Halaman
KOMPETENSI 10
EKSPRESI HATI
A. PUISI
Standar Kompetensi
Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui
kegiatan menulis kreatif puisi.
Kompetensi Dasar
1. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.
2. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang
pernah dialami.
Indikator
Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan
rima yang menarik.
1.
Menulis Puisi
Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan
perasaan. Menulis puisi biasanya merupakan ekspresi dari
hati. Keindahan alam dan peristiwa yang pernah dialami
dapat dituangkan dalam puisi.
Perhatikanlah dengan saksama puisi “Tanah Kelahiran”
karya Ramadhan KH berikut.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
148
TANAH KELAHIRAN
(Karya: Ramadhan KH)
Seruling di pasir ipis, merdu
Antara gundukan di pohon pina,
Tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanprahu
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun.
Membeli tangga di tanah merah
Dikenal gadis-gadis dari bukit,
Nyanyikan kentang sudah digali,
Kenakan kebaya merah ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun.
Puisi di atas melukiskan suasana lingkungan, manusia, dan
suasana tanah kelahiran. Suasana yang digambarkan, ada
suara merdu seruling di suatu tempat (Pasir Ipis) di antara
gundukan pohon-pohon pina, disertai lagu yang menggema
di antara dua kaki gunung, yaitu gunung Burangrang dan
Tangkuban Perahu. Ada pula butir-butir jamrut di pucuk-
pucuk pepohonan dan di air yang tipis yang menyelusur
turun. Ada juga tangga-tangga tanah yang melingkar dan
membelit di tanah merah yang tidak asing lagi bagi gadis-
gadis dari bukit itu. Gadis-gadis itu bernyanyi di saat
kentang sudah digali. Mereka mengenakan kebaya merah.
Mereka berhati jamrut.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
149
Banyaknya penguasaan kosa kata mempengaruhi
keterampilan menulis puisi. Untuk para pemula, menulis
puisi adalah suatu hal yang sangat sulit. Namun, ada tips
untuk kamu agar kamu bisa lancar menulis puisi.
1.
Puisi yang kamu tulis pertama kali mungkin kurang
"asyik" menurut kamu. Biarkan saja dan simpanlah puisi
yang pertama kali kamu tulis.
2.
Puisi sangatlah tergantung seberapa banyak kata yang
kamu ingat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh seberapa
banyak kamu membaca.
3.
Dalam menulis puisi jangan takut kalau-kalau puisi kamu
jelek karena itu adalah merupakan suatu proses.
4.
Ada 3 kunci untuk menulis puisi yang bagus, yaitu;
a. Latihan
b. Latihan
c. Latihan
Jadi, intinya sering-seringlah menulis puisi.
Untuk sebagian orang, menulis puisi itu hanya berdasarkan
perasaan saja. Jika seseorang sedih, akan timbul pemikiran
yang membuat orang itu mencurahkan kesedihannya
melalui tulisan-tulisan berbentuk puisi. Biasanya, puisi yang
ditulis sangat menyentuh. Sebaliknya, pada saat perasaan
senang dan bahagia akan lahir puisi-puisi yang dapat
membuat pembacanya terbawa senang dan bahagia.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
150
Dari uraian di atas, teknik yang baik dalam menulis puisi
adalah menuangkan segala hal yang ada dalam pikiran kita
dengan hati yang tulus.
2.
Uji Kemampuan
1. Amatilah gambar di bawah ini!
2. Ungkapkanlah perasaanmu dalam bentuk puisi dengan
tema keindahan alam!
3. Setelah selesai, tukarkanlah puisi kamu dengan teman!
4. Bacalah dengan saksama, apakah pilihan kata yang
digunakan sudah tepat?
5. Bagaimanakah dengan rima yang digunakannya?
Apakah sudah menarik dan sesuai dengan tema?
Kompetensi Berbahasa Indonesia
151
3.
Tugas
1. Identifikasikanlah beberapa pengalaman atau peristiwa
yang pernah kamu alami!
2. Pilihlah satu peristiwa yang kamu anggap paling menarik
untuk dijadikan ide/gagasan dalam menulis puisi!
3. Tuliskanlah dahulu 10 kata kunci untuk memudahkan
kamu menulis puisi!
4. Jangan lupa, gunakanlah pilihan kata yang tepat dan
rima yang menarik!
