Halaman
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
245
A.
Memahami Perilaku dan Pencegahan STDS
1.
Pengertian STDS
Sexually Transmitted Diseases
(
STDS
)/Infeksi menular seksual
adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang
lain melalui kontak seksual atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
virus, parasit, atau jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan
seksual dari seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya. Infeksi
menular seksual juga menyerang manusia dan binatang melalui transmisi
hubungan seks. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui
jarum suntik dan juga kelahiran serta menyusui. Infeksi penyakit menular
seksual telah diketahui selama ratusan tahun. Penyakit ini didefinisikan
sebagai salah satu akibat yang ditimbulkan karena aktivitas seksual yang
Pelajaran 10
MEMAHAMI PENCEGAHAN PERILAKU TERKAIT
YANG MENUJU SEXUALLY TRANSMITTED
DISEASES (STDS), AIDS, DAN KEHAMILAN
246
Kelas XII SMA
tidak sehat sehingga menyebabkan munculnya penyakit menular, bahkan
pada beberapa kasus Penyakit Menular Seksual (PMS) membahayakan.
Sexually Transmitted Diseases
(STDS)/Penyakit menular seksual terjadi
karena suatu gangguan/penyakit-penyakit yang ditularkan dari satu orang
ke orang lain melalui kontak atau hubungan seksual. Pertama sekali
penyakit ini sering disebut ‘Penyakit Kelamin’ atau
Veneral Disease
,
tetapi sekarang sebutan yang paling tepat adalah Penyakit Hubungan
Seksual/Seksually Transmitted Diseases atau secara umum disebut
Penyakit Menular Seksual (PMS).
2.
Perilaku terkait STDS
Penyakit ini mulai menjalar dengan perkembangan penularan yang
cukup cepat. Tidak dapat disangkal bahwa mata rantai penularan infeksi
menular seksual adalah wanita tunasusila/pria tunasusila yang dapat
masuk dalam kehidupan rumah tangga.
Disamping itu perilaku seks tidak sehat dari sebagian kecil masyarakat
juga turut berperan dalam penyebaran penyakit ini. Perubahan perilaku
seksual telah menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang berkaitan
dengan infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki.
Penyakit infeksi menular seksual sebagian besar dapat diselesaikan
dengan pengobatan yang tepat sehingga tidak menimbulkan penyakit
selanjutnya, berbeda dengan kehamilan yang tidak dikehendaki yang
mempunyai dampak yang lebih luas baik biologis, psikologis, sosial,
spiritual, dan etika.
Penyakit infeksi menular seksual dapat menimbulkan infeksi akut
(mendadak) yang memerlukan penanganan yang tepat karena akan dapat
menjalar ke alat genitalia bagian dalam (atas) dan menimbulkan penyakit
radang panggul. Pengobatan yang kurang memuaskan akan menimbulkan
penyakit menjadi menahun (kronis) dengan akibat akhir rusaknya fungsi
alat genitalia bagian dalam sehingga menimbulkan kurang subur atau
mandul.
Dalam upaya meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan
reproduksi, menjadikan remaja tegar dalam menghadapi masalah dan
mampu mengambil
keputusan terbaik
bagi dirinya, maka pelayanan
konseling sangat diperlukan
remaja. Meskipun kepedulian pemerintah,
masyarakat
maupun LSM dalam
memperluas penyediaan
informasi dan
pelayanan kesehatan reproduksi sudah
semakin menin
gkat, namun dalam
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
247
akses pemberian pelayanan konseling masih
terbatas. Hal ini antara
lain disebabkan keterbatasan jumlah fasilitas pelaya
nan
konseling bagi
remaja
yang terbatas. Disamping itu, kemampuan tenaga konselor dalam
memberikan konseling kepada remaja di pusat-pusat pelayanan informasi
dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja juga masih terbatas. Atas
dasar itulah maka guna mendukung kemampuan SDM dalam melakukan
konseling kesehatan reproduksi remaja perlu disiapkan tenaga yang
terlatih melalui
workshop
konseling kesehatan reproduksi remaja.
3.
Gejala Infeksi Menular Seksual (IMS)/STDS
PMS sering tidak menunjukkan gejala, terutama pada perempuan.
Namun demikian, ada pula
Sexually Transmitted Diseases
(STDS)/PMS
yang menunjukkan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut :
Gejala
Perempuan
Laki-laki
Luka
Luka terbuka dan atau luka basah dengan atau tanpa rasa
sakit, disekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian
tubuh yang lain. Tonjolan (papules) kecil-kecil, diikuti
luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin
Anus gatal atau iritasi/Gatal-gatal di daerah alat
kelamin.
Cairan tidak normal
Cairan dari alat kelamin
bisa gatal, warna
keputihan, kekuningan,
kehijauan, atau
kemerahmudaan berbau
atau berlendir. Cairan
tubuh bisa juga keluar dari
anus.
Cairan bening atau
berwarna berasal dari
pembukaan alat kelamin
pria atau anus, rasa panas
seperti terbakar atau
sakit selama atau setelah
kencing.
Pada wanita, dapat juga
disebabkan oleh infeksi
kandung kencing yang
tidak ditularkan melalui
hubungan seksual.
Buang air kecil lebih
sering dari biasanya.
248
Kelas XII SMA
Gejala
Perempuan
Laki-laki
Sakit pada saat
buang air
kecil
PMS pada wanita biasanya
tidak menyebabkan sakit
atau
burning
urination
Rasa terbakar atau rasa/
perih/panas/sakit selama
atau setelah urination
terkadang diikuti dengan
keluarnya cairan putih dari
alat kelamin pria
Nyeri di paha atau bagian perut lebih rendah.
Perubahan warna
kulit
T
erutama di bagian telapak tangan atau kaki. Perubahan
bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh
Tonjolan seperti
jengger ayam
Tumbuh tonjolan seperti jengger ayam/kutil di sekitar
alat kelamin
Demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur
tubuh.
Sakit pada bagian
bawah perut
Rasa sakit yang muncul dan hilang, yang tidak berkaitan
dengan menstruasi bisa menjadi
tanda infeksi saluran
reproduksi (infeksi yang telah berpindah ke bagian
dalam system reproduksi, termasuk servik, tuba falopi,
dan ovarium)
Kemerahan
Kemerahan pada sekitar
alat kelamin, atau diantara
kaki
Kemerahan pada sekitar
alat kelamin, kemerahan
dan sakit di kantong zakar
Pembengkakan kelenjar getah bening atau kemerahan di
sekitar alat kelamin.
Macam penyakit Menular Seksual (PMS) dan penyebabnya :
a.
Jenis PMS disebabkan Bakteri
1)
Gonore atau kencing nanah, gejalanya:
a).
Rasa sakit saat buang air kecil dan saat ereksi.
b).
Keluar nanah dan dari saluran kencing
terutama pada pagi
hari.
c).
Pada perempuan: nyeri di daerah perut bagian bawah,
kadang-kadang
disertai keputihan dan bau yang tidak sedap.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
249
2)
Klamidia, gejalanya:
a).
Keputihan, dapat
disertai nyeri saat kencing, dan pendarahan
setelah hubungan seksual. Gejalanya mirip GO tapi lebih
ringan.
b).
Pada infeksi kronik dapat
terjadi penyebaran ke saluran telur
yang menimbulkan nyeri perut bagian bawah.
3)
Sipilis atau raja singa, Gejalanya:
a).
Luka yang
bersih dan tidak nyeri di sekitar alat kelamin,
anus, dan mulut yang muncul kira-kira 2-3 minggu setelah
terinfeksi.
b).
6-8 minggu kemudian tim
bul pembesaran kelenjar getah
bening disusul dengan tidak enak badan dan bercak
kemerahan pada kulit.
4)
Chancroid, gejalanya:
a).
Luka yang kotor dan nyeri disekitar
alat kelamin yang
muncul kira-kira 1 minggu setelah infeksi.
b.
Jenis PMS disebabkan oleh Virus
1)
Herpes genital atau herpes simplex, gejalanya:
b).
Bintil-bintil berisi
cairan yang menjadi luka kecil di sekitar
alat kelamin dan mulut. Luka-luka kecil ini bisa sakit sekali
pada saat infeksi pertama kali dan dapat kambuh secara
berulang-ulang bila ada gangguan emosi/psikis atau haid.
c).
Sebelum munculnya bintil-bintil ini, biasanya ada gejala
awal
yang mendahului antara lain: rasanya seperti sakit
flu, rasa tidak enak di pinggang, kelenjar getah bening
membengkak.
2)
Hepatitis B dan C, gejalanya:
a).
Badan lemas, kurang gairah dan kadang demam.
b).
Pada kasus parah, tampak kulit dan selaput mata
berwarna
kuning.
250
Kelas XII SMA
3)
Human papillomavirus
(Kutil kelamin atau sering disebut
jengger ayam), gejalanya:
a).
Benjolan-benjolan kecil
di sekitar alat kelamin yang dapat
bersatu seperti jengger ayam dan menular.
b).
Pada perempuan
dapat mengenai kulit daerah kelamin
sampai dubur, selaput lendir bagian dalam, liang kemaluan
sampai leher rahim.
c).
