Halaman
212
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
213
BUDI DAYA
214
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Peta
Materi
Wirausaha Budidaya
Ternak
Unggas Pedaging
Perencanaan Usaha
Perancangan dan Kegiatan
Budidaya Unggas Pedaging
B
Penghitungan Harga Jual Produk
Budidaya Unggas Pedaging
C
Media Promosi Produk
Budidaya Unggas Pedaging
D
Penjualan Online Produk
Budidaya Unggas Pedaging
E
A
Perencanaan Usaha Budidaya
Unggas Pedaging
Prakarya dan Kewirausahaan
215
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
• Menghayati
bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif
untuk pengembangan budi daya serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah
Tuhan.
• Menghayati perilaku
jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerja sama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif
dalam melaksanakan budi daya unggas pedaging guna membangun semangat
usaha.
• Mengidentifi
kasi
jenis-jenis unggas pedaging yang ada di daerah sekitar
untuk praktek budidaya unggas pedaging.
• Mempresentasikan,
mempromosikan dengan pemilihan media yang tepat
dan menjual hasil budi daya unggas pedaging dengan perilaku jujur dan
percaya diri melalui promosi dan penjualan
online
.
• Menyajikan
wirausaha budi daya unggas pedaging berdasarkan analisis
pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
BAB VII
Wirausaha Budi Daya
Ternak Unggas Pedaging
Tujuan Pembelajaran
216
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Indonesia adalah satu negara yang berpenduduk besar sehingga kebutuhan
pangan pun tinggi. Usaha pemenuhan kebutuhan pangan menjadi persoalan
penting bagi bangsa Indonesia. Kebutuhan pangan akan meningkat seiring
pertambahan jumlah penduduk. Usaha pemenuhan pangan harus dilakukan
secara serius sehingga ketahanan pangan bagi bangsa Indonesia dapat terwujud.
Menurut Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang pangan, ketahanan
pangan adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah tangga memiliki
akses secara fi
sik, ekonomi, dan ketersediaan pangan yang cukup, aman, serta
bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan
yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama dalam ketahanan pangan, yaitu
ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, distribusi pangan yang lancar dan
merata, serta konsumsi pangan yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh
individu masyarakat.
Agar kebutuhan pangan bagi individu atau keluarga dapat terpenuhi, maka
pangan harus harus tersedia dan terdistribusi dengan baik dari produsen hingga ke
pasar konsumen menjadi persyaratan yang utama untuk ketercapaian ketahanan
pangan.
Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi
pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan produksi
pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang dihasilkan.
Sebaran wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga
distribusi pangan sangat penting agar pangan dapat diperoleh oleh konsumen.
Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek pemasaran.
Tabel 1. Konsumsi per kapita (g) bahan pangan sumber protein hewani
Jenis bahan pangan
Tahun
2011 2012
2013
Ikan
7.84
7.67
7.45
Daging
2.76
3.17
2.43
Telur dan susu
3.16
2.98
3.08
Jumlah
13.75
13.81
12.95
Sumber: BPS, 2014
Bahan pangan penting selain makanan pokok sumber karbohidrat adalah ikan,
daging, telur, dan susu yang merupakan sumber protein hewani bagi manusia.
Total jumlah bahan pangan sumber protein hewani yang dikonsumsi masyarakat
masih berfl
uktuasi pada 2011-2013. Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah
bahan pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat adalah ketersediaan dan
harga bahan pangan. Harga bahan pangan akan semakin mahal jika ketersediaan
semakin terbatas. Konsumsi protein hewani dalam jumlah yang cukup sangat
penting untuk tumbuh kembang tubuh dan kecerdasan manusia, terutama anak-
anak.
Prakarya dan Kewirausahaan
217
Budi daya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya.
Budi daya juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau ternak, mulai
dari menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen hasilnya. Budi daya ternak adalah
satu usaha untuk mendapatkan hasil dari peternakan.
Salah satu usaha budi daya peternakan adalah budi daya ternak unggas pedaging
atau petelur yang ditujukan untuk memproduksi daging atau telur serta produk
sekunder lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Usaha budi
daya ternak unggas yang intensif sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi
pangan daging dan telur.
Tugas 1
Sumber protein tidak hanya bahan pangan hewani, seperti daging dan telur,
tapi masih sumber protein nabati. Cobalah Anda cari dari berbagai sumber
kelebihan dan kekurangan protein hewani dibandingkan dengan protein
nabati!
Jenis Protein
Kelebihan
Kekurangan
protein nabati
protein hewani
Lembar Kerja 1
A. Perencanaan Usaha Budi Daya Ternak Unggas
Pedaging
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, bahwa pangan
merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya
merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen
dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
218
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber
daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia seharusnya mampu
memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri.
Memenuhi kebutuhan pangan dengan cara memproduksi pangan sendiri
adalah lebih penting daripada hanya mengimpor pangan dari negara asing.
Usaha memproduksi pangan sendiri telah membuka peluang berwirausaha
bidang budi daya. Peluang wirausaha di bidang budi daya unggas pedaging
sangat besar karena daging adalah pangan pokok sebagai salah sumber
utama protein dan lemak hewani bagi masyarakat.
Tugas 2
Cobalah lakukan observasi di wilayah tempat tinggal Anda! Apakah sudah ada
yang melakukan budi daya unggas? Jika sudah ada, lanjutkan pengamatan
untuk mengetahui jenis unggas pedaging yang dibudidayakan!
Lembar Kerja 2
Kelompok
: .................................................
Anggota kelompok
: ................................................
Hasil observasi
:
Jenis wirausaha di bidang unggas pedaging:
1.
2.
3.
4.
Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin besar.
Jumlah penduduk yang terus bertambah perlu diiringi dengan usaha
meningkatkan produksi pangan. Budi daya ternak unggas menjadi salah satu
usaha untuk memproduksi pangan, khususnya daging.
Sebagai contoh, konsumsi daging ayam pada tahun 2012 mencapai 53%
dari konsumsi daging di Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari sapi,
domba, kelinci, dan ternak lainnya. Konsumsi daging diperkirakan akan terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Peningkatan
konsumsi daging unggas juga didorong oleh karena harga daging unggas
yang lebih terjangkau, disukai konsumen semua umur, mudah didapat,
penyebarannya mencakup seluruh wilayah Indonesia, serta dapat diolah
menjadi berbagai jenis makanan.
Prakarya dan Kewirausahaan
219
Peluang wirausaha di bidang budi daya ternak unggas pedaging sangat besar
karena kebutuhan daging unggas untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat
tinggi. Hal ini menjadikan wirausaha di bidang budi daya ternak unggas
pedaging sangat menarik. Agar dapat melakukan wirausaha di bidang usaha
ternak unggas pedaging, maka terlebih dahulu harus mengenal jenis unggas
dan teknik budi daya unggas pedaging.
Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah pemasaran
produk yang dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu harus
memahami pemasaran produk budi daya yang dihasilkan.
Tugas 3
Lakukanlah survei pasar pada produk hasil budi daya unggas pedaging! Amatilah
produk unggas pedaging yang dijual di pasar. Anda juga dapat melakukan
survei dengan mewawancarai konsumen, seperti Ibu rumah Tangga. Tanyakan
pada mereka tentang produk unggas pedaging yang mereka sukai, misal dari
sisi kebersihan produk unggas pedaging yang mereka harapkan. Selanjutnya,
coba Anda pikirkan bagaimana membuat produk unggas petelur yang akan
Anda hasilkan lebih disukai oleh konsumen!