5. Tuliskanlah puisi berdasarkan ide peristiwa yang telah
kamu pilih!
B. MEMBACA INDAH PUISI
Standar Kompetensi
Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi
dan buku cerita anak.
Kompetensi Dasar
Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume
suara, mimik, kinestik yang sesuai dengan isi puisi.
Indikator
Mampu membaca indah puisi.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
152
4.
Membaca Puisi
Membaca puisi dapat memperkaya hati kita. Kadangkala,
suasana hati yang sedang gembira dapat terwakili ketika
membaca sebuah puisi. Bacakanlah puisi berikut!
MENTARI
(Karya: S. Nadrotul Ain )
Hai mentari pagi
Hari ini kau datang tampak cerah sekali
Engkau datang tiap hari
Untuk sumber energi pribumi
Semua orang berlari pagi
Untuk menyehatkan diri
Tanpa kau, hai mentari
Di seluruh bumi ini
Akan mati tiada lagi.
Puisi di atas adalah puisi karya S. Nadrotul Ain, siswa kelas
2 di MTsN Serang. Biasanya, tema puisi dapat diduga dari
judulnya. Puisi ini bercerita tentang mentari. Mentari sering
dilambangkan dengan semangat yang mewarnai hati dalam
menyambut hari.
Puisi yang berjudul “Mentari” menggunakan pilihan kata
yang sederhana. Penyair mengemukakan mentari sebagai
sumber energi pribumi, yaitu makhluk yang menempati
bumi. Jika mentari tidak muncul, isi bumi ini bisa mati.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
153
Sebuah puisi dapat dibacakan dengan indah. Ada beberapa
hal yang dapat diperhatikan dalam membaca indah sebuah
puisi.
1. Suara (Vokal)
Pembaca puisi hendaknya menyampaikan keindahan
puisi dengan suara (vokal) yang baik. Hal-hal yang
berkaitan dengan suara (vokal) adalah sebagai berikut.
a. Artikulasi
Pembaca puisi hendaknya mampu mengucapkan
setiap kata dari puisi tersebut dengan jelas, baik
bunyi vocal maupun konsonan.
b. Intonasi
Puisi akan terkesan menarik jika dibacakan dengan
memperhatikan variasi lagu kalimat yang dibawakan
secara wajar.
2. Ekspresi
Ekspresi pembacaan sebuah puisi meliputi mimik (raut
muka) dan
gesture
(gerakan tubuh). Mimik merupakan
petunjuk apakah puisi yang dibacakan telah dijiwai oleh
pembacanya atau belum. Mimik harus muncul dengan
sendirinya sesuai dengan jiwa puisi. Gerakan tubuh
Kompetensi Berbahasa Indonesia
154
dapat menghidupkan sebuah puisi yang dibacakan
asalkan tidak berlebihan.
2.
Uji Kemampuan
6. Bergabunglah dengan 4 (empat) orang temanmu!
7. Berlatihlah membaca puisi bersama kelompokmu!
8. Bacalah puisi-puisi di bawah ini dengan penuh
penghayatan secara bergantian!
AKU
(Karya: Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Maret 1943)
Kompetensi Berbahasa Indonesia
155
9. Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut!
a.
Bolehkah membaca puisi dengan irama, suara,
serta mimik yang datar?
Mengapa?
b.
Haruskah ada penekanan pada kata tertentu dalam
membaca puisi?
c.
Bagaimanakah cara membaca puisi yang
menyenangkan dan terdengar indah itu?
3. Tugas
1. Berlatihlah membacakan puisi “Hujan Bulan Juni” karya
Sapardi Djoko Damono berikut!
Hujan Bulan Juni
(Karya: Sapardi Djoko Damono)
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
Kompetensi Berbahasa Indonesia
156
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
2. Gurumu akan memintamu secara bergantian untuk
membacakan puisi di atas!
3. Sebagai panduanmu dalam membaca indah puisi di
depan kelas, perhatikanlah format penilaian berikut!
SKOR
NO.
ASPEK
1
2
3
KETERANGAN
1.
Irama
2.
Suara
3.
Mimik
4.
Kinestik
Keterangan:
1
= Kurang
2
= Cukup
3
= Baik
Kompetensi Berbahasa Indonesia
157