Halaman
Pola Kegiatan
Ekonomi Penduduk
10
Perhatikan daerah perbukitan atau lereng-lereng gunung, seperti di Dataran Tinggi Dieng. Pola
permukiman penduduk setempat bersifat memusat dan bergerombol.
Mengapa pola permukimannya memusat? Bagaimana pula dengan pola kegiatan pokok ekonomi
penduduknya? Pelajarilah bab ini baik-baik untuk menemukan jawabannya.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
260
Kata Kunci
¾
penduduk
¾
lahan
¾
permukiman
¾
konsumsi
¾
produksi
¾
distribusi
Penggunaan Lahan
1. Perkotaan
2. Pedesaan
Distribusi
Konsumsi
Produksi
Perekonomian
Sarana umum
Permukiman
Kegiatan Pokok
Ekonomi
Mata Pencaharian
Penduduk
Agraris
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Peternakan
4. Kehutanan
Nonagraris
1. Pertambangan
2. Perindustrian
3. Perdagangan
4. Pariwisata
5. Transportasi/jasa
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
261
Perhatikan wilayah di sekitarmu. Pada waktu kamu masih
duduk di bangku sekolah dasar, di sekitar tempat tinggalmu
mungkin tidak seramai sekarang, rumah-rumah pun belum
sebanyak saat ini. Seiring bertambahnya penduduk, tanah yang
dulu digunakan untuk kebun atau sawah kini telah beralih
fungsi menjadi perumahan sehingga berakibat lahan pertanian
berkurang dan bahkan hilang. Lantas bagaimana bila lahan yang
biasa digunakan sebagai mata pencaharian semakin hari semakin
berkurang?
Untuk itu simaklah pembelajaran kali ini yang akan
mempelajari pola kegiatan ekonomi penduduk, pemanfaatan
lahan dalam menunjang perekonomian dan juga pola per-
mukiman penduduknya, serta kegiatan pokok ekonomi yang
dilakukannya.
A.
Penduduk dan Pemanfaatan Lahan
Tahukah kamu apa sebenarnya yang dimaksud dengan
penduduk? Bagaimana pula penduduk memengaruhi dan
memanfaatkan lahan?
Penduduk merupakan sekumpulan manusia yang tinggal
dan menempati suatu kawasan tertentu, seperti desa, kota,
negara, atau benua. Ilmu yang mempelajari tentang penduduk
dinamakan
demografi
yang mengkaji beragam masalah yang
berhubungan dengan penduduk, seperti kepadatan, komposisi,
distribusi populasi, dan pola perubahan yang terjadi sepanjang
waktu karena proses kelahiran, kematian, dan perpindahan,
serta akibat yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut.
Adapun kawasan permukaan bumi yang memiliki batas-
batas tertentu disebut dengan istilah lahan. Lahan meliputi
segala yang ada di kawasan tersebut, mulai dari tanah, udara,
air, dan kandungan yang ada di dalamnya. Manusia dapat meng-
gunakan lahan untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti permu-
kiman, pembudidayaan tanaman dan hewan, serta kepentingan
lain yang berkenaan dengan kesejahteraan manusia.
Tugas Mandiri
Mengapa dinamika penduduk
penting untuk dipelajari?
Gambar 10.1
Penggunaan lahan untuk pertanian dan pembangunan vila di pegunungan.
Sumber:
Dokumen Penerbit, Geographica The Complete Illustrated World Reference.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
262
Kepemilikan lahan tertentu oleh penduduk biasanya diatur
negara yang menguasai kawasan lahan tersebut. Pemanfaatan
lahan oleh tiap-tiap penduduk pun sangat beragam. Pola-pola
penggunaan lahan antara suatu kawasan dengan kawasan
lainnya juga tidak sama, dikarenakan adanya perbedaan potensi
lahan dan kepentingan penduduk yang menguasai lahan
tersebut. Selanjutnya, kita akan mempelajari pola-pola
penggunaan lahan di kawasan pedesaan dan perkotaan.
1. Penggunaan Lahan di Kawasan Pedesaan
Desa merupakan suatu kawasan yang dihuni oleh penduduk
yang biasanya memiliki ciri tradisional. Penduduk yang
menempati kawasan pedesaan umumnya memiliki mata
pencaharian yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan
alam, seperti perkebunan, perikanan, kehutanan, pertanian, dan
peternakan. Pemanfaatan lahan yang paling utama, tentu saja
untuk perumahan sebagai tempat tinggal penduduk desa dan
lahan pertanian. Perumahan di kawasan pedesaan biasanya
memiliki jarak antarrumah yang agak renggang.
Berkaitan dengan pencaharian penduduk pada umumnya,
lahan di pedesaan banyak yang digunakan sebagai lahan
pertanian. Lahan-lahan kering di pedesaan dapat diolah dan
dikembangkan sebagai tegalan dan kebun, sedangkan lahan-
lahan basah biasa dimanfaatkan sebagai sawah, kolam, empang,
dan saluran-saluran irigasi untuk mengairi sawah. Sementara
sebagian ruang lain pada lahan biasa digunakan sebagai
kandang-kandang hewan ternak.
Selain pemanfaatan lahan untuk beberapa kepentingan yang
berkenaan dengan pencaharian, sebagian lahan di pedesaan pun
digunakan untuk sarana umum seperti tempat ibadah, sekolah,
dan kantor desa.
Ciri-ciri penggunaan lahan di pedesaan antara lain sebagai berikut.
a. Lahan yang digunakan sebagai permukiman penduduk
masih sedikit dengan jarak antarpermukiman berjauhan.
b . Lahannya kebanyakan untuk kegiatan pertanian.
c. Rekreasi
Gambar 10.2
Penggunaan lahan di pedesaan lebih banyak untuk pertanian.
Sumber:
Dokumen Penerbit.
Tugas Bersama
Tugas kalian sekarang adalah
berjalan-jalan ke kawasan
bantaran sungai yang paling
dekat dengan sekolah. Ke-
mudian, amatilah kawasan
bantaran sungai tersebut. Carilah
bentuk pemanfaatan sungai oleh
penduduk di sekitarnya. Me-
nurutmu bagaimanakah se-
harusnya penduduk meman-
faatkan kawasan di sekitar
sungai tersebut? Setelah selesai,
buatlah sebuah laporan dan
diskusikan atau bandingkan
laporan hasil kerja kalian dengan
hasil kerja kelompok lainnya.
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
263
2. Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan
Kota merupakan suatu kawasan yang dihuni oleh penduduk
yang biasanya memiliki ciri modern. Penduduk yang
menempati kawasan perkotaan umumnya memiliki
pencaharian di bidang nonagraris yang beraneka ragam.
Pemanfaatan lahan di kota lebih kompleks dari pedesaan karena
struktur dan kondisi masyarakatnya pun lebih beragam.
Lahan perumahan di perkotaan biasanya sangat rapat, karena
jumlah penduduknya banyak. Selain perumahan, lahan
digunakan pula untuk membangun sarana perkantoran yang
biasanya memiliki lebih dari satu lantai dan sarana perekonomian
lainnya.
Selain perumahan dan perkantoran, lahan di kawasan perkotaan
juga biasa digunakan untuk membangun sarana-sarana
pemerintahan. Ini terjadi karena kota biasanya menjadi pusat
pemerintahan. Keberadaan kawasan perkotaan sebagai pusat
pemerintahan akhirnya mendorong masyarakat untuk lebih
banyak melakukan transaksi perdagangan di perkotaan. Oleh
karena itu, ada pula sebagian lahan yang dimanfaatkan untuk
keperluan perdagangan (pasar,
mall
, grosir, dan sebagainya).
Adapun beberapa jenis pemanfaatan lahan lainnya digunakan
untuk keperluan-keperluan lain yang dibutuhkan oleh
penduduk kota seperti sekolah, sarana rekreasi, kesehatan,
sarana olahraga, sarana peribadatan, dan sarana hiburan.
B.
Mata Pencaharian Penduduk
Cobalah mengamati lingkungan sekitarmu. Identifikasikan
kegiatan ekonomi orang-orang di daerahmu. Apakah pekerjaan
mereka?
Pekerjaan yang rutin dilakukan dan mendatangkan nafkah
dinamakan mata pencaharian. Hal ini bisa dilihat dari corak
kehidupan penduduk setempat.
Berdasarkan ciri yang dimilikinya, kehidupan penduduk
dapat dibedakan menjadi dua corak, yakni corak kehidupan
tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern
(kompleks). Masing-masing corak kehidupan memiliki ciri
tersendiri.
Mata pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana
biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan
sumber daya alam. Contohnya pertanian, perkebunan, dan
peternakan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang
memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor
yang tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan
sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan pariwisata.
Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan
ekonomi penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan
pemanfaatan lahan.
Tugas Mandiri
Cobalah tanyakan kepada
saudara dan tetangga sekitar
tempat tinggalmu, jenis mata
pencaharian mereka!
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
264
1. Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk
pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat agraris
mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian
utamanya. Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Persawahan
Persawahan merupakan pertanian tetap (tidak berpindah)
yang menggunakan lahan basah yang diairi secara teratur.
Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah
padi. Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Persawahan irigasi, yakni persawahan yang menggu-nakan
sistem pengairan tetap dan teratur dengan membangun
saluran pengairan yang mengambil sumber air dari sungai
atau danau atau dikenal dengan istilah
irigasi
.
2) Persawahan lebak yaitu persawahan yang berada di kanan
kiri sungai-sungai yang besar. Sistem pengairannya
mengandalkan air sungai yang ada.
3) Persawahan tadah hujan, yakni persawahan yang sistem
pengairannya mengandalkan air hujan atau tergantung
pada curah hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan
ditanami tanaman-tanaman palawija.
4) Persawahan pasang-surut, yakni persawahan yang sistem
pengairannya memanfaatkan air muara atau rawa yang
pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya
ditemukan di kawasan pantai atau sungai besar yang
landai dan memiliki lahan pasang surut.
b . Tegalan
Selain persawahan, usaha pengolahan tanah untuk
pembudidayaan tanaman pangan dapat juga dilakukan
dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan
tegalan. Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak
berpindah-pindah. Tanaman-tanaman yang ditanam pada
tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan ladang.
Pada tahun 2004, lebih dari 45%
dari penduduk Indonesia yang
berusia pada kisaran angkatan
kerja, bekerja pada sektor
pertanian. Oleh karena itu, Indo-
nesia merupakan suatu negara
agraris.
Wawasan Sosial
Gambar 10.3
(a) Pertanian padi di sawah dengan irigasi yang sudah teratur atau disebut irigasi teknis, (b) Tegalan dilakukan di
lahan-lahan yang relatif kering.
Sumber:
Microsoft Student 2006
a
b
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
265
c. Perladangan
Selain dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa
dilakukan secara berpindah-pindah yang disebut dengan
perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan
tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dengan cara
berpindah-pindah (
nomaden
) untuk mencari lahan-lahan
kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan dalam
perladangan biasanya merupakan lahan kering. Selain
berpindah-pindah, pertanian ladang juga belum mengenal
sistem irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan.
Perladangan biasanya dilakukan penduduk dengan cara
membabat pepohonan pada lahan yang ada di hutan dan
kemudian ditanami dengan tanaman-tanaman tertentu.
Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain tanaman-
tanaman palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan kurang baik bagi kelestarian hutan, bila
berlangsung secara terus-menerus dapat membuat hutan
menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena erosi. Sistem
pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di
daerah-daerah yang masih mempunyai kawasan hutan yang
luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
2. Perkebunan
Pernahkah kamu mengunjungi atau melihat perkebunan teh
atau kelapa sawit? Bagaimana luas perkebunan itu menurutmu?
Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada
tanaman pangan utama, namun juga berbagai jenis tanaman
pangan tambahan semacam buah-buahan dan sayur-sayuran.
Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga
biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit,
tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti
pekarangan rumah maupun luas yang memerlukan modal besar.
3. Peternakan
Usaha pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan
oleh manusia, baik untuk dikonsumsi, maupun untuk tujuan
lainnya dinamakan peternakan.
Faktor-faktor yang mendorong usaha peternakan di Indonesia
antara lain sebagai berikut.
a. Mempunyai padang rumput yang luas.
b . Iklimnya cocok untuk persyaratan hidup ternak.
c. Memperluas lapangan kerja di bidang peternakan.
d. Dapat diambil bermacam-macam manfaat, seperti
dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit, susu, dan kotorannya
untuk pupuk pertanian.
Peternakan biasanya merupakan mata pencaharian sampingan
dari penduduk yang menjalankan usaha pertanian. Berdasarkan
jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan
hewan kecil, dan peternakan hewan unggas.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
266
a. Peternakan Hewan Besar
Peternakan jenis ini membudidayakan hewan-hewan
bertubuh besar, seperti sapi, kuda, dan kerbau. Ternak
hewan-hewan bertubuh besar diambil manfaatnya dalam
bentuk susu, daging, kulit, dan tenaganya sebagai alat
transportasi. Selain itu, kotorannya dapat digunakan sebagai
pupuk alamiah yang diperlukan dalam usaha pertanian dan
perkebunan.
b . Peternakan Hewan Kecil
Peternakan hewan kecil membudidayakan hewan-hewan
bertubuh kecil, seperti babi, kambing, domba, kelinci, dan
lainnya. Manfaat beternak hewan-hewan kecil adalah untuk
diambil susu, daging, dan kulitnya.
c. Peternakan Hewan Unggas
Ayam, bebek, angsa, itik, dan puyuh merupakan beberapa
contoh hewan unggas yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat. Manfaat beternak hewan-hewan unggas adalah
untuk diambil daging, telur, bulu, atau sebagai penghibur
untuk dinikmati suara atau keindahannya.
4. Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut
yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki
sumber air darat yang melimpah. Semua potensi tersebut dapat
digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
Berdasarkan jenis perairannya, usaha perikanan dapat
dibedakan sebagai berikut.
a. Perikanan Darat
Perikanan darat merupakan usaha pembudidayaan atau
penangkapan ikan yang dilakukan di daratan. Pembudi-
dayaan perikanan darat dapat dilakukan di tambak,
keramba, kolam, empang, dan lainnya.
Perikanan darat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1) Perikanan air payau, dilakukan di tepi-tepi pantai yang
datar dalam bentuk tambak atau empang. Jenis ikan yang
diusahakan adalah udang dan bandeng.
Tugas Mandiri
Mengapa usaha peternakan bagi
sebagian besar petani Indonesia
hanya menjadi mata pencaharian
sampingan?
Gambar 10.4
Peternakan hewan besar, kecil, dan unggas yaitu: a) sapi, b) kambing, c) ayam.
Sumber:
Dokumen Penerbit., Microsoft Student 2006
a
b
c
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
267
2) Perikanan air tawar, meliputi perikanan di sawah, kolam,
danau, sungai, dan keramba. Jenis-jenis ikan yang
diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.
b . Perikanan Laut
Usaha pembudidayaan atau penangkapan hewan-hewan laut
disebut dengan perikanan laut. Penangkapan hewan-hewan
laut biasanya dilakukan oleh penduduk yang tinggal di
kawasan pesisir. Nelayan biasanya menangkap hewan-hewan
laut di kawasan laut-laut dangkal atau zona neritik. Secara
tradisional, para nelayan biasanya menggunakan perahu-
perahu kecil. Penangkapan besar-besaran biasanya
menggunakan perahu motor yang besar.
Jenis peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan
sangat beragam, misalnya pancing, jala, jaring, sero, dan
lainnya. Potensi perikanan laut Indonesia sangat besar, karena
hampir 60% wilayah Indonesia merupakan perairan laut.
Jenis ikan yang dihasilkan antara lain tongkol, cucut, biawak,
dan tuna.
Pusat perikanan laut di Indonesia adalah:
1) Bagan Siapi-api (Riau) merupakan pelabuhan ikan
terbesar di Indonesia.
2) Cilacap dan Tegal (Jawa Tengah)
3) Muncar (Banyuwangi, Jawa Timur)
4) Airtembaga (Sulawesi Utara).
Hasil penangkapan ikan, baik perikanan darat atau laut perlu
diawetkan agar dapat bertahan lama. Cara-cara yang bisa
dilakukan antara lain pendinginan, penggaraman,
pemindangan, pengasapan, dan pengalengan.
5. Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan
merupakan kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di
kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai jenis binatang yang
menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai
negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki
banyak hutan karena curah hujan yang tinggi.
Hutan di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
antara lain sebagai berikut.
a. Berdasarkan Asalnya atau Terjadinya Hutan
1) Hutan alami, yaitu hutan yang tumbuh secara almiah.
Contoh: hutan rimba.
2) Hutan buatan, yaitu hutan yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk diambil hasil kayunya untuk industri.
Contoh: hutan karet dan hutan jati.
b . Berdasarkan Jenis Tanamannya
1) Hutan homogen, yaitu hutan yang hanya terdiri atas satu
jenis tanaman saja. Contoh: hutan jati dan hutan pinus.
Cara penangkapan ikan yang
tidak boleh dilakukan adalah:
-
dengan menggunakan racun
atau bahan peledak,
-
penggunaan aliran listrik,
-
penggunaan kapal pukat
harimau (
trawl
).
Wawasan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
268
2) Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-
macam jenis tanaman, biasanya merupakan hutan alami.
c. Berdasarkan Fungsi atau Manfaatnya
1) Hutan produksi, yaitu hutan yang ditanam untuk
dimanfaatkan kayunya, getahnya, dan sebagainya.
Contoh hutan jati, hutan pinus, dan hutan karet.
2) Hutan lindung, yaitu hutan yang difungsikan untuk
melindungi tanah dari erosi dan untuk konservasi hutan.
Hutan ini banyak dijumpai di pegunungan atau lereng-
lereng bukit.
3) Hutan suaka, yaitu hutan yang difungsikan untuk
melindungi jenis tumbuhan (cagar alam) dan jenis hewan
tertentu (suaka margasatwa). Contoh: Kebun Raya Bogor
dan Ujung Kulon (badak bercula satu).
4) Hutan wisata, yaitu hutan yang difungsikan untuk wisata
dan rekreasi.