Pada pria terdapat pada penis dan saluran kencing
bagian
dalam. Pada wanita hamil kutil ini bisa tumbuh sampai besar.
4)
HIV, gejalanya:
a).
Demam
b).
Keringat malam
c).
Sakit kepala
d).
Kemerahan di ketiak, paha atau leher
e).
Diare yang terus menerus
f).
Penurunan berat badan secara cepat
g).
Batuk, dengan atau tanpa darah
h).
Bintik ungu kebiruan pada kulit
c.
Jenis PMS Lainnya:
1)
Protozoa: Trikomoniasis,
gejalanya:
a).
Gejala spesifik
berupa keputihan yang banyak, kadang-
kadang berbusa, kehijauan, berbau busuk, nyeri saat
berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
b).
Jamur: Candidiasis
c).
Hama: Kutu kelamin, Scabies
4.
Pencegahan
Seksually Transmitted Diseases
(STDS)
Pencegahan merupakan cara yang bijak sebelum kalian terjangkit
penyakit kelamin, karena jika terjangkit kalian akan mengalami kerugian
yang besar. Pencegahan penyakit kelamin diantaranya dengan:
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
251
Pencegahan Penularan lewat seks :
Berlaku saling setia atau berhubungan hanya dengan pasangannya
saja kalau sudah menikah.
Pencegahan Penularan Cara lainnya :
a.
Mencegah masuknya transfusi darah tambahan yang belum diperiksa
kebersihannya
dari penderita
Infeksi Menular Seks (IMS) ke dalam
tubuh kita.
b.
Berhati-hati waktu menangani segala hal yang tercemar
oleh darah
segar.
c.
Mencegah pemakaian
alat-alat tembus kulit yang tidak suci hama
atau tidak steril. Misalnya jarum suntik, alat tato, alat tindik dan
sejenisnya yang bekas dipakai orang lain. Jarum suntik yang baru
biasanya masih dalam plastik dan dibuka dihadapan kita.
d.
Meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan, dimulai dari diri sendiri dan
keluarga sehingga terbentuknya masyarakat yang religious.
e.
Memberikan pemahaman
tentang seks pada anak-anak sekolah,
untuk berhati-hati dan tidak mencoba-coba.
f.
Menghargai hubungan seksual sebagai suatu yang sakral sehingga
hanya boleh dilakukan pada pasangan yang telah menikah.
g.
Pemberantasan peredaran narkoba.
h.
Menutup tempat-tepat prostitusi dan pelacuran terselubung.
i.
Menjaga kebersihan pakaian dalam dan toilet umum.
j.
Merawat rambut disekitar alat kelamin.
k.
Pemeriksaan rutin ke dokter kulit dan kelamin.
5.
Aktivitas pembelajaran siswa
memahami perilaku dan
p
encegahan
Sexually Transmitted Diseases
(STDS)
Cobalah kalian baca dan pelajari materi yang telah disajikan di atas,
mulai dari memahami perilaku dan pencegahan
Sexually Transmitted
Diseases
(STDS), kemudian lakukan aktivitas belajar berikut ini:
a.
Buatlah kelompok masing-masing 6 orang, kemudian
tentukan
3 orang untuk memahami perilaku dan pencegahan
Sexually
Transmitted Diseases
(STDS), dan 3 orang untuk menyusun daftar
pertanyaan tentang perilaku dan pencegahan
Sexually Transmitted
Diseases
(STDS) tersebut.
252
Kelas XII SMA
b.
Buatlah pembagian tugas untuk memahami
perilaku dan pencegahan
Sexually Transmitted Diseases
(STDS) tersebut terutama perilaku dan
pencegahan
Sexually Transmitted Diseases
(STDS) atau pembagian
tugas menurut kriteria lainnya.
c.
Dalam pembagian tugas masing-masing
mencoba membuat daftar
pemahaman tiap kata, kalimat, paragraph, tema yang menurut
peserta didik belum dipahami termasuk dalam membuat daftar
pertanyaannnya.
d.
Amati dan carilah segala
sesuatu yang berhubungan dengan
memahami perilaku dan pencegahan
Sexually Transmitted Diseases
(STDS) dari berbagai sumber, baik dari internet, buku, majalah, surat
kabar dan sebagainya.
e.
Diskusikan dengan teman satu kelompok tentang memahami perilaku
dan pencegah
an
Sexually Transmitted Diseases
(STDS). Usahakan
setiap anggota kelompok memberikan pendapatnya.
f.
Kalian dapat melakuk
an pembagian pemahaman/persoalan
tersebut dengan waktu tertentu atau tergantung dengan banyaknya
permasalahan dalam tiap bab atau tema.
g.
Pergantian peran memahami,
membuat pertanyaan, dan lainnya yang
diperlukan dapat dilakukan untuk memberikan kesempatan pada
semuanya.
h.
Lakukan tugas memahami/membuat
daftar pertanyaan itu dengan
sungguh-sungguh dengan menerapkan nilai sportivitas, kerjasama,
toleransi, dan disiplin.
i.
Buatlah urutan dan penjelasan
memahami perilaku dan pencegahan
Sexually Transmitted Disease
(STDS). Usahakan ditambahkan foto
atau video mendidik yang berhubungan.
j.
Presentasikan hasil
diskusi tersebut di depan kelas dengan mengikuti
pentunjuk yang ditentukan guru.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 10.1. Pembelajaran siswa memahami perilaku dan pencegahan Sexually
Transmitted Diseases (STDS)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
253
B.
Memahami Perilaku dan Pencegahan AIDS
1.
Pengertian AIDS
AIDS adalah singkatan dari
Acquired Immune Deficiency Syndrome
yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (
Human Immunodeficiency
Virus
). Penyakit ini bukan penyakit keturunan atau diwarisi. Ia menyerang
kekebalan tubuh (
immune system
), yaitu system pertahanan alami tubuh
terhadap serangan organisme penyakit. Penyakit ini mengakibatkan
berkurangnya kemampuan tubuh dalam memerangi infeksi. Penyakit
AIDS sampai saat ini masih menjadi ancaman terbesar bagi kesehatan
penduduk dunia karena proses penularannya yang begitu cepat dan belum
ada obat penangkalnya.
HIV adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia. Bentuk HIV seperti binatang bulu
babi (binatang laut) yang berbulu tegak dan tajam.
Tubuh manusia mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk
melawan dan membunuh bibit-
bibit atau
kuman-kuman penyakit yang
masuk ke dalam tubuh nanusia. Dengan demikian sel-sel darah putih
melindungi seseorang dari jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan
tubuh manusia, yang merupakan daya tahan tubuh seseorang.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV,
maka virus ini akan menyerang sel darah
putih. Selanjutnya akan merusak dinding sel
darah putih untuk masuk ke dalam sel dan
merusak bagian yang memegang peranan pada
kekebalan tubuh. Sel darah putih yang telah
dirusak tersebut menjadi lemah dan tidak lagi
mampu melawan kuman-kuman penyakit.
Lambat-laun sel darah putih yang sehat akan
sangat berkurang. Akibatnya, kekebalan tubuh
orang tersebut menjadi menurun dan akhirnya
sangat mudah terserang berbagai penyakit.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV disebut
“HIV
+
”
(baca: HIV
positif) atau pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi HIV dalam
beberapa tahun pertama belum menunjukkan gejala apapun. Sehingga
secara fisik kelihatan tidak berbeda dengan orang lain yang sehat.
Sumber: rkm.com.au
Gambar 10.2. Virus HIV
254
Kelas XII SMA
Namun dia mempunyai potensi sebagai sumber penularan, artinya dapat
menularkan virus kepada orang lain. Setelah periode 7 hingga 10 tahun,
atau jika kekebalan tubuhnya sudah sangat melemah karena berbagai
infeksi lain, seorang pengidap HIV mulai menunjukkan gejala-gejala dan
tanda-tanda bermacam-macam penyakit
yang muncul karena
rendahnya
daya tahan
tubuh. Pada keadaan ini orang tersebut disebut sebagai
penderita AIDS.
2.
Perilaku terkait AIDS
HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang yang bersangkutan
untuk dapat berada di dalam tubuh manusia. Sedangkan di luar tubuh
manusia, HIV sangat cepat mati. HIV bertahan lebih lama di luar tubuh
manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam
keadaan belum mengering. Dalam media kering HIV akan lebih cepat
mati. HIV juga mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama
lain. Karena HIV cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat
menular lewat udara seperti virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus
influensa dapat hidup di udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan
influensa dapat terjadi melalui udara.
Di dalam tubuh manusia, HIV terdapat pada cairan-cairan tubuh,
yaitu: darah, air mani, cairan vagina (cairan kemaluan wanita). Telah
terbukti, bahwa ketiga cairan di atas inilah yang dapat menularkan HIV.
Maksudnya, penularan akan terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga
cairan itu tercemar oleh HIV, dan kemudian masuk ke aliran darah orang
yang belum tertular. Selain di dalam ketiga cairan yang telah disebutkan
di atas, HIV juga dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil di
dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air susu ibu (ASI).
Namun sampai sekarang belum ada bukti bahwa HIV dapat ditularkan
melalui cairan- cairan tersebut.
a.
Cara Penularan HIV/AIDS
Penularan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu melalui:
1)
Melalui hubungan
seksual yang berisiko tanpa menggunakan
pelindung dengan seseorang yang mengidap HIV.
2)
Melalui tranfusi darah
dan transplantasi organ yang tercemar HIV.
3)
Transfusi darah yang terc
emar HIV dan transplantasi organ
yang tercemar HIV akan secara langsung membuat orang yang
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
255
menerima darah atau organ tubuh tersebut tertular HIV karena
virus langsung masuk ke dalam sistem peredaran darah penerima.
4)
Melalui alat suntik atau alat tusuk lainnya yang dapat menembus
kulit (akupuntur
, tindik, tatto) yang tercemar oleh HIV. Oleh
sebab itu pemakaian alat suntik secara bersama-sama oleh para
pecandu narkotika akan mempermudah penularan HIV di antara
mereka bila salah satu di antara mereka merupakan pengidap HIV.
5)
Penularan HIV dari perempuan pengidap HIV
bisa terjadi
melalui beberapa proses yaitu: saat menjalani kehamilan, saat
proses melahirkan, melalui pemberian ASI.
Sumber: gudangkesehatan.com
Gambar 10.3. Jarum Suntik/Tusuk Penular HIV/AIDS
b.
Gejala Penularan HIV/AIDS
Gejala penularan HIV/AIDS terjadi beberapa hari atau beberapa
minggu setelah terinfeksi HIV, gejala-gejala ini hanya berlangsung
beberapa hari atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan
sendirinya. Seseorang mungkin akan menjadi sakit dengan gejala-
gejala seperti flu, yaitu:
1)
Demam.
2)
Rasa lemah dan lesu.
3)
Sendi-sendi terasa nyeri.
4)
Batuk.
5)
Nyeri tenggorokan.
Gejala Selanjutnya adalah memasuki tahap di mana sudah mulai
timbul gejala-gejala yang mirip yang dengan gejala-gejala penyakit lain,
gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi
pada penyakit-penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan
sudah adanya kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yaitu:
256
Kelas XII SMA
1)
Demam berkepanjangan.
2)
Penurunan berat badan (lebih dari 10% dalam waktu 3 hari).
3)
Kelemahan tubuh
yang mengganggu/menurunkan aktivitas fisik
sehari-hari.
4)
Pembengkakan kelenjar di leher, lipat paha, dan ketiak.
5)
Diare atau mencret terus menerus tanpa sebab yang jelas.
6)
Batuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus.
7)
Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan.
Sumber: ramuanintim.com
Gambar 10.4. Contoh Gejala-gejala HIV/AIDS
Gejala penurunan kekebalan tubuh ditandai dengan mudahnya
diserang penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. Maksudnya
adalah penyakit yang disebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur,
atau parasit (yang bisa juga hidup dalam tubuh kita), yang bila sistem
kekebalan tubuh baik kuman ini dapat dikendalikan oleh tubuh. Pada
tahap ini pengidap HIV telah berkembang menjadi penderita AIDS.
Pada umumnya penderita AIDS akan meninggal dunia sekitar 2 tahun
setelah gejala AIDS ini muncul.
Gejala AIDS yang timbul adalah:
1)
Radang paru.
2)
Radang saluran pencernaan.
3)
Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan.
4)
Kanker kulit.
5)
TBC.
6)
Gangguan susunan saraf.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
257
c.
Perjalanan Infeksi HIV dalam tubuh manusia
Untuk memahami cara kerja HIV dalam tubuh manusia kita
perlu memahami sistem kekebalan tubuh manusia sebagaimana
digambarkan dalam gambar berikut :
Gambar 10.5. Sistim kekebalan tubuh manusia
Penjelasan :
1)
Kekebalan tubuh menggambarkan
tentang fungsi sel darah putih
dalam tubuh seseorang sebagai sistem kekebalan tubuh dalam
menghadapi serangan kuman, virus, dan lainnya. Manusia
dengan imunitas atau sistem kekebalan tubuh yang sehat mampu
memerangi infeksi dan bakteri karena adanya sel darah putih
dalam tubuh yang mampu memerangi bibit penyakit yang masuk.
Sel darah putih bekerja memerangi berbagai jenis bibit penyakit
yang ditemuinya dalam tubuh agar seseorang tetap sehat. Cara
kerja sel darah putih adalah dengan memanggil bala bantuan sel
lainnya guna memerangi infeksi secara langsung, atau dengan
memproduksi bahan kimia yang kita kenal dengan nama antibodi
guna menetralisir bibit penyakit itu. Bila virus masuk ke dalam
tubuh, maka sel darah putih akan berusaha melumpuhkan bibit
258
Kelas XII SMA
penyakit tersebut. Misalnya, virus influenza, diare dan batuk
akan dilumpuhkan oleh sel darah putih.
2)
Berbeda dengan virus lainnya, HIV
adalah virus yang tidak
mudah dilumpuhkan oleh sel darah putih. Apabila masuk ke
dalam tubuh kita justru HIV yang akan melumpuhkan sel darah
putih, terutama menyerang CD4 dan menggunakannya untuk
memperbanyak HIV dalam tubuh pengidap sehingga tubuh tidak
mampu melawan penyakit lain yang masuk ketubuh. Sel CD4
adalah jenis sel darah putih atau limfosit. CD4 adalah bagian
dari sel darah putih manusia yang menjadi sasaran penyerangan
HIV apabila HIV masuk ke dalam darah manusia, sel CD4 inilah
yang digunakan oleh HIV untuk memperbanyak dirinya. Jumlah
CD4 pada seorang sehat adalah sekitar 500 – 1500 sel/mm3
darah.
3)
Menurut teori yang telah
diterima secara luas, HIV menyerang
sel darah putih (khususnya yang dinamakan CD4) yang berperan
menjaga kekebalan tubuh manusia. CD4 adalah pemimpin yang
memegang komando mengatur pertahanan sistem kekebalan
tubuh manusia karena kemampuannya yang baik untuk
berkomunikasi dengan sel lain. Bila ada bibit penyakit masuk
maka CD4 sebagai komandan yang memberikan tugas pada
sel-sel lain untuk memerangi bibit penyakit tersebut hingga
tuntas. Kehadiran CD4 sangatlah dibutuhkan dalam menjaga
kesehatan tubuh manusia, karena itu tubuh secara terus-menerus
memproduksinya untuk membantu memerangi berbagai infeksi.
HIV masuk ke dalam tubuh secara diam-diam dan seolah-olah
dia adalah salah satu bala tentara CD4. Namun, kemudian
HIV menyusup molekul reseptor CD4 agar HIV bisa masuk
ke dalam CD4. Setelah masuk, HIV lalu membajak genetika
sel CD4 tersebut dengan diam-diam kemudian menggunakan
CD4 sebagai tempat HIV memperbanyak dirinya. Akibatnya
yang terjadi adalah meningkatnya produksi HIV secara massal.
Keadaan ini menyebabkan banyak CD4 yang rusak dan mati.
Semakin banyak CD4 yang rusak dan mati dan semakin banyak
HIV yang diproduksi, artinya semakin sedikit jumlah CD4
dalam tubuh kita, yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh
manusia perlahan-lahan semakin lemah untuk dapat melawan
bibit penyakit yang masuk menyerang tubuh.
4)
HIV memaka
n waktu lama sebelum menampakkan diri. Ia
bersembunyi dalam CD4 dalam waktu yang cukup lama sebelum
mulai dengan pesat memperbanyak diri dalam jumlah sangat
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
259
banyak serta merusak CD4. Dengan bersembunyi dalam sel CD4
itu pulalah ia dapat menghindari serangan antibodi yang sudah
beredar dalam darah dan yang berusaha membunuhnya karena
CD4 tidak dapat membunuh dirinya sendiri. Cara sembunyi
HIV yang seperti ini berakhir ketika sudah cukup banyak sel
darah putih dalam tubuh manusia yang dirusaknya dan jumlah
HIV dalam darah sudah cukup banyak untuk melumpuhkan
kemampuan manusia untuk memerangi penyakit yang kemudian
tubuh mulai memproduksi antibody HIV untuk memberikan
perlawanan pada HIV walaupun perlawanan ini tidak efektif
bagi HIV.
Fase perkembangan perjalanan HIV di dalam tubuh manusia secara
umum dibagi dalam empat (4) fase, yaitu:
1)
Fase Window Period
(Periode Jendela
)
Pada fase ini seseorang yang telah terinfeksi
HIV sama sekali
tidak menunjukkan gejala apapun. Beberapa kejadian yang bisa
dialami seorang pengidap HIV pada fase ini antara lain adalah
beberapa gejala flu (pusing, lemas, agak demam, lain lain). Hal ini
biasanya terjadi antara 2-4 minggu setelah seseorang terinfeksi
HIV. Pada fase periode jendela ini di dalam darah pengidap HIV
belum terbentuk antibody HIV sehingga apabila darahnya di
tes dengan jenis tes yang cara kerjanya adalah mencari antibodi
HIV maka hasil tes akan negatif. Fase periode jendela ini bisa
berlangsung selama sekitar 3 bulan sampai 6 bulan dari saat
terinfeksi HIV.
Pada infeksi atau masuknya HIV ke dalam tubuh manusia
dikenal adanya periode jendela (
Window Period
). Yaitu masa di
mana orang tersebut telah terinfeksi HIV, tetapi bila dilakukan
pemeriksaan darahnya maka belum menunjukkan hasil apa-apa
(masih negatif) yang berarti zat anti (antibodi) terhadap HIV
belum dapat terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium. Periode
jendela ini biasanya berlangsung antara 1-6 bulan dari sejak
mulainya infeksi. Namun satu hal yang perlu diingat adalah
bahwa sejak masuknya HIV, seseorang telah menjadi pengidap
HIV dan ia dapat menularkan HIV sepanjang hidupnya.
260
Kelas XII SMA
Sehingga walaupun dalam masa periode jendela, orang
tersebut sudah menjadi sumber penularan. Ia dapat menularkan
virusnya kepada orang lain pada setiap kesempatan yang
memungkinkan terjadinya penularan itu. Bila digambarkan
maka skema perjalanan infeksi HIV adalah sebagai berikut
:
Tertular
HIV
Masa jendela
3 bulan
Infeksi Oportunistik
Kematian
Secara statistik antara 5-15
Tes HIV
Masa
AIDS
Gambar 10.6. Masa Infeksi HIV
Pada infeksi HIV, dari mulai masuknya HIV ke dalam tubuh
sampai timbulnya gejala-gejala AIDS berlangsung cukup lama
yaitu seperti telah disebutkan, antara 7 sampai 10 tahun. Selama
7 sampai 10 tahun ini orang tersebut disebut pengidap HIV, yang
disebut juga ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Pengidap HIV
ini tampak seperti orang sehat lainnya, karena belum adanya
gejala sakit apapun. Namun walaupun demikian, ía dapat
menularkan HIV kepada orang lain.
Selanjutnya setelah periode 7-10 tahun ini dilalui barulah
timbul gejala-gejala AIDS, dan orang tersebut disebut penderita
AIDS. Gejala-gejala dan tanda-tanda sakit munculnya secara
bertahap, bertambah lama bertambah berat sampai akhirnya
penderita meninggal dunia.
2)
Fase Asimptomatik atau
Tanpa Gejala
Pada fase ini seorang pengidap HIV tidak menunjukkan
gejala sama sekali. Perlahan-lahan jumlah CD4 dalam darah
menurun karena diserang oleh HIV. Kadang ada keluhan
berkaitan dengan pembengkakan di kelenjar getah bening,
tempat dimana sel darah putih diproduksi.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
261
3)
Fase Simptomatik atau Bergejala
Pada fase ini seseorang yang mengidap
HIV akan mengalami
gejala-gejala ringan, namun tidak mengancam nyawanya, seperti:
demam yang bertahan lebih dari sebulan, menurunnya berat badan
lebih dari 10 %, diare selama sebulan (konsisten atau terputus-
putus), berkeringat di malam hari, batuk lebih dari sebulan dan
gejala kelelahan yang berkepanjangan (
fatigue
). Sering kali
gejala-gejala dermatitis mulai muncul pada kulit, infeksi pada
mulut dimana lidah sering terlihat dilapisi oleh lapisan putih,
herpes, dan lainnya. Kehadiran satu atau lebih tanda-tanda
terakhir ini menunjukkan seseorang sudah berpindah dari tahap
infeksi HIV menuju AIDS. Bila hitungan CD4 turun pesat di
bawah 200 sel/mm3 maka pada umumnya gejala menjadi kian
parah sehingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
4)
Fase AIDS
Pada fase ini seorang pengidap HIV telah menunj
ukkan
gejala-gejala AIDS. Ini menyangkut tanda-tanda yang khas
AIDS, yaitu adanya infeksi oportunistik (penyakit yang muncul
karena kekebalan tubuh manusia sudah sangat lemah) seperti:
Pneumocytis Carinii (PCP) atau radang paru-paru, Candidiasis
atau jamur, Sarkoma Kaposis atau kanker kulit, Tuberkulosis
(TB), berat badan menurun drastis, diare tanpa henti, dan
penyakit lainnya yang berakibat fatal. Gangguan syaraf juga
sering dilaporkan, diantaranya: hilangnya ketajaman daya ingat,
timbulnya gejala gangguan mental (dementia), dan perubahan
perilaku secara progresif. Disfungsi kognitif sering terjadi,
dengan tanda awal diantaranya adalah tremor (gemetar tubuh)
serta kelambanan bergerak. Hilangnya kemampuan melihat dan
paraplegia (kelumpuhan kaki) juga bisa timbul di fase ini.
Perjalanan cepat atau lamanya perkembangan HIV pada seorang
pengidap HIV sangatlah bersifat individual. Setiap orang sangat
mungkin mengalami kejadian atau gejala yang berlainan. Secara
umum, pesatnya perkembangan dari HIV positif ke arah AIDS
tergantung pada berbagai faktor: riwayat medis, status kekebalan
tubuh atau immunitas, adanya infeksi lain, perawatan yang diperoleh
dan lain-lain. Di samping itu, gizi dan kebersihan lingkungan
hidupnya juga berpengaruh pada taraf kesehatannya secara umum.
262
Kelas XII SMA
Polusi udara dan udara yang lembab tanpa ventilasi yang memadai,
dapat dengan cepat menurunkan kesehatan paru-paru pengidap
HIV. Pola makan yang kurang sehat dan gizi yang buruk juga dapat
memperburuk kesehatan dari orang yang HIV positif.
Menurut WHO, awalnya diperkirakan hanya sebagian kecil dari
mereka yang terinfeksi HIV akan menunjukkan gejala AIDS. Namun
kini ditemukan bahwa sekitar 20% dari mereka yang HIV positif akan
berkembang menjadi AIDS dalam waktu 10 tahun setelah terinfeksi.
Sedangkan 50% lainnya, dalam waktu 15 tahun.
Berdasarkan keterangan di atas, seseorang bisa saja terkena HIV
dan tidak menunjukkan gejala apapun (
Asymptomatic
) dalam waktu
yang cukup lama (3-10 tahun). Karenanya, kita tidak bisa mendeteksi
apakah seseorang adalah pengidap HIV atau tidak berdasarkan
penampilan fisiknya saja. Meskipun seseorang tidak menunjukkan
gejala apapun, ia sudah dapat menularkan HIV pada orang lain.
Seringkali orang tersebut tidak menyadari dirinya sudah terkena
HIV. Lebih jauh lagi, meskipun ia sudah tahu dirinya mengidap HIV,
mungkin ia tidak bisa membuka statusnya dengan mudah karena
tidak yakin terhadap reaksi orang lain.
d.
Perilaku Berisiko Tinggi
Orang-orang yang memiliki perilaku berisiko tinggi menularkan
atau tertular HIV artinya orang-orang yang mempunyai kemungkinan
besar terkena infeksi HIV atau menularkan HIV dikarenakan
perilakunya. Mereka yang memiliki perilaku berisiko tinggi itu
adalah:
1)
Wanita
dan laki-laki yang berganti-ganti pasangan dalam
melakukan hubungan seksual.
2)
Wanita dan pria tuna susila, serta pelanggan mereka.
3)
Orang-orang yang melakukan hubungan seksual yang tidak
wajar
, seperti hubungan seks melalui dubur (anal) dan mulut
misalnya pada homo seksual dan biseksual
.
4)
Penyalahgunaan narkotika
dengan suntikan, yang menggunakan
jarum suntik secara bersama (bergantian).
5)
Penyalahgunaan narkotika dengan perilaku lainnya
.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
263
Sumber: antaranews.com
Gambar 10.7. Pengguna Narkoba sebagai Perilaku Resiko terjangkit HIV/AIDS
e.
Hal-hal ya
ng Tidak Menularkan HIV
Sebagaimana telah disebutkan, HIV mudah mati di luar tubuh
manusia. Oleh sebab itu HIV tidak dapat ditularkan melalui kontak
sosial sehari-hari seperti:
1)
Bersenggolan dengan pengindap HIV.
2)
Berjabat tangan.
3)
Penderita AIDS bersin atau batuk-batuk di depan kita.
4)
Sama-sama berenang di kolam renang.
5)
Menggunakan WC yang sama dengan pengindap HIV
.
6)
Melalui gigitan nyamuk dan serangga lainnya.
Sumber: fiqihwanita.com
Gambar 10.8. Berjabat Tangan Tidak Menularkan HIV/AIDS
3.
Pencegahan AIDS
a.
Penc
egahan Penyakit HIV/AIDS
Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan maupun
vaksin untuk mencegah penyakit ini. Upaya-upaya pencegahan harus
dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS dapat terjadi, yang
telah dibicarakan sebelumnya.
264
Kelas XII SMA
1)
Pencegahan Penularan melalui Hubungan Seksual
Telah
kita ketahui bahwa infeksi HIV terutama terjadi
melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu pencegahan penularan
melalui hubungan seksual memegang peranan paling penting.
Untuk itu setiap orang perlu memiliki perilaku seksual yang
aman dan bertanggungjawab, yaitu:
d).
Tidak melak
ukan hubungan seksual sebelum menikah
(
Abstinence
). Hubungan seksual hanya dilakukan melalui
pernikahan yang sah.
e).
Bila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual
dengan pasangan sendiri, yaitu suami atau isteri sendiri.
f).
Tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah.
g).
Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi
HIV maka dalam
melakukan hubungan seksual harus menggunakan kondom
secara benar dan konsisten. Ketiga konsep pencegahan di
atas ini dikenal dengan istilah ABC (
Abstinence, Be faithful,
Condom
).
h).
Mempertebal iman
dan takwa agar tidak terjerumus ke
dalam hubungan hubungan seksual diluar nikah.
2)
Pencegahan Penularan Melalui Darah
Penularan HIV
melalui darah menuntut kita untuk berhati-
hati dalam berbagai tindakan yang berhubungan dengan darah
maupun produk darah dan plasma.
a).
Transfusi darah
Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk
transfusi tida
k tercemar HIV. Perlu dianjurkan pada
seseorang yang HIV (+) atau mengindap virus HIV dalam
darahnya, untuk tidak menjadi donor darah. Begitu pula
dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi,
misalnya sering melakukan hubungan seks dengan berganti-
ganti pasangan.
b).
Penggunaan produk darah dan plasma
Sama
halnya dengan darah yang digunakan untuk transfusi,
maka terhadap produk darah dan plasma (cairan darah)
harus dipastikan tidak tercemar HIV.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
265
c).
Penggunaan alat suntik, dan alat
lain yang dapat melukai
kulit
Penggunaan alat-alat seperti jarum, jarum suntik, alat cukur,
alat tusuk untuk tindik, perlu memperhatikan masalah
sterilisasinya. Tindakan desinfeksi dengan pemanasan atau
larutan desinfektan merupakan tindakan yang sangat penting
untuk dilakukan.
3)
Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak
Seorang ibu yang terin
feksi HIV, risiko penularan
terhadap janin yang dikandungnva atau bayinya cukup besar,
kemungkinannva sebesar 30-40 %. Risiko itu akan semakin besar
bila si ibu telah terkena atau menunjukkan gejala AIDS. Oleh
karena itu, bagi seorang ibu yang sudah terinfeksi HIV dianjurkan
untuk mempertimbangkan kembali tentang kehamilan. Risiko
bagi bayi terinfeksi HIV melalui susu ibu sangat kecil, sehingga
tetap dianjurkan bagi si ibu untuk tetap menyusukan bayi dengan
ASI-nya.
Melihat kondisi-kondisi di atas, yang bisa kita lakukan
untuk pencegahan penyebaran HIV adalah berperilaku yang
bertanggung jawab baik bagi diri kita sendiri maupun orang
lain, dan berperilaku sesuai dengan tuntutan norma agama dan
sosial yang berlaku di masyarakat. Di samping itu, menyebarkan
informasi tentang HIV/AIDS adalah cara lain untuk melindungi
teman, keluarga, dan lingkungan dari penyebaran HIV/AIDS.
Hal ini dapat diwujudkan dalam kegiatan sederhana:
a).
Berikan informasi yang benar dan tepat
yang sudah anda
terima kepada lingkungan anda sendiri. Misalnya: keluarga,
teman-teman, tetangga dan lain-lain.
b).
Jika dalam
percakapan sehari-hari anda mendengar informasi
yang salah tentang HIV/AIDS, langsung diperbaiki dengan
cara yang benar.
Dalam lingkungan sekolah antar institusi pendidikan :
a).
Mengusulkan adanya
diskusi dan seminar atau kegiatan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan pencegahan
HIV/AIDS.
266
Kelas XII SMA
b).
Mengadakan kegiatan
lain yang berkaitan dengan masalah
HIV/AIDS, misalnya lomba poster, lomba mengarang, dan
lain sebagainya.
Dari uraian di atas, kita mengetahui bahwa ada beberapa
hal penting dalam mengurangi risiko terjadinya penularan HIV/
AIDS:
a).
Tidak melakukan hubungan seks, bagi yang belum nikah.
b).
Selalu menghindarkan
diri dari penggunaan obat-obat
terlarang (narkotik, heroin, ganja, dan lain-lain).
c).
Menjauhkan diri dari minuman yang bisa memabukkan.
d).
Sebaiknya tidak menggunakan alat-alat seperti alat suntik,
alat
tindik, alat tatto, pisau cukur, atau sikat gigi bersama
orang lain.
e).
Selalu membersihkan (mensterilkan) peralatan
medis atau
non medis, khususnva yang berhubungan dengan cairan
tubuh manusia
.
4)
Pengobatan Penyakit AIDS
Sampai sekarang belum ada obat yang tepat
untuk
menyembuhkan penderita AIDS secara total. Pengobatan yang
dibutuhkan seorang penderita AIDS diperlukan tidak saja
untuk melawan infeksi sampingan yang muncul, tetapi juga
untuk mencegah komplikasi virus ini lebih lanjut dan untuk
memperbaiki fungsi tubuh penderita akibat sistem kekebalannya
yang sudah rusak. Ada beberapa jenis obat yang telah ditemukan
yang berfungsi hanya untuk menghambat perkembangan virus
HIV. Obat-obat tersebut adalah:
a).
AZT (
Azidothimidine
).
b).
DDI (
Dideoxynosine
).
c).
DDC (
Dideoxycytidine
).
Akan tetapi
obat AZT, DDI, DDC ini belum menjamin
proses penyembuhan. Ini mungkin hanya memperpanjang
hidup penderita untuk 1 atau 2 tahun saja. Karena sampai
sekarang belum ada obat yang dapat membunuh virus ini
secara total. Demikian juga cara perawatan yang optimal untuk
menyempurnakan kembali sistem kekebalan penderita AIDS
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
267
belum ditemukan. Penelitian-penelitian menemukan vaksin
dan obat AIDS terus dilakukan oleh para dokter, terutama di
negara-negara maju namun di samping itu pengindap HIV atau
penderita AIDS membutuhkan cara perawatan /pengobatan lain
yaitu psikoterapi, konseling, keluarga dan terapi kelompok.
5)
Aktivitas Pembelajaran Siswa memahami perilaku dan
pencegahan AIDS
Cobalah kalia
n baca dan pelajari materi yang telah disajikan
di atas, mulai dari
memahami perilaku
dan pencegahan
AIDS, kemudian lakukan aktivitas belajar berikut ini:
a).
Buatlah kelompok 6-7 orang.
b).
Tentukanlah ketua kelompok secara demokratis.
c).
Amati dan carilah segala sesuatu yang behubungan dengan
memahami perilaku
dan pencegahan AIDS dari berbagai
sumber, baik dari internet, buku, majalah, surat kabar dan
sebagainya.
d).
Diskusikan dengan teman satu
kelompok tentang memahami
perilaku dan pencegahan AIDS. Usahakan setiap anggota
kelompok memberikan pendapatnya.
e).
Kalian dapat melakukan pembagian
pemahaman/persoalan
tersebut dengan waktu tertentu atau tergantung dengan
banyaknya permasalahan dalam tiap bab atau tema.
f).
Pergantian
peran memahami, membuat pertanyaan, dan
lainnya yang diperlukan dapat dilakukan untuk memberikan
kesempatan pada semuanya.
g).
Lakukan tugas memahami/membuat
daftar pertanyaan
itu dengan sungguh-sungguh dengan menerapkan nilai
sportivitas, kerjasama, toleransi, dan disiplin.
h).
Peserta didik
berkelompo
k dan berdiskusi tentang kegiatan
yang baru saja dilakukan. Guru bertugas mengevaluasi
tentang kegiatan siswa tersebut.
i).
Buatlah urutan dan penje
lasan memahami perilaku dan
pencegahan AIDS. Usahakan ditambahkan foto atau video
mendidik yang berhubungan.
j).
Presentasikan hasil
diskusi tersebut di depan kelas dengan
mengikuti pentunjuk yang ditentukan guru.
268
Kelas XII SMA
Sumber: dokumen penulis
Gambar 10.9. Diskusi memahami perilaku dan pencegahan AIDS
C.
Memahami Perilaku dan Hal Terkait Kehamilan
1.
Pengertian Kehamilan
Pengertian ilmiah dari kehamilan adalah masa dimana wanita
membawa embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel
telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan
sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh dan
membuat terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin.
Pengertian lain dari kehamilan adalah proses dimana sperma
menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan), dihitung dari pertama haid terakhir.
Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional), kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya
sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan
sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh.
Proses kehamilan sendiri bisa terjadi karena bertemunya sel sperma
pria dengan sel telur matang dari wanita. Kehamilan adalah saat-saat
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
269
yang penuh perjuangan bagi seorang calon ibu. Selama kurang lebih 9
bulan, seseorang yang sedang hamil akan membawa beban berat yaitu
calon buah hatinya.
Seseorang yang sedang mengandung buah hatinya, harus
memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan oleh calon ibu dan
buah hatinya. Ketika seseorang sedang hamil, hal ini tentu saja akan
membutuhkan energi yang lebih banyak. Asupan gizi yang tepat akan
membantu tumbuh kembang janin yang masih berada di dalam kandungan.
2.
Kehamilan yang sehat
Saat hamil calon ibu tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi juga
bayi yang sedang dikandungnya. Lalu seperti apa tanda-tanda kehamilan
yang sehat?
Kehamilan membutuhkan perempuan yang sehat dalam arti memiliki
segala sesuatu yang berkaitan dengan berat badan normal dan sehat, diet
seimbang dan bergizi serta olahraga secara teratur.
Jika seseorang memiliki kehamilan yang sehat maka ia bisa
menghindarinya dari penyakit kronis dan gangguan kehamilan. Berikut
ini 8 tanda-tanda perempuan memiliki kehamilan yang sehat,
a.
Kehamilan yang sah
Artinya buah kehamilan
tersebut adalah hasil dari pernikahan
yang sah antara suami dan istri yang sehat secara jasmani maupun
rohani. Karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan
psikis sang ibu dan perkembangan janin.
b.
Tekanan darah dan kadar
gula darah normal
Indikator utama dari kehamilan sehat adalah tekanan darah dan
kadar gula darah dipantau pada trimester kehamilan yang berbeda.
Tekanan darah dan kadar gula memang mengalami fluktuasi selama
kehamilan dan sedikit lebih tinggi, tapi tidak terjadi lonjakan yang
intens.
c.
Kondisi rahim dan plasenta
Untuk menjaga janin
dalam rahim, maka kondisi rahim dan
plasenta harus tetap sehat sampai melahirkan. Plasenta harus melekat
dengan baik pada dinding rahim karena jika tidak bisa menyebabkan
kelahiran prematur atau keguguran.
270
Kelas XII SMA
d.
Pertumbuhan janin
Pertumbuhan janin
menentukan kondisi bayi nantinya. Hal ini
dapat diketahui dengan memeriksakan berat perempuan selama hamil
atau melalui USG. Jika pertumbuhan janin kurang bisa menjadi tanda
kekurangan oksigen di dalam rahim serta mengakibatkan gangguan
fungsi plasenta.
e.
Berat badan
Dokter umumnya
merekomendasikan peningkatan 13-15
kilogram selama kehamilan, terutama jika sebelum hamil sudah
memiliki berat badan sehat. Tapi jika sudah kelebihan berat badan
maka kenaikannya disarankan dikurangi.
f.
Kadar hormon
Perempuan hamil bisa menghasilkan progesteron lebih dari 400
mg dibanding yang tidak hamil.
Hormon progesteron dan estrogen
mengatur endometrium untuk implantasi (penempelan janin di
rahim) dan menjaga rahim dari kontraksi selama kehamilan. Estrogen
sendiri membantu membangun jaringan, dan memungkinkan rahim
lebih kuat.
g.
Pertumbuhan perut
Dokter idealnya
akan melakukan pengukuran perut ibu hamil
secara rutin untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi
berada pada tingkat yang sehat.
h.
Gerakan janin
Dokter akan menyarankan untuk menghitung
gerakan janin
selama kehamilan sebagai cara untuk melacak seberapa sehat
kehamilan yang terjadi. Ibu cenderung mulai merasakan gerakan janin
antara usia kehamilan 6-10 minggu. Gerakan janin ini memastikan
bahwa bayi menerima cukup oksigen dan berada dalam kondisi baik-
baik saja.
3.
Resiko tinggi kehamilan di usia muda
Kehamilan usia dini (kurang dari 18 tahun) memuat risiko yang
tidak kalah berat. Karena, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah
tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan
saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika
si ibu mengandung bayinya. Meski wanita dikatakan mulai masuk
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
271
masa subur dan siap bereproduksi di usia
menarche
atau haid pertama
pada kenyataannya, organ-organ reproduksinya belum siap benar untuk
menyambut kehadiran janin. Alasan lainnya adalah :
a.
Dinding rahim atau endometrium belum kuat benar
Peluruhan dinding
rahim setiap periode menstruasi masih belum
sempurna. Ini kurang kondusif bagi proses
nidasi
atau menempelnya
embrio ke dinding rahim. Risiko yang mengintai adalah: janin mudah
keguguran, kemungkinannya 3 kali lebih tinggi dibanding mereka
yang hamil di usia-usia ± 25 tahun. Risiko berikutnya adalah
pertumbuhan janin yang kurang sehat atau
Intrauterine Growth
Restriction
(IUGR).
b.
Sel telur yang dihasilkan indung telur
belum sempurna
Indung telur milik perempuan muda juga masih belajar
memproduksi sel telur berkualitas. Apabila sel telur hasil “belajar” itu
dibuahi, dan menjadi bakal manusia, tidak ada yang bisa menjamin
kualitas embrio yang dihasilkan.
c.
Rahim dan organ panggul belum kuat menampung janin
Organ reproduksi seperti rahim, mulut rahim dan otot-otot
ligamen
di panggul, belum matang dan belum kuat, sehingga belum
siap untuk berfungsi semestinya dalam menunjang kehamilan dan
persalinan. Bahaya yang mengintai adalah: keguguran, perdarahan,
persalinan prematur, prolaps organ panggul, bahkan ruptur atau
melorotnya organ panggul. Ibu muda juga terancam luka serius saat
melahirkan, 4 kali lebih tinggi.
d.
Risiko tekanan darah tinggi dan
pre eklampsia
Penyebabnya, tubuh
ibu muda belum kuat menanggung proses
kehamilan sehingga metabolisme tubuh mudah terganggu. Gejala
tekanan darah tinggi umumnya belum terdeteksi pada awal kehamilan.
Namun, di tengah masa kehamilan, bisa tiba-tiba mengalami kejang,
perdarahan, bahkan berkembang menjadi
eklampsia
/kelainan, gejala
hipertensi tekanan darah tinggi yang mengancam jiwa ibu dan janin.
e.
Bahaya anemia
Anemia dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan janin. Penyebabnya adalah metabolisme tubuh ibu
yang belum sempurna saat mendapat tambahan volume darah akibat
kehamilan, juga akibat pola makan minim/kurang zat besi karena
272
Kelas XII SMA
wanita muda cenderung sering berdiet. Ini alasan mengapa ibu muda
yang hamil wajib menjalani tes darah guna mendeteksi anemia dan
thalassemia
/penyakit kelainan darah.
f.
Kehamilan tidak disadari
Pada banyak kasus kehamilan muda, calon ibu terlambat
menyadari
kehamilan, lantaran sebelum hamil siklus haidnya
memang belum teratur, sehingga diterjemahkan sebagai kondisi
biasa. Karena kehamilan tidak disadari, calon ibu muda mungkin saja
tetap melakoni gaya hidup kurang sehat seperti: diet ketat, konsumsi
alkohol, paparan rokok yang dapat mengganggu kehamilan dan
pertumbuhan janin, sehingga memicu persalinan prematur atau bayi
lahir dengan berat badan rendah.
g.
Risiko kanker leher
rahim dan penyakit kelamin
Wanita yang melakukan hubungan seksual secara aktif pada
usia di bawah 17 tahun, memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit
infeksi virus pada organ reproduksi, seperti
Human Papilloma
Virus
penyebab kanker leher rahim, juga serangan penyakit kelamin
seksual, di antaranya
Chlamydia
yang dapat menyebabkan infeksi
mata dan
pneumonia
pada bayi, atau
sifilis
yang bisa mengakibatkan
kebutaan pada bayi, dan kematian ibu serta janin.
h.
Mudah terjadi infeksi
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress
memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada waktu nifas.
i.
Keracunan Kehamilan (
Gestosis
)
Kombinasi
keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan
anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam
bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia
memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.
j.
Kematian ibu yang tinggi
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena
perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian
ibu muda karena
gugur kandung juga cukup tinggi yang kebanyakan dilakukan oleh
tenaga non profesional (dukun). Keguguran pada usia muda dapat
terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres.
Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non
profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
273
serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi
yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
k.
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya
pengetahuannya akan gizi
masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang
diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan
makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan
cacat bawaan.
l.
Mengalami perdarahan
Perdarahan pada saat melahirkan antara
lain disebabkan karena
otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga
disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal
didalam rahim). Kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan
juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
m.
Persalinan yang lama dan sulit
Adalah persalinan
yang disertai komplikasi ibu maupun janin.
Penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan
letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan waktu mengejan
serta pimpinan persalinan yang salah yang bisa mengakibatkan
kematian ibu.
n.
Kelahiran Prematur
(Kemungkinan lahir belum cukup usia
kehamilan)
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259
hari). Hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat gizi yang
diperlukan berkurang.
o.
Kematian bayi
Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama
hidupnya
atau kematian prenatal yang disebabkan berat badan kurang dari
2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran
kongenital serta lahir dengan asfiksia.
Mengingat banyaknya resiko yang kemungkinan timbul dari akibat
kehamilan diusia muda, maka selayaknya bagi calon ibu muda meninjau
ulang untuk hamil diusia yang kurang dari 17 tahun.
274
Kelas XII SMA
4.
Perilaku Terkait Kehamilan
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
semua makhluk hidup mulai dari tumbuh–tumbuhan, binatang sampai
dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas
masing–masing. Sehingga yang dimaksud perilaku manusia, pada
hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas manusia dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan,
berbicara, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
(manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar.
Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena
produksi hormon progesteronnya sedang tinggi. Hal inilah yang
mempengaruhi banyak hal, termasuk psikis ibu. Perubahan hormon
yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis dengan perubahan
hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan
hormon yang terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu
hamil. Ada juga yang perilakunya tidak berubah. Hal ini, disebabkan
kerentanan psikis setiap orang yang berbeda-beda. Daya tahan psikis
dipengaruhi oleh kepribadian, pola asuh sewaktu kecil, atau kemauan ibu
untuk belajar menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Biasanya ibu
yang menerima atau bahkan sangat mengharapkan kehamilan akan lebih
mudah menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan. Secara fisik dan
psikis, mereka lebih siap. Berbeda dari ibu yang tidak siap, umpamanya
karena kehamilannya tidak diinginkan, umumnya merasakan hal-hal yang
lebih berat. Begitu pula dengan ibu yang sangat memperhatikan estetika
tubuh. Dia akan merasa terganggu dengan perubahan fisik yang terjadi
selama kehamilan. Seringkali ibu sangat gusar dengan perutnya yang
semakin gendut, pinggul lebih besar, payudara membesar, rambut menjadi
kusam, dan sebagainya. Tentu hal ini akan semakin membuat psikis ibu
menjadi tidak stabil. Perubahan psikis umumnya lebih terasa ditrimester
pertama kehamilan. Ketika itu pula, ibu masih harus menyesuaikan diri
dengan berbagai perubahan hormon yang terjadi. Lalu berangsur hilang
ditrimester kedua dan ketiga karena ibu sudah bisa menyesuaikan dirinya.
Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku
pada si ibu. Ini semua dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Saat
memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar-benar siap dengan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
275
segala perubahan yang akan terjadi nanti pada si ibu baik perubahan
fisik dan perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya. Jangan
sampai perubahan ini membuat pasangan jadi tidak harmonis. Beberapa
perubahan perilaku seorang istri yang sedang hamil tersebut adalah:
a.
Cenderung malas
Para suami perlu memahami bahwa kemalasan
ini bukan timbul
begitu saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang sedang
dialami istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami menggantikan
peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan menggantikannya
membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.
b.
Lebih sensitif
Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif.
Sedikit-sedikit tersinggung lalu marah.
Apa pun perilaku ibu hamil yang
dianggap kurang menyenangkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah
bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya bakal hilang. Bukan apa-
apa, bila suami membalas kembali dengan kemarahan, bisa-bisa istri
semakin tertekan sehingga mempengaruhi pertumbuhan janinnya.
c.
Minta perhatian lebih
Perilaku lain yang kerap “mengganggu” adalah istri tiba-tiba
lebih manja
dan selalu ingin diperhatikan. Meskipun baru pulang
kerja dan sangat letih, usahakan untuk menanyakan keadaannya
saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa memicu
tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan janin. Demikian
pula ketika istri merasakan pegal-pegal dan linu pada tubuhnya. Istri
sering meminta suami untuk mengusap tubuhnya. Sebaiknya lakukan
sambil memberikan perhatian dengan mengatakan bahwa hal ini
memang sering dialami wanita yang sedang hamil dan diperlukan
kesabaran untuk menghadapinya.
d.
Mudah cemburu
Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap
suami pun muncul tanpa
alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-
macam. Mungkin, selain perubahan hormonal, istri pun mulai tidak
percaya diri dengan penampilan fisiknya. Ia takut bila suaminya
pergi dengan wanita lain. Untuk menenangkannya, suami perlu
menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan
hal-hal yang memang sangat penting dan bukan karena hal lain. Bila
perlu, ceritakan dengan terperinci aktivitas.
276
Kelas XII SMA
e.
Hobi belanja/
shopping
Bersangkutan tidak punya “hobi” ini. Baru setelah hamil lantas
gemar berbelanja. Dikhawatirkan
“kegemaran baru” ibu hamil ini
bisa menimbulkan konflik dengan pasangan, karena ibu dinilai egois
dan boros membelanjakan keperluan yang tak jelas.
f.
Malas-malasan
Bisa karena pada dasarnya ibu memang pemalas sehingga saat hamil
bertambah malas akibat adanya perubahan hormonal. Pada ibu yang
bekerja umumnya perasaan malas-malasan ini jarang ditemui. Kalaupun
ada karena rasa bosan dan lebih mudah dialihkan pada hal lain.
g.
Tidak mau dekat-dekat suami
Ada ibu hamil
yang merasa mual bila mencium bau suami.
Dengan alasan itu, ia tidak mau tidur seranjang atau kalaupun
tidur berbalikan badan. Penyebabnya? Jangan-jangan ada masalah
komunikasi dengan pasangan yang terpendam. Di bawah sadar,
mungkin kalau ada kebiasaan suami yang tidak ibu sukai. Misal,
suami suka mengorok kalau tidur, pulang kantor tidak langsung
bersih-bersih dan sebagainya. Tanpa disadari ketidaksukaan tersebut
tercetus jadi perilaku “aneh” saat ibu hamil.
h.
Merasa sebal dan tak ingin ketemu mertua
Lihat kembal
i pada awal hubungan ibu dengan mertua selama
ini. Apakah ada ketidakcocokan yang disebabkan mertua terlalu
intervensi, terlalu cerewet dan sebagainya. Sikap mertua yang tidak
berkenan di hati selama ini bisa tercetus jadi perilaku “aneh” selagi
hamil. Memang dapat dipahami karena kondisi kehamilan yang
cukup sensitif.
i.
Marah-marah pada pasangan
Cenderung dipengaruhi
temperamen ibu serta bagaimana
kelancaran komunikasi dengan pasangan. Akibatnya sering kali hal
sepele jadi menimbulkan konflik berkepanjangan.
j.
Merasa cemburu atau curiga
Jika sesekali
mungkin wajar. Namun kerap merasa curiga pada
pasangan selagi ibu hamil tentu bukan hal yang sehat. Penyebabnya
bisa jadi berkaitan dengan masalah kepercayaan diri. Perubahan fisik
semasa hamil membuat ibu merasa tidak cantik sehingga khawatir
suami berpaling.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
277
k.
Jadi suka merokok atau kebiasaan buruk lainnya
Perilaku ini
bisa karena keinginan ibu untuk coba-coba atau
usaha mengatasi rasa tak enak dan tak nyaman semasa hamil. Jelas
ini amat berisiko yang merugikan bagi kehamilan dan juga janin.
l.
Rajin bekerja/suka bersih-bersih
Ada ibu yang
memang terbiasa bekerja, sehingga semasa hamil
pun jadi lebih rajin. Ini merupakan salah satu perilaku “aneh” yang
positif. Hanya perlu diingat, saat bekerja perhatikan kondisi ibu.
5.
Perkembangan Janin Saat Kehamilan
Proses terjadinya kehamilan mungkin kita sering mendengar, melihat
atau bahkan mengalami kehamilan (bagi perempuan yang sudah menikah)
tetapi belum memahami proses terjadinya kehamilan. Tidak semua orang
memahami proses terjadinya kehamilan, khususnya bagi yang belum
menikah dan belum pernah mengalami masa kehamilan. Proses terjadinya
kehamilan ternyata sebuah proses yang sangat kompleks dan rumit tidak
seperti yang kita lihat atau bayangkan.
Proses terjadinya kehamilan adalah ketika sel sperma bertemu dengan
sel telur wanita yang telah matang (siap untuk dibuahi) yang terdapat pada
rahim seorang wanita sehingga menyebabkan terjadinya pembuahan.
Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan 3 cc sperma ketika mengalami
ejakulasi. Sperma yang normal mengandung 100 sampai 120 juta sperma
dan ketika sperma keluar di dalam alat kelamin laki-laki, maka ratusan
juta sel sperma tersebut berenang melintasi rongga rahim untuk berebut
sel telur matang yang terdapat pada saluran tuba pada rahim wanita.
Meskipun ada ratusan juta sel sperma yang berenang untuk membuahi
sel telur yang telah matang, tetapi pada kenyataanya hanya satu sel
saja yang mampu menembusnya dan berhasil membuahinya sehingga
menyebabkan terjadinya kehamilan.
Tuhan telah menciptakan manusia dengan sangat detail dan
sempurna. Anatomi uterus wanita ternyata memiliki peran vital dalam
proses terjadinya kehamilan. Uterus wanita terdiri dari beberapa bagian
yang sangat penting yaitu uterus, ovarium, cervix, vulva dan vagina.
Setiap bagian tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembuahan.
278
Kelas XII SMA
Berdasarkan penelitian para ahli, dihasilkan bahwa dengan ibu hamil
mengetahui perkembangan dan keadaan janinnya maka akan mempererat
hubungan batin antara keduanya. Berikut tahap demi tahap perkembangan
janin dalam kandungan :
a.
Dimulai pada minggu ke 4-8:
Terjadi
pembentukan awal embrio (manusia dini) yang sudah
memiliki sistem vaskuler (peredaran darah). Jantung janin mulai
berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul
tulang-tulang wajah, mata, jari, kaki, dan tangan. Pada fase ini juga
sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis.
Selaput ini berisi air ketuban yang berfungsi untuk menjaga bayi dari
cedera akibat benturan dari luar selama masa kehamilan.
b.
Pada minggu ke 8-12
Organ-or
gan tubuh utama janin telah terbentuk. Bentuk
kepalanya pun kini lebih besar dibandingkan dengan badannya,
sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan
pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang
jelas. Di dalam rahim, janin mulai dapat melakukan aktivitas seperti
menendang dengan lembut.
c.
Pada minggu ke12-16
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat
didengar melalui
ultrasonografi
(USG). Wajahnya mulai dapat
membentuk ekspresi tertentu, dan di matanya mulai tumbuh alis dan
bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut.
Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna. Bahkan kakinya pun
sudah tumbuh lebih panjang dari tangannya.
d.
Pada minggu ke 16-20
Hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah, rambut mulai
tumbuh,
dan semua bagian sudah terbentuk lengkap. Pembuluh darah
terlihat dengan jelas pada kulit janin yang tipis. Tubuhnya ditutupi
rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur
dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap
suara ibunya.
e.
Pada minggu ke 20-24
Pada saat ini alat kelaminnya
mulai terbentuk, cuping hidungnya
terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernafasan. Pusat-pusat
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
279
tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, ia mulai memiliki waktu-
waktu untuk tidur.
f.
Pada minggu ke 24-28
Di bawah kulit, lemak
sudah mulai menumpuk. Di kulit kepala
rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya
mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam
maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan
detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara.
g.
Pada minggu ke 28-32
Walaupun
gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya
yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip
akibat melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah
mengarah kebawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika
saat ini ia terlahir kedunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat
bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk dengan sempurna.
h.
Pada minggu ke 36
Sang bayi kerap berlatih bernafas, mengisap dan menelan.
Rambut-rambut
halus disekujur tubuhnya telah menghilang dan
badannya menjadi lebih bulat. Bayi yang dikandung oleh sebagian
wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan,
yaitu turunnya kepala kerongga panggul (bayi sudah turun).
i.
Pada minggu ke 38
Kepala telah
berada pada rongga panggul, siap untuk dilahirkan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah dekat.
Kini, sang bayi seolah-olah “mempersiapkan diri “ bagi kelahirannya
ke dunia.
j.
Pada minggu ke 40
Apa yang dulunya sebuah sel, sekarang telah menjadi
manusia.
Dalam beberapa hari, plasenta akan mengambil alih dan memberi
sinyal bahwa bayi telah siap untuk dilahirkan. Sang bayi masih tidur
dengan tenang di dalam rahim ibunya. Ia tidak mengetahui bahwa
sesaat lagi ia akan meninggalkan rumahnya untuk melewati proses
terbesar dalam kehidupannya yaitu kelahiran.
280
Kelas XII SMA
Sumber: 1.bp.blogspot.com
Gambar 10.10. Perkembangan Janin Saat Kehamilan
6.
Aktivitas pembelajaran siswa Memahami Perilaku dan
Hal T
erkait Kehamilan
Cobalah kalian baca dan pelajari materi yang telah disajikan di atas,
mulai dari memahami perilaku dan hal terkait kehamilan, kemudian
lakukan aktivitas belajar berikut ini:
a.
Buatlah kelompok 5-6 orang.
b.
Tentukanlah ketua kelompok secara demokratis.
c.
Amati dan
carilah segala sesuatu yang behubungan dengan memahami
perilaku dan hal terkait kehamilan dari berbagai sumber, baik dari
internet, buku, majalah, surat kabar dan sebagainya.
d.
Diskusikan dengan teman satu kelompok tentang memahami perilaku
dan hal terkait kehamilan.
Usahakan setiap anggota kelompok
memberikan pendapatnya.
e.
Peserta didik
berkelompok
dan berdiskusi tentang kegiatan yang
baru saja dilakukan. Guru bertugas mengevaluasi tentang kegiatan
siswa tersebut.
f.
Kalian dapat melakuk
an pembagian pemahaman/persoalan
tersebut dengan waktu tertentu atau tergantung dengan banyaknya
permasalahan dalam tiap bab atau tema.
g.
Pergantian peran memahami,
membuat pertanyaan, dan lainnya yang
diperlukan dapat dilakukan untuk memberikan kesempatan pada
semuanya.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
281
h.
Lakukan tugas memahami/membuat
daftar pertanyaan itu dengan
sungguh-sungguh dengan menerapkan nilai sportivitas, kerjasama,
toleransi, dan disiplin.
i.
Peserta didik
berkelompok
dan berdiskusi tentang kegiatan yang
baru saja dilakukan. Guru bertugas mengevaluasi tentang kegiatan
siswa tersebut.
j.
Buatlah urutan dan penjelasan Memahami Perilaku dan Hal
Terkait
Kehamilan. Usahakan ditambahkan foto atau video mendidik yang
berhubungan.
k.
Presentasikan hasil
diskusi tersebut di depan kelas dengan mengikuti
pentunjuk yang ditentukan guru.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 10.11. Pembelajaran siswa Memahami Perilaku dan Hal Terkait Kehamilan
D.
Ringkasan
Penyakit kelamin adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman dan
ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman. Selain dengan
hubungan seksual, penyakit kelamin juga bisa ditularkan melalui jarum
suntik yang dipakai secara bergantian, darah dan cairan/lendir tubuh.
AIDS adalah singkatan dari
Acquired Immune Deficiency Syndrome
yang dalam bahasa Indonesia adalah sindrom cacat kekebalan dapatan,
artinya cacat kekebalan tubuh akibat suatu penyakit yang didapat dalam
perjalanan hidup penderita.
AIDS adalah sejenis penyakit yang menyerang sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh jenis virus yang khas untuk penyakit ini.
Penyakit ini bukan sejenis penyakit keturunan yang diwariskan dari orang
tua ke anak-anaknya melainkan penderita yang didapat dalam perjalanan
hidup seseorang. Akibat penurunan daya tahan tubuh penderita, maka
282
Kelas XII SMA
berbagai kuman dan jasad renik, yang dalam keadaan normal dapat
ditahan dengan baik, akan meyerbu ke dalam darah dan jaringan-jaringan
tubuh penderita.
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio
atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak
gestasi/periode bayi didalam rahim (misalnya, dalam kasus kembar, atau
triplet/kembar tiga). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9
bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.
Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada
mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.
E.
Penilaian
1.
Pengetahuan
Penilaian berupa pertanyaan yang bersifat tulisan dalam bentuk
soal ataupun lisan dalam bentuk pertanyaan pada saat pembelajaran
berlangsung dan penugasan (Perorangan/Kelompok).
Pertanyaan
Jawaban
1
2
3
4
1.
Apa Pengertian STDS?
2.
Bagaimana dampak
STDS terhadap kehidupan
pribadi, bermasyarakat?
3.
Apa pengertian kehamilan
dan hal-hal yang terkait
dengan kehamilan?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Keterangan: 1. Kurang, 2. Cukup, 3. Baik, 4. Sangat Baik
Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Pengetahuan
=
----------------------------------
X 100
Jumlah skor maksimal
Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
283
2.
Sikap (bisa dilakukan dengan Observasi, Penilaian Diri,
P
enilaian Antar Teman, Jurnal Catatan Guru)
a.
Pengamatan sebelum proses pembelajaran berlangsung
b.
Pengamatan saat selama proses pembelajaran berlangsung
c.
Pengamatan sesudah proses pembelajaran berlangsung
d.
Lembar Observasi Sikap Sosial
No Perilaku yang diharapkan
Kualitas jawaban
1
2
3
4
1
Disiplin
2
Menghargai teman saat pelajaran
3
Menjalankan perintah dari guru
4
Toleransi dan mau berbagi dengan
teman
Jumlah skor maksimal = 16
Nilai sikap Spiritual :
Keterangan: 1. Kurang, 2. Cukup, 3. Baik, 4. Sangat Baik
284
Kelas XII SMA
3.
Keterampilan
Tes praktik atau tes kinerja berbentuk tes keterampilan gerak /unjuk
kerja (
skill test
), tugas dan portopolio.
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan psikomotor
peserta didik secara umum
Pertanyaan
Jawaban
1
2
3
4
1.
Bagaimana teknik
penyampaian materi saat presentasi?
2.
Bagaimana penguasaan bahasa saat presentasi?
3.
Bagaimana penguasaan kelas saat presentasi?
4.
Keaktifan mengemukan pendapat
5.
Keaktifan bertanya
6.
Keaktifan menjawab
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 24
Keterangan: 1. Kurang, 2. Cukup, 3. Baik, 4. Sangat Baik
Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Pengetahuan
=
----------------------------------
X 100
Jumlah skor maksimal