Halaman
Kompetensi
BERBAHASA
INDONESIA
Nia Kurniati Sapari
SMP dan MTs
Kelas VII
PUSAT PERBUKUAN
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undaang-undang
Kompetensi
BERBAHASA INDONESIA
Untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah
Tim Penyusun
Penulis
: Nia Kurniati Sapari
Ukuran Buku : 17.6 x 25 cm
410
SAP
SAPARI, Nia Kurniati
k
Kompetensi berbahasa Indonesia (KTSP 2006)” SMP dan
MTs kelas VII/Nia Kurniati Sapari – Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Xxx, 215 hlm: ilus.; 25 cm
Bibliografi: hlm. 173-174
Indeks. Hlm. 179-181
ISBN 979-462-861-1
1. Bahasa Indonesia – Studi dan pengajaran I. Judul
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
Diperbanyak oleh ...
ii
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke h
adirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan
Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran
ini dari penulis untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui
website
Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12
Tahun 2008.
Kami menyampaikan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada
para penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional
tersebut, dapat diunduh
(down load),
digandakan, dicetak, dialihmedia
kan, atau difotokopi
oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun
sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan
sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.
Selanjutnya, kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar
dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa
buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan
kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2008
Kepala Pusat Perbukuan
iii
Daftar Isi
Kata Sambutan..................................................................................
iii
Prakata .............................................................................................. iv
Daftar Isi ............................................................................................
v
Kompetensi 1: Potret Peris
tiwa ......................................................... 1
A. Mendengarkan Berita .............................................................
1
B. Membaca
Cepat ..................................................................... 8
Kompetensi 2: Berbagi Pengalaman.................................................
18
A. Menceritakan Pengal
aman..................................................... 18
B. Menulis Buku Harian ..............................................................
25
Kompetensi 3: Cerita Tradis
ional ...................................................... 30
A. Memahami
Dongeng .............................................................. 30
B. Menulis Dongeng.................................................................... 45
Kompetensi 4: Informasi
Penting ...................................................... 56
A. Menulis Pengumuman............................................................ 56
B. Menyampaikan Pengumuman................................................ 61
Kompetensi 5: Cerita Menarik ...........................................................
68
A. Membaca
Cerita ..................................................................... 68
B. Menyampaikan Cerita ............................................................
77
Kompetensi 6: Membaca Aktif...........................................................
85
A. Membaca
Kamus.................................................................... 85
B. Membaca Teks
Upacara ........................................................
94
C. Komentarku Atas Buku
Cerita................................................ 100
Kompetensi 7: Menulis Kreatif........................................................... 109
A. Menulis Surat
Pribadi ............................................................. 109
B. Menulis Pantun
....................................................................... 114
Kompetensi 8: Tokoh Idol
a................................................................ 119
A. Menyampaikan Tokoh Idol
a ................................................... 119
B. Membaca Biografi
................................................................... 128
Kompetensi 9: Menyimak Hasil Wawancara..................................... 133
A. Simpulan Isi Wawancara ........................................................ 133
B. Hal-hal Penting Dalam
Wawancara ....................................... 141
Kompetensi 10: Ekspresi Hati ........................................................... 148
A. Puisi ........................................................................................ 148
B. Membaca Indah
Puisi ............................................................. 152
Kompetensi 11: Menyampaikan Pe
san............................................. 158
A. Bertelepon .............................................................................. 158
B. Menulis Pesan Singkat ........................................................... 162
iv
Kompetensi 12: Realitas Kehidupan Dalam Cerpen......................... 171
A. Menanggapi Pembacaan Cerpen........................................... 171
B. Membaca Cerita Anak
Terjemahan........................................ 181
Kompetensi 13: Gagasan Utama Dalam
Teks.................................. 187
A. Mengubah Teks Wawancara.................................................. 187
B. Membaca Hasil
Wawancara................................................... 191
C. Membaca Tabel dan
Diagram................................................ 195
Kompetensi 14: Menanggapi Puis
i.................................................... 203
A. Menanggapi Cara Membaca
Puisi ......................................... 203
B. Merefleksi
Puisi ...................................................................... 208
Daftar Pustaka
................................................................................... 213
v
vi
KOMPETENSI 1
POTRET PERISTIWA
A. MENDENGARKAN BERITA
Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan
berita.
Kompetensi Dasar
1. Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam
beberapa kalimat.
2. Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam
beberapa kalimat.
Indikator
1.
Mampu menemukan pokok-pokok berita yang
didengarkan.
2.
Mampu menyimpulkan isi berita dalam satu alinea.
3.
Mampu menuliskan isi berita yang didengar ke dalam
beberapa kalimat.
1. Mengenali Isi Berita
Apakah kamu sering mendengarkan berita? Dari
manakah berita itu kamu dengarkan? Apakah, dari televisi?
Yang jelas, pasti banyak sekali acara berita di televisi yang
bisa kamu simak. Contoh acara-acara berita di televisi
antara lain Planet Remaja (AnTV), Liputan 6 (SCTV), Cek &
Ricek (RCTI),
Home & Lifestyle
(Metro TV), Tajuk Pagi
(TV7), dan Selamat Pagi Indonesia (TPI). Betulkah acara-
acara tersebut merupakan acara berita? Sebagai acuan
jawaban kamu, pahamilah definisi tentang berita yang
terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai
Pustaka, 2002) berikut.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
1
Berita adalah cerita atau keterangan mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat.
Selain itu, unsur-unsur yang terdapat dalam berita adalah
sebagai berikut.
1. What (apa yang terjadi)?
2. When (kapan terjadinya)?
3. Where (di mana terjadinya)?
4. Why (mengapa terjadi)?
5. Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu)?
6. How (Bagaimana terjadinya peristiwa itu?
Unsur-unsur tersebut dikenal dengan rumus 5W dan
1H.
Berdasarkan acuan tersebut, kamu bisa menentukan
acara-acara televisi di atas termasuk acara berita atau
bukan.
Berikut ini kamu bisa membaca sebuah contoh teks
berita.
Hentikan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas
di Kawasan Padat Huni
[Siaran Pers, Walhi, 1 Agustus 2006, 08:01,
dengan pengubahan
seperlunya
.]
Ledakan sumur migas Sukowati 5
, desa Campurejo,
Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro merupakan
pertanda bahwa
eksplorasi dan eksploitasi migas di
kawasan padat huni sudah harus dihentikan
. Ledakan
ini menambah daftar panjang kecelakaan migas di
daerah padat mukim. Kecelakaan migas terjadi hampir
setiap tahun dalam 5 tahun terakhir
di Jawa Timur
.
Pada tahun ini saja sudah terjadi untuk kedua kalinya.
Ironisnya, pemerintah lebih mampu memungut hasil
produksi migas ketimbang menangani risiko bencana
akibat kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkannya.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
2
Pihak PetroChina,
diwakili oleh
Security Supervisor
Djoko Agus
mengungkapkan, bahwa apa yang terjadi di
sumur eksplorasi JOB Pertamina-PetroChina adalah hal
yang biasa terjadi di dunia industri migas. Bedanya,
kejadian kali ini terjadi di sekitar rumah penduduk dan
menimbulkan kepanikan. "Hal seperti ini biasa,
namanya
gas kick
(tendangan gas) ketika pengeboran
mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu petugas
m e n c o b a menyemprot lumpur padat, tapi gagal,
tidak mampu menghambat laju gas dan akhirnya
menyembur
," kata Djoko.
Menurut catatan Walhi, tidak ada satu pun penanganan
kejadian kecelakaan industri migas di Indonesia, yang
mampu memulihkan kondisi keselamatan dan
produktivitas warga serta lingkungan setempat. Sejak
zaman Soeharto hingga sekarang, pemerintah gagal
melindungi warga dari dampak industri migas yang
penuh risiko tersebut. Pemerintah harus m
engakui,
bahwa
negeri ini tidak memiliki, bahkan tidak
memikirkan mekanisme perlindungan warga di wilayah
industri migas padat penghuni seperti pulau Jawa. Tidak
ada satu pun mekanisme yang dapat memastikan
a s e t - a s e t s o s i a l r a k y a t d a n lingkungannya aman
atau dipastikan bisa segera dipulihkan, jika terjadi
bencana akibat kecelakaan migas. Oleh karena itu,
Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi
seluruh kebijakan, dan tindakannya atas izin
eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat
penghuni di pulau Jawa
. Perlindungan atas
keselamatan warga, harus menjadi prioritas dalam
pertimbangan pemberian izin eksplorasi atau eksploitasi
migas di Indonesia.
Jika kamu perhatikan, teks berita di atas memuat
informasi penting. Informasi tersebut dapat kamu
ketahui dengan mengajukan pertanyaan
5 W + 1 H
.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
3
Kompetensi Berbahasa Indonesia
4
1.
What
(apa yang terjadi)?
Ledakan sumur migas Sukowati karena eksplorasi dan
eksploitasi migas di kawasan padat huni.
2.
When
(kapan terjadinya)?
Setiap tahun dalam 5 tahun terakhir (2001-2006).
3.
Where
(di mana terjadinya)?
Di Jawa Timur.
4.
Why
(mengapa terjadi)?
Adanya
gas kick
(tendangan gas) ketika pengeboran
mencapai kedalaman 6.300
feet
, lalu petugas
mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal, tidak
mampu menghambat laju gas dan akhirnya
menyembur.
5.
Who
(siapa yang terlibat dalam peristiwa itu)?
Security Supervisor
Djoko Agus, Walhi.
6.
How
(Bagaimana tindak lanjutnya)?
Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi
seluruh kebijakan dan tindakannya atas ijin eksplorasi
dan eksploitasi migas di kawasan padat huni di pulau
Jawa.
Informasi penting di atas merupakan
pokok-pokok berita
.
Selanjutnya, pokok-pokok berita ini dapat kamu uraikan
sebagai suatu simpulan dalam satu alinea. Seperti contoh
berikut.
Ledakan sumur migas Sukowati terjadi karena eksplorasi
dan eksploitasi migas di kawasan padat huni. Ledakan ini
terjadi setiap tahun dalam 5 tahun terakhir (2001-2006) di
Jawa Timur. G
as kick
(tendangan gas) ketika
pengeboran mencapai kedalaman 6.300
feet
, lalu
petugas mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal,
tidak mampu menghambat laju gas inilah yang akhirnya
menjadi penyebab ledakan.
Security Supervisor
PetroChina
,
Djoko Agus mengungkapkan hal ini.
Akhirnya, Walhi mendesak pemerintah segera
mengevaluasi seluruh kebijakan dan tindakannya atas
izin eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat
penghuni di pulau Jawa.
2.
Uji Kemampuan
Bergabunglah bersama tiga orang temanmu dan
bentuklah sebuah kelompok! Pilihlah salah seorang
temanmu untuk membacakan teks berita berikut!
Simaklah pembacaan teks berita tersebut dengan baik!
Ratusan Ribu Hewan Ternak Terancam Kelaparan
(Republika, 19 Juni 2007, dengan pengubahan seperlunya)
Bandung
- Memasuki musim kemarau tahun ini, Juni
2007, peternak sapi, kambing, dan kuda mulai resah
untuk memperoleh rumput. Kekurangan ladang rumput
tersebut menjadi penyebab minimnya jumlah populasi
sapi potong di Jawa Barat. Menurut data dari Dinas
Peternakan Jawa Barat, saat ini, populasi sapi potong di
Jawa Barat mengalami defisit hingga 2,7 juta ekor dari
jumlah pembibitan ideal sebanyak tiga juta ekor. Populasi
sapi potong yang ada baru 234 ribu ekor.
Bila musim hujan, stok rumput di Jabar bisa menutupi
kebutuhan pakan 234 ribu ekor sapi tersebut. Kepala
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Ir. Rahmat
Setiadi, menyatakan kekhawatirannya bila musim
kemarau tahun ini akan mengakibatkan pakan sapi,
kambing, dan kuda berkurang. “Hampir setiap tahun,
saat musim kemarau banyak peternak kesulitan
mendapatkan pakan, khususnya rumput,” kata Rahmat
kepada wartawan, Ahad (17/6). Rahmat menjelaskan,
kondisi ini akan terus terjadi lama, karena rumput belum
dinilai sebagai komoditas strategis. Padahal, demi
kelangsungan sektor peternakan di Jawa Barat,
seharusnya rumput dijadikan komoditas budidaya.
Dia menyebutkan, hanya peternak di Kecamatan
Pangalengan dan Lembang, Kabupaten Bandung yang
telah menggalakkan budidaya rumput yang memang
mudah dilakukan. “Dulu di Jawa Barat ada yang
Kompetensi Berbahasa Indonesia
5
namanya lahan
pangangonan
(lahan gembala). Tapi
sekarang, lahan itu beralih fungsi,” tambah Rahmat.
Setelah teks berita itu selesai diperdengarkan,
diskusikanlah pokok-pokok beritanya! Ingat, pokok-pokok
berita dapat diperoleh dengan menjawab pertanyaan
5W+1H. Isilah kolom penjelasan di bawah ini!
POKOK
BERITA
PENJELASAN
Apa yang
diberitakan?
Siapa yang
diberitakan?
Di mana
tempat
kejadian?
Kapan berita
diturunkan?
Mengapa hal
itu terjadi?
Bagaimana
kelanjutannya?
Peternak sapi, kambing, dan kuda mulai
resah dalam memperoleh rumput
....................................................
.......................................
...................................................
.......................................
...................................................
.......................................
...................................................
.......................................
...................................................
.......................................
Masih bersama kelompokmu, diskusikanlah simpulan isi
berita yang telah kamu simak tersebut dalam satu alinea!
Selanjutnya, tuliskanlah simpulan isi berita itu ke dalam
beberapa kalimat!
Kompetensi Berbahasa Indonesia
6
3.
Tugas
Dengarkanlah sebuah berita televisi di rumah! Sebelum
mendengarkan, tulislah format seperti format di bawah ini
di buku tulismu. Setelah itu, simaklah berita tersebut dengan
saksama!
a. Nama Acara
: .......................................
b. Stasiun TV
: .......................................
c. Waktu penayangan
Hari, Tanggal
: .......................................
Pukul : ......................................
Pokok-pokok berita
: ......................................
d. Simpulan isi berita
:
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
........................................................
Pendengar,
.....................
Kompetensi Berbahasa Indonesia
7
B. MEMBACA CEPAT
Standar Kompetensi
Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara
membaca.
Kompetensi Dasar
Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata
per menit.
Indikator
4.
Mampu memahami uraian tentang kecepatan efektif
membaca.
5.
Mampu membaca cepat 200 kata per menit.
6.
Mampu menyimpulkan isi bacaan.
1.
Teknik Membaca
Pernahkah kamu melakukan kegiatan membaca? Apa
sajakah yang pernah kamu baca?
Adakah pengalaman mengasyikkan dari kegiatan itu?
Kegiatan membaca merupakan suatu keterampilan. Dengan
membaca, kita bisa mendapatkan banyak informasi dari
berbagai media. Kemampuan membaca setiap orang
berbeda. Hal yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan
kemampuan membaca, khususnya membaca secara cepat
dan efektif. Artinya, kita membaca secara cepat dan dapat
memahami apa yang kita baca. Kemampuan seperti ini
dapat dikuasai dengan melatih Kecepatan Efektif Membaca
(KEM).
Berikut ini adalah teknik membaca untuk mengembangkan
Kecepatan Efektif Membaca (KEM).
Kompetensi Berbahasa Indonesia
8
a. Skimming
Adalah membaca teks secara cepat, menyeluruh untuk
memperoleh gambaran umum, bagian penting, dan
menyegarkan ingatan akan apa yang pernah kita baca.
b. Scanning
Adalah membaca cepat, tetapi teliti. Teknik ini bertujuan
memperoleh fakta atau informasi tertentu, misalnya kata-
kata tertentu dalam kamus atau nomor telepon.
c. Selecting
Adalah memilih teks dan bagian teks yang dibaca
berdasarkan kebutuhan. Teknik ini dilakukan
sebelum kegiatan membaca, misalnya saat membaca
judul-judul berita di surat kabar.
d. Skipping
Adalah kegiatan membaca yang mengabaikan atau
melompati bagian yang tidak diperlukan atau bagian
yang sudah dimengerti.
Setelah mengetahui beberapa teknik membaca, kamu
dapat menghitung sendiri KEM dengan rumus sebagai
berikut.
Jumlah kata dalam teks
X ... % pemahaman = ... kpm (kata per menit)
Waktu baca per menit
Contoh:
Jumlah kata dalam teks: 300, waktu baca: 2 menit,
persentase pemahaman 70% (angka 70% ini merupakan
angka untuk pemahaman minimal).
Maka, KEM = 300 : 2 X 70% = 105 kpm
Kompetensi Berbahasa Indonesia
9
Berikut ini adalah sebuah wacana tentang belum adanya
larangan terbang pesawat Republik Indonesia ke Arab
Saudi. Bacalah wacana tersebut dan hitunglah kecepatan
efektif membaca (KEM) kamu! Mampukah kamu membaca
cepat 200 kata per menit?
Menhub: Belum Ada Larangan Terbang Pesawat RI ke
Arab Saudi
(Selasa, 17 Jul 07 15:47 WIB)
Pemerintah Indonesia dalam waktu dekat akan melakukan
pertemuan dengan pihak Arab Saudi, untuk membahas
larangan terbang dari Uni Eropa terhadap penerbangan
Indonesia ke Eropa. Sementara untuk ke Arab Saudi,
sampai saat ini belum ada larangan penerbangan dari pihak
otoritas penerbangan Arab Saudi terhadap maskapai-
maskapai penerbangan Indonesia. Demikian dikatakan
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal kepada pers, di
Jakarta, Selasa (17/7).
"Tidak ada larangan penerbangan dari pihak Arab Saudi,
yang ada adalah pihak Arab Saudi mengirimkan surat
kepada Dirjen Perhubungan Udara. Isi surat itu berkaitan
dengan larangan terbang dari Uni Eropa. Untuk itu, otoritas
penerbangan sipil Arab Saudi menginginkan pertemuan
segera dengan otoritas penerbangan sipil Indonesia, "
jelasnya.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
10
Kompetensi Berbahasa Indonesia
11
Menurutnya, pihak Indonesia merespon positif rencana
pertemuan itu, bahkan pertemuan itu diupayakan dapat
dilakukan secepatnya. Oleh karena itu, Departemen
Perhubungan sudah mengirimkan surat kepada otoritas
kerajaan Arab Saudi. Lebih lanjut Jusman mengatakan,
pihaknya akan memberikan penjelasan secara terbuka
tentang kondisi dan perkembangan penerbangan Indonesia
yang terus mengalami perbaikan. Otoritas Arab Saudi juga
akan dimintai penjelasannya mengenai langkah-langkah
yang telah dan sedang ditempuh pemerintahan untuk
meningkatkan keselamatan serta keamanan penerbangan
ke Indonesia. "Jika dipandang perlu, kita juga tidak
keberatan apabila Arab Saudi akan melakukan penelitian
terhadap penerbangan kita, " imbuhnya.
Menhub menambahkan, keinginan untuk melakukan
penelitian terhadap penerbangan Indonesia itu tidak hanya
datang dari Arab Saudi. Ada beberapa negara yang telah
melakukan pembahasan dan penelitian serupa, yakni
Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Korea. "Amerika
Serikat dalam rekomendasinya mengatakan bahwa
penerbangan kita mengalami peningkatan dalam hal tingkat
keselamatan dan keamanannya. Mereka menyambut baik,
meskipun ada
gap
atau perbedaan. Akan tetapi,
gap
tersebut dapat diatasi dengan
correction action,
"jelasnya.
Jumlah kata: 269
Waktu baca: ... detik (... menit)
Persentase pemahaman: 70%
KEM = Jumlah kata/waktu X 70% = ..... kpm
Setelah membaca cepat wacana di atas, kita bisa
menyimpulkan isinya. Simpulan wacana di atas adalah
berikut ini.
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal akan
melakukan pertemuan dengan pihak Arab Saudi. Pihaknya
akan memberikan penjelasan secara terbuka tentang
kondisi dan perkembangan penerbangan Indonesia yang
terus mengalami perbaikan. Arab Saudi juga akan dimintai
penjelasannya mengenai langkah-langkah yang ditempuh
pemerintah untuk meningkatkan keselamatan serta
keamanan penerbangan ke Indonesia.
2.
Uji Kemampuan
Bacalah wacana berikut ini dengan saksama!
Dipicu Penalti Kontroversial dan Kepemimpinan Wasit
SIDOARJO,(PR).-
Diwarnai aksi bentrokan pemain Persib dengan aparat
keamanan, serta keputusan wasit yang kontroversial, Persib
harus menerima kekalahan menyakitkan 0-1 (0-0) dari tuan
rumah Deltras Sidoarjo. Hal ini terjadi pada pertandingan
Kompetisi Divisi Utama Liga Djarum Indonesia XI di Stadion
Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (29/6).
Dalam aksi bentrokan yang terjadi seusai pertandingan
tersebut,
striker
Persib, Boy Jati Asmara mengalami luka
Kompetensi Berbahasa Indonesia
12
Kompetensi Berbahasa Indonesia
13
robek di pelipis kirinya hingga mengucurkan darah setelah
dipukul aparat keamanan dari kepolisian. Selain itu, Cecep
Supriatna harus menerima bogem mentah di bagian
perutnya. Erik Setiawan mendapat perlakuan didorong
dengan keras oleh para aparat. "Polisi seharusnya
melindungi pemain, bukan malah memukul pemain, lihat
wajah saya sampai berdarah dipukul oleh aparat," ujar Boy
dengan nada emosional kepada para aparat yang
mengerubunginya.
Wartawan
Pikiran Rakyat,
Ferry Indra Permana dan M.
Gelora Sapta melaporkan dari Sidoarjo, bentrokan itu dipicu
oleh sikap wasit M. Taofiq dari Denpasar yang memberikan
keputusan kontroversial, yaitu hadiah tendangan penalti bagi
Deltras saat pertandingan. Keputusan itu dikeluarkan
setelah sundulan yang dilakukan Suwita Pata di kotak
penalti dianggap
hands ball
. Spontan para pemain yang
kecewa dengan keputusan itu melakukan protes sehingga
pertandingan terhenti sampai lima menit. Akhirnya, eksekusi
tetap dilakukan oleh
striker
Deltras, Hilton Moreira yang
mampu membobol gawang Persib pada menit ke-80.
Beberapa detik menjelang pertandingan selesai, wasit
sudah berlari ke pinggir lapangan. Wasit meniupkan peluit
panjang tanda pertandingan usai. Rasa kecewa dari para
pemain Persib atas kepemimpinan wasit ternyata masih
terpendam. Seketika para pemain dan
ofisial
Persib
mengejar wasit yang sudah ada di pinggir lapangan. Belum
sampai mendekati wasit, pihak kepolisian menghalau para
pemain Persib yang begitu emosional. Namun, cara pihak
keamanan untuk melindungi wasit dari kejaran para pemain
Persib terlalu
over action.
Mereka melakukan pemukulan
kepada para pemain Persib. Pada saat itu nyaris terjadi
baku hantam antara aparat dengan para pemain, bahkan
beberapa ofisial Persib juga terlihat bersitegang dengan
aparat.
Pelatih Persib, Indra Thohir sangat kecewa dengan
keputusan wasit yang sangat kontroversial dengan
Kompetensi Berbahasa Indonesia
14
memberikan hadiah tendangan penalti. "Semua tahu pada
pertandingan ini tidak ada yang hebat, kedua tim bermain
imbang. Namun, akhirnya wasit membantu kemenangan
tuan rumah dengan cara kasar memberikan hadiah
tendangan penalti. Kepemimpin wasit yang buruk merusak
pertandingan hingga terjadinya keributan seperti ini. Kami
akan menerima kekalahan dengan lapang dada, jika
kekalahan kami dengan cara
fair play
. Kekalahan tidak
wajar ini membuat semua kubu Persib menjadi marah pada
wasit," ujarnya.
Hitunglah jumlah kecepatan efektif membaca (KEM) kamu!
Tercapaikah kecepatan membaca 200 kata per menit?
Selanjutnya, tulislah kesimpulan atas isi bacaan seperti
contoh sebelumnya.
Jumlah kata: 382
Waktu baca: ... detik (... menit)
Persentase pemahaman: 70%
KEM= Jumlah kata/waktu X 70% = ..... kpm
3.
Tugas
Lakukan kegiatan membaca di rumah. Pilihlah bacaan-
bacaan yang kamu minati. Hitunglah KEM kamu setelah
membaca! Tulislah simpulan isi bacaannya! Kegiatan
membacamu akan meningkatkan kemampuanmu dalam
kecepatan membaca. Dengan demikian, kemampuan
membaca cepat 200 kata per menit dapat tercapai. Selain
itu, kamu akan terbiasa membuat kesimpulan dari isi
bacaannya.
Kompetensi Berbahasa Indonesia
15
Bacalah wacana berikut ini dengan saksama!
Jejak Indonesia Menyusul Apollo
(Agus Dwi Darmawan, Jurnal
Nasional,Senin, 31 Desember 2007)
Sejarah Bangsa Indonesia mengungkap bahwa para ahli
roket nasional sebenarnya telah berkeinginan untuk
membuat roket tanpa tergantung pada pihak luar negeri.
Terbukti sejak negara ini merdeka hingga abad 21, telah
banyak inovasi yang dilakukan. Minggu (9/12) lalu adalah
puncak unjuk gigi roket Indonesia. Bertempat di Pantai
Pandansimo, Serandakan, roket Mahasiswa Yogyakarta
yang diberi nama GAMA 1 meluncur ke angkasa hingga
jarak 2,4 kilometer. Meski kalah dengan roket buatan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),
roket GAMA 1 ini adalah cikal bakal bagaimana Indonesia
bisa membangun roket.
Profesor riset bidang perpindahan panas, Kamidjo
Herusulistyo mengisahkan bagaimana pertama kali
Indonesia memulai perjalanan membuat roket. Dengan
mandat Keputusan Presiden tahun 1963, perjalanan roket di
tanah air mulai diangkat tahun 1963-1965. tim yang terlibat
adalah TNI AU, PINDAD, ITB dan UGM. “Roket Indonesia
dimulai dari GAMA ini,” katanya. Setelahnya pada
pengerjaan proyek Prima 1 juga berhasil dibuat Roket
Kartika 1 yang berbahan bakar padat. Bahan bakar ini, ujar
Kamidjo, menjadi masalah karena ketergantungan Indonesia
terhadap luar masih tinggi. Inovasi telah dilakukan dengan
mencari komposisi penting agar para peneliti bisa meramu
sejumlah bahan bakar sendiri dengan konten senyawa lokal.
LAPAN ditargetkan, sudah akan bisa membuat propelan
atau bahan bakar sendiri pada 2010.
LAPAN juga pada tahun 60-an tersebut telah bekerjasama
dengan pihak Jepang dalam pembuatan roket. Pertama kali
peluncuran dan penggunaan roket di Indonesia adalah pada
bidang Atmosfer dengan Kappa 8. ”Sayang karena masalah
Kompetensi Berbahasa Indonesia
16
politik, pengembangan roket kita terhenti hingga tahun 75,”
tambahnya. Baru pada tahun 80-an, proyek terbang roket
kembali dilakukan. Hingga tahun 1988, peneliti LAPAN,
berhasil membuat roket tunggal hingga bertingkat dua seri
RX 150 dan 250.
Tahun 2005-2006, LAPAN melakukan pengembangan
propulsi motor roket balistik untuk beberapa ukuran.
Pengembangan ini dilakukan untuk optimalisasi struktur
hingga bagaimana penurunan tekanan aerodinamik untuk
mengukur peningkatan kerja roket. Kini kita tinggal
menunggu, apakah selanjutnya penelitian roket melalui
LAPAN, sanggup untuk membuat roket modern yang bisa
menghantarkan peneliti Indonesia ke wahana antariksa.
Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman
dalam kunjungannya ke Boscha, pekan lalu menuturkan
bahwa pada 2009, anggaran penelitian dan pengembangan
wahana antariksa Indonesia akan mulai disusulkan. Sebagai
pijakan bahwa, kemampuan mengelola tidak hanya
lingkungan darat tetapi juga angkasa dikatakan ikut menjadi
tolok ukur kemajuan bangsa. Dalam Rapat Kerja dengan
Komisi VII DPR-RI Kamis (8/9) di Jakarta, Kusmayanto juga
menuturkan bahwa Tim Nasional Roket Indonesia telah
membuat
masterplan
pengembangan wahana tersebut.
”Mungkin sementara jarak tempuhnya baru akan 60
kilometer,” katanya.
LAPAN dalam melaksanakan tugasnya untuk
pengembangan roket telah dimulai dengan rancangan
propulsi roket sonda yang melekat di seri RX. Roket RX ini
berbahan bakar padat yang disebut dengan propelan padat.
Cirinya adalah konstruksi sederhana, pembakaran tidak
dapat diatur, waktu pembakaran singkat, impuls rendah,
percepatan tinggi, derajat kehandalan tinggi dan
pengoperasiannya tanpa pendingin. ”Untuk
menerbangkannya hingga ke antariksa, peneliti butuh gaya
dorong yang besar dan bisa diatur,” kata Kamidjo. Tapi tidak
hanya itu, ada banyak syarat lain yang juga harus dipenuhi
Kompetensi Berbahasa Indonesia
17
oleh roket tersebut. Sementara ini, pengembangan roket di
Indonesia hanya sebatas penelitian roket sederhana karena
alasan keterbatasan dana yang tidak memadai.
Heri Budi Wibowo, Kepala Bidang Material Dirgantara
LAPAN mengatakan pengembangan roket Indonesia
terhambat karena ketergantungan impor bahan bakar.
Kebanyakan yang digunakan berasal dari India dan China.
Dikatakan bahwa selain dana yang terbatas, terkadang
penyediaan bahan bakar juga ikut dibatasi sehingga
mengganggu penelitian.
Hitunglah jumlah kecepatan efektif membaca (KEM) kamu!
Tercapaikah kecepatan membaca 200 kata per menit?
Selanjutnya, tulislah kesimpulan isi bacaan di atas!
Jumlah kata: 555
Waktu baca: ... detik (... menit)
Persentase pemahaman: 70%
KEM = Jumlah kata/waktu X 70% = ..... kpm