Halaman
146
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
147
KERAJINAN
148
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global
Perencanaan Usaha Kerajinan
untuk Pasar Global
A
B
Perancangan dan Produksi Kerajinan
untuk Pasar Global
C
Penghitungan Harga Jual Produk
Kerajinan untuk Pasar Global
D
Media Promosi Produk Kerajinan
untuk Pasar Global
E
Penjualan Sistem Konsinyasi
Produk Kerajinan untuk Pasar Global
Peta
Materi
Prakarya dan Kewirausahaan
149
BAB V
Wirausaha Produk Kerajinan
untuk Pasar Global
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
•
Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir
kreatif untuk membuat produk
kerajinan serta keberhasilan wirausaha adalah
anugerah Tuhan.
•
Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif
dalam membuat karya kerajinan untuk pasar global guna membangun
semangat usaha.
•
Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya kerajinan untuk
pasar global berdasarkan identifi
kasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan
prosedur berkarya.
•
Mempresentasikan, mempromosikan dengan pemilihan media yang tepat
dan menjual karya produk kerajinan untuk pasar global dengan perilaku jujur
dan percaya diri melalui promosi dan penjualan
online
.
• Menyajikan wirausaha kerajinan untuk pasar global berdasarkan analisis
pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran
150
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Suatu usaha tidak dapat selamanya tergantung pada satu jenis produk atau
satu pasar sasaran yang sama. Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan
antara ketersediaan barang di pasar (
supply
) dan permintaan pembeli (
demand
).
Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan
harga barang. Apabila banyak produsen memproduksi barang yang sama dan
ketersediaan barang menjadi terlalu tinggi dibandingkan dengan permintaan
pasar, maka harga akan menjadi sangat murah
atau barang tidak laku. Pada saat
itulah diperlukan inovasi untuk pengembangan desain produk baru atau target
pasar yang baru. Upaya mengembangan produk dan pasar baru tersebut disebut
dengan diversifi
kasi.
Pengembangan produk baru dari wirausaha
kerajinan dapat berupa pengembangan pr
oduk-
produk hiasan dengan desain baru atau
pengembangan produk ke arah pasar sasaran
baru. Produk baru dapat berupa produk dangan
desain baru yang terbuat dari bahan baku
limbah yang sama, sehingga perolehan bahan
baku, teknik dan alat kerja tidak akan banyak
berubah.
Upaya pengembangan usaha terdiri atas empat (4) strategi:
market penetration,
market development, product development dan diversifi cation
.
Market penetration
adalah upaya untuk melakukan penjualan, produk yang ada kepada pasar sasaran
yang ada.
Market development
atau perluasan pasar adalah upaya untuk menjual
produk yang ada kepada pasar yang lebih luas.
Product development
adalah upaya
menjual produk baru kepada pasar yang sudah ada.
Diversifi cation
atau diversifi
kasi
adalah upaya pengembangan produk baru untuk menyasar pasar yang baru.
Diversifi
kasi produk
dilakukan agar usaha
tidak tergantung pada
satu jenis produk dan satu
pasar sasaran saja. Saat
satu produk mengalami
penurunan penjualan,
maka produk lain akan
mengatasinya.
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.1
Model Ansoff
tentang Diversifi
kasi Produk
Prakarya dan Kewirausahaan
151
Telah dipelajari sebelumnya bahwa pengetahuan tentang pasar sasaran
menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan suatu usaha. Wirausaha
dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar, dengan
demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset tentang pasar
bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi
suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar
dapat memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi dapat mempengaruhi
rancangan produk dan keputusan penetapan harga jual produk. Beberapa waktu
belakangan ini ketertarikan pada kerajinan yang unik dan khas meningkat. Hal
tersebut membuat peluang pasar produk kerajinan menjadi sangat luas.
Pada era ekonomi sebelumnya, yaitu pada
saat era ekonomi industri dan era
informasi, atau kita kenal dengan era globalisasi, seluruh bangsa di dunia
cenderung sama dan seragam. Era industri menghasilkan barang yang diproduksi
pabrik dalam jumlah banyak, dan dipasarkan ke seluruh dunia. Konsumen di
Indonesia dapat memiliki produk yang sama dengan yang dijual di Eropa dan
Amerika, demikian pula sebaliknya. Kursi plastik yang diproduksi masal di China
dipasarkan ke seluruh dunia. Sepatu yang diproduksi massal di Brazil, dipasarkan
ke seluruh dunia. Konsumen di dunia mendapatkan produk yang sama. Globalisasi
di satu sisi memiliki sisi positif dalam memberikan kesempatan yang sama kepada
bangsa di dunia, namun globalisasi juga memberikan ruang yang sempit kepada
perbedaan dan keunikan. Manusia pada dasarnya tertarik pada perbedaan
serta menyukai keunikan dan kekhasan, maka era industrialisasi dan globalisasi
menyebabkan kebosanan. Manusia kembali mencari keunikan dan kekhasan dari
alam, adat, budaya, termasuk juga kerajinan.
