Halaman
ii
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
Untuk Kelas VII SMP dan MTs
Oleh:
Asep Yudha Wirajaya
Sudarmawarti
Editor:
Siti Aminah
Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional.
Dilindungi Undang-undang.
Hak Cipta Buku ini dialihkan kepada Kementerian Pendidikan Nasional
dari Penerbit CV. Mitra Media Pustaka.
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010
Diperbanyak oleh ....
410.7
ASE
ASEP Yudha Wirajaya
b
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1/Asep Yudha Wirajaya,
Sudarmawarti; editor, Siti Aminah.—Jakarta: Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.
viii, 256 hlm.: ilus.; 25 cm
Bibliografi: hlm. 245
Indeks
Untuk kelas VII SMP dan MTs
ISBN 978-979-095-238-6 (no. jilid lengkap)
ISBN 978-979-095-243-0 (jil. 1e)
1. Bahasa Indonesia - Studi dan Pengajaran
I. Judul
II. Sudarmawarti III.
Siti Aminah
iii
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini,
Departemen
Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta
buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks
pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam
proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tanggal 7 November 2009.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan
mengalihkan hak cipta karyanya kepada Kementerian Pendidikan
Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di
seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak
ciptanya ini dapat diunduh (
down load
)
,
digandakan, dicetak,
dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk
penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan
buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses oleh siswa dan
guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada
di luar negeri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan
ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa
buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, ...April 2010
Kepala Pusat Perbukuan
iv
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Mahakuasa. Dengan segala rahmat, petunjuk, dan karunia-
Nya, akhirnya buku ini dapat penulis hadirkan sebagai teman belajar
kalian. Tidak lupa, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
selamat atas keberhasilan kalian yang telah memasuki jenjang kelas
baru.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
Belajar berbahasa berarti belajar berkomunikasi. Kalian dapat
menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari kalian. Untuk
dapat belajar bahasa dengan mudah, kalian harus dapat
berkomunikasi dengan bahasa secara lisan maupun tertulis. Buku
ini juga mengajak kalian belajar sastra, agar kalian dapat mengolah
keterampilan kalian dalam berapresiasi dan menciptakan karya
sastra.
Buku ini dikembangkan sedemikian rupa agar kalian dengan
mudah mempelajari dan memahami pelajaran-pelajaran yang ada
dalam bahasa dan sastra Indonesia.
Buku ini memberikan panduan, agar kalian dapat mengem-
bangkan kemampuan kalian dalam mendengarkan, berbicara, mem-
baca, menulis, serta kebahasaan dan kesastraan. Setelah mem-
pelajari materi tersebut, diharapkan kalian dapat mengembang-
kan kemampuan kalian dalam berbahasa dan bersastra.
Semoga buku ini bermanfaat. Jangan segan bertanya jika
kalian menemui kesulitan. Selamat belajar, semoga kalian berhasil
meraih cita-cita.
Penulis
v
Uji Kemampuan berisikan soal-soal latihan yang
disajikan pada setiap subpelajaran, yang digunakan
untuk melatih pemahaman siswa berkaitan dengan
isi materi.
Uji Kemampuan
Ingin Tahu? berisi info atau keterangan yang dapat
membantu siswa memahami materi yang sedang
dipelajari.
Ingin Tahu?
Bingkai Bahasa berisikan pengetahuan mengenai
struktur kebahasaan guna memperoleh
kemampuan berbahasa Indonesia, baik secara lisan
maupun tertulis.
Bingkai Bahasa
Tagihan berisi tugas yang harus dikerjakan secara
pribadi atau kelompok, yang menantang dan
memotivasi siswa dalam memahami konsep materi
secara total.
Tagihan
Rangkuman berisi ringkasan materi dalam satu
subpelajaran. Bagian ini disajikan di akhir setiap
pelajaran agar siswa dapat mengingat kembali hal-
hal penting yang telah dipelajari.
Rangkuman
Bagian ini berisi soal-soal esai sebagai bahan
evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa setelah mempelajari materi satu pelajaran.
Evaluasi Pelajaran
Bingkai Sastra berisikan pengetahuan mengenai
kesusastraan guna memperoleh kemampuan dalam
bersastra, baik lisan maupun tertulis.
Bingkai Sastra
Selintas Makna berisikan pengetahuan mengenai
pengertian yang berkaitan dengan objek
pembelajaran.
Selintas Makna
Portofolio
Portofolio berisi tugas yang harus dikerjakan di
luar kelas yang bersifat pengayaan guna
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
Sajian Isi Buku
vi
Kata Sambutan
............................................................................................................
iii
Kata Pengantar
............................................................................................................
iv
Sajian Isi Buku
.............................................................................................................
v
Daftar Isi
......................................................................................................................
vi
Pendahuluan
.................................................................................................................
1
Pelajaran 1
Peristiwa
..............................................................................................
3
A. Menyimpulkan Isi Berita
......................................................................
5
B. Menceritakan Pengalaman Paling Mengesankan
..............................
9
C. Menceritakan Kembali Cerita Anak
................................................... 14
D. Menulis Buku Harian atau Pengalaman Pribadi
.................................
20
Evaluasi Pelajaran 1
..................................................................................
25
Pelajaran 2
Pendidikan
...........................................................................................
31
A. Menulis Kembali Berita yang Dibacakan
...........................................
33
B. Bercerita
................................................................................................
37
C. Membaca Memindai untuk Menemukan Kata Tertentu dalam
Kamus
....................................................................................................
43
D. Menulis Surat Pribadi
...........................................................................
47
Evaluasi Pelajaran 2
..................................................................................
52
Pelajaran 3
Olahraga
...............................................................................................
55
A. Menemukan Hal-hal Menarik dari Dongeng ..
....................................
57
B. Menyampaikan Pengumuman
..............................................................
63
C. Membaca Cepat 200 Kata per Menit
.................................................
66
D. Menulis Pengumuman
..........................................................................
70
Evaluasi Pelajaran 3
..................................................................................
73
Pelajaran 4
Moral
....................................................................................................
79
A. Menunjukkan Hubungan Isi Dongeng dengan Situasi Sekarang
.......
81
B. Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan
.....................
84
C. Membacakan Teks Perangkat Upacara
.............................................
87
D. Menulis Pantun
......................................................................................
89
Evaluasi Pelajaran 4
..................................................................................
92
Pelajaran 5
Kesehatan
............................................................................................
95
A. Menuliskan Kembali Berita yang Dibacakan
.....................................
97
B. Bercerita dengan Alat Peraga
............................................................. 101
C. Mengomentari Buku Cerita yang Dibaca
........................................... 104
D. Menulis Kembali Cerita Dongeng
....................................................... 109
Evaluasi Pelajaran 5
.................................................................................. 114
Daftar Isi
vii
Pelajaran 6
Lingkungan
......................................................................................... 119
A. Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan Narasumber
.......... 121
B. Menceritakan Tokoh Idola
................................................................... 125
C. Membaca Indah Puisi
........................................................................... 131
D. Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi
.................................... 133
Evaluasi Pelajaran 6
.................................................................................. 136
Pelajaran 7
Ekonomi
............................................................................................... 143
A. Menuliskan Hal-hal Penting dalam Wawancara
................................ 145
B. Menanggapi Pembacaan Cerpen .........
................................................ 150
C. Mengungkap Hal-hal yang Dapat Diteladani dari Buku Biografi
..... 159
D. Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi
.................................... 165
Evaluasi Pelajaran 7
.................................................................................. 168
Pelajaran 8 Budaya
.................................................................................................. 175
A. Menanggapi Pembacaan Puisi
............................................................. 177
B. Bertelepon
............................................................................................. 179
C. Menemukan Realitas Kehidupan Anak yang Terefleksi dalam
Buku Cerita Anak
................................................................................. 181
D. Menulis Pesan Singkat
......................................................................... 186
Evaluasi Pelajaran 8
.................................................................................. 189
Pelajaran 9
Pariwisata
............................................................................................. 193
A. Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan dari Narasumber ... 195
B. Menjelaskan Tokoh serta Hubungan Latar Suatu Cerpen dengan
Realitas Sosial
....................................................................................... 199
C. Menemukan Gagasan Utama Suatu Teks
........................................... 209
D. Menulis Kreatif Puisi Berkaitan dengan Keindahan Alam
................ 214
Evaluasi Pelajaran 9
.................................................................................. 216
Pelajaran 10 Perdagangan
...................................................................................... 221
A. Merefleksi Isi Puisi yang Dibacakan
.................................................. 223
B. Menjelaskan Hubungan Latar Suatu Cerpen dengan Realitas
Sosial ...................................................................................................... 225
C. Menemukan Informasi dari Tabel atau Diagram
................................ 230
D. Menulis Kreatif Puisi Berkaitan dengan Peristiwa yang Pernah
Dialami ................................................................................................... 235
Evaluasi Pelajaran 10
................................................................................ 237
Evaluasi Akhir
........................................................................................................... 242
Daftar Pustaka
........................................................................................................... 245
Glosarium
................................................................................................................... 249
Indeks Istilah
............................................................................................................ 254
I
ndeks Pengarang
..................................................................................................... 256
viii
Pendahuluan
1
Pendahuluan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang terpenting. Maka itu, bahasa
mempunyai peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional.
Dengan peranannya yang sangat besar, bahasa Indonesia menjadi penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Manfaat bahasa Indonesia bagi siswa dalam pembelajaran bahasa diharapkan
membantu siswa mengenal dirinya, budaya sendiri dan budaya lain, mengemukakan
gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat satu bahasa, dan menggunakan
kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis; 2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indo-
nesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; 3) memahami bahasa Indonesia
dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif; 4) menggunakan bahasa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial;
5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa; serta 6) menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 ini diperuntukkan bagi siswa kelas
VII SMP/MTs. Materi pembelajaran buku ini mengacu pada Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMP/MTs tahun 2006. Kajian materi buku ini
meliputi empat aspek, yaitu aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca,
dan aspek menulis. Untuk memudahkan dalam pembahasan, buku ini terbagi ke dalam
10 pelajaran sebagai berikut.
Pelajaran 1
Peristiwa
Pelajaran ini memuat materi mengenai menyimpulkan isi berita;
menceritakan pengalaman mengesankan; menceritakan kembali cerita
anak yang telah dibaca; serta menulis buku harian atau pengalaman
pribadi.
Pelajaran 2
Pendidikan
Pelajaran ini berisi uraian materi mengenai menulis kembali berita
yang dibacakan; bercerita; membaca memindai untuk menentukan
kata tertentu di dalam kamus; serta menulis surat pribadi.
Pelajaran 3
Olahraga
Pelajaran ini memuat materi mengenai menemukan hal-hal yang
menarik dalam dongeng yang dibacakan; menyampaikan
pengumuman; membaca cepat teks bacaan 200 kata per menit; serta
menulis pengumuman.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
2
Pelajaran 4
Moral
Pelajaran ini berisi uraian materi mengenai menunjukkan hubungan
isi dongeng dengan situasi sekarang; menceritakan pengalaman yang
paling mengesankan; membacakan teks perangkat upacara; serta
menyusun pantun.
Pelajaran 5
Kesehatan
Pelajaran ini mengemukakan uraian materi mengenai menuliskan
kembali berita yang dibacakan; bercerita menggunakan alat peraga;
mengomentari buku cerita yang dibaca; serta menuliskan kembali
cerita dongeng.
Pelajaran 6
Lingkungan
Pelajaran ini memuat uraian materi mengenai menyimpulkan pikiran,
pendapat, dan gagasan dari narasumber; menceritakan tokoh idola;
membaca indah puisi; serta mengubah teks wawancara menjadi narasi.
Pelajaran 7
Ekonomi
Pelajaran ini mengemukakan uraian materi mengenai menulis hal-hal
penting dalam wawancara; menanggapi pembacaan cerpen;
mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi; serta
mengubah teks wawancara menjadi narasi.
Pelajaran 8
Budaya
Pelajaran ini berisi materi mengenai menanggapi pembacaan puisi;
bertelepon; mengemukakan realitas kehidupan anak yang terefleksi
dalam buku cerita anak; serta menulis pesan singkat.
Palajaran 9
Pariwisata
Pelajaran ini memuat materi mengenai menyimpulkan pikiran, pendapat,
dan gagasan dari narasumber; menjelaskan hubungan latar suatu
cerpen dengan realitas sosial; menjelaskan gagasan utama suatu teks;
serta menulis kreatif puisi berkaitan dengan keindahan alam.
Pelajaran 10
Perdagangan
Pelajaran ini memuat uraian materi mengenai merefleksikan isi puisi
yang dibacakan; menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan
realitas sosial; menemukan informasi dari tabel atau diagram; serta
menulis kreatif puisi berkaitan dengan peristiwa yang pernah dialami.
Pelajaran 1
Peristiwa
Selamat berjumpa di tahun ajaran baru. Semoga di kelas baru
ini, kita dapat mengawali proses pembelajaran dengan baik. Pada
pembelajaran Berbahasa dan Bersastra Indonesia di kelas VII,
kalian akan mempelajari berbagai keterampilan kebahasaan dan
kemampuan berapresiasi sastra.
Pada pelajaran pertama ini, kalian akan mempelajari keteram-
pilan kebahasaan dan kesusastraan, yang meliputi: menyimpulkan
isi berita; menceritakan pengalaman paling mengesankan; men-
ceritakan kembali cerita anak yang dibaca; serta menulis buku ha-
rian atau pengalaman pribadi.
Dengan niat yang bersungguh-sungguh, ketekunan, kejelian,
serta keseriusan, maka kalian dapat memahami materi yang akan
kita pelajari tersebut dengan baik.
Sumber:
Kompas,
2008
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
4
Peta Konsep
Peristiwa
Mendengarkan
Menyimpulkan
isi berita
Berbicara
Bercerita
p
engalaman
Membaca
Bercerita tentang
cerita anak
Menulis
Menulis buku
harian
Pelajaran 1 Peristiwa
5
A. Menyimpulkan Isi Berita
Berita merupakan kabar atau informasi mengenai sesuatu
hal atau peristiwa yang disampaikan secara langsung oleh seseorang
atau melalui media lainnya. Berita dapat disampaikan secara lisan
maupun tertulis. Dengan demikian, berita dapat disampaikan dalam
berbagai bentuk, misal cetak maupun elektronik.
Bagi penyampai berita, perbedaan penyampaian berita tidak
begitu menimbulkan permasalahan yang besar. Namun, bagi
penerima berita, penyampaian suatu bentuk berita sangat
berpengaruh terhadap informasi yang akan diterima. Informasi yang
sama dari media berbeda, dapat memunculkan perbedaan pe-
mahaman oleh seorang penerima berita.
Berkenaan dengan persoalan tersebut, kemampuan me-
mahami berita yang disampaikan secara lisan sangat penting untuk
kalian kuasai. Lalu, bagaimanakah agar kita dapat menyimak,
memahami isi sebuah berita, serta menyimpulkannya? Ada be-
berapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam proses menyimak
berita yang disampaikan secara lisan. Dengan demikian, kalian
dapat memahami isi dan membuat kesimpulannya.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menyimak
sebuah berita yang dibacakan adalah berikut.
1. Konsentrasi
Konsentrasi sangat penting dalam kegiatan menyimak berita
yang disampaikan secara lisan. Hal ini dikarenakan berita bersifat
sekali tayang atau tidak ada pengulangan. Konsentrasi merupakan
kegiatan pemusatan pemikiran dengan perhatian penuh terhadap
suatu hal. Suatu hal tersebut meliputi sesuatu yang dilihat, didengar,
atau dilakukan secara fokus. Berkonsentrasi dalam menyimak berita
yang dibacakan berarti memusatkan pikiran dengan perhatian penuh
terhadap berita secara terfokus.
2. Memerhatikan secara cermat setiap kalimat dan
mengambil makna utama kalimatnya
Memerhatikan setiap kalimat yang disampaikan penyampai
berita merupakan hal yang penting. Namun, tidak semua kalimat
dalam berita merupakan pokok atau inti dari berita. Jika kita tidak
menyimaknya secara utuh, maka kita tidak akan mendapatkan
berita secara utuh pula. Dapat saja, satu kalimat yang terlewat
kita simak merupakan kalimat penting dalam berita.
Pentingnya memahami makna setiap kalimat dalam berita
membantu kita memahami berita secara menyeluruh. Untuk
memahami berita yang kita simak, kita tidak perlu menghafal setiap
kalimat yang disampaikan. Menghafal kalimat dalam berita justru
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian
adalah dapat
menyimak, memahami,
menuliskan pokok
berita, serta
menyimpulkan isi
berita yang
dibacakan.
Sumber:
Dok. Penerbit
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
6
dapat mengalihkan konsentrasi kita. Ini justru membuat kita
terkonsentrasi pada mengingat kalimat dan bukan pada isi berita.
Jadi, dalam menyimak berita, kita langsung mengambil makna
kalimatnya dan bukan menghafal kalimat tersebut.
3. Menentukan pokok isi berita dan memahaminya secara
utuh dan lengkap
Setelah kita menyimak dan memahami makna kalimat-
kalimatnya, kita dapat menentukan pokok isi berita. Menentukan
pokok isi berita dilakukan dengan cara merangkai makna setiap
kalimat. Dari pokok-pokok isi tersebut, kita dapat memahami
maksud dari berita yang disampaikan.
Dalam menyimpulkan isi berita yang kalian simak, kalian dapat
melakukannya dengan cara menganalisis poin-poin penting. Jika
berita tersebut sifatnya penting, maka pokok isi tersebut dapat kalian
catat. Pokok isi tersebut merupakan penyarian dari makna kalimat-
makna kalimat dalam berita.
Supaya dapat menyimpulkan isi berita dengan tepat, kalian
harus menganalisis poin-poin berita secara utuh dan lengkap. Pokok
isi tersebut kalian urutkan dan cermati secara teliti. Dari proses
ini, kalian akan mendapatkan sebuah kesimpulan isi berita.
Sekarang, coba perhatikan berita beserta contoh langkah-
langkah penarikan kesimpulannya. Alangkah tepatnya jika salah
seorang teman kalian bersedia membacakan berita tersebut.
Hujan es sebesar kelereng disertai
dengan angin puting beliung mengguyur Kota
Jogjakarta, kemarin. Hujan es turun sekitar
pukul 11.30 WIB selama 30 menit. Hujan
es dan angin ini menyebabkan sebagian atap
rumah penduduk rusak dan pohon-pohon
bertumbangan, terutama di daerah Baciro,
Kota Jogjakarta. “Di sini mendung gelap sekali
dan disertai dengan petir. Tidak berapa lama,
atap rumah seperti digelontor batu sebesar
kelereng,” jelas salah seorang warga Jalan
Mawar, Baciro.
Hujan es ini sontak membuat warga pa-
nik. Umumnya warga tidak pernah me-
nyangka daerahnya akan terjadi hujan es se-
besar itu. Tidak hanya hujan es yang membuat
warga panik. Warga makin ketakutan saat
angin tiba-tiba datang dan menyapu segala
sesuatu yang dilewati.
Berdasarkan pantauan SINDO, daerah
terparah berada di Jalan Kemuning, tepat di
depan SMK I Piri Jogjakarta. Hampir semua
pohon tumbang diterjang angin kencang.
Pohon-pohon yang tumbang menutup jalan
dan merusak pagar milik warga dan halaman
SMK I Piri.
Sementara itu, gempa kembali meng-
guncang DIJ dini hari kemarin. Beberapa
warga berhamburan keluar rumah, saat gempa
berkekuatan 3,1 skala Richter (SR) muncul
diikuti suara gemuruh. Gempa berada di darat
pada jarak 25 km arah barat daya Kota Jog-
jakarta atau di sekitar Kecamatan Srandaran,
Kabupaten Bantul. Posisi gempa terjadi pada
7,94 Lintang Selatan (LS) dan 110,22 Bujur
Timur (BT), pada kedalaman 10 km di bawah
tanah.
(Sumber:
Seputar Indonesia
, 10 Februari 2007,
dengan pengubahan seperlunya)
Jogjakarta Diguyur Hujan Es
Selintas Makna
Definisi berita menurut
Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah cerita
atau keterangan
mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat;
kabar; laporan;
pemberitahuan;
pengumuman. Hampir
setiap hari kita
mendapatkan berita-
berita baru. Di era
kemajuan informasi dan
teknologi, kita dapat
memperoleh informasi-
informasi mengenai
peristiwa aktual dan
terkini dari berbagai
belahan dunia. Informasi
tersebut tersebar melalui
media cetak maupun
media elektronika.
Pelajaran 1 Peristiwa
7
Contoh beberapa pokok isi atau poin penting yang dapat kalian
tuliskan berkaitan dengan isi berita adalah berikut.
1. Hujan es sebesar kelereng disertai angin puting beliung terjadi
di Kota Jogjakarta selama 30 menit. Hujan ini menyebabkan
sebagian atap rumah penduduk rusak dan pohon-pohon
bertumbangan. Peristiwa ini terjadi terutama di daerah Baciro,
Kota Jogjakarta.
2. Hujan es dan angin membuat warga panik dan ketakutan.
Mereka tidak menyangka daerahnya akan terjadi hujan es
sebesar itu.
3. Daerah terparah berada di Jalan Kemuning, tepat di depan
SMK I Piri Jogjakarta. Hampir semua pohon tumbang, sehingga
menutup jalan dan merusak pagar warga serta halaman SMK I
Piri.
4. Gempa kembali mengguncang DIJ dengan kekuatan 3,1 skala
Richter (SR). Gempa berada di darat pada jarak 25 km arah
barat daya Kota Jogjakarta atau di sekitar Kecamatan Srandaran,
Kabupaten Bantul. Posisi gempa terjadi pada 7,94 Lintang
Selatan (LS) dan 110,22 Bujur Timur (BT), pada kedalaman
10 km di bawah tanah.
Setelah poin penting dari berita tersebut didapatkan, kalian
dapat menganalisis atau mencermatinya. Berdasarkan pokok isi
tersebut, kalian dapat mengambil sebuah kesimpulan isi berita.
Contoh kesimpulan dari berita tersebut adalah berikut.
Hujan es sebesar kelereng disertai angin puting beliung terjadi
di Kota Jogjakarta selama 30 menit. Hujan ini menyebabkan
sebagian atap rumah penduduk rusak dan pohon-pohon
bertumbangan. Warga panik dan ketakutan. Daerah terparah berada
di Jalan Kemuning, tepat di depan SMK I Piri Jogjakarta. Hampir
semua pohon tumbang.
Gempa kembali mengguncang DIJ dengan kekuatan 3,1 skala
Richter (SR). Gempa berada di darat pada jarak 25 km arah barat
daya Kota Jogjakarta. Posisi gempa terjadi pada 7,94 Lintang Selatan
(LS) dan 110,22 Bujur Timur (BT), pada kedalaman 10 km di
bawah tanah.
Uji Kemampuan 1
Coba sekarang kamu persilakan salah seorang temanmu untuk
membacakan berita berikut. Simaklah dengan saksama pembacaan
berita yang dilakukan temanmu. Ingatlah beberapa hal penting
dalam menyimak berita yang dibacakan. Sebagai evaluasi terhadap
kemampuan menyimakmu serta menyimpulkan isi berita, coba kamu
kerjakan perintah soal di bawahnya. Kamu tidak perlu membaca
kembali berita tersebut.
Sumber:
Dok. Penerbit
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
8
Kerjakanlah dengan cermat di buku tugasmu!
1.
Tuliskan tema dari berita yang kamu simak!
2.
Tuliskanlah pokok isi-pokok isi dari berita yang kamu simak!
3.
Tuliskanlah kesimpulanmu berkaitan dengan berita yang kamu
simak!
4.
Bandingkan kesimpulanmu dengan kesimpulan teman-
temanmu! Diskusikan hasil kerjamu dan teman-temanmu!
Banjir Merusak Fasilitas Umum Ibu Kota
Banjir yang melanda DKI Jakarta dan
sekitarnya sejak awal bulan ini, Kamis (1/2),
tidak hanya melumpuhkan aktivitas warga
kota. Banjir yang ditaksir menimbulkan
kerugian sekitar Rp4,37 triliun itu merusak
ratusan sarana dan prasarana umum di Ibu
Kota.
Banjir yang hingga kini masih
menggenangi sebagian besar wilayah DKI
Jakarta itu mengakibatkan sejumlah gedung
sekolah rusak berat. Di Jakarta Selatan,
misalnya, terdapat empat sekolah yang
terendam, yakni SMA Negeri 60, SMA Negeri
8, SMA Tarakanita I Pulo, dan SMA Al-Azhar
Kemang. Kerusakan paling parah terjadi di
SMA 60, yang berlokasi di Jalan Kemang
Timur, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan.
Di sekolah ini, ketinggian genangan air
mencapai 1,5 meter lebih. Akibatnya,
sejumlah ruangan dan fasilitas banyak yang
rusak, sehingga perlu perbaikan total.
Pemerintah, kata Mendiknas Bambang
Sudibyo, kini tengah mencari penyelesaian
jangka pendek agar proses pendidikan kembali
berjalan normal. Salah satunya dengan me-
mindahkan murid yang sekolahnya terkena
banjir ke sekolah yang bebas banjir terdekat.
Solusi jangka panjangnya, kemungkinan
dengan memindahkan sekolah-sekolah yang
sering terkena banjir ke lokasi bebas banjir.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya
mengaku belum mengetahui jumlah pasti
jalan yang rusak, berlubang, dan bergelom-
bang pascamenyusutnya banjir. Hal ini dika-
renakan petugas di lapangan masih melakukan
pendataan. Namun, Komandan Pengendali
Traffic (TMC) Polda Metro Jaya, AKP Sudir-
man, menyatakan bahwa hampir dipastikan
jalan yang digenangi banjir bakal berlubang
dan mengalami kerusakan.
Dalam rangka membantu pembersihan
kota pascabanjir, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) memerintahkan TNI dan
BUMN untuk ikut berpartisipasi. “Sekarang
sudah terjadi penyusutan air, tapi masih
banyak tempat yang harus dibersihkan. TNI
dan BUMN saya minta membantu mem-
bersihkan kota dengan segala kemampuan
yang ada,” kata Presiden SBY. Hal tersebut
diungkapkan seusai memimpin rapat kabinet
terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
Ada beberapa langkah yang diambil
berkaitan dengan penanganan tanggap darurat
dan rehabilitasi pascabanjir. Presiden SBY
memerintahkan agar pemerintah daerah
(pemda) memberi bantuan makanan dan
keperluan sehari-hari sampai keadaan pulih.
Pemerintah daerah akan dibantu oleh pe-
merintah pusat.
Presiden memerintahkan agar dilakukan
upaya untuk menjaga kegiatan ekonomi,
khususnya di DKI Jakarta. Presiden juga
memerintahkan agar sektor transportasi, sektor
energi khususnya BBM dan listrik, sektor
perdagangan khususnya sembako, sektor
industri dan jasa khususnya telekomunikasi,
dan sektor perbankan, dijaga agar tidak
berhenti. Perintah lain dari Presiden adalah
agar dilakukan pencegahan terjadinya inflasi.
(Sumber:
Seputar Indonesia,
10 Februari 2007, dengan
pengubahan seperlunya)
Pelajaran 1 Peristiwa
9
1.
Kumpulkanlah hasil kerjamu berkenaan dengan menyimak
berita dalam bentuk laporan!
2.
Diskusikan bersama teman-temanmu berkenaan dengan hasil
kerjamu tersebut!
3.
Tulislah hasil diskusimu di selembar kertas!
Portofolio
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian
adalah dapat
mengemukakan
pokok-pokok yang
mengesankan dari
suatu pengalaman
paling mengesankan
serta menceritakan
pengalaman tersebut
dengan menggunakan
pilihan kata dan
kalimat efektif.
B. Menceritakan Pengalaman Paling Menge-
sankan
Pengalaman merupakan suatu hal atau peristiwa yang pernah
dialami. Pengalaman bersifat lampau atau terjadi pada masa lalu
dan tidak tergantung berapa lamanya waktu tersebut. Selain dialami
secara langsung, pengalaman juga dapat diperoleh dari mendengar,
melihat, atau merasakan terhadap suatu hal atau peristiwa.
Pengalaman dapat berupa suatu hal atau peristiwa yang beragam.
Misalnya hal atau peristiwa yang menyenangkan, menyedihkan,
atau mengandung nuansa lucu dan konyol. Di antara sekian banyak
pengalaman yang dimiliki setiap orang, tentunya terdapat pengalam-
an yang paling berkesan.
Pengalaman yang dimiliki seseorang mempunyai suatu nilai
berharga. Pengalaman dapat dijadikan sebagai suatu kekayaan
batin, cerita hidup, serta bahan cerita kepada orang lain. Selain itu,
pengalaman juga dapat sebagai bahan introspeksi diri. Oleh sebab
itu, pepatah yang menyatakan bahwa pengalaman merupakan guru
yang sebenarnya atau pengalaman adalah guru yang paling ber-
harga, tepat adanya.
Kerjakan tugas berikut!
1.
Simaklah berita dari radio atau televisi selama satu minggu!
Usahakan kamu dapat menyimak satu berita setiap hari!
2.
Tuliskanlah pokok isi-pokok isi dari setiap berita yang kamu
simak!
3.
Tuliskanlah kesimpulan isi berita tersebut!
4.
Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas!
Tulislah pokok isi-pokok isi dan kesimpulan isi berita tersebut di
buku tugas!
TAGIHAN
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
10
Berbagi pengalaman harus dilakukan dengan baik. Artinya,
cerita mengenai pengalaman disampaikan semenarik mungkin serta
berkesan. Agar saat berbagi pengalaman dapat menarik dan
berkesan, tentu diperlukan penceritaan pengalaman yang baik.
Untuk itu, kemampuan menceritakan pengalaman perlu dikuasai.
Apabila seseorang dapat menceritakan pengalaman dengan baik
dan menarik, tentu pendengar dapat menerima atau memahami isi
cerita pengalaman dengan baik pula.
Saat menceritakan pengalaman, diharapkan pendengar dapat
membayangkan suasana yang diceritakan. Maka itu, kalian harus
memerhatikan hal-hal dalam menceritakan pengalaman. Hal-hal
yang perlu kalian perhatikan dalam menceritakan pengalaman di
antaranya berikut.
1. Menggunakan pilihan kata dan perangkaian kalimat yang
tepat, jelas, menarik, serta komunikatif.
2. Menyampaikan cerita berdasarkan urutan ruang dan waktu
yang runtut dan terperinci.
3. Mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan peristiwa
secara detail.
4. Menggunakan pola penceritaan yang tepat sesuai bentuk
pengalaman. Misalnya gaya penceritaan yang deskriptif
dan ekspresif, sehingga mampu membangkitkan gambaran
pendengar.
5. Menampilkan gerakan tubuh atau gestur, ekspresi, variasi
intonasi, kejelasan artikulasi, serta volume suara yang tepat.
6. Menerapkan tempo bercerita yang tepat. Misal tidak terlalu
cepat atau lambat serta penekanan pada suatu kejadian
yang bernilai lebih.
Simaklah cerita pengalaman “Memompa Gajah Masuk Angin”
dengan cermat untuk lebih memahami materi pembelajaran ini!
Memompa Gajah Masuk Angin
Selama bergaul dengan satwa raksasa
ini, saya mendapat banyak pengalaman unik
dan menarik. Saya bekerja di Pusat Latihan
Gajah (PLG) di Aceh sebagai tenaga pelatih
gajah dan administrasi kamp selama dua
tahun.
Pagi hari saya biasanya langsung menuju
ke tempat gajah-gajah diikat. Saya mem-
bersihkan tempat ikatan dari kotorannya yang
sebesar bola boling. Setelah bersih, mereka
diberi air minum kolam atau langsung
digiring ke sungai sekaligus dimandikan.
Gajah sangat suka air. Mau tidak mau, kami
harus berbasah-basah ria tersembur air dari
belalai gajah yang sedang bermain air.
Saya bahkan biasa membaca buku di
atas punggung gajah yang sedang berjalan.
Biasanya, saya membawa jaring dan buku
identifikasi kupu-kupu. Jadi, sambil meng-
gembala gajah, hobi saya pun tersalur. Hobi
Sumber:
Dok. Penerbit
Pelajaran 1 Peristiwa
11
saya adalah menjala kupu-kupu dalam
perjalanan pulang. Usai tugas rutin pagi hari,
saya akan disibukkan dengan tugas di depan
komputer sampai sore hari. Praktis setelah
itu saya tidak bertemu gajah lagi.
Saat Masuk Angin
Di balik tubuhnya yang raksasa, gajah
menyimpan kelemahan. Salah satu penyakit
yang tidak dapat ditanganinya adalah "masuk
angin". Apalagi, bagi gajah, penyakit itu
dapat mematikan.
Apabila sudah terlanjur masuk angin,
gajah harus cepat diobati. Cara standar yang
dilakukan sederhana, yaitu mengeluarkan
anginnya. Bagaimana caranya? Gajah tidak
mungkin dikeroki seperti kita, karena gajah
memiliki kulit yang sangat tebal. Lagi pula,
mana ada koin raksasa untuk menggaruk
kulitnya.
Angin yang terperangkap dalam perutnya
harus dikeluarkan dengan bantuan pawang
atau pelatih gajah. Caranya, dengan mema-
sukkan tangan ke dalam "kutub utara" gajah
yang sakit, lalu digerakkan keluar masuk
seperti orang memompa sampai gajahnya
kentut. Apabila angin sudah keluar, gajah di-
anggap sehat.
Penyakit lain yang tidak kalah gawat
yaitu dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.
Kondisi ini lazim diderita anak-anak gajah.
Apabila sudah demikian gawatnya, hanya ada
satu cara yang dapat ditempuh, yaitu diinfus.
Lagi-lagi, kulit gajah yang tebal menyu-
litkan dokter hewan menemukan pembuluh
darahnya. Denyut nadinya pun nyaris tidak
terdeteksi. Karena sulit meraba pembuluh
darahnya, dokter biasanya secara untung-
untungan menancapkan jarum infus. Dokter
menyuntikkan jarum infus di sekitar daerah
yang diperkirakan ada pembuluh darahnya.
Usaha itu belum tentu berhasil. Terbukti,
selama saya berada di PLG, tidak satu pun
anak gajah terselamatkan.
Pernah, semalaman saya bersama dok-
ter hewan harus menunggu seekor anak gajah
yang sedang diinfus. Gajah itu mengalami
dehidrasi. Setiap kali kulitnya membengkak,
jarum infus cepat-cepat dicabut untuk
dipindahkan ke bagian tubuh lain. Puluhan
kali jarum infus harus digeser-geser. Apabila
kulit gajah mulai membengkak, berarti sudah
terlalu banyak cairan infus yang menumpuk
di bawah kulitnya. Itu dikarenakan cairan
infus tidak mau mengalir ke peredaran
darahnya. Apa daya, gajah muda itu pun tidak
tertolong jiwanya.
(Sumber:
Intisari
, Maret 2003, dengan pengubahan
seperlunya)
Berdasarkan cerita pengalaman tersebut, kalian dapat
mengamati penggunaan kata-kata yang dirangkai pencerita untuk
menyampaikan pengalamannya. Kata-kata dan kalimat yang
digunakan pencerita merupakan pilihan kata yang menarik dan
komunikatif. Perhatikanlah contoh beberapa kalimat yang
mengungkapkan peristiwa yang dialami pencerita dengan bahasa
yang mengandung berbagai unsur kesan.
1. Pagi hari saya biasanya langsung menuju ke tempat
gajah-gajah diikat. Saya membersihkan tempat ikatan
dari kotorannya yang sebesar bola boling.
Kata
kotorannya yang sebesar bola boling
dalam kalimat
tersebut mengandung kesan adanya hal yang lucu dan
konyol.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
12
2. Gajah sangat suka air. Mau tidak mau kami harus
berbasah-basah ria tersembur air dari belalai gajah
yang sedang bermain air.
Kalimat
berbasah-basah ria
tersembur air dari belalai gajah yang sedang bermain
air
dalam kalimat tersebut mengandung kesan adanya hal
yang ceria dan menyenangkan.
3. Saya bahkan biasa membaca buku di atas punggung
gajah yang sedang berjalan. Biasanya, saya
membawa jaring dan buku identifikasi kupu-kupu.
Jadi, sambil menggembala gajah, hobi saya pun
tersalur. Hobi saya adalah menjala kupu-kupu dalam
perjalanan pulang.
Kalimat
saya membawa jaring dan
buku identifikasi kupu-kupu
dalam kalimat tersebut
mengandung kesan adanya hal yang ilmiah, positif, dan
menyenangkan.
4. Apabila sudah terlanjur masuk angin, harus cepat
diobati. Cara standar yang dilakukan sederhana, yaitu
mengeluarkan anginnya. Bagaimana caranya? Gajah
tidak mungkin dikeroki seperti kita, karena gajah
memiliki kulit yang sangat tebal. Lagi pula, mana ada
koin raksasa untuk menggaruk kulitnya.
Kalimat
Gajah
tidak mungkin dikeroki seperti kita, karena gajah
memiliki kulit yang sangat tebal. Lagi pula, mana ada
koin raksasa untuk menggaruk kulitnya
mengungkap-
kan adanya kesan terhadap hal yang sifatnya lucu dan
konyol.
5. Angin yang terperangkap dalam perutnya harus
dikeluarkan dengan bantuan pawang atau pelatih
gajah. Caranya, dengan memasukkan tangan ke dalam
"kutub utara" gajah yang sakit, lalu digerakkan
keluar masuk seperti orang memompa sampai
gajahnya kentut. Apabila angin sudah keluar, gajah
dianggap sehat.
Kalimat
memasukkan tangan ke dalam
"kutub utara" gajah yang sakit, lalu digerakkan
keluar masuk seperti orang memompa sampai
gajahnya kentut
dalam kalimat tersebut mengandung
kesan adanya hal yang lucu dan konyol. Dalam hal ini,
pilihan kata
kutub utara
digunakan pencerita untuk
menggantikan kata
anus gajah.
Kata
kutub utara
akan
dirasa lebih menggelitik, menarik, dan sopan dibandingkan
kata
anus.
Kalimat tersebut juga mengungkapkan adanya
kesan terhadap hal yang sifatnya lucu dan konyol.
Pelajaran 1 Peristiwa
13
Banyak kesan lucu, ceria, dan menarik dari cerita pengalaman
tersebut. Namun, terdapat juga pengungkapan kalimat yang
menyatakan upaya bekerja keras dan sedih. Kalimat tersebut dapat
kalian jumpai pada paragraf terakhir cerita pengalaman tersebut.
Hal yang juga perlu kalian cermati dalam cerita pengalaman tersebut
adalah pokok-pokok cerita yang mengesankan. Dari cerita
pengalaman tersebut, kalian dapat menangkap pokok-pokok cerita
yang mengesankan seperti kejadian yang menyenangkan, lucu,
maupun menyedihkan.
Cerita pengalaman tersebut akan lebih menarik disampaikan
secara lisan dengan didukung penggunaan intonasi, ekspresi, serta
gerak tubuh yang tepat.
Uji Kemampuan 2
Coba kamu pahami cerita pengalaman berikut dengan cermat.
Setelah memahaminya, coba kamu kerjakan perintah soal di
bawahnya.
Orang dikejar gajah bukan barang aneh.
Pernah, seorang penduduk desa di kawasan
Aceh Besar meninggal secara mengenaskan
karena dibanting gajah. Ceritanya, begitu
dikejar, ia segera memanjat pohon dengan
harapan tidak bakal dijangkau. Harapannya
meleset. Sebelum sempat naik ke bagian
pohon yang lebih tinggi, belalai si gajah
keburu
menggaet kakinya. Sekali banting,
gajah kalap itu membunuh penduduk naas
tersebut. Binatang sadis tersebut akhirnya
ditembak petugas karena dianggap berbahaya.
Hampir semua petugas pernah
merasakan dikejar gajah. Termasuk saya.
Kejadiannya di Subulussalam, Aceh Selatan.
Saat gajah menyerang, kami sibuk mencari
pohon terdekat. Saya sempat diusir ketika
memanjat sebatang pohon. Ternyata di atas
pohon sudah
nangkring
tiga orang teman saya
sambil berpelukan. Mereka takut pohonnya
tidak kuat jika ditambah satu orang lagi. Saya
harus cepat menemukan pohon lain. Sambil
berlari ketakutan, saya lempar semua barang
bawaan saya, ke semak-semak. Sandal saya
pun hilang,
saking
paniknya.
Terkadang, karena panik, tanpa sadar
yang dipanjat pohon yang terlalu kecil.
Biasanya pohon rambung atau karet. Begitu
sadar kalau pohonnya
kelewat
kecil, kami
harus cepat-cepat mencari pohon lain.
Suatu kali beberapa
lady mahout
ikut
bergabung menangkap gajah pengganggu.
Ketika terdengar peringatan ada serangan
bahaya gajah, para
lady mahout
buru-buru
memanjat pohon. Satirin, salah satu pawang,
membantu mendorong mereka ke atas pohon.
Karena tergelincir, salah seorang
lady mahout
merosot ke bawah menimpa Satirin.
“Mau menolak malah
ketiban
broti
(balok kayu)!” kelakar teman saya yang lain.
Memanjat pohon memang cara paling
umum dipakai untuk menyelamatkan diri
dari kejaran mereka. Namun, ada teman saya
yang memilih cara lain. Peristiwanya terjadi
di Teunom, Aceh Barat. Saat itu teman saya,
seorang dokter hewan, dikejar gajah kalap.
Postur tubuh dokter yang tergolong jumbo
itu menyulitkan memanjat pohon. Ketika
semua orang sudah
nongkrong
di atas pohon,
dokter itu belum ketahuan nasibnya. Kami
semua khawatir.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
14
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian
adalah dapat
menentukan pokok-
pokok cerita,
merangkaikan
kembali menjadi
urutan cerita, serta
menceritakan kembali
cerita anak yang telah
dibaca.
Begitu situasi terlihat aman, kami segera
turun mencarinya. Syukurlah, Pak Dokter
gendut itu berhasil menyelamatkan diri.
Ternyata, ketika gajah itu lewat, spontan ia
merunduk diam di bawah akar pepohonan.
Namun, belakangan ketahuan, yang sempat
ia sembunyikan hanya mukanya, sedangkan
pantatnya masih kelihatan. Untung saja si
gajah tidak memergokinya, lalu menyenggol
pantat Pak Dokter Hewan yang
nongol
dari
balik akar pohon.
(Sumber:
Intisari
, Maret 2003, dengan pengubahan
seperlunya)
Kerjakanlah dengan cermat dan teliti di buku tugasmu!
1.
Tuliskanlah kalimat dengan pilihan kata yang menarik dalam
cerita pengalaman tersebut!
2.
Ungkapkanlah kesan yang dimunculkan dari kalimat tersebut!
3.
Tuliskanlah pokok-pokok dari pengalaman tersebut yang
mengesankan!
C. Menceritakan Kembali Cerita Anak
Cerita adalah suatu karangan yang berisi kisahan tokoh
dengan kejadian yang melingkupinya. Cerita merupakan bagian
dari karya sastra yang berbentuk prosa. Biasanya cerita bersifat
fiksi atau tidak nyata. Karya sastra cerita dikembangkan berdasar-
kan imajinasi pengarangnya yang disajikan dengan kemenarikan-
kemenarikan dalam unsur cerita.
Kerjakan tugas berikut dengan cermat!
1.
Ingatlah salah satu pengalaman hidupmu yang menurutmu paling
berkesan!
2.
Tuliskanlah pokok-pokok pengalaman yang memiliki kesan dari
pengalamanmu tersebut!
3.
Susunlah pokok-pokok tersebut menjadi sebuah cerita pengalaman
dengan pilihan kata yang tepat, menarik, dan komunikatif!
4.
Sampaikanlah secara lisan cerita pengalamanmu di depan kelas
tanpa menggunakan teks!
5.
Diskusikan bersama temanmu berkaitan dengan pilihan kata yang
kamu gunakan dan gaya penceritaanmu!
Tulislah pokok-pokok pengalaman dan cerita pengalamanmu di buku
tugas!
TAGIHAN
Pelajaran 1 Peristiwa
15
Cerita anak merupakan cerita yang diperuntukkan anak-anak.
Sebagaimana cerita pada umumnya, cerita anak dapat berupa
dongeng, cerita pendek, maupun kisah-kisah legenda. Sebagai karya
sastra, cerita memiliki unsur-unsur pembangunnya, yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tahukah kalian mengenai kedua unsur
pembangun cerita tersebut? Coba kalian ingat yang termasuk unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik sebuah cerita. Apabila perlu, diskusikan
bersama teman kalian dengan mencari sumber rujukan di
perpustakaan atau internet.
Pada pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat menceritakan
kembali cerita anak yang kalian baca. Untuk dapat menceritakan
kembali cerita anak yang dibaca, kalian perlu memerhatikan
langkah-langkah berikut.
1.
Membaca cerita dengan cermat dan teliti.
2.
Memahami isi cerita secara utuh dan menyeluruh.
3.
Memerhatikan urutan cerita serta unsur-unsur intrinsik cerita.
4.
Menentukan pokok-pokok cerita yang menjadi bagian penting
dari cerita.
5.
Merangkaikan kembali pokok-pokok cerita secara urut dan
lengkap.
Setelah memahami langkah-langkah tersebut, kalian dapat
menceritakan kembali isi cerita yang kalian baca. Dalam men-
ceritakan kembali cerita, kalian perlu memerhatikan beberapa hal.
Berapa hal tersebut meliputi keutuhan dan kepaduan cerita, pemi-
lihan kata yang tepat, serta penggunaan bahasa yang komunikatif
dan menarik.
Supaya lebih memahami materi ini, coba kalian baca cerita
anak beserta uraian berikut dengan cermat.
Do'a Sepasang Selop
Pada zaman dahulu kala, tersebutlah
kisah sepasang selop yang terbuat dari kulit
kerbau yang dikenakan oleh seorang pangeran.
Jika tidak dipakai, mereka diletakkan di rak
dapur istana. Di sana, segerombolan tikus
memelototi mereka berjam-jam seolah-olah
ingin memangsa kedua selop itu.
Sepasang selop itu bukan selop biasa,
karena mereka bisa berbicara. Mereka
berbincang-bincang persis seperti suami istri.
Suatu hari, selop suami berkata pada istrinya,
“Istriku, jika tikus-tikus itu memelototi kita
seperti ini terus, nantinya kita akan disantap
oleh mereka. Bagaimana menurutmu?
Mungkihkah kita berubah menjadi tikus?”
Selop istri hanya menjawab ringan.
“Apa pun keinginanmu, Suamiku.”
Selop suami berdo'a pada Tuhan untuk
mengubah mereka menjadi tikus. Do'a
mereka terkabul dan keduanya berubah wujud
menjadi tikus.
Sebagai tikus sekalipun, mereka merasa
bahwa gerak-gerik mereka yang paling kecil
sekalipun menarik perhatian para kucing.
Keduanya merasa tidak aman dan akhirnya
mereka ingin menjadi kucing.
Permintaan mereka kali ini pun dikabul-
kan. Tetapi sebagai kucing, mereka kesulitan
untuk menginjakkan kaki keluar dari istana
karena mereka selalu menjadi incaran anjing.
Sumber:
Dok. Penerbit
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
16
Sumber:
Dok. Penerbit
Oleh karena itu, mereka mengajukan
permohonan supaya mereka menjadi anjing.
Dan sebagaimana keinginan sebelumnya,
keinginan mereka dikabulkan.
Ketika anjing jadi-jadian itu mendekati
gadis-gadis yang sedang menumbuk padi,
mereka dipukul dengan alu dan keduanya
diusir. Mereka berpikir bahwa menjadi
manusia pastilah sangat menguntungkan dan
menyenangkan. Kali ini pun keinginan mereka
dipenuhi.
Setelah menjadi manusia, keduanya
dipanggil oleh kepala desa untuk melakukan
berbagai tugas berat. Kekecewaan mereka
semakin menjadi. Dalam waktu singkat,
mereka telah menjadi punggawa raja. Ke-
duanya bertugas menyampaikan titah Raja
siang dan malam. Bahkan mereka sengaja
dibangunkan dari tidur lelap mereka untuk
menunaikan tugas dari sang Raja.
Tentunya kedua punggawa itu berpikir
betapa menyenangkan jika menjadi Pangeran
dan Putri, karena tak ada yang berani me-
merintah mereka. Dan jadilah mereka Pa-
ngeran dan Putri. Tetapi ternyata mereka hidup
dalam kecemasan, karena Pangeran dari
kerajaan seberang menyerang kerajaan mereka.
Dan mereka terus-menerus dikecam oleh
musuh.
“Aku sangat cemas bagaimana jika kita
kalah. Jika itu terjadi, kita akan dikurung
dalam penjara dan harus mencari rumput
untuk makanan kuda. Apa yang mesti kita
lakukan? Jika aku bisa menjadi Tuhan, kita
tidak akan punya musuh dan akan menjadi
Maha Penguasa.”
Si istri menjawab sebagaimana biasa-
nya, “Apa pun keinginanmu, Suamiku.”
Tetapi itulah tampaknya batas akhir
permintaan mereka. Dalam sekejap, setelah
si suami mengucapkan keinginannya untuk
menjadi Tuhan, suami dan istri itu kembali
menjadi selop seperti sediakala, berada di rak
dapur tempat cerita mereka bermula.
(Sumber:
21 Cerita Moral dari Negeri Dongeng
, 2005)
Sebelum kalian menceritakan kembali isi cerita tersebut, kalian
dapat menuliskan pokok-pokok isi cerita tersebut. Pokok cerita
yang kalian tentukan dapat kalian sarikan dari setiap paragraf cerita.
Perlu kalian ingat bahwa dalam menentukan pokok-pokok cerita,
kalian harus benar-benar menyarikan hal atau bagian yang sifatnya
penting. Contoh pokok-pokok cerita dari cerita di atas dapat kalian
perhatikan sebagai berikut.
1. Tersebutlah kisah sepasang selop yang dikenakan oleh
seorang pangeran. Jika tidak dipakai, mereka diletakkan
di rak dapur istana. Segerombolan tikus memelototi mereka
seolah-olah ingin memangsa kedua selop itu.
2. Suatu hari sepasang selop berbincang-bincang persis seperti
suami istri. Selop suami berkata kepada istrinya bahwa
mungkinkah mereka berubah menjadi tikus. Karena doanya
kepada Tuhan, mereka berubah menjadi tikus.
3. Saat menjadi tikus sekalipun, mereka merasa tidak aman
karena diawasi oleh kucing. Akhirnya mereka ingin menjadi
kucing.
Pelajaran 1 Peristiwa
17
4. Saat menjadi kucing, mereka merasa menjadi incaran
anjing. Karena permohonannya dikabulkan, mereka
menjadi anjing. Ketika menjadi anjing, mereka berpikir
bahwa menjadi manusia pastilah sangat menguntungkan
dan menyenangkan.
5. Setelah menjadi manusia, mereka terbebani untuk
melakukan berbagai tugas berat. Kekecewaan mereka
makin menjadi ketika menjadi punggawa raja. Lalu mereka
ingin menjadi Pangeran dan Putri. Mereka pun tetap merasa
hidup dalam kecemasan.
6. Mereka lalu ingin menjadi Tuhan. Namun, itu justru menjadi
batas akhir permintaan mereka. Dalam sekejap, mereka
kembali menjadi selop seperti sediakala, berada di rak dapur
tempat cerita mereka bermula.
Berdasarkan pokok-pokok cerita di atas, kalian dapat
menyampaikan kembali menjadi sebuah cerita. Cerita yang kalian
sampaikan dapat dengan bahasa kalian sendiri. Hal yang perlu
kalian ingat saat menyampaikan kembali cerita adalah keutuhan
dan urutan jalan cerita. Keutuhan urutan jalan cerita harus tetap
terjaga. Contoh penceritaan kembali dari cerita
Do’a Sepasang
Selop
adalah berikut.
Pada zaman dulu, tersebutlah kisah sepasang selop yang
dikenakan oleh seorang pangeran. Karena perasaannya, mereka
selalu merasa tidak aman dengan keadaan yang dialaminya. Mereka
lalu ingin mengubah dirinya menjadi bentuk lain agar merasa aman
dan nyaman. Dari bentuk sepasang selop, mereka ingin berubah
menjadi tikus, lalu ingin berubah lagi menjadi kucing, lalu menjadi
anjing, menjadi manusia, menjadi punggawa, dan kemudian
menjadi Pangeran dan Putri.
Dalam setiap keadaannya, mereka selalu saja masih merasa
tidak aman dan nyaman. Lalu pada akhirnya, mereka ingin menjadi
Tuhan agar dapat merasa aman dan nyaman. Namun, hal itu justru
menjadi akhir dari segala perubahan mereka. Mereka tidak mungkin
menjadi Tuhan. Karena ketidakterimaannya, mereka kembali pada
ujud semula, yaitu sepasang selop yang berada di rak dapur tempat
cerita mereka bermula.
Uji Kemampuan 3
Untuk menguji kemampuanmu berkenaan dengan menceritakan
kembali sebuah cerita, bacalah cerita anak “Pengorbanan Seorang
Putri” dengan cermat. Setelah membacanya, coba kamu kerjakan
perintah soal di bawahnya.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
18
Pengorbanan Seorang Putri
Dahulu ada sepasang
suami istri yang dikenal
dengan sebutan Pan Tu-
wung Kuning dan Men
Tuwung Kuning. Pan adalah
sebutan bagi seorang bapak
dan men adalah sebutan
bagi seorang ibu. Karena
mereka hanya mempunyai
satu anak perempuan
bernama Tuwung Kuning,
maka suami istri itu disebut
Pan Tuwung Kuning dan
Men Tuwung Kuning.
Pan Tuwung Kuning mempunyai
kegemaran mengadu jago. Jumlah ayam
aduannya banyak sekali, sehingga memaksa
istrinya untuk mengurus binatang peliharaan
suaminya itu. Setiap siang suaminya hanya
mengadu jago dan setiap kali selalu kalah.
Hal ini membuat keadaan rumah tangga
mereka menjadi kacau. Suasana menjadi tidak
tenteram akibat pertikaian suami istri.
Keadaan ini sukar diperbaiki, apalagi
anak yang mereka idam-idamkan tidak
kunjung datang.
Pada suatu hari, Pan Tuwung berkata
kepada istrinya, “Istriku, jika engkau mela-
hirkan anak kelak dan ternyata anak kita laki-
laki pula, ia akan kujadikan penggantiku. Ia
akan meneruskan pekerjaanku mengadu
ayam. Akan tetapi, jika anak kita itu perem-
puan, ia akan kusembelih dan kujadikan
makanan ayam jagoku yang tersayang.”
Habis berkata demikian, hamillah istri-
nya. Keadaan yang seharusnya mendatangkan
kegembiraan ini, justru menyebabkan istrinya
menjadi sangat kuatir dan was-was. Ia takut
bahwa anak yang akan dilahirkannya seorang
anak perempuan.
Setiap hari selama mengandung, Men
Tuwung Kuning terus berdoa kepada para
Dewata agar anak yang dilahirkannya kelak
adalah seorang anak laki-laki.
Namun, rupanya kehen-
dak Dewata lain. Setelah tiba
waktunya, Men Tuwung Ku-
ning melahirkan bayi perem-
puan yang manis.
Kebetulan Pan Tuwung
Kuning sedang bepergian jauh.
Orang yang mendampingi
Men Tuwung Kuning pada
waktu itu hanyalah ibunya.
“Bagaimana kalau bayi
ini disembunyikan saja di
rumah saya?” kata ibu Men Tuwung Kuning.
“Dengan cara itu, Pan Tuwung Kuning tidak
melihat anaknya ini.”
“Saya setuju saja, Bu. Bawalah dan sem-
bunyikan dia di rumah Ibu,” jawab Men Tu-
wung Kuning.
Bayi itu dibawa pergi ke rumah ibu Men
Tuwung Kuning, sedangkan yang diberikan
kepada ayam jago kesayangan suaminya
hanyalah ari-arinya.
Malam hari suaminya baru pulang. “Ba-
gaimana? Anak kita laki-laki atau perempuan?”
“Perempuan,” jawab istrinya.
“Di mana dia sekarang?“ sambung
suaminya.
“Sudah kusembelih dan kuberikan
kepada ayam jagomu.”
Mendengar jawaban ini, puaslah hati
suaminya. Namun, malam harinya ayam jago
kesayangannya berkokok, “Plak plak! Ku-
kuruyuk ...! Men Tuwung Kuning punya anak
perempuan, tetapi aku hanya diberi makan
ari-arinya saja.”
Ayam jago itu berkokok berulang-ulang.
Mendengar itu, Pan Tuwung Kuning menjadi
sangat marah dan ingin membunuh istrinya.
Akan tetapi sebelum niatnya dilaksanakan,
ia kembali mendengar kokok ayam jagonya.
“Plak plak! Kukuruyuk ...! Anak Men
Tuwung Kuning disembunyikan di rumah
neneknya.”
Pelajaran 1 Peristiwa
19
Mendengar itu, Pan Tuwung Kuning
benar-benar naik darah. Ia lalu memerintah-
kan istrinya agar membawa kembali putrinya
dari rumah neneknya.
“Jika tidak engkau lakukan,” ancamnya
kepada istrinya, “sebagai gantinya engkaulah
yang harus disembelih untuk makanan ayam
jago kesayanganku.”
Keesokan harinya Men Tuwung Kuning
pergi ke rumah ibunya. Setiba di sana
tercenganglah dia, karena didapati putrinya
secara gaib telah menjadi seorang anak gadis
remaja yang cantik dan pandai menenun kain.
Ketika Tuwung Kuning mengetahui ibunya
datang menjemputnya, ia berkata kepada
ibunya, “Ibu, tunggu dulu sampai lusa, karena
aku sedang menenun kain untuk pembungkus
jenazahku nanti!”
Dengan perasaan yang luluh, Men
Tuwung Kuning pulang dengan tangan
hampa. Setibanya di rumah, ia segera dimaki-
maki suaminya yang sudah gelap mata.
Dua hari kemudian, dengan berat hati
terpaksa Men Tuwung Kuning kembali
menjemput putrinya. Di depan putrinya, Men
Tuwung Kuning berkata, “Wahai, putriku
Tuwung Kuning, cepat-cepatlah engkau
menenun kain. Ayahmu sudah selesai
mengasah pedang dan mengasah parang untuk
mencabut nyawamu.”
Tuwung Kuning menyambutnya dengan
suara lembut, “Ibuku sayang, tunggulah dua
hari lagi agar aku dapat menyelesaikan sehelai
selendang untuk bekal matiku.”
Dengan perasaan sedih Men Tuwung
Kuning pulanglah. Setibanya di rumah, dia
langsung dimaki-maki oleh suaminya, sebab
tidak berhasil membawa putrinya pulang.
Dua hari kemudian, pagi-pagi sekali,
suaminya berangkat sendiri ke rumah
mertuanya. Ia membawa sebilah pedang yang
telah diasah tajam-tajam. Setiba di rumah itu,
ia menjadi sangat tercegang karena melihat
putrinya amat cantik, lagi pula pandai
menenun kain.
“Ayahku yang tercinta,” sambut Tu-
wung Kuning melihat kedatangan ayahnya,
“Kini Ananda telah siap memenuhi keinginan
Ayah, tetapi dengan syarat sebagai berikut:
Ayah harus membawa Ananda ke hutan.
Setelah bertemu dengan pohon yang terbesar,
di situlah Ayah boleh mencabut nyawa
Ananda.”
Sebelum berangkat, Tuwung Kuning
mengenakan pakaian baru hasil tenunannya.
“Sekarang, berhentilah. Ini pohon besar itu,”
demikian perintah ayahnya. Akan tetapi,
putrinya menolak. Katanya, “Ayah, Ananda
tidak mau mati di sini. Pohon ini bukan yang
terbesar di hutan ini.”
Ayahnya menerima penolakan putrinya.
Kini mereka pun meneruskan perjalanan
mereka sampai mereka menemukan batang
pohon yang terbesar di dalam hutan itu.
“Nah, Ayah, saya sekarang sudah siap
untuk mati,” kata Tuwung Kuning. “Tolong
ambilkan batang pisang untuk bantal
Ananda.”
Permintaan putrinya itu segera dilaksa-
nakan ayahnya. Setelah berbaring dengan ber-
bantalkan batang pisang, Tuwung Kuning ber-
kata, “Ayah, sekarang sudah dapat dimulai.”
Dengan mata yang berapi-api, dihunus
pedangnya untuk mulai menyembelih
putrinya. Tetapi, tiba-tiba tubuh putrinya
lenyap dari pandangannya dan yang terkena
pedangnya hanyalah batang pisang itu.
Melihat kenyataan ini, segera timbullah
penyesalannya dan ia pun menangis tersedu-
sedu. Sambil membawa potongan-potongan
batang pisang, ia pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, ia bertobat
kepada istri dan mertuanya. Potongan batang
pisang diberikan kepada ayamnya yang
tersayang, tetapi ayamnya tidak mau makan.
Seketika itu, timbullah kekecewaan
terhadap semua ayam jago aduannya. Semua
ayam kebanggaannya dibuang. Sejak itu, ia
berjanji tidak akan berjudi dan mengadu ayam
lagi. Jelas, judi hanya menyengsarakan
hidupnya hingga anak kandung sendiri
menjadi korban.
(Sumber:
21 Cerita Moral dari Negeri Dongeng
, 2005)
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
20
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian
adalah dapat
menuliskan pokok-
pokok pengalaman
pribadi serta
menuliskannya dalam
buku harian dengan
bahasa yang menarik,
baik, dan benar.
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan cermat dan teliti
di buku tugasmu!
1.
Tuliskanlah tema dari cerita di atas!
2.
Tuliskanlah pokok-pokok cerita tersebut secara urut dan utuh!
3.
Susunlah pokok-pokok cerita tersebut menjadi sebuah
rangkaian cerita yang utuh dari awal sampai akhir!
4.
Ceritakanlah kembali cerita tersebut berdasarkan rangkaian
pokok cerita yang kamu susun dengan bahasamu sendiri yang
menarik secara tertulis!
5.
Ceritakanlah kembali cerita tersebut secara lisan!
6.
Diskusikanlah dengan teman dan gurumu berkaitan dengan
penceritaan kembali yang kamu lakukan!
Kerjakan tugas berikut dengan cermat!
1.
Carilah sebuah cerita anak di dalam buku cerita anak atau majalah
anak!
2.
Bacalah cerita anak tersebut dengan saksama!
3.
Tentukanlah tema cerita anak tersebut!
4.
Tuliskanlah pokok-pokok cerita tersebut secara urut dan utuh!
5.
Ceritakanlah kembali cerita tersebut berdasarkan pokok-pokok
cerita yang telah kamu susun secara lisan di depan teman-teman
dan bapak/ibu gurumu!
Tulislah tema dan pokok-pokok cerita di buku tugas!
TAGIHAN
D. Menulis Buku Harian atau Pengalaman
Pribadi
Menurut kalian, apakah yang dimaksud dengan buku harian?
Apakah yang dimaksud dengan buku harian adalah buku yang selalu
dibawa ke mana-mana setiap hari? Bagaimanakah pandangan
kalian terhadap teman yang memiliki buku harian? Sejauh mana
pentingnya sebuah buku harian itu?
Buku harian merupakan buku yang berisi catatan harian
mengenai suatu peristiwa penting atau berkesan bagi seseorang.
Jadi, tidak semua peristiwa yang dialami oleh seseorang pada suatu
hari dicatat secara keseluruhan.
Pelajaran 1 Peristiwa
21
Lalu, seperti apakah peristiwa yang penting atau berkesan
itu? Peristiwa penting atau berkesan yaitu peristiwa yang dialami
seseorang yang memiliki nilai lebih dibandingkan dengan peristiwa
atau hal yang terjadi lainnya. Peristiwa atau hal penting yang
berkesan dapat berupa kejadian yang bernuansa kegembiraan, sedih,
lucu, maupun menyentuh perasaan. Selain kejadian hal penting
dan berharga dalam kehidupan keseharian, isi buku harian dapat
pula berupa munculnya sebuah pemikiran dan perasaan.
Setelah sekilas memahami buku harian, dapatkah kalian
menyimpulkan fungsi atau manfaat dari sebuah buku harian?
Beberapa manfaat dari buku harian antara lain berikut.
1.
Sebagai catatan untuk mengevaluasi kegiatan yang dilakukan
atau peristiwa yang dialami pada hari itu. Misalnya, suatu hari
kalian melakukan kesalahan, maka kalian tidak akan mengu-
langi kembali kesalahan tersebut.
2.
Sebagai cerminan diri untuk bahan introspeksi. Misalnya, pada
beberapa tahun yang lalu kalian merasa jengkel kepada ayah
dan ibu karena tidak dibelikan mainan, mungkin pada saat
sekarang kalian akan menyadari bahwa sikap kalian saat itu
tidak benar.
3.
Sebagai tempat mencurahkan perasaan, pemikiran, maupun
kreativitas. Misalnya, kalian sedang merasakan suatu keje-
nuhan, maka kejenuhan itu kalian tuangkan dalam bentuk puisi,
cerpen, atau syair lagu di buku harian.
4.
Sebagai bahan cerita kenangan atau nostalgia terhadap
peristiwa masa lampau.
Supaya dapat menulis buku harian yang menarik, diper-
lukan latihan, kemauan, serta ketekunan. Dalam hal ini, pemilihan
permasalahan dan peristiwa yang hendak dituliskan juga perlu
latihan. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menulis
pengalaman di antaranya berikut.
1.
Ingatlah peristiwa atau sumber pengalaman secara mendetail
berdasarkan urutan ruang dan waktu.
2.
Tuliskan segala sesuatu yang melingkupi atau terkait dengan
peristiwa tersebut.
3.
Ingatlah kembali mengenai perasaan dan sesuatu yang ada di
pikiran kalian saat mengalami peristiwa tersebut.
4.
Tulislah pokok-pokok peristiwa yang akan dituangkan dalam
buku harian, yang dapat digunakan sebagai kerangka.
5.
Susunlah tulisan tersebut ke dalam format atau bentuk yang
diinginkan.
6.
Pilihlah kata yang menarik untuk menuangkan pengalaman
tersebut ke dalam bentuk tulisan.
Sumber:
Dok. Penerbit
Selintas Makna
Menulis buku harian
(diary) dapat kalian
jadikan sebuah kegiatan
yang bermanfaat. Di
buku harian kalian dapat
menumpahkan segala
perasaan. Hal-hal yang
tidak dapat kalian bagi
dengan teman atau ayah-
ibu sekalipun dapat
kalian tuangkan dalam
buku harian.
Kalian juga dapat
menghindari kesalahan
untuk kali kedua dengan
melihat buku harian.
Buku harian juga dapat
menjadi sumber ide dan
inspirasi. Apalagi jika
kalian terbiasa
menuliskan semua
pengalaman keseharian,
termasuk hal-hal menarik
yang kalian temui.
Banyak pengarang yang
berhasil menciptakan
novel-novel hebat juga
karena senang
menuliskan semua
pengalaman hidupnya
dalam sebuah buku
harian.
(Sumber:
Solopos
, 12
Desember 2004, dengan
pengubahan)
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
22
Minggu, 25 Februari 2007
– Liburan di rumah kakek.
Hari ini mungkin menjadi hari yang
sangat berharga bagiku. Betapa tidak, hari ini
aku mendapatkan sebuah pelajaran yang
benar-benar membuatku harus sadar
pentingnya sebuah kemandirian, ketekunan,
dan kesabaran.
Setelah sarapan pagi, aku melihat kakek
yang duduk di teras sambil menganyam bilah-
bilah bambu kecil untuk membuat sebuah
bakul nasi. Ya, kakek memanglah seorang
perajin anyaman bambu yang menopangkan
hidupnya dari menjual hasil karyanya. Bukan
berarti, anak-anak kakek tak mau peduli dan
enggan
membantu dengan kehidupan kakek
yang seperti itu. Namun kakek sendirilah yang
memang berkehendak demikian. “Bukannya
Kakek tidak mau mendapatkan bantuan dari
anak-anak Kakek. Tapi selagi kita masih
mampu, alangkah baiknya jika kita tidak selalu
merepotkan orang lain,” begitu kata kakek
kepadaku. Memang, hanya dalam keadaan
yang benar-benar kakek tidak mampu, beliau
baru meminta bantuan kepada orang lain.
Aku tercenung memahami sikap kakek yang
demikian.
Iseng-iseng aku mencoba untuk ikut-
ikutan belajar membuat sebuah bakul nasi
seperti yang dibuat kakek. Wah, meski
kelihatan seperti barang sepele, tapi ternyata
benar-benar sebuah pekerjaan yang rumit.
Berkali-kali aku mencoba menganyam, tapi
berulang kali juga aku selalu gagal. Bahkan
sampai-sampai bilah-bilah bambu itu rusak.
Sesaat aku merasa hampir frustasi dan kesal
dengan pekerjaanku. Kakek hanya tersenyum
melihat sikapku yang demikian. “Coba kamu
Beberapa hal penting yang tidak boleh kalian lupakan dalam
penulisan buku harian yaitu
1.
tanggal, tempat, serta urutan kejadian;
2.
perasaan atau pemikiran kalian saat itu;
3.
kemenarikan peristiwa;
4.
pelajaran yang dapat kalian ambil;
5.
orang-orang yang terlibat.
Perhatikanlah contoh-contoh catatan buku harian berikut
beserta penjelasannya agar kalian dapat lebih memahami cara
menulis buku harian!
Senin, 19 Februari 2007
– Saat berangkat sekolah di lampu merah Jalan Kemakmuran.
Hatiku gundah, kepada mereka yang menengadahkan tangan
di lampu merah dan kaca-kaca mobil yang masih pagi,
dalam kepapaan di usia yang meskinya mereka bermain dengan ceria,
yang meskinya mereka duduk di bangku sekolah untuk belajar menulis dan membaca.
Tuhan, tolonglah mereka, atau
tolonglah aku agar dapat merangkulnya untuk belajar bersama.
Contoh 1
Contoh 2
Pelajaran 1 Peristiwa
23
Berdasarkan kedua contoh catatan harian di atas, kalian dapat
mencermati dan menguraikan isi dan bentuknya. Pada catatan
harian pertama, terkesan bentuk yang digunakan adalah bentuk
puisi. Adapun pada contoh kedua, bentuk yang digunakan adalah
bentuk prosa.
Berdasarkan segi isi, pada catatan harian pertama mengung-
kapkan sebuah perasaan haru dan sedih. Perasaan tersebut
diungkapkan penulis saat melihat peristiwa anak-anak kecil
menengadahkan tangan di lampu merah. Kesan yang ditangkap
penulis diungkapkan dengan pilihan kata dalam bentuk puisi yang
menyentuh hati. Namun demikian, kesan tersebut juga dapat
diungkapkan dalam bentuk yang lain.
Pada catatan harian kedua, pilihan kata-pilihan kata digunakan
untuk mengungkapkan sebuah pelajaran dan pengalaman yang
berharga dari suatu peristiwa. Pada catatan harian kedua diung-
kapkan adanya rasa haru, bijak, dan memiliki nilai pembelajaran
hidup.
Berdasarkan uraian dan contoh catatan buku harian di
atas, bagaimanakah pendapat kalian sekarang mengenai buku
harian? Tidakkah kalian ingin mengabadikan kisah-kisah, peristiwa-
peristiwa, dan kesan-kesan yang bermakna dalam hidup kalian di
sebuah catatan buku harian?
Uji Kemampuan 4
Guna mengasah kemampuanmu menulis buku harian,
kerjakanlah latihan berikut
!
1.
Ingatlah beberapa peristiwa berkesan yang kamu alami dalam
satu minggu yang lalu!
2.
Tuliskanlah pokok-pokok kesan dari setiap peristiwa yang kamu
alami di buku tugas!
ulangi sekali lagi, dan lihat tangan Kakek
menyelipkan antara bilah-bilah bambu ini,”
kata kakek sambil memperlambat peker-
jaannya.
Kembali aku mengambil bilah-bilah
bambu itu dan mengikuti bagaimana teknik
kakek mengatur zig-zag bilah-bilah bambu.
Benar-benar harus cermat dan sabar untuk
menjadikan sebentuk bakul nasi. Aku men-
coba untuk tetap bersemangat dan bertekad
menjadikan karyaku itu terwujud. Wow,
meskipun bentuknya masih terkesan ambu-
radul dan tidak rapi, akhirnya selesai juga
bakul nasi yang kubuat.
Lega rasanya saat aku melihat hasil
karyaku. Ah, ternyata luar biasa arti sebuah
ketekunan dan kesabaran dalam suatu
pekerjaan.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
24
3.
Susunlah pokok-pokok kesan tersebut menjadi sebuah catatan
harian dengan bentuk yang berbeda-beda di buku tugas!
4.
Pilihlah kata-kata yang menarik untuk mengungkapkan pokok-
pokok kesan tersebut!
5.
Diskusikan hasil kerjamu bersama teman-teman dan bapak/
ibu gurumu!
Kerjakan tugas berikut di buku tugas
!
1.
Buatlah sebuah catatan harian berdasarkan peristiwa yang kamu
rasakan memiliki kesan selama satu bulan ini!
2.
Buatlah catatan buku harian tersebut dalam berbagai bentuk, misal
puisi dan prosa!
3.
Pilihlah kata-kata yang menarik dalam catatan buku harian yang
kamu tuliskan!
4.
Diskusikan hasil kerjamu bersama teman dan bapak/ibu gurumu!
TAGIHAN
RANGKUMAN
1. Menyimpulkan isi berita adalah
membuat inti sari dari sebuah berita.
Dalam menyimpulkan isi berita yang
diperdengarkan harus memerhatikan
dua hal. Pertama, mendengarkan
berita dengan konsentrasi yang tinggi,
memerhatikan secara cermat kalimat
yang disampaikan, serta menentukan
pokok isi berita. Kedua, menyimpulkan
isi berita dengan tepat. Menyimpulkan
isi berita dilakukan dengan mengu-
raikan pokok-pokok isi berita yang te-
lah ditentukan secara utuh dan lengkap.
2.
Pengalaman merupakan suatu hal atau
peristiwa yang pernah dialami. Penga-
laman hendaknya diceritakan dengan
baik, yaitu menggunakan pilihan kata
dan perangkaian kalimat yang baik,
jelas, menarik, dan komunikatif;
berdasarkan urutan ruang dan waktu
yang tepat; serta diceritakan secara
detail. Cerita pengalaman perlu di-
sampaikan dengan pola penceritaan
yang tepat. Selain itu, gerakan tubuh
dan tempo bercerita juga memengaruhi
keberhasilan dalam menceritakan
pengalaman.
3.
Menceritakan kembali cerita anak
yang telah dibaca dapat dilakukan
dengan baik apabila memerhatikan
langkah-langkahnya. Langkah-langkah
tersebut adalah berikut.
a. Membaca cerita dengan cermat
dan teliti.
b. Memahami isi cerita secara utuh
dan menyeluruh.
c. Memerhatikan urutan cerita serta
unsur-unsur intrinsik cerita.
d. Menentukan pokok-pokok cerita
yang menjadi bagian penting dari
cerita.
Pelajaran 1 Peristiwa
25
Evaluasi Pelajaran 1
Kerjakan di buku tugas!
1.
Simaklah pembacaan berita berikut dengan saksama!
Bola Beton Batal Ditembakkan ke Pusat Semburan
e. Merangkaikan kembali pokok-
pokok cerita secara urut dan leng-
kap.
4.
Buku harian merupakan buku yang
berisi catatan harian mengenai suatu
peristiwa penting atau berkesan bagi
seseorang. Penulisan buku harian tidak
terpatok pada aturan. Artinya bahwa
buku harian dapat ditulis sekehendak
hati penulis, baik bentuk maupun tata
bahasanya. Namun demikian, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menulis buku harian. Hal-hal
tersebut di antaranya urutan ruang dan
waktu peristiwa atau pengalaman;
perasaan dan pemikiran saat mengala-
mi peristiwa tersebut; serta menggu-
nakan pilihan kata yang menarik.
Rencana tim nasional (timnas) penang-
gulangan lumpur panas menembakkan bola
beton ke pusat semburan di Porong, Sidoarjo,
Kamis (8/2), gagal dilaksanakan. Hal ini dika-
renakan peralatan untuk menembakkan rang-
kaian bola beton belum dapat diangkut ke
kawasan semburan.
“Pembatalan itu karena ketidaksiapan
masalah teknis. Alat berat dan bola beton
belum dibawa ke lokasi,” kata Juru Bicara
Timnas Rudi Novrianto, kemarin.
Selain faktor kesiapan perangkat teknis,
mereka juga memperlihatkan kondisi cuaca.
Untuk membawa alat berat seperti
crane
dan
tower
ke lokasi semburan, juga perlu waktu.
Rencananya, minggu depan bola beton baru
dimasukkan ke pusat semburan.
Sejumlah perangkat teknis yang diper-
lukan untuk menembakkan bola beton itu baru
sampai di lokasi sekitar 3-4 hari mendatang.
Ketua Timnas Basuki Hadimulyono menya-
takan, kemarin rencananya dilakukan teknik
pengurangan semburan lumpur panas meng-
gunakan bola beton. Saat bola beton itu di-
tembakkan ke pusat semburan, diharapkan ada
pengurangan 50%-70% kekuatan dan volume
material lumpur yang keluar dari pusat
semburan.
Rencananya, rangkaian yang dimasuk-
kan sebanyak 25-50 bola beton. Bola beton
itu ditautkan satu dengan yang lain, kemudian
dimasukkan hingga kedalaman 100 meter.
Setelah itu dilepas dari
crane
.
Timnas memesan 2.000 bola beton ke
ITB dengan anggaran Rp4 miliar. Saat ini kira-
kira sudah selesai 950 bola beton.
Tutup Dua Titik
Sementara itu, sekitar 50 warga Desa
Renokenongo, Porong, kemarin bergotong
royong menutup gorong-gorong di tanggul
bekas jalan tol. Gorong-gorong ini awalnya
digunakan sebagai pengalir lumpur Lapindo
antarkolam penampungan. Penutupan dilaku-
kan karena warga menilai gorong-gorong yang
terpasang di dua titik itu menyebabkan lum-
pur mengalir ke wilayah utara. Aliran melalui
dua gorong-gorong itu mengakibatkan lumpur
di beberapa desa makin tinggi. Akibatnya,
tanggul di Desa Renokenongo jebol. Hal ini
memaksa warga Dusun Wangkal dan Sengon
melakukan evakuasi barang mereka, lantaran
lumpur mulai masuk ke rumah.
(Sumber:
Suara Merdeka
, 9 Februari 2007, dengan
pengubahan seperlunya)
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
26
Kerjakanlah dengan cermat!
a. Tuliskan tema dari berita yang kamu simak!
b. Tuliskanlah pokok isi dari berita yang kamu simak!
c. Tuliskanlah kesimpulanmu berkaitan dengan berita yang
kamu simak!
2.
Bacalah cerita pengalaman berikut dengan cermat, kemudian
kerjakanlah perintah soalnya!
Hari ini merupakan hari yang paling
melelahkan selama aku bersekolah. Bukan
karena otak yang dipenuhi dengan rumus dan
berbagai hafalan, melainkan hari ini aku
berkewajiban membantu Pak Mardi. Pak
Mardi ialah pesuruh di sekolahku yang
bertugas membersihkan sarana di sekolah. Ya,
aku kena hukuman membersihkan sekolah
karena terlambat masuk sekolah.
Ceritanya begini, pagi tadi sekitar jam
5.00 sebenarnya aku sudah bangun, lalu aku
mandi, tidak lupa menggosok gigi. Setelah
itu, aku mengerjakan kewajibanku membantu
ibu membersihkan halaman dan memberi
makan ayam peliharaan bapak. Lalu aku sa-
rapan pagi dan bersiap-siap untuk berangkat.
Ketika akan bersiap berangkat, justru perutku
sakit. Jadi, terpaksa harus “bongkar muat”
dulu.
Akibatnya, jam 6.45 aku baru mening-
galkan rumah. Aku sudah yakin terlambat ke
sekolah, karena jarak sekolah dan rumahku
cukup jauh. Perlu waktu setengah jam untuk
mencapainya dengan naik angkota. Ternyata
hari ini benar-benar apes, angkota dengan rute
yang biasa kutumpangi melakukan aksi
mogok karena pengurangan rute. Akhirnya aku
harus ganti angkota lain sampai tiga kali untuk
sampai di sekolah. Sekitar jam 8.30 aku baru
tiba. Terang saja pintu gerbang sudah
terkunci, dan aku harus menghadapi wajah
angker Pak Satpam Sekolah. Beliau me-
nyindirku begini, “Bapak Ketua Kelas Terajin
harap menghadap guru BP saat ini juga. Ada
hadiah penghargaan untuk Anda”. Pikirku,
paling hanya dinasihati lima menit dan
diwajibkan janji untuk tidak mengulangi lagi.
Ternyata dugaanku meleset. Aku kena
hukuman membersihkan kamar mandi dan
musala sekolah! Yang lebih memalukan lagi,
ada kertas karton yang menggantung di leher-
ku dengan tulisan “Nominator Siswa Terajin”.
Itulah pengalamanku yang paling
mengesankan dan tidak akan terlupakan. Gara-
gara terlambat masuk ke sekolah, aku jadi
terkenal dan jadi bahan pembicaraan guru dan
siswa yang lain. Setelah peristiwa itu, aku
benar-benar menyesal dan berjanji dalam hati
tidak akan mengulanginya lagi. Cukup kali
ini saja aku menerimanya, jangan sampai
terulang lagi.
Sekian dan terima kasih.
Kerjakanlah dengan cermat dan teliti!
a. Tuliskanlah beberapa kalimat dengan pilihan kata yang
menarik dari cerita pengalaman tersebut!
b. Ungkapkanlah kesan yang dimunculkan dari kalimat
tersebut!
c. Tuliskanlah pokok-pokok dari pengalaman tersebut yang
mengesankan!
Pelajaran 1 Peristiwa
27
3.
Kerjakan dengan cermat di buku tugasmu!
a. Ingatlah salah satu pengalaman hidupmu yang menurutmu
paling berkesan!
b. Tuliskanlah pokok-pokok pengalaman yang memiliki kesan
dari pengalamanmu tersebut!
c. Susunlah pokok-pokok tersebut menjadi sebuah cerita
pengalaman dengan pilihan kata yang tepat, menarik, dan
komunikatif!
4.
Bacalah cerita berikut dengan cermat!
Kutukan Joko Bandung
Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di
Pengging. Sang Raja mempunyai seorang
putra bernama Joko Bandung. Joko Bandung
adalah seorang pemuda perkasa. Seperti
halnya sang ayah, ia juga mempunyai
berbagai ilmu kesaktian yang tinggi. Bahkan
konon kesaktiannya lebih tinggi dari ayahnya,
karena Joko Bandung suka berguru kepada
para pertapa sakti.
Di Prambanan terdapat sebuah kerajaan.
Rajanya bernama Ratu Boko. Sang Raja
mempunyai seorang putri berwajah cantik,
namanya Roro Jonggrang. Ratu Boko bertubuh
tinggi besar, sehingga sebagian besar orang
menganggapnya sebagai keturunan raksasa.
Antara Kerajaan Pengging dan Kerajaan
Prambanan terjadi peperangan. Pada mula-
nya, Raja Pengging kalah. Tentara Pengging
banyak yang mati di medan perang.
Mendengar kekalahan pasukan
ayahnya, maka Joko Bandung bertekad
menyusul pasukan ayahnya. Dalam
perjalanan, di tengah hutan, Joko
Bandung bertemu dan berkelahi
dengan seorang raksasa bernama
Bandawasa. Menjelang ajal,
Bandawasa yang juga berilmu
tinggi ini ternyata menyusup ke
dalam roh Joko Bandung dan
minta namanya digabung dengan
pemuda itu, sehingga putra Raja
Pengging ini bernama Joko Bandung
Bandawasa. Joko Bandung maju ke medan
perang. Selama berhari-hari, pertarungan
berlangsung dengan seru antara dia dengan
Ratu Boko. Namun, pada akhirnya pemuda
itu dapat mengalahkan dan membunuh Ratu
Boko.
Ketika Joko Bandung memasuki istana
keputrian, ia melihat Roro Jonggrang yang
cantik jelita. Joko Bandung langsung cinta
dan ingin memperistrinya. Namun, Roro
Jonggrang berusaha mengelak keinginannya,
karena Roro Jonggrang tahu bahwa pembunuh
ayahnya adalah Joko Bandung.
Namun, untuk menolak begitu saja,
tentu Roro Jonggrang tidak berani. Roro
Jonggrang takut dibunuh oleh Joko Bandung.
Maka Roro Jonggrang memberikan syarat
kepada Joko Bandung. Roro Jonggrang mau
menikah dengan Joko Bandung asalkan
pemuda itu bersedia membuatkan seribu
candi dan dua buah sumur yang sangat dalam,
dalam waktu satu malam.
Menurut anggapan Roro Jonggrang,
pasti Joko Bandung tidak mungkin
dapat memenuhi permintaan yang
amat berat itu. Di luar perkiraan,
Bandawasa yang bersatu dalam
tubuh Joko Bandung menya-
takan sanggup membantu Joko
Bandung.
Joko Bandung Bandawasa
yang sakti itu minta bantuan
makhluk halus. Mereka bekerja
keras setelah matahari terbenam.
Satu per satu candi yang diminta oleh
Roro Jonggrang mendekati penyelesaian.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
28
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan cermat dan teliti!
a. Tuliskanlah tema dari cerita di atas!
b. Tuliskanlah pokok-pokok cerita tersebut secara urut dan
utuh!
c. Susunlah pokok-pokok cerita tersebut menjadi sebuah
rangkaian cerita yang utuh dari awal sampai akhir!
d. Ceritakanlah kembali cerita tersebut berdasarkan rangkaian
pokok cerita yang kamu susun dengan bahasamu sendiri
yang menarik secara tertulis!
e. Ceritakanlah kembali cerita tersebut secara lisan!
5.
Bacalah catatan buku harian berikut dengan cermat!
Buku Harian 1
Selasa, 20 Februari 2007
Aku tak pernah mengira jika hari ini
menjadi hari yang begitu bermakna dan
mengharukan bagiku. Betapa tidak, aku yang
bersekolah dengan status sebagai anak asuh
Melihat kejadian tersebut, Roro
Jonggrang heran dan juga terkejut. Bangunan
candi yang begitu banyak sudah hampir
selesai. Pada tengah malam, sewaktu para
makhluk halus melanjutkan tugas menyele-
saikan membangun candi yang tinggal
sebuah, Roro Jonggrang membangunkan
gadis-gadis Desa Prambanan. Roro Jonggrang
mengajak gadis-gadis desa menumbuk padi
sambil memukul-mukulkan alu pada lesung,
sehingga kedengaran suara yang riuh. Ayam
jantan pun berkokok bersahut-sahutan.
Mendengar suara-suara tersebut, makhluk
halus segera menghentikan pekerjaannya.
Disangkanya hari telah pagi dan matahari
hampir terbit.
Permintaan Roro Jonggrang tidak dapat
terpenuhi, karena masih kurang satu bangunan
candi. Marahlah Bandung karena ulah dan
tipu muslihat dari Roro Jonggrang.
Waktu itulah Bandung mendekati gadis
yang dicintainya dan berkata. “Roro Jong-
grang! Kau ini hanya cari-cari alasan. Kalau
tidak mau katakan tidak mau. Jangan coba
mengelabuhiku. Kau ini keras kepala seperti
batu!”
Ucapan pemuda sakti itu tak bisa ditarik
lagi. Seketika Roro Jonggrang berubah
menjadi arca batu besar di Candi Prambanan.
Demikian juga, para anak-anak dara di sekitar
Prambanan dikutuk oleh Bandung Bandawasa
dengan ucapan, “Kalian telah membantu
Roro Jonggrang berbuat curang, maka jangan
sampai ada orang yang mengambil istri
sebelum gadis-gadis di sini sampai umur
tua.”
Candi yang dibuat oleh para makhluk
halus, meskipun jumlahnya belum mencapai
seribu, disebut Candi Sewu. Candi Sewu
terletak berdekatan dengan Candi Roro
Jonggrang. Candi Prambanan disebut juga
Candi Roro Jonggrang.
Sedangkan gadis-gadis di daerah itu
kebanyakan tidak laku kawin sebelum men-
capai umur tua atau sebelum mereka pindah
ke tempat lain.
(Sumber:
21 Cerita Moral dari Negeri Dongeng
, 2005)
pamanku, menjadi seorang siswa teladan
tingkat provinsi. Hari itu juga, seorang anak
desa berkesempatan untuk berjabat tangan
dengan Bapak Menteri Pendidikan Nasional,
atas sebuah prestasi.
Pelajaran 1 Peristiwa
29
Yah, aku sangat bahagia dan bangga.
Hal ini menjadikan pelajaran bagiku bahwa
prestasi seseorang tidaklah mutlak ditentukan
oleh fasilitas yang dimiliki seseorang dalam
bersekolah. Aku bersyukur kepada Tuhan atas
anugerah ini. “Tuhan, jadikanlah semua ini
bermanfaat dalam kehidupanku kelak.
Untukku, keluarga, masyarakat, dan agamaku.
Dan jika Engkau mengizinkan, semoga aku
dapat mengabdi pada negeriku”.
Buku Harian 2
Laut, adakah ia berujung? Ia begitu luas.
Mengingat laut selalu menimbulkan sejuta
kekaguman. Banyak hal menakjubkan di
dalamnya. Tetapi, semua itu tak cuma di-
simpannya sendiri. Ia ajak kita untuk menik-
matinya. Bahkan, lebih dari itu. Laut
memberikan kekayaannya kepada kita!
—
makanan
Dari laut langsung ke ... dapur! Ikan,
kepiting, cumi-cumi, udang. Juga ganggang
dan rumput laut. Kalau sudah diolah
menjadi masakan, tentu saja aku suka!
— binatang laut
Warna-warni ikan hias, kuda laut mungil,
dan lumba-lumba jenaka. Kau akan terus
terpesona menyaksikan keindahan penghuni
laut ini.
— angin laut
Teng! Teng! Teng! Pagi telah datang. Ne-
layan boleh kembali ke rumah. Angin laut
akan meniup perahu nelayan ke darat. Selalu
setiap pagi. Karena angin laut memang
setia.
— garam
Laut juga mempunyai kristal sakti. Ber-
warna putih. Berasa asin. Ia bisa menye-
dapkan dan mengawetkan makanan. Dalam
bahasa Indonesia, kita menamakannya:
garam.
— pariwisata
Merendamkan kaki sambil menikmati pe-
mandangan laut, terasa menyenangkan.
Ketika kembali ke rumah, kita merasa lebih
lega dan nyaman.
— olahraga
Berenang serta berlayar di laut, boleh kau-
lakukan. Atau kau memilih bersepeda
menyusuri pantai?
— perhiasan
Baaa! Mutiara indah di dalam kerang. Itulah
keajaiban pemberian laut. Belum lagi kulit
lokan yang berwarna lembut. Semua bisa
dijadikan perhiasan.
— minyak
Laut juga menyimpan hasil tambang. Mi-
nyak bumi. Penambangannya dilakukan di
pantai. Ini sekaligus memudahkan peng-
angkutan minyak yang didapat.
Kerjakan perintah soal berikut dengan cermat dan teliti!
a. Jelaskanlah unsur-unsur kejadian, tempat, dan waktu
kejadian yang terdapat pada catatan buku harian 1 di atas!
b. Jelaskanlah unsur-unsur kejadian, tempat, dan waktu
kejadian yang terdapat pada catatan buku harian 2 di atas!
c. Sebagai bentuk ungkapan atau curahan apakah isi catatan
buku harian 1 di atas?
d. Sebagai bentuk ungkapan atau curahan apakah isi catatan
buku harian 2 di atas?
e. Bagaimana tanggapanmu mengenai model kedua catatan
buku harian tersebut?
f. Apa sajakah hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
sebuah catatan buku harian?
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
30
6.
Kerjakanlah soal berikut dengan cermat!
a. Ingatlah beberapa peristiwa berkesan yang kamu alami
dalam satu minggu yang lalu!
b. Tuliskanlah pokok-pokok kesan dari setiap peristiwa yang
kamu alami!
c. Susunlah pokok-pokok kesan tersebut menjadi sebuah
catatan harian dengan bentuk yang berbeda-beda!
d. Pilihlah kata-kata yang menarik untuk mengungkapkan
pokok-pokok kesan tersebut!