Halaman
106
Kelas VII SMP/MTs
Pada pelajaran
Bab 8
, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan berekspresi
fragmen, yaitu:
Menulis
Naskah Fragmen
Bab
8
Peta Kompetensi Pembelajaran
Menulis Naskah
Fragmen
Identifikasi
Penulisan Naskah
Naskah Drama
Bertema Alam
Menulis Naskah
1. mengidentifikasi
langkah-langkah
teknik
menulis
naskah
fragmen
2. mendeskripsikan
langkah-langkah
teknik
menulis
naskah
fragmen
3.
melakukan eksplorasi tokoh dan watak dalam menulis naskah fragmen
4.
melakukan penampilan membaca naskah drama untuk fragmen
5.
mengomunikasikan penampilan membaca naskah drama untuk fragmen
baik secara lisan atau tertulis.
;
;
;
;
serta
Seni Budaya
107
Amati gambar berikut dengan saksama!
1.
Apakah kamu pernah membaca naskah ?
2.
Apakah kamu pernah membaca naskah cerpen?
3.
Apakah perbedaan antara naskah cerpen dan drama ?
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.1
Proses latihan teater, membaca
naskah awal
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.2
Proses latihan teater, mem
-
baca naskah lanjutan
Aktivitas Mengeksplorasi
1.
Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati pertunjukan atau mem
-
baca naskah teater melalui pertunjukan teater dari berbagai sumber sekarang
coba
lah mengeksplorasi bunyi melalui bermain rekorder dan pianika.
2.
Kamu dapat mengeksplorasi tokoh serta perwatakan sesuai dengan naskah
yang ditulis.
Format Diskusi Hasil Pengamatan Identifikasi Penulisasn Naskah
Nama anggota
: ...........................................................................
Judul naskah yang diamati
: ...........................................................................
Hari/tanggal pengamatan
: ...........................................................................
No.
Aspek yang
diama
ti
Uraian hasil
pengama
tan
1.
T
okoh
dan
P
er
w
a
tak
an
2.
Latar atau
S
etting
3.
Alur
c
er
ita
Aktivitas Menanyakan
Setelah mengamati pertunjukan teater dan membaca naskah teater dari sumber
lain seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar
lainnya, kamu dapat melakukan diskusi dengan teman.
1.
Bentuklah kelompok diskusi
sampai
orang.
2.
Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi.
3.
Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi gunakanlah tabel yang tersedia,
kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan.
dua
empat
108
Kelas VII SMP/MTs
A. Teknik Menulis Naskah Fragmen
Dasar
lakon
drama
adalah
konflik
manusia.
Konflik
adalah
pertentangan
yang
terjadi antara satu tokoh dengan tokoh lainnya, baik yang bersifat pertentangan
batin
maupun
fisik.
Seluruh
perjalanan
drama
dijiwai
oleh
konflik
tokoh-tokohnya.
Baik
itu
tokoh
utama yang disebut tokoh protagonis, maupun tokoh yang bertentangan dengan
tokoh utama, pelawan arus cerita
(tokoh penentang). Tokoh penen
-
tang disebut tokoh antagonis.
Naskah merupakan salah satu
bahan untuk bermain teater.
Karakter
dan
tokoh
semua
ter
-
tulis di dalam naskah. Alur cerita
atau plot tertulis dengan jelas
pada sebuah naskah, sehingga
me
mudahkan bagi pemain dan
sutradara untuk menafsirkan watak
yang diinginkan pengarang.
Kalau kamu akan menulis
naskah
drama
sebaiknya
meng
-
i k u
t i
l a n g k a h - l a n g k a h
p e
n y u
s u
n
-
an naskah drama. Dengan demikian,
semua yang ingin dibangun, baik
plot atau jalan cerita,
ka ra k ter
tokoh,
latar,
dialog,
dan
p
e
-
ris
ti
wa (
setting
) dapat tersusun
dengan baik. Berikut beberapa langkah dalam menulis naskah drama.
a. Menentukan Tema
Tema merupakan langkah awal dalam menyusun naskah drama. Tema meru
-
pakan ide dasar dari keseluruhan naskah. Pesan pengarang yang ingin disam
-
paikan, akan diketahui melalui tema. Pengarang dapat menentukan tema cerita
seperti persahabatan, kasih sayang, kepahlawanan, pengorbanan, ketulusan, dan
perjuangan.
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.3
Proses latihan teater, membuat
adegan
Aktivitas Mengamati
1.
Kamu dapat mengamati pertunjukan teater bertema alam dari sumber lain
seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar
lainnya.
2.
Kamu dapat mengamati pertunjukan teater anak, remaja atau tradisional
melalui sumber belajar lain.
Seni Budaya
109
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.4
Pementasan ”Bumi di
Tangan
Anak-Anak”
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.5
Pementasan ”Bumi di
Tangan
Anak-Anak”
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.6
Pementasan ”Malin
Kundang”
b. Menentukan Alur Cerita
Alur adalah jalan cerita dari tema yang
sudah dipilih. Alur merupakan rangkai
an
cerita yang disusun dari awal sampai akhir
sehingga terbentuk cerita yang jelas dan utuh.
Tahap
penyusunan
alur
akan
terlihat
masalah-
masalah yang terjadi, seperti tempat kejadian
peristiwa,
tokoh-tokoh
yang
mengisi
cerita.
Baik
tokoh
utama
maupun
tokoh-tokoh
penentang
juga
tokoh-tokoh
lain
sebagai
pendukung
cerita.
c. Menyusun Adegan
Setelah rangkaian cerita didapat dengan
utuh,
dilanjutkan
dengan
menyusun
adegan-
adegan yang akan ditampilkan dalam setiap
babak. Setiap adegan cerita, akan diketahui
urutan
tokoh-tokoh
yang
akan
tampil.
Begitu
-
pun dalam adegan dipilih peristiwa atau
kejadian mulai tahap pengenalan sampai
kejadian paling menarik sebagai puncak.
d. Membuat Dialog-Dialog Tokoh
Drama berbeda dengan karya sastra yang
lain. Perbedaan yang paling mencolok adalah
dibangun
berupa
dialog-dialog
antartokoh.
Pada
saat
membuat
dialog-dialog
tiap
tokoh
ini,
kamu
harus
menyesuaikan
dengan
karakter
-
istik tokoh yang dibuat, misalnya tokoh orang
tua tentu bahasa dan tingkah lakunya berbeda
dengan anak sekolah. Dialog tokoh ini juga
di tentukan oleh latar belakang lingkungan
masing-masing.
Orang
dari
daerah
berbeda
gaya bahasanya dengan orang dari perkotaan
dan lingkungan lain. Dialek atau gaya bahasa
tiap tokoh yang berasal dari tiap suku bangsa
juga akan berbeda dan mempunyai keunikan
masing-masing.
Hal
yang
demikian
sebaiknya
dapat
tergambar
pada
naskah
secara
kese
-
luruhan, sehingga naskah drama menjadi
unik dan menarik untuk dimainkan dalam
pertunjukan teater.
110
Kelas VII SMP/MTs
B. Cuplikan Naskah yang Bisa Kalian Mainkan
Cuplikan adegan naskah Panji Semirang
Panji Inu
ertapati dan seluruh pasukan dari Kerajaan Kuripan di persilakan me
-
masuki sebuah gapura yang terbuat dari kayu. Setelah melewati gapura, Panji
Inu ertapati dan anak buahnya dibawa ke sebuah ruangan cukup luas. Rombongan
dari
Kerajaan
K uripan
dijamu
dengan
aneka
makanan,
buah-buahan,
dan
minum.
Mereka pun makan bersama.
Panji Semirang
:
Dengan cara begini, aku ingin membuktikan pada
kalian semua bahwa aku dan anak buahku bukanlah
gerombolan perampok.
Panji
Inu
Kertapati
:
Kami
mempercayainya.
Kalian
ternyata
yang
baik.
Terima
kasih
atas
jamuannya.
Ngomong-
ngomong apa nama kerajaan ini
Panji Semirang
:
Kerajaan Asamarantaka.
Panji Inu Kertapati
:
Apa makna dari nama itu?
Panji
Semirang
:
Asamarantaka
artinya
Asmara
yang
berapi-api.
Orang
yang
asmaranya
terlalu
berapi-api
bisa
di
bakar
rasa isi dan dengki.
Panji Inu Kertapati
:
Apa maksud dengan kata api asmara, rasa iri
dengki,
dan
asmara
berapi-api
itu?”
Panji Semirang
:
Sebelum kulanjutkan, ”Apakah Raden ingat tentang
perasaan Ajeng Asih kepada Raden?”
Panji
Inu
Kertapati
:
O,
itu?
Menurutku
,
itu
wajar.
Dia
kan
saudara iparku,
jadi wajar jika dia cinta padaku hanya sebagai
saudara.”
Panji Semirang
:
Sebenarnya wajar, tetapi Raden harus ingat. ”Api
asmara membuatnya tega. Api asmara membuat
seseorang menjadi jahat luar biasa.” (Bersenandung)
Panji Inu Kertapati
:
Aku pernah mendengar syair semacam itu, tetapi
”Siapa yang mengucapkannya ya?”
Panji Semirang
:
Wajar kalau Raden lupa. Banyak orang yang
mengu
capkan
kata-kata
itu.
Panji Inu Kertapati
:
Ya kamu benar. Dari mana kamu tahu Ajeng Asih
cinta padaku?
Panji Semirang
:
Raden, aku ini Raja. Aku mempunyai kenalan
dimana-mana,
termasuk
Ajeng
Asih.
Panji Inu Kertapati
:
Kamu kenal Candra Kirana juga?
Panji Semirang
:
Aku sangat tahu Candra Kirana. Dia itu cantik
jelita. Bukan begitu Raden?
Panji Inu Kertapati
:
Apakah Panji Semirang kenal dengan Candra
Kirana?
K
K
ah
?
orang-orang
Seni Budaya
111
Panji Semirang
:
Iya aku kenal. Siapa yang tidak mengenal Candra
Kirana.
Panji Inu Kertapati
:
Apakah kisanak pernah bertemu dengannya?
Panji Semirang
:
Pernah, dulu sering bertemu. Tetapi sekarang
tidak lagi. Dengan Ajeng Asih pun aku sering bertemu
Panji Inu Kertapati
:
Jadi kisanak kenal dengan Ajeng Asih dan Candra
Kirana?
Panji Semirang
:
Iya aku mengenalnya.
Panji Inu Kertapati
:
Bagaimana pendapatmu dengan Ajeng Asih?
Panji semirang
:
Ajeng Asih itu jahat!
Panji Inu Kertpati
:
Jahat?
(Panji
Inu
Kertapati
mengamati
wajah
lelaki
itu
lekat-lekat.
Panji
semirang
senyum dan menunduk malu. Panji Inu Kertapati merasa pernah melihat se
-
nyuman itu)
Panji Semirang
:
Ya, Ajeng Asih itu jahat.
Panji
Inu
Kertapati
:
Jangan
memfitnah
Panji
Sepengetahuan
ku
Ajeng Asih itu baik.
Panji Semirang
:
Baik kepada siapa? kepada Raden? Tentu saja ia kan
baik kepada Raden karena ia suka kepada Raden.
Panji Inu Kertapati
:
Tidak mungkin Ajeng Asih suka padaku.
Aku kan tunangannya Candra Kirana.
Panji Semirang
:
Raden akan tahu sendiri nanti.
Panji Inu Kertapati
:
Baiklah Panji Semirang, terima kasih atas jamuan
yang telah diberikan. Kami akan melanjutkan
perjalanan kami.
Panji
dan
Rombongan
O U T
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.7
Pementasan ”Panji Semirang”
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.8
Pementasan ”Panji Semirang”
Semirang.
112
Kelas VII SMP/MTs
C. Uji Kompetensi
1. Uji Penampilan
1.
Uji kompetensi menulis naskah drama
Tulislah naskah drama singkat (1 babak) dengan tema bebas
Aspek yang dinilai: (mohon dilihat pada
review
rubrik
penilaian)
No.
Aspek yang dinilai
Skor
P
enilaian
A
B
C
D
86-100
71-85
56-70
< 55
1.
Tema Naskah
2.
Susunan Adegan
3.
Penyusunan dialog
4.
eterbacaan
2. Uji Sikap
Uraikan pendapatmu secara singkat dan jelas pada setiap
pertanyaan berikut ini!
a. Mengapa seni teater kurang berkembang?
b. Bagaimana caranya agar seni teater bisa berkembang?
3. Uji Pengetahuan
Jawablah dengan singkat soal berikut ini!
a. Jelaskan dua judul pementasan fragmen!
b. Jelaskan fungsi naskah pada pertunjukan fragmen!
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8.9
Pementasan ”Panji Semirang”
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 8. 10
Pementasan ”Panji Semirang”
K
Seni Budaya
113
D. Rangkuman
Penulisan
naskah
drama
perlu
dilakukan
melalui
tahapan-
tahapan
ter
tentu.
Tahapan-tahapan
ini
berfungsi
untuk
memudah
kan penulis naskah dalam membangun cerita.
Naskah pada pementasan teater memiliki peran penting
karena memuat semua aspek baik alur cerita, karakter tokoh,
jumlah tokoh, tema serta latar tempat peristiwa. Setiap pemain
teater wajib membaca isi keseluruhan naskah drama sehingga
memahami dan mengetahui alur cerita sehingga memudahkan
dalam melakukan interpretasi pesan naskah.
Indonesia juga memiliki kekayaan seni teater tradisional
yang saat sekarang ini masih tumbuh dan berkembang.
Kebiasa
an dalam seni tradisi tidak membuat naskah drama
pada teater sehingga banyak keunikan dan kekayaan dari seni
teater tradisi itu tidak sampai pada kita dan hilang. Sudah saatnya
kamu
sebagai
penerus
teater
tradisi
di
daerah
masing-masing
belajar
menuliskan
drama-drama
di
daerah
mu
menjadi
se -
buah naskah. Dengan demikian, kekayaan teater tradisi kita
akan terus abadi.
E. Refleksi
Naskah drama merupakan hal penting karena memuat semua
alur cerita dan karakter tokoh. Bagaimana pendapatmu
setelah membaca contoh naskah drama berjudul ”Berguru
di
Negeri
Kupu-Kupu
Nilai-nilai
pesan
moral
apa
yang
dapat
dipetik dari cerita tersebut? Tuliskan dengan singkat
pendapatmu!
Aktivitas Mengomunikasikan
1.
Buat tulisan tentang pertunjukkan teater yang dibawakan oleh kelompok lain.
2.
Tulisan maksimum 50 kata dan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
oleh salah satu kelompok.
3.
Tulisan memberikan kritik yang membangun sehingga kamu dan teman
mengetahui kelemahan dan kekurangan. Selanjutnya kamu akan dapat
melakukan pertunju
kan teater lebih baik lagi.
?
,
114
Kelas VII SMP/MTs
Mengenal To koh Teat er
Arifin
C.
Noer
yang
lebih
dikenal
dengan
nama
singkatan
Arifin C.
Noer
,
adalah
sutradara
teater
dan
film
Indonesia
terkemuka
dan
termahal
pada masanya. Sutradara kelahiran Cirebon, 10 Maret 1941, ini beberapa
kali
memenangkan
Piala
Citra
untuk
penghargaan
film
terbaik
dan
penulis
skenario
terbaik.
di
Jakarta,
28
Mei
1995.
Arifin
amat
terkenal
lewat
film
kontroversial
yang
disutradarainya:
Pengkhianatan
G30S/PKI
(1984). Film ini diwajibkan oleh pemerintah Presiden Republik Indonesia
Kedua
(1966-1988)
Orde
Baru
untuk
diputar
di
semua
stasiun
televisi
setiap
tahun
pada
tanggal
30
September
untuk
memperingati
insiden
Gerakan
30 September 1965.
Arifin
C.
Noer,
anak
kedua
Moham-
mad Adnan, ini telah memulai kiprah
nya
dalam dunia seni sejak kecil. Sejak masih
duduk di bangku SMP, ia telah bermi
-
nat
pada
seni.
Arifin
menamatkan
SD
di Taman Siswa, Cirebon, SMP Pendiri
Muhammadiyah 1912 Muhammadiyah,
Cirebon. Kemudian lanjut ke SMA Negeri
Cirebon
tidak selesai, lalu masuk
SMA Jurnalistik, Solo. Setelah itu, ia
kuliah di Fa
kultas Sosial Politik Univer
-
sitas Cokroaminoto, Yogyakarta (1967)
dan
Inter
national Writing Program
,
Univer
si
tas Iowa, AS (1972).
Ketika masih duduk di SMP dan SMA, ia telah mengarang cerpen dan
puisi, lalu mengirimkannya ke majalah mingguan yang terbit di Cirebon
dan Bandung. Sajak pertamanya, Langgar Purwodi
ningratan, mengenai
masjid tempat ia bertafakur. Semasa sekolah ia bergabung dengan Ling
-
karan Drama Rendra, dan menjadi anggota Himpunan Sastrawan Raja
Kasunanan
Surakarta,
1893-1939
Surakarta.
Di
sini
ia
menemukan
latar
belakang teater
nya yang kuat.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/
Berkas:Arifin_C_Noer.jpg
Arifin eninggalm
, tetapi
Seni Budaya
115
Naskah karyanya
Lampu Neon
, atau
Nenek Tercinta
, telah memenang
-
kan
sayembara teater Muslim
, 1967. Kemudian saat kuliah di Universitas
Cokroaminato, ia bergabung dengan teater Muslim pimpinan Mohammad
Diponegoro. Lalu, ia hijrah ke Jakarta.
Di tengah minat dan impiannya sebagai seniman, ia sempat meniti ka
-
rer sebagai Manajer Personalia Yayasan Dana Bantuan Haji Indonesia dan
wartawan
Harian Pelopor Baru
.
Lalu tahun 1968, ia mendirikan
Teater
Ketjil”
dan
berhasil
mementas
-
kan
cerita,
dongeng,
yang
seperti
bernyanyi.
Tentang
orang-orang
yang
terempas,
pencopet,
pelacur,
orang-orang
kolong,
dan
sebagainya.
Mencu-
atkan protes sosial yang transendental, tetapi kocak, dan religius.
Naskah-naskahnya
menarik
minat
para
teaterawan
dari
generasi
yang
lebih
muda,
sehingga
karyanya
banyak
dipentaskan
di
mana-mana.
Karya-
karyanya telah memberi sumbangan yang besar bagi perkembangan seni
peran
di
Indonesia.
Karya-karya
tulisnya
berupa
naskah
lakon
yang
ke -
mudian disutradarainya dan dipentaskan oleh Teater Ketjil yang dipimpin
-
nya, menunjukkan eksistensinya sebagai salah seorang pencetus bentuk
teater modern Indonesia.
Teaternya
akrab
dengan
publik.
Ia
memasukkan
unsur-unsur
lenong,
stambul, boneka (marionet), wayang kulit maupun golek, dan melodi pesisir.
Menurut Penyair Legendaris Indonesia penyair Ketua Lembaga Pendidikan
dan
Kesenian
Jakarta
(1973-1977)
Taufiq
Ismail,
Arifin
adalah
pembela
kaum miskin.
Lakon-lakonnya
antara
lain:
Kapai-Kapai
(1970),
Te ng ul
(1973),
Madekur dan Tarkeni
(1974),
Umang-Umang
(1976), dan
Sandek Pemuda
Pekerja
(1979).
Lakon
Kapai-Kapai
dimainkan
orang
dalam
bahasa
Ing -
gris dan Belanda di AS, Belgia, dan Australia. Pada 1984, ia menulis lakon
Dalam
Bayangan Tuhan atawa Interogasi
.
Kemudian, ia berkiprah dalam dunia layar perak sebagai sutradara.
Lewat
film
Pemberang,
ia
dinyatakan
sebagai
penulis
skenario
terbaik
di
Festival Film Asia 1972
, dan mendapat piala
The Golden Harvest
.
Arifin
kembali tampil sebagai penulis skenario terbaik untuk
Rio Anakku
, dan
Melawan Badai
dalam
Festival
Sutradara
film
Indonesia
1978.
Ia
meraih
Piala Citra.
”
116
Kelas VII SMP/MTs
engaku
otodidak
di
bidang
sinematografi
a
mulai
menyentuh
kamera
ketika
Wim
Umboh
membuat
film
Kugapai Cintamu
,
1976.
Arifin
merasa-
kan bahwa pengalaman banyak menyutradarai teater, ternyata, merupakan
dasar
yang
sangat
perlu
untuk
film.
Film perdananya
Suci Sang Primadona
(1977), melahirkan pendatang
baru Joice Erna, yang memenangkan Piala Citra sebagai Aktris Terbaik FFI
1978. Film ini, menurut Volker Schloendorf sutradara
Die Blechtrommel
,
pemenang Palme d’oro Festival Cannes 1979 dari Jerman, ”Menampilkan
sosok
wajah
rakyat
Indonesia
tanpa
bedak.
Arifin
cermat
mengamati
tempatnya
b e r p ij a k .’’
Menyusul
film-filmnya:
Petualang-Petualang
,
Harmonikaku
, dan
Yuyun,
Pasien Rumah Sakit Jiwa
, juga
Matahari-Matahari
. Belakangan,
Serangan
Fajar
dinilai
FFI
1982
sebagai
Film
Terbaik.
Sedang
Pengkhianatan
G-30-S/
PKI,
filmnya
terlaris
yang
dijuluki
superinfra
box-office
.
Lewat
film
ini
lagi-
lagi
Arifin
meraih
Piala
Citra
sebagai
Penulis
Skenario
Terbaik,
1985.
Ke-
mudian
Arifin
menggarap
film
Djakarta
(1989).
Setahun
kemudian,
filmnya
Ta k si
pada
FFI
1990,
terpilih
sebagai
film
terbaik,
meraih
enam
piala
citra.
***TokohIndonesia.Com (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
Sumber:
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/775-sutradara-film-g-30-s-pki
Arifin
m
.I