Saat ini pariwisata menjadi salah satu kegiatan yang berkembang di seluruh dunia,
karena orang-orang semakin suka bepergian untuk melihat berbagai keunikan dan
kekhasan yang berbeda-beda di setiap daerah di dunia. Indonesia merupakan salah
satu negara yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang paling kaya di dunia.
Pada 2012, Indonesia menduduki peringkat 6 sebagai negara dengan alam terindah
di dunia berdasarkan survey
World Economic Forum
(WEF). Kedatangan wisatawan
ke daerah-daerah di Indonesia memberik
an peluang kepada wirausahawan kerajinan.
Para wisatawan membutuhkan buah tangan untuk dibawa pulang. Wisatawan lokal
maupun internasional merupakan pasar sasaran dari produk kerajinan. Kerajinan
khas daerah yang unik dan sesuai dengan seler
a, akan diminati oleh wisatawan.
Perkembangan teknologi informasi memberikan kesempatan manusia di berbagai
belahan dunia melihat apa yang ada di daerah lain melalui internet. Teknologi tersebut
juga mendukung berkembangannya penjualan dengan sistem
online
. Penjual
dapat mengunggah gambar produknya ke
website
dan pembeli yang tertarik dapat
melakukan pembelian dan pembayaran secara
online
, kemudian produk kerajinan
dikirimkan kepada pembeli dengan memanfaatkan jasa pengiriman. Pada era ini,
pemasaran produk kerajinan dapat dilakuk
an dengan cara penjualan langsung (atau
konsinyasi) kepada wisatawan atau dengan memanfaatkan sistem penjualan
online
.
152
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
A. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Global
Kegiatan wirausaha dapat dibagi
menjadi tiga tahapan.
Tahapan
pertama
adalah persiapan
organisasi dan perencanaan
produksi. Tahapan perencanaan
produk ini disebut juga tahapan
Research and Development
atau dikenal dengan R&D.
Tahap kedua
adalah produksi
hingga penjualan. Kelompok
wirausaha melakukan produksi
kerajinan sesuai dengan target
produksi dan melakukan upaya
pemasaran sesuai dengan target
penjualan. Tahapan ini disebut
juga dengan
Production and
Distribution
.
Tahapan ketiga
adalah evaluasi dari seluruh
kegiatan wirausaha yang telah
dilakukan. Evaluasi bertujuan
untuk mengetahui kekurangan
dan melakukan perencanaan
perbaikan, agar wirausaha
dapat berkembang menjadi
lebih baik. Proses evaluasi dapat
menggunakan metode analisis
SWOT (
Strenght, Weakness,
Opportunities
dan
Treats
), yaitu
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.2
Gelombang Ekonomi dan Peluang Pasar Global untuk Produk Lokal
Prakarya dan Kewirausahaan
153
dengan cara menguraikan kekuatan (
Strenght
), kelemahan (
Weakness
),
peluang (
Opportunities
) dan ancaman dari luar (
Treats
) dari produk kerajinan
yang telah dibuat, proses produksi, proses pemasaran dan distribusi, serta
pasar sasaran.
Pasar sebagai Salah Satu Faktor Kunci Wirausaha Kerajinan
Berdasarkan luasannya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar lokal, pasar
nasional dan pasar global atau pasar internasional. Pasar global dapat
dipahami sebagai pasar di luar pasar lokal dengan selera global. Perkembangan
teknologi informasi memungkinkan kerajinan memiliki pasar yang lebih luas,
tidak hanya konsumen lokal, namun juga konsumen global. Pada prinsipnya
pasar terjadi karena adanya permintaan (dari pembeli) dan penawaran (dari
penjual). Potensi pasar dapat diketahui melalui dua pendekatan, pendekatan
permintaan dan pendekatan penawaran. Pendekatan permintaan adalah
dengan mencari tahu kebutuhan dari pasar sasaran, sedangkan pendekatan
penawaran mengandalkan pada kemampuan wirausahawan membuat
produk inovatif. Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk mengenali
potensi pasar. Sasaran pasar global dalam pembelajaran ini dapat dibatasi
menjadi dua, wisatawan yang datang dan konsumen yang akan melakukan
pembelian secara
online
. Kedua pasar sasaran ini sama-sama memiliki
ketertarikan terhadap produk yang unik dan khas yang mudah dibawa atau
dikirimkan. Wisatawan lebih menyukai produk kerajinan yang mudah dibawa,
misalnya berukuran tidak terlalu besar dan tidak berat. Sedangkan produk
kerajinan yang dipasarkan secara
online
harus mempertimbangkan proses
pengiriman, agar produk tidak rusak pada saat pengiriman. Wirausaha dapat
dilakukan dengan mengembangkan produk kerajinan yang sudah ada di
daerah atau membuat kerajinan
yang belum ada. Pengembangan kerajinan
dilakukan untuk membuat produk kerajinan yang ada lebih sesuai dengan
kebutuhan konsumen, misalnya membuat ker
ajinan cenderamata yang lebih
ringan, lebih kecil dan mudah dibawa, sehingga sesuai dengan kebutuhan
wisatawan.
Tugas 1
Mengenali Diri dan Membuat Kelompok Usaha
• Kenali dirimu: Apa yang menjadi keunggulanmu? Mendesain produk
kreatif, menghitung keuangan, menggambar iklan, atau terampil dalam
membuat produk. Setiap orang tentunya dapat memiliki lebih dari satu
keahlian. Tuliskan keahlianmu pada selembar kertas, boleh dilengkapi
dengan gambar agar lebih informatif dan menarik.
•
Guru akan memandu kelas untuk membuat kelompok sesuai kompetensi
yang dibutuhkan dalam kelompok.
154
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.3
Produk Kerajinan, Didatangi atau Mendatangi Pasar Sasaran
Nonwisatawan
Pengembangan produk untuk pasar global harus memperhatikan aturan
yang berlaku di negara tujuan, terkait standar bahan baku, proses produksi,
pengemasan, dan distribusi. Standar bahan baku yang berlaku di setiap negara
dapat berbeda-beda. Misalnya, untuk
beberapa negara maju, produk bahan
baku kerajinan dari kayu harus dipastikan tidak berasal dari penebangan liar
atau
illegal logging
. Standar terkait proses produksi yang berlaku di beberapa
negara, diantaranya adalah tidak melibatkan pekerja anak dalam proses
produksi. Standar-standar juga terdapat pada pengemasan dan distribusi.
Standar tersebut pada umumnya berlaku untuk pengiriman skala besar atau
ekspor, sedangkan untuk pengiriman dalam jumlah kecil atau paket, standar
tersebut belum tentu diberlakukan. Wirausahawan yang akan menjangkau
pasar global harus mempelajari standar dan tata aturan internasional agar
dapat mengatur strategi pemasarannya dengan tepat.
Prakarya dan Kewirausahaan
155
No.
Produk Kerajinan
Ide pengembangan
1
2
3
4
5
Dst.
Pengembangan produk untuk pasar global juga harus mempertimbangkan
selera estetis dari pasar sasaran. Faktor estetis dapat dilihat dari dua hal.
Pertama adalah tren desain dunia, yang disepakati secara global dan berganti
setiap tahunnya. Kedua adalah selera khas
dari orang-orang di setiap negara.
Setiap negara pada umumnya memiliki selera yang khas untuk warna, motif
dan bentuk dari suatu produk. Seler
a tersebut terbentuk secara turun temurun
dan juga berkembang dipengaruhi perkembangan sosial, budaya, politik, dan
teknologi di negara-negara tersebut.
Selera estetis tersebut dapat dipelajari
dengan mengumpulkan gambar-gambar produk, iklan-iklan maupun foto-
foto, serta perilaku orang-orangnya.
Tugas 2 (Kelompok)
Identifi
kasi Potensi Kerajinan untuk Pasar Global
• Amati lingkungan Anda, adakah produk kerajinan yang berpotensi
dikembangkan menjadi produk kerajinan yang khas daerah dan diminati
pasar global.
•
Diskusikan dalam kelompok tentang pot
ensi kerajinan daerah yang dapat
dikembangkan untuk pasar global.
•
Tuliskan pada LK 2 hasil diskusi kelompok.
LK 2. Identifi
kasi Potensi Kerajinan untuk Pasar Global
156
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Sumber: etsy.com, manga.webneel.com, asianartcollection.com
Gambar 5.4
Bentuk, warna, motif, dan tekstur khas Jepang
Sumber: braun.com, nykynen.com, joachim.schirrmacher.de
Gambar 5.5
Bentuk, warna, motif, dan tekstur khas Jerman
Prakarya dan Kewirausahaan
157
Tugas 3 (Kelompok)
Identifi
kasi Selera Estetis Pasar Global
• Carilah informasi tentang selera estetis pasar global. Informasi bisa
diperoleh dengan cara bertanya kepada pengrajin yang ada di lingkungan
sekitar, produk apa yang paling diminati oleh wisatawan. Informasi juga
dapat diperoleh dari majalah, dan internet.
•
Kumpulkan informasi-informasi tersebut dan buatlah sebuah presentasi
yang menarik dan informatif.
Sumber: africancreative.co.za, hautefashionafrica.com
Gambar 5.6
Bentuk, warna, motif, dan tekstur khas Afrika
158
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Perancangan produk didasari beberapa faktor pertimbangan, yaitu fungsi
produk, pengguna produk, material, teknik pembuatan, nilai estetis, dan
harga jual. Untuk memulai proses perancangan, harus dilakukan penetapan
pasar sasaran, bahan baku, dan jenis material apa saja yang akan digunakan,
serta teknik yang dapat digunakan untuk pembuatan produk. Pada produk
kerajinan untuk pasar global, faktor terpenting adalah faktor estetis,
kemudahan distribusi, dan kualitas keawetan dari produk kerajinan. Kualitas
awet dapat dipenuhi dengan pemilihan dan pengolaha material yang tepat.
B. Perancangan dan Produksi Kerajinan untuk Pasar
Global
Data tentang pasar sasaran dan potensi
kerajinan yang terdapat di daerah
sudah diketahui. Beberapa kebutuhan dari pasar sasaran sudah pernah
diamati dan didiskusikan dalam kelompok. Hal-hal tersebut akan menjadi
dasar bagi langkah selanjutnya, y
aitu perancangan produk kerajinan untuk
pasar global. Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide,
dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian
dikembangkan menjadi model dari kerajinan yang akan dibuat, dilanjutkan
dengan persiapan produksi. Produksi adalah membuat produk dalam jumlah
tertentu sehingga siap menjadi komoditi yang akan dijual.
1. Mencari Ide Produk dengan Curah Pendapat
Produk yang akan dibuat adalah produk untuk pasar global, baik wisatawan
yang datang maupun pasar global yang dapat dijangkau oleh pemasaran
online
. Persyaratan produk, pot
ensi daerah, dan selera pasar sasaran
telah diketahu melalui pembelajaran sebelumnya. Langkah selanjutnya
adalah mencari ide produk apa yang tepat untuk dikembangkan. Cara
Sumber: Dokumen Kemedikbud
Gambar 5.7
Faktor Pertimbangan Perancangan Produk
Prakarya dan Kewirausahaan
159
yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (
brainstorming
)
yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses
brainstorming
ini, setiap
anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-
ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk
munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide
tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap
brainstorming
dalam
kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak
mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh
memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya,
dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Diskusi dapat dimulai
berdasarkan temuan yang didapat dari Tugas 2 dan Tugas 3.
•
Produk apa yang dapat dibuat dari potensi daerah yang ada?
•
Produk apa yang saat ini diminati secara global?
•
Produk apa yang cocok dijadikan oleh-oleh wisatawan?
•
Produk apa yang unik yang akan menarik pembeli
online
(melalui
internet)?
160
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
2. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul
dengan beberapa pertimbangan teknis,
di antaranya, bagaimana cara
menggunakan produk tersebut, apakah material yang ada sudah tepat
untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi
dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan
ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah dibawa atau
mudah dikirim melalui paket? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat, pilih ide-ide yang dianggap
baik dan potensial untuk membuat produk kerajinan untuk pasar global.
Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-
sketsa selanjutnya.
Sumber: carolineabrow.com
Gambar 5.8
Contoh sketsa ide pada proses
brainstorming
Prakarya dan Kewirausahaan
161
3. Prototyping
atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format
dua dimensi, artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Produk
kerajinan yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi, maka studi
bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan
studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya
maupun bukan material sebenarnya. Material sebenarnya adalah material
yang akan digunakan pada produksi kerajinan. Alat bantu yang dapat
digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting,
cutter
, lem,
selotip (alat pemotong dan bahan perekat).
Sumber: jy-feng.com
Gambar 5.9
Contoh sketsa ide hasil proses rasionalisasi
162
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
4. Penentuan Desain Akhir
Hasil dari studi model dapat dipilih 3 sampai 5 alternatif desain akhir.
Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi.
Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam
menentukan desain akhir yang terpilih.
Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau
pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan
fi
nishing
. Tahap pembahanan
adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada limbah berbahan
alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet,
tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Contohnya pada
penggunaan material bambu. Material bambu harus dipastikan betul-betul
kering dan terbebas dari kumbang bubuk, agar produk kerajinan yang dibuat
dapat tahan lama. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan
proses
pembentukan
. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material,
bentuk dasar material, dan bentuk pr
oduk yang akan dibuat. Secara umum,
material padat dapat
dikelompokkan menjadi material solid dan tidak
solid (lembaran dan serat
). Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau
kayu dapat dibentuk dengan cara
dipotong,
dipahat
sesuai dengan bentuk
Tugas 4 (Kelompok)
Pengembangan Desain Produk Kerajinan untuk Pasar Global
• Carilah
ide produk kerajinan untuk pasar global
yang akan dibuat.
Pencarian ide dapat dilakukan dengan curah pendapat (
brainstorming
)
dalam kelompok.
• Buat beberapa
sketsa ide bentuk
dari produk fungsional tersebut.
Pertimbangkan
kenyamanan dan keamanan
pengguna dalam
menggunakan produk tersebut.
•
Pilih salah satu
ide bentuk yang paling baik.
• Pikirkan dan
tentukan teknik-teknik
yang akan digunakan untuk
membuatnya, serta
bahan dan alat
yang dibutuhkan.
• Cobalah buat
produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan
untuk mengetahui bahan, teknik, dan alat yang tepat.
•
Buat petunjuk pembuatan
dari produk tersebut dalam bentuk tulisan
maupun gambar.
•
Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan dan alat serta
petunjuk pembuatan, yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio
yang baik dan rapi.
Prakarya dan Kewirausahaan
163
yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan
bantuan lem. Material berupa lembaran
atau serat dapat dibentuk dengan
cara
digunting
sesuai bentuk yang diinginkan,
dianyam
atau
dirangkai
,
dan direkatkan dengan bantuan lem. Tahap berikutnya adalah
perakitan
dan
fi
nishing
. Perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat terdiri atas
beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung, seperti
lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu. Tahap terakhir adalah
fi nishing. Finishing
dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut
dimasukkan ke dalam kemasan.
Finishing
dapat berupa penghalusan
dan/
atau pelapisan permukaan.
Penghalusan yang dilakukan diantaranya
penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem
yang tersisa pada permukaan produk.
Finishing
dapat juga berupa pelapisan
permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih
menarik.
Tugas 5 (Kelompok)
Perencanaan Proses Produksi dan Keselamatan Kerja
• Carilah informasi tentang jenis aktivitas pada tahapan pembahanan,
cara pembentukan, cara
perakitan, dan cara
fi nishing
dari desain produk
kerajinan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
•
Carilah informasi tentang alat kerja yang dibutuhkan pada setiap proses
dan ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam mendukung
pembuatan kerajinan.
•
Susun informasi tersebut ke dalam sebuah laporan atau presentasi yang
menarik sesuai format LK 5. Boleh disertai gambar agar lebih mudah
dimengerti dan tampak menarik.
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.10
Alur Tahapan Produksi
164
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Tahapan
Produksi
Jenis Aktivitas
& Teknik yang
Digunakan
Alat/Bahan
Metode dan Alat K3
Pembahanan
(contoh)
Merendam bambu
pada bahan
pengawet
Melepaskan label
pada botol plastik
bekas
Mencuci botol
plastik
(contoh)
Larutan kimia
perendam
Pisau atau
cutter
Larutan pembersih
(contoh)
Sarung tangan karet
Tanpa peralatan,
namun fokus
perhatian
penting karena
menggunakan alat
kerja yang tajam
Sarung tangan karet
Pembentukan
........................................
........................................
........................................
Perakitan
........................................
........................................
........................................
Finishing
........................................
........................................
........................................
Metode Produksi dan Keselamatan Kerja
Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Pada
metode tradisional, satu orang melakukan setiap tahapan produksi,
sedangkan pada metode modern satu orang hanya melakukan satu tahap
produksi. Metode modern ini sering juga disebut dengan metode ‘ban
berjalan’. Metode modern disebut metode ban berjalan karena metode ini
serupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan mesin ban
berjalan atau
conveyer
. Pemanfaatan metode modern lebih efi
sien dalam
penggunaan waktu, sehingga sesuai untuk produksi dalam jumlah banyak.
Metode tradisional kurang tepat digunakan untuk produksi dalam jumlah
banyak karena produk yang dihasilkan sulit untuk mencapai standar bentuk
yang sama. Setiap orang memiliki
cara yang berbeda dalam membuat
produk, sehingga detail bentuk produk yang dihasilkan akan berbeda pula.
Pemanfaatkan metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi
kualitas produk dan kelancaran produksi.
LK 5. Rencana Proses Produksi dan Keselamatan Kerja
Prakarya dan Kewirausahaan
165
Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses produksi
yang digunakan. Proses pembahanan dan pembentukan material solid
seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian
tubuh pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca
mata melindung dan masker. Proses pembahanan dan
fi nishing
, apabila
menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan,
maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat
keselamatan kerja, yang tak kalah penting
adalah sikap kerja yang rapi, hati-
hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan
dan keselamatan kerja.
Keterangan: 1. Pembahanan; 2. Pembentukan; 3. Perakitan; 4.
Finishing
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 1.11
Metode Produksi Modern
166
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Tugas 6 (Kelompok)
Produksi Kerajinan untuk Pasar Global
Pada tugas ini akan dilakukan perencanaan dan proses produksi untuk membuat
produk kerajinan yang sudah dirancang
sebelumnya, secara berkelompok.
Kelompok kerja akan menentukan target jumlah produksi berdasarkan
kemampuan produksi, waktu yang ada dan target penjualan. Hal tersebut
kemudian dituangkan dalam sebuah rencana proses produksi. Pada perencanaan
proses produksi, ditentukan jumlah bahan yang dibutuhkan, peralatan yang
akan digunakan, serta kebutuhan tempat kerja agar sesuai dengan target
produksi. Pada perencanaan juga dibuat pembagian tugas anggota kelompok,
sesuai dengan kompetensi masing-masing. Buatlah perencanaan kerja secara
terperinci sehingga dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan produksi. Setiap
kelompok dapat membuat rencana produksi seperti contoh di bawah ini, atau
dikembangkan sesuai kebutuhan kelompok.
Rencana Produksi
1.
Nama produk
:
.................................................................
2.
Target Produksi
:
............................
buah
3.
Waktu Produksi
:
............................
jam
4.
Bahan
:
a.........................
(satuan)
b.........................
(satuan)
c..........................
(satuan)
dst.
(satuan)
5.
Peralatan
:
a.........................
(satuan)
b.........................
(satuan)
c..........................
(satuan)
dst.
(satuan)
6.
K3
:
a.........................
(satuan)
b.........................
(satuan)
c..........................
(satuan)
dst.
(satuan)
Prakarya dan Kewirausahaan
167
Kegiatan
Petugas (dapat
lebih dari satu
orang)
Waktu
A.
Persiapan
1
Persiapan bahan
2
Persiapan alat kerja
3
Persiapan tempat
kerja
Total waktu persiapan
B.
Produksi
4
Pembahanan
5
Pembentukan
6
Perakitan
7
Finishing
Total waktu produksi
C.
Paska
produksi
8
Pemeriksaan
kualitas (
Quality
Control
)
9
Pengemasan
10
Perapihan bahan,
alat dan tempat
kerja
11
Persiapan penjualan
12
Penjualan
Total waktu paska produksi
Total waktu
168
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.12
Contoh produk untuk pasar global berupa wadah
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.13
Contoh beragam produk untuk pasar global
Prakarya dan Kewirausahaan
169
Kemasan sebagai Bagian Penting Kerajinan untuk Pasar Global
Kemasan untuk produk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari
benturan dan cuaca serta memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga
berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau
brand
dari
produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk,
warna, teks, dan grafi
s yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat
kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Produk
kerajinan yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki
material berstruktur. Kemasan yang ingin memperlihatkan keindahan produk
didalamnya dapat memanfaatkan mate
rial yang transparan. Pemilihan
material juga disesuaikan dengan identitas atau
brand
dari produk tersebut.
Produk hiasan yang ingin dikenali sebagai produk alami akan menggunakan
material kemasan yang alami pula. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan
oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks,
dan grafi
s. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan
informasi teknis maupun memperkuat identitas atau
brand
.
Kemasan produk kerajinan berfungsi melindungi produk dari debu dan
kotoran serta memberikan kemudahan distribusi. Kemasan yang melekat
pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi
beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi
disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari
benturan dan kotoran serta berfungsi menampilkan daya tarik dari produk
kerajinan serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat
produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan
tersier yang membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan
dikemas. Kemasan produk kerajinan sebaiknya memberikan identitas atau
brand
dari produk tersebut atau dari produsennya. Kemasan untuk produk
global hendaknya melindungi produk pada saat distribusi. Kemasan produk
yang memiliki pasar sasaran wisatawan, haruslah menarik karena produk
kerajinan tersebut berfungsi sebagai cenderamata. Bentuk kemasan harus
serasi dengan produk kerajinannya.
Kemasan cenderamata dapat dibuat
sederhana dan menarik, tidak harus terlalu mewah atau mahal.
Sumber: ikeadecoration.com
Gambar 5.14
Contoh kemasan cinderamata sederhana dengan konstruksi yang baik
170
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Sumber: pinterest.com, pkgpancaging.com
Gambar 5.15
Contoh kemasan yang aman untuk distribusi
Sumber: ehow.com
Gambar 5.16
Material kemasan tersier untuk distribusi
Tugas 7 (Kelompok)
Pembuatan Kemasan Produk Kerajinan untuk Pasar Global
•
Buatlah kemasan untuk produk kerajinan untuk pasar global yang telah
dibuat dengan pertimbangan ketersediaan material kemasan dan
keterampilan pembuatan kemasan yang ada di lingkungan sekitar.
• Ingatlah untuk memasukan biaya pembuatan kemasan ke dalam
penghitungan Biaya Produksi.
Prakarya dan Kewirausahaan
171
C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk
Pasar Global
Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen
yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi, seperti
biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead
. Secara umum biaya
overhead
dibedakan atas biaya
overhead
tetap, yaitu biaya
overhead
yang
jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan biaya
overhead
variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara
proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk
ke dalam
overhead
adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian
bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku,
benang, jarum, lem, dan bahan bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam
biaya
overhead
. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga
Pokok Produksi (HPP).
Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua
pendekatan. Pendekatan pertama adalah
full costing
dan pendekatan kedua
adalah
variable costing
.
1. Full Costing
Pendekatan
full costing
memperhitungkan semua unsur biaya produksi
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi dan biaya
overhead
(tetap dan variabel) serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti
biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.
Tabel 1.1 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan
Full Costing
Biaya bahan baku
Rp. ...........................
Biaya tenaga kerja langsung
Rp. ...........................
Biaya
overhead
pabrik variabel
Rp. ...........................
Biaya
overhead
pabrik tetap
Rp. ........................... +
Harga Pokok Produksi
Rp. ...........................
Biaya administasi & umum
Rp. ...........................
Biaya pemasaran
Rp. ........................... +
Biaya non produksi
Rp. ........................... +
Total HPP
Rp. ...........................
172
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
2. Variable Costing
Pendekatan
variable costing
memisahkan penghitungan biaya produksi
yang berlaku variabel dengan biaya tetap
. Biaya variabel terdiri, atas
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan
overhead
variable
ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel.
Biaya tetap terdiri atas biaya
overhead
tetap, biaya pemasaran tetap, biaya
administrasi tetap, dan biaya umum tetap.
Tabel 1.2 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan
Variabel Costing
Biaya bahan baku
Rp. ...........................
Biaya tenaga produksi
Rp. ...........................
Biaya
overhead
variabel
Rp. ........................... +
HPP variabel Rp. ...........................
Biaya administasi & umum
variabel
Rp. ...........................
Biaya pemasaran variabel
Rp. ........................... +
Biaya nonproduksi variabel
Rp. ...........................
Total biaya variabel
Rp. ...........................
Biaya
overhead
tetap
Rp. ...........................
Biaya administasi & umum
tetap
Rp. ...........................
Biaya pemasaran tetap
Rp. ........................... +
Total biaya tetap
Rp. ........................... +
Total HPP
Rp. ...........................
Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harja Jual Produk diawali dengan
penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit adalah HPP
dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya pada satu kali
produksi dengan HPP Rp1.000.000,00, dihasilkan 100 buah produk, maka
HPP/unit adalah Rp1.000.000,00 dibagi dengan 100, yaitu Rp10.000,00. Harga
jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Harga jual ditentukan
dengan beberapa pertimbangan, yaitu bahwa harga jual harus sesuai dengan
pasar sasaran yang dituju, mempertimbangkan harga jual dari pesaing dan
target pencapaian
Break Even Point
(BEP), serta jumlah keuntungan yang
didapatkan sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha.
Metode Penetapan Harga Jual Produk secara teori dapat dilakukan dengan
tiga pendekatan, yaitu:
Prakarya dan Kewirausahaan
173
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran
(Supply Demand Approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga
keseimbangan
(equilibrium price
) dengan cara mencari harga yang
mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga
terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya
(Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan
produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan
markup pricing
dan
break even analysis
.
3. Pendekatan Pasar
(Market Approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara
menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga
seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, dan sosial budaya.
Biaya bahan baku
Rp. ...........................
Biaya tenaga produksi
Rp. ...........................
Biaya
overhead
variabel
Rp. ...........................
Biaya
overhead
tetap
Rp. ........................... +
Harga Pokok Produksi
Rp. ...........................
Biaya administasi & umum
Rp. ...........................
Biaya pemasaran
Rp. ........................... +
Biaya non produksi
Rp. ........................... +
Total HPP
Rp. ...........................
Total HPP
Rp. ...........................
Jumlah produksi
................... unit
HPP/unit
Rp. ...........................
Laba
Rp. ........................... +
Harga Jual/unit
Rp. ...........................
Tugas 8 (Kelompok)
Total Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk
•
Hitunglah Total Harga Pokok Produksi dari produk kerajinan untuk pasar
lokal dengan menggunakan pendekatan
Full Costing
.
•
Hitunglah HPP/unit dari produk kerajinan untuk pasar lokal.
•
Diskusikan dalam kelompok, berapa harga jual produk kerajinan untuk
pasar global yang telah dibuat dan sertakan argumentasi yang menjadi
dasar penetapan harga jual tersebut.
LK 8.
Total Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk
174
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
D. Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar
Global
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran
produk memanfaatkan bauran dari strategi
product, place, price,
dan
promotion
atau dikenal pula dengan sebutan 4P. Pada pembelajaran sebelumnya telah
dibahas tentang produk (
product
) dan harga (
price
). Kesuksesan suatu produk
di pasaran tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk dan harga yang tepat,
melainkan juga tempat penjualan (
place
) dan cara promosi (
promotion
).
Kegiatan dan media promosi bergantung dari pasar sasaran yang merupakan
target dari promosi tersebut dan tempat penjualan produk dilakukan.
Promosi produk untuk para wisatawan
dapat dilakukan diantaranya dengan
memasang iklan pada tempat-tempat wisata. Promosi untuk pasar yang lebih
luas dapat dilakukan melalui media sosial atau
website
di internet.
Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli
dan membuat pembeli membeli produk. Promosi yang tepat akan diikuti
oleh empat bentuk respon dari calon pembeli. Pertama adalah perhatian
(
attention
) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi yang menarik
didengar dan dilihat, serta unggul daripada promosi produk pesaing. Kedua
adalah ketertarikan (
interest
) dari calon pembeli. Ketiga adalah keinginan
(
desire
) calon pembeli untuk memiliki produk. Keempat adalah tindakan
(
action
) membeli. Empat bentuk respon ini dikenal dengan AIDA,
Attention,
Interest, Desire
dan
Action
.
E. Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global
secara Langsung dan
Online
Produk kerajinan untuk pasar global dapat
memiliki sasaran wisatawan yang
datang atau pun pasar yang lebih luas.
Penjualan kepada para wisatawan dapat
dilakukan secara langsung dari produsen kepada wisatawan ataupun dengan
sisten konsinyasi dengan menitipkan produk kerajinan pada toko souvenir.
Penjualan kepada pasar yang lebih luas, dapat menjangkau tidak hanya
konsumen yang datang, melainkan juga konsumen yang di luar kota, luar
pulau, bahkan luar negeri. Pemasaran dan penjualan dengan jangkauan yang
luas dapat menggunakan media
online,
yaitu dengan internet. Pemanfaatan
teknologi internet memungkinkan produsen melakukan pemasaran dan
penjualan langsung. Produsen memasang gambar dan informasi mengenai
produk kerajinannya pada sosial media atau
website
. Gambar dan informasi
harus menarik dapat dipahami oleh para calon pembeli. Pembeli yang tertarik
akan berusaha untuk menghubungi produsen. Produsen dan konsumen
selanjutnya akan berkomunikasi secara
online
baik melalui
, sms,
atau telepon untuk membuat kesepakatan pembelian dan cara
pembayaran. Pembayaran dilakukan melalui bank, sedangkan pengiriman
dilakukan melalui jasa pengiriman barang.
Prakarya dan Kewirausahaan
175
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.17
Media promosi yang digunakan tergantung pada sasaran yang dituju
Tugas 9 (Kelompok)
Perancangan Promosi untuk Penjualan
Online
•
Diskusikan dalam kelompok, media promosi apa yang akan dimanfaatkan
untuk penjualan
online
.
• Diskusikan dengan kelompok cara penjualan
online
serta sistem
pembayaran dan cara pengiriman yang akan dilakukan.
•
Diskusikan pula informasi apa yang harus ditampilkan dalam setiap media,
misalnya nama dan deskrispsi produk, harga jual, alamat penjualan,
keunggulan dan keunikan produk, dan penggunaan material.
•
Diskusikan waktu dan tempat pemasangan dan penyebaran media
promosi, serta pembagian tugas dalam kelompok.
•
Buatlah gambar desain materi promosi sesuai hasil diskusi sebelumnya.
Lakukan bersama-sama dalam kelompok untuk memperoleh hasil yang
memuaskan.
•
Buat paparan tentang rencana penjualan
online
yang meliputi:
- strategi promosi,
-
media yang digunakan,
-
jadwal pelaksanaan promosi,
- materi promosi,
- sistem pembayaran,
- cara pengiriman.
•
Presentasikan di depan kelas.
176
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
F. Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Produk
Kerajinan untuk Pasar Global
Evaluasi diri pada akhir semester ini bertujuan agar masing-masing individu dapat
melakukan evaluasi terhadap kinerja diri dan kelompoknya dalam mengikuti
seluruh proses pembelajaran. Adanya evaluasi diri akan membuat masing-masing
individu menyadari proses yang telah dijalani dan mengambil pengalaman
berharga untuk pengembangan diri di masa depan.
Evaluasi Diri (individu)
Bagian A.
Berilah tanda cek (
9
) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.
Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral
4. Setuju
5. Sangat Setuju
Bagian B.
Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran
Kerajinan di Semester 2.
Sumber: indischedesign.com
Gambar 5.18
Contoh
website
untuk pemasaran dan penjualan
online
produk
fashion Indische
Prakarya dan Kewirausahaan
177
Bagian A
No. Aspek Evaluasi
1
2
3
4
5
1.
Saya mengetahui peluang pasar global.
2.
Saya mengetahui segmentasi pasar sasaran.
3.
Saya mengetahui teknik produksi kerajinan
yang tepat untuk bahan baku yang ada di
daerah sekitar.
4.
Saya memiliki banyak ide untuk produk
kerajinan yang inovatif bagi pasar global.
5.
Saya terampil membuat satu produk kerajinan
untuk pasar global.
6.
Saya dapat menghitung biaya produksi dan
menetapkan harga jual.
7.
Saya berhasil menjual produk kerajinan
dengan sistem konsinyasi.
8.
Saya bekerja dengan rapi dan teliti.
9.
Saya dapat bekerjasama dalam kelompok
dengan baik.
10.
Saya puas dengan hasil kerja saya pada
Semester 2.
Bagian B
Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Kerajinan Semester 2:
178
Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK
Evaluasi Diri (kelompok)
Bagian A.
Berilah tanda cek (
9
) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.
Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral
4. Setuju
5. Sangat Setuju
Bagian B.
Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok
Bagian A
No. Aspek Evaluasi
1
2
3
4
5
1.
Semua anggota kelompok kami memiliki
sikap yang baik.
2.
Semua anggota kelompok kami memiliki
pengetahuan yang lengkap tentang materi
pembelajaran Semester 2.
3.
Semua anggota kelompok kami memiliki
keterampilan yang beragam.
4.
Semua anggota kelompok kami memiliki
keterampilan kerja yang tinggi.
5.
Kelompok kami mampu melakukan
musyawarah.
6.
Kelompok kami melakukan pembagian
tugas dengan adil.
7.
Anggota kelompok kami saling membantu.
8.
Kelompok kami mampu menjual banyak
produk kerajinan hiasan.
9.
Kelompok kami melakukan presentasi
dengan baik.
10.
Saya puas dengan hasil kerja kelompok
kami pada Semester 2.
Bagian B
Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok: