Halaman
160
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Prakarya
161
KERAJINAN
162
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
A. Diversi
fi
kasi Produk
dalam Wirausaha
Produk Kerajinan
B. Produk Kerajinan
Fungsional dari Bahan
Limbah
C. Bahan Baku Limbah
untuk Produk
Fungsional
D. Teknik Produksi
Produk Fungsional
Berbahan Limbah
E. Langkah
-
langkah
Perancangan Desain,
Produksi dan Biaya
Produksi
Wirausaha Produk Kerajinan
Fungsional dari Limbah
Proposal Usaha
Produk
Kerajinan Fungisonal dari
Limbah
F
. Pengemasan
dan Promosi
G
. Perencanaan
Wirausaha
Peta Materi
Prakarya
163
BAB V
Wirausaha Produk Kerajinan
Fungsional dari Limbah
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
•
Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir
kreatif untuk membuat produk kerajinan serta keberhasilan wirausaha adalah
anugerah Tuhan.
•
Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
dalam membuat karya kerajinan fungsional dari bahan limbah dari lingkungan
sekitar untuk membangun semangat usaha.
•
Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya kerajinan
fungsional dari limbah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya,
teknologi, dan prosedur berkarya.
•
Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk kerajinan fungsional
dari limbah dengan perilaku jujur dan percaya diri.
•
Menyajikan simulasi wirausaha kerajinan fungsional dari limbah berdasarkan
analisis mengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, berikan tanda pada tujuan yang sudah berhasil dicapai!
164
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
A.
Diversifikasi Produk dalam Kewirausahaan
P
roduk Kerajinan
Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang
di pasar (
supply
) dan permintaan pembeli (
demand
). Ketersediaan barang
yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Apabila
banyak produsen memproduksi barang yang sama dan ketersediaan barang
menjadi terlalu tinggi dibandingkan dengan permintaan pasar, maka
harga akan menjadi sangat mudah atau barang tidak laku. Pada saat itulah
diperlukan inovasi untuk pengembangan desain produk baru atau target
pasar yang baru.
Pengembangan produk baru dari wirausaha
kerajinan hiasan dari limbah dapat berupa
pengembangan produk-produk hiasan
dengan desain baru atau pengembangan
produk baru selain hiasan yaitu produk
fungsional. Produk fungsional tersebut
dapat terbuat dari bahan baku limbah yang
sama, sehingga perolehan bahan baku,
teknik, dan alat kerja tidak akan banyak
berubah. Perbedaan dapat terdapat pada
cara pengemasan dan promosi produk.
Produk fungsional dapat memiliki pasar yang berbeda daripada produk
hiasan yang sebelumnya telah dibuat. Pasar yang berbeda menyebabkan
pasar sasaran menjadi lebih luas sehingga memberikan tantangan sekaligus
peluang lebih luas bagi wirausaha untuk berkembang.
Produk yang lama
Pasar yang lama
Pasar yang baru
Diversi
fi
kasi produk
dilakukan agar usaha
ti
dak
tergantung pada satu jenis
produk saja. Saat satu
produk mengalami
penurunan penjualan, maka
produk lain akan
mengatasinya.
Produk yang lama
Produk yang baru
Pasar yang lama
Pasar yang baru
Memasuki pasar yang baru
dengan produk yang ada
Market Development
Mem
asuki pasar yang ada,
dengan produk yang ada
Market Penetration
Pengembangan produk
baru untuk pasar yang baru
Diversification
Pengembangan produk baru
untuk pasar yang ada
Product Development
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.1
Model Ansoff tentang Diversifikasi Produk
Prakarya
165
B.
Produk Kerajinan Fungsional Berbahan Limbah
Tugas Individu 1
Amati lingkungan sekitar, lihat buku, majalah, dan internet, perhatikan
keragaman produk yang ada. Adakah penggunaan limbah untuk produk
selain hiasan? Apa fungsi dari produk tersebut? Apakah produk tersebut
berfungsi dengan baik? Tempelkan potongan gambar atau gambarkan produk
fungsional itu pada selembar kertas, dan tuliskan fungsi dari produk tersebut,
paparkan bagaimana cara kerja atau cara menggunakan produk tersebut,
dan apa yang masih dapat dikembangkan dari produk tersebut. Tuliskan hasil
pengamatanmu dan kemukakan pendapatmu di depan kelas.
Sumber: www.makeit-loveit.com
Gambar 5.2
Contoh Gambar Produk Fungional yang Disukai
166
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Produk fungsional dibuat untuk membantu kegiatan manusia. Sangat banyak
kegiatan yang dilakukan manusia dari pagi hingga malam hari. Salah satu
kegiatan dasar manusia adalah makan. Kegiatan makan didahului dengan
mempersiapkan makanan atau memasak. Kegiatan memasak membutuhkan
produk-produk fungsional yang digunakan untuk memasak. Kegiatan
selanjutnya adalah penyajian serta kegiatan makan. Beragam produk
fungsional dibutuhkan untuk penyajian makanan dan kegiatan makan.
Produk alat masak beragam, tergantung dari jenis masakan yang akan dibuat.
Alat makan pun beragam tergantung pada jenis makanannya. Kegiatan masak
dan makan hanya salah satu dari kegiatan sehari-hari manusia. Masih banyak
kegiatan dasar lain yang dilakukan dalam keseharian manusia. Kegiatan
tersebut pada umumnya membutuhkan produk fungsional.
Tugas Individu 2
Coba cermati produk fungsional yang digunakan pada kegiatan membersihkan
rumah atau bercocok tanam (pilih salah satu). Amati lingkungan sekitar, cari
referensi dari buku dan internet, untuk melengkapi hasil pemikiranmu. Buat
catatan tentang produk-produk fungsional tersebut dan tuangkan dalam tabel
seperti contoh.
LK Tugas Individu 2
Kegiatan:
No.
Nama Produk
Fungsi
Cara Penggunaan
1.
Sapu
Membersihkan lantai
2.
3.
4.
Dst.
*tabel boleh dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Prakarya
167
Selain kegiatan dasar, setiap orang juga memiliki kegiatan yang berbeda-
beda bergantung dari usia, jenis pekerjaan, hobi dan lokasi tempat
tinggalnya. Seorang remaja yang hobi memancing di danau membutuhkan
produk fungsional yang berbeda dengan remaja yang suka mencari siput di
sawah. Keragaman kegiatan tersebut membutuhkan produk fungsional yang
berbeda-beda pula. Hal ini merupakan peluang untuk berkreasi membuat
beragam produk fungsional dari bahan limbah.
Produk fungsional dapat berupa kerajinan yang terbuat dari bahan limbah.
Kerajinan dari bahan limbah dapat menjadi produk fungsional sederhana
yang digunakan sehari-hari. Pemanfaatan limbah untuk produk kerajinan
fungsional membuat produk menjadi unik. Produk kerajinan yang memiliki
keunikan berpotensi menjadi produk yang diminati konsumen. Produk
fungsional memiliki tingkatan nilai estetik yang berbeda-beda.
Non Fashion
Produk Fungsional
Alat kebersihan
Tempat sampah
Pot tanaman
.....
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.3
Bagan Pengelompokan Produk Fungsional, yang
berkaitan dengan gaya hidup dan tidak berkaitan.
Produk Gaya Hidup &
Fashion
Non Fashion
Produk Fungsional
Tas
Sepatu
Asesoris busana
Aseso
ris rumah
dll
Alat kebersihan
Tempat sampah
Pot tanaman
dll
168
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Produk fungsional yang berkaitan dengan gaya hidup (
lifestyle
) dan fesyen
pada umumnya memiliki estetika lebih tinggi daripada produk fungsional
yang tidak terkait dengan gaya hidup. Produk fungsional yang secara langsung
digunakan oleh manusia memiliki nilai estetika lebih tinggi daripada produk
fungsional yang digunakan di pabrik atau industri. Produk dengan nilai estetik
lebih tinggi memiliki bentuk, warna, atau tekstur yang menarik.
1
2
3
5
6
2
1
3
Sumber: www.dezeen.com , www.livbit.com , Dokumen Kemendikbud, www.treehugger.com, www.
thesmartgirlsfashionguide.com.
Gambar 5.4
Produk Fashion dari Limbah, Busana karya Gary Harvey (1), Pangolin Bag dari Ban
Bekas (2), Tas dari Kemasan Pembersih (3), Ikat Pinggang dari Rangkaian Tutup Kaleng (4), Tas dari
Keyboard karya Joao Sabino (5), Sepatu Daur Ulang (6).
1
2
3
4
5
6
Prakarya
169
Produk fungsional yang berkaitan dengan gaya hidup (
lifestyle
) dan fesyen
pada umumnya memiliki estetika lebih tinggi daripada produk fungsional
yang tidak terkait dengan gaya hidup. Produk fungsional yang secara langsung
digunakan oleh manusia memiliki nilai estetika lebih tinggi daripada produk
fungsional yang digunakan di pabrik atau industri. Produk dengan nilai estetik
lebih tinggi memiliki bentuk, warna, atau tekstur yang menarik.
1
2
3
5
6
2
1
3
A
B
Sumber: www.adhinugraha.com , www.coated.com/diy-project-usb-powered-fan/, http://inhabitat.com
Gambar 5.5
Produk Fungsional dari Limbah, Sendok Salad (1), Kipas Angin (2) dan Perahu (3).
1
2
3
170
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Perbandingan Sepatu Fashion dan Non Fashion
(contoh)
Fungsi
Sepatu A
Sepatu B
Digunakan oleh
siapa?
Digunakan untuk
apa?
Digunakan di mana?
Nilai Este
ti
s
Bentuk
Warna
Bahan/Material
Silahkan memodi
fi
kasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih
baik dan mudah dimenger
ti
.
Tugas Individu 3
Sepatu adalah produk fungsional yang digunakan untuk alas kaki yang
melindungi kaki. Di bawah ini terdapat dua jenis sepatu. Diskusikan dengan
teman di sampingmu, sepatu mana yang dapat digolongkan ke dalam produk
fesyen dan sepatu mana yang non fesyen? Paparkan pula alasannya. Tuliskan
pada selembar laporan
A
B
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.6
Sepatu
Prakarya
171
C.
Bahan Baku Limbah Padat
un
tuk Kerajinan Fungsional
1.
Karakter dan Potensi Limbah Padat
Limbah padat sangat beragam, baik material, bentuk, warna, maupun
teksturnya. Produk fungsional yang merupakan bagian dari gaya hidup
dan fesyen, memanfaatkan bahan limbah yang memiliki potensi untuk
menghasilkan nilai estetika. Produk fungsional yang bukan bagian dari
fesyen, memanfaatkan material limbah yang memiliki karakter material
sesuai untuk fungsi produk tersebut.
Pembuatan produk tas fesyen dapat memanfaatkan material dengan
warna menarik agar tas yang dihasilkan memiliki nilai estetika yang
tinggi. Kegiatan bercocok tanam membutuhkan air. Produk fungsional
untuk bercocok tanam dapat memanfaatkan limbah plastik karena
ketahanan material tersebut terhadap air. Material limbah untuk produk
kerajinan fungsional harus memiliki karakter sesuai fungsi produk yang
akan dibuat.
3
2
1
2
3
Tugas Individu 4
Kenali material dan karakter limbah padat yang ada di sekitarmu. Buatlah
tabel dan tuliskan hasil pengamatanmu, seperti pada tabel contoh
Limbah apakah ini?
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.7
Macam-macam
Limbah Padat
172
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
K
arakter dan Potensi Material Limbah (contoh)
No.
Jenis Limbah
Material
Karakter/Potensi
1.
Botol bekas
minyak
Plas
ti
k tebal
Kuat dan tahan air
2.
Kemasan sabun
mandi
Plas
ti
k
ti
pis warna warni
Tahan air dan memiliki
este
ti
ka warna
3.
4.
dst.
Silahkan memodi
fi
kasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu,
sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimenger
ti
. Tabel boleh dilengkapi dengan
gambar atau contoh dari limbah aslinya.
Kekuatan konstruksi
sesuai fungsi
Limbah
Padat
Baha
n baku
produk
fungsional
non fesyen
Bahan baku
produk fesyen
fungsional
Este
ti
s
Ketahanan terhadap
air, sesuai tuntutan
fungsi
Prakarya
173
2.
Bahan Utama dan Bahan Pendukung Produk Fungsional
Sebuah produk fungsional harus memiliki konstruksi yang baik agar
aman dan nyaman saat digunakan. Konstruksi yang baik didukung oleh
pemilihan bahan baku dengan material dan bentuk yang tepat. Material
limbah plastik dengan tebal 18 mm tentunya lebih kuat daripada material
plastik dengan ketebalan 10 mm. Material plastik dengan ketebalan 18
mm bentuk melengkung lebih kuat daripada lembaran plastik dengan
ketebalan yang sama.
