Halaman
KOMPETENSI 7
MENULIS KREATIF
A. MENULIS SURAT PRIBADI
Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian
dan surat pribadi.
Kompetensi Dasar
Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi,
dan bahasa.
Indikator
Mampu menulis surat pribadi dengan bahasa yang
komunikatif.
1.
Surat Pribadi
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering melakukan
komunikasi secara lisan. Sesungguhnya, kamu pun dapat
berkomunikasi secara tidak lisan, yaitu melalui surat, baik
kepada orang tua, kakek-nenek, teman, maupun para
kerabat. Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai pribadi,
bukan sebagai wakil atau utusan yang berkaitan dengan
kelembagaan/kedinasan/resmi.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
109
Yang perlu kamu perhatikan adalah tata etika atau sopan
santun dalam bersurat, khususnya, jika kamu menulis
kepada orang yang lebih tua atau orang yang baru dikenal.
Selain itu, tujuan surat pun harus mendapat perhatian.
Apakah surat pribadi itu bertujuan mengundang, memohon
maaf, menanyakan kabar, mengucapkan selamat,
menyampaikan rasa simpati, dan lain-lain.
Secara umum, bentuk surat pribadi memiliki struktur seperti
berikut.
1. Alamat surat, tanggal, tahun
2. Tujuan
3. Salam pembuka
4. Isi surat
5. Penutup
6. Salam penutup
7. nama
8. tanda tangan
Bahasa yang digunakan dalam surat pribadi tentulah harus
baik. Berbahasa yang baik adalah berbahasa dengan
mempertimbangkan situasi komunikasi. Selain itu, bahasa
yang digunakan dalam surat pribadi harus komunikatif, yaitu
harus mudah dipahami.
Sebuah surat pribadi dapat berisi macam-macam berita,
seperti ajakan atau ungkapan perasaan.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
110
Perhatikan contoh berikut ini.
Sangatta, 27 April 2006
Buat Lia di rumah,
Hai...
Apa kabar Bandung? Apa kabar dirimu?
Mudah-mudahan kamu dalam keadaan sehat
wal
afiat
seperti aku dan keluargaku di sini.
Baru dua bulan pindah ke sini, aku sudah
kangen Bandung. Kangen sekali. Aku ingin makan
gado-gado,
peuyeum
, atau
molen
Kartikasari.
Gimana
situasi Dago? Tambah rame
ga
? FO-nya
pasti bertambah! Ada tempat makan
steak
yang
murah lagi
ga
selain di
Waroeng Steak
?
Lia, kota Sangatta sangat sepi. Wow, jauh
sekali jika dibandingkan Bandung. Pusat-pusat
pertokoan di sini masih bisa dihitung dengan jari
tangan, hanya 1-2. Yang jualan makanan pun
ga
seramai di Bandung. Pokoknya sepi ! Kalau tugas
ayahku tidak dipindahkan ke sini, aku
ga
akan mau
tinggal di sini.
Itu dulu kabar dari aku. Aku sangat menunggu
balasanmu! Salam buat temen-temen ya ...!
Salam kangen,
Juliet
Kompetensi Berbahasa Indonesia
111
Surat di atas adalah surat pribadi dari Juliet di kota
Sangatta, Kalimantan kepada Lia di kota Bandung. Bahasa
yang digunakan sudah komunikatif. Isinya dengan mudah
dapat dicerna dan dipahami.
2.
Uji Kemampuan
1. Bacalah kembali contoh surat pribadi di atas!
2. Selanjutnya, uraikanlah struktur suratnya dengan
melengkapi kolom-kolom di bawah ini!
NO.
UNSUR-
UNSUR SURAT
KETERANGAN
1.
Alamat Surat,
Tanggal
Sangatta, 27 April 2006
2.
Tujuan Surat
3.
Salam Pembuka
4.
Isi Surat
5.
Penutup
6.
Salam Penutup
7.
Nama
8.
Tanda Tangan
Kompetensi Berbahasa Indonesia
112
3. Tugas
1. Perhatikanlah ilustrasi berikut!
Kamu merasa sangat sedih. Salah seorang keponakanmu
tertimpa masalah, dirawat di Rumah Sakit karena tabrakan.
Keponakanmu harus menjalani tiga kali operasi. Tentulah
operasi itu memakan biaya yang sangat besar. Masalah ini
sering membuatmu tertekan.
2. Tulislah surat kepada sahabatmu dengan harapan surat
jawabannya akan membantu meringankan perasaan
sedihmu!
3. Suntinglah komposisi surat tersebut!
NO.
UNSUR-UNSUR
SURAT
KETERANGAN
1.
Alamat Surat,
Tanggal
2.
Tujuan Surat
3.
Salam Pembuka
4.
Isi Surat
5.
Penutup
6.
Salam Penutup
Kompetensi Berbahasa Indonesia
113
7.
Nama
8.
Tanda Tangan
4. Mintalah temanmu untuk menilai bahasa surat yang kamu
tulis! Apakah bahasa surat itu sudah komunikatif?
B. MENULIS PANTUN
Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman, melalui
pantun dan dongeng.
Kompetensi Dasar
Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun.
Indikator
1. Mampu menentukan syarat-syarat pantun.
2. Mampu menulis pantun.
3. Mampu menyunting pantun sendiri sesuai dengan syarat-
syarat pantun.
3.
Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis
puisi
lama. Lazimnya
pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila
dituliskan), ber
sajak ab-ab. Dua hal tersebut merupakan ciri-
ciri pantun. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan.
Namun, sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
114
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian:
sampiran
dan
isi
. Ini pun merupakan salah satu ciri pantun dari dua ciri
yang telah disebutkan di atas. Sampiran adalah dua baris
pertama, kerap kali tentang alam (flora dan fauna), dan
biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang
menyampaikan maksud. Dua baris terakhir merupakan isi,
sebagai tujuan dari pantun tersebut.
Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama
menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah
pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena
pantun merupakan sastra lisan.
Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan
dengan isi terkadang bentuk sampiran membayangkan isi.
Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Menulis pantun tidak sesulit yang kamu kira. Kamu tinggal
memotong perkataanmu menjadi dua bagian. Setelah itu,
carilah perkataan yang panjangnya kurang lebih sama,
seperti contoh, kamu sedang menunggu ibu pulang dari
Kompetensi Berbahasa Indonesia
115
pasar. Begitu melihat ibu datang, hatimu menjadi senang.
Kamu ungkapkan perasaan hati itu dalam perkataan,”Tidak
terkata besar hati melihat ibu sudah datang. Nah, potonglah
perkataan tersebut menjadi dua bagian.
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Selanjutnya, carilah perkataan yang akan dijadikan
sampiran. Ingat, panjang sampiran kurang lebih sama
dengan baris isi yang persajakannya akan dibuat sama.
2. Uji Kemampuan
1. Lengkapilah pantun-pantun berikut!
a. Berburu ke padang datar,
Mendapat rusa belang kaki,
.................................................
.................................................
b. ................................................
................................................
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin
c. Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
..................................................
..................................................
Kompetensi Berbahasa Indonesia
116
2. Perhatikan kembali pantun-pantun yang sudah kamu
lengkapi di atas.
Suntinglah perkataan yang tidak sesuai atau tidak
memenuhi ciri-ciri pantun.
3. Tugas
1. Perhatikanlah pantun berikut!
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
2. Suntinglah pantun di atas sesuai dengan syarat-syarat
pantun!
NO.
SYARAT-SYARAT
PANTUN
HASIL SUNTINGAN
1.
Jumlah suku kata
setiap baris
9-11 suku kata
2.
Sajak/rima akhirnya
3.
Sampiran
4.
Isi
Kompetensi Berbahasa Indonesia
117
3. Lengkapilah pantun-pantun berikut berdasarkan syarat-
syarat pantun!
a. .........................................................
.........................................................
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
b. Kemuning ditengah balai
...................................................................
Berunding dengan orang tak pandai
.................................................................
Kompetensi Berbahasa Indonesia
118