Lembar Kerja 3
Kelompok
: .................................................
Anggota kelompok
: ................................................
Hasil survei
:
Jenis wirausaha di bidang unggas pedaging:
1. Jenis produk unggas pedaging:
a. .....
b. .....
c. ....
d. ....
2. Produk unggas pedaging yang paling diminati:
3. Usaha yang dapat dilakukan agar produk unggas pedaging yang
dihasilkan lebih diminati oleh konsumen:
a. ........
b. .......
c. ......
220
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Tantangan dalam berwirausaha adalah pemasaran produk yang dihasilkan.
Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh peluang pasar dari produk
yang hasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu pelajarilah
produk sejenis yang sudah ada di pasar. Supaya produk yang dihasilkan dapat
diterima oleh pasar, buatlah produk budi daya yang lebih baik dari produk
sejenis yang sudah ada, misalnya dari sisi kebersihan produk budi daya.
Perlu diperhatikan bahwa produk budi daya unggas pedaging berfungsi
sebagai pangan. Dalam proses produksi yang dilakukan harus mengacu pada
cara budi daya ternak yang baik, sehingga dapat menghasilkan pangan yang
sehat dan aman.
Dalam pembelajaran di kelas I dan kelas II, Anda sudah mendapatkan
pembelajaran tentang sikap dalam berwirausaha. Pengamalan sikap-sikap
tersebut akan mendorong keberhasilan wirausaha yang dilakukan.
Tugas 4
Pelajarilah kembali sikap-sikap yang menentukan keberhasilan berwirausaha!
Sikap sosial yang mendorong keberhasilan wirausaha antara lain: jujur, percaya
diri, dan mandiri. Menerapkan sikap kerja sama, gotong royong, bertoleransi,
disiplin, tanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam wirausaha perlu
ditumbuhkan dalam diri sendiri.
Lembar Kerja 4
Kelompok
: .................................................
Anggota kelompok
: ................................................
Prinsip budi daya unggas pedaging yang baik:
Perundang-undangan tentang budi daya ternak unggas/unggas pedaging:
No.
Undang-undang
perihal
Prakarya dan Kewirausahaan
221
Tugas 5
Pelajarilah kembali sikap-sikap yang menentukan kesuksesan dalam
berwirausaha! Sikap sosial yang mendor
ong keberhasilan wirausaha antara
lain: jujur, percaya diri, dan mandiri. Menerapkan sikap kerja sama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, tanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam
wirausaha perlu ditumbuhkan dalam diri sendiri.
Lembar Kerja 5
Kelompok
: .................................................
Anggota kelompok
: ................................................
No.
Sikap-sikap yang mendorong
keberhasilan berwirausaha
Contoh penerapannya
Tugas 6
Cobalah pikirkan dan diskusikan dengan teman-teman sekelas mengenai
peluang wirausaha budi daya ternak unggas pedaging. Lakukanlah secara
berkelompok! Bahaslah peluang tantangan wirausaha ternak unggas pedaging
di daerah sekitarmu! Tumbuhkanlah motivasi internal dan kepeduliaan
terhadap lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk
budi daya dan wirausaha di bidang ternak unggas pedaging!
Lembar Kerja 6
Kelompok
: .................................................
Anggota kelompok
: ................................................
Jenis unggas
:
Peluang :
Tantangan
:
222
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
B. Perancangan dan Kegiatan Budi Daya Ternak
Unggas Pedaging
1. Mengenal Unggas Pedaging
a. Jenis-jenis unggas pedaging
Cobalah perhatikan lingkungan di sekitarmu!
Unggas
apa sajakah
yang kamu temui? Hewan unggas merupakan sumber protein
dan lemak untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Unggas
adalah hewan ternak yang memiliki bulu di seluruh tubuhnya dan
kaki yang bersisik. Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke
dalam kelompok burung-burungan. Ciri-ciri lainnya dari unggas
adalah memiliki sayap dan paruh, serta bulu pada tubuh permukaan
tubuhnya. Berdasarkan produk yang dihasilkan, unggas dibagi
menjadi unggas pedaging, unggas petelur, serta unggas pedaging-
petelur.
Jenis unggas pedaging sama dengan unggas petelur. Cobalah kamu
amati jenis-jenis unggas pedaging apa saja yang ada di sekitar?
Amati ciri-ciri unggas yang ada di sekitarmu!
Unggas pedaging adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan
daging. Jenis unggas pedaging antara lain adalah ayam, bebek/itik,
entok, angsa, dan burung puyuh.
Sumber: http://far71.wordpress.com
Gambar 7.1
Berbagai jenis unggas pedaging
Prakarya dan Kewirausahaan
223
Ayam
Ayam adalah jenis unggas pedaging yang paling diminati oleh
masyarakat. Ayam pedaging memiliki ciri-ciri sebagai berikut: ukuran
badan besar, pertumbuhan cepat, berdaging, memiliki temperamen
tenang dan lamban, serta kaki berbulu. Jenis ayam pedaging terdiri
atas ayam ras pedaging
(Broiler)
, ayam ras petelur afkir, ayam jantan
ras petelur, ayam induk petelur, ayam induk pedaging, dan ayam
bukan ras.
1. Ayam bukan ras
Ayam bukan ras disebut juga ayam kampung yang tersebar
di wilayah Indonesia sehingga namanya memakai nama
suatu daerah, misal ayam kedu, ayam nunukan, atau ayam
sentul. Ayam kampung merupakan hasil domestifi
kasi
ayam hutan.
2. Ayam ras pedaging
(Broiler)
Ayam ras pedaging merupakan ayam pedaging yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Ayam ras pedaging memiliki
jaringan ikat yang lunak dan berwarna putih. Ayam ini
dipelihara selama 5-7 minggu lalu dipotong. Ukuran ayam
ras pedaging berkisar antara 1.3-1.5 kg/ekor.
3. Ayam ras petelur afkir
Ayam ras petelur afkir adalah ayam petelur yang sudah habis
masa bertelurnya. Ayam ras afkir petelur berumur sekitar 20
bulan dengan berat 2.0-2.5 kg/ekor. Kepadatan jaringan ikat
ayam ini tergolong baik, namun memiliki kualitas daging
yang rendah karena kandungan lemak yang tinggi. Ayam
ras petelur dapat berasal dari tipe ringan atau tipe medium.
4. Ayam jantan ras petelur
Jenis ayam jantan ras petelur adalah ayam petelur yang
berkelamin jantan. Ayam jantan
ras petelur dipelihara untuk
diambil dagingnya. Harga bibit ayam jantan ras petelur lebih
murah dan pertumbuhannya tergolong cepat.
5. Ayam induk petelur
Ayam induk petelur adalah ayam ras betina dan jantan
penghasil telur bibit untuk ditetaskan menjadi bibit ayam.
Karkas yang dihasilkan oleh ayam induk petelur keras, kulit
kuat, dan mengandung banyak lemak di bawah kulit.