Bentuk lengkung memiliki kekuatan konstruksi lebih baik daripada
bidang lembaran. Selain bentuk lengkung pada plastik, lipatan-lipatan
yang dibuat pada sebidang kertas akan membuat konstruksinya lebih
kuat.
Kekuatan konstruksi material juga dapat diperoleh dengan cara
menganyam bahan menjadi bidang. Bidang yang terbuat dari anyaman
memiliki kekuatan daripada lembaran bahan yang bukan anyaman.
Cara lain untuk membuat konstruksi adalah dengan cara menyatukan
beberapa lembar material menjadi berlapisan dengan bantuan lem atau
teknik jahit sehingga menjadi lebih tebal.
Aktivitas
Siapkan beberapa limbah yang berupa lembaran, dan lembaran dengan lipatan
atau tekstur. Bentangkan lembaran limbah dengan disangga pada kedua sisi
yang berseberangan dan beri beban pada bagian tengahnya. Amati perbedaan
kekuatan konstruksi di antara keduanya.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.8
Perbandingan Kekuatan Konstruksi Plastik Wadah Telur
174
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Produk fungsional dapat memanfaatkan satu atau kombinasi dari
beberapa limbah sebagai bahan utamanya. Pada proses pembentuk
produk dapat didukung dengan material tambahan seperti lem, benang
jahit, tali, kawat, ataupun bahan baku tambahan seperti karet, retsleting,
velcro, dan lain-lain.
3.
Bahan Baku Limbah di Lingk
ungan Sekitar
Bahan baku harus memiliki jumlah yang cukup untuk menghasilkan
produk fungsional sesuai target produksi. Setiap daerah memiliki potensi
sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda. Wirausaha produk dari
limbah sebaiknya memanfaatkan limbah yang ada di wilayah sekitar.
Sumber bahan baku yang dekat dengan tempat produksi akan dapat
menekan biaya transportasi bahan baku ke tempat produksi. Biaya
transportasi yang rendah akan membuat biaya produksi menjadi rendah
pula.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.9
Bahan Baku Tambahan berupa Tali (1),
Retsleting (2) , dan Karet (3)
1
2
3
Prakarya
175
D.
Teknik Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan
Limbah
1.
Tahapan Produksi
Tahapan produksi baik untuk produk hiasan
maupun produk fungsional terbagi atas 4
tahap; pengolahan bahan atau pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan
finishing
. Teknik
yang dilakukan pada 4 tahap tersebut berbeda-
beda bergantung dari material yang digunakan
dan rancangan produk yang akan dibuat. Tahap
pembahanan adalah mempersiapkan bahan
baku agar siap diproduksi. Proses pembahanan
juga penting untuk menghasilkan produk
yang awet, tidak mudah rusak karena faktor
cuaca dan mikroorganisme. Contohnya
pada pembuatan sendok dari batok kelapa.
Material yang digunakan adalah batok kelapa
dan potongan kayu. Proses pembahanan
yang dilakukan adalah proses pembahanan
untuk batok kelapa dan proses pembahanan
untuk potongan kayu. Pembahanan batok
kelapa yaitu membersihkan batok kelapa dari
sabutnya dengan menggunakan pisau dan
amplas. Pembahanan kayu adalah memotong
kayu dengan ukuran sesuai kebutuhan proses
pembentukan.
Tahapan proses pembahanan dilanjutkan
dengan proses pembentukan. Pembentukan
bahan baku bergantung pada jenis material,
bentuk dasar material, dan bentuk produk yang
Aktivitas
•
Pilih sebuah produk fungsional yang ada di sekitarmu
•
Amati, bahan apa saja yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
Bahan apa yang utama dan bahan apa yang merupakan konstruksi
pendukung.
•
Amati dan pikirkan bagaimana bahan-bahan tersebut dapat terbentuk
menjadi sebuah produk fungsional
•
Apakah menurutmu produk tersebut dapat dibuat dari bahan limbah?
Masih ingatkah tentang
tahapan produksi?
176
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
akan dibuat. Proses pembentukan batok kelapa untuk sendok adalah
membentuk batok kelapa menjadi elips dengan menggunakan gergaji
pita. Pada proses pembentukan ini harus dibantu dengan gambar pola.
Pola menjadi patokan pembentukan setiap produk, sehingga dihasilkan
produk yang sama satu dengan lainnya.
Tahap berikutnya adalah perakitan dan
finishing
. Perakitan pada
pembuatan sendok dari batok kelapa adalah menghubungkan antara
bagian sendok yang terbuat dari batok kelapa dengan pegangan yang
terbuat dari kayu. Tahap terakhir adalah
finishing
.
Finishing
dilakukan
sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam
kemasan.
Finishing
pada produk sendok yang terbuat dari batok kelapa
adalah dengan amplas, dan tidak perlu pelapisan pada bagian batok
kelapa karena batok kelapa yang tua lama kelamaan akan mengeluarkan
minyak yang melapisi permukannya. Pelapisan pada bagian pegangan
kayu harus menggunakan bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan
karena produk ini akan digunakan untuk makan.
2.
Teknik dan Alat Produksi
Teknik dan alat yang digunakan untuk pembahanan, pembentukan,
perakitan, dan
finishing
, bergantung dari material dan rancangan produk
fungisonal yang akan dibuat. Teknik produksi yang digunakan untuk
membuat produk fungsional berperan penting dalam menghasilkan
kekuatan konstruksi dan keawetan produk tersebut. Teknik pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan
finishing
yang dapat digunakan di antaranya
a.
Teknik Pembentukan dengan Penganyaman
Teknik anyaman digunakan untuk material lembaran seperti kertas,
karton, daun kering, maupun yang membentuk silinder seperti
potongan kemasan
sachet
.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.10
Bahan Baku Berbentuk Silinder
Prakarya
177
b.
Teknik Pembentukan dengan Potongan
Alat potong yang digunakan tergantung dari material yang akan
dipotong. Material solid seperti kayu, bambu, batok kelapa, dan
plastik tebal dapat dipotong menggunakan gergaji. Batok kelapa
dan bambu dapat pula dibentuk dengan menggunakan golok dan
pisau raut. Material plastik tipis dan kertas dapat dipotong dengan
penggunakan gunting atau pisau
cutter
.
Cutter
digunakan untuk
pemotongan lurus, sedangkan gunting untuk memotong dengan
arah yang melengkung. Pada pembentukan material serat alami dan
tekstil, pada umumnya menggunakan gunting. Pembentukan juga
dapat dilakukan dengan bantuan mesin gerinda atau bor. Amplas
digunakan untuk merapikan bekas potongan.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.11
Teknik Anyam dengan
Potongan Limbah Kemasan
Sachet
178
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
2
1
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.12
Teknik Potong dengan Gunting (1) dan
Cutter
(2)
1
2
Prakarya
179
c.
Teknik Penyambungan
Pada proses perakitan, bagian-bagian produk disambungkan.
Sambungan merupakan bagian penting yang menentukan kekuatan
konstruksi. Teknik sambungan yang baik akan menghasilkan
konstruksi yang kuat. Teknik sambungan diantaranya dengan pasak,
lem, dan benang. Beberapa jenis lem yang umum digunakan adalah
lem kuning, lem putih, dan lem panas (
glue gun
). Pilih lem yang sesuai
dengan material yang akan direkatkan.
d.
Teknik
Finishing
Finishing
dilakukan pada permukaan produk agar rapi, menarik,
dan awet.
Finishing
produk dari limbah plastik pada hanya dengan
merapikan bagian-bagian produk dari lem atau material yang
tidak rapi.
Finishing
berupa pelapisan permukaan pada umumnya
dilakukan pada material alami seperti kayu, serat eceng gondok, dan
batang pisang.
Pelapis yang digunakan sebaiknya berbahan dasar air (
water based
)
agar lebih aman untuk pekerja maupun pengguna produk. Pelapisan
dapat menggunakan kuas atau teknik semprot. Untuk hasil pelapisan
yang rapi, sapuan kuas maupun semprotan jangan terlalu tebal. Lebih
baik tipis dan berulang-ulang daripada lapisan yang langsung tebal.
2
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.13
Teknik Sambungan Jari (1) dan Pasak (2)
1
2
180
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
3.
Metode Produksi dan Keselamatan Kerja
Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Pada
metode tradisional, satu orang melakukan setiap tahapan produksi,
sedangkan pada metode modern satu orang hanya melakukan satu tahap
produksi. Metode modern ini sering juga disebut dengan metode ‘ban
berjalan’. Metode modern disebut metode ban berjalan karena metode
ini serupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan mesin
ban berjalan atau
conveyer
.
4
Tugas Kelompok 1
•
Amati proses pembuatan produk limbah yang ada di lingkungan sekitar.
Teknik-teknik apa saja yang digunakan pada proses pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan
finishing
? Adakah teknik atau alat khusus
khas daerah yang merupakan kearifan lokal?
•
Buat catatan hasil pengamatan.
•
Diskusikan dengan teman dan guru di kelas.
•
Buatlah presentasi tentang hasil pengamatan tersebut.
•
Presentasikan dengan cara yang menarik dan informatif.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.14
Conveyer di Pabrik Botol
Prakarya
181
Pemanfaatan metode modern lebih efisien dalam penggunaan
waktu sehingga sesuai untuk produksi dalam jumlah banyak. Metode
tradisional kurang tepat digunakan untuk produksi dalam jumlah banyak
karena produk yang dihasilkan sulit untuk mencapai standar bentuk
yang sama. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam membuat
produk, sehingga detail bentuk produk yang dihasilkan akan berbeda
pula. Pemanfaatkan metode produksi dan pengaturan alur produksi
mempengaruhi kualitas produk dan kelancaran produksi.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.15
Metode Produksi Modern dan Metode Kerja Tradisional
Keterangan: 1. Pembahanan; 2. Pembentukan; 3. Perakitan; 4. Finishing
1
2
3
4
1
2
3
4
D
1
2
3
4
1
2
3
4
Produk
buatan A
Produk
buatan B
Produk
buatan C
Produk
buatan D
Metode Produksi Tradisional
A
B
C
D
1
2
3
4
Produk
hasil proses produksi
dengan metode ban
berjalan
Metode Produksi Modern
A
B
C
D
182
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses produksi
yang digunakan. Proses pembahanan dan pembentukan material solid
seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai
bagian tubuh pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan kerja
berupa kaca mata melindung dan masker. Proses pembahanan dan
finishing
, apabila menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit
dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan
masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap
kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut
akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.
Tugas Kelompok 2
•
Carilah informasi yang berkaitan dengan proses produksi meliputi teknik,
bahan, alat, jenis dan kualitas produk serta ketentuan keselamatan kerja
yang dibutuhkan dalam mendukung pembuatan kerajinan fungsional dari
bahan limbah yang berkembang di wilayah setempat atau daerah lain di
Nusantara.
•
Metode produksi apa yang digunakan, tradisional atau modern?
•
Tuliskan dalam sebuah laporan yang menarik dan informatif
•
Laporan boleh dilengkapi dengan gambar, tabel dan bagan.
LK Tugas Kelompok 2
Produk Fungsional dari Limbah:
Lokasi Produksi:
Tahapan
Produksi
Jenis ak
ti
vitas & Teknik
yang digunakan
Alat/Bahan
Metode
&
Alat K3
Pembahanan
................................
.............................
...............................
Pembentukan
..................
.....................
...........................
Perakitan
.....................
.........
............
...........................
Finishing
......................
....................
...........................
Prakarya
183
E.
Langkah-langkah Perancangan Desain, Produksi,
dan Bia
ya Produksi Produk Fungsional
1.
Pengembangan Desain
Pengembangan desain dari limbah untuk membuat produk fungsional
diawali dengan riset dengan tujuan mencari data tentang potensi
beberapa jenis limbah yang akan digunakan untuk bahan baku. Setiap
tempat dapat memiliki jenis limbah yang berbeda-beda dan belum
dimanfaatkan. Limbah yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi
produk fungsional harus memiliki jumlah yang cukup untuk masing-
masing jenis, material, dan bentuk, agar produk yang dihasilkan
memiliki standar. Jenis, material, bentuk, dan karakter dari bahan baku
akan menjadi dasar untuk mencarian ide dan pengembangan produk
fungsional yang akan dibuat. Penentuan bahan baku limbah yang akan
digunakan menjadi dasar untuk proses eksplorasi ide desain. Desain
produk fungsional harus dapat berfungsi baik selain memiliki nilai
kebaruan dan nilai estetik. Proses pencarian ide menjadi sangat penting.
Ide Produk
Riset Potensi
Limbah
Data tentang
Limbah
Eksplorasi Ide
Desain
Ide Produk
Pengembangan &
Produksi Produk
Fungsional
Produk
Fungsional
Pasar
Kegiatan & Fasilitas
yang dibutuhkan
Eksplorasi Material
Limbah
Kenali Calon Pengguna
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.16
Skema Pengembangan
Desain Produk Fungsional dari Limbah
184
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Ide desain produk fungsional dapat
diperoleh dengan tiga cara pen
de-
k
at
an. Pendek
atan pertama adalah
dengan memikirkan kegiatan-
kegiatan yang membutuhkan produk-
produk fung
sional
. Pende
k
atan kedua
adalah dengan melakukan eksplorasi
material limbah untuk menghasilkan
produk fungsional. Pendekatan ketiga
adalah dengan mengenali pasar
sasaran dan produk fungsional yang
dibutuhkan.
Apabila proses pengembangan
desain dilakukan bersama-sama
dalam kelompok, ingatlah selalu untuk melakukan
braistorming
, diskusi,
dan tukar pikiran untuk memperoleh desain akhir yang memuaskan.
Setelah ide diperoleh, tahap selanjutnya adalah pembuatan sketsa ide,
dan pembuatan model atau
prototype
produk.
a.
Studi tentang Kegiatan dan Fasilitas yang Dibutuhkan
Produk fungsional dapat digunakan sebagai produk yang
membantu kegiatan sehari-hari. Kegiatan sehari-hari seperti makan,
memasak, bercocok tanam, membawa barang selalu membutuhkan
produk fungsional. Ide produk baru dari limbah dapat dengan
mengganti material dari produk yang sudah umum digunakan,
misalnya membuat tas sekolah dari bahan limbah. Tas sekolah pada
umumnya terbuat dari kain atau kanvas. Tas dari bahan limbah
dapat memanfaatkan plastik bekas kemasan. Material limbah plastik
bekas kemasan harus diolah agar memiliki kekuatan struktur untuk
membawa buku dan peralatan sekolah. Tas tersebut akan tampil unik
karena terbuat dari limbah dan nilai tambah karena bahan plastik
membuat tas menjadi tahan air.
b.
Studi tentang Pengguna Produk Fungsional
Ide pengembangan desain untuk produk fungsional dapat dilakukan
dengan mengenali karakter dari limbah tersebut. Limbah plastik
memiliki keunggulan karena tahan terhadap air. Limbah kertas dari
potongan majalah memiliki corak warna yang menarik. Limbah
tanaman eceng gondok memiliki serat yang kuat, sedangkan limbah
batang pisang memiliki tekstur yang unik.
Penggunaan limbah dengan memanfaatkan karakter unggul
dari material limbah harus disertai dengan pengetahuan tentang
kelemahan material tersebut. Eksplorasi teknik pengolahan material
dilakukan untuk memaksimalkan potensi keunggulan limbah dan
mengurangi kelemahan yang dimiliki. Salah satu contoh kelemahan
material limbah serat alam adalah ketahanannya terhadap jamur.
Tiga pendekatan
untuk
memperoleh
ide produk
fungsional!
1.
Pikirkan suatu kegiatan yang
membutuhkan produk
fungsional
2.
Kenali karakter material
3.
Pikirkan siapa calon pengguna
& produk fungsional apa yang
dibutuhkannya?
Prakarya
185
Pelapisan pada permukaan produk pada tahap
finishing
perlu
dilakukan. Pilihlah larutan pelapis yang berbahan dasar air (
water
based
) agar aman bagi pengguna produk. Semakin banyak mencari
informasi tentang teknik pengolahan material, maka akan semakin
banyak ide yang muncul.
c.
Ide Produk Fungsional dengan Mengenali Pengguna
Produk fungsional pada dasarnya dibuat untuk memudahkan suatu
kegiatan. Kegiatan yang dilakukan setiap orang dapat berbeda
bergantung dari jenis pekerjaan, usia, dan gender. Pemahaman
terdapat kegiatan seseorang dapat mendorong munculnya ide
tentang produk fungsional apa yang dibutuhkannya. Pencarian
data melalui pengamatan dan wawancara dapat dilakukan kepada
pengguna untuk mengetahui kebutuhan akan suatu produk
fungsional. Pengguna yang beragam memiliki kebutuhan yang
sangat beragam pula. Petani tanaman hias, misalnya, melakukan
berbagai kegiatan sejak persiapan lahan, persiapan bibit,
penanaman, perawatan, panen hingga pengemasan dan pemasaran
bunga hias yang dihasilkan. Pengendara motor membutuhkan
pelindung pakaian dan sepatu di waktu hujan. Pedagang makanan
membutuhkan alat mengusir lalat. Setiap kegiatan tersebut
membutuhkan produk fungsional yang dapat dibuat dari bahan
limbah yang diolah menjadi produk fungsional.
3
4
5
2
1
Sumber: www.redesignrevolution.com/upcycle-this-recycle-plastic-bottles/, inhabitat.com/
asias-first-school-made-of-plastic-bottles-is-3x-stronger-than-concrete/, diyreal.com/diy-home-
decor-recycled-bottle-broom/, www.funinthemaking.net/ category/reuse-bottles-plastic/, www.
topdreamer.com/15-creative-recycling-diy-plastic-projects/
Gambar 5.17
Produk Fungsional untuk Kegiatan Sehari-hari, Pot Gantung karya
Luciano Huck di Brazil (1), Sekolah dari Botol karya Illac Diaz di San Pablo, Filipina
(2), Sapu dari Botol Plastik dari Green Updater (3), Penyiram dengan Botol Bekas
Tanaman (4), Wadah di Sendok Garpu (5).
2
3
4
5
1
186
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
2.
Perancangan Proses Produksi dan K3
Proses produksi suatu produk berbeda-beda bergantung dari bahan
baku dan desain produknya. Tahapan pada proses produksi secara umum
terdiri dari pembahanan, pembentukan, perakitan, dan
finishing
. Bahan
baku yang pilih dan desain akhir, menentukan proses apa saja yang
dilakukan pada tahap pembahanan. Proses dan kerja apa saja yang harus
dilakukan dalam setiap tahap pembentukan, perakitan, dan
finishing
,
juga bergantung dari bahan baku dan desain akhir.
Tugas Kelompok 3
•
Carilah ide produk fungsional yang akan dibuat. Pencarian ide dapat
dilakukan dengan
brainstorming
dalam kelompok.
•
Buat beberapa sketsa ide bentuk dari produk fungsional tersebut.
Pertimbangkan kenyamanan dan keamanan pengguna dalam
menggunakan produk tersebut.
•
Pilih salah satu ide bentuk yang paling baik.
•
Pikirkan dan tentukan teknik-teknik yang akan digunakan untuk
membuatnya serta bahan dan alat yang dibutuhkan.
•
Cobalah buat produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan
untuk mengetahui bahan, teknik, dan alat yang tepat.
•
Buat petunjuk pembuatan dari produk tersebut dalam bentuk tulisan
maupun gambar.
•
Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan dan alat serta
petunjuk pembuatan, yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio
yang baik dan rapi.
Tugas Kelompok 4
Mengacu pada hasil Tugas 3. Pengembangan Desain Produk Fungsional
•
Buatlah rancangan alur produksi untuk produk fungsional yang telah
disepakati desainnya pada Tugas 3.
•
Diskusikan dengan teman satu kelompok, ide mana yang paling baik.
•
Sepakati alur produksi yang akan digunakan dan prosedur K3nya, dan
tuliskan dalam tabel seperti contoh di bawah ini.
•
Buatlah hasil perancangan alur produksi dalam bentuk bagan seperti telah
dilakukan pada semester 1. Bagan dapat dibuat sesuai kreativitas masing-
masing agar menarik dan mudah dimengerti.
Prakarya
187
3.
Penghitungan Biaya Produksi
Penghitungan biaya produksi produk
fungsional, pada dasarnya sama dengan
cara penghitungan produk hiasan. Biaya
yang harus dihitung adalah biaya bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead. Bahan
baku dapat terdiri atas bahan baku utama
dan bahan baku tambahan. Pada produk
fungsional, kebutuhan bahan baku tambahan
dapat lebih banyak daripada produk hiasan.
Produk fungsional harus mempertimbangkan
konstruksi dan kenyamanan penggunaan
(ergonomi) sedangkan produk hiasan pada
umumnya tidak harus memiliki konstruksi
yang terlalu kuat.
Bahan baku dari produk fungsional yang akan dibuat adalah limbah.
Limbah dapat diperoleh dengan gratis dari rumah dan tetangga di sekitar
kita atau dari pabrik yang membuang limbah tersebut, artinya tidak ada
biaya bahan baku. Meskipun tidak ada biaya bahan baku namun ada
biaya
overhead
yang harus dikeluarkan yaitu biaya membawa limbah ke
tempat produksi, dapat berupa biaya jasa angkut atau biaya kendaraan.
LK Tugas Kelompok 4
Nama Produk:
Material limbah:
Tahapan
Produksi
Jenis ak
ti
vitas &
Teknik yang digunakan
Alat/Bahan
Metode
&
Alat K3
Pembahanan
1. ................................
2...................................
3. .................................
1. ................................
2...................................
3. ..............................
1. ................................
2...................................
3. .................................
Dst
Pembentukan
1. ................................
2...................................
3. .................................
Dst.
1. ................................
2...................................
3. .................................
Dst
1. ................................
2...................................
3. .................................
Dst
Perakitan
1. ................................
2...................................
Dst.
1. ................................
2...................................
Dst.
1. ................................
2..................................
.
Dst.
Finishing
1. ................................
2...................................
Ds
t.
1. ................................
2...................................
Dst.
1. ................................
2..................................
.
Dst.
Ti
ti
k impas
(
Break Even
Point
) adalah seluruh biaya
modal yang telah
dikeluarkan sudah kembali.
Biaya modal kerja ini dibayar
dengan laba yang diperoleh
dari hasil penjualan
.
Setelah mencapat
titi
k
impas
, sebuah usaha akan
mulai dapat menghitung
keuntungan penjualan.
188
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Bahan baku limbah juga dapat diperoleh dengan membeli bahan baku
dari pengumpul barang bekas. Biaya pembelian tersebut masuk ke dalam
biaya bahan baku.
Biaya produksi juga termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja
ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai
kesepakatan antara pekerja dengan pemilik usaha atau kesepakatan
dalam kelompok kerja. Biaya produksi menentukan harga jual produk.
Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan modal dan biaya
yang sudah dikeluarkan untuk produksi.
Pada pembuatan produk fungsional dibutuhkan alat-alat kerja seperti
alat potong, catok (penjepit), solder, lem tembak, dan lain-lain. Biaya
pembelian alat-alat kerja tersebut dihitung sebagai modal kerja. Biaya
modal kerja ini akan terbayar dengan laba yang diperoleh dari hasil
penjualan. Titik impas (
Break Even Point
) adalah seluruh biaya modal yang
telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah mencapat titik impas, sebuah
usaha akan mulai dapat menghitung keuntungan penjualan.
F.
Pengemasan dan Promosi
1.
Kemasan untuk P
roduk Fungsional
Kemasan produk fungsional berfungsi melindungi produk dari debu dan
kotoran serta memberikan kemudahan distribusi. Kemasan yang melekat
pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi
beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi
disebut kemasan tersier. Produk fungsional berbeda dengan produk
hiasan. Kemasan primer produk hiasan melindungi produk dari benturan
dan kotoran serta berfungsi menampilkan daya tarik dari produk hiasan.
Kemasan produk fungsional lebih berfungsi sebagai pelindung dari
kotoran dan memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat
produksi ke tempat penjualan. Perlindungan dapat diperoleh dari kemasan
tersier yang membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang
akan dikemas. Kemasan produk hiasan dan produk fungsional sebaiknya
memberikan identitas atau brand dari produk tersebut.
Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran
kertas atau plastik. Tidak semua produk fungsional membutuhkan
kemasan primer namun setiap produk membutuhkan identitas.
Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama
dan keterangan. Pada produk fungsional dibutuhkan keterangan cara
penggunaan produk. Keterangan cara penggunaan ini dapat dituliskan
atau digambarkan pada label.
Prakarya
189
2.
Promosi Produk Fungsional dari Limbah
Kegiatan promosi produk fungsional terutama bertujuan untuk
memperkenalkan fungsi dan keunggulan dari produk tersebut.
Pengenalan produk dapat dilakukan dengan melakukan demonstrasi
cara penggunaan produk kepada pasar sasaran. Produk fungsional
berupa alat pertanian dapat didemonstrasikan dalam kegiatan bertema
pertanian atau pertemuan petani. Produk fungsional untuk para ibu
didemonstrasikan pada kegiatan-kegiatan yang dihadiri para ibu. Selain
demonstrasi, produk juga dapat dipromosikan melalui pameran, poster,
brosur, dan iklan.
Sumber: http://lovelypackage.com/klein-tools/, www.easyteachingtools.com
Gambar 5.18
Contoh Label pada Produk Fungsional dari Limbah
Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 5.19
Promosi dan Sosialisasi Produk Fungsional
Tugas Kelompok 5
Mengacu pada hasil Tugas 3. Pengembangan Desain Produk Fungsional
•
Buatlah rancangan label dan kemasan untuk produk fungsional, dengan
pertimbangan ketersediaan material kemasan dan keterampilan
pembuatan kemasan yang ada di lingkungan sekitar.
•
Hitung perkiraan biaya pembuatan kemasan.
Media
Tujuan
Iklan
Media Cetak
Memberi informasi utama dan daya
tarik melalui teks, gambar diam,
gambar bergerak dan suara
Radio
TV
Brosur
Memberi informasi detail melalui
teks dan gambar
Poster
Kegiatan
Pameran
Memperlihatkan contoh produk
Presentasi
Menjelaskan lebih detail tentang
produk
190
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
G.
Perencanaan Wirausaha Produk
F
ungsional dari Limbah
1.
Skema Proses Wirausaha Produk dari Limbah
Limbah selalu menjadi bagian dari kegiatan manusia baik sehari-hari,
dalam rumah tangga, maupun industri. Indonesia dengan jumlah
penduduk yang besar, pertumbuhan industri, dan keragaman pertanian
memiliki potensi bahan baku limbah yang kaya. Setiap daerah di Indonesia
memiliki jenis hasil pertanian yang khas dan jenis industri yang berbeda,
sehingga menghasilkan limbah yang beragam. Keragaman limbah yang
ada membuka peluang usaha produk kerajinan hiasan dan fungsional
dari limbah. Peluang usaha produk kerajinan dari limbah didasari dengan
riset pasar dan pengembangan produk inovatif.
Skema proses dalam wirausaha produk dari limbah secara umum sama
dengan skema proses yang terjadi pada wirausaha kerajinan lainnya.
Perbedaannya terdapat pada detail aktivitas yang dilakukan, seperti
proses produksi yang dijalankan tergantung pada bahan dan desain dari
produk yang akan dibuat.
Riset Pasar
Pengembangan Produk
Hasil Riset
Hasil Rancangan
Proses PRODUKSI
Bahan
Peralatan & Cara Kerja
PRODUK
Distribusi & Pemasaran
PASAR
Evaluasi
Tugas Kelompok 6
Mengacu pada hasil Tugas 3. Pengembangan Desain Produk Fungsional
•
Rencanakan pameran dan demonstrasi produk fungsional
•
Rancang sebuah stand pamer untuk produk fungsional yang akan dbuat.
Stand akan terdiri atas,
-
Tempa
t meletakkan produk atau display
-
Post
er yang berisi informasi tentang produk
-
Dekor
asi lain sesuai tema produk
-
dan lain-lain (sesuai kr
eativitas kelompok)
•
Buatlah semenarik dan seinformatif mungkin.
•
Rancang sebuah presentasi dan demonstrasi produk yang menarik.
•
Presentasi dapat berupa demonstrasi tunggal atau drama singkat.
•
Buatlah penghitungan biaya untuk seluruh kegiatan promosi yang akan
direncanakan.
Prakarya
191
2.
Proposal Usaha
Peluang usaha ditindak lanjuti dengan membuat perencanaan wirausaha
produk fungsional dari limbah. Wirausaha pada dasarnya adalah kegiatan
pengelolaan sumberdaya usaha dikenal dengan istilah
6M, yakni
Man
(manusia),
Money
(uang),
Material
(bahan),
Machine
(peralatan),
Method
(cara kerja) dan,
Market
(pasar).
Man
(manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia) dalam wirausaha
kerajinan meliputi
Man Power
dan
Mind Power.
Mind
(pemikiran dan
kreativitas) dari sumber daya manusia di bidang kerajinan sama
pentingnya dengan tenaga dan keterampilan yang dimiliki. Pengelolaan
sumber daya manusia dalam bidang kerajinan meliputi pengelolaan
terhadap pembagian tugas fisik serta pengelolaan ide-ide dan buah
pikiran. Suasana kerja harus dibuat agar memberikan kenyamanan bagi
pekerjanya. Suasana kerja yang nyaman akan memicu munculnya ide-ide
inovatif baik untuk perkembangan produk maupun usaha secara umum
untuk kemajuan wirausaha.
Riset Pasar
Pengembangan Produk
Hasil Riset
Hasil Rancangan
Proses PRODUKSI
Bahan
Peralatan & Cara Kerja
PRODUK
Distribusi & Pemasaran
PASAR
Evaluasi
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.20
Skema Proses dalam Wirausaha Kerajinan
192
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Money
meliputi dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang
yang terdiri dari pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha
tersebut. Keuangan pada wirausaha kerajinan dari limbah relatif terukur
karena bahan baku limbah selalu ada dan tidak mudah rusak, peralatan
kerja sederhana, dan tidak membutuhkan biaya perawatan yang mahal.
Kemampuan pengelolaan uang yang terpenting adalah kemampuan
mengelola keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha
agar menjadi usaha yang lebih besar dan lebih baik.
Material, machine, dan method
terkait langsung dengan proses produksi
yang terjadi dalam usaha tersebut.
Bahan baku limbah relatif mudah
didapat dan harganya murah. Tantangannya adalah standar bahan
limbah yang diperoleh tergantung pada pola konsumsi rumah tangga
dan industri penghasil limbah tersebut. Kreativitas dalam membuat
desain baru yang sesuai dengan limbah yang ada, sangat dibutuhkan
dalam pengelolaan wirausaha produk dari limbah.
Pada wirausaha produk dari limbah, alat yang digunakan pada umumnya
adalah perkakas, peralatan dan mesin sederhana, bukan mesin yang
rumit.
Produksi kerajinan mengutamakan keterampilan tangan
, oleh
karena itu perkakas, peralatan, dan mesin sederhana hanya sebagai alat
bantu. Kemampuan wirausahawan dalam mengelola produksi kerajinan
secara efektif dan efisien dapat menghasilkan keuntungan wirausaha
yang lebih besar.
Market
atau pasar sasaran dari produk kerajinan cukup luas.
Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting
untuk keberhasilkan wirausaha kerajinan. Produk kerajinan dari limbah
yang dikembangkan harus berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan
pasar. Riset tentang pesaing harus dilakukan agar mengetahui peluang
pasar yang harus diambil. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus
diketahui oleh wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan.
Persaingan yang terjadi dapat mempengaruhi rancangan produk yang
akan dibuat serta keputusan penetapan harga jual produk.
Perencanaan pengelolaan seluruh sumber daya tersebut dituangkan ke
dalam sebuah proposal usaha.
Proposal usaha berisi informasi dan rencana
pelaksanaan usaha. Proposal usaha biasanya dibuat oleh wirausahawan
untuk menawarkan ide usahanya kepada pihak lain untuk kerjasama
dalam hal permodalan usaha. Ide dan informasi yang disampaikan pada
proposal harus jelas dan detail agar calon pemodal atau rekanan usaha
dapat memahami ide dan rencana yang ditawarkan. Informasi yang
jelas juga dapat menghindarkan dari kesalahpahaman tentang ide dan
rencana usaha yang ditawarkan. Proposal juga sebaiknya dibuat menarik
untuk dibaca. Desain sampul muka proposal berperan penting dalam
memberikan informasi awal dari hal yang akan ditawarkan. Sampul muka
yang baik akan membuat calon pemodal dan rekanan tertarik untuk
membaca proposal tersebut.
Prakarya
193
Tugas Individu 5
Definisi Proposal Usaha dan Sistematika Proposal Usaha
•
Carilah informasi dari beberapa literatur/buku, jurnal, dan internet tentang
pengertian dari proposal usaha, dan sistematika proposal usaha (deskripsi
perusahaan, pasar dan pemasaran, aspek produksi dan aspek keuangan).
•
Catat, pelajari, dan bandingkan setiap penjelasan yang didapat dari
sumber-sumber tersebut.
•
Tuliskan dengan kata-kata dan pemahamanmu sendiri tentang pengertian
dari proposal usaha, dan sistematika proposal usaha.
LK Tugas Individu 5
Studi Literatur tentang Proposal Usaha
Sumber referensi
De
fi
nisi menurut
sumber referensi
De
fi
nisi hasil analisis
berbagai sumber
P
roposal
usaha
adalah
1. ................................
2...................................
3. .................................
1. ................................
2...................................
3. ..............................
.....................................
.....................................
......................................
......................................
Sistema
ti
ka
proposal
usaha
1. ................................
2...................................
3. .................................
Dst.
1. ................................
2...................................
3. .................................
Dst
...
...
................................
......................................
......................................
Dst
Silahkan memodi
fi
kasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga
menjadi lebih baik dan mudah dimenger
ti
194
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Tugas Kelompok 7
Mengacu pada hasil Tugas 3. Pengembangan Desain Produk Fungsional
•
Membuat Proposal Sederhana untuk Usaha Produk dari Limbah
•
Buat desain sampul muka proposal yang informatif dan menarik.
Proposal Usaha :
a.
Deskripsi perusahaan
•
D
eskripsi umum
•
Visi, misi, dan tujuan
•
Jenis usaha
•
Produk yang dihasilkan
b.
Pasar dan pemasar
an
•
Gambaran lingkungan usaha
•
Kondisi pasar
(pasar sasaran, peluang pasar
, dan estimasi pangsa pasar)
•
Rencana pemasaran
(Penetapan har
ga, strategi pemasaran, dan estimasi penjualan)
c.
Aspek pr
oduksi
•
Deskripsi lokasi usaha
•
Fasilitas dan peralatan produksi
•
Kebutuhan bahan baku
•
Kebutuhan tenaga kerja
•
Proses produksi
•
Kapasitas produksi
•
Biaya produksi
d.
Aspek keuangan
•
Biaya pemasaran, administrasi, dan umum
•
Sumber pembiayaan dan penggunaan dana
•
Proyeksi laba rugi
Prakarya
195
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.21
Contoh Desain Sampul Muka Proposal Usaha
196
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2
Evaluasi Diri Semester 2
Evaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi
kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauhmana efektivitas
pembelajaran terhadap masing-masing siswa. Evaluasi individu meliputi
evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk
mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok, kaitannya
dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
Evaluasi Diri (individu)
Bagian A.
Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.
Keterangan:
1. Sanga
t Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral
4. Setuju 5. S
angat Setuju
Bagian B.
Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran
Kerajinan di Semester 2
Bagian A
No.
Aspek Evaluasi
1
2
3
4
5
1.
Saya memahami pentingnya diversifikasi
produk dalam sebuah kegiatan wirausaha
2.
Saya mengetahui adanya limbah di daerah
sekitar yang belum dimanfaatkan
3.
Saya memiliki banyak ide untuk produk
kerajinan fungsional dari limbah yang inovatif
4.
Saya terampil membuat satu produk kerajinan
fungsional dari limbah
5.
Saya terampil merencanakan proses produksi
dan K3 untuk produk kerajinan fungsional
dari limbah
6.
Saya terampil menghitung biaya produksi,
menetapkan harga jual produk dan BEP
7.
Saya terampil mengelola SDM dalam
kelompok
8.
Saya mengerti tentang proposal usaha dan
kegunaannya
9.
Saya terampil membuat proposal usaha
10.
Saya puas dengan hasil kerja saya pada
Semester 2
Bagian B
Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Kerajinan Semester 2:
Prakarya
197
Evaluasi Diri (kelompok)
Bagian A.
Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.
Keterangan:
1. Sanga
t Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral
4. Setuju 5. S
angat Setuju
Bagian B.
Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok
Bagian A
No.
Aspek Evaluasi
1
2
3
4
5
1.
Semua anggota kelompok kami memiliki
sikap yang baik
2.
Semua anggota kelompok kami memiliki
pengetahuan yang lengkap tentang
materi pembelajaran Semester 2
3.
Semua anggota kelompok kami memiliki
keterampilan yang beragam
4.
Semua anggota kelompok kami memiliki
keterampilan kerja yang tinggi
5.
Kelompok kami mampu melakukan
musyawarah
6.
Kelompok kami melakukan pembagian
tugas dengan adil
7.
Anggota kelompok kami saling membantu
8.
Kelompok kami mampu membuat
proposal usaha yang baik
9.
Kelompok kami melakukan presentasi
dengan baik
10.
Saya puas dengan hasil kerja kelompok
saya pada Semester 2
Bagian B
Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:
198
Kelas XII SMA/M
A/SMK/MAK
Semest
er 2