Halaman
Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
Ekonomi
Untuk SMA/MA Kelas XII
Disusun oleh:
Leny Noviani
Editor
: Tri Tien Gunawati
Design Cover
: Desteka
Setting/Layout : Eni Purwanti
Ukuran
:
17,6 x 25 cm
330.07
L
EN
LENY Noviani
e
Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas XII / Oleh Leni Noviani ;
editor, Tri Tien Gunawati ;
ilustrator, Haryana Humardani. — Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
viii, 234 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Bibliografi : hlm. 219-220
Indeks :hlm 233
ISBN 978-979-068-192-7
ISBN 978-979-068-202-3
1
.Ekonomi-Studi dan Pengajaran I.Judul II. Tri Tien
Gunawati. III. Haryana Humardani
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit CV.Teguh Karya
Diterbitkan Oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
Diperbanyak Oleh .....
KAKA
KAKA
KA
TT
TT
T
A SA S
A SA S
A S
AMBUTAMBUT
AMBUTAMBUT
AMBUT
ANAN
ANAN
AN
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya,Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah-
membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskanke-
pada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan
telahditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digu-
nakandalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen
PendidikanNasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh
Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
download
), digandakan, dicetak,
dialihmediakan,atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersi-
fat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Pemerintah.Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga
siswa danguru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri
dapatmemanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa
kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menya-
dari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik-
sangat kami harapkan.
Jakarta, Februari 2009
KepalaPusat Perbukuan
Puji syukur patut kalian panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kalian memperoleh kesempatan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang
berikutnya.
Buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan kalian akan pengetahuan, pemahaman, dan
panduan untuk menganalisis segala hal yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian. Materi
dalam buku ini dibatasi dan difokuskan pada fenomena empirik ekonomi yang ada di sekitar
kalian, sehingga kalian dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi di sekitar lingkungan
kalian dan mengambil manfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Buku ini memuat aspek
mata pelajaran Ekonomi yang meliputi perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan
pembagian kerja, perkoperasian, dan kewirausahaan, serta akuntansi dan manajemen yang
disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu. Dengan demikian, kalian akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang aspek-aspek tersebut.
Untuk memudahkan kalian dalam memahami ilmu ekonomi, buku ini disaji dengan
karakteristik sebagai berikut:
Peta Konsep
, yang disajikan dalam bentuk bagan ringkasan yang dapat membentuk
kerangka berpikir kalian dalam memahami seluruh materi.
Berfikir Sejenak
, yang merangsang kalian untuk berpikir sebelum mempelajari materi
yang akan dibahas.
Mau Tahu yang Lai
n, yang memberikan informasi pengetahuan tambahan bagi kalian
yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
Coba cari Tahu!
, yang mendorong kalian untuk berlatih memecahkan masalah dan
mengemukakan pendapat.
Analisisku
, yang mengajak kalian untuk menganalisis kejadian-kejadian ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari.
Uji Kompetensi
, yang berfungsi untuk menguji pemahaman kalian atas materi yang
telah dipelajari.
Akhirnya, semoga buku ini bermanfaat bagi kalian dalam memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan menganalisis segala hal yang berkaitan dengan kegiatan
perekonomian, sehingga kalian dapat menjadi manusia yang berkualitas dalam upaya mencapai
kesejahteraan diri serta memberikan sumbangan terhadap keharmonisan dan kemakmuran
keluarga, masyarakat, dan negara.
Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
KAKA
KAKA
KA
TT
TT
T
A PENGA PENG
A PENGA PENG
A PENG
ANTANT
ANTANT
ANT
ARAR
ARAR
AR
iv
DD
DD
D
AFTAFT
AFTAFT
AFT
AR ISIAR ISI
AR ISIAR ISI
AR ISI
Kata Sambutan
.............................................................................................
iii
Kata Pengantar
.............................................................................................
iv
Daftar Isi ......................................................................................................
v
Bab 1 Siklus Akun
tansi Perusahaan Dagang ............................................
1
A. Karakteristik Perusahaan Dagang ..............................................
2
B. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang .......................................
5
C. Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ...
42
D. Harga Pokok Penjualan dan Laporan Keuangan ........................
57
Analisisku .........................................................................................
65
Rangkuman
.......................................................................................
66
Uji Kompetensi
.................................................................................
67
Bab 2 Penutupan Siklus Akuntansi
............................................................
75
A. Jurnal Penutup ...........................................................................
76
B. Neraca Saldo Setelah Penutupan ...............................................
84
C. Jurnal Pembalik
..........................................................................
85
Analisisku .........................................................................................
91
Rangkuman
.......................................................................................
92
Uji Kompetensi
.................................................................................
92
Bab 3 Koperasi ............................................................................................ 101
A. Karakteristik Koperasi Indonesia ...............................................
102
B. Bentuk dan Jenis Koperasi ........................................................
109
C. Organisasi Koperasi ..................................................................
113
D. Modal Koperasi .........................................................................
116
E. Pembentukan Koperasi ..............................................................
117
F.
Pembubaran Koperasi ................................................................
119
G.
Sisa Hasil Usaha ........................................................................
120
H. Pengembangan Koperasi ...........................................................
122
I.
Koperasi
Sekolah
.......................................................................
125
Analisisku ......................................................................................... 137
Rangkuman
.......................................................................................
138
Uji Kompetensi
.................................................................................
139
Bab 4 Manajemen
Badan Usaha ................................................................ 143
A. Konsep Manajemen ...................................................................
144
B. Tingkatan
Manajemen ...............................................................
147
C. Prinsip Manajemen
....................................................................
149
D. Fungsi-Fungsi Manajemen ........................................................
151
E. Bidang-Bidang Manajemen
.......................................................
157
Analisisku .........................................................................................
158
Rangkuman
.......................................................................................
159
v
Uji Kompetensi
................................................................................. 159
Bab 5 Badan
Usaha ..................................................................................... 163
A. Pengertian Badan Usaha ............................................................
164
B. Jenis Badan Usaha .....................................................................
165
Analisisku .........................................................................................
178
Rangkuman
.......................................................................................
180
Uji Kompetensi
.................................................................................
181
Bab 6 Kewirausahaan ................................................................................. 185
A. Pengertian Kewirausahaan ........................................................
186
B. Karakteristik Wirausah
a .............................................................
187
C. Peran Kewirausahaan
dalam Pere
konomian
...............................
188
D. Bidang Usaha Wirausaha ..........................................................
190
E. Kegiatan Bagi Calon Wirausaha ................................................
191
F.
Kinerja Wi
rausaha .....................................................................
193
Analisisku .........................................................................................
195
Rangkuman
.......................................................................................
197
Uji Kompetensi
.................................................................................
197
Uji Kompetensi Semester 1 .......................................................................... 201
Uji Kompetensi Semester 2 .......................................................................... 211
Glosarium ...................................................................................................... 217
Daftar Pustaka
.............................................................................................. 219
Lampiran
...................................................................................................... 221
Indeks
...................................................................................................... 233
vi
Bab 1Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
SIKLSIKL
SIKLSIKL
SIKL
US AKUNTUS AKUNT
US AKUNTUS AKUNT
US AKUNT
ANSI PERANSI PER
ANSI PERANSI PER
ANSI PER
USUS
USUS
US
AHAAN DAHAAN D
AHAAN DAHAAN D
AHAAN D
AA
AA
A
GG
GG
G
ANGANG
ANGANG
ANG
PETA KONSEP
Transaksi
Pencatatan
Jurnal
Jurnal khusus
Buku besar
Neraca saldo
Jurnal umum
Pembelian
Pengeluaran
Penjualan
Penerimaan
Jurnal penyesuaian
Neraca lajur
Hitung HPP
Laporan keuangan
Perubahan modal
Laba-rugi
Neraca
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
1
Kalau kita membicarakan tentang usaha dagang, maka pikiran kita akan
tertuju pada kegiatan menjual barang kepada langganan. Sedangkan
perusahaan jasa yang telah kalian pelajari di kelas XI bukan barang yang
dijual, namun berupa jasa. Di dalam perusahaan, baik perusahaan jasa,
perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur, akuntansi mempunyai
peran penting sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan bisnis.
Gambar 1.1
Supermarket, mall, dan
sejenisnya termasuk
perusahaan dagang karena
kegiatannya menjual dan
membeli barang dagangan.
Sumber:
Dokumen penerbit
11
11
1
Berpikir Sejenak
1. Apa yang kalian ketahui tentang perusahaan dagang?
Berilah contohnya! .............................................................
2. Coba kalian sebutkan secara garis besar kegiatan perusahaan
dagang!
................................................................................
3. Menurut kalian adakah perbedaan antara siklus akuntansi
perusahaan dagang dengan siklus akuntansi perusahaan
jasa? Mengapa?
.................................................................
4. Bagaimanakah siklus akuntansi dalam perusahaan
dagang?
..............................................................................
.............................................................................................
5. Mengapa menghitung laba bersih perusahaan harus
menghitung harga pokok penjualan terlebih dahulu? Apa
yang kalian ketahui tentang harga pokok penjualan? ...
.............................................................................................
SIKLSIKL
SIKLSIKL
SIKL
US AKUNTUS AKUNT
US AKUNTUS AKUNT
US AKUNT
ANSIANSI
ANSIANSI
ANSI
PERPER
PERPER
PER
USUS
USUS
US
AHAAN DAHAAN D
AHAAN DAHAAN D
AHAAN D
AA
AA
A
GG
GG
G
ANGANG
ANGANG
ANG
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
2
Sebenarnya siklus akuntansi yang terdapat dalam masing-masing
perusahaan tersebut pada prinsipnya sama. Namun karena kegiatan yang
dilakukan oleh masing-masing perusahaan tadi berbeda sehingga proses
akuntansi yang dilakukan juga sedikit berbeda. Pada materi ini akan dibahas
mengenai siklus akuntansi dalam perusahaan dagang.
A. Karakteristik Perusahaan Dagang
1. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan
utamanya membeli dan menjual barang dagangan tanpa
melakukan pengolahan barang terlebih dahulu. Barang dagangan
(
merchandise
) adalah barang yang dibeli oleh perusahaan untuk
dijual kembali. Perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) yaitu:
a. Pedagang Besar
Pak Ahmad membeli pakaian langsung dari perusahaan garmen dengan
jumlah yang besar untuk dijualnya kembali pada pedagang lainnya dengan
jumlah yang besar pula. Pak Ahmad dapat disebut sebagai pedagang besar,
karena ia telah membeli barang langsung dari perusahaan yang menghasilkan
barang dagangan kepada pedagang kecil atau menengah. Dengan demikian
pedagang besar adalah pedagang yang kegiatannya membeli barang dalam
jumlah yang besar dan menjualnya kembali dengan jumlah yang besar pula.
Contoh pedagang besar adalah agen, grosir, importir, dan eksportir.
b. Pedagang Menengah
Pedagang menengah adalah pedagang yang
membeli barang dagangan dalam jumlah besar dan
menjualnya kembali kepada para pedagang kecil
dalam jumlah sedang atau kecil. Contohnya penyalur
dan toko-toko besar.
c. Pedagang Kecil
Pedagang kecil atau retailer adalah pedagang
yang membeli barang dagangan dalam jumlah sedang
dan menjualnya kembali kepada konsumen akhir.
Sumber:
Dokumen penerbit
Gambar 1.2
Toko kelontong termasuk perusahaan dagang.
Perusahaan dagang dapat
dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
-
pedagang besar,
-
pedagang menengah,
dan
-
pedagang kecil.
2. Kegiatan Perusahaan Dagang
Secara garis besar kegiatan perusahaan dagang meliputi: pembelian,
pembayaran, penjualan, dan penerimaan uang.
a. Pembelian
Kegiatan pembelian dalam perusahaan dagang meliputi pembelian aktiva
produktif, pembelian barang dagangan serta pembelian barang dan jasa lain
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
3
dalam rangka kegiatan usaha. Pembelian dapat dilakukan secara kredit
maupun secara tunai. Pembelian yang dilakukan secara kredit akan
menimbulkan utang yang biasanya dicatat dalam akun Utang Dagang.
b. Pembayaran
Kegiatan pembelian akan diikuti pembayaran. Kapan pembelian harus
dibayar tergantung pada syarat jual
beli yang ditetapkan.
Selain itu pembe
lian
barang dan jasa, pembayaran dapat dilakukan untuk keperluan lain, misalnya
mengembalikan pinjaman atau membagikan laba kepada pemilik.
c. Penjualan
Untuk perusahaan dagang, akun yang digunakan untuk mencatat penjualan
barang dagangan disebut penjualan. Penjualan dapat dilakukan secara kredit
maupun tunai. Apabila penjualan dilakukan secara kredit akan menimbulkan
piutang yang akan dicatat dalam akun Piutang Dagang. Namun kadang-kadang
ketika perusahaan menjual barang dagangan juga akan menerima pengembalian
barang atau memberi potongan harga. Penerimaan kembali barang yang telah
dijual disebut retur penjualan (
sales return
), sedangkan pemberian potongan
harga disebut pengurangan harga (
sales allowances
).
d. Penerimaan Uang
Penjualan akan diikuti oleh penerimaan uang. Penerimaan uang dari
hasil penjualan juga tergantung pada syarat jual beli yang telah disepakati.
Selain penerimaan uang dari penjualan, perusahaan mungkin menerima uang
dari sumber-sumber lain misalnya setoran modal pemilik, pinjaman dari
kreditor atau yang lainnya.
3. Potongan Harga, Syarat Penyerahan Barang, dan Syarat
Pembayaran
a. Potongan Harga
Dalam transaksi jual beli, pihak penjual sering memberikan potongan
atas harga barang yang telah ditetapkan yang disebut “rabat”. Dalam
akuntansi, potongan ini tidak dicatat karena nilai transaksi yang diakui adalah
jumlah akhir yang tercantum dalam faktur.
b. Syarat Penyerahan Barang
Syarat penyerahan barang berkaitan dengan berpindahnya hak milik
atas barang yang diperjualbelikan dan menyangkut ketentuan siapa yang
harus menanggung biaya pengangkutan. Syarat-syarat penyerahan barang
tersebut antara lain:
1)
Free on Board
(f.o.b)
Pada syarat penyerahan barang ini, pembeli di luar negeri menanggung
biaya pengiriman dari pelabuhan muat penjual sampai dengan pelabuhan
penerima yang digunakan oleh pembeli. Penjual di dalam negeri (Indonesia)
hanya menanggung biaya pengangkutan sampai dengan pelabuhan muatnya.
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
4
2) Loko Gudang
Syarat penyerahan barang ini, pembeli menanggung
biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke
gudangnya sendiri. Bagi penjual begitu barang telah
dipindahkan ke truk milik pembeli untuk mengangkut
barang tersebut, maka penjualan dapat diakui dan dicatat
dalam pembukuan. Begitu pula bagi pembeli, pada saat
itu pembelian dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan.
3) Franko Gudang
Pada syarat ini, penjual menanggung biaya pengiriman
sampai ke gudang pembeli.
Penjualan baru diakui bila barang
telah sampai di gudang pembeli.
4)
Cost Freight and Insurance
(c.i.f)
Pada syarat ini, penjual harus menanggung biaya pengiriman (pengang-
kutan) dan asuransi kerugian atas barang tersebut. Catatan: syarat penyerahan
barang f.o.b dan c.i.f ini berlaku untuk perdagangan luar negeri.
5)
Cost and Freight
(c & f)
c & f merupakan syarat penyerahan barang yang menyatakan bahwa
semua biaya angkut sampai dengan tempat penyerahan barang menjadi
tanggungan penjual.
6)
Cost, Insurance Freight, Inclusive Commision
(c.i.f.i.c)
c.i.f.i.c artinya semua biaya pengangkutan barang, premi, asuransi,
termasuk komisi menjadi tanggungan penjual.