Secara umum fungsi dan manfaat hutan dapat dikelompokkan
menjadi empat yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi hidrologis yaitu dapat menyimpan cadangan air.
b. Fungsi ekonomis yaitu dapat diambil hasilnya untuk
kegiatan produksi sehingga mendatangkan devisa bagi
negara.
c. Fungsi klimatologis yaitu dapat mengatur cuaca atau iklim
dan menyegarkan udara.
d. Fungsi orologis yaitu untuk menjaga keseimbangan
lingkungan hidup.
Oleh karena begitu pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan,
maka kelestariannya perlu dijaga dari kerusakan, baik dari
kebakaran hutan dan penebangan hutan secara liar (
ilegal
logging
).
Gambar 10.5
Wilayah Indonesia sebagian besar masih berupa hutan sebagai sumber
mata pencaharian penduduk.
Sumber:
Geographica The Complete Illustrated World Reference
Tugas Mandiri
1. Apa akibatnya kalau hutan
ditebang sampai gundul?
2. Bagaimana mencegah
supaya hutan tidak gundul?
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
269
6. Pertambangan
Pertambangan dilakukan manusia dengan menggali,
mengambil, dan mengolah sumber daya alam yang terdapat di
perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia.
Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian
dan pengambilan saja, namun juga meliputi upaya-upaya
pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang
setengah jadi sebagai bahan dasar industri.
Secara garis besar barang tambang dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan manfaat atau kegunaannya, barang tambang
dapat dibedakan ke dalam tiga golongan.
1) Golongan A, yaitu barang tambang strategis dan penting
untuk perekonomian negara. Contohnya minyak bumi,
batubara, gas alam, bijih besi, tembaga, dan nikel.
2) Golongan B, yaitu barang tambang yang vital dan penting
bagi kehidupan orang banyak atau penting untuk hajat
hidup orang banyak. Contohnya emas, perak, belerang,
fosfat, dan mangan.
3) Golongan C, yaitu barang tambang yang secara langsung
digunakan untuk bahan keperluan industri. Contohnya
batu gamping, kaolin, marmer, gips, dan batu apung.
b. Berdasarkan bentuknya, barang tambang dikelompokkan
sebagai berikut.
1) Barang tambang berbentuk energi, yaitu barang tambang
yang dapat menghasilkan tenaga atau energi yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya minyak
bumi, batubara, gas alam, dan uranium.
2) Barang tambang berbentuk mineral logam. Contohnya
timah, tembaga, bijih besi, emas, perak, dan nikel.
3) Barang tambang berbentuk mineral bukan logam.
Contohnya intan, belerang, gamping, marmer, pasir
kwarsa, dan fosfat.
Selain dari pengelompokan di atas, barang tambang dapat
dikelompokkan berdasarkan bahan asal pembentukannya yaitu
mineral organik dan mineral anorganik. Mineral organik yaitu
mineral yang berasal dari sisa makhluk hidup misalnya gas alam,
minyak bumi, dan batubara. Mineral anorganik yaitu mineral
yang berasal dari sisa-sisa bahan anorganik misalnya kaolin,
batu, pasir kwarsa, yodium. Adapun mineral logam bukan
berasal dari organik ataupun anorganik.
Untuk mendapatkan barang tambang yang masih terdapat di
alam perlu dilakukan beberapa tahapan. Tahap pertama adalah
eksplorasi
yaitu melakukan kegiatan penyelidikan dan penelitian
pada suatu daerah yang diperkirakan mengandung barang
tambang tertentu. Tahap selanjutnya adalah
eksploitasi
yaitu
tahap pengambilan atau penambangan barang tambang di
dalam bumi.
Tugas Mandiri
1. Jelaskan pembagian industri
berdasarkan proses produksi-
nya.
2. Berikan contoh barang-
barang yang dihasilkan
masing-masing industri
tersebut!
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
270
Wilayah Indonesia sangat kaya akan potensi sumber daya alam.
Namun begitu, belum semua potensi yang dimiliki telah
dipergunakan secara maksimal.
7. Perindustrian
Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi.
Bidang perindustrian merupakan bidang pencaharian yang terus
meningkat. Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus
mendorong bidang perindustrian agar lebih maju, sehingga
dapat menampung banyak tenaga kerja. Berdasarkan besaran
proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi industri
kecil, industri menengah, dan industri besar.
a. Industri Kecil
Industri kecil merupakan kegiatan industri dalam skala
terbatas. Jenis industri ini biasanya berbasis pada rumah
tangga. Jumlah tenaga kerjanya pun terbatas dan teknologi
yang digunakan dalam industri ini tidak terlalu kompleks.
Contohnya antara lain rumah batik, pembuatan makanan
ringan, pembuatan anyam-anyaman, dan sebagainya.
b. Industri Menengah
Industri menengah merupakan kegiatan industri yang tidak
berbasis pada rumah tangga. Jumlah tenaga kerjanya lebih
banyak dari industri kecil dan teknologi yang digunakan
dalam industri ini sudah mulai melibatkan mesin-mesin
dalam jumlah terbatas. Contohnya antara lain industri
percetakan, konfeksi, dan penggergajian kayu.
c. Industri Besar
Industri besar kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri
ini memerlukan modal besar, dengan jumlah tenaga kerja
sangat banyak, dan teknologi yang digunakan sangat
kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran besar
dalam jumlah banyak. Contohindustri besar adalah
pembuatan mobil, pesawat terbang, dan pengolahan besi.
Gambar 10.6
Pertambangan batubara, salah satu pemanfaatan potensi alam yang
menjadi mata pencaharian penduduk.
Sumber:
Microsoft Student 2006
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
271
8. Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan
rekreasi. Mata pencaharian di sektor pariwisata beragam
jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu
(
guide
), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen
perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak
kawasan dan potensi pariwisata. Keindahan alam Indonesia
sangat terkenal hingga ke berbagai negara. Namun, masih
sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
9. Transportasi dan Jasa
Jasa merupakan usaha manusia untuk membantu manusia
lainnya dalam mencapai atau melaksanakan sesuatu. Sementara
itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang atau
manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian
penduduk dalam bidang ini pun sangat beragam. Bidang jasa
dan transportasi terutama menjadi pilihan pencaharian
masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah
pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi,
pilot, masinis, dan sebagainya.
10.Perdagangan
Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan
barang jadi dari produsen pada konsumen. Perdagangan
diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau
komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain.
Berdasarkan besaran dan jenis barang, perdagangan dapat
dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan
menengah, dan perdagangan besar.
Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran barang
langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah
kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar
pada pedagang kecil sehingga tidak melibatkan konsumen.
Perdagangan besar kegiatan melibatkan produsen barang atau
pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang
menengah.
C.
Pola Permukiman Penduduk
Permukiman merupakan kumpulan tempat tinggal manusia
di suatu kawasan tertentu. Manusia biasa membangun
perumahan-perumahan yang berdekatan satu sama lain, karena
pola interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Permukiman-
permukiman yang dibangun oleh penduduk di suatu kawasan
akan sangat tergantung kepada kondisi lingkungan di kawasan
tersebut. Oleh karena itu, pola-pola pemukiman di setiap
wilayah memiliki ciri tersendiri. Namun secara umum, terdapat
Tugas Mandiri
1. Sebutkan tempat-tempat
wisata yang pernah kamu
kunjungi!
2. Sebutkan jenis mata
pencaharian penduduk di
daerah wisata!
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
272
tiga pola permukiman yang banyak dijumpai di Indonesia, yaitu
pola memanjang (
linier
), pola terpusat (
nucleated
), dan pola
tersebar (
dispersed
).
1. Pola Memanjang (
Linier
)
Pola memanjang permukiman penduduk dikatakan linier bila
rumah-rumah yang dibangun membentuk pola berderet-deret
hingga panjang. Pola memanjang umumnya ditemukan pada
kawasan permukiman yang berada di tepi sungai, jalan raya,
atau garis pantai. Pola ini dapat terbentuk karena kondisi lahan
di kawasan tersebut memang menuntut adanya pola ini. Seperti
kita ketahui, sungai, jalan, maupun garis pantai memanjang dari
satu titik tertentu ke titik lainnya, sehingga masyarakat yang
tinggal di kawasan tersebut pun membangun rumah-rumah
mereka dengan menyesuaikan diri pada keadaan tersebut.
a. Pola Permukiman Linier di Sepanjang Alur Sungai
Pola ini terbentuk karena sungai merupakan sumber air yang
melimpah dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk
berbagai keperluan, misalnya sumber air dan sarana
transportasi. Permukiman penduduk di sepanjang alur
sungai biasanya terbentuk di sisi kanan dan kiri sungai dan
memanjang dari hulu hingga ke hilir. Di Indonesia, pola
permukiman ini banyak ditemukan di sepanjang sungai-
sungai besar, seperti Sungai Musi di Sumatra dan Sungai
Mahakam di Kalimantan.
b . Pola Permukiman Linier di Sepanjang Jalan Raya
Perkembangan kemajuan zaman memicu munculnya
banyak jalan raya sebagai sarana transportasi yang lebih
cepat dan praktis. Jalan raya yang ramai membantu
pertumbuhan ekonomi peduduk yang tinggal di sekitarnya
untuk membangun permukiman di sepanjang jalan raya.
Pola permukiman linier di sepanjang jalan raya dapat
ditemukan di hampir seluruh kota di Indonesia.
Gambar 10.7
(a) Permukiman di sepanjang sungai, (b) permukiman di sepanjang jalan raya.
Sumber:
Microsoft Student 2006, Geographica The Complete World Reference.
a
b
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
273
c. Pola Permukiman Linier di Sepanjang Rel Kereta Api
Pola permukiman linier di sepanjang rel kereta api biasanya
hanya terkonsentrasi di sekitar stasiun kereta api yang ramai
dikunjungi orang. Rel kereta api dan stasiun kereta api
merupakan sarana vital yang mampu menghubungkan
berbagai tempat yang berjauhan, sehingga sangat banyak
dikunjungi dan menarik untuk ditinggali. Pola permukiman
linier di sepanjang rel kereta api lazim ditemukan di Pulau
Jawa saja.
d. Pola Permukiman Linier di Sepanjang Pantai
Pola permukiman ini biasanya dibangun oleh penduduk
yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Pola
permukiman linier di sepanjang pantai dapat ditemukan di
berbagai kawasan pantai dan desa-desa nelayan di Indonesia.
2. Pola Terpusat (
Nucleated
)
Pola terpusat merupakan pola permukiman penduduk di mana
rumah-rumah yang dibangun memusat pada satu titik. Pola
terpusat umumnya ditemukan pada kawasan permukiman di
desa-desa yang terletak di kawasan pegunungan. Pola ini
biasanya dibangun oleh penduduk yang masih satu keturunan.
3. Pola Tersebar (
Dispersed
)
Pada pola tersebar, rumah-rumah penduduk dibangun di
kawasan luas dan bertanah kering yang menyebar dan agak
renggang satu sama lain. Pola tersebar umumnya ditemukan
pada kawasan luas yang bertanah kering. Pola ini dapat
terbentuk karena penduduk mencoba untuk bermukim di
dekat suatu sumber air, terutama air tanah, sehingga rumah
dibangun pada titik-titik yang memiliki sumber air bagus.
Sebagaimana kamu ketahui, bahwa dalam persebarannya
Gambar 10.8
(a) Di desa-desa kawasan pegunungan merupakan contoh pola permukiman terpusat, (b) Permukiman pola tersebar
sering dijumpai di daerah yang bertanah kering.
Sumber:
Geographica The Complete Illustrated World Reference
a
b
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
274
biasanya penduduk membangun rumah di kawasan-kawasan
yang dapat menunjang kegiatan kesehariannya, terutama
kegiatan yang menunjang ekonomi mereka. Oleh karena
beragamnya pencaharian masyarakat, maka permukiman-
permukiman penduduk di Indonesia pun tersebar pada
kawasan-kawasan tertentu.
Salah satu penyebab tidak meratanya persebaran
permukiman penduduk adalah perekonomian masyarakat.
Sejak zaman dahulu, Jawa telah menjadi pusat pemerataan
perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Akibatnya, penduduk
banyak berdatangan ke Pulau Jawa untuk mencari barang dan
pekerjaan karena mengharapkan kehidupan yang lebih baik.
Padahal, kawasan-kawasan lain di Indonesia pun memiliki
potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi.
Upaya persebaran penduduk secara merata di seluruh
wilayah penting untuk dilakukan dengan tujuan agar tingkat
kepadatan penduduk di satu kawasan tidak terlalu tinggi dan
pembangunan di kawasan-kawasan yang lain dapat terpacu dan
mengalami peningkatan.
Pola persebaran peduduk dapat dipetakan dalam tiga jenis
bentang alam yang lazim dijadikan tempat permukiman, yakni
kawasan pantai, kawasan dataran rendah, dan dataran tinggi.
1. Kawasan
Pantai
Penduduk yang tinggal di daerah pantai umumnya berprofesi
sebagai nelayan atau pedagang. Pedagang membutuhkan
permukiman di kawasan pantai untuk keperluan perniagaannya
karena lokasi pantai yang dekat dengan laut akan mem-
permudah transportasi dan perjalanan barang dagangan. Karena
itu, kota-kota yang berada di kawasan pantai umumnya
merupakan kota perdagangan yang berkembang pesat,
misalnya Kota New York di Amerika Serikat dan Kota Marseille
di Prancis, juga di kota-kota di Indonesia seperti Jakarta,
Semarang, Surabaya, dan Banda Aceh.
Tugas Mandiri
Cobalah untuk meneliti lingkungan
RW tempat tinggalmu. Menu-
rutmu, pola permukiman apa yang
terbentuk di sekitar tempat
tinggalmu? Mengapa pola
tersebut terbentuk?
Gambar 10.9
Negara Indonesia merupakan negara maritim sehingga perkampungan
nelayan akan sering dijumpai di daerah pantai.
Sumber:
Kompas, Edisi September 2005.
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
275
2. Kawasan Dataran Rendah
Penduduk yang tinggal di kawasan dataran rendah umumnya
merupakan penduduk yang ingin membangun kawasan
pertanian, persawahan, dan perkebunan. Kawasan dataran
rendah yang disebari penduduk umumnya ialah yang dialiri
aliran sungai. Lokasi dataran rendah yang umumnya datar
menjadikan pembangunan di kawasan seperti ini dapat berjalan
cepat karena berbagai sarana transportasi seperti jalan dan rel
kereta api mudah dibangun. Kota-kota yang berada di kawasan
dataran rendah umumnya menjadi kota jasa dan pertanian yang
berkembang pesat, misalnya Kota Amsterdam di Belanda dan
Kota Bremen di Jerman. Di Indonesia contohnya Kota Surakarta,
Jawa Tengah.
3. Kawasan Dataran Tinggi
Penduduk yang menyebar ke kawasan dataran tinggi umumnya
merupakan penduduk yang ingin membangun kawasan
pertanian, persawahan, dan perkebunan secara intensif.
Kawasan dataran tinggi umumnya memiliki tanah dengan
tingkat kesuburan tinggi dan cuaca yang sangat menunjang
untuk pertanian. Oleh karena dataran tinggi berbentuk curam
dan berbukit-bukit, umumnya lokasi ini agak susah untuk
didirikan bangunan. Contohnya Dataran Tinggi Dieng Jawa
Tengah dan daerah pertanian Puncak Bogor, Jawa Barat.
D.
Kegiatan Pokok Ekonomi Penduduk
Pada pembahasan sebelumnya kamu telah mengetahui di
kawasan-kawasan mana saja permukiman-permukiman
penduduk di Indonesia tersebar. Satu hal yang perlu diingat,
kawasan-kawasan tersebut ternyata dipilih karena dapat
menunjang kegiatan keseharian, terutama kegiatan yang
menunjang ekonomi mereka.
Gambar 10.10
(a) Di kawasan dataran rendah paling cocok sebagai lahan pertanian, (b) Pemanfaatan lahan untuk perkebunan
teh di kawasan dataran tinggi.
Sumber
:
Dokumen Penerbit.
a
b
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
276
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa dilepaskan dari
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang maupun
jasa. Ketiganya disebut sebagai kegiatan pokok ekonomi,
mengingat kegiatan itu tidak bisa dilepaskan dari keseharian
kehidupan manusia dan dilakukan demi mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan
ketiga kegiatan tersebut dalam pembahasan berikut ini.
1. Konsumsi
Setiap hari kamu melakukan kegiatan konsumsi. Saat belajar,
kamu menggunakan buku tulis, buku pelajaran, maupun
pulpen. Sebelum berangkat sekolah, kamu pasti akan
menyempatkan untuk makan pagi. Itu semua menunjukkan
contoh kegiatan kamu berlaku konsumsi. Ketika tidur pun
kamu juga melakukan konsumsi, karena kamu memakai
selimut dan tempat tidur sebagai alas tidurmu. Jadi, konsumsi
adalah kegiatan manusia memakai, memanfaatkan barang atau
mengurangi nilai guna barang, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Secara langsung artinya mengurangi nilai barang
sekaligus dan tidak dapat dipakai lagi, misalnya makanan yang
sudah terlanjur kita makan tidak dapat dikonsumsi lagi. Adapun
secara tidak langsung artinya mengurangi nilai guna barang
secara berangsur-angsur seperti pakaian atau mobil yang bisa
dipakai dalam jangka waktu lama sehingga nilai guna barangnya
tidak sekaligus habis namun masih bisa dipakai berkali-kali.
Dalam kegiatan konsumsi, setiap pelaku konsumsi biasanya
membuat daftar anggaran yang memuat jumlah pendapatan
dan pengeluaran. Daftar ini dibuat dengan maksud untuk
menyeimbangkan kebutuhan dengan kemampuannya sehingga
mengurangi kemungkinan terjadi defisit atau kondisi di mana
jumlah pendapatannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya.
Hal ini juga dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan
terjadi pemborosan.
a. Tujuan Konsumsi
Dalam melakukan kegiatan konsumsi, tentunya setiap orang
mempunyai tujuan yang berbeda karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Secara garis besar tujuan konsumsi adalah
sebagai berikut.
1) Untuk memenuhi kebutuhan pokok.
2) Untuk mencapai kepuasan.
3) Untuk memperoleh penghargaan (
demonstration effect
).
4) Ingin menolong orang lain.
b . Jenis Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi dapat dibagi berdasarkan pelaku utama
kegiatan konsumsi, yaitu rumah tangga, perusahaan, atau
pemerintah, yang masing-masing memiliki jenis dan pola
konsumsi yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
Jika tingkat penghasilan suatu
keluarga naik, maka jumlah
pengeluaran uang untuk
kebutuhan primer (khususnya
makanan) juga bertambah
banyak. Tetapi jika diperhatikan
persentase penghasilan yang
dibelanjakan untuk makanan akan
berkurang. Sebaliknya bagian
penghasilan yang dibelanjakan
untuk kebutuhan-kebutuhan lain
bertambah besar. Gejala ini
dalam ilmu Ekonomi dikenal
dengan nama Hukum Engel.
Wawasan Sosial
Gambar 10.11
Konsumsi bertujuan
untuk memenuhi ke-
butuhan pokok.
Sumber:
Dokumen penerbit.
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
277
1) Kegiatan konsumsi rumah tangga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang tinggal dalam
satu rumah sebagai unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Namun, rumah tangga
dalam arti ekonomi ialah sekelompok manusia yang
hidup dalam norma atau aturan tertentu.
Tingkat konsumsi suatu keluarga dapat berbeda dengan
keluarga lainnya, karena dipengaruhi oleh faktor tingkat
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, gaya
hidup, dan latar belakang budaya atau tempat tinggal.
Dengan adanya perbedaan antara tingkatan pendapatan
dan pengeluaran, sebuah rumah tangga perlu menyusun
daftar anggaran pendapatan dan belanja keluarga dengan
maksud untuk menyesuaikan antara pendapatan yang
diterima dengan pengeluaran.
Selanjutnya, sebelum kamu belajar cara membuat
anggaran pendapatan dan pengeluaran, kamu perlu tahu
pengertian pendapatan dan pengeluaran keluarga itu
sendiri.
Pendapatan adalah penambahan kemampuan daya beli
seseorang yang diperoleh dari pengorbanan tertentu.
Adapun yang dimaksud pengeluaran adalah biaya yang
akan dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan.
Cara menyusun anggaran pendapatan dan belanja
keluarga yaitu sebagai berikut.
a) Membuat daftar pendapatan yang akan diperoleh.
b) Menyusun rencana pengeluaran (rutin dan insidental)
dan biayanya.
c) Menyusun pengeluaran berdasarkan skala prioritas.
d) Mencocokkan antara jumlah pendapatan dengan
pengeluaran.
Gambar 10.12
Penduduk kota lebih
banyak dan variatif
dibandingkan kebutuh-
an penduduk desa.
Dapat dikatakan, pen-
duduk kota lebih konsumtif
dibandingkan penduduk
desa.
Sumber:
www.google.com: image
a) Gaji, adalah pendapatan yang bersifat
kontinu atau terus menerus dan dalam
jumlah relatif tetap sebagai balas jasa dari
suatu pekerjaan formal.
b) Upah, adalah pendapatan yang bersifat
tidak menentu dan dalam jumlah yang
relatif berbeda sebagai balas jasa dari
pekerjaan nonformal.
c) Sewa, adalah pendapatan dari
pemanfaatan sumber daya.
d) Bonus, adalah pendapatan tambahan
karena bekerja melebihi target tertentu.
e) Hadiah, adalah pendapatan dari hasil
prestasi yang telah diraih.
a) Pengeluaran rutin, mencakup biaya
untuk makanan, listrik, telepon, pajak,
dan biaya pendidikan.
b ) Pengeluaran insidental, mencakup biaya
untuk kebutuhan yang muncul sewaktu-
waktu, seperti biaya dokter, perbaikan
kendaraan, dan sumbangan.
Pendapatan Keluarga
Pengeluaran Keluarga
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
278
a) Pengeluaran belanja pegawai, seperti
menggaji pegawai negeri dan TNI.
b) Pengeluaran belanja barang, misalnya
membeli alat- alat kantor.
c) Pengeluaran belanja perjalanan dinas
pejabat, seperti perjalanan kenegaraan
presiden ke luar negeri.
d) Pengeluaran pemeliharaan, seperti
pemeliharaan gedung serta alat kantor
pemerintah.
e) Pengeluaran rutin lain-lain, seperti
subsidi daerah otonom dan subsidi bahan
bakar minyak.
a) Pengeluaran pembangunan yang bersifat
jasmani, seperti pembangunan jalan dan
fasilitas umum serta fasilitas sosial.
b) Pengeluaran pembangunan mental,
seperti penataran dan penyuluhan untuk
pegawai dan masyarakat.
Pengeluaran Rutin
Pengeluaran Pembangunan
Tiga asas anggaran rumah tangga keluarga, yaitu:
a)
surplus
yaitu kondisi pada saat jumlah pendapatan
lebih besar daripada pengeluaran sehingga terdapat
sisa atau saldo;
b)
balance
yaitu kondisi pada saat jumlah pendapatan
sama besar dengan jumlah pengeluaran;
c)
defisit
yaitu kondisi pada saat jumlah pendapatan lebih
kecil dari jumlah pengeluaran.
Adapun manfaat pembuatan anggaran pendapatan dan
belanja keluarga adalah sebagai berikut.
a) Pedoman dalam melakukan pengeluaran.
b) Sumber informasi bagi pengeluaran di masa
mendatang.
c) Sarana pendidikan disiplin anggota keluarga dalam
melakukan konsumsi.
d) Alat pengawasan penggunaan uang.
2) Kegiatan konsumsi perusahaan
Sebagai satuan unit dari faktor-faktor produksi yang
melakukan proses menghasilkan barang atau jasa,
perusahaan juga melakukan kegiatan konsumsi untuk
dapat menjalankan usahanya. Dengan demikian,
perusahaan bertindak sebagai produsen dan konsumen.
3) Kegiatan konsumsi negara
Negara juga bertindak sebagai konsumen dan produsen.
Tujuan konsumsi yang dilakukan oleh negara selalu
berorientasi untuk melayani pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Setiap pengeluaran harus direncanakan dan
disetujui oleh DPR dalam bentuk RAPBN. Apabila telah
disetujui maka pemerintah berkewajiban untuk
menjalankannya dalam bentuk APBN. Namun, apabila
tidak disetujui pemerintah harus menjalankan APBN
tahun sebelumnya. Pada akhir tahun anggaran, pemerin-
tah harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN
di depan DPR.
Pengeluaran negara terbagi menjadi dua, yaitu
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
Gambar 10.13
Mesin dikonsumsi per-
usahaan untuk men-
jalankan proses pro-
duksi selanjutnya.
Sumber:
Dokumen Penerbit.
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
279
c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi
Setiap orang melakukan kegiatan konsumsi pada tingkat
atau jumlah yang berbeda. Hal ini disebabkan faktor- faktor
sebagai berikut.
1) Tingkat pendapatan
Dalam ilmu Ekonomi, terdapat rumus sederhana
persamaan pendapatan sebagai berikut.
Income
(Y)
=
Consumption
(C) +
Saving
(S), atau
Pendapatan = Konsumsi + Tabungan
2) Selera
Kegiatan konsumsi membutuhkan pengorbanan, karena
itu konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhan
sesuai dengan kesenangan atau seleranya.
3) Latar belakang budaya, adat istiadat, keluarga, dan
agama
Adanya hari peringatan keagamaan atau ritual tertentu
dalam agama, menyebabkan penganutnya melakukan
konsumsi lebih tinggi dari biasanya.
4) Faktor biologis (usia, jenis kelamin, dan tinggi badan)
Setiap manusia mempunyai karakteristik biologi yang
berbeda, karena itulah secara langsung maupun tidak
langsung memengaruhi tingkat konsumsi.
5) Motif
Dorongan atau alasan seseorang dalam melakukan
konsumsi akan berpengaruh pada tingkat konsumsi.
6) Ramalan masa depan
Ramalan masa depan, baik yang berasal dari isu atau data
dan fakta yang akurat, langsung atau tidak langsung akan
memengaruhi tingkat konsumsi.
7) Harga barang
Jika pendapatan tetap sedangkan harga barang naik,
maka kegiatan konsumsinya akan turun. Sebaliknya, jika
pendapatan tetap sedangkan harga barang turun, maka
akan meningkatkan kegiatan konsumsi.
Dalam melakukan tindakan konsumsi terdapat istilah- istilah
sebagai berikut.
a. Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif adalah usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan yang setinggi-tingginya dengan
pendapatan yang diperolehnya.
Konsumtif adalah suatu perilaku yang selalu ingin
menggunakan kemampuannya untuk membeli atau
mengurangi nilai guna barang. Kata konsumtif mempunyai
kesan negatif karena cenderung berpikiran selalu
Gambar 10.14
Sehari sebelum pelak-
sanaan kenaikan BBM,
telah terjadi antrean
panjang di beberapa
SPBU karena masyara-
kat menginginkan BBM
dengan harga yang
belum dinaikkan.
Sumber:
www.google.com: image
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
280
membelanjakan kekayaannya tanpa perhitungan yang
matang. Padahal selain sisi negatif, sifat konsumtif juga ada
sisi positifnya.
b . Pola Konsumsi
Pola konsumsi adalah susunan tingkat kebutuhan seseorang
atau rumah tangga untuk jangka waktu tertentu yang akan
dipenuhi dengan pendapatannya. Atau tindakan konsumen
untuk memutuskan berapa jumlah barang yang akan
diminta dalam berbagai situasi.
2. Produksi
Produksi berasal dari bahasa Inggris,
to produce
yang artinya
membuat atau menghasilkan. Dalam ilmu ekonomi, kata
produksi
mempunyai arti kegiatan manusia menghasilkan
barang/jasa atau menambah nilai guna barang atau jasa. Produksi
tidak semata-mata membuat barang baru, tapi juga menambah
nilai guna barang yang telah ada agar mampu memenuhi
kebutuhan manusia secara maksimal. Kesimpulannya bahwa
produksi adalah kegiatan manusia menghasilkan atau
menambah nilai guna barang /jasa.
Dalam kaitannya dengan cara menambah nilai guna barang,
ada beberapa macam nilai guna, yaitu sebagai berikut.
a. Kegunaan Bentuk
(Form Utility)
Suatu benda akan lebih terasa kegunaannya dan memiliki
nilai guna yang lebih tinggi apabila bentuknya berubah.
Misalnya balok kayu akan lebih tinggi nilai gunanya apabila
bentuknya berubah menjadi perabot rumah tangga, lemari,
meja, dan kursi.
b. Kegunaan Tempat
(Place Utility)
Suatu benda akan lebih tinggi nilainya dan lebih bermanfaat
untuk pemenuhan kebutuhan manusia bila benda itu
dipindahkan tempatnya. Misalnya pasir dan batu di sungai,
akan lebih bermanfaat setelah dipindahkan ke kota sebagai
bahan bangunan.
c. Kegunaan Waktu
(Time Utility)
Suatu benda akan lebih tinggi nilai kegunaannya, apabila
dipakai pada waktu yang tepat. Misalnya payung dan jas
hujan akan sangat bermanfaat apabila hujan turun.
d. Kegunaan Milik
(Ownership Utility)
Suatu benda akan sangat bermanfaat setelah benda tersebut
dimiliki secara sah. Misalnya sepatu di toko akan dapat
digunakan bila sudah dibayar atau dibeli dari toko tersebut.
e. Kegunaan Unsur
(Element Utility)
Suatu benda akan lebih bermanfaat setelah benda tersebut
bersenyawa atau dicampur dengan benda lain. Misalnya
sirop, es, susu, dan buah nanas setelah dicampur akan
menghasilkan minuman segar.
Gambar 10.15
Payung akan lebih
bermanfaat jika turun
hujan.
Sumber:
Dokumen Penerbit.
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
281
Setiap pelaku produksi memiliki tujuan yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan produksi. Adapun tujuan produksi
di antaranya ialah:
a. untuk menghasilkan barang atau jasa;
b. memenuhi kebutuhan manusia;
c. meraih keuntungan; dan
d. membuka lapangan pekerjaan.
Berikut ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan
proses produksi.
a. Jenis-Jenis Kegiatan Produksi
Jenis-jenis kegiatan produksi dikategorikan berdasarkan
bidang usaha pengolahan sumber dayanya. Jenis-jenis
kegiatan produksi menurut bidang usahanya adalah sebagai
berikut.
1) Bidang usaha ekstraktif, adalah kegiatan produksi yang
bergerak di bidang pengambilan atau pemanfaatan
langsung sumber daya alam tanpa diolah terlebih dahulu.
Misalnya, produksi pertambangan, perburuan binatang,
penangkapan ikan di sungai, dan penebangan hutan.
2) Bidang usaha agraris, adalah kegiatan produksi yang
bergerak di bidang pengolahan atau pengelolaan sumber
daya alam. Misalnya pertanian, perkebunan, dan
peternakan.
3) Bidang usaha industri, adalah kegiatan produksi yang
bergerak di bidang pengolahan bahan mentah menjadi
barang jadi. Misalnya industri otomotif, pakaian, dan
kerajinan.
4) Bidang usaha dagang, adalah kegiatan produksi yang
bersifat menambah nilai guna barang dengan cara
menjual barang dari produsen ke konsumen
(meningkatkan nilai guna tempat). Suatu barang akan
lebih berguna bila berada di tempat yang lebih
membutuhkan, maka sebenarnya kegiatan niaga pun
termasuk kegiatan produksi. Misalnya, sayuran di desa
diangkut ke kota yang lebih membutuhkan atau barang
yang tersimpan di gudang pabrik akan lebih bermanfaat
bila disalurkan atau dijual kepada konsumen yang lebih
membutuhkan.
5) Produksi jasa, adalah kegiatan produksi yang bergerak
di bidang pelayanan. Misalnya hotel, agen perjalanan atau
biro, restoran, rumah sakit, dan bengkel.
b. Faktor-Faktor Produksi
Sumber daya ekonomi terdiri atas faktor-faktor produksi
yang berguna dalam proses pembuatan barang atau jasa.
Faktor produksi ialah segala sesuatu yang digunakan untuk
membantu menghasilkan atau menambah nilai guna barang
atau jasa.
Gambar 10.16
Tingkatan produksi.
Tersier
Sekunder
Primer
Keterangan:
Ekstraktif dan agraris
Industri dan
niaga
Jasa
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
282
Faktor Produksi terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu
faktor produksi asli atau primer dan faktor produksi turunan
atau sekunder.
Faktor produksi asli atau primer adalah faktor produksi yang
berhubungan langsung dan telah tersedia di alam. Faktor
produksi asli terdiri atas sumber daya alam dan tenaga kerja.
1) Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang telah
tersedia di alam dan dipergunakan oleh manusia guna
menghasilkan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhannya. Sumber daya alam menurut kemam-
puannya untuk diperbarui dibagi menjadi dua, yaitu SDA
yang dapat diperbarui seperti hutan dan ikan, serta SDA
yang tidak dapat diperbarui serperti minyak bumi dan
batubara.
2) Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah kemampuan manusia dalam
melaksanakan kegiatan produksi, baik bersifat jasmani
maupun rohani.
Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja dibagi menjadi dua,
yaitu tenaga kerja jasmaniah dan rohaniah.
a) Tenaga kerja jasmaniah adalah tenaga kerja yang
mengandalkan kekuatan fisik dalam berproduksi.
Misalnya tukang bangunan, olahragawan, penarik
becak, dan pembantu (pramuwisma).
b) Tenaga kerja rohaniah adalah tenaga kerja yang
mengandalkan kekuatan pikiran dan kepintarannya.
Misalnya konsultan, pengacara, dan guru.
Berdasarkan keahliannya, tenaga kerja dibagi menjadi
tiga, yaitu tenaga kerja terdidik, terlatih, dan tidak terdidik
dan tak terlatih.
a) Tenaga kerja terdidik
(skilled labour)
adalah tenaga
yang mendapatkan keahliannya melalui sekolah formal
yang dibuktikan dengan ijazah. Misalnya, insinyur,
dokter, guru, dan arsitek.
b) Tenaga kerja terlatih
(trained labour)
adalah tenaga
kerja yang mendapatkan keterampilan dari latihan dan
sekolah informal dengan bukti sertifikat. Misalnya,
sopir, montir, operator komputer, dan pemandu wisata.
c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tak terlatih
(unskilled
labour)
adalah tenaga kerja yang tidak melalui
pendidikan dan latihan, namun didapat dari
pengalaman. Misalnya kuli angkut, penarik becak, dan
pemulung.
Adapun yang dimaksud faktor produksi turunan adalah
faktor produksi yang tidak berhubungan langsung dengan
alam dan merupakan faktor hasil pemikiran dan
perkembangan budaya manusia. yaitu meliputi modal dan
entrepreneurship
.
Gambar 10.17
Hubungan fungsional
antara input dan output.
Input
Tanah
Tenaga Kerja
Modal
Skil
Output
Barang
Jasa
Proses Produksi
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
283
1) Modal, segala sesuatu yang dihasilkan manusia untuk
membantu kelancaran proses produksi. Modal dibagi
menjadi beberapa golongan berdasarkan kriteria tertentu
sebagai berikut.
a) Menurut sifatnya
-
Modal jasmaniah/nyata, adalah modal yang dapat
dirasakan dan dilihat, seperti komputer dan uang.
-
Modal rohaniah/abstrak, adalah modal yang tidak
tampak namun dapat dirasakan manfaatnya. Misal-
nya keterampilan, hak cipta, nama baik, dan pikiran.
b) Menurut asalnya
-
Modal perseorangan/individu/privat, adalah modal
yang berasal dari perseorangan. Misalnya modal
awal berupa uang dan simpanan bank lainnya.
-
Modal masyarakat/sosial/kolektif, adalah modal
yang dirasakan oleh masyarakat atau bersama.
Misalnya jalan, jembatan, dan pasar.
c) Menurut bentuknya
-
Modal tetap, adalah modal yang dapat dipakai
dalam proses produksi berkali-kali, seperti mesin,
gedung, dan hak cipta.
-
Modal lancar, adalah modal yang langsung habis
untuk sekali proses produksi. Misalnya uang, bahan
baku, dan bahan pembantu.
d) Menurut risikonya
-
Modal sendiri, adalah modal yang risikonya di-
tanggung sendiri. Misalnya modal pribadi, nama
baik, dan hak cipta.
-
Modal pinjaman, adalah modal yang berasal dari
orang lain dan harus dikembalikan pada waktu yang
telah disepakati. Misalnya pinjaman bank dan
pinjaman pihak ketiga.
2)
Entrepreneurship
(kewirausahaan) adalah kemampuan
seseorang menggabungkan faktor-faktor produksi untuk
menjalankan proses produksi.
c. Usaha Meningkatkan Hasil Produksi
Thomas Robert Malthus dalam bukunya
“Essay of The
Principle of Population as Affect The Future Improvement of
Societ”
mengemukakan bahwa pertambahan penduduk
seiring dengan deret ukur sementara pertambahan bahan-
bahan makanan seiring deret hitung. Teori ini menjelaskan
adanya ketidakseimbangan dengan alat pemuas kebutuhan.
Untuk mengatasinya, manusia dituntut berusaha mening-
katkan jumlah dan kualitas hasil produksi dengan cara
sebagai berikut.
1)
Intensifikasi
, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas
hasil produksi tanpa menambah faktor produksi.
2)
Ekstensifikasi,
adalah usaha peningkatan jumlah dan
kualitas hasil produksi dengan cara menambah faktor
produksi.
Tugas Mandiri
Jelaskan apa saja balas jasa
yang diterima oleh faktor-faktor
produksi.
Wawasan Sosial
Thomas Robert Malthus
(1766–1834)
Tentang bertambahnya jumlah
penduduk, Thomas Robert
Malthus, seorang ekonom Inggris,
mengemukakan suatu teori yang
terkenal dengan nama
Teori
Penduduk Malthus
. Ia menulis
sebuah buku yang berjudul
“Essay of The Principle of Popu-
lation as Affect The Future
Improvement of Societ”
.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
284
3)
Diversifikasi
, adalah usaha menambah jumlah dan
kualitas hasil produksi.
4)
Rehabilitasi,
adalah usaha menambah jumlah dan kualitas
hasil produksi dengan mengganti faktor produksi yang
telah rusak dengan yang lebih baru.
5)
Mekanisasi,
adalah usaha penambahan jumlah dan
kualitas hasil produksi dengan mengganti faktor produksi
tradisional dengan mesin-mesin produksi yang bersifat
mekanik.
6)
Rasionalisasi,
adalah usaha menambah jumlah dan
kualitas hasil produksi dengan mengurangi faktor-faktor
produksi yang tidak penting atau membebani biaya
produksi.
Perluasan atau peningkatan jumlah dan kualitas hasil
produksi harus tetap disesuaikan dengan kapasitas sumber
daya tersebut karena bagaimanapun sumber daya
mempunyai titik batas pemanfaatan. Apabila sumber daya
tersebut telah dimanfaatkan secara maksimal, akan terjadi
penurunan nilai dan kualitas suatu produksi.
3. Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyampaikan
barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Salah satu
keunikan distribusi yaitu mampu memberikan manfaat kepada
semua pelaku kegiatan ekonomi, baik produsen, konsumen,
distributor sendiri, maupun kepada masyarakat.
a. Tujuan distribusi antara lain sebagai berikut.
1) Menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada
konsumen.
2) Membantu meratakan hasil produksi.
3) Meningkatkan nilai guna barang.
4) Membantu melancarkan proses produksi.
5) Membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat.
b . Fungsi Distribusi meliputi sebagai berikut.
1) Fungsi pertukaran barang atau jasa dalam bentuk
penjualan dan pembelian.
2) Fungsi penunjang kelancaran kegiatan produksi dan
konsumsi.
c. Sistem Distribusi
Sistem distribusi dibagi menjadi tiga, yaitu distribusi
langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi tidak
langsung.
1) Distribusi langsung, adalah sistem distribusi yang
dilakukan produsen dengan cara menjual langsung
kepada konsumen tanpa perantara. Distribusi ini sangat
cocok untuk pengusaha yang bermodal kecil karena tidak
memerlukan biaya besar, jangkauan pemasarannya
sempit (lokal), dan barang yang dijual tidak tahan lama.
Gambar 10.18
Hubungan antara
produksi, distribusi, dan
konsumsi
Produksi
Produsen
Distribusi
Distributor
Konsumsi
Konsumen
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
285
2) Distribusi semi langsung, adalah sistem distribusi yang
menggunakan agen sebagai penyalur barang. Distribusi
semi langsung biasanya dilakukan oleh produsen barang-
barang berkualitas baik dan mahal karena barang-barang
tersebut memerlukan penanganan yang khusus oleh
ahlinya sehingga dengan adanya agen yang memerlukan
wakil perusahaan maka kualitas barang dapat dijaga.
Berikut ini bagan distribusi semi langsung.
Tugas Mandiri
Menurutmu, mengapa distribusi
berperan penting bagi ke-
makmuran rakyat? Jelaskan!
Keterangan:
PB
= Pedagang Besar (grosir, eksportir, importir)
PP
= Pedagang Pengecer
3) Distribusi tidak langsung, adalah sistem distribusi yang
menggunakan jasa berbagai macam distributor baik
grosir maupun retail. Biasanya dilakukan oleh perusahaan
yang memerlukan pasar yang sangat luas dengan sifat
barang yang tahan lama. Sistem ini melibatkan banyak
pihak sehingga memerlukan modal yang cukup besar,
termasuk untuk promosi. Bagan distribusi tidak langsung
tampak sebagai berikut.
Secara garis besar, saluran distribusi dapat dilihat pada bagan
saluran distribusi di bawah ini.
Produsen
Agen Tunggal
PB
Konsumen
PP
PP
PP
PB
PP
PP
PP
PB
PP
PP
PP
PRODUSEN
KONSUMEN
Depot
Agen Resmi
Penyalur Resmi
PRODUSEN
KONSUMEN
Pengecer
Pedagang
Besar
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
286
Sistem distribusi yang akan dipilih produsen harus
memperhitungkan beberapa hal sebagai berikut.
- Besarnya modal (besar atau kecil)
- Jenis dan sifat barang (tahan lama atau tidak tahan
lama)
- Luas pemasaran (lokal, nasional, atau internasional)
- Fasilitas transportasi dan komunikasi (lengkap atau
tidak lengkap)
- Jumlah barang yang dihasilkan (banyak atau sedikit)
d. Pelaku Distribusi
Pelaku distribusi (distributor) adalah
orang atau lembaga
yang melakukan kegiatan penyaluran barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen
. Pada intinya, distributor dibagi
menjadi tiga bagian besar, yaitu pedagang besar, pedagang
kecil, dan perantara.
1) Pedagang besar, adalah distributor yang membeli barang
dalam jumlah besar langsung dari pabrik atau produsen
dan menjualnya kepada pedagang kecil. Termasuk
pedagang besar adalah grosir, eksportir, dan importir.
2 ) Pedagang kecil
(retail),
yaitu distributor yang membeli barang
dalam jumlah tertentu dari pedagang besar dan menjualnya
langsung ke konsumen secara eceran. Termasuk pedagang
kecil yaitu pedagang asongan, pedagang kaki lima, warung,
kios, minimarket, dan supermarket.
3) Perantara, yaitu distributor yang mempertemukan
penjual dengan pembeli dan tidak bertanggung jawab
kepada kondisi barang yang diperjualbelikan. Termasuk
dalam distributor perantara adalah:
a) Agen, adalah perantara yang berperan sebagai
distributor barang tertentu atas nama perusahaan yang
ditugaskan menyalurkan barang di wilayah tertentu.
b) Komisioner, adalah perantara yang mempertemukan
penjual dengan pembeli atas nama dan tanggung
jawab sendiri. Upah komisioner disebut komisi.
c) Makelar, adalah perantara yang mempertemukan
penjual dengan pembeli atas nama orang lain atau
perusahaan. Upahnya disebut kurtasi atau provisi.
e. Etika dalam Distribusi
Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya dengan iklan melalui media massa, seperti pamflet,
poster, koran, televisi, dan radio. Namun, sering kamu
melihat banyak produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan
kenyataannya sehingga tidak jarang justru merugikan
konsumen. Hal itu bisa dimaklumi, karena distributor
dituntut menyajikan promosi dengan lugas, tepat, dan padat
sementara biaya promosi yang dikeluarkan mahal, maka
tidak jarang mereka membuat iklan yang tidak sesuai dengan
etika. Etika yang dimaksud antara lain menjelek-jelekkan produk
lain, menjanjikan fungsi dan informasi barang yang tidak sesuai
dengan kenyataannya, serta mempromosikan produk yang
membahayakan masyarakat. Untuk menyikapi hal tersebut,
Tugas Mandiri
Coba sebutkan pelaku-pelaku
distribusi yang ada di sekitar
rumahmu! Apakah jenis usaha
mereka?
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
287
konsumen harus cermat, kritis, dan berani melakukan
pengawasan terhadap semua produk yang diiklankan. Cara-cara
yang dapat dilakukan di antaranya seperti berikut.
1) Memberitahukan kepada pihak berwenang apabila
menemukan hal-hal yang merugikan. Misalnya, ada toko
yang menjual barang yang sudah kadaluarsa.
2) Berpikir logis apabila melihat iklan yang menjanjikan hal-
hal di luar logika.
3) Tidak mudah tergoda dengan iklan yang menyebutkan
produknya sebagai lambang pergaulan atau simbol
modernitas.
Tugas Mandiri
Multi Level Marketing
(MLM)
adalah bentuk saluran distribusi
barang yang khas, mengapa bisa
dikatakan demikian? Beri
penjelasan!
Rangkuman
Penduduk adalah istilah untuk menyebut sekumpulan manusia yang tinggal dan
menempati suatu kawasan tertentu seperti desa, kota, negara, atau benua.
Pola pemanfaatan lahan antara satu kawasan dengan kawasan yang lain tidaklah sama
dikarenakan adanya perbedaan potensi lahan dan kepentingan penduduk yang
menguasai lahan tersebut.
Penduduk biasanya membangun rumah di kawasan-kawasan yang dapat menunjang
kegiatan keseharian mereka, terutama yang menunjang kegiatan ekonomi.
Permukiman adalah kumpulan tempat tinggal manusia di suatu kawasan tertentu.
Salah satu penyebab tidak meratanya persebaran permukiman di Indonesia adalah
perekonomian masyarakat, di mana hanya terpusat pada kawasan-kawasan yang
berpotensi untuk pengembangan ekonomi.
Kegiatan pokok ekonomi yang terdiri atas kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi
tidak dapat dilepaskan dari keseharian kehidupan manusia. Kegiatan tersebut
dilakukan demi mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
Kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok, mencapai
kepuasan, memperoleh penghargaan, dan ingin menolong orang lain. Konsumsi
seseorang dipengaruhi oleh faktor tingkat pendapatan, selera, latar belakang budaya,
adat istiadat, keluarga dan agama, faktor biologis, motif, serta ramalan masa depan.
Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan menghasilkan barang atau jasa, memenuhi
kebutuhan manusia, meraih keuntungan, dan membuka lapangan pekerjaan. Faktor-
faktor produksi terdiri atas faktor produksi asli yang meliputi sumber daya alam dan
tenaga kerja, serta faktor produksi turunan yang meliputi modal dan kewirausahaan.
Kegiatan distribusi dilakukan dengan tujuan menyalurkan barang/jasa dari produsen
kepada konsumen, meratakan hasil produksi, dan meningkatkan nilai guna barang.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
288
3.
Di bawah ini adalah jenis-jenis peternakan
berdasarkan hewan ternaknya,
kecuali
....
a. peternakan hewan besar
b . peternakan hewan kecil
c. peternakan unggas
d. peternakan ayam
4.
Pemerintah Indonesia mengatur peman-
faatan hutan melalui ....
a. pemberian HPH (hak pengusahaan
hutan)
b. penyelundupan
c. penebangan kayu besar-besaran
d. penangkaran
1.
Istilah yang digunakan untuk menyebut
sekumpulan manusia yang tinggal dan me-
nempati suatu kawasan tertentu, seperti
desa, kota, negara, atau benua ialah ....
a. penduduk
c. pendatang
b. demografi
d. individu
2.
Suatu kelompok penduduk yang sangat
mengandalkan sektor pertanian sebagai
pencaharian utamanya disebut dengan
istilah ....
a. masyarakat agraris
b . masyarakat industri
c. masyarakat maju
d. masyarakat tertinggal
Tidak
Ya
Pernyataan
No
1.
Perhatikan mata pencaharian penduduk di daerahmu.
Sesuaikah mata pencaharian penduduk di daerahmu dengan
kondisi fisik permukaan buminya?
Apakah orang tuamu juga memiliki profesi yang sesuai dengan
keadaan di daerahmu?
2.
Perhatikan penggunaan lahan di daerahmu. Sesuaikah
penggunaan lahan di daerahmu dengan kondisi permukaan
buminya?
Menurutmu, apakah penduduk di daerahmu telah memiliki
kesadaran pelestarian lingkungan dalam penggunaan
lahannya?
3.
Menurutmu, apakah pola permukiman penduduk di
daerahmu termasuk salah satu pola permukiman dari materi
yang telah kamu pelajari dalam bab ini?
4.
Apakah di daerahmu terdapat kegiatan produksi yang
dilakukan oleh masyarakat?
Apakah kamu telah memahami kegiatan ekonomi penduduk
yang meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi?
Latihan Soal
10
I.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
Kerjakan di buku tugasmu!
Refleksi
Kamu telah mempelajari tentang kegiatan ekonomi, penggunaan lahan, dan pola
permukiman penduduk yang dipengaruhi oleh keadaan fisik permukaan buminya.
Sekarang cobalah menerapkan materi yang telah kamu pelajari dengan keadaan
daerahmu masing-masing.
Berilah tanda cek (
√
) sesuai dengan keadaanmu masing-masing.
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
289
5.
Usaha yang dilakukan manusia untuk
sumber daya alam yang terdapat di perut
bumi untuk memenuhi sebagian
kebutuhan manusia adalah ....
a. pertambangan
c. penangkaran
b. peternakan
d. pemanfaatan
6.
Jenis-jenis kegiatan produksi meliputi
bidang usaha di bawah ini,
kecuali
....
a. dagang
c. primer
b . industri
d. jasa
7.
Usaha yang dilakukan untuk menyalur-
kan dan memasarkan barang jadi dari
pembuatnya (produsen) pada peng-
gunanya (konsumen) adalah ....
a. perdagangan
c. industri
b. barter
d. pembuatan
8.
Suatu kawasan yang dihuni oleh
penduduk yang biasanya memiliki ciri
tradisional dinamakan ....
a. kota
c. urban
b. desa
d. suburban
9.
Di bawah ini merupakan beberapa pola
permukiman,
kecuali ....
a. pola memanjang c. pola tersebar
b . pola terpusat
d. pola meninggi
10.
Berikut ini merupakan jenis-jenis industri
berdasarkan modal dan jumlah pekerja,
kecuali
....
a. industri besar
b . industri kecil
c. industri menengah
d. industri pertanian
11.
Rangkaian kegiatan dalam usaha
menyediakan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia disebut ....
a. modal produksi
b . perluasan produksi
c. asas produksi
d. proses produksi
12.
Dapat menunjang kelancaran kegiatan
produksi dan konsumsi merupakan
fungsi ....
a. konsumsi
c. produsen
b . produksi
d. distribusi
13.
Pengusaha termasuk salah-satu faktor
produksi. Alasan yang mendasari
pernyataan tersebut adalah ....
a. pengusaha adalah pihak yang yang
memiliki kemampuan mengelola dan
menyatukan sumber daya alam,
tenaga kerja, dan modal dalam
menghasilkan produk
b. pengusaha adalah pihak yang
memiliki kemampuan dalam
mengembangkan ekonomi sehingga
dapat menguasai yang lain
c. pengusaha adalah bagian dari para
pemodal yang dapat mengucurkan
dana untuk tambaham modal dalam
mengembangkan usaha
d. pengusaha adalah orang yang
memiliki jiwa kewirausahaan yang
berpikir kreatif dan inovatif
14.
Usaha peningkatan jumlah dan kualitas
hasil produksi dengan mengganti faktor
produksi yang telah rusak dengan yang
lebih baru disebut ....
a. ekstensifikasi
b. mekanisasi
c. rehabilitasi
d. rasionalisasi
15.
Berikut ini faktor-faktor yang
memengaruhi konsumsi seseorang,
kecuali
....
a. selera
b . ramalan masa depan
c. pendapatan
d. tingkat pendidikan
1.
Sebutkan beberapa jenis pertanian berdasarkan penggunaan lahan!
2.
Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan adanya persebaran penduduk!
3.
Bagaimana persebaran permukiman di Indonesia?
4.
Atas dasar apakah seseorang disebut produsen?
5.
Jelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih saluran distribusi!
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
290
Wacana Sosial
Langkah-langkah mengerjakan:
1.
Buatlah kelompok diskusi dengan anggota lima siswa, tentukan seorang di antara
kamu sebagai ketua kelompok.
2.
Diskusikan dalam kelompokmu fenomena yang terjadi di Jakarta tersebut.
3.
Carilah keterangan-keterangan atau tulisan dari media atau buku-buku yang
menunjang, kemudian jawablah pertanyaan berikut dengan mendiskusikannya dalam
kelompokmu
a.
Bagaimana penggunaan lahan di Jakarta menurut gambar di atas?
b .
Bagaimana pula dengan pola kegiatan ekonomi penduduk Jakarta berdasarkan
corak kehidupan penduduknya?
c.
Bagaimana penggunaan lahan di lingkungan sekitar sekolahmu?
Berikan pendapatmu apa yang sebaiknya dibenahi.
4.
Buatlah laporan kelompok untuk dipresentasikan di depan kelas!
Jakarta mulai "lebat dengan gedung
jangkung
". Tidak salah ungkapan tersebut. Perhatikan gambar di atas, banyak sekali
gedung-gedung menjulang tinggi, bukan? Salah satu penggunaan lahan paling dominan di kota besar seperti Jakarta
adalah perkantoran.
Sumber:
Peter Finkbeiner's Asia, The Regent Jakarta
Perhatikan gambar di bawah ini, kemudian baca keterangan dengan saksama!