Halaman
Ilmu Pengetahuan Sosial
Jilid 1 untuk SMP dan MTs Kelas VII
Penyusun
:
Suprihartoyo
D
juminah
Esti Dwi Wardayati
Editor
:
T
ri Harjanto
Suciati Diah Pramesti
Endang Siti Wuryani
Perancang Kulit
:
Alfianto S.
Perancang Tata Letak Isi
:
Alfianto S.
Layouter
:
Dept. Grafis
Ukuran Buku
:
21 x 28,5 cm
300.7
SUP
SUPRIHARTOYO
i
Ilmu Pengetahuan Sosial 1 : untuk SMP dan MTs Kelas VII
penyusun, Suprihartoyo, Djuminah, Esti Dwi Wardayati ;
editor, Tri Harjanto, Suciati Diah Pramesti, Endang Siti Wuryani.
— Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
v
ii
i, 318 hlm. : ilus. ; 30 cm.
Bibliografi : hlm. 316
Indeks
ISBN978-979-068-675-5 (nomor jilid lengkap)
ISBN978-979-068-676-2
1. Ilmu-ilmu Sosial-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Djuminah
III. Esti Dwi Wardayati IV. Tri Harjanto V. Endang Siti Wuryani
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
dilindungi Undang-undang
Hak Cipta Buku ini dibeli olehDepartemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit PT. Sekawan Cipta Karya
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 200
9
,
telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 9 Tahun 2009.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/
penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh
Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
down load
)
,
digandakan, dicetak, dialihmediakan,
atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial
harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa
dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri
dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa
kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
iv
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya, penyusunan buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP dan MTs kelas
VII dapat diselesaikan.
Tujuan dan maksud penyusunan buku ini sebagai salah satu bahan ajar dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah.
Selain itu, agar kamu memiliki kemampuan berpikir logis dan kritis, mampu memecahkan
masalah dengan baik, serta memiliki kemampuan dalam kehidupan sosial. Kehidupan
masyarakat yang majemuk dan dinamis menuntutmu memiliki kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi di tingkat lokal, nasional, dan global. Oleh
karena itu pelajarilah buku ini dengan baik.
Sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
kamu diharapkan dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP dan MTs ini disajikan informasi
yang terkait dengan pengetahuan lingkungan dan masyarakat dengan segala aspeknya
secara sederhana dan seefektif mungkin sehingga mudah dipahami. Penyajian gambar
dan ilustrasi bertujuan untuk mempermudah kamu dalam memahami isi yang terkandung
pada setiap materi. Selain itu untuk mengetahui pemahamanmu atas materi yang sedang
dipelajari, buku ini juga dilengkapi tugas-tugas di setiap subbab, akhir bab, dan pada akhir
semester.
Dalam buku ini, sebelum kamu belajar uraian materi, terlebih dahulu kamu belajar
peta konsep. Peta konsep berisi garis besar tentang materi yang akan kamu pelajari. Setelah
itu, kamu baru akan belajar tentang materi. Saat belajar materi, kamu juga akan
mengerjakan beberapa tugas, ada tugas mandiri dan tugas bersama. Di akhir bab, kamu
akan menemui rangkuman yang dapat memudahkanmu memahami keseluruhan isi bab.
Kamu juga akan menemukan refleksi untuk mengetahui sikap dan perilaku yang perlu
kamu teladani. Dan, di akhir bab maupun di akhir semester kamu harus mengerjakan
latihan soal untuk mengukur kemampuanmu dalam memahami materi yang telah
disampaikan.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagimu sebagai generasi pewaris tanah air tercinta
ini. Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penerbitan buku ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan
senang hati.
Surakarta, Mei 2008
Penyusun
Kata
S
ambutan
...........................................................................................................................
iii
K
ata Pengantar .................................................................................................................................................. iv
Daftar Isi
.....................................................................................................................................
v
Bab 1
Lingkungan Kehidupan Manusia
..........................................................................
3
A. Proses Alam Endogen ..............................................................................................
5
B. Diastrofisme
dan Vulkanisme ................................................................................
7
C. Gempa
Bumi .............................................................................................................
1 3
D. Batuan .......................................................................................................................
..
1 5
E. Proses Alam Eksogen ...............................................................................................
1 7
F. Dampak Tenaga Endogen dan
Eksogen bagi Kehidupan ................................
2 1
G. Kehidupan Manusia pada Masa Pra-aksara di Indonesia .................................
2 4
Latihan Soal 1
...............................................................................................................
32
W
acana Sosial
...............................................................................................................
3 4
Bab 2
Kehidupan Sosial Manusia
......................................................................................
3 5
A. Sosialis
asi ..................................................................................................................
..
3 7
B. Nilai dan Norma Sosial
dalam Sosialis
asi ............................................................
4 4
C. Status dan Peran Sosial ...........................................................................................
5 0
D. Sosialisasi dalam Pemb
entukan Kep
ribadian .....................................................
5 7
Latihan Soal 2
...............................................................................................................
6 2
Wacana Sosial
...............................................................................................................
6 4
Bab 3
Interaksi Sosial
.............................................................................................................
6 5
A. Interaksi sebagai Proses Sosial ...............................................................................
6 7
B. Proses Interaksi Sosial .............................................................................................
6 8
C. Bentuk-Bentuk Interaksi
Sosial
.............................................................................
8 2
Latihan Soal 3
...............................................................................................................
9 4
Wacana Sosial
...............................................................................................................
9 6
Bab 4
Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan Hidup
.................................................
9 7
A. Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral .....................
9 9
B. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi ...............................................................
102
Latihan Soal 4
...............................................................................................................
110
Wacana Sosial
...............................................................................................................
112
Latihan Soal Semester I
................................................................................................................
113
v
SEMESTER I
Bab 5
Informasi Keruangan
.................................................................................................
117
A. Sketsa d
an Denah
....................................................................................................
119
B. Jenis, Bentuk, dan Pemanfaatan Peta ...................................................................
120
C. Membaca Sk
ala Peta
................................................................................................
128
D. Memperbesar dan Memperkecil Peta ..................................................................
132
E. Atlas dan Globe .........................................................................................................
134
F. Pengaruh Kondisi Geografis pada Penduduk ....................................................
136
Latihan Soal 5
...............................................................................................................
140
W
acana Sosial
...............................................................................................................
142
Bab 6
Atmosfer dan Hidrosfer
.............................................................................................
143
A. Sifat-Sifat Fisik Atmosfer
........................................................................................
145
B. Cuaca dan
Iklim .......................................................................................................
148
C. Alat-Alat Pengukur Cuaca ......................................................................................
153
D. Jenis-Jenis
Hujan .......................................................................................................
156
E. Temperatur dan Ketinggian Tempat .....................................................................
158
F. Jenis-Jenis An
gin .......................................................................................................
158
G. Bentuk-Bentuk Informasi Cuaca
...........................................................................
162
H. Siklus Hidrologi ........................................................................................................
163
I. Bentuk-Bentuk Air Permukaan dan Air Tanah serta Pemanfaatannya .........
165
J. Zona Laut Menurut Letak Kedalamannya ..........................................................
171
K. Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zone Ekonomi Eksklusif .........
174
L. Pantai dan Pesisir
......................................................................................................
175
M . Ekosistem Pantai
......................................................................................................
176
Latihan Soal 6
...............................................................................................................
179
W
acana Sosial
...............................................................................................................
180
Bab 7
Peradaban Masa Hindu-Buddha
............................................................................
181
A.
Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan, dan Pemerintahan Masa
Hindu-
Buddha di
Asia, serta P
ersebaranny
a ...................................................................
183
B. Persebaran Unsur-Unsur Kebudayaan dan Agama Hindu-Buddha di Indo-
nesia ..........................................................................................................................
..
193
C. Pengaruh Hindu-Buddha terhadap Perkembangan Masyarakat ...................
195
D. Pengaruh Hindu-Buddha terhadap Sistem
Pemerintahan
..............................
196
E. Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu-Buddha di Indonesia ............................
205
vi
SEMESTER II
Latihan Soal 7
...............................................................................................................
208
Wacana Sosial
...............................................................................................................
210
Bab 8
Peradaban Masa Islam
...............................................................................................
211
A. Lahir dan Berkembangnya Islam
..........................................................................
213
B. Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia ................................................
216
C. Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam In
donesia
..........................................
224
D. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia .............................................
233
Latihan Soal 8
...............................................................................................................
236
W
acana Sosial
...............................................................................................................
238
Bab 9
Perkembangan Masyarakat Masa Kolonial
.........................................................
239
A. Proses Kedatangan Bangsa Barat sampai T
erbentuknya Kekuasaan Kolonial
di Indo
nesia ...............................................................................................................
241
B. Kebijakan Pemerintah Kolonial dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan
Rakyat dan
Pemerintahan
......................................................................................
248
Latihan Soal 9
...............................................................................................................
256
W
acana Sosial
...............................................................................................................
258
Bab 10
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
.........................................................................
259
A. Penduduk dan Pemanfaatan Lahan
.....................................................................
261
B. Mata Pencaharian Penduduk
.................................................................................
263
C. Pola Permukiman Penduduk ................................................................................
271
D. Kegiatan Pokok Ekonomi Penduduk
...................................................................
275
Latihan Soal 10
.............................................................................................................
288
W
acana Sosial
...............................................................................................................
290
Bab 11
Badan Usaha dan Kewirausahaan
.........................................................................
291
A. Perusahaan dan Badan Usaha
................................................................................
293
B. Kewirausahaan ..........................................................................................................
304
Latihan Soal 11
.............................................................................................................
308
W
acana Sosial
...............................................................................................................
310
Latihan Soal Semester II
..............................................................................................................
311
Glosarium
.......................................................................................................................................
313
Daftar Pustaka
...............................................................................................................................
.
316
Indeks
...............................................................................................................................................
317
vii
viii
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
2
Lingkungan Kehidupan Manusia
3
1
Lingkungan Kehidupan Manusia
Relief muka bumi mengalami perubahan, bahkan hingga saat ini. Perubahan muka bumi oleh
tenaga geologi yang berupa tenaga endogen dan eksogen sehingga menghasilkan bentuk gunung,
lembah, dataran, cekungan, bahkan relief dasar laut. Keadaan relief bumi ini memengaruhi
kehidupan makhluk hidup di atasnya, termasuk manusia.
Kehidupan manusia berkembang seiring perkembangan zaman. Untuk sampai pada tahap
perkembangan pengetahuan modern saat ini, manusia melewati berbagai tahap. Sebelum
mengenal baca-tulis, manusia melewati zaman belum dikenalnya baca-tulis yang disebut masa
pra-aksara. Dalam bab ini kita akan mempelajari lingkungan kehidupan manusia beserta
kehidupannya yang meliputi keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukannya dan
dampaknya terhadap kehidupan, serta kehidupan manusia.pada masa pra-aksara di Indonesia.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
4
Kata Kunci
¾
bentuk muka bumi
¾
tenaga pembentuk
¾
masa pra-aksara
Lingkungan Kehidupan
Manusia
Bentuk-bentuk
permukaan bumi
Tenaga pembentuk
Tenaga endogen
Tenaga eksogen
Perkembangan
kebudayaan manusia
Menimbulkan
perubahan budaya
1. Positif
2. Negatif
Dampak bagi manusia
Masa pra-aksara
Lingkungan Kehidupan Manusia
5
Bumi memiliki berbagai kenampakan alam berupa bukit,
gunung, pegunungan, patahan, lipatan, danau, dan
kenampakan alam lainnya. Adanya bermacam-macam
kenampakan alam tersebut menyebabkan permukaan bumi
menjadi tidak rata. Bentuk bumi yang tidak rata ini, kemudian
dikenal dengan istilah
relief bumi
.
Keadaan relief bumi memengaruhi kehidupan manusia yang
mendiaminya. Kehidupan manusia pada zaman dulu dapat
diketahui dari berbagai sumber seperti peninggalan tulisan,
artefak, serta fosil-fosil yang ditemukan. Oleh karena itu, kita
dapat memperkirakan keadaan manusia pada zaman pra-aksara
di Indonesia. Kehidupan manusia pada masa pra-aksara sangat
tergantung pada alam, termasuk relief muka bumi.
Relief bumi terbentuk karena adanya proses alamiah yang
berlangsung selama berjuta-juta tahun. Peristiwa alamiah
tersebut digerakkan oleh suatu tenaga geologi, yakni tenaga
alamiah yang berasal dari dalam maupun luar bumi. Tenaga-
tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membentuk
permukaan bumi dikenal sebagai tenaga endogen. Adapun
tenaga-tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat mengubah
atau merusak permukaan bumi disebut tenaga eksogen.
Pernahkah di daerahmu terjadi gempa bumi? Apabila tidak
pernah, tentu kamu pernah mendengar terjadinya gempa bumi
atau gunung meletus di suatu daerah di Indonesia. Gempa bumi
dan gunung meletus tersebut terjadi karena proses alam akibat
tenaga dari dalam bumi atau tenaga endogen.
Kamu tentu pernah mendengar atau menyaksikan betapa
dahsyatnya peristiwa tsunami yang terjadi di Nanggroe Aceh
Darrusalam tanggal 26 Desember 2004. Peristiwa tersebut
menelan korban jiwa dan harta yang tak ternilai. Ratusan ribu
nyawa melayang, puluhan kota dan permukiman penduduk
hilang disapu gelombang laut yang naik ke daratan. Begitu
dahsyat kerusakan yang ditimbulkan tsunami.
Apakah sebenarnya peristiwa tsunami tersebut? Bagaimana
pula proses terjadinya? Proses terjadinya tsunami merupakan
salah satu contoh bencana alam yang terjadi akibat tenaga
endogen.
Tenaga endogen secara umum ada dua macam yaitu
tektonisme dan vulkanisme.
Tektonisme merupakan gejala alami yang berupa peristiwa
pergerakan lapisan kerak bumi yang menyebabkan perubahan
pada permukaan bumi. Peristiwa alami karena tektonisme dapat
berupa pelipatan, pergeseran, ataupun pengangkatan
membentuk struktur permukaan bumi.
Berdasarkan gerakannya tektonisme dibedakan menjadi dua
yaitu gerak epirogenetik dan orogenetik.
A.
Proses Alam Endogen
Tenaga endogen (tektonisme dan
vulkanisme) dapat dirasakan oleh
manusia berupa gempa. Gempa
terjadi setelah peristiwa tektonik
atau vulkanik yang menyeruak
dari bawah ke atas sehingga
menyentak permukaan bumi dan
dirasakan sebagai gempa.
Wawasan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
6
1.
Gerak epirogenetik
, yaitu gerakan naik turunnya kulit bumi
secara perlahan-lahan dan meliputi daerah yang luas.
Misalnya gerakan pergeseran benua. Gerak ini dibedakan
menjadi dua, yaitu
epirogenetik positif
yang ditandai dengan
penurunan kulit bumi atau daratan dan
epirogenetik negatif
yang ditandai dengan naiknya daratan.
2.
Gerak orogenetik
, yaitu gerakan atau pergeseran kulit bumi
yang relatif cepat dan meliputi daerah yang sempit. Misalnya
terbentuknya gunung atau pegunungan. Gerakan ini dapat
berupa lipatan atau patahan lapisan tanah.
Beberapa contoh bentuk alam yang disebabkan oleh gejala
tektonisme antara lain adanya lembah, gunung, jurang, dan
bukit.
Adapun gejala alami yang berupa peristiwa keluarnya
magma dari perut bumi ke permukaan dinamakan vulkanisme.
Vulkanisme terjadi akibat tekanan gas di dapur magma yang
temperaturnya tinggi, sehingga magma mendesak keluar.
Peristiwa alami tektonisme dan vulkanisme terjadi karena
pada dasarnya bentuk bumi ini tidak bulat sempurna. Bumi
tersusun atas lempengan-lempengan besar atau lempeng
tektonik yang selalu bergerak. Setiap pergerakan suatu lempeng
akan menyebabkan terjadinya gesekan dengan lempengan
lainnya. Pergesekan tersebut akan terjadi di batas lempeng.
Kepulauan Indonesia apabila dilihat dari tinjauan
geologisnya berada di pertemuan antara tiga lempeng tektonik
yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia–Australia, dan
lempeng Samudra Pasifik. Hal inilah yang memungkinkan
posisi Indonesia sangat rentan terjadi gempa bumi baik secara
vulkanik ataupun tektonik.
Menurut ahli geologi, ada tiga macam batas lempeng, yakni
divergen, kovergen, dan sesar.
1. Batas Lempeng Divergen
Batas antarlempeng disebut divergen apabila lempengan-
lempengan kulit bumi bergerak ke arah yang saling
berlawanan, sehingga dapat menyebabkan naiknya magma ke
permukaan. Naiknya magma ke permukaan dapat mendesak
permukaan bumi, sehingga memungkinkan terjadinya
pembentukan lapisan permukaan baru.
2. Batas Lempeng Konvergen
Batas lempeng bumi disebut konvergen apabila lempengan-
lempengan saling bertumbukan, sehingga salah satu lempeng
tertekuk dan masuk ke bawah lempeng lainnya. Salah satu
contoh terjadinya gempa akibat pergerakan lempeng secara
konvergen adalah gempa bumi yang mengakibatkan
terjadinya gelombang tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam
pada 26 Desember 2004.
Gambar 1.1
Gempa di Jogjakarta
yang menyebabkan
ribuan nyawa melayang
disebabkan oleh gempa
tektonik.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Menurutmu, apabila dua lempeng
saling berbatasan secara
konvergen, apa yang terjadi
dengan jarak antara dua tempat
pada kedua lempeng yang
berbeda tersebut? Diskusikan
dengan teman sebangkumu!
Tugas Bersama
Lingkungan Kehidupan Manusia
7
3. Batas Lempeng Sesar
Selain batas lempeng divergen dan konvergen, lapisan-lapisan
kerak bumi juga mempunyai lempeng yang berbatasan sejajar
dan selalu bergerak.
Apabila lempengan-lempengan bumi saling bergesek dalam
posisi yang sama datar, disebut batas lempeng sesar.
Gerakan lempeng sesar terjadi apabila kedua lempeng yang
saling berbatasan bergerak saling berlawanan secara sejajar.
Proses pembentukan kembali kulit bumi yang berupa
gunung, pegunungan, plato, lembah, dan retakan yang terjadi
akibat gerakan lempeng bumi dinamakan gejala diastrofisme.
Peristiwa-peristiwa akibat tenaga endogen mengakibatkan
permukaan bumi menjadi berbagai bentuk. Hasil bentukannya
dapat berupa lipatan atau patahan.
1. Lipatan
Bentuk muka bumi berupa lipatan terjadi karena adanya
tekanan-tekanan mendatar terhadap lapisan sedimen. Lipatan
memiliki dua bagian, yaitu
antiklinal
dan
sinklinal
.
a.
Antiklinal
merupakan bagian lipatan yang memiliki posisi
lebih tinggi dari bagian lipatan lainnya. Lipatan antiklinal
akan membentuk bumi menjadi cembung, contohnya
pegunungan atau perbukitan.
b.
Sinklinal
merupakan bagian lipatan yang memiliki bagian
yang lebih rendah dari bagian lipatan lainnya. Lipatan
sinklinal akan membentuk permukaan bumi menjadi
cekung, contohnya lembah.
B.
Diastrofisme dan Vulkanisme
Tugas Mandiri
Apa perbedaan antiklinal dan
sinklinal?
Gambar 1.2
Lempeng-lempeng tektonik di kerak bumi.
Sumber:
Ensiklopedia IPTEK untuk anak, pelajar, dan umum.
= Arah pergeseran
lempeng
= Divergen
= Divergen
=Sesar
Keterangan:
Lempeng Eropa
Lempeng Asia
Lempeng Pasifik
Lempeng Eurosia
Lempeng Afrika
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
8
Suatu formasi lipatan yang kompleks dapat terjadi apabila ada
gabungan lipatan sinklinal dan antiklinal. Puncak lipatan
biasanya disebut
antiklinorium
, sedang cekungan lipatan biasa
disebut
sinklinorium
. Bentuk-bentuk lipatan ada beberapa
macam di antaranya adalah lipatan tegak, miring, menggantung,
isoklinal, dan rebah.
Puncak lipatan dapat berbentuk memanjang, sehingga
membentuk suatu rangkaian pegunungan hingga ribuan
kilometer. Rangkaian pegunungan ini dinamakan
sirkum
. Di
permukaan bumi, ada dua rangkaian sirkum pegunungan
lipatan, yakni Sirkum Pegunungan Mediterania dan Sirkum
Pegunungan Pasifik.
a. Sirkum Pegunungan Mediterania
Sirkum Mediterania memanjang dari wilayah Pegunungan
Atlas di Maroko Afrika Utara, ke Pegunungan Alpen di Swiss,
Pegunungan Kaukasus di Asia Tengah, hingga Pegunungan
Himalaya dan menurun di Teluk Benggala, India.
Pegunungan ini naik dan muncul lagi di pegunungan sekitar
Andaman, hingga ke beberapa pegunungan di wilayah
Indonesia, yaitu pegunungan Bukit Barisan di Sumatra, Jawa,
Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, dan berakhir di kepulauan
sekitar Laut Banda (Pulau Buru). Amatilah peta dunia,
temukan daerah yang disebutkan di atas dan tariklah garis
untuk mendapatkan polanya.
b. Sirkum Pegunungan Pasifik
Sirkum Pasifik memanjang melintasi sepanjang wilayah di
Samudra Pasifik mulai dari pegunungan di Selandia Baru,
wilayah pegunungan di kepulauan sekitar Sulawesi, Papua,
Halmahera, ke Pegunungan di Filipina, Jepang hingga ke
Pegunungan Sierra Nevada, Pegunungan Rocky di Amerika
Serikat, dan berakhir di Pegunungan Andes di Amerika Selatan.
Gambar 1.3
Macam-macam lipatan.
Sumber:
Growing up With Science
Lipatan menggantung
Lipatan rebah
Lipatan isoklinal
Lipatan tegak
Lipatan miring
Tugas Mandiri
Sebagian wilayah Indonesia
merupakan bagian dari Sirkum
Mediterania. Menurutmu, apa
akibatnya berkaitan dengan
kejadian alam vulkanisme di
Indonesia?
Lingkungan Kehidupan Manusia
9
2. Patahan
Bentuk patahan disebabkan adanya perubahan posisi kulit bumi
akibat tekanan tenaga endogen. Patahan umumnya terjadi pada
bagian kulit bumi yang berbentuk batuan. Bidang tempat
terjadinya patahan dapat bergeser dari tempatnya semula.
Pergeseran tersebut dinamakan
sesar
.
Berdasarkan arahnya, patahan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu patahan vertikal dan patahan horizontal.
a. Patahan Vertikal
Apabila bagian-bagian sesarnya bergerak ke atas atau ke
bawah dinamakan patahan vertikal. Bila bagian sesarnya
tampak bergerak ke atas, maka dinamakan sesar naik,
sedangkan bila bagian sesarnya tampak seperti turun, maka
dinamakan sesar turun.
Bagian patahan yang rendah atau turun disebut
graben
.
Bagian ini akan membentuk lembah dari patahan.
Sementara, bagian yang lebih tinggi atau naik dinamakan
horst
. Bagian ini merupakan puncak patahan.
b . Patahan Horizontal
Patahan horizontal merupakan patahan yang sesarnya
bergerak mendatar. Posisi pergeseran sesar mendatar, sehingga
tidak membentuk cekungan ataupun puncak dari posisi
sebelumnya. Biasanya pada patahan jenis ini, bagian kulit
bumi yang patah hanya tampak seperti garis atau belah saja.
3. Vulkanisme
Vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan magma.
Magma berada di bawah kulit bumi dan berbentuk cair serta
berpijar. Magma dapat bergerak naik ke permukaan bumi
melalui saluran-saluran seperti pipa yang disebut
diatrema
.
Magma yang telah sampai di permukaan bumi disebut lava atau
lahar.
Pergerakan magma dibedakan menjadi dua macam, yaitu intrusi
dan ekstrusi.
Gambar 1.4
Bentuk-bentuk patahan.
Sumber:
Ensiklopedia IPTEK
Sesar
Horst
Horst
Graben
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
10
a. Intrusi Magma
Intrusi magma atau disebut juga
plutonisme
, merupakan
pergerakan magma memasuki celah-celah kulit bumi,
namun tidak sampai naik ke permukaan. Intrusi magma
dapat menyebabkan terbentuknya bagian-bagian bumi
sebagai berikut.
1)
Keping intrusi
atau
sill
yakni magma beku yang
bentuknya lebar namun tipis, mendatar berada di antara
lapisan sedimen.
2)
Batolit
, yakni dapur magma beku yang tidak beralas.
3)
Lakolit
, yakni magma yang berada di antara dua lapisan
batu dengan bentuk cembung dengan alas mendatar.
4)
Korok
atau
gang
, yakni magma beku yang posisinya
memotong lapisan sedimen secara vertikal.
5)
Apofisa
, yakni cabang atau gumpalan dari korok.
b. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma merupakan pergerakan magma dari dapur
magma ke permukaan bumi. Kita dapat menyaksikan
peristiwa alam ini melalui letusan gunung berapi.
Ekstrusi magma berdasarkan materi yang dikeluarkan
dibedakan menjadi tiga yaitu:
1)
erupsi eksplosif
, yakni keluarnya magma dengan cara
terlempar dengan materi relatif padat,
2)
erupsi effusif
, yakni magma keluar dengan cara meleleh
dan bentuk materi cair, dan
3)
erupsi campuran
, yakni keluarnya materi padat dan
materi cair secara bergantian.
Peristiwa vulkanisme dapat mengubah kulit bumi sehingga
terdapat bentuk permukaan bumi yang seperti cekungan. Pada
gunung berapi, cekungan ini akan berbentuk seperti mangkuk
lakolit
keping intrusi
korok/gang
batolit
sill
Apofisa
Gambar 1.5
Intrusi magma
Sumber:
Kamus Visual
Tugas Mandiri
Sebutkan dan jelaskan bentukan-
bentukan hasil intrusi magma!
Lingkungan Kehidupan Manusia
11
yang menampung
lava
, kita menyebutnya
kawah
. Kawah yang
tidak terdapat di puncak gunung dan berukuran sangat luas
disebut
kaldera
.
Berdasarkan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi
proses ekstrusi atau erupsinya dibedakan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.
a.
Erupsi sentral
, yaitu magma keluar dengan cara memusat
pada sebuah titik seperti kawah atau kepundan gunung api.
b.
Erupsi linear
, yaitu magma keluar melewati jalur patahan
tanah yang memanjang sehingga tampak seperti garis yang
memanjang.
c.
Erupsi areal
, yaitu magma keluar ke permukaan bumi di
areal yang luas karena dapur magmanya sangat dangkal.
4. Tipe-Tipe Gunung Api
Bentuk-bentuk gunung pada permukaan bumi dapat terjadi
karena beberapa sebab. Sebab pertama yaitu karena adanya lipatan
pada kulit bumi. Adapun yang kedua karena adanya penum-
pukan kulit bumi yang disebabkan oleh erupsi magma dari
perut bumi.
Penumpukan kulit bumi karena erupsi magma disebut
gunung api
.
Bentuk gunung api ada berbagai jenis, antara lain sebagai
berikut.
a. Gunung Api Kerucut
Gunung api kerucut atau gunung api strato memiliki bentuk
seperti kerucut. Jenis gunung api kerucut paling banyak ada
di permukaan bumi. Gunung api ini terbentuk karena
adanya erupsi efusif (magma yang meleleh) dan erupsi
eksplosif (letusan magma).
Letusan gunung api melepaskan eflata yang kemudian ter-
timbun di sekitar pusat erupsi.
Eflata
ialah bahan padat yang
keluar karena tekanan erupsi. Timbunan lapisan eflata tersebut
kemudian menyatu dengan lava beku di sekitar pusat ledakan
erupsi, sehingga membentuk badan gunung. Jenis gunung
ini paling banyak terdapat di Indonesia. Contohnya Gunung
Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Fujiyama.
Gambar 1.7
Gunung api kerucut.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
Gambar 1.6
(a) Ektrusi magma di muka bumi, (b) kaldera di Gunung Rinjani, Nusa
Tenggara.
Sumber:
Microsoft Student 2006, Indonesian Heritage.
a
b
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
12
b . Gunung Api Perisai
Gunung api perisai memiliki lereng yang landai seperti
perisai. Gunung api perisai terbentuk karena adanya lava cair
yang membeku melalui erupsi effusif. Magma cair keluar
dari perut bumi, dan meleleh ke sekitar pusat erupsi. Lelehan
tersebut kemudian membeku dan membentuk badan
gunung. Contohnya Gunung Maona Loa, Kilauea di
Kepulauan Hawaii.
c. Gunung Api Corong
Gunung api corong atau gunung api maar terbentuk karena
letusan yang kuat atau eksplosif yang membentuk
timbunan eflata sehingga memiliki bentuk seperti corong.
Lereng gunung api corong biasanya tidak terlalu curam
seperti gunung api kerucut. Gunung api tipe ini memiliki
bagian tengah yang kedap air disebut kepundan atau maar.
Kepundan sebenarnya adalah kawah yang bila terisi hujan
akan membentuk danau. Contoh danau yang terbentuk di
gunung api corong misalnya Danau Klakah di Gunung
Lamongan.
5. Gejala-Gejala Vulkanisme
Peristiwa vulkanisme atau letusan gunung api selalu diikuti oleh
keluarnya materi-materi dari dalam bumi baik yang berupa cair
yang disebut lava atau yang berupa padat yang disebut bahan
piroklastika. Bahan-bahan piroklastika meliputi batu-batu besar
(
bom
), batu-batu kecil (
lapili
), kerikil, pasir, dan abu vulkanis.
a. Gejala Awal Vulkanisme
Sebuah gunung api yang akan meletus biasanya didahului
oleh gejala-gejala awal atau tanda-tanda, yaitu sebagai berikut.
1) Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh
naiknya magma.
2) Asap semakin tebal akibat panas magma.
Gambar 1.9
Gunung Fujiyama di Jepang dan Gunung Kerinci di Provinsi Jambi merupakan contoh gunung api tipe strato atau kerucut.
Sumber:
Photo Image, Indonesian Heritage
Gambar 1.8
(a) Gunung api perisai.
(b) Gunung api corong.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
a
b
Lingkungan Kehidupan Manusia
13
3) Suhu naik di sekitar kawah.
4) Sumber air banyak yang kering.
5) Tanaman banyak yang layu atau kering.
6) Hewan-hewan menuruni gunung karena adanya
perubahan pada suhu tanah.
b . Gejala-Gejala Post Vulkanis
Di sekitar gunung api yang sudah tidak aktif atau sedang
beristirahat banyak dijumpai gejala-gejala alami yang disebut
gejala-gejala
post vulkanis
. Gejala-gejala itu antara lain sebagai
berikut.
1)
Ekshalasi
, yaitu keluarnya sumber-sumber gas yang
terdiri atas sumber gas belerang (H
2
S) disebut
solfatar
,
sumber gas gas asam arang (CO
2
) disebut
mofet
, dan
sumber uap air (H
2
O) disebut
fumarol
.
2) Mata air
makdani
, yaitu sumber air panas yang
mengandung mineral-mineral tertentu seperti belerang
atau sulfur. Contohnya di Baturaden Jawa Tengah, serta
Ciater dan Maribaya di Jawa Barat.
3)
Geiser
, yaitu sumber air panas yang memancar secara
periodik karena adanya tekanan gas magma yang
mendorong air di atasnya. Contohnya geiser yang
terdapat di Taman Nasional Yellowstone Amerika Serikat.
Gempa bumi atau
seisme
adalah getaran di muka bumi yang
terjadi karena pergerakan-pergerakan tertentu di perut bumi,
baik pergerakan secara vulkanis, maupun tektonis. Pusat gempa
dapat terjadi di dasar laut maupun di daratan. Gempa yang
terjadi di dasar laut dapat menyebabkan gelombang air laut
dalam volume besar yang dikenal sebagai gelombang
tsunami
.
Ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi disebut
seismologi.
Gempa bumi dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasar-
kan sebab terjadinya, yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan
gempa longsoran atau gempa terban.
1. Gempa Tektonik
Gempa tektonik terjadi karena adanya peristiwa patahan pada
kulit bumi atau
dislokasi
baik karena patahan horizontal maupun
vertikal. Gempa jenis ini biasanya menyebabkan getaran yang
sangat besar, sehingga kerusakan yang ditimbulkannya pun
sangat besar. Sebagian besar gempa yang terjadi di permukaan
bumi merupakan gempa tektonik.
2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik terjadi karena adanya pergerakan magma di
perut bumi atau karena pembentukan gunung api. Getaran
disebabkan karena merambatnya ledakan pada pusat-pusat
Gambar 1.10
Geiser di Taman Nasional
Yellowstone Amerika
Serikat.
Sumber:
Microsoft Student 2006
C.
Gempa Bumi
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
14
erupsi magma. Gempa jenis ini biasanya hanya dirasakan di
sekitar tempat terjadinya erupsi magma saja. Kejadian gempa
akibat proses vulkanisme tidak lebih dari 8 persen dari total
seluruh gempa yang terjadi di muka bumi.
3. Gempa Longsoran atau Terban
Gempa longsoran terjadi karena adanya rongga-rongga bawah
tanah yang longsor. Getaran yang disebabkan gempa jenis ini
biasanya hanya dirasakan di sekitar tempat terjadinya longsor
saja dan tidak terlalu dahsyat. Jumlah gempa jenis ini tidak lebih
dari 2 persen dari total seluruh gempa yang terjadi di muka bumi.
Berdasarkan kedalaman atau letak hiposentrumnya (pusat
gempa di dalam bumi), gempa bumi dibedakan menjadi tiga
sebagai berikut.
1.
Gempa dangkal
, yaitu gempa yang letak hiposentrumnya
kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.
2.
Gempa menengah
atau
intermedier
, yaitu gempa yang letak
hiposentrumnya antara 100–300 km di bawah permukaan
bumi.
3.
Gempa dalam
, yaitu gempa yang letak hiposentrumnya lebih
dari 300 km.
Pada waktu terjadi gempa bumi getaran gempa yang berasal
dari hiposentrum merambat ke atas sampai permukaan bumi
yang disebut episentrum atau pusat gempa di permukaan bumi.
Adapun untuk mengetahui letak episentrum gempa, digunakan
rumus
Laska
sebagai berikut.
Δ
= jarak episentrum ke seismograf
S = gelombang sekunder atau gelombang transversal
P = gelombang primer atau gelombang longitudinal
1' = satu menit
1 megameter = 1000 km.
Berikut ini istilah-istilah yang terkait dalam gempa bumi.
1.
Hiposentrum
, yaitu pusat gempa di dalam bumi.
2.
Episentrum
, yaitu pusat gempa di permukaan bumi.
3.
Makroseisma
, yaitu getaran gempa yang kuat dan terasa oleh
umum.
4.
Mikroseisma
, yaitu getaran gempa yang halus dan hanya
tercatat oleh seismograf.
5.
Pleistoseista
, yaitu daerah gempa yang paling parah
mengalami kerusakan.
6.
Isoseista
, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-
tempat yang sama kuat getarannya.
7.
Homoseista
, yaitu garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat dengan catatan waktu getarannya sama.
Wawasan Sosial
Salah satu gempa yang disertai
gelombang tsunami terbesar
terjadi pada bulan Desember
2004 dengan pusat gempa di
dasar perairan dekat Pulau
Simeuleu, Nanggroe Aceh
Darussalam. Gelombang tsunami
tersebut menerjang ke berbagai
arah sampai ke 9 negara di
kawasan Asia Selatan dan Afrika
sehingga menewaskan ratusan
ribu orang. Jumlah korban
terbesar ada di Indonesia,
terutama di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam dan Provinsi
Sumatra Utara. Jumlah korban
yang pasti tidak pernah dapat
diketahui, namun dapat dipastikan
bahwa pada saat itu, Indonesia
telah kehilangan sekitar lebih dari
250.000 penduduknya.
Selain karena gempa tektonis,
gelombang tsunami juga dapat
disebabkan oleh gempa vulkanis
akibat letusan gunung berapi
yang ada di laut atau di dasar
laut. Jauh sebelum peristiwa tsu-
nami 2004, di Indonesia pernah
terjadi tsunami yang tak kalah
dahsyat pada tahun 1883 yang
disebabkan oleh letusan Gunung
Krakatau. Saat itu, gelombang
pasang terasa hingga ke wilayah
Amerika Serikat.
Tu g a s B e r s a m a
Mengapa wilayah-wilayah di
bagian barat Pulau Sumatra lebih
sering mengalami gempa
dibandingkan wilayah-wilayah di
Pulau Kalimantan?
()
'
S P
1 1 megamete
r
½
Δ=
− −
×
®¾
̄¿
Lingkungan Kehidupan Manusia
15
D.
Batuan
8.
Seismograf
, yaitu alat untuk mengukur getaran gempa.
9.
Seismogram
, yaitu data yang tercatat pada waktu getaran
gempa terjadi.
Sampai saat ini, manusia tidak dapat memperkirakan kapan
gempa akan terjadi. Manusia hanya dapat mengukur kekuatan
gempa. Getaran yang ditimbulkan oleh gempa dapat diukur
menggunakan seismograf dengan satuan kekuatan getaran yang
dinamakan
skala Richter
. Setelah diukur dengan seismograf, data
getaran biasanya dicatat pada seismogram. Berdasarkan data
yang tercatat pada data seismogram itu, kita dapat menentukan
awal dan lama terjadinya gempa, serta memperkirakan lokasi
pusat gempa.
Kulit bumi terbentuk dari berbagai jenis batuan yang
mengalami proses-proses alamiah selama berjuta-juta tahun.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan malihan.
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan keras yang terbentuk dari
magma yang keluar dari perut bumi dan membeku karena
mengalami proses pendinginan. Karena itu, batuan beku juga
disebut sebagai
bekuan
.
Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan tempat magma yang
keluar membeku, yaitu sebagai berikut.
a. Batuan Beku Dalam
Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik terbentuk
karena proses pembekuan magma di bawah permukaan
bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara
lambat, sehingga biasanya berbentuk kasar dan mengkristal
atau
holokristalin
. Contohnya, magma mengalir dan meresap
ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku
di situ. Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit,
diorit, dan gabro.
b . Batuan Beku Luar
Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk
karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan
bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara
cepat, sehingga bentuknya halus dan tidak mengkristal atau
kristalnya sangat halus. Contoh batuan beku dalam antara
lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.
c. Batuan Beku Korok
Batuan beku korok terbentuk karena proses penyusupan
magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian
Episentrum
Hiposentrum
Gelombang
primer
Gelombang
sekunder
Gambar 1.11
Gelombang getaran
gempa bumi.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
16
membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok
biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis
ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok
antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordinit.
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang
mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan
menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara
mendatar. Di antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil.
Batuan sedimen dapat dibagi berdasarkan proses pembentukan-
nya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan organik.
a. Batuan Sedimen Klastis
Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau
erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan
menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di
tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia dan
warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya.
Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat,
batu breksi, dan batu pasir.
b . Batuan Sedimen Kimiawi
Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan
melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu.
Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian
mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua
kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah
garam.
c. Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik
terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang
mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya,
batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati
dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar.
3. Batuan Malihan (Batuan Metamorfosis)
Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan
sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan
disebut juga batuan metamorfosis.
Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan proses pembentuk-
annya, yaitu sebagai berikut.
a. Batuan Malihan Kontak
Batuan malihan kontak atau
thermal
terbentuk karena
adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan
kimia karena intrusi magma. Contohnya, batu marmer yang
berasal dari batu kapur.
Gambar 1.12
(a) Batu granit, (b) batu
obsidian
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
b
a
Tugas Mandiri
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
batuan!
Lingkungan Kehidupan Manusia
17
b . Batuan Malihan Dinamo
Batuan malihan dinamo, merupakan batuan yang terbentuk
karena adanya tekanan yang besar disertai pemanasan dan
tumbukan. Tekanan dapat berasal dari lapisan-lapisan yang
berada di atas batu dalam jangka waktu lama. Contohnya
batu sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya
batubara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan
tumbuhan di daerah rawa-rawa (tanah gambut).
c. Batuan Malihan Thermal-Pneumatolik
Batuan malihan thermal-pneumatolik, merupakan batuan
yang terbentuk karena adanya zat-zat tertentu yang
memasuki batuan yang sedang mengalami metamorfosis.
Contohnya, batu zamrud, permata, dan topaz.
Tenaga pengubah bentuk muka bumi yang berasal dari luar
permukaan bumi dinamakan tenaga eksogen. Tenaga eksogen
biasanya membangun dan membentuk aneka kenampakan
pada muka bumi dengan perusakan, misalnya melalui
pelapukan, erosi, dan abrasi.
1. Pelapukan
Pelapukan merupakan proses alami hancurnya batuan tertentu
menjadi berbagai jenis tanah. Proses pelapukan tergantung
kepada beberapa sebab, misalnya susunan dan bahan
pembentuk batuan, temperatur dan cuaca di sekitar batuan,
serta kelebatan tumbuhan yang ada di sekitar batuan.
Tugas Bersama
Pergilah ke suatu tempat yang
banyak batuan-batuannya,
misalnya di sekitar sungai, di
perbukitan, dan sebagainya.
Kumpulkan beberapa batu yang
ada di sekitar tempat tersebut.
Usahakan berbeda jenisnya.
Diskusikan dengan teman-
temanmu jenis batuan-batuan
tersebut. Tanyakan pada bapak
atau ibu guru hasil diskusimu
untuk mendapatkan koreksi.
Gambar 1.13
(a) Batubara, (b) stalaktit dan stalagmit, (c) marmer, (d) batu pasir, (e) karang, (f) batu permata
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer, Ensiklopedia IPTEK, dan Microsoft Student 2006.
a
b
c
d
e
f
E.
Proses Alam Eksogen
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
18
Berdasarkan penyebabnya, proses pelapukan dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu pelapukan kimia, fisika, dan biologi.
a. Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia atau khemis terjadi karena reaksi kimia
yang mengakibatkan hancurnya batuan. Pelapukan jenis ini
dapat terjadi dengan cepat di daerah yang sangat panas atau
sangat dingin. Peristiwa pelapukan kimia dapat terjadi karena
batuan bereaksi dengan bahan kimia tertentu, misalnya
batuan gamping yang melapuk karena terkena air.
b . Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika atau mekanik adalah proses hancurnya
batuan karena proses fisika pada batuan tersebut. Pelapukan
jenis ini biasanya tidak akan mengubah sifat dasar dan
komposisi batuan yang mengalaminya. Pelapukan fisika
biasanya terjadi karena temperatur di sekitar batuan selalu
berubah-ubah secara cepat. Peristiwa pelapukan fisika dapat
terjadi karena batuan mengalami perubahan mekanik.
Misalnya sebuah batu pada siang hari memuai karena panas
matahari dan pada malam hari mengerut karena udara dingin.
c. Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi atau organik adalah proses hancurnya
batuan karena aktivitas makhluk hidup. Pelapukan biologi
biasanya disertai oleh pelapukan kimia. Misalnya batu yang
hancur karena ditumbuhi lumut, dan tanaman lain, atau batu
yang berlubang karena dilubangi semut.
2. Erosi
Air yang mengalir di sungai dapat mengakibatkan runtuhnya
dinding-dinding sungai. Proses runtuhnya dinding sungai
didahului dengan pengikisan oleh aliran air. Proses pengikisan
ini disebut sebagai erosi. Erosi tidak hanya terjadi akibat tenaga
air, tetapi juga angin, gelombang laut, dan es.
Erosi didefinisikan sebagai proses terjadinya pengikisan pada
bagian-bagian tertentu di muka bumi. Materi dari bagian yang
mengalami pengikisan tersebut dapat mengalami perpindahan
dari tempat asalnya. Proses perpindahan materi tersebut
dinamakan transportasi.
Berdasarkan penyebabnya, erosi dapat dibedakan menjadi lima
jenis sebagai berikut.
a. Ablasi
Ablasi, yaitu erosi yang terjadi karena aliran air yang mengikis
batuan atau permukaan bumi. Saat terjadi hujan di gunung,
batuan dan tanah yang ada di permukaan gunung terkikis
oleh air hujan yang mengalir dari puncak ke kaki gunung.
b . Deflasi
Deflasi terjadi karena adanya hembusan angin yang mengikis
permukaan bumi. Contohnya, angin laut yang berhembus
dari laut ke daratan dapat mengikis batuan dan pasir yang
ada di daerah pantai.
Gambar 1.14
Batuan yang mengalami
pelapukan (a) Biologi, (b)
Fisika.
Sumber:
Jendela IPTEK
a
b
Tugas Mandiri
Sebutkan dan jelaskan macam-
macam pelapukan!
Lingkungan Kehidupan Manusia
19
c. Korosi
Korosi terjadi karena hembusan angin yang membawa
butiran pasir. Angin yang meniupkan butiran pasir menerpa
bagian batuan tertentu sehingga batuan tersebut melapuk
dan terkikis.
d. Abrasi
Abrasi terjadi di pantai karena gelombang air laut mengikis
tepian pantai. Contohnya, pasir pantai dan karang yang
tergerus oleh gelombang laut yang surut.
e. Eksarasi
Eksarasi merupakan erosi yang terjadi karena gerakan es
yang mencair atau gletser. Air dari es yang mencair di puncak
gunung salju mengikis permukaan gunung di sepanjang
jalur yang dilalui.
3. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi
pada tempat tertentu. Materi yang mengendap dapat disebabkan
oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau
gletser. Semua yang mengendap kemudian akan menyatu dan
membentuk batuan baru yang disebut batuan sedimen.
Berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu sedimentasi akuatis, sedimentasi aeolis,
dan sedimentasi marine.
a. Sedimentasi
Akuatis
Sedimentasi akuatis atau sedimentasi karena air sungai
adalah proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh
aliran air di tempat-tempat yang dilaluinya. Hasil
pembentukan dari proses sedimentasi fluvial adalah delta
dan bantaran sungai. Delta berupa daratan di dekat pantai
yang terbentuk karena pengendapan lumpur, tanah, pasir
dan batuan yang terbawa oleh air sungai. Adapun bantaran
sungai merupakan daratan semacam delta yang terbentuk
di tepi sungai.
Tugas Mandiri
Sebutkan dan jelaskan jenis-
jenis erosi!
Gambar 1.15
a) Bentukan deflasi akibat angin yang terjadi di daerah pantai, b) erosi oleh air atau abrasi.
Sumber:
Photo Image
a
b
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
20
b. Sedimentasi
Aeolis
Sedimentasi
aeolis
atau sedimentasi karena angin adalah
proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh
hembusan angin di tempat-tempat yang dilalui oleh tiupan
angin tersebut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi
aeolis antara lain adalah gumuk pasir atau
sand dunes
.
c. Sedimentasi
Marine
Sedimentasi
marine
atau sedimentasi karena air laut adalah
proses pengendapan material yang terbawa oleh gelombang
air laut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi marine
antara lain tumpukan karang di pantai,
bar
(endapan pasir
yang panjang seperti pematang) di pantai,
tombolo
(bar yang
terbentuk dekat pantai dan terhubung dengan daratan), serta
karang atol (karang yang bentuknya terputus-putus).
Kenampakan-kenampakan alam yang terbentuk akibat adanya
proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain delta, nehrung,
tombolo, dataran banjir.
a.
Delta
, yaitu endapan tanah yang terdapat di muara sungai.
Bentuk-bentuk delta antara lain delta kipas, delta runcing,
dan delta kaki burung atau
lobben
.
b.
Nehrung
, yaitu endapan pasir tepi pantai yang melintang
seperti lidah banyak dijumpai di sekitar teluk atau estuaria.
Gambar 1.16
a) Sand dune, b) pulau karang atol.
Sumber:
Photo Image
(b)
b
a
Gambar 1.17
Bentuk-bentuk delta, (a) delta runcing, (b) delta kipas,
(c) delta lobben
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
a
b
c
Lingkungan Kehidupan Manusia
21
c.
Tombolo
, yaitu endapan pasir yang menghubungkan daratan
dengan pulau yang berada di dekat pantai.
d.
Dataran banjir
, yaitu dataran yang berada di kanan kiri
sungai dan terbentuk akibat luapan saat terjadi banjir.
Berdasarkan tempat pengendapannya sedimentasi dapat
dibedakan menjadi lima sebagai berikut.
a. Sedimen
teristis
atau sedimen
alluvial
yaitu sedimentasi yang
diendapkan di darat atau di dataran banjir yang luas.
b. Sedimen
fluvial
yaitu sedimen yang diendapkan di dasar
sungai sehingga menyebabkan terjadinya pendangkalan
sungai.
c. Sedimen
limnis
, yaitu sedimen yang diendapkan di daerah
rawa-rawa.
d. Sedimen
marin
yaitu sedimen yang diendapkan di laut.
e. Sedimen
lakustris
yaitu sedimen yang diendapkan di dasar
danau.
Proses alami pembentukan permukaan bumi karena faktor
tenaga endogen dan tenaga eksogen dapat menghasilkan
dampak-dampak tertentu baik yang bersifat positif maupun
negatif.
1. Dampak Positif Tenaga Endogen dan Eksogen
Dampak positif tenaga endogen antara lain sebagai berikut.
a. Tenaga endogen memiliki dampak positif yang dapat kita
rasakan melalui proses pembentukan patahan dan lipatan
yang menyebabkan adanya keanekaragaman bentuk
permukaan bumi seperti adanya danau, pegunungan, sungai
dan dataran. Hasil bentukan ini dapat kita nikmati sebagai
suatu keindahan alam dan juga memberi manfaat besar bagi
manusia. Contoh manfaat tersebut misalnya, pegunungan
yang memengaruhi cuaca di sekitarnya, atau aliran sungai
yang airnya dapat dimanfaatkan oleh manusia.
b . Selain itu, proses vulkanisme karena tenaga endogen dapat
menyuburkan tanah, karena letusan gunung api biasanya
memuat debu vulkanik. Pembentukan batuan juga
memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia,
misalnya granit dan fosfat yang menjadi bahan-bahan dasar
industri.
c. Dampak positif lainnya, misalnya dapat ditemukan pada
pembentukan logam-logam di perut bumi yang bermanfaat,
semacam besi, baja, timah.
F.
Dampak Tenaga Endogen dan Eksogen
bagi Kehidupan
Gambar 1.18
Delta Sungai Ebro di
Spanyol.
Sumber:
Microsoft Student 2006
Tugas Mandiri
Mengapa daerah-daerah yang
merupakan dataran alluvial
memiliki tanah yang subur?
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
22
Dampak positif tenaga eksogen, antara lain sebagai berikut.
a. Di daerah pesisir, tenaga eksogen menghasilkan delta-delta
di muara sungai yang subur sangat bermanfaat bagi manusia.
b. Hasil erosi dan sedimentasi di pesisir sangat baik untuk
pertanian, dan perikanan. Di pantai utara Pulau Jawa banyak
dijumpai sawah-sawah yang subur di sepanjang pantai.
Demikian juga tambak-tambak udang dan bandeng.
2. Dampak Negatif Tenaga Endogen dan Eksogen
Selain dampak-dampak positif tersebut, kita tetap harus
mewaspadai beberapa dampak negatif yang disebabkan oleh
tenaga endogen dan eksogen. Misalnya peristiwa vulkanisme
atau tektonisme dapat menyebabkan gempa yang dapat
mengancam keselamatan manusia. Selain itu, lava yang keluar
dari pusat erupsi biasanya diikuti oleh proses hujan debu dan
awan panas.
Dampak negatif akibat tenaga endogen dan eksogen yaitu
sebagai berikut.
a. Gunung yang meletus akan mengeluarkan lava, awan panas,
dan material vulkanis yang dapat merusak lingkungan yang
terkena seperti hutan, lahan pertanian, dan permukiman
penduduk. Contoh meletusnya Gunung Merapi.
b. Gempa tektonik mengakibatkan rusaknya bangunan,
retaknya tanah memutus jalan, listrik dan sarana-sarana
lainnya, serta korban jiwa yang banyak. Contohnya
gelombang tsunami di Naggroe Aceh Darussalam dan gempa
di Jogjakarta.
c. Gas beracun yang keluar dari letusan gunung berapi dapat
mengancam penduduk di sekitarnya.
d. Keadaan relief Indonesia yang kasar dan banyak memiliki
gunung, mengakibatkan banyak kejadian erosi dan tanah
longsor.
e. Tenaga eksogen lain yaitu angin yang dapat mengakibatkan
dampak negatif yaitu angin ribut yang merusak pemukiman,
sarana umum, dan pertanian.
Dampak negatif lain tenaga eksogen adalah sebagai berikut.
a. Kesuburan tanah makin berkurang akibat erosi.
b . Selain subur dan bermanfaat, sedimentasi di muara sungai
menyebabkan pendangkalan. Akibatnya lalu lintas air
terhambat dan mengakibatkan banjir.
c. Abrasi yang terus-menerus terjadi mengakibatkan garis
pantai makin maju ke arah daratan. Akibatnya banyak
rumah di pantai yang hancur dan terendam laut.
d. Longsor tanah atau lahan di daerah berlereng yang
mengakibatkan kerusakan lahan dan bangunan.
e. Angin kencang dan angin puting beliung mengakibatkan
kerusakan tanaman dan bangunan.
Gambar 1.19
Pegunungan yang indah
dan subur merupakan
dampak positif tenaga
endogen.
Sumber:
Geographica The Complete
Illustrated World Reference
Tugas Bersama
Diskusikan dalam kelompokmu!
1. Sebutkan proses alam
endogen dan eksogen yang
terjadi di daerahmu.
2. Sebutkan dampak negatif
dan positif proses-proses
tersebut.
3. Jelaskan upaya-upaya yang
telah dilakukan untuk
mengurangi dampak negatif
yang terjadi
Lingkungan Kehidupan Manusia
23
3. Upaya Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga
Endogen dan Eksogen
Dampak-dampak negatif tenaga endogen dan eksogen dapat
dikurangi bahkan dihilangkan dengan upaya-upaya yang
dilakukan manusia. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu
sebagai berikut.
a. Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga Endogen
Gempa bumi, baik tektonik maupun vulkanik tidak dapat
dicegah. Tetapi kerugian dan kehancurannya dapat dikurangi
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Pos-pos pengamatan gunung api dibangun untuk
mengukur dan mencatat aktivitas gunung api.
Diharapkan dengan adanya pos pengamatan tersebut
dapat memberikan peringatan awal akan terjadinya
letusan gunung. Dengan begitu kerugian lebih besar
dapat dikurangi.
2) Selain di gunung api, pos pengamatan dan penyelidikan
gempa juga perlu dibangun di daerah-daerah patahan
dan pertemuan lempeng baik di darat maupun di laut
atau pantai. Peringatan akan terjadinya gelombang
tsunami dapat segera diinformasikan kepada masyarakat
untuk mengurangi korban jiwa.
3) Lereng-lereng yang curam dan rawan gempa tidak
digunakan sebagai permukiman. Begitu juga daerah yang
rawan longsor dan tanahnya labil.
4) Di daerah-daerah rawan gempa, masyarakat harus selalu
mengikuti informasi tentang akan terjadinya gempa.
Selain itu konstruksi bangunan juga diusahakan tahan
gempa.
b . Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga Eksogen
1) Untuk menanggulangi dampak negatif tenaga eksogen
akibat abrasi dapat dilakukan. Dengan membuat
pemecah ombak atau tanggul laut, serta penanaman
kembali hutan mangrove yang telah rusak untuk
mengurangi dampak abrasi dan tsunami.
2) Hutan-hutan di lereng gunung yang telah rusak harus
diperbaiki dan dilakukan reboisasi untuk mencegah
banjir dan tanah longsor.
3) Pembuatan teras-teras atau sengkedan pada lahan
pertanian di lereng gunung juga bermanfaat mengurangi
erosi dan longsor lahan.
4) Sungai-sungai yang mengalami sedimentasi dikeruk
kembali untuk memperlancar aliran sungai dan
mencegah banjir.
5) Penggunaan teknologi canggih seperti satelit sangat
bermanfaat dalam memprediksi bencana dan badai.
Dapatkah kamu menyebutkan upaya-upaya lain untuk
mengurangi dan menanggulangi dampak negatif tenaga
endogen dan eksogen?
Gambar 1.20
Hutan mangrove ber-
manfaat juga sebagai
penahan abrasi.
Sumber:
Microsoft Student 2006
Tugas Bersama
Kerjakan bersama kelompokmu!
Setelah kamu mempelajari
beberapa dampak positif dan
negatif akibat tenaga eksogen
dan endogen, kini buatlah daftar
yang berisi beberapa manfaat
dari tenaga endogen dan
eksogen. Buatlah daftar lain
yang berisi beberapa dampak
negatif dari tenaga endogen dan
eksogen bagi kehidupan
manusia.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
24
Kehidupan manusia berkaitan erat dengan lingkungan
hidupnya. Lingkungan hidup meliputi lingkungan biotik dan
abiotik. Lingkungan abiotik telah lama dimanfaatkan oleh
manusia untuk menunjang kehidupannya. Sejak masa pra-
aksara, manusia telah menggunakan perangkat-perangkat yang
diperoleh dari alam untuk mencari makan dan memper-
tahankan kehidupannya. Perangkat-perangkat itu saat itu
menjadi bukti sejarah peradaban nenek moyang kita.
Bagaimana kita dapat mengenali sejarah perkembangan
peradaban nenek moyang kita?
Setiap negara di dunia mempunyai sejarah yang berbeda-
beda. Sejarah masing-masing negara dapat diketahui dari
peninggalan-peninggalan sejarahnya.
Sejarah dicatat berdasarkan sumber-sumber yang
menunjukkan adanya suatu peristiwa tertentu pada masa lalu.
Sumber-sumber tersebut sebagai berikut.
1.
Sumber lisan, yakni keterangan langsung dari orang-orang
yang mengalami atau mengetahui suatu peristiwa pada
masa lalu.
2.
Sumber tulisan, yakni keterangan tertulis berupa catatan
yang berasal dari suatu zaman, misalnya prasasti, dokumen,
piagam, naskah, surat kabar, dan laporan.
3.
Sumber benda, yakni benda-benda yang berasal dari suatu
zaman tertentu, misalnya bangunan, senjata, perkakas dari
batu, patung, perhiasan, dan candi.
Masa sejarah dimulai sejak dikenalnya tulisan sehingga masa
sebelumnya disebut juga masa pra-aksara. Karena itu, awal masa
sejarah setiap bangsa tidak sama. Misalnya bangsa Mesir
memasuki masa sejarah sejak abad ke-4 Sebelum Masehi (SM),
karena pada masa itu mereka telah meninggalkan catatan
peristiwa dalam huruf bergambar atau
pictogram
. Sementara
bangsa Indonesia baru memasuki masa sejarah abad ke-4 Masehi
(M) karena catatan tertua yang ditemukan di Indonesia berasal
dari abad tersebut yaitu prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai,
Kalimantan Timur.
1. Zaman Pleistosen dan Holosen
Ahli geologi menyebut masa dua juta tahun terakhir sebagai
kuaternair
yang dibagi menjadi
Pleistosen
(2 juta–10.000 tahun
yang lalu) dan
Holosen
(10.000 tahun yang lalu hingga sekarang).
Pada zaman ini terjadi beberapa perubahan iklim di seluruh
dunia yang dinamakan
glasial
dan
inter-glasial.
Selama periode
glasial, permukaan laut turun bahkan hingga 100 meter di bawah
permukaan laut sekarang.
G.
Kehidupan Manusia pada Masa Pra-
Aksara di Indonesia
Lingkungan Kehidupan Manusia
25
a. Perpindahan Hewan dan Manusia
Perubahan permukaan air laut pada masa glasial berdampak
besar terhadap geografi fisik kepulauan Indonesia. Daerah
luas Laut Cina Selatan dan Laut Jawa yang dangkal (Dataran
Sunda) secara periodik menjadi daratan kering. Iklim (curah
hujan dan pola musim) mengalami perubahan hebat selama
zaman
Kuaternair,
begitu pula lingkungan alam
(
paleogeografi
dan vegetasi).
Ketika laut surut, terciptalah jembatan darat antara daratan
utama Asia Tenggara dan bagian barat Indonesia. Jembatan-
jembatan ini memungkinkan satwa mencapai bagian selatan
Nusantara sampai Pulau Jawa. Melalui tahap-tahap zaman
Kuaternair, jenis satwa mamalia di Pulau Jawa diperkaya
dengan jenis-jenis baru. Fosil satwa paling tua, berumur
sekitar 1,8 juta tahun, berupa proboskidian (sejenis dengan
gajah modern), kuda nil, dan servida (tergolong rusa).
Kemudian datang jenis mamalia herbivora lain serta beberapa
jenis karnivora.
Homo Erectus
mungkin mencapai Pulau Jawa
lebih dari satu juta tahun yang lalu.
Evolusi lingkungan purba tidak hanya dipengaruhi oleh
perubahan iklim. Gejala geologis seperti letusan gunung api
juga membawa perubahan besar pada bentang darat. Letusan
itu dari waktu ke waktu merusak vegetasi yang ada sehingga
mengakibatkan terjadinya kolonisasi lereng gunung oleh
tanaman perintis. Pada saat yang sama, gempa tektonis yang
menyebabkan Pulau Jawa berbentuk seperti sekarang ini
juga menimbulkan perubahan besar pada wajah bumi.
Akibat surutnya air laut, hutan-hutan bakau dan rawa-rawa
luas terbentuk di dataran rendah Jawa, tetapi kemudian
hilang diterpa letusan gunung api dan pengikisan.
b . Manusia Pertama
Pichecanthropus
adalah manusia pertama yang menyeberang
ke daerah khatulistiwa menjadi penghuni Pulau Jawa.
Evolusi manusia di Jawa berlangsung lebih kurang satu juta
tahun. Manusia pertama harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang sering berubah-ubah, yang kemungkinan
besar sangat memengaruhi kehidupan dan kebudayaan
mereka.
2. Masa Prasejarah
Masa sebelum memasuki masa sejarah disebut masa prasejarah
atau masa pra-aksara. Zaman pra-aksara disebut juga
zaman
Nirleka
. Masa pra-aksara tidak dapat dilacak berdasarkan
sumber tulisan, karena pada masa tersebut belum ada tulisan
atau belum dikenal aksara.
Namun, perkembangan kebudayaan manusia masa tersebut
dapat dilacak berdasarkan sumber-sumber yang berupa
fosil
yakni sisa-sisa makhluk hidup yang hidup pada zaman tersebut
dan telah membatu, serta
artefak
yakni alat-alat yang digunakan
pada masa tersebut.
Gambar 1.21
Kendi peninggalan
Majapahit ini merupakan
salah satu bentuk
artefak.
Sumber:
Ensiklopedia Umum untuk
Pelajar.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
26
Pembabakan kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat
dibagi menjadi beberapa zaman berdasarkan teknologi yang
digunakan. Pembabakan kehidupan manusia di zaman pra-
aksara adalah sebagai berikut.
a. Zaman Batu Tua
Zaman batu tua disebut juga paleolitikum atau masa berburu
dan meramu. Pada zaman ini, kehidupan manusia masih
sangat tergantung pada alam dan berpindah-pindah
(
nomaden
). Makanan didapat dari sumber makanan yang ada
di sekitar tempat tinggal. Tempat tinggal manusia pada masa
ini biasanya dekat dengan sumber air yang berpohon banyak
dan berelief datar. Alat-alat yang digunakan masih sangat
sederhana bentuknya dan terbuat dari batu atau tulang.
b . Zaman Batu Tengah
Zaman batu tengah disebut juga mesolitikum atau masa
berburu dan meramu tingkat lanjutan. Pada zaman ini,
manusia hidup di gua-gua dan masih berpindah-pindah.
Makanan didapat dengan cara berburu hewan-hewan liar
dan buah-buahan dari pepohonan yang ada di hutan.
Manusia masih menggunakan alat-alat terbatas yang terbuat
dari batu dan tulang dengan bentuk yang lebih baik. Sumber
daya alam masih mampu memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
c. Zaman Batu Baru
Zaman batu baru disebut juga neolitikum atau masa
bercocok tanam. Pada zaman ini, manusia mulai mengenal
bercocok tanam secara berladang dan tinggal menetap di
dekat ladang-ladang yang mereka buat setelah membabat
hutan dengan sistem ladang berpindah. Setelah berkali-kali
panen dan kesuburan ladang berkurang, mereka akan
berpindah dan membuka ladang baru di tanah yang masih
subur. Pada masa ini, manusia mulai memelihara hewan
ternak dan hidup dalam kelompok-kelompok besar serta
mulai mengenal kepemimpinan secara terbatas. Peralatan
Gambar 1.22
Dinding bertuliskan pictogram Mesir.
Sumber:
Microsoft Student 2006
Lingkungan Kehidupan Manusia
27
yang digunakan masih terbuat dari batu yang berbentuk
lebih baik dan diasah hingga halus.
d. Zaman Logam
Zaman logam disebut juga masa perunggu dan besi atau
masa perundagian. Pada zaman ini, manusia telah menetap
dan mulai mengenal pembagian kerja berdasarkan keahlian
tertentu. Karena itu, kehidupan masyarakat pada zaman ini
telah mengenal adanya pembagian status berdasarkan
jumlah kekayaan yang dimiliki. Manusia pada zaman ini juga
telah mengenal peralatan yang terbuat dari logam tertentu
yang mudah didapat seperti perunggu dan besi.
3. Manusia Purba
Keberadaan dan kehidupan manusia purba dapat dilacak
berdasarkan penemuan fosil-fosil tulang yang telah menjadi batu
dan benda-benda tertentu yang mereka gunakan sebagai
perkakas. Di Indonesia, telah ditemukan beberapa fosil manusia
dari masa Pra-aksara. Berikut ini, akan dipelajari beberapa fosil
manusia purba yang telah ditemukan di Indonesia.
a.
Meganthropus Palaeojavanicus
Pada tahun 1937, seorang ahli antropologi Belanda bernama
G.H.R. Von Koenigswald menemukan sebuah tulang rahang
dan gigi manusia di daerah Sangiran, tepi Bengawan Solo.
Berdasarkan penelitian, rahang manusia tersebut berasal dari
masa sekitar 2–3 juta tahun yang lalu. Tulang rahang yang
besar dan kuat menunjukkan bahwa pemilik rahang
tersebut adalah seorang manusia bertubuh besar dan tegap.
Karena itu, fosil manusia ini dinamakan
Meganthropus
palaeojavanicus
yang berarti manusia besar dari zaman Batu
di Jawa.
Meganthropus palaeojavanicus
adalah fosil manusia
tertua yang pernah ditemukan di Indonesia.
b.
Pithecanthropus Erectus
Sebelum Von Koenigswald menemukan
Meganthropus
palaeojavanicus,
seorang ahli antropologi lain yang bernama
Eugene Dubois berhasil menemukan sebuah tengkorak di
Desa Trinil, tepi Bengawan Solo pada tahun 1891. Penelitian
menunjukkan bahwa tengkorak tersebut berasal dari masa
sekitar 23 juta–30.000 tahun yang lalu. Fosil tersebut
menunjukkan bahwa pemilik tengkorak tersebut berwajah
bulat mirip kera dan berjalan tegak. Karena itu, fosil manusia
ini dinamakan
Pithecanthropus erectus
yang berarti menusia
kera yang berjalan tegak.
c.
Pithecanthropus Soloensis
Sebelum menemukan
Meganthropus palaeojavanicus
, pada
tahun 1931 Von Koenigswald juga berhasil menemukan
tengkorak dan tulang kering yang mirip dengan
Pithecanthropus erectus
temuan Dubois. Fosil tersebut
kemudian diberi nama
Pithecanthropus soloensis
berarti
manusia kera dari Solo yang ditemukan di Sambungmacan
dan Sangiran.
Gambar 1.23
Fosil Meganthropus
Paleo Javanicus.
Sumber:
Indonesian Heritage
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
28
d.
Pithecanthropus Mojokertensis
Setelah menemukan
Meganthropus palaeojavanicus
, di tahun
1937 Von Koenigswald kembali menemukan tengkorak dan
tulang kering yang mirip dengan
Pithecanthropus erectus
dan
Pithecanthropus soloensis,
namun dari ukurannya
diperkirakan bahwa fosil yang ditemukan tersebut masih
anak-anak. Fosil tersebut kemudian diberi nama
Pithecanthropus mojokertensis
yang artinya manusia kera dari
Mojokerto.
e.
Homo Soloensis
Hampir bersamaan dengan penemuan
Meganthropus
palaeojavanicus
, Von Koenigswald menemukan pula sebuah
tengkorak manusia yang memiliki volume otak lebih besar
dari manusia-manusia jenis
Pithecanthropus
. Struktur
tengkorak manusia ini tidak mirip dengan kera. Karena itu,
fosil ini diberi nama
Homo soloensis
yang artinya manusia
dari Solo.
f.
Homo Wajakensis
Fosil tengkorak manusia yang mirip dengan penemuan Von
Koenigswald pernah pula ditemukan sebelumnya oleh
seorang penambang batu marmer bernama B.D. Von
Rietschotten pada tahun 1889. Fosil tersebut kemudian
diteliti oleh Eugene Dubois dan diberi nama
Homo wajakensis
,
artinya manusia dari Wajak.
Selain berbagai macam fosil sisa-sisa kehidupan manusia,
kehidupan pra-aksara di Indonesia dapat pula dilacak melalui
penemuan perkakas yang digunakan oleh manusia pada masa
lalu tersebut. Di Indonesia, hingga kini masih sering ditemukan
perkakas-perkakas yang diperkirakan pernah digunakan oleh
manusia purba. Berikut ini beberapa jenis alat dari masa pra-
aksara yang pernah ditemukan di Indonesia.
a. Kapak Genggam
Kapak genggam diperkirakan merupakan alat yang
digunakan oleh manusia jenis
Pithecanthropus
untuk
berburu. Struktur dan bentuk alat ini masih sangat sederhana
dan bagian yang tajam hanya terdapat di satu sisi saja. Kapak
ini digunakan dengan cara digenggam. Alat ini pernah
ditemukan di Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan
Selatan), dan Kalianda (Lampung).
b . Alat Serpih
Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk,
memotong dan melubangi kulit binatang. Alat ini terbuat
dari batu. Diperkirakan, alat ini merupakan serpihan-
serpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat
ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong (Jawa
Tengah), serta Cabbenge (Flores).
Tugas Mandiri
Bagaimana sistem kepercayaan
manusia purba pada tahap
kehidupan berburu?
Carilah sumber dan referensi lain
untuk menjawab pertanyaan di
atas.
Lingkungan Kehidupan Manusia
29
c. Kapak Persegi
Kapak persegi merupakan alat yang terbuat dari batu dan
digunakan oleh manusia untuk mencangkul, memahat, dan
berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang
kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu sisi pangkal, ada
bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal lainnya
adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di
berbagai tempat di Indonesia, mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa
Tenggara, hingga Sulawesi.
d. Kapak Lonjong
Kapak lonjong merupakan kapak yang bentuknya lonjong.
Pangkal kapak tersebut lebar dan tajam, sedang ujungnya
runcing dan diikatkan pada gagang. Alat ini terbuat dari batu
yang telah diasah hingga halus. Kapak lonjong pernah
ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
e. Menhir
Menhir merupakan tugu batu yang tinggi. Diperkirakan
menhir digunakan sebagai tempat pemujaan oleh manusia
prasejarah.
f. Dolmen
Dolmen adalah meja yang terbuat dari batu, diperkirakan
digunakan sebagai tempat menyimpan sesaji untuk
sesembahan manusia prasejarah.
g. Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti mati yang terbuat dari batu.
h. Arca
Arca adalah batu yang dibentuk hingga menyerupai
makhluk hidup tertentu.
i. Bejana Perunggu
Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari perunggu.
Bentuknya mirip dengan gitar spanyol tanpa gagang. Alat
ini hanya ditemukan di dua tempat yaitu di Madura dan
Sumatra.
j. Kapak Corong
Kapak corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu dan
bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah
ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.
3. Fosil dan Lapisan Tanah
Pulau Jawa memiliki banyak bukti yang mendukung adanya
manusia purba yang menghuninya. Fosil manusia purba yang
ditemukan di Jawa dikenal sebagai
pithecanthropus
atau manusia
kera. Namun, kini para antropolog sepakat bahwa semua fosil
manusia yang ditemukan di Jawa termasuk dalam jenis
Homo
Erectus
.
Gambar 1.24
Perkakas yang diguna-
kan manusia purba.
Sumber:
Indonesian Heritage.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
30
Situs-situs tempat penemuan manusia purba yang digali di Jawa
Tengah dan Jawa Timur yang terpenting adalah Kubah Sangiran
Ngandong. Fosil paling tua ditemukan dalam lapisan-lapisan
pucangan di Kubah Sangiran yang berumur 1,7 hingga 8,7 juta
tahun yang lalu.
Kubah Sangiran, dalam cekungan Sala, merupakan situs
"penghasil" manusia purba paling banyak di Jawa dan memiliki
urutan lapisan paling lengkap. Seri Sangiran dimulai dengan
endapan danau zaman Pliesen Muda (Kalibeng Atas), diikuti
oleh breksi vulkanik. Pada zaman Pleistosen Tua, lumpur hitam
Pucangan diendapkan dalam lingkungan rawa-rawa. Fosil-fosil
Pithecanthropus paling tua ditemukan dalam lapisan-lapisan ini.
Lapisan penuh fosil dan batu-batu kecil yang dinamakan
Grenzbank
menandai puncak tempat ini, yang diendapkan
sekitar 800.000 tahun lalu, serta membentuk dasar lapisan
kubah yang berasal dari endapan sungai dan gunung api pada
awal zaman Pleistosen Madya. Banyak fosil ditemukan dalam
lapisan ini. Seri geologi teratas merupakan lapisan Notopuro
yang terdiri atas breksi vulkanis dan lahar berumur sekitar
200.000 tahun. Lapis terakhir Sangiran berupa kerikil yang
terbentuk sebelum bukit ini terlipat karena proses diapirik.
Pengikisan Sungai Cemoro kemudian memotong lapisan-
lapisan sehingga menyingkap seluruh sejarah geologis Plio
Pleistosen daerah tersebut.
Gambar 1.25
Kubah Sangiran di Ngandong Jawa Tengah.
Sumber:
Indonesian Heritage.
Keadaan relief permukaan bumi dipengaruhi oleh proses alami yang berlangsung sangat
lama. Proses alamiah ini digerakkan oleh tenaga geologi.
Tenaga geologi dibedakan atas tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen secara umum ada dua macam, yaitu tektonisme dan vulkanisme.
Rangkuman
Lingkungan Kehidupan Manusia
31
Peristiwa alam tektonisme dapat berupa pelipatan, perggeseran, dan pengangkatan
yang membentuk struktur permukaan bumi.
Proses pembentukan kembali kulit bumi yang berupa gunung, pegunungan, plato,
lembah, dan retakan yang terjadi akibat gerakan lempeng bumi dinamakan gejala
diastrofisme.
Gejala-gejala alam akibat pergerakan magma disebut vulkanisme. Vulkanisme
dibedakan atas intrusi dan ekstrusi magma.
Getaran di muka bumi yang terjadi karena pergerakan tektonis maupun vulkanis bumi
dinamakan gempa bumi atau seisme.
Gempa bumi dibedakan tiga jenis, yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik, dan runtuhan
atau terban.
Tenaga pengubah bentuk muka bumi yang berasal dari luar disebut tenaga eksogen.
Tenaga eksogen mengubah bentuk permukaan bumi dengan merusak, misalnya melalui
pelapukan, erosi, abrasi, sedimentasi.
Proses-proses alami pembentukan permukaan bumi karena tenaga endogen dan
eksogen menghasilkan dampak-dampak positif maupun negatif bagi manusia.
Kehidupan manusia berkaitan erat dengan lingkungan hidupnya. Hal ini terjadi sejak
masa pra-aksara hingga saat ini.
Masa dua juta tahun terakhir disebut sebagai kuarnair. Pada masa ini terjadi perubahan
iklim di seluruh dunia yang disebut glasial dan interglasial.
Perpindahan manusia pertama ke wilayah Indonesia diduga terjadi pada masa satu
juta tahun yang lalu, yaitu
pithecanthropus
.
Perubahan kehidupan manusia di Indonesia pada masa pra-aksara dibedakan
berdasarkan teknologi yang digunakan, yaitu zaman batu tua, zaman batu tengah,
zaman batu bara, dan zaman logam.
Keberadaan dan kehidupan manusia purba dapat dilacak berdasarkan fosil-fosil dan
artefak yang ditemukan.
Refleksi
Kamu telah mempelajari lingkungan kehidupan manusia. Amatilah dengan seksama
lingkungan sekitarmu. Kita akan mengaplikasikan materi yang telah dipelajari dengan
keadaan alam di daerahmu masing-masing.
Berilah tanda cek (
√
) sesuai dengan keadaan di daerahmu masing-masing.
Tidak
Ya
Pernyataan
No
1.
Ingat-ingatlah kembali, pernahkah terjadi gempa bumi di
daerahmu?
Perhatikan rumah dan bangunan di sekitar tempat tinggalmu.
Menrutmu, bangunan-bangunan tersebut sudah amankah
apabila terjadi gempa bumi? Tanyakan kepada orang tua atau
kakakmu.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
32
1.
Berikut ini yang termasuk bentuk tenaga
endogen adalah ....
a.
tektonisme dan vulkanisme
b . sedimen dan klastis
c.
divergen dan konvergen
d. antiklinal dan sinklinal
2.
Gejala alam tektonisme dapat berupa
beberapa proses berikut ini,
kecuali
....
a.
pelipatan
b . pergeseran
c.
penimbunan
d. pengangkatan
3.
Di bawah ini adalah jenis-jenis batas
lempeng,
kecuali
....
a.
batas lempeng divergen
b . batas lempeng konvergen
c.
batas lempeng sesar
d. batas lempeng sinklinal
Latihan Soal
1
I.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
4.
Vulkanisme merupakan gejala alam akibat
pergerakan ....
a.
patahan
b . lipatan
c. magma
d. lempeng benua
5.
Berdasarkan arah patahnya, patahan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu ....
a.
patahan divergen dan konvergen
b . patahan vertikal dan patahan horizontal
c.
Pasifik dan Mediterania
d. patahan heksagonal dan patahan
diagonal
6.
Pergerakan magma memasuki celah-celah
kulit bumi, namun tidak sampai naik ke
permukaan bumi disebut ....
a.
intrusi magma
b . erupsi magma
c.
ekstrusi magma
d. diatrema
Kerjakan di buku tugasmu!
Tidak
Ya
Pernyataan
No
2.
Perhatikan lingkungan sekitarmu. Adakah daerah yang rawan
terjadi tanah longsor?
Sudah adakah tindakan dari masyarakat sekitar untuk
mencegah terjadinya tanah longsor?
Apakah kamu juga telah berperan aktif dalam mencegah
terjadinya bahaya tanah longsor?
Pernahkah di daerahmu terjadi banjir?
Apakah di daerahmu terdapat tanah terbuka yang tidak ada
tanaman penghijauannya?
Perhatikan saluran air di lingkungan sekitarmu. Apakah sudah
dibersihkan setiap saat agar air dapat mengalir dengan lancar?
3.
Adakah museum atau situs purbakala di daerah dekat tempat
tinggalmu?
Pernahkah kamu berkunjung ke museum atau situs
purbakala?
Lingkungan Kehidupan Manusia
33
7.
Batuan sedimen merupakan batuan yang
terbentuk dari ....
a. batuan beku atau zat padat yang
mengalami erosi di tempat tertentu
b. batuan cair atau zat cair yang
mengalami abrasi di tempat tertentu
c. batuan beku atau zat padat yang
mengalami erupsi di tempat tertentu
d. batuan beku atau zat padat yang tidak
mengalami erosi di tempat tertentu
8.
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat
menyebabkan adanya gelombang air laut
dalam volume besar yang dikenal dengan
istilah ....
a.
gelombang tsunami
b . gelombang badai
c.
gelombang pasang
d. gelombang surut
9.
Gempa yang terjadi karena adanya
peristiwa patahan pada kulit bumi, baik
karena patahan horizontal, maupun
vertikal ialah gempa ....
a.
epirogenetik
b. orogenetik
c.
vulkanik
d. tektonik
10.
Yang
bukan
jenis sedimentasi berdasarkan
penyebabnya ialah ....
a.
sedimentasi fluvial
b . sedimentasi eolis
c.
sedimentasi marine
d. sedimentasi elips
11.
Evolusi lingkungan purba dipengaruhi
oleh ....
a. perubahan kebudayaan dan iklim
b. perubahan ilmu pengetahuan dan
teknologi
c. perubahan iklim dan geologis
d. perubahan permukaan laut
12.
Sumber yang dapat menjadi petunjuk
keadaan budaya manusia pada masa pra-
aksara adalah ....
a. prasasti
b. dokumen
c. perkakas dari batu
d. keterangan dari pelaku
13.
Manusia mulai mengenal cara-cara bercocok
tanam pertama kali pada zaman ....
a. batu tua
b . batu tengah
c. batu baru
d. zaman logam
14.
Manusia pertama yang menyeberang ke
daerah khatulistiwa adalah ....
a. pithecanthropus
b. meganthropus
c. homo wajakensis
d. homo soloensis
15.
Peralatan yang digunakan oleh
pithecanthropus adalah ....
a. kapak lonjong
b . kapak persegi
c. kapak corong
d. kapak genggam
1.
Jelaskan perbedaan antara tektonisme dan vulkanisme!
2.
Sebutkan sirkum pegunungan yang ada di bumi ini dan berilah penjelasannya!
3.
Apakah yang dimaksud dengan batuan beku? Berikan contoh-contohnya!
4.
Apakah yang dimaksud dengan tenaga eksogen? Berikan beberapa contohnya!
5.
Jelaskan perubahan kehidupan manusia pada masa pra-aksara!
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
34
Wacana Sosial
Bali memiliki potensi pariwisata yang sangat banyak dan mengagumkan. Salah satunya
adalah Tanah Lot. Tanah Lot adalah pura yang dibangun di atas bongkahan karang di pantai.
Pada saat air laut surut, pura di Tanah Lot dapat dicapai dengan berjalan kaki tanpa takut
basah. Namun pada saat air pasang seperti gambar di atas, untuk mengunjungi pura di atas
karang itu diperlukan perahu atau dengan berenang.
Langkah-langkah mengerjakan:
1.
Buatlah kelompok yang terdiri atas lima siswa.
2.
Perhatikan dengan saksama gambar di atas dan bacalah keterangannya.
3.
Diskusikan dalam kelompokmu pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
a.
Kejadian alam apa sajakah yang tampak pada gambar di atas?
b . Upaya-upaya apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif
akibat abrasi?
c.
Bagaimana batuan karang dapat terbentuk?
d. Mengapa di atas batuan karang pada gambar di atas terdapat tumbuhan? Apa yang
terjadi?
4.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas dengan mencari informasi dari berbagai
buku dan referensi. Hasilnya ditulis dalam laporan kelompok untuk mendapat penilaian
guru.
Kerjakan kegiatan berikut secara berkelompok!