6. Ayam induk pedaging
Ayam induk pedaging adalah ayam induk yang
menghasilkan telur untuk ditetaskan menjadi ayam
pedaging. Ayam ini terdiri dari ayam induk betina dan ayam
induk jantan. Ayam induk pedaging mengandung banyak
lemak di bawah kulit.
224
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Itik
Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki memiliki
pertumbuhan yang cepat dan badan berukuran besar. Terdapat tiga
jenis itik pedaging sudah dikenal masyarakat, yaitu: itik Alabio, itik
Mojosari, itik Bali, dan entok.
1. Itik Alabio
Itik alabio yang dijadikan pedaging dapat berkelamin betina
atau jantan. Berat badan dewasa untuk betina adalah 1.4 kg
dan jantan 1.5 kg.
2. Itik Mojosari
Itik pedaging Mojosari dapat berkelamin jantan atau betina.
Berat badan itik dewasa dapat mencapai 1.4-1.5 kg
3. Itik Bali
Itik Bali memiliki leher lebih pendek. Bobot itik Bali jantan
dan betina dapat mencapai 1.5 kg.
4. Itik Manila (Entok)
Entok ditandai oleh gerakan yang lamban, posisi badan
mendatar, sayap lebar sehingga dapat terbang. Entok
memililki berat badan yang mencapai 4 kg.
Burung puyuh
Salah satu jenis burung yang banyak diternakkan secara komersial
untuk diambil dagingnya adalah burung puyuh. Burung puyuh
memiliki bulu yang berwarna coklat bercak-bercak hitam putih.
Burung puyuh terlihat pendek dan gemuk.
Tugas 7
1. Catatlah jenis-jenis unggas pedaging yang ada di sekitarmu!
2. Carilah dari berbagai sumber tentang ciri-ciri masing-masing unggas!
Prakarya dan Kewirausahaan
225
Lembar Kerja 7
No
Jenis unggas
Ciri-ciri
b. Mengenal produk budi daya ternak unggas pedaging
Budi daya ternak unggas pedaging merupakan kegiatan untuk
menghasilkan produk budi daya ternak berupa daging sehingga
dikenal daging ayam, daging bebek, atau daging burung puyuh.
Produk budi daya unggas pedaging dapat dikonsumsi dengan cara
digoreng, digulai, dan dipanggang atau diolah menjadi berbagai
bahan cepat saji atau dicampur dengan bahan makanan lainnya.
Contoh bahan makanan cepat saji yang menggunakan daging ayam
sebagai bahan baku adalah sosis,
nugget
,
burger
, dan
rolade
.
226
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Ayam adalah unggas utama sebagai pedaging. Hasil budi daya ayam
pedaging terdiri atas karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh
ayam setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu,
dan organ dalam, sedangkan non karkas
(off
al)
adalah bagian tubuh
ayam yang layak dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu
ayam biasanya dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi pakan
atau pupuk.
Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk:
1. Ayam utuh: ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala,
kaki, darah, bulu, dan organ dalamnya.
2. Ayam potong: ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian
tubuh ayam.
3. Ayam tanpa tulang: daging ayam sudah dipisahkan dari
tulangnya, seperti ayam
fi llet
dan ayam giling
fi llet
. Harga ayam
yang di
fi llet
dan digiling lebih mahal dari pada harga ayam utuh.
Sumber: http://cybex.deptan.go.id
Sumber: http://www.bebeja.com
Gambar 7.2
Daging sebagai produk utama dari unggas budi daya unggas pedaging
Sumber: http://www.bebeja.com
Prakarya dan Kewirausahaan
227
Potongan ayam terdiri terdiri atas:
1. Kepala: nilai ekonomis bagian kepala rendah, banyak digunakan
untuk membuat hidangan di restoran, misalnya sup.
2. Sayap: banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian
sayap, lebih banyak mengandung tulang daripada daging,
namun harganya murah dan mudah menyajikannya maka sangat
disukai oleh konsumen
3. Dada: terdiri dari dada tanpa tulang dan
fi llet
serta kandungan
proteinnya sangat tinggi. Bagian
fi llet
lebih mahal dari pada dada
tanpa tulang.
4. Paha: terdiri atas paha atas dan paha bawah. Sangat diminati
oleh konsumen.
5. Kaki: banyak digunakan untuk membuat sup.
6. Punggung: bagian ini lebih banyak mengandung tulang
sehingga cocok untuk dijadikan sup atau bahan pembuat kaldu
untuk dicampur dengan bahan makanan lainnya.
Sumber: http://www.infoternak.com
Sumber: http://www.infoternak.com
Gambar 7.3
Bentuk-bentuk produk ayam pedaging
Sumber: http://www.afco.co.id
Sumber: http://www.www.infoternak.com
228
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Sumber: http://www.recipetips.com
Gambar 7.4
Berbagai potongan ayam pedaging
Sumber: http://www.afco.co.id
Sumber: http://www.afco.co.id
Gambar 7.5
Berbagai produk sampingan ayam pedaging yang layak dikonsumsi
Sumber: http://cyberman.cbn.net.id
Sumber: http://optinisstic.blogspot.com
Prakarya dan Kewirausahaan
229
Kadang-kadang ayam pedaging potong dipasarkan berdasarkan
bagian tubuh ayam, misalnya bagian paha, bagian dada, bagian
sayap, atau bagian kepala.
Selain produk utama, dihasilkan produk sampingan dari ayam
pedaging, seperti kepala, ceker, hati-ampela-usus ayam, dan kulit
ayam. Semua jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan
produk utama atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan
ayam pedaging adalah berupa kotoran ayam yang dapat dijadikan
pupuk kandang atau pupuk organik.
c. Mensyukuri keberagaman produk budi daya dan wirausaha di
bidang unggas pedaging sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Kuasa
Daging yang berasal dari unggas pedaging merupakan sumber
protein dan lemak hewani yang lebih murah dan mudah didapatkan.
Berbagai jenis unggas pedaging hidup di sekitar kita. Secara
alami unggas pedaging berkembang biak dengan telur. Dengan
membudidayakannya, unggas akan menghasilkan daging yang
lebih banyak. Semua adalah rahmat dari Yang Mahakuasa kepada
manusia sehingga sudah seharusnya manusia mensyukuri nikmat
yang diberikan-Nya.
2. Budi daya Unggas Pedaging
Budi daya unggas pedaging merupakan usaha pengelolaan sumber daya
hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budi
daya unggas pedaging dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya,
kamu akan mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam
budi daya unggas pedaging serta teknik budi daya unggas pedaging.
a. Sarana dan peralatan
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budi daya ayam
pedaging terdiri atas kandang, peralatan dalam kandang, bibit ayam,
pakan, obat-obatan, serta vitamin.
Kandang
Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi
ternak dari iklim buruk, seperti hujan, panas, dan angin. Kandang
memberikan lingkungan pertumbuhan yang sesuai untuk unggas
karena unggas dapat terhindar dari stres dan pemberian pakan
lebih efi
sien. Kandang juga dapat melindungi unggas dari serangan
pemangsa dan mempermudah pengendalian hama dan penyakit
230
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
unggas. Fungsi kandang sangat ditentukan oleh cara memelihara
hewan unggas. Cara memelihara hewan unggas dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Pemeliharaan secara ekstensif: unggas dipelihara dengan cara
dilepas dan dikandangkan hanya pada malam hari saja sehingga
kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan tidur di malam
hari dan bertelur untuk unggas petelur.