7)
Free At Quay
(f.a.q)
f.a.o artinya penjual menanggung semua ongkos-ongkos pengiriman hingga
barang sampai ke pelabuhan pembeli, termasuk ongkos bongkar dari kapal.
8)
Free Along Side
(f.a.s)
f.a.s artinya penjual bertanggung jawab atas biaya dan risiko pengiriman
barang hanya sampai di samping kapal pembeli, setelah itu biaya dan risiko
menjadi tanggung jawab pembeli.
c. Syarat Pembayaran
Dalam kegiatan jual beli barang dagangan, pembeli dan penjual
menentukan syarat-syarat pembayaran sehingga terjadi kesepakatan harga.
Syarat pembayaran berkaitan dengan jangka kredit dan besarnya jumlah
yang harus dibayar oleh si pembeli. Macam-macam syarat pembayaran yang
terdapat dalam perdagangan barang sebagai berikut.
1) Tunai (
Cash
)
Dalam syarat pembayaran ini, pembayaran dilakukan setelah penyerahan
barang terjadi, dan jumlah yang dibayar adalah jumlah akhir yang tertera
dalam faktur
.
Sumber:
Dokumen penerbit
Gambar 1.3
Barang dipindahkan ke truk milik pembeli
berarti sudah menjadi hak pembeli dan bisa
langsung dicatat dalam pembukuan.
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
5
2) Kredit
Syarat pembayaran secara kredit berarti pembayaran barang yang dibeli
dapat dilakukan beberapa waktu setelah barang diterima biasanya 1 sampai
3 bulan. Beberapa syarat pembayaran dalam jual beli secara kredit antara
lain:
Penjual kadang-kadang
menerapkan syarat
pembayaran 2/10, n/30
maksudnya untuk
memberikan perangsang
bagi pembeli untuk
mempercepat pembayar-
an. Pembayaran barang
dagangan dengan
segera merupakan
keinginan penjual
karena tidak mengan-
dung risiko. Sedangkan
penjualan kredit
mengandung risiko
tidak tertagihnya
piutang. Jadi harga
barang yang dibayar
secara kredit akan lebih
mahal daripada pem-
bayaran dilakukan
secara tunai.
a) n/30
Dalam syarat ini, pembayaran dilakukan paling lambat 30
hari setelah penyerahan barang terjadi, dan jumlah yang dibayar
adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.
b) EOM (end of month)
Dalam syarat pembayaran ini, pembayaran dilakukan pa-
ling lambat pada akhir bulan setelah penyerahan barang terjadi,
dengan tidak memperoleh potongan.
c) 2/10, n/30
Dalam syarat ini pembayaran harus dilakukan paling lambat
30 hari setelah penyerahan barang terjadi, dan jumlah yang
dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur. Namun
jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu paling lambat
10 hari sejak penyerahan barang terjadi, maka yang dibayar
adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur dikurangi potongan
sebesar 2%.
d) n/10 EOM
Syarat pembayaran ini maksudnya harga netto faktur harus
dibayar pembeli paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan dengan
tidak memperoleh potongan.
B. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus akuntansi
perusahaan dagang
terdiri atas beberapa
tahap, yaitu pencatatan,
pengikhtisaran, dan
pelaporan.
Pada materi kelas XI telah diuraikan langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam kegiatan akuntansi untuk perusahaan jasa
yang secara keseluruhan menggambarkan suatu siklus akuntansi.
Sedangkan pada bab ini akan diuraikan siklus akuntansi perusahaan
dagang.
Beberapa hal yang berkaitan dengan catatan-catatan
akuntansi dan prosedur-prosedur untuk perusahaan dagang tidak
jauh berbeda dengan perusahaan jasa. Siklus akuntansi perusahaan
dagang juga terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Tahap Pencatatan
1) Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
2) Pencatatan dalam jurnal
3) Pemindahbukuan ke buku besar
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
6
2. Tahap Pengikhtisaran
1) Pembuatan neraca saldo
2) Pembuatan jurnal penyesuaian
3) Pembuatan neraca lajur
3. Tahap Pelaporan
1) Penghitungan harga pokok penjualan
2) Pembuatan laporan keuangan
3) Pembuatan jurnal pembalik
4) Pembuatan jurnal penutup
5) Pembuatan neraca saldo setelah penutup
1. Tahap Pencatatan
a. Bukti Transaksi
Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus ada buktinya.
Dalam melakukan transaksi jual beli, sebuah perusahaan dagang akan
membuat atau memperoleh bukti transaksi. Berikut ini beberapa
bentuk bukti-bukti transaksi pada perusahaan dagang.
1) Faktur
Bagi penjual, faktur akan menjadi bukti penjualan yang
disebut faktur penjualan. Sedangkan bagi pembeli, faktur menjadi
bukti pembelian (faktur pembelian). Jumlah yang dicatat oleh
pembeli maupun penjual adalah jumlah akhir faktur
. Contoh
faktur:
PERUSAHAAN DAGANG SEJAHTERA
Jln. Ronggowarsito No. 63
Bandung
=======================================================================
Kepada Yth.
Tanggal 12 Juli 2006
CV ABADI
Jln. Sakura No. 15
Di Bandung Selatan
Syarat: 2/10, n/30
No. 0123
Hormat kami,
Adnan Ibrahim
Kabag. Penjualan
Gambar 1.4
Bentuk faktur perusahaan dagang.
Coba kalian cari informasi
yang dapat kalian peroleh
dari bentuk faktur
perusahaan dagang
Sejahtera!
aynkaynaB
nagnarete
Kn
autaSagra
Hh
almuJ
00
2k
itabajemeK
%01tabaR
rayabidgnayhalmuJ
00,000.52p
R0
0,000.000.5pR
)00,000.005pR(
00,000.005.4pR
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
7
2) Nota Kredit
Kadang-kadang barang yang diperjualbelikan harus dikembalikan dengan
alasan karena rusak, tidak sesuai dengan yang dipesan, dan lain-lain. Oleh
karena itu penjual akan membuat suatu bukti transaksi yang merupakan
kebalikan dari faktur penjualan, yaitu nota kredit. Bagi penjual, nota kredit
akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur penjualan). Sedangkan bagi
pembeli, nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur pembelian).
Contoh nota kredit:
PERUSAHAAN DAGANG SEJAHTERA
Jln. Ronggowarsito No. 63
Bandung
=======================================================================
Kepada Yth.
Tanggal 12 Juli 2006
CV ABADI
Jln. Sakura No. 15
Di Bandung Selatan
NOTA KREDIT
Kami telah mengkredit akun Saudara sejumlah Rp500.000,00, atas pengembalian kemeja batik
sebanyak 20 buah @ Rp25.000,00.
Hormat kami,
Adnan Ibrahim
Kabag. Keuangan
Gambar 1.5
Bentuk nota kredit perusahaan dagang.
3) Kuitansi
Setiap pengeluaran oleh perusahaan perlu dibuatkan kuitansi yang
ditandatangani oleh si penerima pembayaran. Bagian perusahaan, kuitansi
ini akan menjadi bukti pembayaran (pengeluaran uang). Sedangkan bagi
penerima, kuitansi ini akan menjadi bukti penerimaan uang.
No. 001
KUITANSI
Sudah terima dari
:
CV Abadi Bandung Selatan
Banyaknya uang
:
Tiga juta sembilan ratus ribu rupiah
Untuk pembayaran
:
Faktur No. 0123 sebagai berikut:
Nilai faktur
Rp
4.500,000,00
Retur
(Rp 500.000,00)
Rp
4.000.000,00
Potongan 2%
(Rp 80.000,00)
Rp
3.920.000,00
Semarang, 5 Juni 2006
Arifah
Kasir
Meterai
Rp3.000,00
Rp3.920.000,00
Jumlah:
Faizal
Jln. Sadewa No. 34
Semarang
Gambar 1.6
Kuitansi merupakan salah satu bentuk bukti pembayaran.
No. 001
KUITANSI
Sudah terima dari
:
CV Abadi Bandung Selatan
Banyaknya uang
:
Tiga juta sembilan ratus ribu rupiah
Untuk pembayaran
:
Faktur No. 0123 sebagai berikut:
Nilai faktur
Rp
4.500,000,00
Retur
(Rp 500.000,00)
Rp
4.000.000,00
Potongan 2% (Rp
80.000,00)
Rp
3.920.000,00
Semarang, 5 Juni 2006
Arifah
Kasir
Meterai
Rp3.000,00
Rp3.920.000,00
Jumlah:
Faizal
Jln. Sadewa No. 34
Semarang
Gambar 1.6
Kuitansi merupakan salah satu bentuk bukti pembayaran.
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
8
b. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Umum
Secara umum akuntansi perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan
akuntansi perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada kegiatan (proses
akuntansi) yang dilakukan kedua perusahaan tersebut.
Perlu diketahui bahwa dalam perusahaan dagang terdapat akun barang
dagang dan akun-akun lain yang berhubungan dengan barang dagang. Hal
ini yang membedakan dengan perusahaan jasa.
Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bersifat prinsip
antara proses pencatatan (jurnal) transaksi pada perusahaan jasa dengan
perusahaan dagang, berikut ini disajikan contoh pencatatan transaksi
perusahaan dagang yang telah berjalan.
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2006 sebagai berikut:
1)
Pada tanggal 1 Maret 2006 dibayar biaya pemasangan iklan bulan Maret
2006 sebesar Rp240.000,00.
Dari transaksi ini menyebabkan akun Beban Iklan bertambah dan harus
didebit sebesar Rp240.000,00, sedangkan akun Kas berkurang sebesar
Rp240.000,00 sehingga harus dikredit sejumlah yang sama.
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
1n
alkInabeB
saK
)6002teraMnalkinabeB(
405
101
000.042
-
-
000.042
nukA.oN
naarikrePamaN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
101
201
301
401
121
221
321
102
103
saK
gnagaDgnatuiP
nagnagaDgnaraBnaaidesreP
akuMidrayabiDisnarusA
hanaT
gnudeG
gn
udeGnatusuynePisalumukA
gnagaDgnatU
ureHladoM
000.000.2
000.008
000.000.3
000.005
000.000.05
000.000.08
-
-
-
-
-
-
000.
000.02
000.000.1
000.003.511
000.003.63
10
00.003.631
PD SAMI JAYA
Neraca Saldo Setelah Tutup Buku
31 Maret 2006
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
9
2)
Tanggal 3 Maret 2006 dibeli barang dagangan dari PT Seruni secara kredit
dengan harga Rp4.125.000,00. Syarat pembayaran ditetapkan 2/10, n/30.
Akun Pembelian didebit sebesar Rp4.125.000,00 karena harta bertambah
atau karena penambahan harga pokok barang. Sedangkan akun Utang
Dagang dikredit karena bertambah Rp4.125.000,00.
3) Dijual barang dagangan secara tunai kepada CV Angkasa pada tanggal
4 Maret 2006 sebesar Rp8.625.000,00.
Transaksi ini menyebabkan akun Kas bertambah sehingga didebit
sebesar Rp8.625.000,00 sedangkan akun Penjualan dikredit Rp8.625.000,00
karena pendapatan bertambah.
4) Tanggal 6 Maret 2006 membayar biaya pengangkutan barang dagangan
yang dibeli dari PT Seruni sebesar Rp375.000,00.
Akun Beban Angkut Pembelian bertambah sehingga didebit sebesar
Rp375.000,00. Akun kas dikredit sebesar Rp375.000,00.
5) Tanggal 10 Maret 2006 dibeli barang dagangan seharga Rp750.000,00.
secara tunai.
Pembelian barang dagang menyebabkan akun Pembelian didebit karena
penambahan harta sebesar Rp750.000,00 dan akun Kas dikredit karena kas
berkurang sebesar Rp750.000,00.
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
3n
ailebmeP
gnagaDgnatU
)tiderkaracesnailebmeP(
005
102
000.521.4
-
-
000.521.4
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
4s
aK
nalaujneP
)ianutnalaujneP(
101
004
000.526.8
-
-
000.526.8
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
6n
ailebmePtukgnAnabeB
saK
tukgnanabebrayabmeM(
)nailebmep
105
101
000.573
-
-
000.573
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
10
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
0
1n
ailebmeP
saK
gnarabnailebmeP(
)ianutaracesnagnagad
005
101
000.057
-
-
000.057
6) Tanggal 11 Maret 2006 dari barang dagangan yang dibeli
pada tanggal 3 Maret 2006 dikembalikan kepada penjual
karena rusak. Harga barang dagangan yang dikembalikan
tersebut sebesar Rp450.000,00.
Adanya barang yang dibeli secara kredit dikembalikan maka
utang dagang akan berkurang. Berkaitan dengan hal tersebut
maka akun Utang Dagang didebit sebesar Rp450.000,00 dan
akun Retur Pembelian dikredit karena jumlah akun ini bertambah.
7) Tanggal 13 Maret 2006 membayar utang kepada PT Seruni yang timbul
dari transaksi tanggal 3 Maret 2006.
Adanya pembayaran utang menyebabkan utang dagang berkurang
sehingga akun Utang Dagang didebit sebesar Rp3.675.000,00 berasal dari
jumlah utang dagang pada tanggal 3 Maret 2006 dikurangi jumlah retur
pembelian pada tanggal 11 Maret 2006 (Rp4.125.000,00 – Rp450.000,00).
Karena pembayaran utang masih dalam waktu pemberian potongan,
maka akun Potongan Pembelian dikredit sebesar 2% x Rp3.675.000,00 =
Rp73.500,00.
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
1
1g
nagaDgnatU
nailebmePruteR
gnarabnakilabmegneM(
)nagnagad
102
205
000.054
-
-
000.054
Akun retur pembelian
dibuat untuk mencatat
pengembalian barang
yang dibeli dari pemasok
atau suplier.
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
3
1g
nagaDgnatU
nailebmePnagnotoP
saK
(g
nagadgnatunarayabmeP
)nagnotopignarukid
102
305
101
000.576.3
-
-
005.37
005.106.3
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
11
8) Pada tanggal 15 Maret 2006 membayar gaji pegawai untuk 2 minggu
pertama bulan Maret 2006 sebesar Rp1.350.000,00.
Pengaruh dari transaksi ini adalah akun Beban Gaji bertambah sehingga
didebit sebesar Rp1.350.000,00 dan akun Kas dikredit sebesar jumlah yang sama.
9) Tanggal 17 Maret 2006 dijual barang dagangan secara kredit kepada
PD Lancar Rejeki seharga Rp5.250.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
Penjualan secara kredit menyebabkan akun Piutang Dagang didebit
Rp5.250.000,00 karena harta berupa piutang bertambah. Sedangkan akun
Penjualan dikredit dengan jumlah yang sama.
10) Tanggal 19 Maret 2006 membayar sewa kantor bulan Maret 2006
sebesar Rp300.000,00.
Transaksi ini menyebabkan akun Beban Sewa bertambah dan didebit
sebesar Rp300.000,00 sedangkan akun Kas berkurang sehingga dikredit
Rp300.000,00.
11) Tanggal 21 Maret 2006 diterima kembali barang dagangan yang telah
dibeli oleh PD Lancar Rejeki sebesar Rp600.000,00 karena tidak sesuai
dengan pesanan.
Pengaruh transaksi ini adalah akun Retur Penjualan didebit karena terjadi
pengurangan pada barang yang dijual sebesar Rp600.000,00. Sehingga
pengembalian barang dagangan menyebabkan piutang dagang berkurang
sebesar jumlah yang sama.
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
5
1i
jaGnabeB
saK
uggnim2iawagepijaG(
)amatrep
505
101
000.053.1
-
-
000.053.1
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
7
1g
nagaDgnatuiP
nalaujneP
aracesgnarabnalaujneP(
)tiderk
201
004
000.052.5
-
-
000.052.5
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
9
1a
weSnabeB
saK
)60'teraMawesnabeB(
605
101
000.003
-
-
000.003
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
12
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
1
2n
alaujnePruteR
gnagaDgnatuiP
DPiradnalaujnepruteR(
)ikejeRracnaL
104
201
000.006
-
-
000.006
12) Tanggal 27 Maret 2006 menerima pembayaran dari PD
Lancar Sejati sebagai pelunasan atas transaksi penjualan
tanggal 17 Maret 2006.
Nilai transaksi pada tanggal 17 Maret 2006 sebesar
Rp5.250.000,00, namun pada tanggal 21 Maret 2006 dikembalikan
sebesar Rp600.000,00 sehingga piutang dagang menjadi
Rp5.250.000,00 – Rp600.000,00 = Rp4.650.000,00. PD Lancar
Sejati membayar dalam jangka waktu 10 hari setelah transaksi
sehingga ia memperoleh potongan harga sebesar 2%. Jadi
potongan penjualan menjadi 2% x Rp4.650.000,00 = Rp93.000,00.
Sehingga harga yang dibayar PD Lancar Sejati sebesar
Rp4.650.000,00 – Rp93.000,00 = Rp4.557.000,00.
Dengan demikian transaksi tanggal 27 Maret 2006 berpengaruh pada
akun Kas bertambah sehingga didebit sebesar Rp4.557.000,00. Akun
Potongan Penjualan bertambah sebesar Rp93.000,00 sehingga didebit
sejumlah Rp93.000,00. Sedangkan akun Piutang Dagang berkurang dan
dikredit sebesar Rp4.650.000,00.
13) Tanggal 30 Maret 2006 membayar gaji pegawai untuk 2 minggu terakhir
bulan Maret 2006 sebesar Rp1.350.000,00.
Pengaruh transaksi ini adalah akun Beban Gaji bertambah sehingga didebit
sebesar Rp1.350.000,00 dan akun Kas dikredit dengan jumlah yang sama.
Akun retur penjualan
dibuat untuk mencatat
pengembalian barang
yang dijual kepada
langganan atau nilai
barang yang dikembali-
kan oleh langganan
kepada perusahaan.
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
7
2s
aK
nalaujnePnagnotoP
gnagaDgnatuiP
gnatuipnaamireneP(
)nagnotopignarukid
101
204
201
000.755.4
000.39
-
-
-
000.056.4
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
0
3i
jaGnabeB
saK
uggnim2iawagepijaG(
)rihkaret
505
101
000.053.1
-
-
000.053.1
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
13
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
0
3u
reHevirP
saK
heloevirpnalibmagneP(
)kilimep
203
101
000.051
-
-
000.051
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
1
3g
nagaDgnatU
saK
adapekgnaturayabmeM(
)idabAayaJTP
102
101
000.573
-
-
000.573
14) Pada tanggal 30 Maret 2006, Heru sebagai pemilik perusahaan
mengambil uang sebesar Rp150.000,00 untuk keperluan pribadinya.
Pengambilan uang oleh Heru menyebabkan akun Prive Heru bertambah
dan didebit sebesar Rp150.000,00 sedangkan akun Kas berkurang sehingga
dikredit sejumlah sama.
15) Tanggal 31 Maret 2006 dibayar utang kepada PT Jaya Abadi sebesar
Rp375.000,00. Utang ini timbul dari transaksi pembelian bulan yang lalu
tanpa potongan.
Dari transaksi ini akun Utang Dagang berkurang sehingga didebit sebesar
Rp375.000,00 sedangkan Kas dikredit sebesar jumlah yang sama.
Apabila seluruh transaksi PD Sami Jaya selama bulan Maret 2006
tersebut dicatat dalam lembar jurnal yang tidak terpisah, maka akan tampak
sebagai berikut:
PD Sami Jaya
Jurnal Umum
Bulan Maret 2006
1:laH
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
1n
alkInabeB
saK
)6002teraMnalkinabeB(
405
101
000.042
-
-
000.042
3n
ailebmeP
gnagaDgnatU
)tiderkaracesnailebmeP(
005
102
000.521.4
-
-
000.521.4
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
14
2:laH
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
4s
aK
nalaujneP
)ianutnalaujneP(
101
004
000.526.8
-
-
000.526.8
6n
ailebmePtukgnAnabeB
saK
tukgnanabebraya
bmeM(
)nailebmep
105
101
00,000.573
-
-
00,000.573
0
1n
ailebmeP
saK
gnarabnailebmeP(
)ianutaracesnagnagad
005
101
00,
000.057
-
-
00,000.057
1
1g
nagaDgnatU
nailebmePruteR
gnarabnakilabmegneM(
)nagnagad
102
205
00,000.054
-
-
00,000.05
4
3
1g
nagaDgnatU
nailebmePnagnotoP
saK
gnatunarayabmeP(
)nagnotopignarukidgnagad
102
305
101
00,000.576.3
-
-
-
00,0
05.37
00,005.106.3
5
1i
jaGnabeB
saK
uggnim2iawagepijaG(
)amatrep
505
101
00,000.053.1
-
-
00,000.053.1
7
1g
nagaDgnatu
i
P
nalaujneP
aracesgnarabnalaujneP(
)tiderk
201
004
00,000.052.5
-
-
00,000.052.5
9
1a
weSnabeB
saK
)6002teraMawesna
beB(
605
101
00,000.003
-
-
00,000.003
1
2n
alaujnePruteR
gnagaDgnatuiP
iradnalaujnepruteR(
)ikejeRracnaLDP
104
201
00,000.006
-
-
00,000.006
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
15
c. Jurnal Khusus
1) Pengertian Jurnal Khusus
Buku harian atau jurnal yang selama ini kita pelajari dalam buku kelas
XI dan pada bab sebelumnya adalah jurnal umum. Setiap terjadi transaksi
maka harus dicatat dalam jurnal umum dan diposting ke buku besar
. Hal
tersebut akan mudah dilakukan bila transaksi yang terjadi jumlahnya sedikit.
Namun apabila jumlah transaksinya banyak, penggunaan jurnal umum menjadi
tidak efisien. Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan jurnal khusus
(buku harian khusus). Penggunaan jurnal khusus dapat menghemat waktu,
tenaga, dan biaya. Berikut ini beberapa manfaat jurnal khusus.
a) Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar
Pada jurnal khusus disediakan kolom-kolom khusus untuk beberapa jenis
transaksi tertentu. Dengan cara ini penulisan nama akun pada waktu membuat
ayat jurnal tidak perlu dilakukan tiap transaksi. Posting transaksi dari jurnal
ke buku besar dilakukan sekaligus untuk transaksi-transaksi yang terjadi
selama satu periode.
b) Memungkinkan pembagian pekerjaan
Setiap jurnal khusus dapat digunakan untuk mencatat satu jenis transaksi
saja, sehingga memungkinkan pembagian tugas pencatatan kepada beberapa
orang.
3:laH
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
teraM
7
2s
aK
nalaujnePnagnotoP
gnagaDgnatuiP
gnatuipnaamireneP(
)nagnotopignarukid
101
204
201
00,000.755.4
0
0,000.39
-
-
-
00,000.056.4
0
3i
jaGnabeB
saK
uggnim2iawagepijaG(
)rihkaret
505
101
00,000.051
-
-
00,000.051
0
3u
reHevir
P
saK
heloevirpnalibmagneP(
)kilimep
203
101
00,000.051
-
-
00,000.051
1
3g
nagaDgnatU
saK
adapekgnaturayabmeM(
)idab
AayaJTP
102
101
00,000.573
-
-
00,000.573
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
16
Dari uraian tersebut kita dapat mengetahui bahwa jurnal umum
mempunyai perbedaan dengan jurnal khusus. Perbedaan antara jurnal umum
dengan jurnal khusus dapat dilihat pada tabel berikut ini.
2) Macam-Macam Jurnal Khusus
Jurnal khusus yang dibuat oleh perusahaan dagang
disesuaikan dengan kebutuhan. Jika suatu transaksi terjadi
berulang-ulang dan sama, maka dikelompokan pada satu jurnal
khusus. Sesuai dengan kegiatan perusahaan dagang maka jurnal
khusus yang sering digunakan adalah jurnal pembelian, jurnal
pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan jurnal penerimaan kas.
Apabila terdapat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam
keempat jurnal khusus tersebut maka pencatatannya dilakukan
pada jurnal umum.
a
) Jurnal pembelian
Jurnal pembelian adalah jurnal untuk mencatat pembelian
barang dagangan dan harta lainnya secara kredit. Sedangkan
pembelian barang dagangan dan harta lainnya secara tunai dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas.
Transaksi pembelian yang dilakukan bermacam-macam jenisnya maka
jurnal pembelian dibuat dengan memerhatikan transaksi yang sering terjadi.
Transaksi yang sering terjadi dibuat kolom khusus sedangkan untuk transaksi
yang jarang terjadi digunakan kolom serba-serbi. Kolom serba-serbi digunakan
untuk mencatat pembelian secara kredit barang-barang yang tidak disebutkan
dalam kolom khusus yang disediakan. Nama kreditor dan akun yang harus
didebit dicantumkan pada kolom keterangan.
Jurnal Umum
1.
Bentuk jurnal umum terdiri atas tanggal,
akun, keterangan, referensi (ref), dan
jumlah yang terdiri atas debit dan kredit.
2.
Semua transaksi hanya dicatat pada
satu jurnal.
3.
Posting atau pemindahbukuan dari
jurnal ke akun buku besar dilakukan
setiap terjadi transaksi.
4.
Biasanya digunakan untuk perusahaan
dagang yang masih berskala kecil.
Jurnal Khusus
1.
Bentuk jurnal khusus disesuaikan
dengan kolom-kolom yang diperlukan
dalam mencatat transaksi sejenis.
2.
Transaksi yang terjadi dicatat sesuai
dengan jenisnya dalam beberapa
jurnal.
3.
Posting dari jurnal ke akun buku besar
dilakukan secara berkala. Misalnya
setiap satu minggu, dua minggu atau
setiap akhir bulan.
4.
Biasanya digunakan pada perusahaan
yang besar dimana transaksi sejenis
sering terjadi sehingga memerlukan
pencatatan khusus.
Jurnal khusus tidak
hanya dibuat oleh
perusahaan dagang
saja. Jenis perusahaan-
perusahaan yang lain
dapat membuat jurnal
khusus jika memang
dibutuhkan karena
seringnya suatu
transaksi terjadi dalam
perusahaan.
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
17
Bentuk jurnal pembelian pada perusahaan dagang sebagai berikut:
NAMA PERUSAHAAN
Jurnal Pembelian
Berikut ini keterangan pengisian kolom jurnal pembelian.
1.
Kolom untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
2.
Mencatat nama kreditor atau nama-nama pada buku besar pembantu.
3.
Untuk memberi tanda (
) atau nomor buku besar pembantu, jika buku
besar pembantu telah dicatat pada akun yang bersangkutan.
4.
Untuk mencatat pembelian barang dagangan.
5.
Untuk mencatat pembelian perlengkapan.
6.
Untuk mencatat nomor akun yang ada pada kolom 7, apabila telah dicatat
pada akun buku besar.
7.
Untuk mencatat pembelian harta lainnya selain pembelian barang
dagangan dan pembelian perlengkapan.
8.
Jumlah akun yang terdapat dalam kolom 7.
9.
Mencatat jumlah utang dagang.
Contoh:
Selama bulan Januari 2006 PT Angkasa Raya melakukan pembelian secara
kredit sebagai berikut.
Januari 6
Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Laris seharga
Rp55.200.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 (faktur:
TL 251).
16 Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Farma
seharga Rp21.050.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: TF
262).
20 Membeli dengan kredit barang dagang dari Toko Garuda sebesar
Rp9.030.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: TGd 175).
Transaksi di atas jika dicatat dalam jurnal pembelian akan tampak seperti di
bawah ini.
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
nailebmeP
--gnelreP
napak
ibreS-abreS
gnatU
gnagaD
feR
nukA
halmuJ
123456789
Hal:
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
18
PT Angkasa Raya
Jurnal Pembelian
Jumlah akun yang ada didebit dengan jumlah akun yang dikredit harus
sama. Jika berbeda maka terjadi kesalahan. Pada contoh di atas dapat dilihat
jumlah debit sama dengan jumlah kredit yaitu Rp85.280.000,00.
b) Jurnal pengeluaran kas
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat pengeluaran uang,
termasuk pembelian barang dagangan secara tunai dan pembayaran utang.
Pada jurnal ini kolom utang dagang dan pembelian dibuatkan kolom khusus.
Sedangkan untuk transaksi yang jarang terjadi dicatat pada kolom “Serba-
Serbi”.
Untuk kolom kredit terdiri atas kolom kas dan potongan pembelian. Bila
tidak ada potongan pembelian maka jumlah yang dicatat dalam kolom kas akan
sama dengan debit pada kolom utang dagang. Namun bila terdapat potongan
pembelian maka jumlah kredit pada kolom kas akan lebih kecil. Sedangkan jumlah
potongan pembelian akan dicatat pada kolom potongan pembelian.
Bentuk jurnal pengeluaran kas disajikan seperti berikut ini.
Berikut ini keterangan pengisian kolom jurnal pengeluaran kas.
1.
Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
2.
Untuk mencatat nama perusahaan tempat membeli, akun tersebut dicatat
didebit jika nama itu ada di buku besar pembantu.
NAMA PERUSAHAAN
Jurnal Pengeluaran Kas
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
nailebmeP
--gnelreP
napak
ibreS-abreS
gnatU
gnagaD
feR
nukA
halmuJ
123)
pR(
4)
pR(
56
7
)
pR(
8)
pR(9
6002
naJ
6
61
02
siraLokoT
amraFokoT
aduraGokoT
000.002.55
000.050.12
000.030.9
000.002.55
000.0
50.12
000.030.9
halmu
J0
00.082.5
80
00.082.58
Hal: 1
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
gnatU
gnagaD
nailebmeP
ibreS-abreS
saK
nagnotoP
nailebmeP
feR
nukA
halmuJ
1234567890
1
Hal:
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
19
3.
Diisi dengan memberi tanda (
) setelah akun buku besar pembantu
dicatat pada akun yang bersangkutan.
4.
Untuk mencatat jumlah utang dagang yang dibayar.
5.
Untuk mencatat jumlah pembelian tunai.
6.
Mencatat nomor akun yang ada pada kolom 7, apabila telah dicacat
pada akun buku besar.
7.
Mencatat nama akun kolom serba-serbi.
8.
Mencatat jumlah akun pada kolom 7.
9.
Mencatat jumlah uang yang dikeluarkan melalui kas.
10. Mencatat jumlah potongan pembelian yaitu selisih utang dengan jumlah
yang dibayar melalui kas.
Untuk lebih jelasnya akan diberikan contoh transaksi yang terjadi pada
PT Angkasa Raya pada bulan Januari 2006.
Januari 2
Membeli perlengkapan toko sejumlah Rp70.000,00 dan
perlengkapan kantor sebesar Rp80.000,00 secara tunai.
7
Membeli peralatan toko secara tunai Rp5.200.000,00 dan
peralatan kantor seharga Rp2.570.000,00.
11 Membayar beban iklan sebesar Rp3.460.000,00.
18 Membayar utang pada Toko Farma dengan perincian sebagai
berikut:
- Utang dagang Rp21.050.000,00
- Potongan
Rp 421.000,00
Rp20.629.000,00
31 Diperhitungkan dan dibayar dividen sebesar Rp4.000.000,00.
Transaksi di atas jika dicatat dalam jurnal pengeluaran kas akan tampak
sebagai berikut:
PT Angkasa Raya
Jurnal Pengeluaran Kas
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
gnatU
gnagaD
nailebmeP
ibreS-abreS
saK
nagnotoP
nailebmeP
feR
nukA
halmuJ
123 )
pR(
4)
pR(
56
7
)
pR(
8)
pR(
9)
pR(01
6002
naJ
2
7
11
81
13
amraFoko
T0
00.050.12
211
321
116
213
napakgnelreP
okoT
okoTnatalareP
nalkI
nabeB
nediviD
000.07
000.002.5
000.064.3
000.000.4
000.07
000.002.5
000.064.3
000.926.02
000.000.4
000.124
000.05
0.1
20
00.037.2
10
00.953.3
30
00.124
Hal: 1
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
20
c) Jurnal penjualan
Penjualan barang dagangan oleh perusahaan dagang biasanya disebut
penjualan. Penjualan barang dagangan secara tunai dicatat sebagai debit
pada akun Kas dan kredit pada akun Penjualan. Biasanya dalam praktik,
penjualan secara tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Sedangkan
penjualan secara kredit dicatat dalam jurnal penjualan. Jadi jurnal penjualan
adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan
yang dilakukan secara kredit. Penjualan barang dagangan secara kredit
dicatat sebagai debit pada akun Piutang Dagang dan kredit pada akun
Penjualan.
Bentuk jurnal penjualan sebagai berikut:
Berikut ini keterangan pengisian jurnal penjualan.
1.
Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
2.
Untuk mencatat bukti pembukuan berupa faktur penjualan.
3.
Untuk mencatat nama pelanggan atau yang membeli barang dagangan.
4.
Untuk mencatat nomor buku besar pembantu piutang atau tanda (
)
bahwa transaksi telah dicatat di buku besar pembantu.
5.
Untuk mencatat syarat pembayaran yang disepakati antara pembeli dan
penjual.
6.
Untuk mencatat jumlah transaksi piutang dagang dan penjualan.
Untuk lebih memahami jurnal penjualan, berikut ini disajikan contoh
transaksi PT Angkasa Raya pada bulan Januari 2006.
Januari 10 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Burhan
seharga Rp50.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur:
PNK 290).
17 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Candra
seharga Rp42.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
25 Dijual barang dagangan secara kredit Tuan Dody seharga
Rp19.100.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: PNK 292)
Bila transaksi-transaksi di atas dicatat dalam jurnal penjualan akan
tampak seperti berikut ini.
NAMA PERUSAHAAN
Jurnal Penjualan
laggnaT
rutkaFoN
nagnareteK
feR
tarayS
narayabmeP
)D(gnagaDgnatuiP
)K(nalaujneP
12
3 46
7
Hal:
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
21
d) Jurnal penerimaan kas
Semua transaksi yang menambah jumlah uang kas dicatat dalam buku
penerimaan kas (
cash receipt journal
). Uang kas dapat diterima dari
berbagai sumber, misalnya setoran modal dari pemilik, pencairan kredit bank,
penjualan tunai, penagihan piutang, dan penagihan wesel tagih serta bunganya.
Dalam perusahaan dagang, sumber penerimaan kas yang paling sering terjadi
adalah penjualan tunai dan penagihan piutang dagang.
Jurnal penerimaan kas dibuat untuk mencatat semua penerimaan uang.
Dengan demikian jurnal penerimaan kas dibuat kolom khusus. Banyaknya
kolom dan judul akun ditentukan oleh sering tidaknya suatu transaksi terjadi.
Bentuk jurnal penerimaan kas sebagai berikut:
Berikut ini keterangan pengisian jurnal penerimaan kas.
1.
Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
2.
Untuk mencatat nama perusahaan/orang yang membeli secara tunai,
yang melunasi atau keterangan singkat mengenai transaksi.
3.
Untuk menuliskan tanda (
) bahwa transaksi telah dicatat di buku besar
pembantu.
4.
Untuk mencatat jumlah uang yang diterima.
5.
Untuk mencatat potongan penjualan.
6.
Untuk mencatat jumlah piutang dagang yang diterima.
7.
Untuk mencatat jumlah penjualan tunai.
8.
Dicatat jika akun pada kolom 9 telah diposting ke akun buku besar.
9.
Untuk mencatat jumlah akun pada kolom serba-serbi.
PT Angkasa Raya
Jurnal Penjualan
laggnaT
rutkaFoN
nagnareteK
feR
tarayS
narayabmeP
)D(gnagaDgnatuiP
)K(nalaujneP
12
3 45
)
pR(6
6002
naJ
01
71
52
092
192
292
nahruBnauT
ardnaCnauT
ydoDnauT
03/n,01/2
03/n,01/2
03/n,01/2
000.000.05
000.000.2
4
000.001.91
000.001.111
Hal: 1
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
saK
nagnotoP
nalaujneP
gnatuiP
gnagaD
nalaujneP
ibreS-abreS
feR
nukA
halmuJ
1234 5 6 789 0
1
NAMA PERUSAHAAN
Jurnal Penerimaan Kas
Hal:
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
22
Berikut ini contoh pencatatan transaksi di jurnal penerimaan kas.
Selama bulan Januari 2006, PT Angkasa Raya melakukan transaksi
sebagai berikut.
Januari 2
Menjual barang dagangan sebesar Rp56.636.000,00.
15 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Burhan dengan perincian
sebagai berikut:
-
Piutang dagang
Rp 50.000.000,00
-
Potongan
Rp 1.000.000,00
–
Rp 49.000.000,00
20 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Candra dengan perincian
sebagai berikut:
-
Piutang dagang
Rp 42.000.000,00
-
Potongan
Rp 840.000,00
–
Rp 41.160.000,00
31 Diterima pembayaran sebagian piutang dari Tuan Dody sebesar
Rp15.080.000,00.
31 Menerima penghasilan sewa sebesar Rp1.200.000,00.
PT Angkasa Raya
Jurnal Penerimaan Kas
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
saK
nagnotoP
nalaujneP
gnatuiP
gnagaD
nalaujneP
ibreS-abreS
feR
nukA
halmuJ
123)
pR(
4)
pR(
5)
pR(
6)
pR(
78
9
)
pR(01
6002
naJ
2
51
02
13
13
ianut.jneP
nahruB.nT
ardnaC.nT
ydoD.nT
nalisahgneP
awes
000.636.65
000
.000.94
000.061.14
000.080.51
000.002.1
-
000.000.1
000.048
-
-
-
000.000.05
000.000.24
000.080.51
-
000.636.65
-
-
-
-0
2
4n
atapadneP
aweS
000.002.1
000.670.36
10
00.048.
10
00.080.70
10
00.636.6
50
00.002.1
e) Jurnal umum
Selain keempat jurnal khusus tersebut di atas, perusahaan harus tetap
membuat jurnal umum untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat
dalam jurnal khusus yang tersedia, seperti retur pembelian dan retur penjualan.
Berikut ini transaksi yang dilakukan oleh PT Angkasa Raya pada bulan
Januari 2006.
Januari 5
Menerima kembali sebagian barang yang dijual kepada PT
Kenanga tanggal 13 Desember 2005 senilai Rp2.140.000,00.
Apabila transaksi di atas dicatat dalam bentuk jurnal umum sebagai berikut.
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
23
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
5n
adnalaujnePruteR
agraHnagnarugneP
gnagaDgnatuiP
TPiradnalaujnepruteR(
)agnaneK
114
201
000.041.2
-
-
000.041.2
PT Angkasa Raya
Jurnal Umum
Januari 2006
d. Buku Besar Pembantu
Jurnal khusus dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu, buku
besar perusahaan juga dibuat untuk hal yang sama. Buku besar yang demikian
itu disebut buku besar tambahan atau buku besar pembantu (
subsidiary
ledger
). Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat data lain
disamping data yang terdapat dalam buku besar. Pada umumnya, buku
pembantu merupakan bagian dari buku besar, yang merinci lebih lanjut data
dalam salah satu akun. Akun di buku besar yang mempunyai buku pembantu
disebut akun induk atau akun pengendali (
controlling account
).
Buku pembantu dicatat setiap hari dari bukti pembukuan dan dibuat
secara individual. Pencatatan transaksi dalam buku pembantu bersamaan
waktunya dengan pencatatan pada jurnal. Dengan demikian pencatatan pada
buku pembantu bukan berdasarkan pada jurnal.
Jika jenis barang
dagangan yang dijual
banyak, maka perlu
dibuatkan buku
pembantu persediaan
barang. Namun jika
barang dagangan hanya
satu jenis tidak perlu
dibuatkan buku
pembantu.
Pada umumnya dalam perusahaan dagang, buku pembantu
yang digunakan adalah buku pembantu piutang atau disebut
buku piutang (
account receivable subsidiary ledger
) dan
buku pembantu utang yang disebut buku utang (
account pay-
able subsidiary ledger
). Fungsi buku piutang adalah mencatat
rincian piutang perusahaan menurut nama langganan. Buku
piutang merupakan rincian akun piutang dagang yang terdapat
dalam buku besar. Dengan demikian akun piutang dagang
merupakan akun induk bagi buku piutang. Adapun buku utang
berisi rincian utang menurut nama kreditor. Akun pengendalinya
adalah utang dagang.
Bentuk buku pembantu umumnya sama dengan buku besar. Buku
pembantu dapat berbentuk stafel maupun berbentuk skontro.
1) Buku Pembantu Bentuk Skontro
)nial-nialnadnagnagadgnarab/nanaggnal/rotiderkamaN(
laggnaT
nagnareteK
halmuJ
laggnaT
nagnareteK
halmuJ
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
24
2) Buku Pembantu Bentuk Stafel
)nial-nialnadnagnagadgnarab/nanaggnal/rotiderkamaN(
laggnaT
nagnareteK
tibeD
tiderK
odlaS
Berikut ini contoh pencatatan jurnal khusus ke buku pembantu dari PT
Angkasa Raya periode Januari 2006.
1) Pembelian secara kredit yang dilakukan oleh PT Angkasa Raya apabila
dibuat jurnal pembantu sebagai berikut.
PT Angkasa Raya
Jurnal Pembelian
Buku Pembantu Utang
siraLokoT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
6n
ailebme
P0
00.002.5
50
00.002.55
amraFokoT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
6
1n
ailebme
P0
00.050.1
20
00.050.12
aduraGokoT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
0
2n
ailebme
P0
00.030.
90
00.030.9
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
nailebmeP
--gnelreP
napak
ibreS-abreS
gnatU
gnagaD
feR
nukA
halmuJ
123)
pR(
4)
pR(
56
7
)
pR(
8)
pR(9
6002
naJ
6
61
02
siraLokoT
amraFokoT
aduraGokoT
000.002.55
000.050.12
000.030.9
000.002.55
000.0
50.12
000.030.9
halmu
J0
00.082.5
80
00.082.58
Hal: 1
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
25
2) Penjualan secara kredit yang dilakukan oleh PT Angkasa Raya apabila
dibuat jurnal pembantu sebagai berikut.
PT Angkasa Raya
Jurnal Penjualan
laggnaT
rutkaFoN
nagnareteK
feR
tarayS
narayabmeP
)D(gnagaDgnatuiP
)K(nalaujneP
12
3 45
)
pR(6
6002
naJ
01
71
52
092
192
292
nahruBnauT
ardnaCnauT
ydoDnauT
03/n,01/2
03/n,01/2
03/n,01/2
000.000.05
000.000.2
4
000.001.91
000.001.111
Buku Pembantu Piutang Dagang
nahruBnauT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
0
1n
alaujne
P0
00.000.0
5-
0
00.000.05
ardnaCnauT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
7
1n
alaujne
P0
00.000.2
4-
0
00.000.24
ydoDnauT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
5
2n
alaujne
P0
00.001.9
1-
0
00.001.91
e. Posting dari Jurnal Khusus ke Buku Besar
Setelah transaksi dicatat dalam jurnal khusus, maka langkah selanjutnya
yaitu memindahbukukan ke buku besar di setiap akhir bulan.
Untuk melakukan posting atau pemindahbukuan dari jurnal khusus ke
buku besar, perlu memerhatikan langkah-langkah berikut ini.
1) Menjumlahkan nilai transaksi pada jurnal khusus.
2) Menyiapkan akun-akun yang berhubungan dengan jurnal khusus.
3) Memindahkan angka-angka pada jurnal khusus ke akun yang
bersangkutan. Jumlah kolom debit di jurnal khusus dipindahkan ke akun
yang bersangkutan di sebelah debit. Sedangkan jumlah kolom kredit di
jurnal khusus dipindahkan ke akun yang bersangkutan di sebelah kredit.
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
26
4) Berilah tanda posting dengan memberi nomor akun di bawah jurnal
khusus. Untuk akun serba-serbi ditulis pada referensi kolom serba-serbi.
5) Pada kolom referensi tulis singkatan dari jurnal khusus dengan nomor
halaman jurnal khusus. Untuk singkatan dapat digunakan sebagai berikut:
a) JB = Jurnal Pembelian
b) JJ
= Jurnal Penjualan
c) JK = Jurnal Pengeluaran Kas
d) JM = Jurnal Penerimaan Kas
Untuk lebih memahami posting dari jurnal khusus ke buku besar.
Perhatikan contoh di bawah ini berdasarkan langkah-langkah di atas.
1) Posting Jurnal Pembelian ke Buku Besar
PT Angkasa Raya
Jurnal Pembelian
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
nailebmeP
--gnelreP
napak
ibreS-abreS
gnatU
gnagaD
feR
nukA
halmuJ
123)
pR(
4)
pR(
56
7
)
pR(
8)
pR(9
6002
naJ
6
61
02
siraLokoT
amraFokoT
aduraGokoT
000.002.55
000.050.12
000.030.9
000.002.55
000.0
50.12
000.030.9
halmu
J0
00.082.5
80
00.082.58
015:nukA.oN
nailebmeP:nukAamaN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
B
J0
00.082.5
8-
0
00.082.5
8-
012:nukA.oN
gnagaDgnatU:nukAamaN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
B
J-
0
00.082.5
8-0
00.082.58
4
510
2
3
2
210
Buku Besar
3
4
1
1
Hal: 1
5
5
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
27
2) Posting Jurnal Pengeluaran Kas ke Buku Besar
saK:nukAamaN
011:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
K
J-
0
00.953.3
3-0
00.953.33
okoTnapakgnelreP:nukAamaN
211:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
K
J0
00.0
7-
0
00.0
7-
gnagaDgnatU:nukAamaN
012:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
K
J0
00.050.1
2-
0
00.050.1
2-
okoTnatalareP:nukAamaN
321:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
K
J0
00.002.
5-
0
00.002.
5-
Buku Besar
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
gnatU
gnagaD
nailebmeP
ibreS-abreS
saK
nagnotoP
nailebmeP
feR
nukA
halmuJ
123 )
pR(
45
67 )
pR(
8)
pR(
9)
pR(01
6002
naJ
2
7
11
81
13
amraFoko
T0
00.050.12
211
321
116
213
napakgnelreP
okoT
okoTnatalareP
nalkInabe
B
nediviD
000.07
000.002.5
000.064.3
000.000.4
000.07
000.002.5
000.064.3
000.926.02
000.000.4
000.124
000.050.1
20
00.037.2
10
00.953.3
30
00.124
PT Angkasa Raya
Jurnal Pengeluaran Kas
210
Hal: 1
110
511
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
28
nediviD:nukAamaN
213:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
600
21
31
K
J0
00.000.
4-
0
00.000.
4-
nailebmePnagnotoP:nukAamaN
115:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
600
21
31
K
J-
0
00.12
4-0
00.124
nalkInabeB:nukAamaN
116:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
600
21
31
K
J0
00.064.
3-
-0
00.064.3
3) Posting Jurnal Penjualan ke Buku Besar
Buku Besar
gnagaDgnatuiP:nukAamaN
111:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
J
J0
00.001.11
1-
0
00.001.11
1-
PT Angkasa Raya
Jurnal Penjualan
laggnaT
rutkaFoN
nagnareteK
feR
tarayS
narayabmeP
)D(gnagaDgnatuiP
)K(nalaujneP
12
3 45
)
pR(6
6002
naJ
01
71
52
092
192
292
nahruBnauT
ardnaCnauT
ydoDnauT
03/n,01/2
03/n,01/2
03/n,01/2
000.000.05
000.000.2
4
000.001.91
000.001.111
111
410
Hal: 1
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
29
nalaujneP:nukAamaN
014:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
J
J-
0
00.001.11
1-
0
00.001.111
4) Posting Jurnal Penerimaan Kas ke Buku Besar
Buku Besar
saK:nukAamaN
011:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
M
J0
00.670.36
1-
0
00.670.36
1-
gnagaDgnatuiP:nukAamaN
111:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
M
J0
00.080.70
1-
0
00.080.70
1-
nalaujneP:nukAamaN
014:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
M
J-
0
00.636.6
5-0
00.636.65
PT Angkasa Raya
Jurnal Penerimaan Kas
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
saK
nagnotoP
nalaujneP
gnatuiP
gnagaD
nalaujneP
ibreS-abreS
feR
nukA
halmuJ
123)
pR(
4)
pR(
5)
pR(
6)
pR(
78
9
)
pR(01
6002
naJ
2
51
02
13
13
ianut.jneP
nahruB.nT
ardnaC.nT
ydoD.nT
nalisahgneP
awes
000.636.65
000
.000.94
000.061.14
000.080.51
000.002.1
-
000.000.1
000.048
-
-
-
000.000.05
000.000.24
000.080.51
-
000.636.65
-
-
-
-0
2
4n
atapadneP
aweS
000.002.1
000.670.36
10
00.048.
10
00.080.70
10
00.636.6
50
00.002.1
110
412
111
410
Hal: 1
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
30
nalaujnePnagnotoP:nukAamaN
214:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
M
J0
00.048.
1-
0
00.048.
1-
aweSnatapadneP:nukAamaN
024:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
M
J-
0
00.002.
1-0
00.002.1
5) Posting Jurnal Umum ke Buku Besar
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
5n
adnalaujnePruteR
agraHnagnarugneP
gnagaDgnatuiP
TPiradnalaujnepruteR(
)agnaneK
114
201
000.041.2
-
-
000.041.2
PT Angkasa Raya
Jurnal Umum
Januari 2006
Buku Besar
gnagaDgnatuiP:nukAamaN
201:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
U
J-
0
00.041.
2-0
00.041.2
agraHnagnarugnePnadnalaujnePruteR:nukAamaN
114:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
31
U
J0
00.041.
2-
0
00.041.
2-
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
31
f. Contoh Tahap Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan
Dagang
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang proses akuntansi
perusahaan dagang, berikut ini diberikan contoh siklus akuntansi pada PT
Angkasa Raya dari transaksi, jurnal khusus, hingga posting ke buku besar.
Daftar Saldo Piutang Dagang
Daftar Saldo Utang Dagang
PT Angkasa Raya
Neraca
Per 1 Januari 2005
AKTIVA
Aktiva Lancar:
Kas
R p 7.926.000,00
Piutang Dagang
R p 5.000.000,00
Persediaan Brg. Dagangan
R p
17.700.000,00
Perlengkapa
n Toko
R p
900.000,00
Perlengkapan
Kantor
R p
400.000,00
Asuransi Dibayar di Muka Rp 560.000,00
Jumlah Aktiva Lancar
Rp 32.486.000,00
Aktiva tetap
Tanah
R p 10.000.000,00
Gedung
R p
30.000.000,00
Akum.Peny. Gedung
(Rp4.600.000,00)
Peralatan Ka
ntor
R p 6.500.000,00
Akum. Peny. Per. Kantor
(Rp 2.230.000,00)
Jumlah Aktiva Tetap
Rp 39.770.000,00
Jumlah Aktiva
Rp 72.256.000,00
KEWAJIBAN DAN MODAL
Kewajiban:
Utang lancar:
-
Utang Dagang
R p7.000.000,00
Utang jangka panjang:
-
Utang Hipotik
R p12.000.000,00
Jumlah Kewajiban
Rp19.000.000,00
Modal
Modal saham
R p40.000.000,00
Laba yang ditahan
Rp13.256.000,00
Jumlah Modal
Rp53.256.000,00
Jumlah Kewajiban dan Modal Rp72.256.000,00
edoK
naggnaleP
)pR(odlaS
10
20
itapreMaF
agnaneKTP
000.005
000.005.4
000.000.5
edoK
naggnaleP
)pR(odlaS
10
20
30
40
ayaJuyareSokoT
aiRgnatnuTTP
nawagneB.aF
aduraGokoT
000.005
000.005.2
000.052.3
000.057
000.000.7
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
32
Berikut ini merupakan daftar transaksi yang terjadi pada PT Angkasa
Raya selama bulan Januari 2006.
Januari 2
Membeli perlengkapan toko sejumlah Rp70.000,00 dan
perlengkapan kantor sebesar Rp80.000,00 secara tunai.
2.
Menjual barang dagangan sebesar Rp56.636.000,00 secara
tunai.
3
Membeli barang dagangan seharga Rp20.000.000,00 secara
tunai.
5.
Perusahaan menambah bangunan gedung untuk usaha senilai
Rp12.000.000,00 dan uang pemborong dibayar hari ini.
5
Menerima kembali sebagian barang yang dijual kepada PT
Kenanga tanggal 13 Desember 2005 senilai Rp2.140.000,00.
6
Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Laris
seharga Rp55.200.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10 , n/
30 (Faktur: TL 251).
7.
Membeli secara tunai peralatan toko seharga Rp5.200.000,00
dan peralatan kantor seharga Rp2.570.000,00.
8.
Membayar angsuran utang hipotik sebesar Rp3.000.000,00 dan
bunga sebesar Rp585.000,00.
10. Membayar gaji pegawai bagian penjualan Rp19.820.000,00 dan
bagian administrasi umum sebesar Rp5.980.000,00.
10 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Burhan
seharga Rp50.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur:
PNK 290).
11 Membayar beban iklan sebesar Rp3.460.000,00.
15 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Burhan sebesar
Rp50.000.000,00 dengan mendapatkan potongan penjualan
Rp1.000.000,00.
16 Membayar utang kepada Toko Laris sebesar Rp55.200.000,00
dan mendapatkan potongan pembelian sebesar Rp1.104.000,00.
16 Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Farma
seharga Rp21.050.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (Faktur:
TF 262)
17 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Candra
seharga Rp42.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
18 Membayar utang pada Toko Farma sebesar Rp21.050.000,00
dan mendapatkan potongan pembelian sebesar Rp421.000,00.
20 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Candra Rp42.000.000,00
dengan potongan penjualan Rp840.000,00.
20 Membeli dengan kredit barang dagangan dari Toko Garuda
sebesar Rp9.030.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (Faktur: TGd
175).
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
33
25 Dijual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Dody seharga
Rp19.100.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur PNK 292).
25 Dibayar sebagian utang pada Toko Garuda sebesar
Rp8.610.000,00.
31 Diterima pembayaran sebagian piutang dari Tuan Dody sebesar
Rp15.080.000,00.
31 Menerima penghasilan sewa sebesar Rp1.200.000,00.
31 Diperhitungkan dan dibayar dividen sebesar Rp4.000.000,00.
Dari transaksi-transaksi di atas, langkah awal dalam tahap pencatatan
akuntansi perusahaan dagang adalah mencatat transaksi ke jurnal khusus
maupun ke jurnal umum juga sekaligus mencatat transaksi tertentu ke dalam
buku pembantu.
1) Tahap Pencatatan ke Jurnal dan ke Buku Pembantu
Berikut ini pencatatan ke buku jurnal.
a
) Jurnal pembelian
b) Jurnal pengeluaran kas
1:laH
laggnaT
nagnareteK
rutkaF.oN
tarayS
narayabmeP
feR
)D(nailebmeP
)K(gnagaDgnatU
)pR(
6002
naJ
6
61
02
siraLokoT
amraFokoT
aduraGokoT
152LT
262FT
571dgT
03/n,01/2
03/n,01/2
03/n,01/2
000.002.55
000.050.12
000.030.9
halmuJ
000.082.58
PT Angkasa Raya
Jurnal Pembelian
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
gnatU
gnagaD
nailebmeP
ibreS-abreS
saK
nagnotoP
nailebmeP
feR
nukA
halmuJ
123 )
pR(
45
67 )
pR(
8)
pR(
9)
pR(01
6002
naJ
2
7
11
81
13
amraFoko
T0
00.050.12
211
321
116
213
napakgnelreP
okoT
okoTnatalareP
nalkInabeB
nediviD
000.07
000.002.5
000.064.3
000.000.4
000.07
000.002.5
000.064.3
000.926.02
000.000.4
000.124
000.050.1
20
00.037.2
10
00.953.3
30
00.124
PT Angkasa Raya
Jurnal Pengeluaran Kas
Hal: 1
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
34
c) Jurnal penjualan
d) Jurnal penerimaan kas
e) Jurnal umum
PT Angkasa Raya
Jurnal Penjualan
laggnaT
rutkaFoN
nagnareteK
feR
tarayS
narayabmeP
)D(gnagaDgnatuiP
)K(nalaujneP
12
3 45
)
pR(6
6002
naJ
01
71
52
092
192
292
nahruBnauT
ardnaCnauT
ydoDnauT
03/n,01/2
03/n,01/2
03/n,01/2
000.000.05
000.000.24
000.001.91
000.001.111
Hal: 1
PT Angkasa Raya
Jurnal Penerimaan Kas
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
tiderK
saK
nagnotoP
nalaujneP
gnatuiP
gnagaD
nalaujneP
ibreS-abreS
feR
nukA
halmuJ
123)
pR(
4)
pR(
5)
pR(
6)
pR(
78
9
)
pR(01
6002
naJ
2
51
02
13
13
ianut.jneP
nahruB.nT
ardnaC.nT
ydoD.nT
nalisahgneP
awes
000.636.65
000
.000.94
000.061.14
000.080.51
000.002.1
-
000.000.1
000.048
-
-
-
000.000.05
000.000.24
000.080.51
-
000.636.65
-
-
-
-0
2
4n
atapadneP
aweS
000.002.1
000.670.36
10
00.048.
10
00.080.70
10
00.636.6
50
00.002.1
Hal: 1
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
5n
adnalaujnePruteR
agraHnagnarugneP
gnagaDgnatuiP
TPiradnalaujnepruteR(
)agnaneK
114
201
000.041.2
-
-
000.041.2
PT Angkasa Raya
Jurnal Umum
Januari 2006
Hal: 1
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
35
Berikut ini pencatatan ke buku pembantu piutang dagang.
Berikut ini pencatatan ke buku pembantu utang dagang.
nahruBnauT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
01
51
nalaujneP
nasanuleP
000.000.05
-
-
000.000.05
000.000.05
0
ayaJuyareSokoT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
1o
dla
S0
00.00
50
00.005
aiRgnatnuTokoT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
1o
dla
S0
00.005.
20
00.005.2
itapreMaF
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
1o
dla
S0
00.000.00
5-
0
00.000.005
agnaneKTP
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
1
5
odlaS
ruteR
000.005.
4-
000.041.2
000.005.4
000.063.2
ardnaCnauT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
71
02
nalaujneP
nasanuleP
000.000.24
-
-
000.000.24
000.000.24
0
ydoDnauT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
52
13
nalaujneP
nasanuleP
000.001.91
-
-
000.080.51
000.001.91
000.020.4
nawagneBaF
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
1o
dla
S0
00.052.
30
00.052.3
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
36
aduraGokoT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
1
02
52
odlaS
tiderknailebmeP
rayabiD
-
-
000.016.8
000.057
000.030.9
-
000.057
000.087.9
000.071.1
siraLokoT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
6
61
tiderknailebmeP
nasanuleP
-
000.002.55
000.002.55
-
000.002.55
0
amraFokoT
laggnaT
nagnareteK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(odlaS
6002
naJ
61
81
tiderknailebmeP
nasanuleP
-
000.050.12
000.050.12
-
000.050.12
0
2) Posting dari Jurnal Khusus dan Jurnal Umum ke Buku Besar
Buku Besar
saK:nukAamaN
011:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
600
21
13
13
odlaS
naamireneP
naraulegneP
1MJ
1KJ
-
000.670.361
-
-
-
000.034.261
000.629.7
000.200.171
000.275.8
-
-
-
gnagaDgnatuiP:nukAamaN
111:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
5
13
13
odlaS
nalaujnepruteR
tiderknalaujneP
gnatuipnasanuleP
1UJ
1JJ
1MJ
-
-
000.001.111
-
-
000.041.2
-
000.
080.701
000.000.5
000.068.2
000.069.311
000.088.6
-
-
-
-
211:nukA.oN
nagnagaDgnaraBnaaidesreP:nukAamaN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1o
dla
S-
-
0
00.007.7
1-
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
37
okoTnapakgnelreP:nukAamaN
311:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
13
odlaS
ianutnailebme
P1
KJ
-
000.07
-
-
000.009
000.079
-
-
rotnaKnapakgnelreP:nukAamaN
411:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
13
odlaS
ianutnailebme
P1
KJ
-
000.08
-
-
000.004
000.084
-
-
akuMidrayabiDisnarusA:nukAamaN
511:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1o
dla
S-
-
0
00.06
5-
hanaT:nukAamaN
021:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1o
dla
S-
-
0
00.000.0
1-
gnudeG:nukAamaN
121:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
13
odlaS
gnudegnahabmane
P1
KJ
-
000.000.21
-0
00.000.03
000.000.24
-
-
gnudeGnatusuynePisalumukA:nukAamaN
221:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1o
dla
S-
-
-
0
00.004.9
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
38
okoTnatalareP:nukAamaN
321:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
13
odlaS
nailebme
P1
KJ
-
000.002.5
-
-
000.005.9
000.007.41
-
-
okoTnatalarePnatusuynePisalumukA:nukAamaN
421:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1o
dla
S-
-
-
0
00.006.4
rotnaKnatalareP:nukAamaN
521:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
13
odlaS
nailebme
P1
KJ
-
000.075.2
-
-
000.005.6
000.070.9
-
-
621:nukA.oN
rotnaKnatalarePnatusuynePisalumukA:nukAamaN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1o
dla
S-
-
-
0
00.032.2
gnagaDgnatU:nukAamaN
012:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
13
13
odlaS
tiderknailebmeP
gnatunarayabmeP
1BJ
1KJ
-
-
000.068.48
-
000.082.58
-
-
-
-
000.000.7
000.082.29
00
0
.024.7
kitopiHgnatU:nukAamaN
212:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
13
odlaS
narusgn
A1
KJ
-
000.000.3
-
-
-
-
000.000.21
000.000.9
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
39
nalaujnePnagnotoP:nukAamaN
214:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3n
alaujnepnagnoto
P1
M
J0
00.048.
1-
0
00.048.
1-
mahaSladoM:nukAamaN
013:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1o
dla
S-
-
-
0
00.000.04
nahatiDabaL:nukAamaN
113:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1o
dla
S-
-
-
0
00.652.31
nediviD:nukAamaN
213:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3n
edividnarayabme
P1
K
J0
00.000.
4-
0
00.000.
4-
nalaujneP:nukAamaN
014:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
13
13
ianutnalaujneP
tiderknalaujneP
1MJ
1JJ
-
-
000.636.65
000.001.111
-
-
000.636.65
000.637.761
agraHnagnarugneP&nalaujnePruteR:nukAamaN
114:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3n
alaujneprute
R1
U
J0
00.041.
2-
0
00.041.
2-
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
40
agnuBnabeB:nukAamaN
216:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3k
itopiHagnu
BK
J0
00.58
5-
0
00.58
5-
nalkInabeB:nukAamaN
116:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3n
alkinabe
BK
J0
00.064.
3-
0
00.064.
3-
nalaujnePnaigaBijaGnabeB:nukAamaN
016:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3i
awagepija
G0
00.028.9
1-
0
00.028.9
1-
nailebmePnagnotoP:nukAamaN
115:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3n
ailebmepnagnoto
PK
J-
0
00.525.
1-0
00.525.1
nailebmeP:nukAamaN
015:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
13
13
ianutnailebmeP
tiderknailebmeP
1KJ
1BJ
000.000.02
000.082.58
-
-
000.000.02
000.082.501
-
-
aweSnatapadneP:nukAamaN
024:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3a
wesnatapadne
P1
M
J-
0
00.002.
1-0
00.002.1
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
41
3) Penyusunan Neraca Saldo
Apabila dari buku besar PT Angkasa Raya tersebut disusun dalam Neraca Saldo per 31
Januari 2006 maka tampak seperti berikut ini.
P
T Angkasa Raya
Neraca Saldo
31 Januari 2006
nukA.oN
naarikrePamaN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
011
111
211
311
411
511
021
121
221
321
421
521
621
saK
gnagaDgnatuiP
gnagaDgnaraBnaaidesreP
okoTnapakgnelreP
rotnaKna
pakgnelreP
akuMidrayabiDisnarusA
hanaT
gnudeG
gnudeGnatusuynePisalumukA
okoTnatalareP
okoTnatalarePnatusuyn
ePisalumukA
rotnaKnatalareP
rotnaKnatalarePnatusuynePisalumukA
000.275.8
000.088.6
000.007.71
000.079
000.08
4
000.065
000.000.01
000.000.24
-
000.007.41
-
000.070.9
-
-
-
-
-
-
-
-
-
000.004.9
-
000.006.4
-
000.032.2
mumUnadmdA.gaBibreS-abreSnabeB:nukAamaN
226:nukA.oN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3i
bres-abresnabe
B1
K
J0
00.021.
2-
0
00.021.
2-
126:nukA.oN
mumUnadisartsinimdA.gaBijaGnabeB:nukAamaN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3i
awagepija
G1
K
J0
00.069.
5-
0
00.069.
5-
516:nukA.oN
nalaujneP.gaBibreS-abreSnabeB:nukAamaN
laggnaT
nagnareteK
.feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
odlaS
)pR(tibeD
)pR(tiderK
6002
naJ
1
3i
bres-abresnabe
B1
K
J0
00.03
2-
0
00.03
2-
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
42
nukA.oN
naarikrePamaN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
012
212
013
113
213
014
114
214
024
015
115
016
116
216
516
126
226
gnagaDgnatU
kitopiHgnatU
mahaSladoM
nahatiDabaL
nedivi
D
nalaujneP
agraHnagnarugneP&nalaujnePruteR
nalaujnePnagnotoP
aweSnatapadneP
nailebmeP
nailebmePnagnotoP
nal
aujneP.gabijaGnabeB
nalkInabeB
agnuBnabeB
nalaujneP.gabibres-abreSnabeB
mumU&mdA.gabijaGnabeB
mumU&mdA.gab
ibres-abreSnabeB
-
-
-
-
000.000.4
-
000.041.2
000.048.1
-
000.082.501
-
000.028.91
000.064.3
000.585
000.032
000.069.5
000.021.2
000.032.2
000.024.7
000.000.9
000.000.04
000.652.31
-
000.637.761
-
-
000.002.1
-
000.525.1
-
-
-
-
-
-
000.763.65
20
0
0.763.652
C. Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Pada sub bab sebelumnya telah dibahas tentang tahap
pencatatan akuntansi dalam perusahaan dagang. Tahap
pencatatan meliputi pencatatan transaksi dalam jurnal dan post-
ing ke buku besar. Setelah posting ke buku besar selesai maka
disusunlah neraca saldo. Karena neraca saldo belum memberikan
informasi yang sebenarnya dan belum lengkap untuk semua akun
maka perlu disesuaikan. Dalam materi ini akan diuraikan tentang
pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca lajur.
1. Jurnal Penyesuaian
Setelah disusun neraca saldo, suatu perusahaan dagang perlu membuat
jurnal penyesuaian. Mengapa harus disesuaikan? Hal ini dikarenakan neraca
saldo belum memberikan informasi mengenai saldo yang sebenarnya dan
belum lengkap untuk semua akun. Jurnal penyesuaian perlu dibuat agar akun-
akun yang ada mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, dan
pendapatan serta modal yang sebenarnya.
Jurnal penyesuaian terdiri atas dua bentuk seperti di bawah ini.
a.
Jurnal penyesuaian untuk transaksi yang belum dicatat.
b.
Jurnal penyesuaian untuk mengoreksi saldo akun yang sudah tidak
mencerminkan keadaan sebenarnya.
Setiap jurnal penyesuai-
an akan memengaruhi
paling tidak satu akun
neraca dan satu akun
laba rugi dalam jumlah
yang sama. Dengan
demikian setiap ayat
jurnal penyesuaian akan
memengaruhi laba-rugi
suatu perusahaan.
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
43
Dalam sebuah perusahaan dagang, jurnal penyesuaian yang biasanya
dilakukan adalah:
a.
pemakaian beban dibayar di muka;
b.
pemakaian aktiva tetap;
c.
pengakuan beban terutang; dan
d.
penyesuaian persediaan.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan contoh dengan mengacu pada siklus
akuntansi perusahaan dagang PT Angkasa Raya. Perhatikan contoh jurnal
penyesuaian pada PT Angkasa Raya berikut ini.
a. Jurnal Penyesuaian untuk Pemakaian Beban Dibayar di
Muka
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3o
koTnapakgnelrePnabeB
okoTnapakgnelreP
316
311
000.024
-
-
000.024
Buatlah kelompok yang
terdiri atas 4 - 5 orang,
kemudian diskusikan
mengenai hal berikut ini.
1. Mengapa pemakaian
perlengkapan dibayar
di muka perlu
disesuaikan?
2. Pada tanggal 1 Maret
2006 tersedia per-
lengkapan kantor
sebesar Rp500.000,00.
Pada akhir bulan,
terdapat sisa per-
lengkapan sebesar
Rp210.000,00.
Buatlah jurnal
penyesuaiannya!
1) Perlengkapan
a) Perlengkapan toko
Pada tanggal 31 Januari 2006 pemakaian perlengkapan
toko selama bulan Januari 2006 sebesar Rp420.000,00.
Neraca saldo PT
Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari
2006 menunjukkan bahwa saldo akun Perlengkapan Toko
adalah Rp970.000,00. Saldo ini berasal dari nilai perlengkapan
awal sebesar Rp900.000,00 ditambah dengan pembelian
perlengkapan toko sebesar Rp70.000,00 pada bulan tersebut.
Tanggal 31 Januari perusahaan dagang menghitung nilai
perlengkapan toko yang digunakan sebesar Rp420.000,00.
Selisih antara saldo perlengkapan menurut neraca saldo
dengan nilai perlengkapan yang dipakai adalah Rp550.000,00
(Rp970.000,00 – Rp420.000,00). Dengan demikian nilai
sebesar Rp550.000,00 merupakan nilai perlengkapan toko
yang sebenarnya. Sedangkan nilai Rp420.000,00 harus dicatat
sebagai beban.
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:
b) Perlengkapan kantor
Pada tanggal 31 Januari 2006 pemakaian perlengkapan kantor selama
bulan Januari 2006 sebesar Rp200.000,00.
Neraca saldo PT Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari 2006
menunjukkan bahwa saldo akun Perlengkapan Kantor adalah Rp480.000,00.
Saldo ini berasal dari nilai perlengkapan awal sebesar Rp400.000,00 ditambah
dengan pembelian perlengkapan toko sebesar Rp80.000,00 pada bulan tersebut.
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
44
Tanggal 31 Januari PT Angkasa Raya menghitung nilai perlengkapan toko
yang digunakan sebesar Rp200.000,00. Selisih antara saldo perlengkapan
menurut neraca saldo dengan nilai perlengkapan yang dipakai adalah
Rp280.000,00 (Rp480.000,00 – Rp200.000,00). Nilai sebesar Rp280.000,00
merupakan nilai perlengkapan toko yang sebenarnya. Sedangkan nilai
Rp200.000,00 dicatat sebagai beban.
Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:
2) Asuransi Dibayar di Muka
Pada tanggal 31 Januari 2006 diperoleh informasi dari bagian pembukuan
bahwa asuransi dibayar di muka yang telah menjadi beban bulan Januari 2006
sebesar Rp500.000,00. Beban tersebut dibebankan pada bagian penjualan
Rp350.000,00 dan kepada bagian administrasi dan umum sebesar Rp150.000,00.
Jurnal penyesuaian untuk premi asuransi yang telah jatuh tempo tidak
berbeda dengan jurnal penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan. Saldo akun
Asuransi Dibayar di Muka pada neraca saldo adalah jumlah premi asuransi
yang belum jatuh tempo pada awal bulan ditambah dengan pembayaran premi
yang dilakukan pada bulan Januari 2006. Jurnal penyesuaian untuk
menyesuaikan akun
Asuransi Dibayar di Muka adalah sebagai berikut.
b. Jurnal Penyesuaian untuk Aktiva Tetap
Pembebanan beban yang disebabkan oleh pemakaian aktiva tetap
dicerminkan dalam penyusutan. Pada akhir periode akuntansi pembebanan
beban penyusutan yang belum dicatat, akan mengakibatkan nilai akun aktiva
tetap tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Perhatikan data penyesuaian PT Angkasa Raya berikut ini.
Pada tanggal 31 Januari 2006 diperoleh informasi dari bagian pembukuan
bahwa beban penyusutan bulan Januari 2006 sebagai berikut:
a.
Penyusutan peralatan toko
Rp225.000,00
b.
Penyusutan peralatan kantor
Rp150.000,00
c.
Penyusutan gedung
Rp350.000,00
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3r
otnaKnapakgnelrePnabeB
rotnaKnapakgnelreP
416
411
000.002
-
-
000.002
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3.
jneP.gaBisnarusAnabeB
.gaBisnarusAnabeB
mumU&mdA
akuMidrayabiDisnarusA
416
711
511
000.053
000.051
-
-
000.005
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
45
Pencatatan beban penyusutan pada jurnal penyesuaian akan terlihat
sebagai berikut.
c. Jurnal Penyesuaian untuk Beban Gaji
Upah dan gaji yang telah menjadi hak pegawai tetapi belum saatnya
dibayar merupakan utang bagi perusahaan. Utang serta beban tersebut yang
belum dicatat, sehingga perlu dibuatkan ayat jurnal penyesuaian.
Contoh:
Upah dan gaji yang belum dibayar pada perusahaan dagang PT Angkasa
Raya adalah Rp296.000,00 dengan perincian sebagai berikut:
a.
Gaji pegawai bagian penjualan
Rp224.000,00
b.
Gaji pegawai bagian administrasi dan umum
Rp72.000,00
Pencatatan pada jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3o
koTnatalareP.ynePnabeB
okoTnatalareP.yneP.mukA
816
421
000.522
-
-
000.522
1
3r
otnaKnatalareP.ynePnabeB
rotnaKnatalareP.yneP.mukA
916
621
000.051
-
-
000.051
1
3g
nudeGnatusuynePnabeB
gnudeGnatusuyneP.mukA
026
221
000.053
-
-
000.053
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3n
alaujnePnaigaBijaGnabeB
mumU&mdAnaigaBijaGnabeB
ijaGgnatU
016
126
112
000.422
000.27
-
-
-
000.692
d. Jurnal Penyesuaian untuk Persediaan
Persediaan barang dagang adalah stok barang yang masih ada yang
belum terjual. Persediaan barang dagang dalam akuntansi dibedakan menjadi
persediaan barang dagang awal dan persediaan barang dagang akhir.
Pencatatan jurnal penyesuaian untuk persediaan pada perusahaan
dagang tergantung pada sistem akuntansi persediaan yang digunakan. Berikut
ini dua sistem akuntansi persediaan.
1) Sistem Persediaan Periodik (Phisik)
Menggunakan sistem periodik, jurnal penyesuaiannya dilakukan secara
berkala biasanya pada akhir periode akuntansi.
Ada dua pendekatan untuk
mencatat jurnal penyesuaian barang dagang dengan sistem periodik yaitu:
pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan harga pokok penjualan.
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
46
2) Sistem Persediaan Perpetual
Jika menggunakan sistem persediaan perpetual maka jurnal penyesuaian
dilakukan pada saat barang dagangan dibeli atau dijual.
Pada materi ini kita menggunakan sistem persediaan periodik dengan
pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan harga pokok penjualan. Untuk
memahami mengenai pencatatan penyesuaian persediaan baik menggunakan
pendekatan ikhtisar laba-rugi maupun pendekatan harga pokok penjualan
disajikan bagian neraca PT
Angkasa Raya di atas yang berhubungan dengan
persediaan barang dagang.
Data penyesuaian PT Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari 2006
mengenai persediaan barang dagang yang masih tersisa sebesar
Rp22.150.000,00.
Bentuk jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.
1) Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Ikhtisar Laba-Rugi
Apabila jurnal penyesuaiannya menggunakan pendekatan ikhtisar laba-
rugi maka hanya menyesuaikan persediaan barang dagang pada awal dan
akhir periode.
a
) Persediaan barang dagang awal
Setiap akhir periode akuntansi, persediaan barang dagang awal
disesuaikan dengan cara mendebit akun Ikhtisar Laba-Rugi dan mengkredit
akun Persediaan Barang Dagang. Penyesuaian persediaan barang dagang
awal dimaksudkan untuk memindahkan akun persediaan barang dagang awal
dari akun riil menjadi akun Laba-Rugi dan juga untuk me-nol-kan akun
Persediaan Barang Dagang awal. Saldo awal persediaan barang dagang
harus dinolkan karena Persediaan Barang Dagang awal dianggap sudah
terjual dan telah menjadi bagian dari harga pokok penjualan.
b) Persediaan barang dagang akhir
Penyesuaian persediaan barang dagang akhir pada akhir periode
akuntansi dilakukan dengan mendebit akun Persediaan Barang Dagang dan
mengkredit akun Ikhtisar Laba-Rugi. Maksudnya adalah memindahkan akun
persediaan barang dagang akhir dari akun riil menjadi akun Laba-Rugi dan
mengurangi harga pokok barang yang dijual. Selain itu juga untuk
menampilkan persediaan barang dagang akhir di neraca karena barang
tersebut masih ada.
PT Angkasa Raya
Neraca Saldo
31 Januari 2006
nukA.oN
naarikrePamaN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
211
015
115
gnagaDgnaraBnaaidesreP
nailebmeP
nailebmePnagnotoP
000.007.71
000.082.501
-
-
-
000.525.1
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
47
Dengan menggunakan contoh PT Angkasa Raya maka jurnal penyesuaian
persediaan dengan menggunakan pendekatan ikhtisar laba-rugi akan tampak
sebagai berikut.
2) Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Harga Pokok Penjualan
Pencatatan persediaan barang dagang dengan pendekatan harga pokok
penjualan (HPP) akan melibatkan akun-akun Persediaan Barang Dagang,
akun Pembelian, akun Beban
Angkut Pembelian, akun Retur Pembelian dan
Pengurangan Harga, dan akun Potongan Pembelian. Penyusunan jurnal
penyesuaiannya seperti berikut ini.
a) Persediaan barang dagang awal
Persediaan barang dagang awal merupakan unsur dari himpunan harga
pokok penjualan, maka penyesuaiannya adalah:
b) Pembelian
Pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok penjualan, maka
penyesuaiannya adalah:
c) Beban angkut pembelian
Beban angkut pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok
penjualan, maka penyesuaiannya adalah:
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3i
guR-abaLrasithkI
gnagaDgnaraBnaaidesreP
004
211
000.007.71
-
-
000.007.71
1
3g
nagaDgnaraBnaaidesreP
igu
R-abaLrasithkI
211
004
000.051.22
-
-
000.051.22
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3n
alaujnePkokoPagraH
gnagaDgnaraBnaaidesreP
)lawA(
xxxx
-
-
xxxx
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3n
alaujnePkokoPagraH
nailebmeP
xxxx
-
-
xxxx
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3n
alaujnePkokoPagraH
nailebmePtukgnAnabeB
xxxx
-
-
xxxx
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
48
d) Retur pembelian dan pengurangan harga
Retur pembelian dan pengurangan harga merupakan unsur dari himpunan
harga pokok penjualan yang menyebabkan harga pokok penjualan berkurang,
maka penyesuaiannya adalah:
e) Potongan pembelian
Potongan pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok
penjualan yang menyebabkan harga pokok penjualan berkurang, maka
penyesuaiannya adalah:
f)
Persediaan barang dagang akhir
Persediaan barang dagang akhir dicatat didebit sedangkan harga pokok
penjualan dikredit sehingga mengurangi harga pokok penjualan. Jurnal
penyesuaiannya sebagai berikut:
Untuk lebih memahami jurnal penyesuaian persediaan dengan
menggunakan pendekatan harga pokok penjualan kita gunakan contoh PT
Angkasa Raya berikut ini.
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3n
ailebmePnagnotoP
nalaujnePkokoPagraH
xxxx
-
-
xxxx
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3)
rihkA(gnagaDgnaraBnaaidesreP
nalaujnePkokoPagraH
xxxx
-
-
xxxx
PT Angkasa Raya
Neraca Saldo
31 Januari 2006
nukA.oN
naarikrePamaN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
211
015
115
gnagaDgnaraBnaaidesreP
nailebmeP
nailebmePnagnotoP
000.007.71
000.082.501
-
-
-
000.525.1
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3a
graHnagnarugneP&nailebmePruteR
nalaujnePkokoPagraH
xxxx
-
-
xxxx
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
49
Data penyesuaian PT Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari 2006
mengenai persediaan barang dagang yang masih tersisa sebesar
Rp22.150.000,00.
Ayat jurnal penyesuaian persediaan PT Angkasa Raya dengan
pendekatan harga pokok penjualan adalah:
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3n
alaujnePkokoPagraH
gnagaDgnaraBnaaidesreP
)lawA(
000.007.71
-
-
000.007.71
1
3n
alaujnePkokoPagraH
nail
ebmeP
000.082.501
-
-
000.082.501
1
3n
ailebmePnagnotoP
nalaujnePkokoPagraH
000.525.1
-
-
000.525.1
1
3)
rihkA(gnagaDg
naraBnaaidesreP
nalaujnePkokoPagraH
000.051.22
-
-
000.051.22
2. Neraca Lajur
Setelah neraca saldo dan jurnal penyesuaian disusun maka langkah
berikutnya adalah menyusun neraca lajur atau kertas kerja. Neraca lajur
merupakan alat bantu untuk memudahkan menyusun laporan keuangan.
Dalam neraca lajur terdiri atas kolom-kolom yaitu akun, nama akun, neraca
saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laporan laba-rugi, dan
neraca. Penyusunan neraca lajur akan lebih jelas bila disajikan dengan contoh.
Kita ambil contoh neraca saldo dan jurnal penyesuaian PT Angkasa Raya
sebagai dasar menyusun neraca lajur.
a. Neraca Saldo PT Angkasa Raya
PT Angkasa Raya
Neraca Saldo
31 Januari 2006
nukA.oN
naarikrePamaN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
011
111
211
311
411
511
021
saK
gnagaDgnatuiP
gnagaDgnaraBnaaidesreP
okoTnapakgnelreP
rotnaKnapakgnelreP
akuMidra
yabiDisnarusA
hanaT
000.275.8
000.088.6
000.007.71
000.079
000.084
000.065
000.000.01
-
-
-
-
-
-
-
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
50
nukA.oN
naarikrePamaN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
121
221
321
421
521
621
012
212
013
113
213
014
114
214
024
015
115
016
116
216
516
126
226
gnudeG
gnudeGnatusuynePisalumukA
o
koTnatalareP
okoTnatalarePnatusuynePisalumukA
rotnaKnatalareP
rotnaKnatalarePnatusuynePisalumukA
gnagaDgn
atU
kitopiHgnatU
mahaSladoM
nahatiDabaL
nediviD
nalaujneP
agraHnagnarugneP&nalaujnePruteR
nalaujnePnagnotoP
a
weSnatapadneP
nailebmeP
nailebmePnagnotoP
nalaujnePnaigaBijaGnabeB
nalkInabeB
agnuBnabeB
nalaujnePnaigaBibr
es-abreSnabeB
mumU&mdA.gabijaGnabeB
mumU&mdA.gabibres-abreSnabeB
000.000.24
-
000.007.41
-
000.070.9
-
-
-
-
-
000.000
.4
-
000.041.2
000.048.1
-
000.082.501
-
000.028.91
000.064.3
000.585
000.032
000.069.5
000.021.2
-
000.004.9
-
000.0
06.4
-
000.032.2
000.024.7
000.000.9
000.000.04
000.652.31
-
000.637.761
-
-
000.002.1
-
000.525.1
-
-
-
-
-
-
000.763.65
20
00
.76
3.652
b. Jurnal Penyesuaian PT Angkasa Raya
Dalam menyusun ayat penyesuaian pada PT Angkasa Raya kita
menggunakan pendekatan ikhtisar laba-rugi. Bila ayat penyesuaian PT
Angkasa Raya disajikan tidak terpisah-pisah maka akan terlihat sebagai berikut:
1) Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Ikhtisar Laba-Rugi
PT Angkasa Raya
Jurnal Penyesuaian (dengan pendekatan ikhtisar laba-rugi)
Per 31 Januari 2006
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3o
koTnapakgnelrePnabeB
okoTnapakgnelreP
316
311
000.024
-
-
000.024
1
3r
otnaKnapakgnelrePnabeB
rotnaKnapa
kgnelreP
416
411
000.002
-
-
000.002
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
51
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3n
alaujneP.gaBisnarusAnabeB
mumU&mdA.gaBisnarusAnabeB
akuMidrayabiDisnarusA
616
716
511
000.053
000.0
51
-
-
-
000.005
1
3o
koTnatalareP.ynePnabeB
okoTnatalareP.yneP.mukA
816
421
000.522
-
-
000.522
1
3r
otnaKnatalareP.yne
PnabeB
rotnaKnatalareP.yneP.mukA
916
621
000.051
-
-
000.051
1
3g
nudeGnatusuynePnabeB
gnudeGnatusuyneP.mukA
026
22
1
000.053
-
-
000.053
1
3n
alaujneP.gaBijaGnabeB
mumU&mdA.gaBijaGnabeB
ijaGgnatU
016
126
112
000.422
000.27
-
-
-
000.69
2
1
3i
guR-abaLrasithkI
gnagaDgnaraBnaaidesreP
004
211
000.007.71
-
-
000.007.71
1
3g
nagaDgnaraBnaaidesreP
iguR-abaL
rasithkI
211
004
000.051.22
-
-
000.051.22
2) Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Harga Pokok Penjualan
PT Angkasa Raya
Jurnal Penyesuaian (dengan pendekatan harga pokok penjualan)
Per 31 Januari 2006
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3o
koTnapakgnelrePnabeB
okoTnapakgnelreP
316
311
000.024
-
-
000.024
1
3r
otnaKnapakgnelrePnabeB
rotnaKnapakgnelreP
416
411
000.002
-
-
000.002
1
3n
alaujneP.gaBisnarusAnabeB
mumU&mdA.gaBisnarusAnabeB
akuMidrayabiDisnarusA
616
716
511
000.053
000.051
-
-
-
000.005
1
3o
koTnatalareP.ynePnabeB
okoTnatalareP.yneP.mukA
816
421
000.522
-
-
000.
522
1
3r
otnaKnatalareP.ynePnabeB
rotnaKnatalareP.yneP.mukA
916
621
000.051
-
-
000.051
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
52
Berdasarkan neraca saldo dan jurnal penyesuaian kita dapat menyusun
neraca lajur. Berikut ini neraca lajur PT Angkasa Raya.
a.
Contoh neraca lajur, dimana jurnal penyesuaiannya menggunakan
pendekatan ikhtisar laba-rugi.
b.
Contoh neraca lajur, dimana jurnal penyesuaiannya menggunakan
pendekatan harga pokok penjualan.
laggnaT
romoN
itkuB
nagnareteK
feR
tibeD
)pR(
tiderK
)pR(
6002
naJ
1
3g
nudeGnatusuynePnabeB
gnudeGnatusuyneP.mukA
026
221
000.053
-
-
000.053
1
3n
alaujneP.gaBijaGnabeB
mumU&mdA.gaBijaGnabeB
ijaGgnatU
016
126
112
000.422
000.27
-
-
-
000.692
1
3n
alaujnePkokoPagraH
gnagaDgnaraBnaaidesreP
)la
wA(
215
221
000.007.71
-
-
000.007.71
1
3n
alaujnePkokoPagraH
nailebmeP
215
015
000.082.501
-
-
000.082.501
1
3n
ailebmePn
agnotoP
nalaujnePkokoPagraH
115
215
000.525.1
-
-
000.525.1
1
3)
rihkA(gnagaDgnaraBnaaidesreP
nalaujnePkokoPagraH
221
215
000.051.22
-
-
000.051.22
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
53
Contoh Neraca Lajur dengan Pendekatan Harga Pokok Penjualan
PT Angkasa Raya
Neraca Lajur (dalam ribuan rupiah)
Per 31 Januari 2006
.oN
nukA
nukAamaN
odlaSacareN
naiauseynePlanruJ
nakiausesiDodlaSacareN
iguR-abaLnaropaL
acareN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
01
1s
a
K2
75.
8-
--2
75.
8
---2
75.
8-
11
1g
nagaDgnatui
P0
88.
6---0
88.
6
---0
88.
6-
21
1g
naraBnaaidesreP
gnagaD
007.7
1-0
51.2
20
07.7
10
51.2
2
---0
51.2
2-
31
1o
koTnapakgnelreP
07
9-
-0
2
40
5
5 ---0
5
5-
41
1r
otnaKnapakgnelreP
08
4--0
0
20
8
2 ---0
8
2-
51
1a
kuMidrayabiDisnarusA
06
5--0
0
50
6 ---0
6-
02
1h
ana
T0
00.0
1---0
00.0
1
---0
00.0
1-
12
1g
nude
G0
00.2
4-
--0
00.2
4
---0
00.2
4-
22
1n
atalareP.yneP.mukA
gnudeG
-0
04.
9-0
5
3-0
57.
9
---0
57.9
32
1o
koTnatalare
P0
07.4
1---0
07.4
1
---0
07.4
1-
42
1n
ata
lareP.yneP.mukA
okoT
-0
06.
4-
5
2
2-5
28.
4
---5
28.4
52
1r
otnaKnatalare
P0
70.
9---0
70.
9
---0
70.
9-
62
1n
atalareP.yneP.mukA
rotnaK
-0
32.
2-0
5
1-0
83.
2
---0
83.2
01
2g
nagaDgnat
U-
0
24.
7---0
24.
7
---0
24.7
21
2k
itopiHgnatU
-0
00.
9---0
00.
9
---0
00.9
01
3m
ahaSladoM
-0
00.0
4---0
00.0
4
---0
00.04
11
3n
ahatiDabaL
-6
52.
3
1-
--6
52.3
1
---6
52.31
21
3n
ediviD
000.
4---0
00.
4
---0
00.
4-
01
4n
alaujneP
-6
37.76
1---6
37.76
1-6
37.76
1--
11
4&
nalaujnePruteR
agraHnagnarugneP
041.
2---0
41.
2-
0
41.
2---
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
54
214
nalaujnePnagnotoP
048.
1-
--0
48.
1-0
48.
1---
02
4a
weSnatapadneP
-0
02.
1---0
02.
1-0
02.
1--
01
5n
ailebme
P0
82.50
1--0
82.50
1
------
11
5n
ailebmePnagnoto
P-
5
25.
15
25.
1
-------
01
6.
gaBijaGnabeB
nalaujneP
028.9
1-4
2
2-4
40,0
2-4
40.0
2---
11
6n
alkInabeB
064.
3---0
64.
3-0
64.3
21
6a
gnuBnabeB
58
5---5
8
5-5
85
51
6.
gaBi
bres-abreSnabeB
nalaujneP
03
2-
--0
3
2-0
32
12
6&
mdA.gaBijaGnabeB
mumU
069.
5-2
7-2
30.
6-2
30.6
22
6.
gaBibres-abreSnabeB
mumU&mdA
021
.
2-
--0
21.
2-0
21.2
763.652
763.652
11
2i
jaGgnatU
-6
9
2-
6
9
26
92
21
5n
alaujnePkokoPagra
H0
07.71
082.501
525.1
051.22
503.9
9-5
03.99
31
6o
koT.kgnelrePnabe
B0
2
4-0
2
4-0
24
41
6r
otnaK.kgnelrePnabe
B0
0
2-
0
0
2-0
02
61
6.
gaBisnarusAnabeB
nalaujneP
05
3-0
5
3-0
53
71
6m
dA.gaBisnarusAnabeB
mumU&
05
1-0
5
1-0
51
81
6n
ata
lareP.ynePnabeB
okoT
52
2-
5
2
2-5
22
91
6n
atalareP.ynePnabeB
rotnaK
05
1-0
5
1-0
51
02
6g
nudeG.ynePnabeB
05
3-0
5
3-0
53
697.841
697.841
368.552
368.552
106.731
639.861
262.811
729.68
kajapmulebesabaL
533.1
3-
-5
33.13
639.861
639.861
262.811
262.811
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
55
.oN
nukA
nukAamaN
odlaSacareN
naiauseynePlanruJ
nakiausesiDodlaSacareN
iguR-abaLnaropaL
acareN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
)pR(tibeD
)pR(tiderK
01
1s
a
K2
75.
8-
--2
75.
8
---2
75.
8-
11
1g
nagaDgnatui
P0
88.
6---0
88.
6
---0
88.
6-
21
1g
naraBnaaidesreP
gnagaD
007.7
1-0
51.2
20
07.7
10
51.2
2
---0
51.2
2-
31
1o
koTnapakgnelreP
07
9-
-0
2
40
5
5 ---0
5
5-
41
1r
otnaKnapakgnelreP
08
4--0
0
20
8
2 ---0
8
2-
51
1a
kuMidrayabiDisnarusA
06
5--0
0
50
6 ---0
6-
02
1h
ana
T0
00.0
1---0
00.0
1
---0
00.0
1-
12
1g
nude
G0
00.2
4-
--0
00.2
4
---0
00.2
4-
22
1n
atalareP.yneP.mukA
gnudeG
-0
04.
9-0
5
3-0
57.
9
---0
57.9
32
1o
koTnatalare
P0
07.4
1---0
07.4
1
---0
07.4
1-
42
1n
ata
lareP.yneP.mukA
okoT
-0
06.
4-
5
2
2-5
28.
4
---5
28.4
52
1r
otnaKnatalare
P0
70.
9---0
70.
9
---0
70.
9-
62
1n
atalareP.yneP.mukA
rotnaK
-0
32.
2-0
5
1-0
83.
2
---0
83.2
01
2g
nagaDgnat
U-
0
24.
7---0
24.
7
---0
24.7
21
2k
itopiHgnatU
-0
00.
9---0
00.
9
---0
00.9
01
3m
ahaSladoM
-0
00.0
4---0
00.0
4
---0
00.04
11
3n
ahatiDabaL
-6
52.
3
1-
--6
52.3
1
---6
52.31
21
3n
ediviD
000.
4---0
00.
4
---0
00.
4-
01
4n
alaujneP
-6
37.76
1---6
37.76
1-6
37.76
1--
11
4&
nalaujnePruteR
agraHnagnarugneP
041.
2---0
41.
2-
0
41.
2---
Contoh Neraca Lajur dengan Pendekatan Ikhtisar Laba-Rugi
PT Angkasa Raya
Neraca Lajur (dalam ribuan rupiah
Per 31 Januari 2006
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
56
214
nalaujnePnagnotoP
048.
1-
--0
48.
1-0
48.
1---
02
4a
weSnatapadneP
-0
02.
1---0
02.
1-0
02.
1--
01
5n
ailebme
P0
82.50
1--0
82.50
1
------
11
5n
ailebmePnagnoto
P-
5
25.
15
25.
1
-------
01
6.
gaBijaGnabeB
nalaujneP
028.9
1-4
2
2-4
40,0
2-4
40.0
2---
11
6n
alkInabeB
064.
3---0
64.
3-0
64.3
21
6a
gnuBnabeB
58
5---5
8
5-5
85
51
6.
gaBi
bres-abreSnabeB
nalaujneP
03
2-
--0
3
2-0
32
12
6&
mdA.gaBijaGnabeB
mumU
069.
5-2
7-2
30.
6-2
30.6
22
6.
gaBibres-abreSnabeB
mumU&mdA
021
.
2-
--0
21.
2-0
21.2
763.652
763.652
11
2i
jaGgnatU
-6
9
2-
6
9
26
92
00
4i
guR-abaLrasithkI
007.7
10
51.2
20
07.7
10
51.2
20
07.7
10
51.22
31
6o
koT.kgnelrePnabe
B0
2
4-0
2
4-0
24
41
6r
otna
K.kgnelrePnabe
B0
0
2-
0
0
2-0
02
61
6.
gaBisnarusAnabeB
nalaujneP
05
3-0
5
3-0
53
71
6m
dA.gaBisnarusAnabeB
mumU&
05
1-0
5
1-0
51
81
6n
atalareP
.ynePnabeB
okoT
52
2-
5
2
2-5
22
91
6n
atalareP.ynePnabeB
rotnaK
05
1-0
5
1-0
51
02
6g
nudeG.ynePnabeB
05
3-0
5
3-0
53
199.14
199.14
835.972
835.972
672.161
116.291
262.811
729.68
kajapmulebesabaL
533.1
3-
-5
33.13
116.291
116.291
262.811
262.811
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
57
D. Harga Pokok Penjualan dan Laporan Keuangan
Data-data yang terdapat dalam neraca lajur digunakan sebagai dasar
untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan jasa
berbeda dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Dalam perusahaan
dagang terdapat persediaan barang dagang untuk dijual kepada langganan
sedangkan pada perusahaan jasa tidak terdapat persediaan barang dagang.
Kita ketahui bersama bahwa tujuan perusahaan dagang adalah untuk
memperoleh keuntungan atau laba. Untuk mengetahui laba atau rugi perlu
diketahui besarnya harga pokok penjualan. Pada materi ini akan dibahas
mengenai cara penghitungan harga pokok penjualan serta laporan keuangan
perusahaan dagang.
1. Harga Pokok Penjualan
Sebelum kita menghitung laba kotor dalam perusahaan dagang maka
harus menghitung terlebih dahulu harga pokok penjualan. Apa yang dimaksud
harga pokok penjualan? Harga pokok penjualan adalah jumlah persediaan
barang dagang awal ditambah dengan jumlah pembelian bersih dikurangi
dengan persediaan barang dagang akhir.
a. Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih adalah jumlah pembelian kotor (baik yang dilakukan
secara tunai maupun kredit dan ditambah dengan beban angkut pembelian)
dikurangi dengan retur pembelian dan pengurangan harga, dan potongan
pembelian. Untuk lebih jelasnya mengenai penghitungan pembelian bersih
perhatikan bagan berikut ini.
Pembelian barang dagang bersih:
-
Pembelian secara kredit
Rp xxx
-
Pembelian secara tunai
Rp xxx
+
Rp xxx
Beban angkut pembelian
Rp xxx
+
Rp xxx
Dikurangi dengan:
-
Retur pembelian dan pengurangan harga
Rp xxx
-
Potongan pembelian
Rp xxx
+
Rp xxx
–
Pembelian Bersih
Rp xxx
b. Menghitung Barang Siap Dijual
Unsur utama dari harga pokok penjualan adalah pembelian bersih dan
jumlah barang yang siap untuk dijual. Penghitungan pembelian bersih telah
dijelaskan di atas. Untuk menghitung jumlah barang yang siap untuk dijual
adalah menambahkan jumlah persediaan barang dagang awal dengan jumlah
pembelian bersih dalam satu periode akuntansi. Untuk lebih jelasnya perhatikan
bagan berikut ini.
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
58
Persediaan barang dagang awal
Rp xxx
Pembelian barang dagang bersih:
Pembelian (kredit & tunai)
Rp xxx
Beban angkut pembelian
Rp xxx +
Rp xxx
Dikurangi dengan:
Retur pembelian dan pengurangan harga Rp xxx
Potongan pembelian
Rp xxx +
Rp xxx –
Pembelian Bersih
Rp xxx +
Barang siap untuk dijual
Rp xxx
c. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Di toko-toko sering kita
jumpai barang-barang
dengan label harganya.
Harga barang tersebut
sudah termasuk laba,
biaya, dan harga pokok
penjualan.
Kegiatan pada perusahaan dagang adalah menjual barang-
barang yang sebelumnya dibeli. Nilai penjualan yang diterima
dicatat sebagai penjualan, sedangkan nilai beli yang dikeluarkan
untuk barang yang dijual dicatat sebagai harga pokok penjualan.
Untuk menghitung harga pokok penjualan adalah jumlah
persediaan barang siap dijual dikurangi dengan persediaan
barang dagang akhir. Cara menghitung harga pokok penjualan
dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Persediaan barang dagang awal
Rp xxx
Pembelian barang dagang bersih:
Pembelian (kredit & tunai)
Rp xxx
Beban angkut pembelian
Rp xxx
+
Rp. xxx
Dikurangi dengan:
Retur pembelian dan pengurangan harga
Rp xxx
Potongan pembelian
Rp xxx
+
Rp xxx
–
Pembelian Bersih
Rp xxx
+
Barang siap untuk dijual
Rp xxx
Persediaan barang dagang akhir
Rp xxx
–
Harga pokok penjualan
Rp xxx
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
59
Untuk lebih memahami cara penghitungan harga pokok penjualan, berikut
ini diberikan contoh penghitungan harga pokok penjualan pada perusahaan
dagang PD Makmur Sejati. Potongan Neraca saldo PD Makmur Sejati yang
berhubungan dengan penghitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:
Persediaan barang dagang pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar
Rp3.000.000,00. Penghitungan harga pokok penjualan pada perusahaan
dagang PD Makmur Sejati sebagai berikut:
Persediaan barang dagang awal
Rp3.000.000,00
Pembelian barang dagang bersih:
Pembelian (kredit & tunai)
Rp15.000.000,00
Beban angkut pembelian
Rp 1.200.000,00
+
Rp16.200.000,00
Dikurangi dengan:
Retur pembelian
dan pengurangan harga
Rp1.800.000,00
Potongan pembelian
Rp 800.000,00 +
Rp2.600.000,00
–
Pembelian Bersih
Rp13.600.000,00
–
Barang siap untuk dijual
Rp16.600.000,00
Persediaan barang dagang akhir
Rp 4.000.000,00
–
Harga pokok penjualan
Rp12.600.000,00
PD Makmur Sejati
Neraca Saldo (Sebagian)
Per 31 Desember 2005
nukA.oN
naarikrePamaN
)pR(tibeD
)pR(tiderK
211
015
115
215
315
014
114
214
nagnagaDgnaraBnaaidesreP
nailebmeP
nailebmePtukgnAnabeB
agraHnagnarugneP&nailebmePruteR
nailebmePnagnotoP
nalaujneP
agraHnagnarugnePnadnalaujnePruteR
nalaujnePnagnotoP
000.000.3
000.000.51
000.002.1
-
-
-
000.006.2
000.005
-
-
-
000.008.1
000.008
000.000.63
-
-
000.003.2
20
00.003.22
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
60
2. Laporan Keuangan
Seperti halnya perusahaan jasa, perusahaan dagang juga menyusun
laporan keuangan. Laporan keuangan pada perusahaan dagang juga terdiri
atas laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
a. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi pada perusahaan dagang memberikan beberapa
informasi mengenai hal-hal berikut ini.
1) Penjualan Bersih
Jumlah yang dibebankan kepada pembeli karena terjadi penjualan
barang, baik secara kredit maupun tunai dicatat sebagai penjualan bruto
(
g
ross sales
). Sedangkan penjualan bersih (
net sales
) adalah jumlah
penjualan bruto dikurangi dengan retur penjualan dan pengurangan harga
serta potongan penjualan.
2) Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan dihitung dengan cara:
Persediaan barang dagang awal
Rp xxx
Pembelian bersih selama periode akuntansi
Rp xxx
+
Barang siap untuk dijual
Rp xxx
Persediaan barang dagang akhir
Rp xxx
–
Harga Pokok Penjualan
Rp xxx
3) Laba Bruto
Laba bruto (
g
ross profit
) adalah selisih antara penjualan
bersih dengan harga pokok penjualan. Disebut bruto karena
jumlah ini masih harus dikurangi dengan beban-beban.
4) Beban Usaha
Seringkali beban usaha dikelompokkan lagi menjadi beban
penjualan (
selling expenses
) dan beban administrasi dan umum
(
general and administrative expenses
). Beban penjualan
adalah semua beban yang terjadi dalam hubungannya dengan
kegiatan menjual dan memasarkan barang. Contoh beban
penjualan antara lain:
a
) beban gaji bagian penjualan,
b) beban iklan,
c) beban angkut penjualan,
d) beban perlengkapan toko, dan lain-lain.
Adapun beban administrasi dan umum adalah beban dalam perusahaan
dagang yang bersifat umum. Contoh beban ini antara lain:
a) beban gaji pegawai kantor,
b) beban sewa gedung,
c) beban penerangan,
Jika harga pokok
penjualan lebih kecil
dari penjualan bersih
maka diperoleh laba
kotor, namun bila harga
pokok penjualan lebih
besar dari penjualan
bersih maka diperoleh
rugi kotor. Dikatakan
kotor karena jumlah
tersebut belum
diperhitungkan dengan
beban-beban yang
terjadi dalam kegiatan
perusahaan.
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
61
d) beban perlengkapan kantor,
e) beban penyusutan peralatan kantor, dan lain-lain.
5) Laba Usaha
Laba usaha (
income fr
om operation
) atau laba operasi (
operating
income
) adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama
perusahaan. Untuk menghitung laba usaha dengan menghitung selisih antara
laba kotor dengan beban usaha.
6) Pendapatan Lain-Lain
Pendapatan lain-lain maksudnya pendapatan yang bukan berasal dari
kegiatan utama perusahaan. Contoh pendapatan lain-lain adalah: keuntungan
dari penjualan aktiva tetap, pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan lain-
lain.
7) Beban Lain-Lain
Beban-beban yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dan pasti
dengan kegiatan utama perusahaan akan dikelompokkan ke dalam beban
lain-lain (
other expenses
). Contoh beban lain-lain perusahaan dagang adalah
beban bunga, kerugian dari penjualan aktiva tetap, dan lain-lain.
8) Laba Bersih
Laba bersih (
net pr
ofit
) adalah angka terakhir dalam laporan laba-rugi
yang merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Bila perusahaan menderita
rugi maka jumlah akhir pada laporan laba-rugi adalah rugi bersih (
net loss
).
Laporan laba-rugi dapat disusun dalam bentuk
single step
maupun
bentuk
multiple step
.
1) Laporan Laba-Rugi Bentuk
Single Step
Pada penyusunan laba-rugi dengan bentuk
single step
, semua
pendapatan dikelompokkan menjadi satu dan semua beban juga
dikelompokkan menjadi satu. Keuntungan dari bentuk
single step
adalah
pendapatan dibedakan dengan jelas dari beban. Namun terdapat kelemahan
dari bentuk
single step
, yaitu tidak dibedakan antara beban untuk kegiatan
utama perusahaan dengan beban lain-lain di luar kegiatan utama perusahaan.
Dengan demikian bentuk ini kurang dapat membantu dalam menganalisa
hasil kegiatan perusahaan.
2) Laporan Laba-Rugi Bentuk
Multiple Step
Adapun untuk bentuk
multiple step
, antara beban untuk kegiatan utama
perusahaan dengan beban lain-lain di luar kegiatan utama dibedakan. Dengan
demikian bentuk ini cukup baik untuk menganalisa hasil kegiatan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan contoh laporan laba-rugi. Contoh ini
berdasarkan pada neraca lajur PT
Angkasa Raya pada materi yang lalu.
Ekonomi XII untuk SMA
/
MA
62
PT Angkasa Raya
Laporan Laba-Rugi
Per Januari 2006
=========================================================
Penjualan
Rp167.736.000,00
Retur Penjualan & Pengurangan Harga
Rp2.140.000,00
Potongan Penjualan
Rp1.840.000,00
+
Penjualan Bersih
Rp
3.980.000,00
–
Harga Pokok Penjualan
:
Rp163.756.000,00
Persediaan Barang Dagang Awal
Rp
17.700.000,00
Pembelian
Rp105.280.000,00
Potongan Pembelian
Rp
1.525.000,00
–
Pembelian Bersih
Rp103.755.000,00
+
Barang Siap Dijual
Rp121.455.000,00
Persediaan Barang Dagang Akhir
Rp
22.150.000,00
–
Harga Pokok Penjualan
Rp99.305.000,00
–
Laba Kotor
Rp64.451.000,00
Pendapatan di Luar Usaha (Pendapatan Sewa)
Rp
1.200.000,00
+
Rp65.651.000,00
Beban usaha:
Beban Gaji Bagian Penjualan
Rp
20.044.000,00
Beban Iklan
Rp
3.460.000,00
Beban Bunga
Rp
585.000,00
Beban Serba-serbi Bagian Penjualan
Rp
230.000,00
Beban Gaji Bagian Adm & Umum
Rp
6.032.000,00
Beban Serba-serbi Bag. Adm & Umum
Rp
2.120.000,00
Beban Perlengkapan Toko
Rp
420.000,00
Beban Perlengkapan Kantor
Rp
200.000,00
Beban Asuransi Bag. Penjualan
Rp
350.000,00
Beban Asuransi Bag. Adm & Umum
Rp
150.000,00
Beban Penyusutan Peralatan Toko
Rp
225.000,00
Beban Penyusutan Peralatan Kantor
Rp
150.000,00
Beban Penyusutan Gedung
Rp 350.000,00
+
Total Beban Usaha
Rp34.316.000,00
–
Laba Bersih Sebelum Pajak
Rp31.335.000,00
1) Contoh Laporan Laba-Rugi Bentuk
Single Step
Bab 1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
63
2) Contoh Laporan Laba-Rugi Bentuk
Multiple Step
PT Angkasa Raya
Laporan laba-rugi
Per 31 Januari 2006
=========================================================================
Penjualan
Rp167.736.000,00
Retur Penjualan & Pengurangan Harga
Rp2.140.000,00
Potongan penjualan
Rp1.840.000,00
+
Penjualan Bersih
Rp
3.980.000,00
–
Harga Pokok Penjualan
:
Rp163.756.000,00
Persediaan Barang Dagang Awal
Rp
17.700.000,00
Pembelian
Rp105.280.000,00
Potongan Pembelian
Rp
1.525.000,00
–
Pembelian Bersih
Rp103.755.000,00
+
Barang Siap Dijual
Rp121.455.000,00
Persediaan Barang Dagang Akhir
Rp
22.150.000,00
–
Harga Pokok Penjualan
Rp 99.305.000,00
–
Laba Kotor
Rp 64.451.000,00
Beban Usaha:
*
Beban Penjualan:
Beban Gaji Bagian Penjualan
Rp
20.044.000,00
Beban Iklan