Halaman
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
37
Dapatkah kamu hidup sendiri? Tentu saja tidak. Kamu membutuhkan orang lain
untuk bermain, bercerita, belajar bersama, atau untuk melakukan hal-hal menarik
lainnya. Dengan memiliki teman, kamu dapat terus berinteraksi dan bersosialisasi.
Bagaimanakah proses interaksi dan sosialisasi itu berlangsung? Apa gunanya bagi
perkembangan kepribadianmu? Kamu akan menemui jawabannya setelah kamu
mempelajari pelajaran ini.
Diharapkan setelah mempelajari materi ini, kamu akan mampu (1) mendeskripsikan
interaksi sebagai proses sosial, (2) mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan
kepribadian, (3) mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial, dan (4) menguraikan
proses interaksi sosial.
Mempelajari materi ini akan membantu kamu dalam memahami kehidupan sosial
manusia. Dengan demikian, kamu akan mampu mempersiapkan diri untuk
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber:
www
.smpk.yski.or
.id
Kehidupan Sosial
Manusia
Kehidupan Sosial
Manusia
BAB
2
BAB
2
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
38
Peta Konsep
Proses
Sosial
Interaksi
Sosial
Bentuk
Manusia
Agen
Sosialisasi
Fungsi
dilakukan
melalui
memiliki
melakukan
proses
melakukan
proses
dilakukan
melalui
memiliki
Ini yang akan
kita pelajari.
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
39
A. Interaksi sebagai Proses Sosial
Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya. Setiap orang
sudah pasti selalu berhubungan atau bekerja sama dengan orang lain. Itulah sebabnya
manusia disebut sebagai makhluk sosial. Salah satu ciri yang menandai bahwa manusia
adalah makhluk sosial ialah manusia senantiasa melakukan interaksi sosial. Interaksi
ialah tindakan atau aksi yang dibalas dengan reaksi. Interaksi tidak dapat dilakukan
secara sendiri, tetapi harus ada orang atau kelompok lain sebagai mitra untuk
berinteraksi. Contohnya, untuk berjabat tangan, kamu membutuhkan orang lain.
Seorang guru membutuhkan siswa agar berlangsung proses belajar-mengajar di kelas.
Satu regu bola basket membutuhkan regu lainnya untuk bertanding. Dari contoh
tersebut, dapat dilihat bahwa interaksi berlangsung antara individu (seseorang) dan
individu yang lain, antara individu dan kelompok (kelompok orang-orang), maupun
antara kelompok dan kelompok. Jadi,
interaksi sosial
adalah hubungan-hubungan sosial
yang dinamis, baik yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, antara
individu dan kelompok, maupun antara kelompok dan kelompok lain. Hubungan sosial
itu terjadi melalui komunikasi dan kontak sosial. Interaksi sosial merupakan kunci dari
semua kehidupan sosial. Sebab, tanpa adanya interaksi, tidak akan ada kehidupan
bersama.
Lalu, apa kaitan antara interaksi sosial dan proses sosial?
Inti kehidupan sosial adalah interaksi sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak mungkin
ada kehidupan sosial (masyarakat). Karena ada interaksi sosial, terbentuklah kehidupan
bersama. Dari adanya kehidupan bersama itulah timbul proses sosial.
Proses sosial
adalah
hubungan timbal-balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat melalui
interaksi antarindividu masyarakat. Proses sosial merupakan cara-cara berhubungan
dalam kehidupan masyarakat yang dapat dilihat apabila individu atau kelompok
manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut.
Contoh:
Seorang siswa baru di kelasmu. Hari pertama masuk, dia mungkin akan berbicara
(artinya dia melakukan interaksi) dengan teman di kiri-kanannya. Dari hari ke hari, dia
akan berinteraksi dengan siswa lainnya, saling menyesuaikan diri dan memengaruhi.
Karena kedua pihak saling memengaruhi, kamu akan tahu kelebihannya dan
kelemahannya. Siswa baru itu pun akan mengenal keadaan di kelasmu. Dari seorang
siswa baru, lama-kelamaan dia menjadi bagian tak terpisahkan dari anggota kelasmu.
Dengan demikian, interaksi sosial berkaitan erat dengan terjadinya proses sosial.
Interaksi sosial merupakan dasar dan bentuk umum dari suatu proses sosial. Tanpa
adanya interaksi sosial, tidak akan ada kehidupan bersama.
Gambar 2.1
Interaksi sosial merupakan kunci dari
kehidupan sosial
Sumber:
Dokumen Penulis
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
40
Macam-macam interaksi:
1.
interaksi sosial secara langsung
2.
interaksi sosial secara tidak langsung
Pola-pola interaksi:
1.
interaksi individu dan individu
2.
interaksi individu dan kelompok
3.
interaksi kelompok dan kelompok
B. Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
Ketika siswa baru di kelasmu masuk di hari pertamanya, dia belum mengenal siapa
pun di kelas itu. Untuk dapat diterima dengan baik oleh warga kelas itu, siswa baru
tersebut harus bersosialisasi dengan seluruh warga kelas. Dia harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan kelasnya. Kegiatan siswa baru yang berkaitan
dengan upaya penyesuaian diri dengan lingkungan kelas barunya itu merupakan suatu
proses sosialisasi.
Sosialisasi
: suatu proses belajar seorang anggota kelompok untuk mengenal,
menghayati, dan berpartisipasi dalam kelompok di lingkungannya sehingga
dia akan merasa menjadi bagian dari kelompoknya tadi.
1. Agen-Agen Sosialisasi
Sosialisasi dapat terjadi dengan bantuan pihak lain. Pihak-pihak yang berfungsi
sebagai pelaksana proses sosialisasi biasa disebut sebagai
agen sosialisasi
. Para agen
sosialisasi ini memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian seseorang.
Agen sosialisasi tersebut ialah keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, dan media
massa. Masing-masing agen merupakan media dalam perkembangan kepribadian.
a. Keluarga
Socio-Info
Socio-Info
Keluarga merupakan lingkungan pertama seorang
anak memulai proses pembentukan kepribadiannya.
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dan utama
dalam mengenalkan berbagai nilai dan norma kepada
anak. Anak akan berinteraksi dengan ayah, ibu, dan
saudara kandung. Di dalam keluarga, orang tua memiliki
peranan penting dalam meletakkan dasar-dasar
bersosialisasi berupa nilai dan norma. Nilai dan norma
yang ditanam di dalam keluarga akan menjadi dasar bagi
anak untuk bersosialisasi di luar lingkungan keluarga.
Gambar 2.2
Hubungan ayah dan
anak: nilai dan norma yang
ditanamkan di dalam keluarga
akan berpengaruh dalam
pembentukan kepribadian anak
Sumber:
Dokumen Penulis
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
41
Tiga hal yang dipelajari anak dalam keluarga ialah tata krama pergaulan,
agama dan tata cara beribadah, serta berbagai peran sebagai anggota keluarga.
b. Teman Sebaya
Socio-Info
Agen kedua dalam proses sosialisasi ialah teman
sebaya. Teman sebaya merupakan kelompok di luar
keluarga yang memiliki peran yang cukup penting dalam
membentuk kepribadian seseorang. Di lingkungan teman
sebaya, anak akan menemukan berbagai kepribadian.
Dia mungkin akan menemukan nilai-nilai yang berbeda
dengan nilai-nilai yang diterima di dalam keluarganya.
Dengan demikian, anak akan berusaha menyesuaikan diri
dengan lingkungan teman sebayanya. Dalam usaha
menyesuaikan diri tersebut, dapat terjadi proses pengaruh-
memengaruhi. Jika kamu bergaul dengan teman-teman
Gambar 2.3
Teman sebaya,
salah satu agen sosialisasi
Sumber: Dokumen Penulis
yang suka membaca, kamu pun mungkin akan terpengaruh menjadi seorang yang
suka membaca. Jika kamu senang beribadah, sedangkan teman sebayamu tidak, dia
mungkin akan mengikuti kebiasaanmu beribadah.
c. Sekolah
Sekolah memiliki sejumlah tata tertib yang harus dipatuhi warga sekolah. Dengan
demikian, anak harus menyesuaikan diri dengan tata tertib tersebut. Di sekolah, anak
mempelajari beberapa hal baru yang belum dipelajarinya dalam keluarga ataupun teman
sebaya. Sekolah memperkenalkan aturan baru yang diperlukan bagi para siswa untuk
mulai belajar sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian, aturan-aturan yang telah
dipelajari anak di rumah dilengkapi dengan aturan-aturan baru yang dipelajari di sekolah
menjadi bekal bagi anak untuk dapat hidup di masyarakat. Jadi, sekolah merupakan
agen sosialisasi penghubung antara lingkungan keluarga dan masyarakat. Guru
merupakan agen sosialisasi di sekolah yang berperan penting terhadap pembentukan
kepribadian seorang anak.
Di sekolah, anak belajar hal-hal yang cukup berpengaruh dalam pembentukan
kepribadiannya: kemandirian, prestasi, universalisme, dan spesifitas
(kekhususan).
Anak belajar mandiri, contohnya sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan
sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab. Kerja sama dalam kelas hanya dibenarkan
bila tidak melibatkan penipuan atau kecurangan.
Anak belajar meraih prestasi. Sekolah menuntut siswa untuk berprestasi, baik dalam
kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Kemampuan yang diperoleh serta
keberhasilan maupun kegagalan yang dicapai menjadi dasar bagi penentuan peran di
masa mendatang.
Socio-Info
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
42
Anak belajar mengenai universalisme.
Setiap siswa mendapat perlakuan sama di
sekolah. Seorang siswa mendapat perlakuan
berbeda hanya bila didasarkan pada
kelakuan siswa di sekolah-apakah ia
berkemampuan, bersikap dan bertindak
sesuai dengan apa yang diharapkan sekolah.
Anak belajar hal-hal yang spesifik.
Kegiatan siswa serta penilaian terhadap
kelakuan mereka dibatasi secara spesifik di
sekolah. Ia dapat memperoleh nilai jelek
dalam satu jam pelajaran, tetapi mungkin
meraih prestasi dalam jam pelajaran
berikutnya.
Gambar 2.4
Sekolah, tempat anak belajar mandiri,
bertanggung jawab, berpikir, bersikap dan
bertindak yang berdampak pada perkembangan
kepribadian, misalnya melalui kegiatan Paskibra
Sumber:
Dokumen Timi Ardiyati
d. Masyarakat
Semua orang tinggal dan hidup dalam masyarakat. Di dalam masyarakat, berlaku
berbagai adat-istiadat, nilai, dan norma. Dalam memahami adat-istiadat, nilai, dan norma
yang berlaku di masyarakat, setiap orang selalu berusaha melakukan sosialisasi agar
dirinya dapat diterima keberadaannya di masyarakat. Proses mempelajari adat-istiadat
masyarakat setempat itu sangat penting. Jika seorang gagal dalam bersosialisasi dengan
lingkungan masyarakatnya, dia akan mengalami kesulitan atau menimbulkan kesulitan
bagi lingkungannya. Maka, kita akan mendengar orang mengatakan 'tidak tahu adat'.
e. Media Massa
Media massa merupakan agen sosialisasi yang cukup menarik. Perkembangan teknologi
dan informasi media massa seperti koran, majalah, televisi, radio, film, video, dan buku
(komik, novel) mempunyai peran yang besar dalam proses sosialisasi. Apa yang dibaca dan
yang ditonton akan berpengaruh pada perkembangan pengetahuan.
Adakah di antara kamu yang tidak suka menonton televisi? Televisi menawarkan
beraneka acara: sinetron, musik, film, berita, infotainmen. Banyak tayangan yang dijadikan
model bagi pemirsanya. Di antaranya ada yang berdampak positif bagi sosialisasi maupun
berdampak negatif. Contoh dampak negatif media massa bagi kepribadian seseorang ialah
tindak kekerasan yang dapat ditiru oleh penonton. Iklan-iklan yang ditayangkan juga dapat
mengakibatkan pemirsa menjadi konsumtif. Jadi, jika informasi yang disampaikan media
massa itu sesuai dengan norma sosial yang berlaku, dapat terbentuk kepribadian yang
positif. Sebaliknya, jika informasi tersebut negatif, dapat terbentuk kepribadian yang kurang
baik. Oleh sebab itu, kita harus menyeleksi bahan bacaan dan tontonan kita.
Socio-Activity 1
Kerjalah dalam kelompok tiga orang. Diskusikanlah:
1.
peranan positif dan negatif media massa dalam proses sosialisasi,
2.
sejauh mana pengaruh agen sosialisasi terhadap perilaku seseorang,
3.
apakah orang dapat menghindari pengaruh agen-agen sosialisasi yang
ada di sekitarnya?
Ceritakan temuan kelompokmu dalam diskusi kelas. Rumuskan hasil diskusi
menjadi rumusan kelas.
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
43
2. Fungsi dan Manfaat Sosialisasi
Setiap orang di sekitarmu memiliki peran tertentu. Fungsi sosialisasi ialah
mempelajari peran. Setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peran-peran
yang ada dalam masyarakat. Proses tersebut dinamakan pengambilan peran. Dalam
proses ini, seseorang belajar untuk mengetahui peran yang harus dijalankannya serta
peran yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peran yang ada dalam
masyarakat, seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, proses
sosialisasi dapat berlangsung dengan baik.
Dalam bersosialisasi, kamu akan belajar menjaga sikapmu dalam menghadapi
berbagai peran yang ada di sekitarmu. Sikapmu itu tercermin dalam caramu berpikir
dan berbuat ketika berinteraksi dengan orang lain, atau menanggapi sesuatu keadaan.
Keadaan tersebut lama-kelamaan akan membentuk pribadimu. Dalam bersosialisasi
pula, kamu akan berusaha mengikuti adat-istiadat masyarakat setempat agar kamu
dapat diterima di lingkunganmu. Hal itu akan berlangsung dari generasi ke genarasi
sehingga adat-istiadat tersebut akan tetap bertahan dan melahirkan masyarakat sosial
sesuai dengan budayanya, misalnya masyarakata Jawa, Ambon, Batak.
Fungsi sosialisasi: mempelajari peran.
Manfaat sosialisasi: membentuk pribadi, mewariskan nilai-nilai budaya dari
satu generasi ke generasi berikutnya, dan melahirkan masyarakat sosial sesuai
dengan budayanya.
3. Status dan Peran dalam Masyarakat
Dalam bersosialisasi, kita harus memerhatikan status dan peran setiap individu
dalam masyarakat. Mengetahui status dan peranan seseorang akan memudahkan kita
untuk bersosialisasi.
Apa yang ada di benak kamu jika mendengar kata
guru
? Tentu saja kamu akan
menghubungkannya dengan salah satu hal berikut ini: mengajar di depan kelas,
menasihati siswa yang bandel, memberi PR. Guru adalah
status
, sedangkan mengajar
di depan kelas adalah
peran
.
Dalam masyarakat, terdapat banyak peran dan status. Peran dan status seseorang
menentukan dalam kehidupan bersosial. Berikut kita akan mempelajari apa itu peran
dan status.
a. Status
Pak Ardabili adalah ayah dari Maman dan Mimin. Ia adalah suami dari Ibu Mirna.
Beliau juga seorang Kepala Bagian Keuangan di kantornya. Di lingkungan RT, ia adalah
Ketua RT. Sebagai warga masyarakat, Pak Ardabili menyandang banyak status: sebagai
ayah, suami, kepala bagian keuangan, ketua RT.
Lalu, apa status itu?
Status berarti tempat/posisi seseorang di dalam suatu pola tertentu. Dalam
kenyataannya, seseorang memiliki beberapa status. Hal tersebut dapat terjadi karena ia
biasanya ikut serta dalam berbagai pola kehidupan. Walaupun memiliki banyak status,
biasanya yang selalu menonjol hanya status yang utama.
Dilihat dari cara memperolehnya, setiap individu dapat menduduki status sosial
berikut.
Socio-Info
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
44
(1)
Ascribed status
: status seseorang yang diperoleh secara otomatis berdasarkan
kelahiran/turun-temurun. Misalnya, Pangeran Charles adalah seorang putra
mahkota karena terlahir sebagai anak pertama Ratu Inggris, Diponegoro adalah
seorang pangeran karena dia terlahir sebagai putra Sultan Hamengku Buwono III.
(2)
Achieved status
: status yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja.
Status doktor diperoleh setelah seseorang menyelesaikan rangkaian panjang
pendidikan SD, SMP, SMA, S1, S2, dan S3. Juara kelas diraih setelah seseorang
belajar dengan giat.
(3)
Assigned status
, status atau kedudukan yang diberikan kepada seseorang yang
telah berjasa kepada masyarakat. Misalnya, Drs. Moh. Hatta sebagai Bapak
Koperasi Indonesia.
Gambar 2.5
Sarjana,
status yang dicapai setelah
belajar dengan tekun
Sumber:
Dokumen Penulis
Gambar 2.6
Lencana Karya
Setya dari Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan diperoleh
setelah pengabdian panjang
kepada negara
Sumber:
Dokumen Penulis
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
45
b. Peran
Pernahkah kamu memerhatikan anak-anak kecil bermain dokter-dokteran (ada yang
menjadi dokter, pasien, dan perawat), sekolah-sekolahan (ada yang menjadi guru, ada
yang menjadi siswa)? Dokter akan memeriksa pasien, kemudian memberikan resep untuk
membeli obat. Guru akan mengajar siswanya. Permainan itu mungkin saja pernah kamu
mainkan dulu. Itulah salah satu contoh bermain peran. Dokter berperan memeriksa pasien,
kemudian memberikan resep untuk membeli obat. Guru berperan mengajar siswanya.
Dari contoh tersebut, dokter dan guru adalah status, sedangkan memeriksa pasien
dan mengajar adalah peran. Jadi, peran adalah tingkah laku yang diharapkan dari
seseorang sesuai dengan status (kedudukan) yang dimilikinya. Peranan merupakan aspek
dinamis dari status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan statusnya, dia melaksanakan suatu peranan. Peranan dan status adalah dua
aspek dari gejala yang sama. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena yang satu
bergantung pada yang lainnya. Tak ada peranan tanpa status dan sebaliknya tak ada
status tanpa peranan.
Peranan diatur oleh norma-norma yang berlaku. Misalnya, norma menentukan
bahwa seorang dokter haruslah mampu mendiagnosa dan mengobati orang sakit. Jika
ada dokter yang tidak mampu mendiagnosa dan mengobati penyakit, perlu diragukan
apakah dia dokter benar atau palsu.
Carilah lima status yang kamu ketahui dan jelaskan peranannya sesuai dengan
norma yang berlaku.
C. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial yang terjadi dapat bersifat positif dapat pula bersifat negatif. Interaksi
sosial positif disebut pula sebagai
interaksi sosial asosiatif
. Interaksi sosial negatif disebut
juga
interaksi sosial disosiatif
. Interaksi asosiatif mengarah pada persatuan karena
interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah
pada persatuan. Interaksi disosiatif mengarah pada "perpecahan" karena interaksi yang
terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah pada
perpecahan. Dengan demikian, terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatnya
berlawanan, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.
Socio-Activity 2
Gambar 2.7
Guru mengajar , contoh
peran yang menempel pada status.
Sumber:
www
.angki.files.word
press.com
Maret 2008
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
46
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Pola hubungan interaksi sosial yang bersifat asosiatif dapat tercipta karena adanya
kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
a. Kerja Sama
Satu tim sepak bola harus bekerja sama untuk dapat menciptakan gol ke gawang
lawan. Sangat jarang terjadi seorang pemain sepak bola mencetak gol tanpa bantuan
temannya. Kekompakkan tim sepak bola merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama.
Dari contoh ini dapat dilihat bahwa kerja sama dapat timbul karena adanya orientasi
perorangan terhadap kelompoknya sendiri (ingin timnya menang) atau kelompok orang
lain (ingin tim lawan kalah). Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang utama.
Tanpa adanya kerja sama, mustahil manusia mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Kerja sama
adalah proses saling mendekati dan bekerja sama antarindividu, antara individu
dan kelompok, atau antarkelompok, dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dan
kebutuhan bersama.
Kerja sama dapat kita temukan pada semua kelompok umur, mulai anak-anak sampai
orang dewasa. Pada hakikatnya, kerja sama timbul apabila:
(1) orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama,
(2) masing-masing pihak menyadari bahwa mereka hanya mungkin memenuhi
kepentingan-kepentingan mereka tersebut melalui kerja sama.
Bentuk-bentuk kerja sama: kerukunan, tawar-menawar, kooptasi, koalisi, dan
joint-venture.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan bentuk-bentuk kerja sama
seperti kerukunan, tawar-menawar, koalisi, dan joint-venture. Bentuk-bentuk kerja
sama itu dapat kita temui bukan hanya sebatas kebutuhan fisik, tetapi juga dapat
berupa kebutuhan nonfisik, seperti kebutuhan informasi, kebutuhan memasarkan
hasil karya, dan lain-lain.
Bekerjalah bertiga. Amatilah berbagai bentuk kerja sama yang terjadi di
lingkunganmu. Amati pula apa motivasi mereka yang bekerja sama tersebut. Buat
laporan kelompokmu dalam bentuk tabel seperti berikut. Kumpulkan hasilnya pada
gurumu.
S
Socio-Info
Socio-Activity 3
Bentuk Kerja Sama
Kegiatan
Motivasi
1. .....................................
2. .....................................
dst.
................................................
................................................
..........................
..........................
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
47
b. Akomodasi
Akomodasi adalah usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan.
Akomodasi dilakukan dengan tujuan tercapainya kestabilan dan keharmonisan dalam
kehidupan. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya. Artinya, akomodasi merupakan bentuk penyelesaian tanpa
mengorbankan salah satu pihak. Adakalanya, pertentangan yang terjadi sulit diatasi
sehingga membutuhkan pihak ketiga sebagai perantara. Misalnya, perkelahian antara
dua orang siswa di sekolah. Guru dapat menjadi perantara untuk mendamaikan kedua
siswa setelah guru mempelajari penyebab terjadinya perkelahian.
Adapun tujuan akomodasi adalah seperti berikut.
(1) Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok
manusia sebagai akibat perbedaan paham.
(2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara
temporer.
(3) Memungkinkan terwujudnya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang
hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
(4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah,
misalnya lewat perkawinan campuran.
Bentuk-bentuk akomodasi: koersi (coercion), kompromi, arbitrasi, mediasi,
konsolidasi, toleransi, saling tidak bereaksi (stalemate), dan ajudikasi.
Socio-Info
Socio-Activity 4
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan bentuk-bentuk akomodasi.
Misalnya, kita sering berusaha untuk menyesuaikan keinginan kita dengan
kepentingan orang lain. Hal itu kita lakukan agar tidak terjadi ketegangan atau
perpecahan. Bentuk-bentuk akomodasi yang dapat kita temua seperti koersi,
arbitrasi, mediasi, kompromi, toleransi, dan konsolidasi.
Bekerjalah bertiga. Amatilah berbagai bentuk akomodasi yang terjadi di
lingkunganmu. Buat laporan kelompokmu dalam bentuk tabel seperti berikut.
Kumpulkan hasilnya pada gurumu.
Bentuk Akomodasi
Kegiatan
1. .....................................
2. .....................................
dst.
..........................................................................
..........................................................................
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
48
c. Asimilasi
Asimilasi merupakan bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-
usaha mengurangi perbedaan-perbedaan di antara orang-orang atau kelompok manusia.
Mereka tidak lagi merasa sebagai kelompok yang berbeda sebab mereka lebih
mengutamakan kepentingan dan tujuan yang akan dicapai bersama. Bila kedua
kelompok masyarakat telah mengadakan asimilasi, batas antara kedua kelompok
masyarakat itu dapat hilang dan keduanya berbaur menjadi satu kelompok. Misalnya,
orang Jawa yang bertransmigrasi ke Papua akan berasimilasi dengan penduduk setempat
sehingga batas-batas antara kelompok masyarakat tidak begitu jelas lagi terlihat satu
dengan lainnya. Banyak di antara mereka yang menikah dengan penduduk setempat.
Proses asimilasi timbul bila terdapat hal-hal berikut.
(1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
(2) Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung
dan intensif untuk waktu lama.
(3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-
masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
Proses asimilasi dapat berlangsung dengan mudah atau dapat juga dihambat. Faktor
yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah sebagai berikut.
(1) Toleransi
(2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
(3) Sikap menghargai kehadiran orang asing dan kebudayaannya
(4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
(5) Memiliki persamaan historis dalam unsur-unsur kebudayaan
(6) Perkawinan campuran antarkelompok yang berbeda
(7) Adanya musuh bersama dari luar
Gambar 2
.
8
Pernikahan
antarsuku (misalnya suku Ambon
dan Batak) merupakan contoh
asimilasi
Sumber: Dokumen Penulis
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
49
Adapun faktor-faktor yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah
seperti berikut.
(1) Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
(2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
(3) Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
(4) Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi
dibandingkan dengan kebudayaan golongan atau kelompoknya.
(5) Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri fisik.
(6) Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok
dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan (
in-group feeling
).
(7) Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang
berkuasa.
(8) Munculnya perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan
pertentangan-pertentangan pribadi.
d. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila terjadi percampuran dua
kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi. Dalam akulturasi,
sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu,
sebagian berusaha menolak pengaruh itu. Contoh akulturasi yang mudah ditemui ialah
dalam perbauran kebudayaan Hindu-Buddha dan kebudayaan Islam dengan
kebudayaan asli Indonesia. Bentuk-bentuk akulturasi yang masih ditemukan saat ini
misalnya upacara Sekaten, Gerebeg Maulid, dan lainnya.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Disosiatif merupakan kebalikan dari asosiatif. Bila pada proses sosial asosiatif lebih
menekankan bentuk kerja sama, proses sosial disosiatif lebih ditekankan pada bentuk
persaingan atau perlawanan.
Terdapat tiga bentuk interaksi disasosiatif, yaitu persaingan, kontravensi, dan
pertentangan.
a. Persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi di mana individu atau kelompok
saling bersaing untuk berlomba atau berkompetisi mencari keuntungan melalui bidang-
bidang tertentu dengan menggunakan cara-cara yang terbuka dan adil. Misalnya,
persaingan antara dua juara kelas di satu sekolah untuk membuktikan siapa yang layak
dapat bintang sekolah. Kedua juara kelas itu akan belajar dengan sungguh-sungguh
untuk mencapai gelar tersebut. Persaingan yang terjadi antara dua orang merupakan
persaingan pribadi. Ada juga persaingan yang bersifat kelompok. Misalnya, persaingan
antara Persipura Jayapura dan Persib Bandung dalam memperebutkan tempat di putaran
final Liga Indonesia.
Persaingan berlangsung dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa
bentuk persaingan.
(1) Persaingan ekonomi, contohnya perang iklan menawarkan produk, baik di media
massa cetak maupun elektronik; persaingan memperoleh pekerjaan.
(2) Persaingan kebudayaan, contohnya sinetron dan telenovela, peminat film Avatar
lebih banyak daripada penggemar film Si Unyil, persaingan antara tontonan
tradisional seperti wayang orang dan film-film di bioskop
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
50
(3) Persaingan kedudukan dan peranan, misalnya persaingan antara para calon gubernur
dan wakil gubernur dalam pilkada.
(4) Persaingan ras, misalnya persaingan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam
di Afrika Selatan.
Fungsi persaingan:
1.
menyalurkan keinginan yang bersifat kompetitif
2.
mewujudkan suatu keinginan
3.
mewujudkan pembagian kerja yang efektif
b. Pertentangan
Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana seseorang atau kelompok dengan
sadar atau tidak sadar menentang pihak lain yang disertai ancaman atau kekerasan untuk
mencapai tujuan atau keinginannya. Konflik biasanya terjadi karena adanya perbedaan
paham dan kepentingan. Hal ini dapat menimbulkan semacam gap (jurang pemisah)
yang dapat mengganggu interaksi sosial di antara pihak-pihak yang bertikai.
Pertentangan dapat terjadi pada semua lapisan masyarakat, individu atau kelompok,
mulai dari lingkungan kecil sampai masyarakat luas. Pertentangan dapat timbul karena:
(1) perbedaan pendapat, prinsip, aturan antarindividu
(2) perbedaan adat istiadat, kebudayaan
(3) perbedaan kepentingan politik, ekonomi, dan sosial
(4) perubahan sosial, disorganisasi, dan disintegrasi
Bentuk-bentuk pertentangan:
pertentangan pribadi, pertentangan rasial, pertentangan antarkelas sosial,
pertentangan politik, pertentangan yang bersifat internasional
Akibat-akibat pertentangan:
bertambahnya solidaritas in-group, retaknya persatuan kelompok, berubahnya
kepribadian individu, hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia,
serta adanya dominasi pihak yang menang terhadap pihak yang kalah.
c. Kontravensi
Kontravensi ialah bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan. Kontravensi ditandai dengan gejala adanya ketidakpuasan terhadap
seseorang atau sesuatu. Sikap tersebut dapat terlihat jelas atau tersembunyi. Sikap
tersembunyi tersebut dapat berbuah menjadi kebencian, akan tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau pertikaian.
Menurut sifatnya, bentuk-bentuk kontravensi adalah sebagai berikut.
(1) Umum: penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,
gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
Socio-Info
Socio-Info
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
51
(2) Sederhana: menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui
selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada pihak
lain.
(3) Intensif: penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan pihak-pihak lain.
(4) Rahasia: mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat.
(5) Taktis: mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain,
memaksa pihak lain dengan kekerasan, provokasi, dan intimidasi.
D. Proses Interaksi Sosial
Bagaimana agar proses interaksi sosial dapat berlangsung dengan baik?
Interaksi sosial
terjadi ketika dua orang bertemu. Agar terjadi interaksi sosial, diperlukan syarat-syarat
tertentu. Interaksi sosial juga terjadi karena faktor-faktor tertentu. Dengan mengetahui
syarat-syarat interaksi sosial dan faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi, suatu
proses sosial dapat berlangsung dengan baik.
1. Syarat-Syarat Interaksi Sosial
Untuk terjadinya interaksi sosial, harus ada dua syarat, yakni harus terjadi
kontak
sosial
dan
komunikasi
.
a. Kontak Sosial
Kontak sosial terjadi ketika dua orang berhubungan. Kontak sosial dapat terjadi secara
langsung (disebut kontak sosial primer
) dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung
(disebut
kontak sosial sekunder
). Contoh kontak sosial primer ialah bercakap-cakap sambil
bertatap muka: guru meminta kamu mengerjakan soal ulangan, temanmu mengajak makan
di kantin, kamu meminta uang jajan pada ibumu. Karena kemajuan teknologi informasi,
kontak sosial primer juga dapat terjadi walaupun kedua pihak tidak bertatap muka secara
langsung, tetapi melalui telepon atau internet. Contoh kontak sosial sekunder ialah kamu
menitip pesan untuk gurumu lewat temanmu bahwa kamu tidak masuk sekolah karena
sakit, ibu menitip pesan melalui temanmu agar kamu segera pulang, kamu mengirim kartu
ucapan selamat ulang tahun untuk temanmu di kota lain.
b. Komunikasi
Komunikasi merupakan satu syarat pokok terjadinya kerja sama dalam proses sosial.
Komunikasi terjadi jika kedua belah pihak memahami bahasa yang digunakan. Bahasa
yang digunakan dapat berupa kata-kata, isyarat, ataupun simbol. Kamu tentu tahu
bagaimana cara berkomunikasi para anggota Pramuka menggunakan bendera Semapur.
Itu adalah salah satu contoh berkomunikasi menggunakan tanda-tanda tertentu.
Komunikasi ialah suatu proses pengiriman pesan atau
berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat langsung dipahami. Suatu komunikasi
terjadi jika memenuhi persyaratan berikut.
(1) Adanya pihak yang mengirim pesan (komunikator/
sender
)
(2) Adanya penerima pesan (komunikan/
receiver
)
(3) Adanya pesan (
message
) yang ingin disampaikan
(4) Adanya tanggapan (
feedback
) dari si penerima atas isi
pesan
Gambar 2.9
Senyum, salah
satu bentuk komunikasi
Sumber: Dokumen Penulis
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
52
Apakah jika terjadi komunikasi telah terjadi kontak sosial atau sebaliknya?
Diskusikanlah bersama kelompokmu. Carilah contoh untuk memperkuat hasil
diskusi kelompokmu. Bawa hasil diskusi kelompokmu ke diskusi kelas.
2. Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial dapat berlangsung didasarkan atas beberapa faktor, antara
lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
a. Imitasi
Imitasi adalah tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap,
penampilan, gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki oleh orang lain tersebut.
Misalnya, gaya berpakaian dan model rambut seorang artis di televisi yang ditiru oleh
penggemarnya. Seorang guru olahraga menunjukkan cara mendribel bola basket yang
kemudian ditiru oleh siswanya.
Proses imitasi ada yang bersifat negatif, ada pula yang bersifat positif. Hal itu
bergantung pada model yang ditiru dalam interaksi sosial tersebut. Misalnya, seorang
anak yang tumbuh dan besar di keluarga yang selalu beribadah, akan meniru kebiasaan
keluarga tersebut. Jika kamu bergaul dengan anak yang suka merokok, tidak tertutup
kemungkinan kamu pun akan jadi perokok. Meniru kebiasaan beribadah merupakan
contoh imitasi yang positif, sedangkan meniru kebiasaan merokok adalah contoh imitasi
yang negatif. Oleh sebab itu, agar tidak terpengaruh, kita harus memerhatikan apa dan
siapa yang patut kita tiru dan tidak patut ditiru.
b. Sugesti
Sugesti adalah pengaruh, pandangan, atau sikap yang diberikan seorang individu
terhadap individu lain kemudian diterima, dituruti, atau dilaksanakan dengan tanpa
berpikir lagi secara rasional. Pengaruh sugesti akan cepat terjadi jika yang memberikan
sugesti adalah orang-orang yang memiliki pengaruh, orang yang berwibawa, pimpinan,
atau teman dekat. Misalnya, himbauan dari orang tua, pemimpin agama.
c. Identifikasi
Identifikasi ialah suatu proses yang terjadi pada diri seseorang yang memiliki
keinginan atau kecenderungan untuk menjadi sama (identik) dengan orang lain yang
ingin ditirunya. Identifikasi dapat berlangsung baik disadari maupun tidak disadari.
Misalnya, Amran Sabani adalah penggemar berat pemain bola Cristiano Ronaldo dari
klub Manchester United, Inggris. Tanpa dia sadari, dia berusaha berpenampilan seperti
pemain idolanya tersebut. Dia memakai kaos bola bernomor punggung sama dengan
Ronaldo, rambutnya pun berpotongan sama dengan pemain Portugal itu. Bahkan,
namanya pun ditambah dengan nama Ronaldo, menjadi Amran 'Ronaldo' Sabani. Pada
identifikasi, orang menempatkan dirinya seolah-olah sama dengan idolanya. Segala
sesuatu diusahakan sama (
identik
) dengan idolanya.
d. Simpati dan Empati
Simpati
ialah keikutsertaan merasakan apa yang dirasa orang lain (senang, susah,
dsb.). Proses interaksi sosial ini lebih banyak melibatkan perasaan.
Empati
adalah
keadaan di mana seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan
perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati lebih dalam
daripada simpati. Pernahkah kamu menonton film yang membuat kamu larut di
dalamnya sampai tanpa terasa kamu pun menitikkan air mata?
Socio-Activity 5
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
53
Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu ciri yang menandai bahwa
manusia adalah makhluk sosial ialah manusia senantiasa melakukan interaksi
sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak mungkin ada kehidupan sosial. Karena ada
interaksi sosial, terbentuklah kehidupan bersama. Dari adanya kehidupan
bersama itulah timbul proses sosial.
Individu hidup di tengah masyarakat. Agar dapat diterima di
lingkungannya, orang harus melakukan sosialisasi. Untuk itu, diperlukan agen
sosialisasi. Agen sosialisasi tersebut ialah keluarga, teman sebaya, sekolah,
masyarakat, dan media massa. Sosialisasi bermanfaat untuk membentuk pribadi,
mewariskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan
melahirkan masyarakat sosial sesuai dengan budayanya.
Interaksi sosial yang terjadi dapat dibedakan atas interaksi sosial asosiatif
(kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi) dan interaksi sosial disosiatif
(persaingan, kontravensi, dan pertentangan). Untuk terjadinya interaksi sosial,
harus ada dua syarat, yakni harus terjadi kontak sosial dan komunikasi. Proses
interaksi sosial dapat berlangsung didasarkan atas beberapa faktor, antara lain
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
Kilas Balik
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
54
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1
Proses belajar seorang anggota kelompok untuk mengenal, menghayati,
dan berpartisipasi dalam kelompok di lingkungannya sehingga akan merasa
menjadi bagian dari kelompok tersebut disebut . . .
a.
sosialisasi
c.
akomodasi
b.
asimilasi
d.
kontrovensi
2
Status seseorang yang diperoleh secara otomatis berdasarkan kelahiran/
turun-menurun ialah . . . .
a.
achieved status
c.
assigned status
b.
ascribed status
d.
signed status
3
Usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan disebut . . . .
a.
kerja sama
c.
akomodasi
b.
asimilasi
d.
kontrovensi
4
Bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan di antara orang-orang atau kelompok-kelompok
manusia disebut . . . .
a.
kerja sama
c.
akomodasi
b.
asimilasi
d.
kontrovensi
5
Proses sosial yang timbul apabila terjadi percampuran dua kebudayaan
atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi disebut . . . .
a.
kerja sama
c.
akulturasi
b.
asimilasi
d.
kontrovensi
6
Tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan,
dan gaya hidup bahkan apa saja yang dimiliki orang lain disebut . . . .
a.
kerja sama
c.
akomodasi
b.
asimilasi
d.
imitasi
7
Pengaruh, pandangan, atau sikap yang diberikan seorang individu terhadap
individu lain kemudian diterima, dituruti, dilaksanakan tanpa berpikir lagi
secara rasional disebut . . . .
a.
simpati atau empati
c.
akomodasi
b.
indentifikasi
d.
sugesti
8
Berikut adalah faktor-faktor yang mempermudah proses asimilasi,
kecuali
. . . .
a.
toleransi
b.
sikap menghargai
c.
adanya musuh bersama dari luar
d.
sikap tertutup dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
9
Tujuan akomodasi adalah seperti berikut,
kecuali
. . . .
a.
mengurangi pertentangan antarorang perorangan atau kelompok-
kelompok manusia akibat perbedaan paham
b.
mencegah pertentangan
c.
mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah
d.
menimbulkan perbedaan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah
Evaluasi
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
55
10 Keikutsertaan merasakan apa yang dirasakan orang lain disebut . . . .
a.
simpati atau empati
c.
akomodasi
b.
indentifikasi
d.
sugesti
II. Jawablah dengan ringkas dan jelas soal-soal berikut.
1.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi sebagai proses sosial.
2.
Mengapa dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial?
3.
Untuk dapat diterima di lingkungannya, seseorang harus melalui proses
sosial. Mengapa demikian?
4.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sosialisasi sebagai proses pembentukan
kepribadian.
5.
Mengapa proses sosialisasi membutuhkan agen sosialisasi?
6.
Siapa saja agen sosialisasi itu? Bagaimana peranannya dalam proses
sosialisasi?
7.
Apa saja bentuk-bentuk interaksi sosial yang kamu ketahui? Jelaskan.
8.
Dapatkah kontravensi timbul menjadi pertentangan? Jelaskan disertai contoh
sederhana.
9.
Bagaimana terjadinya proses interaksi sosial?
10. Apa yang akan terjadi jika komunikasi tidak menghasilkan kontak sosial?
III. Kerjakanlah tugas-tugas berikut.
Dalam menjalankan kehidupan sosialnya, seorang individu selalu berkaitan
dengan orang lain. Tidak jarang terjadi benturan-benturan di antara mereka,
termasuk di lingkungan sekolah.
1.
Catatlah minimal tiga kasus yang pernah kamu temui di antara temanmu
yang berpengaruh kepada pergaulannya di sekolah.
2.
Apa yang akan kamu lakukan jika terjadi persaingan yang tidak sehat di
antara dua temanmu baikmu? Bagaimana cara kamu mengatasinya tanpa
memihak kepada salah satu?
3.
Tanyakanlah pada guru Bimbingan dan Konseling di sekolahmu. Kasus-
kasus apa saja yang paling sering ditemui beliau di sekolah yang
berhubungan dengan perkembangan kepribadian siswanya? Bagaimana
cara guru itu mengatasi masalah-masalah yang timbul? Catatlah hasil
wawancaramu dan laporkan pada gurumu.
Soal evaluasi di atas dapat kamu temukan jawabnya di dalam buku. Untuk
mengetahui apakah jawabanmu benar, periksalah kembali di dalam buku. Jika
kamu mengalami kesulitan dalam menjawab soal esai dan tugas, bertanyalah
pada gurumu. Jika jawabanmu lebih dari 80% benar, kamu dapat membaca
lebih lanjut pelajaran berikut tentang usaha manusia memenuhi kebutuhannya.
Namun, jika jawabanmu yang benar masih kurang dari 80%, pelajarilah
kembali pelajaran ini sampai kamu memahaminya.
Pengetahuan Sosial 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
56
1.
Setelah mempelajari Kehidupan Sosial Manusia, apa yang kamu rasakan?
2.
Apakah pelajaran ini sesuai atau bertentangan dengan apa yang kamu
lakukan sehari-hari?
3.
Apakah pelajaran ini dapat membantu kamu bersosialisasi dalam
pergaulanmu sehari-hari?
4.
Apakah kamu menemukan hal-hal yang menarik ketika belajar materi ini?
Sebutkan bagian itu dan jelaskan alasanmu.
5.
Adakah sesuatu yang penting dari pelajaran ini yang membuat kamu
termotivasi untuk mempelajari IPS lebih lanjut lagi? Apakah itu?
6.
Renungkanlah pelajaran ini. Adakah sesuatu yang penting dari pelajaran
ini yang berguna bagimu kelak? Apakah itu?
Tuliskanlah perasaanmu terhadap pelajaran ini dan manfaat yang telah kamu
peroleh darinya dalam buku harian IPS-mu.
Refleksi