Halaman
Manajemen Badan Usaha
81
Bagaimana mengatur jalannya
usaha agar dapat memberikan hasil
(keuntungan) yang sesuai dengan ha-
rapan? Perlukah sebuah perusahaan
dikelola dengan cara-cara khusus? Ba-
gaimana cara yang tepat untuk menge-
lola perusahaan?
Perusahaan harus ditangani de-
ngan manajemen yang baik agar dapat
memberikan hasil yang baik pula. Ma-
najemen merupakan kunci pokok
pencapaian tujuan suatu usaha. Dengan
manajemen yang baik, segala sumber
daya dapat digerakkan secara efektif dan
efisien untuk meraih tujuan. Kali ini
Anda diajak untuk mempelajari mana-
jemen dalam mengelola badan usaha.
Bab III
Manajemen Badan Usaha
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi dalam bab ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan unsur
dan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha dalam perekonomian Indonesia.
Kata Kunci :
Manajemen
Badan usaha
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengkoordinasian
Pengawasan
Sumber: Haryana Humardani
Gambar 3.1
Bagian dan akitivitas dalam perusahaan
bersifat kompleks dan melibatkan banyak orang se-
hingga memerlukan manajemen yang baik, teratur,
dan terpercaya.
82
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
Peta Konsep
Manajemen Badan Usaha
Konsep Manajemen Umum
ungsi Manajemen
Bidang-Bidang
Manajemen
Pengertian
Sebagai suatu
proses
Kolektivitas
orang-orang
yang melakukan
aktivitas
manajemen
Sebagai seni dan
ilmu
pengetahuan
Alat-alat manajemen
Manusia
Money
Machines
Materials
Methods
Markets
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengkoordinasian
Pengawasan
Terdiri atas
Manajemen
produksi
Manajemen
pemasaran
Manajemen
keuangan
Manajemen
personalia
Manajemen
administrasi/
akuntansi
Terdiri atas
Manajemen Badan Usaha
83
A. Konsep Manajemen Umum
1. Pengertian Manajemen
Pada pukul berapakah kamu bangun tidur? Apa sajakah akitivitasmu setelah
bangun tidur hingga kamu siap berangkat ke sekolah? Dari sekian aktivitas
kamu di pagi hari, adakah aktivitas yang terlupa? Apabila dari bangun tidur
hingga berangkat ke sekolah kamu dapat melakukan kegiatan tanpa tergesa-
gesa dan hasilnya tidak mengecewakan berarti kamu telah melakukan
manajemen yang baik. Sekarang bagaimanakah penerapan manajemen dalam
perusahaan? Siapakah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan sistem
manajemen tersebut? Simak materi dalam bab ini hingga kalian dapat
menemukan jawabannya.
Secara umum istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu sebagai
berikut.
a. Manajemen sebagai Suatu Proses
Dalam
Encyclopedia Of The Social Science
, dikatakan bahwa manajemen
merupakan suatu proses dan dengan proses itu pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi.
Menurut Haimann, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu
melalui kegiatan orang lain, dan mengawasi usaha-usaha individu untuk men-
capai tujuan bersama. Sedangkan George R. Terry mengatakan bahwa
manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain.
Apabila kita perhatikan dari ketiga definisi di atas, maka akan tampak bahwa
terdapat tiga hal yang penting yang terkandung pada pengertian manajemen,
yaitu sebagai berikut.
1) Adanya tujuan yang ingin dicapai.
2) Tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain.
3) Kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.
b. Manajemen sebagai Kolektivitas Orang-Orang yang Melakukan
Aktivitas Manajemen
Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen. Dengan kata lain, segenap orang yang melakukan aktivitas mana-
jemen dalam suatu badan tertentu disebut manajer. Manajer merupakan pejabat
yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen,
agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai, dengan menggunakan bantuan
orang lain termasuk aktivitas-aktivitas manajemen antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan. Aktivitas-
aktivitas tersebut sering disebut proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen,
bahkan ada yang menyebut unsur-unsur manajemen.
84
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
c. Sebagai Suatu Seni dan Ilmu Pengetahuan
Manajemen merupakan suatu seni atau suatu ilmu. Mengenal hal ini pun
sebenarnya belum ada keseragaman pendapat. Segolongan tertentu mengatakan
bahwa manajemen itu adalah seni, golongan lain berpendapat bahwa
manajemen itu adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat tersebut sama-
sama mengandung kebenaran.
Chester I Bernard dalam bukunya
The unction of the Executive
mengakui
bahwa manajemen itu adalah seni dan juga sebagai ilmu. Demikian pula Henry
0ayol, Alfin Brown Harold Koontz, Cryil ODonnel, dan George R. Terry
beranggapan bahwa manajemen itu adalah ilmu, sekaligus sebagai seni.
Manajemen sebagai seni berfungsi mencapai tujuan yang nyata untuk
mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi
menerangkan gejala-gejala, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan yang ada.
Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan tertentu, seperti
dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau pernyataan-pernyataan umum, dan
dipertahankan oleh berbagai tingkat ujian dan penyelidikan. Unsur seni adalah
pemakaian pengetahuan tersebut pada suatu situasi tertentu. Dengan
pengalaman-pengalaman dalam pemakaian akan menjadi pembawaan, perkira-
an suatu indra keenam, dan keahlian yang bersifat intuisi.
Dalam kehidupan nyata sehari-hari, manajemen benar-benar melakukan kedua
fungsi tersebut, yaitu selain sebagai ilmu, juga sebagai seni, sehingga dapat didefinisi-
kan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, serta pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya manusia,
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
2. Sarana atau Alat Manajemen
Badan usaha didirikan dengan tujuan-tujuan tertentu. Untuk dapat mencapai
tujuan, maka diperlukan sarana atau alat manajemen, yang dapat dikelompokkan
ke dalam 6M yang meliputi hal berikut.
a.
Man
(Manusia)
Sarana penting atau sarana
utama bagi setiap manajer un-
tuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu
adalah
man
atau manusia. Tanpa
adanya manusia, manajer tidak
akan mungkin dapat mencapai
tujuannya. Harus diingat bahwa
manajer ialah orang yang men-
capai hasil melalui kegiatan
orang-orang lain. Kualitas sum-
ber daya manusia (SDM) besar
pengaruhnya dalam proses
manajemen.
Sumber: Tempo, 22 Mei 1995
Gambar 3.2
Para pekerja sedang mengerjakan pro-
duksi di pabrik tempatnya bekerja. Bagi manajemen,
tenaga manusia memegang peranan penting.
Manajemen Badan Usaha
85
b.
Money
(Uang)
Untuk melakukan berbagai aktivitas perusahaan, diperlukan uang, untuk
membayar upah atau gaji, membeli bahan-bahan, dan peralatan. Uang
sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa, agar tujuan
yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang, lebih besar dari uang yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk itu, perusahaan harus
mengusahakan agar keuangan perusahaan dapat dikelola dengan cermat.
c.
Materials
(Bahan-bahan)
Adakah perusahaan tekstil di daerahmu? Perusahaan tekstil memerlukan
bahan-bahan untuk diproduksi agar menghasilkan kain atau pakaian jadi.
Coba kamu sebutkan bahan-bahan yang melalui proses produksi pada
perusahaan tekstil! Barang-barang yang diproduksi tersebut dapat berupa
bahan baku atau barang setengah jadi.
Material atau bahan-bahan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses
produksi, sebab merupakan faktor pendukung utama dalam proses produksi.
Bahan-bahan tersebut meliputi bahan baku, bahan pembantu, dan bahan
lain sebagai penunjang proses produksi.
d.
Machines
(Mesin)
Bagaimanakah orang-orang
zaman dahulu memintal be-
nang? Mereka menggunakan
roda kayu yang diputar de-
ngan tenaga manusia. Hasil
pintalan benang sangat ter-
gantung pada kondisi ma-
nusianya, sehingga tidak bisa
diharapkan. Bandingkan de-
ngan keadaan sekarang! Kita
sudah sulit menjumpai orang-
orang yang memintal dengan
alat-alat tradisional.
Dalam era kemajuan teknologi
dewasa ini, penggunaan mesin-mesin sangat penting dalam proses pelak-
sanaan kegiatan perusahaan. Manusia bukan lagi sebagai pembantu mesin
sebagaimana yang terjadi pada masa lalu (sebelum revolusi industri) mela-
inkan mesin sebagai pembantu bagi manusia.
e.
Methods
(Cara)
Untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna,
maka manusia dihadapkan pada berbagai alternatif metode atau cara
melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap pula
sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.
Sumber: Haryana Humardani
Gambar 3.3
Mesin-mesin dalam manajemen difung-
sikan untuk kegiatan produksi.
86
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
f.
Markets
(Pasar)
Bagi badan usaha yang bergerak di bidang industri, pasar merupakan sarana
penting dalam manajemen. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi (
output
),
jelas tujuan perusahaan industri tidak mungkin tercapai. Salah satu masalah
pokok bagi suatu perusahaan industri, adalah harus dapat mempertahankan
pasar yang sudah ada, dan apabila mungkin berusaha untuk mencari pasar
baru bagi hasil produksinya.
B. "ungsi-"ungsi Manajemen
Dalam usaha mencapai tujuan, perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai suatu proses perusahaan. Proses operasional perusahaan bermacam-
macam, mulai dari memasarkan barang-barang dan jasa-jasa, berproduksi,
menjalankan pembelanjaan, mengadakan kegiatan-kegiatan personalia, serta
administrasi akuntansi.
Tujuan perusahaan bermacam-macam, tergantung dari jenis perusahaan
yang didirikan. Beberapa tujuan perusahaan yaitu pencapaian laba maksimum,
berusaha tetap hidup dan berkembang, bertujuan sosial, dan lain sebagainya.
Agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efisisen dan efektif, kegiatan
perusahaan perlu diatur dengan baik. Pengaturan proses perusahaan dalam
pengertian keseluruhan, dikenal sebagai usaha atau fungsi manajemen.
0ungsi manajemen secara garis besar terdiri atas perencanaan, pengorgani-
sasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan.
1. Perencanaan (
Planning
)
Ingat kembali saat pertama kali masuk kelas XII! Pasti kamu akan memiliki
tujuan-tujuan tertentu yang telah kamu tetapkan, dan kamu mulai membuat
rencana-rencana untuk mencapainya. Sekarang, coba kamu review, apakah
tujuanmu sudah dapat tercapai? Apakah rencana-rencana yang sudah kamu
susun berjalan dengan lancar? Bagaimana dengan perencanaan yang dibuat
perusahaan?
Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-
kegiatan. Pada hakikatnya perencanaan merupakan proses pengambilan
keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan
ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Supaya efektif, maka
perencanaan harus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
b. Merumuskan kebijakan dan prosedur.
c. Melakukan peninjauan secara periodik untuk mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, dan
mencari alternatif lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perencanaan mempunyai empat tujuan penting, yaitu sebagai berikut.
a. Mengurangi risiko dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang.
Manajemen Badan Usaha
87
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Mendapatkan/menjamin proses pencapaian tujuan agar dapat terlaksana
secara ekonomis.
d. Memudahkan pengawasan.
2. Pengorganisasian (
Organizing
)
Pengorganisasian adalah pembagian tugas yang akan dikerjakan, dan
pengembangan struktur organisasi atau struktur perusahaan yang sesuai, agar
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
0ungsi
organizing
meliputi kegiatan berikut.
a. Penentuan dan penelitian kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
b. Penggolongan kegiatan-kegiatan perusahaan.
c. Penugasan setiap kegiatan kepada kelompok-kelompok yang telah
ditentukan, sesuai dengan keahlian masing-masing.
3. Pengarahan (
Directing
)
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran-saran, motivasi, dan perintah-perintah atau instruksi
kepada bawahan, dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Hal ini dimaksudkan
agar tugas itu dapat dilakukan dengan baik dan benar, sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, seorang pimpinan dituntut
agar dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk atau nasihat, berpikir kreatif
dan berinisiatif, meningkatkan kualitas, serta memberikan stimulasi kepada para
karyawan. Dengan demikian, kegiatan pengarahan banyak menyangkut masalah
pemberian motivasi kepada para anggota organisasi (bawahan), kepemimpinan,
dan pengembangan komunikasi.
Terdapat tiga gaya kepemimpinan yang umum dijumpai dalam berbagai
bentuk organisasi, yaitu otoriter, demokratis, dan bebas.
a. Pemimpin otoriter mengambil keputusan tanpa berkonsultasi atau meminta
pendapat dari bawahan.
b. Pemimpin demokratis menginginkan adanya peran bawahan dalam
menghasilkan keputusan.
c. Pimpinan bebas menyerahkan pengambilan keputusan kepada bawahan,
dengan pengarahan yang seminimal mungkin dari pemimpin.
4. Pengkoordinasian (
Coordinating
)
Dalam suatu organisasi, sering terjadi tujuan masing-masing anggota
organisasi itu berbeda satu sama lain. Padahal suatu organisasi disusun untuk
mencapai satu tujuan bersama. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat,
yang akhirnya dapat memengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil
88
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
oleh manajemen. Oleh karena itu, berbagai macam pendapat perlu dipadukan
supaya harmonis dalam suatu tindakan koordinasi, yang akan menuju ke suatu
tujuan organisasi.
Dengan demikian koordinasi sangat diperlukan dalam organisasi, agar
diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Apabila masing-masing bagian dalam organisasi bertindak sendiri-sendiri, tidak
terkoordinasi, niscaya tujuan organisasi tidak akan tercapai. Jadi setelah segala
sesuatu itu direncanakan, diorganisasikan, dan diarahkan, maka selanjutnya
kegiatan-kegiatan itu perlu dikoordinasikan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa koordinasi merupakan suatu
proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan unit-unit yang terpisah (departemen/
bidang fungsional) dalam suatu perusahaan, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam pengkoordinasian, diupayakan adanya keselarasan kegiatan-
kegiatan pada satuan organisasi atau keselarasan di antara pejabatnya.
Pada pelaksanaan fungsi koordinasi, pimpinan harus mengusahakan hal-
hal sebagai berikut.
a. Lingkungan organisasi turut mendukung tugas tersebut. Misalnya, adanya
tenaga yang cakap dan pembagian tugas yang baik.
b. Penerapan prinsip-prinsip koordinasi pada setiap anggota organisasi, di
antaranya adalah:
1) harus terjalin hubungan baik antaranggota organisasi, baik hubungan
vertikal maupun horizontal; dan
2) harus dipupuk prinsip kerja sama antaranggota organisasi agar diperoleh
adanya informasi timbal balik.
5. Pengendalian atau Pengawasan (
Controlling
)
0ungsi terakhir dari manajemen
yang harus dilaksanakan oleh pim-
pinan perusahaan adalah fungsi pe-
ngendalian atau pengawasan. Pe-
ngendalian merupakan kegiatan un-
tuk menemukan dan mengoreksi
adanya penyimpangan-penyim-
pangan dari hasil yang telah dicapai,
dibandingkan dengan rencana kerja
yang telah ditetapkan.
Setiap tahap kegiatan perlu di-
lakukan pengawasan, sebab apabila
terjadi penyimpangan, akan lebih
cepat dilakukan koreksi/perbaikan.
Sumber: Info ranchise Indonesia, 9 ebruari 2006
Gambar 3.4
Manajer mengawasi aktivitas perusa-
haan. Pengawasan perlu dilakukan untuk mengontrol
kegiatan perusahaan.
Manajemen Badan Usaha
89
0ungsi pengendalian pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut.
a. Membuat standar perencanaan.
b. Menyusun jadwal kerja.
c. Mengawasi pelaksanaan kerja.
d. Melakukan tindakan perbaikan.
Berikut ini adalah suatu bagan kegiatan manajer yang perlu disusun dan
dilaksanakan di berbagai bidang tugas pada suatu perusahaan.
Dalam suatu perusahaan dapat dijumpai beberapa manajer. Pada dasarnya
setiap manajer melakukan fungsi yang sama, terutama dalam proses, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.
Tetapi bila dilihat corak kegiatannya, maka setiap manajer mempunyai
perbedaaan. Jadi, setiap manajer mempunyai fungsi yang sama, tetapi berbeda
dalam corak kegiatannya.
Tingkat manajer dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu
top manager, middle
manager
, dan
supervising manager.
a.
Top manager
(manajer tertinggi), yang terdiri atas anggota dewan direksi
(
board of manager
) dan presiden perusahaan.
b.
Middle manager
(manajer menengah), terdiri dari kepala-kepala bagian
(kabag), kepala divisi, dan kepala seksi.
c.
Supervisory manager
(
first line manager
) atau manajer tingkat pertama
yang terdiri atas kepala mandor dan mandor.
Adapun corak kegiatan manajer dapat dibedakan menjadi empat, yaitu
sebagai berikut
a.
Board of manager
, yang memimpin organisasi atau perusahaan secara
keseluruhan.
b.
President manager
, yang memimpin para manajer, agar menghasilkan
team
work
.
c.
Divisions hands
, yang memimpin pekerja di berbagai bidang.
d.
Superintendent, general foreman,
dan
foreman
, yang memimpin para
pekerja, agar dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tujuan
organisasi/perusahaan.
Proses
Perencanaan
Pengorganisasian
Penyusunan
Pengarahan
Pengawasan
Bidang
Penjualan
Pembelian
Produksi
Keuangan
Personalia
Lain-lain
90
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
C. Bidang-Bidang Manajemen
Manajemen dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Konsep
atau prinsip-prinsip manajemen bersifat fleksibel terhadap berbagai kondisi dan
waktu. Manajemen dapat dibedakan atas berbagai bidang manajerial seperti
manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, mana-
jemen personalia, dan manajemen administrasi atau akuntansi.
Menurut Earl P. Strong, manajemen dapat dibedakan menjadi beberapa
bidang manajemen, yaitu
administrative management, financial management,
factory and production management, marketing management, purchasing and
warehouse management, building and space management, personel mana-
gement, office management, records management, dan international mana-
gement.
Berikut ini kita bahas beberapa bidang managerial.
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur agar dapat
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Untuk mengatur
kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-
usaha untuk mencapai tujuan, agar barang atau jasa yang akan dihasilkan sesuai
dengan yang direncanakan.
Tujuan umum dari manajemen produksi adalah untuk menciptakan nilai
tambah pada organisasi, dan membantu pencapaian keunggulan bersaing yang
berkesinambungan, dengan pemuasan keinginan konsumen atas produk
organisasi tersebut.
Dari pengertian di atas, maka
tugas manajer produksi bertang-
gung jawab untuk memproduksi
barang atau jasa dalam suatu orga-
nisasi, membuat keputusan me-
ngenai fungsi operasi atau trans-
formasi sistem yang digunakan,
dan mengembangkan keputusan
yang telah dibuat menjadi
keputus-an yang lebih baik untuk
masa yang akan datang.
Aspek-aspek yang menjadi
per-hatian para manajer produksi
dalam upaya melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya adalah de-
sain proses, manajemen persedia-
an, manajemen, dan kontrol kua-
litas.
Sumber: oto Haryana
Gambar 3.5
Proses produksi menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam kegiatan perusahaan.
Manajemen Badan Usaha
91
a. Desain Proses
Pada perusahaan yang bergerak dalam pencetakan majalah, besarnya
penjualan majalah sudah dapat diperkirakan, karena sebagian besar pembelian
adalah pesanan dari para pelanggan. Dalam hal ini manajer produksi dapat
menetapkan berapa banyak mesin cetak yang harus disediakan. Berbeda dengan
restoran, yang sulit memperkirakan berapa banyak konsumen yang akan datang
membeli. Sang manajer operasi harus hati-hati menyiapkan persediaan dalam
jumlah tertentu dan kemudian apabila persediaan sudah menipis dapat segera
memasak lagi.
Sebelum mengerjakan suatu proses produksi, perlu diketahui terlebih
dahulu: sifat, pola, pesanan, dan pola pembuatan suatu barang. Seperti kita
ketahui, ada barang yang dibuat setelah ada pesanan, atau sebaliknya produsen
dengan keyakinan tertentu membuat persediaan barang dalam jumlah tertentu,
dan kemudian memasarkannya. Dua konsep yang berbeda ini akan
memengaruhi barang modal, yang harus disediakan oleh departemen produksi.
Berdasarkan kontinuitas, proses produksi dibedakan menjadi dua, yaitu
proses produksi yang berlangsung kontinu dan berselingan.
1) Proses produksi kontinu
Proses produksi kertas, gula, semen, dan karet berlangsung secara kontinu.
Mengapa demikian? Proses produksi terus menerus atau proses produksi
kontinu merupakan suatu proses produksi yang mengolah bahan-bahan
secara berurutan, melalui beberapa tingkat pengerjaan, hingga bahan yang
diolah berubah menjadi barang jadi. Dengan demikian bahan-bahan itu
mengalir terus-menerus tanpa berhenti, dari satu mesin pindah ke mesin
berikutnya, sampai akhirnya bahan tersebut ketika keluar dari mesin terakhir,
sudah berubah bentuk menjadi barang jadi.
2) Proses produksi berselingan
Proses pembuatan mobil atau perakitan mobil berlangsung secara bertahap.
Ada bagian yang membuat kerangka, ada bagian yang mengerjakan kaca-
kacanya, ada bagian yang membuat bannya, dan sebagainya. Kemudian
apabila tiap-tiap bagian itu sudah selesai dengan tugasnya, semua produksi
yang dihasilkan oleh tiap-tiap bagian tadi digabungkan atau dirakit
(
assembling
) menjadi satu, sehingga menjadi sebuah mobil.
Contoh lain adalah perusahaan televisi, lemari es, dan radio. Karena
pembuatan masing-masing komponen tersebut tidak dapat selesai dalam
waktu yang sama, maka komponen yang selesai lebih dulu terpaksa harus
menunggu penyelesaian komponen yang lain. Jadi barang tersebut tidak
dapat diproses secara berurutan.
Proses produksi berselingan atau proses produksi intermitten, merupakan
proses produksi, yang bahan-bahannya tidak mengalir secara terus-menerus,
tetapi setiap kali terputus atau berhenti, kemudian digabungkan menjadi
suatu barang jadi.
92
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan atas beberapa
bidang, antara lain sebagai berikut.
1) Proses ekstraktif
Pertambangan, pertanian, dan perikanan melakukan proses produksi
ekstraktif. Proses akstraktif yaitu proses produksi dengan mengambil bahan-
bahan langsung dari alam. Proses ini terdapat dalam industri produksi dasar.
2) Proses fabrikasi (proses pengubahan)
Perusahaan sepatu dan perusahaan mebel melakukan proses produksi
fabrikasi. Proses febrikasi adalah proses pengubahan bahan mentah menjadi
barang jadi dalam bentuk yang lain.
3) Proses analitik
Perusahaan minuman dan perusahaan buku tulis termasuk perusahaan yang
melakukan proses produksi analitik. Proses ini memisahkan suatu bahan
menjadi beberapa macam bahan yang mirip dengan bentuk aslinya.
4) Proses sintetik
Proses pembuatan obat, proses pembuatan barang pecah belah, dan pem-
buatan biskuit termasuk proses sintetik. Proses sintetik adalah suatu proses
pengkombinasian beberapa bahan ke dalam satu bentuk produk, dan produk
tersebut akan sangat berbeda dari bentuk aslinya.
5) Proses perakitan
Perusahaan televisi, radio, lemari es, serta industri mobil dan motor melalui
proses perakitan dalam menghasilkan
output
. Proses ini dilakukan dengan
cara menggabungkan komponen-komponen sehingga menjadi produk akhir,
dan produk akhir ini terdiri atas beberapa komponen yang saling berhubungan.
6) Proses penciptaan jasa-jasa administrasi
Lembaga konsultasi dalam bidang perpajakan, kantor akuntan, dan konsultan
AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) merupakan contoh
perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa. Ada kalanya
peru-sahaan memerlukan data
atau informasi secara tepat dan
cepat. Oleh karena informasi
itu banyak jumlah dan jenisnya,
maka diperlukan suatu bagian
tersendiri untuk menangani
masalah tersebut.
Sumber: Haryana Humardani
Gambar 3.6
Gudang pabrik disediakan untuk me-
nyimpan barang atau produk.
Manajemen Badan Usaha
93
b. Manajemen persediaan
Manajemen persediaan sangat berperan dalam keberhasilan suatu perusa-
haan pada saat menjual produknya. Kegagalan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan yang mendadak, dapat berakibat fatal dengan larinya para pelanggan
ke perusahaan sejenis lainya. Di sisi lain, persediaan yang berlebihan akan
memakan biaya yang banyak. Dari dua segi kepentingan yang saling bertolak
belakang tersebut, manajer produksi dituntut agar dapat mengoptimalkan
keduanya.
c. Manajemen dan kontrol kualitas
Kualitas barang yang diproduksi, sepenuhnya tergantung pada bagian pro-
duksi suatu perusahaan. Seluruh kegiatan, mulai dari pembelian bahan mentah
hingga menjadi barang jadi, merupakan tanggung jawab bagian produksi.
Biasanya karyawan bagian produksi tidak pernah menyadari, bahwa selama
proses produksi berlangsung, bisa terjadi kemungkinan terbuangnya bahan
mentah, bahan setengah jadi, atau barang jadi, karena kesalahan dalam
pemilihan bahan mentah atau kesalahan dalam mengoperasikan peralatan,
yang jika diakumulasikan ternyata jumlahnya tidak sedikit.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka hal-hal yang dapat dilakukan adalah
menetapkan suatu kebijakan kualitas yang diterapkan pada setiap lapisan
organisasi, baik mulai dari bagian pembelian sampai bagian pengepakan.
Penggunaan metode statistik untuk mengukur prestasi kerja masing-masing
bagian, dan penerapan metode dinamika organisasi untuk menumbuhkan sikap
pengembangan kualitas yang berkesinambungan.
Usaha pengkaitan daya saing yang kompetitif dalam menghasilkan produk-
produk perlu penyesuaian dengan perkembangan iptek. Jadi manajemen
produksi mencakup kegiatan sekarang yang sedang dikerjakan dan kegiatan
pada masa yang akan datang.
1. Apakah perbedaan manajemen sebagai proses dengan manajemen
sebagai ilmu dan seni?
2. Sebutkan fungsi-fungsi organizing!
3. Sebutkan tingkatan-tingkatan manajemen!
4. Apakah yang dimaksud dengan proses produksi kontinu?
5. Jelaskan macam-macam proses produksi berdasarkan sifatnya!
Latihan Soal
94
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
Secara skematis bidang manajemen produksi dapat dilihat di bawah ini.
Pasca Perang Dunia II pendekatan manajemen produksi yang berorientasi
pada keuntungan dapat mengatasi keadaan dalam waktu yang relatif lama di
Amerika, Jepang, dan Eropa. Sekitar 1970-an sistem produksi mengalami
perubahan besar, yaitu adanya penghargaan besar terhadap nilai-nilai
kemanusiaan, dengan pengendalian polusi, kesejahteraan, dan keamanan.
Manajemen dengan penekanan pada manajemennya berdasarkan sasaran atau
orientasi suatu badan usaha/perusahaan. Dengan peningkatan kapasitas
produksi dan otomatisasi (penggunaan mesin-mesin), menuntut tenaga kerja
yang mempunyai spesialisasi yang profesional.
Dengan demikian, manajemen produksi yang awalnya berarti manajemen
di dalam pabrik, kini telah berkembang menjadi ide komprehensif yang ber-
hubungan langsung dengan strategi perusahaan. Metodologi pendekatan mana-
jemen produksi terus mengalami perubahan, seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan proses manajemen yang bertanggung
jawab dalam mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan
konsumen, namun tetap dalam kondisi menguntungkan. Tujuannya adalah untuk
memastikan tercapainya penjualan dengan jumlah tertentu. Dengan demikian,
target keuntungan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan
baik.
Penerapan Teknologi
Survei Teknologi
Perencanaan Produk dan Desain
Riset dan Pengembangan
Ramalan Teknologi
Produk
Persiapan Produk
Pemasaran
Manajemen Badan Usaha
95
Adapun konsep manajemen pemasaran ada dua, yaitu konsep pemasaran
dan penjualan.
a. Konsep Pemasaran (
The Marketing Concept
)
Konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang beranggapan,
bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan
kepuasan konsumen. Dalam konsep pemasaran, volume penjualan yang
menguntungkan merupakan tujuannya, tetapi laba yang diperoleh dari volume
penjualan tersebut tetap berprinsip pada kepuasan konsumen.
b. Konsep Penjualan (
The Selling Concept
)
Konsep penjualan berbeda dengan konsep pemasaran dalam hal orien-
tasinya. Dasar pemikiran dalam konsep penjualan adalah sebagai berikut.
1) Tujuan utama perusahaan adalah mencapai volume penjualan setinggi-
tingginya.
2) Menarik konsumen untuk membeli hasil produksi dengan berbagai cara.
3) Memotivasi para konsumen supaya tertarik untuk membeli lagi.
Perusahaan yang menganut konsep penjualan, lebih mementingkan volume
penjualan daripada kepuasan konsumen. Untuk mencapai tingkat volume
penjualan yang cukup tinggi, penjual kadang kala tidak segan-segan untuk
menggunakan cara yang kurang jujur dalam memengaruhi konsumen.
Ditinjau dari segi prosesnya, fungsi pemasaran ada beberapa macam, antara
lain pembelian, pemilihan, pengangkutan, pembungkusan, penggudangan,
pembelanjaan, periklanan, dan penjualan.
a. Pembelian (
Buying
)
Pembelian merupakan salah satu fungsi pemasaran yang tidak dapat
diabaikan, sebab fungsi ini sangat memengaruhi efiesiensi dan kelangsungan
hidup suatu perusahaan. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pelaksana-
an pembelian adalah macam, jenis, jumlah, waktu, tempat, dan sifat pembelian.
b. Pemilihan (
Grading
)
Pemilihan berperan dalam pene-
tapan harga barang. Pemilihan adalah
penetapan suatu barang termasuk ke
dalam suatu kelompok yang memenuhi
ciri-ciri yang dianggap sama.
c. Pengangkutan (
Transportation
)
Pengangkutan merupakan sarana
untuk memindahkan barang secara
fisik dari satu tempat ke tempat lainnya.
0ungsi ini memegang peranan dalam
memengaruhi kelancaran arus barang
Sumber: Haryana Humardani
Gambar 3.7
Distribusi barang memerlukan juga
perlengkapan lain, yakni angkutan.
96
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
dari produsen ke konsumen. Dengan tersedianya barang pengangkutan seperti
kereta api, truk, kapal laut, dan pesawat terbang mengharuskan pimpinan
perusahaan memilih salah satu sarana yang paling tepat untuk perusahaan,
yaitu dilihat dari segi biaya dan dan aspek-aspek lainnya (kecepatan, pelayanan,
dan teknis). Pengangkutan menciptakan faedah waktu (
time utility
).
Pengangkutan adalah salah satu faktor utama dalam menentukan luasnya suatu
daerah pasar bagi suatu barang.
d) Pembungkusan (
Packing
)
Pembungkusan atau pengepakan mempunyai pengaruh terhadap ke-
lancaran mengalirnya barang pada suatu saluran distribusi. Pengepakan tersebut
harus dapat memenuhi syarat menarik, dapat melindungi barang yang di-
bungkusnya, praktis untuk berbagai kebutuhan, serta tidak begitu besar
pengaruhnya sebagai salah satu unsur harga pokok.
e) Penggudangan (
Storage
)
Penggudangan adalah suatu usaha agar suatu barang dilindungi dari
kerusakan dengan menyimpannya pada suatu tempat tertentu untuk dijual atau
dikonsumsikan di masa datang pada saat barang jarang diperoleh.
f) Pembelanjaan (
inancing
)
Pembelanjaan adalah kegiatan atau usaha mencari atau menyediakan dana
serta menggunakan dana secara efisien dan efektif agar operasi suatu perusahaan
berjalan dengan baik.
g) Periklanan (
Advertising
)
Coba kamu sebutkan, iklan yang saat ini ramai dibicarakan orang! Mengapa
iklan tersebut sangat berkesan? Periklanan berarti usaha memberitahukan suatu
barang dengan maksud menarik dan menimbulkan perhatian orang terhadap
barang tersebut. Cepat tidaknya suatu barang berpindah banyak dipengaruhi
oleh fungsi periklanan.
h) Penjualan (
Selling
)
Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting
dan menentukan. Ada tidaknya fungsi pemasaran lainnya sangat tergantung
dari pelaksanaan fungsi penjualan. Apa yang dapat dijual banyak tergantung
dari keadaan pasar, yang dapat ditentukan melalui suatu penelitian.
3. Manajemen Keuangan
a. 3ungsi Manajemen Keuangan
Kegiatan-kegiatan di bidang keuangan, merupakan suatu kegiatan penting
dalam kehidupan suatu perusahaan, di samping kegiatan-kegiatan lainnya.
Sebelum suatu perusahaan didirikan, ada tiga hal dalam bidang keuangan yang
harus ditetapkan, yaitu tujuan pembelanjaan perusahaan, kebijakan pembelanjaan
perusahaan, dan prosedur pembelanjaan perusahaan.
Manajemen Badan Usaha
97
Penetapan ketiga hal tersebut pada umumnya merupakan hal-hal yang harus
dimasukkan dalam perencanaan di bidang pembelanjaan.
Tersedianya dana yang cukup merupakan suatu syarat, agar perusahaan
dapat melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari dengan lancar. Kondisi yang
penting bagi perusahaan adalah tidak kekurangan dana dan tidak pula kelebihan
dana. Kekurangan dana dapat mengakibatkan pembelian bahan baku atau bahan
pembantu serta pembayaran lainnya dapat terganggu. Akibat selanjutnya adalah
kekecewaan langganan karena tidak terlayani dengan baik. Sebaliknya, apabila
kelebihan dana dapat mengakibatkan investasi perusahaan terlalu besar, sehingga
menimbulkan beban tetap yang besar dari waktu ke waktu.
Kekurangan maupun kelebihan dana dalam suatu perusahaan mengarah
pada kerugian dalam jangka panjang. Agar dana dalam perusahaan dapat
dipenuhi secara cukup, maka dituntut adanya pengelolaan dan penentuan secara
tepat terhadap sumber-sumber dana. Dengan demikian harus ditentukan atau
dipilih, apakah menggunakan sumber dana dari modal sendiri.
Dengan demikian, pada hakikatnya fungsi manajer keuangan adalah menye-
imbangkan kebutuhan dana dalam operasi perusahaan, dengan tersedianya
dana dari berbagai sumber.
Masalah pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan pengelolaan
penggunaan dana (pembelanjaan aktif) dan pengelolaan sumber-sumber dana
(pembelanjaan pasif).
Pengelolaan penggunaan dana tercermin dalam bentuk berbagai aktiva
dalam neraca, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Semakin tepat pengalo-
kasian dana ke berbagai aktiva, maka semakin besar kesempatan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, semakin efisien penggunaan
dana, tentunya semakin baik bagi perusahaan. Adapun pengelolaan sumber-
sumber dana tercermin dalam bentuk berbagai jenis modal luar (utang jangka
pendek dan jangka panjang) dan modal sendiri. Semakin tepat penentuan sumber
dana, semakin efisien pengelolaan dana, dan berarti semakin baik bagi
perusahaan.
b. Asas-Asas Pembelanjaan Perusahaan
Secara garis besar, ada empat asas penting dalam pembelanjaan perusahaan
meliputi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan soliditas.
1) Likuiditas
Modal perusahaan dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu dari intern peru-
sahaan dan pihak ekstern. Modal pinjaman dari pihak luar memiliki syarat-
syarat tertentu termasuk jangka waktu pengembalian. Apabila perusahaan
dapat mengembalikan pinjamannya tanpa mengganggu kondisi perusahaan,
berarti perusahaan dapat dikatakan likuid.
98
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewa-
jiban baik untuk mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan
maupun untuk membayar utang-utangnya tanpa mengganggu kelancaran
jalannya operasi perusahaan. Likuiditas terdiri atas dua macam, yaitu
likuiditas ekstern
dan
likuiditas intern
.
a) Likuiditas ekstern berarti perusahaan mampu membayar kewajiban-
kewajiban kepada pihak luar.
b) Likuiditas intern berarti perusahaan mampu membayar kebutuhan-
kebutuhan untuk kelancaran operasi perusahaan. Untuk menjamin
likuiditas suatu perusahaan, maka kebutuhan untuk modal tetap harus
dibiayai dengan modal sendiri atau dari dana yang berasal dari kredit
investasi atau kredit jangka panjang.
2) Solvabilitas
Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban kepada pihak luar melalui likuidasi. Agar solvabilitas
suatu perusahaan dapat dipelihara, maka harus dijaga agar seluruh nilai
harta kekayaan perusahaan harus menutup seluruh kewajiban kepada pihak
luar, baik berupa kredit jangka pendek maupun jangka panjang.
Solvabilitas merupakan perbandingan antara seluruh jumlah aktiva dengan
seluruh jumlah pinjaman. Misalnya solvabilitas perusahaan dinyatakan 300%
maka jumlah seluruh aktiva besarnya tiga kali lipat dari jumlah seluruh
pinjaman.
3) Rentabilitas
Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
dari proses produksinya. Sungguhpun rentabilitas sangat penting, namun
suatu perusahaan tidak hanya diarahkan kepada laba tetapi lebih penting
adalah dapat hidup terus. Namun, apabila perusahaan menginginkan
tambahan dana dari pihak luar, maka suatu hal yang harus diusahakan/
ditunjukkan kepada calon kreditur adalah kemampuan rentabilitasnya di
dalam operasi serta kegiatan-kegiatannya.
4) Soliditas
Soliditas adalah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, baik terhadap
manajer perusahaan (soliditas moril) atau kepercayaan pemenuhan janji-
janji dalam kegiatan perusahaan (soliditas komersial), maupun kepercayaan
pihak luar akan utuhnya modal yang dipercayakan kepada perusahaan
(soliditas finansial).
c. Komponen-Komponen Manajemen Keuangan
Ada beberapa komponen dari manajemen keuangan di antaranya sebagai
berikut.
1) Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan bertujuan untuk menyiapkan kinerja keuangan, yang
diharapkan dapat terjadi pada perusahaan tersebut selama kurun waktu
Manajemen Badan Usaha
99
tertentu. Target tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk mengukur
perkembangan perusahaan, mengambil keputusan dalam hal keuangan,
serta menentukan cara memperoleh tambahan dana.
2) Akuntansi keuangan
Kegiatan akuntansi keuangan antara lain melakukan klasifikasi, pencatatan,
dan interpretasi setiap transaksi dan kejadian dari sudut pandang keuangan.
Akuntansi keuangan meliputi pemeliharaan catatan transaksi, penyiapan
neraca lajur, dan penyajian laporan keuangan. Seluruh aktivitas dan
pencatatan tersebut, selanjutnya akan diperiksa (diaudit) oleh auditor dari
luar, untuk memastikan bahwa semua catatan tersebut adalah benar dan
wajar, dari sudut pandang keuangan.
3) Analisis keuangan
Kegiatan analisis keuangan menganalisis kinerja perusahaan melalui analisis
penyimpangan, analisis volume biaya dan keuntungan, analisis penjualan,
analisis risiko, dan analisis untung rugi.
4) Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen bertujuan untuk menyediakan suatu dasar untuk
mengalokasikan biaya bagi setiap produk atau proses, serta mempersiapkan
dan mengontrol anggaran biaya.
5) Penganggaran biaya
Penganggaran biaya berkaitan dengan upaya untuk menyeleksi dan
merencanakan investasi, yang didasarkan pada perkiraan besarnya
keuntungan yang akan diperoleh dari investasi tersebut.
4. Manajemen Personalia
Pertama kali masyarakat
menjadi pegawai sebuah peru-
sahaan, maka orang akan berhu-
bungan dengan pihak personalia.
Masalah personalia atau kepega-
waian meliputi masalah penarikan
pegawai, penempatan pegawai,
pemberhentian pegawai, masalah
gaji, dan masalah pekerjaan. Ma-
salah personalia ini penting, se-
bab apabila pegawai merasa nya-
man, maka perusahaan dalam
mencapai tujuannya menjadi se-
makin mudah. Sering terjadi ada-
nya masalah-masalah yang berhu-
bungan dengan kepegawaian, menyebabkan pegawai tidak tenteram dalam
menjalankan tugasnya, sehingga hal itu akan membawa akibat buruk dalam
pencapaian tujuannya.
Sumber: Haryana Humardani
Gambar 3.8
Orang melamar pekerjaan atau kepe-
gawaian menjadi bidang penanganan bagian personalia.
100
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
Agar tujuan dapat tercapai dengan baik, ada beberapa hal yang perlu
ditentukan dalam masalah kepegawaian, yaitu sebagai berikut.
a. Berapa banyak pegawai/karyawan yang dibutuhkan.
b. Tingkat pendidikan yang diperlukan.
c. Bagaimana cara menyeleksinya (apakah akan menggunakan lembaga khusus
untuk menyeleksi).
d. Bagaimana menempatkan pegawai sesuai dengan keahliannya.
e. Untuk lebih menguasai pekerjaannya, seorang pegawai perlu diberikan
latihan dasar (
job training
) atau prajabatan.
f. Supaya pegawai dapat bekerja dengan tenang dan bersemangat, perlu
disediakan fasilitas dan kesejahteraan yang menarik, serta gaji yang
memuaskan.
5. Manajemen Administrasi/Akuntansi
Tujuan diciptakannya administrasi dan akuntansi yang baik adalah untuk
memperoleh informasi yang diperlukan, sebagai dasar pengambilan keputusan
manajemen.
Akuntansi merupakan suatu proses untuk mencatat, menggolongkan,
meringkas, melaporkan, dan menganalisis data keuangan dari suatu organisasi
atau perusahaan. Adapun manfaat
akuntansi bagi suatu perusahaan,
antara lain sebagai berikut.
a. Mengetahui laba/rugi.
b. Mengamankan harta.
c. Menyusun rencana keuangan.
d. Mengukur efisiensi.
e. Mengendalikan biaya.
Salah satu informasi yang di-
hasilkan oleh akuntansi adalah la-
poran keuangan. Pada dasarnya
laporan keuangan merupakan hasil
dari proses pencatatan transaksi
akuntansi, yang dapat digunakan
sebagai alat untuk mengetahui
suatu kondisi keuangan perusahaan. Pada akhirnya laporan keuangan dapat
dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat, baik bagi pihak intern
(manajer) maupun bagi pihak ekstern (pemilik perusahaan/investor, kreditor,
pemerintah, dan karyawan).
Laporan keuangan terdiri atas laporan laba/rugi, laporan perubahan modal,
dan laporan neraca.
Sumber: Iklan Kristal Hotel, September 2005
Gambar 3.9
Rapat umum pemegang saham di per-
usahaan, dlakukan untuk mengevaluasi perusahaan.
Manajemen Badan Usaha
101
a. Laporan Laba/Rugi
Selama periode tertentu, perusahaan menghitung hasil dari seluruh
operasional kegiatannya. Pada akhir periode perusahaan dapat memperoleh
laba atau dapat juga menderita kerugian.
Dengan demikian laporan laba/rugi merupakan laporan yang sistematis
tentang biaya, penghasilan, dan laba atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan
selama periode tertentu. Perhatikan laporan laba/rugi berikut ini.
Perusahaan X
Laporan Laba/Rugi
31 Desember 2006
Pendapatan:
Penghasilan
Rp. xxx
Beban:
Biaya gaji
Rp. xxx
Biaya sewa
Rp. xxx
Biaya transpor
Rp. xxx
Biaya telepon
Rp. xxx
Biaya listrik
Rp. xxx
Biaya lain-lain
Rp. xxx
Jumlah biaya
(Rp. xxx)
Laba/rugi
Rp. xxx
b. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan informasi
tentang perubahan modal perusahaan pada suatu periode tertentu. Di dalam
perusahaan perseorangan, tambahan modal dapat berasal dari setoran pemilik
maupun laba bersih yang diperoleh perusahaan. Adapun pengurangan modal
dapat disebabkan oleh pengambilan prive pemilik atau rugi bersih yang diderita
perusahaan. Berikut contoh laporan perubahan modal perusahaan perse-
orangan.
Perusahaan X
Laporan Perubahan Modal
31 Desember 2006
Modal 1 Januari 2006
Rp. xxx
Tambahan investasi
Rp. xxx
Rp. xxx
Laba bersih
Rp. xxx
Pengambilan prive
(Rp. xxx)
Penambahan modal
Rp. xxx
Modal, 31 Desember 2006
Rp. xxx
102
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
c. Neraca
Kekayaan, utang, dan modal dalam sebuah perusahaan dapat dilihat dalam
neraca. Dengan demikian neraca merupakan daftar yang menggambarkan posisi
keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Adapun komponen-komponen dalam neraca antara lain sebagai berikut.
1) Aktiva
Aktiva dapat dibedakan menjadi aktiva lancar, investasi jangka panjang,
aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.
a) Aktiva lancar, meliputi kas, piutang, efek yang segera dapat dijual,
persediaan, dan pos-pos pembayaran di muka. Aktiva lancar dapat
berupa uang kas atau aktiva lain yang mempunyai kemungkinan yang
beralasan untuk dapat dicairkan dalam bentuk kas dijual, atau digunakan
dalam jangka waktu dekat dalam suatu siklus operasi yang normal.
b) Investasi jangka panjang, yaitu investasi dalam surat-surat berharga
atau penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain yang sifatnya
permanen.
c) Aktiva tetap, yaitu aktiva berwujud yang digunakan dalam perusahaan
yang sifatnya relatif sama (permanen). Aktiva tetap terdiri atas tanah,
bangunan, dan peralatan. Kecuali untuk tanah, maka terhadap aktiva
tetap dilakukan penyusutan atau depresiasi sebagai suatu proses alokasi
atas biaya perolehannya.
d) Aktiva tidak berwujud, terdiri atas hak paten, merek dagang, hak cipta,
hak konsesi, dan
goodwill
. Pos-pos dengan jangka waktu terbatas
biasanya dihapuskan selama jangka waktu hidupnya. Penghapusan ini
disebut amortisasi.
2) Kewajiban Keuangan (Utang)
Utang terdiri atas utang lancar dan utang jangka panjang.
a) Utang lancar adalah utang usaha, pos-pos yang masih harus dibayar,
dan pendapatan yang diterima di muka. Utang lancar meliputi utang
dan kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun
atau dalam suatu masa perputaran usaha yang sesuai dengan masa
yang digunakan dalam penggolongan aktiva lancar.
b) Utang jangka panjang terdiri atas pinjaman-pinjaman jangka panjang,
kredit investasi, dan pinjaman hipotek. Utang jangka panjang meliputi
semua utang dan kewajiban yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun.
3) Modal
Modal adalah hak atas kekayaan bagi pemilik perusahaan, dapat pula disebut
kapital. Neraca dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu bentuk skontro di
mana neraca dibagi atas sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan. Sisi kiri
Manajemen Badan Usaha
103
berisi aktiva dan sisi kanan untuk utang dan modal, dan bentuk stafel di
mana semua pos dalam neraca disusun dalam bentuk urutan ke bawah,
kewajiban keuangan/utang dan modal diletakkan setelah aktiva.
Berikut ini disajikan contoh penyusunan neraca dengan menggunakan
bentuk skontro dan stafel.
PT. Makmur
Neraca
Per 31 Desember 2005
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas ....................................................Rp.xxx
Piutang ...................................... Rp.xxx
Taksiran piutang tak tertagih ...... Rp.xxx
Efek-efek yang dapat segera dijual .........Rp.xxx
Persediaan barang dagangan
.................Rp.xxx
Biaya dibayar di muka...........................Rp.xxx
Total Aktiva
Lancar
..............................Rp.xxx
Investasi Jangka Panjang
Tanah
.............................................Rp.xxx
Bangunan .................................. Rp.xxx
Akumulasi depresiasi
.................. Rp.xxx
...............................................Rp.xxx
Peralatan ................................... Rp.xxx
Akumulasi Depresiasi
................. Rp.xxx
...............................................Rp.xxx
Total Aktiva Lancar+Aktiva Tetap
........Rp.xxx
Aktiva tak berwujud
Hak paten ......................................Rp.xxx
Biaya pendirian ...............................Rp.xxx
Total aktiva tak berwujud. .....................Rp.xxx
Total Aktiva. ........................................Rp.xxx
Pasiva
Utang Lancar
Utang usaha................................ Rp.xxx
Utang pajak ................................ Rp.xxx
Utang lain-lain ............................ Rp.xxx
Pend. diterima di muka ................ Rp.xxx
Total Utang
Lancar
......................... Rp.xxx
Utang Jangka Panjang
Modal
Modal saham
Modal dasar................................. Rp.xxx
Saham yg blm ditempatkan
......... Rp.xxx
Saham yang telah ditempatkan ... Rp.xxx
Saham yg tlh ditmptkn & disetor. Rp.xxx
Agio saham
................................. Rp.xxx
Sisa Laba
Rp.xxx
Cadangan-cadangan .................... Rp.xxx
Sisa laba ditahan
......................... Rp.xxx
Total modal..................................... Rp.xxx
Total Pasiva dan Modal. .................. Rp.xxx
104
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
Adapun contoh neraca bentuk skontro dari PT Makmur adalah sebagai berikut.
Perusahaan Jaya Abadi
Neraca
31 Desember 2005
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas
.......................................... Rp. xxx
Piutang
.......................................... Rp. xxx
Persediaan barang dagang...................... Rp. xxx
Perlengkapan toko................................. Rp. xxx
Asuransi dibayar di muka ....................... Rp. xxx
Jumlah Aktiva Lancar .............................................. Rp. xxx
Aktiva Tetap
Peralatan
Rp. xxx
Akumulasi depresiasi peralatan ...............(Rp. xxx)
Gedung
Rp. xxx
Akumulasi depresiasi gedung ..................(Rp. xxx)
Tanah
.......................................... Rp. xxx
Jumlah Aktiva Tetap................................................ Rp. xxx
Jumlah Aktiva ......................................................... Rp. xxx
Utang dan Modal Sendiri
Utang Lancar
Utang dagang .......................................... Rp. xxx
Utang gaji
.......................................... Rp. xxx
Utang wesel .......................................... Rp. xxx
Jumlah Utang Lancar ........................................... Rp. xxx
Utang Jangka Panjang
Utang hipotik .......................................... Rp. xxx
Utang obligasi .......................................... Rp. xxx
Jumlah Utang Jangka Panjang..................................... Rp. xxx
Jumlah Utang ........................................................................ Rp. xxx
Modal Sendiri ........................................................................ Rp. xxx
Jumlah Pasiva ........................................................................ Rp. xxx
1. Berkunjunglah ke sebuah perusahaan di sekitar rumah Anda!
2. Carilah informasi atau lakukan wawancara dengan salah satu pegawai
tentang manajemen yang diterapkan di perusahaan tersebut!
3. Catat hasilnya dan serahkan kepada guru untuk dinilai!
Tugas
Manajemen Badan Usaha
105
Rangkuman
•
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, serta pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
•
Manajemen sebagai sarana dalam mencapai tujuan perusahaan meliputi
man
(manusia),
money
(uang),
materials
(bahan),
machines
(mesin-
mesin),
methods
(cara), dan
market
(pasar).
•
Secara garis besar fungsi manajemen terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan.
•
Tingkatan manajer dibedakan menjadi
top manager
,
middle manager
,
dan
supervisory manager
. Adapun corak kegiatan manajer meliputi
board of manager
,
president manager
,
divisions hands
, serta
superintendent
,
general foreman
, dan
foreman.
•
Bidang-bidang manajemen meliputi manajemen produksi, manajemen
pemasaran, manajemen keuangan, manajemen personalia, dan
manajemen administrasi/akuntansi.
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen?
2. Jelaskan alat-alat manajemen dalam mencapai tujuan badan usaha!
3. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam fungsi pengendalian!
4. Apakah perbedaan antara fabrikasi dengan proses perakitan?
5. Jelaskan tentang likuiditas intern dengan likuiditas ekstern!
6. Sebutkan fungsi-fungsi pemasaran!
7. Apakah yang kamu ketahui tentang konsep pemasaran?
8. Apakah perbedaan antara soliditas dengan solvabilitas?
9. Apakah manfaat akuntansi bagi suatu perusahaan?
10. Sebutkan laporan keuangan dalam sebuah badan usaha!
Latihan Soal
106
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi
tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e pada buku kerjamu!
1. 0ungsi pengarahan dalam manajemen produksi meliputi usaha-usaha
berikut
ini,
kecuali
....
a. memberi motivasi
b. memberi perintah
c. mengarahkan kegiatan
d. mengkoordinasikan kegiatan
e. mencari laba
2. Kegiatan pelatihan kerja, administrasi dan upah, serta penilaian jabatan
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh ....
a. manajemen pemasaran
d. manajemen akuntansi
b. manajemen produksi
e. manajemen keuangan
c. manajemen personalia
3. 0ungsi manajemen yang melakukan penjualan, pembelian,
pengangkutan, penyimpanan, dan iklan termasuk fungsi ....
a. manajemen pemasaran
d. manajemen akuntansi
b. manajemen produksi
e. manajemen keuangan
c. manajemen personalia
4. Manajemen akuntansi menitikberatkan perhatian pada bidang ....
a. proses pengambilan keputusan
b. proses pencatatan transaksi
c. proses pemilihan produk
d. proses pemilihan pasar
e. proses penentuan usaha
5. Ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi ....
a. penetapan pembeli dan penjual
b. penetapan pembeli potensial
c. penetapan biaya
d. perumusan kegiatan
e. pelaksanaan persaingan
6. Ruang lingkup manajemen keuangan meliputi penyusunan anggaran ....
a. biaya umum
d. laba
b. negara
e. penerimaan
c. promosi di luar negeri
Tes "ormatif
Manajemen Badan Usaha
107
7. Penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam bidang keuangan dimaksud-
kan agar ....
a. tercapai efisiensi penggunaan keuangan
b. tercapai laba
c. dapat menghitung biaya
d. memperoleh pinjaman dari bank
e. terjadi efektivitas dari promosi
8. Maksud dan tujuan diterapkannya manajemen kepegawaian ada-
lah ....
a. mencari pegawai yang banyak
b. menghemat biaya
c. meningkatkan kemampuan kerja pegawai
d. mencari kesalahan pekerja
e. mencapai upah yang tinggi
9. Salah satu tugas manajer keuangan adalah ....
a. menentukan segmentasi pasar
b. menentukan pembagian promosi
c. menentukan panjangnya saluran distribusi
d. menentukan alokasi dana
e. menentukan pembagian transaksi
10. Berikut ini kegiatan usaha untuk memajukan penjualan yang memadai,
kecuali
....
a. menentukan penggunaan advertensi
b. menganalisis fungsi penjualan
c. menentukan kebijakan pemasaran
d. menentukan penggunaan dana
e. menentukan pegawai
B. Jawablah dengan tepat!
1. Jelaskan tentang manajemen sebagai ilmu dan seni!
2.
Apa yang akan terjadi jika dalam suatu badan usaha tidak diterapkan
fungsi manajemen?
3. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan? Bagaimana cara
menyusun perencanaan yang baik?
4. Jelaskan perbedaan antara proses produksi terus menerus dengan
proses produksi terputus-putus! Berikan pula contohnya!
5. Jelaskan macam-macam proses produksi berdasarkan sifatnya!
6. Sebutkan fungsi-fungsi pemasaran ditinjau dari segi prosesnya!
108
Ekonomi SMA/MA Kelas XII
7. Hal-hal apa saja yang harus ditetapkan dalam bidang keuangan sebelum
suatu perusahaan didirikan?
8. Jelaskan tentang empat asas pembelanjaan!
9. Sebutkan hal-hal yang perlu ditentukan dalam masalah kepegawaian!
10. Apakah yang dimaksud dengan neraca? Sebutkan komponen-kom-
ponen neraca!