dilepaskan untuk meneruskan langkahku.
Di tikungan berikutnya, aku berpapasan dengan sekelompok tentara yang
lain. "Berhenti!" teriak mereka.
Dan, aku berhenti.
"Angkat bajumu!"
Aku mengangkat bajuku.
"Mana Ka-Te-Pe-mu!"
Aku menyerahkan KTP-ku. Mereka membaca dengan suara agak tinggi,
"Nama: Musmarwan bin Abdullah! Tempat/tanggal lahir: Tanjong,
sembilan-belas-enam-tujuh! Kawin/tidak kawin: kawin! Pekerjaan: penulis
cerita pendek!" Sampai di data ini mereka berhenti. Tentara yang membaca
itu melihat ke arah temannya.
"Coba buktikan!" teriak temannya itu. Dan aku pun disuruh
menceritakan sesuatu dengan lisan.
166
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
Sambil tetap tegak di situ, aku berkata: "Tak ada yang dapat kuceritakan
padamu, kawan, di saat inspirasi adalah ilham yang hampa di ruang
kontemplasi para tukang tulis cerita. Aku tak punya keinginan untuk
menembak tentara dan membunuh polisi karena aku bukan orang-orang
pemberontak itu. Aku malah menyesal pada cerita-cerita ciptaanku yang
tidak mampu memberikan pencerahan pada orang-orang kampung agar
mereka tidak lagi memusuhi tentara dan membenci polisi, terutama di
tengah darurat militer seperti ini. Atau barangkali selama ini memang ada
yang tidak beres pada dua institusi ini?"
"Sudah! Cukup!" teriak mereka. Lalu menyambung, "Darurat militer
digelarkan untuk menumpas pemberontak yang ada di seluruh provinsi
ini, kau tahu?!"
Aku mengangguk. Selanjutnya aku bebas meneruskan langkahku. Dan,
pada tikungan berikutnya, aku berjumpa lagi dengan sekelompok tentara
yang lain. Hal yang sama terjadi. Aku disuruh bercerita. Dan, aku bercerita.
Dan, pada kalimat-kalimat terakhir ceritaku kubilang, "Aku bukan penganut
rasisme. Waktu kaum pemberontak membunuh dan mengusir orang-orang
transmigran, aku malah menangis sambil memeluk anakku karena
terbayang pada anak-anak mereka yang terseret-seret di semak-semak
belukar seraya mulut mendesis memanggil ibu atau ayah mereka yang
terbunuh hingga tidak dapat menuntun mereka mengarungi belantara demi
belantara."
"Sudah! Cukup! Sedih sekali kau bercerita!"
Dan, aku dibiarkan meneruskan jalanku. Di tikungan berikutnya lagi,
nasib yang sama menimpaku pula. Dan, aku bercerita lagi. Pada sepanjang
kalimat terakhir kubilang, "Dulu, waktu zaman DOM banyak orang kami
yang mati tak wajar kendati kesalahannya sangat kecil dan cukup patut
untuk dimaafkan. Sekarang ketika salah satu dari kelompok masyarakat
provinsi ini mau benar-benar merenggut tanah kaya ini dari rangkulan
republik, eee, semua mau pamer wajah dan jasa di sini. PMI dengan mayat-
mayatnya, Komnas HAM dengan bukti-bukti orang matinya, Kontras
dengan data-data orang hilangnya, televisi dengan liputan perangnya, LSM
dengan jasa makelarnya, para cendekiawan dengan komentar-komentar
empatinya. O, indah nian. Semua yang di ibukota kebagian
job
bagus di
provinsi ini. Dulu waktu kami menggelepar-gelepar bagai binatang-binatang
tak berharga di bawah matahari DOM, ke manakah mereka semuanya?
Di provinsi malang ini, setiap tragedi kemanusiaan akan selalu tertutupi
oleh tragedi kemanusiaan berikutnya. Lingkaran siklus itu telah
membuktikan, ternyata mereka tidak berarti apa-apa bagi kami."
167
Keindahan Alam
"Sudah! Cukup!" teriak tentara yang berdiri di depanku. "Baik! Jalan!"
Dan, aku kembali meneruskan jalanku. Di tikungan berikutnya, lagi-lagi
kutemui nasib yang sama. Kukatakan pada mereka, "Dalam setengah hari
ini aku sudah delapan kali di-
sweeping
. Apakah itu belum cukup?" "Haa..
haa.. haa...!" mereka tertawa. Lalu, aku disuruh membuktikan dengan jalan
menceritakan kembali kronologi pemeriksaan pertama, kedua, ketiga,
keempat, kelima, keenam, ketujuh, dan kedelapan. Ya, kuceritakan. Panjang
sekali. Berbusa kedua pinggir mulut ini. Dan, setelah itu aku disuruh
lanjutkan jalanku.
Pada belokan selanjutnya, aku berpapasan lagi dengan sekelompok
tentara yang lain lagi. Peruntungan yang menimpa tiada beda. Aku lagi-
lagi disuruh bercerita untuk membuktikan bahwa aku benar-benar tukang
cerita. Kubilang, "Tak ada lagi yang dapat diceritakan."
"Ceritakan saja!"
"Ruang langit tempat turunnya ilham telah tertutup asap mesiu."
"Cerita apa saja!"
"Tak ada."
"Tentang apa saja!"
"Tidak."
"Apa saja yang melintas di pikiran!"
"Tidak."
"Baik! Jalan! Memang sudah beku otak pengarang kita ini!"
Kulanjutkan perjalananku. Langkah tak bisa kucepatkan karena lelah.
Ketika tiba di kantor redaksi, hari sudah sore. Staf bagian keuangan sudah
pulang. Aku gagal mengambil honorariumku. Di dompet sudah tidak tersisa
sepeser pun. Aku teringat, makanan yang tersisa di rumah hanya cukup
dimakan berdua oleh anak dan isteriku tadi pagi. Dan malam ini tak ada
sesuatu yang akan kubawa pulang. Mau mengutang, tidak ada tempat
untuk mengutang di saat semua tengah melarat.
Aku tiba di rumah manakala senja baru berganti malam. Di kamar
kudapati isteri dan anakku sudah tertidur pulas. Aku tahu kenapa isteriku
mengambil inisiatif membawa tidur anak kami lebih cepat dari biasanya,
hingga ia sendiri jatuh terlelap tanpa sengaja.
"Tuk.. tuk.. tuk!!!" ketika aku mau ikut tidur, tiba-tiba terdengar suara
pintu diketuk dari luar. Aku dengan malas membukanya. Seorang tentara
bertopi baja menjengukkan wajahnya melalui renggang pintu yang terkuak
setengah. "Darurat militer diberlakukan untuk menumpas pemberontak
168
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
yang ada di seluruh provinsi ini, kau tahu?!" katanya.
Aku mengangguk. Ia menarik kembali wajahnya. Pintu sudah boleh
kututup kembali.
Saat Subuh kurebahkan tubuhku pelan-pelan di samping isteriku. Aku
mendesiskan kata-kata mesra padanya, kata-kata selamat tidur. Ya, tidurlah
kalian dengan lelap meski perut tidak terisi apa-apa sejak siang tadi. Yang
penting jangan memberontak. Di negeri ini memberontak dilarang. Dan,
yang lebih penting lagi, jangan menangis. Di provinsi ini tangis tiada artinya.
Sumber:
Republika,
Minggu, 11 Februari 2007
2. Menanggapi Cara Pembacaan Cerpen
Latihan
Berikan tanggapan terhadap cara pembacaan cerpen yang dilakukan temanmu.
Fokuskan tanggapanmu itu pada aspek intonasi, lafal, dan kelancaran. Berikan
tanggapanmu di hadapan teman-temanmu.
C. Membaca Tabel/Diagram
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:
z
menyampaikan pertanyaan tentang isi tabel atau diagram
z
menemukan informasi secara cepat dari tabel
z
mengubah tabel atau diagram menjadi bentuk narasi
Tabel memuat sejumlah informasi atau fakta penting yang disusun secara
bersistem agar dapat dengan mudah dan cepat dipahami. Dengan melihat tabel,
pembaca akan dengan cepat dapat mengetahui isi bacaan dengan mengamati,
membandingkan,dan memahami isi bacaan. Dengan demikian, kompetensi
dasar memahami isi tabel sangat penting untuk dikuasai, untuk menjadi
pembaca yang baik dan efisien.
169
Keindahan Alam
1. Membaca Teks yang Memuat Tabel
Bacalah teks yang memuat tabel berikut ini!
Kehutanan di Kalimantan Barat
Kalimantan Barat termasuk salah satu provinsi yang memiliki kawasan
hutan yang cukup luas setelah Irian Jaya, Kalimantan Timur dan Kalimantan
Tengah, yaitu sekitar 6,39 persen dari luas kawasan hutan di Indonesia.
Luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan No.259/KPTS-II/2000 tanggal 31 Agustus
2001 adalah sebesar 9.178.760 ha yang terbagi atas kawasan lindung dan
kawasan budidaya.
LUAS KAWASAN HUTAN
2001-2003
No
(1)
I
II
Status Kawasan
(2)
Kawasan Lindung
1. Hutan Cagar Alam
2. Hutan Taman Nasional
3. Hutan Wisata Alam
4. Hutan Lindung
5. Suaka Alam Laut
-
Daratan
-
Perairan
Kawasan Budidaya
1. Hutan Produksi Terbatas
2. Hutan Produksi Biasa
3. Hutan Produksi Konvers
Jumlah
2001
(3)
153.275
1.252.895
29.310
2.307.045
22.215
187.885
2.445.985
2.265.800
514.350
9.178.760
2002
(4)
153.275
1.252.895
29.310
2.307.045
22.215
187.885
2.445.985
2.265.800
514.350
9.178.760
2003
(5)
153.275
1.252.895
29.310
2.307.045
22.215
187.885
2.445.985
2.265.800
514.350
9.178.760
Sumber:
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat
170
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
Dalam kawasan lindung, hutan lindung memiliki luas terbesar, yaitu
2.307.045 ha, setelah itu adalah hutan taman nasional seluas 1.252.895 ha.
Selanjutnya, dalam kawasan budidaya, sebagian besar adalah untuk
hutan produksi terbatas sebesar 2.445.985 ha dan 2.265.800 ha merupakan
hutan produksi biasa. Sementara hutan produksi konversi hanya mencapai
514.350 ha.
Sumber :
Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat
2. Bermain Adu Cepat Menyusun Pertanyaan Bacaan
Berbagilah menjadi empat kelompok! Susunlah sepuluh pertanyaan
berdasarkan isi bacaan yang telah kamu baca di atas! Lima dari sepuluh
pertanyaan yang kamu susun harus menanyakan tentang tabel! Gurumu
akan menentukan berapa lama waktu yang disediakan untuk menyusun
sepuluh pertanyaan ini. Ketepatan pertanyaan dan kecepatan penyelesaian
tugas merupakan kriteria pokok penilaian dalam permainan ini. Selamat
bermain!
Contoh pertanyaan :
Bagaimana perkembangan luas hutan lindung di Kalimantan Barat
antara tahun 2001 sampai tahun 2003?
3. Bermain Adu Cepat Menjawab Pertanyaan Bacaan
Bermainlah adu cepat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
disusun kelompok lain!
a. Pertanyaan kelompok IV akan dijawab oleh kelompok I
b. Pertanyaan kelompok III akan dijawab oleh kelompok II
c. Pertanyaan kelompok II akan dijawab oleh kelompok III
d. Pertanyaan kelompok I akan dijawab oleh kelompok IV
Penilaian difokuskan pada jumlah jawaban benar dan batas waktu yang
telah ditentukan.
171
Keindahan Alam
Latihan
Susunlah sebuah tulisan narasi berdasarkan isi tabel di atas!
Memahami dan Menggunakan Imbuhan ke- dan ke-an
a. Imbuhan ke-
Contoh :
1) Ketiga anak itu sedang belajar menari.
fungsi ke- :
mengubah kata bilangan utama menjadi kata
bilangan kumpulan.
Nosi ke-
:
menyatakan bilangan kumpulan
2) Ketua MPR akan segera membuka sidang.
Fungsi ke- :
membendakan kata sifat
Arti ke-
:
yang dituakan/dianggap tua
b. Imbuhan ke-an
Contoh :
1) Meskipun suhu badannya tinggi orang yang terkena demam merasa
kedinginan.
Fungsi ke-an
:
mengubah kata sifat menjadi kata kerja pasif
Nosi ke-an
:
dalam keadaan menderita
2) Kedatangan rombongan menteri disambut dengan tari-tarian
tradisional.
Fungsi ke-an
:
mengubah kata kerja menjadi kata benda
Nosi ke-an
:
menyatakan hal datang
Latihan
1. Buatlah kalimat dengan kata berimbuhan ke- berikut ini dan jelaskan arti
imbuhannya!
a. ketiga
b. kedua belas
c. kehendak
d. kekasih
e. keseratus
172
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
2. Perhatikan contoh berikut kemudian kerjakan seperti contoh!
1) Ulang tahun perkawinan ayah dan ibu yang kelima belas
diselenggarakan secara sederhana.
2) Ulang tahun perkawinan ayah dan ibu yang XV diselenggarakan
secara sederhana.
3) Ulang tahun perkawinan ayah dan ibu yang ke-15
diselenggarakan secara sederhana.
b. Banyak peristiwa-peristiwa yang luar biasa pada abad X ini.
c. Pelamar keseratus sepuluh itu sarjana ekonomi lulusan PTN
terkemuka di kota ini.
d. Jumlah penduduk Indonesia menempati peringkat ke-5 dari
jumlah penduduk sedunia.
e. Benda purbakala itu diperkirakan dibuat pada abad ketujuh
sebelum Masehi.
3. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata berimbuhan ke-an
berikut ini dan jelaskan makna imbuhannya!
a. kementerian
b. kepulauan
c. kebaikan
d. ketahuan
e. kekurangan
f.
ketinggian
g. kemerah-merahan
h. kehutanan
i.
kepanasan
j.
kemanusiaan
D. Menulis Pesan Singkat
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:
z
menyebutkan isi pesan singkat
z
menjelaskan perbedaan pesan singkat resmi dan tidak resmi
z
menulis pesan singkat dengan kalimat efektif.
173
Keindahan Alam
Pesan singkat dikenal dengan istilah memo. Memo digunakan untuk
menyampaikan pesan tertentu. Memo berasal dari singkatan memorandum
yang juga diartikan nota atau surat ringkas yang berisi peringatan tidak resmi,
saran, pengarahan atau petunjuk. Memo digunakan dalam situasi khusus,
dalam keadaan tergesa-gesa, waktu terbatas atau mendesak.
Ada dua jenis memo, yaitu resmi dan tidak resmi. Memo resmi biasanya
dibuat oleh instansi pemerintah, kantor swasta atau organisasi. Memo tidak
resmi dapat dibuat oleh siapa saja.
1. Memo Resmi dan Memo Tidak Resmi
Perhatikan contoh memo berikut ini!
a. Memo Tidak Resmi
Abie,
Tolong segera kembalikan novel "Siti Nurbaya"
yang kamu pinjam.
Kutunggu di rumah sore ini juga ya.
Bandung, 5 Sept. '07
Temanmu,
Ata
b. Memo Resmi
PT BUNGA MEKAR
Jalan Pattimura 69 Jakarta Telepon (021) 6775467
Kepada :
Kepala Produksi
Dari
:
Direktur Utama
Perihal : P
ersediaan barang
Laporkan segera persediaan barang per 1 Juni 2007
sebagai bahan rapat direksi tanggal 14 Juni 2007.
Terima kasih.
Jabier Cakra Pradana, S.E., M.M.
174
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
2. Mendiskusikan Perbedaan Memo Resmi dan Memo Tidak Resmi
Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat atau lima orang, kemudian
diskusikan dalam kelompokmu perbedaan antara memo resmi dengan
memo tidak resmi dengan memperhatikan contoh memo di atas.
Latihan
Tulislah memo yang sesuai dengan situasi berikut ini!
1. Kepala SMP N 24 Surakarta memerlukan laporan keadaan siswa per 1 Juni
2007 dari Kepala Urusan Tata Usaha, untuk persiapan rapat MKKS.
Jawab :
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Aminah mengunjungi Siti di rumahnya. Namun, Siti sedang mengantar
ibunya berbelanja ke toko. Aminah berharap agar Siti ke rumahnya karena
ada tugas yang harus dikerjakan berkelompok.
Jawab :
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
175
Keindahan Alam
1. Simaklah puisi berikut ini (puisi terdapat pada lampiran)! Dan kerjakan
soal berikut!
a. Jelaskan nada dan suasana dalam puisi di atas!
b. Apa yang kamu rasakan setelah membaca puisi tersebut?
2. Bacalah teks berikut ini!
Penanaman Modal Daerah Sektor Pertanian
Pulau Jawa dikenal sebagai pulau yang subur. Sebagian besar tanaman
tropis bisa tumbuh subur di pulau ini. Sebagai bagian dari Pulau Jawa,
Jawa Tengah juga memiliki sumber daya pertanian yang berlimpah dan
berkualitas. Tanaman pangan yang memiliki produktivitas terbesar di Jawa
Tengah adalah padi. Produksi padi pada tahun 2000 sebesar 8,48 juta ton
atau naik sebesar 1,46% dari tahun 1999 sebesar 8,153 juta ton. Luas panen
tahun 2000 seluas 1.669.486 hektar, atau turun sebesar 1,15% dibanding
luas panen tahun 1999 seluas 1.688.950 hektar. Hal ini menunjukkan
peningkatan produktivitas tanaman pangan utama tersebut. Sentra produksi
padi di Jawa Tengah ada di Cilacap, Sragen, Pati, Grobogan, Brebes, dan
Demak.
Selain padi, tanaman pangan yang mampu tumbuh subur di Jawa
Tengah adalah jagung. Produksi jagung di Jawa Tengah, tahun 2000, sebesar
1.713.807 ton dengan luas lahan 581.893 hektar. Sentra produksi Jagung
berada di Kabupaten Grobogan, Wonogiri, Wonosobo, Blora, dan
Temanggung.
Pengembangan tanaman pangan di sentra produksi tersebut dapat
berupa industri benih, budidaya pengolahan, dan pemasaran.
Luas panen dan produksi padi di Jawa Tengah tahun 1998 - 2004 adalah
sbb.
Uji Kompetensi
176
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
No.
Tahun
Luas (Ha)
Produksi (ton)
1.
1998
1.714.074
8.594.043
2.
1999
1.688.950
8.345.854
3.
2000
1.669.486
8.475.412
4.
2001
1.650.625
8.289.927
5.
2002
1.653.442
8.503.523
6.
2003
1.535.625
8.123.839
7.
2004
1.635.922
8.512.555
Sumber:
Jawa Tengah dalam Angka 2005
Berdasarkan tabel teks di atas, susunlah empat kalimat yang isinya sesuai
dengan isi tabel!
3. Buatlah pesan singkat yang ditujukan kepada temanmu yang berisi
pemberitahuan bahwa kamu baru saja datang ke rumah temanmu, tetapi
temanmu sedang pergi dan rumah dalam keadaan sepi. Sampaikan pesan
bahwa maksud kedatanganmu adalah pada Minggu sore teman-teman
sekelas akan menjenguk Pak Guru yang sedang sakit di rumah sakit.
177
Daftar Pustaka
Akhadiah, Sabarti; Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1991.
Pembinaan
Kemampuan Menulis
. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Alisjahbana, Sutan Takdir. 2004.
Puisi Lama
. Jakarta: Dian Rakyat
Alwi, Hasan. dkk..(Ed.) 2000.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga
.
Jakarta: Balai Pustaka.
Asmara, Adhy. 1983.
Apresiasi Drama
. Yogyakarta: Nur Cahaya.
Dahlan, M.D. (Ed.) 1990.
Model-Model Mengajar
. Bandung: CV Diponegoro.
Depdikbud. 2001.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2002.
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
:
Konsep Dasa
r
Jakarta: Direktorat SLTP Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Depdiknas. 2002.
Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar
. Jakarta: Pusat Kurikulum
Balitbang Depdiknas.
Depdiknas. 2003.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
.
Jakarta: Balai Pustaka.
_______. 2003.
Pedoman Umum Pembentukan Istilah
. Jakarta: Balai Pustaka.
_______. 2003.
Pendekatan Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning)
.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen
Depdiknas.
DePorter, Bobbi, Mike Hernacki. 2000.
Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan
. Bandung: Penerbit Kaifa.
DePorter, Bobbi, Mark Readon, dan Sarah Singer-Nourie. 2002.
Quantum
Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas
.
Bandung: Penerbit Kaifa.
Djajasudarma, T. Fatimah. 1993.
Semantik 1 dan 2
. Bandung: Eresco.
Effendi, S. l978.
Bimbingan Apresiasi Puisi.
Ende Flores NTT: Penerbit Nusa
Indah.
Genesee, Fred dan John A. Upshur. 1997. "
Classroom-Based Evaluation in Second
Language Education
". Cambridge: Cambridge University Press.
Goleman, Daniel. 1997.
Emotional Intelligence, terjemahan T. Hermaya
. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Hairston, Maxine.
Contemporary Composition, Short Edition
. Boston: Houghton
Mifflin Company, 1986.
Haryadi dan Zamzani. 1997.
Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia
.
Jakarta: Depdikbud.
Joyce, B. dan Weil, M. 1986.
Models of Teaching
. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Jumariam, Meity T. Qodratillah, dan C. Ruddyanto. 1995.
Pedoman Pengindonesia
Nama dan Kata Asing
. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.
Keraf, Gorys. 1985.
Argumentasi dan Narasi
. Jakarta: Gramedia.
_______. 1991.
Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia
. Jakarta: Grasindo.
_______. 2000.
Diksi dan Gaya Bahasa
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
_______. 2001.
Komposisi
. Semarang: Bina Putra.
Lie, Anita. 2005.
Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas
. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001.
Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra
.
Yogyakarta: PT BPFE Yogyakarta.
Rifai, Mien A. 2004.
Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan
Karya Ilmiah Indonesia
. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ronnie M., Dani. 2006.
The Power of Emotional & Adversity Quotient for Teachers:
Menghadirkan Prinsip-Prinsip Kecerdasan Emosional dan Adversitas
dalam Kegiatan Belajar Mengajar
. Jakarta: Penerbit Hikmah (PT Mizan
Publika).
