Gambar Sampul Ekonomi · Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Ekonomi · Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
LenyNoviani

22/08/2021 10:41:07

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

Ekonomi

Untuk SMA/MA Kelas XII

Disusun oleh:

Leny Noviani

Editor

: Tri Tien Gunawati

Design Cover

: Desteka

Setting/Layout : Eni Purwanti

Ukuran

:

17,6 x 25 cm

330.07

L

EN

LENY Noviani

e

Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas XII / Oleh Leni Noviani ;

editor, Tri Tien Gunawati ;

ilustrator, Haryana Humardani. — Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

viii, 234 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi : hlm. 219-220

Indeks :hlm 233

ISBN 978-979-068-192-7

ISBN 978-979-068-202-3

1

.Ekonomi-Studi dan Pengajaran I.Judul II. Tri Tien

Gunawati. III. Haryana Humardani

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit CV.Teguh Karya

Diterbitkan Oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2009

Diperbanyak Oleh .....

KAKA

KAKA

KA

TT

TT

T

A SA S

A SA S

A S

AMBUTAMBUT

AMBUTAMBUT

AMBUT

ANAN

ANAN

AN

iii

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-

Nya,Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah-

membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskanke-

pada masyarakat melalui situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan

telahditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digu-

nakandalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para

penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen

PendidikanNasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh

Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

download

), digandakan, dicetak,

dialihmediakan,atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersi-

fat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh

Pemerintah.Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga

siswa danguru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri

dapatmemanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa

kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menya-

dari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik-

sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2009

KepalaPusat Perbukuan

Puji syukur patut kalian panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan

rahmat dan karunia-Nya kalian memperoleh kesempatan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang

berikutnya.

Buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan kalian akan pengetahuan, pemahaman, dan

panduan untuk menganalisis segala hal yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian. Materi

dalam buku ini dibatasi dan difokuskan pada fenomena empirik ekonomi yang ada di sekitar

kalian, sehingga kalian dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi di sekitar lingkungan

kalian dan mengambil manfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Buku ini memuat aspek

mata pelajaran Ekonomi yang meliputi perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan

pembagian kerja, perkoperasian, dan kewirausahaan, serta akuntansi dan manajemen yang

disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu. Dengan demikian, kalian akan

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang aspek-aspek tersebut.

Untuk memudahkan kalian dalam memahami ilmu ekonomi, buku ini disaji dengan

karakteristik sebagai berikut:

ƒ

Peta Konsep

, yang disajikan dalam bentuk bagan ringkasan yang dapat membentuk

kerangka berpikir kalian dalam memahami seluruh materi.

ƒ

Berfikir Sejenak

, yang merangsang kalian untuk berpikir sebelum mempelajari materi

yang akan dibahas.

ƒ

Mau Tahu yang Lai

n, yang memberikan informasi pengetahuan tambahan bagi kalian

yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.

ƒ

Coba cari Tahu!

, yang mendorong kalian untuk berlatih memecahkan masalah dan

mengemukakan pendapat.

ƒ

Analisisku

, yang mengajak kalian untuk menganalisis kejadian-kejadian ekonomi dalam

kehidupan sehari-hari.

ƒ

Uji Kompetensi

, yang berfungsi untuk menguji pemahaman kalian atas materi yang

telah dipelajari.

Akhirnya, semoga buku ini bermanfaat bagi kalian dalam memperoleh pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan menganalisis segala hal yang berkaitan dengan kegiatan

perekonomian, sehingga kalian dapat menjadi manusia yang berkualitas dalam upaya mencapai

kesejahteraan diri serta memberikan sumbangan terhadap keharmonisan dan kemakmuran

keluarga, masyarakat, dan negara.

Selamat belajar, semoga sukses.

Penulis

KAKA

KAKA

KA

TT

TT

T

A PENGA PENG

A PENGA PENG

A PENG

ANTANT

ANTANT

ANT

ARAR

ARAR

AR

iv

DD

DD

D

AFTAFT

AFTAFT

AFT

AR ISIAR ISI

AR ISIAR ISI

AR ISI

Kata Sambutan

.............................................................................................

iii

Kata Pengantar

.............................................................................................

iv

Daftar Isi ......................................................................................................

v

Bab 1 Siklus Akun

tansi Perusahaan Dagang ............................................

1

A. Karakteristik Perusahaan Dagang ..............................................

2

B. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang .......................................

5

C. Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ...

42

D. Harga Pokok Penjualan dan Laporan Keuangan ........................

57

Analisisku .........................................................................................

65

Rangkuman

.......................................................................................

66

Uji Kompetensi

.................................................................................

67

Bab 2 Penutupan Siklus Akuntansi

............................................................

75

A. Jurnal Penutup ...........................................................................

76

B. Neraca Saldo Setelah Penutupan ...............................................

84

C. Jurnal Pembalik

..........................................................................

85

Analisisku .........................................................................................

91

Rangkuman

.......................................................................................

92

Uji Kompetensi

.................................................................................

92

Bab 3 Koperasi ............................................................................................ 101

A. Karakteristik Koperasi Indonesia ...............................................

102

B. Bentuk dan Jenis Koperasi ........................................................

109

C. Organisasi Koperasi ..................................................................

113

D. Modal Koperasi .........................................................................

116

E. Pembentukan Koperasi ..............................................................

117

F.

Pembubaran Koperasi ................................................................

119

G.

Sisa Hasil Usaha ........................................................................

120

H. Pengembangan Koperasi ...........................................................

122

I.

Koperasi

Sekolah

.......................................................................

125

Analisisku ......................................................................................... 137

Rangkuman

.......................................................................................

138

Uji Kompetensi

.................................................................................

139

Bab 4 Manajemen

Badan Usaha ................................................................ 143

A. Konsep Manajemen ...................................................................

144

B. Tingkatan

Manajemen ...............................................................

147

C. Prinsip Manajemen

....................................................................

149

D. Fungsi-Fungsi Manajemen ........................................................

151

E. Bidang-Bidang Manajemen

.......................................................

157

Analisisku .........................................................................................

158

Rangkuman

.......................................................................................

159

v

Uji Kompetensi

................................................................................. 159

Bab 5 Badan

Usaha ..................................................................................... 163

A. Pengertian Badan Usaha ............................................................

164

B. Jenis Badan Usaha .....................................................................

165

Analisisku .........................................................................................

178

Rangkuman

.......................................................................................

180

Uji Kompetensi

.................................................................................

181

Bab 6 Kewirausahaan ................................................................................. 185

A. Pengertian Kewirausahaan ........................................................

186

B. Karakteristik Wirausah

a .............................................................

187

C. Peran Kewirausahaan

dalam Pere

konomian

...............................

188

D. Bidang Usaha Wirausaha ..........................................................

190

E. Kegiatan Bagi Calon Wirausaha ................................................

191

F.

Kinerja Wi

rausaha .....................................................................

193

Analisisku .........................................................................................

195

Rangkuman

.......................................................................................

197

Uji Kompetensi

.................................................................................

197

Uji Kompetensi Semester 1 .......................................................................... 201

Uji Kompetensi Semester 2 .......................................................................... 211

Glosarium ...................................................................................................... 217

Daftar Pustaka

.............................................................................................. 219

Lampiran

...................................................................................................... 221

Indeks

...................................................................................................... 233

vi

Bab 1Bab 1

Bab 1Bab 1

Bab 1

SIKLSIKL

SIKLSIKL

SIKL

US AKUNTUS AKUNT

US AKUNTUS AKUNT

US AKUNT

ANSI PERANSI PER

ANSI PERANSI PER

ANSI PER

USUS

USUS

US

AHAAN DAHAAN D

AHAAN DAHAAN D

AHAAN D

AA

AA

A

GG

GG

G

ANGANG

ANGANG

ANG

PETA KONSEP

Transaksi

Pencatatan

Jurnal

Jurnal khusus

Buku besar

Neraca saldo

Jurnal umum

Pembelian

Pengeluaran

Penjualan

Penerimaan

Jurnal penyesuaian

Neraca lajur

Hitung HPP

Laporan keuangan

Perubahan modal

Laba-rugi

Neraca

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

1

Kalau kita membicarakan tentang usaha dagang, maka pikiran kita akan

tertuju pada kegiatan menjual barang kepada langganan. Sedangkan

perusahaan jasa yang telah kalian pelajari di kelas XI bukan barang yang

dijual, namun berupa jasa. Di dalam perusahaan, baik perusahaan jasa,

perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur, akuntansi mempunyai

peran penting sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan bisnis.

Gambar 1.1

Supermarket, mall, dan

sejenisnya termasuk

perusahaan dagang karena

kegiatannya menjual dan

membeli barang dagangan.

Sumber:

Dokumen penerbit

11

11

1

Berpikir Sejenak

1. Apa yang kalian ketahui tentang perusahaan dagang?

Berilah contohnya! .............................................................

2. Coba kalian sebutkan secara garis besar kegiatan perusahaan

dagang!

................................................................................

3. Menurut kalian adakah perbedaan antara siklus akuntansi

perusahaan dagang dengan siklus akuntansi perusahaan

jasa? Mengapa?

.................................................................

4. Bagaimanakah siklus akuntansi dalam perusahaan

dagang?

..............................................................................

.............................................................................................

5. Mengapa menghitung laba bersih perusahaan harus

menghitung harga pokok penjualan terlebih dahulu? Apa

yang kalian ketahui tentang harga pokok penjualan? ...

.............................................................................................

SIKLSIKL

SIKLSIKL

SIKL

US AKUNTUS AKUNT

US AKUNTUS AKUNT

US AKUNT

ANSIANSI

ANSIANSI

ANSI

PERPER

PERPER

PER

USUS

USUS

US

AHAAN DAHAAN D

AHAAN DAHAAN D

AHAAN D

AA

AA

A

GG

GG

G

ANGANG

ANGANG

ANG

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

2

Sebenarnya siklus akuntansi yang terdapat dalam masing-masing

perusahaan tersebut pada prinsipnya sama. Namun karena kegiatan yang

dilakukan oleh masing-masing perusahaan tadi berbeda sehingga proses

akuntansi yang dilakukan juga sedikit berbeda. Pada materi ini akan dibahas

mengenai siklus akuntansi dalam perusahaan dagang.

A. Karakteristik Perusahaan Dagang

1. Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan

utamanya membeli dan menjual barang dagangan tanpa

melakukan pengolahan barang terlebih dahulu. Barang dagangan

(

merchandise

) adalah barang yang dibeli oleh perusahaan untuk

dijual kembali. Perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi 3

(tiga) yaitu:

a. Pedagang Besar

Pak Ahmad membeli pakaian langsung dari perusahaan garmen dengan

jumlah yang besar untuk dijualnya kembali pada pedagang lainnya dengan

jumlah yang besar pula. Pak Ahmad dapat disebut sebagai pedagang besar,

karena ia telah membeli barang langsung dari perusahaan yang menghasilkan

barang dagangan kepada pedagang kecil atau menengah. Dengan demikian

pedagang besar adalah pedagang yang kegiatannya membeli barang dalam

jumlah yang besar dan menjualnya kembali dengan jumlah yang besar pula.

Contoh pedagang besar adalah agen, grosir, importir, dan eksportir.

b. Pedagang Menengah

Pedagang menengah adalah pedagang yang

membeli barang dagangan dalam jumlah besar dan

menjualnya kembali kepada para pedagang kecil

dalam jumlah sedang atau kecil. Contohnya penyalur

dan toko-toko besar.

c. Pedagang Kecil

Pedagang kecil atau retailer adalah pedagang

yang membeli barang dagangan dalam jumlah sedang

dan menjualnya kembali kepada konsumen akhir.

Sumber:

Dokumen penerbit

Gambar 1.2

Toko kelontong termasuk perusahaan dagang.

Perusahaan dagang dapat

dibedakan menjadi tiga,

yaitu:

-

pedagang besar,

-

pedagang menengah,

dan

-

pedagang kecil.

2. Kegiatan Perusahaan Dagang

Secara garis besar kegiatan perusahaan dagang meliputi: pembelian,

pembayaran, penjualan, dan penerimaan uang.

a. Pembelian

Kegiatan pembelian dalam perusahaan dagang meliputi pembelian aktiva

produktif, pembelian barang dagangan serta pembelian barang dan jasa lain

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

3

dalam rangka kegiatan usaha. Pembelian dapat dilakukan secara kredit

maupun secara tunai. Pembelian yang dilakukan secara kredit akan

menimbulkan utang yang biasanya dicatat dalam akun Utang Dagang.

b. Pembayaran

Kegiatan pembelian akan diikuti pembayaran. Kapan pembelian harus

dibayar tergantung pada syarat jual

beli yang ditetapkan.

Selain itu pembe

lian

barang dan jasa, pembayaran dapat dilakukan untuk keperluan lain, misalnya

mengembalikan pinjaman atau membagikan laba kepada pemilik.

c. Penjualan

Untuk perusahaan dagang, akun yang digunakan untuk mencatat penjualan

barang dagangan disebut penjualan. Penjualan dapat dilakukan secara kredit

maupun tunai. Apabila penjualan dilakukan secara kredit akan menimbulkan

piutang yang akan dicatat dalam akun Piutang Dagang. Namun kadang-kadang

ketika perusahaan menjual barang dagangan juga akan menerima pengembalian

barang atau memberi potongan harga. Penerimaan kembali barang yang telah

dijual disebut retur penjualan (

sales return

), sedangkan pemberian potongan

harga disebut pengurangan harga (

sales allowances

).

d. Penerimaan Uang

Penjualan akan diikuti oleh penerimaan uang. Penerimaan uang dari

hasil penjualan juga tergantung pada syarat jual beli yang telah disepakati.

Selain penerimaan uang dari penjualan, perusahaan mungkin menerima uang

dari sumber-sumber lain misalnya setoran modal pemilik, pinjaman dari

kreditor atau yang lainnya.

3. Potongan Harga, Syarat Penyerahan Barang, dan Syarat

Pembayaran

a. Potongan Harga

Dalam transaksi jual beli, pihak penjual sering memberikan potongan

atas harga barang yang telah ditetapkan yang disebut “rabat”. Dalam

akuntansi, potongan ini tidak dicatat karena nilai transaksi yang diakui adalah

jumlah akhir yang tercantum dalam faktur.

b. Syarat Penyerahan Barang

Syarat penyerahan barang berkaitan dengan berpindahnya hak milik

atas barang yang diperjualbelikan dan menyangkut ketentuan siapa yang

harus menanggung biaya pengangkutan. Syarat-syarat penyerahan barang

tersebut antara lain:

1)

Free on Board

(f.o.b)

Pada syarat penyerahan barang ini, pembeli di luar negeri menanggung

biaya pengiriman dari pelabuhan muat penjual sampai dengan pelabuhan

penerima yang digunakan oleh pembeli. Penjual di dalam negeri (Indonesia)

hanya menanggung biaya pengangkutan sampai dengan pelabuhan muatnya.

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

4

2) Loko Gudang

Syarat penyerahan barang ini, pembeli menanggung

biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke

gudangnya sendiri. Bagi penjual begitu barang telah

dipindahkan ke truk milik pembeli untuk mengangkut

barang tersebut, maka penjualan dapat diakui dan dicatat

dalam pembukuan. Begitu pula bagi pembeli, pada saat

itu pembelian dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan.

3) Franko Gudang

Pada syarat ini, penjual menanggung biaya pengiriman

sampai ke gudang pembeli.

Penjualan baru diakui bila barang

telah sampai di gudang pembeli.

4)

Cost Freight and Insurance

(c.i.f)

Pada syarat ini, penjual harus menanggung biaya pengiriman (pengang-

kutan) dan asuransi kerugian atas barang tersebut. Catatan: syarat penyerahan

barang f.o.b dan c.i.f ini berlaku untuk perdagangan luar negeri.

5)

Cost and Freight

(c & f)

c & f merupakan syarat penyerahan barang yang menyatakan bahwa

semua biaya angkut sampai dengan tempat penyerahan barang menjadi

tanggungan penjual.

6)

Cost, Insurance Freight, Inclusive Commision

(c.i.f.i.c)

c.i.f.i.c artinya semua biaya pengangkutan barang, premi, asuransi,

termasuk komisi menjadi tanggungan penjual.

7)

Free At Quay

(f.a.q)

f.a.o artinya penjual menanggung semua ongkos-ongkos pengiriman hingga

barang sampai ke pelabuhan pembeli, termasuk ongkos bongkar dari kapal.

8)

Free Along Side

(f.a.s)

f.a.s artinya penjual bertanggung jawab atas biaya dan risiko pengiriman

barang hanya sampai di samping kapal pembeli, setelah itu biaya dan risiko

menjadi tanggung jawab pembeli.

c. Syarat Pembayaran

Dalam kegiatan jual beli barang dagangan, pembeli dan penjual

menentukan syarat-syarat pembayaran sehingga terjadi kesepakatan harga.

Syarat pembayaran berkaitan dengan jangka kredit dan besarnya jumlah

yang harus dibayar oleh si pembeli. Macam-macam syarat pembayaran yang

terdapat dalam perdagangan barang sebagai berikut.

1) Tunai (

Cash

)

Dalam syarat pembayaran ini, pembayaran dilakukan setelah penyerahan

barang terjadi, dan jumlah yang dibayar adalah jumlah akhir yang tertera

dalam faktur

.

Sumber:

Dokumen penerbit

Gambar 1.3

Barang dipindahkan ke truk milik pembeli

berarti sudah menjadi hak pembeli dan bisa

langsung dicatat dalam pembukuan.

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

5

2) Kredit

Syarat pembayaran secara kredit berarti pembayaran barang yang dibeli

dapat dilakukan beberapa waktu setelah barang diterima biasanya 1 sampai

3 bulan. Beberapa syarat pembayaran dalam jual beli secara kredit antara

lain:

Penjual kadang-kadang

menerapkan syarat

pembayaran 2/10, n/30

maksudnya untuk

memberikan perangsang

bagi pembeli untuk

mempercepat pembayar-

an. Pembayaran barang

dagangan dengan

segera merupakan

keinginan penjual

karena tidak mengan-

dung risiko. Sedangkan

penjualan kredit

mengandung risiko

tidak tertagihnya

piutang. Jadi harga

barang yang dibayar

secara kredit akan lebih

mahal daripada pem-

bayaran dilakukan

secara tunai.

a) n/30

Dalam syarat ini, pembayaran dilakukan paling lambat 30

hari setelah penyerahan barang terjadi, dan jumlah yang dibayar

adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.

b) EOM (end of month)

Dalam syarat pembayaran ini, pembayaran dilakukan pa-

ling lambat pada akhir bulan setelah penyerahan barang terjadi,

dengan tidak memperoleh potongan.

c) 2/10, n/30

Dalam syarat ini pembayaran harus dilakukan paling lambat

30 hari setelah penyerahan barang terjadi, dan jumlah yang

dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur. Namun

jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu paling lambat

10 hari sejak penyerahan barang terjadi, maka yang dibayar

adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur dikurangi potongan

sebesar 2%.

d) n/10 EOM

Syarat pembayaran ini maksudnya harga netto faktur harus

dibayar pembeli paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan dengan

tidak memperoleh potongan.

B. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi

perusahaan dagang

terdiri atas beberapa

tahap, yaitu pencatatan,

pengikhtisaran, dan

pelaporan.

Pada materi kelas XI telah diuraikan langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam kegiatan akuntansi untuk perusahaan jasa

yang secara keseluruhan menggambarkan suatu siklus akuntansi.

Sedangkan pada bab ini akan diuraikan siklus akuntansi perusahaan

dagang.

Beberapa hal yang berkaitan dengan catatan-catatan

akuntansi dan prosedur-prosedur untuk perusahaan dagang tidak

jauh berbeda dengan perusahaan jasa. Siklus akuntansi perusahaan

dagang juga terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap Pencatatan

1) Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi

2) Pencatatan dalam jurnal

3) Pemindahbukuan ke buku besar

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

6

2. Tahap Pengikhtisaran

1) Pembuatan neraca saldo

2) Pembuatan jurnal penyesuaian

3) Pembuatan neraca lajur

3. Tahap Pelaporan

1) Penghitungan harga pokok penjualan

2) Pembuatan laporan keuangan

3) Pembuatan jurnal pembalik

4) Pembuatan jurnal penutup

5) Pembuatan neraca saldo setelah penutup

1. Tahap Pencatatan

a. Bukti Transaksi

Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus ada buktinya.

Dalam melakukan transaksi jual beli, sebuah perusahaan dagang akan

membuat atau memperoleh bukti transaksi. Berikut ini beberapa

bentuk bukti-bukti transaksi pada perusahaan dagang.

1) Faktur

Bagi penjual, faktur akan menjadi bukti penjualan yang

disebut faktur penjualan. Sedangkan bagi pembeli, faktur menjadi

bukti pembelian (faktur pembelian). Jumlah yang dicatat oleh

pembeli maupun penjual adalah jumlah akhir faktur

. Contoh

faktur:

PERUSAHAAN DAGANG SEJAHTERA

Jln. Ronggowarsito No. 63

Bandung

=======================================================================

Kepada Yth.

Tanggal 12 Juli 2006

CV ABADI

Jln. Sakura No. 15

Di Bandung Selatan

Syarat: 2/10, n/30

No. 0123

Hormat kami,

Adnan Ibrahim

Kabag. Penjualan

Gambar 1.4

Bentuk faktur perusahaan dagang.

Coba kalian cari informasi

yang dapat kalian peroleh

dari bentuk faktur

perusahaan dagang

Sejahtera!

aynkaynaB

nagnarete

Kn

autaSagra

Hh

almuJ

00

2k

itabajemeK

%01tabaR

rayabidgnayhalmuJ

00,000.52p

R0

0,000.000.5pR

)00,000.005pR(

00,000.005.4pR

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

7

2) Nota Kredit

Kadang-kadang barang yang diperjualbelikan harus dikembalikan dengan

alasan karena rusak, tidak sesuai dengan yang dipesan, dan lain-lain. Oleh

karena itu penjual akan membuat suatu bukti transaksi yang merupakan

kebalikan dari faktur penjualan, yaitu nota kredit. Bagi penjual, nota kredit

akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur penjualan). Sedangkan bagi

pembeli, nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur pembelian).

Contoh nota kredit:

PERUSAHAAN DAGANG SEJAHTERA

Jln. Ronggowarsito No. 63

Bandung

=======================================================================

Kepada Yth.

Tanggal 12 Juli 2006

CV ABADI

Jln. Sakura No. 15

Di Bandung Selatan

NOTA KREDIT

Kami telah mengkredit akun Saudara sejumlah Rp500.000,00, atas pengembalian kemeja batik

sebanyak 20 buah @ Rp25.000,00.

Hormat kami,

Adnan Ibrahim

Kabag. Keuangan

Gambar 1.5

Bentuk nota kredit perusahaan dagang.

3) Kuitansi

Setiap pengeluaran oleh perusahaan perlu dibuatkan kuitansi yang

ditandatangani oleh si penerima pembayaran. Bagian perusahaan, kuitansi

ini akan menjadi bukti pembayaran (pengeluaran uang). Sedangkan bagi

penerima, kuitansi ini akan menjadi bukti penerimaan uang.

No. 001

KUITANSI

Sudah terima dari

:

CV Abadi Bandung Selatan

Banyaknya uang

:

Tiga juta sembilan ratus ribu rupiah

Untuk pembayaran

:

Faktur No. 0123 sebagai berikut:

Nilai faktur

Rp

4.500,000,00

Retur

(Rp 500.000,00)

Rp

4.000.000,00

Potongan 2%

(Rp 80.000,00)

Rp

3.920.000,00

Semarang, 5 Juni 2006

Arifah

Kasir

Meterai

Rp3.000,00

Rp3.920.000,00

Jumlah:

Faizal

Jln. Sadewa No. 34

Semarang

Gambar 1.6

Kuitansi merupakan salah satu bentuk bukti pembayaran.

No. 001

KUITANSI

Sudah terima dari

:

CV Abadi Bandung Selatan

Banyaknya uang

:

Tiga juta sembilan ratus ribu rupiah

Untuk pembayaran

:

Faktur No. 0123 sebagai berikut:

Nilai faktur

Rp

4.500,000,00

Retur

(Rp 500.000,00)

Rp

4.000.000,00

Potongan 2% (Rp

80.000,00)

Rp

3.920.000,00

Semarang, 5 Juni 2006

Arifah

Kasir

Meterai

Rp3.000,00

Rp3.920.000,00

Jumlah:

Faizal

Jln. Sadewa No. 34

Semarang

Gambar 1.6

Kuitansi merupakan salah satu bentuk bukti pembayaran.

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

8

b. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Umum

Secara umum akuntansi perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan

akuntansi perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada kegiatan (proses

akuntansi) yang dilakukan kedua perusahaan tersebut.

Perlu diketahui bahwa dalam perusahaan dagang terdapat akun barang

dagang dan akun-akun lain yang berhubungan dengan barang dagang. Hal

ini yang membedakan dengan perusahaan jasa.

Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bersifat prinsip

antara proses pencatatan (jurnal) transaksi pada perusahaan jasa dengan

perusahaan dagang, berikut ini disajikan contoh pencatatan transaksi

perusahaan dagang yang telah berjalan.

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2006 sebagai berikut:

1)

Pada tanggal 1 Maret 2006 dibayar biaya pemasangan iklan bulan Maret

2006 sebesar Rp240.000,00.

Dari transaksi ini menyebabkan akun Beban Iklan bertambah dan harus

didebit sebesar Rp240.000,00, sedangkan akun Kas berkurang sebesar

Rp240.000,00 sehingga harus dikredit sejumlah yang sama.

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

1n

alkInabeB

saK

)6002teraMnalkinabeB(

405

101

000.042

-

-

000.042

nukA.oN

naarikrePamaN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

101

201

301

401

121

221

321

102

103

saK

gnagaDgnatuiP

nagnagaDgnaraBnaaidesreP

akuMidrayabiDisnarusA

hanaT

gnudeG

gn

udeGnatusuynePisalumukA

gnagaDgnatU

ureHladoM

000.000.2

000.008

000.000.3

000.005

000.000.05

000.000.08

-

-

-

-

-

-

000.

000.02

000.000.1

000.003.511

000.003.63

10

00.003.631

PD SAMI JAYA

Neraca Saldo Setelah Tutup Buku

31 Maret 2006

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

9

2)

Tanggal 3 Maret 2006 dibeli barang dagangan dari PT Seruni secara kredit

dengan harga Rp4.125.000,00. Syarat pembayaran ditetapkan 2/10, n/30.

Akun Pembelian didebit sebesar Rp4.125.000,00 karena harta bertambah

atau karena penambahan harga pokok barang. Sedangkan akun Utang

Dagang dikredit karena bertambah Rp4.125.000,00.

3) Dijual barang dagangan secara tunai kepada CV Angkasa pada tanggal

4 Maret 2006 sebesar Rp8.625.000,00.

Transaksi ini menyebabkan akun Kas bertambah sehingga didebit

sebesar Rp8.625.000,00 sedangkan akun Penjualan dikredit Rp8.625.000,00

karena pendapatan bertambah.

4) Tanggal 6 Maret 2006 membayar biaya pengangkutan barang dagangan

yang dibeli dari PT Seruni sebesar Rp375.000,00.

Akun Beban Angkut Pembelian bertambah sehingga didebit sebesar

Rp375.000,00. Akun kas dikredit sebesar Rp375.000,00.

5) Tanggal 10 Maret 2006 dibeli barang dagangan seharga Rp750.000,00.

secara tunai.

Pembelian barang dagang menyebabkan akun Pembelian didebit karena

penambahan harta sebesar Rp750.000,00 dan akun Kas dikredit karena kas

berkurang sebesar Rp750.000,00.

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

3n

ailebmeP

gnagaDgnatU

)tiderkaracesnailebmeP(

005

102

000.521.4

-

-

000.521.4

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

4s

aK

nalaujneP

)ianutnalaujneP(

101

004

000.526.8

-

-

000.526.8

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

6n

ailebmePtukgnAnabeB

saK

tukgnanabebrayabmeM(

)nailebmep

105

101

000.573

-

-

000.573

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

10

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

0

1n

ailebmeP

saK

gnarabnailebmeP(

)ianutaracesnagnagad

005

101

000.057

-

-

000.057

6) Tanggal 11 Maret 2006 dari barang dagangan yang dibeli

pada tanggal 3 Maret 2006 dikembalikan kepada penjual

karena rusak. Harga barang dagangan yang dikembalikan

tersebut sebesar Rp450.000,00.

Adanya barang yang dibeli secara kredit dikembalikan maka

utang dagang akan berkurang. Berkaitan dengan hal tersebut

maka akun Utang Dagang didebit sebesar Rp450.000,00 dan

akun Retur Pembelian dikredit karena jumlah akun ini bertambah.

7) Tanggal 13 Maret 2006 membayar utang kepada PT Seruni yang timbul

dari transaksi tanggal 3 Maret 2006.

Adanya pembayaran utang menyebabkan utang dagang berkurang

sehingga akun Utang Dagang didebit sebesar Rp3.675.000,00 berasal dari

jumlah utang dagang pada tanggal 3 Maret 2006 dikurangi jumlah retur

pembelian pada tanggal 11 Maret 2006 (Rp4.125.000,00 – Rp450.000,00).

Karena pembayaran utang masih dalam waktu pemberian potongan,

maka akun Potongan Pembelian dikredit sebesar 2% x Rp3.675.000,00 =

Rp73.500,00.

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

1

1g

nagaDgnatU

nailebmePruteR

gnarabnakilabmegneM(

)nagnagad

102

205

000.054

-

-

000.054

Akun retur pembelian

dibuat untuk mencatat

pengembalian barang

yang dibeli dari pemasok

atau suplier.

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

3

1g

nagaDgnatU

nailebmePnagnotoP

saK

(g

nagadgnatunarayabmeP

)nagnotopignarukid

102

305

101

000.576.3

-

-

005.37

005.106.3

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

11

8) Pada tanggal 15 Maret 2006 membayar gaji pegawai untuk 2 minggu

pertama bulan Maret 2006 sebesar Rp1.350.000,00.

Pengaruh dari transaksi ini adalah akun Beban Gaji bertambah sehingga

didebit sebesar Rp1.350.000,00 dan akun Kas dikredit sebesar jumlah yang sama.

9) Tanggal 17 Maret 2006 dijual barang dagangan secara kredit kepada

PD Lancar Rejeki seharga Rp5.250.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.

Penjualan secara kredit menyebabkan akun Piutang Dagang didebit

Rp5.250.000,00 karena harta berupa piutang bertambah. Sedangkan akun

Penjualan dikredit dengan jumlah yang sama.

10) Tanggal 19 Maret 2006 membayar sewa kantor bulan Maret 2006

sebesar Rp300.000,00.

Transaksi ini menyebabkan akun Beban Sewa bertambah dan didebit

sebesar Rp300.000,00 sedangkan akun Kas berkurang sehingga dikredit

Rp300.000,00.

11) Tanggal 21 Maret 2006 diterima kembali barang dagangan yang telah

dibeli oleh PD Lancar Rejeki sebesar Rp600.000,00 karena tidak sesuai

dengan pesanan.

Pengaruh transaksi ini adalah akun Retur Penjualan didebit karena terjadi

pengurangan pada barang yang dijual sebesar Rp600.000,00. Sehingga

pengembalian barang dagangan menyebabkan piutang dagang berkurang

sebesar jumlah yang sama.

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

5

1i

jaGnabeB

saK

uggnim2iawagepijaG(

)amatrep

505

101

000.053.1

-

-

000.053.1

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

7

1g

nagaDgnatuiP

nalaujneP

aracesgnarabnalaujneP(

)tiderk

201

004

000.052.5

-

-

000.052.5

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

9

1a

weSnabeB

saK

)60'teraMawesnabeB(

605

101

000.003

-

-

000.003

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

12

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

1

2n

alaujnePruteR

gnagaDgnatuiP

DPiradnalaujnepruteR(

)ikejeRracnaL

104

201

000.006

-

-

000.006

12) Tanggal 27 Maret 2006 menerima pembayaran dari PD

Lancar Sejati sebagai pelunasan atas transaksi penjualan

tanggal 17 Maret 2006.

Nilai transaksi pada tanggal 17 Maret 2006 sebesar

Rp5.250.000,00, namun pada tanggal 21 Maret 2006 dikembalikan

sebesar Rp600.000,00 sehingga piutang dagang menjadi

Rp5.250.000,00 – Rp600.000,00 = Rp4.650.000,00. PD Lancar

Sejati membayar dalam jangka waktu 10 hari setelah transaksi

sehingga ia memperoleh potongan harga sebesar 2%. Jadi

potongan penjualan menjadi 2% x Rp4.650.000,00 = Rp93.000,00.

Sehingga harga yang dibayar PD Lancar Sejati sebesar

Rp4.650.000,00 – Rp93.000,00 = Rp4.557.000,00.

Dengan demikian transaksi tanggal 27 Maret 2006 berpengaruh pada

akun Kas bertambah sehingga didebit sebesar Rp4.557.000,00. Akun

Potongan Penjualan bertambah sebesar Rp93.000,00 sehingga didebit

sejumlah Rp93.000,00. Sedangkan akun Piutang Dagang berkurang dan

dikredit sebesar Rp4.650.000,00.

13) Tanggal 30 Maret 2006 membayar gaji pegawai untuk 2 minggu terakhir

bulan Maret 2006 sebesar Rp1.350.000,00.

Pengaruh transaksi ini adalah akun Beban Gaji bertambah sehingga didebit

sebesar Rp1.350.000,00 dan akun Kas dikredit dengan jumlah yang sama.

Akun retur penjualan

dibuat untuk mencatat

pengembalian barang

yang dijual kepada

langganan atau nilai

barang yang dikembali-

kan oleh langganan

kepada perusahaan.

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

7

2s

aK

nalaujnePnagnotoP

gnagaDgnatuiP

gnatuipnaamireneP(

)nagnotopignarukid

101

204

201

000.755.4

000.39

-

-

-

000.056.4

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

0

3i

jaGnabeB

saK

uggnim2iawagepijaG(

)rihkaret

505

101

000.053.1

-

-

000.053.1

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

13

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

0

3u

reHevirP

saK

heloevirpnalibmagneP(

)kilimep

203

101

000.051

-

-

000.051

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

1

3g

nagaDgnatU

saK

adapekgnaturayabmeM(

)idabAayaJTP

102

101

000.573

-

-

000.573

14) Pada tanggal 30 Maret 2006, Heru sebagai pemilik perusahaan

mengambil uang sebesar Rp150.000,00 untuk keperluan pribadinya.

Pengambilan uang oleh Heru menyebabkan akun Prive Heru bertambah

dan didebit sebesar Rp150.000,00 sedangkan akun Kas berkurang sehingga

dikredit sejumlah sama.

15) Tanggal 31 Maret 2006 dibayar utang kepada PT Jaya Abadi sebesar

Rp375.000,00. Utang ini timbul dari transaksi pembelian bulan yang lalu

tanpa potongan.

Dari transaksi ini akun Utang Dagang berkurang sehingga didebit sebesar

Rp375.000,00 sedangkan Kas dikredit sebesar jumlah yang sama.

Apabila seluruh transaksi PD Sami Jaya selama bulan Maret 2006

tersebut dicatat dalam lembar jurnal yang tidak terpisah, maka akan tampak

sebagai berikut:

PD Sami Jaya

Jurnal Umum

Bulan Maret 2006

1:laH

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

1n

alkInabeB

saK

)6002teraMnalkinabeB(

405

101

000.042

-

-

000.042

3n

ailebmeP

gnagaDgnatU

)tiderkaracesnailebmeP(

005

102

000.521.4

-

-

000.521.4

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

14

2:laH

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

4s

aK

nalaujneP

)ianutnalaujneP(

101

004

000.526.8

-

-

000.526.8

6n

ailebmePtukgnAnabeB

saK

tukgnanabebraya

bmeM(

)nailebmep

105

101

00,000.573

-

-

00,000.573

0

1n

ailebmeP

saK

gnarabnailebmeP(

)ianutaracesnagnagad

005

101

00,

000.057

-

-

00,000.057

1

1g

nagaDgnatU

nailebmePruteR

gnarabnakilabmegneM(

)nagnagad

102

205

00,000.054

-

-

00,000.05

4

3

1g

nagaDgnatU

nailebmePnagnotoP

saK

gnatunarayabmeP(

)nagnotopignarukidgnagad

102

305

101

00,000.576.3

-

-

-

00,0

05.37

00,005.106.3

5

1i

jaGnabeB

saK

uggnim2iawagepijaG(

)amatrep

505

101

00,000.053.1

-

-

00,000.053.1

7

1g

nagaDgnatu

i

P

nalaujneP

aracesgnarabnalaujneP(

)tiderk

201

004

00,000.052.5

-

-

00,000.052.5

9

1a

weSnabeB

saK

)6002teraMawesna

beB(

605

101

00,000.003

-

-

00,000.003

1

2n

alaujnePruteR

gnagaDgnatuiP

iradnalaujnepruteR(

)ikejeRracnaLDP

104

201

00,000.006

-

-

00,000.006

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

15

c. Jurnal Khusus

1) Pengertian Jurnal Khusus

Buku harian atau jurnal yang selama ini kita pelajari dalam buku kelas

XI dan pada bab sebelumnya adalah jurnal umum. Setiap terjadi transaksi

maka harus dicatat dalam jurnal umum dan diposting ke buku besar

. Hal

tersebut akan mudah dilakukan bila transaksi yang terjadi jumlahnya sedikit.

Namun apabila jumlah transaksinya banyak, penggunaan jurnal umum menjadi

tidak efisien. Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan jurnal khusus

(buku harian khusus). Penggunaan jurnal khusus dapat menghemat waktu,

tenaga, dan biaya. Berikut ini beberapa manfaat jurnal khusus.

a) Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar

Pada jurnal khusus disediakan kolom-kolom khusus untuk beberapa jenis

transaksi tertentu. Dengan cara ini penulisan nama akun pada waktu membuat

ayat jurnal tidak perlu dilakukan tiap transaksi. Posting transaksi dari jurnal

ke buku besar dilakukan sekaligus untuk transaksi-transaksi yang terjadi

selama satu periode.

b) Memungkinkan pembagian pekerjaan

Setiap jurnal khusus dapat digunakan untuk mencatat satu jenis transaksi

saja, sehingga memungkinkan pembagian tugas pencatatan kepada beberapa

orang.

3:laH

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

teraM

7

2s

aK

nalaujnePnagnotoP

gnagaDgnatuiP

gnatuipnaamireneP(

)nagnotopignarukid

101

204

201

00,000.755.4

0

0,000.39

-

-

-

00,000.056.4

0

3i

jaGnabeB

saK

uggnim2iawagepijaG(

)rihkaret

505

101

00,000.051

-

-

00,000.051

0

3u

reHevir

P

saK

heloevirpnalibmagneP(

)kilimep

203

101

00,000.051

-

-

00,000.051

1

3g

nagaDgnatU

saK

adapekgnaturayabmeM(

)idab

AayaJTP

102

101

00,000.573

-

-

00,000.573

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

16

Dari uraian tersebut kita dapat mengetahui bahwa jurnal umum

mempunyai perbedaan dengan jurnal khusus. Perbedaan antara jurnal umum

dengan jurnal khusus dapat dilihat pada tabel berikut ini.

2) Macam-Macam Jurnal Khusus

Jurnal khusus yang dibuat oleh perusahaan dagang

disesuaikan dengan kebutuhan. Jika suatu transaksi terjadi

berulang-ulang dan sama, maka dikelompokan pada satu jurnal

khusus. Sesuai dengan kegiatan perusahaan dagang maka jurnal

khusus yang sering digunakan adalah jurnal pembelian, jurnal

pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan jurnal penerimaan kas.

Apabila terdapat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam

keempat jurnal khusus tersebut maka pencatatannya dilakukan

pada jurnal umum.

a

) Jurnal pembelian

Jurnal pembelian adalah jurnal untuk mencatat pembelian

barang dagangan dan harta lainnya secara kredit. Sedangkan

pembelian barang dagangan dan harta lainnya secara tunai dicatat

dalam jurnal pengeluaran kas.

Transaksi pembelian yang dilakukan bermacam-macam jenisnya maka

jurnal pembelian dibuat dengan memerhatikan transaksi yang sering terjadi.

Transaksi yang sering terjadi dibuat kolom khusus sedangkan untuk transaksi

yang jarang terjadi digunakan kolom serba-serbi. Kolom serba-serbi digunakan

untuk mencatat pembelian secara kredit barang-barang yang tidak disebutkan

dalam kolom khusus yang disediakan. Nama kreditor dan akun yang harus

didebit dicantumkan pada kolom keterangan.

Jurnal Umum

1.

Bentuk jurnal umum terdiri atas tanggal,

akun, keterangan, referensi (ref), dan

jumlah yang terdiri atas debit dan kredit.

2.

Semua transaksi hanya dicatat pada

satu jurnal.

3.

Posting atau pemindahbukuan dari

jurnal ke akun buku besar dilakukan

setiap terjadi transaksi.

4.

Biasanya digunakan untuk perusahaan

dagang yang masih berskala kecil.

Jurnal Khusus

1.

Bentuk jurnal khusus disesuaikan

dengan kolom-kolom yang diperlukan

dalam mencatat transaksi sejenis.

2.

Transaksi yang terjadi dicatat sesuai

dengan jenisnya dalam beberapa

jurnal.

3.

Posting dari jurnal ke akun buku besar

dilakukan secara berkala. Misalnya

setiap satu minggu, dua minggu atau

setiap akhir bulan.

4.

Biasanya digunakan pada perusahaan

yang besar dimana transaksi sejenis

sering terjadi sehingga memerlukan

pencatatan khusus.

Jurnal khusus tidak

hanya dibuat oleh

perusahaan dagang

saja. Jenis perusahaan-

perusahaan yang lain

dapat membuat jurnal

khusus jika memang

dibutuhkan karena

seringnya suatu

transaksi terjadi dalam

perusahaan.

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

17

Bentuk jurnal pembelian pada perusahaan dagang sebagai berikut:

NAMA PERUSAHAAN

Jurnal Pembelian

Berikut ini keterangan pengisian kolom jurnal pembelian.

1.

Kolom untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.

2.

Mencatat nama kreditor atau nama-nama pada buku besar pembantu.

3.

Untuk memberi tanda (



) atau nomor buku besar pembantu, jika buku

besar pembantu telah dicatat pada akun yang bersangkutan.

4.

Untuk mencatat pembelian barang dagangan.

5.

Untuk mencatat pembelian perlengkapan.

6.

Untuk mencatat nomor akun yang ada pada kolom 7, apabila telah dicatat

pada akun buku besar.

7.

Untuk mencatat pembelian harta lainnya selain pembelian barang

dagangan dan pembelian perlengkapan.

8.

Jumlah akun yang terdapat dalam kolom 7.

9.

Mencatat jumlah utang dagang.

Contoh:

Selama bulan Januari 2006 PT Angkasa Raya melakukan pembelian secara

kredit sebagai berikut.

Januari 6

Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Laris seharga

Rp55.200.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 (faktur:

TL 251).

16 Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Farma

seharga Rp21.050.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: TF

262).

20 Membeli dengan kredit barang dagang dari Toko Garuda sebesar

Rp9.030.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: TGd 175).

Transaksi di atas jika dicatat dalam jurnal pembelian akan tampak seperti di

bawah ini.

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

nailebmeP

--gnelreP

napak

ibreS-abreS

gnatU

gnagaD

feR

nukA

halmuJ

123456789

Hal:

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

18

PT Angkasa Raya

Jurnal Pembelian

Jumlah akun yang ada didebit dengan jumlah akun yang dikredit harus

sama. Jika berbeda maka terjadi kesalahan. Pada contoh di atas dapat dilihat

jumlah debit sama dengan jumlah kredit yaitu Rp85.280.000,00.

b) Jurnal pengeluaran kas

Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat pengeluaran uang,

termasuk pembelian barang dagangan secara tunai dan pembayaran utang.

Pada jurnal ini kolom utang dagang dan pembelian dibuatkan kolom khusus.

Sedangkan untuk transaksi yang jarang terjadi dicatat pada kolom “Serba-

Serbi”.

Untuk kolom kredit terdiri atas kolom kas dan potongan pembelian. Bila

tidak ada potongan pembelian maka jumlah yang dicatat dalam kolom kas akan

sama dengan debit pada kolom utang dagang. Namun bila terdapat potongan

pembelian maka jumlah kredit pada kolom kas akan lebih kecil. Sedangkan jumlah

potongan pembelian akan dicatat pada kolom potongan pembelian.

Bentuk jurnal pengeluaran kas disajikan seperti berikut ini.

Berikut ini keterangan pengisian kolom jurnal pengeluaran kas.

1.

Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.

2.

Untuk mencatat nama perusahaan tempat membeli, akun tersebut dicatat

didebit jika nama itu ada di buku besar pembantu.

NAMA PERUSAHAAN

Jurnal Pengeluaran Kas

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

nailebmeP

--gnelreP

napak

ibreS-abreS

gnatU

gnagaD

feR

nukA

halmuJ

123)

pR(

4)

pR(

56

7

)

pR(

8)

pR(9

6002

naJ

6

61

02

siraLokoT

amraFokoT

aduraGokoT

000.002.55

000.050.12

000.030.9

000.002.55

000.0

50.12

000.030.9

halmu

J0

00.082.5

80

00.082.58

Hal: 1

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

gnatU

gnagaD

nailebmeP

ibreS-abreS

saK

nagnotoP

nailebmeP

feR

nukA

halmuJ

1234567890

1

Hal:

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

19

3.

Diisi dengan memberi tanda (



) setelah akun buku besar pembantu

dicatat pada akun yang bersangkutan.

4.

Untuk mencatat jumlah utang dagang yang dibayar.

5.

Untuk mencatat jumlah pembelian tunai.

6.

Mencatat nomor akun yang ada pada kolom 7, apabila telah dicacat

pada akun buku besar.

7.

Mencatat nama akun kolom serba-serbi.

8.

Mencatat jumlah akun pada kolom 7.

9.

Mencatat jumlah uang yang dikeluarkan melalui kas.

10. Mencatat jumlah potongan pembelian yaitu selisih utang dengan jumlah

yang dibayar melalui kas.

Untuk lebih jelasnya akan diberikan contoh transaksi yang terjadi pada

PT Angkasa Raya pada bulan Januari 2006.

Januari 2

Membeli perlengkapan toko sejumlah Rp70.000,00 dan

perlengkapan kantor sebesar Rp80.000,00 secara tunai.

7

Membeli peralatan toko secara tunai Rp5.200.000,00 dan

peralatan kantor seharga Rp2.570.000,00.

11 Membayar beban iklan sebesar Rp3.460.000,00.

18 Membayar utang pada Toko Farma dengan perincian sebagai

berikut:

- Utang dagang Rp21.050.000,00

- Potongan

Rp 421.000,00

Rp20.629.000,00

31 Diperhitungkan dan dibayar dividen sebesar Rp4.000.000,00.

Transaksi di atas jika dicatat dalam jurnal pengeluaran kas akan tampak

sebagai berikut:

PT Angkasa Raya

Jurnal Pengeluaran Kas

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

gnatU

gnagaD

nailebmeP

ibreS-abreS

saK

nagnotoP

nailebmeP

feR

nukA

halmuJ

123 )

pR(

4)

pR(

56

7

)

pR(

8)

pR(

9)

pR(01

6002

naJ

2

7

11

81

13

amraFoko

T0

00.050.12

211

321

116

213

napakgnelreP

okoT

okoTnatalareP

nalkI

nabeB

nediviD

000.07

000.002.5

000.064.3

000.000.4

000.07

000.002.5

000.064.3

000.926.02

000.000.4

000.124

000.05

0.1

20

00.037.2

10

00.953.3

30

00.124

Hal: 1

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

20

c) Jurnal penjualan

Penjualan barang dagangan oleh perusahaan dagang biasanya disebut

penjualan. Penjualan barang dagangan secara tunai dicatat sebagai debit

pada akun Kas dan kredit pada akun Penjualan. Biasanya dalam praktik,

penjualan secara tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Sedangkan

penjualan secara kredit dicatat dalam jurnal penjualan. Jadi jurnal penjualan

adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan

yang dilakukan secara kredit. Penjualan barang dagangan secara kredit

dicatat sebagai debit pada akun Piutang Dagang dan kredit pada akun

Penjualan.

Bentuk jurnal penjualan sebagai berikut:

Berikut ini keterangan pengisian jurnal penjualan.

1.

Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.

2.

Untuk mencatat bukti pembukuan berupa faktur penjualan.

3.

Untuk mencatat nama pelanggan atau yang membeli barang dagangan.

4.

Untuk mencatat nomor buku besar pembantu piutang atau tanda (



)

bahwa transaksi telah dicatat di buku besar pembantu.

5.

Untuk mencatat syarat pembayaran yang disepakati antara pembeli dan

penjual.

6.

Untuk mencatat jumlah transaksi piutang dagang dan penjualan.

Untuk lebih memahami jurnal penjualan, berikut ini disajikan contoh

transaksi PT Angkasa Raya pada bulan Januari 2006.

Januari 10 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Burhan

seharga Rp50.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur:

PNK 290).

17 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Candra

seharga Rp42.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.

25 Dijual barang dagangan secara kredit Tuan Dody seharga

Rp19.100.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: PNK 292)

Bila transaksi-transaksi di atas dicatat dalam jurnal penjualan akan

tampak seperti berikut ini.

NAMA PERUSAHAAN

Jurnal Penjualan

laggnaT

rutkaFoN

nagnareteK

feR

tarayS

narayabmeP

)D(gnagaDgnatuiP

)K(nalaujneP

12

3 46

7

Hal:

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

21

d) Jurnal penerimaan kas

Semua transaksi yang menambah jumlah uang kas dicatat dalam buku

penerimaan kas (

cash receipt journal

). Uang kas dapat diterima dari

berbagai sumber, misalnya setoran modal dari pemilik, pencairan kredit bank,

penjualan tunai, penagihan piutang, dan penagihan wesel tagih serta bunganya.

Dalam perusahaan dagang, sumber penerimaan kas yang paling sering terjadi

adalah penjualan tunai dan penagihan piutang dagang.

Jurnal penerimaan kas dibuat untuk mencatat semua penerimaan uang.

Dengan demikian jurnal penerimaan kas dibuat kolom khusus. Banyaknya

kolom dan judul akun ditentukan oleh sering tidaknya suatu transaksi terjadi.

Bentuk jurnal penerimaan kas sebagai berikut:

Berikut ini keterangan pengisian jurnal penerimaan kas.

1.

Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.

2.

Untuk mencatat nama perusahaan/orang yang membeli secara tunai,

yang melunasi atau keterangan singkat mengenai transaksi.

3.

Untuk menuliskan tanda (



) bahwa transaksi telah dicatat di buku besar

pembantu.

4.

Untuk mencatat jumlah uang yang diterima.

5.

Untuk mencatat potongan penjualan.

6.

Untuk mencatat jumlah piutang dagang yang diterima.

7.

Untuk mencatat jumlah penjualan tunai.

8.

Dicatat jika akun pada kolom 9 telah diposting ke akun buku besar.

9.

Untuk mencatat jumlah akun pada kolom serba-serbi.

PT Angkasa Raya

Jurnal Penjualan

laggnaT

rutkaFoN

nagnareteK

feR

tarayS

narayabmeP

)D(gnagaDgnatuiP

)K(nalaujneP

12

3 45

)

pR(6

6002

naJ

01

71

52

092

192

292

nahruBnauT

ardnaCnauT

ydoDnauT

03/n,01/2

03/n,01/2

03/n,01/2

000.000.05

000.000.2

4

000.001.91

000.001.111

Hal: 1

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

saK

nagnotoP

nalaujneP

gnatuiP

gnagaD

nalaujneP

ibreS-abreS

feR

nukA

halmuJ

1234 5 6 789 0

1

NAMA PERUSAHAAN

Jurnal Penerimaan Kas

Hal:

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

22

Berikut ini contoh pencatatan transaksi di jurnal penerimaan kas.

Selama bulan Januari 2006, PT Angkasa Raya melakukan transaksi

sebagai berikut.

Januari 2

Menjual barang dagangan sebesar Rp56.636.000,00.

15 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Burhan dengan perincian

sebagai berikut:

-

Piutang dagang

Rp 50.000.000,00

-

Potongan

Rp 1.000.000,00

Rp 49.000.000,00

20 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Candra dengan perincian

sebagai berikut:

-

Piutang dagang

Rp 42.000.000,00

-

Potongan

Rp 840.000,00

Rp 41.160.000,00

31 Diterima pembayaran sebagian piutang dari Tuan Dody sebesar

Rp15.080.000,00.

31 Menerima penghasilan sewa sebesar Rp1.200.000,00.

PT Angkasa Raya

Jurnal Penerimaan Kas

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

saK

nagnotoP

nalaujneP

gnatuiP

gnagaD

nalaujneP

ibreS-abreS

feR

nukA

halmuJ

123)

pR(

4)

pR(

5)

pR(

6)

pR(

78

9

)

pR(01

6002

naJ

2

51

02

13

13

ianut.jneP

nahruB.nT

ardnaC.nT

ydoD.nT

nalisahgneP

awes

000.636.65

000

.000.94

000.061.14

000.080.51

000.002.1

-

000.000.1

000.048

-

-

-

000.000.05

000.000.24

000.080.51

-

000.636.65

-

-

-

-0

2

4n

atapadneP

aweS

000.002.1

000.670.36

10

00.048.

10

00.080.70

10

00.636.6

50

00.002.1

e) Jurnal umum

Selain keempat jurnal khusus tersebut di atas, perusahaan harus tetap

membuat jurnal umum untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat

dalam jurnal khusus yang tersedia, seperti retur pembelian dan retur penjualan.

Berikut ini transaksi yang dilakukan oleh PT Angkasa Raya pada bulan

Januari 2006.

Januari 5

Menerima kembali sebagian barang yang dijual kepada PT

Kenanga tanggal 13 Desember 2005 senilai Rp2.140.000,00.

Apabila transaksi di atas dicatat dalam bentuk jurnal umum sebagai berikut.

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

23

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

5n

adnalaujnePruteR

agraHnagnarugneP

gnagaDgnatuiP

TPiradnalaujnepruteR(

)agnaneK

114

201

000.041.2

-

-

000.041.2

PT Angkasa Raya

Jurnal Umum

Januari 2006

d. Buku Besar Pembantu

Jurnal khusus dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu, buku

besar perusahaan juga dibuat untuk hal yang sama. Buku besar yang demikian

itu disebut buku besar tambahan atau buku besar pembantu (

subsidiary

ledger

). Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat data lain

disamping data yang terdapat dalam buku besar. Pada umumnya, buku

pembantu merupakan bagian dari buku besar, yang merinci lebih lanjut data

dalam salah satu akun. Akun di buku besar yang mempunyai buku pembantu

disebut akun induk atau akun pengendali (

controlling account

).

Buku pembantu dicatat setiap hari dari bukti pembukuan dan dibuat

secara individual. Pencatatan transaksi dalam buku pembantu bersamaan

waktunya dengan pencatatan pada jurnal. Dengan demikian pencatatan pada

buku pembantu bukan berdasarkan pada jurnal.

Jika jenis barang

dagangan yang dijual

banyak, maka perlu

dibuatkan buku

pembantu persediaan

barang. Namun jika

barang dagangan hanya

satu jenis tidak perlu

dibuatkan buku

pembantu.

Pada umumnya dalam perusahaan dagang, buku pembantu

yang digunakan adalah buku pembantu piutang atau disebut

buku piutang (

account receivable subsidiary ledger

) dan

buku pembantu utang yang disebut buku utang (

account pay-

able subsidiary ledger

). Fungsi buku piutang adalah mencatat

rincian piutang perusahaan menurut nama langganan. Buku

piutang merupakan rincian akun piutang dagang yang terdapat

dalam buku besar. Dengan demikian akun piutang dagang

merupakan akun induk bagi buku piutang. Adapun buku utang

berisi rincian utang menurut nama kreditor. Akun pengendalinya

adalah utang dagang.

Bentuk buku pembantu umumnya sama dengan buku besar. Buku

pembantu dapat berbentuk stafel maupun berbentuk skontro.

1) Buku Pembantu Bentuk Skontro

)nial-nialnadnagnagadgnarab/nanaggnal/rotiderkamaN(

laggnaT

nagnareteK

halmuJ

laggnaT

nagnareteK

halmuJ

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

24

2) Buku Pembantu Bentuk Stafel

)nial-nialnadnagnagadgnarab/nanaggnal/rotiderkamaN(

laggnaT

nagnareteK

tibeD

tiderK

odlaS

Berikut ini contoh pencatatan jurnal khusus ke buku pembantu dari PT

Angkasa Raya periode Januari 2006.

1) Pembelian secara kredit yang dilakukan oleh PT Angkasa Raya apabila

dibuat jurnal pembantu sebagai berikut.

PT Angkasa Raya

Jurnal Pembelian

Buku Pembantu Utang

siraLokoT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

6n

ailebme

P0

00.002.5

50

00.002.55

amraFokoT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

6

1n

ailebme

P0

00.050.1

20

00.050.12

aduraGokoT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

0

2n

ailebme

P0

00.030.

90

00.030.9

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

nailebmeP

--gnelreP

napak

ibreS-abreS

gnatU

gnagaD

feR

nukA

halmuJ

123)

pR(

4)

pR(

56

7

)

pR(

8)

pR(9

6002

naJ

6

61

02

siraLokoT

amraFokoT

aduraGokoT

000.002.55

000.050.12

000.030.9

000.002.55

000.0

50.12

000.030.9

halmu

J0

00.082.5

80

00.082.58







Hal: 1

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

25

2) Penjualan secara kredit yang dilakukan oleh PT Angkasa Raya apabila

dibuat jurnal pembantu sebagai berikut.

PT Angkasa Raya

Jurnal Penjualan

laggnaT

rutkaFoN

nagnareteK

feR

tarayS

narayabmeP

)D(gnagaDgnatuiP

)K(nalaujneP

12

3 45

)

pR(6

6002

naJ

01

71

52

092

192

292

nahruBnauT

ardnaCnauT

ydoDnauT

03/n,01/2

03/n,01/2

03/n,01/2

000.000.05

000.000.2

4

000.001.91

000.001.111







Buku Pembantu Piutang Dagang

nahruBnauT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

0

1n

alaujne

P0

00.000.0

5-

0

00.000.05

ardnaCnauT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

7

1n

alaujne

P0

00.000.2

4-

0

00.000.24

ydoDnauT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

5

2n

alaujne

P0

00.001.9

1-

0

00.001.91

e. Posting dari Jurnal Khusus ke Buku Besar

Setelah transaksi dicatat dalam jurnal khusus, maka langkah selanjutnya

yaitu memindahbukukan ke buku besar di setiap akhir bulan.

Untuk melakukan posting atau pemindahbukuan dari jurnal khusus ke

buku besar, perlu memerhatikan langkah-langkah berikut ini.

1) Menjumlahkan nilai transaksi pada jurnal khusus.

2) Menyiapkan akun-akun yang berhubungan dengan jurnal khusus.

3) Memindahkan angka-angka pada jurnal khusus ke akun yang

bersangkutan. Jumlah kolom debit di jurnal khusus dipindahkan ke akun

yang bersangkutan di sebelah debit. Sedangkan jumlah kolom kredit di

jurnal khusus dipindahkan ke akun yang bersangkutan di sebelah kredit.

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

26

4) Berilah tanda posting dengan memberi nomor akun di bawah jurnal

khusus. Untuk akun serba-serbi ditulis pada referensi kolom serba-serbi.

5) Pada kolom referensi tulis singkatan dari jurnal khusus dengan nomor

halaman jurnal khusus. Untuk singkatan dapat digunakan sebagai berikut:

a) JB = Jurnal Pembelian

b) JJ

= Jurnal Penjualan

c) JK = Jurnal Pengeluaran Kas

d) JM = Jurnal Penerimaan Kas

Untuk lebih memahami posting dari jurnal khusus ke buku besar.

Perhatikan contoh di bawah ini berdasarkan langkah-langkah di atas.

1) Posting Jurnal Pembelian ke Buku Besar

PT Angkasa Raya

Jurnal Pembelian

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

nailebmeP

--gnelreP

napak

ibreS-abreS

gnatU

gnagaD

feR

nukA

halmuJ

123)

pR(

4)

pR(

56

7

)

pR(

8)

pR(9

6002

naJ

6

61

02

siraLokoT

amraFokoT

aduraGokoT

000.002.55

000.050.12

000.030.9

000.002.55

000.0

50.12

000.030.9

halmu

J0

00.082.5

80

00.082.58

015:nukA.oN

nailebmeP:nukAamaN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

B

J0

00.082.5

8-

0

00.082.5

8-

012:nukA.oN

gnagaDgnatU:nukAamaN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

B

J-

0

00.082.5

8-0

00.082.58

4

510

2

3

2

210

Buku Besar

3

4

1

1

Hal: 1

5

5

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

27

2) Posting Jurnal Pengeluaran Kas ke Buku Besar

saK:nukAamaN

011:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

K

J-

0

00.953.3

3-0

00.953.33

okoTnapakgnelreP:nukAamaN

211:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

K

J0

00.0

7-

0

00.0

7-

gnagaDgnatU:nukAamaN

012:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

K

J0

00.050.1

2-

0

00.050.1

2-

okoTnatalareP:nukAamaN

321:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

K

J0

00.002.

5-

0

00.002.

5-

Buku Besar

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

gnatU

gnagaD

nailebmeP

ibreS-abreS

saK

nagnotoP

nailebmeP

feR

nukA

halmuJ

123 )

pR(

45

67 )

pR(

8)

pR(

9)

pR(01

6002

naJ

2

7

11

81

13

amraFoko

T0

00.050.12

211

321

116

213

napakgnelreP

okoT

okoTnatalareP

nalkInabe

B

nediviD

000.07

000.002.5

000.064.3

000.000.4

000.07

000.002.5

000.064.3

000.926.02

000.000.4

000.124

000.050.1

20

00.037.2

10

00.953.3

30

00.124

PT Angkasa Raya

Jurnal Pengeluaran Kas

210

Hal: 1

110

511

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

28

nediviD:nukAamaN

213:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

600

21

31

K

J0

00.000.

4-

0

00.000.

4-

nailebmePnagnotoP:nukAamaN

115:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

600

21

31

K

J-

0

00.12

4-0

00.124

nalkInabeB:nukAamaN

116:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

600

21

31

K

J0

00.064.

3-

-0

00.064.3

3) Posting Jurnal Penjualan ke Buku Besar

Buku Besar

gnagaDgnatuiP:nukAamaN

111:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

J

J0

00.001.11

1-

0

00.001.11

1-

PT Angkasa Raya

Jurnal Penjualan

laggnaT

rutkaFoN

nagnareteK

feR

tarayS

narayabmeP

)D(gnagaDgnatuiP

)K(nalaujneP

12

3 45

)

pR(6

6002

naJ

01

71

52

092

192

292

nahruBnauT

ardnaCnauT

ydoDnauT

03/n,01/2

03/n,01/2

03/n,01/2

000.000.05

000.000.2

4

000.001.91

000.001.111

111

410

Hal: 1

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

29

nalaujneP:nukAamaN

014:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

J

J-

0

00.001.11

1-

0

00.001.111

4) Posting Jurnal Penerimaan Kas ke Buku Besar

Buku Besar

saK:nukAamaN

011:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

M

J0

00.670.36

1-

0

00.670.36

1-

gnagaDgnatuiP:nukAamaN

111:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

M

J0

00.080.70

1-

0

00.080.70

1-

nalaujneP:nukAamaN

014:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

M

J-

0

00.636.6

5-0

00.636.65

PT Angkasa Raya

Jurnal Penerimaan Kas

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

saK

nagnotoP

nalaujneP

gnatuiP

gnagaD

nalaujneP

ibreS-abreS

feR

nukA

halmuJ

123)

pR(

4)

pR(

5)

pR(

6)

pR(

78

9

)

pR(01

6002

naJ

2

51

02

13

13

ianut.jneP

nahruB.nT

ardnaC.nT

ydoD.nT

nalisahgneP

awes

000.636.65

000

.000.94

000.061.14

000.080.51

000.002.1

-

000.000.1

000.048

-

-

-

000.000.05

000.000.24

000.080.51

-

000.636.65

-

-

-

-0

2

4n

atapadneP

aweS

000.002.1

000.670.36

10

00.048.

10

00.080.70

10

00.636.6

50

00.002.1

110

412

111

410

Hal: 1

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

30

nalaujnePnagnotoP:nukAamaN

214:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

M

J0

00.048.

1-

0

00.048.

1-

aweSnatapadneP:nukAamaN

024:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

M

J-

0

00.002.

1-0

00.002.1

5) Posting Jurnal Umum ke Buku Besar

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

5n

adnalaujnePruteR

agraHnagnarugneP

gnagaDgnatuiP

TPiradnalaujnepruteR(

)agnaneK

114

201

000.041.2

-

-

000.041.2

PT Angkasa Raya

Jurnal Umum

Januari 2006

Buku Besar

gnagaDgnatuiP:nukAamaN

201:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

U

J-

0

00.041.

2-0

00.041.2

agraHnagnarugnePnadnalaujnePruteR:nukAamaN

114:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

31

U

J0

00.041.

2-

0

00.041.

2-

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

31

f. Contoh Tahap Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan

Dagang

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang proses akuntansi

perusahaan dagang, berikut ini diberikan contoh siklus akuntansi pada PT

Angkasa Raya dari transaksi, jurnal khusus, hingga posting ke buku besar.

Daftar Saldo Piutang Dagang

Daftar Saldo Utang Dagang

PT Angkasa Raya

Neraca

Per 1 Januari 2005

AKTIVA

Aktiva Lancar:

Kas

R p 7.926.000,00

Piutang Dagang

R p 5.000.000,00

Persediaan Brg. Dagangan

R p

17.700.000,00

Perlengkapa

n Toko

R p

900.000,00

Perlengkapan

Kantor

R p

400.000,00

Asuransi Dibayar di Muka Rp 560.000,00

Jumlah Aktiva Lancar

Rp 32.486.000,00

Aktiva tetap

Tanah

R p 10.000.000,00

Gedung

R p

30.000.000,00

Akum.Peny. Gedung

(Rp4.600.000,00)

Peralatan Ka

ntor

R p 6.500.000,00

Akum. Peny. Per. Kantor

(Rp 2.230.000,00)

Jumlah Aktiva Tetap

Rp 39.770.000,00

Jumlah Aktiva

Rp 72.256.000,00

KEWAJIBAN DAN MODAL

Kewajiban:

Utang lancar:

-

Utang Dagang

R p7.000.000,00

Utang jangka panjang:

-

Utang Hipotik

R p12.000.000,00

Jumlah Kewajiban

Rp19.000.000,00

Modal

Modal saham

R p40.000.000,00

Laba yang ditahan

Rp13.256.000,00

Jumlah Modal

Rp53.256.000,00

Jumlah Kewajiban dan Modal Rp72.256.000,00

edoK

naggnaleP

)pR(odlaS

10

20

itapreMaF

agnaneKTP

000.005

000.005.4

000.000.5

edoK

naggnaleP

)pR(odlaS

10

20

30

40

ayaJuyareSokoT

aiRgnatnuTTP

nawagneB.aF

aduraGokoT

000.005

000.005.2

000.052.3

000.057

000.000.7

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

32

Berikut ini merupakan daftar transaksi yang terjadi pada PT Angkasa

Raya selama bulan Januari 2006.

Januari 2

Membeli perlengkapan toko sejumlah Rp70.000,00 dan

perlengkapan kantor sebesar Rp80.000,00 secara tunai.

2.

Menjual barang dagangan sebesar Rp56.636.000,00 secara

tunai.

3

Membeli barang dagangan seharga Rp20.000.000,00 secara

tunai.

5.

Perusahaan menambah bangunan gedung untuk usaha senilai

Rp12.000.000,00 dan uang pemborong dibayar hari ini.

5

Menerima kembali sebagian barang yang dijual kepada PT

Kenanga tanggal 13 Desember 2005 senilai Rp2.140.000,00.

6

Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Laris

seharga Rp55.200.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10 , n/

30 (Faktur: TL 251).

7.

Membeli secara tunai peralatan toko seharga Rp5.200.000,00

dan peralatan kantor seharga Rp2.570.000,00.

8.

Membayar angsuran utang hipotik sebesar Rp3.000.000,00 dan

bunga sebesar Rp585.000,00.

10. Membayar gaji pegawai bagian penjualan Rp19.820.000,00 dan

bagian administrasi umum sebesar Rp5.980.000,00.

10 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Burhan

seharga Rp50.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur:

PNK 290).

11 Membayar beban iklan sebesar Rp3.460.000,00.

15 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Burhan sebesar

Rp50.000.000,00 dengan mendapatkan potongan penjualan

Rp1.000.000,00.

16 Membayar utang kepada Toko Laris sebesar Rp55.200.000,00

dan mendapatkan potongan pembelian sebesar Rp1.104.000,00.

16 Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Farma

seharga Rp21.050.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (Faktur:

TF 262)

17 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Candra

seharga Rp42.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.

18 Membayar utang pada Toko Farma sebesar Rp21.050.000,00

dan mendapatkan potongan pembelian sebesar Rp421.000,00.

20 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Candra Rp42.000.000,00

dengan potongan penjualan Rp840.000,00.

20 Membeli dengan kredit barang dagangan dari Toko Garuda

sebesar Rp9.030.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (Faktur: TGd

175).

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

33

25 Dijual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Dody seharga

Rp19.100.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur PNK 292).

25 Dibayar sebagian utang pada Toko Garuda sebesar

Rp8.610.000,00.

31 Diterima pembayaran sebagian piutang dari Tuan Dody sebesar

Rp15.080.000,00.

31 Menerima penghasilan sewa sebesar Rp1.200.000,00.

31 Diperhitungkan dan dibayar dividen sebesar Rp4.000.000,00.

Dari transaksi-transaksi di atas, langkah awal dalam tahap pencatatan

akuntansi perusahaan dagang adalah mencatat transaksi ke jurnal khusus

maupun ke jurnal umum juga sekaligus mencatat transaksi tertentu ke dalam

buku pembantu.

1) Tahap Pencatatan ke Jurnal dan ke Buku Pembantu

Berikut ini pencatatan ke buku jurnal.

a

) Jurnal pembelian

b) Jurnal pengeluaran kas

1:laH

laggnaT

nagnareteK

rutkaF.oN

tarayS

narayabmeP

feR

)D(nailebmeP

)K(gnagaDgnatU

)pR(

6002

naJ

6

61

02

siraLokoT

amraFokoT

aduraGokoT

152LT

262FT

571dgT

03/n,01/2

03/n,01/2

03/n,01/2

000.002.55

000.050.12

000.030.9

halmuJ

000.082.58

PT Angkasa Raya

Jurnal Pembelian

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

gnatU

gnagaD

nailebmeP

ibreS-abreS

saK

nagnotoP

nailebmeP

feR

nukA

halmuJ

123 )

pR(

45

67 )

pR(

8)

pR(

9)

pR(01

6002

naJ

2

7

11

81

13

amraFoko

T0

00.050.12

211

321

116

213

napakgnelreP

okoT

okoTnatalareP

nalkInabeB

nediviD

000.07

000.002.5

000.064.3

000.000.4

000.07

000.002.5

000.064.3

000.926.02

000.000.4

000.124

000.050.1

20

00.037.2

10

00.953.3

30

00.124

PT Angkasa Raya

Jurnal Pengeluaran Kas

Hal: 1

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

34

c) Jurnal penjualan

d) Jurnal penerimaan kas

e) Jurnal umum

PT Angkasa Raya

Jurnal Penjualan

laggnaT

rutkaFoN

nagnareteK

feR

tarayS

narayabmeP

)D(gnagaDgnatuiP

)K(nalaujneP

12

3 45

)

pR(6

6002

naJ

01

71

52

092

192

292

nahruBnauT

ardnaCnauT

ydoDnauT

03/n,01/2

03/n,01/2

03/n,01/2

000.000.05

000.000.24

000.001.91

000.001.111

Hal: 1

PT Angkasa Raya

Jurnal Penerimaan Kas

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

tiderK

saK

nagnotoP

nalaujneP

gnatuiP

gnagaD

nalaujneP

ibreS-abreS

feR

nukA

halmuJ

123)

pR(

4)

pR(

5)

pR(

6)

pR(

78

9

)

pR(01

6002

naJ

2

51

02

13

13

ianut.jneP

nahruB.nT

ardnaC.nT

ydoD.nT

nalisahgneP

awes

000.636.65

000

.000.94

000.061.14

000.080.51

000.002.1

-

000.000.1

000.048

-

-

-

000.000.05

000.000.24

000.080.51

-

000.636.65

-

-

-

-0

2

4n

atapadneP

aweS

000.002.1

000.670.36

10

00.048.

10

00.080.70

10

00.636.6

50

00.002.1

Hal: 1

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

5n

adnalaujnePruteR

agraHnagnarugneP

gnagaDgnatuiP

TPiradnalaujnepruteR(

)agnaneK

114

201

000.041.2

-

-

000.041.2

PT Angkasa Raya

Jurnal Umum

Januari 2006

Hal: 1

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

35

Berikut ini pencatatan ke buku pembantu piutang dagang.

Berikut ini pencatatan ke buku pembantu utang dagang.

nahruBnauT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

01

51

nalaujneP

nasanuleP

000.000.05

-

-

000.000.05

000.000.05

0

ayaJuyareSokoT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

1o

dla

S0

00.00

50

00.005

aiRgnatnuTokoT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

1o

dla

S0

00.005.

20

00.005.2

itapreMaF

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

1o

dla

S0

00.000.00

5-

0

00.000.005

agnaneKTP

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

1

5

odlaS

ruteR

000.005.

4-

000.041.2

000.005.4

000.063.2

ardnaCnauT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

71

02

nalaujneP

nasanuleP

000.000.24

-

-

000.000.24

000.000.24

0

ydoDnauT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

52

13

nalaujneP

nasanuleP

000.001.91

-

-

000.080.51

000.001.91

000.020.4

nawagneBaF

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

1o

dla

S0

00.052.

30

00.052.3

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

36

aduraGokoT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

1

02

52

odlaS

tiderknailebmeP

rayabiD

-

-

000.016.8

000.057

000.030.9

-

000.057

000.087.9

000.071.1

siraLokoT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

6

61

tiderknailebmeP

nasanuleP

-

000.002.55

000.002.55

-

000.002.55

0

amraFokoT

laggnaT

nagnareteK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(odlaS

6002

naJ

61

81

tiderknailebmeP

nasanuleP

-

000.050.12

000.050.12

-

000.050.12

0

2) Posting dari Jurnal Khusus dan Jurnal Umum ke Buku Besar

Buku Besar

saK:nukAamaN

011:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

600

21

13

13

odlaS

naamireneP

naraulegneP

1MJ

1KJ

-

000.670.361

-

-

-

000.034.261

000.629.7

000.200.171

000.275.8

-

-

-

gnagaDgnatuiP:nukAamaN

111:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

5

13

13

odlaS

nalaujnepruteR

tiderknalaujneP

gnatuipnasanuleP

1UJ

1JJ

1MJ

-

-

000.001.111

-

-

000.041.2

-

000.

080.701

000.000.5

000.068.2

000.069.311

000.088.6

-

-

-

-

211:nukA.oN

nagnagaDgnaraBnaaidesreP:nukAamaN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1o

dla

S-

-

0

00.007.7

1-

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

37

okoTnapakgnelreP:nukAamaN

311:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

13

odlaS

ianutnailebme

P1

KJ

-

000.07

-

-

000.009

000.079

-

-

rotnaKnapakgnelreP:nukAamaN

411:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

13

odlaS

ianutnailebme

P1

KJ

-

000.08

-

-

000.004

000.084

-

-

akuMidrayabiDisnarusA:nukAamaN

511:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1o

dla

S-

-

0

00.06

5-

hanaT:nukAamaN

021:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1o

dla

S-

-

0

00.000.0

1-

gnudeG:nukAamaN

121:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

13

odlaS

gnudegnahabmane

P1

KJ

-

000.000.21

-0

00.000.03

000.000.24

-

-

gnudeGnatusuynePisalumukA:nukAamaN

221:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1o

dla

S-

-

-

0

00.004.9

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

38

okoTnatalareP:nukAamaN

321:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

13

odlaS

nailebme

P1

KJ

-

000.002.5

-

-

000.005.9

000.007.41

-

-

okoTnatalarePnatusuynePisalumukA:nukAamaN

421:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1o

dla

S-

-

-

0

00.006.4

rotnaKnatalareP:nukAamaN

521:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

13

odlaS

nailebme

P1

KJ

-

000.075.2

-

-

000.005.6

000.070.9

-

-

621:nukA.oN

rotnaKnatalarePnatusuynePisalumukA:nukAamaN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1o

dla

S-

-

-

0

00.032.2

gnagaDgnatU:nukAamaN

012:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

13

13

odlaS

tiderknailebmeP

gnatunarayabmeP

1BJ

1KJ

-

-

000.068.48

-

000.082.58

-

-

-

-

000.000.7

000.082.29

00

0

.024.7

kitopiHgnatU:nukAamaN

212:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

13

odlaS

narusgn

A1

KJ

-

000.000.3

-

-

-

-

000.000.21

000.000.9

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

39

nalaujnePnagnotoP:nukAamaN

214:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3n

alaujnepnagnoto

P1

M

J0

00.048.

1-

0

00.048.

1-

mahaSladoM:nukAamaN

013:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1o

dla

S-

-

-

0

00.000.04

nahatiDabaL:nukAamaN

113:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1o

dla

S-

-

-

0

00.652.31

nediviD:nukAamaN

213:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3n

edividnarayabme

P1

K

J0

00.000.

4-

0

00.000.

4-

nalaujneP:nukAamaN

014:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

13

13

ianutnalaujneP

tiderknalaujneP

1MJ

1JJ

-

-

000.636.65

000.001.111

-

-

000.636.65

000.637.761

agraHnagnarugneP&nalaujnePruteR:nukAamaN

114:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3n

alaujneprute

R1

U

J0

00.041.

2-

0

00.041.

2-

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

40

agnuBnabeB:nukAamaN

216:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3k

itopiHagnu

BK

J0

00.58

5-

0

00.58

5-

nalkInabeB:nukAamaN

116:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3n

alkinabe

BK

J0

00.064.

3-

0

00.064.

3-

nalaujnePnaigaBijaGnabeB:nukAamaN

016:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3i

awagepija

G0

00.028.9

1-

0

00.028.9

1-

nailebmePnagnotoP:nukAamaN

115:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3n

ailebmepnagnoto

PK

J-

0

00.525.

1-0

00.525.1

nailebmeP:nukAamaN

015:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

13

13

ianutnailebmeP

tiderknailebmeP

1KJ

1BJ

000.000.02

000.082.58

-

-

000.000.02

000.082.501

-

-

aweSnatapadneP:nukAamaN

024:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3a

wesnatapadne

P1

M

J-

0

00.002.

1-0

00.002.1

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

41

3) Penyusunan Neraca Saldo

Apabila dari buku besar PT Angkasa Raya tersebut disusun dalam Neraca Saldo per 31

Januari 2006 maka tampak seperti berikut ini.

P

T Angkasa Raya

Neraca Saldo

31 Januari 2006

nukA.oN

naarikrePamaN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

011

111

211

311

411

511

021

121

221

321

421

521

621

saK

gnagaDgnatuiP

gnagaDgnaraBnaaidesreP

okoTnapakgnelreP

rotnaKna

pakgnelreP

akuMidrayabiDisnarusA

hanaT

gnudeG

gnudeGnatusuynePisalumukA

okoTnatalareP

okoTnatalarePnatusuyn

ePisalumukA

rotnaKnatalareP

rotnaKnatalarePnatusuynePisalumukA

000.275.8

000.088.6

000.007.71

000.079

000.08

4

000.065

000.000.01

000.000.24

-

000.007.41

-

000.070.9

-

-

-

-

-

-

-

-

-

000.004.9

-

000.006.4

-

000.032.2

mumUnadmdA.gaBibreS-abreSnabeB:nukAamaN

226:nukA.oN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3i

bres-abresnabe

B1

K

J0

00.021.

2-

0

00.021.

2-

126:nukA.oN

mumUnadisartsinimdA.gaBijaGnabeB:nukAamaN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3i

awagepija

G1

K

J0

00.069.

5-

0

00.069.

5-

516:nukA.oN

nalaujneP.gaBibreS-abreSnabeB:nukAamaN

laggnaT

nagnareteK

.feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

odlaS

)pR(tibeD

)pR(tiderK

6002

naJ

1

3i

bres-abresnabe

B1

K

J0

00.03

2-

0

00.03

2-

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

42

nukA.oN

naarikrePamaN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

012

212

013

113

213

014

114

214

024

015

115

016

116

216

516

126

226

gnagaDgnatU

kitopiHgnatU

mahaSladoM

nahatiDabaL

nedivi

D

nalaujneP

agraHnagnarugneP&nalaujnePruteR

nalaujnePnagnotoP

aweSnatapadneP

nailebmeP

nailebmePnagnotoP

nal

aujneP.gabijaGnabeB

nalkInabeB

agnuBnabeB

nalaujneP.gabibres-abreSnabeB

mumU&mdA.gabijaGnabeB

mumU&mdA.gab

ibres-abreSnabeB

-

-

-

-

000.000.4

-

000.041.2

000.048.1

-

000.082.501

-

000.028.91

000.064.3

000.585

000.032

000.069.5

000.021.2

000.032.2

000.024.7

000.000.9

000.000.04

000.652.31

-

000.637.761

-

-

000.002.1

-

000.525.1

-

-

-

-

-

-

000.763.65

20

0

0.763.652

C. Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi

Perusahaan Dagang

Pada sub bab sebelumnya telah dibahas tentang tahap

pencatatan akuntansi dalam perusahaan dagang. Tahap

pencatatan meliputi pencatatan transaksi dalam jurnal dan post-

ing ke buku besar. Setelah posting ke buku besar selesai maka

disusunlah neraca saldo. Karena neraca saldo belum memberikan

informasi yang sebenarnya dan belum lengkap untuk semua akun

maka perlu disesuaikan. Dalam materi ini akan diuraikan tentang

pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca lajur.

1. Jurnal Penyesuaian

Setelah disusun neraca saldo, suatu perusahaan dagang perlu membuat

jurnal penyesuaian. Mengapa harus disesuaikan? Hal ini dikarenakan neraca

saldo belum memberikan informasi mengenai saldo yang sebenarnya dan

belum lengkap untuk semua akun. Jurnal penyesuaian perlu dibuat agar akun-

akun yang ada mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, dan

pendapatan serta modal yang sebenarnya.

Jurnal penyesuaian terdiri atas dua bentuk seperti di bawah ini.

a.

Jurnal penyesuaian untuk transaksi yang belum dicatat.

b.

Jurnal penyesuaian untuk mengoreksi saldo akun yang sudah tidak

mencerminkan keadaan sebenarnya.

Setiap jurnal penyesuai-

an akan memengaruhi

paling tidak satu akun

neraca dan satu akun

laba rugi dalam jumlah

yang sama. Dengan

demikian setiap ayat

jurnal penyesuaian akan

memengaruhi laba-rugi

suatu perusahaan.

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

43

Dalam sebuah perusahaan dagang, jurnal penyesuaian yang biasanya

dilakukan adalah:

a.

pemakaian beban dibayar di muka;

b.

pemakaian aktiva tetap;

c.

pengakuan beban terutang; dan

d.

penyesuaian persediaan.

Untuk lebih jelasnya akan disajikan contoh dengan mengacu pada siklus

akuntansi perusahaan dagang PT Angkasa Raya. Perhatikan contoh jurnal

penyesuaian pada PT Angkasa Raya berikut ini.

a. Jurnal Penyesuaian untuk Pemakaian Beban Dibayar di

Muka

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3o

koTnapakgnelrePnabeB

okoTnapakgnelreP

316

311

000.024

-

-

000.024

Buatlah kelompok yang

terdiri atas 4 - 5 orang,

kemudian diskusikan

mengenai hal berikut ini.

1. Mengapa pemakaian

perlengkapan dibayar

di muka perlu

disesuaikan?

2. Pada tanggal 1 Maret

2006 tersedia per-

lengkapan kantor

sebesar Rp500.000,00.

Pada akhir bulan,

terdapat sisa per-

lengkapan sebesar

Rp210.000,00.

Buatlah jurnal

penyesuaiannya!

1) Perlengkapan

a) Perlengkapan toko

Pada tanggal 31 Januari 2006 pemakaian perlengkapan

toko selama bulan Januari 2006 sebesar Rp420.000,00.

Neraca saldo PT

Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari

2006 menunjukkan bahwa saldo akun Perlengkapan Toko

adalah Rp970.000,00. Saldo ini berasal dari nilai perlengkapan

awal sebesar Rp900.000,00 ditambah dengan pembelian

perlengkapan toko sebesar Rp70.000,00 pada bulan tersebut.

Tanggal 31 Januari perusahaan dagang menghitung nilai

perlengkapan toko yang digunakan sebesar Rp420.000,00.

Selisih antara saldo perlengkapan menurut neraca saldo

dengan nilai perlengkapan yang dipakai adalah Rp550.000,00

(Rp970.000,00 – Rp420.000,00). Dengan demikian nilai

sebesar Rp550.000,00 merupakan nilai perlengkapan toko

yang sebenarnya. Sedangkan nilai Rp420.000,00 harus dicatat

sebagai beban.

Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:

b) Perlengkapan kantor

Pada tanggal 31 Januari 2006 pemakaian perlengkapan kantor selama

bulan Januari 2006 sebesar Rp200.000,00.

Neraca saldo PT Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari 2006

menunjukkan bahwa saldo akun Perlengkapan Kantor adalah Rp480.000,00.

Saldo ini berasal dari nilai perlengkapan awal sebesar Rp400.000,00 ditambah

dengan pembelian perlengkapan toko sebesar Rp80.000,00 pada bulan tersebut.

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

44

Tanggal 31 Januari PT Angkasa Raya menghitung nilai perlengkapan toko

yang digunakan sebesar Rp200.000,00. Selisih antara saldo perlengkapan

menurut neraca saldo dengan nilai perlengkapan yang dipakai adalah

Rp280.000,00 (Rp480.000,00 – Rp200.000,00). Nilai sebesar Rp280.000,00

merupakan nilai perlengkapan toko yang sebenarnya. Sedangkan nilai

Rp200.000,00 dicatat sebagai beban.

Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:

2) Asuransi Dibayar di Muka

Pada tanggal 31 Januari 2006 diperoleh informasi dari bagian pembukuan

bahwa asuransi dibayar di muka yang telah menjadi beban bulan Januari 2006

sebesar Rp500.000,00. Beban tersebut dibebankan pada bagian penjualan

Rp350.000,00 dan kepada bagian administrasi dan umum sebesar Rp150.000,00.

Jurnal penyesuaian untuk premi asuransi yang telah jatuh tempo tidak

berbeda dengan jurnal penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan. Saldo akun

Asuransi Dibayar di Muka pada neraca saldo adalah jumlah premi asuransi

yang belum jatuh tempo pada awal bulan ditambah dengan pembayaran premi

yang dilakukan pada bulan Januari 2006. Jurnal penyesuaian untuk

menyesuaikan akun

Asuransi Dibayar di Muka adalah sebagai berikut.

b. Jurnal Penyesuaian untuk Aktiva Tetap

Pembebanan beban yang disebabkan oleh pemakaian aktiva tetap

dicerminkan dalam penyusutan. Pada akhir periode akuntansi pembebanan

beban penyusutan yang belum dicatat, akan mengakibatkan nilai akun aktiva

tetap tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Perhatikan data penyesuaian PT Angkasa Raya berikut ini.

Pada tanggal 31 Januari 2006 diperoleh informasi dari bagian pembukuan

bahwa beban penyusutan bulan Januari 2006 sebagai berikut:

a.

Penyusutan peralatan toko

Rp225.000,00

b.

Penyusutan peralatan kantor

Rp150.000,00

c.

Penyusutan gedung

Rp350.000,00

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3r

otnaKnapakgnelrePnabeB

rotnaKnapakgnelreP

416

411

000.002

-

-

000.002

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3.

jneP.gaBisnarusAnabeB

.gaBisnarusAnabeB

mumU&mdA

akuMidrayabiDisnarusA

416

711

511

000.053

000.051

-

-

000.005

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

45

Pencatatan beban penyusutan pada jurnal penyesuaian akan terlihat

sebagai berikut.

c. Jurnal Penyesuaian untuk Beban Gaji

Upah dan gaji yang telah menjadi hak pegawai tetapi belum saatnya

dibayar merupakan utang bagi perusahaan. Utang serta beban tersebut yang

belum dicatat, sehingga perlu dibuatkan ayat jurnal penyesuaian.

Contoh:

Upah dan gaji yang belum dibayar pada perusahaan dagang PT Angkasa

Raya adalah Rp296.000,00 dengan perincian sebagai berikut:

a.

Gaji pegawai bagian penjualan

Rp224.000,00

b.

Gaji pegawai bagian administrasi dan umum

Rp72.000,00

Pencatatan pada jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3o

koTnatalareP.ynePnabeB

okoTnatalareP.yneP.mukA

816

421

000.522

-

-

000.522

1

3r

otnaKnatalareP.ynePnabeB

rotnaKnatalareP.yneP.mukA

916

621

000.051

-

-

000.051

1

3g

nudeGnatusuynePnabeB

gnudeGnatusuyneP.mukA

026

221

000.053

-

-

000.053

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3n

alaujnePnaigaBijaGnabeB

mumU&mdAnaigaBijaGnabeB

ijaGgnatU

016

126

112

000.422

000.27

-

-

-

000.692

d. Jurnal Penyesuaian untuk Persediaan

Persediaan barang dagang adalah stok barang yang masih ada yang

belum terjual. Persediaan barang dagang dalam akuntansi dibedakan menjadi

persediaan barang dagang awal dan persediaan barang dagang akhir.

Pencatatan jurnal penyesuaian untuk persediaan pada perusahaan

dagang tergantung pada sistem akuntansi persediaan yang digunakan. Berikut

ini dua sistem akuntansi persediaan.

1) Sistem Persediaan Periodik (Phisik)

Menggunakan sistem periodik, jurnal penyesuaiannya dilakukan secara

berkala biasanya pada akhir periode akuntansi.

Ada dua pendekatan untuk

mencatat jurnal penyesuaian barang dagang dengan sistem periodik yaitu:

pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan harga pokok penjualan.

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

46

2) Sistem Persediaan Perpetual

Jika menggunakan sistem persediaan perpetual maka jurnal penyesuaian

dilakukan pada saat barang dagangan dibeli atau dijual.

Pada materi ini kita menggunakan sistem persediaan periodik dengan

pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan harga pokok penjualan. Untuk

memahami mengenai pencatatan penyesuaian persediaan baik menggunakan

pendekatan ikhtisar laba-rugi maupun pendekatan harga pokok penjualan

disajikan bagian neraca PT

Angkasa Raya di atas yang berhubungan dengan

persediaan barang dagang.

Data penyesuaian PT Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari 2006

mengenai persediaan barang dagang yang masih tersisa sebesar

Rp22.150.000,00.

Bentuk jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.

1) Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Ikhtisar Laba-Rugi

Apabila jurnal penyesuaiannya menggunakan pendekatan ikhtisar laba-

rugi maka hanya menyesuaikan persediaan barang dagang pada awal dan

akhir periode.

a

) Persediaan barang dagang awal

Setiap akhir periode akuntansi, persediaan barang dagang awal

disesuaikan dengan cara mendebit akun Ikhtisar Laba-Rugi dan mengkredit

akun Persediaan Barang Dagang. Penyesuaian persediaan barang dagang

awal dimaksudkan untuk memindahkan akun persediaan barang dagang awal

dari akun riil menjadi akun Laba-Rugi dan juga untuk me-nol-kan akun

Persediaan Barang Dagang awal. Saldo awal persediaan barang dagang

harus dinolkan karena Persediaan Barang Dagang awal dianggap sudah

terjual dan telah menjadi bagian dari harga pokok penjualan.

b) Persediaan barang dagang akhir

Penyesuaian persediaan barang dagang akhir pada akhir periode

akuntansi dilakukan dengan mendebit akun Persediaan Barang Dagang dan

mengkredit akun Ikhtisar Laba-Rugi. Maksudnya adalah memindahkan akun

persediaan barang dagang akhir dari akun riil menjadi akun Laba-Rugi dan

mengurangi harga pokok barang yang dijual. Selain itu juga untuk

menampilkan persediaan barang dagang akhir di neraca karena barang

tersebut masih ada.

PT Angkasa Raya

Neraca Saldo

31 Januari 2006

nukA.oN

naarikrePamaN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

211

015

115

gnagaDgnaraBnaaidesreP

nailebmeP

nailebmePnagnotoP

000.007.71

000.082.501

-

-

-

000.525.1

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

47

Dengan menggunakan contoh PT Angkasa Raya maka jurnal penyesuaian

persediaan dengan menggunakan pendekatan ikhtisar laba-rugi akan tampak

sebagai berikut.

2) Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Harga Pokok Penjualan

Pencatatan persediaan barang dagang dengan pendekatan harga pokok

penjualan (HPP) akan melibatkan akun-akun Persediaan Barang Dagang,

akun Pembelian, akun Beban

Angkut Pembelian, akun Retur Pembelian dan

Pengurangan Harga, dan akun Potongan Pembelian. Penyusunan jurnal

penyesuaiannya seperti berikut ini.

a) Persediaan barang dagang awal

Persediaan barang dagang awal merupakan unsur dari himpunan harga

pokok penjualan, maka penyesuaiannya adalah:

b) Pembelian

Pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok penjualan, maka

penyesuaiannya adalah:

c) Beban angkut pembelian

Beban angkut pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok

penjualan, maka penyesuaiannya adalah:

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3i

guR-abaLrasithkI

gnagaDgnaraBnaaidesreP

004

211

000.007.71

-

-

000.007.71

1

3g

nagaDgnaraBnaaidesreP

igu

R-abaLrasithkI

211

004

000.051.22

-

-

000.051.22

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3n

alaujnePkokoPagraH

gnagaDgnaraBnaaidesreP

)lawA(

xxxx

-

-

xxxx

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3n

alaujnePkokoPagraH

nailebmeP

xxxx

-

-

xxxx

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3n

alaujnePkokoPagraH

nailebmePtukgnAnabeB

xxxx

-

-

xxxx

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

48

d) Retur pembelian dan pengurangan harga

Retur pembelian dan pengurangan harga merupakan unsur dari himpunan

harga pokok penjualan yang menyebabkan harga pokok penjualan berkurang,

maka penyesuaiannya adalah:

e) Potongan pembelian

Potongan pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok

penjualan yang menyebabkan harga pokok penjualan berkurang, maka

penyesuaiannya adalah:

f)

Persediaan barang dagang akhir

Persediaan barang dagang akhir dicatat didebit sedangkan harga pokok

penjualan dikredit sehingga mengurangi harga pokok penjualan. Jurnal

penyesuaiannya sebagai berikut:

Untuk lebih memahami jurnal penyesuaian persediaan dengan

menggunakan pendekatan harga pokok penjualan kita gunakan contoh PT

Angkasa Raya berikut ini.

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3n

ailebmePnagnotoP

nalaujnePkokoPagraH

xxxx

-

-

xxxx

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3)

rihkA(gnagaDgnaraBnaaidesreP

nalaujnePkokoPagraH

xxxx

-

-

xxxx

PT Angkasa Raya

Neraca Saldo

31 Januari 2006

nukA.oN

naarikrePamaN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

211

015

115

gnagaDgnaraBnaaidesreP

nailebmeP

nailebmePnagnotoP

000.007.71

000.082.501

-

-

-

000.525.1

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3a

graHnagnarugneP&nailebmePruteR

nalaujnePkokoPagraH

xxxx

-

-

xxxx

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

49

Data penyesuaian PT Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari 2006

mengenai persediaan barang dagang yang masih tersisa sebesar

Rp22.150.000,00.

Ayat jurnal penyesuaian persediaan PT Angkasa Raya dengan

pendekatan harga pokok penjualan adalah:

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3n

alaujnePkokoPagraH

gnagaDgnaraBnaaidesreP

)lawA(

000.007.71

-

-

000.007.71

1

3n

alaujnePkokoPagraH

nail

ebmeP

000.082.501

-

-

000.082.501

1

3n

ailebmePnagnotoP

nalaujnePkokoPagraH

000.525.1

-

-

000.525.1

1

3)

rihkA(gnagaDg

naraBnaaidesreP

nalaujnePkokoPagraH

000.051.22

-

-

000.051.22

2. Neraca Lajur

Setelah neraca saldo dan jurnal penyesuaian disusun maka langkah

berikutnya adalah menyusun neraca lajur atau kertas kerja. Neraca lajur

merupakan alat bantu untuk memudahkan menyusun laporan keuangan.

Dalam neraca lajur terdiri atas kolom-kolom yaitu akun, nama akun, neraca

saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laporan laba-rugi, dan

neraca. Penyusunan neraca lajur akan lebih jelas bila disajikan dengan contoh.

Kita ambil contoh neraca saldo dan jurnal penyesuaian PT Angkasa Raya

sebagai dasar menyusun neraca lajur.

a. Neraca Saldo PT Angkasa Raya

PT Angkasa Raya

Neraca Saldo

31 Januari 2006

nukA.oN

naarikrePamaN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

011

111

211

311

411

511

021

saK

gnagaDgnatuiP

gnagaDgnaraBnaaidesreP

okoTnapakgnelreP

rotnaKnapakgnelreP

akuMidra

yabiDisnarusA

hanaT

000.275.8

000.088.6

000.007.71

000.079

000.084

000.065

000.000.01

-

-

-

-

-

-

-

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

50

nukA.oN

naarikrePamaN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

121

221

321

421

521

621

012

212

013

113

213

014

114

214

024

015

115

016

116

216

516

126

226

gnudeG

gnudeGnatusuynePisalumukA

o

koTnatalareP

okoTnatalarePnatusuynePisalumukA

rotnaKnatalareP

rotnaKnatalarePnatusuynePisalumukA

gnagaDgn

atU

kitopiHgnatU

mahaSladoM

nahatiDabaL

nediviD

nalaujneP

agraHnagnarugneP&nalaujnePruteR

nalaujnePnagnotoP

a

weSnatapadneP

nailebmeP

nailebmePnagnotoP

nalaujnePnaigaBijaGnabeB

nalkInabeB

agnuBnabeB

nalaujnePnaigaBibr

es-abreSnabeB

mumU&mdA.gabijaGnabeB

mumU&mdA.gabibres-abreSnabeB

000.000.24

-

000.007.41

-

000.070.9

-

-

-

-

-

000.000

.4

-

000.041.2

000.048.1

-

000.082.501

-

000.028.91

000.064.3

000.585

000.032

000.069.5

000.021.2

-

000.004.9

-

000.0

06.4

-

000.032.2

000.024.7

000.000.9

000.000.04

000.652.31

-

000.637.761

-

-

000.002.1

-

000.525.1

-

-

-

-

-

-

000.763.65

20

00

.76

3.652

b. Jurnal Penyesuaian PT Angkasa Raya

Dalam menyusun ayat penyesuaian pada PT Angkasa Raya kita

menggunakan pendekatan ikhtisar laba-rugi. Bila ayat penyesuaian PT

Angkasa Raya disajikan tidak terpisah-pisah maka akan terlihat sebagai berikut:

1) Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Ikhtisar Laba-Rugi

PT Angkasa Raya

Jurnal Penyesuaian (dengan pendekatan ikhtisar laba-rugi)

Per 31 Januari 2006

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3o

koTnapakgnelrePnabeB

okoTnapakgnelreP

316

311

000.024

-

-

000.024

1

3r

otnaKnapakgnelrePnabeB

rotnaKnapa

kgnelreP

416

411

000.002

-

-

000.002

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

51

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3n

alaujneP.gaBisnarusAnabeB

mumU&mdA.gaBisnarusAnabeB

akuMidrayabiDisnarusA

616

716

511

000.053

000.0

51

-

-

-

000.005

1

3o

koTnatalareP.ynePnabeB

okoTnatalareP.yneP.mukA

816

421

000.522

-

-

000.522

1

3r

otnaKnatalareP.yne

PnabeB

rotnaKnatalareP.yneP.mukA

916

621

000.051

-

-

000.051

1

3g

nudeGnatusuynePnabeB

gnudeGnatusuyneP.mukA

026

22

1

000.053

-

-

000.053

1

3n

alaujneP.gaBijaGnabeB

mumU&mdA.gaBijaGnabeB

ijaGgnatU

016

126

112

000.422

000.27

-

-

-

000.69

2

1

3i

guR-abaLrasithkI

gnagaDgnaraBnaaidesreP

004

211

000.007.71

-

-

000.007.71

1

3g

nagaDgnaraBnaaidesreP

iguR-abaL

rasithkI

211

004

000.051.22

-

-

000.051.22

2) Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Harga Pokok Penjualan

PT Angkasa Raya

Jurnal Penyesuaian (dengan pendekatan harga pokok penjualan)

Per 31 Januari 2006

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3o

koTnapakgnelrePnabeB

okoTnapakgnelreP

316

311

000.024

-

-

000.024

1

3r

otnaKnapakgnelrePnabeB

rotnaKnapakgnelreP

416

411

000.002

-

-

000.002

1

3n

alaujneP.gaBisnarusAnabeB

mumU&mdA.gaBisnarusAnabeB

akuMidrayabiDisnarusA

616

716

511

000.053

000.051

-

-

-

000.005

1

3o

koTnatalareP.ynePnabeB

okoTnatalareP.yneP.mukA

816

421

000.522

-

-

000.

522

1

3r

otnaKnatalareP.ynePnabeB

rotnaKnatalareP.yneP.mukA

916

621

000.051

-

-

000.051

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

52

Berdasarkan neraca saldo dan jurnal penyesuaian kita dapat menyusun

neraca lajur. Berikut ini neraca lajur PT Angkasa Raya.

a.

Contoh neraca lajur, dimana jurnal penyesuaiannya menggunakan

pendekatan ikhtisar laba-rugi.

b.

Contoh neraca lajur, dimana jurnal penyesuaiannya menggunakan

pendekatan harga pokok penjualan.

laggnaT

romoN

itkuB

nagnareteK

feR

tibeD

)pR(

tiderK

)pR(

6002

naJ

1

3g

nudeGnatusuynePnabeB

gnudeGnatusuyneP.mukA

026

221

000.053

-

-

000.053

1

3n

alaujneP.gaBijaGnabeB

mumU&mdA.gaBijaGnabeB

ijaGgnatU

016

126

112

000.422

000.27

-

-

-

000.692

1

3n

alaujnePkokoPagraH

gnagaDgnaraBnaaidesreP

)la

wA(

215

221

000.007.71

-

-

000.007.71

1

3n

alaujnePkokoPagraH

nailebmeP

215

015

000.082.501

-

-

000.082.501

1

3n

ailebmePn

agnotoP

nalaujnePkokoPagraH

115

215

000.525.1

-

-

000.525.1

1

3)

rihkA(gnagaDgnaraBnaaidesreP

nalaujnePkokoPagraH

221

215

000.051.22

-

-

000.051.22

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

53

Contoh Neraca Lajur dengan Pendekatan Harga Pokok Penjualan

PT Angkasa Raya

Neraca Lajur (dalam ribuan rupiah)

Per 31 Januari 2006

.oN

nukA

nukAamaN

odlaSacareN

naiauseynePlanruJ

nakiausesiDodlaSacareN

iguR-abaLnaropaL

acareN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

01

1s

a

K2

75.

8-

--2

75.

8

---2

75.

8-

11

1g

nagaDgnatui

P0

88.

6---0

88.

6

---0

88.

6-

21

1g

naraBnaaidesreP

gnagaD

007.7

1-0

51.2

20

07.7

10

51.2

2

---0

51.2

2-

31

1o

koTnapakgnelreP

07

9-

-0

2

40

5

5 ---0

5

5-

41

1r

otnaKnapakgnelreP

08

4--0

0

20

8

2 ---0

8

2-

51

1a

kuMidrayabiDisnarusA

06

5--0

0

50

6 ---0

6-

02

1h

ana

T0

00.0

1---0

00.0

1

---0

00.0

1-

12

1g

nude

G0

00.2

4-

--0

00.2

4

---0

00.2

4-

22

1n

atalareP.yneP.mukA

gnudeG

-0

04.

9-0

5

3-0

57.

9

---0

57.9

32

1o

koTnatalare

P0

07.4

1---0

07.4

1

---0

07.4

1-

42

1n

ata

lareP.yneP.mukA

okoT

-0

06.

4-

5

2

2-5

28.

4

---5

28.4

52

1r

otnaKnatalare

P0

70.

9---0

70.

9

---0

70.

9-

62

1n

atalareP.yneP.mukA

rotnaK

-0

32.

2-0

5

1-0

83.

2

---0

83.2

01

2g

nagaDgnat

U-

0

24.

7---0

24.

7

---0

24.7

21

2k

itopiHgnatU

-0

00.

9---0

00.

9

---0

00.9

01

3m

ahaSladoM

-0

00.0

4---0

00.0

4

---0

00.04

11

3n

ahatiDabaL

-6

52.

3

1-

--6

52.3

1

---6

52.31

21

3n

ediviD

000.

4---0

00.

4

---0

00.

4-

01

4n

alaujneP

-6

37.76

1---6

37.76

1-6

37.76

1--

11

4&

nalaujnePruteR

agraHnagnarugneP

041.

2---0

41.

2-

0

41.

2---

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

54

214

nalaujnePnagnotoP

048.

1-

--0

48.

1-0

48.

1---

02

4a

weSnatapadneP

-0

02.

1---0

02.

1-0

02.

1--

01

5n

ailebme

P0

82.50

1--0

82.50

1

------

11

5n

ailebmePnagnoto

P-

5

25.

15

25.

1

-------

01

6.

gaBijaGnabeB

nalaujneP

028.9

1-4

2

2-4

40,0

2-4

40.0

2---

11

6n

alkInabeB

064.

3---0

64.

3-0

64.3

21

6a

gnuBnabeB

58

5---5

8

5-5

85

51

6.

gaBi

bres-abreSnabeB

nalaujneP

03

2-

--0

3

2-0

32

12

6&

mdA.gaBijaGnabeB

mumU

069.

5-2

7-2

30.

6-2

30.6

22

6.

gaBibres-abreSnabeB

mumU&mdA

021

.

2-

--0

21.

2-0

21.2

763.652

763.652

11

2i

jaGgnatU

-6

9

2-

6

9

26

92

21

5n

alaujnePkokoPagra

H0

07.71

082.501

525.1

051.22

503.9

9-5

03.99

31

6o

koT.kgnelrePnabe

B0

2

4-0

2

4-0

24

41

6r

otnaK.kgnelrePnabe

B0

0

2-

0

0

2-0

02

61

6.

gaBisnarusAnabeB

nalaujneP

05

3-0

5

3-0

53

71

6m

dA.gaBisnarusAnabeB

mumU&

05

1-0

5

1-0

51

81

6n

ata

lareP.ynePnabeB

okoT

52

2-

5

2

2-5

22

91

6n

atalareP.ynePnabeB

rotnaK

05

1-0

5

1-0

51

02

6g

nudeG.ynePnabeB

05

3-0

5

3-0

53

697.841

697.841

368.552

368.552

106.731

639.861

262.811

729.68

kajapmulebesabaL

533.1

3-

-5

33.13

639.861

639.861

262.811

262.811

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

55

.oN

nukA

nukAamaN

odlaSacareN

naiauseynePlanruJ

nakiausesiDodlaSacareN

iguR-abaLnaropaL

acareN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

)pR(tibeD

)pR(tiderK

01

1s

a

K2

75.

8-

--2

75.

8

---2

75.

8-

11

1g

nagaDgnatui

P0

88.

6---0

88.

6

---0

88.

6-

21

1g

naraBnaaidesreP

gnagaD

007.7

1-0

51.2

20

07.7

10

51.2

2

---0

51.2

2-

31

1o

koTnapakgnelreP

07

9-

-0

2

40

5

5 ---0

5

5-

41

1r

otnaKnapakgnelreP

08

4--0

0

20

8

2 ---0

8

2-

51

1a

kuMidrayabiDisnarusA

06

5--0

0

50

6 ---0

6-

02

1h

ana

T0

00.0

1---0

00.0

1

---0

00.0

1-

12

1g

nude

G0

00.2

4-

--0

00.2

4

---0

00.2

4-

22

1n

atalareP.yneP.mukA

gnudeG

-0

04.

9-0

5

3-0

57.

9

---0

57.9

32

1o

koTnatalare

P0

07.4

1---0

07.4

1

---0

07.4

1-

42

1n

ata

lareP.yneP.mukA

okoT

-0

06.

4-

5

2

2-5

28.

4

---5

28.4

52

1r

otnaKnatalare

P0

70.

9---0

70.

9

---0

70.

9-

62

1n

atalareP.yneP.mukA

rotnaK

-0

32.

2-0

5

1-0

83.

2

---0

83.2

01

2g

nagaDgnat

U-

0

24.

7---0

24.

7

---0

24.7

21

2k

itopiHgnatU

-0

00.

9---0

00.

9

---0

00.9

01

3m

ahaSladoM

-0

00.0

4---0

00.0

4

---0

00.04

11

3n

ahatiDabaL

-6

52.

3

1-

--6

52.3

1

---6

52.31

21

3n

ediviD

000.

4---0

00.

4

---0

00.

4-

01

4n

alaujneP

-6

37.76

1---6

37.76

1-6

37.76

1--

11

4&

nalaujnePruteR

agraHnagnarugneP

041.

2---0

41.

2-

0

41.

2---

Contoh Neraca Lajur dengan Pendekatan Ikhtisar Laba-Rugi

PT Angkasa Raya

Neraca Lajur (dalam ribuan rupiah

Per 31 Januari 2006

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

56

214

nalaujnePnagnotoP

048.

1-

--0

48.

1-0

48.

1---

02

4a

weSnatapadneP

-0

02.

1---0

02.

1-0

02.

1--

01

5n

ailebme

P0

82.50

1--0

82.50

1

------

11

5n

ailebmePnagnoto

P-

5

25.

15

25.

1

-------

01

6.

gaBijaGnabeB

nalaujneP

028.9

1-4

2

2-4

40,0

2-4

40.0

2---

11

6n

alkInabeB

064.

3---0

64.

3-0

64.3

21

6a

gnuBnabeB

58

5---5

8

5-5

85

51

6.

gaBi

bres-abreSnabeB

nalaujneP

03

2-

--0

3

2-0

32

12

6&

mdA.gaBijaGnabeB

mumU

069.

5-2

7-2

30.

6-2

30.6

22

6.

gaBibres-abreSnabeB

mumU&mdA

021

.

2-

--0

21.

2-0

21.2

763.652

763.652

11

2i

jaGgnatU

-6

9

2-

6

9

26

92

00

4i

guR-abaLrasithkI

007.7

10

51.2

20

07.7

10

51.2

20

07.7

10

51.22

31

6o

koT.kgnelrePnabe

B0

2

4-0

2

4-0

24

41

6r

otna

K.kgnelrePnabe

B0

0

2-

0

0

2-0

02

61

6.

gaBisnarusAnabeB

nalaujneP

05

3-0

5

3-0

53

71

6m

dA.gaBisnarusAnabeB

mumU&

05

1-0

5

1-0

51

81

6n

atalareP

.ynePnabeB

okoT

52

2-

5

2

2-5

22

91

6n

atalareP.ynePnabeB

rotnaK

05

1-0

5

1-0

51

02

6g

nudeG.ynePnabeB

05

3-0

5

3-0

53

199.14

199.14

835.972

835.972

672.161

116.291

262.811

729.68

kajapmulebesabaL

533.1

3-

-5

33.13

116.291

116.291

262.811

262.811

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

57

D. Harga Pokok Penjualan dan Laporan Keuangan

Data-data yang terdapat dalam neraca lajur digunakan sebagai dasar

untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan jasa

berbeda dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Dalam perusahaan

dagang terdapat persediaan barang dagang untuk dijual kepada langganan

sedangkan pada perusahaan jasa tidak terdapat persediaan barang dagang.

Kita ketahui bersama bahwa tujuan perusahaan dagang adalah untuk

memperoleh keuntungan atau laba. Untuk mengetahui laba atau rugi perlu

diketahui besarnya harga pokok penjualan. Pada materi ini akan dibahas

mengenai cara penghitungan harga pokok penjualan serta laporan keuangan

perusahaan dagang.

1. Harga Pokok Penjualan

Sebelum kita menghitung laba kotor dalam perusahaan dagang maka

harus menghitung terlebih dahulu harga pokok penjualan. Apa yang dimaksud

harga pokok penjualan? Harga pokok penjualan adalah jumlah persediaan

barang dagang awal ditambah dengan jumlah pembelian bersih dikurangi

dengan persediaan barang dagang akhir.

a. Menghitung Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah jumlah pembelian kotor (baik yang dilakukan

secara tunai maupun kredit dan ditambah dengan beban angkut pembelian)

dikurangi dengan retur pembelian dan pengurangan harga, dan potongan

pembelian. Untuk lebih jelasnya mengenai penghitungan pembelian bersih

perhatikan bagan berikut ini.

Pembelian barang dagang bersih:

-

Pembelian secara kredit

Rp xxx

-

Pembelian secara tunai

Rp xxx

+

Rp xxx

Beban angkut pembelian

Rp xxx

+

Rp xxx

Dikurangi dengan:

-

Retur pembelian dan pengurangan harga

Rp xxx

-

Potongan pembelian

Rp xxx

+

Rp xxx

Pembelian Bersih

Rp xxx

b. Menghitung Barang Siap Dijual

Unsur utama dari harga pokok penjualan adalah pembelian bersih dan

jumlah barang yang siap untuk dijual. Penghitungan pembelian bersih telah

dijelaskan di atas. Untuk menghitung jumlah barang yang siap untuk dijual

adalah menambahkan jumlah persediaan barang dagang awal dengan jumlah

pembelian bersih dalam satu periode akuntansi. Untuk lebih jelasnya perhatikan

bagan berikut ini.

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

58

Persediaan barang dagang awal

Rp xxx

Pembelian barang dagang bersih:

Pembelian (kredit & tunai)

Rp xxx

Beban angkut pembelian

Rp xxx +

Rp xxx

Dikurangi dengan:

Retur pembelian dan pengurangan harga Rp xxx

Potongan pembelian

Rp xxx +

Rp xxx –

Pembelian Bersih

Rp xxx +

Barang siap untuk dijual

Rp xxx

c. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Di toko-toko sering kita

jumpai barang-barang

dengan label harganya.

Harga barang tersebut

sudah termasuk laba,

biaya, dan harga pokok

penjualan.

Kegiatan pada perusahaan dagang adalah menjual barang-

barang yang sebelumnya dibeli. Nilai penjualan yang diterima

dicatat sebagai penjualan, sedangkan nilai beli yang dikeluarkan

untuk barang yang dijual dicatat sebagai harga pokok penjualan.

Untuk menghitung harga pokok penjualan adalah jumlah

persediaan barang siap dijual dikurangi dengan persediaan

barang dagang akhir. Cara menghitung harga pokok penjualan

dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Persediaan barang dagang awal

Rp xxx

Pembelian barang dagang bersih:

Pembelian (kredit & tunai)

Rp xxx

Beban angkut pembelian

Rp xxx

+

Rp. xxx

Dikurangi dengan:

Retur pembelian dan pengurangan harga

Rp xxx

Potongan pembelian

Rp xxx

+

Rp xxx

Pembelian Bersih

Rp xxx

+

Barang siap untuk dijual

Rp xxx

Persediaan barang dagang akhir

Rp xxx

Harga pokok penjualan

Rp xxx

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

59

Untuk lebih memahami cara penghitungan harga pokok penjualan, berikut

ini diberikan contoh penghitungan harga pokok penjualan pada perusahaan

dagang PD Makmur Sejati. Potongan Neraca saldo PD Makmur Sejati yang

berhubungan dengan penghitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:

Persediaan barang dagang pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar

Rp3.000.000,00. Penghitungan harga pokok penjualan pada perusahaan

dagang PD Makmur Sejati sebagai berikut:

Persediaan barang dagang awal

Rp3.000.000,00

Pembelian barang dagang bersih:

Pembelian (kredit & tunai)

Rp15.000.000,00

Beban angkut pembelian

Rp 1.200.000,00

+

Rp16.200.000,00

Dikurangi dengan:

Retur pembelian

dan pengurangan harga

Rp1.800.000,00

Potongan pembelian

Rp 800.000,00 +

Rp2.600.000,00

Pembelian Bersih

Rp13.600.000,00

Barang siap untuk dijual

Rp16.600.000,00

Persediaan barang dagang akhir

Rp 4.000.000,00

Harga pokok penjualan

Rp12.600.000,00

PD Makmur Sejati

Neraca Saldo (Sebagian)

Per 31 Desember 2005

nukA.oN

naarikrePamaN

)pR(tibeD

)pR(tiderK

211

015

115

215

315

014

114

214

nagnagaDgnaraBnaaidesreP

nailebmeP

nailebmePtukgnAnabeB

agraHnagnarugneP&nailebmePruteR

nailebmePnagnotoP

nalaujneP

agraHnagnarugnePnadnalaujnePruteR

nalaujnePnagnotoP

000.000.3

000.000.51

000.002.1

-

-

-

000.006.2

000.005

-

-

-

000.008.1

000.008

000.000.63

-

-

000.003.2

20

00.003.22

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

60

2. Laporan Keuangan

Seperti halnya perusahaan jasa, perusahaan dagang juga menyusun

laporan keuangan. Laporan keuangan pada perusahaan dagang juga terdiri

atas laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.

a. Laporan Laba-Rugi

Laporan laba-rugi pada perusahaan dagang memberikan beberapa

informasi mengenai hal-hal berikut ini.

1) Penjualan Bersih

Jumlah yang dibebankan kepada pembeli karena terjadi penjualan

barang, baik secara kredit maupun tunai dicatat sebagai penjualan bruto

(

g

ross sales

). Sedangkan penjualan bersih (

net sales

) adalah jumlah

penjualan bruto dikurangi dengan retur penjualan dan pengurangan harga

serta potongan penjualan.

2) Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan dihitung dengan cara:

Persediaan barang dagang awal

Rp xxx

Pembelian bersih selama periode akuntansi

Rp xxx

+

Barang siap untuk dijual

Rp xxx

Persediaan barang dagang akhir

Rp xxx

Harga Pokok Penjualan

Rp xxx

3) Laba Bruto

Laba bruto (

g

ross profit

) adalah selisih antara penjualan

bersih dengan harga pokok penjualan. Disebut bruto karena

jumlah ini masih harus dikurangi dengan beban-beban.

4) Beban Usaha

Seringkali beban usaha dikelompokkan lagi menjadi beban

penjualan (

selling expenses

) dan beban administrasi dan umum

(

general and administrative expenses

). Beban penjualan

adalah semua beban yang terjadi dalam hubungannya dengan

kegiatan menjual dan memasarkan barang. Contoh beban

penjualan antara lain:

a

) beban gaji bagian penjualan,

b) beban iklan,

c) beban angkut penjualan,

d) beban perlengkapan toko, dan lain-lain.

Adapun beban administrasi dan umum adalah beban dalam perusahaan

dagang yang bersifat umum. Contoh beban ini antara lain:

a) beban gaji pegawai kantor,

b) beban sewa gedung,

c) beban penerangan,

Jika harga pokok

penjualan lebih kecil

dari penjualan bersih

maka diperoleh laba

kotor, namun bila harga

pokok penjualan lebih

besar dari penjualan

bersih maka diperoleh

rugi kotor. Dikatakan

kotor karena jumlah

tersebut belum

diperhitungkan dengan

beban-beban yang

terjadi dalam kegiatan

perusahaan.

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

61

d) beban perlengkapan kantor,

e) beban penyusutan peralatan kantor, dan lain-lain.

5) Laba Usaha

Laba usaha (

income fr

om operation

) atau laba operasi (

operating

income

) adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama

perusahaan. Untuk menghitung laba usaha dengan menghitung selisih antara

laba kotor dengan beban usaha.

6) Pendapatan Lain-Lain

Pendapatan lain-lain maksudnya pendapatan yang bukan berasal dari

kegiatan utama perusahaan. Contoh pendapatan lain-lain adalah: keuntungan

dari penjualan aktiva tetap, pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan lain-

lain.

7) Beban Lain-Lain

Beban-beban yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dan pasti

dengan kegiatan utama perusahaan akan dikelompokkan ke dalam beban

lain-lain (

other expenses

). Contoh beban lain-lain perusahaan dagang adalah

beban bunga, kerugian dari penjualan aktiva tetap, dan lain-lain.

8) Laba Bersih

Laba bersih (

net pr

ofit

) adalah angka terakhir dalam laporan laba-rugi

yang merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Bila perusahaan menderita

rugi maka jumlah akhir pada laporan laba-rugi adalah rugi bersih (

net loss

).

Laporan laba-rugi dapat disusun dalam bentuk

single step

maupun

bentuk

multiple step

.

1) Laporan Laba-Rugi Bentuk

Single Step

Pada penyusunan laba-rugi dengan bentuk

single step

, semua

pendapatan dikelompokkan menjadi satu dan semua beban juga

dikelompokkan menjadi satu. Keuntungan dari bentuk

single step

adalah

pendapatan dibedakan dengan jelas dari beban. Namun terdapat kelemahan

dari bentuk

single step

, yaitu tidak dibedakan antara beban untuk kegiatan

utama perusahaan dengan beban lain-lain di luar kegiatan utama perusahaan.

Dengan demikian bentuk ini kurang dapat membantu dalam menganalisa

hasil kegiatan perusahaan.

2) Laporan Laba-Rugi Bentuk

Multiple Step

Adapun untuk bentuk

multiple step

, antara beban untuk kegiatan utama

perusahaan dengan beban lain-lain di luar kegiatan utama dibedakan. Dengan

demikian bentuk ini cukup baik untuk menganalisa hasil kegiatan perusahaan.

Untuk lebih jelasnya akan disajikan contoh laporan laba-rugi. Contoh ini

berdasarkan pada neraca lajur PT

Angkasa Raya pada materi yang lalu.

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

62

PT Angkasa Raya

Laporan Laba-Rugi

Per Januari 2006

=========================================================

Penjualan

Rp167.736.000,00

Retur Penjualan & Pengurangan Harga

Rp2.140.000,00

Potongan Penjualan

Rp1.840.000,00

+

Penjualan Bersih

Rp

3.980.000,00

Harga Pokok Penjualan

:

Rp163.756.000,00

Persediaan Barang Dagang Awal

Rp

17.700.000,00

Pembelian

Rp105.280.000,00

Potongan Pembelian

Rp

1.525.000,00

Pembelian Bersih

Rp103.755.000,00

+

Barang Siap Dijual

Rp121.455.000,00

Persediaan Barang Dagang Akhir

Rp

22.150.000,00

Harga Pokok Penjualan

Rp99.305.000,00

Laba Kotor

Rp64.451.000,00

Pendapatan di Luar Usaha (Pendapatan Sewa)

Rp

1.200.000,00

+

Rp65.651.000,00

Beban usaha:

Beban Gaji Bagian Penjualan

Rp

20.044.000,00

Beban Iklan

Rp

3.460.000,00

Beban Bunga

Rp

585.000,00

Beban Serba-serbi Bagian Penjualan

Rp

230.000,00

Beban Gaji Bagian Adm & Umum

Rp

6.032.000,00

Beban Serba-serbi Bag. Adm & Umum

Rp

2.120.000,00

Beban Perlengkapan Toko

Rp

420.000,00

Beban Perlengkapan Kantor

Rp

200.000,00

Beban Asuransi Bag. Penjualan

Rp

350.000,00

Beban Asuransi Bag. Adm & Umum

Rp

150.000,00

Beban Penyusutan Peralatan Toko

Rp

225.000,00

Beban Penyusutan Peralatan Kantor

Rp

150.000,00

Beban Penyusutan Gedung

Rp 350.000,00

+

Total Beban Usaha

Rp34.316.000,00

Laba Bersih Sebelum Pajak

Rp31.335.000,00

1) Contoh Laporan Laba-Rugi Bentuk

Single Step

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

63

2) Contoh Laporan Laba-Rugi Bentuk

Multiple Step

PT Angkasa Raya

Laporan laba-rugi

Per 31 Januari 2006

=========================================================================

Penjualan

Rp167.736.000,00

Retur Penjualan & Pengurangan Harga

Rp2.140.000,00

Potongan penjualan

Rp1.840.000,00

+

Penjualan Bersih

Rp

3.980.000,00

Harga Pokok Penjualan

:

Rp163.756.000,00

Persediaan Barang Dagang Awal

Rp

17.700.000,00

Pembelian

Rp105.280.000,00

Potongan Pembelian

Rp

1.525.000,00

Pembelian Bersih

Rp103.755.000,00

+

Barang Siap Dijual

Rp121.455.000,00

Persediaan Barang Dagang Akhir

Rp

22.150.000,00

Harga Pokok Penjualan

Rp 99.305.000,00

Laba Kotor

Rp 64.451.000,00

Beban Usaha:

*

Beban Penjualan:

Beban Gaji Bagian Penjualan

Rp

20.044.000,00

Beban Iklan

Rp

3.460.000,00

Beban Serba-serbi Bagian Penjualan

Rp

230.000,00

Beban Asuransi Bagian Penjualan

Rp

350.000,00

Beban Perlengkapan Toko

Rp

420.000,00

Beban Penyusutan Peralatan Toko

Rp 225.000,00

+

Jumlah Beban Penjualan

Rp24.729.000,00

*

Beban Administrasi dan Umum:

Beban Gaji Bagian Adm & Umum

Rp

6.032.000,00

Beban Serba-serbi Bag. Adm & Umum

Rp

2.120.000,00

Beban Perlengkapan Kantor

Rp

200.000,00

Beban Asuransi Bag. Adm & Umum

Rp

150.000,00

Beban Penyusutan Peralatan Kantor

Rp

150.000,00

Beban Penyusutan Gedung

Rp 350.000,00

+

Jumlah Beban Administrasi dan Umum

Rp 9.002.000,00

+

Total Beban Usaha

Rp

33.731.000,00

Laba Operasi

Rp 30.720.000,00

Pendapatan dan Beban di Luar Usaha:

Pendapatan Sewa

Rp

1.200.000,00

Beban Bunga

Rp 585.000,00 –

Rp 615.000,00

+

Laba Bersih Sebelum Pajak

Rp 31.335.000,00

b. Laporan Perubahan Laba Ditahan

Laba atau rugi bersih sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas

(PT) tidak dipindahkan langsung ke akun Modal. Dengan demikian laporan

perubahan modal untuk perusahaan yang berbentuk PT agak berbeda. Laporan

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

64

perubahan modal sebuah PT hanya memperlihatkan perubahan jumlah serta

nilai saham yang beredar, misalkan karena bertambahnya modal yang disetor.

Pertambahan nilai kekayaan bersih akibat adanya laba dan penurunan yang

disebabkan oleh pembagian laba kepada pemilik dalam bentuk dividen dilaporkan

dalam laporan perubahan laba ditahan (

retained earning statement

). Untuk

lebih jelasnya berikut ini laporan perubahan laba ditahan PT Angkasa Raya.

c. Neraca

Bentuk neraca untuk perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan

perusahaan jasa. Perbedaannya adalah pada neraca perusahaan dagang

lebih banyak aktiva dan kewajiban yang harus dilaporkan. Berikut ini bentuk

neraca pada PT Angkasa Raya.

PT Angkasa Raya

Laporan Laba Ditahan

Per 31 Januari 2006

========================================================================

Laba ditahan: 1 Januari 2006

Rp

3.256.000,00

Laba bersih bulan Januari 2006

Rp

31.335.000,00

Dividen

Rp

4.000.000,00

Kenaikan laba ditahan

Rp 27.335.000,00

Laba ditahan 31 Januari 2006

Rp 30.591.000,00

PT Angkasa Raya

Neraca

Per 31 Januari 2006

========================================================

AKTIVA

Aktiva Lancar:

Kas

Rp 8.572.000,00

Piutang Dagang

Rp 6.880.000,00

Persediaan Brg. Dagang

Rp22.150.000,00

Perlengkapan Toko

Rp 550.000,00

Perlengkapan Kantor

Rp 280.000,00

Asuransi DD

Rp 60.000,00

J

umlah Aktiva Lancar

Rp38.492.000,00

Aktiva tetap

Tanah

Rp10.000.000,00

Gedung

Rp42.000.000,00

Akum. Peny. Gedung

(Rp9.750.000,00)

Peralatan Toko

Rp14.700.000,00

Akum. Peny. Per. Tk

(Rp4.825.000,00)

Peralatan Kantor

Rp 9.070.000,00

Akum. Peny. Per. Ktr (Rp2.380.000,00)

Jumlah Aktiva Tetap

Rp48.815.000,00

Jumlah Aktiva

Rp87.307.000,00

KEWAJIBAN DAN MODAL

Kewajiban:

Utang Lancar:

-

Utang Dagang

Rp7.420.000,00

-

Utang Gaji

Rp 296.000,00

Jumlah Utang Lancar

R p 7.716.000,00

Utang Jangka Panjang:

-

Utang Hipotik

Rp 9.000.000,00

Jumlah Kewajiban

Rp16.716.000,00

Modal

Modal Saham

Rp40.000.000,00

Laba Ditahan

Rp30.591.000,00

Jumlah Modal

Rp70.591.000,00

Jumlah Kewajiban dan Modal Rp87.307.000,00

+

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

65

Kinerja Astra Merosot di Semua Lini

PT Astra International Tbk masih belum pulih dari dampak lesunya bisnis

otomotif nasional. Akibat penurunan penjualan motor dan mobil, laba bersih

Astra anjlok 33,3% per September 2006 jika dibandingkan periode yang sama

tahun lalu. Hingga kuartal III 2006. Astra membukukan pendapatan bersih

Rp40,2 triliun. Jumlah itu turun 14% jika dibandingkan kuartal III 2005 Rp46,8

triliun. Penyebabnya adalah merosotnya penjualan produk mobil Astra (Toyota,

Daihatsu,Isuzu, Peugeot) 37,5% dan sepeda motor Honda 19,8%.

Bersamaan dengan lemahnya penjualan mobil dan sepeda motor, PT Astra

Otopart Tbk, anak perusahaan astra di bidang komponen, juga mengalami

penurunan penjualan 17,1%. “Yakni menjadi Rp2,4 triliun pada periode Januari

- September 2006,” papar Presdir Astra International Michael Ruslim kemarin.

Konsekuensinya, laba usaha astra drop 27,8% dari Rp5,3 triliun per Sep-

tember 2005 menjadi Rp3,8 triliun. Hal itu diikuti penurunan laba bersih menjadi

Rp3 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,5 triliun.

Tren kenaikan penjualan mobil mulai terjadi pada Agustus dan September

2006. Untuk kenaikan penjualan motor terjadi lebih dahulu, yaitu sejak Juni

2006. Meski volume penjualan mobil menurun, pangsa pasar grup Astra naik

dari 46,4% menjadi 54,5%.

Belum pulihnya kondisi bisnis otomotif berdampak pula pada anak

perusahaan Astra yang bergerak di bidang pembiayaan mobil dan sepeda motor.

Yaitu Astra Credit Companies (ACC) dan PT Federal International Finance

(FIF). Jumlah pembiayaan yang disalurkan ACC dan FIF menurun 30,2% dari

Rp18,7 triliun menjadi Rp13,1 triliun.

Penjualan divisi alat-alat berat yang dipimpin PT United Tractors Tbk

(UNTR) juga stagnan. Pendapatan UNTR lebih didukung kinerja PT

Pamapersada Nusantara yang sangat memuaskan melalui peningkatan aktivitas

penambangan batu bara. Anak perusahan yang bergerak di sektor alat berat

lainnya. PT Komatsu Indonesia juga mengalami penurunan penjualan 15,7%

menjadi 1.649 unit per September 2006.

Namun, kinerja keuangan astra Internasional terbantu anak usahanya PT

Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Laba bersih AALI meningkat 5,8% menjadi

Rp623,1 miliar. Anak perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis ini

mencatat kenaikan pendapatan 15,7%. “Kami percaya kondisi makro terus

membaik, dan perekonomian Indonesia terus melangkah ke arah yang kondusif.

Dengan demikian, kami berharap semua divisi bisnis yang ada di Grup Astra

mampu meningkatkan kinerja,” ujar Michael.

Sumber:

Jawa Pos,

1 November 2006

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

66

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!

Apakah yang menyebabkan laba bersih PT Astra Internasional Tbk

mengalami penurunan?

Laba usaha Astra drop 27,8% dan hal itu diikuti penurunan laba

bersihnya. Menurut kalian, apakah perbedaan antara laba usaha dengan

laba bersih?

perusahaan dagang

bukti transaksi

jurnal umum

jurnal khusus

pembelian

penjualan

pengeluaran

penerimaan

buku besar

neraca saldo

buku pembantu

jurnal penyesuaian

persediaan barang dagang

ikhtisar laba-rugi

harga pokok penjualan

neraca lajur

1.

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya

membeli dan menjual barang dagangan tanpa melakukan

pengolahan barang terlebih dahulu.

2.

Kegiatan perusahaan dagang terdiri atas pembelian, pembayaran,

penjualan, dan penerimaan uang.

3.

Syarat penyerahan barang terdiri atas loko gudang, franko gudang,

f.o.b, c.i.b, c.e.f, c.i.f.i.c, f.a.q, dan f.a.s.

4.

Syarat pembayaran secara kredit terdiri atas: n/30; 2/10, n/30;

EOM; n/10 EOM.

5.

Bukti-bukti transaksi pada perusahaan dagang adalah faktur, nota

kredit, kuitansi.

6.

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat

transaksi yang jumlahnya banyak.

7.

Manfaat jurnal khusus, antara lain:

a.

memudahkan pemindahbukuan ke buku besar, dan

b.

memungkinkan pembagian pekerjaan.

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

67

8.

Jurnal khusus terdiri atas: jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal

pengeluaran kas, dan jurnal penerimaan kas.

9.

Buku pembantu digunakan untuk mencatat data lain di samping

data yang terdapat dalam buku besar.

10. Buku pembantu yang sering digunakan perusahaan dagang adalah

buku pembantu piutang dan buku pembantu utang.

11. Langkah-langkah posting dari jurnal khusus ke buku besar.

a.

Menjumlahkan nilai transaksi pada jurnal khusus.

b.

menyiapkan akun-akun yang berhubungan dengan jurnal

khusus.

c.

Memindahkan angka-angka pada jurnal khusus ke akun yang

bersangkutan.

d.

Berilah tanda posting dengan memberi nomor akun di bawah

jurnal khusus.

e.

Pada kolom referensi tulis singkatan dari jurnal khusus dengan

nomor hal jurnal khusus.

12. Jurnal penyesuaian perlu dibuat agar akun-akun yang ada

mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, dan pendapatan

yang sebenarnya.

13. Jurnal penyesuaian yang biasa dilakukan perusahaan dagang antara

lain: beban dibayar di muka, penyusutan aktiva tetap, pengakuan

beban terutang, dan penyesuaian persediaan.

14. Sistem persediaan barang dagang dalam akuntansi dibedakan

menjadi sistem persediaan periodik dan sistem perpetual.

15. Dalam sistem persediaan periodik terdapat dua pendekatan yaitu

pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan harga pokok penjualan.

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1.

Salah satu syarat pembayaran 2/10, n/30 yang berarti ....

a.

netto faktur yang harus dibayar pembeli dalam 20 hari

b.

apabila membayar dalam jangka 30 hari akan diberi potongan

c.

potongan tunai 10% jika pembeli membayar dalam jangka waktu 30 hari

d.

diberikan potongan 2% bila membayar harga faktur dalam jangka waktu 10

hari

e.

pembayaran harus dilakukan paling lambat 10 hari

2.

Penjual menanggung biaya pengiriman sampai ke gudang pembeli, termasuk jenis

penyerahan barang ....

a.

f.o.b

d.

c.i.f

b.

loko gudang

e.

c.i

.f.i.c

c.

franko gudang

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

68

3.

Transaksi-transaksi berikut ini

tidak

dicatat dalam jurnal pengeluaran kas

adalah ....

a.

membayar beban gaji

b.

membayar utang dagang

c.

membayar bunga atas pinjaman

d.

pembelian barang dagang secara tunai

e.

pembelian barang dagang secara kredit

4.

Membeli barang dagang dari Fa Karya Mandiri sebesar Rp25.000.000,00 dan PT

Kurnia Prima sebesar Rp12.000.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30.

Berdasarkan transaksi tersebut, maka bentuk ayat jurnalnya adalah ....

a.

Pemb

elian

Rp37.000.000,00

Kas

Rp37.000.000,00

b.

Pembelian

Rp37.000.000,00

Utang Dagang

Rp37.000.000,00

c .

Barang Dagang

Rp37.000.000,00

Utang Dagang

Rp37.000.000,00

d.

Utang Dagang

Rp37.000.000,00

Kas

Rp37.000.000,00

e .

Fa Karya Mandiri

Rp25.000.000,00

PT Kurnia Prima

Rp12.000.000,00

Kas

Rp37.000.000,00

3.

Dijual barang dagang dengan tunai kepada Tuan Hidayat Rp5.000.000,00

dengan rabat 10%. Berdasarkan transaksi tersebut, maka pencatatan pada

jurnal adalah ....

a .

Barang Dagang

Rp5.500.000,00

Penjualan

Rp5.5000.000,00

b.

Kas

Rp5.500.000,00

Barang Dagang

Rp5.500.000,00

c.

Penjualan

Rp5.000.000,00

Kas

Rp5.000.000,00

d.

Piutang

Rp5.000.000,00

Penjualan

Rp5.000.000,00

e .

Kas

Rp4.500.000,00

Penjualan

Rp4.500.000,00

6.

Pemindahbukuan dari jurnal khusus ke buku besar dilakukan pada ....

a.

setiap hari

b.

setiap awal bulan

c.

setiap akhir bulan

d.

setiap awal tahun

e.

setiap akhir tahun

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

69

Toko Sejati

7/3 Rp20.000.000

18/3 Rp50.000.000

Toko Sejati

7/3 Rp20.000.000

18/3 Rp50.000.000

Toko Sejati

18/3 Rp70.000.000

Toko Sejati

7/3 Rp20.000.000

18/3 Rp50.000.000

Toko Sejati

7/3 Rp20.000.000

18/3 Rp50.000.000

7.

Akun-akun di bawah ini yang lazim dibuat ayat jurnal penyesuaian pada akhir

periode dalam perusahaan dagang,

kecuali . . . .

a.

utang gaji

b.

perlengkapan

c.

utang dagang

d.

iklan dibayar di muka

e.

persediaan barang dagang

8 .

PD Abadi

Jurnal penjualan

laggnaT

nagnarete

K)

pR(halmuJ

6002

teraM

7

81

itajeSokoT

itajeSokoT

000.000.02

000.000.05

halmu

J0

00.000.07

Jurnal penjualan di atas, jika dicatat pada buku pembantu piutang akan berupa ....

a.

b.

c.

d.

e.

9.

Dalam menyusun jurnal penyesuaian dengan pendekatan harga pokok penjualan,

retur pembelian dan pengurangan harga akan menyebabkan ....

a.

persediaan barang dagang berkurang

b.

harga pokok penjualan berkurang

c.

harga pokok penjualan bertambah

d.

pembelian bertambah

e.

pembelian berkurang

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

70

10.

Selama bulan Januari 2006 dibeli perlengkapan Rp4.000.000,00. Pada tanggal

31 Januari 2006 nilai perlengkapan masih Rp1.200.000,00. Ayat jurnal penyesuaian

untuk persediaan barang dagang (awal) adalah ....

a.

Perlengkapan

Rp1.200.000,00

Beban Perlengkapan

Rp1.200.000,00

b.

Beban Perlengkapan

Rp1.200.000,00

Perlengkapan

Rp1.200.000,00

c.

Perlengkapan

Rp2.800.000,00

Beban Perlengkapan

Rp2.800.000,00

d.

Beban Perlengkapan

Rp2.800.000,00

Perlengkapan

Rp2.800.000,00

e.

Beban Perlengkapan

Rp4.000.000,00

Perlengkapan

Rp4.000.000,00

11.

Pada neraca lajur, kolom yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan

yang terjadi atas akun dalam buku besar adalah ....

a.

neraca

b.

rugi laba

c.

neraca sisa

d.

penyesuaian

e.

neraca sisa disesuaikan

12.

Pada tanggal 1 Maret 2006 membayar premi asuransi Rp2.400.000,00 untuk

masa satu tahun, maka ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember

2006 adalah ....

a .

Beban Asuransi

Rp2.400.000,00

Asuransi Dibayar di Muka

Rp2.400.000,00

b.

Asuransi Dibayar di Muka

Rp2.000.000,00

Beban Asuransi

Rp2.000.000,00

c .

Beban Asuransi

Rp2.000.000,00

Asuransi Dibayar di Muka

Rp2.000.000,00

d.

Beban Asuransi

Rp400.000,00

Asuransi Dibayar di Muka

Rp400.000,00

e .

Asuransi Dibayar di Muka

Rp400.000,00

Beban Asuransi

R400.000,00

13.

Selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan adalah ....

a.

penjualan bersih

b.

persediaan bersih

c.

beban usaha

d.

laba usaha

e.

laba kotor

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

71

14.

Semua pendapatan dikelompokkan menjadi satu dan semua beban juga

dikelompokkan menjadi satu adalah penyusunan Laporan Laba-Rugi dengan

bentuk ....

a.

stafel

b.

skontro

c.

single step

d.

multiple step

e.

empat kolom

15.

Perhatikan neraca lajur berikut!

gninekeR

odlaSacareN

nakiausesiD

iguR-aba

La

careN

DK

DK DK

.1

.2

.3

.4

.5

nailebmeP

akuMidrayabiDnalkI

nalaujneP

ahasUgnatuiP

naileb

meP.toP

000.3

002.1

-

009

-

-

-

005.9

-

004

-

-

-

-

-

-

-

005.9

-

004

000.3

002.1

-

005

-

-

-

-

-

-

Dari penyelesaian-penyelesaian pada neraca lajur di atas yang benar adalah ....

a.

1, 2, 3

b.

1, 2, 4

c.

1, 3, 4

d.

1, 3, 5

e.

2, 3, 4

B. Jawablah dengan singkat dan benar!

1.

Jelaskan istilah-istilah di bawah ini!

a.

loko gudang

c.

c.i

.f.i.c

b.

f.o.b

d.

n/10 EOM

2.

Di bawah ini beberapa transaksi tertentu pada PD Indah selama bulan Maret

2005.

Tanggal:

5

Menerima setoran modal dari Tn. Abas secara tunai Rp8.000.000,00

(bukti 1).

6

Menerima pinjaman dari bank dengan bunga 24% setahun sebesar

Rp20.000.000,00 (bukti 2).

8

Menjual barang dagang secara tunai kepada PT Yuan Rp15.000.000,00

(bukti 3).

12 Menjual barang dagang secara tunai kepada PT Yuan Rp15.000.000,00

(bukti 4).

Ekonomi XII untuk SMA

/

MA

72

16 Menerima penagihan dari Fa Mitra atas penjualan tanggal 12 Maret

(bukti 5).

17 Menjual barang dagang secara kredit kepada Tuan Abas Rp6.500.000,00

dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 (bukti 6).

19 Menjual barang dagang secara tunai kepada Fa Mitra Rp5.000.000,00

(bukti 7).

20 Menerima penagihan dari Tuan Abas atas penjualan tanggal 17 Maret

(bukti 8).

26 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT Yuan dengan syarat

pembayaran 2/10, n/30 Rp7.500.000,00 (bukti 9).

Catatlah transaksi-transaksi tersebut dalam jurnal penerimaan kas dan jurnal

penjualan! Kemudian postinglah ke dalam buku besar!

3.

Buatlah jurnal umum dari transaksi-transaksi di bawah ini!

a.

Dibayar per kas angkut barang yang dibeli sebesar Rp200.000,00 kepada

PT Lintas Samudra.

b.

Dibayar utang yang mempunyai syarat pembayaran 2/10, n/30 untuk

pembelian 6 hari yang lalu kepada UD Makmur Terus.

c.

Dibeli secara tunai barang dagangan dari PT Sangkuntala Rp400.000,00.

d.

Dijual secara tunai barang dagang Rp600.000,00.

e.

Dikirim nota kredit kepada Toko Bumi Amarta atas penerimaan kembali

barang dagang sebesar Rp350.000,00.

4.

Pada neraca saldo per 31 Oktober 2005 diketahui bahwa peralatan toko sebesar

Rp12.000.000,00. Ditetapkan besarnya beban penyusutan peralatan toko sebesar

10% dari harga perolehan. Bagaimana jurnal penyesuaian untuk beban tersebut?

5.

PD Sinar Sakti menetapkan bahwa periode akuntansi yang digunakan adalah

satu bulan. Berikut ini neraca saldo pada tanggal 31 Januari 2006.

PD Sinar Sakti

Neraca Saldo

Per 31 Januari 2005

.oN

nukA

naarikrePama

N)

pR(tibe

D)

pR(tiderK

101

201

301

401

501

601

011

111

211

311

411

511

102

saK

gnagaDgnatuiP

okoTnapakgnelreP

rotnaKnapakgnelreP

gnagaDgnaraBnaaidesreP

akuMidrayabiDaweS

okoTnatalareP

okoTnatalareP.yneP.mukA

rotnaKna

talareP

rotnaKnatalareP.yneP.mukA

gnudeG

gnudeG.yneP.mukA

gnagaDgnatU

000.000.5

000.000.51

000.004.2

000.006.

1

000.000.7

000.004.2

000.000.4

-

000.000.6

-

000.000.02

-

-

-

-

-

-

-

-

-

000.000.2

-

0000.002.1

-

000.000.4

000.000.21

Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

73

Data-data untuk penyesuaian per 31 Januari sebagai berikut:

a.

Perlengkapan toko yang terpakai sebesar Rp1.800.000,00.

b.

Perlengkapan kantor yang tersisa Rp600.000,00.

c.

Persediaan barang dagang Rp8.000.000,00.

d.

Sewa dibayar tanggal 1 Januari 2006 Rp2.400.000,00 untuk masa 4 bulan.

e.

Peralatan toko disusutkan 10% dari harga perolehan.

f.

Penyusutan peralatan kantor Rp600.000,00.

g.

Gedung disusutkan 2% dari harga perolehan.

h.

Gaji bagian penjualan yang belum dibayar Rp800.000,00.

Dari data tersebut buatlah jurnal penyesuaian dan neraca lajur dengan

menggunakan pendekatan Ikhtisar Laba-Rugi!

.oN

nukA

naarikrePama

N)

pR(tibe

D)

pR(tiderK

202

103

203

004

104

204

005

105

205

305

405

505

knaBgnatU

osotnaSladoM

osotnaSevirP

nalaujneP

agraHnagnarugnePnadnalaujnePruteR

nalaujnePnagnotoP

nailebmeP

agraHnagnarugnePnadnailebmePruteR

nailebmePnagnotoP

nalaujnePnaigaBijaGnabeB

rotnaKnaigaBijaGnabeB

ibres-abreSnabeB

-

-

000.000.2

-

000.000.3

000.000.1

000.000.02

-

-

000.000.5

000.000.6

000.000.1

000.000.01

000.002.81

-

000.000.05

-

-

-

000.000.1

000.000.3

-

-

-

000.004.10

10

00.004.101