Halaman
Sosiologi SMA/MA XI
121
Bab V
Perbedaan dalam
Masyarakat Multikultural
Tidak ada negara di dunia yang hanya dihuni oleh satu
suku bangsa tertentu dengan satu jenis kebudayaan. Selain
dihuni penduduk asli, terdapat pendatang dari daerah lain.
Pendatang tersebut membawa kebiasaan dan budaya dari
daerah asal. Dengan adanya dua kebudayaan atau lebih di
suatu daerah terbentuk masyarakat multikultural.
Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar
Gambar 5.1.
Nama toko di jalan Petaling, Kuala Lumpur ditulis dalam bahasa
Cina, Melayu, dan Inggris
122
Sosiologi SMA/MA XI
Konsep Inti
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :
- mendeskripsikan akibat keragaman;
- mendeskripsikan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh keanekaragaman dan
perubahan kebudayaan;
- mendeskripsikan pemecahan persoalan akibat kemajemukan masyarakat;
- mengembangkan sikap toleransi dan empasi terhadap kemajemukan.
Perbedaan dalam
masyarakat
multikultural
Akibat keragaman
di masyarakat
Tujuan Pembelajaran
Suku bangsa
Agama
Ras
Masalah-masalah
yang ditimbulkan
oleh keanekaragam-
an dan perubahan
kebudayaan
Integrasi
Kesenjangan sosial
Konflik
Pemecahan persoalan akibat
kemajemukan masyarakat
Mengembangkan sikap toleransi
dan empati terhadap kemajemukan
Terdiri atas
Meliputi
Meliputi
Sosiologi SMA/MA XI
123
A.
Akibat Keragaman di Masyarakat
Keragaman di masyarakat dapat ditinjau dari beberapa
hal, misalnya ras, suku bangsa, dan agama.
1. Ras
Pembedaan masyarakat berdasarkan ras bisa didasarkan
atas perbedaan ciri-ciri fisiknya. Ras merupakan konsep
biologis, bukan kebudayaan. Ciri-ciri yang dikemukakan
dalam diferensiasi ras adalah ciri-ciri yang menurun.
Mengenai diferensiasi berdasar ras banyak permasalahan
yang muncul dari situ. Pada zaman imperialisme dan
kolonialisme, diferensiasi sosial berdasarkan ras digunakan
untuk mengukur tinggi rendah seseorang atau kelompok
dalam masyarakat. Kasus-kasus tersebut, antara lain sebagai
berikut.
a. Politik Apartheid di Afrika Selatan
Politik apartheid ini dijalankan oleh pemerintah penguasa
Inggris yang saat itu berkuasa atas Afrika Selatan. Mereka
menganggap bahwa kulit putih lebih tinggi derajatnya
daripada orang kulit hitam. Sehingga masyarakat kulit putih
menolak untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan
masyarakat kulit hitam. Untuk itu, pemerintah pendudukan
Kata Kunci
Kemajemukan yang dihadapi bangsa Indonesia di
samping sebagai kekayaan budaya dan kebanggaan, tetapi bisa
juga menjadi bumerang bagi bangsa-bangsa Indonesia. Hal
itu bisa terjadi jika kita tidak mampu menyikapi keragaman
itu. Jika keragaman itu dipertajam dan dipermasalahkan
keberadaannya akan berbahaya bagi kehidupan bangsa
Indonesia. Bagaimanakah sebaiknya kita menyikapi keragaman
itu sehingga tetap menjaga keutuhan bangsa Indonesia?
keragaman, politik apartheid, ras, suku bangsa, agama, konflik, integrasi,
perubahan kebudayaan.
124
Sosiologi SMA/MA XI
memiliki hak dan kekuasaan mengatur hidupnya di negeri
sendiri. Politik ini berakhir karena banyaknya kritik dan
kecaman dari masyarakat dunia. Selain itu, karena adanya
kemenangan dalam pemilu oleh masyarakat golongan kulit
hitam. Akhirnya, masyarakat golongan kulit hitam memiliki
kekuasaan dalam pemerintahan dan bisa menikmati hak-
haknya sejajar dengan kulit putih.
Hendrik Verwoerd
Politik apartheid dirancang oleh Hendrik Verwoerd.
Menurut arti bahasa Afrika Selatan, apartheid
kepanjangan dari
aperte ontwikelling
, artinya
perkembangan yang terpisah. Masyarakat kulit
hitam oleh Verwoed dikelompok-kelompokkan
dalam
homeland
yang disebut
Bantustan.
Warga kulit
hitam diharuskan memilih menjadi anggota salah
satu homeland. Pada tahun 1976 pemerintah
pendudukan Inggris menyatakan bahwa homeland
disiapkan menjadi negara otonom. Padahal tujuan
sebenarnya dari homeland ini adalah untuk
menyingkirkan orang-orang kulit hitam dari wilayah
kulit putih.
Wawasan Kebinekaan : Sara
Foto : Apartheid
Sumber : www.afrika.no
Gambar 5.2.
Membedakan jalan yang dilalui oleh warga
kulit hitam merupakan pelaksanaan politik apartheid
Inggris memisahkan tempat kegiatan
untuk kedua golongan masyarakat
tersebut.
Pemisahan dilakukan dalam hal
permukiman, kegiatan ekonomi, politik,
dan sosial. Pemerintah pendudukan
Inggris memberikan tempat permukim-
an sendiri bagi kulit hitam yang terpisah
dengan permukiman kulit putih.
Politik apartheid berlangsung
selama bertahun-tahun. Oleh karena itu,
masyarakat golongan kulit hitam merasa
dirugikan dan didiskreditkan. Walaupun
mereka golongan mayoritas, tetap tidak
Sumber: www.wiki.pedia.org
Hendrik Verwoerd
Sosiologi SMA/MA XI
125
b. Pelaksanaan Politik Diskriminasi Ras di Amerika
Serikat
Politik apartheid banyak mendapat tentangan dari masyarakat kulit hitam
dan masyarakat dunia. Mereka menyatakan bahwa politik ini melanggar
pelaksanaan hak asasi masyarakat. Carilah sumber bacaan untuk
mengetahui bagaimana perjuangan masyarakat kulit hitam di Afrika
Selatan dalam menentang pelaksanaan politik apartheid tersebut. Siapakah
pemimpin perjuangan penentang politik apartheid? Bagaimana upaya yang
dilakukan untuk menentang politik tersebut? Bagaimanakah sikap
pemerintah dengan adanya gerakan tersebut? Apakah hasil yang dicapai
dari perjuangan di atas?
Life Skill: Kecakapan Sosial
Sumber : American Digital History
Gambar 5.3.
Perdagangan budak di Amerika
Serikat merupakan bukti politik diskriminasi
Ras kulit putih merupakan ras
pendatang di Amerika Serikat. Mereka
datang awalnya sebagai emigran. Akan
tetapi, mereka kemudian juga menguasai
hidup dan kehidupan bangsa asli
Amerika Serikat, yang merupakan
masyarakat kulit berwarna. Orang-orang
Indian yang merupakan penduduk asli
Amerika Serikat dianggap memiliki
kedudukan yang rendah daripada orang
kulit putih. Dalam pikiran orang kulit
putih telah tertanam anggapan bahwa
masyarakat golongan kulit putih me-
rupakan ras tertinggi.
Diskriminasi ras di Amerika Serikat tidak hanya
diberlakukan terhadap orang-orang Indian tetapi juga terhadap
golongan kulit hitam (negro) yang diperjualbelikan sebagai
budak di Amerika Serikat. Mereka dianggap masyarakat kelas
bawah yang hina sehingga pantas diperlakukan dengan
sewenang-wenang. Masyarakat golongan kulit hitam banyak
yang dijadikan budak dan diperjualbelikan oleh kulit putih.
Politik diskriminasi ini juga mendapat kecaman dari masyarakat
dunia sehingga politik ini berakhir.
c.
Diskriminasi Ras di Jerman
Diskriminasi ras di Jerman terjadi saat Jerman berada di
bawah kekuasaan Hitler. Hitler yang keturunan ras Arya
menganggap bahwa ras tersebut paling tinggi kedudukannya
126
Sosiologi SMA/MA XI
di dunia. Untuk itu, bangsa Jerman (ras Arya) harus menjadi
pemimpin bangsa-bangsa di seluruh dunia. Pihak-pihak yang
menjadi korban dari pelaksanaan politik diskrimnasi ras di
Jerman ini bukan masyarakat golongan kulit hitam tetapi
masyarakat Yahudi.
Saat itu masyarakat Yahudi yang ada di Jerman betul-betul
ditekan dan menjadi korban kebijakan pemerintahan Hitler.
Hitler yang beranggapan bahwa kekalahan dan hancurnya
perekonomian di Jerman disebabkan oleh golongan Yahudi
dan merasa ”gerah” dengan kehadiran golongan tersebut di
Jerman. Untuk itu, Hitler merencanakan untuk menghabiskan
golongan Yahudi dari Jerman. Banyak golongan Yahudi saat
itu mati dalam tawanan di kamp-kamp konsentrasi.
Munculnya kasus di atas dilatarbelakangi oleh pola pikir
yang menganggap bahwa golongan kulit putih (ras Kaukasoid)
lebih unggul daripada ras lain. Anggapan tersebut selain
menyesatkan juga menimbulkan penderitaan bagi masyarakat
golongan lain selama bertahun-tahun. Anggapan itu merusak
ciri-ciri ras, yaitu pembedaan berdasarkan ciri-ciri fisik tetapi
dikacaukan oleh ciri-ciri rohani.
Anggapan bahwa ras kulit putih lebih tinggi, lebih maju,
dan lebih luhur dari ras lain jelas salah dan bertentangan
dengan perikemanusiaan. Anggapan tersebut berkembang
pada zaman imperialisme dan kolonialisme di mana saat itu
bangsa-bangsa Eropa menguasai dan menjajah bangsa lain di
dunia. Anggapan terhadap keunggulan jasmani dan rohani
ras kulit putih terhadap ras-ras lain tersebut dikuatkan oleh
sarjana-sarjana reaksioner yang merupakan reaksi terhadap
pergolakan-pergolakan rakyat yang mulai mengguncang
banyak sistem kekuasaan di Eropa Barat.
Anggapan yang salah tersebut ternyata justru didukung
oleh A. de Gobineu dalam bukunya
Essai sur l’legalite des
Races Humanies
. Ia berpendapat bahwa ras yang paling murni
dan paling unggul di dunia adalah ras Arya. Di Jerman aliran
Banyak kasus terjadi yang bertolak dari diskriminasi ras dan merugikan
golongan tertentu. Di dunia tidak hanya di Afrika Selatan, Amerika
Serikat,dan Jerman saja kasus tersebut muncul. Cari dan identifikasikan
kasus-kasus serupa yang ada di dunia. Berikan keterangan secukupnya
terhadap kasus yang kalian temukan itu!
Wawasan Produktivitas : Kreativitas
Sumber :
www.milianaliz.com
Gambar 5.4.
Hitler ber-
anggapan bahwa bangsa
Jerman adalah ras ter-
tinggi
Sosiologi SMA/MA XI
127
tersebut dipertegas oleh aliran nasionalis sosialis (Nazi) di
bawah Hitler. Mereka menganggap bahwa Jerman sebagai ke-
turunan langsung ras Arya telah ditakdirkan untuk menguasai
seluruh dunia. Pendirian tersebut menimbulkan kesengsaraan
besar bagi golongan masyarakat yang didiskreditkan.
Adanya keragaman berdasarkan ras menimbulkan
munculnya satu permasalahan tentang ras, yaitu adanya
prasangka ras yang merupakan salah satu bagian dari aspek
etnosentrisme
.
Etnosentrisme
adalah sifat yang menganggap
bahwa cara hidup golongannya paling baik, sedangkan cara
hidup golongan lain dianggap tidak baik dan kadang-kadang
disertai perasaan menentang golongan lain. Fungsi
etnosentrisme
adalah agar tercipta perasaan yang kuat dan
mengikat seseorang dengan kelompoknya sehingga
menimbulkan solidaritas kelompok.
Yoseph Arthur
memberikan pandangan tentang
prasangka terhadap ras yang berbeda. Pandangan itu adalah
sebagai berikut.
1)
Suku bangsa liar dapat hidup pada peradaban tinggi kalau
bangsa yang menciptakan cara hidup yang lebih tinggi
itu berasal dari ras yang sama.
2)
Suku bangsa liar tersebut selalu berperilaku biadab pada
waktu silam dan pernah mengadakan hubungan dengan
bangsa yang peradabannya lebih tinggi.
3)
Ras yang berbeda tidak dapat saling memengaruhi.
4)
Peradaban yang saling memengaruhi dengan kuat tidak
akan bercampur.
2. Suku Bangsa
Keragaman suku bangsa merupakan pembedaan
masyarakat berdasarkan kebudayaan. Menurut
Koentja-
raningrat
ras adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas dalam kesatuan kebudayaan.
Kesadaran dan identitas tersebut seringkali dikuatkan oleh
kesatuan atau persamaan bahasa.
Masing-masing kebudayaan suku bangsa memiliki corak
khas yang akan dapat dilihat dengan jelas oleh masyarakat di
luar kelompok tersebut. Dalam kenyataan konsep suku bangsa
lebih kompleks karena batas kesatuan manusia yang merasa
dirinya terikat oleh keseragaman kebudayaan itu dapat meluas
dan menyempit tergantung pada keadaan. Kepribadian khas
dari tiap-tiap suku bangsa tersebut dikuatkan oleh bahasa
daerah.
128
Sosiologi SMA/MA XI
Jika dilihat dari definisi suku bangsa maka bangsa Indo-
nesia memiliki banyak suku bangsa. Akibatnya, Indonesia
banyak memiliki bahasa daerah, adat istiadat, rumah adat,
pakaian adat, makanan khas daerah, adat perkawinan,
kesenian daerah, dan unsur budaya lain. Keanekaragaman
suku bangsa dan budaya tersebut tidak seharusnya
menjadikan kita terpecah-pecah sehingga mudah dipengaruhi
budaya bangsa lain. Jangan pula sebagai warga suku bangsa
merasa paling tinggi kebudayaannya dibandingkan suku
bangsa lain.
Keanekaragaman suku bangsa hendaknya dijadikan
modal kekayaan bangsa Indonesia. Keanekaragaman
merupakan kekayaan yang harus dipelihara. Kita harus merasa
satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air. Dengan demikian,
antarsuku bangsa kita harus membina persahabatan dan
kekeluargaan. Sikap itu, antara lain ditunjukkan dengan sikap
sebagai berikut:
a)
menghormati orang lain seperti kita menghormati diri
sendiri;
b)
mengakui persamaan harkat, derajat, dan martabat
manusia;
c)
bersikap sopan santun dan ramah kepada setiap orang;
d)
menyadari bahwa semua manusia adalah bersaudara;
e)
tidak membeda-bedakan manusia karena suku bangsa,
adat istiadat, bahasa, dan agama yang berbeda.
Secara umum suku bangsa di Indonesia dapat dibedakan berdasarkan
bahasa dan adat istiadat. Perbedaan bahasa dapat terlihat dengan
banyaknya bahasa daerah yang digunakan suku-suku bangsa di Indone-
sia. Sementara itu, perbedaan adat istiadat suku bangsa terlihat pada sistem
perkawinan, upacara adat, hukum adat, dan perbedaan adat yang lain.
Adapun perbedaan bahasa dan adat istiadat tersebut disebabkan antara
lain;
1.
keadaan dan letak geografis yang berbeda;
2.
wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang dihubungkan oleh
lautan;
3.
lingkaran hukum adat dan kemasyarakatan yang berbeda.
Wawasan Kebinekaan : Perbedaan
Sosiologi SMA/MA XI
129
3. Agama
Pemerintah Indonesia mengakui dan mengembangkan
lima agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Kondisi ini sangat rentan terhadap terjadinya konflik dan
disintegrasi bangsa Indonesia. Walaupun bangsa Indonesia
terdiri atas bermacam-macam agama, namun hendaknya
tetap bersatu seperti dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia memiliki suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke dengan kebudayaan yang beragam pula. Kemukakan
pendapatmu tentang perbedaan suku bangsa! Adakah keuntungan dan
kerugian dengan adanya keragaman suku bangsa tersebut?
Sumber :
www.infilinnx.com.
Gambar 5.5.
Bangsa Indonesia mengakui dan mengembangkan berbagai agama yang berbeda
Wawasan Kebinekaan : Perbedaan
Sumber :
www.era muslim.com.
Sumber :
www.walubi.co.id.
Sumber :
www.bali.go.id.
130
Sosiologi SMA/MA XI
Dengan adanya perbedaan itu maka dalam menjalankan
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan, tiap-tiap umat
beragama dituntut menghormati satu sama lain. Pemeluk
agama tidak boleh saling menghina terhadap pemeluk agama
lain. Sebagai warga negara kita ikut berupaya untuk
menumbuhkan dan mengembangkan toleransi antarumat
beragama. Kita harus menghindari dan menjauhi hal-hal
sebagai berikut.
1)
Sikap fanatik yang berlebihan, yaitu sikap tidak mau
menghargai pemeluk agama lain dan penganut
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahkan
memusuhinya.
2)
Sikap mencampuradukan ajaran agama dengan
kepercayaan atau ajaran lain.
3)
Sikap acuh tak acuh terhadap agama atau kepercayaan lain.
Kita harus membina kerja sama antarumat beragama.
Kerja sama antarumat beragama adalah untuk menghormati
umat baik yang seagama maupun yang tidak seagama. Selain
itu, untuk menghindari pertentangan antarumat beragama.
Kita hendaknya harus dapat menghindari sikap saling curiga
antarumat beragama. Pentingnya membina kerja sama
antarsesama umat beragama, yaitu:
1)
terwujudnya keseimbangan dan keselarasan dalam
kehidupan beragama di Indonesia;
2)
terwujud dan terjaminnya tri kerukunan hidup beragama;
3)
makin kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia;
4)
terwujudnya sikap saling menghormati antarumat atau
lembaga agama lain;
5)
menghindari pertentangan antarumat beragama;
6)
terwujudnya sikap saling menghormati dan melaksana-
kan hak dan kewajiban, tugas dan kewenangan, serta
tanggung jawab masyarakat.
Pemerintah Indonesia telah mengatur kehidupan keagamaan dalam
masyarakat yang disebut sebagai tri kerukunan umat beragama. Yang
termasuk tri kerukunan umat beragama adalah:
1.
kerukunan antarpemeluk seagama;
2
kerukunan antarumat beragama satu dengan lainnya;
3.
kerukunan antara pemeluk agama dengan pemerintah.
Wawasan Kebinekaan : Berempati
Sosiologi SMA/MA XI
131
Menurut Van de Berghe ada beberapa sifat dasar yang
selalu dimiliki masyarakat majemuk. Sifat dasar masyarakat
majemuk adalah sebagai berikut:
1.
Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-
kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan atau
subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
2.
Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam
lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer.
3 .
Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota
masyarakat tentang nilai sosial yang bersifat dasar.
4.
Secara relatif sering terjadi konflik di antara anggota
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
5.
Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan
(
coercion
) dan saling ketergantungan di dalam bidang
ekonomi.
6.
Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas
kelompok-kelompok yang lain.
Mengetahui sifat-sifat dasar tersebut, Van den Berghe
menyatakan bahwa masyarakat majemuk tidak dapat
digolongkan begitu saja ke dalam salah satu di antara dua jenis
masyarakat menurut analisis Durkheim. Suatu masyarakat
majemuk tidak dapat disamakan dengan masyarakat yang
memiliki diferensiasi atau spesialisasi yang tinggi.
Masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan
merupakan suatu masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam
berbagai kelompok yang biasanya merupakan kelompok
berdasarkan garis keturunan tunggal, tetapi memiliki struktur
kelembagaan yang bersifat
homogeneus
. Sementara itu,
masyarakat yang memiliki diferensiasi atau spesialisasi yang
tinggi merupakan suatu masyarakat dengan tingkat
diferensiasi fungsional yang tinggi dengan banyak lembaga
kemasyarakatan, tetapi bersifat komplementer dan saling
tergantung satu sama lain.
Di dalam keadaan yang demikian, solidaritas mekanis
yang diikat oleh kesadaran kolektif maupun solidaritas organis
yang diikat oleh saling ketergantungan di antara bagian-bagian
dari suatu sistem sosial tidak mudah dikembangkan di dalam
masyarakat majemuk.
Masalah yang Ditimbulkan oleh
Keaneka-
ragaman dan Perubahan Kebudayaan
B.
132
Sosiologi SMA/MA XI
Suatu pengembangan konseptual yang telah memadai
tentang konsep masyarakat dikemukakan oleh
Robhuska
dan
Shepsle
. Mereka menyatakan bahwa masyarakat majemuk
dapat diidentifikasi melalui:
1.
keragaman budaya;
2.
komunitas kultural yang terorganisasi secara politik;
3.
alienasi etnik.
Oleh karena setiap masyarakat memiliki keragaman
kultural, maka komunitas kultural dan alienasi etnik
membedakan antara masyarakat pluralistik (
pluralistic soci-
ety
) dengan masyarakat majemuk
(plural society
). Oleh karena
susunan strukturalnya, masyarakat majemuk memiliki dua
kecenderungan, yaitu
1.
inklinasi berkembangnya perilaku konflik di antara
berbagai kelompok etnik;
2.
kecenderungan hadirnya kekuatan (
force
) sebagai
kekuatan integratif utama yang mengintegrasikan
masyarakat.
Dengan struktur sosial yang sedemikian kompleks, sangat
rasional jika Indonesia selalu menghadapi permasalahan
konflik antaretnis, kesenjangan sosial, dan sukar sekali untuk
terciptanya integrasi yang permanen. Hambatan demikian
akan nampak jelas jika diferensiasi sosial berdasarkan ukuran
suku bangsa berimpitan dengan parameter lain, yaitu agama,
kelas, ekonomi, dan bahasa. Akibatnya, sentimen-sentimen
yang bersumber dari parameter sosial yang satu cenderung
berkembang saling mengukuhkan dengan sentimen-sentimen
yang bersumber dari diferensiasi sosial berdasarkan para-
meter lain.
Gerakan separatisme di negara mana pun selalu berpangkal pada persoalan
ketidakadilan, kesenjangan, dan perbedaan ideologi. Misalnya kasus
konflik yang terjadi di Tasikmalaya, Ketapang, Sambas, dan Ambon.
Uraikan pangkal permasalahan dari kasus di daerah-daerah tersebut!
Secara antropologis, diferensiasi sosial yang melingkupi
masyarakat majemuk Indonesia adalah sebagai berikut.
1.
Diferensiasi yang disebabkan perbedaan adat istiadat. Hal
ini karena adanya perbedaan etnik budaya, agama, dan
bahasa.
Life Skill : Kecakapan Akademik
Sosiologi SMA/MA XI
133
1. Konflik
Menurut ahli sosiologi, setiap masyarakat sebagai satu
kesatuan sosial dalam dirinya sudah mengandung sumber-
sumber ketegangan dan pertentangan potensial. Dengan
perkataan lain, konflik sudah melekat dalam tiap sistem sosial
itu sendiri. Pertama adalah konflik di dalam tingkatan
ideologis. Konflik ini terwujud dalam bentuk konflik antara
sistem nilai yang dianut oleh etnis pendukungnya serta ideologi
majemuk dari kesatuan nasional. Dimensi kedua adalah
pertentangan atau konflik yang terjadi dalam tingkatan politis.
Pada konflik ini terjadi dalam bentuk pertentangan di dalam
pembagian status kekuasaan dan sumber ekonomi yang
terbatas dalam masyarakat.
Sumber : MBM Tempo
Gambar 5.6.
Ketidakpuasan masyarakat setempat
dalam pembagian hasil kekayaan alam menimbulkan
konflik
2.
Diferensiasi yang disebabkan oleh struktural. Hal ini
disebabkan oleh kemampuan mengakses ekonomi dan
politik sehingga menyebabkan kesenjangan sosial di
antara etnis yang berbeda.
Pada satu sisi, kemajemukan
menyimpan kekayaan budaya dan
khazanah tentang kehidupan bersama
yang harmonis. Hal itu terjadi jika
integrasi berjalan dengan baik. Akan
tetapi, pada sisi lain, kemajemukan
selalu menyimpan dan menyebabkan
terjadinya konflik antaretnik, baik yang
bersifat laten maupun yang manifes yang
disebabkan oleh etnosentrisme, primor-
dialisme, dan kesenjangan sosial.
Salah satu kasus yang selalu muncul
ke permukaan adalah
etnopolitic conflict
.
Tindakan ini diwujudkan dalam bentuk
gerakan separatis yang dilakukan oleh
sekelompok etnik. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa, akibat adanya
kehidupan masyarakat yang majemuk
adalah konflik, integrasi, dan kesen-
jangan.
134
Sosiologi SMA/MA XI
Konflik yang terjadi dalam masyarakat majemuk (
etnopolitic conflict
) akan
terjadi dalam dua dimensi, yaitu konflik dalam tingkatan ideologis dan
konflik dalam tingkatan politis. Konflik dalam tingkatan ideologis terwujud
di dalam bentuk konflik antara sistem nilai yang dianut oleh etnik
pendukungnya serta menjadi ideologi dari kesatuan sosial. Sementara itu,
konflik yang terjadi dalam tingkatan politis merupakan konflik yang
terjadi dalam bentuk pertentangan dalam pembagian status kekuasaan
dan sumber ekonomi yang terbatas dalam masyarakat. Bagaimanakah
kalian menanggapi konflik tersebut?
Wawasan Produktivitas : Daya Saing
2. Integrasi
Masyarakat majemuk selain menjadi bibit konflik juga
menyimpan kekayaan budaya dan khazanah tentang ke-
hidupan bersama yang harmonis jika integrasi berjalan dengan
baik. Suatu kelompok atau masyarakat yang meskipun
anggota-anggotanya berasal dari latar belakang yang berbeda
dapat mencapai tujuannya dengan baik apabila ada suatu
keinginan bersama untuk menyatukan keinginan atau ke-
mauan. Perbedaan-perbedaan dalam masyarakat Indonesia
memang dapat menimbulkan konflik. Namun, apabila
dilandasi dengan keinginan untuk menciptakan persatuan
dan kesatuan, usaha masyarakat Indonesia untuk mencapai
tujuan bersama akan tercapai dengan baik.
Suatu integrasi sosial dapat dikatakan berhasil apabila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a.
Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling
mengisi kebutuhan, tidak saling merintangi atau
merugikan.
b.
Terdapat konsensus atau kesepakatan antarkelompok
mengenai norma-norma sosial yang memberi arah pada
tujuan yang dicita-citakan dan menjadi kajian bagi cara
dan upaya untuk mewujudkannya.
c.
Bertahannya norma-norma tersebut secara relatif lama
dan tidak setiap kali berubah-ubah.
Apabila dalam berbagai segi kehidupan sudah terjadi
integrasi sosial yang sempurna, maka keserasian dan ke-
seimbangan dalam berbagai segi kehidupan pasti terwujud.
Dengan demikian, kemungkinan muncul pertikaian, per-
musuhan, dan perpecahan suku bangsa atau masyarakat tidak
akan terjadi.
Sosiologi SMA/MA XI
135
3. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan dalam masyarakat akan terjadi jika ada
perbedaan kemampuan mengakses ekonomi dan politik. Bagi
masyarakat yang mampu mengakses ekonomi dan politik
dengan baik biasanya akan memiliki kemampuan sosial
ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang
tidak mampu mengaksesnya. Kesenjangan sosial ini
merupakan faktor yang paling rentan untuk terjadinya konflik
dalam masyarakat.
Kehidupan masyarakat multikultural membawa dampak
positif dan negatif. Dampak positif bagi negara yang
bermasyarakat majemuk adalah negara tersebut akan
memiliki keanekaragaman budaya yang menjadi kekayaan.
Namun, sisi negatif dapat terjadi apabila negara tersebut tidak
pandai-pandai mengelola masyarakat majemuk agar tidak
timbul konflik, tetapi justru terjadi integrasi bangsa.
Ada beberapa faktor yang membuat proses sosial menuju
ke arah integrasi atau justru ke arah disintegrasi atau konflik.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1.
ada tidaknya kesatuan pendapat dalam hal tujuan-tujuan
pokok yang ingin dicapai bersama;
Carilah artikel di surat kabar atau majalah dan buatlah kliping! Artikel
tersebut memuat terjadinya konflik yang disebabkan karena kesenjangan
sosial, ekonomi, atau politik. Perhatikan ketentuan pembuatan kliping
tersebut:
1.
sebutkan sumber yang kalian ambil;
2.
cantumkan gambar yang mendukung apabila perlu;
3.
di akhir artikel berilah pendapatmu tentang kasus yang ada dan
bagaimana cara penyelesaiannya.
Pemecahan Persoalan Akibat Kemajemukan
Masyarakat
Wawasan Produktivitas : Kreativitas
C.
136
Sosiologi SMA/MA XI
Sumber : Kompas
Gambar 5.7.
Perselisihan hendaknya diselesaikan
dengan musyawarah sesuai dengan karakteristik
bangsa Indonesia
2.
ada tidaknya kesepakatan dalam hal penyelenggaraan
kehidupan nyata yang dianggap mencerminkan
kehidupan yang dicita-citakan;
3.
ada tidaknya sistem sanksi yang berat dan berwibawa
untuk mengarahkan sistem tindakan para individu atau
kelompok-kelompok ke arah yang disepakati.
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada
dalam masyarakat majemuk atau multikultur, salah satu
caranya adalah dengan pendekatan multikulturalisme. Dalam
pengertian multikulturalisme sebuah masyarakat bangsa
dilihat sebagai sebuah kebudayaan bangsa yang di dalamnya
terdapat berbagai perbedaan corak budaya. Multikulturalisme
menekankan pengakuan dan kesetaraan perbedaan-
perbedaan tersebut. Multikulturalisme berbeda dan bertolak
belakang dengan monokulturalisme yang menekankan pada
penyatuan kebudayaan yang ada sebagai sebuah kesatuan
dan keseragaman warna. Multikulturalisme merupakan
pengikat dan jembatan yang mengakomodasikan perbedaan-
perbedaan.
Sebagai masyarakat multikultural, interaksi antaretnis,
antarras, dan antaragama perlu disikapi dengan bijak. Sikap
yang perlu ditampilkan, antara lain menyingkirkan sikap pri-
mordial, sikap ekstremisme, sikap fanatik yang berlebihan.
Namun, sebaliknya harus dikembangkan sikap saling
menghargai, bekerja sama, menumbuhkan rasa solidaritas dan
toleransi sebagai warga masyarakat Indonesia.
Berikut ini merupakan sikap-sikap yang harus dikembang-
kan untuk menjaga keutuhan masyarakat multikultural:
1.
bersikap toleransi terhadap nilai-
nilai budaya suku bangsa lain;
2.
menghilangkan sikap primordial
yang mengarah pada sikap etnosen-
trisme dan ekstremisme;
3.
mengutamakan kepentingan bang-
sa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan;
4.
berusaha menyelesaikan masalah
tidak dengan kekerasan, tetapi
dengan musyawarah;
Sosiologi SMA/MA XI
137
5.
bersikap adil dan jujur bagi penyelenggara negara dalam
melaksanakan tugasnya tanpa membedakan suku bangsa
dan kelas sosial;
6.
memiliki kesadaran sosial dan menyadari peran yang
dibawakan terutama para penyelenggara negara agar tidak
menimbulkan konflik;
7.
memiliki rasa nasionalisme yang tinggi untuk menjaga
kesatuan dan persatuan.
Memiliki rasa nasionalisme yang tinggi juga menjadi salah satu cara dalam
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam kemajemukan.
Menurutmu bagaimanakah cara-cara yang harus dilakukan untuk
menumbuhkan, menjaga, dan meningkatkan semangat nasionalisme
bangsa pada diri generasi muda agar tercipta persatuan dan kesatuan
bangsa? Kerjakan di buku tugasmu!
Mengembangkan Sikap Toleransi dan Empati
terhadap Kemajemukan
Wawasan Produktivitas : Etos Kerja
D.
Multikulturalisme merupakan suatu konsep keane-
karagaman budaya dan kompleksitas kehidupan di dalamnya.
Multikulturalisme mengajak masyarakat dalam arus perubah-
an sosial, sistem tata nilai kehidupan yang menjunjung tinggi
toleransi, kerukunan, dan perdamaian bukan konflik atau
kekerasan meskipun terdapat perbedaan sistem sosial di
dalamnya.
Multikulturalisme bertujuan untuk meredam konflik
dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan agama. Multi-
kulturalisme mendukung kekayaan budaya, potensi-potensi
pengembangan, dan kemajuan melalui ide keanekaragaman
kebudayaan yang sejalan dan mendukung berlakunya
demokrasi dalam kehidupan masyarakat.
138
Sosiologi SMA/MA XI
Masyarakat dalam lingkungan tempat tinggalmu pasti juga terdiri atas
bermacam-macam suku bangsa yang berbeda-beda kebudayaannya.
Bagaimana sikapmu mensikapi hal tersebut? Apakah tindakan yang akan
kamu lakukan untuk menumbuhkan sikap toleransi dan empati dalam
kemajemukan masyarakat di lingkungan tempat tinggalmu?
Multikulturalisme merupakan suatu strategi dari integrasi
sosial di mana keanekaragaman budaya diakui dan dihormati
sehingga dapat difungsikan secara efektif dalam menengahi
setiap isu sparatisme dan integrasi sosial. Semangat
kemanunggalan atau ketunggalan bukan faktor yang paling
potensial melahirkan persatuan kuat. Akan tetapi, pengakuan
adanya pluralitas akan lebih menjamin terwujudnya persatuan
menuju pembaruan sosial yang demokratis.
Wawasan Kebinekaan : Berempati
Menurut
Suparlan
, multikulturalisme adalah sebuah
ideologi yang mengakui dan mengagungkan adanya
perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual
maupun secara kebudayaan. Multikulturalisme mengakui
adanya politik universalisme yang menekankan pada harga
diri manusia serta hak dan kewajiban yang sama.
Multikulturalisme tidak membedakan adanya warga kelas
satu, kelas dua, dan sebagainya.
Masyarakat multikultural tidak bersifat homogen, namun
memiliki karakteristik heterogen di mana pola hubungan
sosial antarindividu di masyarakat bersifat toleran dan harus
menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai
satu sama lain meskipun dengan perbedaan-perbedaan yang
melekat. Jadi, multikulturalisme merupakan suatu konsep
yang ingin membawa masyarakat dalam kerukunan dan
perdamaian, tanpa adanya konflik dan kekerasan, walaupun
di dalamnya ada bermacam-macam perbedaan yang
kompleks.
Sosiologi SMA/MA XI
139
1.
Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terbagi ke dalam sub-
subsistem yang kurang lebih berdiri sendiri-sendiri.
2.
Kehidupan masyarakat multikultural akan menyebabkan integrasi,
konflik, dan kesenjangan sosial.
3.
Masyarakat majemuk diidentifikasikan melalui keragaman kebudaya-
an, komunitas kultural yang terorganisasi secara politik dan alienasi
etnik.
4.
Konsolidasi parameter struktur sosial merupakan kendala yang
paling besar bagi terciptanya integrasi sos
ial.
5.
Kesenjangan ekonomi disebabkan perbedaan kemampuan dalam
mengakses ekonomi dan politik.
6.
Multikulturalisme merupakan suatu strategi dari integrasi sosial di
mana keanekaragaman budaya diakui dan dihormati.
Ringkasan
140
Sosiologi SMA/MA XI
Catatan: Kerjakan di buku tugasmu!
I.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di
depan jawaban yang benar!
1.
Masyarakat Indonesia yang heterogen perlu untuk
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, maka yang harus
ditingkatkan adalah ....
a. mobilitas sosial dan kebudayaan
b . interaksi sosial
c. integrasi sosial dan kebudayaan
d. disorganisasi sosial
e. disintegrasi sosial
2.
Pada zaman dahulu suku bangsa Dayak sangat bangga
apabila dapat memenggal atau mengayau musuh, tetapi
dengan masuknya agama baru kebiasaan tersebut
ditinggalkan. Perubahan sikap tersebut karena ....
a. pertambahan penduduk dalam masyarakat
b . perubahan teknologi
c. adanya konflik dalam masyarakat
d. adanya pengaruh dari luar
e. pengaruh penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat
3.
Demi tegaknya hukum, pemerintah membangun kantor
Pengadilan Negeri di setiap kabupaten. Semua anggota
masyarakat yang melanggar hukum diselesaikan oleh
badan peradilan tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut
dapat disimpulkan bahwa ....
a. hukum melindungi masyarakat yang lemah
b . perbedaan etnis tidak membedakan warga masyarakat
di depan hukum
c. prinsip pengadilan kita tidak mengenal diskriminasi ras
d. perbedaan etnis menggambarkan perbedaan pe-
laksanaan hukum
e. hukum tidak dapat diperjualbelikan dalam
masyarakat
Uji Kompetensi
Sosiologi SMA/MA XI
141
4.
Berkembangnya ideologi nonformal organisasi sosial dan
politik dalam masyarakat yang heterogen merupakan
kasus yang dapat ....
a. memperbesar interseksi dan memudahkan
konsolidasi
b. memudahkan akomodasi dan menghasilkan kerja
sama
c. memperbesar persaingan dan merusak kerja sama
d. memicu konflik dan menghambat integrasi
e. mempercepat integrasi dan menghambat konflik
5.
Pada tahun 1928 golongan pemuda dari berbagai daerah
telah sepakat untuk bersatu padu. Fakta tersebut
menunjukkan adanya pengaruh positif kemajemukan
masyarakat Indonesia terhadap terjadinya ....
a. disintegrasi
d. kompetisi
b . revolusi
e. integrasi
c. konflik
6.
Banyaknya hukum adat yang berbeda dalam masyarakat
Indonesia dapat diakomodasikan secara nasional sehingga
kesinambungan dan keutuhan masyarakat tetap
terpelihara. Contoh dari pernyataan tersebut adalah ....
a. dibentuknya komisi nasional hak asasi manusia
b . ditetapkannya KTP nasional
c. ditetapkannya undang-undang negara
d. diangkatnya hakim yang netral dan adil
e. dibentuknya Departemen Kehakiman dan HAM
7.
Faktor penyebab adanya kesenjangan sosial dalam
masyarakat Indonesia adalah ....
a. kurangnya kesadaran hidup berbangsa dan bernegara
b . kurangnya rasa kekeluargaan
c. belum meratanya hasil pembangunan
d. rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
e. rendahnya nilai gotong royong dalam masyarakat
8.
Dalam usaha menjaga kesatuan dan persatuan bangsa In-
donesia, proses disintegrasi dalam masyarakat harus
diwaspadai dari kemungkinan timbulnya ....
a. perbedaan pendapat
b . perbedaan sistem sosial
c. konflik terbuka
d. persaingan sosial
e. perubahan sosial
142
Sosiologi SMA/MA XI
9.
Kemajemukan masyarakat Indonesia dalam kehidupan
keagamaan dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa ....
a. perbedaan kultur pertanian dengan sawah
b . letak geografis dalam persimpangan jalur lalu lintas
dunia
c. perbedaan adat istiadat kelompok sosial
d. keragaman suku bangsa di wilayah Nusantara
e. ideologi negara dengan kebebasan beragama
10. Masyarakat majemuk memiliki potensi integrasi sosial
yang rendah apabila terjadi tumpang tindih struktur
sosial, yaitu ....
a. fanatisme agama yang kuat
b . profesi yang beragam
c. memiliki suku bangsa yang banyak
d. sentimen agama diperkuat oleh sentimen etnis
e. latar belakang sejarah yang berbeda
11. Terjadinya kesenjangan sosial ekonomi antardaerah
di Indonesia yang merupakan dampak pembangunan
nasional yang disebabkan oleh faktor ....
a. kebijakan prioritas pembangunan
b . wilayah kepulauan Indonesia
c. kolusi dan korupsi
d. jumlah penduduk yang besar
e. terbatasnya transportasi
12. Dalam usaha menjaga kesatuan dan persatuan Indone-
sia, separatisme dan ekstremisme harus diwaspadai agar
tidak mengakibatkan timbulnya ....
a. perbedaan pendapat
d. perubahan sosial
b . perbedaan sosial
e. persaingan sosial
c. disintegrasi nasional
13. Faktor penyebab terjadinya kemajemukan masyarakat
Indonesia atas dasar suku bangsa adalah ....
a. perbedaan kepercayaan d. perbed
aan tata nilai
b . perbedaan ciri-ciri fisik e. perbedaan status sosial
c. lingkungan kepulauan
14. Potensi konflik sangat besar terdapat pada masyarakat
majemuk dengan struktur sosial ....
a. berbeda-berbeda
d. kompetisi seimbang
b . minoritas dominan
e. kompetisi tidak seimbang
c. mayoritas dominan
Sosiologi SMA/MA XI
143
15. Pengaruh kemajemukan masyarakat Indonesia dapat
mengakibatkan konflik apabila ....
a. semangat kebangsaan anggota masyarakat lemah
b . kurangnya sikap akomodatif dan responsif dari para
pemimpin
c. banyak tergantung kepada kemampuan bangsa lain
d. moral bangsa tidak berdasarkan pada agama
e. pendapatan per kapita rendah dan banyak pengang-
guran
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat
dan jelas!
1 .
Jelaskan akibat dari kemajemukan masyarakat Indonesia!
2.
Apakah akibat adanya kemajemukan bangsa Indonesia?
3.
Apakah yang harus kita lakukan dengan adanya
kemajemukan?
4.
Bagaimana upaya yang harus dilakukan agar
kemajemukan tidak menimbulkan konflik?
5.
Apakah yang menjadi sebab timbulnya kemajemukan?
6.
Apakah yang harus dilakukan untuk mengurangi
kesenjangan sosial?
7.
Apakah penyebab adanya kesenjangan sosial?
8.
Berikan pendapatmu dengan adanya kemajemukan
masyarakat Indonesia!
9.
Apakah yang kamu ketahui tentang integrasi sosial?
10. Apakah yang seharusnya dilakukan untuk meredam
konflik?
Setelah mempelajari bab ini, seharusnya kalian memahami tentang :
1. akibat keragaman di masyarakat;
2. masalah-masalah yang ditimbulkan oleh keanekaragaman dan
perubahan kebudayaan;
3. pemecahan persoalan akibat kemajemukan masyarakat;
4. mengembangkan sikap toleransi dan empati terhadap kemajemukan.
Apabila ada hal-hal yang belum kalian pahami, pelajarilah kembali.
Refleksi
144
Sosiologi SMA/MA XI
Catatan: Kerjakan di buku tugasmu!
I.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di
depan jawaban yang benar!
1.
Istilah masyarakat di Indonesia mula-mula dikenal oleh
....
a. Clifford Geertz
b . Furnilvall
c. Koentjaraningrat
d. Hilderd Geertz
e. Mayor Polak
2.
Indonesia terletak antara 6
o
LU - 11
o
LS dan 95
o
BT -
141
o
BT. Letak itu disebut letak ....
a. geografis
b . politis
c. ekonomis
d. astronomis
e. geopolitis
3.
Menurut Koentjaraningrat ras adalah ....
a. kelompok manusia yang agak berbeda dengan
kelompok-kelompok lainnya selain dari segi ciri-ciri
fisik bawaan
b . segolongan manusia yang merupakan satu kesatuan
karena kesamaan sifat jasmani dan rohani yang
diturunkan
c. suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai
ciri tubuh tertentu dengan frekuensi yang besar
d. manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani
karena diturunkan, sedangkan sifat-sifat kerohanian
diabaikan
e. golongan manusia dengan ciri fisik yang sama
4.
Berikut ini ras termasuk Leukoderm,
kecuali
....
a. Melanesid
b . Europid
c. Polinesid
d. Ainud
e. Weddid
Uji Kompetensi Semester 2
Sosiologi SMA/MA XI
145
5.
Orang Eskimo menurut A.L. Krober termasuk ras ....
a. American Mongoloid
b. Mongoloid
c. Kaukasoid
d. Alpine
e. Australoid
6.
Ras Kaukasoid yang datang ke Indonesia berasal dari ....
a. Cina
b . Jepang
c. Korea
d. Thailand
e. Timur Tengah
7.
Proto Melayu artinya ....
a. Melayu tua
b . Melayu asli
c. Melayu madia
d. Melayu muda
e. Melayu pendatang
8.
Van Vollenhoven membagi suku bangsa berdasarkan ....
a. tempat tinggal
b. hukum adat
c. ciri fisik
d. bahasa
e. kekerabatan
9.
Sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan
yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural.
Pernyataan ini merupakan pengertian dari ....
a. jenis kelamin
b. gender
c. kodrat manusia
d. emansipasi
e. kesetaraan gender
10. Suku bangsa seringkali dikuatkan oleh kesatuan ....
a. tempat tinggal
b. kesenian
c. adat istiadat
d. bahasa
e. kebudayaan
146
Sosiologi SMA/MA XI
11. Politik apartheid di Afrika Selatan dilaksanakan oleh
penguasa ....
a. Amerika Serikat
b. Spanyol
c. Portugis
d. Inggris
e. Prancis
12. Diskriminasi ras di Jerman dipelopori oleh ....
a. Hendrik Verword
b . Adolf Hitler
c. Abraham Lincoln
d. George Washington
e. Nelson Mandela
13. Korban terbesar pelaksanaan diskriminasi ras di Amerika
Serikat adalah ....
a. ras Arya
b . bangsa Yahudi
c. ras Kaukasoid
d. suku Indian
e. Nazi
14. Kunci utama agar tercapai kehidupan bersama yang
harmonis pada masyarakat multikultur adalah ....
a. konflik sosial
b . disentegrasi sosial
c. integrasi sosial
d. deferensiasi sosial
e. kompetisi
15. Kesenjangan sosial terutama terjadi di bidang ....
a. kebudayaan
b . adat istiadat
c. norma sosial
d. ekonomi
e. kebiasaan
Sosiologi SMA/MA XI
147
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat
dan jelas!
1.
Jelaskan pengaruh kekayaan alam yang dimiliki suatu
daerah terhadap perkembangan daerah!
2.
Apa pendapat Grosse tentang pengertian ras?
3.
Jelaskan rute perjalanan nenek moyang bangsa Indone-
sia yang berasal dari Yunan!
4.
Mengapa golongan Melayu Muda memiliki peradaban
dan kebudayaan yang lebih maju daripada Melayu Tua?
5 .
Apa syarat yang harus dipenuhi agar integrasi sosial dalam
suatu masyarakat dapat berjalan baik?
148
Sosiologi SMA/MA XI
Sosiologi SMA/MA XI
149
Daftar Pustaka
Abulsyani. 2002.
Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan
. Jakarta: Bumi Aksara.
Bauman, P.J. 1976.
Sosiologi Pengertian dan Masalah
. Yogyakarta: Kanisius.
Harsojo. 1986.
Pengantar Antropologi
. Bandung: Bina Cipta.
Koentjaraningrat. 1983.
Manusia dan Kebudayaan di Indonesia
. Jakarta: Jambatan.
__________. 1984.
Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan
. Jakarta: Gramedia.
__________. 1990.
Pengantar Ilmu Antropologi
. Jakarta: Rineka Cipta.
Lawang, Robert, M.Z. 1984.
Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi
. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Narwoko, J. Dwi, Bagong Suyanto (ed). 2004.
Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan
.
Jakarta: Prenada Media.
Nasikun. 2005.
Sistem Sosial Indonesia
. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Polak, Major. 1985.
Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas
. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve.
Rahmat, K. 1981.
Manusia, Kebudayaan, dan Masyarakatnya
. Medan: F.A. Islamiyah.
Shadily, Hasan. 1951.
Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia
. Jakarta: Jambatan.
Soebadiyo, Haryanti. 1983.
Bhinneka Tunggal Ika Kebudayaan Indonesia dalam
Analisis Kebudayaan
. Jakarta : Depdikbud.
Soekanto, Soerjono. 1990.
Sosiologi Suatu Pengantar
. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
150
Sosiologi SMA/MA XI
Sosiologi SMA/MA XI
151
L A M P I R A N
152
Sosiologi SMA/MA XI
apartheid
: politik yang membedakan warna kulit dan ras yang
berlaku di Afrika Selatan : 27,50,121,122,123,144,153
adat istiadat
: aturan yang sudah mantap dan mencakup segala
konsepsi sistem budaya dengan suatu kebudayaan untuk
mengatur tindakan manusia dalam kehidupan sosial :
66,67,70,71,72, 99,101,130,144,149,150
demokrasi
: bentuk atau sistem pembangunan yang seluruh
rakyatnya turut memerintah dengan perantara wakilnya.:
135
dominasi
: penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak
yang lemah.: 51,53,59,64,65,68,90,129
etnik
: suatu kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama
pada agama, asal ras, nasionalitas, atau kebudayaan. :
64,68,129, 130,131,136
feodal
: berhubungan dengan susunan masyarakat yang dikuasai
oleh kaum bangsawan : 28,149
gemeinschaft
: bentuk kehid
upan bersama yang anggotanya dibuat oleh
hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.:
14,15,40,149
gesellschaft
: kelompok yang didas
ari ikatan lahiriah yang jangka
waktunya terbatas. :
15,42
integrasi
: pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan
utuh. : 46,47,58,64,66,67,68,69,70,139,141,144,145
kasta
: golongan (tingkat atau derajat) seseorang di masyarakat
dalam agama Hindu. : 26,27,30,34,37,93,97
kebudayaan
: hasil kegiatan, dan penciptaan batin atau akal budi
manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat.
: 6,9,10,35, 49,50,53,141,143,144,145,149
konflik
: percekcok
an, perselisihan, dan pertentangan. : 10,38,45,
48,50, 51,52,53,54,61,131,132,133,134
stratifikasi sosial : pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-
kelas yang sifatnya hierarkis.: 19,20,21,22,23,28,
32,36,41,44,101
Glosarium
Sosiologi SMA/MA XI
153
Indeks Subjek
A
adat istiadat 66,67,70,71,72,99,101,130,144,
149,150
agama 10,23,24,30,36,51,60,65,66,101,118,
121,126,
akomodasi 10,59,69,75,96,97,138
apartheid 27,50,121,122,123,144,153
arbitrasi 46,63,152
ascribed status 36,37,63
asimilasi 69,73,152
D
demokrasi 135
diferensiasi 2,100,101,108,114,115,121,129,130
diskriminasi 123,144,152
dominasi 51,53,59,64,65,68,90,129
E
etnik 64,68,129,130,131,136
F
Feodal 28,149
G
gemeinschaft 14,15,40,149
gender 115,143
gesellschaft 14,149
I
integrasi 46,47,58,64,66,67,68,69,70,139,141,
144,145
K
kasta 26,27,30,34,37,93,97
kebudayaan 6,9,10,35,49,50,53,141,143,144,
145,149
Kelompok sosial 2,7,8,11,39,89,95,152,153
kesenjangan sosial 130,132,136,139,140,141
konflik 10,38,45,48,50,51,52,53,54,61,131,132,
133,134
konsiliasi 46,61,72,153
kontravensi 54,57,75,96
L
lembaga 4,61,63,82,83,84,90,114,128,129
M
masyarakat 3,24,25,26,27,28,29,305,128,129,
4,135
mediasi 46,61
mobilitas 78,79,80,81,82,83,84,85,90,91,92,
93,98,137
O
oligarki 34,35
R
ras 50,55,64,66,74,100,103,104,106,107,109,
144,150
religi 66,100,115
S
sistem 9,12,19,20,22,30,33,124,129,131,135,
139,149
stratifikasi ekonomi 29,30
stratifikasi sosial 19,20,21,22,23,28,32,36,41,
44,101
154
Sosiologi SMA/MA XI
Indeks Pengarang
A
Alisyahbana,Sutan Takdir 112
Arthur,Yoseph 125
B
Berstein 47,151
C
Cohen,Bruce J. 20
Cooley,Charles Horton 12
Coser,Leuis A. 58
Cuvier,G. 105
D
de Berghe,Van 128
Durkheim,Emile 113,114,129,151
E
Eikstedt,E. Von 105
F
Flirth,Raymond 3,4,151
G
Geertz,Clifford 101,112,142,151
Geertz,Hilderd 101,112,142,151
Gobineu,de 124,151
Grosse 104,145,151
H
Hertz,Friedrich 65
Horton 12,21,64,79,85,89,92,94,104,151
Huky,Wila 8,95,151
Hunt 21,79,85,89,92,94,104,151
I
Iver,Mac 34
K
Koentjaraningrat 104,109,111,142,147,151
Kohlbrugge 104
Kohn,Hans 65
Krober,A.L. 106,143
L
Lawang,Robert M.Z. 20,47
M
Merton,Robert K 16,151
Mosca,Gaetano 32,33,151
P
Pareto,Vilfredo 32,33,151
Polak,Mayor 8,95,142,147,151
R
Ratzel,F. 65
S
Susanto,Astried S. 20,31