Sugihastuti. 2000.
Bahasa Laporan Penelitian
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugono, Dendy. 2002.
Berbahasa Indonesia dengan Benar
. Jakarta: Puspa Swara.
_______. 2003.
Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern
. Jakarta: Pusat Bahasa.
Suwandi, Sarwiji. 2003. "
Peranan Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa
Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi" Makalah
disajikan dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII yang diselenggarakan oleh
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
, Hotel Indonesia Jakarta,
14-17 Oktober 2003.
178
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
_______. 2004a. "
Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
."
makalah disajikan pada Konferensi Linguistik Nasional yang
diselenggarakan Unika Atmajaya Jakarta.
_______. 2004b. "
Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
."
Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa yang
diselenggarakan Program Pascasarjana UNS.
_______. 2006. "
Model-Model Pembelajaran Inovatif: Upaya Mengefektifkan
Pembelajaran Bahasa Indonesia
" makalah disajikan pada Work-Shop
yang diselenggarakan LPMP Prov. Jateng.
Tarigan, Henry Guntur. 1986.
Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
.
Bandung: Angkasa.
_______. 1986.
Pengajaran Semantik
. Bandung: Angkasa.
Waluyo, Herman J. 1987.
Teori dan Apresiasi Puisi
. Jakarta erlangga
_______. 2001.
Pengkajian Sastra Rekaan
. Salatiga: Widyasari Press.
_______. 2002.
Apresiasi Puisi
. Jakarta: Gramedia.
Widyamartaya, A. dan V. Sudiati. 2004.
Kiat Menulis Esai Ulasan
. Jakarta:
Grasindo.
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. 2007.
Strategi
Pembelajaran Aktif
. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.
179
Daftar Pustaka
SUMBER BAHAN
Buku Petunjuk Telepon
- White Pages Solo November 2006/2007.
Elexmedia
Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia
Tokoh Indonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
http://kalbar.bps.go.id/data/pertanian.htm
Horizon, 9 September 1981
Nasrudin, Seorang yang tak pernah putus asa, 1995
Mentari Minggu IV, November 1998
Kubra Jafri. 2004. Si Bahlul. Jakarta: Pustaka Zahra
Kompas, 26 Februari 2006
Kompas, 26 Februari 2007
Republika, 4 Maret 2007
Republika, 11 Februari 2007
Republika, 16 Juli 2006
Republika, 18 April 2004
Republika, 24 Februari 2007
Suara Karya, 2 Maret 2005
Suara Merdeka, 5 Februari 2007.
"The Wolf in Sheep's Clothing" dalam Fabel-fabel Aesop. Diceritakan kembali
oleh Samara [Syam Asinar Radjam].
"The Four Oxen and the Lion" dalam Fabel-fabel Aesop. Diceritakan kembali
oleh Samara [Syam Asinar Radjam].Posted by syamar at 07:51 in cerita anak
[terjemahan] | Link|Comments (0)
SUMBER GAMBAR TEMATIK
1. Evakuasi Korban Banjir (Pelajaran I), (Suara Merdeka, 5 Februari 2007)
2. Satelit Mata-mata (Pelajaran II), (Republika, 24 Februari 2007)
3. Upacara Bendera (Pelajaran III) ( Kompas, 18 Agustus 2007)
4. Keledai yang malas (Pelajaran IV): (blontankpoer.blogsome.com./..
5. Seorang Anak sedang Berkomunikasi (Pelajaran V) dokumen penulis
6. Emil Salim (Pelajaran VI) (Republika, 16 Juli 2006)
7. Selebriti Indonesia (Pelajaran VII) (dokuen penulis)
8. Tower Telekomunikasi (Pelajaran VIII) (dokumen penulis)
9. Upacara HUT Proklamasi (Pelajaran IX) (Pikiran Rakyat)
10. Panorama Alam (Pelajaran X) (dokumen penulis)
180
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
akronim
:
kependekan yang merupakan gabungan huruf atau suku kata
atau bagian lain yang ditulis atau dilafalkan sebagai kata yang
wajar (misal mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, sidak
inspeksi mendadak)
aliterasi
:
sajak awal (untuk mendapatkan efek kesedapan bunyi),
pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan.
antonim
:
kata yang berlawanan makna dengan kata lain
asisten
:
orang yang membantu seseorang dalam melaksanakan tugas
profesional (dalam suatu pekerjaan).
asonansi
:
perulangan bunyi vokal dalam deretan kata; purwakanti.
bantaran
: jalur
tanah pada kanan kiri sungai; antara sungai dan tanggul
bende
:
canang
biografi
:
riwayat hidup; buku yang menguraikan riwayat hidup seorang
tokoh
cagar alam :
daerah kelestarian hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang ( flora
dan fauna) yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-
undang dari bahaya kepunahan; suaka alam
dedikasi
:
pengoraban tenaga dan waktu untuk berhasilnya suatu usaha
atau tujuan mulia; pengabdian
denotasi
:
hubungan semantik antara satuan bahasa dan benda yang
diterapi oleh satuan bahasa itu.
desentralisasi:
tata pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan
kepada pemerintah daerah; penyerahan sebagian wewenang
pimpinan kepada bawahan
deskripsi
:
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas
dan terinci; uraian
dongeng
:
cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian
zaman dahulu yang aneh-aneh)
efektif
:
ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya; manjur atau
mujarab (tentang obat); dapat membawa hasil, berhasil guna
(tentang usaha atau tindakan); mulai berlaku
efisien
:
tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu
(dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); mampu
menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya)
181
Glosarium
fabel
:
cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang
pelakunya diperankan oleh binatang
farmasi
:
cara dan teknologi pembuatan obat serta cara penyimpanan,
penyediaan, dan penyalurannya
frasa
:
gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif
(misalnya gunung tinggi disebut frasa karena murpakan
konstruksi nonpredikatif)
glamor
:
serba gemerlapan
grafitasi
:
kekuatan (daya tarik) bumi
horizontal
:
terletak pada garis atau bidang yang tegak lurus terhadap
vertikal
imaji
:
sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan
imajinasi
:
daya pikir untuk membayangkan ( dalam angan-angan) atau
menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan); khayalan
instansi
: badan pemerintahan umum (seperti jawatan, kantor)
intensif
:
secara sungguh-sungguh (giat dan secara mendalam) untuk
memperoleh efek yang maksimal, terutama untuk memperoleh
hasil yang diinginkan dalam waktu yang lebih singkat
intonasi
:
lagu kalimat; ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari
seorang penyanyi)
jeda
: waktu berhenti sebentar; waktu istirahat; hentian sebentar dalam
ujaran
kinesik
:
klinik
: rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat; balai
pengobatan khusus; oragnisasi kesehatan yang bergerak di
dalam penyediaan pelayanan kesehatan
kompetensi :
kewenangan (kekuasaan ) untuk memutuskan sesuatu
konotasi
:
tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang
ketika berhadapan dengan sebuah kata
konteks
:
bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau
menambah kejelasan makna; situasi yang ada hubungannya
dengan suatu kejadian
konversi
:
perubahan dari sistem pengetahuan ke sistem yang lain;
perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah dan sebagainya
kritis
:
gawat, genting, tentang suatu keadaan, keadaan yang
menentukan tentang berhasil atau gagalnya suatu usaha; bersifat
tidak lekas dapat percaya; bersifat selalu berusaha menemukan
kesalahan atau kekeliruan; tajam dalam penganalisisan
182
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
latar
:
permukaan; halaman; rata; datar; dasar warna; keterangan
mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam
karya sastra
manuver
:
gerakan yang tangkas dan cepat dari pasukan (kapal dsb) dalam
perang;
metabolisme :
pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan
kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam tubuh yang
memungkinkan berlangsungnya; proses perputaran, gerak
berputar;
mimik
:
peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka
moderator
:
orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dsb);
pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada
acara pembicaraan atau pendiskusian masalah; alat pada mesin
yang mengatur atau mengontrol aliran bahan bakar atau sumber
tenaga
musisi
:
musikus; orang yang mencipta, memimpin atau menampilkan
musik, pencipta atau pemain musik
narasi
:
penceritaan suatu cerita atau kejadian; cerita atau deskripsi dari
suatu kejadian atau peristiwa; kisahan
narasumber :
orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi
sumber) informasi; informan
otoritas
:
hak untuk bertindak; kekuasaan; wewenang; kekuasaan yang
sah yang diberikan kepada lembaga masyarakat yang
memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya; hak
melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk
memerintah orang lain
polisemi
:
bentuk bahasa (kata, frasa, dsb) yang mempunyai makna lebih
dari satu
proporsional :
sebanding, seimbang, berimbang,
realitas
:
kenyataan
refleksi
:
gerakan, pantulan di luar kemauan(kesadaran) sebagai jawaban
suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar
regresi
:
penyusutan luas (air) laut yang disebabkan oleh faktor-faktor
tertentu;
relevan
:
kait-mengait; bersangkut-paut
relevansi
:
hubungan; kaitan
rima
:
pengulangan bunyi yang berselang baik di dalam larik sajak
maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan
183
Glosarium
roket
:
peluru berbentuk silinder yang digerakkan dengan reaksi mo-
tor dan dapat bekerja di luar atmosfer; projektil
rudal
:
peluru kendali
satelit
:
bintang yang mengedari bintang yang lebih besar
sentral
: pusat;
berada tepat di tengah-tengah
sinonim
:
bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk
lain
sinyal
:
tanda isyarat
skor
:
jumlah angka
slogan
:
perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok
dan mudah diingat, untuk memberitahukan sesuatu
spiritual
:
kejiwaan; rohani; batin; moral; mental
steril
:
suci hama; bersih dari bakteri; tidak subur; mandul
tipografi
:
ilmu cetak; seni percetakan
topik
:
pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan dsb;
bahan diskusi; bahan pembicaraan
verbal
:
(secara) lisan (bukan tertulis); (bersifat) khayalan; (bersifat) kata
kerja
vertikal
:
tegak lurus dari bawah ke atas atau kebalikannya; membentuk
garis tegak lurus
184
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
aliterasi, 52
alfabetis, 13
antonim, 4, 5, 6
asonansi, 52
biografi, 132
citraan, 161
denotasi, 36, 37 :
deskripsi, 45, 59, 60
dongeng, 40, 43, 70, 72
efektif, 13, 45
efisien, 13
gestur, 8
grafitasi, 23, 29
imaji, 52
imajinasi, 52
imbuhan, 171
intonasi, 8, 26, 48,51, 113, 150
jeda, 48
konotasi, 36, 37
latar, 96, 97, 145
manuver, 27, 28
mimik, 12, 98, 100
narasi, 154, 155, 157
narasumber, 84, 109
polisemi, 4, 6, 7
presenter, 8
realitas
relevansi, 58
rima, 52
rudal, 23
satelit, 22, 23, 37
sampiran, 16
sinonim, 4, 5
sinyal, 27
tipografi, 52
topik, 84
ungkapan, 96
wawasan, 2
185
Indeks
Wacana Simakan
Uji Kompetensi Pelajaran I
PN-kan TNI AL
Kemarin, Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid alias
Gus Dur meminta agar TNI AL dilaporkan ke Pengadilan Negeri (PN) Pasuruan
terkait kasus penembakan yang menewaskan empat orang melukai warga Alas
Tlogo. Pernyataan tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan ke Desa
Atas Tlogo dan disaksikan ribuan masyarakat sekitar. Menurut Gus Dur, dalam
pelaksanaan kerja sama antara pihak perusahaan dan TNI AL, banyak terjadi
kolusi sehingga merugikan masyarakat. Dalam proses laporan tersebut, Gus
Dur tidak memberikan batasan waktu.
"Setahun, dua tahun, atau berapa tahun, akan kami tunggu
penyelesaiannya," papar Gus Dur di hadapan warga. Gus Dur juga menilai
pernyataan yang disampaikan pihak TNI AL merupakan kebohongan besar.
Apa yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Di antaranya
dengan mengatakan bahwa peluru yang mengenai warga adalah pantulan dari
tanah. Pernyataan yang disampaikan Gus Dur tersebut langsung mendapat
sambutan ribuan masyarakat yang memadati halaman rumah korban
meninggal, Rohmad. Sementara itu, anggota Komisi III DPR Nursyahbani
Katjasungkana menyatakan, dari sisi penyelesaian sengketa lahan, dia menilai
pemerintah tidak mampu melakukan inventarisasi aset. Pasalnya, selama ini
pemerintah tidak menunjukkan data baru terkait kepemilikan lahannya.
Sebaliknya, pemerintah masih menggunakan data lama yang ternyata
merupakan dokumentasi saat penjajahan Belanda. Ironisnya, lanjut
Nursyahbani, pendataan lahan yang dilakukan pemerintah saat ini terkesan
asal-asalan dan merugikan masyarakat. Pemerintah langsung mengklaim lahan
rakyat yang tidak disertai dengan surat-surat resmi sebagai aset negara. Untuk
itu, pihaknya akan meminta kejelasan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Dia minta BPN memberikan data komplet tentang status lahan yang menjadi
sengketa di Desa Alas Tlogo itu.
Sumber:
Koran Sindo
, 3 Juni 2007
186
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
Wacana Simakan
Uji Kompetensi Pelajaran II
NASA Siap Luncurkan Atlantis
BADAN antariksa AS NASA menyatakan siap meluncurkan pesawat ulang-
alik Atlantis pada 8 Juni pukul 23.38 GMT.Atlantis akan menjalani misi
rekonstruksi Stasiun Antariksa Internasional.
Misi perbaikan tersebut sempat tertunda selama tiga bulan. Peluncuran akan
dilakukan di Pusat Antariksa Kennedy di Florida. Atlantis sesungguhnya
dijadwalkan meluncur pada Maret. Namun, pada 26 Februari, pesawat ulang-
alik tersebut mengalami kerusakan pada bagian tangki bahan bakar eksternal
akibat hantaman badai. Karena itu, pesawat ulang-alik yang siap diluncurkan
itu dikembalikan lagi masuk ke hanggar untuk menjalani perbaikan.
Penundaan peluncuran Atlantis memaksa NASA memangkas program
peluncuran pesawat ulang-alik pada 2007. Sebelumnya, NASA berencana
melakukan peluncuran sebanyak lima kali. Kini, NASA hanya bisa melakukan
peluncuran pesawat ulang-alik sebanyak empat kali pada 2007. Pada 9 Agustus,
NASA berencana meluncurkan pesawat ulang-alik Endeavour dan pesawat
ulang-alik Discovery akan diluncurkan berikutnya,10 Oktober. "Kini kami siap
meluncur."
Pada saat ini, kami tidak melihat adanya kendala yang bisa menunda
peluncuran," tutur manajer program Atlantis Wayne Hale. Peluncuran Atlantis
memang tidak bisa ditunda-tunda lagi karena ISS sangat membutuhkan
perbaikan. Perbaikan terhadap ISS perlu dilakukan guna meningkatkan kinerja
wahana orbit tersebut. Tenggat yang dihadapi NASA sangat ketat karena ISS
dijadwalkan pensiun pada 2010. "Saya sangat yakin kami mampu melakukan
perbaikan dengan baik," tandas Hale.
Di samping melakukan misi perbaikan ISS, Atlantis juga akan melakukan
misi antar-jemput untuk mengganti awak ISS. NASA akan mengangkut kru
baru ke ISS dan memulangkan astronot Sunita Williams yang sudah bertugas
di ISS sejak Desember 2006. Misi pergantian kru ISS tersebut diperkirakan selesai
paling cepat Agustus. Guna memperbaiki ISS, Atlantis akan mengangkut sayap
panel surya yang akan dipasang pada ISS. Panel surya tersebut vital bagi ISS
karena menjadi sumber daya pembangkit listrik. ISS membutuhkan suplai listrik
lebih besar karena stasiun luar angkasa itu kini semakin membesar untuk
187
Lampiran
mengakomodasi laboratorium yang dibangun badan-badan antariksa Eropa
dan Jepang.
Misi Atlantis ini dibayang-bayangi kecemasan akibat kecelakaan fatal yang
menimpa pesawat ulang-alik Columbia pada 2003. NASA memperkirakan
pemulihan akibat bencana Columbia memakan biaya total sekitar USD1,2 miliar
(Rp10,6 triliun). Sebagian besar upaya perbaikan ini sudah selesai. Menurut
NASA, modifikasi tangki bahan bakar pesawat ulang-alik memakan perhatian
dan biaya paling besar. Columbia meledak menewaskan seluruh awaknya akibat
dihantam sepotong busa yang lepas dari tangki bahan bakar setelah peluncuran.
Akibat hantaman busa tersebut, perisai penahan panas yang melindungi Co-
lumbia rusak. Ketika Columbia kembali masuk atmosfer untuk pulang setelah
16 hari berada di luar angkasa, gas atmosfer yang sangat panas meruntuhkan
perisai penahan panas pesawat ulangalik tersebut. Akibatnya Columbia pun
meledak di atas langit Texas.
Tujuh astronot yang berada di kabin Columbia tewas. Kendati NASA sudah
menghabiskan banyak sekali waktu dan anggaran untuk memperbaiki pesawat
ulang-alik sehingga pesawat-pesawat tersebut aman diterbangkan, armada
pesawat ulang-alik AS akan pensiun dalam waktu tiga tahun mendatang.
Sumber:
Koran Sindo
, 3 Juni 2007.
Wacana Simakan
Uji Kompetensi Pelajaran IV
Asal Usul Danau Toba
Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani
yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi
kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya
sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu
pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. "Mudah-mudahan
hari ini aku mendapat ikan yang besar," gumam petani tersebut dalam hati.
Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang.
Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat
seekor ikan cukup besar.
188
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna
kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol
memancarkan kilatan yang menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku
akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku." Petani tersebut
terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang
ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah
wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah aku?," gumam
petani.
"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang
budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis
itu. "Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis
itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai
suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak
boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu
dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik
jelita bersama petani tersebut. "Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,"
gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami
yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan
ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani
itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka
menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha
petani. "Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! " kata seseorang
kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka
tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri
Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan
mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak
yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai
satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa
lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.
Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh
membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu
mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan
bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata Petani kepada istrinya.
"Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan
ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya.
189
Lampiran
Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani
itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan
minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak
memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan
haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain
bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tau
diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah
mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan
istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-
tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan
desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga
membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau
itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di
tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.
Sumber:
Elexmedia
Wacana Simakan
Uji Kompetensi Pelajaran VII (Dialog)
Tukul Arwana
........................
Sering pulang ke Semarang, bagaimana komentar di kampung?
Wah, terpukau. Luar biasa. Kayak-nya, tidak mungkin. Tukul apa? Wong
dulu itu di sini sopir angkot.
Memang Anda pernah sopir angkot?
Loh, saya sopir angkot dulu, kernet angkot di Semarang. Sebelum SMA
juga saya ngernet. Keluarga blok minus saya.
Kondisi itu yang membuat Anda tidak bisa sekolah tinggi?
Dulu, iya, pengin. Cita-cita saya dulu pengen jadi insinyur. Pengin kuliah
tapi keadaan tidak mampu, ya sudah. Tapi tidak apa-apalah, walaupun tidak
sampai S-1, S-2, tapi honor saya bisa melebihi S-2, S-3 sekarang, alhamdulillah.
190
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
Anda dulu sering naik motor. Sekarang?
Masih sering. Kadang-kadang bawa sendiri, kadang-kadang dibonceng.
Ya, tergantung hati saya. Pengin naik motor, naik motor. Pengin naik mobil,
naik mobil. Pengen naik Harley, naik Harley. Tinggal kepengin saya. Pengin
santai, santai. Tidak harus kayak eksekutif, tidak harus selalu glamour. Saya
tidak suka keglamouran, saya tidak suka ke dunia malam, saya tidak suka
dunia karaoke atau apalah.
Merokok?
Merokok jarang, minum nggak. Dunia yang itu, saya nggak. Saya
penginnya di rumah, santai, ngobrol. Itu senang.
Kalau sekarang Anda ketemu orang di jalan bagaimana?
`'Mas Tukul, apa kabar? Mas Tukul Empat Mata. Kembali ke laptop. Foto
dong mas Tukul?'' `'Mas Tukul wong ndeso (orang desa).''
Tidak keberatan disebut wong ndeso?
Tidak masalah. Tapi, berpikirnya kan tidak daerah. Berpikirnya, milenia,
wuah. Saya orangnya fighting spirit, saya positive thinking, dan saya tidak
pernah merendahkan orang, mengecilkan orang. Saya selalu membesarkan
(hati) orang lain, menghormati orang lain. Kesombongan itu akan menjadi
bumerang bagi diri sendiri, akan memakan dirimu sendiri. Tidak boleh.
Sumber:
Republika
, 14 Januari 2007
Wacana Simakan
Uji Kompetensi Pelajaran IX (Puisi)
NEGERI DEBU
Endang Supriadi
duka sebegitu tajam tergores di langit ini
sayap kupu-kupu tak bisa membawa beban debu
juga sapu lidi terlalu pendek untuk menyapu
sehektar puing yang dititipkan gempa kepadamu
ini wilayah angin, bisik daun pada
sebutir debu dan debu itu memang
tak pernah melihat onggokan bukit kapur di sana
kecuali rumah-rumah yang rebah
ditidurkan angin
sebatas mana rentang tanganmu ketika
191
Lampiran
gelombang memindahkan perahumu ke jalan raya?
atau ketika langit jadi hitam oleh gerhana
atau ketika sebuah menara bergeser karena gempa?
kita akan kembali ke dalam keabadian
melalui liku-liku dalam riset waktu
tak mudah kita menemukan ujung benang
dalam rajutan alam, tak mudah kita
memintal benang jadi gelas bagi air.
Yogyakarta-Jakarta, 12-13 Juni 2006
Sumber:
Republika
, Edisi 07/30/2006
Wacana Simakan
Uji Kompetensi Pelajaran X (Puisi)
Tuhan telah Menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat perut anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat semayup suara adzan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran
Lewat gempa bumi yang cukup berguncang
Deru angin yang meraung-raung kencang
Hujan dan banjir yang melintang pukang.
Adakah kau dengar itu?
Apip Mustopa
(Laut Biru Langit Biru, 1977)
192
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs