Gambar Sampul IPS · Bab 1 Permukaan Bumi
IPS · Bab 1 Permukaan Bumi
IwanSetiawan

24/08/2021 16:32:50

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional
Wawasan Sosial 1IPS untuk Kelas VII SMP/MTsPenulis : Iwan Setiawan Suciati Lina Hasanah DediEditor : Wawan DarmawanLayouter : Rd. Gan Gan GuntanaDesainer Sampul : Deni Satia Darma S.Sumber Gambar Cover : Microsoft ® Encarta 2008. www.encyclopedia-reference.com Bank Image Koleksi Ukuran Buku : 17,6 × 25 cmDiterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008Diperbanyak oleh ...300.7WAW Wawasan Sosial 1: ilmu pengetahuan sosial untuk Sekolah MenengahPertama/MadrasahTsanawiyah/Iwan Setiawan ... [et.al] editor Wawan Darmawan -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen PendidikanNasional, 2008. vii, 334 hlm.: ilus.; 25 cm. Bibliografi: 312-314 Indeks. ISBN 979-462-930-8 1. Ilmu Pengetahuan Sosial I. Wawasan Sosial II. SutartoHak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undang
Kata SambutanPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmatdan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen PendidikanNasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaranini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakatmelalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar NasionalPendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yangmemenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaranmelalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginyakepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkanhak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untukdigunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan,dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untukpenggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhiketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaranini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupunsekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlahbuku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perluditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Juli 2008 Kepala Pusat Perbukuaniii
Kata PengantarBuku Wawasan Sosial 1 untuk pelajaran IPS SMP/MTs kelas VII ini disusun berdasarkan Kurikulum 2006 yang memuat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Kurikulum tersebut dikembangkan dengan orientasi pada kompetensisiswa sebagai hasil belajar. Kurikulum tersebut juga dikembangkan dengankonsep keterpaduan antar mata pelajaran serumpun, sehingga siswa memiliki pemahaman utuh dan terpadu tentang materi yang dipelajarinya. Karena itulah, disebut IPS Terpadu.Disadari oleh penulis bahwa tidaklah selalu mudah untuk menyajikan materiIPS secara terpadu. Karena itu buku ini dilengkapi dengan kajian terpadu sebagaisintesis dari berbagai materi yang telah dibahas. Dengan cara demikian, tujuan untukmembangun kompetensi yang diharapkan dapat tercapai melalui sajian buku ini.Buku ini disusun dengan dukungan tata letak, gambar, desain, tata warna yang mengutamakan keterbacaan dan keindahan. Berikut ini cara cerdas untuk membaca dan memahami isi buku ini. Pertama, di halaman awal disajikan Judul Bab yang dilengkapi dengan gambar yang mewakili materi bab serta tujuanyang harus dicapai setelah mempelajari bab itu. Setelah membaca halaman bab awal, kalian dapat mempelajari peta konsep dan materi-materi pokok. Setiapmateri pokok didukung dengan ilustrasi gambar yang menarik. Ketika membaca materi pokok kalian akan membaca kegiatan individu atau kelompok yang harus dikerjakan atau dibahas. Untuk memperdalam materi, buku ini dilengkapi denganInfo Sosial. Setelah membaca dan memahami materi yang disajikan, pelajarilah Kajian Terpadu untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis kalian. Apabilaada konsep yang tidak dijelaskan di dalam naskah, kalian dapat membacanya di Glosarium. Sajian terakhir dalam buku ini memuat Rangkuman untuk mengulas kembali isi materi dan Latihan Soal untuk menguji komptensi. Uji komptensiditambah dalam akhir semester 1 dan 2. Demikianlah cara cerdas mempelajari buku Wawasan Sosial 1 ini. Pada kesempatan ini juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada para kolega dan guru besar di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) UPI, para guru di lapangan yang telah memberikan berbagai masukan dalam prosespenyusunan buku ini. Juga kepada tim desain dan grafis yang telah membantu mendesain buku ini sehingga tampilannya menarik. Semoga buku ini bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya para guru dan siswa SMP/MTs. Bandung, Juli 2008 Penulisiv
Tentang PenulisvIwan Setiawan, S.Pd, M.Si. adalah seorang staffpengajar di Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UniversitasPendidikan Indonesia (UPI). Beliau menamatkan pendidikanS1 di Jurusan Pendidikan Geografi UPI pada tahun1995. Masih pada tahun yang sama, beliau melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di Program Studi IlmuLingkungan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta danmenyelesaikan pendidikannya pada tahun 1997. Pada tahun2007, pendidikannya dilanjutkan ke jenjang S3 ProgramStudi Geografi di Universitas Gadjah Mada. Sejumlah karya tulis, termasuk buku ajar geografi pernah dihasilkannya di sejumlah penerbit. Sampai saat ini beliau masih aktif sebagaistaff pengajar di Jurusan Pendidikan Geografi UPI. Suciati, S.Pd, adalah seorang guru IPS di SMPN 8 Kota Bandung. Beliau menamatkan pendidikan Sarjana(S1) di Jurusan Ekonomi Koperasi IKIP Bandung. Beliauadalah salah seorang anggota Tim Pengembang Kurikulumpropinsi Jawa Barat dan salah seorang juri Lomba Inovasi Pembelajaran guru SMP tingkat Propinsi Jawa Barat. Beliaujuga tercatat sebagai mahasiswa sekolah Pasca SarjanaJurusan IPS di UPI sejak tahun 2007. Lina Hasanah, S.Pd, adalah seorang guru IPS di SMPN 13 Bandung. Pendidikan S1 diselesaikannya di Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI pada tahun1998. Pengalaman mengajar sebagai guru IPS dimulaipada tahun 2000-2002 di SMP/SMA Pahlawan Toha.Pada tahun 2002-2004, beliau mengajar di SMPN Cibugel Kabupaten Sumedang dan tahun 2004-2007 mengajar di SMPN Jatinangor Sumedang. Pada tahun 2007 sampaisekarang beliau mengajar di SMPN 13 Bandung. Beliauaktif mengikuti kegiatan seminar yang berkaitan dengan bidang IPS. Dedi, S.Pd, adalah seorang guru IPS di SMPN 19 Kota Bandung. Beliau menamatkan pendidikan Sarjana (S1) di Jurusan Sejarah IKIP Bandung pada tahun 1996. Pengalamansebagai guru hononer dimulai pada tahun 1996-1998.Selanjutnya mulai tahun 1998 beliau diangkat sebagai PNS dan ditempatkan di SMPN 2 Ciwaru Kabupaten Kuningan.Pada tahun 2004 dimutasikan ke SMPN 19 Kota Bandung. Beliau aktif di forum MGMP IPS Kota Bandung.
Daftar IsiKata Sambutan ................................. iiiKata Pengantar .................................. ivTentang Penulis ................................ vBab 1 Permukaan Bumi ................. 1A. Keragaman Ketampakan di Permukaan Bumi ............... 3B. Proses Pembentukan Muka Bumi ......................................... 6C. Jenis-jenis Batuan ................... 18D. Dampak Keragaman Muka Bumi Terhadap Kehidupan Manusia ................................... 21Rangkuman ........................................ 26Uji Kompetensi Bab I ........................ 27Bab 2 Kehidupan Manusia Pada Masa Pra-Aksara di Indonesia .......................... 29A. Pengertian Masa Pra-Aksara .............................. 31B. Asal-usul Kehidupan Manusia ................................... 31C. Pembagian zaman Pra-AKsara ............................ 35D. Manusia Pra-Aksara di Indonesia ........................... 36E. Perkembangan Kehidupan Pra-Aksara di Indonesia ....... 39Rangkuman ........................................ 52Uji Kompetensi Bab 2 ....................... 53Bab 3 Kehidupan Sosial ................ 55A. Interaksi Sosial ....................... 57B. Proses Sosialisasi .................... 62C. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial ........................................ 66Rangkuman ........................................ 70Uji Kompetensi Bab 3 ....................... 71Bab 4 Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Ekonomi ............. 73A. Manusia Sebagai Makhluk Sosial ........................................ 75viB. Manusia Sebagai Mahluk Ekonomi .................................. 77C. Manusia Berperan sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi .................................. 79D. Pemanfaatan Sumber Daya Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup .................. 80Rangkuman ........................................ 84Uji Kompetensi Bab 4 ....................... 85Bab 5 Tindakan, Prinsip, dan Motif Ekonomi ............. 87A. Tindakan Ekonomi ................ 89B. Motif Ekonomi ....................... 90C. Prinsip Ekonomi .................... 93Rangkuman ........................................ 98Uji Kompetensi Bab 5 ....................... 99Pelatihan Semester 1 ........................ 101Bab 6 Peta, Atlas, dan Globe ......... 103A. Karakteristik Peta, Atlas, dan Globe ................................ 105B. Komponen-Komponen pada Peta ................................. 111C Jenis Peta ................................. 114D. Menentukan Skala Peta ........ 115E. Sketsa Wilayah ...................... 117F. Mendiskripsikan Kondisi Geografis Suatu Wilayah ...... 117G. Kaitan Antara Kondisi Geografis Dengan Penduduk................................ 119Rangkuman ........................................ 121Uji Kompetensi Bab 6 ....................... 121Bab 7 Gejala Atmosfer dan Hidrosfer ........................ 123A. Gejala Atmosfer ..................... 125B. Gejala Hidrosfer ..................... 133Rangkuman ........................................ 147Uji Kompetensi Bab 7 ....................... 149Bab 8 Indonesia pada Masa
viiHindu-Budha ......................... 151A. Perkembangan Hindu-Budha di Indonesia ............................ 153B. Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia ............................ 156C. Peninggalan-Peninggalan Kebudayaan Hindu-Budha .. 172Rangkuman ........................................ 178Uji Kompetensi Bab 8 ....................... 179Bab 9 Perkembangan Islam di Indonesia ........................... 181A. Penyebaran Islam di Indonesia ............................ 183B. Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia ................. 190C Masyarakat pada Masa Islam .............................. 200D. Hasil-hasil Kebudayaan Islam ........................................ 203Rangkuman ........................................ 206Uji Kompetensi Bab 9 ....................... 207Bab 10 Indonesia pada Masa Kolonial Eropa ...................... 209A. Awal Kedatangan Kolonial Eropa ....................................... 211B. Perkembangan Masyarakat pada Masa Kolonial Eropa ... 212C Perkembangan Kebudayaan ............................ 217D. Perkembangan Pemerintahan Kolonial Eropa ....................................... 221Rangkuman ........................................ 234Uji Kompetensi Bab 9 ....................... 235Bab 11 Bentuk Muka Bumi dan Kegiatan Ekonomi ........ 237A. Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk................................ 239B. Bentuk Muka Bumi dan Penggunaan Lahan ................ 243C Penggunaan lahan di Daerah Perkotaan dan Perdesaan ................................ 244D. Pola Permukiman Penduduk ............................... 245E. Bentang Lahan dan Persebaran Permukiman Penduduk................................ 247Rangkuman ........................................ 250Uji Kompetensi Bab 11 ..................... 251Bab 12 Kegiatan Pokok Ekonomi ............................... 253A. Kegiatan Konsumsi Barang dan Jasa ...................... 255B. Kegiatan Produksi ................. 260C. Distribusi ................................. 266Rangkuman ........................................ 270Uji Kompetensi Bab 12 ..................... 271Bab 13 Perusahaan dan Badan Usaha .................. 273A. Perusahaan ............................. 275B. Badan Usaha .......................... 278Rangkuman ........................................ 288Uji Kompetensi Bab 13 ..................... 289Bab 14 Kreatifitas Dalam Tindakan Ekonomi ................................. 291A. Kreatifitas ................................ 293B. Kewirausahaan ...................... 295C. Kemandirian ........................... 299Rangkuman ........................................ 303Uji Kompetensi Bab 14 ..................... 304Pelatihan Semester 2 ........................ 306Pelatihan Akhir Tahun ................... 309Daftar Pustaka ................................... 312Indeks .................................................. 315
Permukaan BumiSumber: Bank Image koleksiBab1Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat:• menyebutkan tenaga yang membentuk muka bumi.• menjelaskan dampak keragaman bentuk dan proses pembentukan mukabumiterhadap kehidupan.• memahami penyebab terjadinya berbagai bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.• mempersiapkan diri menghadapi benca alam yang di perkirakan bisa terjadi di lingkungan sekitar.• lebih terdorong untuk menjaga kelestarian lingkungan.Pendahuluan Pernahkah kalian pergi ke pegunungan yang ada di lingkunganmu? Sepanjang perjalanan kalian akan menemukan berbagai ketampakan alam. Misalnya bukit, dataran rendah, dataran tinggi, danau, dan sungai. Tentu kalian akan memahami bahwa permukaan bumi itu tidak rata. Tahukah kalian mengapa hal itu bisa terjadi?Pada bab ini kita akan mempelajari penyebab terjadinya berbagai jenis ketampakan bumi tersebut. Selain itu, kalian juga akan mempelajari dampak dari beragamnya ketampakan bumi tersebut terhadap kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian lebih terdorong untuk mencintai dan peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Sebelumnya perhatikanlah peta konsep berikut.
Wawasan Sosial untuk Kelas VIITenaga EndogenTenaga EksogenMuka BumiKeragaman BentukKeragaman ProsesKeragaman Dampak bagi KehidupanLingkungan KehidupanPeta Konsep
Permukaan BumiManusia tinggal di lingkungan yang beragam. Sebagian dari mereka tinggal di pegunungan dan sebagian lainnya tinggal di pantai yang datar atau di wilayah perbukitan. Keragaman tersebut memengaruhi kehidupan manusia. Manusia yang tinggal di pegunungan memiliki corak kehidupan yang berbeda dengan mereka yang tinggal di pantai. Demikian pula dengan orang yang tinggal di perbukitan dan lembah sungai. Masing-masing menyesuaian diri atau beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Mengapa permukaan bumi beragam bentuknya? Bagaimanakah proses terbentuknya keragaman tersebut dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kalian pelajari jawabannya dalam bab ini. Sumber: www.hawaiipictures.com Sumber: http://www.geo.umass.eduKetampakan alam yang ada di sekitar kita terdiri atas ketampakan alam yang ada di daratan dan perairan. Contoh Ketampakan alam yang ada di daratan adalah dataran tinggi, dataran rendah, pantai, tanjung, gunung, pegunungan, dan gunung. Sedangkan Ke-tampakan alam yang ada di perairan adalah sungai, danau, selat dan laut. Mari kita bahas bersama.1. Ketampakan Alam di DaratanKetampakan alam yang ada di daratan, antara lain sebagai berikut.a. Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan laut (dpl) yang bermanfaat sebagai Gambar 1.1 Berbagai bentuk ketampakan alam yang ada di permukaan bumi. Coba kamu sebutkan berbagai ketampakan alam yang terdapat pada gambar tersebut? Gambar 1.2Gambar Permukaan bumi yang beragam bentuknya.A. Keragaman Ketampakan di Permukaan Bumi
Wawasan Sosial untuk Kelas VIIlahan pertanian, perikanan, pemukiman, dan peternakan. Dataran rendah pada umumnya terdapat di sekitar pesisir pantai. b. Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut (dpl). Dataran tinggi dapat dimanfaatkan untuk perkebunan maupun tempat peristirahatan. Selain itu, dataran tinggi digunakan untuk menanam tanaman jenis sayuran dan buah-buahan. Beberapa Dataran Tinggi di Indonesia, antara lain Alas (Nanggoe Aceh Darussalam), Kerinci (Sumatera barat), Dieng (Jawa Tengah), Tengger (Jawa Timur), Bone (Sulawesi Selatan), dan Minahasa (Sulawesi Utara). c. GunungGunung dapat dijadikan sebagai tempat perkebunan, rekreasi atau oleh raga. juga berfungsi untuk melindungi dataran rendah dari angin besar. Gambar 1.3 Perkebunan teh banyak terdapat di daerah dataran tinggi. Coba kamu tuliskan beberapa perkebunan teh yang ada di daerahmu..Sumber: www.hawaiipictures.com e. PegununganPegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kumpulan deretan dari gunung dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Pegunungan umumnya dipakai untuk rekreasi atau tempat peristirahatan. Beberapa Pegunungan di Indonesia, antara lain Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), Sewu (DI Yogyakarta), Schwaner (Kalimantan barat dan Kalimantan Tengah), Siunandaka (Sulawesi utara), Utimbela (Gorontalo), Pompange (Sulawesi tengah), dan Jaya Wijaya (Papua). Sumber: www.hawaiipictures.com Gambar 1.4 Gunung Bromo
Permukaan Bumi Gambar 1.6 Gambar Permukaan bumi yang beragam bentuknya. Gambar 1.5 Berbagai bentuk ketampakan alam yang ada di permukaan bumi. Coba kamu sebutkan berbagai ketampakan alam yang terdapat pada gambar tersebut? Sumber: ensiklopedi indonesia seri geografi 1996Sumber: ensiklopedi indonesia seri geografi 19962. Ketampakan Alam di PerairanKetampakan alam yang ada di perairan, antara lain sebagai berikut.a. Pantai adalah dataran yang berbatasan dengan laut yang bermanfaat sebagai tempat pariwisata, perikanan dan hutan bakau. Pernahkah kalian pergi ke pantai. Sungguh mengasyikan bukan? Coba kalian tuliskan pantai-pantai yang ada di Indonesia.b. Sungai-sungai besar pada umumnya terletak di pulau yang besar pula, seperti Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua. Sungai dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik dan sarana kebutuhan hidup penduduk. Sungai juga dapat berfungsi sebagai alat t ransportasi s eperti d i K alimantan. c. Danau Danau adalah genangan air yangamat luas yang dikelilingi daratan. Danau digunakan untuk tempat pariwisata. d. SelatSelat adalah perairan atau laut sempit yang menghubungkan dua buah pulau. Indonesia mempunyai banyak sekali selat. Kalian tahu kenapa? Ya betul, karena Indonesia adalah negara kepulauan. Beberapa Selat Di Indonesia, antara lain Selat Sunda, Selat Karimata, Selat Bali, Selat makasar, Selat Badung, Selat Berhala, dan Selat Rote.
Wawasan Sosial untuk Kelas VIIPermukaan bumi terdiri atas berbagai bentuk dari yang datar, bergelombang atau berbukit sampai bergunung. Keragaman tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk tenaga bekerja untuk mengubah muka bumi, baik dari dalam bumi maupun dari luar bumi yang dikenal dengan sebutan tenaga geologi. Tenaga dari dalam bumi mengubah bentuk muka bumi sehingga muncul gunung, pe-gunungan, dan lain-lain. Selanjutnya apa yang telah dilakukan oleh tenaga dari dalam bumi, kemudian dirombak oleh tenaga dari luar bumi oleh air, angin, es, dan organisme sehingga nampaklah keragaman muka bumi seperti yang kita lihat sekarang. Keragaman bentuk ketampakan alam di permukaan bumi tidak terjadi dengan sendirinya melainkan melalui suaru proses alam yang panjang. Keragaman tersebut terjadi karena adanya tenaga endogen dan eksogen yang ada di bumi. Bagaimana tenaga eksogen dan endogen membentuk ketampakan alam di bumi? Ikutilah uraian berikut dengan seksama.1. Tenaga EndogenTenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga tersebut dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi tenaga tektonik (diatropisme), vulkanik (vulkanisme) dan gempa (seisme). Ketiga tenaga inilah yang membentuk permukaan bumi sehingga permukaan bumi tampak beragam. a. Diastropisme Diastropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran dan perubahan posisi lapisan batuan sehingga mengubah bentuk muka bumi. Gerakan tersebut dapat dibedakan menjadi gerakan orogenesis dan epirogenesis. Semua gerakan tersebut akan mengubah bentuk permukaan bumi berupa munculnya sesar dan pelipatan. Epirogenesis adalah pengangkatan jalur kerak bumi sehingga membentuk pegunungan yang ber-langsung sangat lambat dan meliputi daerah yang sangat luas.Aktivitas IndividuCarilah dari berbagai sumber tentang tenaga endogen dan eksogen yang membentuk ke-ragaman muka bumiB. Proses Pembentukan Muka Bumi
Permukaan BumiOrogenesis adalah proses pembentukan pegunungan (mountain building) atau pengangkatan kerak bumi karena tumbukan lempeng. Proses tersebut menghasilkan pegunungan berangkai yang bersamaan dengan itu terbentuk sesar dan lipatan. Misalnya Pegunungan Himalaya. Jadi, gunungapi tidak termasuk orogenesis karena tenaga yang membentuknya adalah tenaga vulkanisme bukan diastropisme.1) Sesar (Faults)Sesar atau patahan adalah retakan pada kerak bumi akibat adanya pergeseran pada batuan. Pergesaran tersebut berkisar antara beberapa centimeter saja sampai mencapai ratusan kilometer. Contoh sesar yang terkenal adalah sesar San Andreas di California. Di Indonesia juga terdapat sesar yang sangat terkenal, yaitu sesar Sumatera yang nampak di lapangan berupa Pegunungan Bukit Barisan. Sesar tersebut memotong Pulau Sumatera sejajar dengan zone penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah benua Asia di barat Sumatera. Sumber: courses.unt.edu/ Gambar 1.7 Orogenesis yang terbentuk pada pertemuan dua lempeng.PPegunungan HimalayaAstenosferPlato TibetSumber: http://my-musings.blogdrive.com Gambar 1.8 Gambar Sesar Andreas di California dan sesar Sumatera.U
Wawasan Sosial untuk Kelas VIISesar terbentuk karena bumi kita yang terdiri atas sejumlah lempeng yang saling bergerak antara satu dengan lainnya. Gerakan lempeng tersebut akan me-nimbulkan tegangan, tekanan, dan gesekan sehingga terjadi perubahan posisi lapisan batuan. Di lapangan, sesar dapat dikenali dalam bentuk bukit dan lembah, tebing, atau bisa juga berupa sun-gai. Walaupun demikian, tidak semua bukit atau sun-gai merupakan sesar. Karena zone sesar merupakan zone lemah maka air akan lebih mudah mengalir di sini ketimbang di zone batuan yang utuh. Karena itu, biasanya zone sesar juga mudah tererosi dan bentuknya tidak lagi sempurna. 2). Lipatan dan Gejala Perlipatan Lipatan adalah bentuk ombak atau gelombang pada suatu lapisan kulit bumi, yang ditunjukkan oleh perlapisan batuan. Lipatan terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng tersebut mengakibatkan adanya lapisan yang terdorong secara horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan maupun pada kedua tepi lapisan. Lapisan batuan kemudian mengalami pelipatan atau pelengkungan. Suatu lipatan terdiri atas beberapa bagian yang membentuk struktur lipatan. Struktur sebuah lipatan terdiri atas:a) antiklin, yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang cembung (convex) ke atas.b) sinklin, yaitu lipatan yang cekung (concave) ke atas. c) sayap (limb), yaitu bagian dari lipatan yang terletak menurun mulai dari lengkungan maksimum suatu antiklin sampai lengkungan maksimum suatu sinklin. Gambar 1.10 Bagian-bagian Sebuah Lipatan.Sumber: course.unt.edusayapantiklinsinklinSumber: course.unt.edu Gambar 1.9 Gambar Sebuah tebing atau gawir sesar yang terbentuk karena salah satu bagian kerak bumi mengalami penurnan atau penaikan.
Permukaan Bumib. Vulkanisme Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke luar permukaan bumi. Aktivitas tersebut menghasilkan bentukan berupa kerucut atau kubah yang berdiri sendiri dan disebut gunungapi.Dimanakah biasanya terbentuk gunungapi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perhatikanlah gambar berikut. Pada gambar tersebut tampak bahwa gunungapi umumnya terbentuk pada pertemuan lempeng, terutama lempeng yang saling bertumbukan. Gambar 1.11Gunungapi yang terbentuk pada pertemuan lempeng.Sumber: course.unt.eduMengapa terbentuk pada pertemuan dua lempeng yang saling bertumbukan? Pada pertemuan lempeng tersebut, lempeng samudera menunjam ke bawah dan lempeng benua terangkat. Akibat kaku, lempeng benua mengalami retakan. Magma yang cair kemudian masuk melalui retakan-retakan tersebut dan membentuk kantong-kantong magma. Sebagian magma mampu mencapai permukaan bumi dan membentuk gunungapi. Karena itulah, sebagian besar gunungapi terbentuk pada pertemuan lempeng tersebut.Bentuk permukaan bumi sebagai hasil dari vulkanisme adalah berupa munculnya berbagai tipe gunungapi, yaitu: 1) gunungapi corong atau maar, yaitu gunungapi hasil erupsi eksplosif atau berupa ledakan yang posisi dapur magmanya relatif dangkal sehingga gunungapi tersebut berhenti aktivitasnya dengan hanya satu kali ledakan. Oleh karena itu, ketinggian gunung ini relatif rendah dan memiliki kemiringan yang cukup curam. Biasanya terbentuk danau pada bekas lubang erupsi yang dasarnya relatif kedap air. Danau Eifel di Perancis dan Ranu Klakah di lereng Gunung lamongan merupakan contoh tipe ini.
Wawasan Sosial untuk Kelas VII02) gunungapi perisai atau aspit, yaitu gunungapi hasil erupsi efusif atau erupsi berupa aliran. Magma yang cair atau encer bergerak ke segala arah dengan ketebalan yang tipis sehingga ketinggiannya juga rendah. Contoh gunungapi aspit adalah gunungapi di Kepulauan Hawaii. 3) Gunungapi strato, yaitu gunung api berbentuk kerucut yang tinggi dengan lereng yang curam. Kerucut yang tinggi merupakan hasil dari timbunan material-material vulkanik yang padat maupun cair secara terus-menerus. Gunungapi ini merupakan gabungan tipe letusan eksplosif dan efusif secara bergiliran. Gunungapi di Indonesia umumnya termasuk tipe strato seperti Tangkuban Perahu, Kerinci, Merbabu, Gede-Pangrango, Gempo, dan lain-lain. (b)(c)(a)Sumber: www.solcomhouse_files Gambar 1.12 Tipe-tipe gunungapi:(a) Gunungapi Maar, (b) Gunungapi perisai, (c) Gunungapi strato.c. Gunungapi di IndonesiaIndonesia merupakan pertemuan tiga lempeng yang saling bertumbukan, yaitu lempeng Asia atau Eurasia (Eurasian Plate), Lempeng Pasifik (Pacific Plate) dan Lempeng Indo-Australia (Indo-Australian
Permukaan BumiPlate). Lempeng Hindia merupakan lempeng samudera, sedangkan lempeng Asia merupakan lempeng benua. Karena benua memiliki berat jenis lebih rendah dari lempeng samudera maka lempeng Asia terangkat sepanjang pertemuan lempeng-lempeng tersebut. Akibatnya, terbentuk jajaran pegunungan di sepanjang pertemuan lempeng mulai dari Aceh, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Gambar 1.13 Pertemuan tiga lempeng yang membentuk sebaran gunungapi di Indonesia .Sumber: http://www.geocities.comUPada peta tersebut tampak bahwa jajaran gunungapi berada di sepanjang pertemuan lempeng. Kalimantan yang jauh dari pertemuan lempeng tak memiliki satu pun gunungapi sehingga relatif aman dari bencana letusan gunungapi. Sumatera dan Jawa juga Sulawesi memiliki jumlah gunungapi yang banyak. Walaupun sangat rawan terhadap letusan gunungapi, daerah-daerah tersebut relatif subur karena gunungapi mengeluarkan material yang dapat menambah kesuburan pada tanah. Gunungapi di Indonesia umumnya merupakan gunungapi bertipe strato. Kerucut-kerucut gunungapi tersebut sebagian dalam keadaan aktif, istirahat (dorman), dan mati. Beberapa di antaranya sangat terkenal di dunia karena kekuatan letusannya yaitu Gunung Tambora dan Gunung Krakatau. Gunungapi Tambora sangat terkenal karena kedahsyatan letusannya yang terjadi pada tahun 1815 dengan ketinggian letusan mencapai 43 km (hampir mendekati batas lapisan troposfer dan stratosfer). Ledakannya terdengar sampai jarak 2.600 km. Gunung Krakatau juga sangat terkenal karena letusannya yang dahsyat pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusan Krakatau saat itu juga menimbulkan gelombang tsunami yang menghancurkan permukiman di sepanjang Pesisir Banten. Sumber: img240.imageshack.us Gambar 1.14 Gunung Krakatau yang terkenal di dunia karena kedahsyatannya.
Wawasan Sosial untuk Kelas VIId. Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Gempa merupakan getaran yang terjadi karena gerakan batuan yang melewati batas kelentingan atau kelengkungannya. Jika batas kelentingan tersebut terlampaui maka akan menghasilkan sebuah getaran. Peristiwa tersebut dapat dipahami dengan melakukan percobaan sederhana. Ambillah sebuah tongkat kecil dan tariklah kedua ujungnya sehingga membentuk lengkungan. Jika kalian terus menarik kedua ujungnya maka batas kelentingannya akan terlampaui sehingga tongkat tadi menjadi patah dan menghasilkan sebuah getaran. Gempa dibedakan menjadi gempa tektonik, vulkanik, dan longsoran. Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng litosfer. Pada saat dua lempeng bertumbukan dan bergesekan, maka pada bidang batas lempeng tersebut terjadi pelengkungan dan terjadi tegangan. Jika pelengkungan dan tegangan tersebut melampaui daya lentingnya, maka tenaga yang tersimpan pada saat terjadinya pelengkungan dan tegangan akan dilepaskan untuk mencapai keseimbangan. Proses untuk melepaskan tegangan dan mencari keseimbangan baru tersebut menimbulkan getaran (ingat kembali contoh tongkat kecil di atas). Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas gunungapi. Aktivitas gunungapi menimbulkan getaran pada wilayah sekitarnya. Getaran tersebut biasanya tidak seluas getaran yang ditimbulkan oleh gempa tektonik. Karena terjadi pada saat adanya aktivitas gunungapi, maka peristiwa gempa vulkanik tidak sesering gempa tektonik. Gempa longsoran adalah gempa yang terjadi akibat longsor atau runtuhnya tanah perbukitan atau gua kapur. Karena volume tanah yang longsor terbatas maka getarannya pun relatif kecil dan tidak begitu berbahaya. Aktivitas KelompokPerhatikanlah gunungapi terdekat dari tempat tingal kalian. Perhatikan pola bentuk kerucutnya dan tentukanlah tipe gunungapinya apakah strato, atau tipe lainnya. Carilah informasi tentang sejarah letusannya. Jika tidak ada gunungapi di dekat tempat kalian tinggal, pilihlah salah satu gunungapi di Indonesia yang ingin kalian ketahui sejarahnya. Gambar 1.15 Letusan gunung bereapi dapat menyebabkan terjadinya gempa.Sumber: www.uducnet. education.fr Gambar 1.16 Richter berhasil membuat ukuran besar kecilnya kekuatan gempa yang disebut ukuran skala richter.Sumber: www.uducnet. education.fr
Permukaan BumiBesar kecilnya kekuatan getaran gempa diukur dengan menggunakan alat yang disebut seismograf. Hasil pengukurannya tercatat dalam kertas seismogram. Pada seismogram akan terlihat kekuatan dan waktu terjadinya gempa. Kekuatan gempa dapat dapat ditentukan dengan menggunakan Skala Richter. Skala tersebut meng-gambarkan kekuatan gempa berdasarkan tinggi dan panjang gelombang yang tercatat pada seismogram. Kekuatan gempa dapat pula dikelompokkan ber-dasarkan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya.Perbandingan antara kedua skala tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.Sumber: www.e-dukasi.net Gambar 1.17 Seismograf dan Seismogram.Skala Richter< 3,43,5–4,2 4,3–4,8 4,9–5,4 5,5–6,1 6,2–6,9 Skala MercalliIII dan III IV V VI dan VII Kerusakan yang ditimbulkanHanya terekam oleh seismografGetaran dirasakan oleh manusia yang berada dalam ruanganGetaran dirasakan oleh banyak orang, jendela dan benda-benda bergetarGetaran dirasakan oleh setiap orang, pir-ing-piring pecah, pintu terbanting, lampu berayun4,9–5,4 5,5–6,1 6,2–6,9 7,0–7,3 7,4–7,9> 8V VI dan VII VIII X XIXIIGetaran dirasakan oleh setiap orang, piring-piring pecah, pintu terbanting, lampu berayunKerusakan kecil pada sejumlah gedung, pelapis dinding terkelupas atau dinding runtuhKerusakan cukup besar pada banyak gedung, cerobong asap runtuh, fondasi rumah bergerakKerusakan parah pada bangunan, jembatan patah, dinding retak, bangunan dari batu runtuhKerusakan hebat, hampir semua gedung runtuh Kerusakan total, gelombang gempa terlihat menjalar di permukaan tanah, benda-benda terlempar ke udaraTabel 1.1 Perbandingan Skala Richter dan Mercalli tentang Gempa Bumi
Wawasan Sosial untuk Kelas VIIGempa pada skala yang besar dapat menimbul-kan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Kerusakan yang ditimbulkan dapat secara langsung maupun tidak langsung.2. Tenaga EksogenSelain tenaga endogen, permukaan bumi juga mengalami perubahan atau perombakan oleh tenaga eksogen. Permukaan bumi yang beragam bentuk dan ketinggiannya sebagai hasil kerja tenaga endogen, kemudian akan berubah dari bentuk asalnya oleh tenaga eksogen. Contohnya, bentuk lipatan yang pada awal kejadiannya sempurna lengkungannya, kemudian akan berubah oleh tenaga eksogen sehingga bentuknya di permukaan tampak berbeda dari awal pembentukannya. Begitu pula dengan sesar yang awalnya tampak bidang atau garis sesar yang tegas atau jelas, kemudian akan tampak seperti jajaran perbukitan yang tumpul atau terpisah. Berbagai jenis batuan beku juga akan berubah bentuk oleh pengaruh tenaga eksogen melalui proses kimia, fisika, dan biologis. Tenaga eksogen yang mengubah bentuk muka bumi dipengaruhi oleh tiga proses, yaitu pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan dapat diartikan sebagai proses penghancuran masa batuan zat penghancur. Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan kimia, fisika dan biologi. a. Proses PelapukanBatuan yang telah terbentuk melalui berbagai proses akhirnya lama kelamaan akan mengalami proses penghancuran atau pelapukan. Batuan yang berukuran besar akan terpecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil, bahkan sampai menjadi debu. Pelapukan Gambar 1.18 Kerusakan yang diakibatkan gempa bumi.Sumber:www.uducnet. education.fr
Permukaan BumiSumber: Wikipedia.or.iddapat dibedakan menjadi pelapukan fisika, kimia dan biologik-mekanik. Di alam, ketiga proses tersebut seringkali terjadi secara bersamaan dalam proses pelapukan. Namun, biasanya terdapat satu proses yang lebih dominan dibanding proses pelapukan lainnya. 1). Pelapukan fisika/mekanikPelapukan fisika atau disebut pula desintegrasiadalah proses penghancuran batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi atau susunan kimiawianya. Proses ini bisa terjadi karena penyinaran matahari, perubahan suhu, dan pembekuan air pada celah-celah batuan. a). Penyinaran matahariPenyinaran matahari yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan batuan menjadi panas. Jika batuan yang panas tersebut terkena air hujan secara tiba-tiba, batuan tersebut akan pecah-pecah. b). Perubahan suhuPenyinaran matahari juga akan meningkatkan suhu pada siang hari sehingga batuan mengalami pemuaian. Sebaliknya, pada malam hari tidak ada penyinaran matahari sehingga batuan mengkerut. Proses memuai dan mengerut tersebut ternyata kekuatan dan kecepatannya berbeda antara mineral yang satu dengan lainnya dalam batuan sehingga batuan menjadi rapuh dan mudah hancur. c). Pembekuan air pada celah-celah batuanDi daerah dingin, air yang masuk pada celah-celah batuan akan membeku atau menjadi es pada saat suhu udara menurun. Karena volume es lebih besar dibanding volume air yang masuk pada celah-celah batuan tadi maka es akan menekan celah batuan tersebut dengan sangat kuat, sehingga batuan terpecah-pecah. Gambar 1.19 Batuan yang pecah karena
Copyright © Ibu Im 2021