2. Pemeliharaan secara semi int
ensif: unggas dipelihara dengan cara
dilepas dan dikandangkan sehingga sebagian pakan disediakan
oleh peternak dan sebagian lagi dicari sendiri oleh unggas.
Kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan bertelur serta
tempat makan.
3. Pemeliharaan secara int
ensif: pemeliharaan unggas dengan cara
dikurung terus menerus dalam kandang sehingga semua pakan
unggas dipenuhi peternak. Kandang berfungsi sebagai istirahat,
makan dan minum, bertelur, serta tempat pengobatan. Semua
aktivitas unggas yang dipelihara secara intensif dilakukan dalam
kandang.
Kandang juga ditujukan untuk memberikan tempat tinggal yang
nyaman bagi unggas untuk tumbuh dan berkembang serta bertelur.
Kandang memudahkan pemeliharaan unggas, seperti memberikan
pakan dan obat-obatan.
Dalam budi daya ayam pedaging, pemilihan lokasi harus dilakukan
sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budi daya ayam pedaging
adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran,
dan bersifat menetap.
Kandang dapat dibuat dengan bahan yang murah, seperti kayu dan
bambu, namun harus kuat. Syarat kandang untuk unggas pedaging
adalah:
1. Temperatur kandang berkisar antara 32,2–35°C,
2. Kelembapan udara berkisar antara 60–70%,
3. Tersedia lampu penerangan dan atau pemanasan kandang,
4. Mendapat sinar matahari pagi yang cukup,
5. Memiliki sirkulasi udara yang baik,
6. Kandang harus bersih,
7. Memiliki kontruksi yang kuat,
8. Memiliki wadah pakan, minum, dan obat-obatan.
Prakarya dan Kewirausahaan
231
Menurut sistemnya, kandang dapat dikelompokkan menjadi:
1. Kandang
battery
, yaitu kandang yang berbentuk kotak dan
bersambungan antara satu dengan yang
lainnya, dapat bertingkat
atau satu tingkat saja. Keuntungan kandang
battery
adalah dapat
menghindari kanibalisme di antara unggas, menghemat pakan,
dan mengurangi penularan penyakit, sedangkan kelemahannya
adalah diperlukan biaya yang tinggi untuk membangun kandang
dan ayam kurang bergerak.
2. Kandang postal, yaitu kandang berlantai rapat dan biasanya
menggunakan litter. Keuntungan kandang postal adalah mudah
dibersihkan, sedangkan kelemahannya adalah litter harus sering
diganti dan tingkat kanibalisme yang tinggi serta sulit mengawasi
kesehatan individu unggas.
Sistem kandang berdasarkan bangunannya terdiri atas:
1. Sistem litter
Kandang sistem litter adalah kandang memiliki alas lantai
yang berfungsi untuk menyerap air. Bahan litter yang dapat
digunakan adalah sekam, potongan jerami, atau ampas tebu.
2. Sistem sangkar
Kandang dibuat berbentuk kurungan. Kadang-kadang jika
diperlukan dibuat bertingkat.
3. Sistem umbaran
Kandang umbaran adalah kandang yang dilengkapi dengan
umbaran.
Sumber: www.central-bangkok-fam.com
Sumber: kandangumbaran.blogspot.com
Sumber: http://ternakabbas.blogspot.com
Gambar 7.6
Sistem kandang ayam
232
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Jenis kandang berdasarkan alas lantainya (litter) dibagi menjadi tiga
yaitu:
1. Kandang dengan lantai litter, kandang ini dibuat dengan lantai
yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi. Kandang dengan
lantai litter diterapkan pada kandang sistem koloni.
2. Kandang dengan lantai kolong berlubang, memiliki lantai
terbuat dari kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya.
Lubang berfungsi sebagai tempat untuk membuang tinja ayam
dan langsung ke tempat penampungan.
3. Kandang dengan lantai campuran litter dengan kolong
berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang
untuk alas litter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang
(terdiri atas 30% di kanan dan 30% di kiri).
Berdasarkan jumlah unggas yang menempati, kandang
dikelompokkan menjadi:
1. Kandang tunggal (kandang individual): satu kandang ditempati
oleh satu ekor.
2. Kandang ganda: satu kandang ditempati oleh 2-10 ekor.
3. Kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam kandang
Kandang koloni banyak digunakan dalam budi daya unggas
pedaging secara komersial.
Sumber: http://ditjennak.pertanian.go.id
Gambar 7.7
Litter untuk perlengkapan kandang ayam pedaging
Prakarya dan Kewirausahaan
233
Peralatan lainnya
Selain kandang, dibutuhkan juga peralatan seperti berikut ini:
1. Tempat bertengger,
Tempat bertengger diperlukan untuk tempat ayam beristirahat.
2. Tempat makan, minum, dan grit
Tempat makan dan minum harus tersedia dalam jumlah yang
cukup. Dapat terbuat dari bambu, almunium, atau bahan lainnya
yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.
Tugas 8
Cobalah amati, bagaimanakah kandang yang digunakan dalam budi daya
unggas pedaging di wilayah sekitar tempat tinggalmu? Kerjakan secara
berkelompok dan catat hasil pengamatanmu!
Lembar Kerja 8
Catatlah hasil pengamatanmu!
1. Sistem kandang:
2. Lokasi kandang:
3. Ukuran kandang:
4. Bahan yang digunakan untuk membuat kadang:
5. Kebersihan kandang:
6. Sumber air:
Sumber: http://www.indonetwork.co.id
Gambar 7.8
Peralatan yang harus ada dalam
kandang ayam
234
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Bibit
Bibit unggas pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Misal
untuk ayam, bibit yang digunakan disebut DOC (
Day Old Chicken
)/
ayam umur sehari. Bibit unggas pedaging sebaiknya berasal dari
pembibitan pedaging sesuai standar yang telah ditetapkan dalam
SNI 01.4868.1-1998, yaitu memiliki berat badan minimal 37 g/ekor
untuk ayam.
Bibit unggas pedaging yang dipelihara
harus bebas dari penyakit unggas, misalnya
Avian Infl uenza, Newcastle Disease (ND),
Infectious Laryngotracheitis, Fowl Cholera,
Fowl Fox, Fowl Typhoid, Infectious Bursal
Disease, Marek Disease, Avian Mycoplasmosis
(M. Gallisepticum), Avian Chlamydiosis, Avian
Encephalomyelitis, Swollen Head Syndrome,
Infectious Coryza.
Sumber: http://disnak.jabarprov.go.id/index.php
Gambar 7.9
Day old chicken
(bibit ayam pedaging)
Persyaratan bibit DOC lainnya
adalah:
1.
Anak ayam (DOC ) berasal
dari induk yang sehat.
2.
Bulu tampak halus
dan penuh serta baik
pertumbuh annya.
3.
Tidak terdapat kecacatan
pada tubuhnya.
4.
Anak ayam mempunyak
nafsu makan yang baik.
5.
Ukuran badan normal, yaitu
mempunyai berat badan
antara 35-40 gram.
6.
Tidak ada tinja di duburnya.
Tugas 9
Anda perlu mengenal gejala berbagai penyakit pada ternak unggas,
sehingga memudahkan mengenali unggas yang sehat dan yang sakit.
Cobalah cari berbagai sumber tentang penyakit, gejala serangan, serta cara
pengendaliaannya! Lengkapi hasil pengamatanmu dengan foto dan gambar
gejala yang dialami oleh unggas yang sakit!
Prakarya dan Kewirausahaan
235
Lembar kerja 9
Daftar nama penyakit yang menyerang unggas pedaging dan gejalanya.
No.
Nama penyakit
Gejala
Foto/gambar
Pakan
Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung
nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang
baik adalah pakan yang memiliki keseimbangan nutrisi, sehingga
dapat diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas.
Pakan unggas dapat berasal dari pabrik pakan atau pakan buatan
sendiri. Pakan yang digunakan harus cukup, sehat, serta berkualitas
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh mutu
pakan ayam pedaging sesuai dengan SNI 01-3930-1995 dan SNI 01-
3931-1995. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan
mutunya, umur, dan periode pertumbuhan ayam.
236
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Tabel 1. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode
starter
Bahan Nilai
Satuan
Kadar air
Maksimum 14
%
Protein kasar
Minimum 19.0
%
Lemak kasar
Maksimum 7.4
%
Serat kasar
Maksimum 6
%
Abu
Maksimum 8
%
Kalsium (Ca)
0.9-1.2
%
Phospor (P) total
0.6-1.0
%
Energi termetabolis
Minimum 2900
Kkal/kg
Afl
atoksin
Maksimum 50
μg/kg
Lisin
Minimum 1.10
%
Metionin
Minimum 0.4
%
Metionin + sistein
Minimum 0.6
%
Tabel 2. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode
fi
nisher
Bahan Nilai
Satuan
Kadar air
Maksimum 14
%
Protein kasar
Minimum 18.0
%
Lemak kasar
Maksimum 8
%
Serat kasar
Maksimum 6
%
Abu
Maksimum 8
%
Kalsium (Ca)
0.9-1.2
%
Phospor (P) total
0.6-1.0
%
Energi termetabolis
Minimum 2900
Kkal/kg
Afl
atoksin
Maksimum 50
μg/kg
Lisin
Minimum 0.9
%
metionin
Minimum 0.3
%
Metionin + sistein
Minimum 0.5
%
Bahan baku pakan boleh menggunakan bahan-bahan lokal atau impor. Bahan-
bahan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak unggas antara lain: dedak
padi, gabah, biji jagung, bungkil kedelai, biji sorgum, tepung ikan, atau bahan-
bahan limbah pertanian, perkebunan, dan perikanan. Pakan dapat berbentuk
tepung, butiran kecil, atau pelet.
Prakarya dan Kewirausahaan
237
Obat-obatan, vitamin, dan hormon pertumbuhan
Selain pakan, perlu disiapkan juga obat-obatan untuk ayam
pedaging. Obat-obatan yang digunakan sebaiknya adalah obat
yang sudah terdaftar. Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pada periode akhir masa pemeliharaan
ayam pedaging, ternak dijaga supaya tidak mengalami kecelakaan
yang mengakibatkan patah tulang atau luka memar pada kulit.
Usaha peternakan ayam pedaging harus bebas dari penyakit-
penyakit ayam yang berbahaya dan menular seperti:
1. Avian Infl uenza
;
2. Newcastle Disease
(ND);
3. Infectious Laryngotracheitis
;
4.
Fowl Cholera, Fowl Pox
;
5. Fowl Typhoid
;
6.
Infectious Bursal Disease
;
7. Marek Disease
.
Tugas 10
Carilah dari berbagai sumber tentang bahan tanaman atau bahan lainnya yang
dapat dijadikan bahan pembuat pakan alternatif! Cobalah amati apakah bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk membuat pakan ternak sendiri dapat kamu
peroleh di wilayah tempat tinggalmu! Berikutnya cobalah praktik membuat
pakan ternak!
Lembar Kerja 10
Bahan yang dapat dijadikan sumber pakan ternak unggas pedaging:
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
Bahan yang terdapat di lingkungan sekitar tempat tinggalmu:
238
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
8. Avian Mycoplasmosis
(M.Gallisepticom).
9. Avian Chlamydiosis
.
10. Avian Encephalomyelitis
.
11. Swollen head syndrome
.
12. Infectious coryza
.
Vaksinasi adalah usaha untuk menimbulkan kekebalan tubuh.
Tujuan vaksinasi adalah untuk pengendalian penyakit menular yang
disebabkan oleh virus. Pemberiannya secara teratur sangat penting
untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Vaksin aktif: vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan
yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/
pasif.
2. Vaksin inaktif: vaksin yang mengandung virus yang telah
dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenik
sehingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang
ditimbulkan oleh vaksin inaktif lebih pendek, tapi hanya
diberikan pada ayam yang diduga sakit.
b. Teknik budi daya ayam pedaging
Kegiatan budi daya unggas pedaging meliputi:
Penyediaan kandang
Kandang yang umum digunakan dalam budi daya
unggas ayam pedaging adalah kandang postal.
Kandang dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana
yang penting dapat mencegah ternak kabur dan bisa
berlindung dari hujan dan panas. Selain itu, kandang
juga harus bersih. Kandang yang umum digunakan
untuk memelihara unggas pedaging adalah kandang
postal. Di dalam kandang harus dilengkapi dengan:
1. Tempat makan, tempat makan unggas pedaging disesuaikan
umur unggas.
2. Tempat minum, tempat minum biasanya terbuat dari plastik.
3. Alas kandang, dapat berupa koran, sekam, atau karung berpori.
Alas koran dipakai untuk pemeliharaan DOC.
Sumber: agrokencana.blogspot.com
Gambar 7.10
Kandang Postal
Prakarya dan Kewirausahaan
239
4. Pemanas, sangat diperlukan pada saat pertumbuhan DOC
sebagai induk ayam untuk memberikan kehangatan pada anak
ayam. Salah satu penghangat kandang adalah lampu bohlam.
5. Tempat bertengger, tempat ayam beristirahat.
6. Instalasi air.
Penyediaan bibit
Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi
resiko, dapat menggunakan bibit yang sudah agak besar.
Penyediaan pakan
Pakan untuk budi daya ayam bisa
menggunakan siap pakai, tapi
untuk menghemat biaya pakan
dapat membuat pakan alternatif
berbahan dedak, jagung, bungkil
dan tepung tulang. Pakan ayam
dibagi menjadi dua jenis yakni
pakan untuk
starter
dan pakan
ayam dewasa.
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan ayam pedaging yaitu pemberian pakan,
minum, dan pengendalian penyakit.
a. Pemberian pakan
Biasanya ayam pedaging dipelihara dengan cara dikurung terus-
menerus sehingga ayam tidak dapat mencari makannya sendiri.
Oleh karena itu, ayam diberikan pakan yang cukup dalam jumlah
dan kualitas sesuai umur ayam.
Pemberian pakan harus dilakukan dengan cara yang efi
sien.
Pemberian pakan ayam pedaging dilakukan terus menerus
sehingga tempat pakan tidak boleh kosong dan penambahan
Sumber: ucupmandiri.indonetwork.co.id
Gambar 7.11
Bibit Ayam
Sumber: http://www.poultryindonesia.com
Gambar 7.12
Pakan Berupa Pelet
240
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
pakan dapat dilakukan tiga kali sehari. Pakan ayam pedaging
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tepung, butiran, dan pelet.
Pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase, yaitu fase
starter
(umur 0-4 minggu) dan fase
fi nisher
(umur 4-6 minggu).
Tabel 3. Komposisi nutrisi dalam pakan ayam pedaging pada fase
starter
No.
Jenis gizi
Proporsi (%)
1.
Protein
22-24
2.
Lemak
2.5
3.
Serat kasar
4
4.
Kalsium (Ca)
1
5.
Phospor (P)
0.7-0.9
6.
Kalori: ME 2800-3500 Kcal
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mn
u=6&ttg=4&doc=4a2 [2 September 2014]
Tabel 4. Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur
pada fase
starter
No.
Umur
Jumlah kebutuhan (gram/ekor)
1.
Minggu pertama (umur 1-7 hari)
17
2.
Minggu kedua (umur 8-14 hari)
43
3.
Minggu ke-3 (umur 15-21 hari)
66
4.
Minggu ke-4 (umur 22-29 hari)
91
Jumlah
1520
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mn
u=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]
Tabel 5. Komposisi nutrisi dalam pakan ayam pedaging pada fase
fi
nisher
No.
Jenis gizi
Proporsi (%)
1.
Protein
18.1-21.2
2.
Lemak
2.5
3.
Serat kasar
4.5
4.
Kalsium (Ca)
1
5.
Phospor (P)
0.7-0.9
6.
Kalori: ME 2900-3400 Kcal
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mn
u=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]
Prakarya dan Kewirausahaan
241
Tabel 6. Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur
pada fase
fi
nisher
No.
Umur
Jumlah kebutuhan (gram/ekor)
1.
Minggu ke-5 (umur 30-36 hari)
111
2.
Minggu ke-6 (umut 37-43 hari)
129
3.
Minggu ke-7 (umur 44-50 hari)
146
4.
Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan
seterusnya
161
Jumlah
3.829
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mn
u=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]
b. Pemberian minum
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan
air dalam suatu wadah.
Tabel 5. Kebutuhan minum ayam pedaging
No.
Umur
Jumlah kebutuhan (gram/ekor)
1.
Minggu pertama (umur 1-7 hari)
1.8
2.
Minggu kedua (umur 8-14 hari)
3.1
3.
Minggu ke-3 (umur 15-21 hari)
4.5
4.
Minggu ke-4 (umur 22-29 hari)
7.7
5.
Minggu ke-5 (umur 30-36 hari)
9.5
6.
Minggu ke-6 (umut 37-43 hari)
10.9
7.
Minggu ke-7 (umur 44-50 hari)
12.7
8.
Minggu ke-8 (umur 51-57 hari)
14.7
Jumlah
Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mn
u=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]
catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi
tambahan gula dan obat anti stres ke dalam air minumnya. Banyaknya
gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
242
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
c. Pengendalian penyakit
Pengendalian penyakit pada unggas pedaging dilakukan dengan
cara membersihkan kandang secara rutin, memisahkan unggas
yang sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian vaksin dapat
disesuaikan dengan kondisi ternak unggas.
Sebelum pengobatan, tindakan pengamanan penyakit yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mencegah masuk hewan lain yang mungkin bisa menularkan
penyakit ke lokasi peternakan.
2. Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan
terhadap serangga, lalat dan pembasmian terhadap hama-
hama lainnya.
3. Melakukan pembersihan dan pencucian kandang, baik
terhadap kandang yang habis dikosongkan, maupun
sebelum dimasukkan ternak baru ke dalamnya.
4. Menjaga kebersihan serta sanitasi seluruh komplek lokasi
peternakan sehingga memenuhi syarat
hygienis
yang dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Menggunakan sistem penghapus hama, baik lalu lintas
kendaraan, orang dan perala
tan yang keluar masuk kompleks
peternakan maupun pada pintu-pintu masuk kandang,
gudang makanan dan lain sebagainya.
6. Karyawannya tidak diperbolehkan melakukan perbuatan
yang dapat menimbulkan penularan penyakit dari satu
kelompok ternak ke kelompok ternak lain.
7. Mengatur keluar masuk setiap orang ke kompleks
perkandangan yang memungkinkan penularan suatu
penyakit.
8. Memusnahkan ayam atau bangkai ayam yang menderita
penyakit menular dan bahan-bahan yang berasal dari hewan
bersangkutan serta tidak membawanya keluar kompleks
peternakan. Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara
dibakar atau dikubur di bawah pengawasan Dokter Hewan
atau petugas setempat.
9. Melakukan tindakan pencegahan (vaksinasi) terhadap
penyakit-penyakit unggas sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku dalam bidang kesehatan hewan.
10. Tidak memperjualbelikan ayam pedaging yang dipotong
selama pengobatan antibiotika atau hormon, kecuali apabila
ternak tersebut dipotong setelah 7 hari dari pemberian
antibiotika atau 3 hari dari pemberian hormon yang terakhir.
11. Setiap terjadi kasus penyakit, terutama yang dianggap/
diduga penyakit menular, harus segera dilaporkan kepada
Dinas Peternakan setempat.
Prakarya dan Kewirausahaan
243
Panen
Hasil yang dipanen dari ayam pedaging adalah daging ayam. Panen
ayam pedaging harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik
untuk mengurangi jumlah ayam afkir karena kesalahan saat panen.
Sebelum panen, terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti
timbangan, tali rafi
a, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya
diambil sampel ayam pedaging untuk ditimbang sehingga berat
badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak diberi
makan terlalu banyak agar tidak ada sisa pakan di tempat makan.
Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan
antara 5-14 hari menjelang panen.
Untuk memudahkan pemanenan, terlebih dahulu ayam disekat
secara bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar ayam
tidak ada yang memar, patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati.
Ayam yang telah dipanen dimasukkan ke dalam keranjang untuk
diangkut.
Pemanenan ayam pedaging broiler dapat dilakukan pada umur 22
hari atau 33 hari. Ayam broiler yang dipanen umur 22 hari lebih
menguntungkan karena biaya lebih sedikit dan resiko kematian
ayam lebih rendah. Alat yang dibutuhkan pada saat panen adalah
timbangan dan keranjang untuk menyimpan ayam yang telah
dipanen.
Pasca panen
Kegiatan pasca panen untuk ayam pedaging adalah mengumpulkan
semua peralatan dan membersihkannya. Pemeliharaan bangunan
kandang dilakukan setelah panen.
Sekarang Anda sudah memahami budi daya ayam pedaging.
Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh pemasaran produk
yang dihasilkan. Pemasaran merupakan bagian ujung dari suatu
wirausaha, tapi sangat menentukan keberlanjutan wirausaha.
Tugas 11
Cobalah kamu pelajari cara beternak unggas pedaging yang biasa dilakukan di
daerah sekitarmu! Lakukan dengan melalui wawancara dengan pelaku usaha
budi daya dan observasi ke lokasi! Catatlah hasil wawancara dan observasimu!
244
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
C. Penghitungan Harga Jual Produk Hasil Budi daya
Ternak Unggas Pedaging
Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen
yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti
biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead
. Secara umum
biaya overhead dibedakan atas biaya
overhead
tetap, yaitu biaya
overhead
yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan
biaya
overhead
variabel, yaitu biaya
overhead
yang jumlahnya berubah secara
proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk
ke dalam
overhead
adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Jumlah biaya-biaya
yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).
Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua
pendekatan. Pendekatan pertama adalah
full costing
dan pendekatan kedua
adalah
variable costing
.
Lembar Kerjar 11
Hasil wawancara dan pengamatan tentang budi daya unggas petelur!
1. Persiapan budi daya:
a.
Penentuan lokasi kandang
b.
Penentuan jenis unggas
2. Budi daya unggas pedaging:
a.
Pembuatan kandang dan persiapan sarana lainnya
b. Pengadaan bibit
c. Pemberian pakan
d.
Pengendalian hama dan penyakit
e. Pemanenan
f.
Pembersihan kandang
Prakarya dan Kewirausahaan
245
1. Full Costing
Pendekatan
full costing
memperhitungkan semua unsur biaya produksi
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi dan biaya
overhead
(tetap dan variabel) serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti
biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.
Tabel 1.1 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Full Costing
Biaya bahan baku
Rp. ...........................
Biaya tenaga produksi
Rp. ...........................
Biaya
overhead
variabel
Rp. ...........................
Biaya
overhead
tetap
Rp. ........................... +
Harga Pokok Produksi
Rp. ...........................
Biaya administasi & umum
Rp. ...........................
Biaya pemasaran
Rp. ........................... +
Biaya non produksi
Rp. ........................... +
Total HPP
Rp. ...........................
2. Variabel Costing
Pendekatan
variabel costing
memisahkan penghitungan biaya produksi
yang berlaku variabel dengan biaya tetap
. Biaya variabel terdiri atas
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi dan
overhead
variable
ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel.
Biaya tetap terdiri dari biaya
overhead
tetap, biaya pemasaran tetap, biaya
administrasi tetap dan biaya umum tetap.
Tabel 1.2 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Variabel
Costing
Biaya bahan baku
Rp. ...........................
Biaya tenaga produksi
Rp. ...........................
Biaya
overhead
variabel
Rp. ........................... +
HPP variabel
Rp. ...........................
Biaya administasi & umum
variabel
Rp. ...........................
Biaya pemasaran variabel
Rp. ........................... +
246
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Biaya non produksi variabel
Rp. ...........................
Total biaya variabel
Rp. ...........................
Biaya
overhead
tetap
Rp. ...........................
Biaya administasi & umum
tetap
Rp. ...........................
Biaya pemasaran tetap
Rp. ........................... +
Total biaya tetap
Rp. ........................... +
Total HPP
Rp. ...........................
Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk diawali
dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit
adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, pada
satu kali produksi dengan HPP Rp. 1.000.000 dihasilkan 100 buah produk,
maka HPP/unit adalah Rp. 1.000.000 dibagi dengan 100, yaitu Rp. 10.000.
Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Harga
jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu bahwa harga jual
harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju, mempertimbangkan
harga jual dari pesaing dan target pencapaian Break Even Point (BEP)
serta jumlah keuntungan yang didapatkan sebagai bagian dari strategi
pengembangan wirausaha.
Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan
tiga pendekatan,
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (
supply demand
approach
)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga
keseimbangan (
equilibrium price
) dengan cara mencari harga yang
mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga
terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (
cost oriented approach
)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan
produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan
markup
pricing dan
break even analysis
.
3. Pendekatan Pasar (
market approach
)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara
menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga
seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
Prakarya dan Kewirausahaan
247
Anda sudah mendapatkan pembelajaran wirausaha dan budi daya
unggas pedaging. Cobalah susun suatu rencana wirausaha di bidang
budi daya ayam pedaging! Mulai dengan membuat perencanaan dan
melakukan analisis biaya!
Berikut ini adalah hal-hal penting harus direncanakan sebelum memulai
wirausaha, yaitu:
1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan
Berdasarkan pengalaman
survey
pasar yang anda lakukan pada
pembelajaran sebelumnya, Anda dapat menentukan jenis unggas
yang akan dibudidayakan. Pilih jenis unggas yang produk budi daya
laku dipasaran atau kamu produk yang kompetitornya lebih sedikit.
2. Menentukan lokasi kandang
Berdasarkan pembelajaran sebelumnya, Anda tentu sudah dapat
memilih lokasi kandang.
3. Menentukan skala usaha yang akan dibuat.
Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala
usaha yang kecil. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil,
Anda dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat menjadi
pengalaman dan pedoman jika suatu saat nanti ingin memperbesar
skala usaha. Anda dapat menerapkan prinsip
learning by doing
(belajar sambil bekerja).
Coba lakukan survei pasar terhadap berbagai produk budi daya unggas petelur
di wilayah tempat tinggal Anda untuk mencari informasi tentang:
1. Jenis produk budi daya unggas petelur yang dipasarkan
2. Jenis unggas petelur yang paling laku di pasar
3. Harga telur unggas
4. Jumlah telur unggas yang diperjualbelikan
5. Pengemasan produk budi daya unggas petelur
Anda dapat menggunakan metode waw
ancara terhadap beberapa orang
pedagang dan pembeli yang ada di pasar yang dikunjungi.
Tugas 12
Selanjutnya dilakukan analisis biaya yang diperlukan dalam wirausaha di
bidang budi daya ternak unggas pedaging. Komponen biaya produksi
dalam usaha ternak unggas sangat ditentukan oleh skala wirausaha.
Semakin besar skala wirausaha, semakin besar pula biaya yang
dibutuhkan.
248
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Komponen biaya dalam suatu wirausaha terdiri atas biaya tetap dan
tidak tetap. Biaya tetap, yang terdiri dari biaya pembuatan kandang dan
pembelian peralatan kandang, sedangkan biaya tidak tetap terdiri atas
biaya bibit, pakan, dan obat-obatan.
Contoh analisis biaya usaha budi daya unggas pedaging. Jumlah
biaya yang dibutuhkan sangat tergantung skala usaha. Jadi, Anda
dapat mencoba membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil, serta
memaksimalkan sumber daya yang ada di sekitar tempat tinggal. Contoh
komponen biaya tetap dan tidak tetap dalam wirausaha di bidang budi
daya ternak unggas pedaging dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Anda
dapat menambah jenis pengeluaran lainnya sesuai dengan kebutuhan
atau wilayah tempat tinggal.
Pengeluaran
No. Jenis pengeluaran
Jumlah
satuan
Satuan
Harga/
satuan
Jumlah (Rp)
Biaya tetap
1.
Pembuatan
kandang
2.
Peralatan kandang:
Tempat makan
Tempat minum
Galon air
Lampu penerangan
Lembar Kerja 12
Hasil wawancara dan pengamatan tentang produk budi daya unggas pedaging
1. Jenis produk budi daya unggas pedaging yang dipasarkan:
2. Jenis unggas pedaging yang paling laku di pasar:
3. Harga daging unggas:
4. Jumlah daging unggas yang diperjualbelikan:
5. Pengemasan produk budidaya unggas pedaging:
Prakarya dan Kewirausahaan
249
Biaya tidak tetap
No. Jenis pengeluaran
Jumlah
satuan
Satuan
Harga/
satuan
Jumlah (Rp)
1.
Bibit
2.
Pakan
3.
Obat-obatan
4.
Vitamin
Penerimaan
No. Jenis pengeluaran
Jumlah
satuan
Satuan
Harga/
satuan
Jumlah (Rp)
1.
Penjualan unggas
2.
Penjualan kotoran
unggas
D. Promosi Produk Hasil Budi Daya Ternak Unggas
Pedaging
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran
produk memanfaatkan bauran dari strategi
product, place, price,
dan
promotion
atau dikenal pula dengan sebutan 4P. Pada pembelajaran sebelumnya telah
dibahas tentang produk (
product
) dan harga (
price
). Kesuksesan suatu produk
di pasaran tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk dan harga yang tepat,
melainkan juga tempat penjualan (
place
) dan cara promosi (
promotion
).
Kegiatan dan media promosi bergantung dari pasar sasaran yang merupakan
target dari promosi tersebut dan tempat penjualan produk dilakukan. Promosi
produk untuk pasar lokal dapat dilakukan diantaranya dengan memasang
iklan pada tempat-tempat strategis di pasar. Promosi untuk pasar yang lebih
luas dapat dilakukan melalui media sosial atau
website
di internet.
Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli
dan membuat pembeli membeli produk. Promosi yang tepat akan diikuti
oleh empat bentuk respon dari calon pembeli. Pertama adalah perhatian
(
attention
) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi yang menarik
didengar dan dilihat, serta unggul daripada promosi produk pesaing. Kedua
adalah ketertarikan (
interest
) dari calon pembeli. Ketiga adalah keinginan
(
desire
) calon pembeli untuk memiliki produk. Keempat adalah tindakan
(
action
) membeli. Empat bentuk respon ini dikenal dengan AIDA,
Attention
,
Interest
,
Desire
dan
Action
.
250
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
E. Penjualan Produk Hasil Budi Daya Unggas
Pedaging secara Langsung dan
Online
Produk hasil budi daya unggas pedaging dapat memiliki sasaran pasar lokal
ataupun pasar yang lebih luas. Penjualan kepada para pembeli lokal dapat
dilakukan secara langsung dari produsen kepada pembeli ataupun dengan
sistem konsinyasi dengan menitipkan produk hasil budi daya di toko. Penjualan
kepada pasar yang lebih luas, dapat menjangkau tidak hanya konsumen
lokal melainkan juga konsumen yang di luar kota, luar pulau, bahkan luar
negeri. Pemasaran dan penjualan dengan jangkauan yang luas dapat
menggunakan media
online,
yaitu dengan internet. Pemanfaatan teknologi
internet memungkinkan produsen melakukan pemasaran dan penjualan
langsung. Produsen memasang gambar dan informasi mengenai produk
hasil budi daya pada sosial media atau
website
. Gambar dan informasi harus
menarik dan dapat dipahami oleh para calon pembeli. Pembeli yang tertarik
akan berusaha untuk menghubungi produsen. Produsen dan konsumen
selanjutnya akan berkomunikasi secara
online
baik melalui email, sms, atau
telepon untuk membuat kesepakatan pembelian dan cara pembayaran.
Pembayaran dilakukan melalui bank, sedangkan pengiriman dilakukan
melalui jasa pengiriman barang. Pengemasan produk hasil budi daya unggas
pedaging untuk pasar luar daerah harus dipastikan dapat menjamin produk
tetap awet sampai di tempat tujuan.
Sumber: Kemdikbud, 2015
Gambar 7.13
Media promosi yang digunakan tergantung pada sasaran yang dituju
Berikut adalah beberapa kiat untuk memulai usaha unggas pedaging:
1. Memperhatikan trend harga
Agar ayam pedaging yang dipelihara dipenen pada waktu harga jual
bagus maka waktu memulai budi daya ternak unggas pedaging perlu
diperhatikan. Rencanakanlah waktu mulai budi daya ayam pedaging
sehingga panen dapat dilakukan pada permintaan ayam pedaging sangat
tinggi, seperti hari lebaran.
Prakarya dan Kewirausahaan
251
F. Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Budi Daya
Unggas Pedaging
Evaluasi diri pada akhir semester 2 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi
kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
pembelajaran terhadap masing-masing peserta didik. Evaluasi individu meliputi
evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk
mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok, kaitannya
dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
Evaluasi Diri (individu)
Bagian A.
Berilah tanda cek (√) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.
Keterangan:
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral
4. Setuju
5. Sangat Setuju
Bagian B.
Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran
Kerajinan di Semester 1
Bagian A
No. Aspek Evaluasi
1
2
3
4
5
1.
Saya mengetahui peluang pasar unggas
pedaging.
2.
Saya mengetahui jenis-jenis unggas
pedaging.
3.
Saya mengetahui teknik budi daya unggas
pedaging yang ada di daerah sekitar.
2. Kondisi musim dan cuaca
Kondisi cuaca sangat mempengaruhi produksi yang akan diperoleh. Mulai
usaha budi daya ayam pedaging pada saat cuaca bagus. Sebagai acuan
kamu dapat mengikuti waktu para peternak ayam pedaginng yang sudah
berpengalaman.
3. Skala usaha
Usaha budi daya ternak ayam pedaging sebaiknya dimulai dengan skala
usaha yang tidak terlalu besar dan disesuaikan dengan kemampuan.
Misalnya mulai dengan 1000 ekor DOC.
252
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
4.
Saya memiliki banyak ide untuk produk hasil
budi daya unggas pedaging.
5.
Saya terampil melaksanakan budi daya
unggas pedaging.
6.
Saya dapat menghitung biaya produksi dan
menetapkan harga jual.
7.
Saya berhasil menjual produk hasil budi daya
unggas pedaging.
8.
Saya bekerja dengan rapi dan teliti.
9.
Saya dapat bekerja sama dalam kelompok
dengan baik.
10.
Saya puas dengan hasil kerja saya pada
Semester 2.
Bagian B
Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Kerajinan Semester 2:
Evaluasi Diri (kelompok)
Bagian A.
Berilah tanda cek (√) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.
Keterangan:
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral
4. Setuju
5. Sangat Setuju
Bagian B.
Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok
Bagian A
No. Aspek Evaluasi
1
2
3
4
5
1.
Semua anggota kelompok kami memiliki
sikap yang baik.
2.
Semua anggota kelompok kami memiliki
pengetahuan yang lengkap tentang materi
pembelajaran Semester 2.
Prakarya dan Kewirausahaan
253
3.
Semua anggota kelompok kami memiliki
keterampilan yang beragam.
4.
Semua anggota kelompok kami memiliki
keterampilan kerja yang tinggi.
5.
Kelompok kami mampu melakukan
musyawarah.
6.
Kelompok kami melakukan pembagian
tugas dengan adil.
7.
Anggota kelompok kami saling membantu.
8.
Kelompok kami mampu menjual banyak
produk hasil budi daya unggas pedaging.
9.
Kelompok kami melakukan presentasi
dengan baik.
10.
Saya puas dengan hasil kerja kelompok
kami pada Semester 2.
Bagian B
Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok: