Halaman
SENI TEATER
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
94
Kelas VII SMP/MTs
1. mengidentifikasi
berbagai
teknik
dasar
bermain
akting
teater;
2. mendeskripsikan
teknik
dasar
bermain
akting
teater
berdasarkan
olah
tubuh,
olah
suara,
dan
olah
rasa;
3. melakukan
teknik
dasar
akting
teater
berdasarkan
olah
tubuh,
olah
suara,
dan
olah
rasa;
4. mengasosiasi
teknik
dasar
akting
teater
berdasarkan
olah
tubuh,
olah
suara,
dan
olah
rasa
dengan
sikap
dan
kehidupan
sosial
budaya
di
masyarakat
;
dan
5. mengomunikasikan
penampilan
teknik
dasar
bermain
akting
teater
ber
dasar
kan
olah
tubuh,
olah
suara,
dan
olah
rasa
secara
lisan
atau
tertulis.
Pada
B ab 7
,
siswa
diharapkan
dapat
mengapresiasi
dan
berkreasi
seni
teater,
yaitu
Meragakan
Adegan Fragmen
Bab
7
Teknik Bermain
Fragmen
Teknik Dasar Akting
Olah Tubuh
Olah Rasa
Olah Suara
Peta Kompetensi Pembelajaran
Seni Budaya
95
Amati
gambar
di
bawah
ini
dengan
saksama
lalu,
jawablah
pertanyaan
berikut.
1. Apakah
kamu
pernah
melihat
pementasan
drama?
2. Apakah
kamu
pernah
bermain
drama?
3. Bagaimana
kira
kira
aktingmu,
jika
kamu
bermain
drama?
4. Bagaimana
pendapatmu
dengan
melihat
gambar
pertunjukan
teater
berikut?
(Sumber:
Dok.
Teater
Tanah
Air)
Gambar 7.1
Pementasan
Malin
Kundang
(Sumber:
dokumentasi
Teater
Tanah
Air
Gambar 7.2
Pementasan
Timun
Mas
Aktivitas Mengamati
1.
Kamu
dapat
mengamati
pertunjukan
teater
dari
sumber
lain
seperti
inter
net,
menonton
pertunjukan
melalui
VCD,
dan
sumber
belajar
lainnya.
2.
Kamu
dapat
mengamati
pertunjukan
teater
yang
berkembang
di
daerah
mu,
namun
kamu
juga
dapat
mengamati
pertunjukan
teater
dari
daerah
lain.
96
Kelas VII SMP/MTs
Format Diskusi Hasil Pengamatan Pertunjuk Teater
Nama
anggota
:
........................................................
Nama
pertunjukan
teater
yang
diamati :
........................................................
Hari/tanggal
pengamatan
:
........................................................
No.
Aspek yang diamati
Uraian hasil pengamatan
1.
Teknik
Olah
Tubuh
2
Teknik
Olah
Vokal
3
Teknik
Olah
Rasa
Aktivitas Menanyakan
Setelah
mengamati
pertunjukan
teater
dari
sumber
lain
seperti
internet,
menonton
pertunjukan
melalui
VCD,
dan
sumber
belajar
lainnya.
Kamu
dapat
melakukan
diskusi
dengan
teman.
1.
Bentuklah
kelompok
diskusi
dua
sampai
empat
orang.
2.
Diskusikan
pertunjukan
teater
yang
kalian
lihat
misalnya,
mengenai
olah
tubuh,
olah
vokal,
dan
olah
rasa.
3.
Untuk
memudahkan
mencatat
hasil
diskusi
gunakanlah
tabel
yang
tersedia.
4.
Kamu
dapat
menambahkan
kolom
sesuai
dengan
kebutuhan
Aktivitas Mengasosiasi
1.
Setelah
kamu
berdiskusi
berdasarkan
hasil
mengamati
pertunjukan
teater
dari
berbagai
sumber
bacalah
konsep
teknik
akting.
2.
Kamu
dapat
memperkaya
dengan
mencari
materi
dari
sumber
belajar
lainnya.
.
.
Seni Budaya
97
A. Pengertian Fragmen
Fragmen
merupakan
cuplikan
atau
petikan
sebuah
cerita,
lakon
yang
dipentas
kan,
baik
di
atas
panggung
maupun
di
depan
kelas.
Fragmen
sering
juga
disebut
se
buah
pementasan
teater
dengan
durasi
yang
singkat.
Pementasannya
hanya
beberapa
adegan
inti
dengan
jalan
cerita
sederhana.
Fragmen
dapat
dijadikan
sebagai
pentas
sederhana
pada
sebuah
pertunjukan
teater.
Pertunjukan
teater
biasanya
mengguna
kan
naskah
drama
yang
cukup
panjang
dengan
banyak
babak,
maupun
adegan.
Nah,
sebelum
memainkan
naskah
teater
yang
panjang
dan
cukup
rumit,
sebagai
latihan
permulaan
dapat
memainkan
cuplikan
adegan
yang
diambil
dari
sebuah
naskah
teater
yang
sudah
ada
ataupun
membuat
naskah
sendiri.
Begitupun
pementasannya
tidak
perlu
di
atas
panggung
teater
yang
biasa
dipakai
oleh
grup
grup
teater.
Cukup
pentaskan
fragmen
kalian
di
depan
kelas.
Apa
itu
seni
teater?
Mari
kita
telusuri
pengertian
teater.
Teater
berasal
dari
kata
Theatron
(Yunani)
yang
artinya
tempat
pertunjukan,
ada
yang
mengartikan
gedung
pertunjukan,
ada
juga
yang
mengartikan
panggung
(
stage
).
Dalam
arti
luas
teater
adalah
segala
tontonon
yang
dipertunjukan
di
depan
orang
banyak.
Sedangkan
arti
sempit
teater
adalah
kisah
hidup
manusia
yang
ditampilkan
di
atas
pentas,
disaksi
kan
oleh
penonton.
Media
ungkap
yang
digunakan
yaitu
percakapan,
gerak,
dan
laku
(akting)
dengan
atau
tanpa
dekorasi,
didasarkan
pada
konsep,
naskah
yang
lengkap
dengan
diiringi
ilustrasi
musik,
nyanyian
maupun
gerakan.
Penampilan
fragmen
yang
harus
didukung
oleh
kemampuan
dalam
berakting.
Dalam
seni
teater
di
kenal
dengan
beberapa
teknik
dasar
akting
seperti
yang
akan
dibahas
berikut
ini.
B. Teknik Dasar Akting Teater
Istilah
akting,
pasti
sudah
tidak
asing.
Orang
sering
dikatakan
berakting
kalau
melakukan
tingkah
laku
yang
berbeda
dari
biasanya,
atau
bertingkah
laku
me
nirukan
tingkah
laku
orang
lain.
Apa
se
benarnya
yang
dimaksud
dengan
akting?
Akting
adalah
perwujudan
peran
sesuai
dengan
karakter
yang
diinginkan
oleh
naskah
dan
sutradara
baik
secara
fisik
maupun
psikis.
Peran
yang
dimainkan
oleh
aktor
sebutan
populer
bagi
pemeran
teater,
harus
sesuai
tuntutan
tokoh
bila
berlebihan
bisa
meng
akibatkan
over
acting
,
atau
aktingnya
berlebihan.
Juga
jangan
sampai
under acting
,
kekuatan
aktingnya
kurang.
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.3
Latihan
dasar
akting
teater
98
Kelas VII SMP/MTs
Dari
mana
modal
akting
terse
but?
Modal
akting
adalah
pengalaman
hidup
sehari
hari,
baik
pengalaman
diri
sendiri
maupun
pengalaman
orang
lain
yang
ditampilkan
kembali
di
depan
penonton.
Untuk
menampilkan
ak
ting
yang
baik
diperlukan
latihan
yang
tekun
dan
disiplin.
Latihan
itu
meliputi
olah
tubuh,
olah
vokal,
dan
olah
rasa.
1. Olah Tubuh
Tubuh
merupakan
elemen
dasar
dalam
bermain
teater.
Tubuh
menjadi
pusat
perhatian
penonton
saat
seorang
aktor
teater
di
atas
panggung.
Tubuh
me
rupakan
bahasa
simbol
dan
isyarat
dalam
bermain
teater.
Tubuh
melalui
gestur
men
cerminkan
karakter
atau
watak
tokoh
yang
sedang
diperankan.
Fleksi
bi
li
tas
gerak
tubuh
merupakan
kemampuan
dasar
yang
harus
dikuasai
oleh
pemain
teater.
Latihan
olah
tubuh
diarah
kan
untuk
mendukung
kemampuan
pemain
dalam
mewujudkan
akting
yang
baik.
Hal
utama
yang
harus
dilakukan
pada
latihan
olah
tubuh
adalah
melakukan
latih
an
dalam
kondisi
bugar,
segar,
dan
me
nye
nang
kan.
Buat
semua
latihan
seperti
per
mainan
yang
dilaku
kan
dengan
gem
bira.
Mulai
dengan
meregangkan
se
luruh
persendian
dan
otot
tubuh.
Mulai
dari
bagian
kepala
sampai
bagian
kaki.
Atau
bisa
dibalik
dari
kaki
sampai
kepala.
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.4
Latihan
olah
tubuh
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.5
Latihan
olah
tubuh
Seni Budaya
99
a.
Bagian
Kepala
Contoh
latihan
pada
bagian
kepala
berdasarkan
petunjuk
berikut
ini.
Lakukanlah
gerakan
kepala
ke
kiri
ke
kanan
secara
teratur,
setelah
itu
berputar
penuh
kemudian
berganti
arah
sebaliknya.
Lakukan
secara
berulang
sampai
dirasakan
cukup.
Efek
yang
akan
terasa
ringan
otot
bagian
kepala.
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.6
Latihan
bagian
kepala
b.
Bagian
Tangan
Latihan
pada
tangan
ditujukan
untuk
mengolah
persendian,
kekuatan
otot
dan
kelenturan
otot
tangan.
Peng
olahan
gerak
tangan
lebih
ber
variasi
karena
dapat
dilakukan
ke
segala
arah.
Tangan
dapat
dilakukan
lurus
ke
atas,
ke
samping,
ke
depan,
memutar
telapak
tangan,
melentikkan
jari
jari
tangan,
serta
gerakan
lainnya.
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.7
Latihan
bagian
tangan
c.
Bagian
Badan
Bagian
badan
meliputi
bagian
perut,
dada
dan
punggung.
Pengolahan
ketiga
bagian
badan
ini
memiliki
peran
penting
bagi
seorang
pemain
teater
karena
merupakan
bagian
yang
memberikan
efek
pada
sikap
tubuh
peran.
Latihan
yang
dilakukan
pada
bagian
badan
ini
dapat
dilakukan
menggerakkan
dan
melenturkan
badan
ke
depan
dengan
membungkuk,
ke
be
lakang
dengan
menekuk
pada
bagian
perut
sehingga
tubuh
melengkung
ke
belakang.
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.8
Latihan
bagian
tangan
100
Kelas VII SMP/MTs
d.
Bagian
Pinggul
Bagian
pinggul
juga
penting
untuk
diolah
agar
gerakan
tubuh
lebih
lentur
dan
fleksibel.
Pada
bagian
pinggul,
gerakan
tubuh
dapat
dilakukan
ke
samping,
ke
depan,
dan
membungkuk.
• Rasakan
bagian
bagian
torsomu,
menjadi
berat
atau
menjadi
ringan.
• Rasakan
pergerakan
bagian
pinggul
dan
torsomu
menjadi
bisa
bergerak
bebas.
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.9
Latihan
bagian
pinggul
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.10
Bentuk
mulut
waktu
mengucapkan
A
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.11
Bentuk
mulut
waktu
mengucapkan
I
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.12
Bentuk
mulut
waktu
mengucapkan
E
e.
Bagian
Kaki
Kaki
memiliki
peran
penting.
Kekuatan
kaki
perlu
dilatih
sehingga
kita
dapat
tetap
tegak
berdiri
di
atas
panggung.
Berdiri
di
atas
satu
kaki
merupakan
salah
satu
latihan
keseimbangan
tubuh.
Latihkan
berbagai
pose
dengan
tumpuan
pada
kaki.
Seperti
pose
pohon
yang
kokoh
menjulang
tinggi,
batu
karang
yang
menahan
ombak,
dan
berbagai
pose
dengan
personifikasi
alam.
2. Olah Suara
Seorang
pemain
teater
harus
memiliki
kemampuan
mengolah
suara
yang
baik.
Suara
merupakan
faktor
penting
karena
sebagai
penyampai
pesan
kepada
penonton.
Penguasaan
intonasi,
diksi,
artikulasi.
Setiap
kata
yang
diucapkan
harus
jelas
dan
wajar
sesuai
dengan
tuntutan
karakter
tokoh
yang
diperankan.
Seorang
aktor
perlu
latihan
olah
suara
dengan
tahapan
tahapan
tertentu.
Latihan
olah
suara
da
pat
dilakukan
dengan
mengucapkan
kata
vokal
seperti
a,
i,
u,
e,
o
sesuai
dengan
bentuk
mulut.
Nah
sekarang
cobalah
berlatih
bentuk
mulut
dalam
pengucapan
huruf
vokal
a,
i,
u,
e,
o.
Bentuk
mulut
waktu
mengucapkan
a
,
seperti
mama,
papa,
nama,
dada
Bentuk
mulut
waktu
mengucapkan
i
,
seperti
kata
kiki,
lili,
siri,
pipi
Bentuk
mulut
waktu
mengucapkan
e
,seperti
dede,
tere,
tele,
lele.
Seni Budaya
101
Bentuk
mulut
waktu
mengucapkan
u
,
misalnya
pada
kata
kuku,
duku,
lugu,
susu,
buru.
Bentuk
mulut
waktu
mengucapkan
o
,
misalnya
pada
kata
toko,
bobo,
mono,
foto,
soto.
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.13
Bentuk
mulut
waktu
meng
ucapkan
U
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.14
Bentuk
mulut
waktu
meng
ucapkan
O
Dalam
latihan
olah
suara,
terutama
yang
berhubungan
dengan
membaca
naskah
atau
puisi,
perlu
di
perhatikan
juga
tekanan
kata,
jiwa
kalimat,
tempo,
dan
irama.
a.
Tekanan
kata:
tekanan
pada
kata
tertentu
yang
perlu
ditonjolkan
dalam
suatu
kalimat
untuk
suatu
kepentingan.
Contoh
berikut
ini
yang
digarisbawahi
adalah
kata
yang
perlu
mendapatkan
penekanan.
Penekanan
kata
dari
kalimat
untuk
menonjolkan
isi
perasaan
dan
pikiran
dari
kalimat
itu.
•
Sepuluh
tahun
yang
lalu
dia
terbaring.
•
Sepuluh
tahun
yang
lalu
dia
terbaring.
•
Sepuluh
tahun
yang
lalu
dia
terbaring.
•
Sepuluh
tahun
yang
lalu
dia
terbaring.
•
Sepuluh
tahun
yang
lalu
dia
terbaring.
•
Sepuluh
tahun
yang
lalu
dia
terbaring
.
b.
Jiwa
kalimat
merupakan
usaha
atau
teknik
menghidupkan
kalimat
dengan
bantuan
emosi
suara.
Latihkan
kata
”
apa”
dengan
perasaan
yang
berbeda
beda.
•
(sedih)
Apa?
•
(gembira)
Apa?
•
(marah)
Apa?
•
(benci)
Apa?
•
(malas)
Apa?
•
(gairah)
Apa?
•
(mengharap)
Apa?
•
dan
seterusnya.
c.
Tempo
dan
irama
Tempo
dan
irama
adalah
pengolahan
suara
dengan
memperhatikan
dina
mika,
artinya
suara
yang
dihasilkan
tidak
monoton
tetapi
bervariasi.
Latihan
mengucap
kan
kata
dan
kalimat
dengan
berbagai
irama
yang
berbeda,
cepat,
lambat,
tegas,
dan
mendayu
dayu.
102
Kelas VII SMP/MTs
Aku Ingin
Karya:
Jose
Rizal
Manua
Aku
ingin
seperti
elang
terbang
mengembara
ke
negri
negri
yang
jauh.
Aku
ingin
seperti
tripang
menyelam
samudra
ke
lubuk
lubuk
yang
dalam.
Aku
belajar
ilmu
keuletan
dari
ayah
di
sawah.
Aku
belajar
ilmu
ketabahan
dari
ibu
di
rumah.
Aku
ingin
seperti
kijang
berlari
kian
kemari
ke
lembah
lembah
yang
curam.
Aku
ingin
belajar
dari
gunung
bagaimana
merenung.
Aku
ingin
belajar
dari
ombak
bagaimana
bergerak.
Bebek
Karya
:
Taufikq
Ismail
Bebek
kami
berbunyi
kwek
kwek
kwek
Kwek
kwek
kwek.
Pagi
hari
mereka
berbunyi
kwek
kwek
kwek.
Sore
hari
mereka
berbunyi
kwek
kwek
kwek.
Dua
puluh
ekor
banyaknya
bebek
yang
kami
pelihara.
Di
kebun
yang
berpagar
bambu
sederhana.
Dedak,
rumput
,dan
jagung
makanan
nya
Air
yang
banyak
supaya
mereka
jangan
dahaga.
Pagi
hari
mereka
berbunyi
kwek
kwek
kwek.
Sore
hari
mereka
berbunyi
kwek
kwek
kwek.
Telurnya
kami
kumpulkan
sore
dan
pagi
Sepuluh
sampai
lima
belas
butir
hasil
nya
tiap
hari.
Ke
sungai
kecil
mereka
kami
bawa
sekali
sekali.
Supaya
bebek
itu
berenang
renang
ber
senang
hati.
Pagi
hari
mereka
berbunyi
kwek
kwek
kwek.
Sore
hari
mereka
berbunyi
kwek
kwek
kwek.
Bacalah
puisi
berikut
dengan
tempo
dan
irama
berdinamika.
Seni Budaya
103
3. Olah Rasa
Akting
pada
dasarnya
menampilkan
keindahan
dan
keterampilan
seorang
aktor
dalam
mewujudkan
berbagai
pikiran,
emosi,
perasaan,
dan
sosok
peran
yang
sedang
dimainkan
sesuai
dengan
karakter.
Aktor
harus
memiliki
kemam
puan
un
tuk
menjadi
seseorang
yang
bukan
dirinya
sendiri.
Tentu
hal
itu
bisa
terjadi
kalau
mampu
berkonsentrasi
mengolah
rasa,
dan
emosi.
Untuk
itu
seorang
pemain
teater
perlu
berlatih
konsentrasi,
perasaan,
dan
emosi
dengan
latihan
olah
rasa.
a.
Latihan
Konsentrasi
Latihan
konsentrasi
adalah
latihan
memusatkan
pikiran
kita
pada
suatu
objek
sesuai
dengan
tujuan.
Misalnya,
pikiran
fokus
pada
hapalan
naskah,
lawan
main,
dan
pada
permainan
di
atas
panggung.
Pikirannya
tidak
terbagi
dengan
berbagai
hal
yang
lain.
Lakukan
latihan
permainan
kosentrasi,
dua
orang
berhadapan,
satu
orang
ditugaskan
untuk
diam
tanpa
emosi,
sementara
kawanmu
berusaha
menggoda
sekuat
tenaga
bahkan
sampai
lawannya
tertawa.
Lakukan
sebaliknya,
atau
per
mainan
konsentrasi
memandang
benda
tertentu
tanpa
boleh
bicara,
sementara
teman
lain
tiba
tiba
mengganggu
dengan
bunyi
bunyian,
atau
mengajak
bicara
dan
mengajak
pergi
tergodakah?
Kalau
masih
tergoda
masih
belum
konsentrasi,
coba
lagi
dengan
permainan
yang
lain.
b.
Latihan
Imajinasi
Latihan
imajinasi
adalah
latihan
mengolah
daya
khayalmu,
seolah
olah
hal
itu
terjadi
saat
ini
dan
kamu
rasakan.
Latihan
ini
bisa
dilakukan
sendiri
sendiri
atau
berimajinasi
bersama.
Lakukan
permainan
imajinasi,
misalnya
kamu
ber
majinasi
pergi
berpetualangan
ke
hutan
belantara,
mendaki
puncak
yang
tinggi,
menuruni
jurang
yang
curam
dan
bertemu
dengan
berbagai
binatang
baik
yang
jinak
maupun
yang
buas.
Menemukan
juga
berbagai
situasi
seperti
air
terjun
yang
menyegarkan,
pohon
yang
tumbang,
kehujanan
atau
pun
merasakan
gu
nung
yang
akan
meletus.
Pada
saat
latihan,
kamu
bisa
menentukan
suasana
suasana
yang
berbeda.
Se
hingga
imajinasi
kamu
menjadi
beragam.
Kamu
bisa
menentukan
suasana
dengan
berbagai
situasi,
seperti
saat
kota
kota,
di
laut,
dan
di
sawah.
Lakukanlah
per
mainan
imajinasi
ini
dengan
teman
temanmu
pasti
menyenangkan.
c.
Latihan
Ingatan
Emosi
Latihan
ini
adalah
latihan
mengingat
ingat
lagi
berbagai
emosi
yang
pernah
kamu
alami
ataupun
pernah
melihat
orang
lain
dengan
emosinya.
Seperti
meli
hat
orang
sedih,
gembira,
marah,
kecewa,
ragu
ragu,
putus
asa,
kegelian,
lucu,
tertawa
terbahak
bahak
dan
berbagai
emosi
lainnya.
Kemudian,
emosi
emosi
itu
ditampilkan
satu
persatu
saat
latihan
sehingga
akan
tampak
dalam
ekspresi
wajah
dan
tubuh.
Ingat
ingat
dan
tampilkanlah
salah
satu
emosi
tersebut
dan
teman
mu
akan
melihat
ekspresimu
dengan
menarik.
Cari
lagi
bentuk
bentuk
atau
buat
sendiri
permainan
permainan
tentang
konsentrasi,
imajinasi,
dan
ingatan
emosi
sehingga
latihan
teatermu
menjadi
kreatif
juga
menyenangkan.
i
104
Kelas VII SMP/MTs
Lakukanlah
beberapa
ekspresi
wajah
berikut
juga
dengan
bahasa
tubuh
dengan
konsentrasi,
imajinasi,
dan
ingatan
emosi.
(Sumber:
Dok.
Kemdikbud)
Gambar 7.15
Berbagai
ekspresi
Aktivitas Mengomunikasikan
1.
Buat
tulisan
tentang
pertunjukan
teater
yang
dibawakan
oleh
kelompok
lain.
2.
Tulisan
maksimum
50
kata
dan
berdasarkan
hasil
pengamatan
yang
dilakukan
oleh
salah
satu
kelompok.
3.
Tulisan
memberikan
kritik
yang
membangun
sehingga
kamu
dan
teman
menge
ta
hui
kelemahan
dan
kekurangan
sehingga
dapat
melakukan
pertunjuk
an
teater
lebih
baik
lagi
Seni Budaya
105
C. Uji Kompetensi
1.
Uji
Penampilan
Berikan
penilaian
secara
bergantian
dengan
menggunakan
tabel
berikut
ini!
(Penilaian
bermain
secara
kelompok)
No.
Aspek yang dinilai
Skor
P
enilaian
A
B
C
D
86-100
71-85
56-70
< 55
1.
Dapat
mengucapkan
suku
kata berakhir fonem
U
2.
Dapat
mengucapkan
suku
kata berakhir fonem
A
Keterangan
A. Jika
dapat
mengucapkan
suku
kata
berakhir
fonem
U
dengan
sangat
baik.
B. Jika
dapat
mengucapkan
suku
kata
berakhir
fonem
U
dengan
baik.
C. Jika
dapat
mengucapkan
suku
kata
berakhir
fonem
U
dengan
cukup
baik.
D. Jika
dapat
mengucapkan
suku
kata
berakhir
fonem
U
dengan
kurang
baik.
D. Rangkuman
Seorang
pemain
teater
penting
untuk
memiliki
kemampuan
teknik
dasar
akting
teater.
Ada
tiga
kemampuan
dalam
teknik
dasar
akting
teater
yaitu;
(1)
olah
tubuh;
(2)
olah
suara;
dan
(3)
olah
rasa.
Ketiga
kemampuan
tersebut
merupakan
satu
ke
atuan
utuh.
Olah
tubuh
berfungsi
untuk
fleksibilitas
gerak
sehingga
pemain
dapat
melaku
kan
bahasa
tubuh
dengan
baik.
Olah
suara
berfungsi
agar
pemain
memiliki
kemam
puan
intonasi,
dan
artikulasi
secara
baik.
Olah
rasa
berfungsi
agar
pemain
mampu
memusatkan
pikiran
dan
memainkan
daya
khayal
dan
emosinya
untuk
menghayati
karakter
tokoh
yang
dimainkan.
E. Refleksi
Bermain
teater
tidak
hanya
mengembangkan
kemampuan
menjadi
seorang
aktor
atau
pemain
tetapi
juga
berlatih
dan
belajar
memupuk
kecerdasan
berpikir,
kerja
sama,
disiplin,
tanggung
jawab,
dan
menghargai
orang
lain.
s